57
8 BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan Sepakbola Menurut Sucipto, Sutiyono, dkk (2000: 7) mengatakan bahwa, “Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari sebelas pemain dan salah satunya adalah penjaga gawang”. Hampir seluruh permainan dilakukan dengan keterampilan mengolah bola dengan kaki, kecuali penjaga gawang dalam memainkan bola bebas menggunakan seluruh anggota badannya dengan kaki dan tangan. Tujuan dari masing-masing kesebelasan adalah berusaha untuk memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin dan berusaha menggagalkan serangan lawan untuk melindungi serangan atau menjaga gawangnya agar tidak kemasukan bola. Dalam permainan sepakbola para pemain dituntut untuk dapat menerapkan berbagai teknik ke dalam pola taktik dan strategi serta kerja sama tim yang kompak agar dapat memperoleh kemenangan. Beltasar Tarigan (2001: 2), menyatakan bahwa, “Sepakbola adalah pemecahan masalah, bagaimana memperagakan sebuah teknik yang serasi, ditinjau dari posisi lawan dan kawan. Pengetahuan tentang taktik strategi bermain sepakbola sangat penting”. Pendapat lain juga dikemukakan oleh soekatamsi (1988: 12) bahwa, “Semua pemain sepakbola harus menguasai teknik dasar dan keterampilan bermain sepakbola, karena orang akan menilai sampai mana teknik dan keterampilan para pemain dalam hal menendang bola, memberikan bola, menyundul bola, menembakkan bola ke gawang lawan untuk mencetak gol”. Berdasarkan tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, tujuan permainan sepakbola adalah mencapai kemenangan. Untuk mencapai kemenangan dibutuhkan penguasaan teknik, taktik dan strategi yang baik, sehingga mempunyai peluang untuk memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak-banyaknya. Selain itu juga, kerja sama yang kompak dalam satu tim juga sama pentingnya untuk memperoleh kemenangan. Sebaik apapun

BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

8

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Permainan Sepakbola

Menurut Sucipto, Sutiyono, dkk (2000: 7) mengatakan bahwa,

“Sepakbola merupakan permainan beregu, masing-masing regu terdiri dari

sebelas pemain dan salah satunya adalah penjaga gawang”. Hampir seluruh

permainan dilakukan dengan keterampilan mengolah bola dengan kaki, kecuali

penjaga gawang dalam memainkan bola bebas menggunakan seluruh anggota

badannya dengan kaki dan tangan.

Tujuan dari masing-masing kesebelasan adalah berusaha untuk

memasukkan bola ke gawang lawan sebanyak mungkin dan berusaha

menggagalkan serangan lawan untuk melindungi serangan atau menjaga

gawangnya agar tidak kemasukan bola. Dalam permainan sepakbola para

pemain dituntut untuk dapat menerapkan berbagai teknik ke dalam pola taktik

dan strategi serta kerja sama tim yang kompak agar dapat memperoleh

kemenangan. Beltasar Tarigan (2001: 2), menyatakan bahwa, “Sepakbola adalah

pemecahan masalah, bagaimana memperagakan sebuah teknik yang serasi,

ditinjau dari posisi lawan dan kawan. Pengetahuan tentang taktik strategi

bermain sepakbola sangat penting”. Pendapat lain juga dikemukakan oleh

soekatamsi (1988: 12) bahwa, “Semua pemain sepakbola harus menguasai

teknik dasar dan keterampilan bermain sepakbola, karena orang akan menilai

sampai mana teknik dan keterampilan para pemain dalam hal menendang bola,

memberikan bola, menyundul bola, menembakkan bola ke gawang lawan untuk

mencetak gol”.

Berdasarkan tiga pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa, tujuan

permainan sepakbola adalah mencapai kemenangan. Untuk mencapai

kemenangan dibutuhkan penguasaan teknik, taktik dan strategi yang baik,

sehingga mempunyai peluang untuk memasukkan bola ke gawang lawan

sebanyak-banyaknya. Selain itu juga, kerja sama yang kompak dalam satu tim

juga sama pentingnya untuk memperoleh kemenangan. Sebaik apapun

Page 2: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

9

keterampilan yang dimiliki seorang pemain tanpa kerja sama yang baik antar

pemain yang satu dengan lainnya dalam satu tim, maka akan sulit memperoleh

kemenangan. Menurut Baltasar Tarigan (2001: 3) bahwa, “Dalam permainan

sepakbola, keterampilan-keterampilan yang dimiliki pemain tidak bisa

dipisahkan dari satu kesatuan tim dan tidak akan pernah ia menggunakannya

sendiri”. Artinya, keterampilan-keterampilan yang dimiliki seorang pemain,

tidak pernah merupakan tujuan tersendiri.

Berdasarkan penjelasan dua ahli tersebut di atas dapat disimpulkan

bahwa, sepakbola merupakan olahraga permainan beregu yang menuntut

kualitas taktik dan teknik serta kerjasama yang kompak dalam satu tim untuk

memperoleh kemenangan. Sebaik apapun teknik dan taktik yang dimilki suatu

tim, tanpa kerjasama yang kompak akan sulit memenangkan suatu pertandingan.

a. Teknik Dasar Permainan Sepakbola

Ditinjau dari pelaksanaan permainan sepakbola bahwa, gerakan-

gerakan yang terjadi dalam permainan adalah gerakan-gerakan dari badan dan

macam-macam cara memainkan bola. Gerakan badan dan cara memainkan

bola adalah dua komponen yang saling berkaitan dalam pelaksanaan

permainan sepakbola. Gerakan-gerakan maupun cara memainkan bola

tersebut terangkum dalam teknik dasar bermain sepakbola. Soekatamsi (1988:

34), menyatakan bahwa ,”Teknik bermain sepakbola dibagi menjadi dua yaitu

: (1) Teknik tanpa bola, (2) Teknik dengan bola “.

Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa teknik dasar

bermain sepakbola dibagi menjadi dua macam yaitu teknik tanpa bola (teknik

badan) dan teknik dengan bola. Teknik badan atau teknik tanpa bola pada

dasarnya bertujuan untuk mengembangkan kemampuan fisik untuk mencapai

kesegaran jasmani (physicalfitness) agar dapat bermain sepakbola dengan

sebaik-baiknya. Menurut Soekatamsi (1988: 34) unsur-unsur teknik tanpa

bola terdiri dari : “(1) Lari cepat dan mengubah arah, (2) Melompat dan

meloncat, (3) Gerak tipu tanpa bola dan, (4) Gerakan-gerakan khusus untuk

penjaga gawang”.

Page 3: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

10

Teknik dengan bola pada dasarnya yaitu semua gerakan-gerakan

dengan bola. Kemampuan seorang pemain dalam memainkan bola akan

sangat membantu penampilannya dalam bermain sepakbola. Oleh karena itu,

setiap pemain harus mempelajari unsur-unsur teknik dengan bola secara

seksama. Yang dimaksud dengan teknik dasar bermain sepakbola adalah

menendang bola, menggiring bola (dribbling), mengontrol bola (controlling),

menyundul bola (heading), melempar bola (throw-in), dan menembak bola

(shooting) yang diuraikan pada penjelasan berikut ini:

a. Menendang Bola

Menendang bola merupakan teknik dasar bermain sepakbola yang

sering digunakan dalam permainan sepakbola. Suatu kesebelasan yang

tangguh adalah suatu kesebelasan yang semua pemainnya yang

menguasai teknik dasar menendang bola yang baik. Hal-hal yang perlu

diperhatikan dalam menendang bola adalah sebagai berikut :

1) Pada waktu akan menendang bola, pandangan mata mengikuti arah

posisi bola yang akan diarahkan.

2) Posisi kaki tumpu tepat disamping bola karena hal ini dapat

menentukan arah lintasan dan tinggi rendahnya lambungan bola.

3) Pergelangan kaki yang akan menendang bola dikuatkan, tungkai kaki

yang menendang bola diangkat ke belakang kemudian diayunkan ke

belakang bola.

Macam-macam teknik dasar menendang bola:

1) Teknik dasar menendang bola dengan kaki bagian dalam

Dalam mengajarkan teknik dasar menendang bola dengan kaki

bagian dalam harus dilakukan bersama-sama dengan latihan

menghentikan bola. Adapun teknik menendang bola dengan kaki

bagian dalam adalah sebagai berikut: (a) Pemain berdiri 3 sampai 4

langkah dibelakang bola dan arah sasaran bola merupakan satu garis

lurus; (b) Pemain lari ke arah bola, menendang bola dengan kaki

bagian dalam ke arah kawan kemudian kawan yang menerima bola

Page 4: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

11

tadi menendang bola kembali ke arah pemain yang menendang

pertama.

2) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki

Teknik menendang bola dengan punggung kaki ini sering

digunakan dalam permainan untuk menembakkan ke gawang.

Adapun teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki adalah:

(a) Pemain berdiri 3 sampai 4 langkah di belakang bola dan arah

sasaran bola merupakan satu garis lurus; (b) Pemain berlari dan

menendang bola dengan punggung kaki ke arah sasaran, (d)

kemudian pemain yang menerima bola menendang kembali ke arah

pemain yang menendang pertama kali.

3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam

dan bagian luar.

Adapun teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki

bagian dalam dan luar adalah: (a) Letakkan kaki tumpu di samping

bola dengan jarak kurang lebih 25 cm, dan posisi kaki agak ke

belakang, arah kaki tumpu sejajar dengan arah sasaran; (b) Kaki yang

akan menendang diangkat ke belakang kemudian diayunkan ke arah

belakang bola; (c) Sikap badan agak condong ke depan, kedua lengan

terbuka di samping badan untuk menjaga keseimbangan; (d) Bola

yang ditendang hendaknya mengenai tengah-tengah bola maka bola

akan melambung rendah atau sedang.

b. Mengontrol Bola (Controlling)

Dalam permainan sepakbola, mengontrol bola sangat penting

baik itu bola datar maupun bola di udara yang datang kepada seorang

pemain sepakbola dari berbagai ketinggian dengan segala macam

kecepatan dan sudut. Untuk menghentikan bola datar dan yang berada

di udara seorang pemain harus bisa menguasai dan siap mengoperkan

kepada pemain yang lain dalam suatu permainan. Mengontrol bola

bisa dilakukan dengan menggunakan seluruh bagian tubuh kecuali

tangan. Menurut Scheunemann (2008:56) "apa pun bagian tubuh yang

Page 5: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

12

dipakai, cara mengontrol bola pada dasarnya sama. Sesaat sebelum

bola sampai, pastikan bagian tubuh yang digunakan sedikit mengalah

ke belakang. Hal ini akan mencegah bola untuk memantul dengan

keras ke depan". Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam mengontrol

bola:

1) Seorang pemain, lari menjemput arah datangnya bola dan

pandangan ke arah berhentinya bola.

2) Kaki tumpu menerima seluruh berat badan, kedua lutut sedikit

ditekuk.

3) Sebelum mengontrol bola seorang pemain hams segera memikirkan

bola yang telah dikuasai untuk dioperkan kepada kawan, di giring

atau ditembakkan ke arah gawang.

4) Posisi badan siap menerima bola yang datang dengan semua bagian

tubuh kecuali tangan.

Macam-macam teknik dasar mengontrol bola:

1) Teknik dasar mengontrol bola dengan kaki bagian dalam.

Penggunaan dalam permainan sepakbola adalah untuk

menahan bola datar yang bergulir di atas tanah. Adapun teknik

menahan bola dengan bagian kaki bagian dalam sebagai berikut: (a)

Seorang pemain harus lad menyusul arah datangnya bola,

pandangan tertuju ke arah bola dan setelah dekat bola segera

berhenti, (b) Posisi kaki digerakkan ke depan ke arah datangnya

bola, tepat di tengah-tengah kaki bagian dalam menahan bola, (c)

Kaki penerima bola digerakkan ke belakang mengikuti arah lintasan

bola, (d) Kemudian letakkan kaki penerima dalam posisitegak lurus

dengan kaki tumpu, lurus pada ujung tumit kaki tumpu.

