15
LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penanaman modal atau investasi adalah salah satu penggerak utama pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tantangannya adalah bagaimana meningkatkan minat calon penanam modal (investor) dalam negeri dan luar negeri untuk menanamkan modalnya di suatu daerah. Upaya ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu kepastian hukum, stabilitas politik, keamanan, serta kebijakan pemerintah. Faktor-faktor ini dalam lima tahun ke depan masih memerlukan perhatian khusus dalam rangka meningkatkan investasi di Provinsi Kalimantan Tengah. Perhatian ini perlu direncanakan, dilaksanakan, dipantau, dan dievaluasi setiap tahunnya. Kepastian hukum sangat dibutuhkan dalam upaya menarik minat penanam modal. Ini ditandai oleh keselarasan regulasi bidang penanaman modal, baik di tingkat nasional maupun daerah. Sebaliknya, produk - produk hukum yang tumpang - tindih atau saling bertentangan akan membingungkan dan menyulitkan penanam modal (investor) dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya. Karena itu, pembenahan legislasi bidang penanaman modal perlu dilakukan. Faktor lain, yang tidak kalah penting adalah stabilitas politik dan keamanan. Dari pelaksanaan tugas di bidang penanaman modal pada tahun - tahun sebelumnya dapat disimpulkan bahwa salah satu penyebab tidak kondusifnya iklim investasi di Provinsi Kalimantan Tengah adalah karena masih kekurangan pemahaman yang sama dari masyarakat akan arti pentingnya investasi bagi pemulihan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Ini ditandai dengan adanya gangguan - gangguan dari sebagian masyarakat; harga tanah yang tidak rasional; serta penolakan lainnya yang menyebabkan penanaman modal terhambat

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - dpmptsp.kalteng.go.iddpmptsp.kalteng.go.id/dpmptsp/web/storage/2019/01/BAB-1.pdf · investasi di Provinsi Kalimantan Tengah adalah karena masih

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - dpmptsp.kalteng.go.iddpmptsp.kalteng.go.id/dpmptsp/web/storage/2019/01/BAB-1.pdf · investasi di Provinsi Kalimantan Tengah adalah karena masih

LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Penanaman modal atau investasi adalah salah satu penggerak

utama pertumbuhan ekonomi suatu negara. Tantangannya adalah

bagaimana meningkatkan minat calon penanam modal (investor)

dalam negeri dan luar negeri untuk menanamkan modalnya di suatu

daerah. Upaya ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, yaitu kepastian

hukum, stabilitas politik, keamanan, serta kebijakan pemerintah.

Faktor-faktor ini dalam lima tahun ke depan masih memerlukan

perhatian khusus dalam rangka meningkatkan investasi di Provinsi

Kalimantan Tengah. Perhatian ini perlu direncanakan, dilaksanakan,

dipantau, dan dievaluasi setiap tahunnya.

Kepastian hukum sangat dibutuhkan dalam upaya menarik

minat penanam modal. Ini ditandai oleh keselarasan regulasi bidang

penanaman modal, baik di tingkat nasional maupun daerah.

Sebaliknya, produk - produk hukum yang tumpang - tindih atau

saling bertentangan akan membingungkan dan menyulitkan

penanam modal (investor) dalam menjalankan dan mengembangkan

usahanya. Karena itu, pembenahan legislasi bidang penanaman

modal perlu dilakukan. Faktor lain, yang tidak kalah penting adalah

stabilitas politik dan keamanan. Dari pelaksanaan tugas di bidang

penanaman modal pada tahun - tahun sebelumnya dapat

disimpulkan bahwa salah satu penyebab tidak kondusifnya iklim

investasi di Provinsi Kalimantan Tengah adalah karena masih

kekurangan pemahaman yang sama dari masyarakat akan arti

pentingnya investasi bagi pemulihan ekonomi dan penciptaan

lapangan kerja. Ini ditandai dengan adanya gangguan - gangguan dari

sebagian masyarakat; harga tanah yang tidak rasional; serta

penolakan lainnya yang menyebabkan penanaman modal terhambat

Page 2: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - dpmptsp.kalteng.go.iddpmptsp.kalteng.go.id/dpmptsp/web/storage/2019/01/BAB-1.pdf · investasi di Provinsi Kalimantan Tengah adalah karena masih

LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 2

melakukan kegiatan investasi atau perluasan usaha di Provinsi

Kalimantan Tengah. Karena faktor ini tidak dapat langsung

dikendalikan oleh badan nasional/daerah bidang penanaman modal,

tetapi diperlukan koordinasi aktif dengan kepolisian, pemerintah

kabupaten/kota, pemerintah di tingkat desa/kampung hingga dengan

masyarakat luas secara berkesinambungan.

