Upload
ngoque
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
41
BAB 3
PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
PT. Eglin Pharma, produsen produk-produk Cap Lang didirikan pada
tanggal 6 Mei 1973, dan produksi perdana diluncurkan pada tanggal 29 Mei
1973. Berbekal pengalaman selama lebih dari 30 tahun sejak pendiriannya, PT.
Eglin Pharma telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan farmasi untuk produk
OTC yang besar diantara 200 perusahaan farmasi termasuk perusahaan multi
nasional.
PT. Eglin Pharma memiliki pabrik yang berlokasi di Tangerang – Banten
dengan area seluas 41.000 m2 dan bangunan pabrik seluas 26.000 m2.
Sebagai pemimpin di industri farmasi , PT. Eglin Pharma didukung oleh mesin-
mesin dan teknologi yang efektif serta efisien sehingga memberikan keunggulan
strategis.
3.1.1 Profil Perusahaan
Nama Perusahaan : PT. Eglin Pharma
Tanggal Berdiri : 6 Mei 1973
Alamat : Jl. Raya Siliwangi No.1
Desa Alam Jaya, Tangerang 15133 –
Indonesia
Telp. : +62 21 5903374
Fax : +62 21 5903378
42
Email : [email protected]
Website : www.eglinpharma.com
Produk yang dinaungi : Liquid Minyak Kayu Putih
Minyak Telon
Minyak Angin Hijau
Minyak Angin Menthol Oil
Minyak Otot Geliga
Minyak Urut
Minyak Gadapura
Green Oil
Ointment Balsem Gosok Hijau
Balsem Otot Geliga
Balsem Aktiv
Salep Kulit
Others Eucalyptus Spray
Norit
Pil Sakit Perut
Obat Batuk Hitam
ReadyPlast
Happy Plasto
Twin Inhaler
Inhaler Cap Lang
Menthol Cone
Naptalene
43
3.1.2 Logo Perusahaan
Gambar 3.1 ( Sumber: Company Profile PT. Eglin Pharma)
Filosofi PT. Eagle Indo Pharma adalah ” Quality In Everthing We Do ” .
Dalam filosofi tersebut terdapat nilai-nilai dari Pt. Eagle Indo Pharma
yaitu 5Qs, antara lain :
• Human quality
a. Menekankan pada karya yang kreatif dan inovatif melalui kemampuan,
kinerja dan karakter pribadi sehingga setiap individu dapat menunjukkan
kemampuan dan keahlian terbaiknya.
b. Menggunakan pertimbangan yang terbaik dalam segala situasi sesuai
dengan keahliannya dengan berlandaskan keseimbangan antara head dan
heart.
c. Semangat menghargai, ketulusan dan keharmonisan dalam berfikir,
berkata-kata dan bertindak.
44
• Knowledge and Learning Quality
a. Menekankan pada proses bekerja yang cepat, sistematis dan akurat.
b. Menjaga dan meningkatkan kecepatan dalam cara berpikir dan bertindak
untuk mencapai penciptaan nilai tambah yang optimal.
c. Senantiasa meningkatkan cara dan mutu kerja melalui pengembangan diri
di dalam budaya belajar yang terus dibangun oleh dan bersama
perusahaan.
• Integrity dan Responbility Quality
a. Menggunakan norma-norma etika yang berlaku di dalam masyarakat
dalam berinteraksi dan mengelola lingkungan bisnis.
b. Jujur, rajin, pantang menyerah, konsisten , bersungguh-sungguh dan
bertanggung jawab dalam pekerjaan yang digeluti.
c. Peduli terhadap berbagai permasalahan yang muncul dalam kiprah bisnis
perusahaan walaupun secara formal bukan menjadi bagian dari tanggung
jawabnya.
• Leadership and Team Work Quality
a. Mencapai keunggulan melalui kepemimpinan perusahaan dalam setiap
bidang yang digeluti.
b. Keunggulan perusahaan dapat dicapai melalui sumber daya manusia yang
unggul dengan team work yang solid melalui work hard and smart.
45
c. Team work yang solid tercipta dari trust, keharmonisan, sikap helpful dan
open minded sesama karyawan serta lintas departemen dan seluruh
elemen yang terkait.