2) Teknik dasar mengontrol bola dengan punggung kaki

Teknik ini sering digunakan dalam permainan sepakbola

untuk mengontrol operan bola dari teman baik bola datar maupun

bola lambung. Adapun tekniknya sebagai berikut: (a) Lari

menyongsong arah datangnya bola, pandangan tertuju ke arah

Page 6: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

13

datangnya bola, setelah dekat dengan bola segera berhenti, (b)

Ujung jari (sepatu) kaki tumpu ke arah datangnya bola, letakkan

kaki tumpu sedikit ditekuk, (c) Kaki penerima menerima bola tepat

pada punggung kaki di tengah-tengah bola, selanjutnya kaki

penerima digerakkan ke arah belakang mengikuti arah lintasan bola

hingga kaki penerima dan bola berhenti.

3) Teknik dasar mengontrol bola dengan punggung kaki bagian luar

Adapun tekniknya sebagai berikut: (a) Lari menyongsong

arah datangnya bola, setelah dekat .dengan bola segera berhenti, (b)

Ujung jari kaki tumpu menghadap arah datangnya bola, ke dua lutut

kaki sedikit di tekuk, (c) Kaki penerima segera digerakkan ke depan

ke arah datangnya bola dengan punggung kaki bagian luar pada

tengah tengah depan bola, (d) Kemudian kaki penerima digerakkan

ke arah belakang mengikuti arah lintasan bola.

4) Teknik dasar mengontrol bola dengan paha.

Mengontrol bola dengan paha sering digunakan dalam

permainan sepakbola, biasanya untuk mengontrol bola yang

melambung. Adapun tekniknya sebagi berikut: (a) Seorang pemain

berlari menjemput arah datangnya bola dan berhenti di tempat

jatuhnya bola, (b) Kaki tumpu menghadap arah datangnya bola,

kedua lutut kaki sedikit di tekuk, (c) Kaki penerima diangkat ke

depan, paha diangkat ke atas menghadap arah jatuhnya bola

kemudian menahan bola dengan paha.

5) Teknik dasar mengontrol bola dengan dada

Teknik mengontrol bola dengan dada biasanya digunakan

untuk menerima bola di udara yang datang ke arah seorang pemain

sepakbola. Adapun tekniknya adalah sebagai berikut: (a) Seorang

pemain lari segera menjemput arah jatuhnya bola, (b) Kedua kaki

berdiri kangkang ke muka belakang, kedua lutut sedikit ditekuk dan

pandangan terarah pada jatuhnya bola, (c) Dada dibusungkan siap

menerima jatuhnya bola. Apabila bola diterima dengan otot dada

Page 7: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

14

sebelah kanan atau kiri, setelah bola menyentuh dada posisi badan

segera di tank ke belakang. 6) Teknik dasar mengontrol bola dengan

dahi Teknik ini sering digunakan dalam permainan sepakbola untuk

mengontrol bola lambung di udara. Adapun teknik menerima bola

dengan dahi adalah sebagai berikut: (a) Daerah kepala di atas alis

dibawah rambut, apabila bola melambung datar di udara setinggi

dahi. Seorang pemain segera menjemput ke arah datangnya bola,

setelah dekat dengan bola segera berhenti dengan posisi kaki

kangkang muka-belakang, kedua lutut sedilit ditekuk, (b) Setelah

bola menyentuh dahi, badan segera ditarik ke belakang, (c) Setelah

bola jatuh ke tanah kemudian di kontrol dan segera dikuasai.

c. Menggiring Bola (Dribbling)

Menurut Mielke (2003:1) "dribbling dalam permainan

sepakbola didefinisikan sebagai penguasaan bola dengan kaki saat

kamu bergerak di lapangan permainan". Menggiring bola dapat di

artikan sebagai suatu gerakan lari menggunakan bagian kaki

mendorong bola agar bergulir terus-menerus di atas tanah. Menggiring

bola dapat dilakukan pada saat-saat menguntungkan saja, yaitu bebas

dan lawan. Kegunaan teknik menggiring bola antara lain untuk

melewati lawan, berputar dan mengubah arah bola, mencari

kesempatan memberikan umpan bola kepada kawan dengan tepat,

menahan bola tetap dalam penguasaan, dan menyelamatkan bola,

apabila tidak terdapat kemungkinan atau kesempatan untuk segera

mengoperkan bola kepada kawan. Hal-hal yang perlu diperhatikan

dalam menggiring bola :

1) Bola yang berada dalam penguasaan pemain, harus selalu dekat

dengan kaki, badan pemain terletak antara bola supaya tidak mudah

direbut oleh lawan, bola selalu dikontrol.

2) Di depan pemain terdapat daerah kosong, bebas dari lawan.

3) Bola digiring dengan kaki kanan atau kiri, setiap langkah kaki kanan

atau kin mendorong bola ke depan, bukan di tendang. Irama

Page 8: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

15

sentuhan kaki pada bola tidak mengubah irama langkah kaki yang

teratur.

4) Pada waktu menggiring bola pandangan mata tidak boleh selalu

pada bola saja, akan tetapi harus memperhatikan atau mengamati

situasi lapangan atau posisi lawan maupun kawan.

5) Posisi badan agak condong ke depan, gerakan tangan bebas seperti

pada waktu posisi berlari.

Macam-macam teknik dasar menggiring bola:

1) Teknik dasar menggiring bola dengan kaki bagian dalam

Menurut Mielke (2003:2) "dribbling menggunakan sisi kaki

bagian dalam memungkinkan seorang pemain untuk menggunakan

sebagian besar permukaan kaki sehingga kontrol terhadap bola akan

semakin besar". Sering digunakan dalam permainan sepakbola

untuk berputar dan mengubah arah bola. Teknik menggiring bola

dengan punggung kaki bagian dalam adalah sebagai berikut: (a)

Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi kaki dalam

menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam, (b) Kaki

yang digunakan untuk menggiring bola tidak diayunkan seperti

teknik menendang bola akan tetapi setiap langkah secara teratur

mendorong bola di depan kaki sehingga tidak mudah direbut oleh

lawan, (c) Pada saat menggiring bola kedua lutut sedikit ditekuk dan

pada waktu kaki menyentuh bola, kemudian melihat situasi

lapangan, posisi kawan atau lawan.

2) Teknik dasar menggiring bola dengan punggung kaki

Seorang pemain dapat membawa bola dengan cepat. Biasanya

teknik ini sering digunakan apabila di depan pemain terdapat daerah

bebas dari lawan yang cukup luas sehingga jarak untuk menggiring

bola cukup jauh. Teknik menggiring bola dengan punggung kaki

adalah sebagai berikut: (a) Posisi kaki sama dengan posisi kaki

dalam menendang dengan menggunakan punggung kaki, (b) Setiap

langkah secara teratur dengan punggung kaki kin atau kanan

Page 9: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

16

mendorong bola ke depan, dan bola harus selalu dekat dengan kaki,

(c) Pada saat menggiring bola kedua lutut sedikit ditekuk, dan

pandangan pada bola juga melihat situasi lapangan, posisi lawan dan

kawan.

3) Teknik dasar menggiring bola dengan punggung kaki bagian luar

Menurut Mielke (2003:4) "menggunakan sisi kaki bagian

luar untuk melakukan dribbling adalah salah satu cara untuk

mengontrol bola". Sering digunakan dalam permainan sepakbola

karena bagian kaki yang bersentuhan dengan bola cukup luas,

pemain dapat dengan mudah bergerak ke depan atau mengubah arah

sesuai dengan arah kaki pada waktu berlari. Teknik menggiring bola

dengan punggung kaki bagian luar adalah sebagai berikut: (a) Posisi

kaki sama dengan posisi kaki dalam menendang bola dengan

punggung kaki bagian luar, (b) Setiap langkah secara teratur dengan

punggung kaki bagian luar kaki kanan atau kiri mendorong bola ke

depan, dan bola harus selalu dekat dengan kaki sesuai dengan irama

lari, (c) Pada saat menggiring bola kedua lutut sedikit ditekuk, pada

waktu kaki menyentuh bola pandangan selanjutnya melihat situasi

lapangan, posisi lawan atau kawan.

d. Menyundul Bola (Heading)

Menyundul bola merupakan suatu keterampilan teknik dasar

dalam permainan sepakbola dengan menggunakan bagian kepala. Para

pemain bisa melakukan heading ketika sedang meloncat, melompat ke

depan, menjatuhkan diri (diving), atau tetap diam dan mengarahkan

bola dengan tajam ke gawang atau teman satu tim (Mielke, 2003:49).

Kegunaan menyundul bola dalam permainan sepakbola antara lain

adalah untuk mengoperkan bola kepada teman untuk memasukkan bola

ke arah gawang lawan dan untuk menyapu bola di daerah pertahanan

sendiri serta mematahkan serangan lawan. Adapun teknik menyundul

bola ada dua macam yaitu menyundul bola dengan sikap berdiri di

Page 10: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

17

tempat dan menyundul bola dengan sikap berlari yang akan diuraikan

sebagai berikut:

1) Teknik dasar menyundul bola dengan sikap berdiri ditempat

Teknik menyundul bola dengan sikap ini sering digunakan

oleh seorang pemain untuk mengoperkan bola kepada kawan.

Adapun tekniknya akan diuraikan sebagai berikut: (a) Posisi badan

menghadap ke arah datangnya bola, kedua kaki berdiri kangkang ke

muka dengan kedua lutut sedikit ditekuk, (b) Badan ditarik ke

belakang, sikap badan condong ke belakang, otot-otot leher

dikuatkan hingga dagu merapat pada leher, dan pandangan ke arah

datangnya bola, (c) Seluruh berat badan diikutsertakan ke depan,

badan condong ke depan diteruskan hingga dahi tepat mengenai

bola dan gerak lanjutan ke arah sasaran dengan mengangkat kaki

belakang ke depan dilanjutkan lari ke rencana posisi.

2) Teknik dasar menyundul bola dengan sikap berlari

Menyundul bola dengan sikap berlari biasanya sering

digunakan dalam permainan sepakbola untuk memasukkan bola ke

gawang lawan atau tindakan penyelamatan. Adapun tekniknya

diuraikan sebagai berikut: (a) Pemain lari menjemput arah

datangnya bola, pandangan mata tertuju ke arah bola, (b) Otot-otot

leher digerakkan, kemudian dagu ditarik merapat pada leher, (c)

Badan ditarik ke belakang melengkung ke daerah pinggang

kemudian digerakkan ke seluruh tubuh sehingga dahi dapat mengenai

bola (d) Pada waktu menyundul bola hendaknya pandangan mata tetap

terbuka dan selalu mengikuti ke mana bola diarahkan dan selanjutnya

diikuti gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi.

e. Melempar Bola (Throw-in)

Melempar bola pada permainan sepakbola dilakukan bila terjadi

bola seluruhnya melampaui garis samping, baik bola datar yang

menggulir di atas tanah maupun yang melayang di udara maka seorang

pemain lawan dari pihak terakhir yang menyentuh bola, dapat melakukan

Page 11: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

18

lemparan ke dalam di belakang garis samping ditempat bola

meninggalkan lapangan permainan. Melempar bola ke dalam harus

dilakukan sesuai dengan peraturan permainan yang berlaku. Throw-in

dapat menjadi senjata yang ampuh dalam rencana serangan sebuah tim

(Mielke, 2003:39). Dalam melempar bola tidak dibenarkan langsung

membuat gol, dan keuntungannya di dalam melempar bola ke dalam

tidak ada hukuman bagi pemain yang berdiri di posisi offside.

Prinsip teknik dasar melempar bola adalah: (a) Sikap berdiri,

kedua kaki rapat dengan lutut sedikit di tekuk, (b) Sikap memegang bola.

