Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Dalam kehidupan ini manusia mempunyai kebutuhan yang beraneka ragam, untuk
dapat memenuhi kebutuhannya tersebut maka manusia dituntut untuk bekerja. Baik
pekerjaan yang diusahakan sendiri yaitu bekerja atas usaha modal dan tanggung jawab
sendiri, ataupun bekerja pada orang lain yang artinya bekerja dengan bergantung pada
orang lain, yang memberi perintah dan mengutusnya sehingga harus tunduk dan patuh pada
orang yang memberikan pekerjaan tersebut serta mendapatkan upah sebagai hasil dari
bekerja. Bekerja pada orang lain harus tunduk serta taat atas semua peraturan yang telah
dibuat serta orang yang mempekerjakan pekerja yang dapat disebut dengan pengusaha atau
majikan bertanggung jawab penuh terhadap pekerja saat jam kerja. Di dalam melakukan
suatu pekerjaan, semua tidak akan selalu berjalan dengan lancar.Suatu saat pasti akan terjadi
kecelakaan kerja baik yang bersifat ringan maupun yang bersifat berat. Kecelakaan kerja
bersifat ringan adalah kecelakaan kerja yang menimbulkan resiko yang kecil dan dapat
segera diselesaikan, namun jika kecelakaan yang bersifat berat merupakan kecelakaan yang
beresiko pada cacat sementara maupun seumur hidup maupun hingga sampai pada
kematian. Kecelakaan kerja membuat pekerjaan menjadi terhambat sehingga menimbulkan
resiko pada pekerja maupun pengusaha. Untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja yang
tidak diinginkan maka pengusaha harus memperhatikan keselamatankerja para pekerja
sesuai dengan Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja.
2
Menurut Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja, pada
pasal 2 ayat (1)menjelaskan bahwa: “Keselamatan kerja yang diatur adalah keselamatan
dalam segala tempat kerja, baik di darat, di tanah, di permukan air, di dalam air maupun di
udara, yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.”1
Keselamatan kerja ialah keselamatan yang bertalian dengan mesin, pesawat alat
kerja, bahan dan proses pengelolaanya, landasan tempat kerja dan lingkunganya, serta cara-
cara melakukan pekerjaan.2
Adapun pendapat lain yang mengatakan bahwa keselamatan kerja dapat diartikan
sebagai ilmu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha mencegah kemungkinan
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja di tempat kerja.3
Dan yang dimaksud dengan kecelakaan kerja yaitu kecelakaan yang terjadi di
tempat kerja atau dikenal dengan istilah kecelakaan industri. Kecelakaan industri ini secara
umum dapat diartikan suatu kejadian yang mengacaukan proses yang telah diatur dari suatu
aktivitas. Ada 3 faktor penyebabnya yaitu:4
1. Faktor manusianya
2. Faktor materialnya/bahanya/peralatannya
3. Faktor bahaya/sumber bahaya
a. Perbuatan berbahaya
b. Kondisi/keadaan berbahaya
1Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang No.1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja
2 Abdul Khakim. 2003. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13
Tahun 2003. Bandung. Penerbit PT. Citra Aditya Bakti. Hal 64
3 Lalu Husni. 2007. Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia. Jakarta. PT. Raja Grafindo Persada. Hal 138
4Ibid. Hal 142
3
Dari kecelakaan kerja yang terjadi di dalam hubungan kerja baik kesalahan dari
pekerja maupun kesalahan dari pihak pengusaha maka akan menimbulkan kerugian. Secara
umum kerugian akibat dari kecelakaan kerja dibagi menjadi dua, yaitu :5
1. Kerugian yang bersifat ekonomis. Misalnya, Kerusakan mesin produksi
2. Kerugian yang bersifat non ekonomis. Misalnya, luka cidera yang diderita oleh
pekerja dan kematian.
Di dalam suatu hubungan kerja antara pihak pekerja dan juga pihak
pengusahatimbul hak dan juga kewajiban yang harus penuhi dan dilaksanakan oleh masing-
masing pihak. Di dalam pasal 86 ayat (1) Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
ketenagakerjaan disebutkan bahwa :6
“Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas :
a. Keselamatan dan kesehatan kerja b. Moral dan kesulilaan; dan c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai
agama.
