Upload
vonguyet
View
225
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
Dalam organisasi yang besar dan kompleks tidak mungkin bagi para pimpinan
bekerja sendirian. Suatu syarat yang mutlak ia harus dibantu oleh orang lain yang
memang benar-benar mempunyai kemampuan dan keahlian dalam bidang tertentu,
dalam hal-hal yang bersifat teknis yang tidak dapat dijangkau dengan pikiran manapun
oleh para pimpinan, karena setiap manusia pada dasarnya tidak ada yang sempurna,
jadi sampai dimanapun kelebihannya tetap masih ada kekurangannya.
Salah satu bagian dari sumber daya manusia yang penting disini adalah
sekretaris. Peran sekretaris merupakan salah satu kunci keberhasilan suatu perusahaan.
Aliran informasi, dokumen serta surat-surat penting yang harus disampaikan kepada
atasannya, dilaksanakan secara prosedural melalui penanganannya. Penangan yang
baik, akan memberikan pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi dalam unit kerja
sekretaris.
Dalam dunia kerja yang sibuk membutuhkan banyak karyawan untuk
meringankan tugas dalam mencapai tujuan perusahaan, seorang sekretaris diharapkan
dapat membantu mengatasi berbagai kesibukan, membantu menyelesaikan kesulitan
pekerjaan sehingga bisa dicapai dengan hasil sesuai dengan yang diharapkan, serta
memberikan motivasi bagi pemimpin.
Menurut Hendarto dan Tulusharyono dalam Priansa (2014:18), sekretaris adalah
orang yang membantu seseorang, yaitu pimpinan dalam melaksanakan tugas
perkantoran yang timbul dari tugasnya sebagai pemimpin.
Dalam Kamus Besar Indonesia, Edisi Baru (2010:767), sekretaris adalah orang,
pegawai, anggota pengurus yang diserahi pekerjaan tulis-menulis, penulis, paniteraan.
1
Seorang sekretaris merupakan cerminan dari sebuah perusahaan, maka
sekretaris yang baik adalah sekretaris yang mampu membawa dan menempatkan
dirinya dimanapun dia berada. Selalu bersikap profesional dalam menghadapi masalah.
Bersikap ramah kepada siapa saja dan selalu siap membantu tanpa merasa dirinya
paling benar. Selain itu, dengan perkembangan teknologi yang semakin canggih seperti
adanya internet, sangat membantu dalam tugas sekretaris sebagai penyedia informasi.
Sekretaris harus selalu mencari informasi baik yang berhubungan dengan
kepentingan perusahaan maupun informasi yang tidak berkaitan dengan perusahaan
agar sekretaris mempunyai pandangan dan wawasan yang tinggi. Selain itu sekretaris
juga harus mempunyai sikap sopan dan bijak dalam mengambil setiap keputusan. Jika
hal ini diterapkan, maka citra nama kantor akan naik dengan sendirinya. Banyak juga
perusahaan yang berkembang dilatarbelakangi oleh seorang sekretaris yang ahli,
cekatan dan mampu dalam menyelesaikan tugasnya.
Karena sekretaris tidak hanya dituntut untuk membantu tugas pimpinannya
guna menunjang kinerja pimpinan, namun turut berpartisipasi dan berperan dalam
membantu kelancaran aktivitas dunia kerja atau perusahaan yang menaunginya.
Sekretaris harus banyak memahami tentang perusahaan tempatnya bekerja, apa yang
akan dihadapi, bagaimana mengatasinya dengan cepat dan tepat dan memiliki
informasi-informasi yang dapat membantu kelancaran tugas pimpinan maupun
perusahaan atau organisasinya. Selain itu sekretaris bukan semata mata hanya
memberikan bantuan kepada pimpinannya dalam hal mengetik, menyimpan surat,
menerima tamu dan menelepon saja, akan tetapi sekretaris dituntut dapat membantu
dalam hal menyiapkan serta menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan bidang
perusahaan.
Dunia kesekretariatan sebagai suatu profesi telah jauh berkembang sedemikian
rupa sehingga berkembang pula menjadi suatu profesi yang sangat penting dan selalu
diperlukan oleh setiap perusahaan, baik dalam ruang lingkup yang
2
masih sederhana sampai ke industri besar. Sekretaris memiliki peranan penting dalam
perusahaan.
Sekretaris harus mampu menangani pekerjaan yang dilimpahkan kepadanya
secara baik sekaligus bertanggung jawab terhadap pekerjaan itu. Sekretaris sebagai
elemen dari sebuah perusahaan, bahkan sebagai tangan kanan atasannya merupakan
orang yang dipercaya memegang rahasia dan membantu menyelesaikan tugas
atasannya tersebut. Untuk itu sekretaris harus mempunyai ketrampilan atau keahlian
kerja (skill), mempunyai kepribadian yang menarik dan menguasai pengetahuan yang
ada kaitannya dalam fungsinya sebagai sekretaris.
Sering terjadi bahwa kelancaran tugas pimpinan tidak dapat terlaksana
sebagaimana mestinya karena kurang diperhatikannya hal-hal yang bersifat rinci yang
sesungguhnya merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari tugas pimpinan. Guna
menjamin kecermatan dan kelancaran tugas pimpinan tersebut maka diperlukan tenaga
seorang sekretaris, yang diharapkan terutama sekretaris yang terdidik, terampil, dan
mampu mengetahui dengan tepat tugas pokok organisasi dan pimpinannya, serta tugas
pokok dan tanggung jawabnya.
Sekretaris di masa lampau mempunyai tugas utama yaitu sebagai juru ketik dan
menerima dikte saja, tetapi di masa sekarang sekretaris mempunyai tugas utama yakni
mengeringankan tugas pimpinan dalam hal mengeringankan tugas pimpinan seorang
sekretaris mempunyai berbagai macam tugas tidak hanya sebagai juru ketik dan
menerima dikte saja tetapi sekretaris juga mempunyai tugas lainnya seperti mengarsip
dokumen, membuat agenda pimpinan, perjalanan dinas pimpinan, mempersiapkan
rapat, dsb.
Namun seiring berkembangnya jaman sekretaris di masa depan kini dituntut
untuk lebih bisa berinisiatif, proaktif, dan bekerja mandiri tanpa perlu pengawasan
secara terus menerus. Sekretaris di masa depan harus mempunyai kemampuan human
resource yakni sekretaris harus bisa berperan sebagai trainer bahkan leader dan mentor
untuk seluruh staf administrasi, harus juga mempunyai kemampuan multi
3
tasking yaitu kemampuan untuk mengerjakan beberapa pekerjaan sekaligus dalam
waktu bersamaan guna mengefisiensikan waktu. Dan yang terpenting adalah
mempunyai wawansan yang luas terutama pada teknologi karena semakin ke depan
teknologi pun semakin berkembang lebih modern.
Berdasarkan uraian diatas, penulis merasa tertarik untuk mengetahui kualifikasi
sekretaris dalam mendukung kinerja pimpinan di PT Rotaryana Prima, dalam penulisan
skripsi ini penulis memilih judul “Analisis Kualifikasi Sekretaris Dalam Menunjang
Kinerja Pimpinan Pada PT Rotaryana Prima”.
1.2. Penelitian Terdahulu
Adanya penelitian terdahulu ini agar tidak terjadi plagiarism dan karya tulis ini
tetap sebagai karya original penulis. Dalam penelitian terdahulu ini penulis
membandingkan karya ilmiah dari Vini Juliana Palendeng, Aras Tiarni, dan Ervina
Anjarwati.
1.2.1. Penelitian Vini Juliana Palendeng;2005
Judul : Analisis Tugas Sekretariat Dalam Menunjang Pekerjaan Pimpinan Pada
PT. Suprabakti Mandiri.
Berdasarkan judul tersebut di atas menyatakan hasil bahwa
pelaksanaan kesekretariatan yang diterapkan oleh bagian sekretariat dalam
mengatur jadwal pimpinan mutlak dikerjakan serta sangat membantu dalam
pekerjaan pimpinan. Apalagi unit sekretariat harus dapat meningkatkan
kinerja sekretariatnya khususnya dalam ketepatan waktu pemberian laporan.
Kesimpulan dari penelitan dengan judul tersebut menyatakan bahwa :
1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dibuktikan oleh penulis bahwa
dalam mengatur jadwal pimpinan 94% sangat baik. Kelancaran dan
distribusi informasi ke segala pihak 82% sangat baik, dan ketelitian dan
kecermatan mengetik laporan 82% sangat baik. Maka kesimpulan
4
menjabarkan bahwa pelaksanaan kesekretariatan yang diterapkan oleh
bagian sekretariat tersebut sangat membantu dalam pekerjaan pimpinan.
2. Sistem yang ditangani bagian belum berjalan dengan baik. Hal ini telah
dibuktikan oleh penulis setelah melakukan penelitian pada PT. Suprabakti
Mandiri dengan adanya bagian sekretariat dalam ketepatan waktu
permberian laporan penyusunan agenda 54%.
3. Berdasarkan snake diagram, presentase tertinggi sebesar 94% menyangkut
indikator pengaturan perjalanan dinas pimpinan. Dapat disimpulkan bahwa
bagian sekretariat mutlak harus memahami dan menguasai pembuatan
jadwal perjalanan dinas pimpinan yaitu dengan mengetahui seluruh
kebutuhan pimpinan seperti budgeting, transportasi dan akomodasi.
1.2.2. Penelitian Aras Tiarni;2010
Judul : Analisis pengaruh pelaksanaan Tugas Sekretaris Terhadap Kinerja
Deputi Direktur Teknik Perencanaan dan Spesifikasi Tenknis Pada PT.
Angkasa Pura I (PERSERO).
Hasil penelitian menyatakan bahwa pengaruh pelaksanaan tugas
sekretaris terhadap kinerja Deputi Direktur Teknik Perencanaan dan
Spesifikasi Teknis PT. Angkasa Pura I (PERSERO) adalah sangat baiK.
25% adalah pengaruh dari pelaksanaan tugas sekretaris terhadap kinerja
Deputi Direktur Teknik Perencanaan dan Spesifikasi Teknis PT. Angkasa
Pura I (PERSERO). Sedangkan sisanya seperti kompetitor, tekanan
pekerjaan yang belum terealisasikan oleh Direktur Operasi dan Teknik,
stress karyawan, permasalahan dengan rekanan perusahaan yang terkait
dengan kerjasama pengembangan bandara, dan lain-lain. Kesimpulan :
1. Dari hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa karakteristik pada
bagian Deputi Direktur Teknik Perencanaan dan Spesifikasi Teknis PT.
Angkasa Pura I (PERSERO) mayoritas berumur 36 sampai 45 Tahun.
5
Sedangkan untuk jenis kelamin laki-laki yaitu 19 orang, untuk tingkat
pendidikan, mereka mayoritas berpendidikan SI yaitu 13 orang. Untuk
status mereka dimana mereka mayoritas statusnya adalah menikah yaitu
sebanyak 22 orang.
2. Dari analisis data pelaksanaan tugas sekretaris dapat disimpulkan
pelaksanaan tugas sekretaris bagian Deputi Direktur Teknik Perencanaan
dan Spesifikasi Teknis PT. Angkasa Pura I (PERSERO) yaitu pengaruh
kemampuan sekretaris dalam menangani arsip adalah baik.
3. Kegiatan sekretaris dalam penanganan telpon mempunyai pengaruh yaitu
cukup.
4. Untuk kinerja Deputi Direktur Teknik Perencanaan dan Spesifikasi Teknis
dapat disimpulkan mengenai instruksi-instruksi yang diberikan pimpinan
terhadap sekretaris mempunyai pengaruh yaitu “cukup”.
5. Pada kinerja Deputi Direktur Teknik Perencanaan dan Spesifikasi Teknis
yaitu pendekatan yang dilakukan pimpinan untuk meningkatkan
produktivitas kerja sekretaris mempunyai pengaruh yaitu “cukup”.
1.2.3. Penelitian Ervina Anjarwti;2009
Judul : Fungsi dan Peranan Sekretaris Dalam Upaya Meningkatkan Kualitas
Kerja Pimpinan di Badan Kepegawaian Daerah Kab. Demak.
Hasil penelitian bahwa fungsi dan peranan sekretaris sangat penting dalam
menjalankan Badan atau Organisasi, maka sekretaris dituntut mempunyai
wawasan yang luas dan memahami benar seluk beluk suatu Instansi
swasta/Negeri, karena sekretaris diharapkan bisa memberikan informasi
yang utuh tentang suatu instansi kepada pihak-pihak yang
memerlukannya terutama Pimpinan. Agar tujuan tersebut dapat dicapai
haruslah dilaksanakan sesuai dengan aturan yang berlaku. Hal ini dilakukan
agar memperoleh hasil yang maksimal dalam arti keseluruhan. Permasalahan
yang dikaji dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana Fungsi Sekretaris di 6
dalam membantu pimpinan di BKD Kab.Demak? (2) Bagaimana Peranan
sekretaris dalam menunjang kegiatan kantor di BKD Kab. Demak? dan (3) Apa
Wewenang Sekretaris dalam pelaksanaan pekerjaan kantor di BKD Kab.
Demak?
1. Peranan sekretaris sangat dibutuhkan oleh BKD Kab. Demak karena
dapat membantu meringankan tugas terutama Pimpinan.
2. Fungsi sekretaris yang digunakan BKD Kab. Demak sama dengan teori
tetapi cara pelaksanaannya yang berbeda.
3. Sedangkan peranan tidak sama yang ada dalam teori. Peranan tersebut
adalah mensuport dan membantu meringankan tugas Pimpinan. Saran yang
disampaikan penulis yaitu : Pegawai BKD Kab.Demak khususnya
sekretaris selain didukung oleh peran serta masing-masing bagian harus
juga didukung fasilitas yang tersedia, sehingga pekerjaan yang
berhubungan dengan sekretaris dapat dilaksanakan dan dikerjakan dengan
baik.
4. Menggunakan metode observasi, wawancara dengan cara mengajukan
pertanyaan langsung kepada pimpinan dan staff BKD Kab.Demak, Studi
pustaka.
Dari penelitian terdahulu sebelumnya yang penelitiannya hampir
sama dengan penelitian yang penulis tuliskan tetapi penelitian ini memiliki
perbedaan yaitu pada penelitian Vini Juliana Palendeng, menyatakan hasil
penelitiannya bahwa pelaksanaan kesekretariatan yang diterapkan oleh
bagian sekretariat dalam mengatur jadwal pimpinan mutlak dikerjakan
serta sangat membantu dalam pekerjaan pimpinan. Apalagi unit sekretariat
harus dapat meningkatkan kinerja sekretariatnya khususnya dalam
ketepatan waktu pemberian laporan.
7
Pada penelitian Aras Tiarni, menyatakan hasil penelitiannya bahwa
pengaruh dari pelaksanaan tugas sekretaris terhadap kinerja Deputi
Direktur Teknik Perencanaan dan Spesifikasi Teknis PT. Angkasa Pura I
(PERSERO) sangat berpengaruh. sisanya seperti kompetitor, tekanan
pekerjaan yang belum terealisasikan oleh Direktur Operasi dan Teknik
diantaranya stress karyawan, permasalahan dengan rekanan perusahaan
yang terkait dengan kerjasama pengembangan bandara.
