32
9 BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode Pembelajaran Metode pembelajaran sebagai salah satu komponen pendidikan perlu dipahami oleh guru agar proses pembelajaran di kelas dapat berlangsung dengan baik. Karena dengan memiliki pengetahuan yang luas tentang metode, guru dapat memilih metode yang tepat untuk suatu materi (kompetensi) yang akan dipelajari atau dicapai oleh siswa. Pemilihan metode yang tepat akan sangat membantu siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Seorang guru, seringkali memahami bahwa dirinyalah sumber dari pembelajaran para siswa (Teacher Centered). Sehingga sedikit sekali memberikan kesempatan kepada para siswa untuk berbicara, berpendapat dan keahlian verbal lainnya. Hal ini biasanya terjadi karena seorang guru terlalu sibuk menjelaskan materi pelajaran di kelas. Ustadz Mahmud Yunus pernah mengutarakan “metode itu lebih penting daripada materi itu sendiri”. Padahal belum tentu apa yang disampaikan guru di kelas menarik dalam pandangan siswa (Asifudin, 2010: 122). Metode secara harfiah berarti “cara”. Menurut Ricard Tardif yang dikutip Muhibbin Syah, metode ialah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada siswa (Syah, 2002: 201). Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun tercapai secara optimal. Menurut David dalam Teching for College Class Room

BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

  • Upload
    others

  • View
    8

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Kajian Teori

1. Pengertian Metode Pembelajaran

Metode pembelajaran sebagai salah satu komponen pendidikan perlu

dipahami oleh guru agar proses pembelajaran di kelas dapat berlangsung dengan

baik. Karena dengan memiliki pengetahuan yang luas tentang metode, guru dapat

memilih metode yang tepat untuk suatu materi (kompetensi) yang akan dipelajari

atau dicapai oleh siswa. Pemilihan metode yang tepat akan sangat membantu

siswa dalam proses pembelajaran di kelas.

Seorang guru, seringkali memahami bahwa dirinyalah sumber dari

pembelajaran para siswa (Teacher Centered). Sehingga sedikit sekali memberikan

kesempatan kepada para siswa untuk berbicara, berpendapat dan keahlian verbal

lainnya. Hal ini biasanya terjadi karena seorang guru terlalu sibuk menjelaskan

materi pelajaran di kelas. Ustadz Mahmud Yunus pernah mengutarakan “metode

itu lebih penting daripada materi itu sendiri”. Padahal belum tentu apa yang

disampaikan guru di kelas menarik dalam pandangan siswa (Asifudin, 2010: 122).

Metode secara harfiah berarti “cara”. Menurut Ricard Tardif yang dikutip

Muhibbin Syah, metode ialah cara yang berisi prosedur baku untuk melaksanakan

kegiatan kependidikan, khususnya kegiatan penyajian materi pelajaran kepada

siswa (Syah, 2002: 201).

Metode adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan

rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata agar tujuan yang telah disusun

tercapai secara optimal. Menurut David dalam Teching for College Class Room

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

10

(1976) ialah a way in achieving something “cara untuk mencapai sesuatu”.

Berarti, metode digunakan untuk merealisasikan strategi yang telah ditetapkan

(Majid, 2014: 150).

Dengan demikian, metode dalam rangkaian sistem pembelajaran

memegang peranan yang sangat penting. Keberhasilan implementasi strategi

pembelajaran sangat bergantung pada cara guru menggunakan metode

pembelajaran karena suatu strategi pembelajaran hanya mungkin dapat

diimplementasikan melalui penggunaan metode pembelajaran (Majid, 2014: 151).

Berkaitan dengan jenis metode pembelajaran dapat dilihat pada bagan

berikut.

Gambar : 2.1 Metode Pembelajaran Majid (2014: 151).

2. Metode Role Playing atau bermain peran

Role Playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai

bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah,

mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin

muncul pada masa mendatang. Topik yang diangkat untuk role playing misalnya

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

11

memainkan peran sebagai juru kampanye suatu partai atau gambaran keadaan

yang mungkin muncul pada abad teknologi informasi (Majid, 2014: 163-164).

Bermain peran merupakan salah satu alternatif yang dapat ditempuh.

Hasil penelitian dan percobaan yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa

bermain peran merupakan salah satu model yang dapat digunakan secara efektif

dalam pembelajaran. Dalam hal ini, bermain peran diarahkan pada pemecahan

masalah-masalah yang menyangkut hubungan antarmanusia, terutama yang

menyangkut kehidupan peserta didik.

Melalui bermain peran, para peserta didik mencoba mengeksplorasi

hubungan-hubungan antarmanusia dengan cara memperagakannya dan

mendiskusikannya sehingga secara bersama-sama para peserta didik dapat

mengekplorasi perasaan-perasaan, sikap-sikap, nilai-nilai, dan berbagai strategi

pemecahan masalah (Mulyasa, 2012: 179-180).

a. Pengertian Metode Role Playing atau Bermain Peran

Role Playing atau bermain peran adalah metode pembelajaran sebagai

bagian dari simulasi yang diarahkan untuk mengkreasi peristiwa sejarah,

mengkreasi peristiwa-peristiwa aktual, atau kejadian-kejadian yang mungkin

muncul pada masa mendatang (Sanjaya, 2009: 161).

Metode pembelajaran bermain peran (role playing) adalah cara yang

digunakan guru dalam proses pembelajaran dengan memberikan suatu

topik/masalah yang dipecahkan oleh peserta didik dengan memainkan peran

dalam hal ini terkait dengan pembelajaran.

