74
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam organisasi yang besar dan kompleks tidak mungkin bagi para pimpinan bekerja sendirian. Suatu syarat yang mutlak ia harus dibantu oleh orang lain yang memang benar-benar mempunyai kemampuan dan keahlian dalam bidang tertentu, dalam hal-hal yang bersifat teknis yang tidak dapat dijangkau dengan pikiran manapun oleh para pimpinan, karena setiap manusia pada dasarnya tidak ada yang sempurna, jadi sampai dimanapun kelebihannya tetap masih ada kekurangannya. Salah satu bagian dari sumber daya manusia yang penting disini adalah sekretaris. Peran sekretaris merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan. Aliran informasi, dokumen serta surat-surat penting yang harus disampaikan kepada atasannya, dilaksanakan secara prosedural melalui penanganannya. Penangan yang baik, akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi dalam unit kerja sekretaris. Dalam dunia kerja yang sibuk membutuhkan banyak karyawan untuk meringankan tugas dalam mencapai tujuan perusahaan, seorang sekretaris diharapkan dapat membantu mengatasi berbagai kesibukan, membantu menyelesaikan kesulitan pekerjaan sehingga bisa dicapai dengan hasil sesuai dengan yang diharapkan, serta memberikan motivasi bagi pemimpin. Menurut Hendarto dan Tulusharyono dalam Priansa (2014:18), sekretaris adalah orang yang membantu seseorang, yaitu pimpinan dalam melaksanakan tugas perkantoran yang timbul dari tugasnya sebagai pemimpin. Dalam Kamus Besar Indonesia, Edisi Baru (2010:767), sekretaris adalah orang, pegawai, anggota pengurus yang diserahi pekerjaan tulis-menulis, penulis, paniteraan. 1

BAB I PENDAHULUANasmi.ac.id/e-journals/files/48_2015-Asmulyati.pdf · 2018-02-12 · Sekretaris memiliki peranan penting dalam perusahaan. Sekretaris harus mampu menangani pekerjaan

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Dalam organisasi yang besar dan kompleks tidak mungkin bagi para pimpinan

bekerja sendirian. Suatu syarat yang mutlak ia harus dibantu oleh orang lain yang

memang benar-benar mempunyai kemampuan dan keahlian dalam bidang tertentu,

dalam hal-hal yang bersifat teknis yang tidak dapat dijangkau dengan pikiran manapun

oleh para pimpinan, karena setiap manusia pada dasarnya tidak ada yang sempurna,

jadi sampai dimanapun kelebihannya tetap masih ada kekurangannya.

Salah satu bagian dari sumber daya manusia yang penting disini adalah

sekretaris. Peran sekretaris merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan.

Aliran informasi, dokumen serta surat-surat penting yang harus disampaikan kepada

atasannya, dilaksanakan secara prosedural melalui penanganannya. Penangan yang

baik, akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi dalam unit kerja

sekretaris.

Dalam dunia kerja yang sibuk membutuhkan banyak karyawan untuk

meringankan tugas dalam mencapai tujuan perusahaan, seorang sekretaris diharapkan

dapat membantu mengatasi berbagai kesibukan, membantu menyelesaikan kesulitan

pekerjaan sehingga bisa dicapai dengan hasil sesuai dengan yang diharapkan, serta

memberikan motivasi bagi pemimpin.

Menurut Hendarto dan Tulusharyono dalam Priansa (2014:18), sekretaris adalah

orang yang membantu seseorang, yaitu pimpinan dalam melaksanakan tugas

perkantoran yang timbul dari tugasnya sebagai pemimpin.

Dalam Kamus Besar Indonesia, Edisi Baru (2010:767), sekretaris adalah orang,

pegawai, anggota pengurus yang diserahi pekerjaan tulis-menulis, penulis, paniteraan.

1

Seorang sekretaris merupakan cerminan dari sebuah perusahaan, maka

sekretaris yang baik adalah sekretaris yang mampu membawa dan menempatkan

dirinya dimanapun dia berada. Selalu bersikap profesional dalam menghadapi masalah.

Bersikap ramah kepada siapa saja dan selalu siap membantu tanpa merasa dirinya

paling benar. Selain itu, dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih seperti

adanya internet, sangat membantu dalam tugas sekretaris sebagai penyedia informasi.

Sekretaris harus selalu mencari informasi baik yang berhubungan dengan

kepentingan perusahaan maupun informasi yang tidak berkaitan dengan perusahaan

agar sekretaris mempunyai pandangan dan wawasan yang tinggi. Selain itu sekretaris

juga harus mempunyai sikap sopan dan bijak dalam mengambil setiap keputusan. Jika

hal ini diterapkan, maka citra nama kantor akan naik dengan sendirinya. Banyak juga

perusahaan yang berkembang dilatarbelakangi oleh seorang sekretaris yang ahli,

cekatan dan mampu dalam menyelesaikan tugasnya.

Karena sekretaris tidak hanya dituntut untuk membantu tugas pimpinannya

guna menunjang kinerja pimpinan, namun turut berpartisipasi dan berperan dalam

membantu kelancaran aktivitas dunia kerja atau perusahaan yang menaunginya.

Sekretaris harus banyak memahami tentang perusahaan tempatnya bekerja, apa yang

akan dihadapi, bagaimana mengatasinya dengan cepat dan tepat dan memiliki

informasi-informasi yang dapat membantu kelancaran tugas pimpinan maupun

perusahaan atau organisasinya. Selain itu sekretaris bukan semata mata hanya

memberikan bantuan kepada pimpinannya dalam hal mengetik, menyimpan surat,

menerima tamu dan menelepon saja, akan tetapi sekretaris dituntut dapat membantu

dalam hal menyiapkan serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bidang

perusahaan.

Dunia kesekretariatan sebagai suatu profesi telah jauh berkembang sedemikian

rupa sehingga berkembang pula menjadi suatu profesi yang sangat penting dan selalu

diperlukan oleh setiap perusahaan, baik dalam ruang lingkup yang

2

masih sederhana sampai ke industri besar. Sekretaris memiliki peranan penting dalam

perusahaan.

Sekretaris harus mampu menangani pekerjaan yang dilimpahkan kepadanya

secara baik sekaligus bertanggung jawab terhadap pekerjaan itu. Sekretaris sebagai

elemen dari sebuah perusahaan, bahkan sebagai tangan kanan atasannya merupakan

orang yang dipercaya memegang rahasia dan membantu menyelesaikan tugas

atasannya tersebut. Untuk itu sekretaris harus mempunyai ketrampilan atau keahlian

kerja (skill), mempunyai kepribadian yang menarik dan menguasai pengetahuan yang

ada kaitannya dalam fungsinya sebagai sekretaris.

Sering terjadi bahwa kelancaran tugas pimpinan tidak dapat terlaksana

sebagaimana mestinya karena kurang diperhatikannya hal-hal yang bersifat rinci yang

sesungguhnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tugas pimpinan. Guna

menjamin kecermatan dan kelancaran tugas pimpinan tersebut maka diperlukan tenaga

seorang sekretaris, yang diharapkan terutama sekretaris yang terdidik, terampil, dan

mampu mengetahui dengan tepat tugas pokok organisasi dan pimpinannya, serta tugas

pokok dan tanggung jawabnya.

Sekretaris di masa lampau mempunyai tugas utama yaitu sebagai juru ketik dan

menerima dikte saja, tetapi di masa sekarang sekretaris mempunyai tugas utama yakni

mengeringankan tugas pimpinan dalam hal mengeringankan tugas pimpinan seorang

sekretaris mempunyai berbagai macam tugas tidak hanya sebagai juru ketik dan

menerima dikte saja tetapi sekretaris juga mempunyai tugas lainnya seperti mengarsip

dokumen, membuat agenda pimpinan, perjalanan dinas pimpinan, mempersiapkan

rapat, dsb.

Namun seiring berkembangnya jaman sekretaris di masa depan kini dituntut

untuk lebih bisa berinisiatif, proaktif, dan bekerja mandiri tanpa perlu pengawasan

secara terus menerus. Sekretaris di masa depan harus mempunyai kemampuan human

resource yakni sekretaris harus bisa berperan sebagai trainer bahkan leader dan mentor

untuk seluruh staf administrasi, harus juga mempunyai kemampuan multi

3

tasking yaitu kemampuan untuk mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus dalam

waktu bersamaan guna mengefisiensikan waktu. Dan yang terpenting adalah

mempunyai wawansan yang luas terutama pada teknologi karena semakin ke depan

teknologi pun semakin berkembang lebih modern.

Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk mengetahui kualifikasi

sekretaris dalam mendukung kinerja pimpinan di PT Rotaryana Prima, dalam penulisan

skripsi ini penulis memilih judul “Analisis Kualifikasi Sekretaris Dalam Menunjang

Kinerja Pimpinan Pada PT Rotaryana Prima”.

1.2. Penelitian Terdahulu

Adanya penelitian terdahulu ini agar tidak terjadi plagiarism dan karya tulis ini

tetap sebagai karya original penulis. Dalam penelitian terdahulu ini penulis

membandingkan karya ilmiah dari Vini Juliana Palendeng, Aras Tiarni, dan Ervina

Anjarwati.

1.2.1. Penelitian Vini Juliana Palendeng;2005

Judul : Analisis Tugas Sekretariat Dalam Menunjang Pekerjaan Pimpinan Pada

PT. Suprabakti Mandiri.

Berdasarkan judul tersebut di atas menyatakan hasil bahwa

pelaksanaan kesekretariatan yang diterapkan oleh bagian sekretariat dalam

mengatur jadwal pimpinan mutlak dikerjakan serta sangat membantu dalam

pekerjaan pimpinan. Apalagi unit sekretariat harus dapat meningkatkan

kinerja sekretariatnya khususnya dalam ketepatan waktu pemberian laporan.

Kesimpulan dari penelitan dengan judul tersebut menyatakan bahwa :

1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibuktikan oleh penulis bahwa

dalam mengatur jadwal pimpinan 94% sangat baik. Kelancaran dan

distribusi informasi ke segala pihak 82% sangat baik, dan ketelitian dan

kecermatan mengetik laporan 82% sangat baik. Maka kesimpulan

4

menjabarkan bahwa pelaksanaan kesekretariatan yang diterapkan oleh

bagian sekretariat tersebut sangat membantu dalam pekerjaan pimpinan.

2. Sistem yang ditangani bagian belum berjalan dengan baik. Hal ini telah

dibuktikan oleh penulis setelah melakukan penelitian pada PT. Suprabakti

Mandiri dengan adanya bagian sekretariat dalam ketepatan waktu

permberian laporan penyusunan agenda 54%.

3. Berdasarkan snake diagram, presentase tertinggi sebesar 94% menyangkut

indikator pengaturan perjalanan dinas pimpinan. Dapat disimpulkan bahwa

bagian sekretariat mutlak harus memahami dan menguasai pembuatan

jadwal perjalanan dinas pimpinan yaitu dengan mengetahui seluruh

kebutuhan pimpinan seperti budgeting, transportasi dan akomodasi.

1.2.2. Penelitian Aras Tiarni;2010

Judul : Analisis pengaruh pelaksanaan Tugas Sekretaris Terhadap Kinerja

Deputi Direktur Teknik Perencanaan dan Spesifikasi Tenknis Pada PT.

Angkasa Pura I (PERSERO).

Hasil penelitian menyatakan bahwa pengaruh pelaksanaan tugas

sekretaris terhadap kinerja Deputi Direktur Teknik Perencanaan dan

Spesifikasi Teknis PT. Angkasa Pura I (PERSERO) adalah sangat baiK.

25% adalah pengaruh dari pelaksanaan tugas sekretaris terhadap kinerja

Deputi Direktur Teknik Perencanaan dan Spesifikasi Teknis PT. Angkasa

Pura I (PERSERO). Sedangkan sisanya seperti kompetitor, tekanan

pekerjaan yang belum terealisasikan oleh Direktur Operasi dan Teknik,

stress karyawan, permasalahan dengan rekanan perusahaan yang terkait

dengan kerjasama pengembangan bandara, dan lain-lain. Kesimpulan :

1. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik pada

bagian Deputi Direktur Teknik Perencanaan dan Spesifikasi Teknis PT.

Angkasa Pura I (PERSERO) mayoritas berumur 36 sampai 45 Tahun.

5

Sedangkan untuk jenis kelamin laki-laki yaitu 19 orang, untuk tingkat

pendidikan, mereka mayoritas berpendidikan SI yaitu 13 orang. Untuk

status mereka dimana mereka mayoritas statusnya adalah menikah yaitu

sebanyak 22 orang.

2. Dari analisis data pelaksanaan tugas sekretaris dapat disimpulkan

pelaksanaan tugas sekretaris bagian Deputi Direktur Teknik Perencanaan

dan Spesifikasi Teknis PT. Angkasa Pura I (PERSERO) yaitu pengaruh

kemampuan sekretaris dalam menangani arsip adalah baik.

3. Kegiatan sekretaris dalam penanganan telpon mempunyai pengaruh yaitu

cukup.

4. Untuk kinerja Deputi Direktur Teknik Perencanaan dan Spesifikasi Teknis

dapat disimpulkan mengenai instruksi-instruksi yang diberikan pimpinan

terhadap sekretaris mempunyai pengaruh yaitu “cukup”.

5. Pada kinerja Deputi Direktur Teknik Perencanaan dan Spesifikasi Teknis

yaitu pendekatan yang dilakukan pimpinan untuk meningkatkan

produktivitas kerja sekretaris mempunyai pengaruh yaitu “cukup”.

1.2.3. Penelitian Ervina Anjarwti;2009

Judul : Fungsi dan Peranan Sekretaris Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas

Kerja Pimpinan di Badan Kepegawaian Daerah Kab. Demak.

Hasil penelitian bahwa fungsi dan peranan sekretaris sangat penting dalam

menjalankan Badan atau Organisasi, maka sekretaris dituntut mempunyai

wawasan yang luas dan memahami benar seluk beluk suatu Instansi

swasta/Negeri, karena sekretaris diharapkan bisa memberikan informasi

yang utuh tentang suatu instansi kepada pihak-pihak yang

memerlukannya terutama Pimpinan. Agar tujuan tersebut dapat dicapai

haruslah dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini dilakukan

agar memperoleh hasil yang maksimal dalam arti keseluruhan. Permasalahan

yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana Fungsi Sekretaris di 6

dalam membantu pimpinan di BKD Kab.Demak? (2) Bagaimana Peranan

sekretaris dalam menunjang kegiatan kantor di BKD Kab. Demak? dan (3) Apa

Wewenang Sekretaris dalam pelaksanaan pekerjaan kantor di BKD Kab.

Demak?

1. Peranan sekretaris sangat dibutuhkan oleh BKD Kab. Demak karena

dapat membantu meringankan tugas terutama Pimpinan.

