16
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis a. Pengertian Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis Menurut Sardiman (2007) Pemahaman atau Comprehension adalah menguasai sesuatu dengan pikiran. Pengertian konsep menurut Wardhani (2008) adalah ide (abstrak) yang dapat digunakan atau memungkinkan seseorang untuk mengelompokkan atau menggolongkan suatu obyek. Menurut Djamarah (2002) konsep merupakan suatu arti yang mewakili sejumlah obyek yang mempunyai ciri-ciri yang sama. Menurut Wardhani (2008) pemahaman konsep yaitu kemampuan menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat , efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah. Menurut Permendikbud no 58 tahun 2014 Memahami konsep matematika merupakan kompetensi dalam menjelaskan keterkaitan antar konsep dan menggunakan konsep maupun algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat dalam pemecahan masalah, sedangkan pemahaman konsep menurut Walle (2006) pemahaman konsep merupakan hubungan-hubungan logis yang dikonstruksikan di dalamnya dan yang ada di dalam pikiran 6 Deskripsi Kemampuan Pemahaman..., Chulafa Alfirdaus, FKIP, UMP, 2016

BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptualrepository.ump.ac.id/4922/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh siswa dapat menggambar jaring-jaring dari suatu kubus yang ... dan syarat cukup

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptualrepository.ump.ac.id/4922/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh siswa dapat menggambar jaring-jaring dari suatu kubus yang ... dan syarat cukup

6

BAB II

KAJIAN TEORITIK

A. Deskripsi Konseptual

1. Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

a. Pengertian Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis

Menurut Sardiman (2007) Pemahaman atau Comprehension

adalah menguasai sesuatu dengan pikiran. Pengertian konsep menurut

Wardhani (2008) adalah ide (abstrak) yang dapat digunakan atau

memungkinkan seseorang untuk mengelompokkan atau

menggolongkan suatu obyek. Menurut Djamarah (2002) konsep

merupakan suatu arti yang mewakili sejumlah obyek yang mempunyai

ciri-ciri yang sama.

Menurut Wardhani (2008) pemahaman konsep yaitu

kemampuan menjelaskan keterkaitan antar konsep dan

mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat , efisien,

dan tepat dalam pemecahan masalah. Menurut Permendikbud no 58

tahun 2014 Memahami konsep matematika merupakan kompetensi

dalam menjelaskan keterkaitan antar konsep dan menggunakan

konsep maupun algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat

dalam pemecahan masalah, sedangkan pemahaman konsep menurut

Walle (2006) pemahaman konsep merupakan hubungan-hubungan

logis yang dikonstruksikan di dalamnya dan yang ada di dalam pikiran

6

Deskripsi Kemampuan Pemahaman..., Chulafa Alfirdaus, FKIP, UMP, 2016

Page 2: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptualrepository.ump.ac.id/4922/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh siswa dapat menggambar jaring-jaring dari suatu kubus yang ... dan syarat cukup

7

sebagai bagian dari jaringan ide. Dari uraian diatas, dapat disimpulkan

bahwa kemampuan pemahaman konsep merupakan kemampuan

dalam menerapkan apa yang telah diterima dan dipahami secara

efisien dan tepat, sehingga dari kemampuan tersebut mampu

memberikan contoh, gambaran dan penjelasan lebih luas.

Pemahaman konsep matematis merupakan salah satu dari tujuan

pembelajaran matematika yang tercantum dalam Permendikbud

nomor 58 tahun 2014. Pemahaman konsep bertujuan untuk

mengetahui sejauh mana siswa mampu menerima dan memahami

suatu konsep dari pada hanya menghafal seperti kebanyakan fakta

yang terjadi saat ini. Dengan memahami suatu konsep dapat

memudahkan siswa dalam mempelajari matematika. Dalam NCTM

(2000) juga disebutkan bahwa pemahaman konsep merupakan aspek

yang sangat penting dalam pembelajaran matematika, pembelajaran

matematika akan bermakna jika dibangun oleh sendiri dengan

demikian pemahaman tidak didapat secara paksaan.

b. Indikator-indikator Kemamapan Pemahaman Konsep Matematis

Indikator Kemampuan Pemahaman Konsep Matematis menurut

Permendikbud no 58 tahun 2014 adalah :