• Adaptive and Network Quality
a. Perubahan merupakan hal wajar dalam segala aspek kehidupan yang
mengandung kesempatan untuk menciptakan nilai tambah.
b. Melembagakan perubahaan secara cepat dan berkesinambungan sehingga
memberikan nilai tambah pada perushaaan dengan bertumpu pada
kekuatan sumber daya manusia yang diperkuat dengan keunggulan
teknologi.
c. Mampu beradaptasi terhadap perubahaan dan membina network dengan
baik merupakan modal bagi perusahaan dalam menuju sustainable
enterprise.
3.1.3 Sejarah Perusahaan
Cap Lang merupakan suatu perusahaan nasional dan juga
perusahaan keluarga yang bergerak di bidang manufaktur produk obat-
obatan bebas ( OTC ) dan household.
Sebagai perusahaan keluarga, pada awalnya Cap Lang bertumpu
pada individu-individu yang ada di dalamnya untuk menjalankan bisnis
persahaan. Akan tetapi pihak manajemen memiliki keyakinan bahwa
untuk menjadi Sustainble Enterprise, yang perlu dilakukan oleh Cap Lang
46
dalam menjalankan bisnisnya adalah bertumpu pada system yang baik,
bukan bertumpu pada inidividu.
Berikut ini merupakan sejarah perkembangan system yang
dijalankan oleh PT. Eagle Indopharma :
1973 Berdiri dengan nama PT. Eagle Indopharma Pharmaceutical
Laboratories, pada tanggal 6 Mei 1973 dengan merek dagang Cap
Lang dengan produk pertama yang dihasilkan, yaitu Minyak
Angin Jerman. Dengan di launchingnya produk ini menandai
berdirinya Group Liquid Product dalam rangkaian produk OTC
(Out the Counter) perusahaan.
1974 Launching produk inhaler Cap Lang menandai berdirinya Group
Others Product dalam rangkaian product OTC perusahaan.
1980 Launching produk Balsam Gosok menandai berdirinya Group
Oinment Product dalam rangkaian product OTC perusahaan.
1983 Melebarkan sayap dengan memproduksi Household Naphtalane
Balls.
1987 Memperoleh lisensi dari Norit NV Amersfoort – Holland untuk
memproduksi dan menjual norit di Indonesia.
2004 Berubah nama menjadi PT. Eagle Indopharma pada tanggal 2
April 2004 dan dimulainya gagasan pembentukan Sustainable
enterprise (Perusahaan yang berkesinambungan) yang diawali
dengan jadwal-jadwal meeting yang rutin dan direview setiap
bulannya dan digulirkannya ide regenerasi.
47
2005 Memasuki bisnis medicated candy dengan system outsourcing
dari PT. Hudson Indonesia.
Pihak Manajemen mulai menyadari bahwa sustainable enterprise
hanya bisa tercapai bila sistem yang baik mampu menjalankan
bisnis perusahaan, bukan lagi bertumpu pada individu-individu.
Pembenahan sistem mulai dilakukan dengan dibentuknya Tim
Penggagas ” Eglin Management System ” ( Tim Penggagas
EMS).
2006 Penetapan Company Philospy eglin, Visi dan Misi Eglin dan
continuous improvment pada seluruh departemen dengan
berpedomen pada EMS.
3.1.3.1 Arti dan Fungsi EMS
Eglin Management System adalah sistem manajemen yang
mengikutsertakan seluruh karyawan dari semua tingkatan
organisasi baik vertikal maupun horizontal dengan penerapan
metode statistik untuk mengelola dan meningkatkan kualitas
proses bisnis demi tercapainya kepuasaan pelanggan dan daya
saing.
Dari definis di atas, dapat dinyatakan bahwa aktivitas EMS
berhubungan dengan :
1. Fokus pada pelanggan
Aktivitas EMS mengutamakan dan bertujuan untuk
menciptakan kepuasaan pelanggan. Definisi pelanggan tidak
48
hanya terbatas pada pemakai produk akhir tetapi juga yang
mengerjakan.
2. Partisipasi total
Aktivitas EMS melibatkan seluruh karyawan dari seluruh
tingkatan menajemen baik vertikal maupun horizontal.
3. Inovasi perbaikan yang berkesinambungan ( Continuous
improvment )
Aktivitas EMS melalui perputaran siklus PDCA ( Plan, Do,
Check, Act ) mendorong terjadinya kegiatan inovasi dari
improvment secara terus menerus terhadap seluruh aktivitas
proses bisnis.
Dalam aktivitas tersebut diperlukan proses belajar mengajar
yang terus menerus. Adapun fungsi dari Eglin Management
System adalah untuk memutar siklus PDCA secara
berkesinambungan dan terpadu.
