25
13 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Penelitian terdahulu dapat menjelaskan bebarapa hasil penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, tetapi dalam penelitian terdahulu mempunyai perbedaan pembahasan walaupun tema yang sama dengan peneliti. Fungsinya penelitian terdaulu adalah untuk mengetahui perbedaan isi dari penelitian terdahulu dengan tema yang sama sehingga peneliti dapat menemukan fenomena yang baru untuk penelitian. Pertama, Penelitian yang di lakukan oleh Cika (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street Child Dalam Meningkatkan Kemandirian Anak Jalanan di Malioboro Yogyakarta. Tujuan dari penelitian tersebut untuk mendeskripsikan bagaimana peran yang di lakukan oleh Komunitas Save Street Child dalam meningkatkan kemandirian anak jalanan di Malioboro Yogyakarta dan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi dalam proses kemandirian anak jalanan. Metode yang digunakan penelitian tersebut adalah kualitatif dengan teknik deskriptif, yaitu dengan menggambarkan dan menguraikan data secara sistematik dengan menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dan penyajian data dalam bentuk tulisan dan meneranggkan apa adanya sesuai dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian. Adapun hasil penelitian tersebut adalah menunjukan peran komunitas dalam meningkatkan kemandirian anak jalanan meliputi peran fasilitasi, peran edukasional, peran perwakilan, dan peran teknis. Serta faktor dalam meingkatkan kemandirian anak jalanan meliputi dua faktor

BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dapat menjelaskan bebarapa hasil penelitian yang

sudah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, tetapi dalam penelitian terdahulu

mempunyai perbedaan pembahasan walaupun tema yang sama dengan peneliti.

Fungsinya penelitian terdaulu adalah untuk mengetahui perbedaan isi dari

penelitian terdahulu dengan tema yang sama sehingga peneliti dapat

menemukan fenomena yang baru untuk penelitian. Pertama, Penelitian yang di

lakukan oleh Cika (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street Child

Dalam Meningkatkan Kemandirian Anak Jalanan di Malioboro Yogyakarta.

Tujuan dari penelitian tersebut untuk mendeskripsikan bagaimana peran yang

di lakukan oleh Komunitas Save Street Child dalam meningkatkan kemandirian

anak jalanan di Malioboro Yogyakarta dan faktor-faktor yang dapat

mempengaruhi dalam proses kemandirian anak jalanan. Metode yang

digunakan penelitian tersebut adalah kualitatif dengan teknik deskriptif, yaitu

dengan menggambarkan dan menguraikan data secara sistematik dengan

menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi dan penyajian

data dalam bentuk tulisan dan meneranggkan apa adanya sesuai dengan data

yang diperoleh dari hasil penelitian. Adapun hasil penelitian tersebut adalah

menunjukan peran komunitas dalam meningkatkan kemandirian anak jalanan

meliputi peran fasilitasi, peran edukasional, peran perwakilan, dan peran teknis.

Serta faktor dalam meingkatkan kemandirian anak jalanan meliputi dua faktor

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

14

yaitu adanya faktor yang mempengaruhi dan faktor yang tidak mempengaruhi,

diantaranya : faktor pendidikan, faktor interaksi sosial, faktor intlegensi.

Sedangkan faktor yang kurang mempengaruhi dalam kemandirian anak jalanan

diantaranya : faktor lingkungan dan faktor pola asuh orang tua terhadap anak12.

Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Yanuar dan Ovi (2011) dengan judul

Perlindungan Anak Berbasis Komunitas : Sebuah Pendeketan Dengan

Mengarusutamakan Hak Anak. Penelitian tersebut bertujuan untuk

mengembangkan sebuah model perlindungan anak dalan rangka pemenuhan

hak anak berbasis komunitas. Adapun hasil penelitian tersebut adalah bahwa

pelanggaran pemenuhan hak anak merupakan bagian dari belum maksimalnya

implementasi atas berbagai kebijakan perlindungan anak. Hal ini dengan

adanya perlindungan anak berbasis komunitas sebagai bagian penting dalam

pemenuhan hak anak, dengan adanya model pengembangan perlindungan anak

yang berbasis komunitas dalam rangka pemenuhan hak anak hal ini dapat

mengikutsertakan keterlibatan masyarakat termasuk anak-anak untuk

mengupayakan perlindungan anak. Selain itu peran serta stakeholder khususnya

instansi terkait daam perlindungan anak dan lembga perlindungan anak maupun

tokoh masyarakat supaya menjadi bagian penting dalam upaya pemenuhan hak

anak13.

