28
41 BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan PT. Eglin Pharma, produsen produk-produk Cap Lang didirikan pada tanggal 6 Mei 1973, dan produksi perdana diluncurkan pada tanggal 29 Mei 1973. Berbekal pengalaman selama lebih dari 30 tahun sejak pendiriannya, PT. Eglin Pharma telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan farmasi untuk produk OTC yang besar diantara 200 perusahaan farmasi termasuk perusahaan multi nasional. PT. Eglin Pharma memiliki pabrik yang berlokasi di Tangerang – Banten dengan area seluas 41.000 m2 dan bangunan pabrik seluas 26.000 m2. Sebagai pemimpin di industri farmasi , PT. Eglin Pharma didukung oleh mesin- mesin dan teknologi yang efektif serta efisien sehingga memberikan keunggulan strategis. 3.1.1 Profil Perusahaan Nama Perusahaan : PT. Eglin Pharma Tanggal Berdiri : 6 Mei 1973 Alamat : Jl. Raya Siliwangi No.1 Desa Alam Jaya, Tangerang 15133 – Indonesia Telp. : +62 21 5903374 Fax : +62 21 5903378

BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

  • Upload
    ngoque

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

41

BAB 3

PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN

3.1 Gambaran Umum Perusahaan

PT. Eglin Pharma, produsen produk-produk Cap Lang didirikan pada

tanggal 6 Mei 1973, dan produksi perdana diluncurkan pada tanggal 29 Mei

1973. Berbekal pengalaman selama lebih dari 30 tahun sejak pendiriannya, PT.

Eglin Pharma telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan farmasi untuk produk

OTC yang besar diantara 200 perusahaan farmasi termasuk perusahaan multi

nasional.

PT. Eglin Pharma memiliki pabrik yang berlokasi di Tangerang – Banten

dengan area seluas 41.000 m2 dan bangunan pabrik seluas 26.000 m2.

Sebagai pemimpin di industri farmasi , PT. Eglin Pharma didukung oleh mesin-

mesin dan teknologi yang efektif serta efisien sehingga memberikan keunggulan

strategis.

3.1.1 Profil Perusahaan

Nama Perusahaan : PT. Eglin Pharma

Tanggal Berdiri : 6 Mei 1973

Alamat : Jl. Raya Siliwangi No.1 

Desa Alam Jaya, Tangerang 15133 –

Indonesia

Telp. : +62 21 5903374

Fax : +62 21 5903378

Page 2: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

42  

Email : [email protected]

Website : www.eglinpharma.com

Produk yang dinaungi : Liquid Minyak Kayu Putih

Minyak Telon

Minyak Angin Hijau

Minyak Angin Menthol Oil

Minyak Otot Geliga

Minyak Urut

Minyak Gadapura

Green Oil

Ointment Balsem Gosok Hijau

Balsem Otot Geliga

Balsem Aktiv

Salep Kulit

Others Eucalyptus Spray

Norit

Pil Sakit Perut

Obat Batuk Hitam

ReadyPlast

Happy Plasto

Twin Inhaler

Inhaler Cap Lang

Menthol Cone

Naptalene

Page 3: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

43  

3.1.2 Logo Perusahaan

Gambar 3.1 ( Sumber: Company Profile PT. Eglin Pharma)

Filosofi PT. Eagle Indo Pharma adalah ” Quality In Everthing We Do ” .

Dalam filosofi tersebut terdapat nilai-nilai dari Pt. Eagle Indo Pharma

yaitu 5Qs, antara lain :

• Human quality

a. Menekankan pada karya yang kreatif dan inovatif melalui kemampuan,

kinerja dan karakter pribadi sehingga setiap individu dapat menunjukkan

kemampuan dan keahlian terbaiknya.

b. Menggunakan pertimbangan yang terbaik dalam segala situasi sesuai

dengan keahliannya dengan berlandaskan keseimbangan antara head dan

heart.

c. Semangat menghargai, ketulusan dan keharmonisan dalam berfikir,

berkata-kata dan bertindak.

Page 4: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

44  

• Knowledge and Learning Quality

a. Menekankan pada proses bekerja yang cepat, sistematis dan akurat.

b. Menjaga dan meningkatkan kecepatan dalam cara berpikir dan bertindak

untuk mencapai penciptaan nilai tambah yang optimal.

c. Senantiasa meningkatkan cara dan mutu kerja melalui pengembangan diri

di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama

perusahaan.