1) Menyatakan ulang konsep yang telah dipelajari

2) Mengklasifikasikan obyek-obyek berdasarkan dipenuhi tidaknya

persyaratan yang membentuk konsep tersebut

3) Mengidentifikasi sifat-sifat operasi atau konsep

Deskripsi Kemampuan Pemahaman..., Chulafa Alfirdaus, FKIP, UMP, 2016

Page 3: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptualrepository.ump.ac.id/4922/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh siswa dapat menggambar jaring-jaring dari suatu kubus yang ... dan syarat cukup

8

4) Menerapkan konsep secara logis

5) Memberikan contoh atau contoh kontra (bukan contoh) dari

konsep yang dipelajari

6) Menyajikan konsep dalam berbagai macam bentuk represntasi

matematis (tabel, grafik, diagram, gambar, sketsa, model

matematika, atau cara lainya)

7) Mengaitkan berbagai konsep dalam matematika maupun luar

matematika

8) Mengembangkan syarat perlu dan / atau syarat cukup suatu konsep

Selain itu Wardhani (2008) menyebutkan bahwa indikator siswa

memahami konsep matematis adalah mampu :

1) Menyatakan ulang sebuah konsep

2) Mengklasifikasikan obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai

dengan konsepnya

3) Memberi contoh dan bukan contoh dari suatu konsep

4) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi matematis

5) Mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup dari suatu konsep

6) Menggunakan dan memanfaatkan serta memilih prosedur atau

operasi tertentu

7) Mengaplikasikan konsep atau algoritma pada pemecahan masalah

Dari uraian di atas, maka indikator pemahaman konsep

matematis yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Deskripsi Kemampuan Pemahaman..., Chulafa Alfirdaus, FKIP, UMP, 2016

Page 4: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptualrepository.ump.ac.id/4922/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh siswa dapat menggambar jaring-jaring dari suatu kubus yang ... dan syarat cukup

9

1) Menyatakan ulang suatu konsep

Menyatakan ulang suatu konsep yaitu kemampuan siswa

untuk mengungkapkan kembali konsep dengan bahasa sendiri dari

yang telah disampaikan guru kepada siswa baik secara lisan

maupun tulisan. Sebagai contoh siswa dapat menyatakan ulang

definisi kubus, balok, diagoinal sisi, diagonal ruang dan lain-lain.

2) Mengklasifikasikan suatu obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai

dengan konsepnya

Mengklasifikasikan obyek menurut sifat tertentu sesuai

dengan konsep yaitu kemampuan siswa mengelompokan suatu

obyek menurut sifat-sifat yang sesuai dengan konsep yang telah

dipelajari. Sebagai contoh siswa dapat menggolongkan sifat-sifat

dari balok.

3) Memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep

Memberikan contoh dan bukan contoh dari suatu konsep

yaitu kemampuan siswa dalam membedakan contoh dan bukan

contoh dari suatu konsep yang dipelajari. Sebagai contoh siswa

dapat membedakan mana yang merupakan bangun kubus dan

bukan kubus, balok dan bukan balok dari gambar yang disajikan

oleh guru.

Deskripsi Kemampuan Pemahaman..., Chulafa Alfirdaus, FKIP, UMP, 2016

Page 5: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptualrepository.ump.ac.id/4922/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh siswa dapat menggambar jaring-jaring dari suatu kubus yang ... dan syarat cukup

10

4) Menyajikan suatu konsep dalam berbagai bentuk representasi

matematis (diagram, tabel, grafik, sketsa, model matematika atau

cara lainya)

Menyajikan suatu konsep dalam berbagai bentuk representasi

matematis merupakan siswa dalam mengemukakan konsep secara

matematis. Sebagai contoh siswa dapat menggambar jaring-jaring

dari suatu kubus yang memiliki panjang sisi 3 cm.

5) Menerapkan konsep secara logis pada pemecahan masalah baik

dalam konteks matematika maupun di luar matematika

Menerapkan konsep secara logis pada pemecahan masalah

baik dalam konteks matematika maupun di luar matematika

merupakan kemampuan siswa dalam menggunakan konsep dalam

menyelesaikan soal yang berkaitan dengan matematika. Sebagai

contoh siswa dapat menerapkan konsep luas permukaan balok

pada masalah berikut, Ando akan membuat kotak PPP3K dari

triplek dengan ukuran panjang , lebar , dan . Jika

triplek milik Ando berukuran . Berapakah luas

triplek yang tidak terpakai?

6) Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup dari suatu konsep

Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep

merupakan kemampuan siswa menyelesaikan soal sesuai dengan

prosedur berdasarkan syarat cukup dan syarat perlu dari suatu

konsep. Sebagai contoh siswa dapat mengembangkan syarat perlu

Deskripsi Kemampuan Pemahaman..., Chulafa Alfirdaus, FKIP, UMP, 2016

Page 6: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptualrepository.ump.ac.id/4922/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh siswa dapat menggambar jaring-jaring dari suatu kubus yang ... dan syarat cukup

11

dan syarat cukup untuk menyelesaikan soal berikut, jika sebuah

kotak kado berbentuk kubus memiliki volume , maka

tentukan luas permukaan dari kotak kado tersebut.

2. Gaya Belajar

Setiap manusia memiliki cara termudah bagi dirinya dalam

melakukan suatu hal, begitu juga dengan belajar. Setiap siswa memiliki

cara tersendiri yang dapat memudahkan mempelajari materi, baik itu

dengan cara melihat, mendengar atau dengan mempraktikan materi secara

langsung. Pada dasarnya setiap orang melakukan ketiga cara belajar

tersebut, namun ada dari salah satu cara belajar yang lebih cenderung

sering digunakan karena dirasa cara tersebut yang paling memudahkan.

Ketika seseorang telah mengetahui cara atau gaya belajarnya, maka akan

dapat mengambil langkah-langkah penting untuk membantu dirinya lebih

cepat dan lebih mudah dalam belajar.

DePorter dan Hernacki (2003) mengungkapkan bahwa terdapat dua

kategori utama tentang bagaimana seseorang belajar, yaitu bagaimana

seseorang menyerap suatu informasi (modalitas) dan bagaimana cara

seseorang mengatur dan mengolah informasi tersebut (dominasi otak).

Menurutnya gaya belajar merupakan kombinasi dari bagaimana seseorang

menyerap, dan kemudian mengatur serta mengolah informasi. Gunawan

(2012) menyatakan bahwa gaya belajar merupakan cara yang lebih disukai

dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses dan mengerti suatu

informasi. Menurut Lefever (2004) gaya belajar merupakan suatu cara

Deskripsi Kemampuan Pemahaman..., Chulafa Alfirdaus, FKIP, UMP, 2016

Page 7: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptualrepository.ump.ac.id/4922/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh siswa dapat menggambar jaring-jaring dari suatu kubus yang ... dan syarat cukup

12

seseorang melihat atau mengerti hal-hal terbaik kemudian memproses atau

menggunakan apa yang telah dimengerti. Tiap orang mempunyai gaya

belajar sendiri sebagai ciri khasnya.

Dari pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa gaya

belajar merupakan cara yang lebih sering digunakan seseorang dalam

menyerap dan mengatur suatu informasi yang didapatkan dengan mudah.

Model gaya belajar yang digunakan adalah model Visual, Auditori

dan Kinestetik (VAK). Model VAK adalah dasar bagi Neuro-Linguistik-

Programming (NLP- kajian tentang “kata-kata dan syaraf”), yang

memperhitungkan melalui modalitas (indra) mana seseorang memproses

dan menyimpan suatu informasi. Model VAK diciptakan pada tahun

1970-an, dan sekarang digunakan secara luas untuk konseling,

pembelajaran, dan penelitian komunikasi.( Prashnig, 2007)

Adapun pembagian gaya belajar menurut Bandler-Grinder sebagai

beikut:

a. Gaya Belajar Visual

Menurut Windura (2008) gaya belajar visual adalah gaya

belajar yang lebih banyak menggunakan indera penglihatan, baik

berupa gambar maupun berupa tulisan. DePorter dan Hernacki (2003)

mengemukakan bahwa orang-orang visual belajar melalui apa yang

mereka lihat. senada dengan itu, Gunawan (2012) menyatakan bahwa

seseorang yang memiliki kecenderungan gaya belajar visual akan

sangat mudah melihat atau membayangkan apa yang dibicarakan.

Deskripsi Kemampuan Pemahaman..., Chulafa Alfirdaus, FKIP, UMP, 2016

Page 8: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptualrepository.ump.ac.id/4922/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh siswa dapat menggambar jaring-jaring dari suatu kubus yang ... dan syarat cukup

13

Mereka sering melihat gambaran yang berhubungan dengan kata atau

perasaan dan mereka akan mengerti suatu informasi bila mereka

melihat kejadian, melihat informasi tertulis atau dalam bentuk

gambar. Dari pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa gaya

belajar visual merupakan cara belajar seseorang lebih dominan

menggunakan indera penglihatan dalam menerima dan mengolah

informasi.

