30
MATERI MATA KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN BIOLOGI HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN Disusun oleh : KELOMPOK 2 Muhammad Akid M. Aflah Nova Riska Sapitri Winda Fitri Maretta Amanda Rahmaniah Putri Dosen Pembimbing : Dr. Rahmi Susanti, M.Si Meilinda, M.Pd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Hakikat strategi pembelajaran - pendidikan biologi 2011 universitas sriwijaya

Citation preview

Page 1: BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

MATERI MATA KULIAH STRATEGI PEMBELAJARAN BIOLOGI

HAKIKAT STRATEGI PEMBELAJARAN

Disusun oleh :

KELOMPOK 2

Muhammad Akid M. Aflah

Nova Riska Sapitri

Winda Fitri Maretta

Amanda Rahmaniah Putri

Dosen Pembimbing :

Dr. Rahmi Susanti, M.Si

Meilinda, M.Pd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

2012/ 2013

Page 2: BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang

Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan

sumber belajar terhadap lingkungannya. Pembelajaran adalah bagian dari suatu sistem

yang terdiri atas unsur tujuan, bahan pelajaran, strategi, alat, siswa, dan guru. Sehingga

hakikat dari belajar yaitu perubahan tingkah laku seseorang baik afektif, kognitif

maupun psikomotorik.

Semua unsur-unsur tersebut saling berkaitan satu sama lain yang berorientasi

pada tujuan. Seperti yang kita ketahui bahwa tugas seorang guru adalah mengajar,

dimana guru harus mampu membelajarkan siswa untuk mencapai tujuan, kompetensi

tertentu, dan mengetahui keberhasilan pencapaian tersebut. Tujuan dan kompetensi

tersebut telah dirumuskan dalam kurikulum sebagai pedoman pelaksanaan proses

pembelajaran.

Melalui sistem perencanaan yang sistematis, seorang guru mampu

menggambarkan hambatan-hambatan yang mungkin akan dihadapi sehingga dapat

menentukan berbagai strategi pembelajaran. Maka perlu adanya strategi yang tepat agar

proses pembelajaran dapat berjalan dengan maksimal. Dalam proses pembelajaran yang

menjadi persoalan pokok adalah bagaimana memilih dan menentukan strategi

pembelajaran atau strategi belajar mengajar (SBM). Strategi belajar mengajar dapat

menentukan jenis interaksi di dalam proses pembelajaran. Stragi pembelajaran yang

digunakan harus memicu timbulnya aktivitas belajar yang baik, aktif, kreatif, efektif,

dan efisien, sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai semaksimal mungkin.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah yang dimaksud dengan strategi pembelajaran?

2. Apakah saja yang dimaksud dengan model, pendekatan, metode, teknik, dan

taktik dalam strategi pembelajaran?

3. Sebutkan konsep-konsep dasar strategi pembelajaran?

2 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran

Page 3: BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

4. Sebutkan komponen-komponen dalam klasifikasi strategi pembelajaran?

5. Apakah yang dimaksud prinsip-prinsip penggunaan strategi pembelajaran?

1.3 Tujuan Masalah

1. Mengetahui pengertian strategi pembelajaran.

2. Mengetahui pengertian dari beberapa istilah dalam strategi pembelajaran,

diantaranya yaitu: model, pendekatan, metode, teknik, dan taktik.

3. Menyebutkan konsep-konsep strategi pembelajaran.

4. Menyebutkan komponen-komponen dalam klasifikasi strategi pembelajaran.

5. Mengetahui komponen-komponen penggunaan strategi pembelajaran.

3 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran

Page 4: BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Strategi Pembelajaran

Strategi berasal dari kata Yunani strategia yang berarti ilmu perang atau panglima

perang, stratus (militer), ago (memimpin) serta stratego (merencanakan). Berdasarkan

pengertian ini, maka strategi adalah suatu seni yang merancang operasi didalam peperangan,

seperti cara-cara mengatur posisi atau siasat berperang , angkatan darat atau laut. Strategia

dapat pula diartikan sebagai suatu keterampilan mengatur suatu kejadian atau peristiwa.

Dalam pengertian sempit bahwa istilah strategi itu sama dengan pengertian metode

yaitu sama-sama merupakan cara dalam rangka pencapaian tujuan. Dalam pengertian luas

sebagaimana dikemukakan Newman dan Logan (Abin Syamsuddin Makmun, 2003)

mengemukakan empat unsur strategi dari setiap usaha, yaitu:

1. Mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi hasil (out put) dan

sasaran (target) yang harus dicapai, dengan mempertimbangkan aspirasi dan

selera masyarakat yang memerlukannya.

2. Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama (basic way) yang

paling efektif untuk mencapai sasaran.

3. Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah (steps) yang akan dtempuh

sejak titik awal sampai dengan sasaran.

