Upload
muhammad-akid
View
22
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Hakikat strategi pembelajaran - pendidikan biologi 2011 universitas sriwijaya
Citation preview
MATERI MATA KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN BIOLOGI
HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN
Disusun oleh :
KELOMPOK 2
Muhammad Akid M. Aflah
Nova Riska Sapitri
Winda Fitri Maretta
Amanda Rahmaniah Putri
Dosen Pembimbing :
Dr. Rahmi Susanti, M.Si
Meilinda, M.Pd
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SRIWIJAYA
2012/ 2013
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latarbelakang
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan
sumber belajar terhadap lingkungannya. Pembelajaran adalah bagian dari suatu sistem
yang terdiri atas unsur tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru. Sehingga
hakikat dari belajar yaitu perubahan tingkah laku seseorang baik afektif, kognitif
maupun psikomotorik.
Semua unsur-unsur tersebut saling berkaitan satu sama lain yang berorientasi
pada tujuan. Seperti yang kita ketahui bahwa tugas seorang guru adalah mengajar,
dimana guru harus mampu membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan, kompetensi
tertentu, dan mengetahui keberhasilan pencapaian tersebut. Tujuan dan kompetensi
tersebut telah dirumuskan dalam kurikulum sebagai pedoman pelaksanaan proses
pembelajaran.
Melalui sistem perencanaan yang sistematis, seorang guru mampu
menggambarkan hambatan-hambatan yang mungkin akan dihadapi sehingga dapat
menentukan berbagai strategi pembelajaran. Maka perlu adanya strategi yang tepat agar
proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal. Dalam proses pembelajaran yang
menjadi persoalan pokok adalah bagaimana memilih dan menentukan strategi
pembelajaran atau strategi belajar mengajar (SBM). Strategi belajar mengajar dapat
menentukan jenis interaksi di dalam proses pembelajaran. Stragi pembelajaran yang
digunakan harus memicu timbulnya aktivitas belajar yang baik, aktif, kreatif, efektif,
dan efisien, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai semaksimal mungkin.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?
2. Apakah saja yang dimaksud dengan model, pendekatan, metode, teknik, dan
taktik dalam strategi pembelajaran?
3. Sebutkan konsep-konsep dasar strategi pembelajaran?
2 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran
4. Sebutkan komponen-komponen dalam klasifikasi strategi pembelajaran?
5. Apakah yang dimaksud prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran?
1.3 Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian strategi pembelajaran.
2. Mengetahui pengertian dari beberapa istilah dalam strategi pembelajaran,
diantaranya yaitu: model, pendekatan, metode, teknik, dan taktik.
3. Menyebutkan konsep-konsep strategi pembelajaran.
4. Menyebutkan komponen-komponen dalam klasifikasi strategi pembelajaran.
5. Mengetahui komponen-komponen penggunaan strategi pembelajaran.
3 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran
Strategi berasal dari kata Yunani strategia yang berarti ilmu perang atau panglima
perang, stratus (militer), ago (memimpin) serta stratego (merencanakan). Berdasarkan
pengertian ini, maka strategi adalah suatu seni yang merancang operasi didalam peperangan,
seperti cara-cara mengatur posisi atau siasat berperang , angkatan darat atau laut. Strategia
dapat pula diartikan sebagai suatu keterampilan mengatur suatu kejadian atau peristiwa.
Dalam pengertian sempit bahwa istilah strategi itu sama dengan pengertian metode
yaitu sama-sama merupakan cara dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam pengertian luas
sebagaimana dikemukakan Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003)
mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:
1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan
sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan
selera masyarakat yang memerlukannya.
2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang
paling efektif untuk mencapai sasaran.
3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh
sejak titik awal sampai dengan sasaran.
4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran
(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.
Kata belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (KBBI,1989). Bruner
mengemukakan proses belajar yang terdiri atas 3 tahapan, yaitu tahapan informasi,
transformasi, dan evaluasi. Yang dimaksud tahapan informasi adalah proses penjelasan,
penguraian atau pengarahan mengenai prinsip-prinsip struktur pengetahuan, keterampilan,
dan sikap. Tahap transformasi adalah proses peralihan atau perpindahan prinsip-prinsip
struktur tadi ke dalam diri peserta didik. Kata belajar berarti proses tingkah laku pada peserta
didik akibat adanya interaksi antara individu dan lingkungan nya melalui pengalam dan
4 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran
latihan. Perubahan ini terjadi secara menyeluruh, menyangkut aspek kognitif, afektif, dan
psikomotor. Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar.
Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru
atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain. Sedangkan mengajar meliputi
segala hal yang guru lakukan di dalam kelas Duffy dan Roehler (1989) mengatakan apa yang
dilakukan guru agar proses belajar mengajar berjalan lancar, bermoral dan membuat siswa
merasa nyaman merupakan bagian dari aktivitas mengajar, juga secara khusus mencoba dan
berusaha untuk mengimplementasikan kurikulum dalam kelas.
Sementara itu pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu
proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian
rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat
internal. Jadi pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi
berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tercapainya tujuan
kurikulum.
Menurut beberapa ahli beranggapan bahwa strategi pembelajaran mencakup hal-hal
yang berkaitan dengan proses internalisasi sistem bahasa. Berikut beberapa pendapat
mengenai pengertian strategi pembelajaran, diantaranya yaitu:
J.R. David (1976) : "perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang
didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran".
Kemp (1995) : "kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar
tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan e.sien"
Dick &Carey (1985) "suatu set materi dan prosedur pembelajaran yg digunakan
secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar"
Jadi Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi
tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk
penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam
pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertenu. Dalam hal ini adalah tujuan
pembelajaran.
2.2 Istilah dalam Strategi Pembelajaran
Beberapa istilah yang hampir sama dengan strategi yaitu metode, pendekatan teknik
atau taktik dalam pembelajaran.
5 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran
1. Metode
Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah
disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.
Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan
metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan
demikian suatu strategi dapat dilaksanakan dengan berbagai metode.
2. Pendekatan (Approach)
Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau sudut pandang kita
terhadap proses pembelajaran. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan
dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu. Roy Killen (1998)
misalnya, mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan
yang berpusat pada guru (teacher-centred approaches) dan pendekatan yang
berpusat pada siswa (student-centred approaches). Pendekatan yang berpusat
pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction),
pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan
pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran
discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.
3. Teknik
Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka
mengimplementasikan suatu metode. Misalnya, cara yang harus dilakukan agar
metode ceramah berjalan efektif dan efisien. Dengan demikian, sebelum
seseorang melakukan proses ceramah sebaiknya memperhatikan kondisi dan
situasi. Misalnya, berceramah pada siang hari setelah makan siang dengan jumlah
siswa yang banyak tentu saja akan berbeda jika ceramah itu dilakukan pada pagi
hari dengan jumlah siswa yang terbatas.
4. Taktik
Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau
metode tertentu. Taktik sifatnya lebih individual, walaupun dua orang samasama
menggunakan metode ceramah dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah pasti
6 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran
mereka akan melakukannya secara berbeda, misalnya dalam taktik menggunakan
ilustrasi atau menggunakan gaya bahasa agar materi yang disampaikan mudah
dipahami. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu strategi
pembelajaran yang diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang
digunakan, sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu dapat ditetapkan
berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran
guru dapat menentukan teknik yang dianggapnya relevan dengan metode, dan
penggunaan teknik itu setiap guru memiliki taktik yang mungkin berbeda
antaraguru yang satu dengan yang lain.
2.3 Konsep Dasar Strategi Pembelajaran
Konsep dasar strategi belajar mengajar ini meliputi hal-hal: (1) menetapkan
spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku pebelajar; (2) menentukan pilihan berkenaan
dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, memilih prosedur, metode dan teknik
belajar mengajar; dan (3) norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Strategi
dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam rangka
mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dikaitkan dengan belajar mengajar, strategi bisa
diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru, murid dalam perwujudan kegiatan belajar
mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Newman dan Mogan
strategi dasar setiap usaha meliputi empat masalah masing-masing adalah sebagai berikut.
1. Pengidentifikasian dan penetapan spesifiakasi dan kualifikasi hasil yang harus
dicapai dan menjadi sasaran usaha tersebut dengan mempertimbangkan
aspirasi masyarakat yang memerlukannya.
2. Pertimbangan dan pemilihan pendekatan utama yang ampuh untuk mencapai
sasaran.
3. Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang ditempuh sejak awal
sampai akhir.
4. Pertimbangan dan penetapan tolok ukur dan ukuran baku yang akan digunakan
untuk menilai keberhasilan usaha yang dilakukan.