Selanjutnya yang menjadi faktor pendukung bagi kegiatan

penanaman modal adalah kebijakan pemerintah. Prinsip dasarnya

adalah bahwa kegiatan penanaman modal akan semakin besar

kualitas dan kuantitasnya jika pemerintah mempermudah perizinan

dan pelayanan lain di bidang penanaman modal. Karena itu, upaya

perbaikan regulasi untuk meningkatkan minat calon penanam modal

baru terus dilakukan berdasarkan masukan dari dunia usaha dan

belajar dari pengalaman dari Negara lain. Sebagaimana telah

dilakukan dalam beberapa tahun terakhir, berbagai investasi di

Provinsi Kalimantan Tengah perlu didorong untuk terus berkembang.

Investasi pihak swasta perlu ditumbuhkembangkan karena investasi

dari pemerintah sangat terbatas seperti penyediaan sarana dan

prasarana umum (infrastruktur). Selain itu, peningkatan kualitas dan

kuantitas tenaga kerja lokal untuk mengisi pasar tenaga kerja lokal

juga dilakukan secara beriringan agar kegiatan penanaman modal di

Provinsi Kalimantan Tengah dapat betul-betul dirasakan manfaatnya

oleh masyarakat.

Dengan lahirnya Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah

No. 4 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat

Daerah Provinsi Kalimantan Tengah, maka Badan Penanaman Modal

Daerah dan Perizinan diubah namanya menjadi Badan Penanaman

Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan

Tengah sehingga dapat bertugas lebih mandiri untuk melaksanakan

penyusunan perencanaan Penanaman Modal secara makro;

mengidentifikasi potensi unggulan daerah; melakukan kegiatan

promosi potensi daerah; menyusun regulasi perizinan penanaman

modal; sekaligus melakukan pengendalian dan pengawasan serta

Page 3: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - dpmptsp.kalteng.go.iddpmptsp.kalteng.go.id/dpmptsp/web/storage/2019/01/BAB-1.pdf · investasi di Provinsi Kalimantan Tengah adalah karena masih

LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 3

kerjasama dalam bidang penanaman modal, serta melaksanakan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu secara optimal.

Untuk tercapainya peningkatan investasi di Provinsi

Kalimantan Tengah, perlu dibuat suatu acuan dalam pelaksanaan

tugas Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan Provinsi

Kalimantan Tengah agar dapat dijadikan sebagai sumber peningkatan

pendapatan daerah dan pendapatan untuk kesejahteraan

masyarakat. Acuan yang digunakan adalah dalam bentuk Rencana

Strategis (Renstra) yang menggambarkan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran,

Strategi, Kebijakan, Program dan Kegiatan pada Badan Penanaman

Modal Daerah dan Perizinan Provinsi Kalimantan Tengah. Rencana

Strategis Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan Provinsi

Kalimantan Tengah kemudian diwujudkan dengan berbagai program

dan kegiatan setiap tahun selama lima tahun. Tahun 2016 adalah

tahun kelima pelaksanaan Rencana Strategis Badan Penanaman

Modal Daerah dan Provinsi Kalimantan Tengah yang perlu dilaporkan

akuntabilitasnya melalui suatu Laporan Kinerja Instansi Pemerintah

(LKIP).