3.1.4 Visi dan Misi Perusahaan
Founder spirit
Keberhasilan adalah kombinasi dari kerendahan dan kekeluargaan yang
dibarengi dengan kemampuan dan kejujuran dalam semangat kerja yang
tinggi dan bertanggung jawab.
49
3.1.4.1 VISI
Menjadi salah satu perusahaan terbaik di industri famasi OTC
dan household di Indonesia yang mengarah pada peningkatan
kesehatan masyarakat.
3.1.4.2 MISI
• Menyediakan produk-produk OTC dan household yang
bermutu tinggi dengan harga terjangkau untuk mencapai
kepuasaan konsumen.
• Meningkatkan kesejahteraan dan kualitas hidup karyawan
sebgai tulang punggung perusahaan.
• Menciptakan kemanfaatan jangka panjang yang saling
menguntungkan dalam hubungan antara perusahaan
dengan seluruh mitra usaha.
• Meningkatkan nilai tambah bagi perusahaan dalam aspek
profitabilitas, dan penjualan melalui proses penciptaan
nilai tambah yang berkesinambungan.
50
3.1.5 Struktur Organisasi
Bagan 3.1
Struktur Organisasi PT. Eglin Pharma
Keterangan:
CEO = Chief Executive Officer QA = Quality Assurance
MDP = Marketing Data Processing SP = Special Project
PA = Personal Assistance
R&D = Research and Development
FA = Finance and Accounting
BD = Business and Development
CEO
PA to CEO
Direktur
General Manager
Marketing FA
Purchasing BD
Plant
Finance Accounting
Import LokalSales MDP Product
Export Design SP
Production QA R&D
51
3.1.6 Tinjauan Sekilas Mengenai Perusahaan
PT. Eglin Pharma adalah sebuah perusahaan yang bergerak di
bidang manufaktur produk obat – obatan bebas yang telah memiliki
pengalaman lebih dari 30 tahun dalam pendistribusian di Indonesia.
Kesuksesannya terbukti dari hasil penjualan yang baik bahkan pada saaat
dua (2) tahun krisis ekonomi terburuk di Indonesia yakni pada tahun
1997-1998. Tidak hanya itu, jaringan Nasionalnya tersebar hingga 95%
kepulauan Indonesia.
Berikut adalah penyebaran distributor di seluruh Indonesia:
• Jawa : 9 Distributor, 25 Cabang
• Sumatera : 10 Distributor, 14 Cabang
• Bali : 1 Distributor, 3 Cabang
• Kalimantan : 5 Distributor, 9 Cabang
• Sulawesi : 5 Distributor, 10 Cabang
• Indonesia Bagian Timur : 15 Distributor
(Sumber: Data Perusahaan)
PT. Eglin Pharma menargetkan pendistribusian produk mereka ke
berbagai sektor. Tidak hanya pasar modern melainkan juga pasar
tradisional. Struktur outlet pendistribusian produk Cap Lang dapat dilihat
pada bagan di bawah ini:
3.1.7
7 Event CS
3.1.7.1 P
D
melakuka
dilakukan
SR “Kunjun
ersiapan Pr
Dalam penyel
an persiapa
n adalah:
• Melakuk
• Mencari
• Melakuk
• Mengur
Bagan 3Struktur Ou
ngan Posya
re-Event
lenggaraan a
an-persiapan
kan survey
i titik lokasi
kan koordin
rus perizinan
.2 utlet
andu Telon C
acara ini, Te
n pre-event.
asi dengan p
n lokasi
Cap Lang”
elon Cap Lan
Bentuk
pihak setemp
ng terlebih d
persiapan
pat
52
dahulu
yang
53
Selain itu, pihak Cap Lang juga melakukan aktivitas publikasi
yang dilakukan dengan berbagai media seperti radio, penyebaran
undangan, flyer, poster, dan spanduk. Aktivitas publikasi ini dilakukan
seminggu sebelum acara berlangsung.