Pada penelitian Ervina Anjarwati menyatakan hasil penelitiannya
bahwa fungsi dan peranan sekretaris sangat penting dalam menjalankan
Badan atau Organisasi, maka sekretaris dituntut mempunyai wawasan yang
luas dan memahami benar seluk beluk suatu Instansi swasta/Negeri, karena
sekretaris diharapkan bisa memberikan informasi yang utuh tentang suatu
instansi kepada pihak-pihak yang memerlukannya terutama Pimpinan
BKD Kab. Demak .
Sedangkan hasil penelitian penulis, menyatakan bahwa peranan
sekeretaris dalam menunjang kinerja pimpinan tidak hanya membantu
meringankan tugas seorang pimpinan, namun seorang sekretaris juga
dituntut untuk mampu dan berkompeten dalam mengerjakan tugas-tugas
kesekretariatannya.
1.3. Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka memberi rumuskan masalah
dalam penelitian Analisis Kualifikasi Sekretaris Dalam Menunjang Kinerja Pimpinan
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana peranan sekretaris dalam membantu tugas pimpinan?
2. Bagaimana kualifikasi yang dibutuhkan untuk menjadi sekretaris pimpinan?
1.4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
8
Hasil penelitian yang akan digunakan sebagai bahan penyusunan skripsi nanti
dan sesuai rumusan masalah yang ada mempunyai beberapa tujuan yang akan dicapai
yaitu untuk mengetahui peran sekretaris dalam mendukung kinerja pimpinan, serta
untuk mengetahui kinerja pimpinan dengan adanya sekretaris.
1.4.2 Manfaat Penelitian
Penelitian bertujuan untuk mencari kebenaran dari suatu penelitian yang di
lakukan. Untuk mengetahui mannfaat dari penelitan secara terperinci, berikut adalah
manfaat yang dapat di peroleh dari proses dan hasill dari penelitian ini.
Manfaat secara teoritis adalah sebagai masukan dalam memperluas wawasan
sekretaris. Dapat di jadikan referensi dalam pengkajian sekretaris di dalam dunia
Bisnis. Serta dapat dijadikan referensi baru yang dapat digunakan segabai bahan
rujukan penelitian lebih lanjut bagi pengembangan sekretaris. Sedangkan manfaat
secara praktis adalah diharapkan dari hasil penelitian ini dapat memberikan masukan
yang baik dalam pelaksanaan peranan sekretaris. Diharapkan dari hasil penelitian ini
dapat meningkatkan kegiatan pelaksanaan peranan sekretaris guna menunjang kinerja
pimpinan. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat berguna bagi para pembaca,
terutama bagi mereka yang mempunyai maksud melakukan penelitan dengan topik
yang sama atau serupa dengan yang dilakukan saat ini oleh penulis
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Sekretaris
2.1.1 Pengertian Sekretaris
Pengertian sekretaris dapat ditinjau dari beberapa segi. Dari segi asal
kita, istilah sekretaris berasal dari kata secretum dalalm bahasa Latin yang
berarti rahasia. Kata secretum kemudian berubah menjadi kata secretaire dalam
bahasa Perancis, secretary dalam bahasa Inggris, dan akhirnya menjadi kata
secretaries dalam bahasa Belanda. Jadi, bila dilihat dari asal katanya, sekretaris
adalah seseorang yang seharusnya bisa menyimpan rahasia.
Menurut H.W. Fowler and F.G. Fowler dalam Gaol, (2015:6) sekretaris
adalah orang yang bekerja pada orang lain untuk membantu dalam
korespondensi, pekerjaan tulis menulis, mendapatkan informasi dan masalah
masalah rahasia lainnya.
Jadi seorang sekretaris adalah orang yang menerima dikte dari
pimpinan, menerima tugas atau perintah dari pimpinan untuk melaksanakan
tugas-tugas, tulis-menulis untuk kepentingan atasan dalam hal-hal yang bersifat
rahasia. Rahasia disini artinya seorang sekretaris harus dapat memegang segala
sesuatu informasi yang berhubungan dengan perusahaan dan tidak
diinformasikan kepada pihak lain. Jadi seorang sekretaris harus bisa menjaga
rahasia pimpinann maupun perusahaan karena itu bersifat sangat penting.
Kenyataannya adalah seorang sekretaris tidak sekedar menerima
perintah dari pimpinan, melainkan juga membantu tugas pimpinan yang
meliputi pengontrolan, pembuatan keputusan, pengarahaan,
pengkoordinasian. Demikian berpengaruhnya peran sekretaris dalam
pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan, seorang sekretaris merupakan
10
salah satu bagian yang menentukan keberadaan dan perkembangan organisasi
atau perusahaan dalam pencapaian visi dan misi perusahaan. Menurut
Anderson dalam Gaol, (2015:2):
“the Occupational Handbook emphasizes that in addition to stenographic
duties, the secretary usually handles a variety of business details without
supervision. The secretary represents the employer to the public and to order
business people and is responsible for relieving the boss of routine duties. In
addition, the secretary may supervise clerical workers. Handle
correspondence, and record highly confidential material”.
Definisi di atas dapat diartikan bahwa sekretaris mempunyai tugas
tambahan seperti tugas-tugas stenograpi, bahwa sekretaris biasanya
menangani berbagai pekerjaan bisnis tanpa pengawasan pimpinan. Karena
sekretaris dianggap memahami pimpinannya untuk penyelesaian tugas-tugas
untuk mengeringankan tugas pimpinannya. Sebagai tambahan, sekretaris
mengawasi pegawai-pegawai administrasi, menangani korespondensi dan
mencatat bahan-bahan yang benar-benar rahasia.
Sekretaris adalah seorang pembantu pimpinan yang bertugas menerima
pendiktean, menyiapkan surat-menyurat atau korespondensi, menerima tamu,
mengingatkan pimpinan tentang kewajibannya yang resmi
atau perjanjiannya serta melakukan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan
peningkatan efektifitas kerja pimpinan menurut Wursanto dalam Crystalia,
(2013:8).
Sekretaris adalah seorang yang mengerjakan kegiatan kantor, untuk
membantu seorang tertentu dan bersifat pribadi menurut Sedarmayati
(2014:14).
Berdasarkan pengertian di atas, penulis menarik kesimpulan bahwa
sekretaris adalah seorang yang membantu pimpinannya, mengeringankan
pekerjaan rutin, non rutin, administratif, intruksi, dan pribadi. Seorang
sekretaris yang tidak saja menjaga rahasia pimpinan tapi juga harus menjaga
rahasia perusahaan.
11
2.1.2 Syarat-syarat Sekretaris
Seorang sekretaris yang bekerja di suatu kantor diharuskan memiliki
bekal ilmu pengetahuan, namun tidak semua orang mau dan mampu
menjadi sekretaris karena banyak faktor yang menentukan kesuksesan
seseorang sebagai sekretaris. Seorang sekretaris mempunyai syarat-syarat
tertentu yang harus dipenuhi dengan baik, karena jika tidak maka
pelaksanaan dan tugas fungsi kesekretarisan akan berjalan kurang baik.
Secara umum syarat untuk menjadi seorang sekretaris seperti minat untuk
menjalankan tugas kesekretarisan dan mempunyai keahlian di bidang
kesekretarisan.
Syarat menjadi sekretaris menurut Sudarmanto (2015:13) :
1. Persyaratan Primer
Persyaratan primer merupakan persyaratan dasar yang harus
dimiliki seseorang yang ingin memulai karier sebagai Sekretaris.
Persyaratan Primer, antara lain sebagai berikut:
1. Minat
Sama halnya dengan profesi lain, yang pertama harus dilihat adalah
seberapa jauh seorang calon sekretaris ingin menekuni bidang
kesekretarisan. Tidak dipungkiri walaupun ada banyak kelebihannya,
tidak semua orang berminat menjadi pembantu dikantor biarpun
pembantu pimpinan. Minat seseorang bisa dilihat dari keinginan yang
besar untuk mengetahui lebih jauh dan lebih banyak terhadap jenis
pekerjaan yang akan ditekuni.
2. Sifat dan Kepribadian
Sifat dasar yang dibutuhkan oleh seorang sekretaris dalam
melaksanakan tugas, antara lain:
a. Akurat, yaitu ketelitian dan sifat hati-hati dalam melakukan tugas.
12
b. Cermat, yaitu mampu mengerjakan tiap-tiap bagian bagian dari
suatu pekerjaan dari awal sampai akhir dengan sempurna tanpa
diberi petunjuk oleh orang lain. Dasar dari sifat ini adalah sikap
detail, mau memperhatikan, mengingat, dan mengerjakan tiap-tiap
bagian pekerjaan sampai yang sekecil-kecilnya.
c. Banyak akal, kreatif, dan mampu mencoba atau mencari berbagai
cara untuk memecahkan berbagai masalah. Dasar dari masalah ini
adalah rasa tidak mudah putus asa. Kreativitas adalah bagian dari
berfikir yang diperlukan untuk mendapatkan ide-ide baru. Jika ingin
memperoleh ide-ide kreatif jangan membatasi pikiran dengan realita
saja, tapi beranilah untuk mencari tau hal-hal yang paling aneh
sekalipun. Kreatif bisa dilakukan dengan cara banyak membaca,
mampu mendengarkan pendapat orang lain, belajar dari kesalahan,
serta berfikir positif.
d. Penuh pertimbangan dan mampu membuat perhitungan sebelum
bertindak atau melakukan sesuatu. Jangan mudah gegabah dalam
mengambil keputusan. Jika mengambil keputusan dipikirkan
terlebih dahulu itu baik atau buruk.
e. Inisiatif, yaitu mampu menemukan atau mengerjakan sesuatu tanpa
harus diberi tahu orang lain. Tapi perlu diingat dalam profesi
sekretaris jangan sampai inisiatif ini melangkahi
wewenang/kebijakan pimpinan.
3. Keterampilan
a. Bahasa
Seorang sekretaris harus mampu memahami dan menguasai
ketrampilan bahasa dengan sempurna.
b. Mengetik
Tugas tulis-menulis pimpinan hampir semuanya dilakukan
sekretaris, dan mengharuskan seorang sekretaris menguasai
ketrampilan mengetik dengan cepat, namu juga benar dan tepat.
c. Korespondensi
Dengan ketrampilan membuat surat dengan benar, pimpinan tidak
perlu memikirkan terlalu berat apa yang harus dituliskan, cukup
dengan memberi tahu apa yang ingin disampaikan dan dan untuk
surat tersebut ditujukan.
d. Kearsipan
Dokumen dalam kantor biasanya merupakan dokumen yang penting
dan jumlahnya tidak sedikit. Seorang sekretaris harus mampu
merapikan, menata dokumen tersebut agar jika diperlukan suatu saat
lebih mudah dicari dan dikembalikan kembali.
2. Persyaratan Sekunder
Persyaratan sekunder merupakan persyaratan yang dasar untuk
memiliki karier yang sukses dalam dunia kesekretarisan, ada beberapa
persyaratan sekunder diantaranya:
1. Kemampuan dan kesanggupan untuk menyajikan tugas secara rapi dan
profesional.
2. Penuh dedikasi dalam melaksanakan tugas.
3. Kemampuan untuk menjaga rahasia perusahaan/pimpinan dengan
baik.
4. Kepandaian untuk mengatur waktu seefektif dan seefisien
mungkin. dalam jangka waktu yang panjang.
Sedangkan menurut waworuntu (dalam fiterz, 2010) syarat-syarat
sekretaris ialah:
1. Syarat kepribadian
14
Tidak banyak orang mempunyai bakat untuk menjadi sekretaris yang
baik, namun demikian bakat saja tidak cukup bilamana kita tidak tahu
kepribadian yang bagaimana harus kita punyai untuk menjadi seorang
sekretaris yang baik itu.
Ada pun kepribadian yang dikehendaki itu adalah sebagai berikut:
a. Harus bersikap mawas diri
b. Bersikap ramah
c. Sabar
d. Simpatik
e. Penampilan diri yang baik
f. Pandai bergaul
g. Dapat dipercaya serta memegang teguh rahasia
h. Dapat bijaksana terhadap orang lain
i. Memiliki ingatan yang baik
j. Mempunyai perhatian atas pekerjaannya, dan lain-lain
2. Syarat pengetahuan
Syarat pengetahuan ini dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:
a. Syarat pengetahuan umum
Seorang sekretaris harus mempunyai pengetahuan kemasyarakatan
dan kebudayaan yang dapat mengangkat nama dari perusahaan,
misalnya:
1. Menguasai dan memahami bahasa Indonesia dengan baik dan
benar serta menguasai beberapa bahasa asing secara lisan
maupun tertulis, serta memiliki pengetahuan ekstra.
2. Pengetahuan tentang misi, fungsi, tugas-tugas, serta struktur
organisasi, serta susunan personil.
3. Pengetahuan tentang korespondensi dan tata kearsipan.
b. Syarat pengetahuan khusus
Pengetahuan khusus ini, maksudnya adalah sekretaris mengetahui
atau mengerti hal-hal mengenai dimana sekretaris itu bekerja.
Apabila sekretaris itu bekerja pada perusahaan yang bergerak pada
bidang usaha perkapalan, maka ia harus mampu menguasai ilmu
perkapalan, begitu pula bila perusahaan itu bidang usahanya
penyewaan apartemen, maka sekretaris itu harus menguasai ilmu
keapartemenan, dan sebagainya.
3. Syarat keahlian
Setiap sekretaris diharuskan memiliki keterampilan untuk menunjang
pekerjaannya, keterampilan itu meliputi:
a. Mampu menyusun laporan
b. Mampu berkorespondensi
c. Mampu menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa asing lainnya
d. Teknik tata penyimpanan arsip
e. Teknik berkomunikasi dengan telpon
f. Menulis cepat dengan steno
g. Teknik mengetik surat
4. Syarat praktik
Sebelum seorang diangkat sebagai sekretaris, orang tersebut
harus cukup mempunyai pengalaman dalam berbagai pekerjaan tata
usaha kantor, maka dengan demikian orang itu harus mencoba
menangani pekerjaan yang tanggung jawabnya belum begitu luas,
misalnya: sebagai resepsionis, operator, korespondensi, dan lain-lain.
Berdasarkan uraian di atas maka disimpulkan syarat-syarat
sekretaris dimulai dari keinginan jika tidak ada keinginan maka tidak
akan bisa menjadi sekretaris profesional, seorang sekretaris harus
memiliki kepribadian yang baik seperti berprilaku jujur, disiplin,
mempunyai rasa sabar dan sebagainya. seorang sekretaris juga harus
16
memiliki pengetahuan yang luas dan mempunyai keterampilan guna
menunjang pekerjaan pimpinan.