4. Mempertimbangkan dan menetapkan tolok ukur (criteria) dan patokan ukuran

(standard) untuk mengukur dan menilai taraf keberhasilan (achievement) usaha.

Kata belajar berarti berusaha memperoleh kepandaian atau ilmu (KBBI,1989). Bruner

mengemukakan proses belajar yang terdiri atas 3 tahapan, yaitu tahapan informasi,

transformasi, dan evaluasi. Yang dimaksud tahapan informasi adalah proses penjelasan,

penguraian atau pengarahan mengenai prinsip-prinsip struktur pengetahuan, keterampilan,

dan sikap. Tahap transformasi adalah proses peralihan atau perpindahan prinsip-prinsip

struktur tadi ke dalam diri peserta didik. Kata belajar berarti proses tingkah laku pada peserta

didik akibat adanya interaksi antara individu dan lingkungan nya melalui pengalam dan

4 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran

Page 5: BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

latihan. Perubahan ini terjadi secara menyeluruh, menyangkut aspek kognitif, afektif, dan

psikomotor. Istilah pembelajaran berhubungan erat dengan pengertian belajar dan mengajar.

Belajar, mengajar dan pembelajaran terjadi bersama-sama. Belajar dapat terjadi tanpa guru

atau tanpa kegiatan mengajar dan pembelajaran formal lain. Sedangkan mengajar meliputi

segala hal yang guru lakukan di dalam kelas Duffy dan Roehler (1989) mengatakan apa yang

dilakukan guru agar proses belajar mengajar berjalan lancar, bermoral dan membuat siswa

merasa nyaman merupakan bagian dari aktivitas mengajar, juga secara khusus mencoba dan

berusaha untuk mengimplementasikan kurikulum dalam kelas.

Sementara itu pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan untuk membantu

proses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang dirancang, disusun sedemikian

rupa untuk mempengaruhi dan mendukung terjadinya proses belajar siswa yang bersifat

internal. Jadi pembelajaran adalah suatu aktivitas yang dengan sengaja untuk memodifikasi

berbagai kondisi yang diarahkan untuk tercapainya suatu tujuan yaitu tercapainya tujuan

kurikulum.

Menurut beberapa ahli beranggapan bahwa strategi pembelajaran mencakup hal-hal

yang berkaitan dengan proses internalisasi sistem bahasa. Berikut beberapa pendapat

mengenai pengertian strategi pembelajaran, diantaranya yaitu:

J.R. David (1976) : "perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang

didesain untuk mencapai tujuan pembelajaran".

Kemp (1995) : "kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan guru dan siswa agar

tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan e.sien"

Dick &Carey (1985) "suatu set materi dan prosedur pembelajaran yg digunakan

secara bersama-sama untuk menimbulkan hasil belajar"

Jadi Strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai perencanaan yang berisi

tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Strategi pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk

penggunaan metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam

pembelajaran yang disusun untuk mencapai tujuan tertenu. Dalam hal ini adalah tujuan

pembelajaran.

2.2 Istilah dalam Strategi Pembelajaran

Beberapa istilah yang hampir sama dengan strategi yaitu metode, pendekatan teknik

atau taktik dalam pembelajaran.

5 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran

Page 6: BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

1. Metode

Metode merupakan upaya untuk mengimplementasikan rencana yang sudah

disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara

optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan.

Strategi menunjuk pada sebuah perencanaan untuk mencapai sesuatu, sedangkan

metode adalah cara yang dapat digunakan untuk melaksanakan strategi. Dengan

demikian suatu strategi dapat dilaksanakan dengan berbagai metode.

2. Pendekatan (Approach)

Pendekatan (approach) merupakan titik tolak atau sudut pandang kita

terhadap proses pembelajaran. Strategi dan metode pembelajaran yang digunakan

dapat bersumber atau tergantung dari pendekatan tertentu. Roy Killen (1998)

misalnya, mencatat ada dua pendekatan dalam pembelajaran, yaitu pendekatan

yang berpusat pada guru (teacher-centred approaches) dan pendekatan yang

berpusat pada siswa (student-centred approaches). Pendekatan yang berpusat

pada guru menurunkan strategi pembelajaran langsung (direct instruction),

pembelajaran deduktif atau pembelajaran ekspositori. Sedangkan, pendekatan

pembelajaran yang berpusat pada siswa menurunkan strategi pembelajaran

discovery dan inkuiri serta strategi pembelajaran induktif.

