3
7/23/2019 Bab i Pendahuluan klinik http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-klinik 1/3 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Epilepsi adalah kondisi neurologis yang ditandai dengan kekambuhan kejang  berulang disebabkan oleh pelepasan sinkron berulang, abnormal, dan berlebihan dari neuron otak (Ikawati, 2011). Epilepsi merupakan salah satu masalah neurologis yang paling umum terjadi di seluruh dunia. !" (2001) menyebutkan bahwa kejadian epilepsi di negara maju  berkisar #0 per 100.000 penduduk, sedangkan di negara berkembang 100 per 100.000 ribu. $i Indonesia, pre%alensi penderita epilepsi berkisar 0,#&'2&. adi, apabila penduduk Indonesia berjumlah sekitar 200 juta jiwa, maka kemungkinan penderita epilepsi sebanyak 1' juta jiwa (Anonim, 200*). Epilepsi dapat menyerang pada laki'laki ataupun perempuan. +eara umum diperkirakan ada 2, juta kasus baru setiap tahun, dan #0& kasus terjadi pada masa kanak' kanak atau remaja. Insiden tertinggi terjadi pada masa kanakkanak, kemudian menurun pada usia 1#'*# tahun, dan naik lagi pada geriatrik (!", 200*). !al ini juga didukung oleh kajian -urba (200) dan -in/on (200*) bahwa sebagian besar kasus epilepsi dimulai pada masa anak'anak dan insidensi epilepsi pada anak dari tahun ke tahun enderung meningkat. enurut amsudin (1) penderita epilepsi anak terbanyak pada golongan umur 1 ' * tahun (*,#&), kemudian * ' 10 tahun (2,1&), 10 ' 1 tahun (1*,2&) dan 0 ' 1 tahun (,1&). 3ingginya pre%alensi epilepsi pada anak mengakibatkan makin banyak penggunan obat antiepilepsi, sehingga risiko timbulnya e4ek samping pun semakin besar (5urmalasari, 2012). "leh karena itu, pemilihan obat antiepilepsi ("AE) pada anak bukanlah hal yang mudah, karena anak termasuk dalam populasi yang bersi4at khas dan bukan merupakan  bentuk miniatur dari orang dewasa (6+. $epartment o4 !ealth and !uman +er%ie, 1). 7anyak %ariabel yang harus dipertimbangkan antara lain pro4il 4armakokinetika obat antiepilepsi pada anak (8lauser dkk., 200*). +alah satu obat antiepilepsi anak yang sering digunakan adalah asam %alproat. Asam %alproat bila digunakan dalam jangka panjang dapat menyebabkan hepatotoksik (ay dkk., 200). +elain itu, asam %alproat merupakan golongan obat yang memiliki indeks terapi sempit dengan kisar terapi #0'100 mg9 (inter, 1). "bat dengan indeks terapi sempit adalah obat yang memiliki rentang atau jarak antara dosis terapi dengan dosis toksik yang sempit, artinya dengan adanya peningkatan kadar sedikit saja dalam darah dapat memberikan peningkatan e4ek terapi yang signi4ikan, termasuk e4ek toksiknya (ahyono, 201:). +ehingga perlu pengawasan pada kadar obat dalam plasma dan  penyesuaian dosis untuk menegah timbulnya e4ek toksik. -enggunaan asam %alproat dalam jangka panjang memerlukan pemantauan kadar obat di dalam darah (3herapeuti $rug onitoring). !al ini dilakukan untuk menyesuaikan dosis

Bab i Pendahuluan klinik

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Bab i Pendahuluan klinik

7/23/2019 Bab i Pendahuluan klinik

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-klinik 1/3

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Epilepsi adalah kondisi neurologis yang ditandai dengan kekambuhan kejang

 berulang disebabkan oleh pelepasan sinkron berulang, abnormal, dan berlebihan dari neuron

otak (Ikawati, 2011). Epilepsi merupakan salah satu masalah neurologis yang paling umum

terjadi di seluruh dunia. !" (2001) menyebutkan bahwa kejadian epilepsi di negara maju

 berkisar #0 per 100.000 penduduk, sedangkan di negara berkembang 100 per 100.000 ribu.

$i Indonesia, pre%alensi penderita epilepsi berkisar 0,#&'2&. adi, apabila penduduk 

Indonesia berjumlah sekitar 200 juta jiwa, maka kemungkinan penderita epilepsi sebanyak 1'

juta jiwa (Anonim, 200*).

