24
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh seseorang yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku karena adanya pengalaman dan latihan. Belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya dengan lingkungannya (Slameto, 2010:2). Belajar bukan merupakan suatu tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan dengan langkah-langkah pada proses yang ditempuh dalam belajar(Hamalik, 2007:29). Pengertian belajar menurut beberapa ahli di atas dapat disimpulkan bahwa, belajar merupakan suatu proses perubahan yang terjadi padi diri seseorang dalam berperilaku dan berkemampuan sebagai hasil dari pengalaman, aktivitas, interaksi dengan lingkungannya baik dengan teman sebayanya. Oleh karena itu, belajar tidak hanya dapat dilakukan sendiri, melainkan dapat berkelompok dengan teman yang lainnya sehingga akan menambah wawasan siswa menjadi lebih luas dengan berbagi ilmu pengetahuan dan dapat merubah tingkah laku siswa menjadi lebih baik. 8 Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

23

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Landasan Teori

1. Teori Belajar

Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

seseorang yang ditandai dengan adanya perubahan tingkah laku karena

adanya pengalaman dan latihan. Belajar sebagai suatu proses usaha yang

dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya dengan

lingkungannya (Slameto, 2010:2). “Belajar bukan merupakan suatu

tujuan tetapi merupakan suatu proses untuk mencapai tujuan dengan

langkah-langkah pada proses yang ditempuh dalam belajar” (Hamalik,

2007:29).

Pengertian belajar menurut beberapa ahli di atas dapat

disimpulkan bahwa, belajar merupakan suatu proses perubahan yang

terjadi padi diri seseorang dalam berperilaku dan berkemampuan sebagai

hasil dari pengalaman, aktivitas, interaksi dengan lingkungannya baik

dengan teman sebayanya. Oleh karena itu, belajar tidak hanya dapat

dilakukan sendiri, melainkan dapat berkelompok dengan teman yang

lainnya sehingga akan menambah wawasan siswa menjadi lebih luas

dengan berbagi ilmu pengetahuan dan dapat merubah tingkah laku siswa

menjadi lebih baik.

8

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

24

Belajar dapat mengubah tingkah laku seseorang menjadi

lebih baik dari segi kecerdasan maupun mental, salah satu teori

belajar yang mendukung adalah teori belajar kontruktivisme yang

dikemukakan oleh piaget dan disebut sebagai teori perkembangan

intelektual atau teori perkembangan kognitif. Teori Kontruktivisme

yang dikemukakan oleh Piaget menjelaskan bahwa pengetahuan

seseorang merupakan bentukan orang itu sendiri (Rahyubi,

2014:143). Lebih jauh lagi Piaget mengemukakan bahwa

pengetahuan tidak diperoleh secara pasif oleh seseorang, melainkan

melalui tindakan yang dilakukan dengan cara berinteraksi di

lingkungannya, sehingga seseorang dapat mempunyai kesempatan

untuk berdiskusi dan saling bertukar pengalaman ilmu pengetahuan

dengan yang lainnya.

Berdasarkan uraian di atas, teori belajar Kontruktivisme

Piaget sangat mendukung untuk model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw II, model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II ini adalah

pembelajaran yang dilakukan dengan cara berkelompok dan setiap

kelompok terdiri dari 4 sampai 5 orang. Hal tersebut sesuai dengan

teori Kontruktivisme Piaget yang memandang pentingnya suatu

kelompok belajar agar setiap anak dapat berinteraksi dengan baik

bersama kelompok belajarnya dan saling bertukar pikiran, sehingga

anak akan menjadi aktif dan memiliki rasa ketergantungan yang

positif karena dalam diri setiap anggota memiliki peran untuk

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

25

mencapai keberhasilan kelompoknya. Dengan demikian, hasil

belajar yang diperoleh oleh siswa akan maksimal.

2. Prestasi Belajar

a. Pengertian Prestasi Belajar

Prestasi belajar yang dicapai seorang individu merupakan

hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhinya baik

dari dalam diri (faktor internal) maupun dari luar diri (faktor

eksternal) individu (Ahmadi, 2013: 138). Pengenalan terhadap

faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar penting sekali

artinya dalam rangka membantu murid dalam mencapai prestasi

belajar yang sebaik-baiknya.

Prestasi belajar merupakan suatu masalah yang bersifat

perennial dalam sejarah kehidupan manusia, karena sepanjang

rentang kehidupan manusia selalu mengejar prestasi menurut bidang

dan kemampuan masing-masing (Arifin, 2012:12). Prestasi adalah

hasil dari suatu kegiatan yang telah dikerjakan, diciptakan, baik

secara individual maupun kelompok (Hamdani, 2011: 137). Prestasi

tidak akan pernah dihasilkan selama seseorang tidak melakukan

kegiatan.

