Upload
ngokien
View
223
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
BAB II
EFEKTIVITAS TEKNIK PERMAINAN MYSTERY BAG DALAM
MENINGKATKAN PENGUASAAN KOSAKATA BAHASA PERANCIS
2.1 Pembelajaran Bahasa
2.1.1 Definisi Pembelajaran
Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku dalam diri
seseorang baik tingkah laku dalam berpikir, bersikap, maupun berbuat
melalui sebuah interaksi antara individu dan lingkungan di mana individu
tersebut tinggal. Witherington (1952) dalam buku Kurikulum dan
Pembelajaran karya Tim Pengembang MKDP Kurikulum dan
Pembelajaran menyebutkan bahwa „Belajar merupakan perubahan dalam
kepribadian yang dimanifestasikan sebagai suatu pola-pola respon yang
berupa keterampilan, sikap, kebiasaan, kecakapan, atau pemahaman (2006
: 92)‟. Sedangkan definisi belajar yang ditemukan dalam buku Strategi
Pembelajaran Bahasa karya Iskandarwassid dan Suhendar (2008)
menyebutkan bahwa “Belajar merupakan suatu proses perubahan tingkah
laku melalui interaksi antara individu dan lingkungan di mana ia hidup”.
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan beberapa hal
yang berhubungan dengan pengertian belajar adalah sebagai berikut :
1. Belajar merupakan suatu kegiatan yang berkesinambungan yang
dimulai sejak lahir dan akan terus berlanjut hingga akhir hayat.
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2. Belajar merupakan sebuah interaksi dengan lingkungan sekitar
yang membawa perubahan terhadap setiap individu.
3. Dalam belajar terjadi perubahan tingkah laku yang menyangkut
kepribadian individu ke arah yang positif dan bersifat cenderung
permanen.
4. Terdapatnya aspek-aspek yang mendukung peranan kepribadian
setiap individu dalam proses belajar, yaitu motivasi, emosional,
sikap, pola pikir, cara bertindak, dan sebagainya.
5. Dapat terjadi tanpa guru, tanpa kegiatan mengajar dan
pembelajaran.
Mengajar adalah proses menyampaikan informasi yang bertujuan
untuk mendidik dengan dilatarbelakangi oleh ilmu pengetahuan dan
pengalaman hidup. Sanusi (1998) dalam buku Strategi Pembelajaran
Bahasa karya Iskandarwassid dan Suhendar (2008) menyebutkan bahwa :
mengajar diartikan sebagai proses mendidik atau membelajarkan
peserta didik yang diasumsikan mempunyai beberapa fungsi, antara lain
membantu menumbuhkan dan mentransformasikan nilai-nilai positif
sambil memberdayakan serta mengembangkan potensi-potensi
kepribadian peserta didik.
2.1.2 Bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang berperan penting dalam
kehidupan manusia, selain itu bahasa juga berfungsi sebagai alat untuk
mengidentifikasikan diri, alat untuk integrasi dan adaptasi sosial, dan
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sebagai alat kontrol sosial. Menurut sumber internet yang beralamatkan
http://organisasi.org/definisi-pengertian-bahasa-ragam-dan-fungsi-bahasa-
pelajaran-bahasa-indonesia mengatakan bahwa
“Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbiter (tidak ada
hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya) yang dihasilkan oleh
alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat untuk berkomunikasi, kerja
sama, dan identifikasi diri”.
Bahasa memiliki banyak fungsi, yaitu bahasa berfungsi sebagai
ekspresi, informasi, eksplorasi, persuasi, dan penghibur. Dari fungsi-fungsi
tersebut dapat dilihat betapa pentingya keberadaan sebuah bahasa dalam
kehidupan sehari-hari. Bahasa sendiri dibedakan menjadi 2 macam, yaitu
bahasa ibu atau bahasa asli dan bahasa asing. Bahasa ibu merupakan
bahasa yang didapatkan sejak seseorang dilahirkan dan pada saat mulai
tumbuh berkembang. Sedangkan bahasa asing merupakan bahasa yang
dipelajari serta dikuasai oleh seseorang selain bahasa ibu. Pemerolehan
bahasa asing atau bahasa kedua ini biasanya didapatkan dengan secara
tidak sengaja atau karena suatu kebutuhan. Dalam proses pembelajaran
bahasa itu sendiri terdapat unsur yang saling menunjang, yaitu
keterampilan dan komponen.