1.2. Kedudukan, Tugas Pokok dan Fungsi

Sebagai tindak lanjut Undang - Undang No. 23 Tahun 2014

tentang Pemerintah Daerah dan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun

2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara

republik Indonesia Nomor 5887), maka berdasarkan hal tersebut

ditetapkan Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah No. 4

Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah

Provinsi Kalimantan Tengah. Seharusnya berdasarkan Peraturan

Daerah Provinsi Kalimantan Tengah No. 4 Tahun 2016 tersebut,

Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan atau Badan

Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi

Kalimantan Tengah seharusnya mempunyai tugas pokok

Page 4: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - dpmptsp.kalteng.go.iddpmptsp.kalteng.go.id/dpmptsp/web/storage/2019/01/BAB-1.pdf · investasi di Provinsi Kalimantan Tengah adalah karena masih

LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 4

menyelenggarakan urusan pemerintah bidang penanaman modal dan

pelayanan terpadu satu pintu yang baru.

Penyesuaian Tugas pokok dan fungsi yang baru tersebut belum di

bahas dalam LKIP ini dikarenakan belum adanya penyesuaian/

perubahan nomenklatur Badan Penanaman Modal yang baru maka

untuk pelaporan LKIP Tahun 2016 ini, Badan Penanaman Modal

Daerah Dan Perizinan Provinsi Kalimantan Tengah tetap

menggunakan tupoksi yang lama yaitu berdasarkan Peraturan

Gubernur Nomor : 27 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok, Fungsi dan

Uraian Tugas Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan

Provinsi Kalimantan Tengah.

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud,

BPMDP menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan kebijakan teknis di bidang penanaman modal

daerah ;

b. penyelenggaraan promosi baik di dalam negeri maupun luar

negeri dalam rangka menarik minat penanaman modal;

c. penciptaan iklim usaha sesuai kebijakan Gubernur dan ketentuan

perundang-undangan;

d. perumusan kebijakan dan pelaksanaan kerjasama dengan

Negara/Provinsi/ Kabupaten/Kota atau badan/lembaga baik di

dalam negeri maupun luar negeri di bidang penanaman modal

dan pelayanan perizinan terpadu;

e. penyusunan kebijakan terhadap pelayanan perizinan dan fasilitasi

serta pelayanan teknis dan bisnis di bidang penanaman modal

dan pelayanan perizinan terpadu;

f. penyelenggaraan pelayanan penanaman modal daerah dan

pelayanan perizinan terpadu;

g. pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan kegiatan

penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu;

h. pelayanan informasi di bidang penanaman modal dan pelayanan

perizinan terpadu kepada masyarakat melalui multimedia;

Page 5: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - dpmptsp.kalteng.go.iddpmptsp.kalteng.go.id/dpmptsp/web/storage/2019/01/BAB-1.pdf · investasi di Provinsi Kalimantan Tengah adalah karena masih

LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 5

i. pembinaan, pelayanan, pengawasan, pengendalian, monitoring,

evaluasi dan pelaporan penyelenggaraan penanaman modal

daerah dan pelayanan perizinan terpadu; dan

j. penyelenggaraan urusan kesekretariatan Badan.

Untuk melaksanakan fungsi sebagaimana dimaksud, BPMDP

mempunyai kewenangan sebagai berikut :

a. penyelenggaraan kerjasama dalam bidang penanaman modal dan

pelayanan perizinan terpadu dengan Kabupaten/Kota;

b. perumusan kebijakan dalam rencana penanaman modal Provinsi

dan Perizinan Terpadu;

c. pengidentifikasian sumber-sumber potensi daerah secara

menyeluruh untuk kepentingan perencanaan dan pengendalian

pembangunan penanaman modal Provinsi secara makro;

d. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan promosi penanaman modal

perdagangan dan pariwisata Provinsi;

e. pemberian pelayanan perizinan terpadu di bidang penanaman

modal di daerah;

f. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan

penanaman modal dan pelayanan perizinan terpadu di bidang

Penanaman Modal di daerah;

g. penyediaan dukungan penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan

teknis di bidang penanaman modal dan perizinan;

h. penyelenggaraan sistem informasi di bidang penanaman modal

dan perizinan;

i. perencanaan tata ruang bidang penanaman modal Provinsi; dan

j. promosi dan informasi penanaman modal.