Kedua tangan memegang bola dengan jari-jari (direnggangkan). Jari-jari

yang di belakang bola adalah ibu jari tangan kanan bertemu dengan ibu

jari tangan kiri, dan ujung jari telunjuk tangan kanan bertemu dengan

ujung jari telunjuk tangan kanan, sedangkan jari-jari yang lain

memegang bola dibagian samping bola. Jadi seolah-olah tangan

membuat wadah untuk bola, (c) Cara melempar adalah kedua tangan

dengan bola diangkat di atas belakang kepala, pandangan mata tertuju

ke arah kawan yang akan diberi operan bola. Pada waktu melemparkan

bola dengan kekuatan otot-otot perut, bahu dan tangan diayunkan ke

depan, dibantu kedua lutut yang diluruskan dan badan digerakkan

seolah-olah dijatuhkan ke depan bersamaan dengan bola yang

dilepaskan, (e) Gerak lanjutan setelah bola dilepaskan, yaitu tetap

berdiri di atas kedua kaki dengan ujung-ujung kaki tetap di atas tanah

dan diteruskan dengan gerakan lari untuk mencari posisi.

f. Menembak Bola (Shooting)

Permainan sepakbola seorang anak dinyatakan terampil dalam

menembak bola (shooting) apabila dia dapat berhasil memasukan bola

ke dalam gawang paling sedikit 80% dari tembakannya. Bagi pemain

tenis mereka dinyatakan terampil dalam melakukan service apabila 60

sampai 70% service pertamanya masuk. Dengan contoh-contoh

tersebut bahwa keterampilan dinilai oleh produktivitas penampilan

yang dilakukan pemain. Menurut Mielke (2003:67) "dari sudut

Page 12: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

19

pandang penyerangan, tujuan sepakbola adalah melakukan shooting ke

gawang". Seseorang pemain harus menguasai keterampilan dasar

menendang bola dan selanjutnya mengembangkan sederetan shooting

yang memungkinkannya untuk melakukan tendangan shooting dan

mencetak gol dari berbagai posisi di lapangan.

Permainan sepakbola adalah cabang olahraga permainan beregu

atau permainan tim. Kesebelasan yang baik, kuat dan tangguh adalah

kesebelasan yang mampu menampilkan permainan yang kompak.

Dapat dikatakan bahwa kesebelasan yang baik bila terdapat kerjasama

tim yang baik. Untuk mendapatkan kerjasama tim yang tangguh

diperlukan pemain-pemain yang menguasai bagian-bagian dari

bermacam-macam teknik dasar bermain sepakbola dan terampil

melaksanakannya. Kualitas keterampilan teknik dasar bermain setiap

pemain lepas dari faktor-faktor kondisi fisik dan taktik sangat

menentukan tingkat permainan suatu kesebelasan sepakbola. Makin

baik tingkat penguasaan keterampilan teknik dasar bermain setiap

pemainnya di dalam memainkan dan menguasai bola, maka makin

cepat dan cermat kerjasama kolektif akan tercapai. Dengan demikian

kesebelasan akan lebih lama menguasai bola dan akan mendapatkan

keuntungan secara fisik dan taktik.

Untuk dapat mencapai penguasaan teknik-teknik dasar bermain

sepakbola pemain harus melakukan dengan prinsip-prinsip gerakan

teknik yang benar, cermat, sistematik yang dilakukan berulang-ulang

terns menerus dan berkelanjutan, sehingga menghasilkan kerjasama

yang baik antara sekumpulan syaraf otot untuk pembentukan gerakan

yang harmonis, sehingga menghasilkan otomatisasi gerakan. Untuk

dapat mencapai gerakan yang otomatis harus dimulai sejak usia muda.

Shooting sepakbola adalah gerakan yang dibutuhkan dalam

permainan sepakbola, terlepas sama sekali dari permainannya.

Maksudnya adalah pemain melakukan gerakan-gerakan dengan bola

dan gerakan-gerakan tanpa bola. Dengan demikian setiap pemain dapat

Page 13: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

20

dengan mudah memerintah bola dan memerintah badan atau anggota

badan sendiri dalam semua situasi bermain. Setiap pemain sepakbola

dengan mudah dapat memerintah bola dengan kakinya, dengan

tungkainya, dengan badannya, dengan kepalanya, kecuali dengan

kedua belah tangannya yang dilakukan dengan cepat dan cermat.

Dengan demikian setiap pemain telah memiliki gerakan yang otomatis

atau ball feeling yang sempuma serta peka terhadap bola.

b. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Permainan Sepakbola

Permainan sepakbola adalah cabang permainan olahraga beregu

atau permainan tim. Kesebelasan yang baik, kuat dan tangguh adalah

kesebelasan yang mampu menampilkan permainan yang kompak. Dapat

dikatakan bahwa kesebelasan yang baik bila terdapat kerjasama tim yang

baik. Untuk mendapatkan kerjasama tim yang yangguh diperlukan

pemain-pemain yang menguasai bagian-bagian dari bermacam-macam

teknik dasar permainan sepakbola dan terampil melaksanakannya.

Kualitas keterampilan teknik dasar bermain setiap pemain tidak lepas

dari faktor-faktor kondisi fisik dan taktik sangat menentukan tingkat

permainan suatu kesebelasan sepakbola. Makin baik tingkat penguasaan

keterampilan teknik dasar bermain setiap pemainnya di dalam

memainkan dan menguasai bola, maka makin cepat dan cermat

kerjasama kolektif akan tercapai. Dengan demikian kesebelasan akan

lebih lama menguasai bola dan akan mendapatkan keuntungan secara

fisik dan taktik.

Faktor-faktor yang menentukan pencapaian prestasi olahraga

menurut sajoto (1995:2-5) adalah sebahai berikut:

1) Aspek biologis terdiri dari:

a) Potensi atau kemampuan dasar tubuh

b) Fungsi organ-organ tubuh

c) Struktur dan postur tubuh

d) Gizi

2) Aspek psikologis terdiri dari:

Page 14: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

21

a) Intelektual

b) Motivasi

c) Kepribadian

d) koordinasi kerja otot dan syaraf

3) Aspek lingkungan terdiri dari:

a) Sosial

b) Sarana dan prasarana olahraga yang tersedia

c) Cuaca

d) Orang tua, keluarga dan masyarakat

4) Aspek penunjang terdiri dari:

a) Pelatih yang berkualitas tinggi

b) program yang tersusun secara sistematis

c) Penghargaan dari masyarakat dan pemerintah

d) Dana yang menandai

e) Organisasi

Menurut Soekatamsi (1984:11) Untuk meningkatkan dan

mencapai prestasi yang setinggi-tingginya, olahragawan haruslah

memiliki 4 kelengkapan pokok yaitu:

1) Pembinaan teknik

2) Pembinaan fisik

3) Pembinaan taktik

4) Kematangan juara

Faktor-faktor tersebut yang perlu mendapat perhatian baik bagi

pemain, pelatih dan semua pihak yang bersangkutan dengan pembinaan

prestasi dalam permainan sepakbola.

2. Keterampilan Bermain Sepakbola

Mohr (1960: 322) menyatakan, “Keterampilan sebagai suatu

peningkatan penampilan". Menurut Munn (1964: 104) bahwa,

"Keterampilan sebagai kecakapan dalam melakukan tugas". Menurut

Johnson dalam Singer (1980: 30) bahwa, “Keterampilan sebagai sesuatu

yang ditampilkan sebagai aktivitas gerak yang dibatasi waktu atau

Page 15: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

22

kecepatan, ketepatan, bentuk yang menunjukkan aktivitas gerak yang

efisien dan efektif dan kemampuan beradaptasi dalam menghadapi masalah

yang baru dalam situasi yang baru dengan tepat”. Sedangkan Russell R.

Pate , Bruce MC. Clenaghan& Robert Rotella (1993: 204) bahwa,

“Keterampilan olahraga adalah gerakan-gerakan tersebut yang dikaitkan

dengan penampilan yang berhubungan dengan kegiatan olahraga”.

Berdasarkan pengertian keterampilan tersebut dapat disimpulkan

bahwa, keterampilan bermain sepakbola merupakan kecakapan atau

kemampuan seorang pemain sepakbola dalam memainkan teknik dasar

sepakbola secara efektif dan efisien menurut kebutuhan dalam bermain

sepakbola. Seorang pemain sepakbola yang terampil, maka gerakan-gerakan

yang ditampilkan lebih efektif dan efisien serta hasilnya sesuai yang

diinginkan. Fitt & Adam dalam Russell R. Pate , Bruce MC. Clenaghan &

Robert Rotella (1993: 205) menandai tiga langkah dalam perolehan

penampilan yang terampil yaitu:

(1) Langkah 1. Tingkat kognitif. Ditandai oleh usaha pertama pelaku untuk

keterampilan baru yang lambat dan tidak tetap. Dibutuhkan perhatian

kognitif yang dapat cukup untuk menampilkan keterampilan tersebut.

Pemusatan perhatian diarahkan terhadap membuat program gerak ke

bagan gerak awal.

(2) Langkah 2. Langkah kedua dalam perbaikan keterampilan olahraga

ditandai oleh naiknya penampilan pada saat program gerak dibuat.

Apabila bagan pelaku telah bertambah melalui latihan, perhatian

terhadap pengelolaan penampilan dapat dikurangi.

(3) Langkah 3. Tahap otonom. Latihan yang terus menerus menghasilkan

perbaikan lebih lanjut dari keteramilan gerak menjadi suatu tingkat

otomatis. Selama kegiatan ini, hanya sedikit perhatian kognitif yang

dibutuhkan agar pelaku dapat memusatkan perhatian pada faktor

lingkungan yang mempengaruhi strategi dan penampilannya.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, dalam belajar

keterampilan ada tiga tahapan yang dialami siswa. Pada tahap kognitif

Page 16: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

23

siswa berusaha mengetahui dan memahami ide atau konsep gerakan

keterampilan yang dipelajari. Siswa berusaha mengerti gerakan yang akan

dilakukan dan bagaimana dilakukan. Berdasarkan pengertian yang

diperoleh, difikirkannya membentuk rencana gerak dan urutan rangkaian

gerakan yang dilakukan. Untuk membentuk rencana gerak dan

membentuk pengertian yang benar diperlukan contoh yang benar. Pada

langkah kedua siswa mulai mendapatkan rasa gerakan, keterampilan

gerak menjadi lebih lancar dan timing atau pengaturan tempo gerakan

menjadi lebih baik. Siswa dapat menghubung-hubungan bagian-bagian

keterampilan dan mengembangkan ritme atau irama gerakan keterampilan

dan yang lebih sesuai. Selain itu, siswa mampu merasakan gerakan benar,

gerakan lebih lancar, mampu mengembangkan ritme atau irama gerakan

menjadi lebih baik. Pada tahap kedua, gerakan tidak lagi dikontrol secara

visual, tetapi menggunakan mekanisme kontrol internal persepsi

kinestetik atau rasa gerak bersamaan dengan proses visual. Pada tahap

ketiga menjadi otomatis. Siswa menjadi mampu menyelesaikan gerakan

keterampilan tanpa terpaku pada kontrol perhatian langsung pada

geraknnya. Gerakan keterampilan dapat diselesaikan tanpa kontrol secara

sadar, tetapi tetap dapat melakukan perubahan gerakan jika memang

diperlukan. Gerakan keterampilan dapat dilakukan lebih cepat dan lebih

lambat sesuai dengan kebutuhan dan situasi.

a. Unsur-Unsur Pendukung Gerakan yang Terampil

Keterampilan gerak seseorang tidak terlepas dari beberapa

faktor pendukung. Kerena keterampilan gerak yang dimiliki siswa

tidak terjadi begitu saja, namun ada faktor yang mempengaruhinya.

Adnyana Putra (2010: 143) menyatakan,

Seseorang yang memiliki gerakan terampil adalah seseorang

yang mampu melakukan gerakan secara efisien dan benar

secara mekanis. Untuk mencapai efisiensi gerakan diperlukan

dukungan dari beberap aunsur kemampuan yang ada pada diri

pelakunya. Yang perlu mendukung agar gerakan menjadi

Page 17: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

24

terampil atau menjadi efisien bukan hanya kemampuan fisik,

tetapi juga mental dan kemampuan emosional.

Pendapat tersebut menunjukkan bahwa, unsur yang

mendukung gerakan yang terampil dan efisien mencakup kemampuan

fisik, kemampuan mental dan kemampuan emosional. Ketiga

kemampuan tersebut saling berpengaruh di dalam bekerjanya. Kondisi

fisik berpengaruh terhadap kondisi mental dan emosional. Kondisi

mental berpengaruh terhadap kondisi fisik dan emosional. Demikian

juga kondisi emosional berpengaruh terhadap kondisi fisik dan mental.