Ketiga, penelitian yang dilakukan oleh Humairoh (2017) dengan judul

Peran Komunitas Baca Pandeglang (KBP) Dalam Mengembangkan Minat Baca

12 Cika. 2015. Loc.cit. 13 Yanuar dan Ovi. 2011. Loc.cit.

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

15

Melalui Storytelling. Penelitian tersebut bertujuan untuk mengetahui peran

komunitas Baca Pandeglang (KBP) dalam mengembengkankan minat baca

anak melalui storytelling. Metode yang digunakan dalam penelitian tersebut

menggunakan pendektan kualitatif dengan metode deskriptif yaitu

pengumpulan data dilakukan dengan melakukan observasi, wawancara, dan

dokemntasi. Penelitian deskriptif ini untuk membuat deskripsi, gambaran atau

lukisan secara sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antar fenomena yang diteliti. Dalam penelitian tersebut peneliti

memberikan gambaran secara umum menganai bagiamana peran komunitas

Baca Pandeglang (KBP) dalam mengembangkan minat baca anak melalui

storytelling. Adapun hasil dari penelitian tersebut KBP berperan dalam

mengembangakan minat baca melalui storytelling, anak sangat senang dengan

kegiatan tersebut dengan motede storytelling yang menggunakan alat peraga

maupun tidak menggunakan alat peraga. Hal ini dapat dilihat dari sikap anak-

anak dan intensitas kehadiran anak dalam mengikuti kegiatan serta anak

menyimak dan sangat berseangat saat kegiata berlangsung. Dengan storytelling

dapat mengetahui jenis minat baca anak terhadap informasi yang mereka

butuhkan14.

Keempat, penelitian yang dilakukan oleh Yanuar (2012) dengan judul

Perlindungan Anak Berbasis Komunitas Di Wilayah Perbatasan: Penelitian

Aksi di Desa Entikong, Kecamatan Entikong, Kabupaten Sanggau Propinsi

Kalimantan Barat. Penelitian tersebut bertujuan untuk menggambarkan upaya

14 Humairoh. 2017. Loc.cit.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

16

perlindungan sosial bagi anak, baik yang ada dilingkungan rumah, sekolah

maupun masyarakat, dengan lokasi penelitian di perbatasa. Tujuan lain

penelitian ini untuk mengembangkan sebuah model perlindungan anak berbasis

komunitas dimana masyarakat secara akktif berperan serta dalam upaya

perlindungan anak. Hasil dari penelitian tersebut adalah adanya keterlibatan

anak-anak dalam upaya pemenuhan hak anak dengan mengutamakan

kepentingan terbaik bagi anak, selanjutnya disusun rencana untuk mendorong

pemenuhan hak anak dalam upaya perlindungan anak berbasisi komunitas.

Melalui kelompok komunitas bagi masyarakat terlibat dalam perlindungan

anak, keterlibatan masyarakat diharapkan berperan aktif untuk ikut melakukan

pemantauan atas pelanggaran hak anak. Termasuk melakukan strategi dalam

menghubungkan dengan sistem sumber untuk pelayanan perlindungan dan

pemenuhan hak anak bersama komunitas15.

Kelima, penelitian yang dilakukan oleh Anggraini dkk (2016) dengan judul

Peranan Komunitas Jendela Dalam Meningkatkan Minat Belajar Anak.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan dan mengetahui peranan

komunitas Jendela Lampung dalam meningkatkan minat belajar anak di Tempat

Pembuangan Akhir Bakung Teluk Betung tahun 2016. Metode yang digunakan

dalam penelitian tersebut adalah kualitatif dengan teknik deskriptif yaitu

metode penelitian dengan menggambarkan atau menguraikan data secara

sistematik melalui metode observasi, wawancara, dan dokumetasi serta

menyajikan data dalam bentuk tulisan dan menerangkan apa adanya sesusai

15 Yanuar. 2012. Loc.cit.

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

17

dengan data yang diperoleh dari hasil penelitian. Hasil penelitian tersebut

adalah menunjukan adanya peran komunitas menjadi dominan untuk

meningkatkan minat belajar anak melalui kegiatan yang diadakan oleh

komunitas. Hal ini dilihat dari sikap anak-anal saat belajar dan prestasi yang

didapatkan disekolah. Selain itu antusias mereka saat menerima hal-hal baru

yang diberikan komunitas menunjukan bahwa minat belajar anak meningkat.

Antusias mereka saat kegiatan saat menarik berbagai macam pertanyaan yang

berkaitan dengan materi pembelajaran atau informasi-informasi lain di luar

lingkungan mereka, serta sikap partisipasi dan kemandirian anak-anak dalam

mengikuti kegiatan belajar dan mengajar yang diberikan Komunitas Jendela

Lampung16.

Dari penjelasan penelitian sebelumya di atas ada perbedaan antara

penelitian sebelumnya dengan peneliti, disini peneliti akan meneliti bagaimana

peran komunitas dalam mendukung progam Kabupaten Layak Anak walaupun

dalam konteksnya peran komunitas disini berhubungan dengan progam

pemenuhan dan perlindungan hak anak. Tetapi peniliti akan melihat lebih dalam

bagaimana komunitas dapat mendukung progam pemerintah supaya daerah

mana saja bisa menjadi daerah ramah anak melalui kegiatan berbasis komunitas.

2.2 Pengertian Anak

Anak adalah amanah, karunia dan anugerah Allah SWT yang mana harus

kita lindungi mulai dari didalam kandungan selama 9 bulan hingga dia beranjak

dewasa sebelum dia memantaskan diri menjadi orang tua. Anak merupakan aset

16 Aggraini dkk. 2016. Loc.cit.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

18

bangsa dan generasi penerus bangsa merupakan sumber daya manusia bagi

pembangunan nasional ke depan. Dalam hal ini perlu adanya pembinaan secara

terus menurus demi kelangsungan hidup anak baik dari segi pertumbuhan dan

perkembangan fisik, mental dan sosial serta perlindungan dari segala

kemungkinan yang membahayakan atau merusak masa depan anak. Orang tua

atau rumah adalah guru dan tempat sekolah pertama yang didapatkan oleh anak

untuk melakukan proses belajar sosialisasi hingga mengenal lingkungan yang

lebih luas.

