Upload
truongthu
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Penanaman modal atau investasi adalah salah satu penggerak
utama pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tantangannya adalah
bagaimana meningkatkan minat calon penanam modal (investor)
dalam negeri dan luar negeri untuk menanamkan modalnya di suatu
daerah. Upaya ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu kepastian
hukum, stabilitas politik, keamanan, serta kebijakan pemerintah.
Faktor-faktor ini dalam lima tahun ke depan masih memerlukan
perhatian khusus dalam rangka meningkatkan investasi di Provinsi
Kalimantan Tengah. Perhatian ini perlu direncanakan, dilaksanakan,
dipantau, dan dievaluasi setiap tahunnya.
Kepastian hukum sangat dibutuhkan dalam upaya menarik
minat penanam modal. Ini ditandai oleh keselarasan regulasi bidang
penanaman modal, baik di tingkat nasional maupun daerah.
Sebaliknya, produk - produk hukum yang tumpang - tindih atau
saling bertentangan akan membingungkan dan menyulitkan
penanam modal (investor) dalam menjalankan dan mengembangkan
usahanya. Karena itu, pembenahan legislasi bidang penanaman
modal perlu dilakukan. Faktor lain, yang tidak kalah penting adalah
stabilitas politik dan keamanan. Dari pelaksanaan tugas di bidang
penanaman modal pada tahun - tahun sebelumnya dapat
disimpulkan bahwa salah satu penyebab tidak kondusifnya iklim
investasi di Provinsi Kalimantan Tengah adalah karena masih
kekurangan pemahaman yang sama dari masyarakat akan arti
pentingnya investasi bagi pemulihan ekonomi dan penciptaan
lapangan kerja. Ini ditandai dengan adanya gangguan - gangguan dari
sebagian masyarakat; harga tanah yang tidak rasional; serta
penolakan lainnya yang menyebabkan penanaman modal terhambat
LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 2
melakukan kegiatan investasi atau perluasan usaha di Provinsi
Kalimantan Tengah. Karena faktor ini tidak dapat langsung
dikendalikan oleh badan nasional/daerah bidang penanaman modal,
tetapi diperlukan koordinasi aktif dengan kepolisian, pemerintah
kabupaten/kota, pemerintah di tingkat desa/kampung hingga dengan
masyarakat luas secara berkesinambungan.
Selanjutnya yang menjadi faktor pendukung bagi kegiatan
penanaman modal adalah kebijakan pemerintah. Prinsip dasarnya
adalah bahwa kegiatan penanaman modal akan semakin besar
kualitas dan kuantitasnya jika pemerintah mempermudah perizinan
dan pelayanan lain di bidang penanaman modal. Karena itu, upaya
perbaikan regulasi untuk meningkatkan minat calon penanam modal
baru terus dilakukan berdasarkan masukan dari dunia usaha dan
belajar dari pengalaman dari Negara lain. Sebagaimana telah
dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, berbagai investasi di
Provinsi Kalimantan Tengah perlu didorong untuk terus berkembang.
Investasi pihak swasta perlu ditumbuhkembangkan karena investasi
dari pemerintah sangat terbatas seperti penyediaan sarana dan
prasarana umum (infrastruktur). Selain itu, peningkatan kualitas dan
kuantitas tenaga kerja lokal untuk mengisi pasar tenaga kerja lokal
juga dilakukan secara beriringan agar kegiatan penanaman modal di
Provinsi Kalimantan Tengah dapat betul-betul dirasakan manfaatnya
oleh masyarakat.
Dengan lahirnya Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah
No. 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat
Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, maka Badan Penanaman Modal
Daerah dan Perizinan diubah namanya menjadi Badan Penanaman
Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan
Tengah sehingga dapat bertugas lebih mandiri untuk melaksanakan
penyusunan perencanaan Penanaman Modal secara makro;
mengidentifikasi potensi unggulan daerah; melakukan kegiatan
promosi potensi daerah; menyusun regulasi perizinan penanaman
modal; sekaligus melakukan pengendalian dan pengawasan serta
LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 3
kerjasama dalam bidang penanaman modal, serta melaksanakan
Pelayanan Terpadu Satu Pintu secara optimal.
