Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pemecahan Masalah Matematis
Menurut NCTM (2000) pemecahan masalah berarti melibatkan diri
dalam tugas yang metode solusinya tidak diketahui sebelumnya. Menurut
Wena (2010) pemecahan masalah dipandang sebagai suatu proses untuk
menemukan kombinasi dari sejumlah aturan yang dapat diterapkan dalam
upaya mengatasi situasi yang baru. Pemecahan masalah tidak sekedar sebagai
bentuk kemampuan menerapkan aturan-aturan yang telah dikuasai melalui
kegiatan-kegiatan belajar terdahulu, melainkan lebih dari itu, merupakan
proses untuk mendapatkan seperangkat aturan pada tingkat yang lebih tinggi.
Menurut Wardhani (2008) pemecahan masalah adalah proses
menerapkan pengetahuan yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi
baru yang belum dikenal. Dengan demikian ciri dari pertanyaan atau
penugasan berbentuk pemecahan masalah adalah: (1) ada tantangan dalam
materi tugas atau soal, (2) masalah tidak dapat diselesaikan dengan
menggunakan prosedur rutin yang sudah diketahui penjawab. Dalam
memecahkan masalah langkah pertama harus mengetahui masalah tersebut.
Selanjutnya siswa diharapkan mengenali masalah dengan mengklasifikasi
soal dan menggunakan pengalaman yang lalu untuk menyelesaikan
permasalahan tersebut dengan membuat kemungkinan penyelesaiannya.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015
8
Langkah terakhir yaitu mengevaluasi penyelesaian dan menarik kesimpulan
berdasarkan bukti-bukti yang ada.
Menurut Polya (2004) pemecahan masalah sebagai usaha untuk
mencari jalan keluar dari suatu kesulitan, mencapai suatu tujuan yang tidak
segera dapat dicapai. Hakikat pemecahan masalah adalah melakukan operasi
prosedural urutan tindakan, tahap demi tahap secara sistematis, sebagai
seorang pemula (novice) memecahkan suatu masalah (Wena, 2010).
Pemecahan masalah memerlukan strategi dalam pelaksanaannya.
Keterampilan siswa dalam menyusun suatu strategi adalah suatu kemampuan
yang harus dilihat oleh guru. Jawaban benar bukan standar ukur mutlak,
namun proses yang lebih penting darimana siswa dapat mendapatkan jawaban
tersebut. Dengan pemecahan masalah siswa akan belajar untuk mentransfer
fakta, konsep, prinsip, dan skill ke situasi yang baru.
Menurut Polya (2004), langkah-langkah penyelesaian masalah yang
terdapat dalam buku “How to Solve It” meliputi: 1) understanding the
problem (memahami masalah), 2) devising a plan (merencanakan
penyelesaian), 3) carrying out the plan (menyelesaikan masalah sesuai
rencana), 4) looking back (pengecekan kembali). Hal ini berarti pemecahan
masalah memuat empat langkah yaitu:
1. Memahami masalah
Kegiatan yang dapat dilakukan pada langkah ini adalah apa (data)
yang diketahui, apa yang tidak diketahui (ditanyakan), apakah informasi
cukup, kondisi (syarat) apa yang harus dipenuhi, menyatakan kembali
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015
9
masalah asli dalam bentuk yang lebih operasional (dapat dipecahkan).
Siswa dapat menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanyakan
dalambentuk rumus, simbol, atau kata-kata sederhana.
2. Merencanakan penyelesaian
Kegiatan yang dapat dilakukan pada langkah ini adalah mencoba
mencari atau mengingat masalah yang pernah diselesaikan yang memiliki
kemiripan dengan masalah yang akan dipecahkan, mencari pola atau
aturan, menyusun prosedur penyelesaian (membuat konjektur). Siswa
harus dapat merencanakan langkah-langkah apa saja yang paling penting
dan saling menunjang untuk dapat memecahkan masalah yang
dihadapinya, diantaranya adalah siswa dapat mencari konsep-konsep atau
teori-teori yang saling menunjang dan siswa dapat mencari rumus-rumus
yang diperlukan.