• Integrity dan Responbility Quality

a. Menggunakan norma-norma etika yang berlaku di dalam masyarakat

dalam berinteraksi dan mengelola lingkungan bisnis.

b. Jujur, rajin, pantang menyerah, konsisten , bersungguh-sungguh dan

bertanggung jawab dalam pekerjaan yang digeluti.

c. Peduli terhadap berbagai permasalahan yang muncul dalam kiprah bisnis

perusahaan walaupun secara formal bukan menjadi bagian dari tanggung

jawabnya.

• Leadership and Team Work Quality

a. Mencapai keunggulan melalui kepemimpinan perusahaan dalam setiap

bidang yang digeluti.

b. Keunggulan perusahaan dapat dicapai melalui sumber daya manusia yang

unggul dengan team work yang solid melalui work hard and smart.

Page 5: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

45  

c. Team work yang solid tercipta dari trust, keharmonisan, sikap helpful dan

open minded sesama karyawan serta lintas departemen dan seluruh

elemen yang terkait.

• Adaptive and Network Quality

a. Perubahan merupakan hal wajar dalam segala aspek kehidupan yang

mengandung kesempatan untuk menciptakan nilai tambah.

b. Melembagakan perubahaan secara cepat dan berkesinambungan sehingga

memberikan nilai tambah pada perushaaan dengan bertumpu pada

kekuatan sumber daya manusia yang diperkuat dengan keunggulan

teknologi.

c. Mampu beradaptasi terhadap perubahaan dan membina network dengan

baik merupakan modal bagi perusahaan dalam menuju sustainable

enterprise.

3.1.3 Sejarah Perusahaan

Cap Lang merupakan suatu perusahaan nasional dan juga

perusahaan keluarga yang bergerak di bidang manufaktur produk obat-

obatan bebas ( OTC ) dan household.

Sebagai perusahaan keluarga, pada awalnya Cap Lang bertumpu

pada individu-individu yang ada di dalamnya untuk menjalankan bisnis

persahaan. Akan tetapi pihak manajemen memiliki keyakinan bahwa

untuk menjadi Sustainble Enterprise, yang perlu dilakukan oleh Cap Lang

Page 6: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

46  

dalam menjalankan bisnisnya adalah bertumpu pada system yang baik,

bukan bertumpu pada inidividu.

Berikut ini merupakan sejarah perkembangan system yang

dijalankan oleh PT. Eagle Indopharma :

1973 Berdiri dengan nama PT. Eagle Indopharma Pharmaceutical

Laboratories, pada tanggal 6 Mei 1973 dengan merek dagang Cap

Lang dengan produk pertama yang dihasilkan, yaitu Minyak

Angin Jerman. Dengan di launchingnya produk ini menandai

berdirinya Group Liquid Product dalam rangkaian produk OTC

(Out the Counter) perusahaan.

1974 Launching produk inhaler Cap Lang menandai berdirinya Group

Others Product dalam rangkaian product OTC perusahaan.

1980 Launching produk Balsam Gosok menandai berdirinya Group

Oinment Product dalam rangkaian product OTC perusahaan.

1983 Melebarkan sayap dengan memproduksi Household Naphtalane

Balls.

1987 Memperoleh lisensi dari Norit NV Amersfoort – Holland untuk

memproduksi dan menjual norit di Indonesia.

2004 Berubah nama menjadi PT. Eagle Indopharma pada tanggal 2

April 2004 dan dimulainya gagasan pembentukan Sustainable

enterprise (Perusahaan yang berkesinambungan) yang diawali

dengan jadwal-jadwal meeting yang rutin dan direview setiap

bulannya dan digulirkannya ide regenerasi.

Page 7: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

47  

2005 Memasuki bisnis medicated candy dengan system outsourcing

dari PT. Hudson Indonesia.

Pihak Manajemen mulai menyadari bahwa sustainable enterprise

hanya bisa tercapai bila sistem yang baik mampu menjalankan

bisnis perusahaan, bukan lagi bertumpu pada individu-individu.

Pembenahan sistem mulai dilakukan dengan dibentuknya Tim

Penggagas ” Eglin Management System ” ( Tim Penggagas

EMS).

2006 Penetapan Company Philospy eglin, Visi dan Misi Eglin dan

continuous improvment pada seluruh departemen dengan

berpedomen pada EMS.