Lebih lanjut Adnyana Putra (2010: 144-148) menjelaskan bagian-

bagian dari kemampuan fisik, kemampuan mental dan emosional

sebagai berikut:

(1) Unsur kemampuan fisik:

(a) Kecepatan reaksi

(b) Kekuatan

(c) Ketahanan

(d) Kecepatan

(e) Fleksibilitas

(f) Ketajaman indera

(2) Unsur kemampuan mental:

(a) Kemampuan memahami geraan yang akan dilakukan

(b) Kecepatan memahami stimulus

(c) Kecepatan membuat keputusan.

(d) Kemampuan memahami hubungan spasial.

(e) Kemampuan menilai obyek yang bergerak

(f) Kemampuan menilai irama

(g) Kemampuan mengingat gerakan lampau

(h) Kemampuan memahami mekanika gerakan

(i) Kemampuan berkonsentrasi

(3) Unsur kemampuan emosional:

(a) Kemampuan mengendalikan emosi dan perasaan

Page 18: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

25

(b) Tidak ada gangguan emosional

(c) Merasa perlu dan ingin mempelajari atau melakukan gerakan

(d) Memiliki sikap yang positif terhadap prestasi gerak.

Berdasarkan pendapat tersebut menunjukkan bahwa, dari

masing-masing unsur kemampuan fisik, mental dan emosional di

dalamnya terdapat beberapa bagian yang sangat berperan penting

untuk mendukung keterampilan gerak. Hal ini artinya, keterampilan

gerak menjadi lebih baik apabila unsur-unsur dari kemampuan fisik,

mental dan emosional dimiliki siswa.

b. Organisasi Unsur-Unsur Pendukung Gerakan yang Terampil

Perlu diketahui dan dipahami bahwa, antara unsur-unsur

kemampuan fisik, mental dan emosional tidak bisa berfungsi sendiri-

sendiri atau terpisah. Ketiganya harus berfungsi dalam suatu

mekanisme yang serasi atau terorganisasi dengan baik.

Kontrol tubuh meliputi 3 macam yaitu, kontrol keseimbangan,

kontrol ketepatan waktu berbuat (timing), dan kontrol muskular.

Ketiga macam kontrol tersebut tergantung pada unsur-unsur fisik,

mental dan emosional. Peranan setiap unsur pendukung terhadap

setiap macam kontrol bervariasi tingkat kepentingannya.

Kontrol keseimbangan meliputi kemampuan untuk

menyesuaikan pusat gravitasi secara efektif dalam hubungannya

dengan bidang tumpuan, baik tumpuan yang tidak bergerak maupun

tumpuan yang bergerak. Kontrol keseimbangan merupakan fungsi

dari organ vestibular yang berada pada telinga bagian dalam, dan di

dalam berfungsinya ditunjang oleh fungsi mata. Pada saat seseorang

dalam keadaan bergerak, tangan dan kaki sangat berperan penting

dalam menjaga keseimbangan tubuh. Keseimbangan ada dua dua

yaitu keseimbangan statis dan keseimbangan dinamis. Keseimbangan

statis sering diukur dengan berdiri pada satu kaki dengan kedua mata

tertutup, karena penglihatan memberi bantuan yang signifikan

Page 19: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

26

terhadap keseimbangan. Karena penglihatan dan fungsi vestibular

mempengaruhi keseimbangan, tetapi kurang sering menunjukkan

kenyataan bahwa kemampuan otot tercakup di dalamnya.

Kontrol ketepatan waktu bergerak (timing) pada dasarnya

pengatur irama gerakan. Dalam hal ini terwujud dalam bentuk

ketepatan waktu kontraksi sekelompok otot sehingga bisa

menghasilkan gerakan dengan kecepatan, urutan dan lamanya setiap

unsur gerakan yang sesuai dengan kebutuhan.

Kontrol muskular merupakan kemampuan mengendalikan

kontraksi dan relaksasi otot. Pengendalian otot-otot mana saja yang

harus berkontraksi dan otot-otot mana yang tidak perlu berkontraksi

untuk melakukan suatu gerakan sangat diperlukan agar suatu gerakan

bisa dilakukan dengan baik. Di dalam melakukan aktivitas fisik,

bukan hanya kemampuan kontraksi otot yang diperlukan,

kemampuan relaksasi otot juga sangat penting. Kemampuan relaksasi

penting untuk memperoleh efisiensi gerakan dan mempercepat proses

pemulihan kesegaran setelah melakukan aktivitas.

Kontrol keseimbangan (control timing) dan kontrol muskuar

saling berhubungan di dalam pelaksanaan fungsinya. Misalnya

kontrol muskular berperan dalam kontrol keseimbangan, kontrol

tining berperan di dalam pelaksanaan gerakan yang memerlukan

ketepatan waktu pelaksanaan atau gerakan berirama. Pelaksanaan

gerakan merupakan fungsi kontrol muskular, sedangkan iramanya

merupakan fungsi kontrol timing.

Ketiga fungsi kontrol tersebut secara bersama-sama mewujud

dalam bentuk kelincahan dan koordinasi gerakan. Kelincahan

(agility) adalah kemampuan mengubah arah gerakan atau posisi

tubuh dengan cepat. Sedang koordinasi adalah pemfungsian gerakan.

Gerakan yang terkoordinasi dengan baik tidak akan menibulkan

ketegangan otot yang tidak perlu dan pelaksanaannya lancar atau

mulus. Apabila berbagai macam gerakan yang terkoordiansi dengan

Page 20: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

27

baik dikombiansikan secara serasi, maka akan menghasilkan gerakan

yang efisien.

Gerakan diatakan efisien apabila gerakan-gerakan yang

terkoordinasi dengan baik dikombinasikan untuk menghasilkan

gerakan yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas tertentu dan

memanfaatkannya dengan perolehan nilai yang tinggi dengan arah

yang baik dan menggunakan tenaga yang sekecil mungkin.

3. Komponen Kondisi Fisik

Kondisi fisik adalah salah satu persyaratan yang sangat diperlukan

dalam usaha peningkatan prestasi seorang atlet bahkan dapat dikatakan

sebagai keperluan yang tidak dapat ditunda-tunda atau ditawar-tawar lagi.

Dengan demikian maka dapat dinyatakan bahwa kondisi fisik merupakan

kondisi yang paling mendasar dalam upaya pemberdayaan aspek-aspek

lainnya (Sajoto, 1988: 16).

Aspek kondisi fisik merupakan bagian terpenting dalam semua cabang

olahraga, terutama untuk mendukung aspek-aspek lainnya seperti teknik,

taktik, dan mental. Kondisi fisik sangat menentukan dalam mendukung

tugas atlet dalam pertandingan sehingga dapat tampil secara maksimal.

(Harsono, 1988: 153) menjelaskan bahwa: Kondisi fisik atlet memegang

peranan yang sangat penting dalam program latihannya. Program latihan

kondisi fisik haruslah direncanakan secara baik dan sistematis dan ditujukan

untuk meningkatkan kesegaran jasmani dan kemampuan fungsional dari

sistem tubuh sehingga dengan demikian memungkinkan atlet untuk

mencapai prestasi yang lebih baik. Atlet yang memiliki tingkat kesegaran

jasmani yang baik akan terhindar dari kemungkinan cedera yang biasanya

terjadi jika seseorang melakukan kerja fisik yang berat. Apabila seseorang

mempuyai kondisi fisik yang baik maka dia mampu melakukan tugas fisik

tanpa mengalami kelelahan yang berlebihan. Kondisi fisik sangat

menunjang atlet dalam bertanding, sehingga dalam pertandingan atlet tidak

mengalami kelelahan yang berarti dan akan terhindar dari cedera yang dapat

Page 21: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

28

mengganggu penampilannya. Oleh karena itu peranan kondisi fisik

sangatlah diperlukan dalam olahraga (Setiawan, 1991: 110).

Apabila kondisi baik maka: (1) Akan ada peningkatan dalam

kemampuan sistem sirkulasi dan kerja jantung. (2) Akan ada peningkatan

dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan, dan lain-lain komponen

kondisi fisik. (3) Akan ada ekonomi gerak yang lebih pada waktu latihan.

(4) Akan ada pemulihan yang cepat dalam organ-organ tubuh setelah

latihan. dan (5) Akan ada respons yang cepat dari organisme tubuh kita

apabila sewaktu-waktu respons demikian diperlukan. Kalau faktor-faktor

tersebut kurang tercapai setelah suatu masa latihan kondisi fisik tertentu,

maka hal ini berarti bahwa perencanaan dan sistematika latihan kurang

sempurna, karena sukses dalam olahraga sering menuntut keterampilan

yang sempurna dalam situasi stress fisik yang tinggi, maka semakin jelas

bahwa kondisi fisik memegang peranan yang sangat penting dalam

meningkatkan prestasi atlet (Harsono, 1988: 153). Menurut Mochamad

Sajoto (1988: 57 ), bahwa komponen kondisi fisik meliputi :

a. Kekuatan (strength), adalah komponen kondisi fisik seseorang tentang

kemampuannya dalam mempergunakan otot untuk menerima beban

sewaktu bekerja.

b. Daya Tahan (endurance). Ada 2 macam daya tahan, yaitu :

1) Daya tahan umum (general endurance), yaitu kemampuan seseorang

dalam mempergunakan sistem jantung paru-paru, dan peredaran

darahnya secara efektif dan efisien untuk menjalankan kerja secara

terus menerus yang melibatkan kontraksi sejumlah otot dengan

intensitas tinggi dalam waktu yang cukup lama.

2) Daya tahan khusus (local endurance), yaitu kemampuan seseorang

dalam mempergunakan ototnya untuk berkontraksi secara terus

menerus dalam waktu yang relative lama dengan beban tertentu.

c. Daya ledak otot (muscular power), adalah kemampuan seseorang dalam

mempergunakan kekuatan maksimum yang digunakan dalam waktu

yang sesingkat-singkatnya.

Page 22: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

29

d. Kecepatan (speed), adalah kemampuan seseorang untuk melakukan

gerakan berkesinambungan dalam bentuk yang sama dan dalam waktu

yang sesingkat-singkatnya.

e. Fleksibilitas (flexibility), adalah efektifitas seseorang dalam penyesuain

diri untuk segala aktifitas tubuh dengan penguluran seluas-luasnya,

terutama otot-otot, ligament-ligamen disekitar persendian.

f. Keseimbangan (balance), adalah kemampuan seseorang

mengendalikanorgan-organ syaraf ototnya, selama melakukan gerak-

gerak yang cepat dengan perubahan letak titik berat badan yang cepat

pula,baik dalam keadaan statis maupun dalam gerak dinamis.

g. Koordinasi (coordination), adalah kemampuan seseorang dalam

mengintegrasikan gerakan yang berbeda kedalam suatu pola gerakan

tunggal secara efektif.

h. Kelincahan (agility), adalah kemampuan seseorang dalam merubah arah,

dalam posisi-posisi di arena tertentu. Seorang yang mampu merubah stu

posisi kesuatu posisi yang berbeda, dengan kecepatan tinggi dan

koordinasi gerak yang baik, berarti kelincahannya cukup tinggi.

i. Ketepatan ( accuracy), adalah kemampuan seseorang dalam

mengendalikan gerak-gerak bebas terhadap suatu sasaran.

j. Reaksi (reaction), adalah kemampuan seseorang segera bertindak

secepatnya, dalam menanggapi rangsangan-rangsangan datang lewat

indera, syaraf atau feeling lainnya. Seperti dalam mengantisipasi

datangnya bola, untuk kemudian ditangkap, dipukul atau ditendang,

kecepatan reaksi dalam start.

Sepakbola merupakan olahraga yang dinamis dan menuntut kesiapan

fisik yang prima dengan dukungan teknik, taktik, dan mental yang

memadai. Pergerakan pemain dalam pertandingan, baik dengan bola

maupun tanpa bola sangat cepat dan dengan hilir mudik mencari-cari celah

daerah yang dapat diterobos untuk memasukkan bola ke gawang lawan.

