115
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu logika yang mendasari berbagai disiplin dan kemajuan daya pikir manusia. (Usman, 1990:52) yang mengungkapkan bahwa di bidang teknologi, informasi dan komunikasi matematika berkembang pesat. Oleh karena itu untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa yang akan datang, diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini. Dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Depdiknas, 2006:4-6), terdapat beberapa tujuan pelajaran matematika terhadap peserta didik sebagai berikut adalah: (1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara konsep dan mengaplikasikan konsep dalam pemecahan masalah, (2) menggunakan penalaran pada pola dan sifatnya, memanipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan 1

BAB I - fahinu1968.files.wordpress.com file · Web viewPENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Matematika merupakan ilmu logika yang mendasari berbagai disiplin dan kemajuan daya

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Matematika merupakan ilmu logika yang mendasari berbagai disiplin dan

kemajuan daya pikir manusia. (Usman, 1990:52) yang mengungkapkan bahwa di

bidang teknologi, informasi dan komunikasi matematika berkembang pesat. Oleh

karena itu untuk menguasai dan menciptakan teknologi di masa yang akan datang,

diperlukan penguasaan matematika yang kuat sejak dini.

Dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) (Depdiknas, 2006:4-6),

terdapat beberapa tujuan pelajaran matematika terhadap peserta didik sebagai berikut

adalah: (1) Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antara konsep

dan mengaplikasikan konsep dalam pemecahan masalah, (2) menggunakan penalaran

pada pola dan sifatnya, memanipulasi matematika dalam membuat generalisasi,

menyusun bukti atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika, (3)

pemecahan masalah yang meliputi kemampuan merancang model penyelesaian dan

menafsirkan solusi yang diperoleh, (4) mengkomunisasikan gagasan dengan simpel,

dan (5) memiliki sikap menghargai kegunaan matematika dalam kehidupan yaitu

memiliki rasa ingin tahu perhatian dan minat dalam mempelajari matematika, serta

sikap ulet dan percaya diri dalam pemecahan masalah.

Berdasarkan pengalaman peneliti dalam mengajarkan pokok bahasan Bangun

Datar, rata-rata hasil belajar siswa masih rendah yaitu 55,0. Hal ini menunjukkan

bahwa hasil belajar tersebut belum sesuai target yang diharapkan. Salah satu

penyebabnya adalah cara penyajian materi yang dilakukan guru atau suasana

1

pembelajaran yang dilakukan. Sebagaimana diungkapkan Amin (2001:1)

pembelajaran matematika di sekolah dasar selama ini kurang terkait dengan

kehidupan sehari-hari oleh siswa akibatnya banyak siswa yang tidak mengetahui

manfaat dari belajar matematika.

Kondisi pembelajaran di atas juga ditemukan di SD Negeri 6 Katobu

Kabupaten Muna. Hal ini terungkap dari hasil pengamatan yang dilakukan peniliti

bahwa masalah yang dihadapi saat ini dalam pembelajaran matematika yaitu materi

luas bangun datar dengan menggunakan media masih kurang. Kurangnya

pemahaman siswa dengan konsep luas bangun datar ini disebabkan oleh dua faktor

yaitu timbulnya dari dalam diri siswa dan guru itu sendiri. Menurut alasan peneliti

ada 4 hal yang mempengaruhi kurangnya pemahaman siswa dalam materi konsep

luas bangun datar, antara lain: (1) dari dalam diri siswa, (2) siswa kurang

memperhatikan materi yang diajarkan oleh guru, (3) bahasa yang digunakan oleh

guru kurang bermakna bagi siswa, (4) kurang memanfaatkan media yang ada di

sekelilingnya.

Dilihat dari kondisi ini perlu kita ketahui bahwa pembelajaran matematika di

kelas V perlu menggunakan media untuk materi konsep luas bangun datar, karena

siswa sekolah dasar bukan hal yang mudah untuk memahami materi bangun datar.

Oleh karena itu, penggunaan media sangat tepat untuk siswa kelas V, tetapi untuk

lebih memahami sebaiknya dalam pembelajaran ini lebih menekankan pada bahasa

simbol misalnya, dengan menggunakan kata-kata, kalimat atau lambang-lambang

matematika maupun lambang-lambang abstrak yang lain.

2

Menurut Dienes (Aisyah, dkk., 2007:49-50) anak yang masih dalam tahap

berpikir konkret perlu menyimplementasikan pelajaran dengan benda konkret, berupa

media/atau gambar-gambar sederhana yang bisa memudahkan siswa untuk belajar

matematika. Selanjutnya Bruner (Aisyah, dkk., 2007:1-5) dalam teorinya

mengungkapkan proses belajar siswa sebaiknya diberikan kesempatan pada siswa

memanipulasi benda-benda yang dirancang secara khusus yang dapat diutak-atik oleh

siswa dalam memahami suatu konsep matematika. Melalui media tersebut siswa

akan melihat langsung bagaimana keteraturan dan pola struktur yang terdapat dalam

benda. Adapun peran guru dalam pembelajaran tersebut yaitu:(1) perlu memahami

struktur mata pelajaran, (2) pentingnya belajar aktif supaya siswa dapat menemukan

sendiri konsep-konsep sebagai dasar untuk memahami dengan benar, (3) pentingnya

berpikir induktif.

Salah satu upaya guru untuk menerapkan penggunaan media pembelajaran

matematika khususnya materi luas bangun datar yang biasa menciptakan

pembelajaran yang efektif, dan kreatif serta mampu berpikir analisis dan kritis.

Dengan media siswa akan lebih senang mengikuti pembelajaran matematika karena

dengan media siswa aktif mengeluarkan ide-idenya, sehingga minat untuk belajar

matematika semakin besar. Selain itu dengan menggunakan media siswa juga akan

cepat memahami konsep matematika sifatnya abstrak melalui benda-benda yang

konkret, dimana siswa dihadapkan langsung dengan benda-benda nyata yang sesuai

dengan kehidupan mereka sehari-hari.

3

Berdasarkan kondisi di atas, media sangat mendukung salama proses belajar

mengajar maka dalam pembelajaran matamatika, seorang guru harus memberikan

dan memperkenalkan media dalam proses pembelajaran yang berlangsung.

Menurut teori Hudoyo, (Suherman, 1990:48) dalam bukunya belajar

matematika adalah belajar mengenai konsep-konsep dan struktur-struktur matematika

yang terdapat di dalam materi yang dipelajari, serta mencari hubungan antara

konsep-konsep matematika tersebut. Langkah-langkah ini merupakan cara guru

untuk memudahkan siswa dalam penemuan konsep dengan belajar matematika

materi bangun datar dengan menggunakan media yang efektif, dengan penggunaan

konsep tersebut guna melatih siswa dalam berpikir secara logis dan kreatif.

Setelah siswa menyelesaikan permasalahan di atas, guru mengajarkan siswa

secara formal dan menyajikan materi secara sistematis. Mengingat kurangnya

penerapan media atau dalam pembelajaran matematika, khususnya materi bangun

datar.

Berdasarkan alasan-alasan di atas, peneliti berusaha melakukan suatu

perbaikan pembelajaran yang dirancang melalui Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

dengan judul: “Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Pada Materi Luas

Bangun Datar Melalui Pengunaan Media Pembelajaran Pada Kelas V SD Negeri 6

Katobu Kecamatan Duruka Kabupaten Muna

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian

ini adalah: “Apakah dengan menggunakan media pembelajaran siswa dapat

4

meningkatkan hasil belajar matematika tentang pokok bahasan konsep luas bangun

datar pada kelas V SDN 6 Katobu?”

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa

pada materi konsep luas bangun datar di kelas V SDN 6 Katobu melalui penggunaan

media dalam pembelajaran.

D. Manfaat Hasil Penelitian

Manfaat dari hasil penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, dapat meningkatkan pemahaman siswa dalam pembelajaran

matematika sehingga hasil belajarnya meningkat.

2. Bagi guru, sebagai pedoman untuk melaksanakan pembelajaran dan dapat

mengoptimalkan penggunaan media dalam pembelajaran matematika.

3. Bagi sekolah, meningkatkan hasil belajar matematika serta meningkatkan citra

sekolah di mata masyarakat.

4. Bagi peneliti yang lain, sebagai masukan yang berharga untuk melaksanakan

tugas dimasa yang akan datang.

5

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan yang bukan hanya

mengingat akan tetapi mengalami secara langsung. Hasil belajar bukan suatu

penguasaan hasil latihan, melainkan perubahan kelakuan Hamalik (2003:27). Jika

seorang telah mengalami proses belajar tentu akan memperoleh hasil belajar yang

disebut dengan prestasi belajar.

Sujana (1989:9) belajar didefinisikan sebagai proses interaksional dimana

pribadi menjangkau wawasan-wawasan baru atau selanjutnya peranan hasil belajar

menurut Nasrun Harahab(2000:2)p yaitu :

a. Hasil belajar berperan memberikan informasi tentang kemajuan belajar siswa

setelah mengikuti PBM dalam jangka waktu tertentu.

b. Untuk mengetahui keberhasilan komponen-komponen pengajaran dalam rangka

mencapai tujuan.

c. Hasil belajar memberikan bahan pertimbangan apakah siswa diberikan program

perbaikan, pengayaan atau melanjutkan pada program pengajaran berikutnya.

d. Untuk keperluan bimbingan dan penyuluhan bagi siswa yang mengalami

kegagalan dalam suatu program bahan pembelajaran.

e. Untuk keperluan supervisi bagi kepala sekolah dan pengawas agar guru lebih

berkompeten.

6

f. Sebagai bahan dalam memberikan informasi kepada orang tua siswa dan sebagai

bahan masukan dalam mengambil berbagai keputusan dalam pengajaran.

Dari uraian di atas, pengertian hasil belajar matematika diartikan sebagai

pemahaman dan penguasaan bahan matematika yang ditujukan oleh perubahan

kelakuan.

2. Pengertian Matematika

Matematika adalah ilmu logika tentang bentuk susunan, besaran dan konsep-

konsep yang saling berhubungan satu sama lainnya. Matematika dapat dibagi

kedalam tiga bidang, yaitu aljabar, analisis dan geometri. James & James (dalam

Ruseffendi,1993:27) menyatakan bahwa matematika bukanlah pengetahuan

tersendiri, tetapi matematika membantu masalah sosial, ekonomi dan alam.

Dalam pengajaran matematika perlu memperhatikan objek-objek matematika,

yaitu fakta, konsep dan prinsip. Konsep matematika yang disajikan oleh guru harus

diberikan dengan pengertian (Suherman, 1992:183). Dari pendapat ini maka semua

yang dipelajari siswa harus dipahami terlebih dahulu sebelum sampai pada latihan

yang sifatnya mengasah otak dan melatih keterampilan. Oleh karena itu, berbagai

metode dapat dikombinasikan dalam mengajarkan konsep. Konsep matematika dapat

diajarkan melalui contoh-contoh yang relevan Skemp (dalam Suherman, 1992:153).

3. Proses Pembelajaran Matematika

Belajar matematika adalah bentuk belajar yang dilakukan dengan penuh

kesadaran dan terencana yang dalam pelaksanaannya dibutuhkan suatu proses yang

aktif individu untuk memperoleh pengalaman atau pengetahuan baru hingga

menyebabkan perubahan tingkah laku.

7

Proses belajar mengajar merupakan inti dari keseluruhan proses pendidikan

dengan guru sebagai pemegang peranan utama. Belajar mengajar adalah suatu proses

yang mengandung serangkaian perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal

balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu.

Interaksi atau hubungan timbal balik antara guru dan siswa merupakan syarat utama

bagi berlangsungnya proses belajar mengajar.

Interaksi dalam proses belajar mengajar mempunyai arti yang sangat luas,

tidak sekedar hubungan guru dengan siswa tetapi interaksi edukatif. Dalam hal ini

bukan hanya menyampaikan pesan berupa materi pelajaran melainkan juga nilai dan

sikap pada diri siswa yang sedang belajar.

Perlu memahami prinsip proses belajar mengajar ada baiknya diuraikan

proses belajar dan mengajar. Pengertian proses dalam tulisan ini merupakan interaksi

semua komponen atau unsur yang terdapat dalam belajar mengajar yang satu sama

lain saling berhubungan dalam ikatan mencapai suatu tujuan (Usman, 1990:17).