Kepala Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan mempunyai

tugas memimpin, membina mengoordinasikan, merencanakan serta

menetapkan program kerja, tata kerja, dan mengembangkan semua

kegiatan penanaman modal dan perizinan terpadu di bidang

Page 6: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - dpmptsp.kalteng.go.iddpmptsp.kalteng.go.id/dpmptsp/web/storage/2019/01/BAB-1.pdf · investasi di Provinsi Kalimantan Tengah adalah karena masih

LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 6

penanaman modal di daerah serta bertanggung jawab atas

terlaksananya tugas pokok dan fungsi Badan,.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Badan

Penanaman Modal Daerah dan Perizinan, menyelenggarakan fungsi :

a. Perumusan kebijakan teknis di bidang penanaman modal dan

perizinan sesuai dengan kebijaksanaan yang di tetapkan oleh

Gubernur berdasarkan peraturan yang berlaku;

b. Pemberian pelayanan perizinan terpadu di bidang penanaman

modal sesuai ketentuan peraturan perundangan yang belaku;

c. Pembinaan teknis di bidang penanaman modal dan perizinan lintas

Kabupaten/Kota;

d. Perencanaan pengembangan dan penggalian sumber-sumber

potensi daerah;

e. Koordinasi pelaksanaan kegiatan promosi penanaman modal

daerah perdagangan dan pariwisata provinsi;

f. Pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan penanaman modal

dan perizinan di bidang penanaman modal di daerah; dan

g. Penyelenggaraan urusan ketatausahaan Badan.

Sekretariat mempunyai tugas mengoordinasikan penyusunan

program dan penyelenggaraan tugas-tugas bidang secara terpadu dan

tugas pelayanan administratif serta perlengkapan, keuangan,

kepegawaian, ketatausahaan, protokol, humas dan rumah tangga,

organisasi, tatalaksana dan analisis jabatan serta dokumentasi

peraturan perundang-undangan pada BPMDP.

Sekretariat dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud

yaitu , menyelenggarakan fungsi :

a. Pengoordinasikan penyusunan program dan anggaran BPMDP;

b. Mengoordinasikan penyusunan pelaporan BPMDP;

c. Mengoordinasikan, dan sinkronisasi kegiatan di lingkungan

BPMDP;

d. Pengoordinasikan, rencana dan perumusan kebijakan teknis

BPMDP;

Page 7: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - dpmptsp.kalteng.go.iddpmptsp.kalteng.go.id/dpmptsp/web/storage/2019/01/BAB-1.pdf · investasi di Provinsi Kalimantan Tengah adalah karena masih

LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 7

e. Pembinaan dan pelayanan administrasi ketatausahaan, organisasi

dan tatalaksana dan kepegawaian;

f. Pelaksanaan urusan administrasi keuangan;

g. Pelaksanaan urusan umum, rumah tangga dan perlengkapan;

h. Pelaksanaan urusan penataan organisasi, tatalaksana dan analisis

jabatan;

i. Dokumentasi peraturan perundang-undangan; dan

j. Pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan tugas.

Bidang Pengembangan Iklim Investasi

Bidang Pengembangan Iklim Investasi mempunyai tugas

merencanakan, melaksanakan kebijakan penanaman modal, konsolidasi

dan mengkaji rencana investasi.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang

Pengembangan Iklim Investasi, menyelenggarakan fungsi :

1. penyelenggaraan sosialisasi kebijakan Penanaman Modal;

2. pengembangan iklim usaha serta langkah-langkah reformasi dan

deregulasi di bidang penanaman modal;

3. pelaksanaan pengkajian dan pengembangan potensi sumber daya

daerah dan identifikasi peluang-peluang penanaman modal;

4. pengembangan potensi dan peluang penanaman modal di daerah

dengan memberdayakan badan usaha melalui pembinaan penanaman

modal antara lain meningkatkan kemitraan, daya saing, serta

menyebarkan informasi sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan;

dan

5. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan tugas.