3.1.7.2 Bentuk Event CSR
Pelaksanaan event CSR ini diisi dengan berbagai macam kegiatan,
yaitu:
• Product Knowledge
• Penyuluhan pijat bayi
• Games Interactive
• Sampling Product
Sedangkan, untuk Posyandu Cempaka 1, Cap Lang memberikan
berbagai macam hal sebagai bentuk bantuan CSR, yakni:
• Sampel Minyak Telon
• Kotak P3K beserta isinya
• Pengukur Tinggi Badan
• Jam Meja
• Kartu Menuju Sehat
• Piagam Penghargaan
• Poster Perkembangan Bayi
• Flyer Pemijatan Pada Bayi
• Kaos Minyak Telon Cap Lang
54 3.2 Metode Penelitian
Dalam melakukan penelitian ini, riset yang dilakukan oleh penulis adalah
riset kuantitatif. Riset Kuantitatif adalah riset yang menggambarkan atau
menjelaskan suatu masalah yang hasilnya dapat digeneralisasikan. Riset tidak
terlalu mementingkan kedalaman data atau analisis melainkan aspek keluasan
data sehingga data atau hasil riset dianggap merupakan representasi dari seluruh
populasi.
Dalam riset kuantitatif, periset harus objektif dengan diuji dahulu apakah
batasan konsep dan variabelnya sudah memenuhi prinsip reliabilitas dan
validitas. Dalam analisis data pun, periset tidak boleh menggunakan analisis dan
interpretasi yang bersifat subjektif. Karena itu, digunakan uji 54elative54 untuk
menganalisis data. (Rachmat Kriyantono, 2010, p.55).
Dalam riset kuantitatif ini, metode riset yang digunakan adalah metode
54elati yakni 54elati Eksplanatif ( Analitik ) yang bersifat Asosiatif.
Survei adalah metode riset dengan menggunakan kuisioner sebagai
instrument pengumpulan datanya. Tujuannya untuk memperoleh informasi
tentang sejumlah responden yang dianggap mewakili populasi tertentu.
Survei Eksplanatif digunakan bila periset ingin mengetahui mengapa situasi
atau kondisi tertentu terjadi atau apa yang memepengaruhi terjadinya sesuatu.
Dalam survey jenis ini periset ingin menjelaskan hubungan antara dua variabel
atau lebih. Sedangkan disebut bersifat asosiatif karena bermaksud menjelaskan
hubungan (korelasi) antara variabel.
55 3.3 Teknik Pengumpulan Data
3.3.1 Pengumpulan Data Primer
Pengumpulan data primer adalah data yang diperoleh dengan melakukan
penelitian secara langsung ke lokasi penelitian sesuai dengan masalah
yang diteliti. Dalam hal ini penulis melakukan pengumpulan dengan
cara:
3.3.1.1 Wawancara
Penulis melakukan wawancara tentang bentuk dan jumlah
bantuan, pelaksanaan kegiatan, pengetahuan dan keterlibatan
warga, kebijakan-kebijakan dalam menjalankan program, dan
lainnya dengan narasumber yang representative sebagai informan
kunci.
3.3.1.2 Penyebaran Kuisioner
Kuisioner adalah daftar pertanyaan yang harus diisi oleh
responden. Alat bantu kuisioner disebarkan kepada responden
yang dimaksudkan untuk memperoleh data yang berhubungan
dengan variable yang diteliti.
3.3.2 Pengumpulan Data Sekunder
Pengumpulan data sekunder yaitu dengan studi kepustakaan untuk
mendapatkan data melalui buku, dokumen – dokumen, dan laporan –
laporan hasil rapat maupun pelaksanaan CSR PT. Eagle Indo Pharma,
media internet, dan sebagainya.
56 3.4 Skala Untuk Instrumen
Skala yang digunakan untuk instrument kuisioner adalah Skala Likert. Skala
Likert digunakan untuk mengukur sikap seseorang tentang sesuatu objek sikap.
Objek sikap ini biasanya telah ditentukan secara spesifik dan sitematik oleh
periset. Indikator – indikator dari variabel sikap terhadap suatu objek merupakan
titik tolak dalam membuat pertanyaan atau pernyataan yang harus diisi
responden. Setiap pertanyaan atau pernyataan tersebut dihubungkan dengan
jawaban yang berupa dukungan atau pernyataan sikap yang diungkapkan dengan
kata – kata: Sangat Setuju (SS); Setuju (S); Netral (N); Tidak Setuju (TS); Sangat
Tidak Setuju (STS) atau Sangat Puas; Puas; Cukup Puas; Tidak Puas; Sangat
Tidak Puas, dan lainnya tergantung indikator penelitian.
