3
Compared Dari jurnal-jurnal pendukung jika dibandingkan dengan jurnal utama maka didapatkan hasil bahwa penting adanya keterlibatan keluarga dalam merawat klien yang mengalami gangguan jiwa, keluarga perlu mengetahui dan mengerti tentang perawatan yang diberikan oleh perawat pada klien (Eassom, et.al, 2014). Dukungan keluarga pada penelitian Schulz et, al. (2008) disebutkan bahwa tidak hanya dapat mempengaruhi kesehatan mental dari anggota keluarganya saja, namun juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik dari anggota keluarganya. Keterlibatan keluarga dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada terapi psikologi dan perawatan farmakologi, masa rawat inap klien yang mengalami gangguan jiwa juga mnejadi lebih pendek dan perkembangan kualitas hidup klien gangguan jiwa juga menjadi lebih baik (Eassom, et.al, 2014). Keluarga juga sebagai orang terdekat yang dapat mengenali adanya tanda dan gejala apabila terjadinya kekambuhan. Selain dari keterlibatan keluarga dalam memberikan perawatan pada klien, keluarga juga perlu memiliki strategi koping emosional yang positif untuk mendukung perawatan yang diberikan pada klien. Strategi koping positif keluarga juga termasuk dalam bagaimana keluarga menggunakan dukungan sosial yang berada di sekitarnya (Eatton, et.al, 2011).

Bab 3. Pembahasan Analisa Jurnal

Embed Size (px)

DESCRIPTION

mhisef ebfiwefwfwefc isdcbsidfwe idbciybfiuwfe iubwufgiwurfw iwbfiuwfwe iuebfwfvwsv iducbsidbvisdv iucbaduicad ibdcibdc idbcisudv idcbiad

Citation preview

ComparedDari jurnal-jurnal pendukung jika dibandingkan dengan jurnal utama maka didapatkan hasil bahwa penting adanya keterlibatan keluarga dalam merawat klien yang mengalami gangguan jiwa, keluarga perlu mengetahui dan mengerti tentang perawatan yang diberikan oleh perawat pada klien (Eassom, et.al, 2014). Dukungan keluarga pada penelitian Schulz et, al. (2008) disebutkan bahwa tidak hanya dapat mempengaruhi kesehatan mental dari anggota keluarganya saja, namun juga dapat mempengaruhi kesehatan fisik dari anggota keluarganya. Keterlibatan keluarga dapat memberikan hasil yang lebih baik daripada terapi psikologi dan perawatan farmakologi, masa rawat inap klien yang mengalami gangguan jiwa juga mnejadi lebih pendek dan perkembangan kualitas hidup klien gangguan jiwa juga menjadi lebih baik (Eassom, et.al, 2014).

Keluarga juga sebagai orang terdekat yang dapat mengenali adanya tanda dan gejala apabila terjadinya kekambuhan. Selain dari keterlibatan keluarga dalam memberikan perawatan pada klien, keluarga juga perlu memiliki strategi koping emosional yang positif untuk mendukung perawatan yang diberikan pada klien. Strategi koping positif keluarga juga termasuk dalam bagaimana keluarga menggunakan dukungan sosial yang berada di sekitarnya (Eatton, et.al, 2011).Strategi koping tersebut diperlukan adanya hubungan saling menguatkan antara faktor internal yang berasal dari koping keluarga sendiri dan juga dari faktor eksternal yang berasal dari lingkungan atau dukungan sosial yang berada di sekitar klien dan keluarga klien untuk mendukung perawatan pada klien yang mengalami gangguan jiwa (Eatton, et.al, 2011). Hubungan saling menguatkan tersebut dapat memaksimalkan perawatan yang diberikan pada klien.Namun pada salah satu jurnal pendukung didapatkan bahwa dukungan keluarga yang diberikan pada klien diperlukan adanya pelatihan untuk keluarga sebagai pemberi asuhan dalam merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan jiwa. Pelatihan untuk keluarga diberikan pada keluarga sebelum memberikan asuhan pada klien gangguan jiwa. Pelatihan untuk keluarga diberikan bertujuan untuk memaksimalkan keluarga dalam memberikan asuhan perawatan pada anggota keluarganya yang mengalami gangguan jiwa (Shankar et,al, 2007).Pada jurnal yang lain yang bertemakan dukungan keluarga, jurnal lain hanya memfokuskan pada dukungan keluarga saja, penelitian lain tidak mempertimbangkan dan tidak menganalisis kaitan antara perawatan klien gangguan jiwa dengan strategi koping emosional yang dimiliki keluarga. Padahal pada penelitian yang dilakukan Eatton, et.al (2011) penting adanya strategi koping keluarga yang positif untuk mendukung dan memberikan asuhan perawatan pada klien yang mengalami gangguan jiwa.