Untuk tercapainya peningkatan investasi di Provinsi
Kalimantan Tengah, perlu dibuat suatu acuan dalam pelaksanaan
tugas Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan Provinsi
Kalimantan Tengah agar dapat dijadikan sebagai sumber peningkatan
pendapatan daerah dan pendapatan untuk kesejahteraan
masyarakat. Acuan yang digunakan adalah dalam bentuk Rencana
Strategis (Renstra) yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,
Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan pada Badan Penanaman
Modal Daerah dan Perizinan Provinsi Kalimantan Tengah. Rencana
Strategis Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan Provinsi
Kalimantan Tengah kemudian diwujudkan dengan berbagai program
dan kegiatan setiap tahun selama lima tahun. Tahun 2016 adalah
tahun kelima pelaksanaan Rencana Strategis Badan Penanaman
Modal Daerah dan Provinsi Kalimantan Tengah yang perlu dilaporkan
akuntabilitasnya melalui suatu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah
(LKIP).
1.2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi
Sebagai tindak lanjut Undang - Undang No. 23 Tahun 2014
tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun
2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara
republik Indonesia Nomor 5887), maka berdasarkan hal tersebut
ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah No. 4
Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah
Provinsi Kalimantan Tengah. Seharusnya berdasarkan Peraturan
Daerah Provinsi Kalimantan Tengah No. 4 Tahun 2016 tersebut,
Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan atau Badan
Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi
Kalimantan Tengah seharusnya mempunyai tugas pokok
LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 4
menyelenggarakan urusan pemerintah bidang penanaman modal dan
pelayanan terpadu satu pintu yang baru.
Penyesuaian Tugas pokok dan fungsi yang baru tersebut belum di
bahas dalam LKIP ini dikarenakan belum adanya penyesuaian/
perubahan nomenklatur Badan Penanaman Modal yang baru maka
untuk pelaporan LKIP Tahun 2016 ini, Badan Penanaman Modal
Daerah Dan Perizinan Provinsi Kalimantan Tengah tetap
menggunakan tupoksi yang lama yaitu berdasarkan Peraturan
Gubernur Nomor : 27 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan
Uraian Tugas Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan
Provinsi Kalimantan Tengah.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,
BPMDP menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan kebijakan teknis di bidang penanaman modal
daerah ;
b. penyelenggaraan promosi baik di dalam negeri maupun luar
negeri dalam rangka menarik minat penanaman modal;
c. penciptaan iklim usaha sesuai kebijakan Gubernur dan ketentuan
perundang-undangan;
d. perumusan kebijakan dan pelaksanaan kerjasama dengan
Negara/Provinsi/ Kabupaten/Kota atau badan/lembaga baik di
dalam negeri maupun luar negeri di bidang penanaman modal
dan pelayanan perizinan terpadu;
e. penyusunan kebijakan terhadap pelayanan perizinan dan fasilitasi
serta pelayanan teknis dan bisnis di bidang penanaman modal
dan pelayanan perizinan terpadu;
f. penyelenggaraan pelayanan penanaman modal daerah dan
pelayanan perizinan terpadu;
g. pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan
penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu;
h. pelayanan informasi di bidang penanaman modal dan pelayanan
perizinan terpadu kepada masyarakat melalui multimedia;
LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 5
i. pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring,
evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan penanaman modal
daerah dan pelayanan perizinan terpadu; dan
j. penyelenggaraan urusan kesekretariatan Badan.
Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, BPMDP
mempunyai kewenangan sebagai berikut :
a. penyelenggaraan kerjasama dalam bidang penanaman modal dan
pelayanan perizinan terpadu dengan Kabupaten/Kota;
b. perumusan kebijakan dalam rencana penanaman modal Provinsi
dan Perizinan Terpadu;
c. pengidentifikasian sumber-sumber potensi daerah secara
menyeluruh untuk kepentingan perencanaan dan pengendalian
pembangunan penanaman modal Provinsi secara makro;
d. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan promosi penanaman modal
perdagangan dan pariwisata Provinsi;
e. pemberian pelayanan perizinan terpadu di bidang penanaman
modal di daerah;
f. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan
penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu di bidang
Penanaman Modal di daerah;
g. penyediaan dukungan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan
teknis di bidang penanaman modal dan perizinan;
h. penyelenggaraan sistem informasi di bidang penanaman modal
dan perizinan;
i. perencanaan tata ruang bidang penanaman modal Provinsi; dan
j. promosi dan informasi penanaman modal.
