22
BAB IV Hasil Pengujian dan Analisis 4.1 Nilai Kalor dan Densitas Data nilai kalor dan densitas bahan bakar uji ditunjukkan pada tabel 4.1. Tabel 4. 1 Nilai kalor dan densitas bahan bakar uji No . Bahan Bakar Uji Nilai Kalor (kJ/kg) Densitas (kg/m 3 ) 1 Premium 48957,75 730,38 2 Premium+MAZ100 49646,86 731,83 3 Pertamax 51164,91 739,33 4 Solar 48131,71 840,85 5 Solar+MAZ200 48340,50 841,21 6 Pertadex 48441,63 842,63 Dari tabel 4.1, terlihat bahwa untuk bahan bakar bensin, Pertamax memiliki nilai kalor dan densitas yang lebih besar dari Premium. Untuk bahan bakar diesel, Pertadex memiliki nilai kalor dan densitas yang lebih besar daripada Solar. Semakin besar nilai kalor dan densitas, maka kandungan energi per satuan volume bahan bakar akan semakin besar. Artinya, kandungan energi per satuan volume Pertamax lebih besar daripada Premium dan Pertadex lebih besar daripada Solar. Penambahan aditif ke dalam Premium dan Solar mampu meningkatkan nilai kalor

BAB 4 TA

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bab 4 analisis

Citation preview

BAB IVHasil Pengujian dan Analisis

4.1 Nilai Kalor dan Densitas

Data nilai kalor dan densitas bahan bakar uji ditunjukkan pada tabel 4.1.

Tabel 4. 1 Nilai kalor dan densitas bahan bakar uji

No.

Bahan Bakar Uji

Nilai Kalor (kJ/kg)

Densitas (kg/m3)

1

Premium

48957,75

730,38

2

Premium+MAZ100

49646,86

731,83

3

Pertamax

51164,91

739,33

4

Solar

48131,71

840,85

5

Solar+MAZ200

48340,50

841,21

6

Pertadex

48441,63

842,63

Dari tabel 4.1, terlihat bahwa untuk bahan bakar bensin, Pertamax memiliki nilai kalor dan densitas yang lebih besar dari Premium. Untuk bahan bakar diesel, Pertadex memiliki nilai kalor dan densitas yang lebih besar daripada Solar. Semakin besar nilai kalor dan densitas, maka kandungan energi per satuan volume bahan bakar akan semakin besar. Artinya, kandungan energi per satuan volume Pertamax lebih besar daripada Premium dan Pertadex lebih besar daripada Solar. Penambahan aditif ke dalam Premium dan Solar mampu meningkatkan nilai kalor dan densitas sehingga kandungan energi per satuan volume bahan bakarnya menjadi lebih tinggi dibanding Premium dan Solar.

4.2 Hasil Uji Prestasi Bensin

Parameter prestasi yang ditinjau dalam penelitian ini hanya mencakup daya dan torsi yang dihasilkan oleh kendaraan. Pengujian dilakukan dengan menggunakan dinamometer untuk mengukur daya dan torsi pada berbagai kecepatan putar.

4.2.1 Daya

Daya merupakan salah satu parameter prestasi yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar pada mesin. Hasil pengukuran daya pada berbagai kecepatan putar ditampilkan pada gambar 4.1.

Gambar 4. 1 Hasil pengukuran daya bahan bakar bensin.

Dari gambar 4.1, terlihat bahwa daya yang dihasilkan sebanding dengan kecepatan putar. Semakin tinggi kecepatan putar, daya yang dihasilkan semakin tinggi. Daya yang dihasilkan oleh Pertamax selalu lebih besar dibandingkan dengan Premium dan Premium yang ditambah aditif. Hal ini dikarenakan nilai kalor Pertamax yang lebih besar daripada Premium dan Premium yang ditambah aditif. Daya maksimum yang dihasilkan adalah sebesar 181,6 HP pada saat kecepatan putar 5500 rpm. Daya yang dihasilkan Premium dan Premium yang ditambah aditif tidak berbeda jauh. Hal ini terlihat dari trendline Premium dan Premium ditambah aditif pada kurva yang berimpit. Pada kecepatan putar yang rendah, daya yang dihasilkan Premium lebih besar daripada Premium ditambah aditif. Pada kecepatan putar yang lebih tinggi daya yang dihasilkan Premium lebih kecil daripada yang dihasilkan oleh Premium ditambah aditif. Walaupun demikian, perbedaan yang ada tidak terlalu besar karena perbedaan nilai kalor tidak terlalu jauh.