Kalau diterapkan dalam konteks pembelajaran, keempat strategi dasar tersebut bisa
diterjemahkan menjadi: (1) mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi
perubahan tingkah laku kepribadian peserta didik yang diharapkan; (2) memilih sistem
7 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran
pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat; (3)
memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling
tepat, efektif, sehingga dapat dijadikan pegangan oleh para guru dalam menunaikan kegiatan
mengajarnya; dan (4) menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria
dan standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan
evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat
penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan. Dari uraian di
atas tergambar bahwa ada empat masalah pokok yang sangat penting yang dapat dan harus
dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar supaya sesuai dengan yang
diharapkan. Pertama, spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang diinginkan
sebagai hasil belajar mengajar yang dilakukan. Dengan kata lain apa yang harus dijadikan
sasaran dari kegiatan belajar mengajar tersebut. Sasaran ini harus dirumuskan secara jelas dan
konkrit sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Perubahan perilaku dan kepribadian
yang kita inginkan terjadi setelah siswa mengikuti suatu kegiatan belajar mengajar itu harus
jelas, misalnya dari tidak bisa membaca berubah menjadi dapat membaca. Suatu kegiatan
belajar mengajar tanpa sasaran yang jelas, berarti kegiatan tersebut dilakukan tanpa arah atau
tujuan yang pasti. Lebih jauh suatu usaha atau kegiatan yang tidak punya arah atau tujuan
pasti, dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dan tidak tercapainya
hasil yang diharapkan. Kedua, memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap
paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran. Bagaimana cara kita memandang suatu
persoalan, konsep, pengertian dan teori apa yang kita gunakan dalam memecahkan suatu
kasus akan mempengaruhi hasilnya. Suatu masalah yang dipelajari oleh dua orang dengan
pendekatan berbeda, akan menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang tidak sama. Norma-
norma sosial seperti baik, benar, adil, dan sebagainya akan melahirkan kesimpulan yang
berbeda bahkan mungkin bertentangan kalau dalam cara pendekatannya menggunakan
berbagai disiplin ilmu. Pengertian-pengertian, konsep, dan teori ekonomi tentang baik, benar,
atau adil, tidak sama dengan baik, benar atau adil menurut pengertian konsep dan teori
antropologi. Juga akan tidak sama apa yang dikatakan baik, benar atau adil kalau kita
menggunakan pendekatan agama karena pengertian, konsep, dan teori agama mengenai baik,
benar atau adil itu jelas berbeda dengan konsep ekonomi maupun antropologi. Begitu juga
halnya dengan cara pendekatan terhadap kegiatan belajar mengajar dalam pembelajaran.
Ketiga, memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang
dianggap paling tepat dan efektif. Metode atau teknik penyajian untuk memotivasi siswa agar
8 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran
mampu menerapkan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah, berbeda
dengan cara atau supaya murid-murid terdorong dan mampu berfikir bebas dan cukup
keberanian untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Perlu dipahami bahwa suatu metode
mungkin hanya cocok dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi dengan sasaran yang
berbeda hendaknya jangan menggunakan teknik penyajian yang sama. Keempat, menetapkan
norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru mempunyai pegangan yang dapat
dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh mana keberhasilan tugas-tugas yang telah
dilakukannya. Suatu program baru bisa diketahui keberhasilannya setelah dilakukan evaluasi.
Sistem penilaian dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu strategi yang
tidak bisa dipisahkan dengan strategi dasar lain. Apa yang harus dinilai dan bagaimana
penilaian itu harus dilakukan termasuk kemampuan yang harus dimiliki oleh guru. Seorang
siswa dapat dikategorikan sebagai murid yang berhasil bisa dilihat dari berbagai segi. Bisa
dilihat dari segi kerajinannya mengikuti tatap muka dengan guru, perilaku sehari-hari di
sekolah, hasil ulangan, hubungan sosial, kepemimpinan, prestasi olah raga, keterampilan dan
sebagainya atau dilihat dan berbagai aspek. Keempat dasar strategi tersebut merupakan satu
kesatuan yang utuh antara dasar yang satu dengan dasar yang lain saling menopang dan tidak
bisa dipisahkan.
2.4 Jenis-jenis strategi pembelajaran
a. Strategi Pembelajaran berdasarkan Penekan Komponen dalam Program Pengajaran
1. Strategi Pembelajaran yang Berpusat pada Pengajar
Strategi pembelajaran yang berpusat pada pengajar merupakan strategi yang
paling tua, disebut juga strategi pembelajaran tradisional. Ada yang berpendapat
bahwa mengajar adalah menyampaikan informasi kepada peserta didik. Dalam
pengertian demikian, tekanan strategi pembelajaran berada pada pengajaritu sendiri.