2. Fungsi sekretaris yang digunakan BKD Kab. Demak sama dengan teori

tetapi cara pelaksanaannya yang berbeda.

3. Sedangkan peranan tidak sama yang ada dalam teori. Peranan tersebut

adalah mensuport dan membantu meringankan tugas Pimpinan. Saran yang

disampaikan penulis yaitu : Pegawai BKD Kab.Demak khususnya

sekretaris selain didukung oleh peran serta masing-masing bagian harus

juga didukung fasilitas yang tersedia, sehingga pekerjaan yang

berhubungan dengan sekretaris dapat dilaksanakan dan dikerjakan dengan

baik.

4. Menggunakan metode observasi, wawancara dengan cara mengajukan

pertanyaan langsung kepada pimpinan dan staff BKD Kab.Demak, Studi

pustaka.

Dari penelitian terdahulu sebelumnya yang penelitiannya hampir

sama dengan penelitian yang penulis tuliskan tetapi penelitian ini memiliki

perbedaan yaitu pada penelitian Vini Juliana Palendeng, menyatakan hasil

penelitiannya bahwa pelaksanaan kesekretariatan yang diterapkan oleh

bagian sekretariat dalam mengatur jadwal pimpinan mutlak dikerjakan

serta sangat membantu dalam pekerjaan pimpinan. Apalagi unit sekretariat

harus dapat meningkatkan kinerja sekretariatnya khususnya dalam

ketepatan waktu pemberian laporan.

7

Pada penelitian Aras Tiarni, menyatakan hasil penelitiannya bahwa

pengaruh dari pelaksanaan tugas sekretaris terhadap kinerja Deputi

Direktur Teknik Perencanaan dan Spesifikasi Teknis PT. Angkasa Pura I

(PERSERO) sangat berpengaruh. sisanya seperti kompetitor, tekanan

pekerjaan yang belum terealisasikan oleh Direktur Operasi dan Teknik

diantaranya stress karyawan, permasalahan dengan rekanan perusahaan

yang terkait dengan kerjasama pengembangan bandara.

Pada penelitian Ervina Anjarwati menyatakan hasil penelitiannya

bahwa fungsi dan peranan sekretaris sangat penting dalam menjalankan

Badan atau Organisasi, maka sekretaris dituntut mempunyai wawasan yang

luas dan memahami benar seluk beluk suatu Instansi swasta/Negeri, karena

sekretaris diharapkan bisa memberikan informasi yang utuh tentang suatu

instansi kepada pihak-pihak yang memerlukannya terutama Pimpinan

BKD Kab. Demak .

Sedangkan hasil penelitian penulis, menyatakan bahwa peranan

sekeretaris dalam menunjang kinerja pimpinan tidak hanya membantu

meringankan tugas seorang pimpinan, namun seorang sekretaris juga

dituntut untuk mampu dan berkompeten dalam mengerjakan tugas-tugas

kesekretariatannya.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka memberi rumuskan masalah

dalam penelitian Analisis Kualifikasi Sekretaris Dalam Menunjang Kinerja Pimpinan

adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana peranan sekretaris dalam membantu tugas pimpinan?

2. Bagaimana kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi sekretaris pimpinan?

1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.4.1 Tujuan Penelitian

8

Hasil penelitian yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi nanti

dan sesuai rumusan masalah yang ada mempunyai beberapa tujuan yang akan dicapai

yaitu untuk mengetahui peran sekretaris dalam mendukung kinerja pimpinan, serta

untuk mengetahui kinerja pimpinan dengan adanya sekretaris.

1.4.2 Manfaat Penelitian

Penelitian bertujuan untuk mencari kebenaran dari suatu penelitian yang di

lakukan. Untuk mengetahui mannfaat dari penelitan secara terperinci, berikut adalah

manfaat yang dapat di peroleh dari proses dan hasill dari penelitian ini.

Manfaat secara teoritis adalah sebagai masukan dalam memperluas wawasan

sekretaris. Dapat di jadikan referensi dalam pengkajian sekretaris di dalam dunia

Bisnis. Serta dapat dijadikan referensi baru yang dapat digunakan segabai bahan

rujukan penelitian lebih lanjut bagi pengembangan sekretaris. Sedangkan manfaat

secara praktis adalah diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan masukan

yang baik dalam pelaksanaan peranan sekretaris. Diharapkan dari hasil penelitian ini

dapat meningkatkan kegiatan pelaksanaan peranan sekretaris guna menunjang kinerja

pimpinan. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat berguna bagi para pembaca,

terutama bagi mereka yang mempunyai maksud melakukan penelitan dengan topik

yang sama atau serupa dengan yang dilakukan saat ini oleh penulis

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Sekretaris

2.1.1 Pengertian Sekretaris

Pengertian sekretaris dapat ditinjau dari beberapa segi. Dari segi asal

kita, istilah sekretaris berasal dari kata secretum dalalm bahasa Latin yang

berarti rahasia. Kata secretum kemudian berubah menjadi kata secretaire dalam

bahasa Perancis, secretary dalam bahasa Inggris, dan akhirnya menjadi kata

secretaries dalam bahasa Belanda. Jadi, bila dilihat dari asal katanya, sekretaris

adalah seseorang yang seharusnya bisa menyimpan rahasia.

Menurut H.W. Fowler and F.G. Fowler dalam Gaol, (2015:6) sekretaris

adalah orang yang bekerja pada orang lain untuk membantu dalam

korespondensi, pekerjaan tulis menulis, mendapatkan informasi dan masalah

masalah rahasia lainnya.

Jadi seorang sekretaris adalah orang yang menerima dikte dari

pimpinan, menerima tugas atau perintah dari pimpinan untuk melaksanakan

tugas-tugas, tulis-menulis untuk kepentingan atasan dalam hal-hal yang bersifat

rahasia. Rahasia disini artinya seorang sekretaris harus dapat memegang segala

sesuatu informasi yang berhubungan dengan perusahaan dan tidak

diinformasikan kepada pihak lain. Jadi seorang sekretaris harus bisa menjaga

rahasia pimpinann maupun perusahaan karena itu bersifat sangat penting.

Kenyataannya adalah seorang sekretaris tidak sekedar menerima

perintah dari pimpinan, melainkan juga membantu tugas pimpinan yang

meliputi pengontrolan, pembuatan keputusan, pengarahaan,

pengkoordinasian. Demikian berpengaruhnya peran sekretaris dalam

pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan, seorang sekretaris merupakan

10

salah satu bagian yang menentukan keberadaan dan perkembangan organisasi

atau perusahaan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Menurut

Anderson dalam Gaol, (2015:2):

“the Occupational Handbook emphasizes that in addition to stenographic

duties, the secretary usually handles a variety of business details without

supervision. The secretary represents the employer to the public and to order

business people and is responsible for relieving the boss of routine duties. In

addition, the secretary may supervise clerical workers. Handle

correspondence, and record highly confidential material”.

Definisi di atas dapat diartikan bahwa sekretaris mempunyai tugas

tambahan seperti tugas-tugas stenograpi, bahwa sekretaris biasanya

menangani berbagai pekerjaan bisnis tanpa pengawasan pimpinan. Karena

sekretaris dianggap memahami pimpinannya untuk penyelesaian tugas-tugas

untuk mengeringankan tugas pimpinannya. Sebagai tambahan, sekretaris

mengawasi pegawai-pegawai administrasi, menangani korespondensi dan

mencatat bahan-bahan yang benar-benar rahasia.

Sekretaris adalah seorang pembantu pimpinan yang bertugas menerima

pendiktean, menyiapkan surat-menyurat atau korespondensi, menerima tamu,

mengingatkan pimpinan tentang kewajibannya yang resmi

atau perjanjiannya serta melakukan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan

peningkatan efektifitas kerja pimpinan menurut Wursanto dalam Crystalia,

(2013:8).

Sekretaris adalah seorang yang mengerjakan kegiatan kantor, untuk

membantu seorang tertentu dan bersifat pribadi menurut Sedarmayati

(2014:14).

Berdasarkan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa

sekretaris adalah seorang yang membantu pimpinannya, mengeringankan

pekerjaan rutin, non rutin, administratif, intruksi, dan pribadi. Seorang

sekretaris yang tidak saja menjaga rahasia pimpinan tapi juga harus menjaga

rahasia perusahaan.

11

2.1.2 Syarat-syarat Sekretaris

Seorang sekretaris yang bekerja di suatu kantor diharuskan memiliki

bekal ilmu pengetahuan, namun tidak semua orang mau dan mampu

menjadi sekretaris karena banyak faktor yang menentukan kesuksesan

seseorang sebagai sekretaris. Seorang sekretaris mempunyai syarat-syarat

tertentu yang harus dipenuhi dengan baik, karena jika tidak maka

pelaksanaan dan tugas fungsi kesekretarisan akan berjalan kurang baik.

Secara umum syarat untuk menjadi seorang sekretaris seperti minat untuk

menjalankan tugas kesekretarisan dan mempunyai keahlian di bidang

kesekretarisan.

Syarat menjadi sekretaris menurut Sudarmanto (2015:13) :

1. Persyaratan Primer

Persyaratan primer merupakan persyaratan dasar yang harus

dimiliki seseorang yang ingin memulai karier sebagai Sekretaris.

Persyaratan Primer, antara lain sebagai berikut:

1. Minat

Sama halnya dengan profesi lain, yang pertama harus dilihat adalah

seberapa jauh seorang calon sekretaris ingin menekuni bidang

kesekretarisan. Tidak dipungkiri walaupun ada banyak kelebihannya,

tidak semua orang berminat menjadi pembantu dikantor biarpun

pembantu pimpinan. Minat seseorang bisa dilihat dari keinginan yang

besar untuk mengetahui lebih jauh dan lebih banyak terhadap jenis

pekerjaan yang akan ditekuni.

2. Sifat dan Kepribadian

Sifat dasar yang dibutuhkan oleh seorang sekretaris dalam

melaksanakan tugas, antara lain:

a. Akurat, yaitu ketelitian dan sifat hati-hati dalam melakukan tugas.

12

b. Cermat, yaitu mampu mengerjakan tiap-tiap bagian bagian dari

suatu pekerjaan dari awal sampai akhir dengan sempurna tanpa

diberi petunjuk oleh orang lain. Dasar dari sifat ini adalah sikap

detail, mau memperhatikan, mengingat, dan mengerjakan tiap-tiap

bagian pekerjaan sampai yang sekecil-kecilnya.

c. Banyak akal, kreatif, dan mampu mencoba atau mencari berbagai

cara untuk memecahkan berbagai masalah. Dasar dari masalah ini

adalah rasa tidak mudah putus asa. Kreativitas adalah bagian dari

berfikir yang diperlukan untuk mendapatkan ide-ide baru. Jika ingin

memperoleh ide-ide kreatif jangan membatasi pikiran dengan realita

saja, tapi beranilah untuk mencari tau hal-hal yang paling aneh

sekalipun. Kreatif bisa dilakukan dengan cara banyak membaca,

mampu mendengarkan pendapat orang lain, belajar dari kesalahan,

serta berfikir positif.

d. Penuh pertimbangan dan mampu membuat perhitungan sebelum

bertindak atau melakukan sesuatu. Jangan mudah gegabah dalam

mengambil keputusan. Jika mengambil keputusan dipikirkan

terlebih dahulu itu baik atau buruk.

e. Inisiatif, yaitu mampu menemukan atau mengerjakan sesuatu tanpa

harus diberi tahu orang lain. Tapi perlu diingat dalam profesi

sekretaris jangan sampai inisiatif ini melangkahi

wewenang/kebijakan pimpinan.

3. Keterampilan

a. Bahasa

Seorang sekretaris harus mampu memahami dan menguasai

ketrampilan bahasa dengan sempurna.

b. Mengetik

Tugas tulis-menulis pimpinan hampir semuanya dilakukan

sekretaris, dan mengharuskan seorang sekretaris menguasai

ketrampilan mengetik dengan cepat, namu juga benar dan tepat.

c. Korespondensi

Dengan ketrampilan membuat surat dengan benar, pimpinan tidak

perlu memikirkan terlalu berat apa yang harus dituliskan, cukup

dengan memberi tahu apa yang ingin disampaikan dan dan untuk

surat tersebut ditujukan.

d. Kearsipan

Dokumen dalam kantor biasanya merupakan dokumen yang penting

dan jumlahnya tidak sedikit. Seorang sekretaris harus mampu

merapikan, menata dokumen tersebut agar jika diperlukan suatu saat

lebih mudah dicari dan dikembalikan kembali.

2. Persyaratan Sekunder

Persyaratan sekunder merupakan persyaratan yang dasar untuk

memiliki karier yang sukses dalam dunia kesekretarisan, ada beberapa

persyaratan sekunder diantaranya:

1. Kemampuan dan kesanggupan untuk menyajikan tugas secara rapi dan

profesional.

2. Penuh dedikasi dalam melaksanakan tugas.

3. Kemampuan untuk menjaga rahasia perusahaan/pimpinan dengan

baik.

4. Kepandaian untuk mengatur waktu seefektif dan seefisien

mungkin. dalam jangka waktu yang panjang.

Sedangkan menurut waworuntu (dalam fiterz, 2010) syarat-syarat

sekretaris ialah:

1. Syarat kepribadian

14

Tidak banyak orang mempunyai bakat untuk menjadi sekretaris yang

baik, namun demikian bakat saja tidak cukup bilamana kita tidak tahu

kepribadian yang bagaimana harus kita punyai untuk menjadi seorang

sekretaris yang baik itu.

Ada pun kepribadian yang dikehendaki itu adalah sebagai berikut:

a. Harus bersikap mawas diri

b. Bersikap ramah

c. Sabar

d. Simpatik

e. Penampilan diri yang baik

f. Pandai bergaul

g. Dapat dipercaya serta memegang teguh rahasia

h. Dapat bijaksana terhadap orang lain

i. Memiliki ingatan yang baik

j. Mempunyai perhatian atas pekerjaannya, dan lain-lain

2. Syarat pengetahuan

Syarat pengetahuan ini dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:

a. Syarat pengetahuan umum

Seorang sekretaris harus mempunyai pengetahuan kemasyarakatan

dan kebudayaan yang dapat mengangkat nama dari perusahaan,

misalnya:

1. Menguasai dan memahami bahasa Indonesia dengan baik dan

benar serta menguasai beberapa bahasa asing secara lisan

maupun tertulis, serta memiliki pengetahuan ekstra.

2. Pengetahuan tentang misi, fungsi, tugas-tugas, serta struktur

organisasi, serta susunan personil.

3. Pengetahuan tentang korespondensi dan tata kearsipan.

b. Syarat pengetahuan khusus

Pengetahuan khusus ini, maksudnya adalah sekretaris mengetahui

atau mengerti hal-hal mengenai dimana sekretaris itu bekerja.