4.2.2 Torsi

Torsi merupakan salah satu parameter prestasi yang dihasilkan oleh mesin. Besar torsi sebanding dengan daya yang dihasilkan untuk setiap kecepatan putar yang sama. Hasil pengukuran torsi pada berbagai kecepatan putar ditampilkan pada gambar 4.2.

Gambar 4. 2 Hasil pengukuran torsi bahan bakar bensin.

Dari gambar 4.2, terlihat bahwa torsi bertambah seiring meningkatnya kecepatan putar. Torsi yang dihasilkan Pertamax selalu lebih besar daripada torsi yang dihasilkan Premium dan Premium ditambah aditif. Torsi maksimum yang dihasilkan sebesar 236,6 N.m pada kecepatan putar 5000 rpm. Perbedaan torsi yang dihasilkan antara Premium dan Premium yang ditambah aditif tidak terlalu besar, dapat terlihat dari tren yang berimpit. Penambahan aditif pada Premium sedikit menurunkan torsi pada putaran rendah, tetapi sedikit meningkatkan torsi pada putaran tinggi. Hal ini sesuai dengan daya yang dihasilkan oleh Premium dan Premium ditambah aditif.

4.3 Hasil Road Test Bensin

4.3.1 Jarak Tempuh Harian

Setelah pengujian selesai dilakukan, hal pertama yang dilakukan adalah validasi data pengujian untuk melihat keabsahan pengujian yang dilakukan. Hal ini dilakukan dengan membandingkan jarak tempuh harian kendaraan uji. Data jarak tempuh kendaraan ditampilkan pada gambar 4.3.

Gambar 4. 3 Jarak tempuh harian bahan bakar bensin.

Pada gambar 4.3, jarak tempuh harian untuk setiap bahan bakar diplot berupa titik-titik, kemudian dibuat trendline untuk masing-masing bahan bakar uji. Berdasarkan grafik tersebut, dapat dilihat secara keseluruhan bahwa jarak tempuh harian masing-masing bahan bakar uji identik sehingga dapat disimpulkan bahwa pengujian yang dilakukan dapat dianggap valid.

4.3.2 Kecepatan Rata-Rata Harian

Selain jarak tempuh harian, parameter yang digunakan untuk mengetahui kevalidan road test adalah kecepatan rata-rata harian. Data kecepatan rata-rata harian ditampilkan pada gambar 4.4.

Gambar 4. 4 Kecepatan rata-rata harian bahan bakar bensin.

Pada gambar 4.4, kecepatan rata-rata harian diplot kemudian dibuat trendline. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata dari kecepatan rata-rata harian adalah identik sehingga pengujian yang dilakukan dapat dianggap valid.

4.3.3 Konsumsi Bahan Bakar

Data konsumsi bahan bakar didapat setelah pengujian selesai dilakukan. Konsumsi bahan bakar dihitung dengan cara membagi jarak tempuh kendaraan dengan jumlah bahan bakar yang digunakan. Data konsumsi bahan bakar ini digunakan untuk membandingkan masing-masing bahan bakar dari segi ekonomi. Semakin besar konsumsi bahan bakar maka semakin jauh jarak yang ditempuh kendaraan untuk setiap liter bahan bakar yang digunakan. Atau dengan kata lain, semakin besar konsumsi bahan bakar maka kendaraan membutuhkan lebih sedikit bahan bakar sehingga lebih hemat. Konsumsi bahan bakar kendaraan ditampilkan pada gambar 4.5.