Skor untuk masing – masing jawaban adalah:
Sangat Setuju : 5
Setuju : 4
Netral : 3
Tidak Setuju : 2
Sangat Tidak Setuju : 1
3.5 Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Kecamatan Kebon Jeruk, Kelurahan Kedoya
Utara, RT. 09 RW.02, Posyandu Cempaka 1, Jakarta Barat. Lokasi ini dipilih
karena wilayah ini merupakan salah satu dari 7 (tujuh) wilayah penerima manfaat
CSR secara langsung maupun tidak langsung di bidang pembangunan sosial dan
kesehatan.
57 3.6 Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh warga Rt.09 Rw.02
Kedoya Utara, Jakarta Barat yang hadir dalam event CSR yang dilakukan oleh
PT. Eagle Indo Pharma (Minyak Telon Cap Lang), yakni 200 orang.
Dikarenakan jumlah populasi yang begitu besar maka dipilih sejumlah sampel
yang mewakili populasi rumah tangga yang hadir dalam kegiatan tersebut.
Banyaknya sampel dihitung dengan menggunakan rumus Slovin (Rachmat
Kriyantono, 2010, p.164) yaitu:
N n = ------------
1 + Ne²
Keterangan:
n = ukuran sampel
N = ukuran populasi
E = kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang dapat
ditolerir atau yang disebut dengan istilah presesi (10%).
Dengan rumus tersebut maka jumlah sampel penelitian adalah :
N n = ------------- 1 + Ne²
200 n = ------------------ 1 + 200 (0,1)² 200 n = ---------- 3
n = 66,67 dibulatkan menjadi 67
58
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan rancangan sampling Non
Probabilitas dengan teknik sampel berdasarkan kemudahan (Available
Sampling/Convinience Sampling) untuk menentukan sample. Pada teknik ini
periset bebas memilih siapa saja anggota populasi yang mempunyai data
erlimpah dan mudah diperoleh periset.
3.7 Desain Penelitian
Dikarenakan metode riset yang digunakan adalah riset kuantitatif dengan metode
survey eksplanatif (analitik) yang bersifat asosiatif, yakni menjelaskan korelasi
antara 2 buah variabel, maka dalam hal ini, peneliti menentukan variabel yang
mempengaruhi atau menyebabkan perubahan variabel yang lain. Variabel yang
mempengaruhi disebut variabel independen (X) yakni variabel yang diduga
sebagai penyebab atau pendahulu dari variabel lainnya. Sedangkan variabel
yang terpengaruh oleh perubahan variabel independen disebut sebagai variabel
dependen (Y) yakni variabel yang diduga sebagai akibat atau yang dipengaruhi
oleh variabel yang mendahuluinya (Rachmat Kriyantono, 2010, p.21). Penelitian
ini dilakukan dengan menganalisis pelaksanaan event CSR (Corporate Social
Responsibility) (X) yang diterapkan oleh PT. Eglin Indo Pharma (membawa
merek Telon Cap Lang) dan kaitannya terhadap brand awareness konsumen (Y).
59 3.8 Operasional Variabel Penelitian
Menurut Sugiyono (2009, p58), pada dasarnya variabel penelitian adalah
segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulan. Secara teoritis variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang
atau obyek yang mempunyai “variasi” antara satu dengan yang lain atau satu objek
dengan objek yang lain.
Variabel adalah suatu konstruk yang sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam
bentuk bilangan. Variabel sebenarnya adalah konsep dalam bentuk konkret atau
konsep operasional. Suatu variabel adalah konsep tingkat rendah, yang acuan-
acuannya secara 59elative mudah diidentifikasikan dan diobservasi serta mudah
diklarifikasi, diurut atau diukur (Mayer,1984,p.215). Jadi, variabel adalah bagian
empiris dari sebuah konsep atau konstruk. Variabel berfungsi sebagai penghubung
antara dunia teoritis dengan dunia empiris.
Berdasarkan pengertian–pengertian diatas, maka dapat dirumuskan disini
bahwa variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, objek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan ditarik kesimpulan.
60
Tabel 3.1
Variabel Event CSR ( Corporate Social Responsibility )
Variabel
Penelitian
Sub Variabel/ Dimensi Indikator
Event CSR
(“Kunjungan
Posyandu Telon
Cap Lang”)
(X)
Why
- Khalayak belum
mengetahui/menyadari
keberadaan, kualitas, atau
merek dan produk
perusahaan (dalam hal ini
Telon Cap Lang)
Where
- Tempat acara berlangsung
strategis dan mudah
dijangkau
Who
- Khalayak sasaran adalah
yang mayoritas memiliki
balita
- Khalayak dengan ekonomi
menegah ke bawah
- Warga Rt.09. Rw.05,
Kedoya Utara, JakBar
- Pengisi acara penyuluhan
adalah yang ahli di
bidangnya.