2.1.3 Keterampilan Berbahasa
Dalam pembelajaran bahasa terdapat 4 aspek keterampilan
berbahasa, yaitu keterampilan menulis, membaca, mendengarkan dan
berbicara. Pembelajaran bahasa asing terutama bahasa Perancis pun
memiliki aspek keterampilan berbahasa. Dalam bahasa Perancis, menulis
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dikenal dengan istilah production écrite, membaca dikenal dengan istilah
compréhension écrite, mendengarkan dikenal dengan istilah
compréhension orale, dan berbicara dikenal dengan production orale.
Aspek keterampilan membaca merupakan keterampilan untuk
memahami informasi yang diungkapkan oleh penulis melalui tulisan.
Aspek keterampilan menulis merupakan keterampilan mengekspresikan
gagasan pikiran ke dalam sebuah tulisan. Keterampilan ini tergolong ke
dalam keterampilan aktif, karena siswa atau penulis dituntut aktif dalam
menyampaikan informasi atau gagasan pikiran yang ingin disampaikan
kepada pembaca.
Aspek keterampilan mendengar (menyimak) merupakan
keterampilan untuk memahami informasi yang disampaikan oleh
pembicara melalui ucapan atau bunyi. Aspek keterampilan berbicara
merupakan keterampilan yang mengekspresikan pikiran atau ide memalui
ucapan atau bunyi.
2.1.4 Komponen Berbahasa
Pada dasarnya komponen bahasa terdiri dari tiga komponen, yaitu
tatabahasa atau disebut Grammaire dalam bahasa Perancis, kosakata atau
disebut Vocabulaire dalam bahasa Perancis, dan pelafalan atau disebut
Pronounciation dalam bahasa Perancis.
Tatabahasa (Gramaire) merupakan suatu pola dan aturan yang
harus diikuti dalam pembelajaran sebuah bahasa. Seseorang akan
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
dikatakan mahir dalam berbahasa jika orang tersebut memahami dan
mengikuti tatabahasa yang berlaku pada bahasa tersebut.
Kosakata (Vocabulaire) merupakan himpunan kata yang dimiliki
atau diketahui oleh seseorang. Dalam tatabahasa, kelas kata dibagi menjadi
beberapa kategori, yaitu kata benda, kata kerja, kata sifat, kata keterangan,
kata ganti, kata bilangan, dan kata tugas.
Pelafalan (Pronounciation) merupakan cara pengucapan kata dalam
suatu bahasa. Dalam pelafalan ini pengguna bahasa mempelajari mengenai
intonasi dan penekanan ucapan pada suku kata bahasa tertentu.
2.2 Pendekatan dan Metode Pembelajaran Bahasa
2.2.1 Pendekatan Pembelajaran Bahasa
Pendekatan pembelajaran adalah cara umum dalam memandang
permasalahan atau kajian yang terjadi di dalam proses pembelajaran.
Iskandarwassid dan Sunendar menyebutkan bahwa “Pendekatan
merupakan sikap atau pandangan tentang sesuatu, yang biasanya
merupakan asumsi atau seperangkat asumsi yang saling berkaitan”
(Iskandarwassid dan Sunendar, 2008 : 40). Pendekatan pembelajaran
terdiri dari berbagai jenis, berikut jenis-jenis pendekatan pembelajaran.
1. Pendekatan Formal
Dalam pembelajaran bahasa pendekatan formal merupakan
pendekatan tradisional. Pembelajaran yang dilakukan oleh pendekatan ini
mengandalkan pengalaman pengajar atau tokoh pendidik dilingkungan
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
sekitar, karena pendekatan ini cenderung mengikuti cara-cara yang telah
biasa dilakukan pada sebelum-sebelumnya. Maka dari itu, pendekatan ini
tidak memiliki latar belakang yang teoretis. Menurut Semi (1993) dalam
buku Strategi Pembelajaran Bahasa, pembelajaran pada umumnya dimulai
dengan rumusan teoretis yang kemudian diaplikasikan dengan contoh-
contoh pemakaiannya dan dengan jalan menjabarkannya. Pendekatan ini
cenderung menyampaikan informasi mengenai bahasa tanpa
memperhatikan kemampuan berbahasa. Oleh karena itu, pendekatana ini
pun dikenal sebagai pendekatan informatif.
