Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
9
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Remaja
1. Definisi
Menurut Santrock (2003), remaja adalah masa
perkembangan transisi antara masa kanak-kanak dan masa
dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosial
emosional.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa remaja
adalah suatu masa transisi dari anak-anak menuju dewasa
yang ditandai dengan percepatan perkembangan fisik, mental
emosional dan sosial. Menurut Santrock (2003) perubahan
remaja terbagi menjadi 3, yaitu:
a. Proses biologis, mencakup perubahan-perubahan dalam
hakikat fisik individu. Misalnya: gen yang diwariskan dari
orang tua, perkembangan otak, pertambahan tinggi dan
berat badan, keterampilan motorik, dan perubahan
hormonal pada pubertas.
b. Proses kognitif, meliputi perubahan dalam pikiran,
intelegensi dan bahasa individu.
c. Proses sosial-emosional, meliputi perubahan dalam
hubungan dengan manusia lain, dalam emosi, dalam
10
kepribadian dan dalam peran dari konteks sosial dalam
perkembangan.
Dari perubahan-perubahan tersebut, remaja diharapkan
dapat memenuhi tanggung jawab orang dewasa, tetapi antar
pertumbuhan fisik dan pematangan psikisnya masih ada jarak
yang cukup lebar, maka sering kali terdapat kegagalan yang
dialami remaja dalam memenuhi tuntutan sosial. Hal ini
merupakan salah satu penyebab mengapa para remaja lebih
dekat dengan teman sebaya daripada dengan orang
dewasa(Soetjiningsih, 2004)
2. Pembagian Remaja
Menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (Narendra,
Moersintowarti B; dkk, 2002), masa remaja berlangsung melalui
3 tahapan yaitu:
a. Remaja awal (10-14 tahun)
Ditandai dengan peningkatan yang cepat dari pertumbuhan
dan pematangan fisik.
b. Menengah (15-16 tahun)
Ditandai dengan hampir lengkapnya pertumbuhan pubertas,
timbulnya ketrampilan-ketrampilan berpikir yang baru,
peningkatan pengenalan terhadap datangnya masa dewasa
11
dan keinginan untuk memapankan jarak emosional dan
psikologis dengan orang tua.
c. Akhir (17-20 tahun)
Ditandai dengan persiapan untuk peran sebagai orang
dewasa, termasuk klasifikasi dari tujuan pekerjaan dan
internalisasi suatu sistem nilai pribadi.
B. Tidur
1. Definisi
Tidur adalah suatu kondisi seseorang dalam keadaan tanpa
sadar dengan penuh ketenangan dan tanpa kegiatan. Tidur
merupakan urutan siklus yang berulang-ulang, kegiatan
jasmaniah menurun yang berakibat pada badan menjadi lebih
segar (Tarwoto & Wartonah, 2011).
Tidur diyakini dapat memulihkan atau mngistirahatkan fisik
setelah seharian beraktivitas. Tidur merupakan aktivitas yang
melibatkan susunan saraf pusat, saraf perifer, endokrin,
kardiovaskuler, respirasi, dan muskuloskeletal(Tarwoto &
Wartonah, 2011). Tiap kejadian tersebut dapat diidentifikasi
atau direkam dengan elektroensepalogram (EEG) untuk
aktifitas listrik otak, pengukuran tonus otot dengan
menggunakan elektromiogram (EMG), dan elektrokulogram
(EOG) untuk mengukur pergerakan mata.
12
Adapun waktu tidur yang dibutuhkan oleh manusia
berdasarkan usianya(Widya, 2010) adalah sebagai berikut
Umur Tingkat Perkembangan Jumlah Kebutuhan Tidur
3 bulan 1 bulan -1
tahun 1 – 3 tahun 3-6 tahun 6-12 tahun 12-18 tahun 18–40 tahun 40-60 tahun
60 tahun
lebih
Neonates Bayi
Toodler Prasekolah Usia sekolah Remaja Dewasa muda Dewasa
tengah Dewasa tua
16 jam 8-10 jam
10-12 jam 11 jam 10 jam 8,5 jam 7-9 jam 7 jam
6 jam
2. Ritme Sirkardian
Ritme sirkardian (berasal dari bahasa Latin circa diem, atau
“mengenai satu hari”) adalah proses biologis yang muncul
secara teratur, tepatnya berlangsung dalam siklus 24 jam.