Menurut Undang-Undang Peradilan Anak Nomor 3 tahun 1997 pasal 1 ayat

(2) anak nakal adalah anak yang dengan sengaja melakukan tindak pidana,

melakukan perbuatan yang dinyatakan terlarang bagi anak, yang baik menurut

peraturan perundang-undangan meupun menurut peraturan hukum lain yang

hidup dan berlaku dalam kehidupan masyarakat yang bersangkutan sesuai adat

di daerah masyarakat masing-masing.

Anak adalah sesorang yang belum berusia 18 (Delapan belas) tahun,

termasuk anak yang masih dalam kandungan terdapat dalam Undang-undang

Nomor 35 Tahun 2014 Tentang Perlindungan Anak. Pasal tersebut menjelaskan

bahwa, anak adalah siapa saja yang belum berusia 18 (Delapan belas) tahun dan

termasuk anak yang masih dalam kandungan, yang berarti segala kepentingan

akan pengupayaan perlindungan terhadap anak sudah mulai sejak anak tersebut

berada didalam kandungan hingga berusia 18 tahun (Damayanti, 2008).

Kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang anak secara umum digolongkan

menjadi kebutuhan fisik-biomedis (Asuh) yang meliputi, pangan atau gizi,

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

19

perawatan kesehatan dasar, tempat tinggal yang layak, sanitasi, sandang,

kesegaran jasmani atau rekreasi. Kebutuhan emosi atau kasih sayang (Asih),

pada tahun-tahun pertama kehidupan, hubungan yang erat, mesra dan selaras

antara ibu atau pengganti ibu dengan anak merupakansyarat yang mutlakuntuk

menjamin tumbuh kembang yang selaras baik fisik, mental maupun psikososial.

Kebutuhan akan stimulasi mental (Asah), stimulasi mental merupakan cikal

bakal dalam proses belajar (pendidikan dan pelatihan) pada anak. Stimulasi

mental ini mengembangkan perkembangan mental psikososial diantaranya

kecerdasan, keterampilan, kemandirian, kreaktivitas, agama, kepribadian dan

sebagainya.

Anak termasuk individu yang unik dan mempunyai eksistensi sehingga

memiliki jiwa sendiri, serta mempunyai hak untuk tumbuh dan berkembang

secara optimal sesuai dengan iramanya masing-masing yang khas. Masa

kehidupan anak sebagian besar berada dalam lingkup keluarga. Oleh karena itu,

keluargalah yang paling menentukan terhadap masa depan anak, begitu pula

corak anak yang terlihat dari perkembangan sosial, psikis, fisik, dan religiusnya

(Hidayah, 2019 : 15).

2.3 Hak Anak

Hak adalah segala sesuatu yang harus didapatkan oleh setiap orang yang

telah ada sejak lahir bahkan sejak sebelum seseorang lahir, karena sejatinya hak

sudah melekat pada diri seseorang dan tidak adapat dihilangkan.

Hak anak secara universal telah diciptakan melalui sidang umum PBB pada

tanggal 20 November 1959 dengan memproklamasikan deklarasi hak-hak anak.

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

20

Dengan adanya deklarasi ini diharapkan seluruh lapisan masyarakat mengerti

mengenai hak-hak anak tersebut. Hak-hak tersebut antara lain :

a. Setiap anak harus menikmati semua haknya yang tercantum dalam

deklarasi ini tanpa terkecuali, tanpa perbedaan dan diskriminasi.

b. Setiap anak harus menikmati perlindungan khusus, harus diberikan

kesempatan dan fasilitas oleh hukum atau oleh peralatan lain,

sehingga mereka mampu berkembang secara fisik, mental, moral,

spiritual, dan sosial dalam cara yang sehat dan normal.

c. Setiap anak sejak dilahirkan harus memiliki nama dan identitas

kebangsaan.

d. Setiap anak harus menikmati manfaat dari jaminan sosial.

e. Setiap anak baik secara fisik, mental dan sosial mengalami

kecacatan harus diberikan perlakukan khusus,pendidikan dan

seimbang sesuai dengan kondisinya.

f. Setiap anak bagi perkembangan probadinya secara penuh dan

seimbang memerlukan kasih sayang dan pengertian

g. Setiap anak harus menerima pendidikan secara cuma-cuma dan atas

wajib dasar.

h. Setiap anak dalam situasi apapun harus menerima perlindungan dan

bantuan yang pertama.

i. Setiap anak harus dilindungi dari setiap bentuk keterlantaran, tindak

kekerasan dan eksploitasi.

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

21

j. Setiap anak harus dilindungi dari setiap praktik diskriminasi

berdasarkan rasial, agama, dan bentuk-bentuk lainnya.