Pendekatan formal biasanya diterapkan ke dalam dua metode, yaitu
metode terjemahan dan metode membaca.
2. Pendekatan Fungsional
Pendekatan fungsional cenderung menyarankan mempelajari bahasa
dengan terjun langsung ke masyarakat untuk melakukan komunikasi.
Tujuan dari pendekatan ini adalah membiarkan para pembelajar bahasa
merasakan fungsi dari bahasa dan memahami tatabahasa itu sendiri.
Pendekatan ini memunculkan metode pembelajar bahasa seperti metode
langsung, metode audiolingual, metode linguistik, metode intensif dan
metode pembatasan.
3. Pendekatan Integral
Pendekatan integral menyebutkan bahwa pengajaran bahasa
merupakan sesuatu yang bersifat multidimensional, di mana banyak faktor
yang harus dipertimbangkan dalam pembelajaran. Pembelajaran harus
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
bersifat fleksibel dan menggunakan metode yang terbuka, misalnya :
metode eksperimen dan metode kerja lapangan.
4. Pendekatan Sosiolinguistik
Pendekatan Sosiolinguistik mempelajari hubungan masyarakat
dengan bahasa. Pendekatan sosiolinguistik menyebutkan bahwa bahasa
merupakan sebuah identas kelompok dan sebagai alat komunikasi. Bahasa
memiliki sitem yang bervariasi, yang mana setiap ragam tersebut memiliki
peranan, fungsi dan kawasan pemakaian yang tertentu.
5. Pendekatan Psikologi
Pendekatan psikologi ini merupakan pendekatan pembelajaran yang
berkaitan dengan mengamati kepribadian, kebiasaan belajar dari siswa dan
respon siswa terhadap pembelajaran. Dengan mengamati tingkah laku
siswa, pengajar dapat memberikan pembelajaran yang diinginkan oleh
siswa tersebut agar penyampaian informasi dalam proses pembelajaran
dapat berjalan dengan baik.
6. Pendekatan Psikolinguistik
Pendekatan psikolinguistik inimerupakan pendekatan yang
mempelajari latar belakang kemampuan siswa dalam berbahasa.
Pendekatan ini menganggap bahwa keberhasilan belajar siswa ditentukan
oleh faktor eksternal.
7. Pendekatan Behavioristik
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Pendekatan ini menyebutkan bahwa segala tingkah laku ataupun
kegiatan siswa dalam pembelajaran merupakan respon terhadap adanya
stimulus yang diserapnya.
8. Pendekatan Pengelolaan Kelas
Pendekatan pengelolaan kelas ini terdiri dari berbagai macam
pendekatan, yaitu pendekatan otoriter, pendekatan permisif, pendekatan
pengubahan perilaku, dan pendekatan iklim sosio-emosional. Setiap
pendekatan tersebut memiliki tujuan yang sama, yaitu menciptakan
suasana kelas yang kondusif dengan cara menciptakan dan
mempertahankan ketertiban kelas, memberikan kebebasan kepada siswa
untuk melakukan sesuatu, serta menjaga hubungan yang baik antara
pengajar dan siswa.
9. Pendekatan Komunikatif
Pendekatan komunikatif ini merupakan pendekatan yang sering
digunakan dalam pembelajaran bahasa. Pendekatan komunikatif
merupakan pendekatan pembelajaran yang dilandasi oleh teori komunikasi
dan fungsi bahasa yang bertujuan mengembangkan kemampuan
komunikatif dan meningkatkan kemampuan keterampilan berbahasa siswa.
2.2.2 Metode Pembelajaran Bahasa
Menurut KBBI (1995) dalam buku Strategi Pembelajaran Bahasa
metode adalah cara kerja yang bersistem untuk memudahkan pelaksanaan
suatu kegiatan guna mencapai tujuan yang ditentukan (Iskandarwassid dan
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Sunendar, 2008:56). Metode pembelajaran terdiri dari berbagai macam,
yaitu :
1. Metode Terjemahan
Metode terjemahan tatabahasa biasa dikenal dengan metode
tradisional. Metode ini berkembang sekitar akhir abad ke-19 dan awal
abad ke-20. Prinsip dari metode ini adalah siswa dituntut untuk mampu
menerjemahkan bahasa ibu ke bahasa sasaran, begitu juga sebaliknya.
Ciri-ciri dari metode ini adalah :
1) Kaidah tatabahasa dan kosakata dipelajari dengan seksama.