Belajar diartikan sebagai suatu bentuk pertumbuhan dalam diri seseorang

yang dinyatakan dalam cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman atau

latihan (Hamalik, 1993:9). Selanjutnya menurut Hudojo (1993:3) bahwa karena

objek matematika itu bersifat abstrak, maka dalam matematika memerlukan daya

nalar yang tinggi sehingga dapat dikatakan bahwa belajar matematika harus selalu

diarahkan pada pemahaman konsep-konsep yang akan mengantarkan individu untuk

berpikir secara matematis dengan jelas dan pasti berdasarkan aturan-aturan yang

logis dan sistematis.

8

Bruner (Hudojo, 1993:56) menyatakan bahwa belajar matematika adalah

belajar tentang konsep-konsep dan struktur-struktur matematika yang terdapat di

dalam materi yang dipelajari serta mencari hubungan-hubungan antara konsep-

konsep dan struktur-struktur matematika itu sendiri. Sementara itu Dienes dalam

Ruseffendi (1980:135) mengatakan bahwa konsep (struktur matematika dapat

dipelajari dengan baik bila representasinya dimulai dengan benda-benda konkrit yang

beraneka ragam).

Dengan adanya benda-benda konkret ini dapat membuat siswa tertarik untuk

mengadaptasikan dirinya pada pembelajaran dengan menggunakan benda-benda

nyata yang ada di sekitarnya. Dalam proses ini seorang siswa akan menggunakan

struktur yang sudah ada dalam pikirannya untuk mengadakan respon terhadap

tantangan lingkungan. Teori Piaget tetang perkembangan intelektual ini

menggambarkan tentang kontruksi pembentukan pengetahuan, bahwa perkembangan

intelektual adalah suatu proses dimana anak secara aktif membangun pemahamannya

dari hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkungannya. Implikasi dari teori

Piaget ini adalah bahwa agar siswa berhasil dalam mempelajari matematika, maka

siswa tersebut harus berinisiatif dan terlibat secara aktif dalam pembelajaran.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk pembelajaran

matematika siswa harus terlibat diri secara aktif dalam kegiatan pembelajaran yang

dilaksanakan guru. Keterlibatan siswa tersebut dapat diupayakan jika pembelajaran

dilakukan dengan benda-benda konkret yang dikenal siswa di lingkungannya

sehingga menunjukan adanya tantangan dan inisiatif yang kuat bagi siswa untuk

memecahkannya.

9

4. Media Pembelajaran.

a. Pengertian Media Pembelajaran

Kata media berasal dari bahasa Latin adalah bentuk jamak dari medium.

Batasan mengenai pengertian media sangat luas, namun kita membatasi pada media

pendidikan saja yakni media yang digunakan sebagai alat dan bahan kegiatan

pembelajaran ( Sadiman, 2007:7).

Media adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan informasi kepada

penerima informasi. Istilah media ini sangat populer dalam komunikasi. Proses

Belajar Mengajar pada dasarnya juga merupakan proses komunikasi sehingga media

yang digunakan dalam proses pembelajaran disebut media pembelajaran.

Secara umum, manfaat media dalam proses pembelajaran adalah

memperlancar interaksi antara guru dan murid sehingga kegiatan pembelajaran akan

lebih efektif dan efisien.

Dengan demikian dalam proses pembelajaran yang menggunakan media alat

peraga guru dapat memperagakan fakta, konsep, prinsip agar tampak lebih nyata. Di

dalam pengajaran dikenal beberapa istilah seperti peragaan. Tetapi dewasa ini istilah

peragaan telah mulai dipopulerkan dengan istilah media. Kata media berasal dari

bahasa latin dan secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah

perantara atau pengantar pesan dari pengirim pesan ke penerima pesan.

Ruseffendi (1993:141) menyatakan bahwa media merupakan alat bantu untuk

mempermudah siswa memahami konsep matematika. Alat bantu ini dapat berwujud

benda konkret, seperti : batu-batuan, dan kacang-kacangan. Untuk menerapkan

10

konsep luas bangun datar bendanya untuk memperjelas konsep serta benda-benda

lain untuk menerangkan konsep bangun datar.

Pendapat di atas memiliki kesamaan yaitu media adalah segala sesuatu yang

dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima, sehingga

dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa. Diharapkan hasil

belajar siswa dapat meningkatkan setelah menggunakan media pembelajaran.

Berdasarkan kutipan di atas maka dapat disimpulkan bahwa penggunaan

media bangun datar dalam pembelajaran matematika dapat membantu guru

menjelaskan hal yang bersifat abstrak lebih konkret sehingga siswa mudah belajar

matematika.

Pelaksanaannya guru hendaknya memilih dan menggunakan media yang

cocok untuk menyampaikan materi pembelajaran kepada siswa, sehingga siswa dapat

terlibat secara fisik, mental dan sosial dalam pembelajaran. Sejalan dengan pendapat

para ahli di atas, penulis akan menggunakan bangun datar dalam kegiatan

pembelajaran luas bangun datar.

Mengapa perlu media dalam pembelajaran? Pertanyaan yang sering muncul

mempertanyakan pentingnya media dalam sebuah pembelajaran. Kita harus

mengetahui dahulu konsep abstrak dan konkret dalam pembelajaran, karena proses

belajar mengajar hakekatnya adalah proses komunikasi, penyampaian pesan dari

pengantar ke penerima. Pesan berupa isi atau ajaran yang dituangkan ke dalam

simbol-simbol komunikasi baik verbal (kata-kata dan tulisan) maupun non-verbal.

Ada kalanya penafsiran berhasil, adakalanya tidak. Kegagalan atau ketidak

berhasilan dalam memahami apa yang didengar, dibaca, dilihat atau diamati.

11

Semakin banyak verbalisme, semakin abstrak pemahaman yang diterima. Menurut

Sadiman (2007:11) bahwa secara umum media mempunyai kegunaan:

1. Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2. Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

3. Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara murid

dengan sumber belajar.

4. Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan

kemampuan nya.

5. Memberi rangsangan yang sama, mempersamakan pengalaman dan

menimbulkan persepsi yang sama.

b. Prinsip Pemilihan Media Pembelajaran

Prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran merujuk pada pertimbangan

seorang guru dalam memilih dan menggunakan media pembelajaran untuk digunakan

atau dimanfaatkan dalam kegiatan belajar mengajar. Hal ini disebabkan adanya

beraneka ragam media yang dapat digunakan atau dimanfaatkan dalam kegiatan

belajar mengajar.

Menurut Raharjo (1991:11) bahwa prinsip-prinsip pemilihan media adalah:

1. Harus diketahui dengan jelas media itu dipilih untuk tujuan apa

2. Pemilihan media harus secara objektif, bukan semata-mata didasarkan

atas kesenangan guru atau sekedar sebagai selingan atau hiburan. Pemilihan

media itu benar-benar didasarkan atas pertimbangan untuk meningkatkan

efektivitas belajar siswa,

12

3. Pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan metode mengajar dan

materi pengajaran, mengingat media merupakan bagian yang integral dalam

proses belajar mengajar,

4. Untuk dapat memilih media dengan tepat, guru hendaknya mengenal ciri-

ciri dan masing-masing media,

5. Pemilihan media hendaknya disesuaikan dengan kondisi fisik lingkungan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa prinsip-prinsip pemilihan media pembelajaran

adalah: (1) media yang dipilih harus sesuai dengan tujuan dan materi pelajaran,

metode mengajar yang digunakan serta karakteristik siswa yang belajar (tingkat

pengetahuan siswa, bahasa siswa, dan jumlah siswa yang belajar), (2) untuk dapat

memilih media dengan tepat, guru harus mengenal ciri-ciri dan tiap-tiap media

pembelajaran, (3) pemilihan media pembelajaran harus berorientasi pada siswa yang

belajar, artinya pemilihan media untuk meningkatkan efektivitas belajar siswa, (4)

pemilihan media harus mempertimbangkan biaya pengadaan, ketersediaan bahan

media, mutu media, dan lingkungan fisik tempat siswa belajar.

Berdasarkan kesimpulan di atas, dapat diambil sejumlah faktor yang

mempengaruhi penggunaan media dalam kegiatan pembelajaran yang dapat dipakai

sebagai dasar dalam kegiatan pemilihan. Adapun faktor-faktor tersebut adalah:

(1) Peningkatan daya inovasi tenaga pengajar dalam menciptakan media

pembelajaran.

(2) Faktor motivasi guru sehubungan dengan adanya dukungan khususnya

sarana dan prasarana pembelajaran yang tersedia.

(3) Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

13

(4) Kondisi sekolah yakni ketersediaan sarana dan prasarana pembelajaran.

Pemilihan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar harus

disesuaikan dengan tujuan instruksional, dimana siswa mampu mengartikan kata dan

isi materi pembelajaran, metode mengajar yang akan digunakan, dan karakteristik

siswa. Sehubungan dengan karakteristik siswa, guru harus memiliki pengetahuan

tentang kemampuan intelektual siswa, agar guru dapat memilih media yang benar-

benar sesuai dengan lingkungan siswa.

c. Manfaat Media Pembelajaran

Menurut Latuheru (1993:23-24) bahwa secara umum manfaat penggunaan

media pengajaran dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu:

1. Media pengajaran dapat menarik dan memperbesar perhatian anak didik

terhadap materi pembelajaran yang disajikan.

2. Media pembelajaran dapat mengatasi perbedaan pengalaman belajar anak

didik berdasarkan latar belakang sosial ekonomi.

3. Media pembelajaran dapat membantu anak didik dalam memberikan

pengalaman belajar yang sulit diperoleh dengan cara lain.

4. Media pembelajaran dapat membantu perkembangan pikiran anak didik

secara teratur tentang hal yang mereka alami dalam kegiatan belajar mengajar.

5. Media pembelajaran dapat menumbuhkan kemampuan anak didik untuk

berusaha mempelajari sendiri berdasarkan pengalaman dan kenyataan.

6. Media pembelajaran dapat mengurangi adanya verbalisme dalam suatu

proses (dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan belaka).

14

Sadiman, dkk., (2007:15) bahwa media pembelajaran dapat mengatasi

keterbatasan ruang, waktu, dan daya indera, misalnya (1) objek yang terlalu besar

bisa digantikan dengan realita, gambar, film, atau model, (2) objek yang kecil bisa

dibantu dengan menggunakan proyektor, gambar, (3) kejadian atau peristiwa di masa

lampau dapat ditampilkan dengan pemutaran film, video, foto, maupun VCD, (4)

objek yang terlalu kompleks (misalnya mesin-mesin) dapat disajikan dengan model,

diagram, dan lain-lain, dan (5) konsep yang terlalu luas (misalnya gunung berapi,

gempa bumi, iklim, dan lain-lain) dapat divisualisasikan dalam bentuk film, gambar,

dan lain-lain.

Pemanfaatan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar perlu

direncanakan dan dirancang secara sistematik agar media pembelajaran itu efektif

untuk digunakan dalam proses belajar mengajar. Ada beberapa pola pemanfaatan

media pembelajaran, yaitu:

(1) Pemanfaatan media dalam situasi kelas atau di dalam kelas, yaitu media

pembelajaran dimanfaatkan untuk menunjang tercapainya tujuan tertentu dan

pemanfaatannya dipadukan dengan proses belajar mengajar dalam situasi kelas.

(2) Pemanfaatan media di luar situasi kelas atau di luar kelas, meliputi:

a. Pemanfaatan secara bebas yaitu media yang digunakan tidak diharuskan

kepada pemakai tertentu dan tidak ada kontrol dan pengawasan dan pembuat

atau pengelola media, serta pemakai tidak dikelola dengan prosedur dan pola

tertentu.

b. Pemanfaatan secara terkontrol yaitu media itu digunakan dalam serangkaian

kegiatan yang diatur secara sistematik untuk mencapai tujuan pembelajaran

15

ppyang telah ditentukan untuk dipakai oleh sasaran pemakai tertentu dengan

mengikuti pola dan prosedur pembelajaran tertentu hingga mereka dapat

mencapai tujuan pembelajaran tersebut,

(3) Pemanfaatan media secara perorangan, kelompok, meliputi :

a. Pemanfaatan media secara perorangan, yaitu penggunaan media

oleh seorang saja (sendirian saja).

b. Pemanfaatan media secara kelompok, baik kelompok kecil (2-8

orang) maupun kelompok besar (9-40 orang),

(4) Media dapat juga digunakan secara massal, artinya media dapat digunakan oleh

orang yang jumlahnya puluhan, ratusan bahkan ribuan secara bersama-sama.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, dapat dikatakan bahwa seorang guru

dalam memanfaatkan suatu media untuk digunakan dalam proses belajar mengajar

harus memperhatikan beberapa hal, yaitu:

1. Tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

2. Isi materi pelajaran.

3. Strategi belajar mengajar yang digunakan.

4. Karakteristik siswa yang belajar.

Karakteristik siswa yang belajar yang dimaksud adalah tingkat pengetahuan

siswa terhadap media yang digunakan, bahasa siswa, artinya isi pesan yang

disampaikan melalui media harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan berbahasa

atau kosakata yang dimiliki siswa sehingga memudahkan siswa dalam memahami isi

materi yang disampaikan melalui media. Selain itu, penting juga untuk

16

memperhatikan jumlah siswa. Artinya media yang digunakan hendaknya disesuaikan

dengan jumlah siswa.