Kepala Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan mempunyai
tugas memimpin, membina mengoordinasikan, merencanakan serta
menetapkan program kerja, tata kerja, dan mengembangkan semua
kegiatan penanaman modal dan perizinan terpadu di bidang
LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 6
penanaman modal di daerah serta bertanggung jawab atas
terlaksananya tugas pokok dan fungsi Badan,.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Badan
Penanaman Modal Daerah dan Perizinan, menyelenggarakan fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal dan
perizinan sesuai dengan kebijaksanaan yang di tetapkan oleh
Gubernur berdasarkan peraturan yang berlaku;
b. Pemberian pelayanan perizinan terpadu di bidang penanaman
modal sesuai ketentuan peraturan perundangan yang belaku;
c. Pembinaan teknis di bidang penanaman modal dan perizinan lintas
Kabupaten/Kota;
d. Perencanaan pengembangan dan penggalian sumber-sumber
potensi daerah;
e. Koordinasi pelaksanaan kegiatan promosi penanaman modal
daerah perdagangan dan pariwisata provinsi;
f. Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan penanaman modal
dan perizinan di bidang penanaman modal di daerah; dan
g. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan Badan.
Sekretariat mempunyai tugas mengoordinasikan penyusunan
program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan
tugas pelayanan administratif serta perlengkapan, keuangan,
kepegawaian, ketatausahaan, protokol, humas dan rumah tangga,
organisasi, tatalaksana dan analisis jabatan serta dokumentasi
peraturan perundang-undangan pada BPMDP.
Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud
yaitu , menyelenggarakan fungsi :
a. Pengoordinasikan penyusunan program dan anggaran BPMDP;
b. Mengoordinasikan penyusunan pelaporan BPMDP;
c. Mengoordinasikan, dan sinkronisasi kegiatan di lingkungan
BPMDP;
d. Pengoordinasikan, rencana dan perumusan kebijakan teknis
BPMDP;
LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 7
e. Pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, organisasi
dan tatalaksana dan kepegawaian;
f. Pelaksanaan urusan administrasi keuangan;
g. Pelaksanaan urusan umum, rumah tangga dan perlengkapan;
h. Pelaksanaan urusan penataan organisasi, tatalaksana dan analisis
jabatan;
i. Dokumentasi peraturan perundang-undangan; dan
j. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas.
Bidang Pengembangan Iklim Investasi
Bidang Pengembangan Iklim Investasi mempunyai tugas
merencanakan, melaksanakan kebijakan penanaman modal, konsolidasi
dan mengkaji rencana investasi.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang
Pengembangan Iklim Investasi, menyelenggarakan fungsi :
1. penyelenggaraan sosialisasi kebijakan Penanaman Modal;
2. pengembangan iklim usaha serta langkah-langkah reformasi dan
deregulasi di bidang penanaman modal;
3. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan potensi sumber daya
daerah dan identifikasi peluang-peluang penanaman modal;
4. pengembangan potensi dan peluang penanaman modal di daerah
dengan memberdayakan badan usaha melalui pembinaan penanaman
modal antara lain meningkatkan kemitraan, daya saing, serta
menyebarkan informasi sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan;
dan
5. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas.