2.1.3 Peranan Sekretaris
Sekretaris memiliki peranan yang penting dan dapat menentukan
berhasil tidaknya tujuan perusahaan atau sebuah kantor. Pentingnya
peranan seorang sekretaris ini tentunya sesuai dengan jabatan sekretaris
pada masing-masing organisasi atau suatu perusahaan. Peranan sekretaris
menurut Saiman dalam Crystalia, (2013:32) dapat diketahui sebagai
berikut:
1. Peranan sekretaris terhadap atasan
Berkaitan dengan peranan sekretaris terhadap atasan dapat
dikategorikan ke dalam beberapa hal sebagai berikut:
a. Sebagai perantara saluran komunikasi dan pembinaan hubungan
yang baik bagi orang yang ingin berhubungan biak dengan pimpinan
atau atasan.
b. Sebagai sumber informasi yang diperlukan pimpinan atau atasan
dalam memenuhi fungsi, tugas, dan tanggung jawab.
c. Sebagai penyambung keinginan pimpinan kepada bawahan dalam
pelaksanaan tugas.
d. Sebagai alternatif pemikiran pimpinan dalam ide-ide.
e. Sebagai faktor penunjang dalam keberhasilan pekerjaan dan
cerminan pimpinan dan bawahan.
2. Peranan sekretaris terhadap bawahan
Selain peranan sekretaris terhadap atasan, tak dapat dipungkiri
bahwa sekretaris juga memiliki peranan yang tak kalah penting
terhadap bawahan. Hal tersebut dapat dikategorikan sebagai berikut:
a. Sekretaris berperan dalam penentuan kebijakan yang berlaku bagi
pegawai bawahan secara adil, yaitu mengenai peraturan 17
penempatan pegawai sesuai dengan kecakapan dan kemampuan
pegawai tersebut.
b. Memberikan motivasi kerja kepada pegawai bawahan sehingga
pekerjaan dapat berjalan lancar dan berhasil dengan baik.
c. Memberikan rasa bangga dan puas kepada pegawai bawahan
dalam menjalankan pekerjaan.
d. Menerima pendapat dan usul bawahan dalam berbagai masalah.
e. Mengadakan pendekatan kepada pegawai bawahan untuk lebih
mengetahui dan memahami kehendak pegawai bawahan.
Peranan sekretaris terhadap bawahan merupakan penilaian dari
bawahan sehingga sikap dan tingkah laku sekretaris akan berpengaruh
terhadap pekerjaan pegawai bawahan. Bagi sekretaris yang ramah dan
komunikatif akan memberikan suasana hubungan kerja yang baik bagi
bawahan sehingga segala permasalahan dapat didiskusikan dan dicari
penyelesaiannya.
Berkaitan dengan peranan sekretaris dalam menjalankan tugas
dan fungsi jabatannya, hal yang sangat penting adalah mengenai
pendekatan yang dapat dilakukan oleh seorang sekretaris. Beberapa cara
seorang sekretaris dalam mengadakan pendekatan kepada pegawai
bawahan adalah sebagai berikut:
a. Memberikan perintah atau intruksi kepada bawahan secara resmi,
baik secara lisan maupun tertulis.
b. Mengadakan rapat atau pertemuan secara bersama-sama pada
suatu waktu tertentu dengan pegawai bawahan.
c. Mengadakan pengawasan secara langsung pada saat-saat tertentu
kepada pegawai bawahan yang sedang melaksanakan tugasnya,
yaitu pengawasan yang bersifat positif. Bila terjadi kesalahan diberi
petunjuk dan pembinaan.
18
d. Mengadakan hubungan yang bersifat informal terhadap pegawai
bawahan agar dapat dukungan moril dalam pelaksanaan pekerjaan.
Peranan sekretaris dalam melakukan pendekatan terhadap bawahan sangat
penting. Peranan sekretaris terhadap bawahan ataupun lainnya biasanya
dikenal dengan istilah hubungan antarmanusia atau lebih dikenal dengan
istilah “human relations”. Human relations memiliki peranan yang penting
dalam memecahkan berbagai masalah yang menyangkut faktor manusia
dalam organisasi. Benturan psikologis dan konflik antara kepentingan
pribadi dan kepentingan organisasi sering terjadi, bukan saja antara
pimpinan dan karyawan, tetapi juga antara karyawan dan karyawan, yang
dapat mengganggu kelancaran organisasi dalam mencapai tujuan.
2.1.4 Tugas Sekretaris
Tugas seorang sekretaris tidak hanya membantu meringankan tugas
seorang pimpinan, namun seorang sekretaris juga dituntut untuk
mampu dan berkompeten dalam mengerjakan tugas-tugas
kesekretariatannya. Seperti dalam hal korespondensi, kearsipan dan
penyelenggaraan rapat. Semua itu juga merupakan tugas sekretaris. Tugas
sekretaris menurut Saiman adalah “Tugas sekretaris dalam arti sempit
adalah sebagai orang yang dipercaya oleh pimpinan untuk menyimpan
rahasia pimpinan, sedangkan tugas sekretaris dalam arti luas adalah
pelaksanaan tugas-tugas yang bersifat membantu manajer atau pimpinan
untuk menjalankan roda organisasi, lembaga maupun perusahaan.”
Menurut Saiman dalam Anonimus, (2012).
Berdasarkan ruang lingkup tanggung jawabnya, sekretaris
pimpinan pada umumnya memiliki tugas-tugas sebagai berikut:
1. Tugas rutin
Tugas-tugas rutin yang melekat antara lain adalah surat-menyurat,
mengelola kearsipan, menerima tamu, melaksanakan kegiatan
19
komunikasi internal dan eksternal bagi kepentingan pimpinan,
menyusun jadwal acara kegiatan pimpinan, menyusun laporan-laporan
sederhana dan berbagai kegiatan rutin spesifik lainnya.
2. Tugas khusus
Tugas khusus rutin yang melekat dalam tanggung jawab sekretaris
pimpinan antara lain adalah mempersiapkan kegiatan rapat, menyusun
notulen dalam rapat, mempersiapkan perjalanan dinas pimpinan
(temporer dan instruktif jika dibutuhkan).
3. Tugas kreatif
Tugas kreatif yang menjadi tugas rutin sekretaris misalnya terkait
dengan pengelolaan kas kecil bagi kebutuhan pengeluaran langsung
pimpinan, penataan dan pendekoran ruang kerja pimpinan, melengkapi
kebutuhan dan kebiasaan pimpinan, mambentuk kepribadian sebagai
sekretaris profesional, berpenampilan menarik, serta berbagai tugas
kreatif lainnya.
4. Tugas kerjasama
Sekretaris pimpinan harus mampu melaksanakan kegiatan kerjasama
dengan berbagai pihak yang berkepentingan dengan pimpinan.
Sekretaris pimpinan harus terampil mengelola hubungan kerjasama
sehingga semua pihak yang terlibat dalam kerjasama merasa senang
sehingga hubungan akan terbina dalam jangka waktu yang panjang.
Sedangkan menurut dalam Gaol (2015:69). Mengemukakan
bahwa tugas sekretaris dapat dibedakan menjadi lima kelompok bidang
tugas yaitu:
1. Tugas perkantoran, meliputi menyiapkan meja kerja pimpinan,
menerima intruksi dan dikte dari pimpinan, menangani surat-surat
masuk dan keluar, mengetik surat-surat untuk pimpinan dan memuat
konsep surat yang bersifat rutin.
20
2. Tugas resepsionis, meliputi menerima dan menjawab telpon serta
mencatat pesan-pesan lewat telpon, menerima tamu yang akan
bertemu dengan pimpinan, mencatat janji-janji untuk pimpinan, dan
menyusun acara kerja sehari-hari pimpinan.
3. Tugas keuangan, biasanya sekretaris mengurusi keuangan yang
dinamakan petty cash (uang cadangan/kas kecil). Tugas keuangan
ini antara lai, menangani urusan keuangan pimpinan di bank,
misalnya: penyampaian penyimpanan uang di bank, menarik cek,
pengambilan uang di bank, membayar rekening-rekening, pajak,
sumbangan dana atas nama pimpinan, dan penyediaan dana untuk
keperluan sehari-hari.
4. Tugas sosial, meliputi, mengurusi rumah tangga kantor, mengatur
penyelenggaraan resepsi untuk kantor pimpinan beserta pengurusan
undangannya.
5. Tugas Insidental, tugas ini merupakan pekerjaan yang tidak rutin
dilakukan oleh sekretaris meliputi:
a. Menyiapkan agenda rapat, menyiapkan laporan, menyiapkan
data atau pernyataan pimpinan.
b. Membuat ikhtisar dari berita-berita dan karangan yang termuat
dalam surat kabar, majalah, brosur, dan media-media lain yang
ada kaitannya dengan kepentingan perusahaan.
c. Mengoreksi bahan-bahan cetakan, missal: brosur, undangan,
formulir, dan daftar yang dikonsep oleh perusahaan.
d. Mewakili pimpinan dalam berbagai resepsi atau pertemuan.
Dari uraian di atas penulis membuat kesimpulan sekretaris
memiliki banyak tugas, diantaranya adalah tugas rutin, non rutin,
tugas khusus, tugas kreatif, tugas resepsionis, tugas sosial, tugas
perkantoran, tugas keuangan, dan tugas isidental.
21
2.1.5 Kualifikasi Sekretaris
Sekretaris masa depan dituntut untuk mampu berfikir kritis dan
bertindak secara professional. Professional dalam hal ini adalah bekerja
dengan sungguh-sungguh sebagaimana yang dituntut dalam profesinya.
Selanjutnya untuk berfikir kritis diperlukan pengetahuan yang luas baik
dalam bidangnya maupun bidang lain yang masih ada kaitannya bahkan
pengetahuan umum yang dimiliki. Kualifikasi yang harus dipunyai dalam
bidang kerja sekretaris sangat banyak ragam jenisnya menurut Rosidah dan
Sulistiyani dalam Devi, (2012:13), namun apabila diklasifikasikan bisa
dikategorikan sebagai berikut:
1. Syarat pengetahuan, meliputi:
a. Pengetahuan tentang misi, visi, fungsi, tugas-tugas, struktur
organisasi dan personil organisasi.
b. Pengetahuan yang berhubungan dengan bidang tugasnya,
pengetahuan bahasa baik bahasa Indonesia maupun bahasa asing
jika diperlukan.
c. Pengetahuan bidang administrasi dan manajerial.
2. Syarat keterampilan, artinya sekretaris disamping dituntun mempunyai
pengetahuan juga keterampilan menerapkan pengetahuannya untuk
keterampilan kerja. Keterampilan yang dituntut meliputi: Keterampilan
berkomunikasi, korespondensi, tata kearsipan dan terampil dalam
melakukan aktivitas kerja kantor lainnya.
3. Syarat kepribadian, yang memegang peranan penting dalam menunjang
kerja bahkan untuk hal-hal tertentu prasyaratnya kepribadian lebih
dominan dibandingkan prasarat lainnya. Kepribadian yang menarik
adalah kepribadian yang dinamis, dewasa, penuh percaya diri, terbuka,
penuh rasa tanggungjawab, loyalitas, sopan dan jujur. Hal yang
menunjang kepribadian meliputi:
22
a. Dalam penampilan misalnya: kebersihan pribadi, kerapian pribadi,
berbusana yang serasi, penampilan yang menarik.
b. Berbicara yang baik misalnya: intonasi dan volume suara yang
enak didengar, penyampaian yang sistematis.
c. Sikap bisnis misalnya: setia, dapat dipercaya, ramah tamah dan
penuh perhatian, dapat bekerjasama, menghargai waktu.
Sedangkan kualifikasi sekertaris menurut Waworuntu dalam
Salsabila, (2016) adalah:
1. Syarat kepribadian
Tidak banyak orang mempunyai bakat untuk menjadi sekretaris
yang baik, namun demikian bakat saja tidak cukup bilamana kita
tidak tahu kepribadian yang bagaimana harus kita punyai untuk
menjadi seorang sekretaris yang baik itu. Adapun kepribadian yang
dikehendaki itu adalah sebagai berikut:
a. Harus bersikap mawas diri
b. Bersikap ramah
c. Sabar
d. Simpatik
e. Penampilan diri yang baik
f. Pandai bergaul
g. Dapat dipercaya serta memegang teguh rahasia
h. Dapat bijaksana terhadap orang lain
i. Memiliki ingatan yang baik
j. Mempunyai perhatian atas pekerjaannya, dan lain-lain.
2. Syarat Pengetahuan
Syarat pengetahuan ini dibedakan menjadi 2 (dua) yaitu:
a. Syarat pengetahuan umum
23
Seorang sekretaris harus memiliki pengetahuan kemasyarakatan
dan kebudayaan yang dapat mengangkat nama dari perusahaan.
Misalnya:
1. Menguasai dan memahami Bahasa Indonesia dengan baik
dan benar serta menguasai beberapa bahasa asing secara
lisan maupun tertulis, serta memiliki pengetahuan ekstra.
2. Pengetahuan tentang misi, fungsi, tugas-tugas, serta
struktur organisasi, serta susunan personil.
3. Pengetahuan tentang korespondensi dan tata kearsipan.
b. Syarat pengetahuan khusus
Pengetahuan khusus ini, maksudnya adalah sekretaris
mengetahui atau mengerti hal-hal mengenai dimana sekretaris
itu bekerja. Apabila sekretaris itu bekerja pada perusahaan yang
bergerak pada bidang usaha perkapalan, maka ia harus mampu
menguasai ilmu perkapalan, begitu pula bila perusahaan itu
bidang usahanya penyewaan apartemen, maka sekretaris itu
harus menguasai ilmu keapartemenan, dan sebagainya.
3. Syarat keahlian
Setiap sekretaris diharuskan memiliki keterampilan untuk
menunjang pekerjaannya, keterampilan itu meliputi:
a. Mampu menyusun laporan
b. Mampu berkorespondensi
c. Mampu menggunakan Bahasa Indonesia dan Bahasa Asing
lainnya
d. Teknik tata penyimpanan arsip
e. Teknik berkomunikasi dengan telepon
24
f. Menulis cepat dengan steno
g. Teknik mengetik surat
4. Syarat praktik
Sebelum seorang diangkat sebagai sekretaris, orang tersebut
harus cukup mempunyai pengalaman dalam berbagai pekerjaan tata
usaha kantor, maka dengan demikian orang itu harus mencoba
menangani pekerjaan yang tanggung jawabnya belum begitu luas,
misalnya: sebagai resepsionis, operator, korespondensi dan lain-
lain.
Dari definisi di atas penulis mengambil kesimpulan bahwa
sekretaris harus mempunyai kualifikasi yang baik dalam segi
pengetahuan, keterampilan serta kepribadian agar menjadi seorang
sekretaris professional.
2.2 Teori Kinerja
2.2.1 Pengertian Kinerja
Suatu perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan bersama, namun
untuk mencapai tujuan secara efektif diperlukan kinerja yang baik. Kinerja
merupakan prilaku nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi
kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam
perusahaan. Manajemen kinerja adalah manajemen tentang menciptakan
hubungan dan memastikan komunikasi yang efektif antara karyawan
dengan atasannya. Kinerja merupakan hasil pekerjaan yang mempunyai
hubungan kuat dengan tujuan strategis perusahaan yang akan dikelola,
kinerja suatu perusahaan sangat ditentukan oleh sumber daya manusia yang
berada didalamnya. Apabila sumber daya manusianya memiliki motivasi
tinggi, kreatif dan mampu mengembangkan inovasi kinerjanya
25
akan semakin baik. Oleh karena itu diperlukan adanya upaya untuk
meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.