Kondisi ini berlangsung dalam waktu yang cukup lama, sehingga begitu

menguras energi dan menyebabkan kelelahan. Dengan kondisi fisik yang

Page 23: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

30

prima maka akan ada peningkatan dalam kemampuan sistem sirkulasi dan

kerja jantung, peningkatan dalam kekuatan, kelentukan, stamina, kecepatan,

dan lain-lain komponen kondisi fisik, akan ada ekonomi gerak yang lebih

pada waktu latihan, akan ada pemulihan yang cepat dalam organ-organ

tubuh setelah latihan, maka hal ini memperjelas bahwa kondisi fisik sangat

berperan dalam olahraga sepakbola terutama untuk dapat bermain sepakbola

dengan dinamis tanpa mengalami kelelahan yang berarti.

4. Faktor Kondisi Fisik yang Berpengaruh terhadap Keterampilan

Bermain Sepakbola

Faktor adalah keadaan atau peristiwa dan sebagainya yang

memengaruhi terjadinya sesuatu. Sedangkan dominan adalah berpengaruh

kuat (bersifat) sangat penting dan menentukan karena pengaruh atau

kekuasaan (Bakir dan Suryanto, 2009: 143).

Dengan melihat lamanya waktu permainan dan bentuk keterampilan

yang harus dikuasai oleh setiap pemain sepakbola maka kondisi fisik pemain

dituntut selalu prima, agar mampu bermain sepanjang waktu pertandingan

dan melakukan gerakan serangan dan bertahan secara maksimal.

Menurut Arma Abdoellah (1981: 416). Unsur kondisi fisik dalam

bermain sepakbola terdiri dari:

a. Kecepatan (Speed)

b. Kekuatan (strength)

c. Daya tahan (endurance)

d. Kelincahan (agility)

e. Kelentukan (flexibility)

Menurut Komarudin (2005: 21-37), bahwa faktor pendukung yang

sangat penting bagi penguasaan keterampilan sepakbola ada dua aspek yang

harus dipenuhi, yaitu unsur fisik dan unsur motorik.

a. Unsur Fisik

1) Kelentukan (flexibility)

2) Kekuatan (strength)

3) Daya Ledak (power)

Page 24: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

31

4) Daya tahan (endurance)

b. Unsur motorik

1) Keseimbangan (balance)

2) Orientasi Ruang (spatial orientation)

Menurut Scheunemann, T (2012: 14) Hal-hal yang meningkatkan

kemampuan tubuh atau fisik pemain sepakbola terdiri dari :

a. Kekuatan

1) Daya tahan kekuatan

2) Daya eksplositas

3) Kekuatan maksimal

b. Daya tahan

1) Kemampuan gerak tubuh (aerobic capacity)

2) Kekuatan gerak tubuh (aerobic power)

3) Tenaga yang dihasilkan otot dengan laktat (anaerobic

lactic)

4) Tenaga yang dihasilkan otot tanpa laktat (anaerobic

alactic)

c. Kecepatan

1) Reaksi

2) Kemampuan akselerasi (acceleration)

3) Kecepatan maksimal

4) Daya tahan tubuh mempertahankan kecepatan

5) Kemampuan merubah arah lari dengan cepat (acyclic

speed)

d. Kelenturan dan mobilitas otot

e. Koordinasi dan kelincahan

f. Kemampuan motorik dasar

g. Daya tanggap dan kewaspadaan (awareness)

Berdasarkan penjelasan tiga ahli tersebut di atas peneliti

menyimpulkan ada beberapa faktor atau komponen kondisi fisik yang

berpengaruh terhadap sepakbola. Komponen kondisi fisik dalam penelitian

Page 25: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

32

ini antara lain: kecepatan, kekuatan otot tungkai, power otot tungkai, daya

tahan, kelincahan, fleksibilitas togok, koordinasi mata-kaki, waktu reaksi,

dan keseimbangan

a. Kecepatan

Kecepatan merupakan kualitas kondisional yang memungkinkan

seseorang atlet untuk bereaksi secara cepat bila dirangsang dan untuk

melakukan gerakan secepat mungkin.

Gerakan-gerakan kecepatan dilakukan melawan tahanan yang

berbeda (berat badan, berat peralatan, air, dsb.) dengan efek bahwa

pengaruh kekuatan juga menjadi faktor yang mementukan. Karena

gerakan-gerakan kecepatan dilakukan dalam waktu yang sesingkat

mungkin, maka secara langsung tergantung pada waktu yang ada dan

pengaruh kekuatan.

Gambar 2.1. Faktor-faktor yang mempengaruhi kualitas kecepatan

(Josef Nossek, 1995: 62)

Kemungkinan meningkatnya kekuatan dan daya tahan melalui

latihan yang dispesialisasi sangat tinggi, sampai 100%. Sebaliknya,

Kekuatan kecepatan dan

Daya tahan kecepatan Mobility proses

syaraf

KECEPATAN Teknik olahraga

Daya kehendak Elastisitas otot

Perangsangan-

penghentian

Kontraksi-relaksasi

Peregangan dan

kontraksi kapasitas

otot-otot

Koordinasi otot antara

sinergis dan antagonis

Page 26: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

33

peningkatan kecepatan sangat terbatas, misalnya peningkatan kecepatan

lari cepat hanya berjumlah 20-30%.

Keterbatasan semacam itu tergantung pada tingkat yang tinggi

pada struktur otot dan mobilitas proses-proses saraf.Seorang atlet yang

otot-ototnya terutama terdiri dari serabut-serabut merah tidak bisa

berkembang menjadi pelari cepat kelas atas.

Menurut Ballretch (1969), kualitas kecepatan dapat dibagi

menjadi:

1) Kecepatan reaksi (reaction speed)

2) Kecepatan gerak (motor action speed)

3) Kecepatan kekuatan gerak (motor strength speed)

Dengan memperhatikan tujuan latihan dan metode-metode

latihan, kategori kualitas kecepatan yang paling cocok adalah sebagai

berikut:

1) Kecepatan reaksi.

2) Kecepatan gerakan-gerakan yang non-fisik (non-cyclic).

3) Lari cepat atau kecepatan frekuensi dari gerakan siklik.

Kecepatan sangat mempengaruhi dalam gerakan-gerakan

sepakbola. Ini berarti bahwa kecepatan adalah suatu keharusan untuk

mencapai hasil sebaik-baiknya. Kecepatan dalam olahraga sepakbola

dilakukan untuk melakukan lari secepat mungkin mengejar bola maupun

berlari mengejar lawan.

Berdasarkan beberapa uraian diatas serta mengingat relevansinya

dalam penelitian ini, maka instrument tes kecepatan yang digunakan

nantinya adalah tes kecepatan lari 50 meter.

b. Kekuatan Otot Tungkai

Secara fisiologis kekuatan merupakan kemampuan otot untuk

mengatasi beban atau tahanan atau kemampuan otot atau sekelompok

otot untuk mengatasi tekanan. Menurut Bompa (1999:318) “Strength is

the ability to apply force”.Menurut Sukadiyanto (2002:62) tingkat

kekuatan olahragawan diantaranya dipengaruhi oleh keadaan : panjang

Page 27: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

34

pendeknya otot, besar kecilnya otot, jauh dekatnya titik beban dengan

titik tumpu, tingkat kelelahan, dominasi jenis otot merah atau putih,

potensi otot, pemanfaatan potensi otot, teknik dan kemampuan kontraksi

otot).

Kekuatan otot merupakan komponen penting guna

meningkatkan kondisi fisik secara keseluruhan. Menurut Bompa (1994)

yang dikutip oleh Sukadiyanto (2002:65-67) menjelaskan kekuatan

secara lebih rinci :

1) Kekuatan Umum

Kekuatan umum adalah kemampuan kontraksi seluruh sistem

otot dalam mengatasi tahanan atau beban.Kekuatan umum

merupakan unsure dasar yang melandasi seluruh program latihan

kekuatan.Olahragawan yang tidak memiliki kekuatan umum secara

baik akan mengalami keterbatasan dalam proses peningkatan

kemampuannya.

2) Kekuatan Khusus

Kekuatan khusus adalah kemampuan sekelompok otot yang

diperlukan dalam aktivitas cabang olahraga tertentu.Setiap cabang

olahraga dalam pengembangan unsur kekuatan khusus ototnya

berbeda-beda, tergantung dominasi otot yang diperlukan dan yang

terlibat dalam aktivitas.Kekuatan khusus dilatihkan pada periodisasi

persiapan tahap akhir dan perlu dikembangan sesuai kebutuhannya.

3) Kekuatan Maksimal

Kekuatan maksimal adalah kemampuan otot atau

sekelompok otot untuk melawan atau mengangkat beban secara

maksimal dalam satu kali kerja.Kekuatan maksimal digunakan untuk

mengukur kemampuan otot mengatasi beban dalam satu kali

angkatan. Cabang olahraga yang sifatnya bodycontact sangat

diperlukan unsur kekuatan maksimal dan olahraga yang dalam

aktivitasnya harus mengatasi beban yang berat seperti angkat berat,

lontar martil dan lain-lain.

Page 28: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

35

4) Kekuatan Ketahanan

Kekuatan ketahanan (ketahanan otot) adalah kemampuan

otot atau sekelompok otot dalam mengatasi tahanan atau beban dalam

jangka waktu yang relatif lama.Hal ini merupakan perpaduan dari

kekuatan dan ketahanan otot dalam mengatasi beban secara

bersamaan.

5) Kekuatan Kecepatan

Kekuatan kecepatan adalah kemampuan otot untuk

menjawab setiap rangsang dalam waktu sesingkat mungkin dengan

menggunakan kekuatan otot. Kekuatan otot sama dengan power.

Power adalah hasil kali kekuatan dan kecepatan. Pendapat lain

menyatakan bahwa kekuatan kecepatan sama dengan kekuatan

eksplosif atau kekuatan elastis. Kekuatan eksplosif adalah kecepatan

kontraksi otot saat mengatasi beban secara eksplosif.

6) Kekuatan Absolut

Kekuatan absolut adalah kemampuan otot olahragawan

untuk menggunakan kekuatan secara maksimal tanpa memperhatikan

berat badannya sendiri. Kekuatan absolut dapat diketahui dengan cara

mengukur kekuatannya menggunakan dynamometer dan atau

kemampuan otot maksimal mengangkat beban dalam satu kali kerja.

7) Kekuatan Relatif

Adalah hasil dari kekuatan absolut dibagi berat badan dan

lebih banyak digunakan untuk menentukan kelas dalam

pengelompokan olahragawan pada cabang olahraga beladiri, binaraga

dan angkat berat.

8) Kekuatan Cadangan

Adalah perbedaan antara kekuatan absolute dengan jumlah

kekuatan yang diperlukan untuk menampilkan keterampilan dalam

berolahraga.

Page 29: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

36

Gambar 2.2 Pengukuran Kekuatan Otot Tungkai (Hatmisari, 2005: 22)

c. Power Otot Tungkai

Komponen gerak yang sangat penting untuk melakukan suatu

aktivitas yang sangat berat adalah power, karena dapat menentukan

seberapa orang dapat orang berlari dengan cepat. Semua usaha maksimal

yang exsplosive tergantung pada power (Jansen, C.R. Schultn. G W and

Bongerter, B.C 1983: 167-178).

Menurut Bompa (1990: 285) dilihat dari segi kesesuaian jenis

gerakan atas keterampilan gerak power dibedakan menjadi dua, yaitu:

1) Power Asiklik

Dalam kegiatan olahraga power ini dapat dikenal dari

peranannya pada suatu cabang olahraga, misalnya menolak dan

melompat pada atletik lebih dominan pada power asikliknya.

2) Power Siklik

Dari segi kesesuaian jenis gerak dari peranannya pada suatu

cabang olahraga lari cepat, lebih dominan pada power sikliknya.

Daya ledak atau power memainkan peran yang sangat penting

terhadap mobilitas fisik. Power merupakan kemampuan fisik yang

tersusun dari beberapa komponen diantaranya komponen yang

menonjol adalah kekuatan dan kecepatan. Komponen tersebut saling

Page 30: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

37

berinteraksi/keterkaitan diantara komponen-komponen power

digambarkan oleh Bompa (1990: 264) sebagai berikut :

Gambar 2.3 Ilustrasi Keterkaitan Kemampuan Biomotorik (Bompa 1990: 264)

Sementara Nossek (1982: 46-48) menyampaikan power

adalah kemampuan seseorang untuk mengatasi tahanan dengan suatu

kecepatan kontraksi otot. Jadi, power otot adalah kualitas yang

memungkinkan otot atau sekelompok otot untuk menghasilkan kerja fisik

secara explosive.

