21
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL PENELITIAN 2.1 Kajian Pustaka Penelitian tentang persepsi wisatawan terhadap sebuah destinasi pariwisata telah banyak di lakukan oleh beberapa peneliti-peneliti sebelumnya dalam kurung waktu lima tahun terakhir. Kajian pustaka dalam penelitian ini bersumber dari beberapa jurnal Nasional dan Internasional. Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, berfokus pada penilaian wisatawan terhadap tingkat kepuasan wisatawan, dan penilaian wisatawan mancanegara terhadap fasilitas umum di kawasan pariwisata (Salam, 2011; Nurjaya, 2012). Penelitian tentang penilaian terhadap kualitas pelayanan departemen front office dan kajian tentang potensi dan penilaian masyarakat serta wisatawan terhadap pengembangan ekowisata (Murianto, 2014; Kanca dan Wijaya, 2015). Penelitian lain yaitu penilaian terhadap kualitas pelayanan di sebuah hotel, penilaian wisatawan terhadap potensi daerah wisata, dan penilaian wisatawan terhadap destinasi pariwisata. (Campos dan Marodin, 2012; Towoliu dan Takaendengan, 2015). Terakhir penelitian tentang pengembangan suatu destinasi pariwisata (Ibrahim, 2015). Penelitian mereka memberikan penjelasan- penjelasan baru tentang persepsi wisatawan terhadap destinasi pariwisata, potensi destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia maupun Mancanegara serta pengembangan suatu destinasi pariwisata. Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan penelitian di atas terdapat kesamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah pada topik penelitian membahas 10

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN MODEL

PENELITIAN

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian tentang persepsi wisatawan terhadap sebuah destinasi pariwisata

telah banyak di lakukan oleh beberapa peneliti-peneliti sebelumnya dalam kurung

waktu lima tahun terakhir. Kajian pustaka dalam penelitian ini bersumber dari

beberapa jurnal Nasional dan Internasional.

Penelitian-penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, berfokus pada

penilaian wisatawan terhadap tingkat kepuasan wisatawan, dan penilaian

wisatawan mancanegara terhadap fasilitas umum di kawasan pariwisata (Salam,

2011; Nurjaya, 2012). Penelitian tentang penilaian terhadap kualitas pelayanan

departemen front office dan kajian tentang potensi dan penilaian masyarakat serta

wisatawan terhadap pengembangan ekowisata (Murianto, 2014; Kanca dan

Wijaya, 2015). Penelitian lain yaitu penilaian terhadap kualitas pelayanan di

sebuah hotel, penilaian wisatawan terhadap potensi daerah wisata, dan penilaian

wisatawan terhadap destinasi pariwisata. (Campos dan Marodin, 2012; Towoliu

dan Takaendengan, 2015). Terakhir penelitian tentang pengembangan suatu

destinasi pariwisata (Ibrahim, 2015). Penelitian mereka memberikan penjelasan-

penjelasan baru tentang persepsi wisatawan terhadap destinasi pariwisata, potensi

destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia maupun Mancanegara serta

pengembangan suatu destinasi pariwisata.

Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan penelitian di atas terdapat

kesamaan dan perbedaan. Persamaannya adalah pada topik penelitian membahas

10

Page 2: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

11

tentang persepsi dan ekspektasi wisatawan, khusus penelitian yang dilakukan oleh

Ibrahim tentang pengembangan destinasi pariwisata merupakan penelitian

terdahulu yang dilakukan di destinasi pariwisata Lakey-Hu’u. Perbedaannya

yaitu, Ibrahim meneliti tentang strategi pengembangan destinasi pariwisata

Lakey-Hu’u dengan menggunakan analisis SWOT (Strengths, weaknesses,

opportunities, threats). Perbedaan yang lainnya yaitu, belum ada yang meneliti

tentang kondisi komponen penentu destinasi pariwisata, persepsi dan ekspektasi

wisatawan terhadap kualitas komponen destinasi pariwisata. Serta program

improvisasi komponen-komponen destinasi pariwisata Lakey-Hu’u Kabupaten

Dompu Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Penelitian yang dilakukan oleh Salam (2011) berjudul “Persepsi dan

Tingkat Kepuasan Wisatawan Terhadap Museum Balla Lompoa Kabupaten

Gowa” secara umum penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan

menggunakan purpposive sampling, teknik pengumpulan data adalah wawancara

dan dokumentasi. Metode analisis data menggunakan interpretative approach.

Hasil dari penellitian ini menunjukkan bahwa persepsi wisatawan terhadap

Museum Balla Lompoa Gowa secara keseluruhan cukup bagus, persepsi yang

paling tinggi terdapat pada koleksi yang dimiliki oleh Museum.

Nurjaya (2012) dengan penelitiannya yang berjudul “Persepsi Wisatawan

MancanegaraTerhadap Fasilitas Umum di Kawasan Pariwisata Ubud”. Penelitian

yang dilakukan oleh Nurjaya bertujuan untuk mengidentifikasi persepsi

wisatawan mancanegara terhadap fasilitas umum yang terdapat di Kawasan

Pariwisata Ubud seperti akses jalan, fasilitas pembelanjaan, transporasi dan kantor

Page 3: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

12

post. Metode analisis data menggunakan skala likert, metode pengumpulan data

yaitu wawancara, dokumentasi, observasi, dan kuesioner. Berdasarkan hasil

penelitian yang dilakukan Nurjaya didapatkan bahwa persepsi wisatawan

mancanegara terhadap fasilitas umum di Kawasan Pariwisata Ubud secara

keseluruhan cukup baik. Tetapi ada variabel yang mendapatkan penilaian buruk

dari wisatawan yaitu kantor post dengan nilai 2,59. penilaian yang buruk tersebut

diakibatkan oleh pelayanan yang diberikan masih kurang maksimal.

Murianto (2014) dengan penelitiannya yang berjudul “Potensi dan

Persepsi Masyarakat Serta Wisatawan Terhadap Pengembangan Ekowisata di

Desa Aik Berik, Lombok Tengah”. Penelitian ini bertujuan untuk

mengidentifikasi potensi atraksi ekowisata dan aktivitas yang dapat

dikembangkan di desa Aik Belik serta meneliti persepsi masyarakat serta

wisatawan terhadap pengembangan sebagai destinasi ekowisata. Teknik

pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara mendalam, kuesioner, dan

dokumentasi. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling

untuk masyarakat dan convenience sampling untuk wisatawan. Analisis data

menggunakan metode deskriptif kualitatif. Hasil penelitian ini adalah potensi

sumber daya alam yang dapat dijadikan daya tarik ekowisata yaitu panorama

persawahan, panorama perkebunan, dan air terjun. Wisatawan masih kurang puas

terkait dengan pembangunan sarana dan prasarana di Desa Aik Berik karena

masih kurang memadai. Persepsi masyarakat dan wisatawan terhadap

pengembangan ekowisata terdiri dari persepsi positif dan negatif. Persepsi positif

yaitu pengembangan jalur trakking Gunung Rinjani, pelestarian ekosistem, dll.

Page 4: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

13

Persepsi negatif ditunjukkan kepada fasilitas yang kurang memadai seperti

pembangunan hotel dan restoran, aksesibilitas jalan, dan keamanan daya tarik

wisata Desa Aik Berik.

Menurut Kanca dan Wijaya (2015) yang melakukan penelitian tentang

“Persepsi Wisatawan Mancanegara Terhadap Kualitas Pelayanan Kantor Depan di

Nusa Dua Beach Hotel & Spa Bali”. Penelitian ini didasarkan pada peran front

office yang dikenal sebagai kesan pertama dan terakhir wisatawan. Tujuan

penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi wisatawan asing terhadap kualitas

pelayanan front office di Nusa Dua Beach Hotel & Spa Bali. Data penelitian ini

adalah data kualitatif dan kuantitatif yang berasal dari observasi, studi pustaka dan

kuesioner. Sampel berjumlah 85 responden wisatawan asing dan teknik

pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Analisis yang digunakan

adalah uji validitas dan reliabilitas, Importance-Performance analysis dan skala

likert. Hasilnya menunjukkan bahwa persepsi wisatawan asing terhadap kualitas

pelayanan front office di Nusa Dua Beach Hotel & Spa Bali memuaskan.

Dalam penelitian Campos dan Marodin (2012) yang berjudul “Perceptions

Of Quality And Expectations Of Hotel Services”. Bertujuan untuk menganalisis

tingkat kepuasan tamu hotel dari kesenjangan yang ada antara persepsi dan

harapan terhadap layanan yang diterima di hotel-hotel di Kota Natal, Brazil.

Metode pengumpulan data wawancara dan penyebaran kuesioner terhadap 1440

tamu di 6 hotel-hotel mewah. Pengumpulan data dilakukan dua tahap, tahap

pertama pada saat tamu check-in di hotel dan tahan kedua pada saat tamu check-

out dari hotel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa persepsi dan ekspektasi

Page 5: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

14

wisatawan terhadap kualitas pelayanan hotel-hotel di kota Natal, Brazil secara

keseluruhan memuaskan dan melampaui harapan dari wisatawan.

Towoliu dan Takaendengan (2015) dalam jurnalnya yang berjudul

“Perception of Tourist towards the Potential Development of Tumpa Mountain

Area as Integrated Ecotourism, Manado, North Sulawesi Province”. Bertujuan

untuk menentukan persepsi wisatawan terhadap pengembangan potensi ekowisata

yang terintegrasi. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dan

dijelaskan dalam bentuk presentase angka serta penyebaran kuesioner. Analisis

data menggunakan skala likert dan dikombinasikan dengan analisis tingkat

kepentingan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa rata-rata responden

menjawab baik dengan kisaran skor antara 3,5 sampai 4,2. Ini berarti responden

berpendapat bahwa setiap indikator; alam, sosial-budaya dan infrastruktur yang

ada di wilayah Gunung Tumpa masih dalam kondisi baik. Di tingkat perhatian

responden menjawab antara 3,6 sampai 4,6 dengan kategori penting. Ini berarti

responden berharap bahwa keadaan lingkungan yang baik akan selalu terjaga dan

terkait dengan pengembangan obyek wisata yang sangat cocok untuk

dikembangkan sebagai ekowisata. Kesimpulannya, indikator dianggap baik dan

penting untuk dikembangkan sebagai kawasan ekowisata terpadu.

Penelitian terakhir yaitu Ibrahim (2015) yang berjudul “Pengembangan

Pantai Lakey-Hu’u Sebagai Destinasi Pariwisata Berkelanjutan di Kabupaten

Dompu, Nusa Tenggara Barat”. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji dan

merumuskan faktor penghambat dan pendorong pengembangan Pantai Lakey-

Hu’u. Kemudian menganalisis partisipasi stakeholder dalam mengembangkan

Page 6: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

15

Pantai Lakey-Hu’u dan strategi pengembangan pantai Lakey-Hu’u sebagai

destinasi pariwisata berkelanjutan. Penelitian ini menggunakan analisis data

deskriptif kualitatif dan analisis SWOT. Data penelitian dikumpulkan melalui

observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi. Hasil analisis terhadap faktor

penghambat dan faktor pendukung pengembangan Pantai Lakey-Hu’u adalah

sebagai berikut: faktor penghambat: sumber daya manusia belum memadai dan

keamanan. Adapun faktor pendorong yaitu keanekaragaman atraksi wisata antara

lain: wisata minat khusus, wisata alam, dan wisata sejarah/budaya. Strategi

Pengembangan Pantai Lakey-Hu’u sebagai destinasi pariwisata berkelanjutan

dianalisis dengan pendekatan analisis SWOT, menghasilkan strategi-strategi

sebagai berikut: Strategi SO (strength opportunities) yaitu pemberdayaan

masyarakat melalui pelatihan, pengembangan dan penggalian sejarah dan budaya,

dan menjaga sumber mata air. Strategi WO (weakness opportunities) yaitu:

Strategi pengembangan sarana pendukung aktivitas wisata, strategi

mengembangkan aksessibilitas dan akomodasi, strategi penghijauan, promosi

destinasi pariwisata bekerjasama dengan stakeholders, dan strategi

memaksimalkan anggaran pengembangan destinasi pariwisata melalui kerjasama.

Strategi ST (strength threath) yaitu: Strategi membuat aturan/perda khusus

destinasi pariwisata Lakey-Hu’u. Strategi WT (weakness threath) yaitu: Strategi

melakukan penyuluhan kepada masyarakat setempat, strategi mengupayakan

adanya pasar untuk kebutuhan hotel/restoran di destinasi pariwisata, strategi

pengembangan SDM dalam bidang pariwisata melalui pelatihan, dan strategi

peningkatan pengawasan terhadap kegiatan wisata.

Page 7: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

16

2.2 Konsep

Konsep dalam penelitian ini adalah beberapa pengertian dasar yang secara

langsung maupun tidak langsung terkait dengan penelitian ini. Sumber bacaan

yang relevan untuk mendukung penelitian ini sangat diperlukan sebagai sumber

kritik agar nilai keilmuan penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan sebagai

karya ilmiah. Sebagai sumber kepustakaan yang relevan adalah sebagai berikut:

2.2.1 Ekspektasi Wisatawan

Kata ekspektasi berasal dari bahasa Inggris, yang berarti expectation atau

expectancy. Bila diterjemahkan langsung kedalam bahasa Indonesia berarti

harapan atau tingkat harapan. Secara sederhana pengertian ekspektasi adalah

harapan (Widodo, 2013).

Dalam uraian yang di kemukakan oleh Aldo (2012), dalam bahasa Inggris,

kita dapat menerjemahkan harapan dari kata hope dan expectation. Kedua kata ini

kelihatannya sama, namun dalam pemahamannya adalah berbeda. Hope dan

expextation adalah dua kata yang sering membuat bingung karena kesamaan

dalam konotasinya. Sebenarnya ada beberapa perbedaan antara kedua kata dan

istilah tersebut.

Expectations sering dicirikan untuk sebuah keinginan yang tidak

terpenuhi. Di sisi lain hope bukan tentang keinginan yang terpenuhi. Hope selalu

mengenai sesuatu yang mungkin terjadi. Sedangkan Expectations lebih luas

bahkan sebagian besar mengenai sesuatu yang tidak mungkin terjadi (sulit

terjadi). Pemahaman ini paling tidak menurut ukuran kondisi seseorang pada saat

Page 8: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

17

ini terhadap sesuatu yang diinginkan dapat terjadi di masa depan. Ini adalah salah

satu perbedaan utama dari keduanya.

Hope adalah semua tentang imajinasi yang sangat mungkin terjadi

sedangkan expectation sering menyangkut imajinasi yang berlebihan dan sulit

terjadi. Expectations membuat orang seolah-olah dapat mengendalikan hidupnya

karena gairah dan obsesi, sementara hope adalah chance (kesempatan) atau

probabilitas dimana seseorang cenderung pasrah.

Expectation adalah pola pikir yang jauh lebih aktif bila dibandingkan

dengan hope. Hal ini karena fakta menunjukan bahwa ketika seseorang berharap

(hope) akan sesuatu, orang tersebut kadang lebih berserah diri pada takdir

(destiny). Sedangkan dalam kasus Expectation, seseorang mengupayakan segala

upaya untuk menggapai atau merealisasikannya.

Expectation kadang-kadang dapat disamakan dengan keadaan "berharap-

harap cemas". Perbedaan penting lainnya antara hope dan expectation adalah

bahwa expectation mungkin tidak realistis. Di sisi lain hope selalu tentang

sesuatu yang realistis. Dalam pengertian ini terkadang Expectation seolah-olah

merupakan wujud dari Fantasy atau Illusion.

Expectation sering membawa kejutan, sedangkan Hope tidak selalu

membawa kejutan. Hal ini karena Hope melihat suatu kenyataan dan berharap

sesuatu darinya. Di sisi lain karena tidak adanya realitas dalam expectation,

sering berakhir pada sebuah keheranan atau kejutan.

Hasil dari expectation sering membuat kekecewaan sedangkan hope tidak

selalu mengakibatkan kekecewaan. Pikiran seseorang berada dalam keadaan atau

Page 9: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

18

kesiapan dalam hal hope. Di sisi lain pikiran seseorang tidak dalam keadaan siap

untuk menerima kenyataan dalam hal expectation.

Berdasarkan pembahasan yang dikemukakan oleh Aldo diatas, penulis

menyimpulkan bahwa ekspektasi wisatawan merupakan sebuah keinginan atau

harapan seseorang (wisatawan) terhadap sesuatu yang belum terpenuhi.

2.2.2 Destinasi Pariwisata

Semenjak dilakukan studi mengenai pemilihan destinasi banyak terjadi

perbedaan di antara berbagai pendekatan dalam mendefinisikan destinasi.

Destinasi yang di Indonesia juga disebut daerah tujaun wisata (DTW)

didefinisikan secara tradisional sebagai suatu daerah geografi yang dirumuskan

seperti negara, pulau dan sebuah kota Hall (2000) (dalam Budiartha, 2011: 17).

Menurut Undang-Undang Kepariwisataan No. 10. Tahun 2009 (pasal 1

ayat 6) menyatakan bahwa daerah tujuan pariwisata yang selanjutnya disebut

Destinasi Pariwisata adalah kawasan geografis yang berada dalam satu atau lebih

wilayah administratif fasilitas umum, fasilitas pariwisata, aksesibilitas, serta

masyarakat yang saling terkait dan melengkapi terwujudnya pariwisata.

Destinasi merupakan suatu tempat yang dikunjungi dengan waktu yang

signifikan selama perjalanan seseorang dibandingkan dengan tempat lain yang

dilalui selama perjalanan (misalnya daerah transit). (Pitana dan Diarta, 2009:

126). Secara umum Burkat dan Medlik (1981) (dalam Madiun, 2010: 54)

mengetengahkan bahwa yang dimaksud dengan destinasi pariwisata adalah suatu

unit geogafis yang dapat berupa suatu pusat wilayah, suatu desa atau kota, daerah,

pulau, suatu negara atau kontinen. Lebih lanjut Prasiasa (2013: 21)

Page 10: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

19

mengemukakan bahwa destinasi pariwisata merupakan sebuah wilayah, tempat di

mana wisatawan dapat menikmati variasi dari berbagai jenis pengalaman selama

berwisata.

Di daerah tujuan wisatawan membutuhkan layanan jasa untuk menjawab

tiga kebutuhan wisatawan yakni: (a) something to see yaitu sesuatu yang dilihat,

diamati, disaksikan atau ditonton bersifat unik dan atraktif. (b) Something to do:

sesuatu yang ingin dilakukan berupa kegiatan yang menghibur dan

menyenangkan, dan (c) Something to buy: sesuatu yang ingin dibeli sebagai

cendera mata (soevenir) berupa produk yang khas daerah serta mudah di kemas.

Lebih lanjut (Yoeti, 1996) (dalam Budiartha, 2011: 18) mengemukakan bahwa

dengan perkembangan spectrum pariwisata yang makin luas, maka syarat tersebut

masih perlu ditambah, yakni: (d) sesuatu yang dapat dinikmati, yakni hal-hal yang

memenuhi selera dan cita rasa wisatawan dalam arti luas, dan (e) sesuatu yang

berkesan, sehingga mampu menahan wisatawan lebih lama atau mendorong untuk

melakukan kunjungan ulang. Destinasi wisata merupakan salah satu elemen yang

paling penting karena menjadi alasan orang-orang melakukan perjalanan wisata

serta daya tarik wisata yang ada di dalamnya akan menarik kunjungan wisatawan

(Cooper dkk, 1993).

Berdasarkan pendapat dari beberapa ahli tersebut, maka dapat disimpulkan

bahwa destinasi pariwisata adalah sebuah kawasan yang memiliki daya tarik

wisata yang dapat menarik wisatawan untuk berkunjung dalam waktu sementara,

serta terdapat berbagai macam fasilitas-fasilitas penunjang untuk mendukung

jalannya kegiatan kepariwisataan.

Page 11: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

20

Menurut Kusudianto (1996) (dalam Pitana dan Diarta, 2009: 126),

destinasi wisata dapat digolongkan atau dikelompokkan berdasarkan ciri-ciri

destinasi tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Destinasi sumber daya alam, seperti iklim, pantai, hutan

2. Destinasi sumber daya budaya, seperti tempat bersejarah, museum, teater, dan

masyarakat lokal.

3. Fasilitas rekreasi, seperti taman hiburan.

4. Event seperti Pesta Kesenian Bali, Pesta Danau Toba, pasar malam.

5. Aktivitas spesifik, seperti kasino di Genting Highland Malaysia, Wisata

Belanja di Hong Kong.

6. Daya tarik psikologis, seperti petualangan, perjalanan romantis,

keterpencilan.

2.3 Kajian Teori

Penelitian ini dalam mengkaji masalah persepsi dan ekspektasi wisatawan

mancanegara terhadap kualitas komponen destinasi pariwisata Lakey-Hu’u maka

teori yang relevan sebagai alat dan dasar yang digunakan untuk pemetaan masalah

adalah Teori Komponen Produk Wisata dan Teori Persepsi. Berikut uraian,

asumsi dasar dan cara kerja kedua teori tersebut:

2.3.1 Teori Komponen Produk Wisata

Produk wisata bukanlah suatu produk yang nyata, produk ini merupakan

suatu rangkaian jasa yang tidak hanya mempunyai segi-segi yang bersifat

ekonomis, tetapi juga yang bersifat sosial, psikologi dan alam, walaupun produk

Page 12: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

21

wisata itu sendiri sebagian besar dipengaruhi oleh tingkah laku ekonomi

(Suwantoro, 2004). Sebagai komponen yang dinikmati oleh wisatawan di suatu

daya tarik wisata, komponen tersebut wajib terpenuhi yaitu berupa atraksi,

fasilitas dan aksesibilitas yang terdapat pada suatu destinasi pariwisata.

Banyak ahli telah mengemukakan tentang teori komponen-komponen

produk wisata, Menurut Yoeti (2002: 211) bahwa keberhasilan suatu tempat

wisata hingga tercapainnya kawasan wisata sangat tergantung pada 3A yaitu

atraksi (Attraction), mudah dicapai (Accessibilty), dan fasilitas (Amenities).

Mason (2000: 46) (dalam Ariani, 2012) telah membuat rumusan tentang

komponen-komponen produk wisata antara lain: (1) Atraksi, yaitu daya tarik

wisata, baik alam, budaya maupun buatan manusia seperti festival atau pentas

seni. (2) Aksesibilitas, yaitu kemudahan untuk mencapai tempat tujuan wisata. (3)

Amenities yaitu fasilitas untuk memperoleh kesenangan, dalam hal ini dapat

berbentuk akomodasi, kebersihan dan keramahtamahan (tangible and intagible

products). (4) Networking, yaitu jaringan kerjasama yang berkaitan dengan

produk yang ditawarkan baik lokal, nasional maupun internasional.

Menurut Cooper dkk (1993: 84-86) bahwa terdapat empat komponen yang

harus dimiliki oleh sebuah destinasi wisata antara lain: (1). Atraksi/Attraction,

seperti alam yang menarik, kebudayaan daerah yang menawan dan seni

pertunjukkan, (2). Fasilitas/Amenities, seperti tersedianya akomodasi, rumah

makan, dan agen perjalanan, (3). Aksesibilitas/Acces, seperti transportasi lokal

dan tersedianya pelayanan penyewaan mobil, serta tersedianya terminal maupun

bandara untuk mempermudah akses menuju lokasi wisata. (4) Ancillary service

Page 13: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

22

yaitu organisasi kepariwisataan yang dibutuhkan untuk pelayanan wisata seperti

destination marketing management organization, convetional and visitor bureau.

Burkat dan Medlik (1981) (dalam Madiun, 2010: 54) menjelaskan

seberapa penting suatu unit geografis sebagai suatu destinasi pariwisata,

ditentukan oleh tiga faktor utama yaitu; atraksi, aksesibilitas dan fasilitas.

Keseluruhan komponen ini akan sekaligus merefleksikan kualitas dari destinasi

wisata. Lebih lanjut menurut Madiun (2010: 55), dari paparan tersebut tidak

secara eksplisit dijelaskan mengenai partisipasi masyarakat sebagai komponen

penentu keberadaan sebuah destinasi pariwisata. Namun apabila ditelaah secara

mendalam, peranan partisipasi masyarakat sesungguhnya ada pada setiap

komponen yang memungkinkan keberadaan suatu destinasi pariwisata. Dengan

kata lain, menurut Madiun bahwa peranan partisipasi masyarakat sudah dijelaskan

secara implisit dalam pengertian destinasi maupun faktor-faktor yang menentukan

kualitas destinasi pariwisata tersebut. Kriteria tambahan sebagai pelengkap dari

beberapa teori tentang komponen produk wisata yang dikemukakan oleh para ahli

diatas, Madiun (2008: 54) menambahkan satu komponen tambahan yang menjadi

inti dari pengembangan pariwisata itu sendiri yaitu Community Involvement.

Community Involvement merupakan keterlibatan masyarakat dalam

memberikan pelayanan dan hubungan yang tercipta antara wisatawan dan

masyarakat lokal di sebuah destinasi, akan mempengaruhi juga apakah destinasi

tersebut baik atau tidak untuk dikunjungi oleh wisatawan. Lebih lanjut Madiun

menjelaskan keterlibatan masyarakat dalam memberikan pelayanan, masyarakat

di sebuah destinasi harus memiliki tiga kompetensi yaitu knowledge

Page 14: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

23

(pengetahuan), skill (keterampilan berkomunikasi) dan attitude (sikap dan tingkah

laku masyarakat). Ketiga kompetensi tersebut sangat diperlukan dalam

memberikan pelayanan sehingga akan tercipta hubungan baik antara masyarakat

dan wisatawan.

Keseluruhan teori tentang komponen produk wisata yang dikemukakan

oleh para ahli di atas dapat disederhanakan pada Tabel 2.1:

Tabel 2.1

Komponen Produk Wisata

No Nama Komponen Indikator

1 Yoeti

Attraction

Accessibility

Amenities

Ekonomi yang berkelanjutan,

keberlanjutan ekologi, hotel, dan

transportasi

2 Mason

Attraction

Accessibility

Amenities

Networking

Pentas seni, kemudahan menuju tempat

wisata, hotel, kebersihan dan

keramahtamahan, kerjasama antar

stakeholder

3 Cooper

Dkk

Attraction

Amenities

Acces

Ancillary Services

Alam, kebudayaan, kesenian, hotel,

rumah makan, travel agent, alat

transportasi, terminal, bandara dan

organisasi pemerintan maupun non

pemerintah

4 Madiun Community

involvement

Knowledge (pengetahuan), skill

(keterampilan) dan attitude (sikap)

Sumber: Yoeti (2002), Mason (2000), Cooper (1993), Madiun (2008)

Penggunaan teori komponen produk wisata ini bertujuan untuk mengkaji

rumusan masalah pertama yaitu bagaimanakah kondisi komponen penentu

destinasi pariwisata, serta rumusan masalah ketiga yaitu bagaimanakah program

improvisasi komponen-komponen destinasi pariwisata Lakey-Hu’u, Kabupaten

Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat. Berkaitan dengan teori komponen produk

wisata, penulis akan mengambil referensi dari dua pendapat ahli yaitu Madiun

Page 15: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

24

(2008) dan Cooper Dkk (1993). Karena penulis beranggapan bahwa teori yang

dikemukakan oleh kedua ahli tersebut sangat relevan dengan tujuan penulisan.

2.3.2 Teori Persepsi

Terbentuknya persepsi dimulai dengan pengamatan yang melalui proses

hubungan melihat, mendengar, menyentuh, merasakan, dan menerima sesuatu hal

yang kemudian seseorang menseleksi, mengorganisasi, dan menginterpretasikan

informasi yang diterimanya menjadi suatu gambaran yang berarti. Terjadinya

pengamatan ini dipengaruhi oleh pengalaman masa lampau dan sikap sesorang

dari individu. Biasanya persepsi ini hanya berlaku bagi dirinya sendiri dan tidak

bagi orang lain. Selain itu juga persepsi ini tidak bertahan seumur hidup, dapat

berubah sesuai dengan perkembangan pengalaman, perubahan, kebutuhan, dan

sikap dari seseorang baik laki-laki maupun perempuan.

Menurut Kotler (1993: 219) persepsi adalah proses bagaimana seseorang

menyeleksi, mengatur, dan menginterpretasikan masukan-masukan informasi

untuk menciptakan gambaran keseluruhan yang berarti. Persepsi dapat diartikan

sebagai suatu proses kategorisasi dan interpretasi yang bersifat selektif. Adapun

faktor yang mempengaruhi persepsi seseorang adalah karakteristik orang yang

dipersepsi dan faktor situasional.

Menurut Thoha (2003: 154), ada dua faktor yang mempengaruhi persepsi

seseorang yaitu:

1. Faktor internal: Perasaan, sikap, dan kepribadian individu, prasangka,

keinginan, atau harapan, perhatian (focus), proses belajar, keadaan fisik,

gangguan kejiwaan, nilai dan kebutuhan juga minat, dan motivasi

Page 16: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

25

2. Faktor eksternal: latar belakang keluarga, informasi yang diperoleh,

pengetahuan dan kebutuhan sekitar, intensitas, ukuran, keberlawanan,

pengulangan gerak, hal-hal baru dan familiar.

Pendapat lain yang mengemukakan tentang faktor yang mempengaruhi

persepsi (lihat Gaspersz, 1997: 35) yaitu (1) Pengalaman masa lalu dapat

mempengaruhi seseorang karena manusia biasanya akan menarik kesimpulam

yang sama dengan apa yang dia lihat, dengan dan rasakan. (2) Keinginan dapat

mempengaruhi persepsi seseorang dalam hal membuat keputusan. Manusia

cenderung menolak tawaran yang tidak sesuai dengan apa yang dia lihat. (3)

pengalaman dari teman-teman, dimana mereka akan menceritakan pengalaman

yang telah dialaminya. Hal ini jelas mempengaruhi persepsi seseorang.

Menurut Sereno dan Bodaken (1975), persepsi terdiri dari tiga aktivitas

yaitu seleksi, organisasi dan interpretasi. Seleksi sendiri mencakup sensasi dan

atensi sedangkan interpretasi melekat pada organisasi. Ketiga aktivitas tersebut

dapat dirangkum sebagai berikut: (1) Dalam sensasi, melalui pengindraan kita

mengetahui dunia. Sensasi merujuk pada pesan yang dikirimkan ke otak lewat

penglihatan, pendengaran sentuhan, penciuman dan pengecapan. Segala macam

ransangan yang diterima kemudian dikirimkan ke otak. (2) Atensi tidak terelakkan

karena sebelum kita merespon atau menafsirkan kejadian atau ransangan apapun,

kita harus terlebih dahulu memperhatikan kejadian atau ransangan tersebut. Ini

berarti bahwa persepsi mensyaratkan kehadiran suatu objek untuk di persepsi

termaksud orang lain dan juga diri sendiri. (3) Tahap terpenting dalam persepsi

adalah Interpretasi atas informasi yang kita peroleh melalui salah satu atau lebih

Page 17: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

26

indera kita. Namun kita tidak bisa menginterpretasikan makna setiap objek secara

lansung, melainkan menginterpretasikan makna yang kita percayai mewakili

objek tersebut. Jadi pengetahuan yang diperoleh melalui persepsi bukan

pengetahuan mengenai objek sebenarnya, melainkan pengetahuan mengenai

bagaimana tampaknya objek tersebut.

Walgito (2004: 70) faktor-faktor yang berperan dalam persepsi dapat

dikemukakan beberapa faktor, yaitu:

1. Objek yang dipersepsi

Objek menimbulkan stimulus yang mengenai alat indera atau reseptor.

Stimulus dapat datang luar individu yang mempersepsi, tetapi juga dapat

datang dari dalam diri individu yang bersangkutan yang langsung mengenai

syaraf penerima yang bekerja sebagai reseptor.

2. Alat indera, syaraf dan susunan syaraf

Alat indera atau reseptor merupakan alat untuk menerima stimulus, di

samping itu juga harus ada syaraf sensoris sebagai alat untuk meneruskan

stimulus yang diterima reseptor ke pusat susunan syaraf, yaitu otak sebagai

pusat kesabaran. Sebagai alat untuk mengadakan respon diperlukan motoris

yang dapat membentuk persepsi seseorang.

3. Perhatian

Untuk menyadari atau dalam mengadakan persepsi diperlukan adanya

perhatian, yaitu merupakan langkah utama sebagai suatu persiapan dalam

rangka mengadakan persepsi. Perhatian merupakan pemusatan atau kosentrasi

Page 18: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

27

dari seluruh aktivitas individu yang ditujukan kepada sesuatu sekumpul

objek.

Faktor-faktor tersebut menjadikan persepsi individu berbeda satu sama

lain dan akan berpengaruh pada individu dalam mempersepsi suatu objek,

stimulus, meskipun objek tersebut benar-benar sama. Persepsi seseorang atau

kelompok dapat jauh berbeda dengan persepsi orang atau kelompok lain sekalipun

situasinya sama. Perbedaan persepsi dapat diterusi pada adanya perbedaan-

perbedaan individu, perbedaan dalam kepribadian, perbedaan salam sikap atau

motivasi. Pada dasarnya proses terbentuknya persepsi ini terjadi dalam diri

seseorang, namun persepsi juga dipengaruhi oleh pengalamam, proses belajar dan

pengetahuan.

Berdasarkan teori persepsi yang ditulis oleh Sarwono, Reisinger, Turner

(dalam Permana, 2013: 39) dinyatakan bahwa keterlibatan teori persepsi terhadap

masalah penelitian adalah persepsi merupakan suatu bentuk penafsiran dengan apa

saja yang pernah dialami oleh seseorang atau masyarakat, dari bentuk penafsiran

mereka maka akan menghasilkan suatu pandangan untuk melihat tentang daya

tarik atau tujuan tersebut. Penggunaan teori persepsi dalam penelitian ini

bertujuan untuk mengetahui persepsi wisatawan terhadap kualitas komponen

destinasi pariwisata yang terdapat di Lakey-Hu,u.

2.4 Model Penelitian

Penelitian ini diawali dengan melihat perkembangan serta fenomena yang

terjadi di kawasan pariwisata Kabupaten Dompu. Perkembangan pariwisata

Kabupaten Dompu saat ini masih bertumpu pada pariwisata massal dan pariwisata

Page 19: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

28

alternatif. Ada beberapa kawasan pariwisata yang perkembangannya sudah

mengalami peningkatan yaitu Lakey-Hu’u sebagai kawasan pariwisata massal.

Sedangkan kawasan Pulau Satonda dan Taman Nasional Gunung Tambora

merupakan kawasan yang berkonsep pariwisata alternatif.

Perkembangan destinasi pariwisata Lakey-Hu’u yang terus meningkat

tidak diiringi oleh pengelolaan kawasan yang optimal sehingga menimbulkan

fenomena turunya jumlah kunjungan wisatawan di setiap tahunnya, serta

keberadaan unsur-unsur pariwisata yang tidak dikelola secara optimal sebagai

memicu atau penarik untuk mendalami permasalahan tentang topik dalam

penelitian ini yaitu kondisi komponen penentu destinasi pariwisata Lakey-Hu’u,

persepsi dan ekspektasi wisatawan terhadap kualitas komponen destinasi

pariwisata Lakey-Hu’u dan program improvisasi komponen destinasi pariwisata

Lakey-Hu’u.

Beberapa pendekatan konsep dan teori dipakai untuk menggambarkan

serta membahas fenomena masalah yang terjadi. Beberapa konsep tersebut seperti

konsep ekspektasi dan destinasi pariwisata merupakan konsep yang perlu

diterapkan. Selanjutnya teori yang digunakan dalam penelitian ini yaitu teori

komponen produk wisata dan teori persepsi.

Langkah selanjutnya adalah mendeskripsikan kondisi komponen penentu

destinasi pariwisata, menganalisis persepsi dan ekspektasi wisatawan terhadap

kualitas komponen destinasi pariwisata Lakey-Hu’u, serta mendeskripsikan

program improvisasi komponen destinasi pariwisata Lakey-Hu’u. Penelitian ini

menggunakan analisis deskriptif kualitatif, untuk mengukur persepsi dan

Page 20: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

29

eskpektasi wisatawan menggunakan Skala Likert, serta penggunaan metode

statistika yang bertujuan untuk menentukan prioritas tindakan yang harus

dilakukan yaitu analisis kepentingan kinerja (Importance-Performance analysis).

Pengkajian atas indikator-indikator dalam analisis yang dilakukan secara

mendalam sehingga akan menghasilkan penemuan-penemuan yang berkaitan

dengan persepsi dan ekspektasi wisatawan terhadap kualitas komponen destinasi

pariwisata Lakey-Hu’u. Dengan demikian, pembahasan dan temuan-temuan dari

penelitian ini akan dijadikan sebagai kesimpulan yang dapat digunakan sebagai

rekomendasi kepada pemerintah Kabupaten Dompu dan pihak swasta sebagai

pengelola Lakey-Hu’u. Adapun model penelitiannya dapat dilihat pada Gambar

2.1

Page 21: BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, LANDASAN TEORI, DAN … II.pdf · destinasi wisata dan hotel-hotel di Indonesia ... Relevansi penelitian ini dikaitkan dengan ... Konsep dalam penelitian

30

Gambar 2.1

Model Penelitian

Keterangan :

: Pengaruh : Relasi

: Unit Analisis

Teori

1. Komponen Produk wisata

2. Persepsi

Pembahasan dan Temuan-Temuan

Rekomendasi

Analisis Deskriptif Kualitatif

Analisis Data

Masalah

1. Kondisi komponen-komponen penentu

2. Persepsi dan ekspektasi wisatawan

3. Program improvisasi komponen pariwisata

Konsep

1. Ekpektasi Wisatawan

2. Destinasi Pariwisata

Wisatawan Destinasi Pariwisata

Lakey-Hu’u

1. Skala Likert

2. Importance-Performance analysis

(IPA)

Pariwisata Kabupaten Dompu