5. Bangun Datar.

a. Pengertian Bangun Datar.

Bangun-bangun geometri baik dalam kelompok bangun datar maupun bangun

ruang merupakan sebuah konsep abstrak. Artinya bangun-bangun tersebut bukan

merupakan sebuah benda konkret yang dapat dilihat maupun dipegang. Demikian

pula dengan konsep bangun geometri, bangun-bangun tersebut merupakan suatu

sifat, sedangkan yang konkret, yang biasa dilihat maupun dipegang, adalah benda-

benda yang memiliki sifat bangun geometri. Misalnya persegi panjang, konsep

persegi panjang merupakan sebuah konsep abstrak yang diidentifikasikan melalui

sebuah karakteristik.

Bangun datar dapat didefinisikan sebagai bangun yang rata yang mempunyai

dua dimensi yaitu panjang dan lebar tetapi tidak mempunyai tinggi dan tebal. Dengan

demikian pengertian bangun datar adalah abstrak.

b. Jenis-Jenis Bangun Datar.

Bangun datar ditinjau dari segi sisinya dapat digolongkan menjadi dua jenis,

yakni bangun datar bersisi lengkung dan lurus. Bangun datar bersisi lengkung antara

lain lingkaran, ellips. Bangun datar yang bersisi lurus antara lain segitiga, persegi,

persegi panjang, layang-layang, jajaran genjang dan lain-lain. Untuk

memperkenalkan gambar bangun datar dapat kita perkenalkan beberapa potongan

kertas berbentuk bangun datar atau juga dengan menggunakan benda-benda yang

ada di sekitar yang berbentuk bangun datar.

17

1. Persegi.

Persegi adalah bangun datar yang dibatasi oleh empat buah sisi yang sama

panjang (Erlangga). Luas persegi adalah hasil kuadrat dari panjang sisinya.Sifat –

sifat persegi adalah sebagai berikut:

a. Sudut-sudutnya sama besar yaitu 900

b. Sisi yang berhadapan sama panjang.

c. Kedua diagonalnya saling membagi sama panjang

2. Persegi Panjang.

Persegi panjang adalah bentuk bangun datar yang disusun dari empat titik

yang segaris dan dihubungkan antara yang satu dengan yang lainnya serta sisi yang

berhadapan sama panjang (Erlangga). Sifat-sifat persegi panjang adalah sebagai

berikut:

a) Sudut-sudutnya sama besar yaitu 900.

b) Sisi yang berhadapan sama panjang

c) Kedua diagonalnya saling membagi sama panjang

d) Mempunyai dua simetri lipat dan simetri dua simetri putar.

3. Segitiga

Segitiga adalah bangun datar yang dibatasi oleh tiga ruas garis dengan

mempunyai tiga titik sudut (Erlangga). Luas segi tiga adalah hasil perkalian panjang

sisi alas dengan tinggi segi tiga yang kemudian dikalikan lagi ½.

KLASIFIKASI SEGITIGA

Menurut panjang sisinya :

18

a. Segitiga sama sisi adalah segitiga yang ketiga sisinya sama panjang dan semua

sudutnya juga sama besar, yaitu 600.

b. Segitiga sama kaki adalah segitiga yang dua dari tiga sisinya sama panjang.

Segitiga ini memiliki dua sudut yang sama besar.

c. Segitiga sembarang adalah segitiga yang ketiga sisinya berbeda panjangnya.

Besar semua sudutnya juga berbeda.

Menurut besar sudut terbesarnya :

a. Segitiga siku-siku adalah segitiga yang besar sudut terbesarnya sama dengan 900.

Sisi di depan sudut 900 disebut sisi miring.

b. Segitiga lancip adalah segitiga yang besar sudut terbesarnya < 900.

c. Segitiga tumpul adalah segitiga yang besar sudut terbesarnya > 900.

4. Layang-layang.

Layang-layang adalah bangun datar segi empat yang dibentuk oleh dua segi

tiga sama kaki yang alasnya sama panjang dan saling berhimpitan (Erlangga). Luas

layang-layang adalah setengah dari hasil kali dua diagonalnya.

Sifat-sifatnya sebagai berikut :

a. Salah satu diagonalnya merupakan sumbu simetri.

b. Sisi-sisinya sepasang-sepasang sama besar.

c. Sepasang sudut yang berhadapan sama besar.

d. Salah satu diagonal membagi dua sama panjang dan tegak lurus diagonal yang

lain.

19

B.Penelitian yang Relevan

Hasil penelitian yang relevan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Hasil penelitian Maimuna,(2007:32)menyimpulkan bahwa model pembelajaran

dengan menggunakan media pembelajaran dapat meningkat hasil belajar matematika

siswa kelas V SDN I Kambu Kecamatan Poasia Kendari.

C. Kerangka Berpikir.

Salah satu aspek dalam mengajar matematika adalah sebagai alat untuk

memahami sebuah konsep matematika. Namun pada kenyataan aspek ini masih

kurang memperhatikan oleh siswa, karena masih banyak siswa belum paham dengan

konsep luas bangun datar, karena siswa tersebut masih berada pada tahap abstrak.

Untuk mengatasi permasalahan di atas maka perlu adanya pembelajaran yang tepat.

Salah satunya adalah dengan penggunaan media pembelajaran. Pendekatan ini dipilih

karena sesuai dengan karakteristik materi bangun datar yang dijumpai dalam

lingkungan kehidupan sehari-hari. Selain itu, pembelajaran ini dapat melatih siswa

untuk mampu menggunakan berbagai konsep.

20

Adapun bentuk skema dari tindakan penelitian ini dapat dilihat pada bagan

berikut:

Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian

D. Hipotesis Tindakan.

Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah penggunaan media

pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa pada materi

konsep luas bangun datar di kelas V SD Negeri 6 Katobu.

21

Aspek Guru:Pengajaran yang masih bersifat tradisional (ceramah dan tanya

jawab), dan kurang memanfaakan media

Pokok Bahasan KonsepLuas Bangun Datar

Aspek siswa:Kurang terampil dalam

menyelesaikan soal luas bangun datar dan cenderung pasif dalam menerima pelajaran matematika

di kelas V SDN 6 Katobu

Pemahaman Siswa Tentang Konsep Luas bangun Datar Melalui Media Pembelajaran Dapat Meningkat

Pengunaan Media Pembelajaran

BAB III

METODE PENELITIAN

a. Jenis Penelitian

Jenis penelitian adalah penelitian tindakan kelas.Penelitian tindakan kelas

adalah jenis penelitian yang berusaha mengkaji masalah-masalah tertentu dan usaha

mengatasinya dengan implementasi tindakan yang dilakukan oleh guru dalam proses

pembelajaran.

b. Setting Penelitian.

Penelitian ini dilaksanakan pada semester genap Tahun Pelajaran

2009/2010 di Kelas V SD Negeri 6 Katobu pada bulan Maret sampai bulan April

2010, dengan jumlah siswa sebanyak 35 orang, yang terdiri dari 18 orang laki-

laki dan 17 orang perempuan.

c. Faktor yang Diselidiki.

Faktor yang diselidiki untuk menjawab permasalahan yang telah

dikemukakan di atas adalah sebagai berikut:

1. Faktor guru, yakni dengan memperhatikan bagaimana pelaksanaan

pembelajaran konsep luas bangun datar melalui pengunaan media pembelajaran.

2. Faktor siswa, yakni dengan memperhatikan apakah hasil belajar

matematika siswa tentang pokok bahasan konsep luas bangun datar sudah baik

setelah menggunakan media pembelajaran.

22

d. Prosedur Penelitian.

Prosedur penelitian ini direncanakan terlaksana dalam dua siklus,tiap siklus

terdiri dari dua kali pertemuan dan dilaksanakan pada bulan maret sampai april

2010.Perubahan yang ingin dicapai disesuaikan pada factor yang diteliti. Desain atau

model penelitian tindakan secara umum digambarkan sebagai berikut:

Siklus1

Siklus 2

Dalam pelaksanaan tindakan tiap siklus dalam penelitian ini mencakup

tahapan kegiatan berikut.

1. Perencanaan

Kegiatan perencanaan dalam tahap ini adalah:

23

Terselesaikann

Permasalahan

Berhasil

Refleksi I

Refleksi II Analisis Data II Observasi II

Belum Terselesaikan

Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan II)

Pelaksanaan Tindakan II

Analisis Data I Observasi I(Monitoring)

Alternatif Pemecahan (Rencana Tindakan 1)

Pelaksanaan Tindakan 1

a. Membuat skenario pembelajaran.

b. Membuat lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi belajar mengajar di

kelas melalui media pembelajaran.

c. Menyiapkan alat bantu mengajar yang diperlukan dalam rangka membantu

siswa memahami konsep-konsep matematika dengan baik.

d. Mendesain alat evaluasi untuk melihat tingkat penguasaan materi yang

diajarkan.

e. Membuat jurnal refleksi diri.

2. Pelaksanaan tindakan

Kegiatan yang dilakukan dalam tahap ini adalah melaksanakan skenario

pembelajaran yang telah dibuat.

3. Observasi dan evaluasi

Observasi dilakukan dengan menggunakan lembar observasi pada setiap

pertemuan selama pelaksanaan tindakan dalam proses pembelajaran. Proses evaluasi

dilakukan pada setiap akhir siklus pelaksanaan tindakan yaitu melalui tes prestasi.

4. Refleksi

Refleksi dilakukan oleh guru pada setiap akhir siklus tindakan menyangkut

keberhasilan pelaksanaan tindakan dan kelemahan-kelemahan yang ada sebagai

pedoman untuk memperbaiki kelemahan pada siklus berikutnya.

24

E. Data dan Sumber data

Sumber data dalam pelitian ini adalah berasal dari siswa dan guru sebagai

objek penelitian. Tehnik pengambilan data dilakukan berdasarkan rangkaian kegiatan

proses pembelajaran sebagai berikut:

1. Sumber data, personil penelitian yang terdiri dari siswa dan guru.

2. Jenis data, data kuantitatif yang diperoleh dari tes hasil belajar dan data kualitatif

yang diperoleh melalui lembar observasi.

F. Teknik Pengumpulan dan Analisis Data.

1) Tehnik pengumpulan data.

a. Data tentang pelaksanaan pembelajaran diambil melalui lembar observasi.

b. Data tentang hasil belajar siswa diambil melalui tes hasil belajar siswa.

2). Tehnik analisis data.

Tehnik analisis data dalam penelitian ini adalah:

Analisis proses belajar,yang diperoleh dari hasil observasi aktivitas guru dan

siswa dengan menghitung jumlah skor hasil observasi.

E. Indikator Kinerja

Indikator kinerja dalam penelitian ini ada 2 macam :

1. Indikator kinerja keberhasilan pelaksanaan pembelajaran yaitu minimal 80 %

skenario pembelajaran telah terlaksana.

2. Indikator kinerja yang berkaitan dengan peningkatan hasil belajar matematika

siswa yaitu minimal 80% siswa telah memperoleh nilai rata-rata 60.