Berdasarkan pendapat dari para ahli tentang pengertian

prestasi belajar dapat disimpulkan bahwa prestasi belajar

merupakan hasil dari usaha belajar yang dicapai seorang siswa

sebagai jawaban dari proses pembelajaran yang telah dia lakukan.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

26

Prestasi belajar merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dari

kegiatan belajar, karena belajar merupakan sebuah proses

sedangkan prestasi belajar merupakan hasil dari proses tersebut.

Prestasi belajar diperoleh dari segi kognitif, yaitu kemampuan siswa

dalam memahami pelajaran yang dapat diukur dengan tes prestasi

belajar.

b. Fungsi Prestasi Belajar

Menurut Arifin (2013: 12-13), prestasi belajar (achievement)

memiliki beberapa fungsi utama yaitu:

1) Prestasi belajar sebagai indikator kualitas dan kuantitas

pengetahuan yang telah dikuasai oleh peserta didik.

2) Prestasi belajar sebagai lambang pemuasan hasrat ingin tahu.

Para ahli psikologi biasanya menyebut hal ini sebagai “tundensi

keingintahuan” (Couriosity) dan merupakan kebutuhan umum

manusia.

3) Prestasi belajar sebagai bahan informasi dalam inovasi

pendidikan. Asumsinya adalah prestasi belajar dapat dijadikan

pendorong bagi peserta didik dalam meningkatkan ilmu

pengetahuan dan teknologi, dan berperan sebagai umpan balik

(feedback) dalam meningkatkan mutu pendidikan.

4) Prestasi belajar sebagai indikator intern dan ekstern dari suatu

institusi pendidikan. Indikator intern dalam arti bahwa pretasi

belajar dapat dijadikan indikator tingkat produktivitasnya suatu

institusi pendidikan. Indikator ekstern dalam arti bahwa tinggi

rendahnya prestasi belajar dapat dijadikan indikator tingkat

kesuksesan peserta didik di masyarakat.

5) Prestasi belajar dapat dijadikan indikator daya serap

(kecerdasan) peserta didik. Dalam proses pembelajaran, peserta

didik menjadi fokus utama yang harus diperhatikan, karena

peserta didiklah yang diharapkan dapat menyerap seluruh mata

pelajaran.

Fungsi utama prestasi belajar dari penjelasan diatas

diantaranya dapat dijadikan sebagai sebagai indikator atau acuan

terhadap beberapa hal yaitu terhadap peserta didik dan pada

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

27

pendidikan itu sendiri. Fungsi prestasi belajar yang lain yaitu

sebagai indikator pencapaian pengetahuan yang telah diraih siswa

terhadap mata pelajaran yang dipelajarinya.

3. Model Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif berasal dari kata cooperative yang

artinya mengerjakan sesuatu bersama-sama dengan saling membantu

satu sama lainnya sebagai satu kelompok atau tim. Pembelajaran

kooperatif merujuk pada berbagai macam metode pengajaran di

mana para siswa bekerja dalam kelompok-kelompok kecil untuk

saling membantu satu sama lainnya dalam mempelajari materi

pelajaran (Slavin, 2009:4). Dalam kelas kooperatif, para siswa

diharapkan dapat saling membantu, mendiskusikan dan

berargumentasi, untuk mengasah pengetahuann. Hal ini senada

dengan Lie (2010:28) bahwa pembelajaran kooperatif disebut

dengan istilah gotong royong, yaitu sistem pembelajaran yang

memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bekerjasama

dengan siswa lain dalam tugas-tugas yang terstruktur.

Pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dengan

sejumlah siswa sebagai anggota kelompok kecil yang tingkat

kemampuannya berbeda. Dalam menyelesaikan tugas kelompoknya,

setiap siswa anggota kelompok harus saling bekerja sama dan saling

membantu untuk memahami materi pelajaran (Isjoni, 2010:12). Hal

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

28

ini diperkuat dengan jurnal yang di kemukakan oleh Sulisworo

(2014:2) yang mengatakan bahwa pembelajaran kooperatif tidak

hanya aktivitas siswa dalam berkelompok atau memberi suatu tugas,

namun terdapat kegiatan yang menjadikan pembelajaran kooperatif

menjadi lingkungan belajar yang berorientasi untuk memberikan

kegiatan yang saling mendukung antara masing-masing siswa satu

sama lain. Dalam kegiatan ini, siswa tumbuh bersama dalam

memberikan makna terhadap fenomena kontekstual.