Menurut Jansen, C.R. Schultn. G W and Bangerter, B.C

(1983: 167-178) untuk meningkatkan power dapat dengan cara

menikatkan kekuatan, meningkatkan kecepatan kontraksi, atau

meningkatkan keduanya, yaitu meningkatkan kekuatan dan kecepatan

kontraksi otot.

Secara anatomi otot-otot yang bekerja ketika melakukan gerakan

menendang adalah Gluteus Maximus, Semi Membranosus, Membranosu,

M. Semi Tendinosus, M. Biseps Femoris, M. Rectus Femoris, M. Vastus

Medialis, M. Vastus Lateralis, M. Vastus Intermedius, M. Gastroknemius,

M. Soleus, M. Flexor Hallusis longus, M. Flexor Digitorum Longis, M.

Tibialis Posterior, M. poroneus Longus, poroneus Brevis.

Speed Coordina

tion

Flexibility

y

Maximum

Strength

Anaerobic

Endurance

Aerobic

Endurance

Maximum

Speed

Perfect

Coordinatio

n

Full Range of

Flexibility

Power

Endurance of

Speed

Agility Mobility

Strength Endurance

Muscular

Endurance

Page 31: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

38

Gambar 2.4 Otot Tungkai (Syaifuddin 2010: 54)

d. Daya Tahan

Dalam olahraga, daya tahan dikenal sebagai kapasitas daya

tahan organisme melawan kelelahan dalam penampilan yang berlangsung

lama. Namun demikian arti penampilan yang berlangsung lama adalah,

juga tidak sesederhana itu, karena dalam perlombaan lari 200 m, seorang

atlet memerlukan kualitas daya tahan tertentu. Berbagai cabang olahraga

yang memerlukan unsur daya tahan adalah sangat luas.Ini mencakup

nomor-nomor yang memerlukan waktu beberapa detik sampai lari

marathon yang lebih dari 2 jam. Lama waktu suatu penampilan dalam

olahraga berada dalam hubungan langsungdengan intensitas latihan. Oleh

karena itu makin lama penampilan berlangsung, maka makin rendah

intensitas atau kesempatan penampilan dan sebaliknya.

Pada umumnya latihan daya tahan mengembangkan kapasitas

fungsional suatu organisme.Ekspresi-ekspresi seperti kesegaran jasmani

atau stamina adalah erat kaitannya dengan masalah ini.Realisasi

pentingnya latihan daya tahan untuk setiap orang berakibat dalam

Page 32: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

39

kegiatan seluruh dunia.Olahraga untuk setiap orang (sport for all) untuk

meningkatkan kesehatan dalam individu-individu dengan daya tahan

yang mudah dikonsentrasikan dengan latihan-latihan seperti jogging,

bersepeda atau renang.Organ-organ yang dibebani dengan latihan daya

tahan adalah:

1) Jantung dan sirkulasi darah (sistem kardiovaskuler)

2) Paru-paru dan ventilasi paru-paru (sistem pulmonary)

3) Sistem jantung dan sirkulasi dalam hubungannya dengan

paru-paru dan respirasi (sistem kardiopulmonari)

Latihan daya tahan mengembangkan kapasitas fungsional di

samping daya tahan otot-otot melawan kelelahan. Menurut Josef Nosseck

(1982) dalam M. Furqon H. (1995: 75), berdasarkan jumlah otot yang

terlibat dalam aktivitas gerakan, dibuat pembagian berikut:

a) Nomor-nomor dan latihan-latihan dimana hanya 1/3 dari otot tubuh

yang bekerja menyebabkan kelelahan lokal dengan latihan daya tahan

(misalnya latihan gerak halus).

b) Nomor-nomor dan latihan-latihan yang menyebabkan yang

menyebabkan kelelahan regional dengan hamper 2/3 otot tubuh

bekerja dalam aktivitas (misalnya latihan sirkuit).

c) Nomor-nomor dan latihan-latihan yang menyebabkan kelelahan

global atau total dengan lebih dari 2/3 otot-otot tubuh bekerja

(misalnya dayung, tinju, dsb.).

e. Kelincahan

Kelincahan pada umumnya didefinisikan sebagai kemampuan

untuk mengubah-ubah arah secara efektif dan cepat, sambil berlari

dengan keadaan hampir penuh. Kelincahan terjadi karena kekuatan atau

tenaga yang meledak. Mengubah arah gerakan tubuh secara berulang-

ulang seperti halnya lari bolak-balik memerlukan kontraksi secara

bergantian pada kelompok otot tertentu. Sebagai contoh ketika lari

bolak-balik seorang atlet harus mengurangi kecepatan pada waktu akan

mengubah arah. Oleh karena itu otot perentang otot lutut pinggul

Page 33: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

40

mengalami kontraksi eksentris (penguluran), saat otot ini memperlambat

momentum tubuh yang bergerak ke depan. Kemudian dengan cepat otot

ini memacu tubuh ke arah posisi yang baru.

Kelincahan (Elizabeth Quinn, www.sportmedicine.about.com :

2007) merupakan kemampuan untuk berpindah dan merubah posisi

tubuh secara cepat dan efektif dalam sebuah kontrol. Kelincahan

menurut Kirkendall, Gruber, dan Johnson dalam ismaryati (2008:41)

adalah kemampuan untuk mengubah arah dan posisi tubuh dengan cepat

dan tepat pada waktu sedang bergerak tanpa kehilangan keseimbangan

dan kesadaran akan posisi tubuhnya. Selanjutnya Sajoto (1988: 90)

mendefinisikan kelincahan sebagai kemampuan untuk mengubah arah

dalam posisi di arena tertentu. Seseorang yang mampu mengubah arah

dari posisi satu ke posisi lainnya yang berbeda dengan koordinasi gerak

yang baik dan dalam kecepatan tinggi berarti kelincahannya cukup

tinggi.cepat dan mudah.

Suharno (1985: 33) menyatakan kegunaan kelincahan adalah

untuk mengkoordinasikan gerakan-gerakan berganda atau stimulan,

mempermudah penguasaan teknik-teknik tinggi, gerakan-gerakan

efisien, efektif dan ekonomis serta mempermudah orientasi terhadap

lawan dan lingkungan. Kelincahan sangat membantu pergerakan pemain

dalam permainan. Jadi apabila kelincahan yang dimiliki seseorang

semakin baik, maka pergerakannya akan semakin baik pula. Tanpa

gerakan kaki yang lincah atlet akan mengalami kesulitan untuk dapat

bermain dengan maksimal. Gerakan kaki yang lincah dan teratur berarti

altet dapat merubah-ubah arah dengan cepat.

Berdasarkan pandangan-pandangan dari beberapa ahli tersebut,

dapat disimpulkan bahwa kelincahan mengandung makna kemampuan

dan kesiapan tubuh seseorang untuk merubah arah dengan cepat, dalam

waktu yang sesingkat mungkin tanpa menggunakan tenaga yang banyak

dengan mejaga keseimbangan.

Page 34: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

41

Kelincahan juga dipengaruhi oleh keseimbangan tubuh, posisi

dari pusat gravitasi, maupun kecepatan berlari dan kemampuan.

Kelincahan dapat ditingkatkan dengan training atau latihan kelincahan

dan juga peningkatan elemen tiap individu secara lebih spesifik yaitu

kecepatan, keseimbangan, power dan koordinasi.

Seseorang untuk dapat melakukan kecepatan reaksi dengan cepat,

dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor tersebut menurut Josep

Nossek (1982: 97) adalah: (a) Kualitas kekuatan, (b) Kualitas

kecepatan,(c) Kualitas fleksibilitas, (d) Kualitas ketrampilan gerak, (e)

Kecepatanreaksi.

Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelincahan

menurut Dangsina Moeloek dan Arjadino Tjokro (1984: 8-9) adalah:

1) Tipe tubuh

Seperti telah dijelaskan dalam pengertian kelincahan bahwa

gerakan-gerakan kelincahan menuntut terjadinya pengurangan dan

pemacuan tubuh secara bergantian, dimana momentum sama dengan

massa dikalikan kecepatan dihubungkan dengan tipe tubuh, maka

orang yang tergolong mesomorfi dan meso ektomorfi lebih tangkas

dari sektomorf dan endomorf.

2) Usia

Kelincahan anak meningkat sampai kira-kira usia 12 tahun

(memasuki pertumbuhan cepat). Selama periode tersebut (3tahun)

kelincahan tidak meningkat, bahkan menurun.Setelah masa

pertumbuhan berlalu, kelincahan meningkat lagi secara mantap

sampai anak mencapai maturitas dan setelah itu menurun kembali.

3) Jenis kelamin

Anak laki-laki menunjukkan kelincahan sedikit lebih baik

daripada anak wanita sebelum mencapai usia pubertas. Setelah

pubertas perbedaan tampak lebih mencolok.

Page 35: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

42

4) Berat badan

Berat badan yang berlebihan secara langsung mengurangi

kelincahan.

5) Kelelahan

Kelelahan mengurangi ketangkasan terutama karena

menurunnya koordinasi. Sehubungan dengan hal itu penting untuk

memelihara daya tahan kardiovaskuler dan otot agar kelelahan tidak

mudah timbul.

Suharno (1993:51) berpendapat bahwa kelincahan dibagi

menjadi dua jenis, yaitu: (a) Kelincahan umum, artinya kelincahan

seseorang untuk menghadapi olahraga pada umunya dan menghadapi

situasi hidup dengan lingkungan, (b) Kelincahan khusus, artinya

kelincahan seseorang untuk melakukan cabang olahraga lain tidak

diperlukan.

Dari beberapa pendapat tersebut tentang kelincahan dapat ditarik

pengertian bahwa kelincahan merupakan kemampuan seseorang untuk

mengubah arah atau posisi tubuh dengan efektif dan cepat tanpa

kehilangan keseimbangan. Seseorang dapat meningkatkan kelincahan

dengan cara meningkatkan kekuatan otot. Harsono (1988) menjelaskan

berbagai bentuk latihan kelincahan,yaitu:

1) Lari bolak-balik (Shuttle Run).

Atlet berlari bolak balik secepatnya dari titik yang satu ke titik

yang lainnya sebanyak kira-kira 10 kali. Setiap atlet sampai pada

suatu titik dia harus berusaha untuk secepatnya membalikkan

badankemudian lari menuju titik yang lain. Perlu diperhatikan bahwa:

a) Jarak antara kedua titik jangan terlalu jauh, misalnya 10 m atau lebih,

maka ada kemungkinan bahwa setelah lari beberapa kali bolak-balik

dia tidak mampu lagi untuk melanjutkan larinya.,dan atau

membalikkan badannya dengan cepat disebabkan karena faktor

keletihan. Jika Kelelahan mempengaruhi kecepatan larinya, maka

Page 36: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

43

latihan tersebut sudah tidak sahih(valid) lagi untuk digunakan sebagai

latihan kelincahan.

b) Jumlah ulangan lari bolak balik jangan terlalu banyak sehingga

menyebabkan atlet lelah. Kalau ulangan larinya terlalu banyakmaka

menyebabkan seperti diatas. Faktor kelelahan akan mempengaruhi

apa yang sebetulnya ingin dilatih yaitu kelincahan (Harsono, 1988:

173).

2) Lari zig-zag (zig-zag run)

Latihan yang dilakukan untuk lari zig-zag hampir sama

dengan lari bolak-balik, namun pada latihan lari zig-zag lari melintasi

beberapa titik, misalnya 10 titik.

3) Squart trust dan modifikasinya Atlet berdiri tegak, jongkok, tangan di

lantai, lempar kaki kebelakang sehingga tubuh lurus dalam posisi

push up, kedua tangan bersandar di lantai. Lemparan kedua kaki ke

arah depan di antara kedua lengan, luruskan seluruh tubuh

menghadap ke atas, satu tangan dilepas dari lantai lalu segera

balikkan badan sehingga berada dalam posisi push up, kemudian

kembali berdiri tegak. Seluruh rangkaian gerak dalam latihan ini

dilakukan secepat mungkin.