2) Tatabahasa diajarkan secara deduktif.
3) Cara penerjemahan diterangkan secara terperinci.
4) Hanya fokus pada 2 keterampilan berbahasa, yaitu membaca
dan menulis.
5) Tujuan pembelajarannya adalah untuk mengalihkan bahasa
ibu ke dalam bahasa sasaran, begitu juga sebaliknya.
6) Bahasa ibu dan bahasa sasaran dibandingkan secara konstan.
7) Pemahaman kaidah dan bahan bacaan diuji melalui
terjemahan.
2. Metode Langsung
Metode langsung ini lebih menekankan pada bahasa lisan dan
memperhatikan ucapan. Metode ini sudah mulai mengurangi metode
terjemahan. Ciri-ciri dari metode ini adalah :
1) Dilakukan dalam bahasa sasaran.
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2) Menggunakan kosakata sehari-hari dan kalimat wacana yang
sederhana.
3) Keterampilan berkomunikasi secara tanya-jawab dilakukan
secara intensif.
4) Aspek berbicara dan menyimak mendapatkan perhatian yang
baik.
5) Ketepatan ucapan dan tatabahasa sangat diperhatikan dan
diutamakan.
3. Metode Audiolingual
Metode audio-lingual ini berfokus pada lafal kata dan pelatihan pola
kalimat yang dilakukan secara berulang-ulang secara intensif. Ciri-ciri dari
metode ini adalah :
1) Pemisahan keterampilan bahasa-menyimak, berbicara,
membaca, menulis, dan pengulangan audiolingual secara
grafik.
2) Penggunaan “dialog” sebagai sarana utama penyajian bahasa.
3) Penekanan pada teknik praktik tertentu.
4) Pemantapan teori linguistik dan teori psikologis sebagai dasar
bagi metode pengajaran bahasa.
5) Penggunaan laboratorium bahasa.
4. Metode Pembelajaran Bahasa Masyarakat
Metode pembelajaran bahasa masyarakat merupakan metode yang
memberikan penekanan ranah afektif ke dalam pembelajaran kognitif.
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam hal ini, siswa mendapatkan perhatian dan bimbingan bimbingan
agar siswa dapat mencapai tujuan yang diinginkan.
5. Metode Responsi Fisik Total
Dalam proses pembelajaran dengan menggunakan metode ini,
pengajar diwajibkan untuk dapat berperan sebagai pengarah dari setiap
tingkah laku siswa. Siswa harus menyimak pengajar dengan baik agar
dapat mengikuti proses pembelajaran dengan baik.
6. Metode Cara Diam (Silent Way)
Metode cara diam atau yang lebih sering dikenal dengan silent way
adalah salah satu metode pembelajaran bahasa yang merupakan bagian
dari pendekatan pedagogi. Metode ini menerangkan bahwa aspek kognitif
cenderung lebih dominan daripada aspek affektif dalam membantu
keberhasilan mempelajari bahasa, frase, dan kalimat. Pada metode ini
pengajar dituntut untuk lebih diam dan membiarkan siswa menjadi lebih
aktif, mandiri dan lebih peka terhadap suasana pembelajaran. Stevick
dalam buku Pengajaran Pemerolehan Bahasa menyebutkan ciri-ciri utama
dari metode ini adalah :
1) Mengajar haruslah merupakan bawahan (atau subordinasi)
belajar.
2) Belajar bukanlah secara primer yang merupakan tiruan atau
latihan.
3) Dalam belaajr, pikiran memperlengakapi dirinya dengan
karyanya sendiri, mencoba (trial and error), eksperimentasi
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
yang disengaja, menunda keputusan, dan memperbaiki
kesimpulan.
4) Dalam pelaksanaannya, pikiran menarik atau mengambil
segala sesuatu yang sudah pernah diperolehnya, terutama
pengalaman dalam belajar bahasa ibu atau bahasa asli.
5) Jika aktivitas guru merupakan bawahan atau subordinasi bagi
pembelajar, maka guru harus berhenti mencoba mencampuri
dan mengalihkan kegitan tersebut.
7. Metode Sugestopedia
Metode sugestopedia ini dapat membantu siswa dalam
berkonsentrasi dalam memahami tatabahasa dan kosakata yang dipelajari.