Seseorang dengan gaya belajar visual (visual learner)

merupakan individu yang lebih dominan menggunakan indera

penglihatan. Berikut ini ciri-ciri seseorang dengan gaya belajar visual

menurut DePorter dan Hernacki (2003) , diantaranya ialah :

1. Rapi dan teratur

2. Berbicara dengan cepat

3. Perencanaan dan pengatur jangka panjang yang baik

4. Mementingkan penampilan, baik dalam hal pakaian, maupun

presentasi

5. Pengeja yang baik dan dapat melihat kata-kata yang sebenarnya

dalam pikiran mereka

6. Mengingat apa yang dilihat, dari pada yang didengar

7. Mengingat dengan asosiasi visual

8. Biasanya tidak terganggu oleh keributan

Deskripsi Kemampuan Pemahaman..., Chulafa Alfirdaus, FKIP, UMP, 2016

Page 9: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptualrepository.ump.ac.id/4922/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh siswa dapat menggambar jaring-jaring dari suatu kubus yang ... dan syarat cukup

14

9. Mempunyai masalah untuk mengingat instruksi verbal kecuali

jika ditulis, dan sering kali minta bantuan orang untuk

mengulanginya

10. Pembaca cepat dan tekun

11. Lebih suka membaca dari pada dibacakan

12. Membutuhkan pandangan dan tujuan yang menyeluruh dan

bersikap waspada sebelum secara mental merasa pasti tentang

suatu masalah atau proyek

13. Mencoret-coret tanpa arti selama bebicara di telepon dan dalam

rapat

14. Lupa meyampaikan pesan verbal kepada orang lain

15. Sering menjawab pertanyaan dengan jawaban singkat ya atau

tidak

16. Lebih suka melakukan demonstrasi daripada berpidato

17. Lebih suka seni dari pada musik

18. Kadang-kadang kehilangan konsentrasi ketika mereka ingin

memperhatikan

19. Sering kali mengetahui apa yang harus dikatakan, tetapi tidak

pandai memilih kata-kata

b. Gaya Belajar Auditori

DePorter dan Hernacki (2003) menyatakan bahwa orang-orang

auditori belajar melalui apa yang mereka dengar. Senada dengannya,

Gunawan (2012) menyatakan bahwa orang-orang auditorial

Deskripsi Kemampuan Pemahaman..., Chulafa Alfirdaus, FKIP, UMP, 2016

Page 10: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptualrepository.ump.ac.id/4922/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh siswa dapat menggambar jaring-jaring dari suatu kubus yang ... dan syarat cukup

15

mengeskpresikan diri mereka melalui suara, baik itu melalui

komunikasi internal dengan diri sendiri maupun eksternal dengan

orang lain, bila hendak menuliskan sesuatu, orang auditorial akan

mendengarkan suara dari apa yang akan Ia tulis. Bila Ia harus bertemu

dan akan berbicara dengan seseorang yang baru Ia kenal, Ia akan

melakukan latihan mental mengenai apa saja yang akan Ia katakan

dan bagaimana cara mengatakanya. Selain itu, Windura (2008)

menyatakan bahwa seseorang yang memiliki gaya belajar auditorial

menggunakan indera pendengaran lebih dominan, seperti suara, musik

atau pembicaraan lisan.

Dari pernyataan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa gaya

belajar auditorial adalah cara belajar seseorang lebih dominan

menggunakan indera pendengaran dalam menerima dan mengolah

suatu informasi.

DePorter dan Hernacki (2003) menyatakan ciri-ciri individu

dengan gaya belajar auditorial adalah sebagai berikut:

1) Berbicara kepada diri sendiri saat bekerja

2) Mudah terganggu oleh keributan

3) Menggerakan bibir mereka dan mengucapkan tulisan di buku

ketika membaca

4) Senang memebaca dengan keras dan mendengarkan

5) Dapat mengulangi kembali dan menirukan nada, birama, dan

warna suar

Deskripsi Kemampuan Pemahaman..., Chulafa Alfirdaus, FKIP, UMP, 2016

Page 11: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptualrepository.ump.ac.id/4922/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh siswa dapat menggambar jaring-jaring dari suatu kubus yang ... dan syarat cukup