Pembelajaran kooperatif dapat diartikan sebagai

pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk

saling tumbeh bersama dan dapat bekerja sama dengan siswa lain

dalam kelompok yang terdiri dari 4-5 siswa di mana dalam

keberhasilan hasil kerja kelompok dipengaruhi oleh keterlibatan

anggota kelompok itu. Dengan pembelajaran kooperatif ini siswa

akan lebih aktif dalam belajar dan dapat berinteraksi dengan siswa

lain sehingga akan menumbuhkan sikap positif pada diri siswa

tersebut.

b. Unsur-unsur Model Pembelajaran Kooperatif

Model pembelajaran kooperatif memiliki unsur-unsur untuk

menerapkan model pembelajaran kooperatif (Lie, 2010:31). Unsur-

unsur tersebut antara lain:

1) Saling ketergantungan positif Keberhasilan suatu karya sangat bergantung pada usaha setiap anggotanya. Unsur tersebut menerangkan bahwa sekelompok masyarakat sangat bergantung pada anggota masyarakat yang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Hal tersebut dapat

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

29

diterapkan pada proses pembelajaran di kelas. Ketika siswa bekerja dalam sebuah kelompok diharapkan saling bergantung kepada siswa lain dalam kelompoknya sehingga terjadi ketergantungan yang positif.

2) Tanggung jawab yang positif Unsur ini merupakan akibat langsung dari unsur yang pertama. Jika tugas dan pola penilaian dibuat menurut prosedur pembelajaran kooperatif setiap siswa akan merasa bertanggung jawab untuk melakukan yang terbaik. Kunci keberhasilan metode kerja kelompok adalah persiapan guru dalam penyusunan tugas.

3) Tatap muka Setiap kelompok harus diberikan kesempatan untuk bertemu muka dan berdiskusi. Kegiatan interaksi ini akan memberikan para pembelajar untuk membentuk sinergi yang menguntungkan semua anggota.

4) Komunikasi antar anggota Unsur ini juga menghendaki agar para pembelajar dibekali dengan berbagai ketrampilan berkomunikasi. Sebelum menugaskan siswa dalam kelompok, pengajar perlu mengajarkan cara-cara berkomunikasi.

5) Evaluasi proses kelompok Pengajar perlu menjadwalkan waktu khusus bagi kelompok untuk mengevaluasi proses kerja kelompok dan hasil kerja sama mereka agar selanjutnya bias bekerja sama dengan lebih efektif.

c. Tujuan pembelajaran kooperatif

Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan cara belajar

siswa menuju belajar yang lebih baik, sikap tolong-menolong dalam

beberapa perilaku sosial. Tujuan utama dalam penerapan model

pembelajaran kooperatif adalah agar peserta didik dapat belajar

secara berkelompok bersama teman-temannya dengan cara saling

menghargai pendapat dan memberikan kesempatan kepada orang

lain untuk mengemukakan gagasannya dengan menyampaikan

pendapat mereka secara berkelompok (Isjoni,2010:21),.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

30

Tiga konsep penting yang digunakan dalam pembelajaran

berkelompok siswa (Slavin, 2009:10), ketiga konsep tersebut

meliputi:

1) Penghargaan kelompok (tim) Pembelajaran kooperatif menggunakan tujuan-tujuan kelompok untuk memperoleh penghargaan kelompok. Penghargaan kelompok diperoleh jika skor mencapai di atas kriteria yang telah ditentukan. Keberhasilan kelompok didasarkan pada penampilan individu sebagai anggota kelompok dan menciptakan hubungan antar individu yang saling mendukung, saling membantu, dan saling peduli.

2) Tanggung jawab individual Keberhasilan kelompok tergantung dari cara belajar individu dari semua anggota kelompok. Tanggung jawab difokuskan pada kegiatan anggota kelompok dalam membantu satu sama lain untuk belajar. Adanya tanggung jawab secara individu juga menjadikan setiap anggota siap untuk mengikuti tes dan tugas-tugas lainnya secara mandiri tanpa bantuan teman sekelompoknya.

3) Kesempatan sukses yang sama Pebelajaran kooperatif menggunakan metode skoring yang mencangkup nilai perkembangan berdasarkan prestasi yang diperoleh dari yang terdahulu. Dengan menggunakan metode skoring ini setiap siswa yang berprestasi tinggi, sedang, maupun rendah sama-sama memiliki kesempatan untuk berhasil dan melakukan yang terbaik bagi kelompoknya.