Suasana belajar mengajar yang menyenangkan, menyejukkan, dan nyaman
dapat memberikan sugesti kepada para siswa, misalnya dengan
mendekorasi ruang kelas dengan semenarik mungkin, tempat duduk yang
nyaman, ruangan yang bersih, dan sebagainya.
2.3 Teknik dan Media Pembelajaran Bahasa
2.3.1 Teknik Pembelajaran Bahasa
Secara umum pengertian teknik adalah suatu cara, sistem, langkah
untuk mengerjakan dan menyelesaikan sesuatu. Sedangkan teknik
pembelajaran adalah suatu cara sistematis yang digunakan dalam proses
belajar mengajar yang bertujuan membantu pengajar dalam
menyampaikan materi dan membantu siswa memahami materi yang
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
diberikan. Pernyataan tersebut diperkuat dengan sebuah pernyataan yang
terdapat dalam situs internet yang berlamatkan
http://sditalihsan.sch.id/?pilih=news&mod=yes&aksi=lihat&id=57 yang
menyebutkan bahwa “teknik pembelajaran adalah cara kongkret yang
dipakai saat proses pembelajaran berlangsung”. Dalam penggunaan teknik
pembelajaran, guru dapat menggunakan berbagai macam teknik dalam
satu metode yang sama. Teknik itu sendiri terdiri dari berbagai macam
bentuk, berikut adalah macam-macam bentuk teknik pembelajaran.
1. Teknik Diskusi
Teknik diskusi ini melibatkan banyak orang, minimal dilakukan 2
orang karena teknik ini membutuhkan kerjasama dan komunikasi. Teknik
ini menciptakan suasana yang aktif diantara para siswa. Jika teknik ini
diterapkan di dalam kelas, pengajar harus bekerja ekstra mengatur jalannya
teknik diskusi ini.
2. Teknik Sumbang Saran atau Percambahan (Brainstroming)
Teknik sumbang saran ini menghidupkan komunikasi antara
pengajar dan siswa. Pengajar harus aktif melontarkan permasalahan dari
materi yang diberikannnya, yang mana masalah tersebut harus dijawab
atau ditanggapi oleh siswa sehingga masalah tersebut berkembang dan
menjadi masalah baru.
3. Teknik Inquiry
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Teknik inquiry ini menuntun siswa untuk mandiri karena teknik ini
membiarkan siswa mencari jawaban sendiri, sumber belajar sendiri, dan
belajar bersama dengan teman-temannya untuk menyelesaikan tugasnya.
4. Teknik Simulasi
Teknik simulasi ini membuat para siswa aktif dalam berperan sesuai
yang dikehendaki oleh siswa tersebut. Biasanya bentuk teknik
pembelajaran ini berupa sosiodrama, psikodrama, permainan simulasi, dan
bermain peran.
5. Teknik Ceramah
Teknik ceramah ini merupakan teknik tradisional. Teknik ini secara
tidak langsung mengandung unsur paksaan, karena siswa harus
memperhatikan, mendengarkan, dan mencatat apa yang diterangkan oleh
pengajar tanpa berkomentar. Teknik ini dapat dipadupadankan dengan
teknik tanya jawab atau dialog sehingga teknik ini menjadi hidup.
6. Teknik Permainan
Teknik permainan merupakan teknik yang paling menyenangkan
sehingga dapat menghidupkan suasana kelas. Teknik ini dapat
memberikan kesan yang tersendiri sehingga dapat memotivasi para siswa.
Dalam pembelajaran bahasa teknik permainan dibagi menjadi beberapa
bagian, yaitu permainan kosakata, permainan tatabahasa, permainan
mengeja dan sebagainya.
7. Teknik Kerja Kelompok
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dalam penggunaan teknik ini, siswa mengerjakan tugas atau
menyelesaikan masalah dengan cara bersama-sama. Pengajar membagi
siswa ke dalam beberapa kelompok, biasanya terdiri dari 3 – 10 siswa
tergantung dari tugas yang akan diberikan.
8. Teknik Kerja Lapangan
Teknik pembelajaran kerja lapangan ini membawa siswa ke luar
sekolah untuk mengadakan observasi dengan terjun langsung ke
lapangan. Selain itu, siswa juga berpartisipasi ke dalam dunia kerja
sehingga siswa dapat menghayati dan dapat beradaptasi dengan
lingkungan sekitar.