Gambar 4. 5 Konsumsi bahan bakar bensin.

Pada gambar 4.5, konsumsi bahan bakar yang ditampilkan adalah rata-rata konsumsi bahan bakar dari 3 kali pengujian. Dapat dilihat bahwa Pertamax memiliki konsumsi bahan bakar tertinggi, Premium memiliki konsumsi bahan bakar terendah, dan Premium ditambah aditif berada di antara keduanya. Artinya, bahan bakar paling hemat adalah Pertamax, sedangkan premium adalah yang paling boros. Hal ini disebabkan karena Pertamax memiliki nilai kalor dan densitas yang lebih besar daripada Premium sehingga kandungan energi tiap liternya lebih besar. Penambahan aditif pada Premium meningkatkan nilai kalor dan densitas bahan bakar sehingga kandungan energi tiap liternya menjadi lebih besar. Oleh karena itu, konsumsi Premium yang ditambah aditif lebih hemat daripada Premium. Dengan menambahkan aditif pada Premium, dapat menghemat konsumsi bahan bakar sebesar 19,95% dibandingkan menggunakan Premium.

4.3.4 Top Speed

Data top speed kendaraan uji ditampilkan pada gambar 4.6.

Gambar 4. 6 Top speed Camry.

Dari gambar 4.6, terlihat bahwa kendaraan memiliki top speed terbesar saat menggunakan bahan bakar Pertamax, sedangkan saat menggunakan Premium kecepatannya lebih rendah. Hal ini mungkin dikarenakan setelan kendaraan yang kurang cocok dengan bahan bakar Premium. Terjadi penurunan kecepatan saat menggunakan Premium yang ditambah aditif. Akan tetapi, hal ini tidak terlalu berpengaruh karena perbedaannya sangat kecil.

4.3.5 Akselerasi

Akselerasi kendaraan pada pengujian ini dilakukan untuk melihat pengaruh penambahan aditif pada bahan bakar. Data yang digunakan adalah waktu tempuh kendaraan untuk mencapai kecepatan 100 km/jam. Data akselerasi kendaraan uji ditampilkan pada gambar 4.7.

Gambar 4. 7 Waktu akselerasi Camry.

Dari gambar 4.7, terlihat bahwa waktu akselerasi tersingkat didapat saat pengujian menggunakan Pertamax, waktu akselerasi terlama didapat saat menggunakan Premium. Hal ini dikarenakan kualitas bahan bakar Pertamax lebih bagus daripada Premium. Penambahan aditif pada Premium dapat mempercepat waktu akselerasi kendaraan. Hal ini terjadi karena zat yang terkandung dalam aditif membuat pembakaran berlangsung lebih baik sehingga waktu pembakaran menjadi lebih cepat.

4.4 Hasil Uji Prestasi Solar

4.4.1 Daya

Daya merupakan salah satu parameter prestasi yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar pada mesin. Hasil pengukuran daya pada berbagai kecepatan putar ditampilkan pada gambar 4.8.

Gambar 4. 8 Hasil pengukuran daya bahan bakar Solar.

Dari gambar 4.8 terlihat bahwa daya terbesar dihasilkan oleh kendaraan saat menggunakan Pertadex dengan daya maksimum 191,6 HP pada kecepatan putar 3500 rpm. Secara umum, daya yang dihasilkan saat menggunakan Pertadex adalah yang terbesar dibanding saat menggunakan Solar maupun Solar yang ditambah aditif. Hal ini terjadi karena nilai kalor Pertadex yang lebih besar dibanding Solar maupun Solar yang ditambah aditif. Penambahan aditif pada Solar dapat meningkatkan daya yang dihasilkan karena nilai kalornya lebih besar daripada nilai kalor Solar.

4.4.2 Torsi

Torsi merupakan salah satu parameter prestasi yang dihasilkan oleh mesin. Besar torsi sebanding dengan daya yang dihasilkan untuk setiap kecepatan putar yang sama. Hasil pengukuran torsi pada berbagai kecepatan putar ditampilkan pada gambar 4.9.