3. Teknik

Teknik adalah cara yang dilakukan seseorang dalam rangka

mengimplementasikan suatu metode. Misalnya, cara yang harus dilakukan agar

metode ceramah berjalan efektif dan efisien. Dengan demikian, sebelum

seseorang melakukan proses ceramah sebaiknya memperhatikan kondisi dan

situasi. Misalnya, berceramah pada siang hari setelah makan siang dengan jumlah

siswa yang banyak tentu saja akan berbeda jika ceramah itu dilakukan pada pagi

hari dengan jumlah siswa yang terbatas.

4. Taktik

Taktik adalah gaya seseorang dalam melaksanakan suatu teknik atau

metode tertentu. Taktik sifatnya lebih individual, walaupun dua orang samasama

menggunakan metode ceramah dalam situasi dan kondisi yang sama, sudah pasti

6 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran

Page 7: BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

mereka akan melakukannya secara berbeda, misalnya dalam taktik menggunakan

ilustrasi atau menggunakan gaya bahasa agar materi yang disampaikan mudah

dipahami. Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa suatu strategi

pembelajaran yang diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang

digunakan, sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu dapat ditetapkan

berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran

guru dapat menentukan teknik yang dianggapnya relevan dengan metode, dan

penggunaan teknik itu setiap guru memiliki taktik yang mungkin berbeda

antaraguru yang satu dengan yang lain.

2.3 Konsep Dasar Strategi Pembelajaran

Konsep dasar strategi belajar mengajar ini meliputi hal-hal: (1) menetapkan

spesifikasi dan kualifikasi perubahan perilaku pebelajar; (2) menentukan pilihan berkenaan

dengan pendekatan terhadap masalah belajar mengajar, memilih prosedur, metode dan teknik

belajar mengajar; dan (3) norma dan kriteria keberhasilan kegiatan belajar mengajar. Strategi

dapat diartikan sebagai suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam rangka

mencapai sasaran yang telah ditentukan. Dikaitkan dengan belajar mengajar, strategi bisa

diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru, murid dalam perwujudan kegiatan belajar

mengajar untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Menurut Newman dan Mogan

strategi dasar setiap usaha meliputi empat masalah masing-masing adalah sebagai berikut.

1. Pengidentifikasian dan penetapan spesifiakasi dan kualifikasi hasil yang harus

dicapai dan menjadi sasaran usaha tersebut dengan mempertimbangkan

aspirasi masyarakat yang memerlukannya.

2. Pertimbangan dan pemilihan pendekatan utama yang ampuh untuk mencapai

sasaran.

3. Pertimbangan dan penetapan langkah-langkah yang ditempuh sejak awal

sampai akhir.

4. Pertimbangan dan penetapan tolok ukur dan ukuran baku yang akan digunakan

untuk menilai keberhasilan usaha yang dilakukan.

Kalau diterapkan dalam konteks pembelajaran, keempat strategi dasar tersebut bisa

diterjemahkan menjadi: (1) mengidentifikasi dan menetapkan spesifikasi dan kualifikasi

perubahan tingkah laku kepribadian peserta didik yang diharapkan; (2) memilih sistem

7 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran

Page 8: BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

pendekatan belajar mengajar berdasarkan aspirasi dan pandangan hidup masyarakat; (3)

memilih dan menetapkan prosedur, metode dan teknik belajar mengajar yang dianggap paling

tepat, efektif, sehingga dapat dijadikan pegangan oleh para guru dalam menunaikan kegiatan

mengajarnya; dan (4) menetapkan norma-norma dan batas minimal keberhasilan atau kriteria

dan standar keberhasilan sehingga dapat dijadikan pedoman oleh guru dalam melakukan

evaluasi hasil kegiatan belajar mengajar yang selanjutnya akan dijadikan umpan balik buat

penyempurnaan sistem instruksional yang bersangkutan secara keseluruhan. Dari uraian di

atas tergambar bahwa ada empat masalah pokok yang sangat penting yang dapat dan harus

dijadikan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar supaya sesuai dengan yang

diharapkan. Pertama, spesifikasi dan kualifikasi perubahan tingkah laku yang diinginkan

sebagai hasil belajar mengajar yang dilakukan. Dengan kata lain apa yang harus dijadikan

sasaran dari kegiatan belajar mengajar tersebut. Sasaran ini harus dirumuskan secara jelas dan

konkrit sehingga mudah dipahami oleh peserta didik. Perubahan perilaku dan kepribadian

yang kita inginkan terjadi setelah siswa mengikuti suatu kegiatan belajar mengajar itu harus

jelas, misalnya dari tidak bisa membaca berubah menjadi dapat membaca. Suatu kegiatan

belajar mengajar tanpa sasaran yang jelas, berarti kegiatan tersebut dilakukan tanpa arah atau

tujuan yang pasti. Lebih jauh suatu usaha atau kegiatan yang tidak punya arah atau tujuan

pasti, dapat menyebabkan terjadinya penyimpangan-penyimpangan dan tidak tercapainya

