52
17 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 2.1. Kajian Pustaka 2.1.1. Penelitian yang Relevan Beberapa penelitian mengenai minat masyarakat dalam menggunakan produk dan jasa perbankan syariah telah dilakukan oleh beberapa penulis sebelumnya diantaranya Amat Yunus (2004) yang mencoba meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi minat masyarakat kota Bekasi dalam menggunakan perbankan syariah. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kuantitatif yang hasilnya menunjukan bahwa sebagian masyarakat kota Bekasi yang menolak menggunakan bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa bank syariah, alasanya lainya adalah karena faktor jaringan kantor bank syariah yang masih terbatas. Atas penelitian tersebut peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian kembali karena hasil penelitian ini menjadi tidak up to date untuk kurun waktu 2-5 tahun lagi karena penelitian ini dilakukan bulan Agustus 2004. Penelitian lain yang dilakukan oleh Ratu Maemunah (2006) mencoba meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi etnis china non muslim menjadi nasabah bank syariah suatu studi kasus di Bank Syariah Mega Indonesia di Jakarta yang menghasilkan informasi bahwa yang mempengaruhi etnis china non muslim menjadi nasabah bank syariah adalah :

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

  • Upload
    vukhue

  • View
    223

  • Download
    1

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

17

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

2.1. Kajian Pustaka

2.1.1. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian mengenai minat masyarakat dalam menggunakan produk

dan jasa perbankan syariah telah dilakukan oleh beberapa penulis sebelumnya

diantaranya Amat Yunus (2004) yang mencoba meneliti faktor-faktor yang

mempengaruhi minat masyarakat kota Bekasi dalam menggunakan perbankan

syariah. Penelitian yang dilakukan menggunakan metode kuantitatif yang hasilnya

menunjukan bahwa sebagian masyarakat kota Bekasi yang menolak menggunakan

bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa bank syariah,

alasanya lainya adalah karena faktor jaringan kantor bank syariah yang masih

terbatas. Atas penelitian tersebut peneliti menyarankan untuk dilakukan penelitian

kembali karena hasil penelitian ini menjadi tidak up to date untuk kurun waktu 2-5

tahun lagi karena penelitian ini dilakukan bulan Agustus 2004. Penelitian lain yang

dilakukan oleh Ratu Maemunah (2006) mencoba meneliti faktor-faktor yang

mempengaruhi etnis china non muslim menjadi nasabah bank syariah suatu studi

kasus di Bank Syariah Mega Indonesia di Jakarta yang menghasilkan informasi

bahwa yang mempengaruhi etnis china non muslim menjadi nasabah bank syariah

adalah :

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

18

Tabel 2.1

Faktor-faktor yang mempengaruhi etnis china menjadi nasabah bank syariah

Peringkat

Promosi I Lokasi Bank II Pelayanan kepada nasabah III Syari’ah IV Produk Bank IV

Dari penelitian-penelitian terdahulu aspek ketidaktahuan nasabah dan

terbatasnya jaringan kantor cabang bank syariah merupakan faktor utama yang

mempengaruhi nasabah tidak menggunakan bank syariah yang berdampak pada

lambatnya pertumbuhan perbankan syariah di Indonesia. Menurut penulis penelitian

tersebut sudah tidak up to date karena perkembangan perbankan syariah saat ini

sudah berbeda dengan saat dilakukan penelitian terdahulu dengan adanya perubahan-

perubahan regulasi perbankan syariah yang dilakukan oleh Bank Indonesia dan

dukungan dari Pemerintah dengan mengeluarkan UU No.21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah.

Dalam penelitian yang akan dilakukan ini, penulis mencoba menggunakan

pendekatan secara komprehensif dengan menggunakan teori yang dianggap lebih

mampu untuk menganalisa bauran pemasaran produk perbankan syariah pada warga

Muhammadiyah Kota Bandung. Teori yang di tulis oleh Philip Kotler dan Ratih

Huriyati, tentang bauran pemasaran dapat membantu penulis dalam menganalisa

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

19

bauran pemasaran produk perbankan syariah pada warga Muhammadiyah kota

Bandung dengan teorinya yang dikenal dengan 7P.

2.1.2. Strategi Pemasaran

Strategi pemasaran perbankan syariah tidak jauh berbeda dengan industri

bisnis lainnya, yang dilandaskan pada bauran pemasaran atau marketing mix.

Keberhasilan suatu perusahaan dalam memasarkan produknya bergantung pada

strategi pemasaran yang tepat, strategi pemasaran di mulai dengan perencanaan

pemasaran yang baik dimulai dengan perencanaan budget, perencanaan penjualan

produk mana yang dimulai, produk mana yang harus ditingkatka dan bisnis mana

yang harus dihilangkan.

Rencana pemasaran menurut Kotler (2009: 53) dalam bukunya manajemen

pemasaran adalah instrumen sentral untuk mengarahkan dan mengoordinasikan usaha

pemasaran. Rencana pemasaran beroperasi pada dua level yaitu stratejik dan taktis.

Pada level pemasaran stratejik membentangkan pasar sasaran dan proposisi

nilai yang akan di tawarkan, berdasarkan pada suatu analisis peluang pasar terbaik

sedangkan rencana pemasaran taktis menspesifikasikan taktik pasar, termasuk fitur

produk, promosi, perdagangan, penetapan harga, saluran penjualan, dan layanan.

Menurut Tjiptono (2008: 6) dalam bukunya strategi pemasaran mendefinisikan strategi pemasaran sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan yang bersaing

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

20

yang berkesinambungan malalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut.

Dari pengertian tersebut untuk setiap perusahaan tentunya harus memiliki

perencanaan strategi pemasaran yang tepat mulai dari penetapan misi perusahaan,

unit bisnis strategi, menetapkan sumber daya dan menilai peluang pertumbuhan.

Setiap fungsi manajemen memberikan kontribusi tertentu pada saat penyusunan

strategi pada level yang berbeda. Pemasaran merupakan fungsi yang memiliki kontak

paling besar dengan lingkungan ekternal, padahal perusahaan hanya memiliki kendali

yang terbatas terhadap lingkungan eksternal. Oleh sebab itu pemasaran memainkan

peranan penting delam pengembangan strategi.

Menurut Tjiptono dalam bukunya Strategi Pemasaran (2008:6), “dalam peranan strategisnya pemasaran mencakup setiap usaha untuk mencapai kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya dalam rangka mencari pemecahan atas masalah penentuan dua pertimbangan pokok. Pertama, bisnis apa yang digeluti perusahaan pada saat ini dan jenis bisnis apa yang dapat dimasuki di masa mendatang. Kedua, bagaimana bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi dan distribusi (bauran pemasaran) untuk melayani pasar sasaran.”

Hal tersebut menunjukan bahwa apa yang dikemukakan oleh Fandi Tjiptono

perusahaan harus mempertimbangkan faktor ekternasl perusahaan dengan

menggunakan bauran pemasaran guna mencapai tujuan bisnis perusahaan dan

memenangkan persaingan dilapangan.

Bisnis jasa sangat kompleks, karena banyak elemen yang mempengaruhinya,

seperti system internal organisasi, lingkungan fisik, kontak personal, iklan,

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

21

komentar dari mulut ke mulut dan sebagainya. Produk jasa memiliki karakteristik

yang berbeda dengan produk barang, seperti yang dikemukakan oleh Lupiyoadi dan

Hamdani (2009: 6) menyebutkan karakteristik jasa sebagai berikut :

- Intangibility (tidak berwujud). Jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar

atau dicium sebelum jasa itu dibeli. Nilai penting dari hal ini adalah nilai tak

berwujud yang dialami konsumen dalam bentuk kenikmatan, kepuasan atau

kenyamanan.

- Unstorability (tidak dapat disimpan), jasa tidak mengenal persediaan atau

penyimpanan dari produk yang telah dihasilkan. Karakteristik ini disebut juga

inseparability (tidak dapat dipisahkan), mengingat pada umumnya jasa dihasilkan

dan dikonsumsi bersamaan.

- Customization (kustomisasi). Jasa sering kali didesain khusus untuk memenuhi

kebutuhan pelanggan.

Di dalam memasarkan produk dan jasa, maka perusahaan berusaha memuaskan

konsumennya, agar tidak berpaling pada pesaing dengan menciptakan pelayanan

yang diberikan semaksimal mungkin untuk menciptakan kepuasan pelanggan.

Dalam konsep pemasaran produk dan jasa perbankan yang dikemukan Wijaya

(2007: 33) dalam bukunya Pemasaran Produk dan Jasa Perbankan, dikenal istilah

Triangle Marketing, yaitu meliputi berbagai kegiatan pemasaran, yang satu dan

lainnya saling berinteraksi secara optimal.

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

22

Kegiatan pemasaran menurut Wijaya (2007: 33) meliputi 3 aspek yang saling

berinteraksi digolongkan menjadi tiga yang dikenal triangle marketing, yaitu:

1) Internal Marketing (IM), garis yang menghubungkan antara employee dan

Perusahaan Jasa. Contoh : Agar bisa memasarkan produk Bank, maka Bank tidak

boleh melupakan para karyawannya, mereka harus diberikan sosialisasi tentang

produk dan jasa Bank apa saja yang dapat dipasarkan kepada nasabah. Dengan

demikian para karyawan dapat memahami semua produk dan jasa yang

ditawarkan Bank nya, dan dapat membantu memberikan informasi kepada

nasabah jika diperlukan.