9. Teknik Eksperimen
Teknik pembelajaran membuat aktif para siswa dengan cara
melakukan percobaan mengenai suatu hal, kemudian siswa mengamati
proses yang tejadi dan membuat laporannya.
2.3.2 Media Pembelajaran
Secara umum media adalah sebuah perantara atau pengantar pesan.
Media pembelajaran merupakan sarana yang digunakan pada proses
belajar mengajar yang dapat membantu merangsang daya pikir, perhatian,
motivasi, dan emosi siswa dalam belajar. Media pembelajaran terdiri dari
beberapa jenis, yaitu media grafis, media tiga dimensi, dan media
proyeksi.
1. Media Grafis
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Menurut Webster dalam buku media pengajaran menyebutkan
bahwa “Graphics merupakan seni atau ilmu menggambar, terutama
penggambaran mekanik (sudjana dan Rivai,2010:27)”. Di lihat dari
definisinya media grafis merupakan sebuah media pengajaran yang
berupa sketsa, grafik, poster, bagan, kartun, diagram, dan komik.
Media grafis berupa bagan terdiri dari berbagai macam, yaitu
bagan pohon, bagan alir, bagan arus, dan bagan tabel. Sedangkan
media grafis berupa grafik terdiri dari grafik garis, grafik batang,
grafik lingkaran, grafik wilayah, dan grafik gambar.
Media grafis berupa sketsa, kartun, poster, dan komik memiliki
persamaan, yaitu sama-sama menggunakan gambar di dalamnya.
2. Media Tiga Dimensi
Menurut Sudjana dan Rivai model media tiga dimensi dibagi
menjadi enam kategori, yaitu model padat, model penampang, model
susun, model kerja, mock-up dan diorama. Model padat dapat berupa
boneka, patung, alat tulis, anatomi tubuh, globe, dan sebagainya.
Model penampang bersifat menampakkan susunan dari sebuah
objek, seperti anatomi tubuh yang dapat dilihat susunan bagiannya
ataupun penggambaran lapisan bumi yang biasa digunakan pada
pelajaran ilmu bumi atau geografi. Model susun ini hampir mirip
dengan model penampang hanya saja kita dapat melepaskan bagian-
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
bagian yang tersusun pada objek tersebut, seperti anatomi tubuh,
mesin, pompa, dan sebagainya.
Model kerja merupakan sebuah tiruan sistem kerja dari suatu
objek, seperti sistem perputaran tata surya, neraca, katrol, alat ukur
yang biasa digunakan dalam bidang ilmu pasti, microscope, dan
sebagainya. Mock-up merupakan penyederhanaan dari suatu objek
yang berfungsi sebagai simulasi, seperti jaringan listrik, sistem
telepon, sistem peredaran darah, dan sebagainya. Diorama adalah
sebuah objek tiga dimensi yang bertujuan menggambarkan keindahan
suatu objek, seperti lukisan tiga dimensi, maket, dan sebagainya.
3. Media Proyeksi
Media proyeksi terdiri dari slide, film stripe, film, penggunaan
OHP dan sebagainya.
4. Media Audio
Pengertian media audio untuk pembelajaran menurut Sudjana
dan Rivai adalah “sebagai bahan yang mengandung pesan dalam
bentuk auditif (pita suara atau piringan suara), yang dapat merangsang
pikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa, sehingga terjadi
proses belajar-mengajar (Sudjana dan Rivai, 2010:129)”. Alat yang
biasanya digunakan dalam media audio adalah radio, DVD, CD, kaset,
piringan hitam, dan lain sebagainya.
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
Dilihat dari definisi dan alat yang digunakan, media audio ini
berfungsi untuk melatih keterampilan mendengar atau menyimak.
Kecakapan-kacakapan yang bisa dicapai siswa dengan menggunakan
media audio ini, di antaranya :
1) Kecakapan dalam memusatkan perhatian siswa.
2) Kecakapan dalam mengikuti suatu pengarahan yang
didengarkan oleh siswa.
3) Kecakapan dalam menganalisis suatu permasalah yang
didengarkan oleh siswa.
4) Kecakapan siswa dalam memisahkan kata-kata atau
informasi yang relevan dengan yang tidak relevan.
5) Kecakapan dalam mengingat dan mengungkapkan
kembali mengenai informasi yang didengarkan oleh
siswa.
6) Kecakapan dalam memperoleh arti dari suatu konteks.