Tidur dan bangun, misalnya, muncul secara alami dalam
irama dari pemacu jantung internal yang bekerja dalam siklus
hampir 24 jam. Beberapa fungsi tubuh lainnya, seperti
temperatur tubuh, produksi hormon, dan tekanan darah juga
mengikuti ritme sirkardian(Feldman, 2012).
Suprachiasmatic nucleus (SCN) otak mengendalikan ritme
cirkardian. Ritme circardian pada manusia dikendalikan oleh
tubuh dan dipengaruhi oleh faktor lingkungan misalnya
cahaya, suhu dan psikologis(Feldman, 2012).
13
3. Tahapan Tidur
Menurut Feldman (2012), tidur dapat dibagi menjadi dua
tahapan, yaitu NREM(non-rapid eye movement= gerakan
mata cepat) dan REM(rapid eye movement= gerakan mata
lambat).
a. Tidur NREM
Tahapan tidur ini disebut tidur gelombang lambat (slow
wave sleep--SWS), karena gelombang otak bergerak
dengan sangat lambat. Tidur NREM ditandai dengan
penurunan sejumlah fungsi tubuh, metabolism, kerja otot
dan tanda-tanda vital. Hal lain yang terjadi saat tidur
NREM adalah pergerakan rileks mata saat terpejam dan
berkurangnya mimpi. Tidur NREM dibagi menjadi empat
tahap yang dinilai dari aktivitas elektrik pada otak. Otak
menghasilkan gelombang elektrik dengan gelombang
sistematik yang mengubah tinggi gelombang amplitude
dan kecepatan frekuensi secara teratur. Empat tahap
tersebut yaitu:
1) Tahap 1
Tahap ini memiliki ciri karakteristik yang relatif cepat.
Dihasilkan oleh gelombang amplitude yang rendah dari
otak. Tahapan ini merupakan transisi di antara kondisi
terjaga dan tertidur seperti setengah tidur. Tahapan ini
14
ditandai dengan individu cenderung masih sadar
dengan lingkungannya, aktivitas bola mata melambat,
tonus otot menurun, dan berlangsung sekitar 3-5
menit.
2) Tahap 2
Tahapan ini merupakan tahap tidur lebih dalam dari
kualitas tidur pada tahap 1, dengan pola gelombang
yang lebih lambat, sejalan dengan interupsi sekejap
oleh “sleep spindles”. Tahapan ini ditandai dengan otot
mulai relaksasi, fungsi organ tubuh mulai melambat
dan dapat dibangunkan dengan mudah. Tahapan ini
berlangsung selama 10-20 menit.
3) Tahap 3
Pada tahapan ke-3 kualitas tidur memiliki ciri
karakteristik gelombang otak yang lebih lambat dengan
banyak ketinggian gelombang rendah yang
disebandingkan dengan tidur tahap 2. Tahapan ini
dicirikan dengan relaksasi otot yang menyeluruh serta
penurunan tekanan darah, frekuensi napas dan proses
tubuh lainnya. Tahap ini adalah awal tahap tidur
nyenyak(deep sleep) dan individu cenderung sulit
untuk dibangunkan serta tahapan ini berlangsung
selama 15-30 menit.
15
4) Tahap 4
Pada tahap ini pola gelombang pada otak kita akan
lebih lambat serta teratur, dan pada akhirnya kita
akan kurang peka terhadap stimulasi dari luar. Tahap
4 ditandai dengan perubahan fisiologis, yaitu tonus
otot menurun, sekresi lambung menurun, penurunan
denyut jantung, tekanan darah dan suhu tubuh. Pada
tahap ini individu sulit untuk dibangunkan dan butuh
stimuli intensif. Normalnya berlangsung selama 15-30
menit.
b. Tidur REM
Tidur REM disebut juga tidur paradoks (seseorang dapat
tetap tertidur walupun aktifitas otaknya nyata). Pada
tahapan tidur ini kecepatan jantung bertambah dan
menjadi tidak teratur, tekanan darah meningkat, dan
nafas menjadi tidak beraturan. Tidur REM tidak
senyenyak tidur NREM, karena biasanya pada tahap ini
terjadi mimpi. Selama tidur individu mengalami siklus
tidur yang berulang antara tahap tidur NREM dan REM.