Bidang Perizinan dan Fasilitasi

Bidang Perizinan dan Fasilitasi mempunyai tugas di bidang teknis

operasional pelayanan perizinan terpadu, mengawasi dan mengoordinasi

pelaksanaan proses pelayanan perizinan dan non perizinan, melakukan

Page 8: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - dpmptsp.kalteng.go.iddpmptsp.kalteng.go.id/dpmptsp/web/storage/2019/01/BAB-1.pdf · investasi di Provinsi Kalimantan Tengah adalah karena masih

LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 8

kerjasama memfasilitasi Koordinasi, Integrasi, Sinkronisasi,

Simplipikasi (KISS) PMA/PMDN untuk tingkat Provinsi dan

Kabupaten/Kota di bidang penanaman modal.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Perizinan

dan Fasilitas, menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan program kegiatan, Standar Pelayanan Publik, dan

Standar Operasional Prosedur Perizinan dan Non Perizinan;

b. penyelenggaraan pelayanan administrasi perizinan dan non perizinan

secara terpadu termasuk Tenaga Kerja Asing dan Tenaga Kerja

Indonesia;

c. pelaksanaan koordinasi proses pelayanan perizinan dan non

perizinan secara terpadu;

d. pengelolaan sistem informasi pelayanan perizinan dan non perizinan

secara elektronik;

e. pengelolaan pelayanan pengaduan masyarakat di bidang penanaman

modal;

f. pelaksanaan pemrosesan pemberian fasilitas penanaman modal

sesuai ketentuan yang berlaku;

g. pelaksanaan kerjasama dengan Kabupaten/Kota dalam

melaksanakan pelayanan fasilitasi kepada para investor;

h. pemantauan dan evaluasi serta pelaporan pelaksanaan pelayanan

perizinan dan non perizinan serta fasilitasi Koordinasi, Integrasi,

Sinkronisasi, Simplipikasi (KISS); dan

i. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan tugas.

Bidang Promosi dan Kerjasama

Bidang Promosi dan Kerjasama mempunyai tugas kegiatan promosi,

penerangan, komunikasi dan kerjasama penanaman modal di dalam

dan di luar negeri guna meningkatkan dan mengarahkan investasi

serta memberikan bimbingan dan penyuluhan kepada calon penanam

modal.

Page 9: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - dpmptsp.kalteng.go.iddpmptsp.kalteng.go.id/dpmptsp/web/storage/2019/01/BAB-1.pdf · investasi di Provinsi Kalimantan Tengah adalah karena masih

LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 9

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Promosi

dan Kerjasama, menyelenggarakan fungsi :

a. penyusunan program promosi dan kerjasama ekonomi di bidang

penanaman modal;

b. penyiapan bahan kebijaksanaan penanaman modal dalam

menghadapi forum Internasional;

c. pelaksanaan kerjasama bilateral , regional dan multi nasional di

bidang penanaman modal;

d. pelaksanaan promosi penanaman modal di dalam dan di luar negeri;

e. pelaksanaan penyebarluasan Informasi penanaman modal melalui

multi media;

f. pemanfaatan peluang kerjasama teknik dan ekonomi untuk

mendukung pengembangan penanaman modal.

g. pelaksanaan kerjasama pengelolaan bidang penanaman modal

dengan Kabupaten/Kota; dan

h. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan tugas.

Bidang Pegawasan dan Pengendalian

Bidang Pengawasan dan Pengendalian mempunyai tugas pembinaan,

pengawasan, pemantauan dan pelaporan atas pelaksanaan penanaman

modal.

Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang

Pengawasan dan Pengendalian, menyelenggarakan fungsi :

1. pengumpulan data tentang rencana pelaksanaan penanaman modal;

2. pelaksanaan pemantauan dan evaluasi terhadap realisasi

pelaksanaan penanaman modal;

3. pemberian pelayanan administrasi dan kerjasama dengan

kabupaten/Kota untuk menyelesaikan masalah yang timbul dalam

rangka pelaksanaan penanaman modal (PMA/PMDN);

4. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pelaksanaan PMA/PMDN

sesuai kewenangan;

Page 10: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - dpmptsp.kalteng.go.iddpmptsp.kalteng.go.id/dpmptsp/web/storage/2019/01/BAB-1.pdf · investasi di Provinsi Kalimantan Tengah adalah karena masih

LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 10

5. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian terhadap pelaksanaan

pemanfaatan fasilitas penanaman modal yang diberikan pemerintah;

6. pelaksanaan analisis / pengolahan data terhadap pelaksanaan

pemanfaatan fasilitas penanaman modal yang diberikan pemerintah

dan terhadap penyelesaian tindak lanjut;

7. penyusunan statistik dan laporan penanaman modal; dan

8. pembinaan, pengendalian, monitoring, evaluasi dan pelaporan

pelaksanaan tugas.