Terdapat tiga hal yang menentukan kualitas dan keefektifan bermain

peran sebagai model pendidikan karakter, yakni :

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

12

1. Kualitas pemeranan

2. Analisis dalam diskusi

3. Pandangan peserta didik terhadap peran yang ditampilkan dibandingkan

dengan situasi kehidupan nyata

b. Konsep Peran

Peran dapat didefinisikan sebagai suatu rangkaian perasaan, ucapan dan

tindakan, sebagai suatu pola hubungan unik yang ditunjukkan oleh individu

terhadap individu lain. Peran yang dimainkan individu dalam hidupnya

dipengaruhi oleh persepsi terhadap dirinya dan terhadap orang lain. Bermain

peran berusaha membantu indivisu untuk memahami perannya sendiri dan peran

yang dimainkan orang lain sambil mengerti perasaan, sikap, dan nilai-nilai yang

mendasarinya (Mulyasa, 2012:180).

c. Tujuan Bermain Peran dalam Pendidikan Karakter

Hakikat bermain peran dalam pendidikan karakter terletak pada

keterlibatan emosional pemeran dan pengamat dalam situasi masalah yang secara

nyata dihadapi. Melalui bermain peran dalam pendidikan karakter, diharapkan

peserta didik dapat : (Mulyasa, 2012: 180-181).

1. Mengeksplorasi perasaan-perasaannya

2. Memperoleh wawasan tentang sikap, nilai, dan persepsinya

3. Mengembangkan keterampilan dan sikap dalam memecahkan masalah yang

dihadapi, dan

4. Mengekplorasi inti permasalahan yang diperankan melalui berbagai cara.

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

13

d. Pelaksanaan Pembelajaran

Terdapat tiga hal yang menentukan kualitas dan keefektifan bermain

peran, yakni (1) kualitas pemeranan, (2) analisisi diskusi, (3) pandangan peserta

didik terhadap peran yang ditampilkan dibandingkan dengan situasi kehidupan

nyata (Mulyasa, 2012: 183-188).

a. Tahap Pembelajaran

Shaftel dan Shaftel mengemukakan sembilan tahap bermain peran yang

dapat dijadikan pedoman dalam pembelajaran

1. Menghangatkan Suasana dan Memotivasi Peserta Didik

2. Memilih Partisipan atau Peran dalam Pembelajaran

3. Menyusun Tahap-Tahap Peran

4. Menyiapkan Pengamat

5. Tahap Pemeranan

6. Diskusi dan Evaluasi Pembelajaran

7. Pemeranan Ulang

8. Diskusi dan Evaluasi Tahap Dua

9. Membagi Pengalaman dan Pengambilan Kesimpulan

b. Sistem Sosial

Sistem sosial ini disusun secara sederhana. Guru bertanggung jawab

minimal pada tahap permulaan.

c. Prinsip Reaksi

Terdapat lima prinsip reaksi penting dari model pembelajaran bermain

peran.

1. Guru selayaknya menerima respon para peserta didik

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

14

2. Guru membantu para peserta didik mengekplorasi situasi masalah dari

berbagai segi

3. Guru meningkatkan kesadaran peserta didik akan pandangan-pandangan dan

perasaan-perasaannya sendiri

4. Mengeksplorasi konsekuensi oleh peserta didik untuk memainkan suatu

peran

5. Guru menekankan kepada peserta didik terdapat berbagai cara untuk

memecahkan suatu masalah

e. Sistem Penunjang

Sistem penunjang dalam bermain peran antara lain situasi masalah, yang

biasanya disampaikan secara lisan, tetapi dapat juga melalui lembaran yang

dibagikan.

f. Kelebihan dan Kelemahan Metode Role Playing

Role playing ini dapat digunakan untuk semua jenis usia. Selain itu

metode bermain peran ini juga memiliki kelebihan dalam penggunaannya seperti:

Zuhairini (dalam Ramadhani: 1993: 89 dalam Jurnal: 27).

1. Siswa melatih dirinya memahami dan mengingat isi bahan yang akan

diperankan. Sebagai pemain harus memahai, menghayati isi cerita secara

keseluruhan, terutama untuk materi yang harus diperankannya. Dengan

demikian daya ingatan siswa harus tajam dan tahan lama.

2. Siswa akan berlatih untuk berinisiatif dan berkreatif. Pada waktu bermain

peran para pemain dituntut untuk mengemukakan pendapatnya sesuai

dengan waktu yang tersedia.

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

15

3. Bakat yang terdapat pada siswa dapat dipupuk sehingga dimungkinkan akan

muncul atau tumbuh bibit seni drama dari sekolah.

4. Kerjasama antar pemain dapat ditumbuhkan dan dibina dengan sebaik-

baiknya.

5. Siswa memperoleh kebiasaan untuk menerima dan membagi tanggungjawab

dengan sesamanya.

6. Bahasa lisan siswa dapat dibina menjadi bahasa yang lebih baik agar mudah

dipahami orang lain

Sedangkan kelemahan metode bermain peran adalah sebagai berikut:

1. Sebagian anak yang tidak ikut bermainperan menjadi kurang aktif.

2. Banyak memakan waktu.

3. Memerlukan tempat yang cukup luas.

4. Sering kelas lain merasa terganggu oleh suara para pemain dan tepuk tangan

penonton/pengamat.

5. Memerlukan kreativitas dan daya kreasi yang tinggi dari pihak guru maupun

murid. Dan ini tidak semua guru memilikinya

6. Kebanyakan siswa yang ditunjuk sebagai pemeran merasa malu untuk

memerlukan suatu adegan tertentu Ibid (dalam jurnal:27-28).

g. Proses Pelaksanaan Metode Role Playing

Pembelajaran dengan metode Role Playing ada tujuh tahap yaitu

pemilihan masalah, pemilihan peran, menyusun tahap-tahap bermain, menyiapkan

pengamat, tahap pemeranan, diskusi, dan evaluasi Zaini (dalam Haryanto, 2014:

25). Adapun Metode Role Playing memiliki proses pelaksanaan sebagai berikut :

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

16

1. Pemilihan masalah, guru mengemukakan masalah yang diangkat dari

kehidupan peserta didik agar mereka dapat merasakan masalah itu dan

terdorong untuk mencari penyelesaiannya.

2. Pemilihan peran, memilih peran yang sesuai dengan permasalahan yang

akan dibahas, mendeskripsikan karakter dan apa yang harus dikerjakan oleh

para pemain.

3. Menyusun tahap-tahap bermain peran, dalam hal ini guru telah membuat

dialog tetapi siswa dapat juga menambahkan dialog sendiri.

4. Menyiapkan pengamat, pengamat dari kegiatan ini adalah semua siswa yang

tidak menjadi pemain atau pemeran.

5. Pemeranan, dalam tahap ini para peserta didik mulai bereaksi sesuai dengan

peran masing-masing yang terdapat pada skenario bermain peran.

6. Diskusi dan evaluasi, mendiskusikan masalah-masalah serta pertanyaan

yang muncul dari siswa.

7. Pengambilan keputusan yang telah dilakukan.

Jadi pembelajaran dengan role playing merupakan cara belajar yang

dilakukan dengan cara membagi siswa menjadi beberapa kelompok dan setiap

kelompok memerankan karakter sesuai dengan naskah yang telah dibuat dan

materi yang telah ditentukan oleh guru sehingga siswa lebih mudah memahami

dan mengingat materi yang telah diperankan tersebut.

h. Langkah-Langkah Role Playing

Agar metode role playing/bermain peran ini dapat mencapai tujuan,

maka harus disusun langkah-langkah pembelajaran agar penggunaan metode ini

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

17

lebih efektif. Langkah-langkah menurut Subari, (dalam Online, 1994: 93-94)

sebagai berikut:

1. Guru menerangkan teknik sosiodrama dengan cara yang mudah dimengerti

oleh para siswa.

2. Masalah yang akan dimainkan harus disesuaikan dengan tingkat umur dan

kemampuan.

3. Guru menceritakan masalah yang akan dimainkan itu secara sederhana

tetapi jelas, untuk mengatur adegan dan memberi kesiapan mental para

pemain.

4. Jika sosiodrama itu untuk pertama kali dilakukan sebaiknya para

pemerannya ditentukan oleh guru.

5. Guru menetapkan para pendengar, yaitu para siswa yang tidak berperan.

6. Guru menetapkan dengan jelas masalah dan peranan yang harus dimainkan.

7. Guru menyarankan kata-kata pertama yang harus diucapkan pemain untuk

memulai permainan.

8. Guru menghentikan permainan di saat situasi sedang mencapai klimaks dan

kemudian membuka diskusi umum.

9. Sebagai hasil diskusi, guru dapat meminta siswa untuk menyelesaikan

masalah itu dengan cara-cara lain.

10. Guru dan siswa menarik kesimpulan-kesimpulan dari drama yang

dimainkan baik dalam teknik maupun dalam isinya

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

18

i. Ciri-ciri Metode Bermain Peran

Berkaitan dengan metode bermain peran sebagai sarana untuk

penanaman pendidikan karakter tanggung jawab pada siswa SD, maka ciri-cirinya

adalah sebagai berikut :

1. Persiapan

a. Tema biasanya hanya berupa topik atau konsep

b. Tidak diperlukan naskah atau skenario

c. Pemeran memainkan peran secara spontan, para pemeran ditentukan pada

jam pelajaran yang bersangkutan

2. Pelaksanaan

a. Bermain peran secara spontan setelah ditunjuk sebagai anggota pemeran

tanpa persiapan dan perlengkapan khusus

b. Lebih berciri ungkapan perolehan (konsep, nilai, keterampilan tertentu)

oleh karena itu biasanya dilaksanakan pada akhir jam pelajaran.

c. Dalam waktu yang relatif lebih pendek atau singkat

Melalui bermain peran, para peserta didik mencoba mengekplorasi

hubungan-hubungan antarmanusia dengan cara memperagakannya dan

mendiskusikannya sehingga secara bersama-sama para peserta didik dapat

mengekplorasi perasaan-perasaan, sikap-sikap, nilai-nilai, dan berbagai strategi

pemecahan masalah.

Sebagai suatu model pembelajaran berkarakter, bermain peran berakar

pada dimensi pribadi dan sosial. Dari dimensi pribadi, model ini berusaha

membantu para peserta didik menemukan makna dari lingkungan sosial yang

bermanfaat bagi dirinya. Para peserta didik diajak untuk belajar memecahkan

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

19

masalah-masalah pribadi yang sedang dihadapinya dengan bantuan kelompok

sosial yang beranggotakan teman sekelas. Dari dimensi sosial, model ini

memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bekerja sama dalam

menganalisis situasi-situasi sosial, terutama masalah yang menyangkut hubungan

antarpribadi peserta didik.

Bermain peran itu sangat tinggi keikutsertaannya, menyenangkan untuk

siswa di semua umur, dan mengerjakan suatu tugas yang bagus untuk mendorong

pengambilan pandangan. Suatu studi penelitian menemukan bahwa bermain peran

(role playing) adalah lebih jauhnya metode yang paling efektif dalam merangsang

minat dan keikutsertaan siswa.

3. Pembentukan Sikap

Loudon dan Bitta (1984) menulis bahwa sumber pembentuk sikap ada

empat, yakni pengalaman pribadi, interaksi dengan orang lain atau kelompok,

pengaruh media massa dan pengaruh dari figur yang dianggap penting. Swastha

Handoko (1982) menambahkan bahwa tradisi, kebiasaan, kebudayaan dan tingkat

pendidikan ikut mempengaruhi pembentukan sikap.

Beberapa pendapat di atas, Azwar (1995) menyimpulkan bahwa faktor-

faktor yang mempengaruhi pembentukan sikap adalah pengalaman pribadi,

kebudayaan orang lain yang dianggap penting, media massa, institusi atau

lembaga pendidikan dan lembaga agama, serta faktor emosi dalam diri seorang

individu (Elmubarok, Zaim, 2008: 47-48).

4. Prosedural Pembelajaran dan Pembentukan Karakter

Prosedural pembelajaran berbasis karakter merupakan keseluruhan

proses usaha belajar dan pembentukan karakter peserta didik yang direncanakan.