hasil yang diharapkan. Kedua, memilih cara pendekatan belajar mengajar yang dianggap

paling tepat dan efektif untuk mencapai sasaran. Bagaimana cara kita memandang suatu

persoalan, konsep, pengertian dan teori apa yang kita gunakan dalam memecahkan suatu

kasus akan mempengaruhi hasilnya. Suatu masalah yang dipelajari oleh dua orang dengan

pendekatan berbeda, akan menghasilkan kesimpulan-kesimpulan yang tidak sama. Norma-

norma sosial seperti baik, benar, adil, dan sebagainya akan melahirkan kesimpulan yang

berbeda bahkan mungkin bertentangan kalau dalam cara pendekatannya menggunakan

berbagai disiplin ilmu. Pengertian-pengertian, konsep, dan teori ekonomi tentang baik, benar,

atau adil, tidak sama dengan baik, benar atau adil menurut pengertian konsep dan teori

antropologi. Juga akan tidak sama apa yang dikatakan baik, benar atau adil kalau kita

menggunakan pendekatan agama karena pengertian, konsep, dan teori agama mengenai baik,

benar atau adil itu jelas berbeda dengan konsep ekonomi maupun antropologi. Begitu juga

halnya dengan cara pendekatan terhadap kegiatan belajar mengajar dalam pembelajaran.

Ketiga, memilih dan menetapkan prosedur, metode, dan teknik belajar mengajar yang

dianggap paling tepat dan efektif. Metode atau teknik penyajian untuk memotivasi siswa agar

8 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran

Page 9: BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

mampu menerapkan pengetahuan dan pengalamannya untuk memecahkan masalah, berbeda

dengan cara atau supaya murid-murid terdorong dan mampu berfikir bebas dan cukup

keberanian untuk mengemukakan pendapatnya sendiri. Perlu dipahami bahwa suatu metode

mungkin hanya cocok dipakai untuk mencapai tujuan tertentu. Jadi dengan sasaran yang

berbeda hendaknya jangan menggunakan teknik penyajian yang sama. Keempat, menetapkan

norma-norma atau kriteria keberhasilan sehingga guru mempunyai pegangan yang dapat

dijadikan ukuran untuk menilai sampai sejauh mana keberhasilan tugas-tugas yang telah

dilakukannya. Suatu program baru bisa diketahui keberhasilannya setelah dilakukan evaluasi.

Sistem penilaian dalam kegiatan belajar mengajar merupakan salah satu strategi yang

tidak bisa dipisahkan dengan strategi dasar lain. Apa yang harus dinilai dan bagaimana

penilaian itu harus dilakukan termasuk kemampuan yang harus dimiliki oleh guru. Seorang

siswa dapat dikategorikan sebagai murid yang berhasil bisa dilihat dari berbagai segi. Bisa

dilihat dari segi kerajinannya mengikuti tatap muka dengan guru, perilaku sehari-hari di

sekolah, hasil ulangan, hubungan sosial, kepemimpinan, prestasi olah raga, keterampilan dan

sebagainya atau dilihat dan berbagai aspek. Keempat dasar strategi tersebut merupakan satu

kesatuan yang utuh antara dasar yang satu dengan dasar yang lain saling menopang dan tidak

bisa dipisahkan.

2.4 Jenis-jenis strategi pembelajaran

a. Strategi Pembelajaran berdasarkan Penekan Komponen dalam Program Pengajaran

1. Strategi Pembelajaran yang Berpusat pada Pengajar

Strategi pembelajaran yang berpusat pada pengajar merupakan strategi yang

paling tua, disebut juga strategi pembelajaran tradisional. Ada yang berpendapat

bahwa mengajar adalah menyampaikan informasi kepada peserta didik. Dalam

pengertian demikian, tekanan strategi pembelajaran berada pada pengajaritu sendiri.

Pengajar berlaku sebagai sumber informasi yang mempunyai posisi sangat dominan.

Pengajar harus mengalihkan pengetahuannya kepada peserta didik dan menyampaikan

keterangan dan informasi yang sebanyak-banyaknya kepada peserta didik. Belajar

dalam pendekatan ini adalah usaha untuk menerima informasi dari pengajar sehingga

dalam aktivitas pembelajaran peserta diidk cendrung menjadi pasif. Strategi

pembelajaran yang berpusat pada pengajaran ini disebut teacher centre strategies.

9 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran

Page 10: BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

Teknik pennyajian pelajaran yang parallel dengan strategi pembelajaran ini

adalah teknik ceramah, teknik team teaching, teknik sumbnag saran, teknik

demonstrasi dan teknik antardisiplin.

2. Strategi Pembelajaran yang Berpusat pada Peserta Didik

Tujuan mengajar pada strategi ini adalah membelajarkan peserta didik.