3.1.3.1 Arti dan Fungsi EMS

Eglin Management System adalah sistem manajemen yang

mengikutsertakan seluruh karyawan dari semua tingkatan

organisasi baik vertikal maupun horizontal dengan penerapan

metode statistik untuk mengelola dan meningkatkan kualitas

proses bisnis demi tercapainya kepuasaan pelanggan dan daya

saing.

Dari definis di atas, dapat dinyatakan bahwa aktivitas EMS

berhubungan dengan :

1. Fokus pada pelanggan

Aktivitas EMS mengutamakan dan bertujuan untuk

menciptakan kepuasaan pelanggan. Definisi pelanggan tidak

Page 8: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

48  

hanya terbatas pada pemakai produk akhir tetapi juga yang

mengerjakan.

2. Partisipasi total

Aktivitas EMS melibatkan seluruh karyawan dari seluruh

tingkatan menajemen baik vertikal maupun horizontal.

3. Inovasi perbaikan yang berkesinambungan ( Continuous

improvment )

Aktivitas EMS melalui perputaran siklus PDCA ( Plan, Do,

Check, Act ) mendorong terjadinya kegiatan inovasi dari

improvment secara terus menerus terhadap seluruh aktivitas

proses bisnis.

Dalam aktivitas tersebut diperlukan proses belajar mengajar

yang terus menerus. Adapun fungsi dari Eglin Management

System adalah untuk memutar siklus PDCA secara

berkesinambungan dan terpadu.

3.1.4 Visi dan Misi Perusahaan

Founder spirit

Keberhasilan adalah kombinasi dari kerendahan dan kekeluargaan yang

dibarengi dengan kemampuan dan kejujuran dalam semangat kerja yang

tinggi dan bertanggung jawab.

Page 9: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

49  

3.1.4.1 VISI

Menjadi salah satu perusahaan terbaik di industri famasi OTC

dan household di Indonesia yang mengarah pada peningkatan

kesehatan masyarakat.

3.1.4.2 MISI

• Menyediakan produk-produk OTC dan household yang

bermutu tinggi dengan harga terjangkau untuk mencapai

kepuasaan konsumen.

• Meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup karyawan

sebgai tulang punggung perusahaan.

• Menciptakan kemanfaatan jangka panjang yang saling

menguntungkan dalam hubungan antara perusahaan

dengan seluruh mitra usaha.

• Meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan dalam aspek

profitabilitas, dan penjualan melalui proses penciptaan

nilai tambah yang berkesinambungan.

Page 10: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

50  

3.1.5 Struktur Organisasi

Bagan 3.1

Struktur Organisasi PT. Eglin Pharma

Keterangan:

CEO = Chief Executive Officer QA = Quality Assurance

MDP = Marketing Data Processing SP = Special Project

PA = Personal Assistance

R&D = Research and Development

FA = Finance and Accounting

BD = Business and Development

CEO

PA to CEO

Direktur

General Manager

Marketing FA

Purchasing BD

Plant

Finance Accounting

Import LokalSales MDP Product

Export Design SP

Production QA R&D

Page 11: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

51  

3.1.6 Tinjauan Sekilas Mengenai Perusahaan

PT. Eglin Pharma adalah sebuah perusahaan yang bergerak di

bidang manufaktur produk obat – obatan bebas yang telah memiliki

pengalaman lebih dari 30 tahun dalam pendistribusian di Indonesia.

Kesuksesannya terbukti dari hasil penjualan yang baik bahkan pada saaat

dua (2) tahun krisis ekonomi terburuk di Indonesia yakni pada tahun

1997-1998. Tidak hanya itu, jaringan Nasionalnya tersebar hingga 95%

kepulauan Indonesia.

Berikut adalah penyebaran distributor di seluruh Indonesia:

• Jawa : 9 Distributor, 25 Cabang

• Sumatera : 10 Distributor, 14 Cabang

• Bali : 1 Distributor, 3 Cabang

• Kalimantan : 5 Distributor, 9 Cabang

• Sulawesi : 5 Distributor, 10 Cabang

• Indonesia Bagian Timur : 15 Distributor

(Sumber: Data Perusahaan)

PT. Eglin Pharma menargetkan pendistribusian produk mereka ke

berbagai sektor. Tidak hanya pasar modern melainkan juga pasar

tradisional. Struktur outlet pendistribusian produk Cap Lang dapat dilihat

pada bagan di bawah ini:

Page 12: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

 

3.1.7

7 Event CS

3.1.7.1 P

D

melakuka

dilakukan

SR “Kunjun

ersiapan Pr

Dalam penyel

an persiapa

n adalah:

• Melakuk

• Mencari

• Melakuk

• Mengur

Bagan 3Struktur Ou

ngan Posya

re-Event

lenggaraan a

an-persiapan

kan survey

i titik lokasi

kan koordin

rus perizinan

.2 utlet

andu Telon C

acara ini, Te

n pre-event.

asi dengan p

n lokasi

Cap Lang”

elon Cap Lan

Bentuk

pihak setemp

ng terlebih d

persiapan

pat

52 

dahulu

yang

Page 13: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

53  

Selain itu, pihak Cap Lang juga melakukan aktivitas publikasi

yang dilakukan dengan berbagai media seperti radio, penyebaran

undangan, flyer, poster, dan spanduk. Aktivitas publikasi ini dilakukan

seminggu sebelum acara berlangsung.

3.1.7.2 Bentuk Event CSR

Pelaksanaan event CSR ini diisi dengan berbagai macam kegiatan,

yaitu:

• Product Knowledge

• Penyuluhan pijat bayi

• Games Interactive

• Sampling Product

Sedangkan, untuk Posyandu Cempaka 1, Cap Lang memberikan

berbagai macam hal sebagai bentuk bantuan CSR, yakni:

• Sampel Minyak Telon

• Kotak P3K beserta isinya

• Pengukur Tinggi Badan

• Jam Meja

• Kartu Menuju Sehat

• Piagam Penghargaan

• Poster Perkembangan Bayi

• Flyer Pemijatan Pada Bayi

• Kaos Minyak Telon Cap Lang

Page 14: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

54  3.2 Metode Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, riset yang dilakukan oleh penulis adalah

riset kuantitatif. Riset Kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau

menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Riset tidak

terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis melainkan aspek keluasan

data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh

populasi.

Dalam riset kuantitatif, periset harus objektif dengan diuji dahulu apakah

batasan konsep dan variabelnya sudah memenuhi prinsip reliabilitas dan

validitas. Dalam analisis data pun, periset tidak boleh menggunakan analisis dan

interpretasi yang bersifat subjektif. Karena itu, digunakan uji 54elative54 untuk

menganalisis data. (Rachmat Kriyantono, 2010, p.55).

Dalam riset kuantitatif ini, metode riset yang digunakan adalah metode

54elati yakni 54elati Eksplanatif ( Analitik ) yang bersifat Asosiatif.

Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuisioner sebagai

instrument pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi

tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.

Survei Eksplanatif digunakan bila periset ingin mengetahui mengapa situasi

atau kondisi tertentu terjadi atau apa yang memepengaruhi terjadinya sesuatu.

Dalam survey jenis ini periset ingin menjelaskan hubungan antara dua variabel

atau lebih. Sedangkan disebut bersifat asosiatif karena bermaksud menjelaskan

hubungan (korelasi) antara variabel.

Page 15: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

55  3.3 Teknik Pengumpulan Data

3.3.1 Pengumpulan Data Primer

Pengumpulan data primer adalah data yang diperoleh dengan melakukan

penelitian secara langsung ke lokasi penelitian sesuai dengan masalah

yang diteliti. Dalam hal ini penulis melakukan pengumpulan dengan

cara:

3.3.1.1 Wawancara

Penulis melakukan wawancara tentang bentuk dan jumlah

bantuan, pelaksanaan kegiatan, pengetahuan dan keterlibatan

warga, kebijakan-kebijakan dalam menjalankan program, dan

lainnya dengan narasumber yang representative sebagai informan

kunci.

3.3.1.2 Penyebaran Kuisioner

Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh

responden. Alat bantu kuisioner disebarkan kepada responden

yang dimaksudkan untuk memperoleh data yang berhubungan

dengan variable yang diteliti.

3.3.2 Pengumpulan Data Sekunder

Pengumpulan data sekunder yaitu dengan studi kepustakaan untuk

mendapatkan data melalui buku, dokumen – dokumen, dan laporan –

laporan hasil rapat maupun pelaksanaan CSR PT. Eagle Indo Pharma,

media internet, dan sebagainya.

Page 16: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

56  3.4 Skala Untuk Instrumen

Skala yang digunakan untuk instrument kuisioner adalah Skala Likert. Skala

Likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang sesuatu objek sikap.