2) Eksternal Marketing (EM), adalah garis yang menghubungkan antara nasabah

dengan Bank. Hubungan langsung antara nasabah dan Bank pada umumnya

melalui petugas front office atau Customer Service. Disini petugas front office

akan berusaha memberikan penjelasan tentang prosuk dan jasa Bank secara

terinci. Berhasil tidaknya nasabah membeli produk dan jasa bank, akan sangat

dipengaruhi dari hasil pelayanan petugas yang berada di jajaran front office.

3) Interactive Marketing (ITM), adalah garis yang menghubungan antara employee

dan customer (nasabah). Disini employee atau karyawan, harus memahami

produk dan jasa Bank nya, agar dapat ikut serta membantu program pemasaran,

dan menjelaskan dengan menarik dan benar bila ada pihak luar atau nasabah

yang ingin mengetahui produk dan jasa Bank di tempat karyawan tadi bekerja.

Bayangkan apabila seorang nasabah ingin mencoba produk dan jasa Bank, dan

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

23

bertanya pada karyawan yang bekerja di Bank tersebut, namun karyawan tersebut

malah memberikan efek yang negatif, tentu nasabah tidak akan membeli produk

dan jasa Bank di Bank tersebut.

Ketiga konsep tersebut merupakan satu kesatuan yang tidak dapat berdiri

sendiri, dan saling terkait antara satu dan lainnya, agar terjadi layanan prima untuk

mencapai tujuan dalam mempertahankan dan menarik para nasabah.

Sebelum menetapkan strategi pemasaran yang tepat, organisasi perusahaan

terlebih dahulu harus mengetahui mengenai konsep kepuasan pelanggan. Hal ini

penting untuk menciptakan produk-produk yang benar-benar menjadi kebutuhan

perusahaan, bukan sebaliknya produk yang dibuat merupakan keinginan idealisme

perusahaan tanpa mengetahui kebutuhan pelanggan maupun tingkat kepuasaan

pelanggan, berikut adalah konsep tingkat kepuasan pelanggan dalam menggunakan

suatu produk yang dikemukan Tjiptono dalam bukunya Strategi Pemasaran

(2008:25),:

Gambar 2.1 Konsep Kepuasan Pelanggan

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

24

Dengan demikian penerapan strategi pemasaran yang tepat akan memiliki

dampak pada tingkat kepuasan pelanggan yang tinggi, yang secara otomatis akan

membawa perbankan itu sendiri pada keberhasilan dalam menguasai pangsa pasar

atau market share perbankan itu sendiri. Semakin besar persentasi pangsa pasar yang

dicapai dan semakin banyak pelanggan yang loyal akan semakin stabil operasional

perbankan tersebut, hal ini dapat dicapai apabila bank tersebut dapat mendefinisikan

strategi pemasaran yang salah satunya tercapainya tingkat kepuasan pelanggan yang

tinggi seperti pada gambar tingkat kepuasan pelanggan diatas. Pemasaran yang

sukses mengharuskan perusahaan memiliki kapabilitas memahami nilai pelanggan,

dan mendukung nilai pelanggan.

Menurut Nainggolan (1996, 12) dalam bukunya total customer satisfaction,

Kepuasan adalah tingkat perasaan seseorang setelah membandingkan kinerja (atau

hasil) yang dirasakan dibandingkan dengan harapannya.

Jadi tingkat kepuasan adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang

dirasakan dengan harapan. Masih menurut Nainggolan (1996: 12) Kepuasan

pelanggan sepenuhnya dapat dibedakan pada tiga tahap, yaitu:

1. Memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar pelanggan.

2. Memenuhi harapan pelanggan dengan cara yang dapat membuat mereka

akan kembali lagi.

3. Melakukan lebih daripada apa yang diharapkan pelanggan.

Dari ketiga tahap diatas, keberhasilan strategi pemasaran dapat dicapai

apabila sudah mencapai ke tahap 3, yaitu yang paling memberikan kepuasan kepada

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

25

pelanggan. Di setiap Industri mempunyai pelanggan yang harus dipuaskannya, hal

inilah yang pertama-tama harus disadari setiap front liner marketing bank. Kepuasan

pelanggan bukan semata-mata urusan dan tanggung jawab divisi pemasaran dan front

liner bank. Langkah pertama dalam usaha memuaskan pelanggan adalah menentukan

dan mengantisipasi kebutuhan-kebutuhan pelanggan. Pelanggan yang berbeda dapat

pula berlainan kebutuhannya dan juga berbeda perioritasnya, tetapi pada dasarnya

kebutuhan-kebutuhan umum hampir sama.

2.1.3 Bauran Pemasaran

Marketing mix adalah kumpulan variabel-variabel yang digunakan sektor

bisnis untuk mempengaruhi konsumen. Variabel dari marketing mix adalah

kombinasi dari 4P (Kotler, 2009: 23) yang merupakan satu perangkat yang akan

menentukan tingkat keberhasilan pemasaran guna memberikan kepuasan

konsumennya.

Bauran pemasaran menurut Kotler (2009: 23) dalam bukunya manajemen

pemasaran meliputi sebagai berikut :

1. Product/Produk

Produk meliputi keragaman produk, kualitas, design, ciri, nama merek, kemasan,

ukuran, pelayanan, garansi dan imbalan. Produk adalah sesuatu yang ditawarkan oleh

perusahaan kepada konsumen yang dapat memuaskan kebutuhan konsumen baik

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

26

berupa barang maupun jasa. Produk harus menawarkan manfaat total yang dapat

diperoleh pelanggan dengan melakukan pembelian. Kualitas, dalam hal jasa menjadi

elemen utama.

Produk-produk perbankan yang biasanya ditawarkan adalah:

a) Produk penghimpunan dana secara umum, terdiri dari rekening giro, deposito,

rekening tabungan, dan lain-lain.

b) Produk penyaluran dana secara umum, terdiri atas

- Berdasarkan jenis pembiayaan: corporate, commercial, SME dan mikro

- Berdasarkan tujuan penggunaan pembiayaan : investasi, modal kerja dan

pembiayaan konsumtif

c) Produk-produk yang bersifat jasa terdiri dari: safe deposit box, kiriman uang

dalam dan luar negeri, dan lainnya

Perkembangan produk dan jasa ini berpengaruh terhadap kesiapan para karyawan

dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Jadi, fungsi pelayanan sangat terkait erat

dengan suatu produk. Pihak manajemen bank harus pandai mengolah produk yang

dimiliki agar dapat memberikan keuntungan yang maksimal. Adapun dari segi

pelayanan, setiap perbankan harus memperhatikan hal-hal berikut:

- Karyawan bank yang profesional

- Karyawan bank harus memberikan pelayanan yang cepat dan memuaskan

- Memberikan informasi atas produk secara jelas detail dan dapat dipahami

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

27

- Memberikan kemanan dan kenyamanan nasabah

Berbagai upaya harus selalu dilakukan oleh pihak manajemen untuk menarik

nasabah, diantaranya dengan menciptakan beragam produk, membuat inovasi baru

suatu produk, memberikan fitur/ atribut-atribut atas suatu produk, dan lainnya.

2. Price/Harga

Price meliputi daftar harga, diskon, potongan harga khusus, periode pembayaran

dan syarat berhutang. Harga merupakan salah satu variable marketing mix yang

paling fleksible. Kebijakan harga harus memperhatikan tingkat harga yang dikenakan

atas suatu produk, struktur pemotongan harga, waktu pembayaran, perbedaan harga

pada kelompok-kelompok konsumen yang berbeda. Penetapan harga dapat dilakukan

dengan metode penetrasi pricing (harga serendah-rendahnya dengan tujuan

menaikkan jumlah pembeli dan memperoleh market share yang lebih besar).

Sedangkan biaya pelanggan total (total customer cost) adalah sekumpulan biaya

yang harus dikeluarkan pelanggan untuk mengevaluasi, mendapatkan, menggunakan

dan membuang tawaran pasar tertentu, termasuk biaya moneter, waktu, energi dan

psikis (Kotler, 2009: 174).

3. Place/Tempat

Lokasi berarti berhubungan dengan dimana perusahaan harus bermarkas dan

melakukan operasi atau kegiatannya. Selain itu Kebijakan tempat mengacu pada

saluran pemasaran, cakupan pasar, pengelompokan jenis usaha, lokasi, persediaan

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

28

dan transportasi. Kemudahan akses bagi para konsumen untuk mendapatkan

pelayanan merupakan hal utama dalam mendekatkan produk yang ditawarkan,

sehingga konsumen akan lebih memilih produk dengan pertimbangan lokasi yang

mudah di akses. Kebijakan tempat dapat menyangkut keputusan mengenai lokasi

strategis. Kantor bank pada umumnya mendekati nasabah, kantor bank lainnya dan

bank sentral setempat, serta pertimbangan dekat dengan pusat-pusat ekonomi daerah

setempat.

Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2009: 74) dalam bukunya manajemen

pemasaran jasa, ada tiga jenis yang mempengaruhi pemilihan lokasi:

- Konsumen mendatangi pemberi jasa, apabila keadaan seperti ini maka lokasi

menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat dekat dengan

konsumen sehingga mudah dijangkau.

- Pemberi jasa mendatangi konsumen, dalam hal ini lokasi tidak terlalu penting,

tetapi yang terpenting penyampaian jasa harus berkualitas.