25

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENELITIAN

1. Kegiatan Pendahuluan

Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 (dua) siklus. Tiap siklus

dilaksanakan dua kali pertemuan yang disesuaikan dengan perubahan sikap siswa

yaitu adanya peningkatan prestasi siswa dalam pembelajaran dengan menggunakan

media pembelajaran dan tidak menggunakan media dalam pembelajaran. Untuk

mengetahui prestasi belajar siswa, maka dilakukan tes awal dengan maksud untuk

mengetahui kemampuan para siswa dengan berpatokan pada refleksi awal, maka

pelaksanaan penelitian ini dapat dilaksanakan sebagai berikut : (1) perencanaan, (2)

pelaksanaan tindakan, (3) observasi dan evaluasi, dan (4) refleksi. Proses penelitian

tindakan kelas merupakan kerja berulang atau siklus, sehingga dapat membantu

siswa dalam menyelesaikan soal tentang luas permukaan bangun datar di kelas V

SDN 6 Katobu.

Penelitian ini didahului dengan kegiatan Observasi awal pada hari Rabu

tanggal 17 Maret 2010 Dilanjutkan dengan tes awal pada hari Rabu tanggal 24 Maret

2010 kelas V SDN 6 Katobu dengan maksud untuk mengetahui kemampuan awal

siswa dalam memahami materi matematika di kelas V SDN 6 Katobu. Kemampuan

awal tersebut digunakan sebagai patokan dalam pelaksanaan tindakan Siklus I. Soal-

soal tes awal dibuat dari materi yang akan diajarkan karena konsep dasarnya

diperoleh sebelumnya. Konsep-konsep tersebut adalah konsep luas bangun datar

26

Selengkapnya mengenai soal-soal tes awal dapat dilihat pada lampiran 2. Hasil tes

awal menunjukkan bahwa penguasaan siswa terhadap konsep matematika yang

diajarkan sebesar 40 % siswa telah memperoleh nilai diatas 60 dengan nilai rata-rata

51,6. Hal ini menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang belum menguasai

konsep luas bangun datar yang diajarkan

2. Tindakan Siklus I

a. Perencanaan Siklus I

Setelah menetapkan untuk menerapkan penggunaan media dalam

mengajarkan materi luas bangun datar persegi dan persegi panjang, maka selanjutnya

adalah menyiapkan hal-hal yang diperlukan pada saat pelaksanaan tindakan Siklus I.

Hal-hal yang dipersiapkan tersebut adalah sebagai berikut :

1. Membuat skenario pembelajaran untuk pelaksanaan tindakan siklus I

2. Membut lembar observasi terhadap guru dan siswa

3. Membuat Lembar Kerja Siswa (LKS)

4. Membuat alat evaluasi

5. Membuat Jurnal untuk refleksi diri.

b.Pelaksanaan Tindakan

1).Pertemuan Pertama Siklus I

Pelaksanaan Tindakan dilakukan oleh peneliti, yang dibantu oleh guru

sebagai observer. Tindakan Pembelajaran siklus I pertemuan pertama dilakukan pada

hari Sabtu 27 Maret 2010.

Pembelajaran dilakukan dengan cara diskusi kelompok. Guru membuka

pelajaran dengan ucapan “Bismillahirrahmanirrahim” dan memberi salam.

27

Selanjutnya guru menjelaskan model pembelajaran dengan menggunakan media luas

bangun datar persegi. Pada pembelajaran ini siswa diharapkan aktif mengerjakan

latihan sesuai dengan apa yang ada dalam LKS. Kemudian guru mengorganisasikan

siswa dalam 7 kelompok. Pembelajaran ini diikuti oleh 35 orang siswa. Tiap

kelompok terdiri dari 5 orang, kemudian membagikan LKS yang telah disiapkan.

Setelah membagi LKS, guru menjelaskan cara kerja dalam LKS dan membahas

secara singkat materi luas bangun datar persegi dan dipersilahkan siswa untuk

mengerjakan tugas dalam LKS..

Selanjutnya peneliti memantau keaktifan siswa pada saat pembelajaran

berlangsung, keadaan kelas tidak tenang. Hanya 50% siswa saja yang aktif bekerja,

yang lain hanya saling mengganggu dan cerita sesama temannya. Setelah itu setiap

kelompok disuruh mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain

menanggapi. Dalam kegiatan ini yang mampu mempresentasikan hasil kerja

kelompoknya hanya 3 orang wakil dari 3 kelompok sedangkan kelompok lain masih

gugup karena belum biasa berbicara di depan kelas.

Kelompok pertama mempresentasikan cara menghitung luas persegi.

Kelompok dua mempresentasikan cara menghitung luas persegi berdasarkan luas

bangun yang ada, yaitu dengan cara menghitung luas sesuai dengan contoh yang ada

di LKS. Kelompok tiga mempresentsikan hasil diskusinya cara menghitung luas

persegi sama dengan kelompok I. Maka dengan menghitung luas persegi

berdasarkan soal yang telah disiapkan dapat disesuaikan dengan menggunakan rumus

bangun datar.

28

2). Pertemuan Kedua Siklus I

peneliti kembali menjelaskan manfaat penggunaan media dalam

pembelajaran. Manfaat media yaitu dengan memperlancar interaksi antara guru dan

siswa sehingga pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. Kemudian peneliti

mengorganisasikan siswa dalam 7 kelompok, tiap kelompok terdiri dari 5 orang.

Selanjutnya membagikan LKS yang telah disiapkan. Kemudian menjelaskan bahwa

persegi panjang merupakan bangun datar yang terdiri dua garis sisi yang sama..

Siswa dipersilahkan untuk menghitung luas persegi panjang berdasarkan gambar

yang telah disiapkan dalam LKS.

Peneliti memantau keaktifan siswa pada saat pembelajaran berlangsung.

Situasi kelas agak kacau, ada siswa yang keluar masuk dan ada siswa yang saling

mengganggu. Setiap kelompok disuruh mempresentasikan hasil kerja kelompoknya

dan kelompok yang lain menanggapi. Selama kegiatan pembelajaran pengamat

mengobservasi jalannya pembelajaran. Selengkapnya skenario pembelajaran dapat

dilihat pada lampiran .

c.Observasi dan Evaluasi

Hal-hal yang diobservasi pada pelaksanaan tindakan Siklus I adalah cara guru

menyajikan materi pelajaran apakah sudah sesuai dengan skenario atau belum. Selain

itu juga dilihat aktivitas siswa dalam mengikuiti pelajaran. Hasil observasi terhadap

guru dan siswa menunjukan hal-hal berikut :

Pertemuan I

Guru:

2. Guru lupa menyampaikan tujuan.

29

3. Guru tidak menyampaikan motivasi dan tidak memberikkan apersepsi.

4. Guru tidak menjelaskan cara kerja dalam LKS.

5. Guru tidak mengecek pemahaman siswa.

6. Guru tidak merangkum materi yang dibahas serta tidak memberikan soal latihan

dirumah karena waktu sudah habis.

7. Guru tidak memberikan PR.

Siswa:

1. Siswa tidak aktif bertanya saat proses penjelasan materi.

2. Siswa tidak mampu menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan oleh guru.

3. Siswa tidak mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancer.

4. Siswa kurang mampu mengajukan pertanyaan dengan baik.

Pertemuan II

Dari hasil observasi pelaksanaan pembelajaran pada siklus II,ternyata guru tidak

mengecek pemahaman siswa.Sedangkan aktifitas siswa yang tidak terlaksana adalah

siswa belum mampu mengemukakan pendapat.

Setelah selesai pelaksanaan siklus I selama dua kali pertemuan, maka dilakukan

evaluasi pada hari Rabu tanggal 7 April 2010, tes untuk evaluasi pada tindakan siklus

I sebagaimana yang terdapat pada lampiran 2, hasil tes menunjukan bahwa hanya

48,57 % siswa yang telah memperoleh nilai minimal 60 dengan rata-rata yang

diperoleh sebesar 58,6. Dari hasil tes siklus I selengkapnya dapat dilihat pada

lampiran 4, sedangkan indikator tentang pelaksanaan pembelajaran baru 60 %,

artinya belum semua komponen dalam skenario pembelajaran dapat terlaksana.

30

Dari hasil evaluasi pada pelaksanaan tindakan siklus I menunjukan bahwa

kedua indikator kinerja telah ditetapkan belum tercapai. Hal ini berarti penelitian atau

pelaksanaan tindakan masih dilanjutkan pada siklus berikutnya.

d. Refleksi

Berdasarkan hsail evaluasi dan observarsi pada pelaksanaan tindakan siklus I

belum, mencampai indikator kinerja yang diharapkan dan belum sesuai dengan apa

yang diharapkan dalam skenario pembelajaran, atau dengan kata lain masih ada

kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan yang terjadi pada pelaksanaan

tindakan siklus I sesuai dengan hasil observasi, peneliti dan pengamat mendiskusikan

dan disepakati kekurangan-kekurangan atau kelemahan-kelemahan yang terjadi:

Pertemuan I

1. Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran.

2. Guru tidak memberikan motivasi dan apersepsi.

3. Guru tidak menjelaskan cara kerja dalam LKS

4. Guru tidak mengecek pemahaman siswa sehingga guru tidak mengetahui

kelompok mana yang belum mengerti.

Pertemuan II

1. Guru tidak mengecek pemahaman siswa.

Hasil Refleksi diri pada pelaksanaan siklus I dapat dilihat selengkapnya

pada lampiran 5.

31

3. Tindakan Siklus II

a. Perencanaan Siklus II

Berdasarkan hasil observasi, evaluasi dan refleksi pada tindakan siklus I

bersama pengamat, maka peneliti memperbaiki kekurangan-kekurangan pada siklus

I. Adapun hal-hal yang dilakukan peneliti dalam rangka memperbaiki kekurangan

pada siklus I, yaitu peneliti harus banyak memberikan motivasi siswa, menanamka

rasa percaya diri siswa bahwa mereka mampu mengerjakan latihan dalam LKS yang

diberikan dan penggunaan media yang efektif dan efisien. Dengan cara demikian,

siswa akan lebih memperhatikan penjelasan guru, yang pada akhirnya dapat

meningkatkan hasil belajar mereka terhadap konsep matematika. Peneliti masih

membuat skenario pembelajran, lembar observasi. LKS, alat evaluasi dan jurnal

refleksi diri untukpelaksanaan siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan

1). Pertemuan Pertama Siklus II

Pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran pada siklus II ini

dilakukan kembali dengan skenario pembelajaran yang telah dibuat dengan

mempertimbangkan hasil refleksi pada tindakan siklus I. Pelaksanaan tindakan pada

siklus II pertemuan pertama ini dilakukan pada hari Senin tanggal 12 April 2010.

Pembelajaran dilaksanakan dengan menggunakan media luas bangun datar segitiga

yang diikuti 35 orang siswa. Peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yang

hendak dicapai, kemudian melanjutkan dengan menjelaskan materi segitiga.

Kemudian peneliti mengecek kelengkapan alat-alat praktek dan mengorganisasikan

siswa dalam 7 kelompok, membagikan LKS setiap kelompok, siswa menyelesaikan

32

tugas sesuai apa yang ada di LKS. Selanjutnya peneliti mengecek hasil kerja siswa,

siswa mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan kelompok lain menanggapi.

Setelah itu peneliti mengarahkan kejawaban yang benar.

Peneliti bersama siswa menyimpulkan materi yang telah dibahas dengan

menggunakan media. Peneliti memberikan tugas kepada siswa untuk menyiapkan

alat peraga pada pertemuan berikutnya. Selengkapnya skenario pembelajaran dapat

dilihat pada lampiran 5.

2).Pertemuan Kedua Siklus II

Pertemuan ini lanjutan dari pertemuan sebelumnya. Pelaksanaan tindakan

pada siklus II pertemuan kedua ini dilaksanakan pada hari Kamis 15 April 2010.

pembelajaran diawali dengan penyampaian indikator pencapaian hasil belajar,

mengingatkan kembali materi yang pernah dipelajari pada siklus II pertemuan

pertama, menjelaskan materi konsep bangun datar layang-layang secara singkat,

siswa dibagi sebanyak 7 kelompok dan membagikan LKS serta menjelaskan cara

mengerjakan tugas dalam LKS. Dengan mendiskusikan secara kelompok siswa

mengerjakan tugas dalam LKS dengan tenang dan penuh semangat. Selanjutnya

peneliti membantu dan membimbing pada kelompok yang merasa kesulitan dalam

mengerjakan tugas dalam LKS, peneliti mengecek hasil kerja kelompok siswa. Pada

pembelajaran ini siswa sudah terbiasa dengan pembelajara dengan menggunakan

media, siswa sudah dapat mengerjakan latihan mengerjakan luas bangun datar

layang-layang dengan baik dan benar sesuai dengan LKS yang dibagikan oleh guru.

Kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil kerja kelompoknya dan guru

mengarahkan kejawaban yang benar.

33

Selanjutnya peneliti bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran yang

telah dibahas. Segi tiga dan layang-layang merupakan bangun datar . Selengkapnya

skenario pembelajaran dapat dilihat pada lampiran 6.

c.Observasi dan Evaluasi

Peneliti kembali melaksanakan observasi terhadap pelaksaaan siklus II dan

hasil observasi terhadap peneliti menunjukkan bahwa peneliti telah mampu

melaksanakan skenario pembelajaran dengan baik. Hasil observasi terhadap siswa

menunjukkan hal-hal berikut :

1. Semua siswa sudah memperhatikan penjelasan peneliti.

2. Semua siswa sudah mampu mempresentasikan hasil kerja kelompoknya.

Hasil observasi selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 6.

Secara umum pelaksanaan tindakan sudah sesuai dengan skenario

pembelajaran yang telah dibuat. Semua rambu-rambu dalam skenario pembelajaran

telah dilaksanakan dengan sempurna, yaitu 100% artinya semua komponen dalam

skenario pembelajaran telah terlaksana dengan baik sesuai yang diharapkan. Hanya

masih ada sedikit kelemahan-kelemahan yang ada pada pihak siswa.

Setelah selesai pelaksanaan tindakan siklus II sebanyak 2 kali pertemuan,

maka diadakan evaluasi pada hari Selasa tanggal 20 April 2010 dengan maksud

untuk mengetahui hasil belajar siswa terhadap materi yang diberikan. Tes siklus II

dapat dilihat pada lampiran 9.

Setelah selesai di evaluasi materi luas segitiga dan layang-layang, diperoleh

hasil 82,85% siswa telah mencapai nilai minimal 60 dengan rata-rata sebesar 66,57.

Dengan demikian indikator kinerja yang telah ditetapkan telah tercapai. Sedangkan

34

hasil observasi terhadap pelaksanaan pembelajaran bisa dikatakan sempurna yakni

100% komponen dalam skenario telah dilaksanakan dengan baik sesuai yang

diharapkan

d. Refleksi

Hasil refleksi pada pelaksanaan tindakan siklus II sangat memuaskan.

Peneliti dan siswa telah mampu melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan

media luas bangun datar. Tidak ada lagi kelemahan yang mendasar pada saat

pelaksanaan tindakan berhasil.

B. PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I, menunjukkan bahwa penggunaan

media dalam pembelajaran belum sempurna masih terdapat kekurangan-kekurangan

yang harus diperbaiki. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan

menunjukkan masih ada hal-hal belum sepenuhnya terlaksana semua yakni peneliti

lupa menyampaikan tujuan pembelajaran, lupa memberikan motivasi, tidak

menjelaskan cara kerja dalam LKS, dengan ketuntasan proses belajar pada siklus I

mencapai 60%, dan siklus II meningkat menjadi 100% .Sedangkan keberhasilan

berdasarkan proses pembelajaran pada siklus I mencapai nilai 73,33%, dan siklus II

meningkat menjadi 100%.

Berdasarkan hasil observasi pada siklus I; menjukan bahwa penggunaan

media dalam pembelajaran belum sempurna masih terdapat kekurangan-kekurangan

yang harus diperbaiki. Hal ini terlihat dari hasil observasi yang dilakukan

menunjukan masih ada hal-hal belum sepernuhnya terlaksana semua yakni guru lupa

35

menyampaikan tujuan pembelajaran.Lupa memberikan motivasi, peneliti belum

mampu memperlihatkan sikap yang rileks,bimbingan yang diberikan terhadap

kegiatan diskusi kelompok siswa belum maksimal sehingga siswa-siswa belum bisa

memahami dengan baik.

Berdasarkan hasil observasi pada tindakan siklus II menunjukkan bahwa

penerapan media pembelajaran sudah lebih baik dari sebelumnya. Peneliti terus

berupaya untuk menyempurnakan pelaksanaan pembelajaran dengan menggunakan

media bangun datar. Kekurangan-kekurangan dan kelemahan-kelemahan yang terjadi

pada siklus I sudah dapat diperbaiki. Sekalipun masih ada beberapa siswa yang

kelihatan ragu-ragu untuk mempresentasikan maupun kelompok yang sudah

menunjukkan hal yang cukup baik.

Berdasarkan hasil penelitian Maimuna tahun 2007 menyimpulkan bahwa

penggunaan media luas bangun datar dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil

belajar matematika siswa.

36

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

a. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa :

“Hasil belajar Matematika siswa kelas V SDN 6 Katobu pada materi konsep bangun

datar dapat ditingkatkan melalui penggunaan media dalam pembelajaran. Hal ini

dapat dilihat dari hasil tes siklus I, 17 orang siswa dari 35 telah memperoleh nilai

minimal 48,57% dengan rata-rata 58,6, dan hasil tes pada siklus II, 29 dari 35 siswa

telah meningkat menjadi 82,85 % dengan rerata nilai 66,57. Sedangkan hasil analisis

proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru berdasarkan lembar observasi pada

siklus I mencapai 60% dan pada suiklus II mencapai 100%.

b. Saran

Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan, maka dapat dikemukakan saran-

saran berikut:

1. Kepada guru-guru lain kiranya dapat menerapkan media pembelajaran karena

dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran matematika

pada pokok bahasan luas bangun datar.

2. Seorang guru harus selalu kreatif dan berusaha menggunakan media

pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan karakteristik siswa dan karakteristik.

3. Penggunaan media dalam pembelajaran hendaknya diperhatikan langkah-

langkah pelaksanaan dan penggunaannya dengan baik.

37

4. Bagi sekolah khususnya SDN 6 Katobu, penggunaan media dalam pembelajaran

dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan mutu dan

kemauan siswa dalam pelajaran matematika.

38

DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Nyimas, 2007. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Amin, 2001. Peranan Kreatifitas Dalam Pendidikan. Yogyakarta: IKIP Yogyakarta.

Anonim, 2004. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Depdiknas Jakarta.

Depdiknas. 2004. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Cetakan Edisi Keempat : Malang Pers.

Depdiknas, 2006. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Mata Pelajaran Matematika Untuk Tingkat SD/MI. Jakarta: Depdiknas.

Hamalik, Oemar 2000. Proses Belajar Mengajar. Jakarta : Bumi Aksara.

--------------, 1993. Evaluasi Kurikulum. Bandung: Gramedia Rosda Karya.

Hudoyo, Herman. 1997. Pengembangan Kurikulum Matematika dan Pelaksanaanya di depan kelas. Surabaya : Usaha Nasional.

---------------, 1993. Mengajar Beajar Matematika Surabaya: Usaha Nasional.

Ibrahim, H., Sihkabuden, Suprijanta, & Kustiawan, U., 2001. Media Pembelajaran: Bahan Sajian Program Pendidikan Akta Mengajar. FIP. UM.

Latuheru, 1993. Media Pembelajaran dalam Proses Belajar Mengajar Kini. Ujung Pandang: FKIP Ujung Pandang.

Marpaung, Y., 2001. Prospek MRE untuk Pembelajaran Matematika Indonesia. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Realistic Mathematics Education (MRE), Jurusan Matematika FMIPA UNESA, Surabaya, 24 Februari.

Mc .Niff, 1991. Penelitian Tindakan Kelas Cetakan. 20 Jakarta : Universitas Terbuka.

Ruseffendi, 1993.Pendidikan Matematika 3. Jakarta Depsikbud.

Rahmanelli, 2005. Jurnal Kependidikan. Vol . Nomor 2. Padang.

Raharjo, R.., 1991. Desain Media Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.

39

Russeffendi, 1980. Pengantar Membantu Guru Mengembangkan Kompetensi Dalam Pengajaran Matematika Untuk Meningkatkan CBSA. Bandung: Tarsito.

Sudjana, Nana. 1989. Teori-teori belajar untuk pengajaran. Bandung: Universitas Indonesia.

Sadiman, A.S., dkk., 2007. Media Pendidikan: Pengeratian, Pengembangan, dan Pemanfaatannya. Jakarta: CV. Rajawali.

Suherman, E., 1990. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: Jurusan Pendidikan Matematika F MIPA Universitas Pendidikan Indonesia.

Usman, Uzer, 1990. Menjadi Guru Yang Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Wardani, I. G. A. K. 2005, Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Wardhani, I.G.A.K. Wihardut. K, dan Nasution, N, (2004). Penelitian Tindakan Kelas, Jakarta : Pusat Penerbit Universitas Terbuka.

Yuwono, I. 2001. RME (Realitas Mathematics Educations) dan Hasil Studi awal Implementasinya di SLTP. Makalah disampaikan dalam Seminar Nasional Realistic Mathematis Educations (RME), jurusan Matematika FMIPA UNESA, Surabaya, 24 februari.

Yuniarto, 2007. Ensiklopedi Matematika Bangun Datar dan Bangun Ruang Skalasimetri : Cetakan PT. Ikrar Mandiriabadi. Bandung.

Maimuna, 2007.Bangun datar.FKIP Unhalu Kendari.

40

Lampiran 1. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa

Kelas V SDN 6 Katobu Kec. Katobu

No Jenis Kegiatan Waktu Pelaksanaan1 Observasi awal Rabu, 17 Maret 20102 Test awal Rabu, 24 Maret 20103 Siklus I Pertemuan Pertama Sabtu, 27 Maret 20104 Siklus I Pertemuan Kedua Senin, 05 April 20105 Test hasil belajar Siklus I Rabu, 07 April 20106 Siklus II Pertemuan Pertama Senin, 12 April 20107 Siklus II Pertemuan Kedua Kamis, 15 April 20108 Test hasil belajar Siklus II Selasa, 20 April 2010

41

Lampiran 4

Nilai tes siklus I

No Nama Siswa

Nilai

Pertemuan I

siklus I

Nilai

pertemuan II

siklus I

Jumlah nilai

perolehan

pertemuan I

dan II

Rata-rata

1 Ramna 50 60 110 55

2 Andri 50 70 120 60

3 Askar 45 60 105 52,5

4 Lois 60 50 110 55

5 Lina 75 60 135 67,5

6 Indah 75 60 135 67,5

7 Bagus 60 70 130 65

8 Marwan 50 60 110 55

9 Musa 60 70 130 65

10 Mira 60 70 130 65

11 Tati 40 70 110 55

12 Nini 50 60 110 55

13 Roy 70 60 130 65

14 Ratna 50 60 110 55

15 Sari 50 60 110 55

16 Anggi 40 70 110 55

17 Agus 60 70 130 65

18 Rusdi 50 70 120 60

19 Rustam 60 70 130 65

20 Riri 70 60 130 65

42

21 Kiki 50 60 110 55

22 Mila 50 70 120 60

23 Maya 60 70 130 65

24 Bono 50 70 120 60

25 Andra 50 70 120 60

26 Ardi 50 60 110 55

27 Mumun 40 70 110 55

28 Mustang 40 50 90 45

29 Mona 40 70 110 55

30 Puji 60 70 130 65

31 Putra 40 50 90 45

32 Panji 40 70 110 55

33 Juli 50 60 110 55

34 Mamat 60 70 130 65

35 Rida 50 60 110 55

Jumlah 1855 2250 4105 2052,5

Rata-Rata 53 64,28 58,6

Kertuntasan 37,14% 94,28% 48,57%

Skor Perolehan Nilai Siswa x100%Skor Maksimum

43

Nilai tes siklus II

No Nama Siswa

Nilai

Pertemuan I

siklus I I

Nilai

pertemuan II

siklus II

Jumlah nilai

perolehan

pertemuan I

dan II

Rata-rata

1 Ramna 70 60 130 65

2 Andri 60 70 130 65

3 Askar 40 70 110 55

4 Lois 60 50 110 55

5 Lina 70 80 150 75

6 Indah 70 80 150 75

7 Bagus 60 70 130 65

8 Marwan 50 60 110 55

9 Musa 60 70 130 65

10 Mira 70 80 150 75

11 Tati 40 70 110 55

12 Nini 50 60 110 55

13 Roy 70 80 150 75

14 Ratna 50 60 110 55

15 Sari 70 80 150 75

16 Anggi 60 70 130 65

17 Agus 60 70 130 65

18 Rusdi 50 70 120 60

19 Rustam 60 70 130 65

20 Riri 70 80 150 75

44

21 Kiki 70 80 150 75

22 Mila 60 70 130 65

23 Maya 60 70 130 65

24 Bono 70 80 150 75

25 Andra 60 70 130 65

26 Ardi 70 80 150 75

27 Mumun 60 70 130 65

28 Mustang 70 80 150 75

29 Mona 60 70 130 65

30 Puji 60 70 130 65

31 Putra 60 70 130 65

32 Panji 60 70 130 65

33 Juli 70 80 150 75

34 Mamat 60 70 130 65

35 Rida 70 80 150 75

Jumlah 2150 2510 4380 2330

Rata-Rata 61,42 71,71 66,57

Ketuntasan 82,85%

Keterangan :Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) = 80 %, dengan nilai diatas 6