Epilepsi dapat menyerang pada laki'laki ataupun perempuan. +eara umum

diperkirakan ada 2, juta kasus baru setiap tahun, dan #0& kasus terjadi pada masa kanak'

kanak atau remaja. Insiden tertinggi terjadi pada masa kanakkanak, kemudian menurun pada

usia 1#'*# tahun, dan naik lagi pada geriatrik (!", 200*). !al ini juga didukung oleh

kajian -urba (200) dan -in/on (200*) bahwa sebagian besar kasus epilepsi dimulai pada

masa anak'anak dan insidensi epilepsi pada anak dari tahun ke tahun enderung meningkat.

enurut amsudin (1) penderita epilepsi anak terbanyak pada golongan umur 1 ' * tahun

(*,#&), kemudian * ' 10 tahun (2,1&), 10 ' 1 tahun (1*,2&) dan 0 ' 1 tahun (,1&).

3ingginya pre%alensi epilepsi pada anak mengakibatkan makin banyak penggunan

obat antiepilepsi, sehingga risiko timbulnya e4ek samping pun semakin besar (5urmalasari,

2012). "leh karena itu, pemilihan obat antiepilepsi ("AE) pada anak bukanlah hal yang

mudah, karena anak termasuk dalam populasi yang bersi4at khas dan bukan merupakan

 bentuk miniatur dari orang dewasa (6+. $epartment o4 !ealth and !uman +er%ie, 1).

7anyak %ariabel yang harus dipertimbangkan antara lain pro4il 4armakokinetika obat

antiepilepsi pada anak (8lauser dkk., 200*). +alah satu obat antiepilepsi anak yang sering

digunakan adalah asam %alproat. Asam %alproat bila digunakan dalam jangka panjang dapatmenyebabkan hepatotoksik (ay dkk., 200). +elain itu, asam %alproat merupakan golongan

obat yang memiliki indeks terapi sempit dengan kisar terapi #0'100 mg9 (inter, 1).

"bat dengan indeks terapi sempit adalah obat yang memiliki rentang atau jarak antara dosis

terapi dengan dosis toksik yang sempit, artinya dengan adanya peningkatan kadar sedikit saja

dalam darah dapat memberikan peningkatan e4ek terapi yang signi4ikan, termasuk e4ek 

toksiknya (ahyono, 201:). +ehingga perlu pengawasan pada kadar obat dalam plasma dan

 penyesuaian dosis untuk menegah timbulnya e4ek toksik.

-enggunaan asam %alproat dalam jangka panjang memerlukan pemantauan kadar obat

di dalam darah (3herapeuti $rug onitoring). !al ini dilakukan untuk menyesuaikan dosis

Page 2: Bab i Pendahuluan klinik

7/23/2019 Bab i Pendahuluan klinik

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-klinik 2/3

sehingga dapat menegah timbulnya e4ek toksik. -emantauan 3$ di Indonesia belum dapat

dilakukan karena mengingat biaya yang diperlukan relati4 mahal. "leh karena itu,

 pemantauan dapat dilakukan

dengan meninjau seara 4armakokinetika yaitu dengan menghitung perkiraankadar obat

 berdasarkan dosis terapi yang diberikan pada pasien. +ehingga, diperoleh gambaran bagaimana kadar obat dalam darah dan dihubungkan dengan hasil terapi yang diperoleh.

7erdasarkan uraian tersebut, maka penggunaan antiepilepsi pada anak perlu mendapat

 perhatian khusus. -enelitian ini dilakukan untuk menge%aluasi dosis asam %alproat yang

digunakan pada pasien epilepsi anak di 7angsal ;awat Inap Anak ;+6- $r.+ardjito

<ogyakarta.

1. Perumusan Masalah

-enelitian ini menge%aluasi dosis asam %alproat dengan kisar terapi sempit pada

 pasienepilepsi anak di bangsal rawat inap anak ;+6- $r. +ardjito <ogyakarta, dengan

 permasalahan sebagai berikut=

a. 7agaimana perkiraan kadar asam %alproat dalam darah setelah pemberian dosis

terapi pada pasien epilepsi anak>

 b. 7agaimana hasil terapi pada pasien epilepsi anak di bangsal rawat inap anak 

;+6- $r. +ardjito <ogyakarta jika dilihat dari durasi bebas kejang>

2. Keaslian penelitian

-enelitian tentang asam %alproat sudah banyak dilakukan, namun tentang perhitungan

 perkiraan kadar asam %alproat pada pasien epilesi anak belum pernah dilakukan.