3. Menyelesaikan masalah sesuai rencana
Kegiatan yang dapat dilakukan pada langkah ini adalah
menjalankan prosedur yangtelah dibuat pada langkah sebelumnya untuk
mendapatkan penyelesaian. Siswa dapat membentuk sistematika soal yang
lebih baku, dalam arti rumus yang digunakan sudah merupakan rumus
yang siap untuk digunakan dalam soal,kemudian siswa memulai
memasukkan data-data sampai menuju ke rencana pemecahan masalah,
setelah itu siswa baru melaksanakan langkah-langkah rencana sehingga
diharapkan soal dapat diselesaikan.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015
10
4. Melakukan pengecekan kembali
Kegiatan yang dapat dilakukan pada langkah ini adalah
menganalisis dan mengevaluasi apakah prosedur yang diterapkan dan hasil
yang diperoleh benar, apakah ada prosedur lain yang lebih efektif, apakah
prosedur yang dibuat dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah yang
sejenis, atau apakah prosedur dapat dibuat generalisasinya. Siswa harus
berusaha mengecek ulang dan menelaah kembali dengan teliti setiap
langkah pemecahan yang digunakan sehingga siswa dapat sampai pada
jawaban yang sesuai dengan masalah yang diberikan.
Sedangkan menurut Shadiq (2009) ada empat langkah pada proses
pemecahan masalah yaitu:
a. Memahami masalah
b. Merancang model matematika
c. Menyelesaikan model
d. Menafsirkan solusi yang diperoleh.
Selanjutnya menurut Adjie dan Maulana (2006) ada beberapa
keterampilan untuk meningkatkan kemampuan memecahkan masalah
antara lain adalah:
1) Memahami soal
Memahami dan mengidentifikasi apa fakta atau informasi yang
diberikan, apa yang ditanyakan untuk diminta dicari atau dibuktikan.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015
11
2) Memilih pendekatan atau strategi pemecahan
Misalnya menggambarkan masalah didalam bentuk diagram.
Memilih dan menggunakan pengetahuan aljabar yang diketahui dan
konsep yang relevan untuk membentuk model atau kalimat
matematika.
3) Menyelesaikan model
Melakukan operasi hitung secara benar dalam menerapkan
strategi untuk mendapatkan solusi dari masalah.
4) Menafsirkan solusi
Memperkirakan dan memeriksa kebenaran jawaban, masuk
akalnya jawaban, dan apakah memberikan pemecahan kepada masalah
semula.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan
pemecahan masalah matematis adalah kemampuan yang dimiliki siswa
dalam proses menerapkan pengetahuan dan pemahaman matematika yang
telah diperoleh siswa dalam menemukan solusi untuk menyelesaikan
masalah matematika yang sedang dihadapinya dengan menggunakan
langkah-langkah pemecahan masalah sebagai berikut:
a) Memahami masalah yaitu mengetahui maksud dari soal/masalah tersebut
dan dapat menyebutkan apa yang diketahui dan ditanyakan dari masalah.
b) Merencanakan penyelesaian masalah misalnya apakah siswa dapat
membuat sketsa/gambar/model, rumus atau algoritma yang digunakan
untuk memecahkan masalah.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015
12
c) Melakukan perhitungan yaitu melakukan perhitungan dengan benar,
lengkap, sistematis, dan teliti.
d) Menafsirkan solusi yaitu menjawab apa yang ditanyakan dan menarik
kesimpulan.
Pengecekan kembali (looking back) dan menafsirkan solusi (menarik
kesimpulan) sama-sama penting dalam sebuah tindakan untuk memecahkan
suatu masalah. Peneliti memilih menggunakan keempat langkah di atas
berdasarkan kecocokan atau kesesuaian antara materi yang diajarkan. Tidak
menggunakan pengecekan kembali (looking back) karena kemampuan siswa
yang belum terbiasa menyelesaikan permasalahan atau soal diakhiri dengan
pengecekan kembali, kebiasaan siswa lebih menekankan kepada
menafsirkan solusi atau menarik kesimpulan dari soal atau permasalahan.
Selain itu peneliti menganggap menafsirkan solusi lebih singkat waktunya
dibandingkan dengan pengecekan kembali (looking back).
B. Problem Based Learning ( PBL)
Menurut Cahyo (2013) PBL adalah suatu model pembelajaran yang
didasarkan pada prinsip menggunakan masalah sebagai titik awal akuisi dan
integrasi pengetahuan baru. Sedangkan menurut Ibrahim dan Nur (dalam
Rusman, 2012) mengemukakan bahwa PBL merupakan salah satu pendekatan
pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa
dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk di
dalamnya belajar bagaimana belajar.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015
13
Karakteristik Problem Based Learning(PBL) menurut Rusman (2012)
adalah sebagai berikut:
1. Permasalahan sebagai starting point dalam belajar.
2. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dunia nyata
yang tidak terstruktur.
3. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda.
4. Permasalahan, menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap,
dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan
belajar dan bidang baru dalam belajar.
5. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.
6. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya, dan
evaluasi sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam PBL.
7. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi,dan kooperatif.
8. Pengembangan keterampilan inkuiry dan pemecahan masalah sama
pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari
sebuah permasalahan.
9. Keterbukaan proses dalam PBL meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah
proses belajar.
10. PBL melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses
belajar.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015
14
Menurut Ibrahim dan Nur (dalam Rusman, 2012) tujuan Problem
Based Learning (PBL) yaitu:
a. Membantu siswa mengembangkan kemampuan berpikir dan memecahkan
masalah
b. Melajar berbagai peran orang dewasa melalui pelibatan mereka dalam
pengalaman nyata
c. Menjadi para siswa yang otonom.
Menurut Tim Pengembangan Kurikulum 2013 langkah-langkah
Problem Based Learning adalah sebagai berikut:
Tabel 2.1. Langkah-langkah Problem Based Learning
Tahap Fase Kegiatan Guru
1 Orientasi siswa pada masalah Guru menjelaskan tujuan
pembelajaran, menjelaskan
logistik yang diperlukan, dan
memotivasi siswa terlibat pada
aktivitas pemecahan masalah.
2
Mengorganisasikan siswa
untuk belajar.
Guru membantu siswa
mendefinisikan dan
mengorganisasikan tugas
belajar yang berhubungan
dengan masalah tersebut.
3 Membimbing pengalaman
individual /kelompok
Guru mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi
yang sesuai, melaksanakan
eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah.
4 Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Guru membantu siswa dalam
merencanakan dan
menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan, dan membantu
mereka untuk berbagi tugas
dengan temannya.
5 Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru membantu siswa untuk
melakukan refleksi atau
evaluasi terhadap penyelidikan
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015
15
mereka dan proses yang
mereka gunakan
Sedangkan menurut Cahyo (2013) Problem Based Learning (PBL)
memiliki lima langkah utama yaitu:
1) Mengorientasikan siswa pada masalah.
2) Mengorganisasikan siswa untuk belajar.
3) Memandu menyelidiki secara mandiri maupun kelompok.
4) Mengembangkan dan mengevaluasi hasil karya.
5) Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah.
Jadi, Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang
menggunakan masalah yang berkaitan dengan dunia nyata untuk di
integrasikan pada pengetahuan yang baru dengan menggunakan langkah-
langkah adalah:
a) Mengorientasikan siswa pada masalah.
b) Mengorganisasikan siswa untuk belajar.
c) Membimbing penyelidikansecara mandiri maupun kelompok.
d) Mengembangkan dan mengevaluasi hasil karya.
e) Menganalisis dan mengevaluasi hasil pemecahan masalah.
Menurut Ibrahim dan Nur (dalam Cahyo, 2013) Problem Based
Learning memiliki beberapa keunggulan dan kelemahan sebagai berikut:
1. Keunggulan
a. Siswa lebih memahami konsep yang diajarkan, sebab mereka sendiri
yang menemukan konsep tersebut.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015
16
b. Melibatkan secara aktif memecahkan masalah dan menuntut
keterampilan berpikir siswa yang lebih tinggi.
c. Pengetahuan tertanam berdasarkan skemata yang dimiliki siswa
sehingga pembelajran lebih bermakna.
d. Siwa dapat merasakan manfaat pembelajaran, sebab masalah-masalah
yang diselesaikan langsung dikaitkan dengan kehidupan nyata, hal ini
dapat meningkatkan motivasi dan ketertarikan siswa terhadap bahan
yang dipelajari.
e. Menjadikan siswa lebih mandiri dan dewasa, mampu memberi aspirasi
dan menerima pendapat oranglain, menanamkan sikap sosial yang
positif di antara siswa.
f. Pengondisian siswa dalam belajar kelompok yang saling berinteraksi
terhadap pembelajaran dan temannya, sehingga pencapaian ketuntasan
belajar siswa dapat diharapkan.
g. Pembelajaran berbasis masalah dapat menumbuh-kembangkan
kemampuan kreativitas siswa, baik secara individual maupun secara
kelompok, karena hampir setiap langkah menuntut keaktifan siswa.