Gambar 4. 9 Hasil pengukuran torsi bahan bakar Solar.

Dari gambar 4.9, terlihat bahwa Pertadex selalu menghasilkan torsi terbesar untuk setiap kecepatan putar, sedangkan Solar menghasilkan torsi terkecil. Penambahan aditif pada Solar dapat meningkatkan besar torsi yang dihasilkan kendaraan. Hal ini sesuai karena daya yang dihasilkan Solar yang ditambah aditif lebih besar daripada daya yang dihasilkan Solar. Hal ini disebabkan oleh nilai kalor Solar yang ditambah aditif lebih besar daripada nilai kalor Solar.

4.5 Hasil Road Test Solar

4.5.1 Jarak Tempuh Harian

Setelah pengujian selesai dilakukan, hal pertama yang dilakukan adalah validasi data pengujian untuk melihat keabsahan pengujian yang dilakukan. Hal ini dilakukan dengan membandingkan jarak tempuh harian kendaraan uji. Data jarak tempuh kendaraan ditampilkan pada gambar 4.10.

Gambar 4. 10 Jarak tempuh harian bahan bakar Solar

Pada gambar 4.10, jarak tempuh harian untuk setiap bahan bakar diplot berupa titik-titik, kemudian dibuat trendline untuk masing-masing bahan bakar uji. Berdasarkan grafik tersebut, terdapat sedikit perbedaan di mana jarak tempuh Pertadex lebih jauh pada pengujian pertama. Namun, pengujian masih dapat dianggap valid karena rata-rata jarak tempuh tidak terlalu jauh berbeda.

4.5.2 Kecepatan Rata-rata Harian

Selain jarak tempuh harian, parameter yang digunakan untuk mengetahui kevalidan road test adalah kecepatan rata-rata harian. Data kecepatan rata-rata harian ditampilkan pada gambar 4.11.

Gambar 4. 11Kecepatan rata-rata harian bahan bakar Solar.

Pada gambar 4.11, kecepatan rata-rata harian diplot kemudian dibuat trendline. Dari grafik tersebut dapat dilihat bahwa rata-rata dari kecepatan rata-rata harian adalah identik sehingga pengujian yang dilakukan dapat dianggap valid.

4.5.3 Konsumsi Bahan Bakar

Konsumsi bahan bakar Solar ditampilkan pada gambar 4.12.

Gambar 4. 12 Konsumsi bahan bakar Solar.

Pada gambar 4.12, terlihat bahwa konsumsi bahan terendah dimiliki oleh Pertadex, sedangkan konsumsi tertinggi dimiliki oleh Solar ditambah aditif. Hal ini kontradiktif dengan besar nilai kalor masing-masing sampel. Perbedaan konsumsi bahan bakar antara masing-masing sampel tidak terlalu besar karena perbedaan kalor masing-masing sampel tidak terlalu signifikan. Dengan menambahkan aditif pada Solar, dapat menghemat konsumsi bahan bakar sebesar 2,63% dibandingkan saat menggunakan Solar.

4.5.4 Top Speed

Gambar 4. 13 Top Speed Fortuner.

Dari gambar 4.13, terlihat bahwa kendaraan memiliki top speed tertinggi saat menggunakan bahan bakar Pertadex, sedangkan saat menggunakan Solar dan Solar ditambah aditif kecepatannya menjadi sedikit lebih rendah. Secara umum, penambahan aditif tidak terlalu berpengaruh terhadap kecepatan maksimum dari kendaraan.

4.5.5 Akselerasi

Gambar 4. 14 Waktu akselerasi Fortuner.

Gambar 4.14 menunjukkan waktu akselerasi terlama didapat saat pengujian menggunakan Solar dan tertinggi saat menggunakan Pertadex. Hal ini disebabkan oleh kualitas bahan bakar Pertadex yang lebih bagus daripada Solar. Penambahan aditif pada Solar juga dapat mempercepat terjadinya pembakaran sehingga waktu akselerasi yang dibutuhkan menjadi lebih cepat.