When
- Publikasi dilakukan tidak
terlalu jauh juga tidak
telalu dekat sebelum acara.
What
- Bentuk acara adalah
pengenalan dan
penyampaian informasi
produk Telon Cap Lang
61
- Acara berlangsung lancar
tanpa kekurangan sumber
daya.
How
- Publikasi menggunakan
berbagai media agar event
sampai pada khalayak
sasaran.
- Panitia event berkoordinasi
dengan baik agar mencapai
hasil yang diharapkan.
Tabel 3.2
Variabel Brand Awareness
Variabel
Penelitian
Sub Variabel/ Dimensi Indikator/ Definisi
Brand
Awareness
( Y )
Recognition
Responden mampu mengenali
merek Telon Cap Lang ketika
ditanya mengenai pengenalan
merek ini.
Recall
Responden mampu mengingat
merek Telon Cap Lang ketika
disuruh menyebutkan beberapa
merek Telon.
62
Top of Mind
Responden mampu menjawab
secara langsung merek Telon Cap
Lang ketika ditanya mengenai
merek minyak Telon yang ia
ketahui.
Unware of Brand
Responden sama sekali tidak
mengenali maupun mengingat
merek Telon Cap Lang.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Instrumen pengumpulan data atau instrumen periset adalah alat
bantu dalam mengumpulkan atau mengukur data. Agar data yang
berhasil dikumpulkan sesuai dengan tujuan riset, atau dengan kata lain
agar data yang terkumpul valid, maka instrumen periset harus baik.
Untuk memastikan instrumen periset baik maka dilakukanlah uji
validitas. Hasil penelitian disebut valid apabila terdapat kesamaan antara
data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek
yang diteliti (Rachmat Kriyantono, 2010,p.143).
Cara menguji validitas:
- Mendefinisikan secara operasional suatu konsep yang akan
diukur.
63
- Melakukan uji coba alat ukur tersebut pada sejumlah responden.
Responden diminta untuk menjawab pertanyaan – pertanyaan
yang ada. Mempersiapkan tabel tabulasi jawaban.
- Menghitung nilai korelasi antara data pada masing – masing
pertanyaan dan skor total dengan memakai rumus product
moment (Pearson’s Correlation) atau dapat pula dilakukan
dengan program SPSS 19.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Alat ukur disebut reliabel bila alat ukur tersebut secara konsisten
memberikan hasil atau jawab yang sama terhadap gejala yang sama,
walau digunakan berkali-kali. Reliabilitas mengandung arti bahwa alat
ukur tersebut stabil (tidak berubah – ubah), dapat diandalkan
(dependable), dan tetap/konsisten (Rachmat Kriyantono, 2010, p.145).
3.10 Uji Normalitas
Uji distribusi normal adalah uji untuk mengukur apakah data kita
memiliki distribusi normal sehingga dapat dipakai dalam statistik inferensial.
Cara yang dipakai adalah dengan uji Kolmogorov Smirnov. Konsep dasar dari
uji normalitas Kolmogorov Smirnov adalah dengan membandingkan distribusi
data (yang akan diuji normalitasnya) dengan distribusi normal baku. Distribusi
normal baku adalah data yang telah ditransformasikan ke dalam bentuk Z-Score
dan diasumsikan normal.
Jadi sebenarnya uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji
normalitasnya dengan data normal baku.
64
Jika signifikansi di bawah 0,05 berarti terdapat perbedaan yang
signifikan, dan jika signifikansi di atas 0,05 maka tidak terjadi perbedaan yang
signifikan. Penerapan pada uji Kolmogorov Smirnov adalah bahwa jika
signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji mempunyai perbedaan
yang signifikan dengan data normal baku, berarti data tersebut tidak normal.
3.11. Teknik Analisis Data
Analisis data penelitian merupakan bagian dari proses pengujian data
setelah tahap pemilihan dan pengumpulan data penelitian. Dimana dalam
penelitian ini peneliti menggunakan analisis Bivariat. Analisis Bivariat adalah
analisis yang dilakukan untuk melihat hubungan dua variabel. Kedua variabel
tersebut merupakan variabel pokok, yaitu veriabel pengaruh (bebas) dan variabel
terpengaruh (tak bebas). Sedangkan statistik yang digunakan dalam penelitian
ini adalah statistik inferensial. Statistik inferensial bertujuan menjelaskan
hubungan antara dua variabel atau lebih.