2. Kelemahan
a. Keberhasilan pembelajaran berbasis masalah sangat tergantung pada
ketersediaan sumber belajar bagi siswa dan alat-alat untuk menguji
jawaban atau dugaan.
b. Harus adanya perlengkapan praktikum agar waktu yang dibutuhkan
tidak terlalu lama.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015
17
C. Strategi Creative Problem Solving (CPS)
Strategi dipandang sebagai salah satu hal penting guna mewujudkan
keberhasilan dalam kegiatan pembelajaran dengan mencapai hasil
semaksimal mungkin. Salah satu usaha guru dalam mengajar adalah
menggunakan strategi pembelajaran yang dapat mengembangkan
gagasan/ide-ide peserta didik sehingga menunjang terciptanya kegiatan
pembelajaran yang menarik bagi peserta didik. Creative Problem Solving
(CPS) yang dikembangkan menjadi sebuah strategi pembelajaran oleh
Osborn-Parnes. Pembelajaran dengan menerapkan Strategi Creative Problem
Solving peran pendidik lebih banyak menempatkan diri sebagai fasilitator dan
motivator belajar baik secara individual maupun secara berkelompok.
Menurut Suryosubroto (2009) strategi pemecahan kreatif dalam
penyelesaian problematik maksudnya segala cara yang dikerahkan oleh
seseorang dalam berpikir kreatif, dengan tujuan menyelesaiakan suatu
permasalahan secara kreatif. Sedangkan menurut Osborn (dalam Huda, 2013)
memperkenalkan struktur CPS sebagai cara untuk menyelesaikan masalah
secara kreatif. Berdasarkan uraian diatas, maka peneliti merumuskan strategi
Creative Problem Solving (CPS) adalah strategi yang merangsang siswa
berpikir kreatif dengan mengembangkan tanggapannya untuk menyelesaikan
suatu masalah.
Strategi Creative Problem Solving (CPS) terdiri dari langkah-langkah
sebagai berikut:
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015
18
1. Klarifikasi masalah
Klarifikasi masalah meliputi pemberian penjelasan kepada siswa tentang
masalah yang diajukan, agar siswa dapat memahami tentang penyelesaian
seperti apa yang diharapkan.
2. Brainstorming/Pengungkapan pendapat
Pada tahap ini siswa dibebaskan untuk mengungkapkan pendapat tentang
berbagai macam strategi penyelesaian masalah.
3. Evalusi dan pemilihan
Pada tahap evaluasi dan pemilihan, setiap kelompok mendiskusikan
pendapat atau strategi mana yang cocok untuk menyelesaikan masalah.
4. Implementasi
Pada tahap ini siswa menentukaan strategi mana yang dapat diambil untuk
menyelesaikan masalah, kemudian menerapkannya sampai menemukan
penyelesian dari masalah tersebut.
D. Problem Based Learning (PBL) Menggunakan Strategi Creative Problem
Solving (CPS)
Problem Based Learning (PBL) adalah pembelajaran yang
menggunakan masalah yang berkaitan dengan dunia nyata untuk di
integrasikan pada pengetahuan yang baru. Sedangkan strategi Creative
Problem Solving (CPS) adalah pembelajaran yang berpusat pada
keterampilan pemecahan masalah dengan mengorganisasikan gagasan kreatif
untuk menyelesaikan suatu permasalahan. Jadi, Problem Based Learning
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015
19
(PBL) menggunakan strategi Creative Problem Solving (CPS) adalah suatu
pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai titik fokus pembelajaran
untuk memunculkan gagasan kreatif dan memunculkan berbagai alternatif
solusi pemecahan masalah untuk menyelesaikan suatu permasalahan/soal.
Dalam kegiatan pembelajaran guru menggunakan langkah-langkah yang ada
pada Problem Based Learning akan tetapi dalam memperoleh jawaban
terhadap permasalahan siswa menggunakan strategi Creative Problem
Solving.
Tabel 2.2 Implementasi Strategi Creative Problem Solving pada PBL
Fase Tahap Aktivitas Guru
1 Orientasi siswa pada
masalah
Menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang
diperlukan, dan memotivasi siswa
terlibat pada aktivitas pemecahan
masalah.
2 Mengorganisasi siswa untuk
belajar
Membantu siswa mendefinisikan
dan mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah
tersebut. Aktivitas ini melalui
strategi Creative problem solving
yaitu :
Guru mengelompokkan
siswa 4-5 orang.