Pengajar berlaku sebagai sumber informasi yang mempunyai posisi sangat dominan.
Pengajar harus mengalihkan pengetahuannya kepada peserta didik dan menyampaikan
keterangan dan informasi yang sebanyak-banyaknya kepada peserta didik. Belajar
dalam pendekatan ini adalah usaha untuk menerima informasi dari pengajar sehingga
dalam aktivitas pembelajaran peserta diidk cendrung menjadi pasif. Strategi
pembelajaran yang berpusat pada pengajaran ini disebut teacher centre strategies.
9 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran
Teknik pennyajian pelajaran yang parallel dengan strategi pembelajaran ini
adalah teknik ceramah, teknik team teaching, teknik sumbnag saran, teknik
demonstrasi dan teknik antardisiplin.
2. Strategi Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik
Tujuan mengajar pada strategi ini adalah membelajarkan peserta didik.
Membelajarkan berarti meningkatkan kemampuan peserta didik untuk memproses,
menemukan dan menggunakan informasi bagi perkembangan diri peserta didik dalam
konteks lingkungannya. Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik
bertitik tolak pada sudut pandang yang memberi arti bahwa mengajar merupakan
usaha untuk menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar.
Yang menjadi pusat perhatian dalam proses pembelajaran ialah peserta didik,
menitikberatkan pada usaha meningkatkan kemampuan peserta didik untuk
menemukan, memahami dan memproses informasi.
Peserta didik bukan objek pendidikan karena sebagai manusia ia adalah subjek
dalam modalitas. Dalam proses pembelajaran peserta didik berusaha secara aktif
untuk mengembangkan dirinya di bawah bimbingan pengajar.
3. Strategi Pembelajaran yang Berpusat pada Materi Pengajaran
Materi pelajaran dapat dibedakan antara materi formal dan materi informal.
Materi formal adalah isi pelajaran yang terdapat dalam buku-buku teks resmi di
sekolah, sedangkan materi informal ialah bahan-bahan yang bersumber dari
lingkungan sekolah yang bersangkutan. Bahan-bahan yang bersifat informal ini di
butuhkan agar pengajaran lebih relevan dan actual atau berdasarkan situasi nyata.
Pada strategi yang berpusat pada materi pengajaran bertitik tolak dari pendapat
yang mengemukakan bahwa belajar adalah usaha untuk memperoleh dan menguasai
informasi. Dalam hal ini strategi pembelajaran dipusatkan pada materi pelajaran.
Menurut Gulo (2002) dalam strategi ini diperhatikan dua hal. Pertama, kecendrungan
pada domisi kognitif di mana pendidikan afektif dan keterampilan kurang mendapat
perhatian yang memadai dalam kerangka peningkatan kualitas manusia yang
seutuhnya. Kedua, materi pelajaran yang disampaikan di kelas, yang dimuat dalam
buku teks, akan makin using dengan pesatnya dalam perkembangan bidang ilmu
10 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran
pengetahuan dan teknologi. Materi ajar lebih berfungsi sebagai masukan yang akan
berbaur dalam proses pembelajaran.
b. Strategi Pembelajaran berdasarkan Kegiatan Pengolahan Pesan atau Materi
1. Strategi Pembelajaran Ekspositoris
Strategi pembelajaran ekspositoris merupakan strategi berbentuk penguraian, baik
bahan tertulis ataupun penjelasan atau penyajian verbal. Pengajar mengolah materi
secara tuntas sebelum disampaikan di depan kelas. Strategi pembelajaran ini
menyiasati agar semua komponen-komponen pembentuk sistem instruksional
mengarah pada sampainya isi pelajaran kepada peserta didik secara langsung. Dalam
strategi ini pengajar berperan sangat dominan, sedangkan murid bersifat pasif atau
menerima saja.
Teknik penyajian yang paralel dengan strategi ini adalah teknik ceramah, diskusi,
interaksi massa, antardisiplin, simulasi, demonstrasi dan team teaching.
2. Strategi Pembelajaran Heuristik atau Kuriorstik
Strategi pembelajaran ini bertolak belakang dengan strategi pembelajaran
ekspositoris, karena dalam strategi ini peserta didik berperan dominan dalam proses
pembelajaran. Strategi ini menyiasati agar aspek-aspek pembentuk komponen dalam
sistem instruksional mengarah pada pengaktifan peserta didik, mereka mencari dan
menemukan sendiri fakta, prinsip dan konsep yang mereka butuhkan.