Bidang Perizinan dan Fasilitasi
Bidang Perizinan dan Fasilitasi mempunyai tugas di bidang teknis
operasional pelayanan perizinan terpadu, mengawasi dan mengoordinasi
pelaksanaan proses pelayanan perizinan dan non perizinan, melakukan
LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 8
kerjasama memfasilitasi Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi,
Simplipikasi (KISS) PMA/PMDN untuk tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota di bidang penanaman modal.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Perizinan
dan Fasilitas, menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program kegiatan, Standar Pelayanan Publik, dan
Standar Operasional Prosedur Perizinan dan Non Perizinan;
b. penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan
secara terpadu termasuk Tenaga Kerja Asing dan Tenaga Kerja
Indonesia;
c. pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perizinan dan non
perizinan secara terpadu;
d. pengelolaan sistem informasi pelayanan perizinan dan non perizinan
secara elektronik;
e. pengelolaan pelayanan pengaduan masyarakat di bidang penanaman
modal;
f. pelaksanaan pemrosesan pemberian fasilitas penanaman modal
sesuai ketentuan yang berlaku;
g. pelaksanaan kerjasama dengan Kabupaten/Kota dalam
melaksanakan pelayanan fasilitasi kepada para investor;
h. pemantauan dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pelayanan
perizinan dan non perizinan serta fasilitasi Koordinasi, Integrasi,
Sinkronisasi, Simplipikasi (KISS); dan
i. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas.
Bidang Promosi dan Kerjasama
Bidang Promosi dan Kerjasama mempunyai tugas kegiatan promosi,
penerangan, komunikasi dan kerjasama penanaman modal di dalam
dan di luar negeri guna meningkatkan dan mengarahkan investasi
serta memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada calon penanam
modal.
LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 9
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Promosi
dan Kerjasama, menyelenggarakan fungsi :
a. penyusunan program promosi dan kerjasama ekonomi di bidang
penanaman modal;
b. penyiapan bahan kebijaksanaan penanaman modal dalam
menghadapi forum Internasional;
c. pelaksanaan kerjasama bilateral , regional dan multi nasional di
bidang penanaman modal;
d. pelaksanaan promosi penanaman modal di dalam dan di luar negeri;
e. pelaksanaan penyebarluasan Informasi penanaman modal melalui
multi media;
f. pemanfaatan peluang kerjasama teknik dan ekonomi untuk
mendukung pengembangan penanaman modal.
g. pelaksanaan kerjasama pengelolaan bidang penanaman modal
dengan Kabupaten/Kota; dan
h. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas.
Bidang Pegawasan dan Pengendalian
Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas pembinaan,
pengawasan, pemantauan dan pelaporan atas pelaksanaan penanaman
modal.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang
Pengawasan dan Pengendalian, menyelenggarakan fungsi :
1. pengumpulan data tentang rencana pelaksanaan penanaman modal;
2. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi
pelaksanaan penanaman modal;
3. pemberian pelayanan administrasi dan kerjasama dengan
kabupaten/Kota untuk menyelesaikan masalah yang timbul dalam
rangka pelaksanaan penanaman modal (PMA/PMDN);
4. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan PMA/PMDN
sesuai kewenangan;
LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 10
5. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan
pemanfaatan fasilitas penanaman modal yang diberikan pemerintah;
6. pelaksanaan analisis / pengolahan data terhadap pelaksanaan
pemanfaatan fasilitas penanaman modal yang diberikan pemerintah
dan terhadap penyelesaian tindak lanjut;
7. penyusunan statistik dan laporan penanaman modal; dan
8. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan
pelaksanaan tugas.
1.3. Aspek Strategis
Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-1019
Sesuai dengan visi pembangunan “Terwujudnya Indonesia yang
Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong
Royong”, maka Pembangunan Nasional 2015-2019 akan diarahkan
untuk mencapai sasaran utama yang mencakup:
1. Sasaran Makro;
2. Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat:
3. Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan;
4. Sasaran Dimensi Pemerataan;
5. Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah;
6. Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan
Mengacu pada poin ketiga di atas dapat dilihat bahwa peran
strategis Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan Provinsi
Kalimantan Tengah yang dalam bidang penanaman modal untuk
mewujudkan iklim investasi dan usaha sebagai prioritas yang
direncanakan dalam jangka waktu lima tahun (jangka menengah)
sehingga terciptanya seektor unggulan yang dapat meningkatkan
investasi.
LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 11
Sedangkan dalam Program Nasional berdasarkan RKP Tahun 2016
Penanaman Modal itu sendiri memiliki 3 (tiga) Program Nasional,
dimana program tersebut adalah :
1. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi ;
2. Program Peningktan Promosi dan Kerjasama investasi; dan
3. Program peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.
Ketiga Program prioritas tersebut telah tertuang dalam program dan
kegiatan yang ada di Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan
Provinsi Kalimantan Tengah, dimana program dan kegiatan tersebut
meliputi :
1. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi ;
a. Evaluasi perijinan ijin usaha tetap (IUT) yang dikeluarkan oleh
BKPM pada perusahaan PMA/PMDN
b. Evaluasi ijin tenaga kerja asing (TKA) dan
pendataan/inventarisasi tenaga kerja indonesia (TKI) pada
perusahaan PMA/PMDN di Kab./Kota se Kalteng
c. Satuan Tugas (Task Force) penanaman modal se Kalteng
d. Inventarisasi dan evaluasi fasilitas barang modal (masterlist)
yang di import oleh perusahaan PMA/PMDN
e. Pembinaan dan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan
kegiatan perusahaan PMA/PMDN
f. Penyusunan data perkembangan realisasi penanaman modal
PMA/PMDN.
2. Program Peningktan Promosi dan Kerjasama investasi; dan
a. Penyelenggaraan pameran investasi di dalam negeri
b. Pameran dagang dan promosi
c. Gelar potensi investasi daerah (GPID)
d. Kalimantan tengah Expo di Palangka Raya
e. Fasilitasi/koordinasi kerjasama di bidang penanaman modal
f. Penyusunan leaflet, booklet potensi dan peluang investasi
LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 12
3. Program peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (pelayanan secara
terpadu)
a. Cek lapangan ke perusahaan dalam rangka pelayanan
perizinan
b. Pendataan jenis dan jumlah perizinan PMA/PMDN se Kalteng
c. Pengadaan leaflet/booklet untuk PTSP
d. Sosialisasi Pergub PTSP di bidang penanaman modal
e. Pengadaan SPP dan SOP untuk PTSP
f. Pelayanan publikasai PTSP
g. Forum PTSP di bidang penanaman modal
h. Penyediaan tenaga pengelola PTSP
Dari kegiatan yang menunjang terlaksanannya program nasional
dimaksd, ada beberapa kegiatan yang tidak dapat di laksanakan
dikarenakan adanya rasionalisasi anggaran pada tahun 2016.
Sehingga target yang sebelumnya di rencanakan tidak dapat tercapai
sepenuhnya.
1.4. Struktur Organisasi
Semua tugas, fungsi, dan kewenangan yang disebutkan di atas
dikelola melalui struktur organisasi yaitu:
1. Kepala Badan;
2. Sekretariat;
3. Bidang Pengembangan Iklim Investasi;
4. Bidang Perizinan dan Fasilitasi;
5. Bidang Promosi dan Kerjasama;
6. Bidang Pengawasan dan Pengendalian;
LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 13
LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 14
1.5. Sistematika Penyajian
Pada dasarnya laporan akuntabilitas ini memberikan penjelasan
mengenai pencapaian kinerja Badan Penanaman Modal Daerah dan
Perizinan Provinsi Kalimantan Tengah selama Tahun 2016. Capain
kinerja (performance result) Tahun 2015 tersebut diperbandingkan
dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) Tahun 2016
sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas
capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan
diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi
perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika penyajian Laporan
Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Penanaman Modal Daerah
dan Perizinan Tahun 2016 berpedoman pada Peraturan Menteri
Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi
Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja,
pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi
pemerintah.
Adapun sistematika penyajian laporan ini adalah sebagai berikut :
Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang,
aspek strategis Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan
Provinsi Kalimantan Tengah, serta struktur organisasi;
Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan secara
ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar pelaksanaan
program, kegiatan dan anggaran Badan Penanaman Modal Daerah
dan Perizinan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016 meliputi
Rencana Strategis Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan
Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016 – 2021, Indikator Kinerja
Utama (IKU), dan Penetapan Kinerja Tahun 2016.
Bab III – Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016, menjelaskan analisis
pencapaian kinerja Badan Penanaman Modal Daerah dan
Perizinan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016 dikaitkan
dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran
strategis untuk Tahun 2016.
LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 15
Bab IV – Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari
Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanaman Modal
Daerah dan Perizinan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016
dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan
kinerja di masa datang.