45

Lampiran 4 Skenario Pembelajaran Siklus I dan Siklus II

Siklus I : Pertemuan I

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SDN. 6 Katobu

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Pembahasan : Bangun Datar

Sub Pokok Bahasan : Bangun Persegi

Kelas / Semester : V / I

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit ( 1 x pertemuan )

Standar Kompetens : 6. Menentukan sifat-sifat bangun datar

serta hubungan antar bangun

Kompetensi Dasar : 6.3 Menentukan luas berbagai bangun

sederhana

Indikator : 6.3.1 Menentukan luas berbagai bentuk luas

persegi

II. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menentukan luas persegi

III. Tujuan Perbaikan

1. Melalui media pembelajaran siswa dapat menentukan luas persegi.

2. Melalui media pembelajaran siswa dapat menemukan luas persegi.

46

III. Materi Pembelajaran

Luas Persegi

IV. Metode Pembelajaran

a. Ceramah dan tanya jawab

b. Diskusi

c. Demonstrasi

d. Penugasan

V. Kegiatan Pembelajaran

A. Kegiatan Awal ( 5 menit )

1. Memberi salam dan berdoa

2. Apersepsi, mengingat kembali luas bangun

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara singkat

4. Memotivasi

B. Kegiatan Inti ( 55 menit )

- Guru menjelaskan materi pembelajaran secara singkat

- Guru membagi kelompok

- Siswa memperhatikan bentuk persegi yang telah disiapkan oleh guru

- Guru memberikan contoh cara mencari luas bangun persegi

- Siswa mencari luas bangun berdasarkan contoh yang diberikan oleh guru

melalui kerja kelompok.

- Guru member kesempatan kepada masingp-masing siswa untuk berpikir

bersama teman kelompoknya dalam menyelesaikan tugas dalam LKS.

- Masing-masing kelompok mengumpulkan hasil kerjanya

47

- Guru memberikan penghargaan dari hasil kerja setiap kelompok.

- Guru mempresentasekan hasil kerja kelompok

C. Kegiatan Penutup ( 10 menit )

- Mereflesikan kembali pelajaran yang telah dipelajari

- Membimbing siswa merangkum pelajaran

- Memberikan Pekerjaan Rumah

VI. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

- Buku peket Matematika kls. V ( Erlangga )

- Kurikulum ( Standar isi )

- Persegi

VII. Penilaian hasil Pembelajaran

1) Tekinik penilaian : Tes tertulis dan tidak tertulis

2) Bentuk instrumen : Untuk kerja

3) Contoh instrumen :

Tentukan luas bangun di bawah ini!

1. Jika sebuah persegi KLMN dengan panjang sisi 30 cm

2. Jika sebuah persegi ABCD dengan panjang sisi 20 cm

LKS ( Terlampir)

Duruka,27 Maret 2010

Mengetahui :

Kepala SDN 6 Katobu Peneliti

HUSNIAH, S. Pd. SAHIMUDDINNIP. 130758361 NIP. A1B407067

48

Siklus I : Pertemuan II

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Sekolah : SD Negeri 6 Katobu

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Bahasan : Bangun Datar

Sub Pokok Bahasan : Bangun datar Persegi Panjang

Kelas / Semester : V / II

Alokasi Waktu : 2 x 35 Menit (1 x Pertemuan)

Standar Kompetensi : 6. Menemukan luas bangun-bangun datar

serta hubungan antar bangun

Kompetesi Dasar : 6.3 Menentukan luas berbagai bangun

sederhana

Indikator : 6.3.1 Menentukan luas bangun persegi

panjang

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menentukan luas persegi panjang.

II. Tujuan Perbaikan Pembelajaran

1. Melalui media pembelajaran siswa dapat menentukan luas persegi panjang

2. Melalui media pembelajaran siswa dapat memukan luas persegi panjang.

III. Materi Pembelajaran

Luas Persegi Panjang.

5. Metode Pembelajaran

a) Ceramah dan tanya jawab

49

b) Diskusi

c) Demonstrasi

d) Penugasan

IV. Kegiatan Pembelajaran

A. Kegiatan Awal

1. Memberi salam dan berdoa

2. Apersepsi ; mengingat kembali luas bangun datar

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara singkat

4. Memotivasi siswa

B. Kegiatan Inti

- Guru menjelaskan materi pembelajaran secara singkat

- Guru membagi kelompok

- Guru memberikan contoh cara mencari luas persegi panjang

- Siswa mengerjakan soal berdasarkan contoh yang diberikan oleh guru melalui

kerja kelompok.

- Masing-masing kelompok mengumpulkan hasil kerjanya

- Guru memberikan penghargaan dari hasil kerja setiap kelompok

- Guru memajang hasil kerja kelompok dari masing-masing kelompok.

C. Kegiatan Penutup

- Mereflesikan kembali pelajaran yang telah dipelajari

- Membimbing siswa merangkum pelajaran

- Memberikan Pekerjaan Rumah

50

V. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

- Buku peket Matematika kls. V ( Erlangga )

- Kurikulum ( Standar isi )

- Persegi panjang.

VI. Penilaian hasil Pembelajaran

1) Tekinik penilaian : Tes tertulis dan tidak tertulis

2) Bentuk instrumen : Untuk kerja

3) Contoh instrumen :

Tentukanlah luas bangun persegi panjang di bawah ini!

1. Sebuah persegi panjang,panjangnya 15cm dan lebarnya 8cm.

2. Sebuah persegi panjang.lebarnya 10cm dan panjangnya 15cm.

Duruka,5 April 2010

Mengetahui :

Kepala SDN 6 Katobu Peneliti

HUSNIAH, S. Pd. SAHIMUDDINNIP. 130758361 NIP. A1B407067

51

Lampiran 6

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Siklus II : Pertemuan I

Sekolah : SDN. 6 Katobu

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Pembahasan : Bangun Datar

Sub Pokok Bahasan : Bangun Segi tiga

Kelas / Semester : V / II

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit ( 1 x pertemuan)

Standar Kompetensi : 6. Menemukan sifat-sifat bangun datar

serta hubungan antar bangun

Kompetensi Dasar : 6.3 Menentukan luas berbagai bangun

sederhana

Indikator : 6.3.1 Menentukan luas berbagai bentuk luas

segi tiga

I. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat menentukan luas segi tiga

II. Tujuan Perbaikan Pembelajaran

1. Melalui media pembelajaran siswa dapat menentukan luas segi tiga.

2. Melalui media pembelajaran siswa dapat menemukan luas bangun datar

disediakan oleh guru.

52

III. Materi Pembelajaran

Luas bangun segi tiga.

IV. Metode Pembelajaran

a. Ceramah dan tanya jawab

b. Diskusi.

c. Demonstrasi.

d. Penugasan

V. Kegiatan Pembelajaran

A. Kegiatan Awal

1. Memberi salam dan berdoa

2. Apersepsi.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara singkat

4. Memotivasi

B. Kegiatan Inti

- Guru menjelaskan materi pembelajaran secara singkat

- Guru membagi kelompok dan membagikan LKS

- Siswa memperhatikan bentuk segi tiga yang telah disiapkan oleh guru

- Guru memberikan contoh cara mencari luas segi tiga

- Siswa mengerjakan soal berdasarkan contoh yang diberikan oleh guru

melalui kerja kelompok.

- Masing-masing kelompok mengumpulkan hasil kerjanya

- Guru memberikan penghargaan dari hasil kerja setiap kelompok

- Guru mempresentasekan hasil kerja kelompok di depan kelas.

53

C. Kegiatan Penutup

- Mereflesikan kembali pelajaran yang telah dipelajari

- Membimbing siswa merangkum pelajaran

- Memberikan Pekerjaan Rumah

VI. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

- Buku Peket Matematika kls. V ( Erlangga )

- Kurikulum ( Standar isi )

- Segi tiga

VII. Penilaian hasil Pembelajaran

1) Tekinik penilaian : Tes tertulis dan tidak tertulis

2) Bentuk instrumen : Untuk kerja

3) Contoh instrumen :

LKS ( Terlampir)

Duruka,12 April 2010

Mengetahui :

Kepala SDN 6 Katobu Peneliti

HUSNIAH, S. Pd. SAHIMUDDINNIP. 130758361 NIP. A1B407067

54

RENCANA PERBAIKAN PEMBELAJARAN

Siklus II : Pertemuan II

Sekolah : SDN. 6 Katobu

Mata Pelajaran : Matematika

Pokok Pembahasan : Bangun Datar

Sub Pokok Bahasan : Bangun Layang-layang

Kelas / Semester : V / II

Alokasi Waktu : 2 X 35 menit ( 1 x pertemuan )

Standar Kompetensi : 6. Menemukansifat-sifat bangun datar

serta hubungan antar bangun

Kompetensi Dasar : 6.3 Menentukan luasw berbagai bangun

Sederhana

Indikator : 6.3.1 Menentukan luas berbagai bentuk luas

segi tiga.

I. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat menentukan luas laying-layang

II. Tujuan Perbaikan Pembelajaran

1. Melalui media pembelajaran siswa dapat menentukan luas layang-layang.

2 Melalui media pembelajaran siswa dapat menemukan luas laying-layang

berdasarkan gambar yang disediakan oleh guru.

III. Materi Pembelajaran

Luas layang-layang

55

IV. Metode Pembelajaran

a. Ceramah dan tanya jawab

b. Diskusi

c. Demonstrasi

d. Penugasan

V. Kegiatan Pembelajaran

A. Kegiatan Awal

1. Memberi salam dan berdoa

2. Apersepsi.

3. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran secara singkat

4. Memotivasi

B. Kegiatan Inti

- Guru menjelaskan materi pembelajaran secara singkat

- Guru membagi kelompok dan membagiakak LKS

- Siswa memperhatikan bentuk layang-layang yang telah disiapkan oleh guru

- Guru memberikan contoh cara mencari luas layang-layang.

- Siswa mengerjakan soal berdasarkan contoh yang diberikan oleh guru melalui

kerja kelompok.

- Masing-masing kelompok mengumpulkan hasil kerjanya

- Guru memberikan penghargaan dari hasil kerja setiap kelompok

- Guru mempresentasekan hasil kerja kelompok di depan kelas.

C. Kegiatan Penutup

- Mereflesikan kembali pelajaran yang telah dipelajari

56

- Membimbing siswa merangkum pelajaran

- Memberikan Pekerjaan Rumah

VI. Media, Alat dan Sumber Pembelajaran

- Buku Peket Matematika kls. V ( Erlangga )

- Kurikulum ( Standar isi )

- Layang-layang.

VII.Penilaian hasil Pembelajaran

1) Tekinik penilaian : Tes tertulis dan tidak tertulis

2) Bentuk instrumen : Untuk kerja

3) Contoh instrumen :

LKS ( Terlampir)

Duruka,15 April 2010

Mengetahui :

Kepala SDN 6 Katobu Peneliti

HUSNIAH, S. Pd. SAHIMUDDINNIP. 130758361 NIP. A1B407067

57

Lampiran 5 Hasil Observasi Siklus I dan II

SIKLUS I : PERTEMUAN I

No Aspek yang dinilai Ya/Tidak

Komentar

1Apakah guru menjelaskan tentang penggunaan media bangun datar persegi dalam Pembelajaran ?

YaGuru menjelaskan secara rinci tentang penggunaan media bangun datar persegi.