4. Kooperatif tipe Jigsaw II

a. Pengertian Model Pembelajaran tipe Jigsaw II

Arti Jigsaw berasal dari bahasa inggris yang artinya adalah

gergaji ukir dan ada juga yang menyebut dengan istilah puzzle yaitu

sebuah teka-teki menyusun potongan gambar, pembelajaan

kooperatif tipe Jigsaw II bekerja seperti pola gergaji, dimana siswa

melakukan kegiatan belajar bekerjasama dengan siswa lain untuk

mencapai prestasi yang maksimal (Rusman, 2014:217).

Pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II merupakan model

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

31

pembelajaan yang dikembangan oleh Elliot Aronson pada tahun

1978. Dalam teknik pembelajaran ini siswa akan bekerja dalam

kelompok yang sama dengan latar belakang yang berbeda hal

tersebut juga diungkapkan oleh Isjoni (2010:54), mengatakan

pembelajaran dengan tipe Jigsaw II merupakan salah satu tipe

pembelajaran yang mendorong siswa aktif dan saling membantu

dalam menguasai materi pelajaran untuk mencapai prestasi yang

maksimal.

Berdasarkan jurnal yang dikemukakan oleh Sahin

(2010:785), mengatakan bahwa penggunaan teknik Jigsaw II akan

lebih efektif pada pembelajaran yang bersifat instruksi dari guru

sebagai pusat dalam mengajar pada pengembangan kemampuan

siswa. Jadi, dengan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat

menciptakan suasana yang lebih efektif pada saat proses belajar

mengajar di kelas, siwa dapat menjadi aktif dan guru hanya sebagai

fasilitator saja.

Berdasarkan pengertian diatas disimpulkan bahwa

pembelajaran tipe kooperatif tipe Jigsaw II adalah model

pembelajaran yang bertujuan agar siswa bekerja secara kelompok.

Banyaknya anak untuk membentuk kelompok kecil terdiri dari 4

sampai dengan 5 orang yang berlatarbelakang berbeda dan siswa

saling bertanggung jawab atas tugasnya masig-masing agar

mencapai prestasi maksimal.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

32

Dalam model pembelajaran tipe Jigsaw II merupakan bentuk

model yang menekankan kepada siswa untuk dapat belajar dan

bekerja sama dalam kelompok untuk aktif dan saling membantu

dalam hal menguasai materi, siswa akan ditugaskan untuk membaca

sub bab, buku materi, atau materi lain yang berbentuk narasi. Tiap

anggota tim akan diacak untuk menjadi anggota ahli dalam aspek

tertentu dari tugas membaca tersebut. Tiap anggota dalam satu tim

akan mendapatkan materi yang berbeda-beda. Setelah membaca

materinya, siswa ahli dari tim yang berbeda akan saling berkumpul

untuk mendiskusikan topik yang sedang mereka bahas, setelah

berkumpul dan berdiskusi lalu mereka kembali kepada tim asalnya

untuk mengerjakan topik mereka kepada teman satu timnya. Setelah

itu akan dilakukan penilaian secara individu untuk semua topik dan

diberikan skor dan rekognisi tim yang berdasarkan peningkatan nilai

masing-masing individu.

Dalam model Jigsaw II ini memiliki banyak kesempatan

untuk saling mengemukakan pendapat dan keterampilan

berkomunikasi, lebih bertanggung jawab terhadap keberhasilan

kelompoknya serta menyampaikan informasi tentang materi yang

dipelajari kepada teman kelompok lainya. Model Jigsaw II dapat

digunakan secara efektif ditiap level dimana siswa telah

mendapatkan keterampilan akademis dari pemahaman, membaca

maupun keterampilan kelompok untuk belajar bersama karena dalam

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

33

model Jigsaw II materi yang pas digunakan dengan model ini adalah

materi yang berbentuk naratif.

b. Langkah-langkah pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw

II

Dalam model Jigsaw II Slavin (2009:238), terdapat langkah-

langkah yang harus dilaksanakan, antara lain sebagai berikut:

1) Memilih satu atau dua bab cerita atau unit-unit lainya, yang

masing-masing mencakup materi untuk dua atau tiga hari.

2) Membuat lembar ahli untuk tiap unit atau kelompok, lembar ini

akan memperhatikan siswa untuk perlu berkonsentrasi saat

membaca dan dengan kelompok ahli yang akan bekerja. Lembar

ini berisi empat topik yang menjadi inti dari unit pembelajaran,

misalkan satu anggota kelompok asal akan mendapatkan materi

yang berbeda dengan anggota lainya, oleh karena itu setiap

kelompok asal terdiri empat teks yang berbeda.

3) Melakukan diskusi kelompok ahli. Setelah siswa mendapatkan

topik permasalahan yang sama, akan saling bertemu dalam satu

kelompok atau disebut kelompok ahli untuk berdiskusi topik

permasalahan tersebut.