1.3. Aspek Strategis

Peraturan Presiden Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-1019

Sesuai dengan visi pembangunan “Terwujudnya Indonesia yang

Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong

Royong”, maka Pembangunan Nasional 2015-2019 akan diarahkan

untuk mencapai sasaran utama yang mencakup:

1. Sasaran Makro;

2. Sasaran Pembangunan Manusia dan Masyarakat:

3. Sasaran Pembangunan Sektor Unggulan;

4. Sasaran Dimensi Pemerataan;

5. Sasaran Pembangunan Wilayah dan Antarwilayah;

6. Sasaran Politik, Hukum, Pertahanan dan Keamanan

Mengacu pada poin ketiga di atas dapat dilihat bahwa peran

strategis Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan Provinsi

Kalimantan Tengah yang dalam bidang penanaman modal untuk

mewujudkan iklim investasi dan usaha sebagai prioritas yang

direncanakan dalam jangka waktu lima tahun (jangka menengah)

sehingga terciptanya seektor unggulan yang dapat meningkatkan

investasi.

Page 11: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - dpmptsp.kalteng.go.iddpmptsp.kalteng.go.id/dpmptsp/web/storage/2019/01/BAB-1.pdf · investasi di Provinsi Kalimantan Tengah adalah karena masih

LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 11

Sedangkan dalam Program Nasional berdasarkan RKP Tahun 2016

Penanaman Modal itu sendiri memiliki 3 (tiga) Program Nasional,

dimana program tersebut adalah :

1. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi ;

2. Program Peningktan Promosi dan Kerjasama investasi; dan

3. Program peningkatan Kualitas Pelayanan Publik.

Ketiga Program prioritas tersebut telah tertuang dalam program dan

kegiatan yang ada di Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan

Provinsi Kalimantan Tengah, dimana program dan kegiatan tersebut

meliputi :

1. Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi ;

a. Evaluasi perijinan ijin usaha tetap (IUT) yang dikeluarkan oleh

BKPM pada perusahaan PMA/PMDN

b. Evaluasi ijin tenaga kerja asing (TKA) dan

pendataan/inventarisasi tenaga kerja indonesia (TKI) pada

perusahaan PMA/PMDN di Kab./Kota se Kalteng

c. Satuan Tugas (Task Force) penanaman modal se Kalteng

d. Inventarisasi dan evaluasi fasilitas barang modal (masterlist)

yang di import oleh perusahaan PMA/PMDN

e. Pembinaan dan pengendalian dan pengawasan pelaksanaan

kegiatan perusahaan PMA/PMDN

f. Penyusunan data perkembangan realisasi penanaman modal

PMA/PMDN.

2. Program Peningktan Promosi dan Kerjasama investasi; dan

a. Penyelenggaraan pameran investasi di dalam negeri

b. Pameran dagang dan promosi

c. Gelar potensi investasi daerah (GPID)

d. Kalimantan tengah Expo di Palangka Raya

e. Fasilitasi/koordinasi kerjasama di bidang penanaman modal

f. Penyusunan leaflet, booklet potensi dan peluang investasi

Page 12: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - dpmptsp.kalteng.go.iddpmptsp.kalteng.go.id/dpmptsp/web/storage/2019/01/BAB-1.pdf · investasi di Provinsi Kalimantan Tengah adalah karena masih

LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 12

3. Program peningkatan Kualitas Pelayanan Publik (pelayanan secara

terpadu)

a. Cek lapangan ke perusahaan dalam rangka pelayanan

perizinan

b. Pendataan jenis dan jumlah perizinan PMA/PMDN se Kalteng

c. Pengadaan leaflet/booklet untuk PTSP

d. Sosialisasi Pergub PTSP di bidang penanaman modal

e. Pengadaan SPP dan SOP untuk PTSP

f. Pelayanan publikasai PTSP

g. Forum PTSP di bidang penanaman modal

h. Penyediaan tenaga pengelola PTSP

Dari kegiatan yang menunjang terlaksanannya program nasional

dimaksd, ada beberapa kegiatan yang tidak dapat di laksanakan

dikarenakan adanya rasionalisasi anggaran pada tahun 2016.