2 Apakah guru menyampaikan tujuan Pembelajaran ? Tidak Guru lupa menyampaikan tujuan

pembelajaran3 Apakah guru memotivasi siswa ? tidak Guru tidak memotivasi siswa4 Apakah guru memberikan apersepsi ? Ya Guru memberikan apersepsi

5 Apakah guru mengkoordinasikan siswa dalam kelompok ? Ya Siswa diatur dalam 7 kelompok

dan setiap kelompok 5 orang

6 Apakah guru menyiapkan LKS dalam setiap kelompok ? Ya Setiap kelompok dibagikan LKS

7 Apakah guru menjelaskan cara kerja dalam LKS ? Tidak Guru tidak menjelaskan cara

kerja dalam LKS

8 Apakah siswa memperhatikan penjelasan guru ? Ya Tetapi hanya sebagian saja yang

memperhatikan penjelasan guru

9 Apakah guru membimbing setiap kelompok cara menggunakan media ? Ya Tetapi hanya beberapa kelompok

yang dibimbing

10Apakah semua kelompok mengerjakan tugas ? Ya

Tetapi hanya beberapa kelompok yang mengerjakan tugas

11 Apakah guru mengecek pemahaman siswa ? Tidak Guru tidak mengecek

pemahaman siswa

12

Apakah siswa sudah mampu mempresentasekan hasil kerja kelompoknya ? Ya

Tetapi hanya beberapa siswa yang mampu mempresentasekan hasil kerja kelompoknya dan ada siswa yang gugup ketika disuruh kedepan

13 Apakah guru mengarahkan siswa kejawaban yang benar ? Ya Guru mengarahkan siswa

kejawaban yang benar

14 Apakah guru merangkum materi yang telah dibahas ? Tidak Habis waktu

15 Apakah guru memberikan soal latihan dirumah ? Tidak Habis waktu

Duruka,27 Maret 2010

Pengamat

BARUDDIN BIKU, S. Pd.NIP. 1966 12 31 199108 1 001

58

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN SIKLUS I PERTEMUAN II

No Aspek –aspek yang diamati Ya/Tidak

Komentar

1 1.Apakah siswa siap menerima pelajaran? Ya Semua siswa siap menerima.II Kegiatan membuka pelajaran

1.Apakah siswa mendengarkan saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai?

YaSemua siswa mendengarkan penjelasan

III Kegiatan inti pembelajaranA.Penjelasan materi pembelajaran1.Apakah siswa memperhatikan dengan baik ketika dijelaskan matewri pelajaran? Ya Semua siswa memperhatikan dengan

baik.2.Apakah siswa aktif bertanya saat proses penjelasan materi? tidak Tidak aktif bertanya

B.Pendekatan/ strategi belajar.1.Apakah siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar? Ya Siswa terlibat aktif kegiatan belajar.

2.Apakah siswa mengajukan pendapatnya ketika diberikan kesempatan? Ya Sebagian besar mengemukakan

pendapatnya.C.Pemanfaatkan Media Pembelajaran1.Apakah ada interaksi antar siswa dan media pembelajaran yang diinginkan? Ya Ada interaksi

2.Apakah siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran? Ya Semua siswa tertarik

D.Penilaian proses dan hasil belajar.1.Apakah siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan oleh guru? Tidak Hanya sebagian yang dijawab

2.Apakah siswa merasa terbimbing? Ya Siswa merasa terbimbing.E.Penggunaan bahasa1.Apakah siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancar? Tidak

Siswa kurang berani mengemukakan pendapat.

2.Apakah siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan baik? Tidak Siswa kurang mampu

IV. Penutup1.Apakah siswa secara aktif membuat rangkuman? Ya Siswa aktif

2.Apakah siswa menerima tugas tindak lanjut dengan senang? Ya Semuanya senang

Duruka,27 Maret 2010

Pengamat

BARUDDIN BIKU, S.Pd.NIP. 1966 12 31 199108 1 001

59

SIKLUS I : PERTEMUAN II

No Aspek yang dinilai Ya/Tidak

Komentar

1

Apakah guru menjelaskan tentang penggunaan media luas bangun datar Persegi panjang dalam Pembelajaran ?

Ya

Guru menjelaskan secara rinci tentang penggunaan media luas bangun datar persegi panjang dalam pembelajaran

2 Apakah guru menyampaikan tujuan Pembelajaran ? Ya Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran3 Apakah guru memotivasi siswa ? Ya Guru memotivasi siswa4 Apakah guru memberikan apersepsi ? Ya Guru memberikan apersepsi

5 Apakah guru mengkoordinasikan siswa dalam kelompok ? Ya Siswa diatur dalam 7 kelompok

dan setiap kelompok 5 orang

6 Apakah guru menyiapkan LKS dalam setiap kelompok ? Ya Guru menyiapkan LKS

7 Apakah guru menjelaskan cara kerja dalam LKS ? Ya Guru menjelaskan cara kerja

dalam LKS

8 Apakah siswa memperhatikan penjelasan guru ? Ya Sebagian saja yang

memperhatikan penjelasan guru

9 Apakah guru membimbing setiap kelompok cara menggunakan media ? Ya Hanya beberapa kelompok yang

dibimbing

10 Apakah semua kelompok mengerjakan tugas ? Ya Hanya beberapa kelompok yang

mengerjakan tugas

11 Apakah guru mengecek pemahaman siswa ? Tidak Guru tidak mengecek pemahaman

siswa

12

Apakah siswa sudah mampu mempresentasekan hasil kerja kelompoknya ? Ya

Tetapi hanya beberapa siswa yang mampu mempresentasekan hasil kerja kelompoknya dan ada siswa yang gugup ketika disuruh kedepan

13 Apakah guru mengarahkan siswa kejawaban yang benar ? Ya Guru mengarahkan siswa

kejawaban yang benar

14 Apakah guru merangkum materi yang telah dibahas ? Ya Guru merangkum materi yang

telah dibahas

15 Apakah guru memberikan soal latihan dirumah ? Ya Guru memberikan soal latihan di

rumah

Duruka,5 April 2010

Pengamat

BARUDDIN BIKU, S.Pd.NIP. 1966 12 31 199108 1 001

60

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN SIKLUS I PERTEMUAN II

No Aspek –aspek yang diamati Ya/Tidak

Komentar

1 1.Apakah siswa siap menerima pelajaran? Ya Semua siswa siap menerima.II Kegiatan membuka pelajaran

1.Apakah siswa mendengarkan saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai?

YaSemua siswa mendengarkan penjelasan

III Kegiatan inti pembelajaranA.Penjelasan materi pembelajaran1.Apakah siswa memperhatikan dengan baik ketika dijelaskan matewri pelajaran? Ya Semua siswa memperhatikan dengan

baik.2.Apakah siswa aktif bertanya saat proses penjelasan materi? Ya aktif bertanya

B.Pendekatan/ strategi belajar.1.Apakah siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar? Ya Siswa terlibat aktif kegiatan belajar.

2.Apakah siswa mengajukan pendapatnya ketika diberikan kesempatan? Ya Sebagian besar mengemukakan

pendapatnya.C.Pemanfaatkan Media Pembelajaran1.Apakah ada interaksi antar siswa dan media pembelajaran yang diinginkan? Ya Ada interaksi

2.Apakah siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran? Ya Semua siswa tertarik

D.Penilaian proses dan hasil belajar.1.Apakah siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan oleh guru? Ya Siswa mampu menjawab dengan

benar2.Apakah siswa merasa terbimbing? Ya Siswa merasa terbimbing.E.Penggunaan bahasa1.Apakah siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancer? Tidak Siswa kurang berani mengemukakan

pendapat.2.Apakah siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan baik? Ya Siswa mampu mengajukan

pertanyaan.IV. Penutup

1.Apakah siswa secara aktif membuat rangkuman? Ya Siswa aktif

2.Apakah siswa menerima tugas tindak lanjut dengan senang? Ya

Semuanya senang

Duruka,5 April 2010

Pengamat

BARUDDIN BIKU, S.Pd.NIP.1966 12 31 199108 1 001

61

SIKLUS II : PERTEMUAN I

No Aspek yang dinilai Ya/Tidak

Komentar

1Apakah guru menjelaskan tentang penggunaan media luas bangun datar Segitiga dalam Pembelajaran ?

YaGuru menjelaskan secara rinci tentang penggunaan media luas bangun datar segi tiga

2 Apakah guru menyampaikan tujuan Pembelajaran ? Ya Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran3 Apakah guru memotivasi siswa ? Ya Guru tidak memotivasi siswa

4 Apakah guru memberikan apersepsi ? Ya

Guru memberikan apersepsi yaitu mengaitkan materi jaring-jaring bangun ruang dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

5 Apakah guru mengkoordinasikan siswa dalam kelompok ? Ya Siswa diatur dalam 7 kelompok

dan setiap kelompok 5 orang

6 Apakah guru menyiapkan LKS dalam setiap kelompok ? Ya Guru menyiapkan LKS

7 Apakah guru menjelaskan cara kerja dalam LKS ? Ya Guru menjelaskan cara kerja

dalam LKS

8 Apakah siswa memperhatikan penjelasan guru ? Ya Siswa memperhatikan

penjelasan guru

9 Apakah guru membimbing setiap kelompok cara menggunakan media ? Ya Hanya beberapa kelompok yang

dibimbing

10 Apakah semua kelompok mengerjakan tugas ? Ya Hanya beberapa kelompok yang

mengerjakan tugas

11 Apakah guru mengecek pemahaman siswa ? Ya Guru mengecek pemahaman

siswa

12Apakah siswa sudah mampu mempresentasekan hasil kerja kelompoknya ?

YaSemua siswa sudah mampu mempresentasekan hasil kerja kelompoknya dengan baik

13 Apakah guru mengarahkan siswa kejawaban yang benar ? Ya Guru mengarahkan siswa

kejawaban yang benar

14 Apakah guru merangkum materi yang telah dibahas ? Ya Guru bersama siswa

merangkum pembelajaran

15 Apakah guru memberikan soal latihan dirumah ? Ya Guru memberikan tugas

dirumah sebagai tindak lanjut

Duruka,12 April 2010Pengamat

BARUDDIN BIKU, S. PdNIP. 1966 12 31 199108 1 001

62

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN SIKLUS II PERTEMUAN I

No Aspek –aspek yang diamati Ya/Tidak

Komentar

1 1.Apakah siswa siap menerima pelajaran? Ya Semua siswa siap menerima.II Kegiatan membuka pelajaran

1.Apakah siswa mendengarkan saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai?

YaSemua siswa mendengarkan penjelasan

III Kegiatan inti pembelajaranA.Penjelasan materi pembelajaran1.Apakah siswa memperhatikan dengan baik ketika dijelaskan materi pelajaran? Ya Semua siswa memperhatikan dengan

baik.2.Apakah siswa aktif bertanya saat proses penjelasan materi? Ya aktif bertanya

B.Pendekatan/ strategi belajar.1.Apakah siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar? Ya Siswa terlibat aktif kegiatan belajar.

2.Apakah siswa mengajukan pendapatnya ketika diberikan kesempatan? Ya Sebagian besar mengemukakan

pendapatnya.C.Pemanfaatkan Media Pembelajaran1.Apakah ada interaksi antar siswa dan media pembelajaran yang diinginkan? Ya Ada interaksi

2.Apakah siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran? Ya Semua siswa tertarik

D.Penilaian proses dan hasil belajar.1.Apakah siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan oleh guru? Ya Siswa mampu menjawab dengan

benar2.Apakah siswa merasa terbimbing? Ya Siswa merasa terbimbing.E.Penggunaan bahasa1.Apakah siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancer? Ya Siswa berani mengemukakan

pendapat.2.Apakah siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan baik? Ya Siswa mampu mengajukan

pertanyaan.IV. Penutup

1.Apakah siswa secara aktif membuat rangkuman? Ya Siswa aktif

2.Apakah siswa menerima tugas tindak lanjut dengan senang? Ya

Semuanya senang

Duruka,12 April 2010Pengamat

BARUDDIN BIKU, S. PdNIP. 1966 12 31 199108 1 001

63

SIKLUS II : PERTEMUAN II

No Aspek yang dinilai Ya/Tidak

Komentar

1Apakah guru menjelaskan tentang penggunaan media luas bangun datar Layang-layang dalam Pembelajaran ?