Guru memberikan
tugas kelompok untuk
menyelesaikan masalah melalui
diskusi kelompok.
Klarifikasi masalah:
Guru memberikan dan
menjelaskan permasalahan kepada
siswa untuk dibahas bersama
kelompoknya.
Guru memberi
kesempatan kepada kelompok
untuk membaca buku siswa atau
sumber lain atau melakukan
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015
20
penyelidikan untuk memperoleh
informasi yang berkaitan dengan
masalah yang diberikan.
3 Membimbing pengalaman
individual / kelompok Mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah. Aktivitas
melalui strategi Creative Problem
Solving yaitu:
Brainstorming/pengungkapan
pendapat
Guru membimbing dan
mengarahkan siswa untuk
memperoleh alternatif jawaban.
Evaluasi dan seleksi
Guru meminta siswa bersama
kelompoknya mendiskusikan dan
menentukan alternatif jawaban
yang tepat untuk menyelesaikan
masalah yang diajukan.
Implementasi
Guru meminta setiap kelompok
untuk melaksanakan strategi
penyelesaian masalah yang telah
ditentukan.
4 Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporan,
dan membantu mereka untuk berbagi
tugas dengan temannya. Aktivitas ini
melalui strategi Creative Problem
Solving yaitu :
Meminta siswa secara sukarela
untuk mempresentasikan hasil
jawabannya.
5 Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Membantu siswa untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses
yang mereka gunakan. Aktivitas
yang dilakukan yaitu:
Guru meminta kelompok lain
menanggapi hasil jawaban
kelompok yang sedang presentasi.
Guru membantu siswa melakukan
refleksi/evaluasi terhadap
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015
21
penyelesaian yang telah mereka
lakukan.
Guru bersama siswa menarik
kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari.
Tabel 2.3. PBL tanpa Strategi Creative Problem Solving
Fase Tahap Aktivitas Guru
1 Orientasi siswa pada
masalah
Menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang
diperlukan, dan memotivasi siswa
terlibat pada aktivitas pemecahan
masalah.
2 Mengorganisasi siswa untuk
belajar
Membantu siswa mendefinisikan
dan mengorganisasikan tugas belajar
yang berhubungan dengan masalah
tersebut. Aktivitas yang dilakukan
yaitu :
Guru mengelompokkan
siswa 4-5 orang.
Guru memberikan
tugas kelompok untuk
menyelesaikan LKS melalui
diskusi kelompok.
3 Membimbing pengalaman
individual / kelompok
Mendorong siswa untuk
mengumpulkan informasi yang
sesuai, melaksanakan eksperimen
untuk mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah.
4 Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Membantu siswa dalam
merencanakan dan menyiapkan
karya yang sesuai seperti laporan,
dan membantu mereka untuk berbagi
tugas dengan temannya. Aktivitas
yang dilakukan yaitu:
Meminta siswa secara sukarela
untuk mempresentasikan hasil
jawabannya.
5 Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Membantu siswa untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap
penyelidikan mereka dan proses
yang mereka gunakan. Aktivitas
yang dilakukan yaitu:
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015
22
Guru meminta kelompok lain
menanggapi hasil jawaban
kelompok yang sedang presentasi.
Guru membantu siswa melakukan
refleksi/evaluasi terhadap
penyelesaian yang telah mereka
lakukan.
Guru bersama siswa menarik
kesimpulan dari materi yang telah
dipelajari.
E. Materi Persamaan Garis Lurus
Sesuai dengan Kurikulum 2013, persamaan garis lurus merupakan
salah satu pokok bahasan matematika di SMP. Pokok bahasan ini diajarkan
pada kelas VIII semester 1.
Kompetensi dasar :
1.1 Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2.1 Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti,
bertanggungjawab, responsif dan tidak mudah menyerah dalam
memecahkan masalah
2.2 Memiliki rasa ingin tahu, percaya diri dan ketertarikan pada matematika
serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang
terbentuk melalui pengalaman belajar
2.3 Memiliki sifat terbuka, santun, objektif, menghargai pendapat dan karya
teman dalam interaksi kelompok maupun aktivitas sehari-hari.