- Pemberi jasa dan konsumen tidak bertemu secara langsung, berarti penyedia jasa

dan konsumen berinteraksi melalui sarana tertentu seperti telepon, internet, surat

menyurat. Dalam hal ini lokasi menjadi tidak penting selama komunikasi antara

kedua pihak terlaksana dengan baik.

Dengan demikian terlihat jelas bahwa perusahaan dalam memilih lokasi

tergantung dari jenis jasa yang diberikan apakah sifatnya mendatangi konsumen,

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

29

konsumen yang mendatangi perusahaan atau penyampaian jasa melalui media

komunikasi telepon, surat dan lain-lain, sehingga pemilihan lokasi akan menjadi tepat

dan efektif.

4. Promotion/Promosi

Bauran promosi meliputi bermacam-macam metode mengkomunikasikan

keuntungan dari sebuah jasa kepada konsumen. Komunikasi dengan publik

merupakan faktor penting pada setiap perusahaan termasuk bank untuk mendukung

tujuan-tujuan pemasaran yang ingin dicapai oleh perusahaan tersebut. Hal yang

terkait dengan promosi diantaranya promosi penjualan, periklanan, tenaga penjualan,

kehumasan/public relation dan pemasaran langsung.

Program komunikasi yang berhubungan dengan pemasaran produk atau jasa, ada

beberapa elemen utama yang biasa digunakan oleh perusahaan dalam distribusi

komunikasi pemasaran yang umumnya terdiri dari :

- Personal selling yaitu suatu bentuk person to person comunication dimana

penjual berusaha membujuk calon konsumen untuk membeli produk dan jasa.

- Advertising meliputi komunikasi massa melalui surat kabar, majalah, radio,

televisi dan media lainnya

- Sales Promotion terdiri dari semua aktivitas pemasaran yang mencoba untuk

merangsang tindakan pembeli secara cepat antar dari produk-produk

perusahaan

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

30

- Sponsorship marketing, kegiatan mempromosikan ketertarikan kepada

perusahaan dengan mengasosiasikan perusahaan melalui event khusus

5. People/Manusia.

Proses seleksi, pelatihan, dan pemotivasian karyawan, yang nantinya dapat

digunakan sebagai pembedaan perusahaan dalam memenuhi kepuasan

pelanggan.

Untuk mencapai kualitas terbaik maka pegawai harus dilatih untuk menyadari

pentingnya pekerjaan mereka yaitu memberikan konsumen kepuasan dalam

memenuhi kebutuhannya.

6. Physical Evidence/Bukti fisik

Bukti fisik yang dimiliki oleh penyedia jasa yang ditujukan kepada konsumen

sebagai usulan nilai tambah konsumen. Physical Evidence dapat mempengaruhi

konsumen dalam pengambilan keputusan seperti fisik bangunan gedung, bukti

kepemilikan barang, bangunan fisik pendukung lainya seperti ruang tunggu yang

nyaman, rest room yang bersih, lahan parkir yang luas, tata ruang dan tata letak

ruang kerja yang nyaman.

7. Proses, proses penyajian jasa.

Proses merupakan gabungan semua aktifitas yang umumnya terdiri atas prosedur,

jadwal pekerjaan, mekanisme, aktivitas, dan hal hal rutin, dimana jasa dihasilkan

dan disampaikan kepada konsumen. Semakin efektif prosedur yang diterapkan

perusahaan akan membantu proses penyampaian jasa yang lebih cepat dan dapat

memberikan kepuasan kepada konsumen.

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

31

Menurut Hurriyati dalam bukunya Bauran Pemasaran dan Loyalitas

Konsumen (2005: 50) marketing mix, yaitu bauran pemasaran yang terdiri dari 4 P:

Product, Price, Promotion dan Place. Untuk perusahaan Jasa ditambah 3 P lagi,

yaitu: People, Physical Evidence dan Process.

1) Produk Jasa (The Service Product)/P1

Produk jasa merupakan suatu kinerja penampilan, tidak berwujud dan cepat

hilang, lebih dapat dirasakan daripada dimiliki, serta lebih dapat berpartisipasi

aktif dalam proses mengkonsumsi jasa tersebut. Apa yang ditawarkan

menunjukan sejumlah manfaat yang dapat pelanggan dapatkan dari pembelian

suatu barang atau jasa, sedangkan sesuatu yang ditawarkan tersebut dapat dibagi

menjadi empat kategori, yaitu:

a. Barang nyata

b. Barang nyata yang disertai dengan jasa

c. Jasa utama yang disertai dengan barang dan jasa tambahan

d. Murni jasa

2) Price/Tarif Jasa/P2

Penentuan harga merupakan hal yang paling kritis dalam bauran pemasaran jasa

karena harga menentu kan pendapatan dari suatu usaha/bisnis. Keputusan

penentuan harga berkaitan erat dengan penentuan nilai/manfaat yang dapat

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

32

diberikan kepada pelanggan dan memainkan peranan penting dalam gambaran

kualitas jasa. Strategi penentuan harga dalam perusahaan jasa dapat

menggunakan penentuan tarif premium pada saat permintaan tinggi dan tarif

diskon pada saat permintaan menurun selain itu tarif spesifik yang akan

ditetapkan akan bergantung pada tipe pelanggan yang menjadi tujuan pasar

tersebut (Huriyati, 2010: 51).

3) Place/Service Location/P3

Lokasi berhubungan dengan keputusan yang dibuat oleh perusahaan mengenai

dimana tingkat interaksi yang terlibat. Terdapat tiga macam tipe interaksi antara

penyedia jasa dan pelanggan yang berhubungan dengan pemilihan lokasi, yaitu :

a. Pelanggan mendatangi penyedia jasa

b. Penyedia jasa mendatangi pelanggan, atau

c. Penyedia jasa dan pelanggan melakukan interaksi melalui perantara

Untuk tipe interaksi dimana pelanggan mendatangi penyedia jasa, letak lokasi

menjadi sangat penting dan menentukan. Didalam interaksi ini penyedia jasa

yang menginginkan pertumbuhan dapat mempertimbangkan menawarkan jasa

mereka dibeberapa lokasi. Jika penyedia jasa mendatangi pelanggan maka letak

lokasi menjadi tidak begitu penting. Sementara dalam penyediaan jasa

menggunakan perantara dalam berinteraksi, maka letak lokasi dapat diabaikan

meskipun beberapa media perantara memerlukan interaksi fisik antara mereka

dengan pelanggan.

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

33

Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan lokasi diantaranya :

a. Akses, lokasi yang mudah dijangkau sarana transportasi umum

b. Visibilitas, lokasi yang dapat dilihat dengan jelas

c. Lalu lintas, yang perlu dipertimbangkan banyaknya yang lalu lalang dapat

memberikan peluang besar terjadinya impulse buying, kepadatan dan

kemacetan lalu lintas dapat pula menjadi hambatan .

d. Tempat parkir yang luas dan aman

e. Ekspansi, tersedia tempat yang cukup untuk perluasan usaha dikemudian hari

f. Lingkungan, daerah sekitar mendukung atas jasa yang ditawarkan

g. Persaingan, lokasi pesaing

h. Peranturan pemerintah baik pusat maupun daerah

4) Promotion/Promosi/P4

Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program

pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk bila konsumen belum

mengetahui dan mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan

berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.

Menurut Huriyati dalam bukunya Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen

(2005:58) mengemukakan: “Tujuan utama dari promosi adalah

menginformasikan, mempengaruhi dan membujuk serta mengingatkan pelanggan

sasaran tentang perusahaan dan bauran pemasarannya.”

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

34

Masih menurut Huriyati (2005:59) bahwa: “secara umum bentuk-bentuk promosi

memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan

berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus tersebut sering

disebut bauran promosi (promotion mix), diantaranya” :

a. Personal selling, adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan

calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon

pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga

mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.

b. Mass selling, merupakan pendekatan yang menggunakan media komunikasi

untuk menyampaikan informasi kepada khalayak ramai dalam satu waktu.

Ada dua bentuk utama mass selling, yaitu periklanan dan publisitas.

Periklanan merupakan salah satu bentuk promosi yang paling banyak

digunakan perusahaan dalam mempromosikan produknya. Iklan adalah

bentuk komunikasi tidak langsung, yang didasarkan pada informasi tentang

keunggulan produk atau keuntungan suatu produk yang disusun sedemikian

rupa sehingga menimbulkan rasa menyenangkan yang akan mengubah

pikiran seseorang untuk melakukan pembelian. Publisitas adalah bentuk

penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, yang

mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk hal

tersebut. Publistas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang

terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra suatu produk yang

bersangkutan.

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

35

c. Promosi Penjualan (sales promotion) adalah bentuk persuasi langsung melalui

penggunaan berbagai insentif yang dapat diatur untuk merangsang

pembelian produk dengan segera dan atau meningkatkan jumlah barang yang

dibeli pelanggan.

d. Hubungan Masyarakat (public relation) merupakan upaya komunikasi

menyeluruh dari suatu perusahaan untuk mempengaruhi persepsi, opini,

keyakinan, dan sikap berbagai kelompok terhadap perusahaan tersebut.

Kelompok yang dimaksud terdiri dari karyawan dan keluarganya, pemegang

saham, pelanggan, orang-orang yang tinggal disekitar organisasi, pemasok,

perantara, pemerintah, serta media masa. Kegiatan public relation sendiri

meliputi press relations, product publicity, corporate communication,

lobbying dan counselling.

e. Direct Marketing, adalah sistem pemasaran yang bersifat interaktif, yang

memanfaatkan satu atau beberapa media iklan untuk menimbulkan respon

yang terukur dan atau transaksi di sembarang lokasi. Dalam direct

marketing komunikasi promosi ditujukan langsung kepada konsumen

individual agar pesan-pesan tersebut ditanggapi konsumen bersangkutan,

baik melalui telepon, pos atau dengan datang langsung ke tempat pemasar.

f. Word of Mouth, komunikasi dari mulut ke mulut merupakan salah satu ciri

khusus dari promosi dalam bisnis jasa. Pelanggan seringkali memperhatikan

dengan teliti penyerahan jasa dan kemudian meceritakan pengalamanya pada

pelanggan potensial lainnya. Sebagai hasil dari pengalaman dari interaksi

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

36

dan menilai kualitas jasa tersebut, pelanggan dapat menjadi tertarik atau

dapat pula tidak kembali lagi. Positif dan negatifnya komunikasi word of

mouth akan berpengaruh pada luasnya pengguna jasa/pelanggan.

5) People/Orang/P5

Orang (people) adalah semua pelaku yang memainkan peranan dalam penyajian

jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Elemen dari people adalah

pegawai perusahaan, konsumen, dan konsumen lain dalam lingkungan jasa.

Semua sikap dan tindakan karyawan, bahkan cara berpakaian karyawan dan

penampilan karyawan mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen dan

keberhasilan penyampaian jasa. Perilaku orang-orang yang terlibat langsung ini

sangat penting dalam mempengaruhi mutu jasa yang ditawarkan dan image

perusahaan yang bersangkutan. Elemen people ini memiliki 2 aspek diantaranya:

a. Service people; untuk organisasi jasa, service people biasanya memegang

jabatan ganda yaitu mengadakan jasa dan menjual jasa tersebut. Melalui

pelayanan yang baik, cepat, ramah, teliti dan akurat dapat menciptakan

kepuasan dan kesetiaan pelanggan terhadap perusahaan yang akhirnya akan

meningkatkan nama baik perusahaan.

b. Customer; merupakan hubungan diantara para pelanggan, pelanggan dapat

memberikan persepsi kepada nasabah lain, tentang kualitas jasa yang pernah

diperolehnya dari perusahaan. Keberhasilan dari perusahaan jasa berkaitan

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

37

erat dengan seleksi, pelatihan, motivasi dan manajemen dari sumber daya

manusia.

6) Physical Evidence/Sarana Fisik/P6

Sarana fisik merupakan suatu hal yang secara nyata turut mempengaruhi

keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan produk jasa yang

ditawarkan. Unsur-unsur yang termasuk didalam sarana fisik antara lain

bangunan fisik, peralatan, perlengkapan, logo, warna dan barang-barang lainnya

yang merupakan satu kesatuan dengan service yang diberikan.

7) Process/Proses/P7

Proses adalah semua prosedur aktual, mekanisme, dan aliran aktifitas yang

digunakan untuk menyampaikan jasa. Elemen proses ini mempunyai arti suatu

upaya perusahaan dalam menjalankan dan melaksanakan aktifitasnya untuk

memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumennya. Untuk perusahaan jasa,

kerjasama antara unit kerja pemasaran dan operasional sangat penting dalam

elemen proses ini, terutama dalam melayani segala kebutuhan dan keinginan

konsumen.

Seluruh aktivitas kerja adalah proses, proses melibatkan prosedur-prosedur,

tugas-tugas, jadwal-jadwal, mekanisme-mekanisme, aktifitas-aktifitas dan rutinitas-

rutinitas dengan apa produk/barang/jasa disalurkan ke pelanggan. Pentingnya elemen

Page 22: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

38

proses ini khususnya dalam bisnis jasa disebabkan oleh persediaan jasa yang tidak

dapat disimpan.

2.1.5. Perilaku Konsumen

Konsumen memiliki perilaku pembelian yang berbeda dalam mengambil

keputusan untuk mengkonsumsi atau menggunakan suatu produk atau jasa dan

memiliki proses yang berbeda-beda satu sama lain, hal tersebut dikarenakan produk

atau jasa tersebut ada yang memang dibutuhkan dan ada yang dinginkan.

Definisi perilaku konsumen menurut Engel et al (2001: 3) “perilaku konsumen

adalah tindakan langsung untuk mendapatkan, mengkonsumsi, dan menghabiskan

produk dan jasa, termasuk proses keputusan yang mendahului dan mengikuti

tindakan ini.”

Menurut Kotler dan Amstrong (2000: 3) mendefinisikan “perilaku konsumen

adalah perilaku pembelian konsumen akhir, baik individu maupun rumah tangga yang

membeli produk untuk konsumsi personal.”

Sementara itu Mowen et al (2001: 6) mengemukan bahwa perilaku konsumen

adalah studi tentang unit pembelian (buying units) dan proses pertukaran (exchange

process) yang melibatkan perolehan, konsumsi dan pembuangan barang dan jasa,

pengalaman, serta ide-ide.”

Page 23: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

39

Ratih Hurriyati (2010: 68) menyimpulkan bahwa perilaku konsumen berkaitan

erat dengan proses pengambilan keputusan untuk menggunakan barang atau jasa

memuaskan kebutuhannya.

Manusia sebagai mahluk ekonomi akan selalu berusaha memaksimalkan

kepuasannya dan selalu bertindak rasional. Para konsumen akan berusaha

memaksimalkan kepuasannya selama kemampuan finansialnya memungkinkan.

Mereka umumnya memiliki pengetahuan alternatif produk yang dapat memuaskan

kebutuhan mereka.

Para pemasar (pihak manajemen) harus dapat memahami konsumen melalui

pengalaman penjualan yang dilakukan setiap hari kepada mereka, faktor dominan apa

yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian? Tujuan pembelian

dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti faktor sikap orang lain dan keadaan

tidak terduga, atau jasa juga dipengaruhi oleh jasa-jasa ekonomi, teknologi, politik

dan budaya serta karakteristik konsumen itu sendiri. Hal ini merupakan landasan

bagi pihak manajemen untuk mengetahui dan memahami konsumen.

Titik tolak memahami konsumen adalah model rangsangan-tanggapan

(stimulus-response model). Rangsangan pemasaran dan lingkungan masuk kedalam

kesadaran konsumen. Karakteristik dan proses pengambilan keputusan konsumen

menghasilkan keputusan pembelian tertentu. Berikut bagan mengenai proses

pengambilan keputusan pembeliani sebagai berikut :

Page 24: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

40

Gambar 2.2

Proses Pengambilan Keputusan Pembelian

Mengenali Kebutuhan

Pencarian Informasi

Evaluasi Alternatif

Keputusan Membeli

Perilaku Pasca Pembelian

Sumber : Nugroho J. Setiadi, 2008

Stimulus pemasaran dan stimulus pemasaran lainnya masuk ke dalam

kesadaran pembeli. Kemudian dilajutkan kepada karakteristik nasabah dan proses

keputusan nasabah. Pada tahapan inilah sebenarnya proses yang paling menentukan

itu terjadi dimana nasabah berupaya untuk memutuskan membeli atau tidaknya

membeli suatu produk dan jasa bank tertentu. Dari proses diatas, pada akhirnya

menghasilkan keputusan membeli yang tentunya didasarkan pada rangsangan-

rangsangan pemasaran yang mempengaruhinya.

Perilaku konsumen menurut Huriyati (2010: 67) terdiri dari :

a. Model perilaku konsumen

Model perilaku konsumen Mowen dan Minor (2001: 26) teridiri dari 5

komponen utama yaitu unit pembelian, proses pertukaran, strategi pemasaran,

pengaruh individu dan pengaruh lingkungan. Pemasar digunakan secara luas dalam

model ini untuk menciptakan pertukaran dengan para konsumen melalui

implementasi strategi pemasaran yang dirancang untuk mencapai sasaran konsumen

dan keuntungan jangka panjang. Untuk mengembangkan strategi pemasaran

Page 25: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

41

dilakukan analisis lingkungan guna mengantisipasi kemungkinan adanya dampak dari

pengaruh lingkungan dan kemudian menggunakan riset pasar untuk mendapatkan

informasi mengenai konsumen. Berdasarkan analisis individu dan riset ini,

perusahaan menciptakan strategi positioning dan segmentasi serta

mengimplemenatasikanya melalui bauran pemasaran.

Model perilaku konsumen menurut Kotler dan Amstrong (2009: 214), pemasaran

dan rangsangan lain mempengaruhi perusahaan pembeli dan menimbulkan tanggapan

tertentu dari pembeli. Rangsangan pemasaran untuk pembelian produk terdiri dari 4

P untuk produk fisik dan 7 P untuk produk jasa, yaitu: produk, harga, tempat,

promosi, orang, proses, dan bukti fisik. Ransangan lain adalah kekuatan-kekuatan

utama dalam lingkungan, yaitu: ekonomi, teknologi, politik, dan budaya.

Rangsangan-rangsangan ini mempengaruhi pembeli dan berubah menjadi tanggapan

pembeli untuk memutuskan pilihan produk atau jasa, merk, toko, waktu dan jumlah.

Untuk merancang strategi bauran pemasaran yang baik, pemasar harus memahami

apa yang menjadi tanggapan pembeli.

b. Model perilaku konsumen jasa

Pada hakikatnya kebutuhan konsumen akan mengalami perubahan dalam

hidupnya sejalan dengan perubahan sosial, ekonomi, dan budaya yang terjadi pada

lingkungan dimana mereka hidup. Perubahan tersebut akan mempengaruhi perilaku

konsumen (consumer behaviour) yaitu dalam mengambil keputusan pembelian atau

penggunaan suatu produk barang dan jasa.

Page 26: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

42

Menurut Zeithaml dan Bitner (2000: 570) berpendapat bahwa tahapan-tahapan

yang dilakukan konsumen dalam pengambilan keputusan dan mengevaluasi jasa yang

ditawarkan dapat dibagi menjadi empat bagian sebagai berikut :

1). Pencarian sumber-sumber informasi

2). Penilaian berbagai alternatif jasa

3). Pembelian dan penggunaan

4). Evaluasi pasca pembelian

Dari tahapan-tahapan pengambilan keputusan pembelian oleh konsumen,

tahapan tersebut menunjukan proses yang alamiah dalam proses tersebut dimulai dari

pencarian informasi, mengolah berbagai alternatif, proses pembelian dan pengunaan

jasa serta yang terakhir adalah proses evaluasi pasca pembelian. Dalam hal ini

industri perbankan harus bisa mengambil peran dalam mempengaruhi proses

pengambilan keputusan pembelian tersebut dengan memberikan informasi sebanyak-

banyaknya kepada konsumen sehingga konsumen memiliki informasi yang lengkap

dan bisa mengambil keputusan dengan cepat untuk memilih produk yang di tawarkan.

Dalam proses pemberian informasi ini setidaknya bank harus bisa menutup peluang

konsumen mencari alternatif informasi lainya.

2.1.6. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku Pembelian Jasa

Pilihan pembelian konsumen merupakan hasil dari suatu proses komplek yang

saling mempengaruhi dari faktor-faktor budaya, sosial, pribadi dan faktor psikologis

yang merupakan faktor internal, dan berguna bagi pemasar untuk mengidentifikasi

Page 27: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

43

para pembeli yang mungkin memiliki minat paling besar terhadap suatu produk.

Faktor internal merupakan faktor-faktor yang berkaitan secara langsung dengan diri

(karakteristik) konsumen, sebagian besar adalah faktor-faktor yang tidak dapat

dikendalikan oleh pemasar. Menurut Kotler dan Amstrong (2001:197), faktor-faktor

yang mempengaruhi tingkah laku konsumen itu terdiri dari budaya, sosial, pribadi,

dan psikologi. Yang digambarkan seperti dalam gambar berikut :

Gambar 2.3

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkah Laku Konsumen

Sementara menurut Nugroho J. Setiadi (2008: 11), beberapa faktor yang

mempengaruhi perilaku konsumen tersebut diantaranya :

Page 28: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

44

1. Faktor Budaya, yang terdiri dari kultur, sub-kultur dan kelas sosial. Faktor-

faktor budaya mempunyai pengaruh yang paling luas dan mendalam terhadap

perilaku konsumen.

2. Faktor sosial, terdiri dari kelompok acuan, keluarga, peran dan status sosial.

3. Faktor Pribadi terdiri dari umur, pekerjaan, ekonomi, gaya hidup, kepribadian

dan konsep diri.

4. Faktor Psikologi, terdiri atas motivasi, persepsi, pengetahuan, sikap dan

kepercayaan.

Faktor psikologis yang merupakan faktor internal, dan berguna bagi pemasar

untuk mengidentifikasi para pembeli yang mungkin memiliki minat paling besar

terhadap suatu produk.

Faktor eksternal teridiri dari stimulasi pemasaran yaitu pengendalian yang

dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan atau lainnya diluar karakteristik

nasabah. Yang dimaksud faktor eksternal disini adalah faktor-faktor yang

mempengaruhi dan berhubungan diluar diri konsumen.

Menurut Hurriyati (2010: 94), dalam bukunya Bauran Pemasaran, faktor-faktor

yang mempengaruhi perilaku pembelian jasa diantaranya:

Page 29: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

45

a. Faktor Kebudayaan

Faktor budaya memberikan pengaruh paling luas dalam tingkah laku konsumen.

Pemasar harus mengetahui peran yang dimainkan oleh budaya, subbudaya, dan kelas

sosial pembeli.

1) Budaya adalah penyebab paling mendasar dari keinginan dan tingkah laku

individu. Budaya kumpulan nilai-nilai dasar, persepsi, keinginan dan tingkah

yang dipelajari oleh seorang anggota masyarakat dari keluarga dan lembaga

penting lainnya. Setiap kelompok atau masyarakat mempunyai suatu budaya,

dan pengaruh budaya pada tingkah laku membeli bervariasi amat besar dari

negara ke negara. Pemasar selalu mencoba menemukan pergeseran budaya agar

dapat mengetahui produk baru yang mungkin diinginkan.

2) Sub-budaya setiap budaya terdiri dari beberapa subbudaya yang lebih kecil, atau

kelompok orang yang mempunyai sistem nilai sama berdasarkan pada

pengalaman hidup dan situasi. Subbudaya termasuk nasionalitas, agama,

kelompok ras, dan wilayah geografi.

3) Kelas sosial, hampir setiap masyarakat mempunyai semacam bentuk struktur

kelas sosial. Kelas sosial adalah kelompok masyarakat yang relatif permanen

dan teratur dengan para anggotanya menganut nilai-nilai, minat dan tingkah laku

yang serupa.

Page 30: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

46

b. Faktor-faktor Sosial

Tingkah laku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial, seperti

kelompok kecil, keluarga, serta peran dari status sosial konsumen.

1) Kelompok

(a) Kelompok Keanggotaan, tingkah laku seseorang dipengaruhi oleh banyak

kelompok kecil. Kelompok yang mempunyai pengaruh langsung dan

merupakan kelompok primer yang mempunyai interaksi reguler tapi

informal seperti; keluarga, tetangga, dan rekan sekerja. Beberapa

merupakan kelompok sekunder yang mempunyai interaksi lebih formal dan

kurang reguler.

(b) Keluarga acuan, berfungsi sebagai titik perbandingan atau acuan langsung

(tatap muka) atau tidak langsung dalam membentuk sikap atau tingkah laku

seseorang. Orang seringkali dipengaruhi oleh kelompok acuan yang

dimana ia sendiri tidak menjadi anggotanya. Didalam kelompok acuan ada

pemuka pendapat yaitu orang yang karena keterampilan, pengetahuan,

kepribadian atau karakteristik lain yang special memberi pengaruh pada

yang lainnya.

2) Keluarga

Anggota keluarga dapat sangat mempengaruhi tingkah laku pembeli.

Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang paling penting dalam

masyarakat dan telah diteliti secara mendalam, pemasar tertarik dalam peran dan

pengaruh suami, isteri, dan anak-anak pada pembelian produk dan jasa.

Page 31: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

47

3) Peran Status

Seseorang menjadi anggota banyak kelompok-keluarga, klub, organisasi.

Posisinya dalam setiap kelompok dapat ditentukan dalam bentuk peran dan status.

Peran terdiri dari aktivitas yang diharapkan dilakukan seseorang yang menurut orang-

orang yang ada disekitarnya. Setiap peran membawa status yang mencerminkan

penghargaan yang diberikan oleh masyarakat. Orang seringkali memilih produk yang

menunjukan statusnya dalam masyarakat.

c. Faktor-faktor Pribadi

(1) Umur dan Tahap daur hidup

Selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi seringkali berhubungan

dengan umur. Proses membeli juga dibentuk oleh tahap daur hidup

keluarga, tahap-tahap yang mungkin dilalui oleh keluarga sesuai dengan

kedewasaanya. Pemasar seringkali menentukan sasaran pasar dalam bentuk

tahap daur hidup dan mengembangkan produk yang sesuai rencana

pemasaran untuk setiap tahap.

(2) Pekerjaan

Pekerjaan seseorang mempengaruhi proses pembelian barang dan jasa yang

dibelinya. Pemasar berusaha mengenali akan produk dan jasa mereka.

(3) Situasi ekonomi

Page 32: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

48

Situasi ekonomi akan mempengaruhi pilihan produk. Pemasar produk yang

peka terhadap pendapatan mengamati kecenderungan dalam pendapatan

pribadi, tabungan, dan tingkat minat.

(4) Gaya hidup

Orang yang berasal dari subbudaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama

mungkin mempunyai gaya hidup yang jauh berbeda. Gaya hidup adalah

pola kehidupan seseorang yang diwujudkan dalam psikografik-nya. Gaya

hidup mencakup sesuatu yang lebih dari sekedar kelas sosial atau

kepribadian seseorang, gaya hidup menampilkan pola beraksi dan

berinteraksi seseorang secara keseluruhan di dunia.

(5) Kepribadian dan konsep diri

Kepribadian setiap orang yang jelas mempengaruhi tingkah laku

membelinya. Kepribadian biasanya diuraikan dalam arti sifat-sifat seperti

rasa, percaya diri, dominasi, kemudahan bergaul, otonomi, mempertahankan

diri, kemampuan menyesuaikan diri, dan keagresifan.

Dasar konsep diri adalah bahwa apa yang dimiliki seseorang memberi

kontribusi dan mencerminkan identitas mereka.

Page 33: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

49

d. Faktor Psikologis

(1) Motivasi

Motif/dorongan adalah kebutuhan yang cukup menekan untuk mengarahkan

seseorang mencari kepuasan. Kebutuhan berubah menjadi motif kalau

merangsang sampai tingkat intensitas mencukupi.

(2) Persepsi

Seseorang yang termotivasi siap untuk bertindak. Bagaimana orang

bertindak dipengaruhi oleh persepsinya mengenai situasi. Dua orang dengan

motivasi yang sama dan dalam situasi yang sama mungkin mengambil

tindakan yang jauh berbeda. Persepsi adalah proses yang dilalui orang

dalam memilih, mengorganisasikan, dan menginterpretasikan informasi guna

membentuk gambaran berarti mengenai dunia. Orang juga dapat

membentuk persepsi berbeda dari rangsangan yang sama karena tiga macam

proses penerimaan indera: perhatian yang selektif, distorsi selektif, dan

ingatan selektif.

(3) Pengetahuan

Dorongan merupakan rangsangan kuat internal yang menyebabkan adanya

tindakan, Dorongan menjadi motif kalau diarahkan pada obyek rangsangan.

Pentingnya praktik dan teori pengetahuan bagi pemasar adalah mereka dapat

membentuk permintaan akan suatu produk dengan menghubungkannya

dengan dorongan yang kuat, menggunakan petunjuk yang membangkitkan

motivasi, dan memberikan pembenaran positif.

Page 34: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

50

(4) Keyakinan dan Sikap

Keyakinan adalah pemikiran deskriptif yang dimiliki seseorang mengenai

sesuatu. Pemasar tertarik pada keyakinan bahwa orang merumuskan

mengenai produk dan jasa spesifik, karena keyakinan ini menyusun citra

produk dan merek yang mempengaruhi tingkah laku membeli.

Manusia mempunyai sikap terhadap agama, politik, pakaian, musik,

makanan dan hampir segala sesuatu yang lain.

Dalam penelitian ini peneliti tidak akan mengkaji keseluruhan faktor-faktor

tersebut di atas, pembahasan yang berhubungan dengan faktor internal ini akan

tertuju pada pembahasan sub budaya yang mencakup agama, sejauhmana faktor

keyakinan seseorang mempengaruhi perilaku seseorang dalam mengambil keputusan

pembelian.

Agama yang dianut konsumen bisa mempengaruhi keputusannya untuk

menggunakan suatu produk. Faktor keagaman ini dapat menjadi penentu

keberhasilan pemasaran produk, misalnya labelisasi halal atau haram terhadap suatu

produk makanan, riba atau tidaknya terhadap sistem bunga dalam sistem yang

diterapkan perbankan konvensional.

Page 35: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

51

2.2. Perbankan Syariah di Indonesia

2.2.1. Sekilas Perbankan Syariah di Indonesia

Pengembangan system perbankan syariah di Indonesia dilakukan dalam

kerangka dual banking system atau system perbankan ganda dalam kerangka

Arsitektur Perbankan Indonesia (API), untuk menghadirkan alternatif jasa perbankan

yang semakin lengkap kepada masyarakat Indonesia. Secara bersama-sama, system

perbankan syariah dan perbankan konvensional secara sinergis mendukung mobilisasi

dana masyarakat secara lebih luas untuk meningkatkan kemampuan pembiayaan bagi

sektor-sektor perekonomian nasional.

Karakteristik system perbankan syariah yang beroperasi berdasarkan prinsip

bagi hasil memberikan alternative system perbankan yang saling menguntungkan

bagi masyarakat dan bank, serta menonjolkan aspek keadilan dalam bertransaksi,

investasi yang beretika, mengedepankan nilai-nilai kebersamaan dan persaudaraan

dalam berproduksi, dan menghindari kegiatan spekulatif dalam bertransaksi

keuangan. Dengan menyediakan beragam produk serta layanan jasa perbankan yang

beragam dengan skema keuangan yang lebih bervariatif, perbankan syariah menjadi

alternative system perbankan yang kredibel dan dapat diminati oleh seluruh golongan

masyarakat Indonesia tanpa terkecuali.

Dengan telah diberlakukanya Undang-Undang No.21 Tahun 2008 tentang

Perbankan Syariah, maka pengembangan industri perbankan syariah nasional

Page 36: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

52

semakin memiliki landasan hukum yang memadai dan akan mendorong

pertumbuhannya secara lebih cepat lagi.

1) Kebijakan Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia

Untuk memberikan pedoman bagi stakeholders perbankan syariah dan

meletakan posisi serta cara pandang Bank Indonesia dalam mengembangkan

perbankan syariah di Indonesia pada tahun 2002 telah menerbitkan Cetak Biru

Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia. Dalam penyusunannya, telah

mempertimbangkan berbagai aspek secara komprehensif antara lain kondisi actual

industry perbankan syariah nasional beserta perangkat-perangkat terkait, trend

perkembangan industry perbankan syariah di dunia internasional dan perkembangan

system keuangan syariah nasional yang mulai mewujud.

Cetak Biru Pengembangan Perbankan Syariah di Indonesia memuat visi, misi

dan sasaran pengembangan perbankan syariah serta sekumpulan inisiatif strategis

dengan prioritas yang jelas untuk menjawab tantangan utama dan mencapai sasaran

dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, yaitu pencapaian pangsa pasar perbankan

syariah yang signifikan melalui pendalaman peran perbankan syariah dalam aktivitas

keuangan nasional, regional dan internasional dalam kondisi mulai terbentukanya

integrasi dengan sector keuangan syariah lainnya.

Dalam jangka pendek, perbankan syariah nasional lebih diarahkan pada

pelayanan pasar domestik yang potensinya masih sangat besar. Dengan kata lain,

Page 37: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

53

perbankan syariah nasional harus sanggup untuk menjadi pemain domestic yang

memiliki kualitas layanan dan kinerja yang bertaraf internasional.

Adapun visi, misi dan sasaran yang ditetapkan Bank Indonesia adalah sebagai

berikut :

Tabel. 2.2. Visi, Misi dan Sasaran Pengembangan Perbankan Syariah Nasional Bank Indonesia

Visi Pengembangan Perbankan Syariah Nasioanl

Terwujudnya system perbankan syariah yang sehat, kuat dan istiqamah terhadap prinsip syariah dalam kerangka keadilan, kemaslahatan dan keseimbangan, guna mencapai masyarakat yang sejahtera secara material dan spiritual (falah)

Misi Pengembangan Perbankan Syariah Nasional

Mewujudkan iklim yang kondusif untuk pengembangan perbankan syariah yang kompetitif, efisien dan memenuhi prinsip kehati-hatian, yang mampu mendukung sector riil melalui kegiatan berbasis bagi hasil dan transaksi riil, dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.

Sumber : Bank Indonesia, 2008

Sasaran Pengembangan Perbankan Syariah Nasional Bank Indonesia:

1) Terpenuhinya prinsip syariah dalam operasional perbankan syariah 2) Diterapkanya prinsip kehati-hatian dalam operasional perbankan syariah 3) Terciptanya system perbankan syariah yang kompetitif dan efisien 4) Terciptanya stabilitas sistemik serta terealisasinya kemanfaatan bagi masyarakat

luas 5) Meningkatnya kualitas SDM dan tersedianya SDM secara memadai untuk

mendukung pertumbuhan 6) Optimalnya fungsi sosial Bank Syariah melalui perannya dalam memfasilitasi

keterkaitan antara voluntary sector dengan pemberdayaan ekonomi rakyat (dhu’afa, usaha mikro dan kecil)

Page 38: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

54

Strategi pengembangan perbankan syariah nasional :

Tabel. 2.3. Strategi Pengembangan Perbankan Syariah Nasional

Phase 1 (2002-2004) Meletakan fondasi pertumbuhan Phase 2 (2005-2009) Memperkuat Struktur Industri Phase 3 (2010-2012) Memenuhi standar keuangan dan mutu

pelayanan internasional Phase 4 (2013-2015) Menuju integrasi dengan lembaga kuangan

syariah lainya Sumber : Bank Indonesia, 2008

Pada akhirnya, system perbankan syariah yang ingin diwujudkan oleh Bank

Indonesia adalah perbankan syariah yang modern, yang bersifat universal, terbuka

bagi seluruh masyarakat Indonesia tanpa terkecuali. Hanya dengan cara demikian,

maka upaya pengembangan system perbankan syariah akan senantiasa dilihat dan

diterima oleh segenap masyarakat Indonesia sebagai bagian dari solusi atas berbagai

permasalahan yang ada dalam mengembangkan dunia usaha.

2) Grand Strategy Pengembangan Pasar Perbankan Syariah

Sebagai langkah konkrit upaya pengembangan perbankan syariah di

Indonesia, maka Bank Indonesia telah merumuskan sebuah Grand Strategi

Pengembangan Pasar Perbankan Syariah, sebagai strategi komprehensif

pengembangan pasar yang meliputi aspek-aspek strategis yaitu penetapan visi 2010

sebagai industry perbankan syariah terkemuka di ASEAN, pembentukan citra baru

perbankan syariah nasional yang bersifat inklusif dan universal, pemetaan pasar

secara lebih akurat, pengembangan produk yang lebih beragam, peningkatan layanan,

Page 39: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

55

serta strategi komunikasi baru yang memposisikan perbankan syariah sebagai

alternatif aktifitas keuangan masyarakat.

2.2.2 Produk dan Jasa Perbankan Syariah

Perbankan syariah dalam operasionalnya menerapkan prinsip syariah yang

bersumber dari hukum Islam, khususnya aturan muamalat yang mengatur hubungan

antara bank dengan pihak lain dalam rangka penghimpunan dan penyaluran dana

masyarakat.

Saat ini menurut beberapa orang warga masyarakat yang ditemui penulis

memiliki persepsi bahwa pelaksanaan operasional bank syariah sama dengan bank

konvensional. Bank Syariah berbeda dari bank konvensional hanya dari nama atau

merek dan pada penerapan akad pada setiap transaksi yang dilakukan dengan

nasabahnya, persepsi tersebut berkembang hanya sebatas pada tataran masyarakat

yang belum benar-benar menggunakan produk perbankan syariah. Sebenarnya

pendapat dan persepsi beberapa warga masyarakat tersebut tidak sepenuhnya benar

karena pada pelaksanaannya bank-bank syariah benar-benar diawasi oleh suatu

Dewan Pengawas Syariah, dimana tugas utamanya adalah menjaga kemurnian

pelaksanaan syariah dalam pelaksanaan perbankan syariah.

Page 40: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

56

2.2.2.1 Produk Penyaluran Dana

Produk penyaluran dana/pembiayaan merupakan produk inti perbankan

syariah dalam mencari keuntungan yang akan dibagi hasilkan dengan para pemilik

dana/penyimpan dana di Bank. Secara garis besar produk pembiayaan terbagi dalam

empat kategori yang dibedakan berdasarkan tujuan penggunaannya yaitu:

a. Pembiayaan dengan prinsip Jual Beli

Prinsip jual beli dilaksanakan sehubungan dengan adanya perpindahan

kepemilikan barang atau benda (transfer of property). Tingkat keuntungan bank

ditentukan di depan dan menjadi bagian dari harga atas barang yang dijual.

Transaksi jual beli dapat dibedakan berdasarkan bentuk pembayarannya dan

waktu penyerahan barangnya yakni pembiayaan murabahah, pembiayaan salam

dan pembiayaan istisna.

b. Pembiayaan dengan prinsip sewa (ijarah)

Transaksi ijarah dilandasi adanya perpindahan manfaat, objek transaksinya

adalah jasa. Pada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang yang

disewakanya kepada nasabah. Karena itu dalam perbankan syariah dikenal ijarah

muntahhiyah bittamlik (IMBT), sewa yang diikuti dengan berpindahnya

kepemilikan. Harga sewa dan harga jual disepakati pada awal perjanjian.

Page 41: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

57

c. Pembiayaan dengan prinsip bagi hasil

(1) Pembiayaan Musyarakah

Pembiayaan musyarakah dilandasi oleh adanya keinginan para pihak yang

bekerja sama untuk meningkatkan nilai asset yang mereka miliki secara

bersama-sama. Secara spesifik bentuk kontribusi dari pihak yang

bekerjasama dapat berupa dana, barang perdagangan, kewiraswastaan,

kepandaian/skill, kepemilikan/ property, peralatan/ equipment, dan barang-

barang lainya yang dapat dinilai dengan uang. Ketentuan lainya adalah

semua modal disatukan untuk dijadikan modal proyek musyarakah dan

dikelola secara bersama-sama, setiap pemilik modal berhak turut serta

dalam menentukan kebijakan usaha yang dijalankan oleh pelaksana proyek.

(2) Pembiayaan Mudharabah

Pembiayaan mudharabah adalah bentuk kerjasama antara dua pihak atau

lebih dimana pemilik modal (shahib al-maal) mempercayakan sejumlah

modal kepada pengelola (mudharib) dengan suatu perjanjian pembagian

keuntungan. Bentuk ini menegaskan kerjasama dalam panduan kontribusi

100% modal dari pemilik modal dan keahlian dari mudharib. Transaksi

jenis ini tidak mensyaratkan adanya wakil dari shahib al-maal dalam

manajemen proyek. Sebagai seorang kepercayaan, mudharib harus

bertindak hati-hati dan bertanggungjawab untuk setiap kerugian yang

terjadi akibat kelalaian.

Page 42: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

58

d. Pembiayaan dengan akad pelengkap

Akad pelengkap dimaksudkan untuk memudahkan pelaksanaan pembiayaan,

akad pelengkap ini tidak ditujukan untuk mencari keuntungan, dalam akad

pelengkap ini dibolehkan untuk meminta pengganti biaya-biaya yang dikeluarkan

untuk melaksanakan akad ini. Yang termasuk akad pelengkap diantaranya

hiwalah (alih hutang piutang), Rahn (gadai), Qard/pinjaman uang, wakalah

(perwakilan) pemberian kuasa dari nasabah kepada bank, serta kafalah (Garansi

Bank) dengan tujuan untuk menjamin pembayaran suatu kewajiban pembayaran.

2.2.2.2. Produk Penghimpunan Dana

Merupakan produk dalam menggalang penghimpunan dana masyarakat

dalam bentuk rekening Koran, tabungan dan deposito. Prinsip syariah yang

diterapkan dalam penghimpunan dana masyarakat adalah prinsip wadi’ah dan

mudharabah.

a. Prinsip Wadiah: diterapkan pada produk rekening Koran, dimana bank sebagai

pihak yang dititipi bertanggunjawab atas keutuhan harta titipan sehingga ia boleh

memanfaatkan harta titipan tersebut.

b. Prinsip Mudharabah: dalam aplikasinya penyimpan dana bertindak sebagai

shahib al maal dan bank sebagai mudharib (pengelola). Dana shahib al maal

tersebut dapat digunakan bank untuk melakukan fungsi intermediasi dengan

menyalurkan dana masyarakat tersebut pada aktifitas yang produktif. Dari hasil

Page 43: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

59

usaha ini akan dibagi hasilkan kepada pemilik dana berdasarkan nisbah yang

disepakati.

2.2.2.3. Produk Jasa

Selain menjalankan fungsinya sebagai intermediaries antara pihak yang

membutuhkan dana dengan pihak yang memiliki dana, bank syariah dapat pula

melakukan berbagai pelayanan jasa perbankan kepada nasabahnya dengan mendapat

imbalan berupa sewa atau keuntungan/fee, jasa perbankan syariah diantaranya sharf

(jual beli valuta asing) dan ijarah (sewa) antara lain penyewaan kotak simpanan

(SDB) dan jasa tata laksana administrasi dokumen (custodian), bank mendapat

imbalan dari sewa tersebut.

2.2.3 Teknologi Informasi Perbankan

Pengertian Sistem Teknologi Informasi menurut Kadir (2005:9) dalam

bukunya pengenalan teknologi informasi mendefinisikan teknologi informasi adalah

system yang terbentuk sehubungan dengan penggunaan Teknologi Informasi.

Komponen yang digunakan dalam teknologi informasi meliputi 3 komponen

diantaranya perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan komponen

orang (brainware).

Page 44: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

60

Menurut Jogiyanto (2005:7) dalam, Sistem Teknologi Informasi, teknologi

informasi adalah teknologi komputer, teknologi telekomunikasi dan teknologi apapun

yang dapat memberikan nilai tambah untuk organisasi.

Masih menurut Jogiyanto (2005:18), teknologi informasi memiliki peran yang

sangat vitral dan membantu proses pengambilan keputusan yang cepat di dalam suatu

organisasi diantaranya:

a) Efisiensi: proses pengolahan transaksi oleh manusia digantikan dengan sistem

teknologi informasi, peran efisiensi lainnya di capai dengan PCS (process control

system) yang menggantikan manusia dengan teknologi di proses produksi.

b) Efektifitas: dapat dicapai dengan SIM, DSS, GSS, GIS, ES, EIS, dan ANN.

Sistem-sistem teknologi informasi ini menyediakan informasi bagi para manager

di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan mereka dengan

lebih efektif. Lebih efektif karena pengambilan keputusan didasarkan dengan

informasi yang akurat, tepat waktu dan relevan.

c) Komunikasi dan kolaborasi dicapai dengan menerapkan OAS (Office

Automation System) yang akan mengintegrasikan pengguna sistem teknologi

informasi termasuk para manager secara elektronik. Peningkatan komunikasi

dicapai dengan menggunakan e-mail dan chat. Peningkatan kolaborasi dicapai

dengan menggunakan video conference dan teleconference.

d) Untuk meningkatan daya kompetisi, peran ini dicapai dengan menggunakan

strategic information system (SIS). SIS merupakan sistem-sistem teknologi

Page 45: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

61

informasi dan teknologi informasi apapun di dalam organisasi untuk

mengimplementasikan strategi untuk keunggulan kompetisi.

Masih menurut Jogiyanto (2005: 42) Perbankan Elekronik/E-banking adalah

salah satu sektor yang terpengaruh oleh perkembangan teknologi informasi dan

komunikasi. Penggunaan teknologi informasi dan komunikasi di sektor perbankan

nasional relatif lebih maju dibandingkan sektor lainnya. Perbankan elektronik

mencakup wilayah yang luas dari teknologi yang berkembang pesat akhir-akhir ini,

beberapa diantaranya terkait dengan layanan perbankan di garis depan, seperti ATM

dan komputerisiasi (sistem) perbankan, dan beberapa kelompok lainnya bersifat garis

belakang, yaitu teknologi-teknologi yang digunakan oleh lembaga keuangan,

merchant, atau penyedia jasa transaksi.