16

6) Merasa kesuliatan untuk menulis, tetapi hebat unutk bercerita

7) Berbicara dengan irama yang terpola

8) Biasanya pembicara yang fasih

9) Lebih suka musik dari pada seni

10) Belajar dengan mendengarkan dan mengingat apa yang

didiskusikan dari pada yang dilihat

11) Suka berbicara, berdiskusi, dan menjelaskan sesuatu dengan

panjang lebar

12) Mempunyai masalah dengan pekerjaan yang melibatkan

visualisasi

13) Lebih pandai mengeja dengan keras dari pada menuliskanya

14) Lebih suka gurauan lisan daripada membaca komik

c. Gaya Belajar Kinestetik

Menurut Gunawan (2012) orang yang memiliki gaya belajar

kinestetik sangat peka terhadap perasaan atau emosi dan pada sensasi

sentuhan dan gerakan. Senada dengannya, Windura (2008)

menyatakan bahwa gaya belajar kinestetik lebih dominan

menggunakan gerakan atau praktik langsung dan juga kekuatan

perasaan. Selain itu, DePorter dan Hernacki (2003) juga menegaskan

bahwa melalui sentuhan dan gerakanlah pelajar kinestetik belajar.

Dari pernyataan para ahli di atas, maka dapat disimpulkan

bahwa gaya belajar kinestetik adalah cara belajar seseorang yang lebih

Deskripsi Kemampuan Pemahaman..., Chulafa Alfirdaus, FKIP, UMP, 2016

Page 12: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptualrepository.ump.ac.id/4922/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh siswa dapat menggambar jaring-jaring dari suatu kubus yang ... dan syarat cukup

17

mudah menerima dan memproses suatu informasi yang didapat

dengan cara menggunakan praktik ataupun dengan gerakan.

Ciri-ciri individu dengan gaya belajar kinestetik menurut

DePorter dan Hernacki (2003)

1) Berbicara dengan perlahan

2) Menanggapi perhatian fisik

3) Menyentuh orang untuk mendapatkan perhatian mereka

4) Berdiri dekat ketika berbicara dengan seseorang

5) Selalu berorientasi pada fisik dan banyak gerak

6) Mempunyai perkembangaan awal otot-otot yang besar

7) Belajar melalui manipulasi dan praktik

8) Menghafal dengan cara berjalan dan melihat

9) Menggunakan jari sebagai petunjuk ketika membaca

10) Banyak menggunakan isyarat tubuh

11) Tidak dapat duduk diam untuk waktu yang lama

12) Tidak dapat mengingat geografi, kecuali jika mereka memang

telah pernah berada di tempat itu

13) Menggunakan kata-kata yang mengandung aksi

14) Menyukai buku-buku yang berorientasi pada plot

15) Kemungkinan tulisanya jelek

16) Ingin melakukan segala sesuatu

Berdasarkan pengelompokan gaya belajar yang dikembangkan oleh

Richard Bandler dan John Grinder yaitu gaya belajar visual, auditori, dan

Deskripsi Kemampuan Pemahaman..., Chulafa Alfirdaus, FKIP, UMP, 2016

Page 13: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptualrepository.ump.ac.id/4922/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh siswa dapat menggambar jaring-jaring dari suatu kubus yang ... dan syarat cukup

18

kinestetik, dalam penelitian ini peneliti menggunakan angket gaya belajar

untuk mengetahui kecenderungan gaya belajar siswa. siswa dikelompokan

ke dalam gaya belajar tersebut dengan aturan sebagai berikut:

a. Siswa termasuk ke dalam salah satu kelompok gaya belajar tertentu

apabila memperoleh jumlah skor tertinggi pada salah satu gaya

belajar.

Total skor = Jumlah skor setuju

b. Siswa yang memperoleh skor tertinggi yang sama pada dua atau tiga

gaya belajar maka siswa tersebut tidak termasuk dalam kelompok

gaya belajar tertentu.

Berdasarkan aturan di atas, siswa yang memiliki dua atau tiga gaya

belajar sekaligus dalam penelitian ini tidak terpilih sebagai subjek

penelitian.