4) Lari Rintangan

Di suatu ruangan atau lapangan ditempatkan beberapa

rintangan. Tugas atlet adalah secepatnya melalui rintangan tersebut,

baik dengan cara melompatinya, memanjat maupun menerobos.

James. A. Baley (1986:199) mendefinisikan kelincahan sebagai

kemampuan untuk mengubah arah dengan cepat dan efektif sambil

bergerak ataupun berlari hampir dengan kecepatan maksimal.

Selanjutnya Santoso Giriwijoyo (2005: 69) mengungkapkan bahwa

kelincahan (agilitas) adalah kemampuan seseorang untuk dapat

mengubah arah dengan cepat dan tepat pada waktu bergerak tanpa

kehilangan keseimbangan. Ismaryati (2008: 41) menyatakan

kelincahan merupakan salah satu komponen kesegaran jasmani yang

Page 37: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

44

sangat diperlukan pada semua aktivitas yang membutuhkan kecepatan

perubahan posisi tubuh dan bagian bagiannya. Kelincahan merupakan

prasyarat untuk mempelajari dan memperbaiki keterampilan gerak

dan teknik olahraga terutama gerakan gerakan yang membutuhkan

koordinasi gerak. Kelincahan dibedakan menjadi kelincahan umum

dan kelincahan khusus. Kelincahan umum tampak pada aktivitas

olahraga dan melibatkan seluruh segmen bagiantubuh, sedangkan

kelincahan khusus berkaitan dengan teknik gerakan olahraga tertentu

dan hanya melibatkan segmen tubuh tertentu.

Menurut Suharno (1985:34) kegunaan kelincahan adalah untuk

mengkoordinasikan gerakan-gerakan berganda, mempermudah

penguasaan teknik-teknik tinggi, membuat gerakan menjadi efisien dan

efektif, mempermudah daya orientasi dan antisipasi terhadap lawan dan

lingkungan bertanding serta menghindari terjadinya cedera. Kelincahan

yang dilakukan oleh atlet atau pemain tenis meja saat berlatih maupun

bertanding tergantung oleh kemampuan mengkoordinasikan sistem

gerak tubuh dengan respon terhadap situasi dan kondisi yang dihadapi.

Kelincahan dapat dilihat dari kemampuan bergerak cepat, mengubah

posisi dan arah, menghindari benturan antar pemain dan kemampuan

menghindar dari pemain di dalam lapangan. Kelincahan ditentukan oleh

faktor kecepatan bereaksi, kemampuan untuk menguasai situasi dan

mampu mengendalikan gerakan secara tiba-tiba. Kemampuan bergerak

mengubah arah dan posisi tergantung pada situasi dan kondisiyang

dihadapi dalam waktu yang relatif singkat dan cepat. Harsono (1988:72),

berpendapat kelincahan merupakan kemampuan untuk mengubah arah

dan posisi tubuh dengan tepat pada waktu sedang bergerak, tanpa

kehilangan keseimbangan dan kesadaran akan posisi tubuhnya.

Kelincahan berperan khusus terhadap mobilitas fisik seseorang.

Kelincahan bukan merupakan kemampuan fisik tunggal atau satu-

satunya, namun terdiri dari komponen fisik yang lain, seperti komponen

Page 38: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

45

koordinasi, kecepatan, dan power (Speed Coordintaion Agility Power).

Komponen-komponen tersebut saling berhubungan atau berinteraksi.

Dari uraian di atas dapat dapat diambil suatu pengertian untuk

menjelaskannya. Kelincahan dimaksud sebagai kemampuan untuk

bergerak mengubah arah dan posisi dengan tepat dan cepat sehingga

memberikan kemungkinan seseorang untuk melakukan gerakan ke arah

yang berlawanan dan mengatasi situasi yang dihadapi lebih cepat dan

lebih efisien. Kelincahan berperan signifikan terhadap berbagai

olahraga, pada khususnya olahraga yang memerlukan ketangkasan dan

dimainkan secara beregu.

Faktor-faktor yang menentukan kelincahan menurut Suharno

(1985:49) antara lain sebagai berikut: (a) kecepatan reaksi dan kecepatan

gerak yang baik, (b) kemampuan berorientasi terhadap masalah yang

dihadapi, (c) kemampuan mengatur keseimbangan, (d) fleksibilitas

sendi-sendi, dan (e) kemampuan mengerem gerakan-gerakan. Untuk

melatih kelincahan, dapat dilakukan dengan latihan anaerobik dan

latihan berlari zig-zag.

f. Fleksibilitas Togok

Menurut Setiawan (1991: 67) fleksibilitas adalah kemampuan

seseorang dapat melakukan gerak dengan ruang gerak seluas-luasnya

dalam persendian. Fleksibilitas yaitu kapasitas melakukan pergerakan

dengan jangkauan yang seluas-luasnya (Bompa:1994: 317).

Fleksibilitas mengandung pengertian, yaitu luas gerak satu

persendian atau beberapa persendian. Ada dua macam flesibilitas , yaitu

(1) fleksibilitas statis, dan (2) fleksibilitas dinamis. Pada fleksibilitas

statis ditentukan oleh ukuran dari luas gerak satu persendian atau

beberapa persendian. Sebagi contoh untuk pengukur luas gerak

persendian tulang belakang dengan cara sit and reach. Sedangkan

fleksibilitas dinamis adalah kemampuan seseorang dalam bergerak

dengan kecepatan yang tinggi (Sukadiyanto, 2002: 119).

Page 39: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

46

Kelentukan yang baik pada umumnya dicapai bila semua sendi

tubuh menunjukkan kemampuan dapat bergerak dengan lancar sesuai

dengan fungsinya. Lentuk tidaknya seseorang ditentukan oleh luas

sempitnya ruang gerak sendi-sendi yang dapat dilakukan. Kelentukan

yang dimiliki oleh seseorang tergantung pada beberapa faktor. Faktor

penentu kelentukan adalah: 1) elastisitas dari otot, ligamentum, tendo,

dan cupsul. 2) luas sempitnya ruang gerak sendi (ROM). 3) tonus otot,

tendo, ligamentum, dan cupsula. 4) tergantung dari derajat panas diluar

(temperatur). 5) unsur jemu, muram, takut, senang, semangat. 6) kualitas

tulang-tulang yang membentuk persendian. 7) faktor umur dan jenis

kelamin (Suharno, 1993: 53).

Perkembangan kelentukan seseorang dipengaruhi oleh usia.

Perkembangan fleksibilitas pada tiap tingkatan usia berbeda. Pada

umumnya anak kecil memiliki otot yang lebih lentur (fleksibel), keadaan

tersebut akan terus meningkat pada usia belasan tahun (usia sekolah).

Dan memasuki usia remaja fleksibilitas mereka cenderung mencapai

puncak perkembangannya, setelah fase itu secara perlahan-lahan

fleksibilitas mereka menurun (Michael J. Alter, 1996: 15).

Perbaikan dalam fleksibilitas otot dapat mengurangi terjadinya

cidera pada otot-otot, membantu dalam mengembangkan kecepatan,

koordinasi, kelincahan atau agility, membantu memperkembangkan

prestasi, menghemat pengeluaran tenaga pada waktu melaksanakan

gerakan dan memperbaiki sikap tubuh (Harsono, 1988: 163). Macam-

macam latihan peregangan terdiri dari, 1) peregangan balistik, 2)

peregangan statis, 3) peregangan pasif, dan 4) peregangan kontraksi-

relaksasi (Pate, 1993: 330).

Fleksibilitas tubuh menunjang sekali keterampilan bermain

sepakbola. Pemain sepakbola dapat belajar teknik bermain sepakbola

dengan hasil yang memuaskan jika memiliki tubuh yang lentur dan tidak

kaku. Fleksibilitas juga bisa sangat menentukan apakah seseorang

pemain sepakbola dapat menyelesaikan babak pertandingan. Selalu

Page 40: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

47

melakukan pemanasan kemudian melenturkan tubuh (streching) sebelum

bermain sepakbola. Kombinasi kelentukan dan kekuatan akan menjadi

alur gerak (fluidity) si pemain, mudah dan mengesankan latihan

khususnya untuk meningkatkan kelenturan tubuh.

Sedangkan menurut Harsono (1988:163), mengemukakan bahwa

kelentukan adalah kemampuan untuk melakukan gerakan dalam ruang

gerak sendi. Kecuali oleh ruang gerakan sendi kelentukan juga

ditentukan oleh elastis tidaknya otot-otot, tendo, dan ligamen.

Kesimpulan yang dapat ditarik dari pendapat di atas, maka orang

yang mempunyai kelentukan yang baik, khususnya kelentukan togok

adalah orang yang mempunyai ruang gerak yang luas dalam sendi-sendi

togok dan mempunyai otot-otot yang elastis pada togok.

Pemain sepakbola yang memiliki kelentukan togok yang baik,

akan dapat mengarahkan tenaga yang lebih besar pada saat melakukan

tendangan dalam keterampilan bermain sepakbola. Ini disebabkan,

dengan fleksibilitas togok yang baik, maka pernain sepakbola akan dapat

melakukan gerakan secara elastis dan luwes pada saat melakukan

gerakan menggiring bola maupun dalam menendang bola. Dengan

demikian untuk mendapatkan keterampilan yang baik, maka pemain

sepakbola harus memiliki fleksibilitas togok tinggi.

Kelentukan yang baik menurut Harsono, (1988:163), bahwa:

a. Mengurangi kemungkinan terjadinya cedera-cedera pada otot dan

sendi.

b. Membantu dalam mengembangkan kecepatan, koordinasi, dan

kelincahan.

c. Membantu perkembangan prestasi

d. Menghemat pengeluaran tenaga pada waktu melakukan gerakan-

gerakan.

e. Membantu memperbaiki sikap tubuh.

Untuk mengembangkan fleksibilitas togok dapat dilakukan latihan

peregangan otot, seperti: peregangan dinamis dan peregangan statis.

Page 41: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

48

Memperbaiki kelentukan daerah gerak suatu persendian, harus dilakukan

beberapa bentuk peregangan yang dinamis dan statis agar badan dapat

menjadi normal kembali atau bahkan kondisi lebih baik. Sehingga

dengan fleksibilitas togok yang baik akan membuat gerakan

keterampilan bermain sepakbola yang luwes dan tidak kaku.

g. Koordinasi Mata Kaki

Koordinasi adalah suatu kemampuan biomotorik yang sangat

kompleks. Koordinasi erat hubungannya dengan keterampilan teknik

dasar, kekuatan, daya tahan, dan fleksibilitas dan sangat penting untuk

mempelajari dan menyempurnakan teknik dan taktik. Menurut Barrow

dan McGee dalam Harsono (1988: 219) bahwa dalam koordinasi

termasuk juga agilitas, balance (keseimbangan), dan kinestik sence.

Koordinasi penting kalau kita berada dalam situasi dan lingkungan yang

asing seperti misalnya dalam perubahan lapangan pertandingan.

Demikian pula, koordinasi penting untuk orientasi ruang, seperti pada

waktu berada di udara misalnya pada saat salto dalam senam.

Pengertian dari koordinasi menurut beberapa ahli seperti menurut

Suharno (1993: 61) bahwa koordinasi adalah kemampuan atlet untuk

merangkaikan gerak menjadi satu gerakan yang utuh dan selaras. Barrow

dan McGee yang dikutip oleh Harsono (1988: 220) memberikan batasan

mengenai koordinasi yaitu, kemampuan untuk memadukan berbagai

macam gerakan ke dalam satu atau lebih pola gerak khusus. Dengan

demikian kesimpulan dan pendapat tersebut ialah koordinasi merupakan

kemampuan dari dua atau lebih organ tubuh yang bergerak dengan satu

pola gerak tertentu.

Berdasarkan pendapat di atas, jelas bahwa rumusan koordinasi

merupakan salah satu unsur yang penting untuk keterampilan gerak

motorik. Tingkat koordinasi atau baik tidaknya koordinasi gerak

seseorang tercermin dalam kemampuannya untuk melakukan suatu

gerakan secara mulus, tepat dan efisien. Seseorang mahasiswa dengan

koordinasi yang baik bukan hanya mampu melakukan suatu keterampilan

Page 42: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

49

secara sempurna, tetapi mudah dan cepat dapat melakukan keterampilan

yang masih baru baginya. Disamping dapat mengubah secara cepat dari

pola gerak yang satu ke pola gerak yang lain sehingga gerakannya

menjadi efisien. Koordinasinya tidak baik biasanya melakukan gerakan-

gerakan secara kaku, dengan ketegangan dan dengan energi yang

berlebihan sehingga tidak efisien.