Pada tahap tidur REM, individu sulit untuk dibangunkan
atau justru dapat bangun dengan tiba-tiba(Widya, 2010).
16
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tidur
Menurut Tarwoto dan Wartonah (2011), kualitas dan
kuantitas tidur seseorang dapat dipengaruhi oleh berbagai
faktor, yaitu sebagai berikut:
a) Penyakit
Seseorang yang mengalami sakit memerlukan waktu
tidur lebih dari normal. Namun, keadaan sakit menjadikan
pasien kurang tidur atau tidak dapat tidur. Misalnya pada
pasien dengan gangguan pernapasan seperti asma,
bronchitis, penyakit kardiovaskuler dan penyakit
persarafan.
b) Lingkungan
Lingkungan dapat berpengaruh terhadap tidur seseorang,
misalnya suhu yang tidak nyaman, ventilasi yang buruk,
suara bising dan cahaya terang ataupun gelap. Hal
tersebut dapat berpengaruh pada proses tidur seseorang.
Namun, seiring berjalannya waktu individu dapat
beradaptasi dengan lingkungan sekitar.
c) Motivasi
Motivasi dapat mendorong seseorang untuk tidur
sehingga mempengaruhi proses tidur. Motivasi juga dapat
menimbulkan keinginan untuk tetap bangun dan waspada
menahan kantuk.
17
d) Kelelahan
Kelelahan dapat mempengaruhi proses tidur seseorang.
Kelelahan akibat aktivitas yang tinggi membutuhkan
banyak waktu untuk istirahat dengan tujuan untuk
memulihkan kondisi tubuh. Kelelahan dapat juga
memperpendek periode tidur REM.
e) Kecemasan
Kondisi psikologis pada seseorang dapat menyebabkan
ketegangan dan depresi. Pada keadaan cemas
seseorang dapat meningkatkan norepinefrin (hormon
yang menyebabkan konstriksi arteriol dan meningkatkan
laju metabolisme) pada darah melalui stimulus saraf
simpatis sehingga menganggu tidurnya.
f) Alkohol
mengkonsumsi alkohol yang berlebihan juga dapat
menganggu siklus tidur REM. Alkohol menekan REM
secara normal, seseorang yang tahan minum alkohol
dapat mengakibatkan insomnia (sukar memulai dan
mempertahankan tidur) dan lekas marah.
g) Obat-obatan
Beberapa jenis obat-obatan yang dapat menimbulkan
gangguan tidur antara lain:
- Diuretik: menyebabkan insomnia
18
- Anti depresan: menyupresi REM
- Kafein: meningkatkan saraf simpatis
- Beta-bloker: menimbulkan insomnia
- Narkotika: menyupresi REM
5. Manfaat tidur
Tidur memiliki manfaat yang baik bagi tubuh. Karena
pada saat kita tidur, tubuh menghasilkan hormon
pertumbuhan yang berguna untuk regenerasi sel-sel dan
meningkatkan imunitas terhadap penyakit. Hormon perbaikan
dan pertumbuhan sel ini hanya dikeluarkan tubuh pada
malam hari dan tidak bisa digantikan dengan tidur siang.
Tidur merupakan keadaan yang memungkinkan sel-sel saraf
berfungsi sebagai pusat kendali dapat beristirahat atau
berelaksasi. Pada saat itulah, keseimbangan biokimia tubuh
yang terganggu dipulihkan(Widya, 2010).
6. Gangguan tidur
Gangguan tidur pada dasarnya beragam, begitu pula
dengan penyebabnya. Untuk lebih jelasnya, di bawah ini akan
dijelaskan mengenai macam-macam gangguan tidur(Tarwoto
& Wartonah, 2011).
a. Insomnia
Insomnia adalah kesukaran dalam memulai atau
mempertahankan tidur. Keadaan ini adalah keluhan tidur
19
yang paling sering terjadi. Insomnia terbagi menjadi 3,
yaitu:
1) insomnia inisial; tidak adanya ketidakmampuan
untuk tidur
2) insomnia intermiten; ketidakmampuan untuk
bertahan tidur dikarenakan sering terbangun
3) insomnia terminal; bangun lebih awal dan tidak
tidur kembali. Insomnia terjadi diakibatkan
ketidakmampuan fisik, kecemasan, dan kebiasaan
minum alcohol dalam jumlah banyak.
b. Hipersomnia
Hipersomnia merupakan kebalikan dari insomnia.
Hipersomnia adalah gangguan tidur yang ditandai dengan
tidur yang berlebihan pada malam hari, yakni lebih dari 9
jam. Hipersomnia dapat disebabkan karena kondisi medis
tertentu. Misalnya depresi, kerusakan saraf tepi, penyakit
ginjal, liver dan metabolisme.
c. Parasomnia
Parasomnia merupakan perilaku yang dapat menggangu
tidur atau perilaku yang muncul saat seseorang tidur.
Gangguan tidur ini misalnya berbicara sendiri saat tidur
atau mimpi buruk.
20
d. Narkolepsi
Suatu keadaan atau kondisi yang ditandai oleh
keinginan yang tidak terkendali untuk tidur secara tiba-
tiba pada siang hari. Menurut Widya (2010)narkolepsi
diduga sebagai suatu gangguan neurologis yang
disebabkan oleh kerusakan genetik system saraf pusat
yang menyebabkan tidak terkendalinya periode tidur
REM.
e. Apnea tidur dan mendengkur
Tidur disertai dengan apnea dapat menjadi masalah.
Mendengkur dapat disebabkan karena adanya
halangan pengeluaran udara di hidung dan mulut,
seperti amandel, adenoid, ataupun otot-otot di
belakang mulut mengendor dan bergetar. Periode
apnea berlangsung selama 10 detik sampai 3 menit.
C. Internet
Diera modernisasi ini perkembangan teknologi semakin pesat.
Dengan perkembangan teknologi, banyak hal dapat dikerjakan
dengan mudah. Salah satunya dalam berkomunikasi. Berbagai
teknologi telah dikembangkan untuk mempermudah dalam
berkomunikasi. Seperti contoh radio, telepon, televisi dan internet.
Internet adalah jaringan komputer yang terhubung secara
internasional dan tersebar diseluruh dunia. Jaringan ini meliputi
21
jutaan pesawat komputer yang terhubung satu dengan yang lainnya
dengan memanfaatkan jaringan telepon.Dari jaringan yang saling
terhubung dengan dukungan software dan hardware dimungkinkan
berbagai aplikasi terjadi antara komputer di dalam jaringan internet.
Siapapun dapat bergabung pada jaringan ini jika telah memiliki
program aplikasi dan bank datanya, yang keduanya menyediakan
informasi dan data yang dapat di akses oleh pihak yang tergabung
dalam internet(Novianto, 2013).
Internet sendiri muncul untuk menjawab kebutuhan manusia
yang ingin berinteraksi dengan orang lain. Dengan munculnya
internet kebutuhan manusia untuk saling berinteraksi semakin
dimudahkan dan jarak bukan menjadi kendala untuk saling
berkomukiasi antara satu dengan yang lainnya. Jaringan
komunikasi data dibangun dalam internet dan bahkan media
komunikasi bermunculan dari waktu ke waktu dalam dunia
internet(Pew Research Center's Internet&American Life Project. The
Tone of Life on Social Networking Sites, 2012).
Penggunaan media internet bermacam-macam, mulai dari
sekedar mengakes berbagai informasi, sarana promosi, hingga
ngobrol dengan teman atau pun mencari teman baru. Terdapat
media sosial dalam internet yaitu situs jejaring sosial, sebagai
contoh Friendster, my space, YouTube, Facebook(Karjiluto, 2008).