Apabila sekretaris itu bekerja pada perusahaan yang bergerak pada

bidang usaha perkapalan, maka ia harus mampu menguasai ilmu

perkapalan, begitu pula bila perusahaan itu bidang usahanya

penyewaan apartemen, maka sekretaris itu harus menguasai ilmu

keapartemenan, dan sebagainya.

3. Syarat keahlian

Setiap sekretaris diharuskan memiliki keterampilan untuk menunjang

pekerjaannya, keterampilan itu meliputi:

a. Mampu menyusun laporan

b. Mampu berkorespondensi

c. Mampu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa asing lainnya

d. Teknik tata penyimpanan arsip

e. Teknik berkomunikasi dengan telpon

f. Menulis cepat dengan steno

g. Teknik mengetik surat

4. Syarat praktik

Sebelum seorang diangkat sebagai sekretaris, orang tersebut

harus cukup mempunyai pengalaman dalam berbagai pekerjaan tata

usaha kantor, maka dengan demikian orang itu harus mencoba

menangani pekerjaan yang tanggung jawabnya belum begitu luas,

misalnya: sebagai resepsionis, operator, korespondensi, dan lain-lain.

Berdasarkan uraian di atas maka disimpulkan syarat-syarat

sekretaris dimulai dari keinginan jika tidak ada keinginan maka tidak

akan bisa menjadi sekretaris profesional, seorang sekretaris harus

memiliki kepribadian yang baik seperti berprilaku jujur, disiplin,

mempunyai rasa sabar dan sebagainya. seorang sekretaris juga harus

16

memiliki pengetahuan yang luas dan mempunyai keterampilan guna

menunjang pekerjaan pimpinan.

2.1.3 Peranan Sekretaris

Sekretaris memiliki peranan yang penting dan dapat menentukan

berhasil tidaknya tujuan perusahaan atau sebuah kantor. Pentingnya

peranan seorang sekretaris ini tentunya sesuai dengan jabatan sekretaris

pada masing-masing organisasi atau suatu perusahaan. Peranan sekretaris

menurut Saiman dalam Crystalia, (2013:32) dapat diketahui sebagai

berikut:

1. Peranan sekretaris terhadap atasan

Berkaitan dengan peranan sekretaris terhadap atasan dapat

dikategorikan ke dalam beberapa hal sebagai berikut:

a. Sebagai perantara saluran komunikasi dan pembinaan hubungan

yang baik bagi orang yang ingin berhubungan biak dengan pimpinan

atau atasan.

b. Sebagai sumber informasi yang diperlukan pimpinan atau atasan

dalam memenuhi fungsi, tugas, dan tanggung jawab.

c. Sebagai penyambung keinginan pimpinan kepada bawahan dalam

pelaksanaan tugas.

d. Sebagai alternatif pemikiran pimpinan dalam ide-ide.

e. Sebagai faktor penunjang dalam keberhasilan pekerjaan dan

cerminan pimpinan dan bawahan.

2. Peranan sekretaris terhadap bawahan

Selain peranan sekretaris terhadap atasan, tak dapat dipungkiri

bahwa sekretaris juga memiliki peranan yang tak kalah penting

terhadap bawahan. Hal tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:

a. Sekretaris berperan dalam penentuan kebijakan yang berlaku bagi

pegawai bawahan secara adil, yaitu mengenai peraturan 17

penempatan pegawai sesuai dengan kecakapan dan kemampuan

pegawai tersebut.

b. Memberikan motivasi kerja kepada pegawai bawahan sehingga

pekerjaan dapat berjalan lancar dan berhasil dengan baik.

c. Memberikan rasa bangga dan puas kepada pegawai bawahan

dalam menjalankan pekerjaan.

d. Menerima pendapat dan usul bawahan dalam berbagai masalah.

e. Mengadakan pendekatan kepada pegawai bawahan untuk lebih

mengetahui dan memahami kehendak pegawai bawahan.

Peranan sekretaris terhadap bawahan merupakan penilaian dari

bawahan sehingga sikap dan tingkah laku sekretaris akan berpengaruh

terhadap pekerjaan pegawai bawahan. Bagi sekretaris yang ramah dan

komunikatif akan memberikan suasana hubungan kerja yang baik bagi

bawahan sehingga segala permasalahan dapat didiskusikan dan dicari

penyelesaiannya.

Berkaitan dengan peranan sekretaris dalam menjalankan tugas

dan fungsi jabatannya, hal yang sangat penting adalah mengenai

pendekatan yang dapat dilakukan oleh seorang sekretaris. Beberapa cara

seorang sekretaris dalam mengadakan pendekatan kepada pegawai

bawahan adalah sebagai berikut:

a. Memberikan perintah atau intruksi kepada bawahan secara resmi,

baik secara lisan maupun tertulis.

b. Mengadakan rapat atau pertemuan secara bersama-sama pada

suatu waktu tertentu dengan pegawai bawahan.

c. Mengadakan pengawasan secara langsung pada saat-saat tertentu

kepada pegawai bawahan yang sedang melaksanakan tugasnya,

yaitu pengawasan yang bersifat positif. Bila terjadi kesalahan diberi

petunjuk dan pembinaan.

18

d. Mengadakan hubungan yang bersifat informal terhadap pegawai

bawahan agar dapat dukungan moril dalam pelaksanaan pekerjaan.

Peranan sekretaris dalam melakukan pendekatan terhadap bawahan sangat

penting. Peranan sekretaris terhadap bawahan ataupun lainnya biasanya

dikenal dengan istilah hubungan antarmanusia atau lebih dikenal dengan

istilah “human relations”. Human relations memiliki peranan yang penting

dalam memecahkan berbagai masalah yang menyangkut faktor manusia

dalam organisasi. Benturan psikologis dan konflik antara kepentingan

pribadi dan kepentingan organisasi sering terjadi, bukan saja antara

pimpinan dan karyawan, tetapi juga antara karyawan dan karyawan, yang

dapat mengganggu kelancaran organisasi dalam mencapai tujuan.

2.1.4 Tugas Sekretaris

Tugas seorang sekretaris tidak hanya membantu meringankan tugas

seorang pimpinan, namun seorang sekretaris juga dituntut untuk

mampu dan berkompeten dalam mengerjakan tugas-tugas

kesekretariatannya. Seperti dalam hal korespondensi, kearsipan dan

penyelenggaraan rapat. Semua itu juga merupakan tugas sekretaris. Tugas

sekretaris menurut Saiman adalah “Tugas sekretaris dalam arti sempit

adalah sebagai orang yang dipercaya oleh pimpinan untuk menyimpan

rahasia pimpinan, sedangkan tugas sekretaris dalam arti luas adalah

pelaksanaan tugas-tugas yang bersifat membantu manajer atau pimpinan

untuk menjalankan roda organisasi, lembaga maupun perusahaan.”

Menurut Saiman dalam Anonimus, (2012).

Berdasarkan ruang lingkup tanggung jawabnya, sekretaris

pimpinan pada umumnya memiliki tugas-tugas sebagai berikut:

1. Tugas rutin

Tugas-tugas rutin yang melekat antara lain adalah surat-menyurat,

mengelola kearsipan, menerima tamu, melaksanakan kegiatan

19

komunikasi internal dan eksternal bagi kepentingan pimpinan,

menyusun jadwal acara kegiatan pimpinan, menyusun laporan-laporan

sederhana dan berbagai kegiatan rutin spesifik lainnya.

2. Tugas khusus

Tugas khusus rutin yang melekat dalam tanggung jawab sekretaris

pimpinan antara lain adalah mempersiapkan kegiatan rapat, menyusun

notulen dalam rapat, mempersiapkan perjalanan dinas pimpinan

(temporer dan instruktif jika dibutuhkan).

3. Tugas kreatif

Tugas kreatif yang menjadi tugas rutin sekretaris misalnya terkait

dengan pengelolaan kas kecil bagi kebutuhan pengeluaran langsung

pimpinan, penataan dan pendekoran ruang kerja pimpinan, melengkapi

kebutuhan dan kebiasaan pimpinan, mambentuk kepribadian sebagai

sekretaris profesional, berpenampilan menarik, serta berbagai tugas

kreatif lainnya.

4. Tugas kerjasama

Sekretaris pimpinan harus mampu melaksanakan kegiatan kerjasama

dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan pimpinan.

Sekretaris pimpinan harus terampil mengelola hubungan kerjasama

sehingga semua pihak yang terlibat dalam kerjasama merasa senang

sehingga hubungan akan terbina dalam jangka waktu yang panjang.

Sedangkan menurut dalam Gaol (2015:69). Mengemukakan

bahwa tugas sekretaris dapat dibedakan menjadi lima kelompok bidang

tugas yaitu:

1. Tugas perkantoran, meliputi menyiapkan meja kerja pimpinan,

menerima intruksi dan dikte dari pimpinan, menangani surat-surat

masuk dan keluar, mengetik surat-surat untuk pimpinan dan memuat

konsep surat yang bersifat rutin.

20

2. Tugas resepsionis, meliputi menerima dan menjawab telpon serta

mencatat pesan-pesan lewat telpon, menerima tamu yang akan

bertemu dengan pimpinan, mencatat janji-janji untuk pimpinan, dan

menyusun acara kerja sehari-hari pimpinan.

3. Tugas keuangan, biasanya sekretaris mengurusi keuangan yang

dinamakan petty cash (uang cadangan/kas kecil). Tugas keuangan

ini antara lai, menangani urusan keuangan pimpinan di bank,

misalnya: penyampaian penyimpanan uang di bank, menarik cek,

pengambilan uang di bank, membayar rekening-rekening, pajak,

sumbangan dana atas nama pimpinan, dan penyediaan dana untuk

keperluan sehari-hari.

4. Tugas sosial, meliputi, mengurusi rumah tangga kantor, mengatur

penyelenggaraan resepsi untuk kantor pimpinan beserta pengurusan

undangannya.

5. Tugas Insidental, tugas ini merupakan pekerjaan yang tidak rutin

dilakukan oleh sekretaris meliputi:

a. Menyiapkan agenda rapat, menyiapkan laporan, menyiapkan

data atau pernyataan pimpinan.

b. Membuat ikhtisar dari berita-berita dan karangan yang termuat

dalam surat kabar, majalah, brosur, dan media-media lain yang

ada kaitannya dengan kepentingan perusahaan.

c. Mengoreksi bahan-bahan cetakan, missal: brosur, undangan,

formulir, dan daftar yang dikonsep oleh perusahaan.

d. Mewakili pimpinan dalam berbagai resepsi atau pertemuan.

Dari uraian di atas penulis membuat kesimpulan sekretaris

memiliki banyak tugas, diantaranya adalah tugas rutin, non rutin,

tugas khusus, tugas kreatif, tugas resepsionis, tugas sosial, tugas

perkantoran, tugas keuangan, dan tugas isidental.

21

2.1.5 Kualifikasi Sekretaris

Sekretaris masa depan dituntut untuk mampu berfikir kritis dan

bertindak secara professional. Professional dalam hal ini adalah bekerja

dengan sungguh-sungguh sebagaimana yang dituntut dalam profesinya.

Selanjutnya untuk berfikir kritis diperlukan pengetahuan yang luas baik

dalam bidangnya maupun bidang lain yang masih ada kaitannya bahkan

pengetahuan umum yang dimiliki. Kualifikasi yang harus dipunyai dalam

bidang kerja sekretaris sangat banyak ragam jenisnya menurut Rosidah dan

Sulistiyani dalam Devi, (2012:13), namun apabila diklasifikasikan bisa

dikategorikan sebagai berikut:

1. Syarat pengetahuan, meliputi:

a. Pengetahuan tentang misi, visi, fungsi, tugas-tugas, struktur

organisasi dan personil organisasi.

b. Pengetahuan yang berhubungan dengan bidang tugasnya,

pengetahuan bahasa baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing

jika diperlukan.

c. Pengetahuan bidang administrasi dan manajerial.

2. Syarat keterampilan, artinya sekretaris disamping dituntun mempunyai

pengetahuan juga keterampilan menerapkan pengetahuannya untuk

keterampilan kerja. Keterampilan yang dituntut meliputi: Keterampilan

berkomunikasi, korespondensi, tata kearsipan dan terampil dalam

melakukan aktivitas kerja kantor lainnya.

3. Syarat kepribadian, yang memegang peranan penting dalam menunjang

kerja bahkan untuk hal-hal tertentu prasyaratnya kepribadian lebih

dominan dibandingkan prasarat lainnya. Kepribadian yang menarik

adalah kepribadian yang dinamis, dewasa, penuh percaya diri, terbuka,

penuh rasa tanggungjawab, loyalitas, sopan dan jujur. Hal yang

menunjang kepribadian meliputi:

22

a. Dalam penampilan misalnya: kebersihan pribadi, kerapian pribadi,

berbusana yang serasi, penampilan yang menarik.

b. Berbicara yang baik misalnya: intonasi dan volume suara yang

enak didengar, penyampaian yang sistematis.

c. Sikap bisnis misalnya: setia, dapat dipercaya, ramah tamah dan

penuh perhatian, dapat bekerjasama, menghargai waktu.

Sedangkan kualifikasi sekertaris menurut Waworuntu dalam

Salsabila, (2016) adalah:

1. Syarat kepribadian

Tidak banyak orang mempunyai bakat untuk menjadi sekretaris

yang baik, namun demikian bakat saja tidak cukup bilamana kita

tidak tahu kepribadian yang bagaimana harus kita punyai untuk

menjadi seorang sekretaris yang baik itu. Adapun kepribadian yang

dikehendaki itu adalah sebagai berikut:

a. Harus bersikap mawas diri

b. Bersikap ramah

c. Sabar

d. Simpatik

e. Penampilan diri yang baik

f. Pandai bergaul

g. Dapat dipercaya serta memegang teguh rahasia

h. Dapat bijaksana terhadap orang lain

i. Memiliki ingatan yang baik

j. Mempunyai perhatian atas pekerjaannya, dan lain-lain.

2. Syarat Pengetahuan

Syarat pengetahuan ini dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:

a. Syarat pengetahuan umum

23

Seorang sekretaris harus memiliki pengetahuan kemasyarakatan

dan kebudayaan yang dapat mengangkat nama dari perusahaan.

Misalnya:

1. Menguasai dan memahami Bahasa Indonesia dengan baik

dan benar serta menguasai beberapa bahasa asing secara

lisan maupun tertulis, serta memiliki pengetahuan ekstra.

2. Pengetahuan tentang misi, fungsi, tugas-tugas, serta

struktur organisasi, serta susunan personil.

3. Pengetahuan tentang korespondensi dan tata kearsipan.

b. Syarat pengetahuan khusus

Pengetahuan khusus ini, maksudnya adalah sekretaris

mengetahui atau mengerti hal-hal mengenai dimana sekretaris

itu bekerja. Apabila sekretaris itu bekerja pada perusahaan yang

bergerak pada bidang usaha perkapalan, maka ia harus mampu

menguasai ilmu perkapalan, begitu pula bila perusahaan itu

bidang usahanya penyewaan apartemen, maka sekretaris itu

harus menguasai ilmu keapartemenan, dan sebagainya.