4) Mengadakan laporan kelompok. Kelompok ahli kembali ke

kelompok asal untuk mengajarkan topik ahli yang mereka

diskusikan kepada teman satu timnya secara bergantian.

5) Mengadakan kuis individu yang mencakup semua topik

permasalahan yang telah dibahas.

6) Menghitung skor peningkatan untuk mnentukan penghargaaan

tim.

c. Jadwal Kegiatan Jigsaw II terdiri dari beberapa kegiatan

pembelajaran, yaitu:

1) Membaca, kegiatan membaca dilakukan ketika siswa telah

menerima topik ahli masing-masing dalam kelompok asal dan

siswa membaca untuk menemukan informasi sebagai bahan

diskusi.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

34

2) Diskusi Kelompok Ahli, siswa yang mempunyai topik materi

yang sama, akan bertemu dalam kelompok ahli dan

mendiskusikannya dalam kelompok ahli.

3) Laporan Tim, dari kelompok ahli, siswa kembali ke dalam

kelompok asal mereka masing-masing untuk mengajari topik

mereka kepada teman satu timnya secara bergantian.

4) Tes, para siswa mengerjakan kuis individu yang mencangkup

semua topik dan hasil nilai kuisnya akan dihitung untuk

kelompok.

5) Rekognisi Tim, memberikan penghargaan kepada kelompok

yang mendapatkan skor tim paling bagus.

d. Penghargaan kelompok dilakukan dalam dua tahap perhitungan Tim

dilakukan dalam dua tahap penghitungan, yaitu

1) Menghitung skor kemajuan individu

Penghitungan skor kemajuan individu dilakukan setelah

pelaksanaan kuis. Skor awal ditentukan terlebih dahulu,

kemudian setelah itu barulah menghitung poin kemajuan

individu. Tujuan dari di hitungnya skor kemajuan ini adalah

untuk memungkinkan semua siswa memberikan poin

maksimum bagi kelompok mereka, sehingga akan memunculkan

motivasi siswa untuk melakukan yang terbaik bagi

kelompoknya. Pedoman penghitungan skor perkembangan

individu terlihat pada tabel sebagai berikut:

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

35

Tabel 2.1 Perhitungan Skor Kemajuan Individu (Slavin,

2009:159)

Skor Kuis Poin

Kemajuan

a. Lebih dari 10 poin di bawah skor awal

b. 10-1 poin di bawah skor awal

c. Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal

d. Lebih dari 10 poin di atas skor awal

e. Kertas jawaban sempurna (terlepas dari skor

awal)

5

10

20

30

30

2) Merekognisi Tim

Untuk memberikan skor tim, dapat dilihat dari catatan

poin kemajuan setiap anak. Kemudian poin kemajuan dihitung

secara keseluruhan, hasilnya dibagi jumlah siswa.

Ada tiga penghargaan yang diberikan terhadap kelompok

yang berprestasi. Penghargaan tersebut dapat diliat dari tabel

berikut ini:

Tabel 2.2 Tingkatan Penghargaan Tim

Kriteria (rata-rata) Penghargaan

14-16

17-20

21-24

TIM BAIK

TIM SANGAT BAIK

TIM SUPER

e. Kelebihan model pembelajaran Jigsaw II

Model pembelajaran Jigsaw II mempunyai kelebihan dan

kekurangan. diantara kelebihannya adalah sebagai berikut:

1) Seluruh siswa dapat terlibat dan aktif dalam belajar sekaligus

dapat melatih siswa mengajarkannya epada orang lain.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

36

2) Dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap tugas

yang diberikan oleh guru untuk mempelajari materi tertentu

serta mengajarkan kesiswa lain.

3) Tumbuhnya rasa percaya diri dan melatih kebiasaan siswa

dalam menyampaikan pendapat.

4) Siswa saling tergantung positif satu dengan yang lain dan

bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang

ditugaskan.

5) Melatih siswa agar terbiasa berdiskusi dan bertanggung jawab

secara individu untuk membantu memahamkan tentang suatu

materi pokok kepada teman lainnya.

5. Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

a. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Pengertian IPS di tingkat sekolah itu sendiri mempunyai

perbedaan makna, disesuaikan dengan karakteristik dan kebutuhan

siswa khususnya IPS di Sekolah Dasar dengan IPS di Sekolah

lanjutan. Barr et al. (1978), berbicara tentang “istilah IPS merupakan

intergarasi dari ilmu-ilmu social dan humaniora yang mencangkup

Ekonomi, Sejarah, Geografi, Hukum, Politik, Sosiologi, Antopologi,

Filosofi, dan Psikologi” (Andriani, 2014:25).