Sebelum memilih jenis rumus yang dikehendaki, hal yang harus
dipertimbangkan adalah:
• Tujuan dan Bentuk Hipotesis Penelitian
Teknik statistik inferensial ditentukan oleh tujuan penelitian, apakah
untuk membandingkan (komparatif) atau untuk menghubungkan satu
variabel dengan variabel lainnya (asosiatif).
65
• Variabel/Data/Skala Pengukuran
Teknik statistik inferensial juga tergantung pada jenis data/skala
pengukuran yang digunakan, apakah data/skala nominal, ordinal, interval
atau rasio. Misalnya, jika jenis dua data yang ingin dicari hubungannya
sama – sama interval, maka teknik statistik yang digunakan adalah
Pearson’s Correlation Product Moment.
Dikarenakan penelitian ini bermaksud menghubungkan pengaruh satu
variabel dengan variabel lainnya serta data yang digunakan adalah data interval
maka analisis yang digunakan adalah analisis asosiatif dengan teknik statistik
Pearson’s Correlation Product Moment. Teknik analisis statistik inferensial
dengan regresi korelasi menggunakan program SPSS versi 19.00.
Apabila menggunakan rumus, rumusnya adalah:
NΣXY – ΣXΣY r =
√ [NΣX² - (ΣX)²][NΣY² - (ΣY)²]
(Sumber: Kriyantono, 2010, p.175)
Keterangan:
r = Koefisien korelasi Pearson’s Product Moment
N = Jumlah individu dalam sampel
X = Jumlah variabel X
Y = Jumlah variabel Y
66
Pengujian signifikansi koefisien korelasi, selain dapat menggunakan
tabel, dapat juga dihitung dengan dengan uji t yang rumusnya adalah:
r√n – 2 t =
√1 - r²
Harga t yang diperoleh dari penghitungan rumus di atas dibandingkan
dengan harga t tabel dengan menentukan tingkat signifikansi uji dua
pihak dan derajat kebebasan (n-2). Jika harga t hitung > dari t tabel maka
H0 ditolak (berarti ada hubungan yang signifikan).
Tabel 3.3
Nilai Koefisiensi Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
< 0.20
0.20 – 0.39
0.40 – 0.70
0.71 – 0.90
> 0.90
Hubungan rendah sekali
Hubungan rendah tetapi pasti
Hubungan yang cukup berarti
Hubungan yang tinggi ; Kuat
Hubungan sangat tinggi ; Kuat sekali
67
Selain melakukan uji korelasi, penulis juga melakukan uji regresi.
Korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang erat. Setiap
regresi dipastikan terdapat korelasinya. Tetapi, belum tentu korelasi
dilanjutkan dengan regresi. Analisis regresi dilakukan jika korelasi
antara dua variabel mempunyai hubungan kausal (sebab akibat) atau
hubungan fungsional. Menurut Mustikoweni (2002: 1), regersi ditujukan
untuk mencari bentuk hubungan dua variabel atau lebih dalam bentuk
fungsi atau persamaan sedangkan analisis korelasi bertujuan untuk
mencari derajat keeratan hubungan dua variabel atau lebih.
Dalam penelitian ini, uji regresi yang digunakan adalah Regresi Linear
Sederhana. Regresi Linear Sederhana digunakan jika terdapat data dari
dua variabel riset yang sudah diketahui yang mana variabel bebas X dan
yang mana variabel terikat Y.
Rumus yang digunakan adalah:
Y = a + bX
Keterangan:
Y = Variabel tidak bebas ( dependen yang diprediksi)
X = Variabel bebas ( subjek pada variabel independen yang mempunyai
nilai tertentu )
a = Nilai intercept (konstan) atau harga Y bila X = 0
68
b = Koefisien regresi, yaitu angka peningkatan atau penurunan variabel
dependen yang didasarkan pada variabel independen. Bila b (+)
maka naik, bila b (-) maka terjadi penurunan.
Nilai a dihitung dengan rumus:
ΣY(ΣX²) – ΣXΣXY a = nΣX² - (ΣX)² Nilai b dihitung dengan rumus: nΣXY – ΣXΣXY b = nΣX² - (ΣX)²