3. Syarat keahlian

Setiap sekretaris diharuskan memiliki keterampilan untuk

menunjang pekerjaannya, keterampilan itu meliputi:

a. Mampu menyusun laporan

b. Mampu berkorespondensi

c. Mampu menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing

lainnya

d. Teknik tata penyimpanan arsip

e. Teknik berkomunikasi dengan telepon

24

f. Menulis cepat dengan steno

g. Teknik mengetik surat

4. Syarat praktik

Sebelum seorang diangkat sebagai sekretaris, orang tersebut

harus cukup mempunyai pengalaman dalam berbagai pekerjaan tata

usaha kantor, maka dengan demikian orang itu harus mencoba

menangani pekerjaan yang tanggung jawabnya belum begitu luas,

misalnya: sebagai resepsionis, operator, korespondensi dan lain-

lain.

Dari definisi di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa

sekretaris harus mempunyai kualifikasi yang baik dalam segi

pengetahuan, keterampilan serta kepribadian agar menjadi seorang

sekretaris professional.

2.2 Teori Kinerja

2.2.1 Pengertian Kinerja

Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, namun

untuk mencapai tujuan secara efektif diperlukan kinerja yang baik. Kinerja

merupakan prilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi

kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam

perusahaan. Manajemen kinerja adalah manajemen tentang menciptakan

hubungan dan memastikan komunikasi yang efektif antara karyawan

dengan atasannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai

hubungan kuat dengan tujuan strategis perusahaan yang akan dikelola,

kinerja suatu perusahaan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang

berada didalamnya. Apabila sumber daya manusianya memiliki motivasi

tinggi, kreatif dan mampu mengembangkan inovasi kinerjanya

25

akan semakin baik. Oleh karena itu diperlukan adanya upaya untuk

meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.

Dalam pencapaian tujuan organisasi, seorang pemimpin harus

menyadari tentang peran dan kinerja sekretaris jika berbicara tentang

kinerja sekretaris maka hal ini tidak terlepas dari prestasi kerja sekretaris

itu sendiri.

Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar

“kerja” yang menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi, bisa pula

berarti hasil kerja. Pengertian kinerja dalam organisasi yang telah

ditetapkan. Para atasan atau pimpinan sering tidak memperhatikan kecuali

sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu serig

pemimpin tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot

sehingga perusahaan atau instansi menghadapi krisis serius.

Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance

yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh

seseorang. Menurut Mangkunegara dalam Wibowo (2016:67), kinerja

(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai

oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung

jawabnya yang diberikan kepadanya.

Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia dalam Wibowo,

(2016:67), merumuskan kinerja adalah gambaran mengenai tingkat

pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijakan dalam

mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi.

Sedangkan Widodo dalam Wibowo (2016:68), mengatakan bahwa

kinerja adalah melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakan sesuai

dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan.

Berdasarkan beberapa definisi tersebut, penulis mengambil

kesimpulan kinerja adalah sebagai hasil pekerjaan atau kegiatan

26

seseorang secara kualitas dan kuantitas dalam suatu organisasi atau

perusahaan untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan tugas dan

pekerjaan yang diberikan kepadanya.

Menurut Sulistiyani dalam Lasksono (2015:2), Kinerja seseorang

merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat

dinilai dari hasil kerjanya.

Menurut Sedarmayanti (2011:260) mengungkapkan, kinerja

merupakan terjemahan dari performance yang berarti Hasil kerja seorang

pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara

keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya

secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah

ditentukan).

Kinerja sekretaris adalah pretasi kerja atau pencapaian tugas yang

menjadi tanggung jawabnya dan diselesaikan sesuai target kerja.

Kinerja secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau

pekerjaan yang berhasil mencapai tujuan dan memberikan dampak atau

manfaat terhadap suatu pekerjaan. Menurut Prawitasari (2014:16), kinerja

seorang pimpinan merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan

kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya.

Menurut Hasibuan dalam Lasksono, (2015:2) Kinerja pimpinan yaitu

suatu hasil kerja yang dicapai seorang pemimpin dalam melaksanakan tugas

yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan pengalaman

dan kesungguhan serta waktu.

Berdasarkan uraian di atas maka disimpulkan kinerja pimpinan yaitu

kemampuan kerja yang dicapai seorang pimpinan atas dasar suatu tugas

yang didapatkannya atau suatu pemikiran yang didapatkannya.

2.2.2 Indikator Kinerja

Ukuran secara kualitatif dan kuantitatif yang menunjukkan tingkatan

pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan adalah

merupakan sesuatu yang dapat dihitung serta digunakan sebagai dasar untuk

menilai atau melihat bahwa kinerja setiap hari dalam perusahaan dan

perseorangan terus mengalami peningkatan sesuai dengan rencana yang

telah ditetapkan.

Menurut Guritno dan Waridin dalam Handayani (2013:5), indikator

kinerja adalah sebagai berikut :

1. Mampu meningkatkan target pekerjaan.

2. Mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.

3. Mampu menciptakan inovasi dalam menyelesaikan pekerjaan.

4. Mampu menciptakan kreativitas dalam menyelesaikan pekerjaan.

5. Mampu meminimalkan kesalahan pekerjaan.

Adapun indikator kinerja menurut Hersey, Blanchard, dan Johnson

dalam Wibowo (2016:86), dengan penjelasan seperti berikut:

1. Tujuan

Tujuan merupakan keadaan yang berbeda yang secara aktif dicari

seseorang individu atau organisasi untuk dicapai.

2. Standar

Standar mempunyai arti penting karena memberitahukan kapan suatu

tujuan dapat diselesaikan.

3. Umpan Balik

Umpan balik melaporkan kemajuan, baik kualitas maupun kuantitas

dalam mencapai tujuan yang didefinisikan oleh standar.

4. Alat atau Sarana

Alat atau sarana merupakan sumber daya yang dapat dipergunakan

untuk membantu menyelesaikan tujuan dengan sukses.

5. Kompetensi

Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang

untuk menjalankan pekerjaan yang diberikan dengan baik.

6. Motif

Motif merupakan alasan atau pendorong bagi seseorang untuk

melakukan sesuatu.

7. Peluang

Seseorang perlu mendapatkan kesempatan untuk menunjukan prestasi

kerjanya.

Berdasarkan keseluruhan definisi diatas dapat dilihat bahwa kinerja

merupakan output dari penggabungan faktor-faktor yang penting yakni

kemampuan, minat, dan tujuan. Kinerja ditentukan oleh kemampuan yang

dimiliki serta tujuan yang hendak dicapai dan untuk melakukannya

diperlukan adanya minat. Tanpa adanya minat untuk mencapai tujuan,

kinerja tidak akan berjalan. Dengan demikian, kemampuan, tujuan dan

minat menjadi indikator utama dari kinerja.

2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja

Kinerja merupakan suatu capaian atau hasil kerja dalam kegiatan

atau aktivitas atau program yang telah direncanakan sebelumnya guna

mencapai tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi

dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu yang dipengaruhi oleh

beberapa faktor.

Menurut Sedarmayanti dalam Handayani (2013:5), faktor-faktor

yang mempengaruhi kinerja antara lain :

1. Sikap dan mental (motivasi kerja, disiplin kerja, dan etika kerja).

2. Pendidikan.

3. Keterampilan.

4. Manajemen kepemimpinan.

5. Tingkat penghasilan.

6. Gaji dan kesehatan.

7. Jaminan sosial.

8. Iklim kerja.

9. Sarana dan prasarana.

10. Teknologi, dan

11. Kesempatan berprestasi.

Pendapat lain tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja

antara lain dikemukakan Armstrong dan Baron dalam Wibowo (2016:84),

yaitu sebagai berikut:

1. Personal factors, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan, kompetensi

yang dimiliki, motivasi dan komitmen individu.

2. Leadership factor, ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan dan

dukungan yang dilakukan team leader.

3. Team factors, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh

rekan sekerja.

4. System factor, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang

diberikan organisasi.

5. Situational factor, ditunjukkan oleh tingginya tingkat tekanan dan

perubahan lingkungan internal dan eksternal.

2.2.4 Penilaian Kinerja

Menurut Stout dalam Nur (2012:6), mengemukakan bahwa

pengukuran atau penilaian kinerja organisasi merupakan proses mencatat

dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian

misi (mission accomplishment) melalui hasil yang ditampilkan berupa

produk, jasa ataupun suatu proses.

Menurut Dessler dalam Nur (2012:6), ada lima faktor dalam

penilaian kinerja yang popular, yaitu :

1. Prestasi pekerjaan, meliputi : akurasi, ketelitian, keterampilan, dan

penerimaan keluaran.

2. Kuantitas pekerjaan, meliput : volume keluaran dan kontribusi.

3. Kepemimpinan yang diperlukan, meliputi : membutuhkan saran,

arahan atau perbaikan.

4. Kedisplinan, meliputi : kehadiran, sanksi, warkat, regulasi, dapat

dipercaya/ diandalkan dan ketepatan waktu.

5. Komunikasi, meliputi : hubungan antar pegawai maupun dengan

pimpinan, media komunikasi.

Sedangkan menurut Bastian dalam Nur (2012:6), bahwa penilaian

kinerja akan mendorong pencapaian tujuan organisasi dan akan

memberikan umpan balik untuk upaya perbaikan secara terus menerus.

Secara rinci, Bastian mengemukakan peranan penilaian pengukuran kinerja

organisasi sebagai berikut :

1. Memastikan pemahaman para pelaksana dan ukuran yang digunakan

untuk pencapaian prestasi.

2. Memastikan tercapaianya skema prestasi yang disepakati.

3. Memonitor dan mengevaluasi kinerja dengan perbandingan antara

skema kerja dan pelaksanaanya.

4. Memberikan penghargaan maupun hukuman yang objektifitas prestasi

pelaksanaan yang telah diukur, sesuai dengan sistem pengukuran yang

telah disepakati.

5. Menjadikanya sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan

dalam upaya memperbaiki kinerja organisasi.

6. Mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi.

7. Membantu proses kegiatan organisasi.

8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan telah dilakukan secara

objektif.

9. Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan.

10. Mengungkapkan permasalahan yang terjadi.

2.2.5 Tujuan Penilaian Kinerja

Penilaian Kinerja merupakan suatu alat yang manfaatnya tidak hanya

untuk mengevaluasi kinerja seseorang akan tetapi juga memngembangkan

serta memotivasi. Penilaian tersebut juga akan memberikan dampak yang

positif dan semangat dalam diri seseorang untuk lebih berkualitas dan

menghasilkan kinerja yang optimal.

Wibowo dalam Handayani (2013:9), menyatakan, “Penilaian kinerja

seharusnya menciptakan gambaran akurat dari kinerja perorangan.

Penilaian tidak dilakukan hanya untuk mengetahui kinerja buruk. Hasil-

hasil yang baik dan dapat diterima harus data diidentifikasikan sehingga

dapat dipakai sebagai dasar penilaian hal lainnya. Untuk mencapai tujuan

ini, sistem penilaian hendaknya terkait dengan pekerjaan dan praktis,

temasuk standar, dan menggunakan ukuran-ukuran yang terukur” .

Menurut Sedarmayanti dalam Handayani (2013:10), tujuan dari

penilaian kinerja adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui keterampilan dan kemampuan pegawai dan

pimpinan.

2. Sebagai dasar perencanaan bidang kepegawaian khususnya

penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja.

3. Sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan seseorang seoptimal

mungkin, sehingga dapat diarahkan jenjang/ rencana karirnya, kenaikan

pangkat dan kenaikan jabatan.

4. Mendorong terciptanya hubungan timbal baik yang sehat antara atasan

dan bawahan.

5. ngetahui kondisi organisasi secara keseluruhan dari bidang

kepegawaian khususnya kinerja pegawai dan pimpinan dalam bekerja.

2.3 Kerangka Pikir

Sekretaris mempunyai peranan dalam menunjang kinerja pimpinan dengan

cara menyelesaikan semua tugas-tugasnya yang terdiri dari tugas rutin, tugas

isidental, tugas keuangan, tugas resepsionis, tugas sosial dan tugas kreatif. Sekretaris

juga harus berkualifikasi baik dari segi pendidikan, kepribadian, pengetahuan,

keahlian maupun praktiknya semua persyaratan tersebut harus terpenuhi oleh

seseorang yang akan menjadi sekretaris pimpinan guna sekretaris tersebut bisa

menunjang kinerja pimpinan.

Gambar 2.1. Kerangka pikir

Peranan atau Kualifikasi

Tugas Sekretaris Sekretaris

1. Persyaratan

1. Tugas Rutin

2. Tugas Isidental Pendidikan

2. Persyaratan

3. Tugas

Kepribadian

Keuangan

3. Persyaratan

4. Tugas

Pengetahuan

Resepsionis 4. Persyaratan

5. Tugas Sosial keahlian

6. Tugas Kreatif 5. Persyaratan

Praktik

Kinerja

Pimpinan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis

penelitian deskriptif. Ada beberapa pengertian mengenai pendekatan kualitatif,

pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku-perilaku

yang diamati. Data deskriptif merupakan data yang berupa kata-kata, gambar dan

bukan angka-angka dalam Moleong (2011:11).

Menurut Gunawan dalam Moleong (2011:13), Pendekatan penelitian kualitatif

dimaksud sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui

prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.

Menurut Bogdan dan Taylor dalam Djamal (2015:9), penelitian kualitatif

sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang atau prilaku yang dapat diamati. Definisi tersebut lebih mengarah pada

jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian yakni data deskriptif kualitatif. Dengan

perkataan lain, penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data

deskriptif dan berupaya menggali makna dari suatu fenomena.

Berg dalam Satori dan Komariah (2011:23), menyatakan bahwa “Qualitative

Research (QR) thus refers to the meaning, concepts, definition, characteristics,

symbols, and descriptions of things”. Maksudnya adalah penelitian kualitatif mengacu

pada suatu maksud atau arti, konsep-konsep, definisi, karakteristik, simbol-simbol dan

deskripsi dari berbagai hal.

Kirk dan Miller dalam Moleong (2011:4), mendefinisikan metode kualitatif

sebagai suatu tradisi dalam ilmu pengetahuan yang bergantung pada pengamatan

seseorang. Pengamatan tersebut berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam

bahasanya dan peristilahannya.

34

Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menekan pada kualitas atau

mutu suatu penelitian yang mengacu pada teori, kosep, definisi, karakteristik, maupun

simbol-simbol. Penelitian tersebut dilakukan berdasarkan pengamatan seseorang

terhadap latar alamiah atau lingkungan sosial yang menghasilkan data deskriptif.