“IPS di sekolah dasar merupakan nama mata pelajaran yang

berdiri sendiri sebagai integrasi dari sejumlah konsep disiplin ilmu

sosial, humaniora, sains bahkan berbagai isu dan masalah sosial

kehidupan” (Sapriya, 2011:20). Materi IPS untuk jenjang sekolah

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

37

dasar tidak terlihat aspek disiplin ilmu karena yang lebih

dipentingkan adalah dimensi pedagogik dan psikologis serta

karakteristik kemampuan berpikir peserta didik yang bersifat

holistik.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan mata pelajaran di Sekolah

Dasar yang berdiri sendiri mempelajari mengenai cabang-cabang

ilmu sosial yang ditinjau dari aspek kehidupan sosial masyarakat.

b. Tujuan Pembelajaran IPS

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) memiliki tujuan

yang dikembangkan atas dasar pemikiran bahwa pendidikan Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan suatu disiplin ilmu. Tujuan

utama pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah untuk

mengembangkan kemampuan peserta didik dalam menguasai

disiplin ilmu-ilmu sosial untuk mencapai tujuan pendidikan yang

lebih tinggi (Susanto, 2014:10).

Tujuan utama Ilmu Pengetahuan Sosial adalah untuk

mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial

yang terjadi di dalam masyarakat, memiliki sikap mental positif

terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil

mengatasi setiap permasalahan yang terjadi sehari-hari, baik yang

menimpa dirinya sendiri maupun masyarakat (Trianto, 2010:176).

Agar tujuan tersebut dapat tercapai, maka program-program

pelajaran IPS di sekolah harus diorganisasikan dengan baik. Pada

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

38

dasarnya tujuan pendidikan IPS adalah untuk mengembangkan diri

sesuai dengan bakat, minat, kemampuan dan lingkungannya serta

berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pada jenjang yang

lebih tinggi (Etin dan Raharjo, 2007:15).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tujuan utama

pendidikan IPS adalah membentuk dan mengembangkan pribadi

siswa sebagai warga Negara yang baik dalam kehidupan di

masyarakat yang memiliki pengetahuan, keterampilan, dan

kepedulian sosial serta melakukan hak dan kewajibannya dengan

seimbang.

c. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS kelas V semester II

Standar Kompetensi mata pelajaran IPS pada semester II

yang akan dilakukan oleh peneliti adalah Menghargai peranan tokoh

pejuang dan masyarakat dalam mempersiapkan dan

mempertahankan kemerdekaan. Dengan Kompetensi Dasar yaitu

Menghargai Jasa dan Peranan Tokoh Perjuangan dalam

Mempersiapkan Kemerdekaan Indonesia. Sedangkan materi

pokoknya adalah Masa Persiapan Kemerdekaan. Materi IPS tersebut

akan diajarkan sesuai dengan siklus yang telah direncanakan yakni

selama dua siklus, dimana setiap siklusnya terdiri dari 2 kali

pertemuan.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

39

6. Media Pembelajaran

a. Pengertian Media Pembelajaran

Media berasal dari bahasa Latin adalah bentuk jamak dari

medium batasan mengenai pengertian media sangat luas, namun kita

membatasi pada media pendidikan saja yakni media yang digunakan

sebagai alat dan bahan kegiatan pembelajaran (Daryanto, 2010:5).

Secara khusus media dalam proses belajar mengajar diartikan

sebagai alat-alat grafis, photografis, atau elektronis untuk mengkap,

memproses, dan menyusun kembali informasi visual atau verbal

(Arysad, 2007:3). AECT (Assosiation of Education and

Communication Technology) memberi batasan tentang media

sebagai bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan

pesan atau informasi.

Media dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung

antar dua pihak, yaitu antara sumber pesan dengan penerima pesan

atau informasi (Anitah, 2009:1). Oleh karena itu, media

pembelajaran berarti sesuatu yang mengantarkan pesan pembelajaran

antara pemberi pesan kepada penerima pesan. Disamping mampu

menggunakan alat-alat yang etrsedia, guru juga dituntut untuk

mengembangkan keterampilan membuat media pembelajaran yang

akan digunakannya apabila media tersebut belum tersedia.