Objek sikap ini biasanya telah ditentukan secara spesifik dan sitematik oleh

periset. Indikator – indikator dari variabel sikap terhadap suatu objek merupakan

titik tolak dalam membuat pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi

responden. Setiap pertanyaan atau pernyataan tersebut dihubungkan dengan

jawaban yang berupa dukungan atau pernyataan sikap yang diungkapkan dengan

kata – kata: Sangat Setuju (SS); Setuju (S); Netral (N); Tidak Setuju (TS); Sangat

Tidak Setuju (STS) atau Sangat Puas; Puas; Cukup Puas; Tidak Puas; Sangat

Tidak Puas, dan lainnya tergantung indikator penelitian.

Skor untuk masing – masing jawaban adalah:

Sangat Setuju : 5

Setuju : 4

Netral : 3

Tidak Setuju : 2

Sangat Tidak Setuju : 1

3.5 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Kebon Jeruk, Kelurahan Kedoya

Utara, RT. 09 RW.02, Posyandu Cempaka 1, Jakarta Barat. Lokasi ini dipilih

karena wilayah ini merupakan salah satu dari 7 (tujuh) wilayah penerima manfaat

CSR secara langsung maupun tidak langsung di bidang pembangunan sosial dan

kesehatan.

Page 17: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

57  3.6 Populasi dan Sampel

Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh warga Rt.09 Rw.02

Kedoya Utara, Jakarta Barat yang hadir dalam event CSR yang dilakukan oleh

PT. Eagle Indo Pharma (Minyak Telon Cap Lang), yakni 200 orang.

Dikarenakan jumlah populasi yang begitu besar maka dipilih sejumlah sampel

yang mewakili populasi rumah tangga yang hadir dalam kegiatan tersebut.

Banyaknya sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin (Rachmat

Kriyantono, 2010, p.164) yaitu:

N n = ------------

1 + Ne²

Keterangan:

n = ukuran sampel

N = ukuran populasi

E = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat

ditolerir atau yang disebut dengan istilah presesi (10%).

Dengan rumus tersebut maka jumlah sampel penelitian adalah :

N n = ------------- 1 + Ne²

200 n = ------------------ 1 + 200 (0,1)² 200 n = ---------- 3

n = 66,67 dibulatkan menjadi 67

Page 18: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

58  

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan rancangan sampling Non

Probabilitas dengan teknik sampel berdasarkan kemudahan (Available

Sampling/Convinience Sampling) untuk menentukan sample. Pada teknik ini

periset bebas memilih siapa saja anggota populasi yang mempunyai data

erlimpah dan mudah diperoleh periset.

3.7 Desain Penelitian

Dikarenakan metode riset yang digunakan adalah riset kuantitatif dengan metode

survey eksplanatif (analitik) yang bersifat asosiatif, yakni menjelaskan korelasi

antara 2 buah variabel, maka dalam hal ini, peneliti menentukan variabel yang

mempengaruhi atau menyebabkan perubahan variabel yang lain. Variabel yang

mempengaruhi disebut variabel independen (X) yakni variabel yang diduga

sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel lainnya. Sedangkan variabel

yang terpengaruh oleh perubahan variabel independen disebut sebagai variabel

dependen (Y) yakni variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi

oleh variabel yang mendahuluinya (Rachmat Kriyantono, 2010, p.21). Penelitian

ini dilakukan dengan menganalisis pelaksanaan event CSR (Corporate Social

Responsibility) (X) yang diterapkan oleh PT. Eglin Indo Pharma (membawa

merek Telon Cap Lang) dan kaitannya terhadap brand awareness konsumen (Y).

Page 19: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

59  3.8 Operasional Variabel Penelitian

Menurut Sugiyono (2009, p58), pada dasarnya variabel penelitian adalah

segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang

atau obyek yang mempunyai “variasi” antara satu dengan yang lain atau satu objek

dengan objek yang lain.

Variabel adalah suatu konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam

bentuk bilangan. Variabel sebenarnya adalah konsep dalam bentuk konkret atau

konsep operasional. Suatu variabel adalah konsep tingkat rendah, yang acuan-

acuannya secara 59elative mudah diidentifikasikan dan diobservasi serta mudah

diklarifikasi, diurut atau diukur (Mayer,1984,p.215). Jadi, variabel adalah bagian

empiris dari sebuah konsep atau konstruk. Variabel berfungsi sebagai penghubung

antara dunia teoritis dengan dunia empiris.