PT. Rotaryana Prima Jakarta merupakan perusahaan keluarga yang didirikan

pada tahun 1973 oleh Kameron Kamdani yang memiliki nomor ijin usaha No.

03526/P01/1-824.271, perusahaan ini bergerak di bidang Distributor perdagangan

barang dan jasa peralatan rumah tangga, perhotelan dan restaurant di Indonesia.

Pada tahun 2004 tepatnya tanggal 14 November, PT. Rotaryana Prima Jakarta

kehilangan pendiri pertamanya Kameron Kamdani yang telah dinyatakan hilang di

Laut Bolong Flores saat sedang menyelam bersama Putra keduanya Karesna Kamdani

dan seorang tamu yang sedang berkunjung di Puri Komodo yang merupakan puri milik

pribadi.

Sejak hilangnya Kameron Kamdani PT. Rotaryana Prima Jakarta langsung di

ambil alih oleh Karisma Kamdani yang merupakan anak pertama dari pendiri

pertamanya. Sejak masa kepemimpinan Karisma Kamdani, PT. Rotaryana Prima

Jakarta semakin berkembang pesat dan memiliki beberapa cabang serta anak

perusahaan dibawah naungan PT. Rotaryana Prima Jakarta. Cabang dari PT. Rotaryana

Prima terdapat di daerah Bali, Medan, Surabaya dan Bandung.

Di era modern yang seperti sekarang ini sebuah perusahaan yang semakin

berkembang dan maju merupakan suatu bentuk bantuan bagi perekonomian di

Indonesia, karena perusahaan dapat menyediakan lahan pekerjaan bagi para pekerja

yang berkompeten. Dengan didirikannya anak perusahaan maka membuat PT.

Rotaryana Prima Jakarta membuka banyak lapangan pekerjaan dan membantu

masyarakat sekitar yang membutuhkan lapangan pekerjaan.

PT. Rotaryana Prima Jakarta memiliki ratusan customer yang telah

mempercayai perusahaan ini selama puluhan tahun seperti McDonald’s, KFC,

35

Starbucks, D’cost, Balai Kartini, Pizza Hut, Ritz Carlton, Hotel Mulia, Swiss Bel,

Grand Hyatt dan yang lainnya.

Oleh karena itu PT. Rotaryana Prima Jakarta memiliki karyawan yang juga

tidak sedikit jumlahnya, yaitu sekitar 500 karyawan di seluruh cabang yang ada di Bali,

Medan,Surabaya dan kantor pusat yang bertempat di Jakarta.

PT. Rotaryana Prima Jakarta yang memiliki luas tanah 1500 m2 ini mempunyai

filosofi yang sudah di jadikan pandangan lurus untuk menarik customer. Filosofi

tersebut adalah “One Stop Shopping”. Dimana arti dari filosofi ini adalah perusahaan

ini memberikan kemudahan bagi customer dalam membangun usahannya, karena

setiap kebutuhan yang diperlukan untuk membuka usahanya sudah tersedia di

perusahaan distributor ini. Customer tidak perlu mencari perlengkapan di tempat lain,

karena semua yang di butuhkan sudah tersedia di tempat ini.

Visi dan Misi PT. Rotaryana Prima Jakarta, antara lain ;

Visi : “Menjadi perusahaan Distributor yang tangguh dan menjadi nomor satu

di Indonesia.”

Misi : “Meningkatkan nilai perusahaan melalui kreativitas, inovasi, dan

pengembangan kompetensi sumberdayamanusia. Menjalankan usaha secara adil

dengan memperhatikan azas manfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam

perusahaan.”

Tujuan dari perusahaan yaitu untuk menciptakan kelanggengan dan

pertumbuhan dengan mengemban bisnis yang sehat. Meningkatkan kualitas SDM

(Sumber Daya Manusia) dan kesejahteraan karyawan mengembang tugas tanggung

jawab sosial dan memperluas kesempatan kerja.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian dengan mengambil

objek penelitian pada perusahaan PT. Rotaryana Prima jl. Teuku Cik Ditiro No.16

Menteng, Jakarta Pusat. PT. Rotaryana Prima bergerak dibidang produk dan jasa yaitu

produk kitchen and laundry begitu juga dengan jasa servicenya.

Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan sekretaris dalam

meningkatkan kinerja pimpinan.

3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian dan Definisi Konseptual

Tabel 3.1. Operasionalisasi variabel penelitian dan definisi konseptual

Variabel Definisi Konseptual

Peranan Seorang pegawai yang mempunyai

Sekretaris peran mengeringankan pekerjaan

pimpinan dengan cara menyelesaikan

tugas-tugasnya sebagaimana profesinya

sebagai sekretaris

Kualifikasi Agar seseorang bisa menjadi sekretaris

Sekretaris pimpinan maka ia harus memenuhi

standar kualifikasi yang telah ditentukan

yakni terdiri dari persyaratan

pendidikan, persyaratan kepribadian,

persyaratan pengetahuan, persyaratan

keahlian, persyaratan praktik

3.3 Pengumpulan Data

Data pada dasarnya merupakan informasi yang dicari untuk memecahkann

suatu masalah. Suharsimi dalam Sugiyono (2016:161), mengatakan bahwa data adalah

hasil pencatatan seorang peneliti baik berupa fakta atau angka. Sedangkan Emzir dalam

Sugiyono (2016:65), mengatakan bahwa data meliputi semua hal yang dicatat dan

ditemukan peneliti secara aktif selama studi, seperti transkip wawancara, catatan hasil

pengamatan, catatan harian, foto dan dokumen.

Untuk mendapatkan data penelitian seorang peneliti dapat menggunakan

beragam teknik. Teknik pengumpulan data sangat ditentukan oleh jenis data yang akan

dikumpulkan. Biasanya peneliti tidak hanya menggunakan satu macam teknik saja

untuk mendapatkan data, karena data yang dicari tidak hanya satu jenis tetapi beragam

data. Karena setiap teknik memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, maka

dengan menggunakan beragam teknik akan dapat mengatasi permasalahan kelebihan-

kelemahan teknik tersebut. Ada bermacam-macam teknik untuk mendapatkan data

penelitian kualitatif. Menurut Paton dalam Djamal (2015:65), terdapat tiga macam

teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu: pertama, observasi

partisipatif yakni deskripsi yang diperoleh di lapangan tentang kegiatan, perilaku,

tindakan, percakapan, interaksi interpersonal, atau proses masyarakat atau aspek lain

dari pengalaman manusia yang diamati. Kedua, wawancara terstruktur yakni

pertanyaan terbuka dan teliti hasil tanggapan yang mendalam tentang pengalaman,

persepsi, pendapat, perasaan, pandangan dan pengetahuan seseorang. Ketiga, dokumen

yakni bahan-bahan tertulis tentang organisasi, catatan program, publikasi dan laporan

resmi, catatan harian pribadi, surat-surat, karya-karya artistik, foto, memorable dan

tanggapan tertulis untuk survei yang terbuka.

3.3.1 Sumber Data

1. Observasi partisipatif

Menurut Ardianto dalam Sugiyono (2016:180), observasi penelitian

difokuskan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena penelitian.

Fenomena ini mencangkup interaksi (perilaku) dan percakapan yang terjadi

diantara subjek yang diteliti sehingga metode ini memiliki keunggulan, yakni

mempunyai dua bentuk data: interaksi dan percakapan. Artinya selain perilaku

nonverbal juga mencangkup perilaku verbal dari orang-orang yang diamati.

Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memahami proses

terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya.

Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku

subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang

dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil

wawancara.

Peneliti melakukan pengamatan langsung dengan membawa data observasi

yang telah disusun sebelumnya untuk melakukan pengecekan kemudian

peristiwa yang diamati dicocokkan dengan data observasi.

2. Wawancara terstruktur

Menurut Bungin (2012:156) menjelaskan bahwa wawancara terstruktur

adalah wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah

disiapkan sebelumnya. Pertanyaan yang sama diajukan kepada semua

responden, dalam kalimat dan urutan yang seragam pewawancara menerapkan

sendiri masalah dan pertanyaan yang akan diajukan dan sama untuk setiap

subjek dalam rangka mencari jawaban hipotesis Menurut Herdiansyah dalam

Bungin (2012:163), terdapat beberapa ciri-ciri dari wawancara terstruktur,

yakni :

1. Daftar pertanyaan dan kategori jawaban telah disiapkan. Dalam wawancara

terstruktur, daftar pertanyaan sudah tertulis dalam form pertanyaan beserta

dengan kategori jawaban yang telah disediakan.

2. Kecepatan wawancara terkendali. Karena jumlah pertanyaan beserta pilihan

jawaban sudah tersedia, maka waktu dan kecepatan wawancara dapat

terkendali dan telah diperhitungkan sebelumnya oleh peneliti.

3. Tidak ada fleksibilitas (pertanyaan atas jawaban). Fleksibilitas terhadap

pertanyaan atau jawaban hampir tidak ada. Peneliti tidak perlu lagi

membuat pertanyaan lain dalam proses wawancara karena semua

pertanyaan yang dibuat telah disimulasikan terlebih dahulu dan biasanya

sudah pasti ketika turun di lapangan.

4. Mengikuti pedoman wawancara. Pedoman wawancara mencakup

serangkaian pertanyaan beserta urutannya yang telah diatur dan disesuaikan

dengan alur pembicaraan.Tugas peneliti hanya membacakan semua

pertanyaan berdasarkan urutan pertanyaannya, dan tidak diperkenankan

melakukan improvisasi.

5. Tujuan wawancara biasanya untuk mendapatkan penjelasan tentang suatu

fenomena.

Wawancara terstruktur biasanya digunakan dalam rangka untuk

mendapatkan penjelasan dari suatu fenomena atau kejadian, sehingga meminta

subjek penelitian untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai apa yang

hendak diteliti. Jadi pada kesimpulannya, peneliti telah menyusun daftar

pertanyaan yang akan dijawab oleh informan.

Peneliti harus mengajukan pertanyaan yang sama dengan urutan yang

sama kepada semua responden agar menimbulkan tanggapan yang sama

sehingga tidak menimbulkan kesulitan pengolahan karena interpretasi yang

berbeda. Wawancara terstruktur dirancang sama dengan kuesioner, hanya saja

bukan pertanyaan tertulis yang diajukan tetapi pertanyaan lisan yang dilakukan

oleh seorang pewawancara yang merekam jawaban responden.

Pewawancara memiliki sejumlah pertanyaan yang telah disusun dan

mengadakan wawancara atas dasar atau panduan pertanyaan tersebut. Ketika

responden merespon atau memberikan pandangannya atas pertanyaan yang

diajukan, pewawancara mencatat jawaban tersebut. Kemudian pewawancara

melanjutkan pertanyaan lain yang sudah disusun atau disediakan. Pertanyaan

yang sama kemudian akan ditanyakan kepada setiap orang responden dalam

peristiwa yang sama. Dalam penelitian ini didapatkan 3 orang informan yaitu

Mulyanto, Tara Wibuti dan Yenita.

3. Dokumen

Peneliti dapat menggunakan dokumen-dokumen tertulis untuk

mengumpulkan data yang diperlukan. Menurut Guba dan Lincoln dalam

Moleong (2011:161), dokumen adalah setiap bahan atau film yang tidak

dipersiapkan karena ada permintaan seorang peneliti. Dokumen dapat berupa

catatan, buku teks, jurnal, makalah, memo, surat, notulen rapat dan sebagainya.

dokumen pada hakikatnya merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.

Sumber data dari penelitian ini adalah seorang sekretaris pimpinan dan

seorang pimpinan PT. Rotaryana Prima. Informan dalam penelitian kualitatif

tidak berfungsi untuk mewakili populasi seperti pada penelitian kuantitatif,

tetapi mewakili informasi. Oleh sebab itu, penentuan subjek penelitian bukan

pada besarnya jumlah orang yang diperlukan untuk memberikan informasi

(data), melainkan siapa saja diantara mereka yang lebih banyak atau paling

banyak terlibat dalam peristiwa dan/atau memiliki informasi penting yang

diperlukan dalam penelitian kualitatif dalam Ahmadi, (2014 : 83).

Tabel 3.2. Data Informan

No. Nama Umur Pendidikan Masa Kerja Jabatan

1 Karisma 42 Tahun S1 26 Tahun Management

Kamdani Director

2 Mulyanto 36 Tahun S1 16 Tahun Sekretaris

3 Tara Wibuti 33 Tahun S1 8 Tahun Sekretaris

4 Yennita 26 Tahun D3 2 Tahun Sekretaris

5 Runny 43 Tahun S1 19 Tahun Head HRD

Sehingga peneliti memilih tiga orang yaitu tiga sekretaris pimpinan

PT.Rotaryana Prima yang selalu terlibat dalam menunjang kinerja Pimpinan

T.Rotaryana Prima.

3.4 Analisis Data

Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah

data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka serta

tidak dapat disusun dalam kategori-kategori/stuktur klasifikasi. Data bisa saja

dikumpulkan dalam aneka macam cara yaitu observasi atau pengamatan, wawancara

dan intisari dokumen dan biasanya diproses terlebih dahulu sebelum siap digunakan

melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan atau alih-tulis. Tetapi analisis kualitatif

tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas, dan

tidak menggunakan perhitungan matematis statistika sebagai alat bantu analisis.

Teknik analisis data yang digunakan dalam dalam penelitian kualitatif

mencakup transkip hasil wawancara dan triangulasi. Dari hasil analisis data yang

kemudian dapat ditarik kesimpulan. Berikut ini adalah teknik analisis data yang

digunakan oleh peneliti:

Teknik triangulasi digunakan sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data.

Dimana dalam triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap

objek penelitian dalam Moleong (2011:330). Triangulasi dapat dilakukan dengan

menggunakan teknik yang berbeda (Nasution,) yaitu wawancara, observasi, dan

dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga

dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga

dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu

triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki, karena itu triangulasi bersifat

reflektif. Menurut Denzim dalam Moleong (2011:330), membedakan empat macam

triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik

dan teori. Pada penelitian ini, dari keempat macam triangulasi tersebut, peneliti hanya

menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaat sumber. Menurut Paton

triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda 42

dalam penelitian kualitatif dalam Moleong (2011:331). Adapun untuk mencapai

kepercayaan itu, maka ditempuh langkah sebagai berikut:

1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang

dikatakan secara pribadi.

3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian

dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan

pandangan masyarakat dari berbagai kelas.

5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.

Sedangkan Denkin dalam Sugiyono (2016:368), mendefinisikan triangulasi

sebagai gabungan atau kombinasi berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji

fenomena yang saling terkait dari sudut pandang dan perpektif yang berbeda.