Berdasarkan uraian di atas, data disimpulkan bahwa media

adalah suatu alat yang dapat memudahkan informan untuk

menyampaikan suatu informasi kepada penerima informasi dalam

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

40

berbagai bentuk. Media pembelajaran berarti suatu alat yang

digunakan oleh guru dalam proses belajara mengajar yang

memudahkan untuk menyampaikan materi sehingga mudah

dipahami oleh siswa. Media digunakan untuk mengefektifkan

komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam kegiatan

belajar.

b. Manfaat Media Pembelajaran

Media pengajaran dapat memepertinggi proses belajar siswa

dalam pengajaran yang diharapka dapat mempertimbangkan hasil

belajar yang dicapainya. Sudjana dan Rivai (2002:2) mengatakan

bahwa terdapat beberapa alasan mengapa media pengajaran dapat

mempertinggi proses belajara siswa, alasan pertama berkenaan

dengan manfaat media pengajaran dalam proses belajar siswa antara

lain:

1) Pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat

menumbuhkan motivasi belajar.

2) Bahan pengajaran akan lebih jelas, maknanya sehingga dapat

lebih dipahami oleh para siswa, dan memungkinkan siswa

menguasai tujuan pengajaran lebih baik.

3) Metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata

komunikasi verbal melalui penuturan kata-kata oleh guru,

sehingga siswa tidak bosan dan guru tidak kehabisan tenaga

apalagi bila guru mengajar untuk setiap jam pelajaran.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

41

4) Siswa lebih banyak melakukan kegiatan belajar sebab tidak

hanya mendengarkan uraian guru, tetapi juga aktivitas lain

seperti mengamati, melakukan mendemonstrasikan dan lain-

lain.

Daryanto (2010:5) mengatakan bahwa secara umum media

mempunyai kegunaan, antara lain:

1) Memperjelas pesan agar tidak terlalu verbalistis.

2) Mengatasi keterbatasan ruang, waktu tenaga dan daya indra.

3) Menimbulkan gairah belajar, interaksi lebih langsung antara

murid dengan sumber belajar.

4) Memungkinkan anak belajar mandiri sesuai dengan bakat dan

kemampuan visual, auditori, dan kinestetiknya.

c. Permainan Ular Tangga

Media yang akan digunakan dalam pembalajara materi

Masa Persiapan Kemerdekaan ini adalah permainan ular tangga. Ular

tangga adalah permainan papan untuk anak-anak yang dimainkan

oleh dua orang atau lebih (Said dan Budiamanjaya, 2015:240).

Permainan ular tangga sangat disukai oleh anak sekolah dasar karena

permaianan ular tangga ini dapat meningkatkan keaktifan siswa.

Berdasarkan jurnal yang dikemukakan oleh Nachiappan (2014:220)

mengatakan bahwa permainan ular tangga merupakan bagian

permaianan tradisional di Indonesia, permaianan ini dapat digunakan

sebagai alat untuk mendidik, menghibur dan membangun

komunikasi interaktif antara pemain.

Jadi dapat disimpulkan bahwa media permainan ular tangga

merupakan permainan papan ular tangga yang dimainkan oleh dua

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

42

anak atau lebih. Permainan ular tangga ini dapat dijadikan sebagai

alat untuk mendidik siswa dan menghibur, karena pada kotak yg

berisi gambar BOM pada permainan ular tangga, peneliti sudah

menyiapkan soal kuis dengan materi pembelajaan IPS yang sesuai

dengan yang diajarkan, sehingga akan meningkatkan pengetahuaan

siswa dan dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai materi

yang telah diajarkan.

d. Adapun langkah-langkah yang digunakan dalam permainan ular

tangga sebagai berikut:

1) Siapkan papan permainan ular tangga beserta dadu yang

mempunyai mata enam.

2) Tiap siswa bergantian melempar dadu.

3) Jika dadu yang jatuh menunjukkan mata dadu 5, maka siswa

harus berjalan 5 kotak pada papan permaianan ular tangga.

4) Jika sudah dijalankan, kotak yang berisi bom, siswa wajib

menjawab pertanyaan, jika siswa menjawab dengan benar maka

akan mendapatkan poin.

5) Apabila kotak yang dituju didapati gambar ular dengan posisi

turun , maka pemain harus mengikuti posisi ular turun.

6) Apabila kotak yang dituju didapati gambar tangga yang naik,

maka pemain harus mengikuti posisi tangga untuk naik ke kotak

yang dituju tangga tersebut.

7) Pemenang dari permaianan ini adalah siswa yang paling banyak

menjawab pertanyaan dengan benar.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

43

8) Kelompok yang mencapai finish terlebih dahulu akan

memperoleh skor tambahan.

9) Permainan berakhir apabila terdapat kelompok yang mencapai

finish.

Penggunaan media pembelajaran ular tangga dalam

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II sangat tepat karena guru

dapat memasukkan ilmu pengetahuan sosial yang dipelajari pada

media ular tangga yang akan dimainkan siswa secara berkelompok

yang terdiri dari 4-5 orang, sehingga dengan adanya permainan ular

tangga ini dapat memudahkan siswa dan membuat siswa lebih

tertarik dalam memahami materi yang dijelaskan oleh guru. Hasil

dari permaianan ini dapat digunakan sebagai alat hasil proses

evaluasi kegiataan.