Pada awal pembelajaran, pengajar mengarahkan peserta didik kepada data-data
terpilih. Selanjutnya peserta didik akan merumuskan kesimpulan berdasarkan data-
data tersebut. Bila kesimpulan benar, maka tercapailah tujuan strategi ini dan proses
berakhir. Sebaliknya jika kesimpulan yang dihasilkan mahasiswa salah, maka
pengajar bisa memberikan data baru sampai peserta didik menemukan kesimpulan
yang tepat.
Teknik penyajian yang tepat untuk strategi ini adalah inquiri, eksperimen,
penemuan, pemecahan masalah, eknik nondirektif, penyajian secara kasus dan teknik
penyajian kerja lapangan.
11 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran
c. Strategi Pembelajaran berdasarkan Pesan atau Materi
1. Strategi Pembelajaran Deduktif
Dalam strategi pembelajaran deduktif pesan diolah mulai dari hal umum menuju
kepada hal yang khusus, dari hal-hal yang abstrak menuju ke hal yang nyata.
Langkah-langkah seperti berikut, pertama-tama pengajar memilih pengetahuan
untuk diajarkan. Lalu pengajar memberi pengetahuan kepada peserta didik. Kemudian
pengajar memberikan contoh-contoh dan membuktikannya kepada peserta didik.
Teknik yang paralel denagn strategi ini adalah teknik ceramah.
2. Strategi Pembelajaran Induktif
Ialah pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal yang khusus, dari peristiwa-
peristiwa yang bersifat individual menuju generalisasi, dari pengalaman-pengalaman
empiris menuju konsep yang bersifat umum.
Langkah-langkah pengajarannya, pertama-tama pengajar memilih bagian dari
pengetahuan, aturan umum, prinsip, konsep, dst yang akan diajarkan. Lalu menyajikan
contoh-contoh spesifik untuk dijadikan bagian penyusun hipotesis. Kemudian, bukti-
bukti disajiakn denagn maksud untuk membenarkan atau menyangkal bagian dari
hipotesis tersebut. Terakhir peserta didik menyimpulkan bukti dan contoh-contoh
tersebut.
Teknik penyajian yang paralel dengan strategi ini adalah teknik penemuan, satuan
pengajaran, penyajian secara kasus dan teknik nondirektif.
d. Strategi Pembelajaran berdasarkan Cara Memproses Penemuan
1. Strategi Pembelajaran Ekspositoris
Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, strategi pembelajaran ekspositoris
merupakan strategi berbentuk penguraian, baik bahan tertulis ataupun penjelasan atau
penyajian verbal. Pengajar mengolah materi secara tuntas sebelum disampaikan di
depan kelas. Strategi pembelajaran ini menyiasati agar semua komponen-komponen
pembentuk sistem instruksional mengarah pada sampainya isi pelajaran kepada
peserta didik secara langsung. Dalam strategi ini pengajar berperan sangat dominan,
sedangkan murid bersifat pasif atau menerima saja.
12 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran
2. Strategi Pembelajaran Dicovery
Discovery adalah proses mental peserta didik yang mampu mengasimilasikan
sebuah konsep atau prinsip. Dalam strategi ini peserta didik dibiarkan menemukan
sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri. Pengajar hanya membimbing dan
memberikan instruksi. Pengajar juga harus berusaha meningkatkan aktivitas peserta
didik dalam proses pembelajaran.
Kelemahan strategi ini ialah kurang efektif saat diterapkan pada kelas yang
jumlah peserta didiknya banyak.
Teknik penyajian yang paralel dengan strategi ini adalah teknik, karya wisata,
kerja lapangan dan teknik nondirektif.
2.5 Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran
Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip dalam bahasan ini adalah hal-hal yang harus
diperhatikan dalam menggunakan strategi pembelajaran. Prinsip umum penggunaan strategi
pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk
mencapai semua tujuan dan semua keadaan. Setiap strategi memiliki kekhasan sendiri-
sendiri. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Killen (1998): “No teaching strategy is better
that others in all circumtances, so you have to be able to use a variety of teaching strategies,
and make rational decisions abaout when each of the teaching strategies is likely to most
effective.”
