27
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP Berikut ini penulis akan mengemukakan teori-teori yang dapat menunjang materi pembahasan. 2.1.1 Gaji atau upah Dalam melakukan suatu pekerjaan setiap orang tentu mengharapkan imbalan dari apa yang telah dihasilkan. Imbalan tersebut dapat berupa gaji atau upah yang biasa dipakai dalam organisasi atau perusahaan terhadap karyawannya. Upah adalah pengganti jasa yang telah diserahkan oleh pekerja kepada pihak lain atau majikan, menurut Hadi Purnomo yang disadur oleh Heidurachman Ranupandoyo dan Suad Husnan (1982 :129). Dan secara sederhana, menurut Edwin B. Flippo (1987 : 4 ) , " A wage is a price for the service of human being " " Upah adalah harga dari jasa manusia " Pembayaran gaji atau upah dalam suatu organisasi atau perusahaan kepada karyawan merupakan hal yang sudah menjadi kebiasaan. Pembayaran sebagai penghasilan adalah metode tradisional yang menghubungkan tingkat pembayaran untuk sejumlah output dari individu atau kelompok kerja.

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

  • Upload
    others

  • View
    1

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP

Berikut ini penulis akan mengemukakan teori-teori yang dapat menunjang

materi pembahasan.

2.1.1 Gaji atau upah

Dalam melakukan suatu pekerjaan setiap orang tentu mengharapkan

imbalan dari apa yang telah dihasilkan. Imbalan tersebut dapat berupa gaji atau

upah yang biasa dipakai dalam organisasi atau perusahaan terhadap karyawannya.

Upah adalah pengganti jasa yang telah diserahkan oleh pekerja kepada

pihak lain atau majikan, menurut Hadi Purnomo yang disadur oleh Heidurachman

Ranupandoyo dan Suad Husnan (1982 :129).

Dan secara sederhana, menurut Edwin B. Flippo (1987 : 4 ) ,

" A wage is a price for the service of human being "

" Upah adalah harga dari jasa manusia "

Pembayaran gaji atau upah dalam suatu organisasi atau perusahaan kepada

karyawan merupakan hal yang sudah menjadi kebiasaan. Pembayaran sebagai

penghasilan adalah metode tradisional yang menghubungkan tingkat pembayaran

untuk sejumlah output dari individu atau kelompok kerja.

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

Faktor-faktor yang mempengaruhi tinggi rendahnya tingkat upah adalah :

1. Penawaran dan Permintaan tenaga kerja

Meskipun hukum ekonomi tidaklah bisa ditetapkan secara mutlak dalam

masalah tenaga kerja, tetapi tidak bisa diingkari bahwa hukum penawaran dan

permintaan tetap mempeprjaruhi. Untuk pekerjaan yang membutuhkan

ketrampilan (skill) tinggi, dan jumlah tenaga kerjanya langka. Maka upah

cenderung tinggi. Sedang kan untuk jabatan-jabatan yang mempunyai

"Penawaran" yang melimpah upah cenderung turun.

2. Organisasi Buruh

Ada tidaknya organisasi buruh, serta lemah kuatnya organisasi buruh akan ikut

mempengaruhi terbentuknya tingkat upah. Adanya serikat buruh yang kuat,

berarti posisi karyawan juga kuat, akan menaikkan tingkat upah. Demikian

pula sebaliknya.

3. Kemampuan untuk membayar

Meskipun mungkin Serikat Buruh menuntut upah yang tinggi, tetapi akhirnya

realisasi pemberian upah akan tergantung juga pada kemampuan membayar

dari perusahaan. Bagi perusahaan upah merupakan salah satu kcmponen biaya

produksi. Tingginya upah akan mengakibatkan naiknya biaya produksi dan

akhirnya akan mengurangi keuntungan. Kalau kenaikan biaya produksi sampai

mengakibatkan kerugian perusahaan, maka jelas perusahaan akan tidak mampu

memenuhi fasilitas karyawan.

4. Produktivitas

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

Upah sebenamya merupakan imbalan atas prestasi karyawan. Semakin tinggi

prestasi karyawan seharusnya semakin besar pula upah yang akan diterima.

Prestasi ini biasa dinyatakan sebagai produktivitas.

5. Biayahidup

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan juga adalah biaya hidup. Di kota-kota

besar biaya hidup tinggi dan upah juga ceriderung tinggi. Bagaimanapun

nampaknya biaya hidup merupakan batas penerimaan upah dari para karyawan.