Dalam pencapaian tujuan organisasi, seorang pemimpin harus
menyadari tentang peran dan kinerja sekretaris jika berbicara tentang
kinerja sekretaris maka hal ini tidak terlepas dari prestasi kerja sekretaris
itu sendiri.
Kinerja adalah sebuah kata dalam bahasa Indonesia dari kata dasar
“kerja” yang menterjemahkan kata dari bahasa asing prestasi, bisa pula
berarti hasil kerja. Pengertian kinerja dalam organisasi yang telah
ditetapkan. Para atasan atau pimpinan sering tidak memperhatikan kecuali
sudah amat buruk atau segala sesuatu jadi serba salah. Terlalu serig
pemimpin tidak mengetahui betapa buruknya kinerja telah merosot
sehingga perusahaan atau instansi menghadapi krisis serius.
Kinerja berasal dari kata job performance atau actual performance
yang berarti prestasi kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai oleh
seseorang. Menurut Mangkunegara dalam Wibowo (2016:67), kinerja
(prestasi kerja) adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai
oleh seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
jawabnya yang diberikan kepadanya.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia dalam Wibowo,
(2016:67), merumuskan kinerja adalah gambaran mengenai tingkat
pencapaian pelaksanaan suatu kegiatan, program, kebijakan dalam
mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi.
Sedangkan Widodo dalam Wibowo (2016:68), mengatakan bahwa
kinerja adalah melakukan sesuatu kegiatan dan menyempurnakan sesuai
dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan.
Berdasarkan beberapa definisi tersebut, penulis mengambil
kesimpulan kinerja adalah sebagai hasil pekerjaan atau kegiatan
26
seseorang secara kualitas dan kuantitas dalam suatu organisasi atau
perusahaan untuk mencapai tujuan dalam melaksanakan tugas dan
pekerjaan yang diberikan kepadanya.
Menurut Sulistiyani dalam Lasksono (2015:2), Kinerja seseorang
merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan kesempatan yang dapat
dinilai dari hasil kerjanya.
Menurut Sedarmayanti (2011:260) mengungkapkan, kinerja
merupakan terjemahan dari performance yang berarti Hasil kerja seorang
pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu organisasi secara
keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan buktinya
secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah
ditentukan).
Kinerja sekretaris adalah pretasi kerja atau pencapaian tugas yang
menjadi tanggung jawabnya dan diselesaikan sesuai target kerja.
Kinerja secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kegiatan atau
pekerjaan yang berhasil mencapai tujuan dan memberikan dampak atau
manfaat terhadap suatu pekerjaan. Menurut Prawitasari (2014:16), kinerja
seorang pimpinan merupakan kombinasi dari kemampuan, usaha dan
kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya.
Menurut Hasibuan dalam Lasksono, (2015:2) Kinerja pimpinan yaitu
suatu hasil kerja yang dicapai seorang pemimpin dalam melaksanakan tugas
yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan pengalaman
dan kesungguhan serta waktu.
Berdasarkan uraian di atas maka disimpulkan kinerja pimpinan yaitu
kemampuan kerja yang dicapai seorang pimpinan atas dasar suatu tugas
yang didapatkannya atau suatu pemikiran yang didapatkannya.
2.2.2 Indikator Kinerja
Ukuran secara kualitatif dan kuantitatif yang menunjukkan tingkatan
pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan adalah
merupakan sesuatu yang dapat dihitung serta digunakan sebagai dasar untuk
menilai atau melihat bahwa kinerja setiap hari dalam perusahaan dan
perseorangan terus mengalami peningkatan sesuai dengan rencana yang
telah ditetapkan.
Menurut Guritno dan Waridin dalam Handayani (2013:5), indikator
kinerja adalah sebagai berikut :
1. Mampu meningkatkan target pekerjaan.
2. Mampu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
3. Mampu menciptakan inovasi dalam menyelesaikan pekerjaan.
4. Mampu menciptakan kreativitas dalam menyelesaikan pekerjaan.
5. Mampu meminimalkan kesalahan pekerjaan.
Adapun indikator kinerja menurut Hersey, Blanchard, dan Johnson
dalam Wibowo (2016:86), dengan penjelasan seperti berikut:
1. Tujuan
Tujuan merupakan keadaan yang berbeda yang secara aktif dicari
seseorang individu atau organisasi untuk dicapai.
2. Standar
Standar mempunyai arti penting karena memberitahukan kapan suatu
tujuan dapat diselesaikan.
3. Umpan Balik
Umpan balik melaporkan kemajuan, baik kualitas maupun kuantitas
dalam mencapai tujuan yang didefinisikan oleh standar.
4. Alat atau Sarana
Alat atau sarana merupakan sumber daya yang dapat dipergunakan
untuk membantu menyelesaikan tujuan dengan sukses.
5. Kompetensi
Kompetensi merupakan kemampuan yang dimiliki oleh seseorang
untuk menjalankan pekerjaan yang diberikan dengan baik.
6. Motif
Motif merupakan alasan atau pendorong bagi seseorang untuk
melakukan sesuatu.
7. Peluang
Seseorang perlu mendapatkan kesempatan untuk menunjukan prestasi
kerjanya.
Berdasarkan keseluruhan definisi diatas dapat dilihat bahwa kinerja
merupakan output dari penggabungan faktor-faktor yang penting yakni
kemampuan, minat, dan tujuan. Kinerja ditentukan oleh kemampuan yang
dimiliki serta tujuan yang hendak dicapai dan untuk melakukannya
diperlukan adanya minat. Tanpa adanya minat untuk mencapai tujuan,
kinerja tidak akan berjalan. Dengan demikian, kemampuan, tujuan dan
minat menjadi indikator utama dari kinerja.
2.2.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja
Kinerja merupakan suatu capaian atau hasil kerja dalam kegiatan
atau aktivitas atau program yang telah direncanakan sebelumnya guna
mencapai tujuan serta sasaran yang telah ditetapkan oleh suatu organisasi
dan dilaksanakan dalam jangka waktu tertentu yang dipengaruhi oleh
beberapa faktor.
Menurut Sedarmayanti dalam Handayani (2013:5), faktor-faktor
yang mempengaruhi kinerja antara lain :
1. Sikap dan mental (motivasi kerja, disiplin kerja, dan etika kerja).
2. Pendidikan.
3. Keterampilan.
4. Manajemen kepemimpinan.
5. Tingkat penghasilan.
6. Gaji dan kesehatan.
7. Jaminan sosial.
8. Iklim kerja.
9. Sarana dan prasarana.
10. Teknologi, dan
11. Kesempatan berprestasi.
Pendapat lain tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja
antara lain dikemukakan Armstrong dan Baron dalam Wibowo (2016:84),
yaitu sebagai berikut:
1. Personal factors, ditunjukkan oleh tingkat keterampilan, kompetensi
yang dimiliki, motivasi dan komitmen individu.
2. Leadership factor, ditentukan oleh kualitas dorongan, bimbingan dan
dukungan yang dilakukan team leader.
3. Team factors, ditunjukkan oleh kualitas dukungan yang diberikan oleh
rekan sekerja.
4. System factor, ditunjukkan oleh adanya sistem kerja dan fasilitas yang
diberikan organisasi.
5. Situational factor, ditunjukkan oleh tingginya tingkat tekanan dan
perubahan lingkungan internal dan eksternal.
2.2.4 Penilaian Kinerja
Menurut Stout dalam Nur (2012:6), mengemukakan bahwa
pengukuran atau penilaian kinerja organisasi merupakan proses mencatat
dan mengukur pencapaian pelaksanaan kegiatan dalam arah pencapaian
misi (mission accomplishment) melalui hasil yang ditampilkan berupa
produk, jasa ataupun suatu proses.
Menurut Dessler dalam Nur (2012:6), ada lima faktor dalam
penilaian kinerja yang popular, yaitu :
1. Prestasi pekerjaan, meliputi : akurasi, ketelitian, keterampilan, dan
penerimaan keluaran.
2. Kuantitas pekerjaan, meliput : volume keluaran dan kontribusi.
3. Kepemimpinan yang diperlukan, meliputi : membutuhkan saran,
arahan atau perbaikan.
4. Kedisplinan, meliputi : kehadiran, sanksi, warkat, regulasi, dapat
dipercaya/ diandalkan dan ketepatan waktu.
5. Komunikasi, meliputi : hubungan antar pegawai maupun dengan
pimpinan, media komunikasi.
Sedangkan menurut Bastian dalam Nur (2012:6), bahwa penilaian
kinerja akan mendorong pencapaian tujuan organisasi dan akan
memberikan umpan balik untuk upaya perbaikan secara terus menerus.
Secara rinci, Bastian mengemukakan peranan penilaian pengukuran kinerja
organisasi sebagai berikut :
1. Memastikan pemahaman para pelaksana dan ukuran yang digunakan
untuk pencapaian prestasi.
2. Memastikan tercapaianya skema prestasi yang disepakati.
3. Memonitor dan mengevaluasi kinerja dengan perbandingan antara
skema kerja dan pelaksanaanya.
4. Memberikan penghargaan maupun hukuman yang objektifitas prestasi
pelaksanaan yang telah diukur, sesuai dengan sistem pengukuran yang
telah disepakati.
5. Menjadikanya sebagai alat komunikasi antara bawahan dan pimpinan
dalam upaya memperbaiki kinerja organisasi.
6. Mengidentifikasi apakah kepuasan pelanggan sudah terpenuhi.
7. Membantu proses kegiatan organisasi.
8. Memastikan bahwa pengambilan keputusan telah dilakukan secara
objektif.
9. Menunjukkan peningkatan yang perlu dilakukan.
10. Mengungkapkan permasalahan yang terjadi.
2.2.5 Tujuan Penilaian Kinerja
Penilaian Kinerja merupakan suatu alat yang manfaatnya tidak hanya
untuk mengevaluasi kinerja seseorang akan tetapi juga memngembangkan
serta memotivasi. Penilaian tersebut juga akan memberikan dampak yang
positif dan semangat dalam diri seseorang untuk lebih berkualitas dan
menghasilkan kinerja yang optimal.
Wibowo dalam Handayani (2013:9), menyatakan, “Penilaian kinerja
seharusnya menciptakan gambaran akurat dari kinerja perorangan.
Penilaian tidak dilakukan hanya untuk mengetahui kinerja buruk. Hasil-
hasil yang baik dan dapat diterima harus data diidentifikasikan sehingga
dapat dipakai sebagai dasar penilaian hal lainnya. Untuk mencapai tujuan
ini, sistem penilaian hendaknya terkait dengan pekerjaan dan praktis,
temasuk standar, dan menggunakan ukuran-ukuran yang terukur” .
Menurut Sedarmayanti dalam Handayani (2013:10), tujuan dari
penilaian kinerja adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui keterampilan dan kemampuan pegawai dan
pimpinan.
2. Sebagai dasar perencanaan bidang kepegawaian khususnya
penyempurnaan kondisi kerja, peningkatan mutu dan hasil kerja.
3. Sebagai dasar pengembangan dan pendayagunaan seseorang seoptimal
mungkin, sehingga dapat diarahkan jenjang/ rencana karirnya, kenaikan
pangkat dan kenaikan jabatan.
4. Mendorong terciptanya hubungan timbal baik yang sehat antara atasan
dan bawahan.
5. ngetahui kondisi organisasi secara keseluruhan dari bidang
kepegawaian khususnya kinerja pegawai dan pimpinan dalam bekerja.
2.3 Kerangka Pikir
Sekretaris mempunyai peranan dalam menunjang kinerja pimpinan dengan
cara menyelesaikan semua tugas-tugasnya yang terdiri dari tugas rutin, tugas
isidental, tugas keuangan, tugas resepsionis, tugas sosial dan tugas kreatif. Sekretaris
juga harus berkualifikasi baik dari segi pendidikan, kepribadian, pengetahuan,
keahlian maupun praktiknya semua persyaratan tersebut harus terpenuhi oleh
seseorang yang akan menjadi sekretaris pimpinan guna sekretaris tersebut bisa
menunjang kinerja pimpinan.
Gambar 2.1. Kerangka pikir
Peranan atau Kualifikasi
Tugas Sekretaris Sekretaris
1. Persyaratan
1. Tugas Rutin
2. Tugas Isidental Pendidikan
2. Persyaratan
3. Tugas
Kepribadian
Keuangan
3. Persyaratan
4. Tugas
Pengetahuan
Resepsionis 4. Persyaratan
5. Tugas Sosial keahlian
6. Tugas Kreatif 5. Persyaratan
Praktik
Kinerja
Pimpinan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis
penelitian deskriptif. Ada beberapa pengertian mengenai pendekatan kualitatif,
pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data
deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku-perilaku
yang diamati. Data deskriptif merupakan data yang berupa kata-kata, gambar dan
bukan angka-angka dalam Moleong (2011:11).
Menurut Gunawan dalam Moleong (2011:13), Pendekatan penelitian kualitatif
dimaksud sebagai jenis penelitian yang temuan-temuannya tidak diperoleh melalui
prosedur statistik atau bentuk hitungan lainnya.
Menurut Bogdan dan Taylor dalam Djamal (2015:9), penelitian kualitatif
sebagai penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau
lisan dari orang atau prilaku yang dapat diamati. Definisi tersebut lebih mengarah pada
jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian yakni data deskriptif kualitatif. Dengan
perkataan lain, penelitian kualitatif merupakan penelitian yang menghasilkan data
deskriptif dan berupaya menggali makna dari suatu fenomena.
Berg dalam Satori dan Komariah (2011:23), menyatakan bahwa “Qualitative
Research (QR) thus refers to the meaning, concepts, definition, characteristics,
symbols, and descriptions of things”. Maksudnya adalah penelitian kualitatif mengacu
pada suatu maksud atau arti, konsep-konsep, definisi, karakteristik, simbol-simbol dan
deskripsi dari berbagai hal.
Kirk dan Miller dalam Moleong (2011:4), mendefinisikan metode kualitatif
sebagai suatu tradisi dalam ilmu pengetahuan yang bergantung pada pengamatan
seseorang. Pengamatan tersebut berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam
bahasanya dan peristilahannya.
34
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
penelitian kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menekan pada kualitas atau
mutu suatu penelitian yang mengacu pada teori, kosep, definisi, karakteristik, maupun
simbol-simbol. Penelitian tersebut dilakukan berdasarkan pengamatan seseorang
terhadap latar alamiah atau lingkungan sosial yang menghasilkan data deskriptif.
PT. Rotaryana Prima Jakarta merupakan perusahaan keluarga yang didirikan
pada tahun 1973 oleh Kameron Kamdani yang memiliki nomor ijin usaha No.
03526/P01/1-824.271, perusahaan ini bergerak di bidang Distributor perdagangan
barang dan jasa peralatan rumah tangga, perhotelan dan restaurant di Indonesia.
Pada tahun 2004 tepatnya tanggal 14 November, PT. Rotaryana Prima Jakarta
kehilangan pendiri pertamanya Kameron Kamdani yang telah dinyatakan hilang di
Laut Bolong Flores saat sedang menyelam bersama Putra keduanya Karesna Kamdani
dan seorang tamu yang sedang berkunjung di Puri Komodo yang merupakan puri milik
pribadi.