Menurut KHA (Konvensi Hak Anak) yang diadopsi dari Majelis Umum

PBB Tahun 1989, setiap anak tanpa memandang ras, jenis kelamin, asal- usul

keturunan, agama maupun bahasa, mempunyai hak-hak yang mencakup empat

bidang, yaitu :

a. Hak atas kelangsungan hidup, menyangkut hak atas tingkat

hidup yang layak dan pelayanan kesehatan.

b. Hak untuk berkembang mencakup hak atas pendidikan,

informasi, waktu luang, kegiatan seni dan budaya, kebebasan

berfikir, berkeyakinan dan beragama, serta hak cacar atas

pelayanan dan perlakuan dan perlindungan khusus.

c. Hak perlindungan, mencakup perlindungan atas segala bentuk

eksploitasi, pelanggaran kejahatan, dan perlakuan sewenang-

wenang dalam proses peradilan pidana.

d. Hak partisipasi meliputi kebebasan untuk menyatakan pendapat,

berkumpul dan berserikat, serta hak untuk ikut serta dalam

pengambilan keputusan yang menyangkut dirinya (Huraerah.

2012 : 32).

Dalam Convention on the Right of the Child (CRC), yang telah diratifikasi

melalui Keputusan Presiden Nomor 36 Tahun 1990 dengan menekankan hak-

hak dasar anak sesuai penjelasannya diatas mengenai empat bidang hak-hak

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

22

anak. Menurut Millenium Development Goals (MDGs) yang telah

menekankan 8 tujuan, yaitu menghapus kemiskinan, memastikan pendidikan

dasar laki-laki dan perempuan, mengemangkan kesetaraan gender dan

pemberdayaan perempuan, menurunkan angka kematian anak, memperbaiki

kesehatan ibu hamil, memerangi HIV/AIDS, menjamin kelangsungan

lingkungan hidup dan membangun kemitraan global. Dalam hal ini pemenuhan

hak-hak anak dapat diwujudkan sesuai dengan tujuan yang ada, serta dapat

bekerjasama dengan pihak pemerintahan maupun komunitas dibidang anak.

2.4 Peran Komunitas

2.4.1 Pangertian Komunitas

Komunitas atau organisasi merupakan bentuk kerjasama antara beberapa

orang untuk mencapai suatu tujuan dengan mengadakan pembagian dan

peraturan kerja17. Organisasi mempunyai dua prinsip yang tidak boleh di

lupakan , yaitu: bertahan hidup (survive), dan berkembang (develop). Organsiasi

harus dapat mempertahankan keberadaanya dan berkembang, kalau tidak

organisasi itu akan bangkrut atau gulung tikar/berhent melakukan kegiatan. Atas

dua prinsip itulah maka teknik pengorganisasian diperlukan dalam

mempertahankan keberadaannya18.

Dalam meraih tujuan yang hendak dicapai orang membentuk organisasi

sesuai dengan minatnya, bagi mereka yang berminat dalam dakwah tergabung

dalam organisasi dakwah demikian hanya orang yang peduli dalam

17 Imam Moedjiono, Kepemimpinan dan Keorganisasian, (Yogyakarta: UII Press, 2002), hlm. 53. 18 Ibid., hlm. 135.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

23

kesejahteraan sosial membentuk organisasi kesejahteraan sosial. Organisasi

pelayanan kemanusian (OPK) atau Human Service Organization adalah

organisasi yang fokus utamanya memberi pelayanan sosial. Organisasi semacam

ini memiliki karakteristik tertentu yang membedakannya dengan organisasi

lainnya. Pekerja sosial karenanya harus mengerti kekhasan agar dapat

melakukan pembangunan masyarakat secara efektif19.

Bila membahas tentang intervensi komunitas, ada satu istilah yang biasanya

muncul pada pembahasan tersebut, yaitu siapa yang biasanya muncul pada

pembahasan tersebut. Istilah komunitas menurut Mayo yang di kutip oleh

Isbandi Rukmianto Adi, mempunyai tiga tingkatan diantaranya20.

a. Grass root (pelaku perubahan melakukan intervensi terhadap

kelompok masyarakat yang berada di daerah tersebut, misalnya

dalam suatu Keluarahan ataupun Rukun Tetangga).

b. Local Agency dan inter-agency work (pelaku perubahan

melakukan intervensi terhadap organisasi paling tingkat lokal,

provinsi ataupun di tingkat lebihluas, bersama jajaran

pemerintah yang terkait serta organsisasi non pemerintah yang

bermiat terhadap hal tersebut).

c. Regional dan national community planning work (misalnya,

pelaku perubahan melakukan intervensi pada isu yang terkait

dengan pengembangan ekonomi maupun isu mengenai

19 Edi Suharto, Pekerjaan Sosial di Dunia Industri, (Bandung, Alfabeta, 2009), hlm. 133. 20 Isbandi Rukminto Adi, Kesejahteraan Sosial, (Depok: PT. Raja Grafindo Persada, 2013), hlm.

97.

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

24

perencanaan lingkungan yang mempunyai cakupan lebih luas

dari bahasa di tingkat lokal).

Layanan sosial sebenarnya merupakan bentuk perubahan sosial terencana

(intervensi sosial) yang dilakukan oleh relawan, sarjana kesejahteraan sosial,

pekerja sosial, dan berbagai profesi lainnya. Secara sederhana, hubungan

antara organsisasi pelayanan kemanusian (sebagai agen perubahan), layanan

sosial (sebagai salah satu bentuk intervensi sosial yang dikembangkan untuk

mencapai kondisi yang dituju), serta peningkatan kesejahteraan masyarakat

(sebagai kondisi kehidupan yang dituju baik oleh warga masyarakat maupun

agen perubahan)21.