6. Pemerintah

Pemerintah dengan peraturan-peraturannya juga mempengaruhi tinggi

rendahnya upah. Peraturan tentang upah minimum merupakan batas bawah

dari tingkat upah yang akan dibayarkan.

(SuadHusnan, 1982:130)

2.1.2 Pengupahan Insentif

Insentif adalah setiap sistem kompensasi yang menawarkan kepada

pekerja untuk dapat mencapai hasil yang lebih besar

Sedangkan pengupahan insentif dimaksudkan untuk memberikan upah atau gaji

yang berbeda karena memang prestasi kerja yang berbeda. Jadi dua orang

karyawan yang mempunyai jabatan yang sama bisa menerima upah yang berbeda

karena prestasi kerja yang berbeda pula. Gaji atau upah dasar merekahs memang

sama, tetapi karena prestasi yang berbeda, misalnya yang satu bekerja di atas

standar produksi, maka ia akan menerima tambahan upah (bonus) karena prestasi

kerjanya. Pelaksanaan sistem upah insentif ini dimaksudkan perusahaan terutama

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

untuk meningkatkan produktivitas karyawan, dan mempertahankan karyawan

yang berprestasi untuk tetap berada dalam perusahaan.

Dasar utama dalam pemberian insentif adalah untuk meningkatkan output

dan efisiensi, juga sebagai upaya meningkatkan motivasi pekerja agar mereka

mau bekeija dengan produktivitas yang tinggi. Mengingat bahwa insentif

mempunyai peranan yang cukup penting dihubungkan dengan kepentingan

perusahaan dan karyawan maka dari iru pemberian insentif ini harus dilakukan

dengan hati-hati dan dengan penuh perhitungan oleh perusahaan.

Agar sistem pengupahan insentif tersebut bisa berhasil, sifat-sifat dasar

yang perlu diperhatikan adalah : ( Suad Husnan 1982 : 153 )

D Pembayarannya hendaknya sederhana sehingga dapat dimengerti dan dihitung

oleh karyawan sendiri.

D Penghasilan yang diterima buruh hendaknya langsung menaikkan output dan

efisiensi.

D Pembayaran hendaknya ditentukan dengan hati-hati. Standar kerja yang

terlalu tinggi ataupun terlalu rendah sama tidak baiknya.

TJ Besamya upah normal dengan standar kerja per jam hendaknya cukup

merangsang pekerja untuk bekerja lebih giat.

2.1.3 Metode Pemberian Insentif

Untuk karyawan bagian produksi, terdapat berbagai macam sistem

pengupahan . Sistem pengupahan yang biasa digunakan berdasarkan atas piece

rate (unit yang dihasilkan) atau time bonuses ( premi berdasarkan waktu).

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

10

Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut:

1. Piece rate

a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional)

Pada sistem ini , upah yang diterima seorang pekerja adalah atas dasar

seluruh produk yang dihasilkan dikalikan tarif upah perpotong.

Cara penentuannya:

- Jika pekerja berhasil mencapai atau dibawah output standar produksi,

rumusnya : U = Ha x Rh

- Jika pekerja berhasil melebihi output standar produksi,

rumusnya: U = N x Rp

Keterangan: U : Upah yang berhak diterima

Ha: Jumlah jam kerja operator yang sebenamya

Rh: Tarif upah persatuan waktu untuk output standar

N : Jumlah output yang dihasilkan

Rp : Tarif upah persatuan produk atas standar produksi

b. Taylor Piecework Plan (Upah Perpotong Taylor)

Pada sistem ini, mereka yang berhasil mencapai atau melebihi output

standar produksi akan menerima upah perpotong yang lebih besar daripada

mereka yang bekerja dibawah output standar

Cara penentuannya:

-.Jika pekerja berhasil mencapai atau melebihi output standar produksi,

rumusnya : U = N x Rp

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

1]

-.Jika pekerja tidak berhasil mencapai atau dibawah output standar

produksi,

rumusnya: U = N x Rpl

Keterangan : U = Upah yang diterima

N = Jumlah output yang dihasilkan

Rp = Tarifupahpersatuanprodukatas standar produksi

Rp 1 = Tarif upah perpotong untuk dibawah output standar

c. Group Piecework Plan (Upah Perpotong Kelompok)

Pada sistem ini, menentukan dahulu standar untuk kelompok kemudian

untuk kelompok yang berhasil mencapai atau diatas standar maka

menghitungnya adalah unit yang dihasilkan kelompok dikalikan tarif

perunit Sedangkan untuk kelompok yang tidak berhasil mencapai atau di

bawah standar, maka menghitungnya adalah jam kerja dikalikan tarif

perjamnya.