Sejak hilangnya Kameron Kamdani PT. Rotaryana Prima Jakarta langsung di
ambil alih oleh Karisma Kamdani yang merupakan anak pertama dari pendiri
pertamanya. Sejak masa kepemimpinan Karisma Kamdani, PT. Rotaryana Prima
Jakarta semakin berkembang pesat dan memiliki beberapa cabang serta anak
perusahaan dibawah naungan PT. Rotaryana Prima Jakarta. Cabang dari PT. Rotaryana
Prima terdapat di daerah Bali, Medan, Surabaya dan Bandung.
Di era modern yang seperti sekarang ini sebuah perusahaan yang semakin
berkembang dan maju merupakan suatu bentuk bantuan bagi perekonomian di
Indonesia, karena perusahaan dapat menyediakan lahan pekerjaan bagi para pekerja
yang berkompeten. Dengan didirikannya anak perusahaan maka membuat PT.
Rotaryana Prima Jakarta membuka banyak lapangan pekerjaan dan membantu
masyarakat sekitar yang membutuhkan lapangan pekerjaan.
PT. Rotaryana Prima Jakarta memiliki ratusan customer yang telah
mempercayai perusahaan ini selama puluhan tahun seperti McDonald’s, KFC,
35
Starbucks, D’cost, Balai Kartini, Pizza Hut, Ritz Carlton, Hotel Mulia, Swiss Bel,
Grand Hyatt dan yang lainnya.
Oleh karena itu PT. Rotaryana Prima Jakarta memiliki karyawan yang juga
tidak sedikit jumlahnya, yaitu sekitar 500 karyawan di seluruh cabang yang ada di Bali,
Medan,Surabaya dan kantor pusat yang bertempat di Jakarta.
PT. Rotaryana Prima Jakarta yang memiliki luas tanah 1500 m2 ini mempunyai
filosofi yang sudah di jadikan pandangan lurus untuk menarik customer. Filosofi
tersebut adalah “One Stop Shopping”. Dimana arti dari filosofi ini adalah perusahaan
ini memberikan kemudahan bagi customer dalam membangun usahannya, karena
setiap kebutuhan yang diperlukan untuk membuka usahanya sudah tersedia di
perusahaan distributor ini. Customer tidak perlu mencari perlengkapan di tempat lain,
karena semua yang di butuhkan sudah tersedia di tempat ini.
Visi dan Misi PT. Rotaryana Prima Jakarta, antara lain ;
Visi : “Menjadi perusahaan Distributor yang tangguh dan menjadi nomor satu
di Indonesia.”
Misi : “Meningkatkan nilai perusahaan melalui kreativitas, inovasi, dan
pengembangan kompetensi sumberdayamanusia. Menjalankan usaha secara adil
dengan memperhatikan azas manfaat bagi semua pihak yang terlibat dalam
perusahaan.”
Tujuan dari perusahaan yaitu untuk menciptakan kelanggengan dan
pertumbuhan dengan mengemban bisnis yang sehat. Meningkatkan kualitas SDM
(Sumber Daya Manusia) dan kesejahteraan karyawan mengembang tugas tanggung
jawab sosial dan memperluas kesempatan kerja.
Dalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan penelitian dengan mengambil
objek penelitian pada perusahaan PT. Rotaryana Prima jl. Teuku Cik Ditiro No.16
Menteng, Jakarta Pusat. PT. Rotaryana Prima bergerak dibidang produk dan jasa yaitu
produk kitchen and laundry begitu juga dengan jasa servicenya.
Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui peranan sekretaris dalam
meningkatkan kinerja pimpinan.
3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian dan Definisi Konseptual
Tabel 3.1. Operasionalisasi variabel penelitian dan definisi konseptual
Variabel Definisi Konseptual
Peranan Seorang pegawai yang mempunyai
Sekretaris peran mengeringankan pekerjaan
pimpinan dengan cara menyelesaikan
tugas-tugasnya sebagaimana profesinya
sebagai sekretaris
Kualifikasi Agar seseorang bisa menjadi sekretaris
Sekretaris pimpinan maka ia harus memenuhi
standar kualifikasi yang telah ditentukan
yakni terdiri dari persyaratan
pendidikan, persyaratan kepribadian,
persyaratan pengetahuan, persyaratan
keahlian, persyaratan praktik
3.3 Pengumpulan Data
Data pada dasarnya merupakan informasi yang dicari untuk memecahkann
suatu masalah. Suharsimi dalam Sugiyono (2016:161), mengatakan bahwa data adalah
hasil pencatatan seorang peneliti baik berupa fakta atau angka. Sedangkan Emzir dalam
Sugiyono (2016:65), mengatakan bahwa data meliputi semua hal yang dicatat dan
ditemukan peneliti secara aktif selama studi, seperti transkip wawancara, catatan hasil
pengamatan, catatan harian, foto dan dokumen.
Untuk mendapatkan data penelitian seorang peneliti dapat menggunakan
beragam teknik. Teknik pengumpulan data sangat ditentukan oleh jenis data yang akan
dikumpulkan. Biasanya peneliti tidak hanya menggunakan satu macam teknik saja
untuk mendapatkan data, karena data yang dicari tidak hanya satu jenis tetapi beragam
data. Karena setiap teknik memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing, maka
dengan menggunakan beragam teknik akan dapat mengatasi permasalahan kelebihan-
kelemahan teknik tersebut. Ada bermacam-macam teknik untuk mendapatkan data
penelitian kualitatif. Menurut Paton dalam Djamal (2015:65), terdapat tiga macam
teknik pengumpulan data dalam penelitian kualitatif yaitu: pertama, observasi
partisipatif yakni deskripsi yang diperoleh di lapangan tentang kegiatan, perilaku,
tindakan, percakapan, interaksi interpersonal, atau proses masyarakat atau aspek lain
dari pengalaman manusia yang diamati. Kedua, wawancara terstruktur yakni
pertanyaan terbuka dan teliti hasil tanggapan yang mendalam tentang pengalaman,
persepsi, pendapat, perasaan, pandangan dan pengetahuan seseorang. Ketiga, dokumen
yakni bahan-bahan tertulis tentang organisasi, catatan program, publikasi dan laporan
resmi, catatan harian pribadi, surat-surat, karya-karya artistik, foto, memorable dan
tanggapan tertulis untuk survei yang terbuka.
3.3.1 Sumber Data
1. Observasi partisipatif
Menurut Ardianto dalam Sugiyono (2016:180), observasi penelitian
difokuskan untuk mendeskripsikan dan menjelaskan fenomena penelitian.
Fenomena ini mencangkup interaksi (perilaku) dan percakapan yang terjadi
diantara subjek yang diteliti sehingga metode ini memiliki keunggulan, yakni
mempunyai dua bentuk data: interaksi dan percakapan. Artinya selain perilaku
nonverbal juga mencangkup perilaku verbal dari orang-orang yang diamati.
Dalam penelitian ini observasi dibutuhkan untuk dapat memahami proses
terjadinya wawancara dan hasil wawancara dapat dipahami dalam konteksnya.
Observasi yang akan dilakukan adalah observasi terhadap subjek, perilaku
subjek selama wawancara, interaksi subjek dengan peneliti dan hal-hal yang
dianggap relevan sehingga dapat memberikan data tambahan terhadap hasil
wawancara.
Peneliti melakukan pengamatan langsung dengan membawa data observasi
yang telah disusun sebelumnya untuk melakukan pengecekan kemudian
peristiwa yang diamati dicocokkan dengan data observasi.
2. Wawancara terstruktur
Menurut Bungin (2012:156) menjelaskan bahwa wawancara terstruktur
adalah wawancara dengan menggunakan daftar pertanyaan yang telah
disiapkan sebelumnya. Pertanyaan yang sama diajukan kepada semua
responden, dalam kalimat dan urutan yang seragam pewawancara menerapkan
sendiri masalah dan pertanyaan yang akan diajukan dan sama untuk setiap
subjek dalam rangka mencari jawaban hipotesis Menurut Herdiansyah dalam
Bungin (2012:163), terdapat beberapa ciri-ciri dari wawancara terstruktur,
yakni :
1. Daftar pertanyaan dan kategori jawaban telah disiapkan. Dalam wawancara
terstruktur, daftar pertanyaan sudah tertulis dalam form pertanyaan beserta
dengan kategori jawaban yang telah disediakan.
2. Kecepatan wawancara terkendali. Karena jumlah pertanyaan beserta pilihan
jawaban sudah tersedia, maka waktu dan kecepatan wawancara dapat
terkendali dan telah diperhitungkan sebelumnya oleh peneliti.
3. Tidak ada fleksibilitas (pertanyaan atas jawaban). Fleksibilitas terhadap
pertanyaan atau jawaban hampir tidak ada. Peneliti tidak perlu lagi
membuat pertanyaan lain dalam proses wawancara karena semua
pertanyaan yang dibuat telah disimulasikan terlebih dahulu dan biasanya
sudah pasti ketika turun di lapangan.
4. Mengikuti pedoman wawancara. Pedoman wawancara mencakup
serangkaian pertanyaan beserta urutannya yang telah diatur dan disesuaikan
dengan alur pembicaraan.Tugas peneliti hanya membacakan semua
pertanyaan berdasarkan urutan pertanyaannya, dan tidak diperkenankan
melakukan improvisasi.
5. Tujuan wawancara biasanya untuk mendapatkan penjelasan tentang suatu
fenomena.
Wawancara terstruktur biasanya digunakan dalam rangka untuk
mendapatkan penjelasan dari suatu fenomena atau kejadian, sehingga meminta
subjek penelitian untuk memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai apa yang
hendak diteliti. Jadi pada kesimpulannya, peneliti telah menyusun daftar
pertanyaan yang akan dijawab oleh informan.
Peneliti harus mengajukan pertanyaan yang sama dengan urutan yang
sama kepada semua responden agar menimbulkan tanggapan yang sama
sehingga tidak menimbulkan kesulitan pengolahan karena interpretasi yang
berbeda. Wawancara terstruktur dirancang sama dengan kuesioner, hanya saja
bukan pertanyaan tertulis yang diajukan tetapi pertanyaan lisan yang dilakukan
oleh seorang pewawancara yang merekam jawaban responden.
Pewawancara memiliki sejumlah pertanyaan yang telah disusun dan
mengadakan wawancara atas dasar atau panduan pertanyaan tersebut. Ketika
responden merespon atau memberikan pandangannya atas pertanyaan yang
diajukan, pewawancara mencatat jawaban tersebut. Kemudian pewawancara
melanjutkan pertanyaan lain yang sudah disusun atau disediakan. Pertanyaan
yang sama kemudian akan ditanyakan kepada setiap orang responden dalam
peristiwa yang sama. Dalam penelitian ini didapatkan 3 orang informan yaitu
Mulyanto, Tara Wibuti dan Yenita.
3. Dokumen
Peneliti dapat menggunakan dokumen-dokumen tertulis untuk
mengumpulkan data yang diperlukan. Menurut Guba dan Lincoln dalam
Moleong (2011:161), dokumen adalah setiap bahan atau film yang tidak
dipersiapkan karena ada permintaan seorang peneliti. Dokumen dapat berupa
catatan, buku teks, jurnal, makalah, memo, surat, notulen rapat dan sebagainya.
dokumen pada hakikatnya merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu.
Sumber data dari penelitian ini adalah seorang sekretaris pimpinan dan
seorang pimpinan PT. Rotaryana Prima. Informan dalam penelitian kualitatif
tidak berfungsi untuk mewakili populasi seperti pada penelitian kuantitatif,
tetapi mewakili informasi. Oleh sebab itu, penentuan subjek penelitian bukan
pada besarnya jumlah orang yang diperlukan untuk memberikan informasi
(data), melainkan siapa saja diantara mereka yang lebih banyak atau paling
banyak terlibat dalam peristiwa dan/atau memiliki informasi penting yang
diperlukan dalam penelitian kualitatif dalam Ahmadi, (2014 : 83).
Tabel 3.2. Data Informan
No. Nama Umur Pendidikan Masa Kerja Jabatan
1 Karisma 42 Tahun S1 26 Tahun Management
Kamdani Director
2 Mulyanto 36 Tahun S1 16 Tahun Sekretaris
3 Tara Wibuti 33 Tahun S1 8 Tahun Sekretaris
4 Yennita 26 Tahun D3 2 Tahun Sekretaris
5 Runny 43 Tahun S1 19 Tahun Head HRD
Sehingga peneliti memilih tiga orang yaitu tiga sekretaris pimpinan
PT.Rotaryana Prima yang selalu terlibat dalam menunjang kinerja Pimpinan
T.Rotaryana Prima.
3.4 Analisis Data
Analisis data kualitatif dilakukan apabila data empiris yang diperoleh adalah
data kualitatif berupa kumpulan berwujud kata-kata dan bukan rangkaian angka serta
tidak dapat disusun dalam kategori-kategori/stuktur klasifikasi. Data bisa saja
dikumpulkan dalam aneka macam cara yaitu observasi atau pengamatan, wawancara
dan intisari dokumen dan biasanya diproses terlebih dahulu sebelum siap digunakan
melalui pencatatan, pengetikan, penyuntingan atau alih-tulis. Tetapi analisis kualitatif
tetap menggunakan kata-kata yang biasanya disusun ke dalam teks yang diperluas, dan
tidak menggunakan perhitungan matematis statistika sebagai alat bantu analisis.
Teknik analisis data yang digunakan dalam dalam penelitian kualitatif
mencakup transkip hasil wawancara dan triangulasi. Dari hasil analisis data yang
kemudian dapat ditarik kesimpulan. Berikut ini adalah teknik analisis data yang
digunakan oleh peneliti:
Teknik triangulasi digunakan sebagai teknik untuk mengecek keabsahan data.
Dimana dalam triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap
objek penelitian dalam Moleong (2011:330). Triangulasi dapat dilakukan dengan
menggunakan teknik yang berbeda (Nasution,) yaitu wawancara, observasi, dan
dokumen. Triangulasi ini selain digunakan untuk mengecek kebenaran data juga
dilakukan untuk memperkaya data. Menurut Nasution, selain itu triangulasi juga
dapat berguna untuk menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data, karena itu
triangulasi juga dapat berguna untuk menyelidiki, karena itu triangulasi bersifat
reflektif. Menurut Denzim dalam Moleong (2011:330), membedakan empat macam
triangulasi diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik
dan teori. Pada penelitian ini, dari keempat macam triangulasi tersebut, peneliti hanya
menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaat sumber. Menurut Paton
triangulasi dengan sumber artinya membandingkan dan mengecek balik derajat
kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda 42
dalam penelitian kualitatif dalam Moleong (2011:331). Adapun untuk mencapai
kepercayaan itu, maka ditempuh langkah sebagai berikut:
1. Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.
2. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang
dikatakan secara pribadi.
3. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian
dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
4. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan
pandangan masyarakat dari berbagai kelas.
5. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
Sedangkan Denkin dalam Sugiyono (2016:368), mendefinisikan triangulasi
sebagai gabungan atau kombinasi berbagai metode yang dipakai untuk mengkaji
fenomena yang saling terkait dari sudut pandang dan perpektif yang berbeda.
Menurutnya, triangulasi meliputi empat hal, yaitu:
1. Triangulasi metode yang dilakukan dengan cara membanding infomasi atau data
dengan cara yang berbeda. Dalalm penelitian kualitatif peneliti menggunakan
metode wawancara, pengamatan dan survei. Untuk memperoleh kebenaran
informasi yang handal dan gambaran yang utuh mengenai informasi tertentu,
peneliti bisa menggunakan metode wawancara dan pengamatan untuk mengecek
kebenarannya. Selain itu, peneliti juga bisa menggunakan informan yang berbeda
untuk mengecek kebenaran informasi tersebut. Triangulasi tahap ini dilakukan jika
data atau informasi yang diperoleh dari subjek atau informan penelitian diragukan
kebenarannya.
2. Triangulasi antar-peneliti dilakukan dengan cara menggunakan lebih dari satu
orang dalam pengumpulan dan analisis data. Teknik ini untuk memperkaya
khasanah pengetahuan mengenai informasi yang digali dari subjek penelitian.
Namun orang yang diajak menggali data itu harus yang telah memiliki
pengalaman penelitian dan bebas dari konflik kepentingan agar tidak merugikan
peneliti dan melahirkan bias baru dari triangulasi.
3. Triangulasi sumber data adalah menggali kebenaran informasi tertentu melalui
berbagai metode dan sumber perolehan data. Misalnya, selain melalui wawancara
dan pengamatan, peneliti bisa menggunakan pengamatan terlibat (participant
observation), dokumen tertulis, arsip, dokumen sejarah, catatan resmi, catatan atau
tulisan pribadi dan gambar atau foto. Masing-masing cara itu akan menghasilkan
bukti atau dat yang berbeda, yang selanjutnya akan memberikan pandangan
(insights) yang berbeda pula mengenai fenomena yang diteliti.
4. Triangulasi teori. Hasil akhir penelitian kualitatif berupa sebuah rumusan informasi
atau thesis statement. Informasi tersebut selanjutnya dibandingkan dengan
perspektif teori yang relevan untuk menghindari bias individual peneliti atas
temuan atau kesimpulan yang dihasilkan. Selain itu, triangulasi teori dapat
meningkatkan kedalaman pemahaman asalkan peneliti mampu menggali
pengetahuan teoretik secara mendalam atas hasil analisis data yang telah diperoleh.
Praktek di lapangan saat penelitian dilakukan triangulasi dapat dikombinasikan
misalnya kombinasi triangulasi sumber dan triangulasi metode. Triangulasi yang
menggunakan kombinasi teknik triangulasi sumber data dan triangulasi metode atau
circle. Yang dapat diawali dari penemuan data dari sumber mana saja lalu dicross-
check pada sumber lain dengan metode lain pula. Sampai data lengkap dan penuh
sekaligus validasi dar berbagai sumber sehingga dapat menjadi dasar untuk penarikan
kesimpulan. Dengan teknik ini diharapkan data yang dikumpulkan memenuhi konstruk
penarikan kesimpulan. Kombinasi triangulasi ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan
lapangan, sehingga peneliti bisa melakukan pencatatan data secara lengkap. Dengan
demikian, diharapkan data yang dikumpulkan layak untuk dimanfaatkan.
Adapun desain tirangulasi dalam penelitian ini seperti pada gambar berikut:
Gambar 3.1. Triangulasi
3.4.1 Subjek Penelitian
Subjek penelitian di dalam penelitian kualitatif tidak dinamakan responden
tetapi sebagai narasumber, atau partisipan, teman dan guru dalam penelitian. Subjek
penelitian dalam penelitian kualitatif juga bukan disebut sampel statistik melainkan
sampel teoritis karena tujuan penelitian kualitatif adalah untuk menghasilkan teori.
Subjek penelitian dalam penelitian kualitatif juga dapat disebut sampel
konstruktif karena dengan sumber data dari sampel itu dapat dikonstruksikan fenomena
yang semula masih belum jelas.
Teknik pengambilan sampling yang peneliti gunakan adalah purposive
sampling. Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan
pertimbangan tertentu. Pertimbangan tersebut misalnya orang tersebut dianggap paling
tahu tentang apa yang kita harapkan.
3.5 Tempat dan Waktu Penelitian
a. Tempat Penelitian
Lokasi penelitian PT. Rotaryana Prima di jalan Teuku Cik Ditiro No.16 Jakarta
Pusat 10350. Penelitian dilakukan selama 4 bulan sejak bulan April 2016.
b. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan dari bulan April – Juli 2015 dengan skedul (Time Line)
sebagai berikut:
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1. Analisis Peranan Sekretaris
Untuk memperlancar tugas pimpinan pada PT. Rotaryana Prima, sekretaris
melakukan tugas-tugas sebagai berikut:
4.1.1. Tugas Rutin
Tabel 4.1. Tugas Rutin
No. Indikator Aktivitas
1 Korespondensi Menerima surat masuk dan membuat surat keluar
2 Arsip Memilah-milah surat masuk dan keluar
menggunakan dua sistem yakni sistem abjad dan
sistem tanggal.
3 Menyusun agenda Membuat jadwal kegiatan sehari-hari pimpinan
pimpinan seperti jadwal meeting, jadwal bertemu client,
jadwal acara-acara pimpinan dsb.
4 Menyusun laporan-laporan Memisah-misahkan laporan kemudian menyiapkan
laporan-laporan untuk diserahkan kepada pimpinan
5 Email Membuka email masuk dan membalas email masuk
jika diperlukan.
Sumber: Hasil observasi dan wawancara penulis
1. Korespondensi, yang dimaksud dengan korespondensi disini adalah kegiatan
surat-menyurat pada PT. Rotaryana Prima. Adapun jenis surat yang dikelola
oleh sekretaris adalah surat masuk dan surat keluar. Surat masuk adalah surat-
surat yang bersasal dari intern perusahaan dan ekstern perusahaan.
Kegiatan surat masuk dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.1. Penanganan surat masuk
Menerima surat Mensortir Diserahkan ke
masuk pimpinan
Selesai Dokumentasi Gandakan
Sumber: Hasil observasi penulis
Langkah awal, sekretaris menerima surat masuk yang diberikan oleh
resepsionis, selanjutnya memilah-milah surat menurut kepentingannya jika
surat tersebut bersifat penting maka surat tersebut harus segera diserahkan
kepada pimpinan. Setelah itu surat dicopy kemudian didokumentasikan atau di
arsip, selesai. Sedangkan kegiatan surat keluar dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 4.2. Penanganan surat keluar
Menerima dikte Konsep surat mengetik
Diserahkan ke mencetak memeriksa
pimpinan
kirim Selesai
Sumber: Hasil observasi penulis
48
Langkah awal, sekretaris menerima dikte dari pimpinan, selanjutnya
sekretaris membuatkan konsep surat keluar tersebut serta mengetiknya.
Sebelum surat keluar tersebut diprint atau dicetak surat tersebut harus terlebih
dahulu diperiksa kalimat perkalimatnya jangan sampai ada kesalahan. Setelah
semua unsur benar maka sekretaris segara mencetak surat tersebut kemudian
memasukan ke dalam map dan diserahkan kepada pimpinan untuk
ditandatangani setelah itu surat di stampel, selanjutnya surat dimasukan ke
dalam amplop kemudian dikirim oleh kurir kantor atau melalui jasa pengiriman,
selesai.
2. Arsip, yang dimaksud arsip disini adalah penanganan penyimpanan dokumen-
dokumen pada PT. Rotaryana Prima. Adapun jenis dokumen-dokumen yang
dikelola sekretaris diantaranya surat masuk dari intern perusahaan dan ekstern
perusahaan, surat keluar, dan sebagainya. Kegiatan penanganan penyimpanan
dokumen menggunakan sistem abjad dapat digambarkan seperti berikut:
Gambar 4.3. Penanganan arsip sistem abjad
Memeriksa Mengindeks Mengkode
Selesai Menyimpan Mensortir
dokumen
Sumber: Hasil observasi penulis
Langkah pertama, sekretaris memeriksa surat-surat berdasarkan
kelompoknya, selanjutnya sekretaris mengindeks nama perusahaan yang tertera
didalam surat tersebut seperti PT. Dinamika Utama di indeks menjadi
49
Utama Dinamika, PT. Setelah semua surat telah di indeks maka langkah
selanjutnya ialah memberikan kode pada surat-surat seperti Utama Dinamika,
PT maka kode surat tersebut adalah UT. Kemudian surat tersebut disortir
berdasarkan kodenya serta diurutkan satu-persatu dan langkah terakhir yakni
menempatkan surat-surat tersebut ke filling cabinet yang telah ada kode yang
sudah tersedia.
Sedangkan kegiatan penanganan penyimpanan dokumen menggunakan sistem
tanggal dapat digambarkan seperti berikut:
Gambar 4.4. Penanganan arsip sistem tanggal
Memeriksa Mengindeks Mengkode
Selesai Menyimpan Mensortir
dokumen
Sumber: Hasil observasi peneliti
Pertama, sekretaris memeriksa surat-surat tersebut berdasarkan subjek
atau perihal, kemudian surat-surat tersebut diberikan kode seperti 001 untuk
kepegawaian, 002 untuk keuangan, 003 untuk asuransi dan sebagainya. setelah
semua diberikan kode selanjutnya surat-surat tersebut disortir berdasarkan kode
masing-masing kemudian surat-surat tersebut disimpan di fillilng cabinet.
3. Menyusun agenda pimpinan, yang dimaksud menyusun agenda pimpinan disini
adalah kegiatan mengatur jadwal sehari-hari pimpinan pada PT.Rotaryana
Prima. Dalam menyusun jadwal pimpinan pada PT. Rotaryana
50
Prima sekretaris harus pintar mengatur dan mensiasati jadwal kegiatan
pimpinan dikarenakan begitu padat kegiatan pimpinan PT. Rotaryana. Kegiatan
menyusun agenda pimpinan dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.5. Penanganan menyusun agenda pimpinan
Siapkan buku Melihat catatan Membagi jadwal
agenda janji temu
Selesai Menyusun konsultasi agenda
Sumber: Hasil observasi penulis
Langkah awal, sekretaris menyiapkan buku untuk agenda pimpinan,
selanjutnya melihat semua catatan janji temu pimpinan serta catatan pesan-
pesan untuk pimpinan kemudian semuat itu dibagi-bagi berdasarkan
kepentingannya dan waktunya setelah semua sudah dibagi-bagi maka sekretaris
berkonsultasi kepada pimpinan apakah pimpinan menyetujui dengan konsep
jadwal yang sekretaris buatkan jika pimpinan setuju langkah selanjutnya adalah
menyusun agenda dibuku agenda pimpinan.
4. Menyusun laporan-laporan, dengan cara menyusun laporan-laporan disini
berguna untuk memudahkan pimpinan dalam memeriksa serta mengetahui
mana bersifat penting dan tidak penting, serta mana yang harus ditandatangani
oleh pimpinan.
Dalam menyusun laporan-laporan untuk pimpinan dapat digambarkan
sebagai berikut:
51
Gambar 4.6. Penanganan menyusun laporan-laporan
Menerima Mensortir Diserahkan ke
dokumen pimpinan
Selesai
Sumber: Hasil observasi penulis
Pertama, sekretaris menerima dokumen-dokumen dari berbagai divisi
yang ada pada PT. Rotaryana Prima. Langkah selanjutnya sekretaris memilah-
milah dokumen dokumen berdasarkan kepentingannya jika dokumen tersebut
bersifat penting maka dokumen tersebut dimasukan ke dalam map yang
bertuliskan urgent dan jika tidak maka di masukan ke dalam map not urgent,
sedangkan dokumen tersebut membutuhkan tandatangan pimpinan maka
dimasukan ke dalam map bertuliskan sign.
5. Email, yang dimaksud email disini adalah menerima dan membalas surat
menggunakan surat elektronik dan bukan dengan sepucuk kertas. Pada PT.
Rotaryana Prima email sangat sering digunakan karena lebih efisien dalam
waktu maupun biaya. Kegiatan email dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.7. Penanganan email
Menyalakan Membuka email Melihat kotak
komputer masuk
Selesai Mengirim Membalas
Sumber: Hasil observasi penuli
52
4.1.2. Tugas Isidensial
Tabel 4.2. Tugas isidensial
No. Indikator Aktivitas
1 Perjalanan Dinas Menyiapkan perjalanan dinas pimpinan mulai dari
transport yang digunakan, penginapannya,
akomodasinya, sampai dokumen-dokumen apa
saja yang harus dibawa oleh pimpinan.
2 Mempersiapkan kegiatan Dalam menyiapkan kegiatan rapat maka sekretaris
rapat harus membuat agenda rapat, susunan acara,
menentukan perserta rapat, membuat undangan
rapat, membuat daftar hadir rapat, mempersiapkan
peralatan dan perlengkapan rapat, sampai ruang
rapat dan konsumsi rapat.
3 Memeriksa cetakan Mengoreksi hasil cetakan seperti brosur, kalender
tahunan, undangan ivent, catalog dan pricelist.
Sumber: Hasil observasi dan wawancara penulis
1. Perjalanan dinas, yang dimaksud dengan perjalanan disini adalah
mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan pimpinan PT. Rotaryana Prima
dalam melakukan perjalanan dalam hal melaksanakan pekerjaannya. Kegiatan
perjalanan dinas dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.8. Penanganan perjalanan dinas
Mengetahui Mempersiapkan Mempersiapkan
tujuan transportasi akomodasi
Selesai Mempersiapkan dokumen
Sumber: Hasil observasi penulis
53
Langkah awal, sekretaris diberitahukan mengenai perjalanan dinas pergi
kemana serta tujuan perjalanan dinas oleh pimpinan. Selanjutnya sekretaris
mempersiapkan transportasi yang digunakan pimpinan selama melakukan
perjalanan dinas bukan hanya transportasi saja melainkan sekretaris juga harus
mempersiapkan akomodasi serta dokumen-dokumen apa saja yang dibutuhkan
pimpinan dalam melakukan perjalanan dinas.
2. Mempersiapkan kegiatan rapat, yang dimaksud dengan mempersiapkan rapat
pada PT. Rotaryana Prima adalah mempersiapkan segala sesuatu yang
dibutuhkan dalam melaksanakan kegiatan rapat mulai dari sebelum rapat, mulai
rapat, sampai selesainya kegiatan rapat. Kegiatan rapat dapat digambarkan
seperti berikut:
Gambar 4.9. Penanganan mempersiapkan kegiatan rapat
Membuat agenda Membuat daftar Mempersiapkan
hadir ruangan
Selesai Mempersiapkan Mempersiapkan
konsumsi peralatan
Sumber: Hasil observasi penulis
Pertama, sekretaris membuat agenda rapat dalam membuat agenda rapat
sekretaris terlebih dahulu berkonsultasi dengan pimpinan. Setelah tersusunnya
agenda rapat sekretaris membuat daftar hadir untuk siapa saja yang akan di
undang dalam rapat tersebut setelah ditentukan jumlah perserta rapat maka
sekretaris mempersiapkan ruangan yang akan dipakai untuk rapat tersebut.
Selanjutnya sekretaris mempersiapkan peralatan rapat seperti laptop,
54
LCD, flip chart dan kertasnya, dan sebagainya, bukan hanya itu saja tetapi
sekretaris juga harus mempersiapkan komsumsi yang akan disediakan saat
rapat.
3. memeriksa cetakan, yang dimaksud memeriksa cetakan pada PT. Rotaryana
Prima adalah memeriksa hasil cetakan katalog, brosur, pricelist dan sebagainya,
karena PT. Rotaryana Prima bergerak dibidang food service and retail
equipment maka untuk memasarkan produk-produknya diperlukan pembuatan
katalog, brousur, pricelist dan sebagainya. kegiatan memeriksa cetakan dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.10. Penanganan memeriksa cetakan
Mempersiapkan Kepercetakan Mengecek hasil
design cetakan
Selesai Diserahkan ke Ambil contoh
pimpinan
Sumber: Hasil observasi penulis
Pertama, sekretaris menerima design katalog, brosur, pricelist dan
sebagainya dari orang design kepercayaan pimpinan kemudian sekretaris pergi
membawa design tersebut kepercetakan yang sudah bekerja sama dengan
perusahaan, setelah beberapa hari sekretaris mengecek hasil cetakan dan
mengambil satu cetakan untuk diserahkan kepada pimpinan.
4.1.3. Tugas Keuangan
Tabel 4.3. Tugas keuangan
No. Indikator Aktivitas
1 Kas kecil Mengatur uang yang disediakan untuk
membayarpengeluaran-pengeluaranyang
jumlahnya relative kecil dan tidak ekonomis
bila dibayar dengan cek.
2 Menangani keuangan Penyampaian penyimpanan uang di bank,
pimpinan di bank menarik cek, pengambilan uang di bank, dsb.
Sumber: Hasil observasi dan wawancara penulis
1. Kas kecil, yang dimaksud dengan kas kecil pada PT. Rotaryana Prima adalah
uang yang disediakan untuk keperluan-keperluan pimpinan yang nominalnya
relatif kecil. Kegiatan kas kecil dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.11. Penanganan kas kecil
Menerima uang Keperluan Mengumpulkan
pimpinan struk/bon
Biaya parkir
Biaya tol Biaya
makan
Dsb.
Selesai Claim kembali
Sumber: Hasil observasi penulis
56
Pertama, sekretaris menerima uang sebesar lima juta rupiah dari divisi
finance, karena yang mengelola keuangan PT. Rotaryana Prima adalah divisi
finance. Setelah itu uang tersebut digunakan untuk keperluan-keperluan
pimpinan yang relatif kecil nominalnya. Kemudian sekretaris mengumpulkan
struk ataupun bon-bon untuk proses klaim kembali uang petty cash.
2. Menangani keuangan pimpinan di bank, yang dimaksud menangani keuanngan
pimpinan pada PT. Rotaryana Prima adalah sekretaris menangani semua urusan
pimpinan dengan perbankan, baik dari pembukaan rekening, pembuatan kartu
kredit, menukarkan uang rupiah menjadi mata uang asing dan sebaliknya,
mencairkan uang yang nominalnya relatif besar dan sebagainya. Kegiatan
menangani keuangan di bank dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.12. Penanganan menangani keuangan pimpinan di bank
Menerima dikte Membuat konsep Diserahkan ke
surat kuasa pimpinan
Mencairkan uang Pergi ke Bank Ditandatangani
dan distampel
Memberikan ke Selesai pimpinan
Sumber: Hasil observasi penulis
57
Langkah awal dalam menangani urusan pimpinan dibank adalah
sekretaris menerima intruksi atau dikte oleh pimpinan untuk membuatkan surat
kuasa yang beratas namakan pimpinan. Kemudian diserahkan kepada pimpinan
untuk ditandatangani dan distampel. Langkah selanjutnya surat kuasa tersebut
dibawa sekretaris ke bank yang dituju kemudian memberikan kepada teller dan
mencairkan uang yang nominalnya terdapat dalam surat kuasa tersebut
selanjutnya menyerahkan uang yang telah dicairkan kepada pimpinan.
4.1.4. Tugas resepsionis
Tabel 4.4. Tugas resepsionis
No. Indikator Aktivitas
1 Bertelpon Menerima dan menjawab telpon serta mencatat
pesan-pesan lewat telpon.
2 Menerima tamu Sebelum tamu bertemu dengan pimpinan maka
sekretaris wajib menerima tamu yang akan
bertemu pimpinan.
3 Mencatatpesan untuk Jika ada telpon atau tamu ingin berbicara
pimpinan maupun bertemu pimpinan tetapi pimpinan
tidak ada ditempat maka sekretaris mencatat
pesan yang disampaikan orang tersebut.
Sumber: Hasil observasi dan wawancara penulis
1. Bertelpon, yang dimaksud bertelpon pada PT. Rotaryana Prima adalah kegiatan
menerima telpon dari intern perusahaan maupun dari ekstern perusahaan dan
kegiatan menelpon ke berbagai pegawai yang di dalam perusahaan maupun di
luar perusahaan serta menelpon client pimpinan jika pimpinan memberikan
intruksi untuk menelpon clientnya.
Kegiatan menerima telpon dapat digambarkan sebagai berikut:
58
Gambar 4.13. Penanganan menerima telpon
Telpon bordering Angkat telpon Ucapkan salam
3 kali
Telpon pimpinan Hold Menanyakan
identitas serta
tujuan
Memberitahu Transfer ke Selesai
pimpinan
pimpinan
Sumber: Hasil observasi penulis
Pertama hal yang dilakukan sekretaris adalah ketika telpon bordering
tunggu sampai deringan telpon yang ke tiga kemudian angkat telpon dengan
menggunakan tangan kiri. Kedua, sekretaris mengucapkan salam seperti
“selamat pagi Rotaryana Prima, dengan yenita ada yang bisa saya bantu?”
setelah itu sekretaris menanyakan tentang identitas penelpon dan tujuannya
menelpon Rotaryana Prima / pimpinan. Setelah penelpon menjawab identitas
dan tujuannya maka sekretaris menghold telpon tersebut.
Terakhir sekretaris menelpon pimpinannya dan memberitahu bahwa ada
yang menelpon dengan identitas ini dan tujuannya. Jika pimpinan ingin
menerimanya maka tugas sekretaris selanjutnya mentransfer ke ekstensien
pimpinan.
Sedangkan kegiatan menelpon keluar dapat digambarkan sebagai berikut:
59
Gambar 4.14. Penanganan telpon keluar
Menerima Buku telpon Telpon keluar
instruksi
Transfer ke Tujuan Ucapkan salam
pimpinan bertelpon
Selesai
Sumber: Hasil observasi penulis
Langkah awal, sekretaris menerima intruksi oleh pimpinan untuk
menelpon client, kemudian sekretaris mencari nomor yang dituju pada buku
telpon. Selanjutnya sekretaris mentelpon client dengan mengucapkan salam
kemudian tujuannya untuk menyampaikan bahwa pimpinannya ingin berbicara
dengan client, dan terakhir transfer telpon tersebut ke ekstensien pimpinan.
4. Menerima tamu, yang dimaksud dengan menerima tamu di PT. Rotaryana
Prima adalah menemui atau menerima tamu dan client yang ingin bertemu
dengan pimpinan dengan prosedur yang sudah ditentukan oleh perusahaan.
Kegiatan menerima tamu pada PT. Rotaryana Prima dapat digambarkan sebagai
berikut:
60
Gambar 4.15. Penanganan menerima tamu
Menyambut Menanyakan Mengantar tamu
tamu identitas dan
tujuan
Memberitahukan Menyediakan Mempersilakan
pimpinan minum duduk
Selesai
Sumber: Hasil observasi penulis
Langkah awal, resepsionis memberitahukan kepada sekretaris pimpinan
bahwa ada tamu yang ingin bertemu dengan pimpinan, kemudian sekretaris
turun ke pintu masuk dekat resepsionis untuk menyambut tamu dengan sopan,
selanjutnya sekretaris menanyakan tentang identitas serta tujuan tamu datang
ke PT. Rotaryana Prima setelah itu tamu tersebut diantarkan oleh sekretaris
keruang tunggu dan mempersilakan duduk di sopa yang telah disediakan
selanjutnya sekretaris memberikan instruksi kepada ob untuk menyediakan
minum. Terakhir sekretaris memberitahukan pada pimpinan ada tamu yang
ingin bertemu dengan pimpinan.
3. mencatat pesan untuk pimpinan, yang dimaksud dengan mencatat pesan pada
PT. Rotaryana prima adalah ketika sekretaris sedang melaksanakan tugasnya
sebagai resepsionis maka sekretaris mempunyai kewajiban mencatat semua
pesan yang disampaikan oleh client maupun orang lain disaat pimpinan
61
sedang tidak berada ditempat. Kegiatan mencatat pesan untuk pimpinan dapat
digambarkan seperti berikut:
Gambar 4.16. Penanganan mencatat pesan
Menerima pesan mencatat Memberitahu
pimpinan
Selesai
Sumber: Hasil observasi penulis
Langkah pertama, sekretaris melaksanakan tugas resepsionis seperti
menerima telpon dan menerima tamu yang ingin berbicara ataupun bertemu
dengan pimpinan tetapi pimpinan tidak ada ditempat maka sekretaris mencatat
pesan-pesan yang dititipkan oleh orang tersebut untuk disampaikan kepada
pimpinan. Selanjutnya setelah menerima pesan maka pesan tersebut dicatat di
buku. Setelah pimpinan sudah ada ditempat maka sekretaris memberitahukan
pesan-pesan tersebut kepada pimpinan.
4.1.5. Tugas sosial
Tabel 4.5. Tugas sosial
No. Indikator Aktivitas
1 Mengurus rumah Mengurus dokumen-dokumen seperti SIUP, NPWP
tangga kantor perusahaan, tanda daftar perusahaan, domisili
perusahaan.
2 Ucapan selamat dan Mengirimkan ucapan selamat bila ada client
belasungkawa mengadakan acara, dan mengucapkan belasungkawa
jika ada musibah kepada relasi pimpinan.
Sumber: Hasil observasi dan wawancara penulis
62
1. Mengurus rumah tangga kantor, yang dimaksud dalam mengurus rumah tangga
kantor pada PT. Rotaryana Prima adalah seketaris mengurusi semua dokumen-
dokumen yang sifatnya sangat penting bagi perusahaan seperti SIUP, NPWP
perusahaan, domisili perusahaan, serta tanda daftar perusahaan karena tanpa
semua dokumen-dokumen tersebut PT. Rotaryana Prima tidak bisa menjadi
selayaknya suatu perusahaan. Kegiatan mengurusi rumah tangga kantor dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.17. Penanganan mengurus dokumen perusahaan
Melengkapkan RT RW
dokumen
Notaris Kecamatan Kelurahan
Selesai
Sumber: Hasil observasi penulis
Langkah awal, sekretaris melihat persyaratan apa saja untuk membuat
NPWP perusahaan, SIUP, domisili perusahaan maupun tanda daftar
perusahaan kemudian lapor RT, RW, Kelurahan serta Kecamatan dan terakhir
ke notaris.
63
2. Ucapan selamat dan belasungkawa, yang dimaksud dengan ucapan selamat dan
belasungkawa di PT. Rotaryana Prima adalah sekretaris memberikan ucapan
kepada karyawan PT. Rotaryana Prima maupun client PT. Rotaryana Prima
baik ucapan selamat maupun duka cita dengan mengirimkan karangan bunga.
Kegiatan ucapan selamat dan belasungkawa dapat digambarkan sebagai
berikut:
Gambar 4.18. Penanganan memberi ucapan
Dapat undangan Mencatat Telpon toko
atau kabar duka identitas bunga
Memastikan
Mentransfer uang memesan
bunga sampai
tujuan
Selesai
Sumber: Hasil observasi penulis
Pertama, sekretaris mendapatkan undangan pernikahan, pembukaan
cabang baru client, ataupun berita duka. Kedua, sekretaris mencatat identitas
dari undangan atau kabar duka yang diterima oleh sekretaris untuk menaruh
namanya di karangan bunga. Ketiga, sekretaris menelpon toko karangan bunga
yang sudah bekerjasama dengan PT. Rotaryana Prima untuk memesan karangan
bunga kemudian sekretaris mentransfer uang untuk biaya karangan bunga serta
biaya pengiriman dan yang terakhir sekretaris memastikan apakah karangan
bunga yang dipesan sudah sampai ditempat tujuan.
4.1.6. Tugas kreatif
Tabel 4.6. Tugas kreatif
No. Indikator Aktivitas
1 Tata ruangan Menata ruangan pimpinan dari letak meja
dan kursi pimpinan serta menghias atau
mendekor ruangan pimpinan.
2 Pengembangan diri sekretaris Sekretaris mengikuti seminar, pelatihan
ataupun kursus yang menunjang pekerjaan.
3 Membuat kliping Membuat kliping iklan atau artikel yang
dibutuhkan perusahaan.
4 Mengumpulkan brosur / Mengumpulkan brosur atau pricelist dari
pricelist berbagai pameran yang berguna bagi
perusahaan.
Sumber: Hasil observasi dan wawancara penulis
4. Tata ruangan, yang dimaksud dengan tata ruangan pada PT. Rotaryana Prima
adalah membersihkan, merapihkan, menata ruangan sesuai dengan
keinginan pimpinan guna membuat pimpinan nyaman saat bekerja. Kegiatan
tata ruangan dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.19. Penanganan menata ruangan pimpinan
Datang lebih Siapkan alat Membersihkan
awal bersih-bersih raungan
Selesai Menata hiasan Merapikan atk
ruangan
Sumber: Hasil observasi penulis
65
Langkah awal, sekretaris datang lebih awal sebelum pimpinan datang,
siapkan alat untuk bersih-bersih seperti sapu, kemoceng, kain pel, lap kain dan
lain-lain. Selanjutnya mulai membersihkan ruangan pimpinan, merapikan atk
apa saja yang akan digunakan pimpinan, dan menata hiasan-hiasan yang ada
diruangan guna mempercantik ruangan.
5. Pengembangan diri sekretaris, yang dimaksud dengan pengembangan diri
sekretaris pada PT. Rotaryana Prima adalah sekretaris mengikuti seminar atau
pelatihan sekretaris agar menambah wawasan sekretaris, lebih ahli dalam
tugasnya dan menjadi sekretaris modern. Kegiatan pengembangan sekretaris
dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.20. Penanganan pengembangan diri sekretaris
Menyalakan
Buka internet Mencari seminar
komputer dan pelatihan
Selesai membooking Meminta ijin
Sumber: Hasil observasi penulis
Pertama, sekretaris menyalakan komputer kemudian membuka internet
seperti aplikasi google dan searching tentang acara seminar atau pelatihan untuk
sekretaris. Kedua setelah mendapatkan yang diinginkan kemudian sekretaris
memberitahukan pimpinan serta meminta ijin apakah boleh mengikutinya.
Terahkir setelah mendapatkan ijin maka sekretaris membooking tiket.