Berbagai jenis teknologi informasi perbankan menunya Jogiyanto (2005: 67)

diantaranya meliputi:

Anjungan Tunai Mandiri (Automated Teller Machine)

Sistem Aplikasi Perbankan (Banking Application System)

Sistem Penyelesaian Bruto Waktu-Nyata (Real-Time Gross Settlement

System)

Perbankan Daring (Internet Banking)

Sistem Kliring Elektronik Sumber : http://mycopypast.blogspot.com/

Page 46: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

62

Bank Indonesia sendiri lebih sering menggunakan istilah Teknologi Sistem

Informasi Perbankan untuk semua terapan teknologi informasi dan komunikasi dalam

layanan perbankan, atau lebih populer dengan istilah perbankan elektronik (electronic

banking)

Saat ini menurut pengalaman empiris penulis bahwa sebagian besar layanan

perbankan elektronik terkait langsung dengan rekening bank. Jenis perbankan

elektronik yang tidak terkait rekening biasanya berbentuk nilai moneter yang

tersimpan dalam basis data atau dalam sebuah kartu (cip dalam kartu pintar). Dengan

semakin berkembangnya teknologi dan kompleksitas transaksi, berbagai jenis

perbankan elektronik semakin sulit dibedakan karena fungsi dan fiturnya cenderung

terintegrasi atau mengalami konvergensi. Sebagai contoh, sebuah kartu plastik

mungkin memiliki magnetic strip yang memungkinkan transaksi terkait dengan

rekening bank, dan juga memiliki nilai moneter yang tersimpan dalam sebuah chip.

Berdasarkan informasi diatas penulis menyimpulkan bahwa teknologi

informasi perbankan di Indonesia dewasa ini mengalami kemajuan yang luar biasa,

dimana nasabah bisa malakukan transaksi secara online dengan bank lainya baik

dalam satu kota maupun antar kota seluruh Indonesia secara real time baik melalui

ATM, mobile banking, internet banking, phone banking dan lain-lain. Dimana

sebelumnya transaksi tersebut memerlukan waktu yang cukup lama dan biaya yang

Page 47: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

63

cukup besar. Pemanfaatan teknologi informasi benar-benar dirasakan oleh nasabah

yang menggunakan jasa perbankan saat ini.

Dengan teknologi perbankan tersebut telah menjadikan transaksi perbankan

semakin mobile yang pada ujungnya mempercepat transaksi sektor riil menjadi lebih

mudah dan mempercepat perpindahan arus dana, barang dan jasa antar daerah.

Dampak lainnya masyarakat dimanapun semakin melek dengan teknologi informasi

perbankan yang semakin memanjakan nasabahnya.

2.3 Kerangka Pemikiran

Dengan memperhatikan fakta yang ada, perbankan syariah di Indonesia dimulai

sejak tahun 1991 dengan lahirnya Bank Muamalat Indonesia. Regulasi yang

dikeluarkan baik oleh pemerintah maupun oleh Bank Indonesia semakin lengkap dan

sangat kondusif untuk mendukung pertumbuhan perbankan syariah dengan potensi

market yang sangat besar dimana mayoritas masyarakat Indonesia adalah muslim.

Namun potensi market tersebut belum menjadi real demand bagi perbankan syariah

yang terlihat dari market share yang dikuasai oleh perbankan syariah secara nasional

baru mencapai kurang dari 3% dibanding perbankan konvensional.

Market share perbankan syariah yang masih sangat kecil menunjukkan adanya

gap yang cukup besar antara perbankan syariah dengan minat warga Muhammadiyah

dalam memilih produk perbankan syariah. Dengan demikian memerlukan

Page 48: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

64

indentifikasi dan analisis lebih mendalam mengenai bauran pemasaran produk

perbankan syariah pada warga Muhammadiyah Kota Bandung.

Dalam proses pembelian atau pemilihan produk, seorang konsumen akan

dipengaruhi oleh beberapa faktor ekternal untuk mengambil keputusannya

menggunakan suatu produk atau jasa. Faktor eksternal dikenal pula dengan bauran

pemasaran, menurut Ratih Hurriyati (2010: 40) yang mengutip dari Kotler terdapat

7P bauran pemasaran yang meliputi produk, price, place, promotion, people, Physical

evidence, dan proses yang dapat mempengaruhi konsumen dalam pengambilan

keputusan pembelian. Selain faktor tersebut konsumen dalam mengambil keputusan

pembelian menggunakan juga motif pembelian. Terdapat dua buah motif dalam

melakukan proses pembelian yaitu adanya motif rasional dan motif emosional. Motif

rasional lebih mengandalkan akal sehat, layak tidaknya membeli suatu produk

berdasarkan pertimbangan perhitungan yang tepat, logik dan dapat diperhitungkan

secara matematis untung ruginya menggunakan produk tersebut. Sedangkan motif

emosional lebih mengedepankan perasaan dalam pengambilan keputusannya tanpa

memperhitungkan untung ruginya. Konsumen dalam hal memilih perbankan syariah

secara emosional dilandasi oleh prinsip-prinsip perbankan syariah yang tidak

menggunakan system bunga dalam setiap transaksinya karena memandang konsep

bunga sebagai riba, dimana dalam ajaran agama Islam riba merupakan praktek yang

diharamkan atau dilarang.

Page 49: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

65

Dengan demikian diperlukan analisis lebih lanjut mengenai bagaimana bauran

pemasaran produk perbankan syariah pada warga muhammadiyah di kota Bandung.

Dengan landasan pelarangan system riba dalam aktifitas perbankan maka

seharusnya secara otomatis warga Muhammadiyah akan memilih perbankan syariah

dalam melaksanakan transaksi perbankan. Faktanya bahwa perbankan syariah yang

ada saat ini khususnya di kota Bandung belum menjadi daya tarik warga

Muhammadiyah dalam memilih untuk bertransaksi dengan perbankan maka penulis

memandang masih ada hal-hal lain yang memerlukan analisis lebih lanjut mengenai

masih rendahnya warga Muhammadiyah menggunakan jasa perbankan syariah, dalam

hal ini penulis ingin menganalisis dari sudut pandang bauran pemasaran produk

perbankan syariah pada warga Muhammadiyah kota Bandung. Kehadiran perbankan

syariah tidak secara otomatis membuat warga Muhammadiyah beralih menggunakan

produk dan jasa perbankan syariah.

Dengan landasan teori dari Philip Kotler (2009: 23) dalam bukunya Manajemen

Pemasaran akan membantu penulis dalam menganalisa bauran pemasaran produk

perbankan syariah pada warga Muhammadiyah di kota Bandung yang akan

digunakan dalam penelitian ini.

Ketujuh teori bauran pemasaran menurut Kotler (2009: 23) tersebut adalah:

a) Produk perbankan yang dapat memenuhi kebutuhan konsumen akan menjadikan

konsumen loyal menggunakan produk tersebut dan secara otomatis konsumen

Page 50: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

66

tersebut akan menjadi marketing yang handal bagi perbankan yang memiliki

produk tersebut. Konsumen akan mengajak rekan-rekannya untuk menggunakan

suatu produk bank karena pengalamanya puas dengan produk tersebut.

b) Place, atau lokasi perbankan yang strategis akan mendorong konsumen untuk

membeli produk. Tidak hanya lokasi yang strategis namun meliputi pula jaringan

kantor cabang yang luas akan mempermudah konsumen dalam menjangkau

jaringan transaksi.

c) Price, faktor harga merupakan faktor yang sensitif bagi konsumen, dengan harga

yang kompetitif dan benefit yang banyak maka persaingan memperebutkan

pangsa pasar akan bisa di menangkan.

d) Promotion, adalah faktor yang tidak kalah penting dalam mengenalkan produk

perbankan syariah kepada masyarakat luas. Faktor ini merupakan faktor yang

mengkomunikasi antara pemilik produk dengan konsumen, dengan penyampaian

promosi yang tepat akan memudahkan produk tersebut mudah diterima dan

dikenal masyarakat.

e) People, faktor people merupakan faktor utama dalam pengambilan keputusan

pembelian, selain itu people sebagai pelaku yang memainkan peranan dalam

penyajian jasa sehingga dapat mempengaruhi persepsi pembeli. Faktor people

terdiri dari pegawai perusahaan, konsumen dan konsumen lain dalam lingkungan

jasa. Faktor people sebagai karyawan dari penjual jasa segala sikap dan tindakan

Page 51: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

67

karyawan bersangkutan mempunyai pengaruh terhadap persepsi konsumen atau

kebehasilan penyampaian jasa/produk yang dijual.

f) Physical evidence, Faktor sarana fisik, secara nyata turut mempengaruhi

keputusan konsumen untuk membeli dan menggunakan jasa yang ditawarkan.

Sarana fisik yang memadai dan representatif dapat menjadi daya tarik konsumen

untuk mengetahui lebih jauh sebelum mengambil keputusan untuk membeli.

g) Process, faktor proses, sangat erat kaitannya dengan pelayanan yang diberikan,

cepat dan akurat merupakan keinginan yang didambakan oleh konsumen.

Prosedur internal perusahaan atau standar operating procedure/SOP yang simple,

prudent dan tidak berbelit turut mempengaruhi budaya dan pelayanan kepada

konsumen.

Atas dasar tersebut diatas, maka penulis membuat kerangka pemikiran

penelitian seperti terlihat pada gambar 2.4.

Gambar 2.4.

Kerangka Pemikiran

Page 52: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN …media.unpad.ac.id/thesis/170620/2007/170620070006_2_2857.pdf · bank syariah disebabkan karena ketidaktahuan tentang produk dan jasa

68

2.4 Hipotesis

Berdasarkan identifikasi masalah dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan,

maka hipotesis kerja dalam penelitian ini adalah :

“Bauran pemasaran produk perbankan syariah pada warga Muhammadiyah kota

Bandung belum diterapkan secara maksimal dan konsisten oleh perbankan.”