Adanya organisasi ataupun komunitas yang berfokus pada anak dalam

mendukung Kabupaten layak Anak di Kabupaten Malang adalah sebagai

pelaku untuk ikut serta dalam peran progam Kabupaten Layak Anak. Pelaku

perubahan bisa memberikan perluasan wawasan tentang peran dan pelaku

perubahan sebagai community worker dalam suatu peran komunitas untuk

mendukung progam Kabupaten Layak Anak di Kabupaten Malang.

2.4.2 Pengertian Peran

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), peran adalah

bagaian seorang pemain. Peran merupakan aspek yang dinamis dan

21 Ibid., hlm. 122.

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

25

kedudukan (status)22. Menurut Soejono Soekamto yang dikutip oleh

Mursyid Itsnaini dalam skripsinya yang berjudul “Pemberdayaan Anak

Jalanan oleh Rumah Singgah Kawah di Kelurahan Klitren, Gundokusuman

Yogyakarta”. Unsur-unsur peranan, atau role adalah :

a. Aspek dinamis dari kedudukan

b. Perangkat hak-hak kewajiban

c. Perilaku sosial dari pemegang kedudukan

d. Bagian dari sesorang yang dimainkan.

Dengan demikian yang mengawali perilaku adalah pengambilan

peran. Sebelum seorang diri bertindak, maka dia membayangkan dirinya

dalam posisi orang lain dan mencoba untuk memahami orang lain hanya

dengan menyerasikan diri dengan harapan-harapan orang lain, maka

interaksi akan terjadi. Tugas utama seorang pengembang masyarakat

adalah mengembangkan kapasitas pelaku masyarakat sehingga mampu

mengorganisir dan menentukan sendiri upaya-upaya yang diperlukan

dalam memperbaiki kehidupan (usaha) mereka. Pengembangan

masyarakat bekerja sama-sama dengan masyarakat untuk membangun

kepercayaan diri mereka terhadap kemampuan dan potensi yang

sebenrnya mereka miliki23.

Sebagai community worker, menurut Ife yang dikutip oleh Isbandi

Rukminto Adi, bahwa melihat sekurang-kurangnya ada empat peran dan

22 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia.hlm.660. 23 Aziz Muslim, Metodelogi Pengembangan Masyarakat. (Yogyakarta : TERAS, 2009), hlm. 72.

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

26

keterampilan utama yang nantinya secara lebih spesifik akan mengarah

pada teknik dan keterampilan tertentu yang harus dimiliki seorang

community worker sebagai pemberdayaan masyarakat. Keempat peran

dan keterampilan tersebut adalah24 :

a. Peran dan keterampilan fasilitatif. Peran fasilitatif meliputi peran

khusus diantaranya: animase sosial, mediasi, dan negosiasi,

pemberi dukungan, membentuk consensus, fasilitasi kelompok,

pemanfaatan sumber daya dan keterampilan, dan

mengorganisasi.

b. Peran dan keterampilan edukasional. Peran ini meliputi

meningkatkan kesadaran masyarakat, menyampaikan informasi,

menginformasikan dan pelatihan.

c. Peran dan keterampilan perwakilan. Peran ini dijadikan oleh

pengembang masyarakat dalam interaksinya dengan lembaga

luar, atas nama masyarakat, peran ini meliputi usaha

mendapatkan sumber-sumber, melakukan advokasi atau

pembelaan masyarakat, membuat mitra atau network, sharing

pengalaman dan pengetahuan serta menjadi juru bicara

masyarakat.

d. Peran keterampilan teknis, yaitu peran pengembang masyarakat

dlam menerapkan keterampilan teknis untuk mengembangkan

masyarakat. Beberapa dimensi pekerjaan seperti pengumpulan

24 Isbandi Rukminto Adi, “Kesejahteraan Sosial”, hlm 89-106.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

27

dan analisisi data, pemakaian komputer, penyajian laporan secara

lisan dan tertulis, penanganan proyek pembangunan sarana fisik,

manajemen dan pengendalian uang, yang semuanya itu sangat

membutuhkan keterampilan teknis.

Melengkapi berbagai peran pelaku perubahan sebagai

pemberdayaan masyarakat, peran dan keterampilan pelaku perubahan

yang diuraikan dibawah ini dapat memberikan perluasan wawasan

tentang tentang peran dan pelaku perubahan sebagai community worker

dalam suatu proses intervensi komunitas. Melihat sekurang-kurangnya

ada peran yang dapat dikembangkan oleh community worker, yaitu25

a. Pemercepat, perubahan yang mempunyai empat fungsi yaitu :

membantu masyarakat menyadari dan melihat kondisi mereka,

membangkitkan dan mengembangkan oraganisasi dalam

masyarakat, mengembangkan relasi interpersonal yang baik, dan

memfasilitasi perencanaan yang efektif.

b. Perantara, terkait erat dengan upaya menghubungkan individu

ataupun kelompok dalam masyarakat yang membutuhkan bantuan

ataupun layanan masyarakat, tetapi tidak tahu dimana dan

bagaimana mendapatkan bantuan tersebut, dengan lembaga yang

menyediakan layanan masyarakat.

25 Ibid., hlm. 188.

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

28

c. Pendidik, kemampuan menyampaikan informasi dengan dengan

jelas, serta mudah ditangkap oleh komunitas yang menjadi sasaran

perubahan.

d. Tenaga ahli, peran ini dapat memberikan masukan, saran, dan

dukungan informasi dalam berbagai area.

e. Perencanaan sosial, mengumpulkan data mengenai masalah sosial

yang terdapat dalam komunitas, menganalisisnya, dan

menyajikannya alternativ tindakan yang rasional untuk menangani

masalah tersebut.

f. Advokat peran yang atif dan terarah, dimana community worker

menjalankan fungsi advokasi atau pembelaan yang mewakili

kelompok masyarakat yang membutuhkan sutau bantuan ataupun

layanan.

g. Akitivis, mencoba melakukan perubahan institusioanal yang lebih

mendasar dan sering kali tujuannya adalah pengalihan sumber daya

ataupun kekuasaan pada kelompok yang kurang mendapatkan

keuntungan.

Berdasarkan peran diatas tugas-tugas yang harus dicapai oleh

pengembangan masyarakat dalam melaksanakan kegiatan pendampingan

adalah sebagai berikut26 :

26 Aziz Muslim, Metodelogi Pengembangan Masyarakat, hlm. 74-75.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

29

a. Mendorong motivasi dan partisipasi pelaku masyarakat dalam

pengembangan kelembagaan masyarakat.

b. Memperkuat sistem adimintrasi masyarakat.

c. Memfasilitasi pelaksanaan pelatihan.

d. Mengembangkan kemitraan dan pemasaran sosial

e. Menumbuh kembangkan kelompok usaha atau unit bersama

masyarakat.

f. Membuat laporan evaluasi

Jadi peranan menunjukan keterlibatan diri atau keikutsertaan

individu, kelompok yang melakukan suatu usaha. Untuk mencapai tujuan

tertentu atas suatu tugas atau bukti yang sudah merupakan kewajiban dan

harus dilakukan sesuai dengan kedudukannya. Peranan dalam mendukung

progam Kabupaten Layak Anak berarti menunjukan pada keterlibatan

komunitas dalam mendukung kegiatan progam Kabupaten Layak Anak.

2.5 Konsep Kabupaten Layak Anak

2.5.1 Pengertian

Kabupaten layak anak merupakan sistem pembangunan berbasis hak anak

yang mengadopsi pada Konvensi Hak Anak pada Tahun 1989 oleh

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melalui pengintregrasian komitmen dan

sumber daya pemerintah, masyarakat dan dunia usaha yang terencana

menyelurug dan berkelanjutan dalam kebijakan, progam dan kegiatan untuk

menjamin pemenuhan hak dan perlindungan anak secara terencana,

menyeluruh dan berkelanjutan sesuai dengan kebijakan progam dan kegiatan

dalam menjamin terpenuhinya hak anak (Menurut Pasal 1 angka 3 Peraturan

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

30

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nomor 11 Tahun

2011 Tentang Kebijakan Pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak).

Dalam Pasal 208B ayat (2) UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945

tertulis : “Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh dan

berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi”.

Hal ini lah yang kemudian dijadikn patokan bahwa harus ada pembangunan

dan pengembangan Kabupaten/Kota Layak Anak di Indonesia. Dalam judul

peneliti melalui peran komunitas anak diharapkan dapat mengembangkan dan

membangun progam Kabupaten Layak Anak berbasis komunitas secara

berkelanjutan guna untuk memenuhi hak-hak anak, sehingga pengembangan

progam Kabupetan Layak Anak terus berkembang dengan adanya peran

komunitas didalamnya. Komunitas anak diharapkan dapat dijadikan sebagai

fasilitator pengembangan progam layak anak sesuai dengan latarbelakang

adanya kabupaten layak anak.

Tujuan adanya Kabupaten Layak Anak adalah untuk mengubah konvensi

hak-hak anak dari kerangka hukum ke dalam devinisi, strategi, dan intevensi

pembangunan, dalam bentuk kebijakan, progam dan kegiatan yang berbasis

anak. Selanjutrnya, berbagai progam dan kegaiatan dirancang dan

dikembangkan oleh Kementrian ini guna mendukung terciptanya lingkungan

layak anak dengan peran komunitas dalam mendukung progam kegiatan baik

di Kabupaten maupun Kota di seluruh Indonesia dan mengatasi berbagai

macam permasalahan yang berkaitan dengan perlindungan anak. Adapaun

empat prinsisp kunci konvensi hak anak yang menjadi dasar membangun

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

31

progam kegiatan dalam Kabupaten layak anak berbasis peran Komunitas,

antara lain :

a. Non-diskriminasi : Kabupetan/Kota Layak Anak adalah

Kabupetan/Kota yangt layak dan inklusif untuk semua anak

kabupaten layak anak memenuhi kebutuhan dan memberikan

perhatian khusus pada setiap anak dalam mengakses hak-hak

mereka dalam berbagai cara yang berbeda.

b. Kepentingan terbaik untuk anak : Kabupaten layak anak

menjamin kepentingan yang terbaik untuk anak dan menjadikan

anak sebagai pertimbangan dalam semua tindakan yang terkait

dengan urusan anak.

c. Setiap anak mempunyai hak hidup, kelangsungan hidup dan

berkembang : Kabupaten layak anak berusaha memberikan hak

hidup dan kelangsungan hidup kepada setiap anak untuk

berkembang optimal dengan menciptakan kondisi-kondisi yang

mendukung pada masa anak-anak. Perkembangan dalam

konteks konveksi hak-hak anak berarti perkembangan fisik,

mental, spiritual, moral, dan perkembangan psikologi serta

sosial anak.

d. Mendengar dan menghormati pandangan anak : anak-anak

dilibatkan dan didengar fikiran serta pendapatnya di dalam

Kabupaten layak anak. Mereka aktif berperan serta sebagai

warga kabupaten yang memegang hak untuk mempromosikan

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

32

dan mendorong kebebasan mengekspresikan pendapat kepada

semua persoalan yang memepengaruhi mereka.

Disamping dari tujuan diatas ada tujuan khusus dan tujuan umum progam

Kabupaten/Kota Layak Anak sesuai dengan konvensi hak anak, sehingga

adanya tujuan Kabupetan Layak Anak dapat menjadi pengembangan dan

berkelanjutan, antara lain :

a. Tujuan Umum

Dalam membangun inisiatif pemerintah Kabupaten/kota layak anak

yang mengarah pada upaya transformasi hak-hak anak (Convention on

the Right of Child) dari kerangka hukum kedalam definisi, strategi dan

intervensi pembangunan dalam bentuk kebijakan, kelembagaan, progam

dan kegiatan pembangunan yang ditunjukan untuk pemenuhan hak-hak

anak pada suatu wilayah kabupaten/kota baik yang sudah menjadi

kabupaten/kota layak anak maupun yang masih proses untuk menjadi

daerah/wilayah layak anak sesuai dengan dasar pemenuhan hak-hak

anak.

b. Tujuan Khusus

Meningkatkan komitmen pemerintah, masyarakat dan dunia usaha

di kabupaten/kota dalam mewujudkan pembangunan yang responsif

terhadap hak-hak, kebutuhan, dan kepentingan terbaik anak,

mengintegrasikan potensi sumberdaya manusia, keuangan, sarana,

prasarana, metode dan teknologi yang ada pada pemerintah, masyarakat

dan dunia usaha, yang ada di kabupaten/kota dalam memenuhi hak-hak

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

33

anak, mengimplementasikan kebijkan kelangsungan hidup, tumbuh

kembang, perlindungan dan partisipasi anak melalui perumusan dan

perencanaan kabupaten/kota secara menyeluruh dan berkelanjutan sesuai

dengan indikator KLA dan memperkuat peran dan kapasitas pemerintah

kabupaten/kota dalam mewujudkan pembangunan dibidang

kelangsungan hidup, tumbuh kembang, perlindungan dan partisipasi

anak dalam pemenuhan hak-hak anak.

2.5.2 Indikator KLA

Pemerintah Kabupaten Malang sudah meluncurkan progam

pembentukan Kabupetan Layak Anak yang bebas dari pekerja dan

kekerasan terhadap anak dan sebagai upaya melindungi hak-hak mereka.

Progam tersebut disambut baik secara antusias oleh seluruh

pemerintahan kabupaten Malang yang sudah merealisasikan progam

Kabupaten Layak Anak yang langsung di gerakan oleh DP3A kabupaten

Malang. Selama ini progam Kabpaten Layak Anak di Kabupaten Malang

sudah beberapa kali mendapatkan penghargaan sesuai dengan indikator

progam KLA.

Indikator KLA dibuat dalam rangka untuk mengukur kabupaten

layak anak anak menjadi layak anak atau ramah anak. Menteri

Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak bersama seluruh

pemangku kepentingan ditingkat nasional dan daerah, menetapkan 31

(tiga puluh satu) Indikator Pemenuhan Hak Anak yang sekaligus

menerapkan indikator KLA. Suatu kabupaten/Kota dapat disebut Layak

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

34

Anak apabila memenuhi 31 (tiga puluh satu) indikator. Indikator KLA

dikembangkan mengacu pada Konvensi Hak Anak dan peraturan

Undang-Undang terkait Anak. Karena prinsip Kebijakan KLA adalah

mendorong Kabupaten/Kota agar menghormati hak anak. Dalam

pembagian 31 indikator diperkecil lagi sesuai dengan kelompoknya

masing-masing yaitu dalam konteks ini disebut dengan klaster, yang

mengacu berdasarkan Konvensi Hak Anak. Adapun hak anak

dikelompokan ke dalam 5 (lima) klaster yaitu :

a. Hak sipil dan Kebebasan.

b. Lingkungan Keluarga dan Pengasuhan Alternatif.

c. Kesehatan Dasar dan Kesejahteraan.

d. Pendidikan dan Pemanfaatan Waktu Luang, dan Kegiatan Budaya.

e. Perlindungan Khusus27

Agar lebih jelas, tabel dibawah ini akan menjelaskan mengenai 5

klaster dan indikator yang ada, sebagai berikut :

Table 1.4 Indikator Kabupaten Layak Anak

1. Klaster Hak Sipil dan Kebebasan

a. Persentase anak yang terintegrasi

dan mendapatkan kutipan akta

kelahiran

b. Tersedianya fasilitas informasi

layak anak

c. Jumlah kelompokanak, termasuk

foruma anak, yang ada di

kabupaten/kota, kecamatan dan

desa/kelurahan

2. Klaster Lingkungan Keluarga

dan Pengasuhan Alternatif

a. Persentase usia perkawinan

pertama dibawah 18 (delapan

belas tahun)

b. Tersedia lembaga konsultasi

bagi orang tua/keluarga

tentang pengasuhan dan

perawatan anak

27 Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia

Nomor 12 Tahun 2011, tentang Indikator Kabupaten/Kota Layak Anak.

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

35

c. Tersedia lembaga

kesejahteraan sosial anak

3. Klaster Kesehatan Dasar dan

Kesejahteraan

a. Angka kematian bayi

b. Pravelensi kekurangan gizi pada

balita

c. Persentase air susu ibu (ASI)

eksklusif

d. Jumlah pojok ASI

e. Persentase imunisasi dasar

lengkap

f. Jumlah lembaga yang

memberikan pelayanan kesehatan

reproduksi dan mental

g. Jumlah anak dari keluarga miskin

yang memperoleh akses

peningkatan kesejahteraan

h. Persentase rumah tangga dengan

akses air bersih

i. Tersedianya kawasan tanpa rokok

4. Klaster Pendidikan,

Pemanfaatan Waktu Luang, dan

Kegiatan Budaya

a. Angka partisipasi pendidikan

anak usia dini

b. Persentase wajib belajar

pendidikan 12 (dua belas)

tahun

c. Persentase sekolah ramah anak

d. Jumlah sekolah yang memiliki

progam sarana dan prasarana

perjalanan anak ke dan dari

sekolah

e. Tersedianya fasilitas untuk

kegiatan kreatif dan rekreatif

yang ramah anak, di luar

sekolah, yang dapat diakses

semua anak

5. Klaster Perlindungan Khusus

a. Persentase anak yang memerlukan perlindungan khusus dan memperoleh

pelayanan

b. Persentase kasus anak berhadapan dengan hukum (ABH) yang diselesaikan

dengan pendekatan keadilan restoratif (restorative justice)

c. Adanya mekanisme penanggulangan bencana yang memperhatikan

kepentingan anak

d. Persentase anak yang dibebaskan dari bentuk-bentuk pekerjaan terburuk anak

Terkait dengan judul peneliti mengenai salah satu pemenuhan hak

pada anak yang tertuang pada klaster IV yaitu pendidikan, pemanfaatan

waktu luang dan kegiatan budaya yang mana adapun indikator tersebut

akan dikaitan dengan peran komunitas anak dalam mendukung progam

pemenuhan hak anak, komunitas Omah Sinau sudah mendukung progam

kabupaten layak anak khusunya di kabupaten Malang dengan kegiatan-

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

36

kegiatan berbasis anak yang dilakukan oleh komunitas. Di komunitas

Omah Sinau terdapat kelas-kelas literasi dan kegiatan budaya guna

mendukung kampung ramah anak. Dalam mewujudkan peran komunitas

untuk mendukung progam kabupaten layak anak khususnya dalam

bidang pendidikan, pemanfaatan waktu luang dan kegiatan budaya

berbasis kegiatan komunitas, anak wajib mendapatkan hak untuk

mengakses segala sesuatu yang terkait dengan pemberian maupun

pemenuhan hak anak tanpa adanya diskriminasi dan sesuai minat serta

bakat yanga dimiliki anak. Peneliti akan mengukur kegiatan komunitas

apakah anak menikmati layanan anak yang berbasis kegiatan komunitas

untuk berperan dalam mendukung kabupaten layak anak.

Indikator tentang Kabupetan/Kota Layak Anak (KLA) seperti yang

disebutkan dalam Peratutan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan

dan Perlindungan Aanak Nomor 12 Tahun 2011, terkait pasal 11

mengatur indikator KLA untuk klaster pendidikan, pemanfaatan waktu

luang, dan kegiatan budaya meliputi huruf28 :

a. Angka partisiapasi pendidikan anak usia dini.

b. Persentase wajib belajar 12 (dua belas) tahun.

c. Persentasi sekolah ramah anak.

28 Abd. 2013. Ciri Kota/Kabupaten Layak Anak. https://www.liputan6.com/health/read/55482/ciri-

kota-layak-anak (Diakses 8 Desember 2018)

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulueprints.umm.ac.id/46318/3/BAB II.pdf · KAJIAN PUSTAKA . 2.1 Penelitian Terdahulu . ... (2015) dengan judul Peran Komunitas Save Street

37

d. Jumlah sekolah yang memiliki progam, sarana, dan prasarana

perjalanan anak ke dan dari sekolah, dan

e. Tersedianya fasilitas untuk kegiatan kreatif dan rekreatif yang ramah

anak, diluar sekolah, yang dapat diakses semua anak.

Dari indikator diatas komunitas yang akan di lakukan penelitian oleh

peneliti membuat kegiatan yang berbasis pendidikan, pemanfaatan waktu

luang dan kegiatan budaya dengan kegaiatan non formal sesuai indikator

huruf (e). Hal ini yang akan menjadi peran komunitas dalam mendukung

progam kabupetan layak anak dan pemenuhan dan perlindungan hak

anak. Dengan indikator tersebut kabupaten layak anak dapat mengetahu

pencapaian upaya pemenuhan hak anak di daerahya.