Menurutnya, triangulasi meliputi empat hal, yaitu:

1. Triangulasi metode yang dilakukan dengan cara membanding infomasi atau data

dengan cara yang berbeda. Dalalm penelitian kualitatif peneliti menggunakan

metode wawancara, pengamatan dan survei. Untuk memperoleh kebenaran

informasi yang handal dan gambaran yang utuh mengenai informasi tertentu,

peneliti bisa menggunakan metode wawancara dan pengamatan untuk mengecek

kebenarannya. Selain itu, peneliti juga bisa menggunakan informan yang berbeda

untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Triangulasi tahap ini dilakukan jika

data atau informasi yang diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan

kebenarannya.

2. Triangulasi antar-peneliti dilakukan dengan cara menggunakan lebih dari satu

orang dalam pengumpulan dan analisis data. Teknik ini untuk memperkaya

khasanah pengetahuan mengenai informasi yang digali dari subjek penelitian.

Namun orang yang diajak menggali data itu harus yang telah memiliki

pengalaman penelitian dan bebas dari konflik kepentingan agar tidak merugikan

peneliti dan melahirkan bias baru dari triangulasi.

3. Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui

berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara

dan pengamatan, peneliti bisa menggunakan pengamatan terlibat (participant

observation), dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau

tulisan pribadi dan gambar atau foto. Masing-masing cara itu akan menghasilkan

bukti atau dat yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan

(insights) yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti.

4. Triangulasi teori. Hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan informasi

atau thesis statement. Informasi tersebut selanjutnya dibandingkan dengan

perspektif teori yang relevan untuk menghindari bias individual peneliti atas

temuan atau kesimpulan yang dihasilkan. Selain itu, triangulasi teori dapat

meningkatkan kedalaman pemahaman asalkan peneliti mampu menggali

pengetahuan teoretik secara mendalam atas hasil analisis data yang telah diperoleh.

Praktek di lapangan saat penelitian dilakukan triangulasi dapat dikombinasikan

misalnya kombinasi triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi yang

menggunakan kombinasi teknik triangulasi sumber data dan triangulasi metode atau

circle. Yang dapat diawali dari penemuan data dari sumber mana saja lalu dicross-

check pada sumber lain dengan metode lain pula. Sampai data lengkap dan penuh

sekaligus validasi dar berbagai sumber sehingga dapat menjadi dasar untuk penarikan

kesimpulan. Dengan teknik ini diharapkan data yang dikumpulkan memenuhi konstruk

penarikan kesimpulan. Kombinasi triangulasi ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan

lapangan, sehingga peneliti bisa melakukan pencatatan data secara lengkap. Dengan

demikian, diharapkan data yang dikumpulkan layak untuk dimanfaatkan.

Adapun desain tirangulasi dalam penelitian ini seperti pada gambar berikut:

Gambar 3.1. Triangulasi

3.4.1 Subjek Penelitian

Subjek penelitian di dalam penelitian kualitatif tidak dinamakan responden

tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, teman dan guru dalam penelitian. Subjek

penelitian dalam penelitian kualitatif juga bukan disebut sampel statistik melainkan

sampel teoritis karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.

Subjek penelitian dalam penelitian kualitatif juga dapat disebut sampel

konstruktif karena dengan sumber data dari sampel itu dapat dikonstruksikan fenomena

yang semula masih belum jelas.

Teknik pengambilan sampling yang peneliti gunakan adalah purposive

sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan

pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut misalnya orang tersebut dianggap paling

tahu tentang apa yang kita harapkan.

3.5 Tempat dan Waktu Penelitian

a. Tempat Penelitian

Lokasi penelitian PT. Rotaryana Prima di jalan Teuku Cik Ditiro No.16 Jakarta

Pusat 10350. Penelitian dilakukan selama 4 bulan sejak bulan April 2016.

b. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April – Juli 2015 dengan skedul (Time Line)

sebagai berikut:

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisis Peranan Sekretaris

Untuk memperlancar tugas pimpinan pada PT. Rotaryana Prima, sekretaris

melakukan tugas-tugas sebagai berikut:

4.1.1. Tugas Rutin

Tabel 4.1. Tugas Rutin

No. Indikator Aktivitas

1 Korespondensi Menerima surat masuk dan membuat surat keluar

2 Arsip Memilah-milah surat masuk dan keluar

menggunakan dua sistem yakni sistem abjad dan

sistem tanggal.

3 Menyusun agenda Membuat jadwal kegiatan sehari-hari pimpinan

pimpinan seperti jadwal meeting, jadwal bertemu client,

jadwal acara-acara pimpinan dsb.

4 Menyusun laporan-laporan Memisah-misahkan laporan kemudian menyiapkan

laporan-laporan untuk diserahkan kepada pimpinan

5 Email Membuka email masuk dan membalas email masuk

jika diperlukan.

Sumber: Hasil observasi dan wawancara penulis

1. Korespondensi, yang dimaksud dengan korespondensi disini adalah kegiatan

surat-menyurat pada PT. Rotaryana Prima. Adapun jenis surat yang dikelola

oleh sekretaris adalah surat masuk dan surat keluar. Surat masuk adalah surat-

surat yang bersasal dari intern perusahaan dan ekstern perusahaan.

Kegiatan surat masuk dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.1. Penanganan surat masuk

Menerima surat Mensortir Diserahkan ke

masuk pimpinan

Selesai Dokumentasi Gandakan

Sumber: Hasil observasi penulis

Langkah awal, sekretaris menerima surat masuk yang diberikan oleh

resepsionis, selanjutnya memilah-milah surat menurut kepentingannya jika

surat tersebut bersifat penting maka surat tersebut harus segera diserahkan

kepada pimpinan. Setelah itu surat dicopy kemudian didokumentasikan atau di

arsip, selesai. Sedangkan kegiatan surat keluar dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 4.2. Penanganan surat keluar

Menerima dikte Konsep surat mengetik

Diserahkan ke mencetak memeriksa

pimpinan

kirim Selesai

Sumber: Hasil observasi penulis

48

Langkah awal, sekretaris menerima dikte dari pimpinan, selanjutnya

sekretaris membuatkan konsep surat keluar tersebut serta mengetiknya.

Sebelum surat keluar tersebut diprint atau dicetak surat tersebut harus terlebih

dahulu diperiksa kalimat perkalimatnya jangan sampai ada kesalahan. Setelah

semua unsur benar maka sekretaris segara mencetak surat tersebut kemudian

memasukan ke dalam map dan diserahkan kepada pimpinan untuk

ditandatangani setelah itu surat di stampel, selanjutnya surat dimasukan ke

dalam amplop kemudian dikirim oleh kurir kantor atau melalui jasa pengiriman,

selesai.

2. Arsip, yang dimaksud arsip disini adalah penanganan penyimpanan dokumen-

dokumen pada PT. Rotaryana Prima. Adapun jenis dokumen-dokumen yang

dikelola sekretaris diantaranya surat masuk dari intern perusahaan dan ekstern

perusahaan, surat keluar, dan sebagainya. Kegiatan penanganan penyimpanan

dokumen menggunakan sistem abjad dapat digambarkan seperti berikut:

Gambar 4.3. Penanganan arsip sistem abjad

Memeriksa Mengindeks Mengkode

Selesai Menyimpan Mensortir

dokumen

Sumber: Hasil observasi penulis

Langkah pertama, sekretaris memeriksa surat-surat berdasarkan

kelompoknya, selanjutnya sekretaris mengindeks nama perusahaan yang tertera

didalam surat tersebut seperti PT. Dinamika Utama di indeks menjadi

49

Utama Dinamika, PT. Setelah semua surat telah di indeks maka langkah

selanjutnya ialah memberikan kode pada surat-surat seperti Utama Dinamika,

PT maka kode surat tersebut adalah UT. Kemudian surat tersebut disortir

berdasarkan kodenya serta diurutkan satu-persatu dan langkah terakhir yakni

menempatkan surat-surat tersebut ke filling cabinet yang telah ada kode yang

sudah tersedia.

Sedangkan kegiatan penanganan penyimpanan dokumen menggunakan sistem

tanggal dapat digambarkan seperti berikut:

Gambar 4.4. Penanganan arsip sistem tanggal

Memeriksa Mengindeks Mengkode

Selesai Menyimpan Mensortir

dokumen

Sumber: Hasil observasi peneliti

Pertama, sekretaris memeriksa surat-surat tersebut berdasarkan subjek

atau perihal, kemudian surat-surat tersebut diberikan kode seperti 001 untuk

kepegawaian, 002 untuk keuangan, 003 untuk asuransi dan sebagainya. setelah

semua diberikan kode selanjutnya surat-surat tersebut disortir berdasarkan kode

masing-masing kemudian surat-surat tersebut disimpan di fillilng cabinet.

3. Menyusun agenda pimpinan, yang dimaksud menyusun agenda pimpinan disini

adalah kegiatan mengatur jadwal sehari-hari pimpinan pada PT.Rotaryana

Prima. Dalam menyusun jadwal pimpinan pada PT. Rotaryana

50

Prima sekretaris harus pintar mengatur dan mensiasati jadwal kegiatan

pimpinan dikarenakan begitu padat kegiatan pimpinan PT. Rotaryana. Kegiatan

menyusun agenda pimpinan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.5. Penanganan menyusun agenda pimpinan

Siapkan buku Melihat catatan Membagi jadwal

agenda janji temu

Selesai Menyusun konsultasi agenda

Sumber: Hasil observasi penulis

Langkah awal, sekretaris menyiapkan buku untuk agenda pimpinan,

selanjutnya melihat semua catatan janji temu pimpinan serta catatan pesan-

pesan untuk pimpinan kemudian semuat itu dibagi-bagi berdasarkan

kepentingannya dan waktunya setelah semua sudah dibagi-bagi maka sekretaris

berkonsultasi kepada pimpinan apakah pimpinan menyetujui dengan konsep

jadwal yang sekretaris buatkan jika pimpinan setuju langkah selanjutnya adalah

menyusun agenda dibuku agenda pimpinan.

4. Menyusun laporan-laporan, dengan cara menyusun laporan-laporan disini

berguna untuk memudahkan pimpinan dalam memeriksa serta mengetahui

mana bersifat penting dan tidak penting, serta mana yang harus ditandatangani

oleh pimpinan.

Dalam menyusun laporan-laporan untuk pimpinan dapat digambarkan

sebagai berikut:

51

Gambar 4.6. Penanganan menyusun laporan-laporan

Menerima Mensortir Diserahkan ke

dokumen pimpinan

Selesai

Sumber: Hasil observasi penulis

Pertama, sekretaris menerima dokumen-dokumen dari berbagai divisi

yang ada pada PT. Rotaryana Prima. Langkah selanjutnya sekretaris memilah-

milah dokumen dokumen berdasarkan kepentingannya jika dokumen tersebut

bersifat penting maka dokumen tersebut dimasukan ke dalam map yang

bertuliskan urgent dan jika tidak maka di masukan ke dalam map not urgent,

sedangkan dokumen tersebut membutuhkan tandatangan pimpinan maka

dimasukan ke dalam map bertuliskan sign.

5. Email, yang dimaksud email disini adalah menerima dan membalas surat

menggunakan surat elektronik dan bukan dengan sepucuk kertas. Pada PT.

Rotaryana Prima email sangat sering digunakan karena lebih efisien dalam

waktu maupun biaya. Kegiatan email dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.7. Penanganan email

Menyalakan Membuka email Melihat kotak

komputer masuk

Selesai Mengirim Membalas

Sumber: Hasil observasi penuli

52

4.1.2. Tugas Isidensial

Tabel 4.2. Tugas isidensial

No. Indikator Aktivitas

1 Perjalanan Dinas Menyiapkan perjalanan dinas pimpinan mulai dari

transport yang digunakan, penginapannya,

akomodasinya, sampai dokumen-dokumen apa

saja yang harus dibawa oleh pimpinan.

2 Mempersiapkan kegiatan Dalam menyiapkan kegiatan rapat maka sekretaris

rapat harus membuat agenda rapat, susunan acara,

menentukan perserta rapat, membuat undangan

rapat, membuat daftar hadir rapat, mempersiapkan

peralatan dan perlengkapan rapat, sampai ruang

rapat dan konsumsi rapat.

3 Memeriksa cetakan Mengoreksi hasil cetakan seperti brosur, kalender

tahunan, undangan ivent, catalog dan pricelist.

Sumber: Hasil observasi dan wawancara penulis

1. Perjalanan dinas, yang dimaksud dengan perjalanan disini adalah

mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pimpinan PT. Rotaryana Prima

dalam melakukan perjalanan dalam hal melaksanakan pekerjaannya. Kegiatan

perjalanan dinas dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.8. Penanganan perjalanan dinas

Mengetahui Mempersiapkan Mempersiapkan

tujuan transportasi akomodasi

Selesai Mempersiapkan dokumen

Sumber: Hasil observasi penulis

53

Langkah awal, sekretaris diberitahukan mengenai perjalanan dinas pergi

kemana serta tujuan perjalanan dinas oleh pimpinan. Selanjutnya sekretaris

mempersiapkan transportasi yang digunakan pimpinan selama melakukan

perjalanan dinas bukan hanya transportasi saja melainkan sekretaris juga harus

mempersiapkan akomodasi serta dokumen-dokumen apa saja yang dibutuhkan

pimpinan dalam melakukan perjalanan dinas.

2. Mempersiapkan kegiatan rapat, yang dimaksud dengan mempersiapkan rapat

pada PT. Rotaryana Prima adalah mempersiapkan segala sesuatu yang

dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan rapat mulai dari sebelum rapat, mulai

rapat, sampai selesainya kegiatan rapat. Kegiatan rapat dapat digambarkan

seperti berikut:

Gambar 4.9. Penanganan mempersiapkan kegiatan rapat

Membuat agenda Membuat daftar Mempersiapkan

hadir ruangan

Selesai Mempersiapkan Mempersiapkan

konsumsi peralatan

Sumber: Hasil observasi penulis

Pertama, sekretaris membuat agenda rapat dalam membuat agenda rapat

sekretaris terlebih dahulu berkonsultasi dengan pimpinan. Setelah tersusunnya

agenda rapat sekretaris membuat daftar hadir untuk siapa saja yang akan di

undang dalam rapat tersebut setelah ditentukan jumlah perserta rapat maka

sekretaris mempersiapkan ruangan yang akan dipakai untuk rapat tersebut.

Selanjutnya sekretaris mempersiapkan peralatan rapat seperti laptop,

54

LCD, flip chart dan kertasnya, dan sebagainya, bukan hanya itu saja tetapi

sekretaris juga harus mempersiapkan komsumsi yang akan disediakan saat

rapat.