3.4 Menentukan persamaan garis lurus dan grafiknya
4.3 Menggunakan pola dan generalisasi untuk menyelesaikan masalah nyata
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015
23
Materi :
1. Menggambar grafik persamaan garis lurus
2. Gradien garis
3. Persamaan garis lurus
4. Kedudukan persamaan garis lurus
5. Hubungan pola bilangan dan persamaan garis.
6. Menggunakan konsep grafik persamaan garis lurus dalam kehidupan
sehari-hari.
F. Kerangka Pikir
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan bahwa kemampuan
pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah
Karanganyar masih rendah. Salah satunya permasalahannya yaitu ketika
siswa diberikan soal, mereka sering melakukan kesalahan dalam melakukan
perhitungan dan tidak menuliskan diketahui ditanyakan, merencanakan
penyelesaian, menafsirkan solusi. Untuk mengatasi rendahnya kemampuan
pemecahan masalah matematis maka peneliti memberikan alternatif
pembelajaran dan strategi pembelajaran yang membuat siswa lebih mudah
memecahkan masalah matematis yaitu Problem Based Learning
menggunakan strategi Creative Problem Solving.
Problem Based Learning (PBL) menggunakan strategi Creative
Problem Solving (CPS) pada langkah pertama yaitu orientasi siswa pada
masalah. Hal ini meliputi proses mengidentifikasi masalah yang sesuai
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015
24
dengan indikator pemecahan masalah yang pertama yaitu memahami
masalah. Pada langkah selanjutnya yaitu mengorganisasikan siswa untuk
belajar sejalan dengan langkah CPS yaitu klarifikasi masalah. Guru
membentuk kelompok yang terdiri 4-5 siswa. Dalam kegiatan kelompok guru
memberikan LKS yang tentang permasalahan yang akan di selesaikan oleh
siswa bersama kelompoknya. Setelah LKS dibagikan, guru mengklarifikasi
masalah dengan memberikan penjelasan masalah yang diajukan untuk
dibahas bersama kelompoknya. Selanjutnya siswa diberi kesempatan untuk
berdiskusi dengan kelompoknya dan mengumpulkan informasi. Dengan
mengumpulkan informasi maka siswa dapat mengorganisasikan tugas belajar
mereka. Selain itu dengan mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya
siswa dapat mengetahui gambaran penyelesaian masalah.
Langkah selanjutnya yaitu membimbing penyelidikan
individual/kelompok sejalan dengan langkah strategi dalam CPS yaitu
pengungkapan pendapat, evaluasi/pemilihan dan implementasi. Dalam hal ini
siswa dibimbing untuk memperoleh alternatif jawaban dari masalah yang
diajukan. Setelah memperoleh alternatif jawaban siswa bersama
kelompoknya dapat mendiskusikan dan menentukan alternatif jawaban yang
tepat untuk menyelesaikan masalah. Dari alternatif jawaban yang telah
ditentukan kemudian siswa bersama kelompoknya menyelesaikan
permasalahan tersebut. Hal tersebut sesuai dengan indikator pemecahan
masalah yaitu merencanakan penyelesaian masalah dan menjalankan rencana
penyelesaian.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015
25
Langkah selanjutnya yaitu mengembangkan dan menyajikan hasil
karya. Dalam hal ini guru meminta perwakilan kelompok untuk
menyampaikan hasil temuannya. Langkah 5 yaitu menganalisis dan
mengevaluasi proses pemecahan masalah. Siswa bersama guru melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap proses penemuan jawaban. Dalam tahap ini
sesuai dengan indikator pemecahan masalah yang keempat yaitu menafsirkan
solusi. Jadi siswa menarik kesimpulan dari hasil dan proses pemecahan
masalah yang telah dilakukan.
Dengan demikian karena tahapan dalam Problem Based Learning
menggunakan strategi Creative Problem Solving merupakan sebuah
rangkaian indikator dalam memecahkan masalah maka akan mengakibatkan
siswa mempunyai kemampuan pemecahan masalah yang maksimal. Dengan
pembelajaran Problem Based Learning (PBL) menggunakan strategi Creative
Problem Solving diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematis siswa kelas VIII SMP Muhammadiyah Karanganyar.
G. Hipotesis Tindakan
Hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah:
Melalui Problem Based Learning menggunakan strategi Creative Problem
Solving kemampuan pemecahan masalah matematis siswa kelas VIII SMP
Muhammadiyah Karanganyar meningkat.
Upaya Meningkatkan Kemampuan..., Rati Sutriyani, FKIP UMP, 2015