2. Time bonuses

a. Premi berdasarkan waktu yang dihemat.

Pada sistem ini terdapat tiga metode yaitu Halsey Plan, 100 percent

premium plan dan Bedaux plan. Perbedaan dan ketiga metode ini hanyalah

terletak pada persentase premi yang diberikan. Persentase yang diberikan

oleh Halsey plan sebesar 50%, 100% premium plan dan 75% oleh Bedaux

plan.

b. Premi berdasarkan atas waktu pengerjaan

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

12

Pada sistem ini terdapat dua cara yaitu Rowan plan dan Emerson plan yang

menggunakan tabel efisiensi.

c. Premi diberikan atas dasar waktu standar

Pada cara ini premi yang diberikan sebesar 10%,

dengan rumus: U = ( N x Rp ) + ( 10% x (N x Rp ))

* Penentuan Tarif Upah Persatuan Produk Atas Standar Produksi

Tarif upah persatuan produksi atas standar produksi adalah upah minimum

regional (UMR) atau upah pokok perhari yang akan dibagi dengan output

standar yang telah diperoleh.

Rp = upah pokok perhari

output standar

* Penentuan Tarif Upah Persatuan Waktu untuk Output Standar

Tarif upah persatuan waktu untuk output standar merupakan upah pokok

perhari dibagi dengan jumlah jam kerja dari operator yang sebenarnya.

Rh = upah pokok perhari

Ha

Dan sislem manapun yang akan kita pilih , hendaknya sistem tersebut

mampumemenuhi tujuan yang telah ditetapkan yaitu meningkatkan output dan

efisiensi.

2.1.4 Pengukuran Waktu Kerja

Penelitian kerja dan analisa metode kerja pada dasarnya akan memusatkan

perhatiannya pada bagaimana suatu macam pekerjaan akan diselesaikan. Dengan

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

13

mengaplikasikan prinsip dan teknik pengaturan cara kerja yang optimal dalam

sistem kerja tersebut, maka akan diperoleh altematif metode pelaksanaan kerja

yang dianggab memberikan hasil yang paling efektif dan efisien. Suatu pekerjaan

akan dikatakan diselesaikan secara efisien apabila waktu penyelesaiannya

berlangsung paling singkat. Untuk menghitung waktu baku (standard time)

penyelesaian pekerjaan guna memilih alternatif metoda kerja yang terbaik, maka

perlu diterapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik pengukuran kerja. Pengukuran

kerja adalah metode penetapan keseimbangan antara kegiatan manusia yang

dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan.

Pada garis besarnya teknik-teknik pengukuran waktu kerjaini dapat dibagi

menjadi dua bagian yaitu pengukuran kerja secara langsung dan tidak langsung.

Secara langsung karena pengukuran dilakukan di tempat pekerjaan yang diukur.

Dua cara termasuk didalamnya adalah cara pengukuran dengan menggunakan jam

henti (stop-watch time study) dan sampling kerja (work sampling). Sebaliknya

cara tidak langsung melakukan penghitungan waktu kerja tanpa si pengamat harus

di tempat pekerjaan yang diukur yaitu dengan membaca tabel-tabel waktu yang

tersedia asalkar. mengetahui jalannya pekerjaan melalui elemen-elemen

pekerjaan. Pengukuran kerja secara langsung terutama pengukuran dengan jam

henti merupakan aktivitas yang mengawali dan menjadi landasan untuk kegiata-

kegiatan pengukuran kerja yang lain.

Pengukuran waktu kerja dengan-jam henti (stop-watch time study) baik

diaplikasikan untuk pekerjaan yang berlangsung singkat dan berulang-ulang. Dari

hasil pengukuran maka akan diperoleh waktu baku untuk menyelesaikan suatu

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

14

siklus pekerjaan, yang mana waktu ini akan dipergunakan sebagai standar

penyelesaian pekerjaan bagi semua pekerja yang akan melaksanakan pekerjaan

yang sama seperti itu.