22
D. Facebook
1. Definisi
Facebook(FB) adalah website atau situs dengan layanan
utama jejaring sosial. selain berinteraksi dengan orang lain para
penggunanya dapat bergabung dalam komunitas seperti kota,
kerja, sekolah, dan daerah yang melakukan koneksi. Pengguna
juga dapat menambahkan teman, memperhatikan aktifitas
teman-teman, mengikuti permainan yang direkomendasikan
(Sanjaya, 2009)..
Pencetus FB adalah Mark Zickerberg, lulusan Harvard dan
mantan murid Ardsley High School. FB pertama kali diluncurkan
pada tanggal 4 februari 2004. Pada awalnya FB diperuntukkan
hanya untuk mahasiswa Harvard College. Dalam dua bulan
selanjutnya, keanggotaan diperluas ke sekolah lain diwilayah
Boston. Selanjutnya FB dikembangkan untuk sekolah-sekolah
tingkat atas dan beberapa perusahaan besar. Sejak september
2006, pengguna dengan alamat email apa pun dapat mendaftar
di FB(Sanjaya, 2009).
Melalui FB kita juga dapat menjalin hubungan dengan teman-
teman ataupun keluarga. Layanan FB menyediakan berbagai
fitur yang beragam bagi penggunanya untuk dapat berinteraksi
seperti memperbarui profil pribadi, memperbarui status, berkirim
23
komentar, chating, mengirim pesan, video dan diskusi
grup(Sanjaya, 2009).
2. Fitur-fitur dalam Facebook
Facebook (FB)dikenal sebagai situs yang lengkap akan fitur
dalam menunjang kebutuhannya akan komunikasi dan hiburan
bagi penggunanya. Berikut adalah fitur-fitur yang ada dalam
FB(Sanjaya, 2009):
a) Wall
Wall adalah ruang dimana pesan dapat di postingpada
halaman profil satu sama lain. Penggunanya dapat
menuliskan pesan dan berbagi informasi dari luar situs atau
informasi dari luar yang dikirim pada pengguna lainnya.
b) Messages
Adalah fasilitas untuk mengirim pesan pribadi kepada
sesame pengguna FB. Orang yang mengirim pesan dapat
siapa saja, bahkan orang yang belum masuk dalam daftar
pertemanan.
c) Update Status
Status adalah informasi yang dapat dituliskan dan
diinformasikan kepada teman atas apa saja yang dilakukan,
dirasakan dan keberadaan penggunanya. Fitur ini dilengkapi
dengan kolom komentar. Kolom komentar hanya dapat diisi
pengguna yang sudah masuk dalam daftar teman.
24
d) chat
fitur chat merupakan fasilitas untuk berkomunikasi langsung
pada sesama pengguna FB yang online. Komunikasi dapat
berupa pesan, emot icon, gambar serta video yang dapat
langsung ditujukan pada pengguna yang sedang
onlinesehingga dapat langsung mendapat respon
e) Photo
Fitur ini merupakan fasilitas untuk penggunanya, dimana foto
dapat diunggah agar teman-temannya dapat melihat.
Dilengkapi juga dengan komentar, edit foto dan penanda
(tag). Foto-foto dapat dimasukkan kedalam album serta diatur
menjadi privat atau siapapun dapat melihatnya.
3. Motivasi penggunaan facebook
FB memungkinkan seseorang untuk menemukan teman
lama, menemukan teman baru, bergabung dengan komunitas
seperti sekolah dan daerah untuk saling berinteraksi bertukar
informasi dan saling berkomentar.
Masing-masing individu dalam menggunakan FB memiliki
motivasi yang berbeda. Motivasi yang terdapat dalam diri
individu dapat direalisasikan dalam perilaku yang mengarah
pada tujuan yang diinginkan untuk memperoleh kepuasan.
FBdapat berguna untuk media komunikasi jarak jauh yang
efektif, karena tidak harus bertatap muka kita sudah dapat
25
berkomunikasi dengan orang yang inginkan. Berbagi informasi
lewat status, yang sering kali bermanfaat(Niranti, 2013).
Hipotesa
a. H0 = Tidak ada hubungan antara penggunaan fb dengan
gangguan tidur pada remaja laki-laki usia 15-18tahun.
b. H1 = Ada hubungan antara penggunaan fb dengan
gangguan tidur pada remaja laki-laki usia 15-18 tahun.