B. Hasil Penelitian Yang Relevan

Berdasarkan jurnal penelitian yang dilakukan oleh I Wyn Oviyana, I.

Nym.Wirya, dan I Km Sudarma (2015:1) dengan judul “Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar

IPA Siswa Kelas VI SD”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok

siswa yang belajar mengikuti model pembelajaran tipe Jigsaw II

menunjukkan hasil belajar IPA lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok

siswa yang belajar mengikuti pembelajaran konvensional. Dengan penerapan

model pembelajaran tipe Jigsaw II dapat meningkatkan keberhasilan

pelajaran.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

44

Berdasarkan jurnal penelitian yang dilakukan oleh Rifki Afandi

(2015:1) dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Permaianan Ular

Tangga untuk Meningkattkan Motivasi Belajar Siswa dan Hasil Belajar IPS

Di Sekolah Dasar”. Hasil penelitian tersebut menyatakan bahwa dengan

adanya permainan ular tangga pada SDI Yapita Surabaya, hasil belajar siswa

mengalami peningkatan 40% dari 55% siswa yang mencapai nilai dibawah

KKM (kriteria ketuntasan minimum) menjadi 100% semua siswa mencapai

nilai di atas KKM (kriteria ketuntasan minimum).

Dari hasil penelitian di atas dapat dijadikan acuan dan sumber bagi

peneliti untuk melaksanakan penelitian dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II menggunakan media permainan ular

tangga. Model Pembelajaran Kooperatif tipe Jigsaw II dengan menggunakan

media permainan ular tangga ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa pada kelas V SD Negeri 1 Purbadana.

C. Kerangka Berpikir

Penelitian Tindakan Kelas yang akan dilaksanakan dengan judul

“Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II Menggunakan

Media Permainan Ular Tangga Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Pada Mata

Pelajaran IPS Materi Masa Persiapan Kemerdekaan Di Kelas V SD Negeri 1

Purbadana” akan dilaksanakan dengan daur siklus yang terdiri dari dua siklus

sesuai dengan perencanaan. Setiap siklus terdiri dari perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi. Apabia pada siklus I belum mencapai kriteria

ketuntasan belajar, maka akan dilakukan di pertemuan siklus II. Kriteria

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

45

ketuntasan diharapkan tercapai pada siklus II. Berikut ini adalah skema atau

gambaran penelitian tersebut:

Gambar 2.1 Kerangka Berfikir

Berdasarkan gambar 2.1 di atas dapat diketahui bahwa kondisi awal

yaitu diperoleh dari tindakan refleksi awal serta melakukan identifikasi

masalah untuk dapat mencari sebuah solusi yang tepat. Kondisi awal

menunjukkan bahwa terdapat keadaan dimana guru sebelum menggunakan

model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II, kondisi nyata tersebut

mengarah pada pembelajaran yang masih berpusat kepada guru sehingga

mengakibatkan rendahnya prestasi belajar siswa. Mengetahui permasalahan

tersebut melalui sebuah kondisi awal memunculkan adanya salah satu

tindakan yaitu dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe

Jigsaw II dan media permainan ular tangga. Hasil akhir yang diharapkan

Kondisi

Akhir

Siklus I Melalui model

pembelajaran Kooperatif

tipe Jigsaw II dengan

Media Permainan Ular

Tangga

Tindakan

Melalui Model Pembelajaran Kooperatif

tipe Jigsaw II dengan media ular tangga

dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa IPS kelas V SD Negeri 1 Purbadana

Kondisi

Awal

Guru sebelum

menggunakan model

pembelajaran Kooperatif

tipe Jigsaw II

Pembelajaran masih

berpusat pada guru,

akibatnya prestasi

belajar siswa rendah

Siklus II

Refleksi

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Belajarrepository.ump.ac.id/6569/3/RISKI AMALIA BAB II.pdf1. Teori Belajar Belajar merupakan suatu proses perubahan yang di alami oleh

46

yaitu dengan diterapkannya model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dan

media permainan ular tangga diharapkan dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa.

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan kerangka berfikir di atas, maka hipotesis tindakan

penelitian ini berupa: Pembelajaran dengan menggunakan model

pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw II dapat meningkatkan prestasi belajar

siswa pada mata pelajaran IPS kelas V di SD Negeri 1 Purbadana.

Upaya Meningkatkan Prestasi..., Riski Amalia, FKIP UMP, 2016