Di dalam Pasal 1 huruf a Undang-Undang No. 33 Tahun 1947 tentang Kecelakaan
Kerja dikatakan bahwa :7Di perusahaan yang diwajibkan memberi tunjangan, majikan
berwajib membayar ganti kerugian kepada buruh yang mendapat kecelakaan berhubung
dengan hubungan kerja pada perusahaan itu, menurut yang ditetapkan dalam Undang-
undang ini.”
Disini terdapat suatu permasalahan yang sampai saat ini belum menemukan suatu
jawaban yang pasti tentang penggantian kerugian yang harus dipenuhi oleh pengusaha
terhadap kecelakaan kerja. Karena, kewajiban pekerja seperti yang ada di dalam Pasal 12
5 Sedjun H. Manulang. 2001. Pokok-Pokok Hukum Ketenagakerjaan Di Indonesia. Jakarta. Penerbit PT. Rineka
Cipta. Hal 88 6 Undang-Undang No.13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pasal 86 ayat (1) 7 Undang-Undang No. 33 Tahun 1947 tentang Kecelakaan Kerja
4
huruf b dan c Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja di katakan
dengan jelas bahwa :8
a. Memakai alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan;
b. Memenuhi dan mentaati semua syarat-syarat keselamatan dan kesehatan yang
diwajibkan;
Sehingga jika terjadi hal kecelakaan kerja di dalam suatu perusahaan bagaimana
bentuk bertanggung jawab baik dari pihak pengusaha maupun dari pihak pekerja yang
diteliti oleh penulis.
Kasus kecelakaan kerja dialami oleh salah satu perusahaan asing yang telah
mengeksploitasi hasil mineral dan batu bara di wilayah kabupaten Tanah Grogot ini adalah
PT. Sims, yang telah beroperasi selama sepuluh tahun di Kalimantan Timur dan juga
banyak mempekerjakan masyarakat sekitar pertambangan untuk menjadi tenaga kerja di
pertambangan batu bara di wilayah tersebut. Dengan lokasi tambang yang cukup besar dan
luas, untuk menunjang hasil yang maksimal, maka didalam lokasi tambang digunakan alat
berat salah satunya excavator, dengan banyaknya menggunakan alat berat tersebut, maka
keselamatan para pekerja menjadi salah satu aspek yang sangat diperhatikan saat bekerja.9
Berdasarkan statistik kecelakaan kerja yang diperoleh dari Jamsostek Cabang
Balikpapan, periode 2009 hingga kurun waktu 2011 terjadi 4 kasus kecelakaan yang terjadi
di PT. Sims Jaya Kaltim10. Kecelakaan kerja disebabkan faktor individual atau secara
8 Undang-Undang No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
9Skripsi Fahrul ChusairiUniversitas Brawijaya Malang . Jurnal-Fahrul-Chusairi-0810113049.pdf . Diakses pada
tanggal 6 September 2013
10Hasil wawancara dan prasurvey dari narasumber, Bapak Rudi, dikutip pada tanggal 17 Desember 2012. Di dalam
skripsi Fahrul ChusairiUniversitas Brawijaya Malang. Diakses pada tanggal 6 September 2013
5
tekhnis, yaitu akibat dari human error atau kondisi alat yang tidak layak pakai seperti rem
pada kendaraan yang blong.11
Kasus di atas merupakan salah satu kasus kecelakaan yang terjadi dikarenakan
kesalahan dari pekerja itu sendiri, kasus kecelakaan kerja juga dialami oleh perusahaan daur
ulang tabung gas berukuran 3 Kg di Kota Mojokerto yaitu PT. Sentral Swa Sembada.Kasus
kecelakaan kerja yang terjadi di PT Sama Sentral Swa Sembada Mojokerto pada
pertengahan tahun 2012 yaitu hilangnya satu jari kaki kanan salah satu pekerja yang
bernama Pamudji Raharjo yang dikarenakan tertimpa tumpukan tabung gas yang telah
selesai dicat. Kecelakaan tersebut terjadi dikarenakan Pamudji Raharjo tidak mengenakan
sepatu perusahaan yang telah disediakan oleh pihak perusahaan yang dalam hal ini adalah
pengawas produksi.12
Kasus lain yang menimpa pekerja bernama Pipin, terjadinya kecelakaan kerja ini
dikarenakan Pipin yang bertugas untuk mengelas kaki tabung gas yang berkarat tidak
memakai kaca mata yang berguna melindungi mata dari percikan-percikan api saat
mengelas.