3. memeriksa cetakan, yang dimaksud memeriksa cetakan pada PT. Rotaryana

Prima adalah memeriksa hasil cetakan katalog, brosur, pricelist dan sebagainya,

karena PT. Rotaryana Prima bergerak dibidang food service and retail

equipment maka untuk memasarkan produk-produknya diperlukan pembuatan

katalog, brousur, pricelist dan sebagainya. kegiatan memeriksa cetakan dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.10. Penanganan memeriksa cetakan

Mempersiapkan Kepercetakan Mengecek hasil

design cetakan

Selesai Diserahkan ke Ambil contoh

pimpinan

Sumber: Hasil observasi penulis

Pertama, sekretaris menerima design katalog, brosur, pricelist dan

sebagainya dari orang design kepercayaan pimpinan kemudian sekretaris pergi

membawa design tersebut kepercetakan yang sudah bekerja sama dengan

perusahaan, setelah beberapa hari sekretaris mengecek hasil cetakan dan

mengambil satu cetakan untuk diserahkan kepada pimpinan.

4.1.3. Tugas Keuangan

Tabel 4.3. Tugas keuangan

No. Indikator Aktivitas

1 Kas kecil Mengatur uang yang disediakan untuk

membayarpengeluaran-pengeluaranyang

jumlahnya relative kecil dan tidak ekonomis

bila dibayar dengan cek.

2 Menangani keuangan Penyampaian penyimpanan uang di bank,

pimpinan di bank menarik cek, pengambilan uang di bank, dsb.

Sumber: Hasil observasi dan wawancara penulis

1. Kas kecil, yang dimaksud dengan kas kecil pada PT. Rotaryana Prima adalah

uang yang disediakan untuk keperluan-keperluan pimpinan yang nominalnya

relatif kecil. Kegiatan kas kecil dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.11. Penanganan kas kecil

Menerima uang Keperluan Mengumpulkan

pimpinan struk/bon

Biaya parkir

Biaya tol Biaya

makan

Dsb.

Selesai Claim kembali

Sumber: Hasil observasi penulis

56

Pertama, sekretaris menerima uang sebesar lima juta rupiah dari divisi

finance, karena yang mengelola keuangan PT. Rotaryana Prima adalah divisi

finance. Setelah itu uang tersebut digunakan untuk keperluan-keperluan

pimpinan yang relatif kecil nominalnya. Kemudian sekretaris mengumpulkan

struk ataupun bon-bon untuk proses klaim kembali uang petty cash.

2. Menangani keuangan pimpinan di bank, yang dimaksud menangani keuanngan

pimpinan pada PT. Rotaryana Prima adalah sekretaris menangani semua urusan

pimpinan dengan perbankan, baik dari pembukaan rekening, pembuatan kartu

kredit, menukarkan uang rupiah menjadi mata uang asing dan sebaliknya,

mencairkan uang yang nominalnya relatif besar dan sebagainya. Kegiatan

menangani keuangan di bank dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.12. Penanganan menangani keuangan pimpinan di bank

Menerima dikte Membuat konsep Diserahkan ke

surat kuasa pimpinan

Mencairkan uang Pergi ke Bank Ditandatangani

dan distampel

Memberikan ke Selesai pimpinan

Sumber: Hasil observasi penulis

57

Langkah awal dalam menangani urusan pimpinan dibank adalah

sekretaris menerima intruksi atau dikte oleh pimpinan untuk membuatkan surat

kuasa yang beratas namakan pimpinan. Kemudian diserahkan kepada pimpinan

untuk ditandatangani dan distampel. Langkah selanjutnya surat kuasa tersebut

dibawa sekretaris ke bank yang dituju kemudian memberikan kepada teller dan

mencairkan uang yang nominalnya terdapat dalam surat kuasa tersebut

selanjutnya menyerahkan uang yang telah dicairkan kepada pimpinan.

4.1.4. Tugas resepsionis

Tabel 4.4. Tugas resepsionis

No. Indikator Aktivitas

1 Bertelpon Menerima dan menjawab telpon serta mencatat

pesan-pesan lewat telpon.

2 Menerima tamu Sebelum tamu bertemu dengan pimpinan maka

sekretaris wajib menerima tamu yang akan

bertemu pimpinan.

3 Mencatatpesan untuk Jika ada telpon atau tamu ingin berbicara

pimpinan maupun bertemu pimpinan tetapi pimpinan

tidak ada ditempat maka sekretaris mencatat

pesan yang disampaikan orang tersebut.

Sumber: Hasil observasi dan wawancara penulis

1. Bertelpon, yang dimaksud bertelpon pada PT. Rotaryana Prima adalah kegiatan

menerima telpon dari intern perusahaan maupun dari ekstern perusahaan dan

kegiatan menelpon ke berbagai pegawai yang di dalam perusahaan maupun di

luar perusahaan serta menelpon client pimpinan jika pimpinan memberikan

intruksi untuk menelpon clientnya.

Kegiatan menerima telpon dapat digambarkan sebagai berikut:

58

Gambar 4.13. Penanganan menerima telpon

Telpon bordering Angkat telpon Ucapkan salam

3 kali

Telpon pimpinan Hold Menanyakan

identitas serta

tujuan

Memberitahu Transfer ke Selesai

pimpinan

pimpinan

Sumber: Hasil observasi penulis

Pertama hal yang dilakukan sekretaris adalah ketika telpon bordering

tunggu sampai deringan telpon yang ke tiga kemudian angkat telpon dengan

menggunakan tangan kiri. Kedua, sekretaris mengucapkan salam seperti

“selamat pagi Rotaryana Prima, dengan yenita ada yang bisa saya bantu?”

setelah itu sekretaris menanyakan tentang identitas penelpon dan tujuannya

menelpon Rotaryana Prima / pimpinan. Setelah penelpon menjawab identitas

dan tujuannya maka sekretaris menghold telpon tersebut.

Terakhir sekretaris menelpon pimpinannya dan memberitahu bahwa ada

yang menelpon dengan identitas ini dan tujuannya. Jika pimpinan ingin

menerimanya maka tugas sekretaris selanjutnya mentransfer ke ekstensien

pimpinan.

Sedangkan kegiatan menelpon keluar dapat digambarkan sebagai berikut:

59

Gambar 4.14. Penanganan telpon keluar

Menerima Buku telpon Telpon keluar

instruksi

Transfer ke Tujuan Ucapkan salam

pimpinan bertelpon

Selesai

Sumber: Hasil observasi penulis

Langkah awal, sekretaris menerima intruksi oleh pimpinan untuk

menelpon client, kemudian sekretaris mencari nomor yang dituju pada buku

telpon. Selanjutnya sekretaris mentelpon client dengan mengucapkan salam

kemudian tujuannya untuk menyampaikan bahwa pimpinannya ingin berbicara

dengan client, dan terakhir transfer telpon tersebut ke ekstensien pimpinan.

4. Menerima tamu, yang dimaksud dengan menerima tamu di PT. Rotaryana

Prima adalah menemui atau menerima tamu dan client yang ingin bertemu

dengan pimpinan dengan prosedur yang sudah ditentukan oleh perusahaan.

Kegiatan menerima tamu pada PT. Rotaryana Prima dapat digambarkan sebagai

berikut:

60

Gambar 4.15. Penanganan menerima tamu

Menyambut Menanyakan Mengantar tamu

tamu identitas dan

tujuan

Memberitahukan Menyediakan Mempersilakan

pimpinan minum duduk

Selesai

Sumber: Hasil observasi penulis

Langkah awal, resepsionis memberitahukan kepada sekretaris pimpinan

bahwa ada tamu yang ingin bertemu dengan pimpinan, kemudian sekretaris

turun ke pintu masuk dekat resepsionis untuk menyambut tamu dengan sopan,

selanjutnya sekretaris menanyakan tentang identitas serta tujuan tamu datang

ke PT. Rotaryana Prima setelah itu tamu tersebut diantarkan oleh sekretaris

keruang tunggu dan mempersilakan duduk di sopa yang telah disediakan

selanjutnya sekretaris memberikan instruksi kepada ob untuk menyediakan

minum. Terakhir sekretaris memberitahukan pada pimpinan ada tamu yang

ingin bertemu dengan pimpinan.

3. mencatat pesan untuk pimpinan, yang dimaksud dengan mencatat pesan pada

PT. Rotaryana prima adalah ketika sekretaris sedang melaksanakan tugasnya

sebagai resepsionis maka sekretaris mempunyai kewajiban mencatat semua

pesan yang disampaikan oleh client maupun orang lain disaat pimpinan

61

sedang tidak berada ditempat. Kegiatan mencatat pesan untuk pimpinan dapat

digambarkan seperti berikut:

Gambar 4.16. Penanganan mencatat pesan

Menerima pesan mencatat Memberitahu

pimpinan

Selesai

Sumber: Hasil observasi penulis

Langkah pertama, sekretaris melaksanakan tugas resepsionis seperti

menerima telpon dan menerima tamu yang ingin berbicara ataupun bertemu

dengan pimpinan tetapi pimpinan tidak ada ditempat maka sekretaris mencatat

pesan-pesan yang dititipkan oleh orang tersebut untuk disampaikan kepada

pimpinan. Selanjutnya setelah menerima pesan maka pesan tersebut dicatat di

buku. Setelah pimpinan sudah ada ditempat maka sekretaris memberitahukan

pesan-pesan tersebut kepada pimpinan.

4.1.5. Tugas sosial

Tabel 4.5. Tugas sosial

No. Indikator Aktivitas

1 Mengurus rumah Mengurus dokumen-dokumen seperti SIUP, NPWP

tangga kantor perusahaan, tanda daftar perusahaan, domisili

perusahaan.

2 Ucapan selamat dan Mengirimkan ucapan selamat bila ada client

belasungkawa mengadakan acara, dan mengucapkan belasungkawa

jika ada musibah kepada relasi pimpinan.

Sumber: Hasil observasi dan wawancara penulis

62

1. Mengurus rumah tangga kantor, yang dimaksud dalam mengurus rumah tangga

kantor pada PT. Rotaryana Prima adalah seketaris mengurusi semua dokumen-

dokumen yang sifatnya sangat penting bagi perusahaan seperti SIUP, NPWP

perusahaan, domisili perusahaan, serta tanda daftar perusahaan karena tanpa

semua dokumen-dokumen tersebut PT. Rotaryana Prima tidak bisa menjadi

selayaknya suatu perusahaan. Kegiatan mengurusi rumah tangga kantor dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.17. Penanganan mengurus dokumen perusahaan

Melengkapkan RT RW

dokumen

Notaris Kecamatan Kelurahan

Selesai

Sumber: Hasil observasi penulis

Langkah awal, sekretaris melihat persyaratan apa saja untuk membuat

NPWP perusahaan, SIUP, domisili perusahaan maupun tanda daftar

perusahaan kemudian lapor RT, RW, Kelurahan serta Kecamatan dan terakhir

ke notaris.

63

2. Ucapan selamat dan belasungkawa, yang dimaksud dengan ucapan selamat dan

belasungkawa di PT. Rotaryana Prima adalah sekretaris memberikan ucapan

kepada karyawan PT. Rotaryana Prima maupun client PT. Rotaryana Prima

baik ucapan selamat maupun duka cita dengan mengirimkan karangan bunga.

Kegiatan ucapan selamat dan belasungkawa dapat digambarkan sebagai

berikut:

Gambar 4.18. Penanganan memberi ucapan

Dapat undangan Mencatat Telpon toko

atau kabar duka identitas bunga

Memastikan

Mentransfer uang memesan

bunga sampai

tujuan

Selesai

Sumber: Hasil observasi penulis

Pertama, sekretaris mendapatkan undangan pernikahan, pembukaan

cabang baru client, ataupun berita duka. Kedua, sekretaris mencatat identitas

dari undangan atau kabar duka yang diterima oleh sekretaris untuk menaruh

namanya di karangan bunga. Ketiga, sekretaris menelpon toko karangan bunga

yang sudah bekerjasama dengan PT. Rotaryana Prima untuk memesan karangan

bunga kemudian sekretaris mentransfer uang untuk biaya karangan bunga serta

biaya pengiriman dan yang terakhir sekretaris memastikan apakah karangan

bunga yang dipesan sudah sampai ditempat tujuan.

4.1.6. Tugas kreatif

Tabel 4.6. Tugas kreatif

No. Indikator Aktivitas

1 Tata ruangan Menata ruangan pimpinan dari letak meja

dan kursi pimpinan serta menghias atau

mendekor ruangan pimpinan.

2 Pengembangan diri sekretaris Sekretaris mengikuti seminar, pelatihan

ataupun kursus yang menunjang pekerjaan.

3 Membuat kliping Membuat kliping iklan atau artikel yang

dibutuhkan perusahaan.

4 Mengumpulkan brosur / Mengumpulkan brosur atau pricelist dari

pricelist berbagai pameran yang berguna bagi

perusahaan.

Sumber: Hasil observasi dan wawancara penulis

4. Tata ruangan, yang dimaksud dengan tata ruangan pada PT. Rotaryana Prima

adalah membersihkan, merapihkan, menata ruangan sesuai dengan

keinginan pimpinan guna membuat pimpinan nyaman saat bekerja. Kegiatan

tata ruangan dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.19. Penanganan menata ruangan pimpinan

Datang lebih Siapkan alat Membersihkan

awal bersih-bersih raungan

Selesai Menata hiasan Merapikan atk

ruangan

Sumber: Hasil observasi penulis

65

Langkah awal, sekretaris datang lebih awal sebelum pimpinan datang,

siapkan alat untuk bersih-bersih seperti sapu, kemoceng, kain pel, lap kain dan

lain-lain. Selanjutnya mulai membersihkan ruangan pimpinan, merapikan atk

apa saja yang akan digunakan pimpinan, dan menata hiasan-hiasan yang ada

diruangan guna mempercantik ruangan.

5. Pengembangan diri sekretaris, yang dimaksud dengan pengembangan diri

sekretaris pada PT. Rotaryana Prima adalah sekretaris mengikuti seminar atau

pelatihan sekretaris agar menambah wawasan sekretaris, lebih ahli dalam

tugasnya dan menjadi sekretaris modern. Kegiatan pengembangan sekretaris

dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.20. Penanganan pengembangan diri sekretaris

Menyalakan

Buka internet Mencari seminar

komputer dan pelatihan

Selesai membooking Meminta ijin

Sumber: Hasil observasi penulis

Pertama, sekretaris menyalakan komputer kemudian membuka internet

seperti aplikasi google dan searching tentang acara seminar atau pelatihan untuk

sekretaris. Kedua setelah mendapatkan yang diinginkan kemudian sekretaris

memberitahukan pimpinan serta meminta ijin apakah boleh mengikutinya.

Terahkir setelah mendapatkan ijin maka sekretaris membooking tiket.