3. Materi

Pokok Materi : Bangun Ruang Sisi Datar (Kubus dan Balok)

Kelas : VIII

Semester : II

Standar Kompetensi : 5. Memahami sifat-sifat kubus, balok, dan bagian

bagianya serta menentukan ukuranya

Kompetensi Dasar : 5.1 Mengidentifikasi sifat-sifat kubus, balok,

prisma dan limas serta bagian-bagianya

5.2 Membuat jaring-jaring kubus, balok, prisma dan

limas

Deskripsi Kemampuan Pemahaman..., Chulafa Alfirdaus, FKIP, UMP, 2016

Page 14: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptualrepository.ump.ac.id/4922/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh siswa dapat menggambar jaring-jaring dari suatu kubus yang ... dan syarat cukup

19

5.3 Menghitung luas permukaan dan volume

kubus, balok, prisma dan limas

Indikator : 5.1.1 Menyebutkan unsur-unsur kubus

5.1.2 Menyebutkan unsur-unsur balok

5.2.1 Membuat jaring-jaring kubus

5.2.2 membuat jaring-jaring balok

5.3.1 Menghitung luas permukaan kubus

5.3.2 Menghitung volume kubus

5.3.3 Menghitung luas permukaan balok

5.3.4 Menghitung volume balok

B. Penelitian Relevan

Sari, dkk (2013) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa tidak ada

perbedaan peningkatan pemahaman konsep matematis antara siswa yang

mendapat pembelajaran pendekatan konstektual dengan gaya belajar VAK

dan ekspositori. Setiowati (2015) dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa

siswa prestasi tinggi sudah dapat memahami soal serta menguasai semua

indikator pemahaman konsep matematis dengan baik dan siswa prestasi

sedang sudah memahami soal serta menguasai semua indikator kemampuan

pemahaman konsep matematis dengan cukup baik, sedangkan untuk siswa

prestasi rendah kurang mamp menguasai soal serta tidak dapat menguasai

semua indikator kemampuan pemahaman konsep matematis.

Beberapa penelitian mengacu pada kemampuan pemahaman konsep

Deskripsi Kemampuan Pemahaman..., Chulafa Alfirdaus, FKIP, UMP, 2016

Page 15: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptualrepository.ump.ac.id/4922/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh siswa dapat menggambar jaring-jaring dari suatu kubus yang ... dan syarat cukup

20

matematis, sedangkan perbedaan dengan penelitian ini yaitu pada tinjaunya,

subyek dan lokasi penelitian. Pada penelitian ini tinjauanya adalah gaya

belajar, dilaksanakan di SMP N 1 Ajibarang dan SMP N 4 Purwokerto, dan

terfokus pada kemampuan pemahaman konsep matematis pada siswa kelas

VIII.

C. Kerangka Pikir

Kemampuan pemahaman konsep matematis merupakan kemampuan

yang penting dalam pembelajaran matematika. Kemampuan pemahaman

konsep merupakan modal dalam memepelajari matematika. Jika siswa dapat

menyatakan ulang konsep, mengklasifikasikan obyek berdasarkan persyaratan

tertentu,, menerapkan konsep secara logis, mampu memberikan contoh atau

non contoh dari suatu konsep, menyajikan suatu konsep dalam berbagai

representasi matematis, dan mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup,

maka siswa akan mudah dalam mempelajari keseluruhan materi yang ada

dalam matematika.

Kemampuan seseorang memahami konsep berhubungan erat dengan

bagaimana cara seseorang memperoleh pengetahauan/belajar. Pengetahuan

dapat diperoleh melalui pegalaman langsung melalui obyek. Cara seseorang

memperoleh pengetahuan dapat disebut sebagai gaya belajar, dimana gaya

belajar merupakan cara yang lebih sering digunakan seseorang dalam

menyerap dan mengatur suatu informasi yang didapatkan. Seorang siswa akan

lebih mudah dalam memahami konsep materi yang diberikan jika menerima

dan mengolah informasi sesuai dengan gaya belajarnya. Dengan adanya

Deskripsi Kemampuan Pemahaman..., Chulafa Alfirdaus, FKIP, UMP, 2016

Page 16: BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptualrepository.ump.ac.id/4922/3/BAB II.pdf · Sebagai contoh siswa dapat menggambar jaring-jaring dari suatu kubus yang ... dan syarat cukup

21

perbedaan gaya belajar pada setiap siswa tersebut maka pada penelitian ini

akan dilihat bagaimana kemampuan pemahaman konsep matematis siswa

SMP kelas VIII jika ditinjau dari gaya belajar.

Deskripsi Kemampuan Pemahaman..., Chulafa Alfirdaus, FKIP, UMP, 2016