2.4 Permainan Mystery Bag
2.4.1 Definisi Permainan
Berdasarkan situs online yang beralamatkan
http://id.wikipedia.org/wiki/Permainan menjelaskan bahwa permainan
merupakan sebuah aktivitas rekreasi dengan tujuan bersenang-senang,
mengisi waktu luang, atau berolahraga ringan. Adapun definisi lainnya
seperti yang dilansir pada situs online http://www.artikata.com/arti-
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
371318-permainan.html menyatakan bahwa permainan adalah sesuatu
yang digunakan untuk bermain, barang ata sesuatu yang dipermainkan.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa
permainan merupakan suatu kegiatan yang menyenangkan dan membuat
orang menjadi rileks. Tujuan penggunaan permainan dalam proses
pembelajaran adalah meringankan daya pikir siswa dalam mencerna materi
atau bahan ajar yang disampaikan. Tak hanya itu tujuan penggunaan
permainan dalam proses belajara mengajar adalah memotivasi siswa untuk
mempelajari pelajaran tersebut.
2.4.2 Cara Penggunaan Permainan Mystery Bag
Permainan Mystery Bag merupakan sebuah permainan yang dapat
diterapkan pada proses pembelajaran bahasa. Permainan ini tergolong ke
dalam teknik permainan kosakata. Permainan ini peneliti temukan pada
buku yang berjudul be smart and fun with english games karya Ayu Rini,
youtube dan skripsi karya Rianny seorang mahasiswa bahasa Jepang.
Permainan mystery bag adalah sebuah permainan individu yang
diperuntukkan untuk tingkat dasar. Permainan ini membutuhkan sebuah
tas dan benda-benda yang akan dimasukkan kedalam tas tersebut.
Cara menggunakan permainan ini adalah semua pemain mengelilingi
pemimpin permainan tersebut. Kemudian pemimpin permainan tersebut
duduk di tengah lingkaran dengan membawa sebuah tas yang berisi aneka
benda di dalamnya. Sebelumnya, Para pemain tidak mengetahui benda-
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
benda apa saja yang disembunyikan di dalam tas tersebut. Namun, perlu
dicatat, pemimpin sebaiknya memasukkan benda-benda yang sudah
dikenal oleh semua pemain. Kemudian para pemain secara bergilir maju
ke depan mendekati pemimpin permainan. Pemain 1 memasukkan
tangannya ke dalam tas dan mengambil sebuah benda, tapi benda itu tetap
dipegang dalam kantong. Lalu pemain meraba benda tersebut dengan
tangannya. Setelah merasa yakin akan jawabannya maka pemain 1 akan
menyebutkan nama benda tersebut. Jika jawaban dari pemain 1 benar
maka pemain masih diperbolehkan main namun jika salah pemain 1 akan
dikeluarkan dari permainan.
2.4.3 Kekurangan dan Kelebihan Permainan Mystery Bag
Kelebihan dari permainan ini adalah sederhana, mudah dilakukan
dan menggunakan alat peraga yang sederhana. Tak hanya itu permainan
ini pun memotivasi siswa dalam belajar dan dengan adanya permainan ini
suasana pembelajaran menjdai tidak monoton. Namun kekurangan dari
permainan ini adalah tidak dapat menggunakan semua benda sebagai objek
permainan, karena tas yang dipergunakan adalah tas kecil atau berukuran
sedang sehingga benda besar seperti papan tulis tidak dapat dimasukkkan
ke dalam tas tersebut.
2.3.3 Kelebihan dan Kekurangan Teknik Permainan
OKTABELLA RIZKI PUTERA, 2013 Efektivitas Teknik Permainan Mistery Untuk Meningkatkan Penguasaan Kosakata Dalam Keterampilan Menulis Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu
2.5 Hasil Temuan Penelitian Terdahulu
Teknik permainan mystery bag ini sebelumnya sudah pernah diteliti
oleh mahasiswi jurusan bahasa Jepang yang bernama Puspitasari (2010)
yang berjudul “Efektivitas Teknik Permainan Mistery Bag dalam
Meningkatkan Penguasaan Kosakata Bahasa Jepang”. Peneliti tersebut
melakukan eksperimen murni dengan menggunakan kelas kontrol dan
kelas ekperimen dari kelompok yang berbeda. Hasil penelitian tersebut
menyebutkan bahwa permainan mystery bag mempermudah siswa dalam
mempelajari kosakata bahasa Jepang.