4.6 Hasil Uji Laboratorium

4.6.1 Bensin

Tabel 4. 2 Hasil uji laboratorium bensin Premium dan Premium+aditif dibandingkan dengan spesifikasi Dirjen Migas dan WWFC

Karakteristik

Hasil uji

Premium

Pertamax

Kategori 1

Kategori 2

BR

BA

Min.

Maks.

Min.

Maks.

min

Maks.

Min.

Maks.

Angka oktan riset

88

88

88

-

91

-

91

-

91

-

Distilasi

10% vol. penguapan

52,5

53

-

74

-

70

-

65

-

60

50% vol. penguapan

95

94,5

88

125

77

110

77

100

77

100

90% vol. penguapan

174,5

167

-

180

130

180

130

175

130

175

Tabel 4.2 (lLanjutan)

Karakteristik

Hasil uji

Premium

Pertamax

Kategori 1

Kategori 2

BR

BA

Min.

Maks.

Min.

Maks.

min

Maks.

Min.

Maks.

Titik didih akhir

213,5

215

-

215

-

215

-

205

-

205

Residu

1

1

-

2

-

2

-

-

-

-

Washed gums

1,5

1,6

-

5

-

5

-

5

-

5

Kandungan O2

0,241

0,31

-

2,7

-

2,7

-

2,7

-

2,7

RVP @ 37,8 0C

62

59,94

-

62

45

60

45

60

55

70

Berat jenis @ 15 0C

738

739

715

780

715

770

715

780

715

770

Korosi biah tembaga

1a

1a

Kelas 1

Kelas 1

Kelas 1

Kelas 1

Dari tabel 4.2, terlihat bahwa hasil yang didapat dari uji laboratorium terhadap Premium (BR) dan Premium yang ditambah aditif (BA) untuk semua kriteria masih memenuhi spesifikasi yang dikeluarkan oleh dirjen migas maupun spesifikasi kategori 1 dan 2 dari WWFC. Ada beberapa perbedaan nilai yang diperoleh dari pengujian Premium dan emium yang ditambah aditif, tetapi tidak terlalu signifikan. Pertamax merupakan batasan atas, sedangkan Premium merupakan batasan bawah. Secara umum, Premium ditambah aditif berada dalam rentang antara Premium dan Pertamax.

4.6.2 Solar

Tabel 4. 3 Hasil uji laboratorium Solar dan Solar+aditif dibandingkan dengan spesifikasi Dirjen Migas dan WWFC

Karakteristik

Hasil uji

Solar

Pertadex

Kategori 1

Kategori 2

SR

SA

Angka Setana

49,4

53,6

Min. 48

Min. 51

Min. 48

Min. 51

Berat jenis @ 15 0C, kg/m3

844

844

815-870

820-860

820-860

820-850

Viskositas @ 40 0C, mm2/s

3,76

3,89

2-5

2-4,5

2-4,5

2-4

Residu karbon, % m/m

0,0112

0,0266

Maks. 0,1

Maks. 0,3

Maks. 0,3

Maks. 0,3

Titik nyala, 0C

75

75

Min. 60

Min. 55

Min. 55

Min. 55

Korosi bilah tembaga, 0C

1a

1a

Kelas 1

Kelas 1

Kelas 1

Kelas 1

Bilangan netralisasi

Bilangan Asam Kuat, mg KOH/g

Nil

Nil

Maks. 0

Maks. 0

Maks. 0

Maks. 0

Bilangan Asam Total, mg KOH/g

0,0524

0,0553

Maks. 0,6

Maks. 0,3

Maks. 0,12

Maks. 0,08

FAME, % v/v

0

0,25

Maks. 10

Maks. 10

Maks. 5

Maks. 5

Lubrisitas (HFRRscar dia@ 60 0C), mikron

320

271

Maks. 460

Maks. 460

Maks. 460

Dari tabel 4.3, terlihat bahwa hasil yang didapat dari uji laboratorium terhadap Solar (SR) dan Solar yang ditambah aditif (SA) untuk semua kriteria masih memenuhi spesifikasi yang dikeluarkan oleh dirjen migas maupun spesifikasi kategori 1 dan 2 dari WWFC. Terjadi peningkatan angka setana pada Solar yang ditambah aditif. Dengan meningkatnya angka setana maka pembakaran yang berlangsung akan semakin baik karena bahan bakar menjadi mudah terbakar. Selain itu, terjadi sedikit peningkatan viskositas, residu karbon, bilangan asam total dan kandungan FAME.