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

20

Untuk kepentingan tersebut, kompetensi, materi standar, indikator, hasil belajar,

dan waktu yang diperlukan harus ditetapkan sesuai dengan kepentingan

pembelajaran sehingga peserta didik diharapkan memperoleh kesempatan dan

pengalaman belajar yang optimal. Pada umumnya, kegiatan pembelajaran

mencakup:

1. Pembukaan

Pembukaan pembelajaran berkarakter mencakup kegiatan pembinaan

kekraban dan pre-test.

a. Pembinaan keakraban perlu dilakukan untuk menciptakan iklim

pembelajaran yang kondusif bagi pembentukan kompetensi dan

karakter peserta didik. Tahap ini bertujuan untuk mengkondisikan

para peserta didik agar mereka siap melakukan kegiatan belajar.

b. Pre test (tes awal)

Memiliki banyak kegunaan dalam menjajaki proses pembelajaran

yang akan dilaksanakan

2. Kegiatan inti dan pembentukan karakter

Kegiatan inti pembelajaran antara lain mencakup penyampaian informasi

tentang materi standar, membahas materi standar untuk membentuk kompetensi

dan karakter peserta didik, serta melakukan tukar pengalaman dan pendapat dalam

membahas materi standar atau memecahkan masalah yang dihadapi bersama.

Kegiatan inti pembelajaran dan pembentukan karakter dikatakan efektif

apabila seluruh peserta didik terlibat secara aktif, baik mental, fisik, maupun

sosialnya. Kegiatan inti pembelajaran dan pembentukan karakter ini ditandai

keikutsertaan peserta didik dalam pengelolaan pembelajaran, berkaitan dengan

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

21

tugas dan tanggung jawab mereka dalam menyelenggarakan program

pembelajaran. Tugas peserta didik adalah belajar, sedangkan tanggung jawabnya

mencakup keterlibatan mereka dalam membina dan mengembangkan kegiatan

belajar yang telah disepakati bersama.

Kegiatan inti pembelajaran dan pembentukan karakter mencakup

berbagai langkah yang perlu ditempuh oleh peserta didik dan guru sebagai

fasilitator untuk mewujudkan kompetensi dasar. Hal ini ditempuh melalui

berbagai cara, bergantung pada situasi, kondisi, dan kebutuhan serta kemampuan

peserta didik.

Dalam pembentukan karakter perlu diusahakan untuk melibatkan peserta

didik seoptimal mungkin. Melibatkan peserta didik adalah memberikan

kesempatan dan mengikutsertakan mereka untuk turut ambil bagian dalam proses

pembelajaran.

3. Penutup

Kegiatan akhir pembelajaran atau penutup dapat dilakukan dengan

memberikan tugas, refleksi, dan post test (Mulyasa, 2012:138:142).

5. Pendidikan Karakter

a. Pengertian Pendidikan Karakter

Menurut Megawangi dalam Novan (2013:26) sebagaimana yang dikutip

Dharma Kusuma, pendidikan karakter yaitu sebuah usaha untuk mendidik anak-

anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkan dalam

kehidupan sehari-hari sehingga mereka dapat memberikan kontribusi positif

kepada masyarakatnya.

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

22

Pendidikan karakter adalah proses pemberian tuntunan kepada peserta

didik untuk menjadi manusia seutuhnya yang berkarakter dalam dimensi hati,

pikir, raga serta rasa dan karsa (Samani, 2012:45).

b. Nilai-Nilai dalam Pendidikan Karakter

Nilai-nilai yang bersumber dari agama, Pancasila, budaya, dan tujuan

pendidikan nasional tersebut adalah : religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras,

kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah

air, menghargai prestasi, bersahabat/komunikatif, cinta damai, gemar membaca,

peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab (Muchlas, 2012:9).

Dalam buku Pengembangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa

yang disusun Kemendiknas melalui Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat

Kurikulum (Kementerian Pendidikan Nasional, 2010) ada 18 nilai karakter antara

lain : religius, jujur, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis,

rasa ingin tahu, semangat kebangsaan atau nasionalisme, cinta tanah air,

menghargai prestasi, komunikatif, cinta damai, gemar membaca, peduli

lingkungan, peduli sosial, tanggung jawab Suyadi (2013: 7-9).

Sedangkan, Heritage Foundation merumuskan sembilan karakter dasar

yang menjadi tujuan pendidikan karakter. Kesembilan karakter tersebut adalah

sebagai berikut : cinta kepada Allah dan semesta beserta isinya, tanggung jawab,

disiplin dan mandiri, jujur, hormat dan santun, kasih sayang, peduli dan kerja

sama, percaya diri, kreatif, kerja keras, pantang menyerah, keadilan dan

kepemimpinan, baik dan rendah hati, toleransi, cinta damai dan persatuan. Selain

itu, Character Counts di Amerika mengidentifikasi bahwa karakter-karakter yang

menjadi pilar adalah : dapat dipercaya, rasa hormat dan perhatian, tanggung

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

23

jawab, jujur, peduli, kewarganegaraan, ketulusan, berani, tekun, integrity.

Mulyasa (2012: 15-16).

Melengkapi uraian tersebut, Ginanjar dengan teori ESQ menyodorkan

pemikiran bahwa setiap karakter positif sesungguhnya merujuk kepada sifat-sifat

Allah, yaitu al-Asmaul al-Husna. Diteladani dari nama-nama Allah itu, Ari

merangkum dalam 7 karakter dasar berikut ini : jujur, tanggung jawab, disiplin,

visioner, adil, peduli, kerja sama Mulyasa (2012: 16).

c. Prinsip untuk Mewujudkan Pendidikan Karakter

Berkaitan dengan pendidikan karakter ini, Character Education Quality

Standards merekomendasikan 11 prinsip untuk mewujudkan pendidikan karakter

yang efektif, sebagai berikut : (Mulyasa, 2012:17-18).

1. Mempromosikan nilai-nilai dasar etika sebagai basis karakter

2. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup

pemikiran, perasaan, dan perilaku

3. Menggunakan pendekatam yang tajam, proaktif dan efektif untuk

membangun karakter

4. Menciptakan komunitas sekolah yang memiliki kepedulian

5. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan perilaku

yang baik

6. Memiliki cakupan tehadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang

menghargai semua peserta didik, membangun karakter mereka, dan

membantu mereka untuk sukses

7. Mengusahakan tumbuhnya motivasi diri dari para peserta didik

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

24

8. Memfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagi

tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia kepada nilai dasar yang

sama

9. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam

membangun inisiatif pendidikan karakter

10. Memfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha

membangun karakter

11. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru

karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan peserta didik.

Dalam pendidikan karakter sangat penting dikembangkan nilai-nilai etika

inti seperti kepedulian, kejujuran, keadilan, dan tanggung jawab, dan rasa hormat

terhadap diri dan orang lain bersama dengan nilai-nilai kinerja pendukungnya

seperti ketekunan, etos kerja yang tinggi, dan kegigihan sebagai basis karakter

yang baik.

6. Pengertian Karakter

Secara harfiah, Menurut Hornby dan Pornwell (2010) karakter artinya

kualitas mental atau moral, kekuatan moral, nama atau reputasi Kurniawan (2010,

dalam Barnawi, 2012: 20).

Menurut Kamus Besar Besar Indonesia (2008) karakter merupakan sifat-

sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan seseorang dengan yang

lain. Karakter adalah nilai-nilai yang unik-baik yang terpatri dalam diri dan

terejahwantahkan dalam perilaku Kementerian Pendidikan Nasional (2010, dalam

Samani, dkk, 2012: 42).

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

25

Karakter merupakan nilai-nilai universal perilaku manusia yang meliputi

seluruh aktifitas kehidupan, baik yng berhubungan dengan Tuhan, diri sendiri,

sesama manusia, maupun dengan lingkungan yang terwujud dalam pikiran, sikap

perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan norma-norma agama, hukum, tata

krama, budaya, dan adat istiadat Suyadi (2013: 5-6).

Warsono, dkk (2010) mengutip Jack Corley dan Thomas Philip (2000,

dalam Samani, dkk 2012: 42) menyatakan karakter merupakan sikap dan

kebiasaan seseorang yang memungkinkan dan mempermudah tindakan moral.

7. Tanggung Jawab

a. Pengertian Tanggung Jawab

Dalam terjemahan Thomas Lickona, (2012: 72) tanggung jawab secara

literal berarti kemampuan untuk merespon atau menjawab. Yang artinya,

tanggung jawab berorientasi terhadap orang lain dalam memberikan bentuk

perhatian, dan secara aktif memberikan respon terhadap apa yang mereka

inginkan. Tanggung jawab menekankan pada kewajiban positif untuk saling

melindungi satu sama lain.

Landasan karakter dalam Agama Islam bertanggung jawab bersumber

dari Al-Quran : “Apakah manusia itu akan dibiarkan begitu saja (tanpa

pertanggung jawaban)?” (QS. Al-Qiyamah: 36).

Tanggung jawab adalah sisi aktif dari moral. Tanggung jawab termasuk

menjaga diri sendiri dan orang lain, memenuhi kewajiban, berkonstribusi terhadap

masyarakat kita, meringankan beban, dan membangun dunia yang lebih baik

Lickona (2012: 106).

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

26

Tanggung jawab (responsibility) yaitu bentuk karakter yang membuat

seseorang bertanggung jawab, disiplin, dan selalu melakukan sesuatu sebaik

mungkin (The Six Pillars of Character dalam Ardi Wiyani, 2013: 39).

Tanggung jawab yaitu menanggapi dengan cara yang pantas dan layak,

bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan. Berdasarkan Lifelong

Guidelines, melalui model pembelajaran yang sangat efektif (Samani, 2012: 105).

Tanggung jawab adalah sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan, terhadap diri

sendiri, masyarakat, lingkungan (alam, sosial, budaya), negara dan Tuhan Yang

Maha Esa (Kemdikbud, Nilai-nilai pendidikan karakter dalam pembelajaran).

Tanggung jawab merupakan sikap dan perilaku seseorang untuk

melaksanakan tugas dan kewajibannya yang seharusnya dia lakukan. Indikator

dari tanggung jawab antara lain melaksanakan tugas piket secara teratur, peran

serta aktif dalam kegiatan sekolah, mengajukan usul pemecahan masalah.

Dalam draf Grand Design Pendidikan Karakter diungkapkan nilai-nilai

yang terutama akan dikembangkan dalam budaya satuan pendidikan formal dan

nonformal, salah satunya adalah tanggung jawab, melakukan tugas sepenuh hati,

bekerja dengan etos kerja yang tinggi, berusaha untuk mencapai prestasi terbaik

(giving the best), mampu mengontrol diri dan mengatasi stres, berdisiplin diri,

akuntabel terhadap pilihan dan keputusan yang diambil (Samani, Muchlas, 2012:

51).

Dalam The Six Pillars of Character yang dikeluarkan oleh Character

Counts Coalition (a Project of The Joseph Institute of Ethics), salah satunya

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

27

adalah Responsibility, yaitu bentuk karakter yang membuat seseorang

bertanggung jawab, disiplin, dan selalu melakukan sesuatu dengan sebaik

mungkin, dalam (Wiyani, Novan Ardy, 2013: 49).

Substansi karakter yang ada pada SKL SD

No Substansi SKL Nilai Karakter

1 Menjalankan ajaran agama yang dianut sesuai dengan

tahap perkembangan anak

Jujur, tanggung

jawab

2 Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri Jujur

3 Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku di dalam

lingkungannya

Bertanggung

jawab

4 Menghargai keberadaan agama, budaya, suku, ras dan

golongan sosial ekonomi di lingkungan sekitar

Peduli

5 Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar

secara logis, kritis, dan kreatif

Cerdas, kreatif

6 Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar,

aman, dan memanfaatkan waktu luang

Sehat, bersih,

tanggung jawab

Tabel 2.1 (Novan, 2013 : 16)

b. Macam-Macam Tanggung Jawab

Manusia itu berjuang untuk memenuhi keperluannya sendiri atau untuk

keperluan pihak lain. Untuk itu ia menghadapi manusia lain di lingkungan

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

28

masyarakat atau menghadapi lingkungan alam. Dalam usahanya manusia juga

menyadari bahwa ada kekuatan lain yaitu kekuasaan Tuhan Yang Maha Esa.

Dengan demikian tanggung jawab itu dapat dibedakan menurut keadaan manusia

atau hubungan yang dibuatnya. Atas dasar ini lalu dikenal beberapa jenis

tanggung jawab :

1. Tanggung Jawab terhadap Diri Sendiri

Tanggung jawab terhadap diri sendiri menuntut kesadaran setiap orang

untuk memenuhi kewajibannya sendiri dalam mengembangkan kepribadian

sebagai manusia pribadi. Dengan demikian bisa memecahkan masalah-

masalah kemanusiaan mengenai dirinya sendiri.

2. Tanggung Jawab terhadap Keluarga

Keluarga merupakan masyarakat kecil. Tiap anggota keluarga wajib

bertanggung jawab terhadap anggotanya. Tanggung jawab itu menyangkut

nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab merupakan kesejahteraan,

keselamatan, pendidikan, dan kehidupan.

3. Tanggung Jawab terhadap Masyarakat

Pada hakekatnya manusia tidak dapat hidup tanpa bantuan dari manusia

lain, sesuai kedudukannya sebgai makhluk sosial. Manusia merupakan

anggota masyarakat yang tentunya mempunyai tanggung jawab seperti

anggota masyarakat yang lain agar dapat melangsungkan hidupnya dalam

masyarakat tersebut.

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

29

4. Tanggung Jawab terhadap Bangsa/Negara

Tiap manusia, tiap individu adalah warga negara suatu negara. Dalam

berpikir, berbuat, bertindak, bertingkah laku manusia terikat oleh norma-

norma yang dibuat oleh negara. Manusia tidak dapat berbuat semaunya

sendiri. Bila perbuatan manusia salah, maka harus bertanggung jawab

terhadap negara.

5. Tanggung Jawab terhadap Tuhan

Tuhan menciptakan manusia di bumi ini bukanlah tanpa tanggung jawab,

melainkan untuk mengisi kehidupannya manusia mempunyai tanggung

jawab terhadap Tuhan. Sehingga perbuatan manusia tidak akan lepas dari

hukuman-hukuman Tuhan yang dituangkan dalam berbagai kitab suci

melalui berbagai macam agama.

c. Indikator Tanggung Jawab

Indikator Keberhasilan Integrasi Pendidikan Karakter dengan Kehidupan

Siswa (Asmaun, hlm: 181) diadopsi dari Puskur Kemdiknas, Pengembangan

Pendidikan ..., hlm:25-30

Nilai Indikator Sekolah Indikator Kelas

Tanggung Jawab - Membuat laporan setiap

kegiatan yang dilakukan

dalam bentuk lisan maupun

tertulis

- Melakukan tugas tanpa

- Pelaksanaan

tugas piket

secara teratur

- Peran serta aktif

dalam kegiatan

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

30

disuruh

- Menunjukkan prakarsa untuk

mengatasi masalah dalam

lingkup terdekat

- Menghindarkan kecurangan

dalam pelaksanaan tugas

sekolah

- Mengajukan usul

pemecahan

masalah

Tabel 2.2 Asmaun, hlm: 181

Sedangkan menurut Sukadiyanto (dalam Prasetya, 2014: 18) penjabaran

nilai tanggung jawab ialah sebagai berikut:

a. Memenuhi kewajiban diri.

b. Dapat dipercaya.

c. Dapat mengontrol diri sendiri.

d. Gigih.

e. Persiapkan diri untuk menjadi yang terbaik.

f. Tepat waktu saat berlatih dan bermain.

g. Disiplin diri.

h. Dapat bekerja sama dengan teman satu tim.

d. Nilai-Nilai Tanggung Jawab

Nilai-nilai dalam Kurikulum Pendidikan Karakter Sekolah Dasar

menurut Character Counts (Six Pillars of Character Education)

No Nilai Karakter Bagaimana Caranya untuk Menjadi

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

31

1 Responsibility (Penuh

Tanggung Jawab)

Orang yang Bertanggung Jawab

- Jadilah orang yang dapat

diandalkan, jika engkau sepakat

untuk mengerjakan sesuatu,

kerjakanlah

- Jalankanlah urusanmu dengan baik.

Jangan melakukan hal lain semata-

mata karena engkau menganggap

hal itu perlu engkau lakukan.

Fokuslah

- Bertanggung jawablah pada apapun

yang engkau lakukan, jangan

menyalahkan orang lain, atau

sekadar meminta maaf karena

kesalahan yang engkau perbuat

- Gunakan otakmu, pikirlah sebelum

bertindak, pikirkanlah akibat-akibat

dari pebuatanmu.

Tabel 2.3 Keterangan : Nilai-nilai ini diajarkan mulai dari TK sampai kelas 8 (di

Amerika Serikat, SD dimulai kelas 1 sampai kelas 5, SMP dimulai kelas 6 sampai

kelas 8) (Samani, Muchlas, 2012:56).

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

32

Butir-butir karakter dalam Lifelong Guidelines dan penjelasannya, salah

satunya adalah tanggung jawab (Samani, Muchlas, 2012:104).

Kecakapan hidup Maknanya

Tanggung jawab Menanggapi dengan cara yang pantas dan layak

Bertanggung jawab terhadap tindakan yang dilakukan

Tabel 2.4

Nilai-Nilai Karakter dan Maknanya Menurut Character First (Januari

2011) (Muchlas Samani, 2012: 109).

Nilai Karakter Maknanya bagi Saya

Tanggung jawab Mengetahui dan melaksanakan apa yang diharapkan

akan saya lakukan

Tabel 2.5

Model pembelajaran kooperatif Menurut Johnson dan Johnson

kriteria Penjelasan

Tanggung jawab

individu

Kinerja setiap anggota kelompok dinilai. Oleh sebab

itu, setiap anggota kelompok bertanggung jawab untuk

melaksanakan tugasnya sendiri, mencapai tujuan

kelompok, dan menguasai seluruh materi ajar.

Tabel 2.6 Dalam Samani (2013: 165) dikutip oleh Richard M. Felder dan Rebecca

Brent (2007)

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

33

Sikap tanggung jawab harus dilatih dalam setiap pribadi sehingga

terbiasa untuk menunjukkan kinerja terbaik sebagai bagian pemenuhan amanah

yang telah diembankan atas dirinya. Ciri orang bertanggung jawab antara lain :

1. Selalu mengerjakan pekerjaan atau tugas dengan cara terbaik, maksimal,

dan penuh semangat.

2. Tidak mudah menyalahkan orang lain atas kesalahan dan kegagalan dalam

pekerjaan yang menjadi amanah atas dirinya

3. Selalu mengerjakan tugas atau pekerjaan yang diembankan pada dirinya

dengan penuh kesungguhan, semangat, dan mengoptimalkan semua potensi

yang dimiliki, serta mengerjakannya tuntas dan tidak suka meninggalkan

pekerjaan di “tengah jalan”

4. Membiasakan diri untuk selalu bersemangat dalam mewujudkan apapun

serta menjauhkan diri dari sikap santai dan bermalas-malasan dalam

menjalankan amanah atas dirinya.

5. Memiliki keterampilan manajerial

8. Kerja Keras

a. Pengertian kerja keras

Kerja keras adalah perilaku yang menunjukkan upaya sungguh-sungguh

dalam mengatasi berbagai hambatan belajar, tugas dan menyelesaikan tugas

dengan sebaik-baiknya Kemendiknas (2010: 8-9). Kerja keras yaitu memiliki

prakarsa, tekun/rajin, penetapan atau perencanaan yang matang, kecerdikan atau

kecerdasan. Zuhdi (dalam Baroroh, 2011: 153. Orang yang bekerja keras selalu

berusaha menjalankan perencanaan dengan tepat dan akurat.

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

34

b. Indikator Kerja Keras di Sekolah

1. Pengelolaan pembelajaran yang menantang

2. Mendorong semua warga sekolah untuk berprestasi

3. Berkompetisi secara fair

4. Memberikan penghargaan kepada siswa berprestasi

c. Indikator Kerja Keras di Kelas

1. Menciptakan suasana kompetisi yang sehat.

2. Menciptakan kondisi etos kerja, pantang menyerah, dan daya tahan

belajar.

3. Menciptakan suasana belajar yang memacu daya tahan kerja.

4. Memiliki pajangan tentang slogan atau motto tentang giat bekerja dan

belajar.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

1. Penelitian Alfian Budi Prasetya (2014) yang berjudul Penerapan

Pendidikan Karakter Nilai Disiplin dan Nilai Tanggung Jawab dalam

Mata Pelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan (PJOK)

di Kelas I dan IV SD Negeri Percobaan 3. Hasil penelitian menunjukkan

bahwa pemahaman guru PJOK tentang pendidikan karakter masih

kurang. Guru sudah mencantumkan nilai karakter dalam silabus dan RPP

dalam perencanaan pembelajaran. Pada kegiatan pembelajaran, nilai

disiplin yang terlihat selama penelitian antara lain siswa dan guru sudah

disiplin dalam waktu dan mentaati peraturan. Tetapi disiplin perilaku

siswa masih kurang. Terkait nilai tanggung jawab, guru dan siswa sudah

baik dalam bertanggung jawab dengan semua tindakan yang dilakukan,

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

35

memenuhi kewajiban diri, dan dapat dipercaya. Evaluasi pendidikan

karakter yang dilakukan oleh guru ialah dengan menilai perilaku siswa

yang dilakukan setiap akhir semester. Faktor pendukung terlaksananya

pendidikan karakter dalam pembelajaran PJOK ialah sekolah mempunyai

komitmen kuat untuk melaksanakan pendidikan karakter serta siswa

memiliki perilaku yang baik. Sedangkan faktor penghambatnya ialah

guru masih kesulitan dalam hal penguasaan kelas.

2. Penelitian Siti Harlina, Hasdin, dan Arif Firmansyah (2014) yang

berjudul Penerapan Metode Pemberian Tugas untuk Meningkatkan Rasa

Tanggungjawab dalam Pembelajaran PKn di Kelas III SDN Baho

Makmur Kecamatan Bahodopi Kabupaten Morowali. Hasil penelitian

menunjukkan bahwa hasil belajar siswa meningkat setelah mengalami

pembelajaran menggunakan metode pemberian tugas. Pada siklus I

ketuntasan belajar individual 60, pada siklus II meningkat menjadi 100%.

Persentase daya serap klasikal pada siklus I 70,46 %, dan pada siklus II

meningkat menjadi 93 %. Sedangkan nilai persentase ketuntasan klasikal

pada siklus I sebesar 90,2 %, dan pada siklus II meningkat menjadi 100

%. Berdasarkan data-data tersebut disimpulkan bahwa dengan

menerapkan metode pemberian tugas individu dapat meningkatkan rasa

tanggung jawab terhadap pembelajaran PKn.

3. Penelitian yang dilakukan oleh Tofik Mey Haryanto (2011) mengenai

Penanaman Nilai-Nilai Karakter Melalui Mata Pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan pada Siswa Kelas VII Smp Negeri 1 Kejobong

Purbalingga. Hasil penelitian menunjukkan proses penanaman nilai-nilai

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

36

karakter dalam pembelajaran PKn telah berjalan dengan cukup baik.

Nilai-nilai yang ditanamkan seperti nilai religius, jujur, toleransi, disiplin,

demokratis, semangat kebangsaan tanggung jawab dan cinta tanah air.

Pendekatan dalam penanaman nilai-nilai karakter yaitu 1) Pendekatan

penanaman nilai dengan keteladanan, penguatan positif dan negatif. 2)

Pendekatan moral kognitif dilakukan dengan melakukan diskusi

kelompok dengan dilema moral seperti berdiskusi cara mengemukakan

pendapat secara bebas dan bertanggung jawab; 3) Pendekatan klarifikasi

nilai dengan cara simulasi seperti mensimulasikan musyawarah dengan

memperhatikan aturan musyawarah; 4) Pendekatan pembelajaran berbuat

(tindakan) dengan cara himbauan dan pembiasaan. menghimbau siswa

untuk melaksanakan ibadah dan toleran terhadap agama atau

kepercayaan lain, menghimbau siswa untuk berani mengemukakan

pendapat dan berani bertanggung jawab. Membiasakan musyawarah

dalam menyelesaiakan masalah, dan dalam pengambilan keputusan.

4. Penelitian Dedi Suparman, Rochmiyati, Sugianto tentang Hubungan

Peranan Guru Sekolah Dasar Dengan Sikap Tanggung Jawab Siswa,

kesimpulan penelitian tersebut diketahui bahwa terdapat hubungan

peranan guru sekolah dasar terhadap sikap tanggung jawab social siswa

sekolah dasar se-Kecamatan Labuhan Ratu.

5. Penelian selanjutnya dilakukan oleh Rohmah Kurniawati (2014) tentang

Penanaman Karakter Tanggung Jawab Siswa Pada Pelaksanaan Ulangan

Harian Dalam Mata Pelajaran Pkn Studi Kasus: Siswa Kelas VII B Mts

Muhammadiyah 07 Klego Boyolali Tahun Ajaran 2013/2014.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

37

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dihasilkan simpulan yaitu

(1) penanaman karakter tanggung jawab pada pelaksanaan ulangan

harian dalam mata pelajaran PKn telah diupayakan guru dan kepala

sekolah hal tersebut telah diapresiasikan oleh peserta didik, antara lain

mengerjakan soal ulangan sendiri tanpa bantuan orang lain, belajar

mandiri. (2) Kendala dalam menanamkan karakter tanggung jawab pada

pelaksanaan ulangan harian dalam mata pelajaran Pendidikan

Kewarganegaraan, lebih banyak datang dari siswanya yaitu kurangnya

motivasi dalam diri. (3) Solusi dari masing-masing masalah dalam

menanamkan karakter tanggung jawab pada pelaksanaan ulangan harian

dalam mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan dengan selalu

memberi motivasi, dorongan untuk belajar lebih giat dan memberi

fasilitas dalam belajar.

C. Kerangka Pikir

Tujuan dan fungsi pendidikan nasional yaitu membentuk karakter

(watak) peserta didik menjadi insan kamil (manusia sempurna). Arah dari

pendidikan nasional ialah untuk menciptakan generasi yang cerdas intelektual dan

berakhlak mulia. Namun kenyataannya, aspek afektif dalam pembelajaran masih

sering diabaikan. Prestasi dalam aspek kognitif masih sering dijadikan tolak ukur

keberhasilan dalam sebuah pembelajaran. Hal ini dapat berakibat terbentuknya

individu-individu yang kecerdasan intelektualnya bagus, tetapi memiliki karakter

yang buruk.

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

38

Salah satu masalah tersebut adalah menurunnya tata krama dan etika

moral dalam kehidupan di sekolah yang mengakibatkan sejumlah dampak negatif

yang amat meresahkan. Kondisi moral atau akhlak generasi muda yang rusak ini

ditandai dengan banyaknya pelajar yang tidak punya sopan santun kepada orang

lain, tidak meghormati orang yang lebih tua, suka bertengkar dengan teman,

sering berbuat tidak jujur, membolos sekolah, tawuran antar siswa, kasus

pencurian yang melibatkan pelajar, menyalin hasil pekerjaan teman atau

menyontek, tidak tertib dan sering melanggar peraturan atau hukum yang berlaku,

penggunaan bahasa yang tidak baik, dan lain sebagainya. Hal semacam itu tidak

akan terjadi apabila dalam setiap individu tertanam nilai moral dan karakter yang

positif. Itulah pentingnya pendidikan karakter yang diharapkan mampu

menciptakan pribadi dengan akhlak mulia.

Pendidikan karakter dapat diterapkan di lingkup sekolah yang salah

satunya melalui mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn). Mata

pelajaran PKn sangat erat kaitaannya dengan nilai-nilai karakter dan

memfokuskan pada pembentukan karakter warga negara yang mampu

melaksanakan hak-hak dan kewajibanya sebagai wahana untuk mengembangkan

dan melestarikan buda bangsa yang diharapkan dapat diwujudkan dalam perilaku

sehari-hari siswa, baik sebagai individu maupun sebagai masyarakat dan makhluk

ciptaan Tuhan. Tetapi kenyataannya PKn hanya fokus pada ranah kognitif, serta

sering mengabaikan ranah afektifnya.

Berdasarkan hasil wawancara awal yang dilakukan di SD Negeri

Pandesari 02, diketahui bahwa sekolah tersebut telah berupaya untuk

melaksanakan pendidikan karakter bagi peserta didiknya. Guru Kelas sebagai

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

39

guru mata pelajaran PKn juga sudah berusaha untuk menerapkan pendidikan

karakter dalam setiap pembelajarannya, tetapi hasilnya belum maksimal dan

masih menuntut pada segi hasil atau kemampuan kognitif siswa.

Hasil observasi juga menunjukkan bahwa masih ada berbagai

permasalahan dalam pembelajaran PKn di kelas 2 yang terkait dengan nilai

karakter tanggung jawab dan kerja keras. Saat pembelajaran masih ada siswa yang

datang terlambat. Ada pula beberapa siswa yang kurang disiplin perilaku. Bahasa

yang digunakan siswa juga terkadang kurang sopan. Selain itu, siswa kurang bisa

menghargai dan menghormati sesama temannya. Siswa masih bergantung dengan

guru ataupun siswa lain atau temannya. Serta siswa kurang bertanggung jawab

dengan penugasan yang diberikan kepadanya.

Melalui penelitian ini diharapkan mampu menggali lebih dalam terkait

pembentukan nilai karakter tanggung jawab dan kerja keras dalam tema “Budi

Pekerti” di kelas 2 SD Negeri Pandesari 02.

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI A. Kajian Teori 1. Pengertian Metode …eprints.umm.ac.id/35581/3/jiptummpp-gdl-yunidiansi-47441... · 2017-11-06 · Pengertian Metode Pembelajaran ... maka

40

Berikut ini gambar kerangka pikir dalam penelitian ini

Pembelajaran yang masih

mengabaikan ranah afektif

Banyaknya tindakan yang tidak

berkarakter, misalnya menyalin hasil

pekerjaan teman, dll.

Pendidikan Karakter di Sekolah Dasar,

salah satunya dengan perapan metode

bermain peran/Role Playing

Pembentukan Nilai Karakter Tanggung

Jawab dan Kerja Keras dalam Tema

Budi Pekerti Siswa Kelas 2

Hasil Pembentukan

Nilai Karakter

Tanggung Jawab

dan Kerja Keras

Nilai Karakter

Tanggung Jawab

dan Kerja Keras