Berdasarkan pengertian–pengertian diatas, maka dapat dirumuskan disini

bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek

atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan ditarik kesimpulan.

Page 20: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

60  

Tabel 3.1

Variabel Event CSR ( Corporate Social Responsibility )

Variabel

Penelitian

Sub Variabel/ Dimensi Indikator

Event CSR

(“Kunjungan

Posyandu Telon

Cap Lang”)

(X)

Why

- Khalayak belum

mengetahui/menyadari

keberadaan, kualitas, atau

merek dan produk

perusahaan (dalam hal ini

Telon Cap Lang)

Where

- Tempat acara berlangsung

strategis dan mudah

dijangkau

Who

- Khalayak sasaran adalah

yang mayoritas memiliki

balita

- Khalayak dengan ekonomi

menegah ke bawah

- Warga Rt.09. Rw.05,

Kedoya Utara, JakBar

- Pengisi acara penyuluhan

adalah yang ahli di

bidangnya.

When

- Publikasi dilakukan tidak

terlalu jauh juga tidak

telalu dekat sebelum acara.

What

- Bentuk acara adalah

pengenalan dan

penyampaian informasi

produk Telon Cap Lang

Page 21: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

61  

- Acara berlangsung lancar

tanpa kekurangan sumber

daya.

How

- Publikasi menggunakan

berbagai media agar event

sampai pada khalayak

sasaran.

- Panitia event berkoordinasi

dengan baik agar mencapai

hasil yang diharapkan.

Tabel 3.2

Variabel Brand Awareness

Variabel

Penelitian

Sub Variabel/ Dimensi Indikator/ Definisi

Brand

Awareness

( Y )

Recognition

Responden mampu mengenali

merek Telon Cap Lang ketika

ditanya mengenai pengenalan

merek ini.

Recall

Responden mampu mengingat

merek Telon Cap Lang ketika

disuruh menyebutkan beberapa

merek Telon.

Page 22: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

62  

Top of Mind

Responden mampu menjawab

secara langsung merek Telon Cap

Lang ketika ditanya mengenai

merek minyak Telon yang ia

ketahui.

Unware of Brand

Responden sama sekali tidak

mengenali maupun mengingat

merek Telon Cap Lang.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Instrumen pengumpulan data atau instrumen periset adalah alat

bantu dalam mengumpulkan atau mengukur data. Agar data yang

berhasil dikumpulkan sesuai dengan tujuan riset, atau dengan kata lain

agar data yang terkumpul valid, maka instrumen periset harus baik.

Untuk memastikan instrumen periset baik maka dilakukanlah uji

validitas. Hasil penelitian disebut valid apabila terdapat kesamaan antara

data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek

yang diteliti (Rachmat Kriyantono, 2010,p.143).

Cara menguji validitas:

- Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan

diukur.

Page 23: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

63  

- Melakukan uji coba alat ukur tersebut pada sejumlah responden.

Responden diminta untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan

yang ada. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.

- Menghitung nilai korelasi antara data pada masing – masing

pertanyaan dan skor total dengan memakai rumus product

moment (Pearson’s Correlation) atau dapat pula dilakukan

dengan program SPSS 19.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Alat ukur disebut reliabel bila alat ukur tersebut secara konsisten

memberikan hasil atau jawab yang sama terhadap gejala yang sama,

walau digunakan berkali-kali. Reliabilitas mengandung arti bahwa alat

ukur tersebut stabil (tidak berubah – ubah), dapat diandalkan

(dependable), dan tetap/konsisten (Rachmat Kriyantono, 2010, p.145).

3.10 Uji Normalitas

Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data kita

memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik inferensial.

Cara yang dipakai adalah dengan uji Kolmogorov Smirnov. Konsep dasar dari

uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi

data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi

normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score

dan diasumsikan normal.

Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji

normalitasnya dengan data normal baku.

Page 24: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

64  

Jika signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang

signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang

signifikan. Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika

signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan

yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.

3.11. Teknik Analisis Data

Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data

setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data penelitian. Dimana dalam

penelitian ini peneliti menggunakan analisis Bivariat. Analisis Bivariat adalah

analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel

tersebut merupakan variabel pokok, yaitu veriabel pengaruh (bebas) dan variabel

terpengaruh (tak bebas). Sedangkan statistik yang digunakan dalam penelitian

ini adalah statistik inferensial. Statistik inferensial bertujuan menjelaskan

hubungan antara dua variabel atau lebih.

Sebelum memilih jenis rumus yang dikehendaki, hal yang harus

dipertimbangkan adalah:

• Tujuan dan Bentuk Hipotesis Penelitian

Teknik statistik inferensial ditentukan oleh tujuan penelitian, apakah

untuk membandingkan (komparatif) atau untuk menghubungkan satu

variabel dengan variabel lainnya (asosiatif).

Page 25: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

65  

• Variabel/Data/Skala Pengukuran

Teknik statistik inferensial juga tergantung pada jenis data/skala

pengukuran yang digunakan, apakah data/skala nominal, ordinal, interval

atau rasio. Misalnya, jika jenis dua data yang ingin dicari hubungannya

sama – sama interval, maka teknik statistik yang digunakan adalah

Pearson’s Correlation Product Moment.

Dikarenakan penelitian ini bermaksud menghubungkan pengaruh satu

variabel dengan variabel lainnya serta data yang digunakan adalah data interval

maka analisis yang digunakan adalah analisis asosiatif dengan teknik statistik

Pearson’s Correlation Product Moment. Teknik analisis statistik inferensial

dengan regresi korelasi menggunakan program SPSS versi 19.00.

Apabila menggunakan rumus, rumusnya adalah:

NΣXY – ΣXΣY r =

√ [NΣX² - (ΣX)²][NΣY² - (ΣY)²]

(Sumber: Kriyantono, 2010, p.175)

Keterangan:

r = Koefisien korelasi Pearson’s Product Moment

N = Jumlah individu dalam sampel

X = Jumlah variabel X

Y = Jumlah variabel Y

Page 26: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

66  

Pengujian signifikansi koefisien korelasi, selain dapat menggunakan

tabel, dapat juga dihitung dengan dengan uji t yang rumusnya adalah:

r√n – 2 t =

√1 - r²

Harga t yang diperoleh dari penghitungan rumus di atas dibandingkan

dengan harga t tabel dengan menentukan tingkat signifikansi uji dua

pihak dan derajat kebebasan (n-2). Jika harga t hitung > dari t tabel maka

H0 ditolak (berarti ada hubungan yang signifikan).

Tabel 3.3

Nilai Koefisiensi Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

< 0.20

0.20 – 0.39

0.40 – 0.70

0.71 – 0.90

> 0.90

Hubungan rendah sekali

Hubungan rendah tetapi pasti

Hubungan yang cukup berarti

Hubungan yang tinggi ; Kuat

Hubungan sangat tinggi ; Kuat sekali

Page 27: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

67  

Selain melakukan uji korelasi, penulis juga melakukan uji regresi.

Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang erat. Setiap

regresi dipastikan terdapat korelasinya. Tetapi, belum tentu korelasi

dilanjutkan dengan regresi. Analisis regresi dilakukan jika korelasi

antara dua variabel mempunyai hubungan kausal (sebab akibat) atau

hubungan fungsional. Menurut Mustikoweni (2002: 1), regersi ditujukan

untuk mencari bentuk hubungan dua variabel atau lebih dalam bentuk

fungsi atau persamaan sedangkan analisis korelasi bertujuan untuk

mencari derajat keeratan hubungan dua variabel atau lebih.

Dalam penelitian ini, uji regresi yang digunakan adalah Regresi Linear

Sederhana. Regresi Linear Sederhana digunakan jika terdapat data dari

dua variabel riset yang sudah diketahui yang mana variabel bebas X dan

yang mana variabel terikat Y.

Rumus yang digunakan adalah:

Y = a + bX

Keterangan:

Y = Variabel tidak bebas ( dependen yang diprediksi)

X = Variabel bebas ( subjek pada variabel independen yang mempunyai

nilai tertentu )

a = Nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0

Page 28: BAB 3 PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN 3.1 …thesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2011-2-00385-mc 3.pdf · di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama perusahaan. • Integrity

68  

b = Koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel

dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+)

maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.

Nilai a dihitung dengan rumus:

ΣY(ΣX²) – ΣXΣXY a = nΣX² - (ΣX)² Nilai b dihitung dengan rumus: nΣXY – ΣXΣXY b = nΣX² - (ΣX)²