Apa yang dikemukakan Killen itu jelas bahwa guru harus mampu memilih strategi yang
dianggap cocok dengan keadaan. Oleh sebab itu, guru perlu memahami prinsip-prinsip umum
penggunaan strategi pembelajaran sebab sebagai berikut:
1. Berorientasi pada Tujuan
Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama.
Segala aktivitas guru dan siswa, mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang
telah ditentukan. Ini sangat penting, sebab mengajar adalah proses yang
bertujuan. Oleh karenanya keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat
ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.
Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus
dugunakan guru. Hal ini sering dilupakan guru. Guru yang senang berceramah,
13 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran
hampir setiap tujuan menggunakan strategi penyampaian, seakan-akan dia
berpikir bahwa segala jenis tujuan dapat dicapai dengan strategi yang demikian.
Hal ini tentu saja keliru. Apabila kita menginginkan siswa terampilan
menggunakan alat tertentu, katakanlah terampil menggunakan termometer
sebagai alat pengukur suhu badan, tidak mungkin menggunakan strategi
penyampaian (bertutur). Untuk mencapai tujuan yang demikian, siswa harus
berpraktik secara langsung. Demikianlah juga halnya manakala kita
menginginkan agar siswa dapat menyebutkan hari dan tanggal proklamasi
kemerdekaan suatu negara, tidak akan efektif kalau menggunakan strategi
pemecahan masalah (diskusi). Untuk mengejar tujuan yang demikian cukup
dengan guru menggunakan strategi bertutur (ceramah) atau pengajaran secara
langsung.
2. Aktivitas
Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah
berbuat; memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa.
Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga
meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental. Guru sering lupa
dengan hal ini. Banyak guru yang terkecoh oleh sikap siswa yang pura-pura aktif
padahal sebenarnya tidak.
3. Individualitas
Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa. Walaupun
kita mengajar pada sekelompok siswa, namun pada hakikatnya yang ingin kita
capai adalah perubahan perilaku setiap siswa. Sama seperti seorang dokter.
Dikatakan seorang dokter yang jitu dan professional manakala ia menangani 50
orang pasien, seluruhnya sembuh; dan dikatakan dokter yang tidak baik manakala
ia menangani 50 pasien, 49 sakitnya bertambah parah ataumalah mati. Demikian
juga seorang guru, dikatakan guru yang baik dan professional manakala ia
menangani 50 orang siswa seluruhnya berhasil mencapai tujuan; dan sebaliknya
dikatakan tidak baik atau tidak berhasil manakala ia menangani 50 orang siswa,
49 tidak berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, dilihat dari segi
14 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran
jumlah siswa sebaiknya standar keberhasilan guru ditentukan setinggi-tingginya.
Semakin tinggi standar keberhasilan ditentukan, maka semakin berkualitas proses
pembelajaran.
4. Integritas
Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangakan seluruh pribadi
siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kognitif saja, akan tetapi harus
meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotorik. Oleh karena itu
strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh kepribadian siswa
secara terintegritas. Penggunaan metode diskusi contohnya, guru harus dapat
merancang pelaksanaan metode pelaksanaan diskusi tak hanya terbatas pada
aspek intelektual saja akan tetapi, harus dapat mendorong siswa agar mereka
dapat berkembang secara keseluruhan, misalkan mendorong siswa agar dapat
menghargai pendapat orang lain, mendorong siswa agar berani mengeluarkan
gagasan atau ide-ide yang orisinil, mendorong siswa untuk bersikap jujur,
tenggang rasa dan lain sebagainya.
Disamping itu, Bab IV Pasal 19 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dikatakan
bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta
memberikan ruang yang cukup yang cukup bagi prakarsa, krativitas dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik. Sesuai isi
peraturan pemerintah di atas maka ada sejumlah prinsip khusus dalam pengelolahan
pembelajaran, sebagai berikut :
1. Interaktif
Prinsip interaktif mengandung makna bahwa mengajar bukan hanya
sekedar menyampaikan pengetahuan dari guru ke siswa; akan tetapi mengajar
dianggap sebagai proses mengatur lingkungan yang dapat merangsang siswa
untuk belajar. Dengan demikian, proses pembelajaran adalah proses interaksi baik
antara guru dan siswa, antara siswa dan siswa, maupun antara siswa dengan
lingkungannya. Melalui proses interaksi, memungkinkan kemampuan siswa akan
berkembang baik mental maupun intelektual.