Premium1500200025003000350040004500500055006000109.7158.1183.8199.4204.5212.4229.2233.5231.8206.7Premium+MAZ1500200025003000350040004500500055006000107.3157.1180.1192.6203.1206.7224.6233.8231.6208.8Pertamax1500200025003000350040004500500055006000114.4171.7195.5204.7208.2217.6233.9236.6233.9212.3

Kecepatan putar (rpm)

Torsi (N.m)

Premium222227226Premium+MAZ226226226Pertamax223223224

Hari pengujian

Jarak tempuh (Km)

Premium65.31818181818181370.31818181818181379Premium+MAZ74.18181818181818777.72727272727273471.454545454545453Pertamax70.22727272727273471.09090909090909370.909090909090907

Hari pengujian

Kecepatan rata-rata (Km/jam)

PremiumPremiumPremium+MAZPertamax12.479421811862037Premium+MAZPremiumPremium+MAZPertamax14.970342410100644PertamaxPremiumPremium+MAZPertamax15.7136517412356

Bahan bakar uji

Konsumsi bahan bakar (Km/l)

PremiumPremium+MAZPertamax198PremiumPremium+MAZPertamax197PremiumPremium+MAZPertamax210

Bahan bakar uji

Kecepatan(Km/jam)

PremiumPremiumPremium+MAZPertamax10.188333333333333Premium+MAZPremiumPremium+MAZPertamax9.5346666666666664PertamaxPremiumPremium+MAZPertamax9.2469999999999999

Bahan bakar uji

Waktu akselerasi (s)

Solar15002000250030003500400055.6116.2160.9180.5188184.3Solar+MAZ1500200025003000350060.8118.3162.9183.3183.3182.9Pertadex15002000250030003500400063.8125168.4187.6191.6186.3

Kecepatan putar (rpm)

Daya (HP)

Solar150020002500300035004000264413.8456.4428.6382.6328.2Solar+MAZ15002000250030003500288.7421.3464.1435.2383.2325.7Pertadex150020002500300035004000303445.2479.8445.4389.9331.8

Kecepatan putar (rpm)

Torsi (N.m)

Solar174216221Solar+Aditif180218216Pertadex226223223

Hari pengujian

Jarak tempuh (Km)

Solar62.33333333333333662.54545454545454739.545454545454547Solar+Aditif62.27777777777777962.90909090909090758.090909090909093Pertadex65.27272727272726672.72727272727273466.409090909090907

Hari pengujian

Kecepatan rata-rata (Km/jam)

SolarSolar+MAZPertadex12.900103628517321SolarSolar+MAZPertadex13.243848018280469SolarSolar+MAZPertadex12.747351162305003

Bahan bakar uji

Konsumsi bahan bakar (Km/l)

SolarSolar+MAZPertadex180SolarSolar+MAZPertadex178SolarSolar+MAZPertadex184

Bahan bakar uji

Kecepatan (Km/jam)

SolarSolar+MAZPertadex11.668939393939397SolarSolar+MAZPertadex11.569636363636363SolarSolar+MAZPertadex11.105703703703703

Bahan bakar uji

Waktu akselerasi (s)

Premium150020002500300035004000450050005500600023.144.464.584100.5119.3144.80000000000001163.9179174.1Premium+MAZ150020002500300035004000450050005500600022.644.163.281.09999999999999499.8116.1141.9164.1178.8175.9Pertamax150020002500300035004000450050005500600024.148.268.59999999999999485.2102.3122.2147.80000000000001166180.6178.8

Kecepatan putar (rpm)

Daya (HP)