-enelitian terkait yang pernah dilakukan di Indonesia atau di dunia, yaitu =

a. -enelitian oleh -enry dkk. (1) tentang monitoring penggunaan asam %alproat

 jangka panjang pada #0 pasien u%enile yoloni Epilepsy (E) seara retrospekti4 

dilaporkan bahwa terdapat *& pasien bebas kejang selama 1 tahun tetapi banyak 

kejadian kekambuhan dengan berbagai penyebab.

 b. -enelitian oleh +ubash ?ijaya @umar dkk. (2011) yang berjudul 3herapeuti $rug

onitoring o4 ?alproi Aid in -ediatri Epilepti -atientsB menyimpulkan bahwatidak ada hubungan antara dosis harian dengan kadar terapetik di dalam darah,

diperlukan monitoring 4ungsi hati dan 765. 3idak ada perbedaan yang signi4ikan

antara kadar asam %alproat didalam darah dengan kontrol kejang. -asien anak e4ekti4 

menerima monoterapi asam %alproat dengan kadar terapetik 1*,## C ,20

mikrogram9ml.

. -enelitian oleh ohsen Dorooghipour dkk. (200) yang berjudul 3herapeuti $rug

onitoring o4 ?alproi Aid in -atient with onotherapy at +teady +tateB

menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang ditemukan antara konsentrasi asam

%alproat didalam plasma dengan e4ek terapetik. "leh karena itu, studi ini

menunjukkan bahwa 3$ asam %alproat diperlukan hanya untuk pasien yang non

Page 3: Bab i Pendahuluan klinik

7/23/2019 Bab i Pendahuluan klinik

http://slidepdf.com/reader/full/bab-i-pendahuluan-klinik 3/3

responsi4 terhadap pengobatan atau rentan terhadap e4ek samping dengan dosis

standar.

d. -enelitian oleh ohanad <asir ;adee4 dkk. (2012) yang berjudul 3herapeuti $rug

onitoring and E%aluation o4 3herapeuti E44eti%eness and Ad%erse E44ets o4 

Antiepilepti $rugs in Ira Epilepti -atientsB. -eneliti menggunakan kajian

retrospekti4 dan prospekti4 untuk menge%aluasi e4ekti%itasan terapi karbama/epine,

asam %alproat, topiramite dan kombinasi obat antiepilepsi tersebut pada pasien

 berumur 1 C # tahun. !asil dari penelitian tersebut adalah pada kelompok pasien

retrospekti4 0&, F#&, *0& dan #& bebas kejang setelah : bulan diberi

karbama/epin, asam %alproat, topiramite dan kombinasi terapi "AE. +edangkan pada

kelompok pasien prospekti4 0& dan 100 & pasien bebas kejang setelah diberi

karbama/epin dan asam %alproat.

e. -enelitian yang dilakukan oleh !erningtyas 5autika ingga (201:) menunjukkan

 bahwa hasil terapi yang dinilai berdasarkan durasi bebas kejang pada kelompok 

 pasien yang mendapatkan monoterapi asam %alproat sebanyak #2,::& memberikanhasil terapi yang baik dan F,*F& memberikan hasil terapi yang tidak baik.

+edangkan pada kelompok pasien dengan terapi kombinasi *1,#& memberikan hasil

terapi yang baik dan :,*& memberikan hasil terapi yang tidak baik.

:.  Manfaat Penelitian

!asil penelitian ini diharapkan dapat memberikan man4aat berupa

a. emberikan in4ormasi pada pihak ;+6- $r. +ardjito <oyakarta mengenai perkiraan

kadar asam %alproat dalam darah setelah pemberian dosis terapi, serta hasil terapi

 pada pasien epilepsi anak jika dilihat dari durasi bebas kejang. b. enjadi salah satu auan untuk melanjutkan penelitian 4armasi klinik di bidang

epilepsi anak.

7.  Tujuan Penelitian

-enelitian ini dilakukan bertujuan untuk =

1. engetahui perkiraan kadar asam %alproat dalam darah setelah pemberian dosis terapi

 pada pasien epilepsi anak di ;+6- $r. +ardjito <ogyakarta2.   engetahui hasil terapi pada pasien epilepsi anak di ;+6- $r. +ardjito

<ogyakarta jika dilihat dari durasi bebas kejang.