15 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran
2. Inspiratif
Proses pembelajaran adalah proses yang inspiratif yang memungkinkan
siswa untuk mencoba dan melakuakan sesuatu. Berbagai informasi dan proses
pemecahan masalah dalam pembelajaran bukan harga mati, yang bersifat mutlak,
akan tetapi merupakan hipotesis yang merangsang siswa untuk mau mencoba dan
mengujinya. Oleh karena itu, guru mesti membuka berbagai kemungkinan yang
dapat dikerjakan siswa. Biarkan siswa berbuat dan berpikir sesuai dengan
inspirasinya sendiri, sebab pengetahuan pada dasarnya bersifat subjektif yang bisa
dimaknai oleh setiap subjek belajar.
3. Menyenangkan
Proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan seluruh
potensi siswa. Seluruh hanya mungkin dapat berkembang manakala siswa
terbebas dari rasa takut dan menenangkan. Oleh karena itu perlu diupayakan agar
proses pembelajaran merupak proses yang menyenangkan (enjoyful learning).
Proses pembelajaran yang menyengkan bisa dilakukan pertama, dengan menata
ruangan yang apik dan apik dan menarik, yaitu yang memenuhi unsur kesehatan,
misalnya dengan mengatur cahaya, ventilasi dan sebagainya; serta memenuhi
unsur keindahan, misalnya cat tembok yang esgar dan bersih, bebas dari debu,
lukisan dan karya-karya siswa yang tertata, pas bunga dan lain sebagainya.
Kedua, melalui pengelolahan pembelajaran yang hidup dan bervariasi, yakni
dengan menggunakan pola dan model pembelajaran, media dan sumber belajar
yang relevan serta gerakan-gerakan guru yang mampu membangkitkan motivasi
belajar siswa.
4. Menantang
Proses pembelajaran adalah proses yang mendorong siswa untuk
mengembangkan kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja otak secara
maksimal. Kemampuan tersebut dapat ditumbuhkan dengan cara
mengembangkan rasa ingin tahu siswa melalui kegiatan mencoba-coba, berpikir
secara intuitif atau bereksplorasi. Apapun yang diberikan dan dilakukan oleh guru
harus dapat merangsang siswa untuk berpikir (learning how to learn) dan
melakukan (learning how to do). Apabila guru hendak memberikan informasi
16 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran
hendaknya tidak memberikan informasi yang sudah jadi yang siap “ditelan”
siswa, akan tetapi informasi yang mampu membangkitkan siswa untuk mau
mengunyahnya, untuk memikirkannya sebelum diambil kesimpulan. Untuk itu
dalam hal-hal tertentu sebaliknya guru memberikan informasi yang “meragukan”,
kemudian karena keraguan itulah siswa terangsang untuk membuktikannya.
5. Motivasi
Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk membelajarkan siswa.
Tanpa adanya motivasi, tidak mungkin siswa memiliki kemauan untuk belajar.
Oleh karena itu, membangkitkan motivasi merupakan salah satu peran dan tugas
guru dalam setiap proses pembelajaran. Motivasi ddapat diartikan sebagai
dorongan yang memungkinkan siswa untuk bertindak atau melakukan sesuatu.
Dorongan itu hanya mungkin muncul dalam diri siswa manakala siswa merasa
membutuhkan (need). Siswa yang merasa butuh akan bergerak dengan sendirinya
untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab itu dalam rangka membangkitkan
motivasi, guru harus dapat menunjukan pentingnya pengalaman dan materi
belajar bagi kehidupan siswa, dengan demikian siswa akan belajar bukan hanya
sekedar untuk memperoleh nilai atau pujian akan tetapi didorong oleh keinginan
untuk memenuhi kebutuhannya.
17 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran
BAB III
PENUTUP
Hakikat strategi pembelajaran adalah sebagai perencanaan yang berisi tentang
rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi
pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan
metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang
disusun untuk mencapai tujuan tertenu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran.
Tugas seorang guru untuk memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang akan
digunakan saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung, dengan memperhatikan konsep,
istilah, jenis dan prinsip-prinsip dari strategi pembelajaran tersebut.
Setiap jenis strategi pembelajaran dan teknik penyampaian memiliki kekurangan dan
kelebihan, ini akan menjadi tugas pengajar untuk mempunyai keterampilan lebih, agar proses
pembelajaran lancar dan mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum.
18 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran
DAFTAR PUSTAKA
Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008. Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya.
Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:
Prenada Media Group.
19 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran