16
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Internet merupakan salah satu perkembangan teknologi di bidang penyebaran informasi dan data. Internet ini sendiri dikatakan sebagai new media karena keberadaannya kini sudah dapat disetarakan dengan media- media konvensional lainnya. Dikatakan demikian karena dalam internet dapat terkandung semua hal yang terkandung pada media konvensional, seperti audio maupun visual, dalam tujuannya yakni sebagai penyampai pesan. Gambar 1.1 : Data Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2014 Sumber: Website We Are Social diakses pada tanggal 21 September 2015 pukul 22:03 WIB Data terbaru yang dilansir oleh We Are Social pada bulan Januari 2014 memaparkan bahwa dari populasi penduduk Indonesia yang berjumlah 250 jutaan, terdapat penetrasi dalam penggunan internet sebesar

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · contohnya, yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Sama halnya dengan foto polaroid, Instagram juga memberikan kesan seperti

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · contohnya, yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Sama halnya dengan foto polaroid, Instagram juga memberikan kesan seperti

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Internet merupakan salah satu perkembangan teknologi di bidang

penyebaran informasi dan data. Internet ini sendiri dikatakan sebagai new

media karena keberadaannya kini sudah dapat disetarakan dengan media-

media konvensional lainnya. Dikatakan demikian karena dalam internet

dapat terkandung semua hal yang terkandung pada media konvensional,

seperti audio maupun visual, dalam tujuannya yakni sebagai penyampai

pesan.

Gambar 1.1 : Data Pengguna Internet di Indonesia Tahun 2014

Sumber: Website We Are Social diakses pada tanggal 21 September 2015 pukul

22:03 WIB

Data terbaru yang dilansir oleh We Are Social pada bulan Januari

2014 memaparkan bahwa dari populasi penduduk Indonesia yang

berjumlah 250 jutaan, terdapat penetrasi dalam penggunan internet sebesar

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · contohnya, yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Sama halnya dengan foto polaroid, Instagram juga memberikan kesan seperti

2

29%. Bahkan pengguna perangkat mobile di Indonesia mengalami

peningkatan sejumlah 112%, yang berarti hampir setiap orang terutama di

kota-kota besar memiliki lebih dari satu perangkat mobile guna

mendukung aktivitas kesehariannya. (Lihat Gambar 1.1)

Salah satu hasil perkembangan dunia teknologi informasi yaitu

media sosial. Media sosial merupakan suatu platform media komunikasi

terbaru dengan berbasis data dan dilakukan secara online atau maya.

Social media merupakan salah satu media di internet yang paling banyak

digunakan di dunia, bahkan di Indonesia. Negeri yang tahun ini dipimpin

oleh seorang Joko Widodo sendiri mencatat 93% penduduknya memiliki

akun Facebook pribadi, serta diikuti dengan media-media sosial lainnya

seperti yang tersaji pada data dibawah ini. (Lihat Gambar 1.2)

Gambar 1.2

Data Penggunaan Media Sosial di Indonesia Per-Tahun 2014

Sumber: Website We Are Social diakses pada tanggal 21 September 2015 pada

pukul 22:10 WIB

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · contohnya, yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Sama halnya dengan foto polaroid, Instagram juga memberikan kesan seperti

3

Di Provinsi Jawa Barat sendiri, terutama untuk wilayah KSN

Cekungan Bandung, terdapat tiga kota yang masuk ke dalam jajaran kota

dengan penggunaan media sosial tertinggi, yaitu Bandung, Sumedang dan

Cimahi. Bandung sendiri menempati posisi pertama sebagai kota dengan

pengguna media sosial tertinggi, karena mengingat kota ini merupakan

pusat pemerintahan dari Jawa Barat. Hal ini terlihat dari paparan data

dibawah ini. (Lihat Gambar 1.3)

Gambar 1.3 : Data Pengguna Media Sosial di Provinsi Jawa Barat

Sumber: https://politicawave.wordpress.com/2013/02/06/pengguna-media-sosial-

di-jawa-barat/ diakses pada tanggal 21 September 2015 pada pukul 23:04 WIB

Selanjutnya, dalam Gambar 1.2 terlihat bahwa Instagram

menempati peringkat terbawah dalam hasil survey yang dilansir lama

berikut. Walau nilai tersebut dipandang masih kecil dibandingkan dengan

kompetitor lainnya, setidaknya Instagram berhasil memasuki jajaran lima

teratas dalam hal penggunaan media sosial di Indonesia. Instagram dalam

laman web-nya mendefinisikan dirinya sendiri sebagai, “adalah cara yang

gratis dan sederhana untuk berbagi hidup Anda dan terhubung dengan

orang lain—Mengambil gambar atau video, lalu menyesuaikannya dengan

filter dan alat kreatif. Posting di Instagram dan berbagi langsung di

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · contohnya, yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Sama halnya dengan foto polaroid, Instagram juga memberikan kesan seperti

4

Facebook, Twitter, Tumblr dan lebih—atau mengirimkannya langsung

sebagai pesan pribadi. Cari orang untuk mengikuti berdasarkan pada hal-

hal Anda ke dalam, dan menjadi bagian dari komunitas inspirasional.”

“is a free and simple way to share your life and keep up with other

people — Take a picture or video, then customize it with filters and

creative tools. Post it on Instagram and share instantly on

Facebook, Twitter, Tumblr and more—or send it directly as a

private message. Find people to follow based on things you’re into,

and be part of an inspirational community”. (diakses pada pukul

14.25 WIB tanggal 29 September 2015 pada website

http://instagram.com/aboutus)

Instagram berasal dari dua suku kata yang memiliki arti berbeda

satu sama lain, yakni “insta” dan “gram”. Kata “insta” sendiri merujuk

kepada kata “instan” yang memiliki arti tentang sebuah proses dan

kecepatan saat melakukan suatu hal. Foto polaroid merupakan salah satu

contohnya, yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Sama

halnya dengan foto polaroid, Instagram juga memberikan kesan seperti itu

namun lebih ke bentuk yang digital. Selanjutnya untuk kata “gram” yang

berasal dari kata “telegram”, dimana telegram sendiri bekerja untuk

mengirimkan suatu informasi dari satu tempat ke tempat lain dengan cepat.

Seperti halnya Instagram yang dapat mengunggah atau membagikan foto

hanya dalam waktu singkat jika menggunakan konektivitas internet.

Dari pemaparan tersebut, dapat diasumsikan bahwa Instagram

merupakan sebuah media sosial yang bergerak di bidang visual, yang

memungkinkan penggunanya berbagi foto maupun video kepada orang

lain.

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · contohnya, yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Sama halnya dengan foto polaroid, Instagram juga memberikan kesan seperti

5

Gambar 1.4 : Data Pengguna Instagram

Sumber: Website Trenologi diakses pada tanggal 21 September 2015 pada pukul

22:36 WIB

Data terbaru yang dikeluarkan oleh Facebook sebagai pemegang

saham tertinggi Instagram pada penutup tahun 2013 memperlihatkan

bahwa pengguna aktif Instagram diseluruh dunia mencapai titik 150 juta

orang dengan jumlah foto sebanyak 55 juta foto yang diunggah tiap

harinya. Tidak mengherankan jika Instagram juga menjadi salah satu

media sosial yang digunakan di Indonesia jika melihat data pada Gambar

1.4.

Instagram sendiri memberikan banyak kemudahan bagi para

penggunanya untuk mengeksplor keberadaan media sosial tersebut.

Sebutlah fitur filter foto guna memberikan kesan artistik pada foto yang

akan diunggah, hingga fitur tagging yang berfungsi untuk menandai

seseorang—dalam kasus ini ialah akun Instagram orang tersebut—pada

sebuah foto yang memang berkaitan dengan orang tersebut. Salah satu

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · contohnya, yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Sama halnya dengan foto polaroid, Instagram juga memberikan kesan seperti

6

fitur lainnya adalah hadirnya fitur hashtag (#). Fitur ini sendiri

memungkinkan pengguna untuk mengklasifikasikan foto-foto yang

mereka unggah serta mencari klasifikasi tersebut.

Melalui fitur hashtag ini pula-lah penulis menemukan fakta bahwa

#bandung memiliki foto unggahan sebanyak enam juta lebih (Lihat

Gambar 1.5). Namun sayangnya, tidak semua foto memang

diklasifikasikan khusus untuk Bandung itu sendiri. Bahkan beberapa kali

penulis menemukan foto-foto yang bermoduskan penjualan produk yang

menggunakan hashtag ini. Bukan berarti apapun, pengguna tersebut

memasukkan hashtag tersebut untuk mengklasifikasikan bahwa produk

jualannya tersebut merupakan produk Bandung maupun domisili penjual

yang berada di Bandung.

Gambar 1.5 : #bandung

Sumber: Dokumentasi Penulis diambil pada tanggal 21 September 2015 pada

pukul 22:54 WIB

Selanjutnya, penulis melakukan observasi singkat mengenai

penggunaan hashtag yang paling sering digunakan serta memiliki

keterkaitan dengan Bandung yaitu, #bandungjuara, #bdg, #infobdg,

#explorebandung dan #kulinerbandung. Dari observasi singkat yang

penulis lakukan dengan cara memantau traffic masing-masing hashtag

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · contohnya, yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Sama halnya dengan foto polaroid, Instagram juga memberikan kesan seperti

7

tersebut dari pukul 23:20 WIB hingga pukul 23:39 WIB pada tanggal 21

September 2015 (hingga tulisan ini diturunkan) terlihat bahwa #infobdg

menjadi urutan paling akhir dan #explorebandung menjadi pemimpin dari

urutan lima teratas ini.

#infobdg merupakan pengklasifikasian foto mengenai informasi-

informasi seputar wilayah Bandung. Selain itu hashtag ini merujuk kepada

salah satu merek kanal informasi yang terkenal di Bandung yaitu akun

infobdg—akun ini juga berjaya pada media sosial Twitter. Hashtag ini

terklasifikasi memiliki 104.831 foto dalam Instagram. (update jumlah

postingan)

Selanjutnya ada #bdg yang merupakan akronim dari kata Bandung

itu sendiri. Akronim ini sudah menjadi ciri khas bagi Bandung hingga

merambah ke dalam dunia hashtag Instagram. Terbukti ada 158 ribuan

foto yang menggunakan hashtag ini. (update jumlah postingan)

#kulinerbandung berada diperingkat ketiga dalam jajaran tertinggi

penggunan hashtag yang berkaitan dengan Bandung. Hal ini disebabkan

identitas Bandung yang sudah melekat sebagai salah satu kota yang kaya

akan wisata kulinernya. Keberadaan hashtag ini dirasa membantu bagi

penduduk asli maupun wisatawan untuk menemukan tempat makan yang

sesuai dengan keinginan mereka. Foto-foto yang menggunakan hashtag ini

biasanya berpusat pada bentuk pelayanan maupun promosi sebuah rumah

makan maupun aktivitas foodstagramming—kebiasaan memfoto makanan

sebelum disantap—para pengguna Instagram Sebanyak 259 ribuan foto

diunggah dengan menggunakan hashtag ini. Selain itu, sama halnya

dengan #infobdg, hashtag ini juga mengacu pada penggunaan sebuah

merek atau akun yang memang sudah terkenal di bidang kuliner, bahkan

nama akun tersebut dibuat mirip dengan hashtag yang ada. (update jumlah

postingan)

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · contohnya, yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Sama halnya dengan foto polaroid, Instagram juga memberikan kesan seperti

8

Posisi kedua teratas ditempati oleh #bandungjuara yang tak lain

dan tak bukan merupakan slogan dari kepemimpinan Kang Emil demi

mewujudkan Kota Bandung yang unggul diberbagai bidang. (update

jumlah postingan)

Tempat pertama diduduki oleh #explorebandung dengan jumlah

foto mencapai 628 ribuan (Lihat Gambar 1.6). #explorebandung

merupakan sebuah hashtag yang berfungsi untuk mengklasifikasikan

tempat-tempat baru, unik dan menarik dari seluruh penjuru wilayah

Bandung. Jika #kulinerbandung lebih terspesifikasi sebagai hashtag

kuliner, #explorebandung memposisikan dirinya sebagai hashtag jelajah,

petualang, eksplorasi dan jalan-jalan. Hal tersebut terlihat dari penggunaan

kata-kata explore yang dialihbahasakan berarti menjelajah ataupun

eksplorasi.

Gambar 1.6 : #explorebandung

Sumber: Dokumentasi Penulis pada tanggal 21 September 2015 pada pukul 23:30

WIB

Kesamaan lain hashtag ini dengan hashtag sebelumnya ialah

keduanya sama-sama lahir dari sebuah akun Instagram. #explorebandung

merupakan satu kesatuan dari akun Instagram yang bertajuk sama yaitu

cv

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · contohnya, yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Sama halnya dengan foto polaroid, Instagram juga memberikan kesan seperti

9

@explorebandung (Lihat Gambar 1.7). Uniknya, jika data yang

dihimpun dalam penggunaan hashtag #explorebandung mencapai kepala

enam dalam ratusan ribu, hal lain justru terlihat dari jumlah followers akun

@explorebandung yang hanya berjumlah 240 ribuan saja. Hal ini

menandakan bahwa tidak semua pengguna hashtag #explorebandung

merupakan pengikut dari akun serupa. Jika dahulu orang lebih banyak

mengenal Bandung melalui beberapa wilayahnya, seperti Dago,

Cihampelas dan Cibaduyut, namun beda dengan apa yang terjadi saat ini.

Gambar 1.7 : Akun @explorebandung

Sumber: Dokumentasi Penulis pada tanggal 22 September 2015 pada pukul 00:30

WIB

Teknologi pada zaman sekarang dapat memberikan dampak yang

begitu luar biasa bagi banyak hal, salah satunya adalah keberadaan suatu

tempat pada satu wilayah. Ini dibuktikan dengan popularitas KSN

Cekungan Bandung semenjak adanya media baru Instagram dan

keberadaan akun serta hashtag #explorebandung. Tempat-tempat baru

bermunculan ke publik, seperti Tebing Keraton, Bukit Moko,

Lawangwangi Artspace, Stone Garden dll. Tempat-tempat tersebut muncul

dan eksis dikalangan masyarakat berkat adanya teknologi bernama

cv

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · contohnya, yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Sama halnya dengan foto polaroid, Instagram juga memberikan kesan seperti

10

Instagram dengan fitur pengklasifikasiannya yang bernama hashtag.

Lantas fitur tersebut selanjutnya digunakan oleh pemuda/i kreatif Bandung

untuk mempromosikan tempat-tempat tersebut sekaligus meningkatkan

citra Bandung sebagai salah satu destinasi wisata di Jawa Barat.

Kota Bandung merupakan salah satu wilayah yang termasuk ke

dalam KSN Cekungan Bandung. KSN merupakan kepanjangan dari

Kawasan Strategis Nasional yang memiliki pengertian yaitu wilayah yang

penataan ruangnya diprioritaskan karena mempunyai pengaruh yang

sangat penting secara nasional terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan

keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya dan/atau lingkungan, termasuk

wilayah yang ditetapkan sebagai warisan dunia (diakses dari

http://www.minerba.esdm.go.id/library/sijh/pp26-2008.pdf pada tanggal

20 Desember 2015 pukul 17.16 WIB). Menurut Peraturan Pemerintah

Republik Indonesia no. 26 Tahun 2008 Lampiran X tentang Penetapan

Kawasan Strategis Nasional, Kawasan Perkotaan Cekungan Bandung

masuk ke dalam kawasan yang mendapat perhatian khusus untuk

dikembangkan lebih lanjut. Ada lima kota/kabupaten yang menempati

wilayah cekungan Bandung itu sendiri, yaitu Kota Bandung, Kota Cimahi,

Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung Selatan dan Kabupaten

Sumedang. Seperti dilansir pada laman Tempo, para otoritas kelima

wilayah tersebut sudah sepakat akan keberlanjutan Peraturan Pemerintah

tersebut ke dalam bentuk Peraturan Presiden guna mensinergikan proyek

pengembangan yang telah disepakati (diakses dari

http://nasional.tempo.co/read/news/2015/11/13/058718711/tata-ruang-

bandung-raya-bakal-diatur-lewat-perpres pada tanggal 20 Desember 2015

pukul 17.29 WIB).

Dengan adanya peraturan tersebut, akan tercipta kesinambungan

antar wilayah Cekungan Bandung dalam mengembangkan potensi

pariwisata yang mereka miliki masing-masing. Cekungan Bandung

beruntung memiliki wilayah-wilayah seperti Kota Bandung, Kabupaten

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · contohnya, yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Sama halnya dengan foto polaroid, Instagram juga memberikan kesan seperti

11

Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten

Sumedang dalam lingkup geografisnya, karena memang kawasan ini kaya

akan potensi-potensi pariwisata untuk dikembangkan lebih lanjut.

Contohnya seperti kawasan hutan Cikole-Jayagiri, perkebunan teh di

Pangalengan dan Kawah Putih yang berada di Kabupaten Bandung,

Taman Hutan Raya Ir. H. Juanda, Alun-Alun Kota Bandung, kawasan

Braga dan Bukit Moko yang berada di Kota Bandung, Stone Garden yang

berada di Padalarang, ataupun Curug Cimahi yang akhir-akhir ini menjadi

buah bibir dikalangan wisatawan lokal. Beberapa tempat tersebut terpisah

di beberapa wilayah Cekungan Bandung, namun dengan adanya hashtag

#explorebandung didukung dengan keluarnya PP serta perpres nanti, akan

membuat citra kawasan ini semakin kuat akan daya tarik pariwisatanya.

Citra ini tentu akan berpengaruh pada ketertarikan investor dalam

perihal menanam investasinya pada sebuah kota. Jika sebuah wilayah

memiliki citra yang buruk—baik itu dari penampilan fisik maupun

kualitas orang-orang yang bekerja dibelakang wilayah tersebut—tentu

investor akan berpikir dua kali untuk menanam investasi di wilayah

tersebut. Pemandangan yang berbeda akan terjadi jika sebuah wilayah

memiliki citra yang baik, tentu investor tidak akan berpikir panjang untuk

menanam investasi di wilayah tersebut, sehingga roda perekonomian

wilayah tersebut dapat terus berjalan. Disini terlihat bahwa ternyata citra

turut memberikan peranan yang penting dalam membangun infrastruktur

sebuah wilayah.

Citra sebuah wilayah terbentuk sebagai hasil interaksi warga

dengan lingkungannya. Interaksi tersebut bisa bersifat tidak langsung

berkat adanya media. Media disini dibagi menjadi dua jenis, yaitu media

yang dikontrol pengelola wilayah (website, video promosi, brosur, dll) dan

media yang tidak dikontrol oleh pengelola wilayah (media sosial, televisi,

surat kabar, dll). Dalam kenyataannya, citra yang lahir dalam media yang

tidak dikontrol oleh pengelolanya bisa berdampak lebih besar. Seperti

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · contohnya, yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Sama halnya dengan foto polaroid, Instagram juga memberikan kesan seperti

12

contoh kasus Jakarta dalam citranya di media. Diungkapkan Yananda dan

Salamah (2014: 133), Jakarta memiliki jumlah berita sebanyak 1557 berita

dengan pembagian tone berita positif sebanyak 621 berita, berita negatif

sebanyak 838 berita dan berita netral sebanyak 98 berita. Pada kasus ini,

berita diambil menjadi objek dalam melihat citra di media, karena dalam

berita-lah seseorang dapat melihat identitas dari suatu wilayah. Dilihat dari

perbandingan tone berita tersebut, bisa disimpulkan bahwa Jakarta

merupakan wilayah yang kaya akan citra. Namun, citra yang dominan

adalah citra yang buruk, terutama dalam aspek kriminalitas, kemacetan,

kecelakaan dan bencana. Terlihat bahwa media yang tidak dikontrol dapat

memberikan efek yang tidak kecil bagi wilayah/kota tersebut, baik itu efek

negatif maupun positif.

Sama halnya dengan Jakarta, wilayah-wilayah di Cekungan

Bandung-pun tidak terlepas dari masalah-masalah yang sama. Sebaliknya,

otoritas wilayah yang berada di lingkungan KSN Cekungan Bandung,

terbantu oleh adanya Instagram ini dalam hal meningkatkan citra

wilayahnya. Ini dapat dilihat dari jumlah postingan foto yang diunggah di

Instagram, serta sudut-sudut pengambilan foto yang menampilkan

keindahan dari wilayah-wilayah yang terdapat di kawasan Cekungan

Bandung. Dengan melihat jumlah pengguna media sosial tertinggi di Jawa

Barat tentu masyarakatnya sudah paham akan keberadaan Instagram yaitu

sebagai media berbagi informasi dalam bentuk foto ataupun video,

walaupun ternyata penggunaannya dapat jauh lebih berarti dibandingkan

hanya dengan mengunggah sebuah foto, yakni meningkatkan citra wilayah

Cekungan Bandung itu sendiri. Jumlah tersebut-pun belum dihitung

dengan para wisatawan yang sengaja datang ke Bandung untuk berwisata.

Hal ini seperti efek domino yang dihasilkan dari keberadaan citra dalam

media yang tidak dikontrol. Tentu dalam waktu yang tidak lama,

penggunaan hashtag explorebandung menjadi sebuah fenomena.

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · contohnya, yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Sama halnya dengan foto polaroid, Instagram juga memberikan kesan seperti

13

Oleh karena itu, dilihat dari data-data yang tersaji sebelumnya dan

dengan maraknya penggunaan hashtag #explorebandung di Instagram

yang menjadi fenomena hangat dikalangan pengguna Instagram di kota

Bandung saat ini, dengan mayoritas penggunanya yang berada di rentang

umur 18-24 tahun yang merupakan usia muda mahasiswa (Alfiasari et.al,

2012: 159), kemudian Bandung merupakan peringkat teratas dalam perihal

penggunaan media sosial di Jawa Barat (diakses dari

http://politicawave.wordpress.com pada tanggal 21 September 2015 pada

pukul 23:04 WIB). Maka penulis merasa tertarik untuk mendalami

penelitian ini dengan merumuskannya ke dalam judul: “Citra Kawasan

Strategis Nasional Cekungan Bandung Melalui Instagram. Studi Deskriptif

Terhadap Pengguna Hashtag #explorebandung”

1.2 Fokus Penelitian

Berikut adalah fokus penelitian pada penelitian ini: “Bagaimana

hashtag #explorebandung secara tidak langsung dapat memperkuat citra

KSN Cekungan Bandung sebagai daerah wisata?”. Adapun pertanyaan

penelitian untuk dapat menggali topik ini adalah sebagai berikut:

1. Apa bentuk kegiatan yang dilakukan oleh pengguna

hashtag #explorebandung dalam keterkaitannya mengenai

citra KSN Cekungan Bandung di Instagram?

2. Bagaimana citra KSN Cekungan Bandung oleh pengguna

hashtag #explorebandung?

3. Tempat mana sajakah yang sering dijadikan objek foto oleh

pengguna hashtag #explorebandung di Instagram?

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · contohnya, yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Sama halnya dengan foto polaroid, Instagram juga memberikan kesan seperti

14

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun hal yang menjadi tujuan dari penelitian ini, yaitu:

1. Mengetahui bentuk kegiatan yang dilakukan oleh pengguna

hashtag #explorebandung dalam keterkaitannya mengenai citra

KSN Cekungan Bandung di Instagram.

2. Mengetahui citra KSN Cekungan Bandung oleh pengguna hashtag

#explorebandung mengenai.

3. Mengetahui tempat yang sering dijadikan objek foto oleh pengguna

hashtag #explorebandung di Instagram.

1.4 Kegunaan Penelitian

1.4.1 Kegunaan Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat bagi

pengembangan dunia ilmu komunikasi, terutama yang

berkaitan dengan bidang media sosial, citra kota maupun

kepariwisataan.

2. Sebagai penambah referensi bagi penelitian-penelitian

deskriptif yang selanjutnya, sehingga dapat dijadikan sebagai

perbandingan.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1. Penelitian secara praktis akan berguna sebagai penambah

wawasan dan pengetahuan pembaca tentang bagaimana

Instagram sebagai media baru dapat meningkatkan citra

Bandung sebagai salah satu destinasi wisata di Jawa Barat.

2. Penelitian ini dapat memberi masukan bagi pengguna

Instagram dan hashtag #explorebandung khususnya agar tetap

dapat membangun citra Bandung yang positif dengan

menggunakan media baru maupun secara nyata.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · contohnya, yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Sama halnya dengan foto polaroid, Instagram juga memberikan kesan seperti

15

1.5 Tahapan Penelitian

cv

Sumber: Olahan penulis

1.6 Lokasi dan Waktu Penelitian

1.6.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan pada area kawasan Cekungan

Bandung (meliputi wilayah Kota Bandung, Kota Cimahi,

Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung dan Kabupaten

Sumedang), serta tidak menutup kemungkinan untuk melakukan

penelitian di tempat lain. Ini disebabkan dengan responden pada

penelitian ini adalah pengguna Instagram yang berbeda tempat,

maka penelitian dilakukan dengan mengikuti tempat/lokasi

narasumber beraktivitas.

Tahap Pra Lapangan

Tahap Lapangan

Tahap Analisis Data

Identifikasi Masalah

Pembatasan Masalah

Menetapkan Fokus Penelitian

Pengumpulan Data

Pengolahan dan Pemaknaan Data

Pemunculan Teori/Hipotesis

Pelaporan Penelitian

Page 16: BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang · contohnya, yang pada masanya lebih dikenal dengan “foto instan”. Sama halnya dengan foto polaroid, Instagram juga memberikan kesan seperti

16

1.6.2 Waktu Penelitian

Data penelitian ini dilakukan dalam rentang waktu antara

bulan September 2015 hingga bulan Februari 2016.

No. Tahapan Bulan

September

2015

Oktober

2015

November

2015

Desember

2016

Januari

2016

Februari

2016

1. Penyusunan

Proposal

Skripsi BAB

I sampai

BAB III

2. Sidang

Proposal

Skripsi

3. Pengumpulan

Data

Sekunder

(Observasi)

4. Pengumpulan

Data Primer

(wawancara

mendalam

dengan

sumber)

5. Penyelesaian

Data meliputi

Kesimpulan

dan Saran