Sehingga target yang sebelumnya di rencanakan tidak dapat tercapai

sepenuhnya.

1.4. Struktur Organisasi

Semua tugas, fungsi, dan kewenangan yang disebutkan di atas

dikelola melalui struktur organisasi yaitu:

1. Kepala Badan;

2. Sekretariat;

3. Bidang Pengembangan Iklim Investasi;

4. Bidang Perizinan dan Fasilitasi;

5. Bidang Promosi dan Kerjasama;

6. Bidang Pengawasan dan Pengendalian;

Page 13: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - dpmptsp.kalteng.go.iddpmptsp.kalteng.go.id/dpmptsp/web/storage/2019/01/BAB-1.pdf · investasi di Provinsi Kalimantan Tengah adalah karena masih

LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 13

Page 14: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - dpmptsp.kalteng.go.iddpmptsp.kalteng.go.id/dpmptsp/web/storage/2019/01/BAB-1.pdf · investasi di Provinsi Kalimantan Tengah adalah karena masih

LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 14

1.5. Sistematika Penyajian

Pada dasarnya laporan akuntabilitas ini memberikan penjelasan

mengenai pencapaian kinerja Badan Penanaman Modal Daerah dan

Perizinan Provinsi Kalimantan Tengah selama Tahun 2016. Capain

kinerja (performance result) Tahun 2015 tersebut diperbandingkan

dengan Penetapan Kinerja (performance agreement) Tahun 2016

sebagai tolak ukur keberhasilan tahunan organisasi. Analisis atas

capaian kinerja terhadap rencana kinerja ini akan memungkinkan

diidentifikasikannya sejumlah celah kinerja (performance gap) bagi

perbaikan kinerja di masa datang. Sistematika penyajian Laporan

Kinerja Instansi Pemerintah (LKIP) Badan Penanaman Modal Daerah

dan Perizinan Tahun 2016 berpedoman pada Peraturan Menteri

Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk teknis perjanjian kinerja,

pelaporan kinerja dan tata cara reviu atas laporan kinerja instansi

pemerintah.

Adapun sistematika penyajian laporan ini adalah sebagai berikut :

Bab I – Pendahuluan, menjelaskan secara ringkas latar belakang,

aspek strategis Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan

Provinsi Kalimantan Tengah, serta struktur organisasi;

Bab II – Perencanaan dan Perjanjian Kinerja, menjelaskan secara

ringkas dokumen perencanaan yang menjadi dasar pelaksanaan

program, kegiatan dan anggaran Badan Penanaman Modal Daerah

dan Perizinan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016 meliputi

Rencana Strategis Badan Penanaman Modal Daerah dan Perizinan

Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016 – 2021, Indikator Kinerja

Utama (IKU), dan Penetapan Kinerja Tahun 2016.

Bab III – Akuntabilitas Kinerja Tahun 2016, menjelaskan analisis

pencapaian kinerja Badan Penanaman Modal Daerah dan

Perizinan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016 dikaitkan

dengan pertanggungjawaban publik terhadap pencapaian sasaran

strategis untuk Tahun 2016.

Page 15: BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - dpmptsp.kalteng.go.iddpmptsp.kalteng.go.id/dpmptsp/web/storage/2019/01/BAB-1.pdf · investasi di Provinsi Kalimantan Tengah adalah karena masih

LKIP 2016 | BPMDP PROVINSI KALIMANTAN TENGAH 15

Bab IV – Penutup, menjelaskan kesimpulan menyeluruh dari

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Badan Penanaman Modal

Daerah dan Perizinan Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2016

dan menguraikan rekomendasi yang diperlukan bagi perbaikan

kinerja di masa datang.