Kasus kecelakaan kerja seperti kasus di atas sangat merugikan bagi pihak pekerja
maupun dari pihak perusahaan, karena kegiatan produksi saat kecelakaan kerja tersebut
terjadi harus berhenti dalam beberapa jam. Yang seharusnya di dalam beberapa jam tersebut
sudah bisa mendapatkan perbaikan tabung sebanyak sekitar 15 tabung, namun karena
adanya kecelakaan kerja maka target dalam beberapa bulan jadi terganggu dan tidak sesuai
dengan rencana. Di dalam kasus tersebut pihak yang seharusnya bertanggung jawab adalah
11Hasil wawancara dari narasumber, Bapak Ramadhan Satrio, mekhanik senior PT. Trakindo, sebagai data tambahan
dalam penulisan skripsi. Di dalam skripsi Fahrul ChusairiUniversitas Brawijaya Malang. Diakses pada tanggal 6
September 2013 12 Hasil wawancara dari narasumber secara langsung, Pamudji Raharjo, dikutip pada tanggal 1 Juli 2013
6
pekerja itu sendiri dikarenakan kecelakaan tersebut disebabkan oleh kesalahan dari para
pekerja itu sendiri yang tidak mematuhi peraturan untuk memakai sepatu pabrik yang telah
disediakan. Namun pihak perusahaan bukan berarti tidak bersalah , karena tidak mengawasi
dengan cermat dan segera menegur jika terlihat pekerja yang tidak memakai alat-alat
pelindung tubuh. Sehingga dalam hal ini bagaimana tanggung jawab dari pihak pekerja dan
pengusaha yang melatarbelakangi penulis untuk melakukan penelitian lebih lanjut dan
disesuaikan dengan peraturan yang berlaku saat ini.
PT. Sama Sentral Swa Sembada atau sering disebut dengan (4S) adalah suatu
perusahaan pengolah ulang tabung elpiji ukuran 3 kg yang terletak di Kabupaten
Mojokerto. Pekerja yang bekerja pada perusahaan ini dapat dikatakan sebagai pekerja kasar,
dikarenakan peralatan yang digunakan termasuk ke dalam alat berat dan juga
membahayakan sehingga membutuhkan ketelitian, keahlian, kehati-hatian dan juga
pengawasan dari pengawas perusahaan untuk selalu memakai peralatan pelindung tubuh
yang telah disediakan. Sehingga dalam hal ini perusahaan sangat memperhatikan
keselamatan kerja untuk para pekerja sebanyak 26 orang tersebut. Dalam hal pengusaha
yang selalu memperhatikan keselamatan kerja para pekerja, terkadang ada beberapa pekerja
yang dengan sengaja tidak mematuhi peraturan perusahaan,baik peraturan yang telah tertera
di dalam pabrik tempat pekerja bekerja maupun teguran-teguran dari pengusaha itu sendiri
untuk selalu memakai peralatan pelindung tubuh agar supaya terhindar dari kecelakaan
kerja yang dapat merugikan pekerja maupun pengusaha. Karena suatu perusahaan akan
mendapatkan penilaian burup dari sudut pandang pekerja maupun masyarakat jika terlalu
sering terjadi kecelakaan kerja.
7
Terjadinya hal yang demikian itu, maka tentunya adanya bentuk tanggung jawab
dari kedua belah pihak baik pengusaha maupun dari pekerja itu sendiri. Bahkan kita
mengetahui bahwa di atas telah banyak diketahui hampir seluruh referensi mengatakan
bahwa jika terjadi kecelakaan kerja adalah tanggung jawab dari pengusaha. Sehingga
bagaimana tanggung jawab pengusaha maupun pekerja yang akan menjadi rumusan dari
permasalahan penulisan hukum ini.
Berdasarkan uraianlatar belakang permasalahan di atas, maka penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul : “TINJAUAN TENTANG TANGGUNG JAWAB
PENGUSAHA DAN PEKERJA TERHADAP KECELAKAAN KERJA (STUDI DI
PT. SAMA SENTRAL SWASEMBADA MOJOKERTO)”
B. Rumusan Permasalahan
1. Bagaimana tanggung jawab pengusaha terhadap kecelakaan kerja?
2. Bagaimana tanggung jawab pekerja terhadap kecelakaan kerja?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui dan menganalisis tanggung jawab pengusaha terhadap kecelakaan
kerja.
2. Untuk mengetahui dan menganalisis tanggung jawab pekerja terhadap kecelakaan kerja
8
D. Manfaat dan Kegunaan Penulisan
a. Manfaat
Dari hasil penelitian ini maka secara teori diharapkan dapat memberikan manfaat
untuk pengembangan ilmu hukum pada umumnya dan mengetahui lebih dalam mengenai
tanggung jawab pengusaha maupun pekerja terhadap kecelakaan kerja.
b. Kegunaan
a) Untuk Penulis
Sebagai prasyarat untuk memenuhi tugas akhir guna menyelesaikan studi Strata-1
Ilmu Hukum pada Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah Malang, Sekaligus
memberikan wawasan baru kepada penulis terkait tanggung jawab pengusaha maupun
pekerja terhadap kecelakaan kerja.
b) Untuk PT. Sama Sentral SwaSembada Mojokerto
Sebagai bahan kajian bagi PT. Sama Sentral SwaSembada Mojokerto untuk
mengetahui bentuk tanggung jawab jika terjadi kecelakaan kerja sesuai dengan
Undang-Undang No.13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan, Undang-Undang No. 1
Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja dan Undang-Undang No. 33 Tahun 1947
Tentang Kecelakaan Kerja.
c) Untuk para pekerja
Sebagai pengetahuan bagi para pekerja agar tidak melanggar suatu peraturan
perusahaan agar tidak terjadi kecelakaan kerja yang akan merugikan bagi perusahaan
maupun dirinya sendiri.
9
d) Untuk Masyarakat
Sebagai pengetahuan dalam hal tanggung jawab pengusaha maupun pekerja
jika terjadi kecelakaan kerja.
E. Metode Penulisan
Dalam menentukan sebuah penulisan hasil penelitian maka dibutuhkan suatu
metode penelitian. Pengertian Metode penelitian itu sendiri adalah salah satu bentuk dari
pengungkapan yang digunakan untuk mencocokkan antara ilmu yang ada di dalam teori
dengan fakta yang terjadi di dalam masyarakat. Disamping itu metode penelitian ini juga
dapat membantu memperoleh data sebagai sumber dalam penulisan hasil penelitian ini
sebagai Tugas Akhir (Skripsi).
Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode–metode sebagai berikut :
1. Metode Pendekatan
Metode yang digunakan dalam penulisan adalah yuridis sosiologis (Socio Legal
Research) yakni melihat hukum sebagai perilaku manusia dalam masyarakat.13 Dalam hal
ini penulis mengkaji tentang tanggung jawab pengusaha dan pekerja terhadap kecelakaan
kerja.
13 Buku Pedoman. 2012. Metode Penelitian Hukum Penulisan Hukum Skripsi FH-UMM. UMM. Hal 18
10
2. Alasan Pemilihan Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis memilih PT. Sama Sentral Swa Sembada Mojokerto
dikarenakan selain perusahaan ini baru berdiri sekitar 1 tahun sehingga masih sangat baru
jika dijadikan obyek penelitian namun selain itu juga dikarenakan perusahaan ini salah satu
perusahaan yang menggunakan tenaga kerja yang sangat beresiko jika terjadi kecelakaan
karena alat-alat yang digunakan untuk berproduksi adalah alat-alat yang termasuk
membahayakan jika tidak mempunyai keahlian dan ketelitian.
3. Jenis Data
a. Data Primer
Data Primer Adalah jenis data, dokumen tertulis, file, rekaman, informasi, pendapat,
dan lain-lain yang diperoleh dari sumber yang utama/pertama. Data jenis ini diperoleh
dari sumber data yang merupakan responden penelitian yaitu :
1. Manajer Pelaksana : H. Saiful Munir
2. Pengawas Pelaksana : Dian Indra Tjahya
3. 26 Pekerja di PT Sama Sentral Swa Sembada Mojokerto
b. Data Sekunder
Adalah jenis data yang diperoleh dari dokumen tertulis, file, rekaman, informasi,
pendapat dan lain-lain yang diperoleh dari sumber kedua (Sekunder-buku, jurnal,
hasil penelitian terdahulu, dan lain-lain). Sumber data dalam hal ini adalah sebagai
berikut :
11
1. Buku-buku yang berkaitan dengan kasus yang sedang diteliti.
2. Melihat hasil-hasil penelitian terdahulu
3. Melihat data-data , maupun berkas-berkas yang dimiliki oleh perusahaan yang
berkaitan dengan besarnya tingkat kecelakaan kerja tersebut serta informasi
yang berkaitan dengan kasus yang sedang diteliti.
4. Teknik Pengumpulan Data Penelitian.
Untuk pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara. Pengertian dari
wawancara itu sendiri adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan
cara tanya jawab sambil bertatap muka antara si penanya atau pewawancara dengan si
penjawab atau responden.14
Dalam proses wawancara terdapat dua pihak yang menempati kedudukan yang
berbeda, satu pihak berfungsi sebagai pencari informasi atau penanya atau interviewer,
sedangkan pihak yang lain berfungsi sebagai pemberi informasi. Pada penelitian yang
dilakukan ini penulis atau peneliti berkedudukan sebagai interviewer dan sedangkan
pemberi informasi diduduki oleh Saiful Munir sebagai manajer pelaksana dan juga Dian
Indra Tjahya sebagai pengawas pelaksana dan juga para pekerja. Teknik wawancara yang
digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat bebas terpimpin yaitu wawancara dilakukan
dengan menggunakan interviewer guide yang berupa catatan mengenai pokok-pokok yang
14http://manfaat-pengetahuan.blogspot.com/2013/01/pengertian-wawancara.html. Diakses tanggal 1 Mei 2013
http://manfaat-pengetahuan.blogspot.com/2013/01/pengertian-wawancara.html
12
akan ditanyakan, sehingga dalam hal ini masih dimungkinkan adanya variasi-variasi
pertanyaan yang disesuaikan dengan situasi dan juga kondisi ketika wawancara dilakukan.
Sedangkan untuk data sekunder diperoleh dengan studi kepustakaan yaitu
mendapatkan data melalui bahan-bahan kepustakaan yang dilakukan dengan cara membaca
dan mempelajari peraturan perundang-undangan yang berkaitan dengan kasus yang sedang
diangkat yang tentunya masih berlaku pada saat ini, teori-teori atau tulisan-tulisan yang
terdapat dalam buku-buku literatur, catatan kuliah, surat kabar, bahan bacaan ilmiah yang
mempunyai kaitan dengan permasalahan tersebut.
5. Teknik Analisa Data
Dalam penulisan hukum ini penulis menggunakan teknik analisa data deskriptif
kualitatif. Pengertian dari deskriptif kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang
menggunakan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan
pelaku yang dapat diamati.15
F. Rencana Sistematika Penulisan
1. BAB I : Pendahuluan
Di dalam penulisan BAB I ini, penulis akan menjelaskan dan
menguraikan tentang Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan
Penelitian, Manfaat Penelitian, Kegunaan Penelitian, Metode Penelitian
dan Sistematika Penulisan.
2. BAB II : Tinjauan Pustaka
15Ronsfik.http://rosnfik1984.blogspot.com/2011/12/penelitian-kuantitatif.html Diakses tanggal 1 Mei 2013
http://rosnfik1984.blogspot.com/2011/12/penelitian-kuantitatif.html
13
Di dalam penulisan BAB II ini, Penulis akan menjelaskan dan
menguraikan secara khusus tentang Kecelakaan kerja, Faktor-faktor yang
menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, Dampak kecelakaan kerja,
Pihak yang bertanggung jawab atas kecelakaan kerja dan Pengaturan
hukum yang terkait dengan kecelakaan kerja.
3. BAB III : Tanggung jawab pengusaha dan pekerja terhadap kecelakaan kerja.
Di dalam penulisan BAB III ini, penulis akan menjelaskan dan menguraikan
tentang hasil penelitian sekaligus pembahasan terhadap permasalahan pertama dan
kedua.
4. BAB IV : Penutup
Di dalam penulisan BAB IV ini, Penulis akan menjelaskan dan menguraikan
tentang hasil Kesimpulan dari rumusan masalah pertama dan kedua, kemudian akan
diberikan pula oleh penulis berupa saran.