Langkah-langkah untuk pelaksanaan pengukuran waktu kerja dengan jam henti

secara sestematis ditunjukkan sebagai berikut: ( Wignjosoebroto 1995:176 )

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

15

Gambar 2.1Langkah-Langkah Sistematik Dalam Kegiatan Pengukuran Kerja

Dengan Jam Henti

LANGKAH PERSIAPANPilih dan definiskan pekerjaan yang akan diukur dan akanditetapkan waktu standartnya.Informasikan maksud dan tujuan pengukuran kerja kepadasupervisoe/pekerj a.Pilih operator dan cacat semua data yang berkaitan dengansistem operasi kerja yang akan diukrur waktunya

ELEMENTAL BREAKDOWNJagi siklus kegiatan yang berlangsung ke dalam elemen-elementegiatan sesuai dengan aturan yang ada,

PENGAMATAN DAN PENGUKURANLaksanakan pengamatan dan pengukuran waktu sejumlah Npengamatan untuk setiap siklus/elemen kegiatan (Xj, X2,

,Xn)Tetapkan performance rating dari kegiatan yang ditunjukkanoperator

CHEK KESERAGAMAN DAN KECUKUPAN DATA- Keseragaman data:

- Common sense (subjektif)- Batas - batas kontrol ± 3 SD

- Kecukupan data

/XT™1 V \\ / j j \ : J

K J

Buang data ekstrim Tidakj i •

Waktu normal = waktu observasi rata-rata x performance rating

Waktu standard = waktu normal x100%

100%-%allowancejam/unit

Output standard =1

Waktu standard— unit/jam

N'=N

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

16

Dalam pengukuran kerja, hasil pengukuran tersebut dapat digunakan

untuk maksud pemberian insentif atau bonus ataupun sebagai dasar untuk

penetapan upah kerja. Tujuan utama dari pengukuran kerja adalah waktu baku

yang harus dicapai oleh seorang pekerja untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Waktu baku pada dasamya adalah waktu penyelesaian pekerjaan untuk suatu

sistem kerja tersebut. Maka waktu kerja yang hendak dibakukan hendaknya

merupaJcan waktu kerja yang diperoleh dari kondisi dan metode kerja yang baik.

Agar pengukuran dapat diandalkan hasilnya maka harus dipilihkan operator yang

berkemampuan normal bukannya yang berkemampuan tinggi ( di atas normal )

supaya nantinya waktu baku yang akan ditetapkan mampu diikuti rata-rata

operator yang ada. Bukan juga untuk operator yang berkemampuan rendah karena

dapat dipastikan bahwa rata-rata operaator akan mampu melampaui waktu baku

yang ditetapkan nantinya, sehingga perusahaan akan rugi karena harus membayar'

upah insentif yang besar sekali.

Umumnya dalam pelaksanaan pengukuran kerja dilakukan terlebih dahulu

membagi operasi menjadi elemen-elemen kerja dan mengukur masing-masing

elemen kerja tersebut.

Pemecahan operasi menjadi elemen-elemen kerja perlu dilakukan dengan alasan-

alasan sebagai berikut:

0 Cara terbaik untuk menggambarkan suatu operasi adalah dengan membagi ke

dalam elemen-elemen kerja yang lebih detail dan mampu untuk diukur dengan

mudah secara terpisah.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

!7

0 Besarnya waktu baku bisa ditetapkan berdasarkan elemen-elemen pekerjaan

yang ada.

0 Dengan membagi ke dalam elemen-elemen kerja maka akan dapat dianalisa

waktu-waktu yang berlebihan yntuk tiap-tiap elemen yang ada atau waktu

yang terlalu singkat untuk elemen kerja yang lain.

0 Dengan pembagian operasi kerja ke dalam elemen-elemen kerja maka

performance rating untuk setiap elemen kerja ini akan bisa diaplikasikan.

Langkah selanjutnya setelah pembagian elemen kerja adalah :

a. Menguji kenormalan data.

Pengujian kenormalan data bermaksud untuk menduga pola distribusi dari data

pengukuran. Pengujian ini dapat menggunakan bantuan program SPSS.

b. Menguji keseragaman data.

Uji keseragaman data perlu kita lakukan terlebih dahulu sebelum kita

menggunakan data yang diperoleh guna menetapkan waktu standar. Uji

keseragaman data bisa dilaksanakan dengan cara visual atau mengaplikasikan

peta control ( control chart).

Dengan rumus:

UCL = X + 3-SD

c. Menguji kecukupan data

Uji kecukupan data dengan menggunakan rumus :

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

18

Apabila N' < N menunjukkan bahwa banyak data pengamatan awal dianggab

sedah cukup. Apabila N' > N menunjukkan bahwa data pengamatan awal

belum cukup, perlu diadakan pengamatan awal kembali untuk menambah data

awal sehingga diperoleh N'< N dengan cara perhitungan yang sama.

2.1.4.1Penyesuaian Waktu dengan Rating Performance Kerja

Rating Performance adalah aktivitas untuk menilai atau mengevaluasi

kecepatan kerja operator. Metode yang digunakan untuk menentukan faktor

penyesuaian adalah Westing House System's Rating. Metode ini

memperhitungkan 4 faktor yang mempengaruhi performance yaitu kecakapan

(skill), usaha (effort), kondisi kerja (working condition), keajegan (consistency).

Tabel Performance Ratings Dengan Sistem Westing House( sumber Wignjosoebroto 1995 : 205 )

+ 0,15 Al+ 0,13 A2+ 0,11 Bl+ 0,08 B2+ 0,06Cl+ 0,03 C2

0,00 D-0,05 El-0.10E2-0.16F1- 0,22 F2

+ 0,06 A+ 0,04 B+ 0,02 C

0,00 D- 0,03 E- 0,07 F

SKILLSuperskill

Excellent

Good

AverageFair

Poor

CONDITIONIdeal

ExcelentGood

AverageFairPoor

+ 0,13 Al+ 0,12A2+ 0.10B1+ 0,08 B2+ 0,05Cl+ 0,02 C2

0,00 D-0,04 El- 0,08 E2-0,12 Fl-0,17F2

EFFORTSuperskill

Excelent

Good

AverageFair

Poor

CONSISTENCY+ 0,04 A+ 0,03 B+ 0,01 C

0,00 D- 0,02 E-0.04F

IdealExcelent

GoodAverage

FairPoor

Untuk menormalkan waktu kerja yang diperoleh dari hasil pengamatan,

maka hal ini dilakukan dengan mengadakan penyesuaian yaitu dengan cara

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

19

mengalikan waktu pengamatan rata-rata ( bisa waktu siklus ataupun waktu untuk

tiap-tiap elemen ) dengan faktor penyesuaian atau rating "P" dari faktor ini adalah

sebagai berikut:

• Apabila operator dinyatakan terlalu cepat yaitu bekerja diatas batas kewajaran

(normal) itfaka rating faktor ini akan lebih besar daripada satu (P > 1 atau P

> 100%).

• Apabila operator bekerja terlalu Iambat yaitu bekerja dengan kecepatan

dibawah kewajaran ( normal ) maka rating faktor akan lebih kecil daripada

satu ( P < 1 atau P < 100%).

• Apabila operator bekerja secara normal atau wajar maka rating fator ini

diambil sama dengan satu ( P = 1 atau P = 100 %).

Untuk kondisi kerja dimana operasi secara penuh dilaksanakan oleh mesin maka

waktu yang diukur dianggab merupakan waktu yang normal.

2.1.4.2 Penetapan Waktu Longgar (Allowance)

Pada kenyataannya kita akan melihat bahwa tidaklah bisa diharapkan

operator tersebut akan mampu bekerja secara terus-menerus sepanjang hari tanpa

adanya interupsi sama sekali. Di sini kenyataannya operator akan sering

menghentikan kerja dan membutuhkan waktu-waktu khusus untuk keperluan

seperti personal needs, istirahat melepas lelah dan alasan-alasan lain yang diluar

kontrolnya. Waktu longgar yang dibutuhkan dan akan menginterupsi proses

produksi ini bisa diklasifikasikan menjadi personal allowance, fatigue allowance

dan delay allawance.

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

20

Kelonggaran Waktu Untuk Kebutuhan Personal (Personal Allowance)

Pada dasarnya setiap pekerja haruslah diberikan kelonggaran waktu untuk

keperluan yang bersifat kebutuhan pribadi. Meskipun jumlah waktu longgar untuk

kebutuhan personil yang diperlukan ini akan bervariasi tergantung pada individu

pekerjanya dibandingkan dengan jenis pekerjaan yang berat dan kondisi kerja

yang tidak enak akan menyebabkan kebutuhan waktu untuk personil ini lebih

besar.

Kelonggaran Waktu Untuk Melepaskan Lelah (Fatigue Allowance)

Kelelahan fisik manusia bisa disebabkan oleh beberapa penyebab diantaranya

adalah kerja yang membutuhkan pikiran banyak (lelah mental) dan kerja fisik.

Masalah yang dihadapi untuk menetapkan jumlah waktu yang diijinkan untuk

istirahat melepas lelah ini sangat sulit dan kompleks sekali. Disini waktu yang

dibutuhkan untuk keperluan istirahat akan sangat tergantung pada individu yang

bersangkutan, interval waktu dari siklus kerja dimana pekerja akan memikul

beban kerja secara penuh, kondisi lingkungan fisik pekerjaan, dan faktor-faktor

lainnya.

Kelonggaran Waktu Karena Keterlambatan-Keterlambatan (Delay Allowance)

Keterlambatan atau delay bisa disebabkan oleh faktor-faktor yang sulit untuk

djhindarkan (unavoidable delay), tetapi bisa juga disebabkan oleh beberapa faktor

yang sebenarnya masih bisa untuk dihindari. Keterlambatan yang terlalu

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

21

lama/besar tidak akan dipertimbangkan sebagai dasar untuk menetapkan waktu

baku.

2.1.4.3 Perhitungan Waktu Normal

Waktu normal adalah waktu operasi kerja yang menunjukkan bahwa

seorang operator yang berkualifikasi baik akan bekerja menyelesaikan

pekerjaannya pada kecepatan atau tempo kerja yang normal. Untuk menormalkan

waktu kerja yang diperoleh dari pengukuran kerja akibat tempo atau kecepatan

yang berubah-ubah, maka digunakan rumus :

Wn= x x PR

Dimana: Wn : Waktu normal

PR : Performance rating

x : Rata-rata data pengamatan awal

2.1.4.4 Perhitungan Waktu Stan da r

Waktu standar adalah waktu normal dengan ditambahkan dengan jumlah

prosentase waktu kelonggaran per hari kerja.

100 %Ws= Wn x

( 100%-% Allowance)

Dimana: Ws : Waktu standar

Wn: Waktu normal

Output standar adalah jumlah output yang dapat dihasilkan per satuan

waktu.

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

22

1Os=

Ws

2.1.5 Sistem Informasi Manajemen (SIM)r-

Setiap bidang fungsional atau departmen mempunyai sistem untuk

menggabungkan dan menggunakan informasi. Dalam perusahaan industri yang

besar, biasanya terdapat sistem untuk marketing, produksi dan informasi

akuntansi.

SIM atau MIS ( Manajemen Information System ) adalah suatu sumber

daya organisasional. ( Me Leod, 1996 : 20 ). SIM dimaksudkan untuk

menyediakan informasi yang mendukung suatu perencanaan, pengendalian

(control) dan juga membantu operasi manajemen dan pembuatan keputusan dari

persediaan informasi masa lalu, sekarang dan yang akan datang tentang informasi

internal dan kebijaksanaan eksternal.

SIM diatur untuk menyeleksi data dari proses transaksi dan dari

lingkungan organisasi ( kompetisi, perundang-undangan, perekonomian ) untuk

mengembangkan dan memperluas penggunaan informasi di dalam manajemen.

Dalam hal ini melibatkan manusia, prosedur-prosedur, lingkungan, model-model

dan data.

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

23

2.1.5.1 Konsep Dasar Sistem

Seorang manajer harus memandang organisasinya sebagai suatu sistem.

Sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang

sama untuk mencapai suatu tujuan. ( Me. Leod, 1996 : 13 )

Semua sistem tidak memiliki kombinasi elemen-elemen yang sama, tetapi

susunan dasar, dimana sumber daya input diubah menjadi sumber daya output.

Sumber daya mengalir dan elemen input melalui elemen transformasi kepada

elemen output.

2.1.5.2 Konsep Dasar Informasi

Informasi merupakan pengumpulan data yang. diperoleh dan kemudian

diproses dengan baik. Orane^dalam suatu organisasi layak menerima informasi

dalam bentuk yang tepat dan pada saat yang tepat sehingga informasi tersebut

dapat dimanfaatkan.

Informasi ini begitu penting karena dengan adanya informasi ini dapat

membuat orang jadi tahu (berpengetahuan). Memanajemen setiap informasi dapat

membuat orang berpengetahuan tetapi belum tentu infonn&si itu penting bagi

setiap orang.

2.1.5.3 Konsep Dasar Manajemen

Manajemen mempunyai definisi suatu usaha mengalokasikan dan

mengevaluasi penggunaan sumber daya (baik mesin, manusia dan informasi)

dalam rangka mencapai tujuan organisasi. Selain itu manajemen mempunyai

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

24

fungsi sebagai perencanaan, pengoperasian, pengkoordinasian, pengarahan dan

pengendalian. Manajemen dibagi dalam 3 jenjang atau tingkat yaitu :

• Top Manajemen

• Middle Manajemen

• Operational Manajemen

Pembagian masing-masing ke dalam 3 jenjang ini untuk memudahkan

pengkoordinasian dan masing-masing punya job description dan karakteristik

yang berbeda.

2.1.5.4 Data Base

Penggunaan data base diperlukan dalam merancang suatu metode tertentu

dalam organisasi atau perusahaan. Data base adalah suatu koleksi data yang

terintegrasi, djorganisasikan dan disimpan dalam suatu cara yang memudahkan

pengambilan kembali. Keuntungan yang ditawarkan dalam rancangan dan

penggunaan data base adalah fleksibilitas. Pemakai dan spesialis informasi

dibebaskan dari keharusan mengidentifikasi semua informasi yang diperlukan

sebelum menciptakan data base.

Perusahaan biasanya mengorganisasikan data mereka dalam suatu hirarki

yang terdiri dari :

1. Elemen data (data element)

Elemen data adalah unit data terkecil, tidak dapat dibagi lagi menjadi unit yang

berarti.

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

25

2. Catatan (record)

Satu tingkat hirarki yang lebih atas adalah catatan. Satu catatan terdiri dari

semua elemen data yang berhubungan dengan suatu objek atau kegiatan

tertentu.

3. File

Semua catatan yang sejenis disusun menjadi satu file. Satu file adalah suatu

kumpulan catatan data yang berhubungan dengan suatu subyek tertentu.

Proses menciptakan data base mencakup tiga langkah utama :

1. Menentukan kebutuhan data.

2. Menjelaskan data.

Penjelasan dari data adalah skema, skema biasanya menentukan atribut atau

karakteristik data seperti:

- Nama elemen data

- Jenis data (angka, abjad, dan Iain-lain)

- Jumlah posisi desimal (hanya untuk data angka)

- Berbagai aturan integritas data

3. Memasukkan data ke dalam data base.

2.1.5.4.1Sistem Manajemen Data Base. (DBMS)

Perangkal lunak yang menetapkan dan memelihara integrasi logis antar

file disebut Sistem Manajemen Data Base (Data Base Manajemen Sistem) DBMS

memungkinkan untuk menciptakan data base dalam penyimpanan akses langsung

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

26

komputer, memelihara isinya dan menyediakan isi tersebut bagi pemakai tanpa

pemrograman khusus yang mahal.

Saat perusahaan atau pemakai individu memutuskan apakah akan

menggunakan, keuntungan dan kerugiannya harus dipertimbangkan.

Keuntungan DBMS :

• Mengurangi pengulangan data

o Mencapai independensi data

o Mengintegrasikan data dari beberapa file

o Mengambil data dan informasi secara cepat

« Meningkatkan keamanan

Kerugian DBMS:

• Memperoleh perangkat lunak yang mahal

o Memperoleh konvigurasi perangkat keras yang besar

» Mempekerjakan dan mempertahankan staff pengelola data base

Data base terkomputerisasi-maupun DBMS bukanlah prasyarat mutlak untuk

pemecahan masalah. Namun mereka memberikan dasar-dasar penggunaan

komputer sebagai suatu sistem informasi bagi para spesialis informasi dan

pemakai.

2.1.5.4.2 Data Flow Diagram (DFD)

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

27

DFD merupakan alat pengembangan sistem yang terstruktur, yang

menggambarkan arus data dalam sistem dengan terstruktur dan jelas. Adapun

bentuk dari DFD adalah :

o Physical DFD

Yaitu DFD yang menekankan bagaimana proses dari sistem diterapkan.

Digunakan untuk menggambarkan sistem yang sudah ada. Adapun

keuntungannya adalah proses sistem yang ada akan lebih dapat digambarkan

dan dikomunikasikan pada perusahaan sistem sehingga analisis sistem akan

memperoleh gambaran yang jelas.

• Logical DFD

Yaitu DFD yang menekankan proses-proses apa yang dibutuhkan sistem.

Digunakan untuk menggambarkan sistem yang akan diusulkan. Adapun

keuntungannya, sistem yang akan diusulkan belum tentu diterima oleh si

pemakai sistem dan biasanya diusulkan beberapa alternatif. Maka

penggambaran sistem secara logika dengan beberapa penerapan secara fisik

akan lebih mengena dan menghemat waktu penggambarannya.

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah :

1. Kesatuan luar (external entity)

Yaitu kesatuan di luar sistem yang memberikan input atau menerima output

dari sistem, dimana dapat berupa orang, organisasi atau sistem yang lain.

Notasi: I customer

2. Arus data (Data Flow)

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

28

Yang merupakan diantara proses, simpanan data , yang berupa input sistem

atau output proses sistem dan menunjukkan arus dari data.

Notasi: Accepted Order

3. Proses (Process)

Yaitu kegiatan atau kerja yang dilakukan dari suatu arus data masuk untuk

menghasilkan arus data keluar.

Notasi:

2.1.5.43Bagan Alir Sistem

Bagan alir sistem merupakan bagan yang menunjukkan arus pekeijaan

secara keseluruhan dari sistem. Bagan alir sistem digambarkan dengan

menggunakan simbol-simbol yang tampak sebagai berikut:

a. Simbol dokumen

Menunjukkan dokumen input dan output baik untuk

proses manual, mekanik atau komputer.

b. Simbol kegiatan manual

Menunjukkan pekeijaan yang dilakukan secara

manual.

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

29

c. Simbol simpanan off line

File non komputer yang diarsip unit angka

File non komputer yang diarsip unit huruf

File non komputer yang diarsip unit tanggal

d. Simbol operasi luar

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program

komputer.

e. Simbol garis alir

-> Menunjukkan arus proses

f. Simbol penjelasan

Menunjukkan penjelasan dari suatu proses

g. Simbol penghubung

Menunjukkan penghubung ke halaman yang sama

atau ke halaman lain.

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

30

h. Simbol harddisk

Menunjukkan input atau output menggunakan

harddisk

2.2 TAUTAN ANTAR KONSEP

Dalam masalah peningkatan output dan efisiensi memerlukan suatu sistem

pengupahan yang tepat, sehingga mampu memenuhi tujuan yang telah ditetapkan.

Sistem penggajian insentif memberikan pengaruh bagi karyawan dalam

menghasilkan output produksi. Hal ini disebabkan adanya perbedaan untuk

karyawan yang dapat menghasilkan output produksi di atas output standar yang

telah ditentukan akan memperoleh upah yang lebih besar dibandingkan dengan

karyawan yang menghasilkan output produksi di bawah atau sesuai dengan output

standar yang telah ditentukan. Sehingga membawa karyawan untuk berprestasi

dalam menghasilkan suatu produk.

Untuk mendapatkan output standar dan waktu standar maka dilakukan

pcngukuran waktu kerja dengan jam henti sebagai alternatif metoda pelaksanaan

kerja yang dianggab memberikan hasil yang paling efektif dan efisien.

Pengukuran kerja adalah metoda penetapan keseimbangan antara kegiatan

manusia yang dikontribusikan dengan unit output yang dihasilkan. lar

Hasil perancangan sistem penggajian yang diaplikasikan ke dalam suatu

sistem informasi manajemen dengan menggunakan data base membawa

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

31

keuntungan bagi perusahaan. Sistem Informasi Manajemen dengan data base

dapat membantu proses penyimpanan data dan membantu prosedur pemberian

gaji dari perusahaan kepada karyawannya.

2.3 KERANGKA PEMIKIRAN

PERUSAHAAN

IMERANCANG

SISTEM PENGGAJIAN

IPENGGUNAAN

METODE UPAHINSENTIF

PENGGUNAANSIM

PENINGKATAN OUTPUTEFISIENSI

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI 2.1 NALAR DARI TIAP KONSEP · Sistem pengupahan itu adalah sebagai berikut: 1. Piece rate a. Straight Piecework Plan ( Upah Perpotong Proporsional) Pada sistem

32

2.4 HIPOTESIS

Dengan perancangan sistem penggajian secara tepat dapat memberikan

keuntungan bagi perusahaan karena dengan adanya upah insentif yang diberikan

kepada karyawan dapat meningkatkan prestasi kerja karyawan dalam berproduksi.

Dan dengan sistem informasi panggajian yang jelas dapat membawa perusahaan

pada kelancaran, efisiensi dan efektifitas kerja.