Membelajarkan berarti meningkatkan kemampuan peserta didik untuk memproses,

menemukan dan menggunakan informasi bagi perkembangan diri peserta didik dalam

konteks lingkungannya. Strategi pembelajaran yang berpusat pada peserta didik

bertitik tolak pada sudut pandang yang memberi arti bahwa mengajar merupakan

usaha untuk menciptakan sistem lingkungan yang mengoptimalkan kegiatan belajar.

Yang menjadi pusat perhatian dalam proses pembelajaran ialah peserta didik,

menitikberatkan pada usaha meningkatkan kemampuan peserta didik untuk

menemukan, memahami dan memproses informasi.

Peserta didik bukan objek pendidikan karena sebagai manusia ia adalah subjek

dalam modalitas. Dalam proses pembelajaran peserta didik berusaha secara aktif

untuk mengembangkan dirinya di bawah bimbingan pengajar.

3. Strategi Pembelajaran yang Berpusat pada Materi Pengajaran

Materi pelajaran dapat dibedakan antara materi formal dan materi informal.

Materi formal adalah isi pelajaran yang terdapat dalam buku-buku teks resmi di

sekolah, sedangkan materi informal ialah bahan-bahan yang bersumber dari

lingkungan sekolah yang bersangkutan. Bahan-bahan yang bersifat informal ini di

butuhkan agar pengajaran lebih relevan dan actual atau berdasarkan situasi nyata.

Pada strategi yang berpusat pada materi pengajaran bertitik tolak dari pendapat

yang mengemukakan bahwa belajar adalah usaha untuk memperoleh dan menguasai

informasi. Dalam hal ini strategi pembelajaran dipusatkan pada materi pelajaran.

Menurut Gulo (2002) dalam strategi ini diperhatikan dua hal. Pertama, kecendrungan

pada domisi kognitif di mana pendidikan afektif dan keterampilan kurang mendapat

perhatian yang memadai dalam kerangka peningkatan kualitas manusia yang

seutuhnya. Kedua, materi pelajaran yang disampaikan di kelas, yang dimuat dalam

buku teks, akan makin using dengan pesatnya dalam perkembangan bidang ilmu

10 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran

Page 11: BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

pengetahuan dan teknologi. Materi ajar lebih berfungsi sebagai masukan yang akan

berbaur dalam proses pembelajaran.

b. Strategi Pembelajaran berdasarkan Kegiatan Pengolahan Pesan atau Materi

1. Strategi Pembelajaran Ekspositoris

Strategi pembelajaran ekspositoris merupakan strategi berbentuk penguraian, baik

bahan tertulis ataupun penjelasan atau penyajian verbal. Pengajar mengolah materi

secara tuntas sebelum disampaikan di depan kelas. Strategi pembelajaran ini

menyiasati agar semua komponen-komponen pembentuk sistem instruksional

mengarah pada sampainya isi pelajaran kepada peserta didik secara langsung. Dalam

strategi ini pengajar berperan sangat dominan, sedangkan murid bersifat pasif atau

menerima saja.

Teknik penyajian yang paralel dengan strategi ini adalah teknik ceramah, diskusi,

interaksi massa, antardisiplin, simulasi, demonstrasi dan team teaching.

2. Strategi Pembelajaran Heuristik atau Kuriorstik

Strategi pembelajaran ini bertolak belakang dengan strategi pembelajaran

ekspositoris, karena dalam strategi ini peserta didik berperan dominan dalam proses

pembelajaran. Strategi ini menyiasati agar aspek-aspek pembentuk komponen dalam

sistem instruksional mengarah pada pengaktifan peserta didik, mereka mencari dan

menemukan sendiri fakta, prinsip dan konsep yang mereka butuhkan.

Pada awal pembelajaran, pengajar mengarahkan peserta didik kepada data-data

terpilih. Selanjutnya peserta didik akan merumuskan kesimpulan berdasarkan data-

data tersebut. Bila kesimpulan benar, maka tercapailah tujuan strategi ini dan proses

berakhir. Sebaliknya jika kesimpulan yang dihasilkan mahasiswa salah, maka

pengajar bisa memberikan data baru sampai peserta didik menemukan kesimpulan

yang tepat.

Teknik penyajian yang tepat untuk strategi ini adalah inquiri, eksperimen,

penemuan, pemecahan masalah, eknik nondirektif, penyajian secara kasus dan teknik

penyajian kerja lapangan.

11 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran

Page 12: BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

c. Strategi Pembelajaran berdasarkan Pesan atau Materi

1. Strategi Pembelajaran Deduktif

Dalam strategi pembelajaran deduktif pesan diolah mulai dari hal umum menuju

kepada hal yang khusus, dari hal-hal yang abstrak menuju ke hal yang nyata.

Langkah-langkah seperti berikut, pertama-tama pengajar memilih pengetahuan

untuk diajarkan. Lalu pengajar memberi pengetahuan kepada peserta didik. Kemudian

pengajar memberikan contoh-contoh dan membuktikannya kepada peserta didik.

Teknik yang paralel denagn strategi ini adalah teknik ceramah.

2. Strategi Pembelajaran Induktif

Ialah pengolahan pesan yang dimulai dari hal-hal yang khusus, dari peristiwa-

peristiwa yang bersifat individual menuju generalisasi, dari pengalaman-pengalaman

empiris menuju konsep yang bersifat umum.

Langkah-langkah pengajarannya, pertama-tama pengajar memilih bagian dari

pengetahuan, aturan umum, prinsip, konsep, dst yang akan diajarkan. Lalu menyajikan

contoh-contoh spesifik untuk dijadikan bagian penyusun hipotesis. Kemudian, bukti-

bukti disajiakn denagn maksud untuk membenarkan atau menyangkal bagian dari

hipotesis tersebut. Terakhir peserta didik menyimpulkan bukti dan contoh-contoh

tersebut.

Teknik penyajian yang paralel dengan strategi ini adalah teknik penemuan, satuan

pengajaran, penyajian secara kasus dan teknik nondirektif.

d. Strategi Pembelajaran berdasarkan Cara Memproses Penemuan

1. Strategi Pembelajaran Ekspositoris

Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya, strategi pembelajaran ekspositoris

merupakan strategi berbentuk penguraian, baik bahan tertulis ataupun penjelasan atau

penyajian verbal. Pengajar mengolah materi secara tuntas sebelum disampaikan di

depan kelas. Strategi pembelajaran ini menyiasati agar semua komponen-komponen

pembentuk sistem instruksional mengarah pada sampainya isi pelajaran kepada

peserta didik secara langsung. Dalam strategi ini pengajar berperan sangat dominan,

sedangkan murid bersifat pasif atau menerima saja.

12 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran

Page 13: BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

2. Strategi Pembelajaran Dicovery

Discovery adalah proses mental peserta didik yang mampu mengasimilasikan

sebuah konsep atau prinsip. Dalam strategi ini peserta didik dibiarkan menemukan

sendiri atau mengalami proses mental itu sendiri. Pengajar hanya membimbing dan

memberikan instruksi. Pengajar juga harus berusaha meningkatkan aktivitas peserta

didik dalam proses pembelajaran.

Kelemahan strategi ini ialah kurang efektif saat diterapkan pada kelas yang

jumlah peserta didiknya banyak.

Teknik penyajian yang paralel dengan strategi ini adalah teknik, karya wisata,

kerja lapangan dan teknik nondirektif.

2.5 Prinsip-prinsip Penggunaan Strategi Pembelajaran

Yang dimaksud dengan prinsip-prinsip dalam bahasan ini adalah hal-hal yang harus

diperhatikan dalam menggunakan strategi pembelajaran. Prinsip umum penggunaan strategi

pembelajaran adalah bahwa tidak semua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk

mencapai semua tujuan dan semua keadaan. Setiap strategi memiliki kekhasan sendiri-

sendiri. Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Killen (1998): “No teaching strategy is better

that others in all circumtances, so you have to be able to use a variety of teaching strategies,

and make rational decisions abaout when each of the teaching strategies is likely to most

effective.”

Apa yang dikemukakan Killen itu jelas bahwa guru harus mampu memilih strategi yang

dianggap cocok dengan keadaan. Oleh sebab itu, guru perlu memahami prinsip-prinsip umum

penggunaan strategi pembelajaran sebab sebagai berikut:

1. Berorientasi pada Tujuan

Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan komponen yang utama.

Segala aktivitas guru dan siswa, mestilah diupayakan untuk mencapai tujuan yang

telah ditentukan. Ini sangat penting, sebab mengajar adalah proses yang

bertujuan. Oleh karenanya keberhasilan suatu strategi pembelajaran dapat

ditentukan dari keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran.

Tujuan pembelajaran dapat menentukan suatu strategi yang harus

dugunakan guru. Hal ini sering dilupakan guru. Guru yang senang berceramah,

13 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran

Page 14: BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

hampir setiap tujuan menggunakan strategi penyampaian, seakan-akan dia

berpikir bahwa segala jenis tujuan dapat dicapai dengan strategi yang demikian.

Hal ini tentu saja keliru. Apabila kita menginginkan siswa terampilan

menggunakan alat tertentu, katakanlah terampil menggunakan termometer

sebagai alat pengukur suhu badan, tidak mungkin menggunakan strategi

penyampaian (bertutur). Untuk mencapai tujuan yang demikian, siswa harus

berpraktik secara langsung. Demikianlah juga halnya manakala kita

menginginkan agar siswa dapat menyebutkan hari dan tanggal proklamasi

kemerdekaan suatu negara, tidak akan efektif kalau menggunakan strategi

pemecahan masalah (diskusi). Untuk mengejar tujuan yang demikian cukup

dengan guru menggunakan strategi bertutur (ceramah) atau pengajaran secara

langsung.

2. Aktivitas

Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta atau informasi. Belajar adalah

berbuat; memperoleh pengalaman tertentu sesuai dengan tujuan yang diharapkan.

Karena itu, strategi pembelajaran harus dapat mendorong aktivitas siswa.

Aktivitas tidak dimaksudkan terbatas pada aktivitas fisik, akan tetapi juga

meliputi aktivitas yang bersifat psikis seperti aktivitas mental. Guru sering lupa

dengan hal ini. Banyak guru yang terkecoh oleh sikap siswa yang pura-pura aktif

padahal sebenarnya tidak.

3. Individualitas

Mengajar adalah usaha mengembangkan setiap individu siswa. Walaupun

kita mengajar pada sekelompok siswa, namun pada hakikatnya yang ingin kita

capai adalah perubahan perilaku setiap siswa. Sama seperti seorang dokter.

Dikatakan seorang dokter yang jitu dan professional manakala ia menangani 50

orang pasien, seluruhnya sembuh; dan dikatakan dokter yang tidak baik manakala

ia menangani 50 pasien, 49 sakitnya bertambah parah ataumalah mati. Demikian

juga seorang guru, dikatakan guru yang baik dan professional manakala ia

menangani 50 orang siswa seluruhnya berhasil mencapai tujuan; dan sebaliknya

dikatakan tidak baik atau tidak berhasil manakala ia menangani 50 orang siswa,

49 tidak berhasil mencapai tujuan pembelajaran. Oleh karena itu, dilihat dari segi

14 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran

Page 15: BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

jumlah siswa sebaiknya standar keberhasilan guru ditentukan setinggi-tingginya.

Semakin tinggi standar keberhasilan ditentukan, maka semakin berkualitas proses

pembelajaran.

4. Integritas

Mengajar harus dipandang sebagai usaha mengembangakan seluruh pribadi

siswa. Mengajar bukan hanya mengembangkan kognitif saja, akan tetapi harus

meliputi pengembangan aspek afektif dan aspek psikomotorik. Oleh karena itu

strategi pembelajaran harus dapat mengembangkan seluruh kepribadian siswa

secara terintegritas. Penggunaan metode diskusi contohnya, guru harus dapat

merancang pelaksanaan metode pelaksanaan diskusi tak hanya terbatas pada

aspek intelektual saja akan tetapi, harus dapat mendorong siswa agar mereka

dapat berkembang secara keseluruhan, misalkan mendorong siswa agar dapat

menghargai pendapat orang lain, mendorong siswa agar berani mengeluarkan

gagasan atau ide-ide yang orisinil, mendorong siswa untuk bersikap jujur,

tenggang rasa dan lain sebagainya.

Disamping itu, Bab IV Pasal 19 Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 dikatakan

bahwa proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi siswa untuk berpartisipasi aktif, serta

memberikan ruang yang cukup yang cukup bagi prakarsa, krativitas dan kemandirian sesuai

dengan bakat, minat dan perkembangan fisik, serta psikologis peserta didik. Sesuai isi

peraturan pemerintah di atas maka ada sejumlah prinsip khusus dalam pengelolahan

pembelajaran, sebagai berikut :

1. Interaktif

Prinsip interaktif mengandung makna bahwa mengajar bukan hanya

sekedar menyampaikan pengetahuan dari guru ke siswa; akan tetapi mengajar

dianggap sebagai proses mengatur lingkungan yang dapat merangsang siswa

untuk belajar. Dengan demikian, proses pembelajaran adalah proses interaksi baik

antara guru dan siswa, antara siswa dan siswa, maupun antara siswa dengan

lingkungannya. Melalui proses interaksi, memungkinkan kemampuan siswa akan

berkembang baik mental maupun intelektual.

15 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran

Page 16: BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

2. Inspiratif

Proses pembelajaran adalah proses yang inspiratif yang memungkinkan

siswa untuk mencoba dan melakuakan sesuatu. Berbagai informasi dan proses

pemecahan masalah dalam pembelajaran bukan harga mati, yang bersifat mutlak,

akan tetapi merupakan hipotesis yang merangsang siswa untuk mau mencoba dan

mengujinya. Oleh karena itu, guru mesti membuka berbagai kemungkinan yang

dapat dikerjakan siswa. Biarkan siswa berbuat dan berpikir sesuai dengan

inspirasinya sendiri, sebab pengetahuan pada dasarnya bersifat subjektif yang bisa

dimaknai oleh setiap subjek belajar.

3. Menyenangkan

Proses pembelajaran adalah proses yang dapat mengembangkan seluruh

potensi siswa. Seluruh hanya mungkin dapat berkembang manakala siswa

terbebas dari rasa takut dan menenangkan. Oleh karena itu perlu diupayakan agar

proses pembelajaran merupak proses yang menyenangkan (enjoyful learning).

Proses pembelajaran yang menyengkan bisa dilakukan pertama, dengan menata

ruangan yang apik dan apik dan menarik, yaitu yang memenuhi unsur kesehatan,

misalnya dengan mengatur cahaya, ventilasi dan sebagainya; serta memenuhi

unsur keindahan, misalnya cat tembok yang esgar dan bersih, bebas dari debu,

lukisan dan karya-karya siswa yang tertata, pas bunga dan lain sebagainya.

Kedua, melalui pengelolahan pembelajaran yang hidup dan bervariasi, yakni

dengan menggunakan pola dan model pembelajaran, media dan sumber belajar

yang relevan serta gerakan-gerakan guru yang mampu membangkitkan motivasi

belajar siswa.

4. Menantang

Proses pembelajaran adalah proses yang mendorong siswa untuk

mengembangkan kemampuan berpikir, yakni merangsang kerja otak secara

maksimal. Kemampuan tersebut dapat ditumbuhkan dengan cara

mengembangkan rasa ingin tahu siswa melalui kegiatan mencoba-coba, berpikir

secara intuitif atau bereksplorasi. Apapun yang diberikan dan dilakukan oleh guru

harus dapat merangsang siswa untuk berpikir (learning how to learn) dan

melakukan (learning how to do). Apabila guru hendak memberikan informasi

16 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran

Page 17: BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

hendaknya tidak memberikan informasi yang sudah jadi yang siap “ditelan”

siswa, akan tetapi informasi yang mampu membangkitkan siswa untuk mau

mengunyahnya, untuk memikirkannya sebelum diambil kesimpulan. Untuk itu

dalam hal-hal tertentu sebaliknya guru memberikan informasi yang “meragukan”,

kemudian karena keraguan itulah siswa terangsang untuk membuktikannya.

5. Motivasi

Motivasi adalah aspek yang sangat penting untuk membelajarkan siswa.

Tanpa adanya motivasi, tidak mungkin siswa memiliki kemauan untuk belajar.

Oleh karena itu, membangkitkan motivasi merupakan salah satu peran dan tugas

guru dalam setiap proses pembelajaran. Motivasi ddapat diartikan sebagai

dorongan yang memungkinkan siswa untuk bertindak atau melakukan sesuatu.

Dorongan itu hanya mungkin muncul dalam diri siswa manakala siswa merasa

membutuhkan (need). Siswa yang merasa butuh akan bergerak dengan sendirinya

untuk memenuhi kebutuhannya. Oleh sebab itu dalam rangka membangkitkan

motivasi, guru harus dapat menunjukan pentingnya pengalaman dan materi

belajar bagi kehidupan siswa, dengan demikian siswa akan belajar bukan hanya

sekedar untuk memperoleh nilai atau pujian akan tetapi didorong oleh keinginan

untuk memenuhi kebutuhannya.

17 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran

Page 18: BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

BAB III

PENUTUP

Hakikat strategi pembelajaran adalah sebagai perencanaan yang berisi tentang

rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi

pembelajaran merupakan rencana tindakan (rangkaian kegiatan) termasuk penggunaan

metode dan pemanfaatan berbagai sumber daya atau kekuatan dalam pembelajaran yang

disusun untuk mencapai tujuan tertenu. Dalam hal ini adalah tujuan pembelajaran.

Tugas seorang guru untuk memilih dan menentukan strategi pembelajaran yang akan

digunakan saat kegiatan belajar-mengajar berlangsung, dengan memperhatikan konsep,

istilah, jenis dan prinsip-prinsip dari strategi pembelajaran tersebut.

Setiap jenis strategi pembelajaran dan teknik penyampaian memiliki kekurangan dan

kelebihan, ini akan menjadi tugas pengajar untuk mempunyai keterampilan lebih, agar proses

pembelajaran lancar dan mencapai tujuan pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum.

18 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran

Page 19: BAB I Hakikat Stratehi Pembelajaran

DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Tenaga Kependidikan. 2008. Strategi Pembelajaran dan Pemilihannya. Jakarta:

Departemen Pendidikan Nasional.

Iskandarwassid dan Dadang Sunendar. 2009. Strategi Pembelajaran Bahasa. Bandung: PT

Remaja Rosdakarya.

Sanjaya, Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta:

Prenada Media Group.

19 | BAB I - Hakikat Strategi Pembelajaran