66

6. Membuat kliping, yang dimaksud dengan membuat kliping pada PT. Rotaryana

Prima adalah membuat satu kumpulan berita yang isinya berita yang

bermanfaat bagi pimpinan maupun perusahaan yang dijadikan satu selanjutnya

dikliping guna pimpinan mengetahui berita yang uptodate walaupun pimpinan

tidak membaca koran dan sebagainya. Kegiatan membuat kliping dapat

digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.21. Penanganan membuat kliping

Mengumpulkan Mensortir Menggunting

surat kabar

Di kliping Ditumpuk jadi Menempelkan

satu

Diserahkan ke Selesai

pimpinan

Sumber: Hasil observasi penulis

Langkah awal, sekretaris mengumpulkan koran, majalah, dan

sebagainya setelah itu mensortir berita-berita yang penting dan bermanfaat bagi

pimpinan dan perusahaan. Selanjutnya digunting dan dilem di kertas HVS

setelah selesai ditumpuk menjadi satu dan dikliping. Terakhir diserahkan

kepada pimpinan.

7. Mengumpulkan brosur dan pricelist, yang dimaksud dengan mengumpulkan

brosur dan pricelist pada PT. Rotaryana Prima adalah mengumpulkan brosur

dan pricelist guna mengetahui pasaran di luar. Kegiatan mengumpulkan brosur

dan pricelist dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.22. Penanganan mengumpulkan brosur dan pricelist

Menerima Memberitahu Pergi ke ivent

undangan pimpinan

mensortir Mengambil berkeliling

brosur dan

pricelist

Serahkan ke Selesai

pimpinan

Sumber: Hasil observasi dan wawancara penulis

Langkah awal, sekretaris menerima undangan ivent, setelah itu

sekretaris memberitahukan kepada pimpinan bahwa akan ada acara ivent.

Selanjutnya sekretaris pergi ke acara tersebut dan berkeliling untuk mengambil

brosur dan pricelist satu persatu stand kemudian disortir dan diserahkan kepada

pimpinan.

4.2. Analisis kompetensi dan kualifikasi

Kompetensi dan kualifikasi sekretaris pimpinan pada PT. Rotaryana Prima

terdiri dari beberapa persyaratan yakni syarat pendidikan, syarat kepribadian, syarat

pengetahuan, syarat keahlian serta syarat praktik. Semua persyaratan tersebut dapat

dijelaskan sebagai berikut:

1. Syarat kepribadian

Syarat kepribadian itu memegang peranan penting dalam menunjang kerja

bahkan untuk hal-hal tertentu. Syarat kepribadian lebih dominan dibandingkan

syarat lainnya. Syarat kepribadian sekretaris PT. Rotaryana Prima sebagai

berikut:

a. Sopan

Sopan yang dimaksud disini adalah sekretaris harus sopan dalam beretika

seperti sopan dalam berbicara, sopan dalam berpakaian, serta sopan dalam

menerima tamu dan sifat sopan sekretaris juga dilaksanakan dalam

kehidupan bermasyarakat.

b. Disiplin

Sekretaris di PT. Rotaryana Prima mempunyai rasa disiplin, seperti disiplin

dalam waktu, disiplin dalam bekerja, disiplin dalam memanage keuangan.

Karena pimpinan pada PT. Rotaryana tidak suka dengan orang yang tidak

disiplin.

c. Jujur

Sekretaris PT. Rotaryana Prima jujur dalam segala hal, walaupun sekretaris

tersebut melakukan kesalahan tetapi sekretaris tersebut tetap berterus terang

kepada pimpinannya. Dengan demikian pimpinan PT. Rotaryana Prima

memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada sekretarisnya.

d. Dapat dipercaya

Sekretaris PT. Rotaryana Prima menunjukan kepercayaan dirinya dan juga

menunjukan kepada pimpinan dan pegawai lain bahwa ia dapat dipercaya

serta tidak berbohong. Disatu sisi sekretaris PT. Rotaryana Prima juga bisa

menjaga rahasia pimpinannya karena sekretaris PT. Rotaryana Prima

mengetahui rahasia pimpinannya dan perusahaannya dimana orang lain

tidak ada yang tahu.

e. Setia

Pimpinan PT. Rotaryana Prima sangatlah sibuk akan perkerjaannya, guna

menyelesaikan tugas-tugasnya sering kali pimpinan pulang malam dari

kantor dengan demikian sekretarisnya pun juga setia menemani dan

membantu pimpinan sampai tugas-tugas pimpinannya selesai. Setelah

pimpinan menyelesaikan tugasnya barulah pimpinan tersebut pulang dari

kantor kemudian sekretaris. Sekretaris pun juga setia menemani pimpinan

diluar kantor seperti rapat dengan client diluar kantor, main golf, sampai

menghadiri kegiatan kerohanian.

f. Sabar

Sekretaris PT. Rotaryana Prima mempunyai rasa sabar, lapang dada, selalu

riang walaupun menghadapi banyak pekerjaan dan tidak disukai banyak

orang. Dan harus dapat menyesuaikan diri dari segala sesuatu untuk

membuktikan kepada pimpinan walaupun bekerja dibawah tekanan

sekretaris tetap dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik dan tepat

waktu.

g. Rajin

Sekretaris PT. Rotaryana Prima tidak memiliki rasa males dalam

mengerjakan dan mengembangkan semua tugas, instruksi dari pimpinan,

karena itu sekretaris dituntut untuk lebih rajin dalam menyelesaikan

pekerjaan, sekretaris PT. Rotaryana Prima memiliki dedikasi tinggi untuk

membuat tugas rutin terkesan membosankan menjadi perkerjaan yang

menarik.

h. Patuh

Seketaris PT. Rotaryana Prima selalu patuh jika pimpinan memberikan

instruksi dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Tidak membangkang dan

mengeluh jika diberi instruksi dalam bekerja.

i. Tanggap

Sekretaris PT. Rotaryana Prima mempunyai rasa tanggap dalam berfikir dan

mampu bekerja sendiri tanpa banyak diperintah oleh pimpinan, sekretaris

mempunyai kompetensi dalam menangani tugas-tugas. Sekretaris dapat

mencapai kebersamaan dan berfungsi dengan baik serta berkonsentrasi agar

pimpinan puas dengan kinerja sekretaris sehingga dapat dihargai.

j. Resik

Sekretaris PT. Rotaryana Prima selalu memperhatikan kerapihan

pekerjaannya seperti merapikan peralatan kerja sebelum sekretaris tersebut

pulang dari kantor, menumpuk kertas atau map di atas meja dengan rapih,

serta tidak meletakan barang-barang seperti odner, hanging map, box file

sembarangan karena akan memberikan kesan jelek kepada yang

melihatnya.

k. Tanggung jawab

Sekretaris pimpinan PT. Rotaryana Prima mempunyai rasa tanggung jawab

akan pekerjaan atau tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan hingga

selesai dan tepat waktu dan tidak membiarkan pekerjaan atau tugas-tugas

itu menjadi terbengkalai.

l. Daya ingat yang kuat

Sekretaris pimpinan PT. Rotaryana Prima mempunyai daya ingat yang kuat

karena tugasnya sebagai sekretaris pimpinan salah satunya adalah

mengingatkan pimpinan dalam segala hal seperti mengingatkan jadwal

keseharian pimpinannya. Karena dapat berakibat fatal jika sekretaris tidak

mempunyai daya ingat yang kuat.

2. Syarat pengetahuan

Syarat pengetahuan penting bagi kualifikasi sekretaris pimpinan, karena

sekretaris pimpinan harus mempunyai wawasan yang luas guna

mengeringankan pekerjaan pimpinanya. Syarat pengetahuan pada PT.

Rotaryana Prima sebagai berikut:

1. Sekretaris mengetahui tugas-tugas sebagaimana profesinya yakni sebagai

sekretaris pimpinan PT. Rotaryana Prima.

2. Sekretaris memiliki pengetahuan dibidang teknologi karena semakin ke

depan teknologipun semakin berkembang lebih modern dan sekretaris

mengerti berbagai aplikasi terbaru guna membantu pimpinannya.

3. Sekretaris mengetahui atau mengerti akan hal-hal mengenai dimana

sekretaris itu bekerja. Jadi sekretaris pimpinan di PT. Rotaryana Prima

harus mengetahui PT. Rotaryana Prima bergerak dibidang food service and

retails, maka sekretaris harus mampu menguasai ilmu marketing.

3. Syarat keahlian

Setiap sekretaris pimpinan harus memiliki keterampilan untuk menyelesaikan

tugasnya guna menunjang pekerjaan pimpinannya. Keterampilan yang harus

dimiliki sekretkaris pimpinan PT. Rotaryana Prima meliputi:

1. Mampu berkorespoondensi

2. Mampu menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa asing karena

kebanyakan client dari pimpinan ialah orang asing jadi sekretaris pimpinan

harus wajib bisa menggunakan bahasa asing.

3. Mampu mengarsip menggunakan sistem tanggal dan abjad, karena di PT.

Rotaryana Prima sistem arsip yang digunakan ialah sistem tanggal dan

abjad.

4. Mampu membuat agenda pimpinan, karena pimpinan PT. Rotaryana

Prima mempunyai jadwal yang padat.

5. Mampu mengoprasikan komputer dan internet guna memperlancar tugas-

tugasnya.

6. Mampu berkomunikasi dengan baik guna mendapatkan feedback yang

baik dan tidak miss communication.

7. Mengerti teknik-teknik mengetik surat, seperti untuk undangan formal

maka surat menggunakan teknik block style.

4. Syarat praktik

Sebelum seseorang diterima menjadi sekretaris pimpinan, orang tersebut harus

membuktikan dengan cara mempraktikan tugas-tugas sekretaris yang ada pada

PT. Rotaryana, dan jika diterima maka orang tersebut masuk ke masa probation

dimana orang tersebut memperaktikan secara keseluruhan pekerjaannya

sebagai sekretaris pimpinan selama 3 bulan jika pekerjaannya kurang

memuaskan selama masa probation maka dinyatakan orang tersebut tidak akan

diperpanjang.

5. Syarat pendidikan

Untuk menjadi sekretaris di PT. Rotaryana Prima, harus lulusan D3 jurusan

sekretaris, minimal mempunyai pengalaman 2 tahun dalam pekerjaan

sekretaris. Mempunyai sertifikat pendidikan non formal seperti sertifikat dari

tempat kursus bahasa inggris dengan adanya sertifikat tersebut maka pimpinan

mengetahui orang tersebut dapat menggunakan bahasa inggris baik dalam

penulisan maupun dalam berbicara

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan perumusan masalah, hasil penelitian dari pembahasan pada bab-bab

sebelumnya pada skripsi ini maka penulis memberikan beberapa kesimpulan bahwa

kualifikasi sekretaris dalam menunjang kinerja pimpinan meliputi:

1. Sekretaris PT. Rotaryana Prima mempunyai 6 tugas, diantaranya:

a. Tugas Rutin yang memiliki 5 indikator yaitu korespondensi, arsip, menyusun

agenda pimpinan, menyusun laporan-laporan dan email.

b. Tugas Isidensial yang memiliki 3 indikator yaitu perjalanan dinas,

mempersiapkan kegiatan rapat, memeriksa cetakan.

c. Tugas Resepsionis yang memiliki 3 Indikator yaitu bertelpon, menerima tamu,

mencatat pesan-pesan untuk pimpinan.

d. Tugas Keuangan yang memiliki 2 indikator, yaitu kas kecil dan menangani

keuangan pimpinan di bank.

e. Tugas Sosial yang memiliki 2 indikator yaitu mengurus rumah tangga kantor

dan memberi ucapan selamat dan belasugkawa.

f. Tugas Kreatif yang memiliki 4 indikator yaitu tata ruangan, pengembangan diri

sekretaris, membuat kliping dan mengumpulkan brosur dan pricelist.

2. Kualifikasi sekretaris yang dibutuhkan pimpinan dalam menunjang kinerja

pimpinan yaitu sekretaris yang memenuhi 5 persyaratan yang sudah ditentukan oleh

PT. Rotaryana Prima, diantaranya:

a. Syarat Kepribadian

b. Syarat Pengetahuan

c. Syarat Keahlian

d. Syarat Praktik

e. Syarat Pendidikan

5.2 Saran

Adapun beberapa saran yang dapat diberikan oleh penulis untuk PT. Rotaryana

Prima:

1. Untuk kelancaran dalam komunikasi antara sekretaris pimpinan dengan client

pimpinan PT. Rotaryana Prima disarankan agar sekretaris belajar menggunakan

bahasa mandarin guna sekretaris mengerti dan dan dapat menggunakan bahasa

tersebut.

2. Guna keamanan dokumen-dokumen penting pimpinan PT. Rotaryana Prima

sebaiknya ruangan sekretaris diletakan CCTV agar dapat mengetahui siapa saja

yang masuk keruangan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Bangin, Burhan, “Penelitian Kualitatif”, Penerbit Prenada Media Group, Jakarta, 2014

Djamal, M, “Paradigma Penelitian Kualitatif”, Penerbit Pustaka Pelajar, Jakarta, 2015

Herlambang, Susatyo & Marwoto, Bambang Heru, “Manajemen Kesekretariatan Cara

Mudah Memahami Dan Mengelola Kesekretariatan”, Penerbit Gosyen Publishing,

Jakarta, 2014

Gaol, Jimmy. L, “Keandalan Sukses Sekretaris Perusahaan Dan Organisasi”, Penerbit

Kompas Gramedia, 2015

Moleong, Lexy. J, “Metodelogi Penelitian Kualitatif”, Penerbit Rosda, Jakarta, 2011

Palendeng, Vini Juliana, “Analisis Tugas Secretariat Dalam Menunjang Pekerjaan

Pimpinan Pada PT Suprabakti Mandiri”, Jakarta, 2005

Priansa, Donni Juni, “Kesekretariatan Profesional Berkompeten Cerdas Terampil

Melayani”, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2014

Sedarmayanti, “Tugas Dan Pengembang Sekretaris Profesional Untuk Meraih

Keberhasilan”, Penerbit Mandar Maju, Jakarta, 2014

Sugiyono, “Metode Penelitian Dan Pengembangan”, Penerbit Alfabeta, Bandung,

2016

Wibowo, “Manajemen Kinerja”, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta, 2016

Sumber Internet

Handayani, Jumat 22 Juli 2016, 09:44 WIB, “Landasan Teori”, Sumber:

http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37967/4/Chapter%20II.pdf

Jaya Suprana, Rabu 13 Juli 2016, 10.15 WIB, “Sekretais Good”, Sumber:

http://fsari37.blogspot.co.id/2010/01/syarat-syarat-seorang-sekretaris.html?m=1

Lilik Nur, Jumat 22 Juli 2016, 09:50 WIB, “Kinerja”, Sumber:

http://eprints.uny.ac.id/8628/3/bab%202%20-%2008417141012.pdf

Ones Gita Crystalia, Selasa 31 Mei 2016, 12:28 WIB, “Peran Sekretaris Dalam

Kantor”, Sumber: http://eprints.uny.ac.id/16948/1/TUGAS%20AKHIR.pdf

77