66
6. Membuat kliping, yang dimaksud dengan membuat kliping pada PT. Rotaryana
Prima adalah membuat satu kumpulan berita yang isinya berita yang
bermanfaat bagi pimpinan maupun perusahaan yang dijadikan satu selanjutnya
dikliping guna pimpinan mengetahui berita yang uptodate walaupun pimpinan
tidak membaca koran dan sebagainya. Kegiatan membuat kliping dapat
digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.21. Penanganan membuat kliping
Mengumpulkan Mensortir Menggunting
surat kabar
Di kliping Ditumpuk jadi Menempelkan
satu
Diserahkan ke Selesai
pimpinan
Sumber: Hasil observasi penulis
Langkah awal, sekretaris mengumpulkan koran, majalah, dan
sebagainya setelah itu mensortir berita-berita yang penting dan bermanfaat bagi
pimpinan dan perusahaan. Selanjutnya digunting dan dilem di kertas HVS
setelah selesai ditumpuk menjadi satu dan dikliping. Terakhir diserahkan
kepada pimpinan.
7. Mengumpulkan brosur dan pricelist, yang dimaksud dengan mengumpulkan
brosur dan pricelist pada PT. Rotaryana Prima adalah mengumpulkan brosur
dan pricelist guna mengetahui pasaran di luar. Kegiatan mengumpulkan brosur
dan pricelist dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 4.22. Penanganan mengumpulkan brosur dan pricelist
Menerima Memberitahu Pergi ke ivent
undangan pimpinan
mensortir Mengambil berkeliling
brosur dan
pricelist
Serahkan ke Selesai
pimpinan
Sumber: Hasil observasi dan wawancara penulis
Langkah awal, sekretaris menerima undangan ivent, setelah itu
sekretaris memberitahukan kepada pimpinan bahwa akan ada acara ivent.
Selanjutnya sekretaris pergi ke acara tersebut dan berkeliling untuk mengambil
brosur dan pricelist satu persatu stand kemudian disortir dan diserahkan kepada
pimpinan.
4.2. Analisis kompetensi dan kualifikasi
Kompetensi dan kualifikasi sekretaris pimpinan pada PT. Rotaryana Prima
terdiri dari beberapa persyaratan yakni syarat pendidikan, syarat kepribadian, syarat
pengetahuan, syarat keahlian serta syarat praktik. Semua persyaratan tersebut dapat
dijelaskan sebagai berikut:
1. Syarat kepribadian
Syarat kepribadian itu memegang peranan penting dalam menunjang kerja
bahkan untuk hal-hal tertentu. Syarat kepribadian lebih dominan dibandingkan
syarat lainnya. Syarat kepribadian sekretaris PT. Rotaryana Prima sebagai
berikut:
a. Sopan
Sopan yang dimaksud disini adalah sekretaris harus sopan dalam beretika
seperti sopan dalam berbicara, sopan dalam berpakaian, serta sopan dalam
menerima tamu dan sifat sopan sekretaris juga dilaksanakan dalam
kehidupan bermasyarakat.
b. Disiplin
Sekretaris di PT. Rotaryana Prima mempunyai rasa disiplin, seperti disiplin
dalam waktu, disiplin dalam bekerja, disiplin dalam memanage keuangan.
Karena pimpinan pada PT. Rotaryana tidak suka dengan orang yang tidak
disiplin.
c. Jujur
Sekretaris PT. Rotaryana Prima jujur dalam segala hal, walaupun sekretaris
tersebut melakukan kesalahan tetapi sekretaris tersebut tetap berterus terang
kepada pimpinannya. Dengan demikian pimpinan PT. Rotaryana Prima
memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada sekretarisnya.
d. Dapat dipercaya
Sekretaris PT. Rotaryana Prima menunjukan kepercayaan dirinya dan juga
menunjukan kepada pimpinan dan pegawai lain bahwa ia dapat dipercaya
serta tidak berbohong. Disatu sisi sekretaris PT. Rotaryana Prima juga bisa
menjaga rahasia pimpinannya karena sekretaris PT. Rotaryana Prima
mengetahui rahasia pimpinannya dan perusahaannya dimana orang lain
tidak ada yang tahu.
e. Setia
Pimpinan PT. Rotaryana Prima sangatlah sibuk akan perkerjaannya, guna
menyelesaikan tugas-tugasnya sering kali pimpinan pulang malam dari
kantor dengan demikian sekretarisnya pun juga setia menemani dan
membantu pimpinan sampai tugas-tugas pimpinannya selesai. Setelah
pimpinan menyelesaikan tugasnya barulah pimpinan tersebut pulang dari
kantor kemudian sekretaris. Sekretaris pun juga setia menemani pimpinan
diluar kantor seperti rapat dengan client diluar kantor, main golf, sampai
menghadiri kegiatan kerohanian.
f. Sabar
Sekretaris PT. Rotaryana Prima mempunyai rasa sabar, lapang dada, selalu
riang walaupun menghadapi banyak pekerjaan dan tidak disukai banyak
orang. Dan harus dapat menyesuaikan diri dari segala sesuatu untuk
membuktikan kepada pimpinan walaupun bekerja dibawah tekanan
sekretaris tetap dapat menyelesaikan tugas-tugasnya dengan baik dan tepat
waktu.
g. Rajin
Sekretaris PT. Rotaryana Prima tidak memiliki rasa males dalam
mengerjakan dan mengembangkan semua tugas, instruksi dari pimpinan,
karena itu sekretaris dituntut untuk lebih rajin dalam menyelesaikan
pekerjaan, sekretaris PT. Rotaryana Prima memiliki dedikasi tinggi untuk
membuat tugas rutin terkesan membosankan menjadi perkerjaan yang
menarik.
h. Patuh
Seketaris PT. Rotaryana Prima selalu patuh jika pimpinan memberikan
instruksi dalam mengerjakan tugas-tugasnya. Tidak membangkang dan
mengeluh jika diberi instruksi dalam bekerja.
i. Tanggap
Sekretaris PT. Rotaryana Prima mempunyai rasa tanggap dalam berfikir dan
mampu bekerja sendiri tanpa banyak diperintah oleh pimpinan, sekretaris
mempunyai kompetensi dalam menangani tugas-tugas. Sekretaris dapat
mencapai kebersamaan dan berfungsi dengan baik serta berkonsentrasi agar
pimpinan puas dengan kinerja sekretaris sehingga dapat dihargai.
j. Resik
Sekretaris PT. Rotaryana Prima selalu memperhatikan kerapihan
pekerjaannya seperti merapikan peralatan kerja sebelum sekretaris tersebut
pulang dari kantor, menumpuk kertas atau map di atas meja dengan rapih,
serta tidak meletakan barang-barang seperti odner, hanging map, box file
sembarangan karena akan memberikan kesan jelek kepada yang
melihatnya.
k. Tanggung jawab
Sekretaris pimpinan PT. Rotaryana Prima mempunyai rasa tanggung jawab
akan pekerjaan atau tugas-tugas yang diberikan oleh pimpinan hingga
selesai dan tepat waktu dan tidak membiarkan pekerjaan atau tugas-tugas
itu menjadi terbengkalai.
l. Daya ingat yang kuat
Sekretaris pimpinan PT. Rotaryana Prima mempunyai daya ingat yang kuat
karena tugasnya sebagai sekretaris pimpinan salah satunya adalah
mengingatkan pimpinan dalam segala hal seperti mengingatkan jadwal
keseharian pimpinannya. Karena dapat berakibat fatal jika sekretaris tidak
mempunyai daya ingat yang kuat.
2. Syarat pengetahuan
Syarat pengetahuan penting bagi kualifikasi sekretaris pimpinan, karena
sekretaris pimpinan harus mempunyai wawasan yang luas guna
mengeringankan pekerjaan pimpinanya. Syarat pengetahuan pada PT.
Rotaryana Prima sebagai berikut:
1. Sekretaris mengetahui tugas-tugas sebagaimana profesinya yakni sebagai
sekretaris pimpinan PT. Rotaryana Prima.
2. Sekretaris memiliki pengetahuan dibidang teknologi karena semakin ke
depan teknologipun semakin berkembang lebih modern dan sekretaris
mengerti berbagai aplikasi terbaru guna membantu pimpinannya.
3. Sekretaris mengetahui atau mengerti akan hal-hal mengenai dimana
sekretaris itu bekerja. Jadi sekretaris pimpinan di PT. Rotaryana Prima
harus mengetahui PT. Rotaryana Prima bergerak dibidang food service and
retails, maka sekretaris harus mampu menguasai ilmu marketing.
3. Syarat keahlian
Setiap sekretaris pimpinan harus memiliki keterampilan untuk menyelesaikan
tugasnya guna menunjang pekerjaan pimpinannya. Keterampilan yang harus
dimiliki sekretkaris pimpinan PT. Rotaryana Prima meliputi:
1. Mampu berkorespoondensi
2. Mampu menggunakan bahasa Indonesia maupun bahasa asing karena
kebanyakan client dari pimpinan ialah orang asing jadi sekretaris pimpinan
harus wajib bisa menggunakan bahasa asing.
3. Mampu mengarsip menggunakan sistem tanggal dan abjad, karena di PT.
Rotaryana Prima sistem arsip yang digunakan ialah sistem tanggal dan
abjad.
4. Mampu membuat agenda pimpinan, karena pimpinan PT. Rotaryana
Prima mempunyai jadwal yang padat.
5. Mampu mengoprasikan komputer dan internet guna memperlancar tugas-
tugasnya.
6. Mampu berkomunikasi dengan baik guna mendapatkan feedback yang
baik dan tidak miss communication.
7. Mengerti teknik-teknik mengetik surat, seperti untuk undangan formal
maka surat menggunakan teknik block style.
4. Syarat praktik
Sebelum seseorang diterima menjadi sekretaris pimpinan, orang tersebut harus
membuktikan dengan cara mempraktikan tugas-tugas sekretaris yang ada pada
PT. Rotaryana, dan jika diterima maka orang tersebut masuk ke masa probation
dimana orang tersebut memperaktikan secara keseluruhan pekerjaannya
sebagai sekretaris pimpinan selama 3 bulan jika pekerjaannya kurang
memuaskan selama masa probation maka dinyatakan orang tersebut tidak akan
diperpanjang.
5. Syarat pendidikan
Untuk menjadi sekretaris di PT. Rotaryana Prima, harus lulusan D3 jurusan
sekretaris, minimal mempunyai pengalaman 2 tahun dalam pekerjaan
sekretaris. Mempunyai sertifikat pendidikan non formal seperti sertifikat dari
tempat kursus bahasa inggris dengan adanya sertifikat tersebut maka pimpinan
mengetahui orang tersebut dapat menggunakan bahasa inggris baik dalam
penulisan maupun dalam berbicara
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan perumusan masalah, hasil penelitian dari pembahasan pada bab-bab
sebelumnya pada skripsi ini maka penulis memberikan beberapa kesimpulan bahwa
kualifikasi sekretaris dalam menunjang kinerja pimpinan meliputi:
1. Sekretaris PT. Rotaryana Prima mempunyai 6 tugas, diantaranya:
a. Tugas Rutin yang memiliki 5 indikator yaitu korespondensi, arsip, menyusun
agenda pimpinan, menyusun laporan-laporan dan email.
b. Tugas Isidensial yang memiliki 3 indikator yaitu perjalanan dinas,
mempersiapkan kegiatan rapat, memeriksa cetakan.
c. Tugas Resepsionis yang memiliki 3 Indikator yaitu bertelpon, menerima tamu,
mencatat pesan-pesan untuk pimpinan.
d. Tugas Keuangan yang memiliki 2 indikator, yaitu kas kecil dan menangani
keuangan pimpinan di bank.
e. Tugas Sosial yang memiliki 2 indikator yaitu mengurus rumah tangga kantor
dan memberi ucapan selamat dan belasugkawa.
f. Tugas Kreatif yang memiliki 4 indikator yaitu tata ruangan, pengembangan diri
sekretaris, membuat kliping dan mengumpulkan brosur dan pricelist.
2. Kualifikasi sekretaris yang dibutuhkan pimpinan dalam menunjang kinerja
pimpinan yaitu sekretaris yang memenuhi 5 persyaratan yang sudah ditentukan oleh
PT. Rotaryana Prima, diantaranya:
a. Syarat Kepribadian
b. Syarat Pengetahuan
c. Syarat Keahlian
d. Syarat Praktik
e. Syarat Pendidikan
5.2 Saran
Adapun beberapa saran yang dapat diberikan oleh penulis untuk PT. Rotaryana
Prima:
1. Untuk kelancaran dalam komunikasi antara sekretaris pimpinan dengan client
pimpinan PT. Rotaryana Prima disarankan agar sekretaris belajar menggunakan
bahasa mandarin guna sekretaris mengerti dan dan dapat menggunakan bahasa
tersebut.
2. Guna keamanan dokumen-dokumen penting pimpinan PT. Rotaryana Prima
sebaiknya ruangan sekretaris diletakan CCTV agar dapat mengetahui siapa saja
yang masuk keruangan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
Bangin, Burhan, “Penelitian Kualitatif”, Penerbit Prenada Media Group, Jakarta, 2014
Djamal, M, “Paradigma Penelitian Kualitatif”, Penerbit Pustaka Pelajar, Jakarta, 2015
Herlambang, Susatyo & Marwoto, Bambang Heru, “Manajemen Kesekretariatan Cara
Mudah Memahami Dan Mengelola Kesekretariatan”, Penerbit Gosyen Publishing,
Jakarta, 2014
Gaol, Jimmy. L, “Keandalan Sukses Sekretaris Perusahaan Dan Organisasi”, Penerbit
Kompas Gramedia, 2015
Moleong, Lexy. J, “Metodelogi Penelitian Kualitatif”, Penerbit Rosda, Jakarta, 2011
Palendeng, Vini Juliana, “Analisis Tugas Secretariat Dalam Menunjang Pekerjaan
Pimpinan Pada PT Suprabakti Mandiri”, Jakarta, 2005
Priansa, Donni Juni, “Kesekretariatan Profesional Berkompeten Cerdas Terampil
Melayani”, Penerbit Alfabeta, Bandung, 2014
Sedarmayanti, “Tugas Dan Pengembang Sekretaris Profesional Untuk Meraih
Keberhasilan”, Penerbit Mandar Maju, Jakarta, 2014
Sugiyono, “Metode Penelitian Dan Pengembangan”, Penerbit Alfabeta, Bandung,
2016
Wibowo, “Manajemen Kinerja”, Penerbit Rajawali Pers, Jakarta, 2016
Sumber Internet
Handayani, Jumat 22 Juli 2016, 09:44 WIB, “Landasan Teori”, Sumber:
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/37967/4/Chapter%20II.pdf
Jaya Suprana, Rabu 13 Juli 2016, 10.15 WIB, “Sekretais Good”, Sumber:
http://fsari37.blogspot.co.id/2010/01/syarat-syarat-seorang-sekretaris.html?m=1
Lilik Nur, Jumat 22 Juli 2016, 09:50 WIB, “Kinerja”, Sumber:
http://eprints.uny.ac.id/8628/3/bab%202%20-%2008417141012.pdf
Ones Gita Crystalia, Selasa 31 Mei 2016, 12:28 WIB, “Peran Sekretaris Dalam
Kantor”, Sumber: http://eprints.uny.ac.id/16948/1/TUGAS%20AKHIR.pdf
77