YaGuru menjelaskan secara rinci tentang penggunaan media Luas layang-layang

2 Apakah guru menyampaikan tujuan Pembelajaran ? Ya Guru menyampaikan tujuan

pembelajaran

3 Apakah guru memotivasi siswa ? Ya Guru tidak memotivasi pada siswa

4 Apakah guru memberikan apersepsi ? Ya

Guru memberikan apersepsi yaitu mengaitkan materi jaring-jaring bangun ruang dengan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

5 Apakah guru mengkoordinasikan siswa dalam kelompok ? Ya Siswa diatur dalam 7 kelompok

dan setiap kelompok 5 orang

6 Apakah guru menyiapkan LKS dalam setiap kelompok ? Ya Guru menyiapkan LKS

7 Apakah guru menjelaskan cara kerja dalam LKS ? Ya Guru menjelaskan cara kerja

dalam LKS

8 Apakah siswa memperhatikan penjelasan guru ? Ya Siswa memperhatikan

penjelasan guru

9 Apakah guru membimbing setiap kelompok cara menggunakan media ? Ya Hanya beberapa kelompok yang

dibimbing

10 Apakah semua kelompok mengerjakan tugas ? Ya Hanya beberapa kelompok yang

mengerjakan tugas

11 Apakah guru mengecek pemahaman siswa ? Ya Guru mengecek pemahaman

siswa

12

Apakah siswa sudah mampu mempresentasekan hasil kerja kelompoknya ? Ya

Semua siswa sudah mampu mempresentasekan hasil kerja kelompoknya dengan baik didepan kelas

13 Apakah guru mengarahkan siswa kejawaban yang benar ? Ya Guru mengarahkan siswa

kejawaban yang benar

14 Apakah guru merangkum materi yang telah dibahas ? Ya Guru bersama siswa

merangkum pembelajaran

15 Apakah guru memberikan soal latihan dirumah ? Ya Guru memberikan tugas

dirumah sebagai tindak lanjut

Duruka,15 April 2010Pengamat

BARUDDIN BIKU, S. PdNIP. 1966 12 31 199108 1 001

64

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS SISWA SELAMA PROSES PEMBELAJARAN SIKLUS II PERTEMUAN II

No Aspek –aspek yang diamati Ya/Tidak

Komentar

1 1.Apakah siswa siap menerima pelajaran? Ya Semua siswa siap menerima.II Kegiatan membuka pelajaran

1.Apakah siswa mendengarkan saat dijelaskan kompetensi yang hendak dicapai?

YaSemua siswa mendengarkan penjelasan

III Kegiatan inti pembelajaranA.Penjelasan materi pembelajaran1.Apakah siswa memperhatikan dengan baik ketika dijelaskan matewri pelajaran? Ya Semua siswa memperhatikan dengan

baik.2.Apakah siswa aktif bertanya saat proses penjelasan materi? Ya aktif bertanya

B.Pendekatan/ strategi belajar.1.Apakah siswa terlibat aktif dalam kegiatan belajar? Ya Siswa terlibat aktif kegiatan belajar.

2.Apakah siswa mengajukan pendapatnya ketika diberikan kesempatan? Ya Sebagian besar mengemukakan

pendapatnya.C.Pemanfaatkan Media Pembelajaran1.Apakah ada interaksi antar siswa dan media pembelajaran yang diinginkan? Ya Ada interaksi

2.Apakah siswa tertarik pada materi yang disajikan dengan media pembelajaran? Ya Semua siswa tertarik

D.Penilaian proses dan hasil belajar.1.Apakah siswa mampu menjawab dengan benar pertanyaan yang diajukan oleh guru? Ya Siswa mampu menjawab dengan

benar2.Apakah siswa merasa terbimbing? Ya Siswa merasa terbimbing.E.Penggunaan bahasa1.Apakah siswa mampu mengemukakan pendapatnya dengan lancer? Ya Siswa berani mengemukakan

pendapat.2.Apakah siswa mampu mengajukan pertanyaan dengan baik? Ya Siswa mampu mengajukan

pertanyaan.IV. Penutup

1.Apakah siswa secara aktif membuat rangkuman? Ya Siswa aktif

2.Apakah siswa menerima tugas tindak lanjut dengan senang? Ya

Semuanya senang

Duruka,15 April 2010Pengamat

BARUDDIN BIKU, S. PdNIP.1966 12 31 199108 1 001

65

Lampiran 7

Jurnal Hasil Refleksi Diri

Siklus I Pertemuan I

Berdasarkan hasil observasi, evaluasi dan refleksi,maka ditetapkan kekurangan-

kekurangan pada siklus I, sebagai berikut :

1. Guru tidak menyampaikan tujuan pembelajaran

2. Guru tidak memberikan motivasi .

3. Guru tidak menjelaskan cara kerja dalam LKS

Siklus I Pertemuan II

Berdasarkan hasil observasi, evaluasi dan refleksi,maka ditetapkan kekurangan-

kekurangan pada siklus I, sebagai berikut :

1. Guru tidak mengecek pemahaman siswa, sehingga guru tdak mengetahui

kelompok mana yang belum mengerti.

Jurnal Hasil Refleksi Diri

Siklus II

Berdasarkan hasil observasi, evaluasi dan refleksi pada pelaksanaan tindakan siklus

II ditetapkan/disepakati oleh peneliti dan guru-guru bahwa tidak ada lagi kelemahan-

kelemahan yang mendasar dalam pelaksanaan tindakan siklus II.

Pada siklus II, indikator kinerja telah tercapai. Dengan demikian penelitian

dihentikan pada siklus II

66

Lampiran 8.

Lembar Kerja Siswa

Siklus I Pertemuan Pertama

Nama :

1. 6cm Hitunglah luas bangun persegi di samping!

2. 12 cm Hitunglah luas bangun persegi di samping!

3. Hitunglah bangun persegi dengan sisi 14 cm!

4. Pak Andi mempunyai kebun berbentuk persegi dengan sisi 16 cm. Hitunglah

luasnya!

67

Lembar Kerja Siswa ( LKS)

Siklus I Pertemuan Kedua

Nama :

1. Hitunglah luas Hitunglah luas bangun persegi panjang di samping!

2. Hitunglah lua Hitunglah luas bangun persegi panjang di samping!

3. Bangun persegi panjang dengan panjang 14 cm dan lebar 9 cm. Hitunglah

luas bangun tersebut!

4. Persegi panjang berukuran panjang 16 cm dan lebar 18 cm. Hitunglah

luasnya!

68

6 cm

8 cm

12 cm

13 cm

Lembar Kerja Siswa (LKS)Siklus II Pertemuan Pertama

Nama :

1

Hitunglah luas bangun segi tiga di samping!

2.

Hitunglah luas bangun segi tiga di samping!

1. Bangun segitiga dengan alas 10 cm dan tinggi 14 cm. Hitunglah luas bangun

tersebut!

2. Segitiga berukuran alas 12 cm dan tinggi 16 cm. Hitunglah luasnya!

.

69

6 cm

8 cm

8cm

14 cm

Lembar Kerja Siswa (LKS)

Siklus II Pertemuan Kedua

Nama :

1.

Hitunglah luas bangun di samping!

2.

Hitunglah luas bangun di samping!

3.Bangun layang-layang panjang diagonal 1= 36 cm dan diagonal 2=20 cm.

Hitunglah luasnya!

4.Layang-layang dengan panjang diagonal 1=40 cm dan diagonal 2=18 cm.

Hitunglah luasnya!

70

6 cm

18 cm 2

20 cm

8 cm

Lampiran 9

Tes Siklus I

Nama :

1.

Hitunglah luas bangun persegi di samping!

2.Hitunglah bangun persegi dengan sisi 14 cm!

3.

Hitunglah luas bangun di samping!

4.Kebun sekolah berbentuk persegi panjang dengan panjang 24 cm dan lebar 20 cm.

Hitunglah luasnya!

71

9 cm

12 cm

18 cm

Tes Siklus IINama :

1.

Hitunglah luas bangun di samping!

2. Bangun segitiga dengan alas 10 cm dan tinggi 16 cm. Hitunglah luas bangun

tersebut!

3. Hitunglah luas bangun di samping!

4. Layang-layang dengan panjang diagonal 1,= 38 cm dan diagonal 2=14 cm.

Hitunglah luasnya!

72

8 cm

12 cm

24 cm

8 cm

Lampiran 10

KUNCI JAWABAN

Kunci Jawaban LKS Siklus I Pertemuan Pertama

1. Penyelesaian : Luas = sisi

= 6 cm x 6 cm

= 36 cm2

2. Penyelesaian : Luas = sisi

= 12 cm x 12 cm

= 144 cm2

3. Penyelesaian : Luas = sisi

= 14 cm x 14 cm

= 196 cm2

4. Penyelesaian : Luas = sisi

= 16 cm x 16 cm

= 256 cm2

73

Kunci Jawaban LKS Siklus I Pertemuan Kedua

1. Penyelesaian : Luas = p x l

= 12 cm x 6 cm

= 72 cm2

2. Penyelesaian : Luas = p x l

= 13 cm x 8 cm

= 104 cm2

3. Penyelesaian : Luas = p x l

= 14 cm x 9 cm

= 126 cm2

4. Penyelesaian : Luas = p x l

= 16 cm x 18 cm

= 288 cm2

74

Kunci Jawaban LKS Siklus II Pertemuan Pertama

1. Penyelesaian : Luas = x a x t

= x 8 cm x 6 cm

= = 24 cm2

2. Penyelesaian : Luas = x a x t

= x 8 cm x 14 cm

= = 56 cm2

3. Penyelesaian : Luas = x a x t

= x 10 cm x 14 cm

= = 70 cm2

4. Penyelesaian : Luas = x a x t

= x 12 cm x 16 cm

= = 96 cm2

Kunci Jawaban LKS Siklus II Pertemuan Kedua

75

1. Penyelesaian : Luas = x diagonal 1 x diagonal 2

= x 8 cm x 6 cm

= = 24 cm2

2. Penyelesaian : Luas = x diagonal 1 x diagonal 2

= x 8 cm x 20 cm

= = 80 cm2

3. Penyelesaian : Luas = x diagonal 1 x diagonal 2

= x 36 cm x 20 cm

= = 360 cm2

4. Penyelesaian : Luas = x diagonal 1 x diagonal 2

= x 40 cm x 18 cm

= = 360 cm2

Kunci Jawaban Tes Siklus I

1. Penyelesaian : Luas = sisi (3)

= 9 cm x 9 cm (3)

76

= 81 cm2 (4)

Jumlah skor maksimal 10

2. Penyelesaian : Luas = sisi (3)

= 14 cm x 14 cm (3)

= 196 cm2 (4)

Jumlah skor maksimal 10

3. Penyelesaian : Luas = p x l (3)

= 18 cm x 12 cm (3)

= 116 cm2 (4)

Jumlah skor maksimal 10

4. Penyelesaian : Luas = p x l (3)

= 24 cm x 20 cm (3)

= 480 cm2 (4)

Jumlah skor maksimal 10

Kunci Jawaban Tes Siklus II

1. Penyelesaian : Luas = x a x t

77

= x 12 cm x 8 cm

= = 48 cm2

2. Penyelesaian : Luas = x a x t

= x 10 cm x 16 cm

= = 80 cm2

3. Penyelesaian : Luas = x diagonal 1x diagonal 2

= x 8 cm x 24 cm

= = 56 cm2

4. Penyelesaian : Luas = x diagonal 1x diagonal2

= x 34 cm x 14 cm

= = 236 cm2

78

PEMERINTAH KABUPATEN MUNAUPT DINAS DIKNAS KECAMATAN DURUKA

SEKOLAH DASAR 6 KATOBU

SURAT KETERANGAN PENELITIAN NOMOR: 420/09/SD/2010

Yang bertanda tangan di bawah ini adalah Kepala SD Negeri 6 Katobu

menerangkan bahwa:

Nama : SAHIMUDDIN

NIM : A1B407067

Program/Semester : S1 PGSD Berbasis ICT/Genap

Jurusan/Fakultas : Ilmu Pendidikan/ FKIP Unhalu

Yang bersangkutan telah melakukan penelitian pada SD Negeri 6 Katobu

pada bulan Maret sampai April 2010 dalam rangka menyusun skripsi sebagai syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Haluoleo Kendari dengan judul ”Meningkatkan Hasil

Belajar Matematika Siswa Pada Materi Bangun Datar Melalui Penggunaan

Media Pembelajaran Pada Kelas V SDN 6 Katobu.”.

Demikian surat keterangan ini kami berikan kepada yang bersangkutan untuk

digunakan seperlunya.

Duruka, 17 April 2010Kepala SD Negeri 6 Katobu

HUSNIAH, S. Pd. NIP. 130 758 361

79

80