Dalam koordinasi gerak, keterampilan teknik dasar, kekuatan,

daya tahan, kelentukan, kineshetic sense, keseimbangan, dan ritme

kesemuanya memberikan sumbangan atau pengaruh yang tidak dapat

diabaikan. Bila salah satu unsur tidak ada atau kurang berkembang, maka

hal ini akan berpengaruh terhadap kesempurnaan koordinasi.

Pusat pengaturan koordinasi di otak kecil (cerebulum) dengan

proses dari gerak syaraf ke syaraf tepi ke indra dan terus ke otak untuk

melaksanakan gerak yang selaras dan utuh otot sinergis dan anatagonis.

Koordinasi mempunyai kegunaan: mengkoordinasikan beberapa gerakan

agar menjadi satu gerakan yang utuh dan serasi, efisiensi dan efektif

dalam penggunaan tenaga, untuk menghindari terjadinya cidera,

mempercepat berlatih, menguasai teknik, Dapat untuk memperkaya

teknik dalam bertanding, kesiapan mental atlet lebih mantap untuk

menghadapi pertandingan (Suharno 1993: 62).

Seorang mahasiswa dengan koordinasi yang baik bukan hanya

mampu melakukan suatu keterampilan secara sempurna, akan tetapi juga

mudah dan cepat dapat melakukan keterampilan yang baru baginya.

Mahasiswa juga dapat mengubah dan berpindah secara cepat dari pola

gerak yang satu ke pola gerak yang lain sehingga gerakannya menjadi

efisien.

Koordinasi gerakan dapat berbagai macam seperti koordinasi

mata-kaki (foot-eye coordination) seperti dalam keterampilan menendang

bola, koordinasi mata-tangan (eye-hand coordination) seperti misalnya

keterampilan melempar suatu objek ke sasaran tertentu. Beberapa

aktivitas membutuhkan koordinasi menyeluruh (over-all coordination)

Page 43: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

50

dari tubuh, misal keterampilan senam. Koordinasi yang digunakan dalam

penelitian ini yaitu koordinasi mata-kaki. Jadi yang dimaksudkan dengan

koordinasi mata-kaki dalam penelitian ini adalah koordinasi antara mata

(penglihatan) dengan gerakan kaki dalam melakukan keterampilan

bermain sepakbola.

1) Latihan koordinasi

Latihan yang baik untuk memperbaiki koordinasi adalah dengan

melakukan berbagai variasi gerak dan keterampilan. Mahasiswa yang

mempunyai spesialisasi suatu cabang olahraga tertentu, sebaiknya

dilibatkan dalam keterampilan dalam berbagai cabang olahraganya

atau cabang olahraga lain. Mahasiswa harus banyak dilatih dengan

keterampilan-keterampilan baru dari cabang olahraganya atau cabang

olahraga lain. Kalau tidak, koordinasi tidak akan berkembang dan

kemampuan untuk belajar gerak baru akan menurun. Dalam melatih

keterampilan-keterampilan, faktor kesulitan dan kompleksitas gerak

harus senantiasa ditingkatkan. Koordinasi paling mudah

dikembangakan pada usia muda, yaitu pada waktu kemampuan

adaptasi nervous sistemnya lebih baik dari pada kepunyaan orang

dewasa (Bompa dalam Harsono, 1988: 222).

Menurut Harre yang dikutip Harsono (1988: 223) dalam latihan

koordinasi dianjurkan latihan-latihan koordinasi harus mencakup

latihan yaitu: latihan-latihan dengan perubahan keterampilan teknik

dasar dan irama, latihan-latihan dalam kondisi lapangan dan peralatan

yang berubah-ubah. Memperkecil dan memperluas lapangan,

kombinasi berbagai latihan senam, kombinasi berbagai permainan,

latihan-latihan mengembalikan reaksi, lari halang rintang dalam

waktu tertentu, latihan di depan kaca, latihan keseimbangan, latihan

dengan mata tertutup, melakukan gerakan-gerakan yang kompleks

pada akhir latihan, latihan keseimbangan segera setelah melakukan

rol beberapa kali atau setelah berputar-putar di tempat.

Page 44: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

51

Dengan memperhatikan ciri-ciri dalam melakukan latihan

koordinasi, maka bentuk latihan koordinasi yaitu: melatih gerak yang

simultan dari yang mudah ke yang sulit, dari tempo lambat ke tempo

yang cepat, dengan gerak yang sederhana ke gerak yang kompleks,

bentuk latihan yang mengkoordinasi kerja pusat syaraf, syaraf tepi,

indera dan otot secara berulang-ulang, kombinasi gerak kanan dan

kiri dari tangan dan kaki serta berulang-ulang, lari berbelok-belok

dengan rintangan-rintangan tonggak membentuk empat persegi

panjang.

2) Faktor-faktor yang mempengaruhi latihan koordinasi

Selain memperhatikan ciri-ciri dari latihan koordinasi, masalah-

masalah yang perlu diperhatikan dalam latihan ini, seperti pengertian

intervasi resiproke yaitu suatu pacuan yang datangnya bersamaan

dengan yang satu negatif dan yang lainnya positif. Otot-otot sinergis

dan antagonis bekerjasama secara harmonis untuk menghasilkan

koordinasi yang baik. Kelincahan, keseimbangan dan kelentukan

perlu ditingkatkan sebaik-baiknya untuk mendukung koordinasi

berkualitas tinggi. Hampir semua cabang olahraga memerlukan

koordinasi, gerakan-gerakan yang kompleks meskipun kadar

kesulitan dan kebutuhannya berbeda-beda untuk tiap-tiap cabang

olahraga. Melatih kemampuan sebaiknya sejak umur dini dalam

proses pengayaan gerak sebagai dasar keterampilan pada mahasiswa

junior dan senior.

3) Penerapan koordinasi mata kaki terhadap sepakbola.

Koordinasi gerak itu ada dua macam, yaitu koordinasi mata

tangan (hand eye coordination) dan koordinasi mata kaki (foot eye

coordination). Sedangkan koordinasi yang digunakan dalam

penelitian ini adalah mata kaki, yaitu koordinasi anatara mata atau

penglihatan dengan gerak kaki pada saat melakukan keterampilan

bermain sepakbola. Mata merupakan indera penglihatan yang

berfungsi mengakualitas terhadap objek-objek tertentu yang

Page 45: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

52

menangkap dan membedakan kejadian-kejadian yang dilihatnya,

dalam hal ini mata berfungsi sebagai indera penglihat yang cermat

untuk mengikuti suatu objek tertentu. Mata juga mempunyai

kemampuan mengingat tentang apa yang pernah dilihatnya, misalnya

seorang pemain bisa mengingat keterampilan bermain sepakbola yang

dilakukan setelah melihat permainan sepakbola. Selain itu mata juga

dapat membedakan bentuk dan bidang serta dapat

menginterprestasikan dalam keajengan suatu objek yang dilihatnya

berulang-ulang.

Kaki merupakan bagian anggota badan yang terdapat indera

gerak. Organ indera gerak atau kinestetik berada pada otot, sendi, dan

tendon. Indera gerak terjadi apabila koordinasi yang digunakan

seseorang dalam melakukan pola gerakan tertentu, misalnya

mengontrol bola, mengoper bola , menggiring bola dan menendang

bola ke arah gawang, dalam hal ini keterampilan bermain sepakbola.

Koordinasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah koordinasi

antara mata (penglihatan) dengan gerakan kaki pada saat melakukan

keterampilan bermain sepakbola. Keterampilan bermain sepakbola

memerlukan koordinasi mata yang melihat sasaran dan kaki yang

melakukan tendangan ke sasaran. Pemain selalu dituntut untuk

mengintegrasikan berbagai macam gerak kedalam satu rangkaian

gerakan yang utuh dan selaras. Dengan demikian koordinasi gerak

akan memudahkan dalam merangkaian serta mengkoordinasikan

gerakan-gerakan yang ganda (simultan) menjadi lebih baik. Makin

baik kemampuan koordinasi gerak seorang pemain sepakbola, dapat

memberikan penampilan yang lebih baik dalam melakukan gerakan

seorang pemain sepakbola.

Koordinasi mata kaki merupakan dasar untuk mencapai

keterampilan yang tinggi dalam bermain sepakbola. Dalam

keterampilan bermain sepakbola terdapat gabungan beberapa gerakan

yang harus dilakukan secara terpadu dan selaras. Untuk melakukan

Page 46: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

53

tendangan secara sempurna diperlukan koordinasi mata kaki yang

baik. Koordinasi mata kaki adalah satu unsur yang penting untuk

keterampilan gerak motorik. Tingkat koordinasi baik atau tidaknya

koordinasi gerak seseorang tercermin dalam kemampuan setiap

pemain untuk melakukan suatu gerakan secara mulus, tetap efisien.

Pemain dengan koordinasi yang baik bukan hanya melakukan suatu

keterampilan secara sempurna akan tetap juga mudah dan cepat dapat

melakukan suatu keterampilan yang masih baru baginya. Disamping

itu juga dapat mengubah secara cepat dari pola gerak yang lain,

sehingga gerakannya menjadi efisien dan efektif.

h. Waktu Reaksi

Menurut Ismaryati (2008:72), waktu reaksi adalah periode antara

diterimanya rangsangan dengan permulaan munculnya jawaban,

kemudian M. Sajoto (1998:11) mengatakan bahwa reaksi adalah

kemampuan seseorang untuk segera bertindak secepatnya dalam

menanggapi rangsangan yang ditimbulkan lewat indera, syaraf atau

feeling lainnya. Berdasarkan kepekaan indera dan kecepatan proses

persyarafan, waktu reaksi dibedakan atas : waktu reaksi sederhana dan

waktu reaksi kompleks ( BompaD4 dalam ismaryati, 2008 : 72). Waktu

reaksi adalah indikator akurat kecepatan dan efektivitas pengambilan

keputusan.

Waktu reaksi sederhana terjadi ketika subyekmemberikan

jawaban yang spesifik terhadap rangsang yang telah ditentukan atau

diketahuisebelumnya, misalnya reaksi terhadap bunyi pistol dalam start,

menekan tombol penjawab ketika lampu rangsang menyala. Sedangkan

waktu reaksi kompleks berhubungan dengan kasus dimana subyek

dihadapkan pada beberapa rangsang dan harus memilih atau menentukan

satu respon. Subyek harus mempelajari respon yang harus dibuat ketika

menjawab rangsang yang spesifik. Reaksi kompleks dilakukan dalam

permainan-permainan dan olahraga-olahraga pertandingan, misalnya tinju,

anggar dan sepakbola. Atlet secara terus menerus menerima sejumlah

Page 47: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

54

rangsang yang berbeda dan harus menentukan respon yang tepat dari

berbagai kemungkinan yang ada. Kecepatan pada waktu reaksi sederhana

tergantung dari ketajaman indera dan pada kecepatan perambatan impuls

saraf dari dank e otak. Kecepatan pada waktu reaksi kompleks bergantung

pada kecepatan berorientasi dalam situasi permainan, kepekaan indera

terkait, kecepatan perambatan rangsang ke otak, waktu pusat yang

berkenaan dengan persepsi dan pengambilan keputusan, waktu

penyebaran sinyal ke otat, dan waktu sebelum pergerakan. Waktu reaksi

sangat besar peranannya pada cabang olahraga yang membutuhkan

kecepatan salah satunya adalah sepakbola.

Kemampuan seseorang untuk dapat melakukan kecepatan reaksi

dengan cepat, ternyata dipengaruhi oleh beberapa faktor, menurut

Dangsina Moeloek (1989:25), faktor-faktor tersebut meliputi : (1) Usia,

(2) Jenis kelamin, (3) Kesiapan, (4) Intensitas stimulus, (5) Latihan, (6)

Diet, (7) kelelahan.

Waktu reaksi akan mencapai maksimal pada usia pubertas.

Dangsina Moeloek (1989:27) mengatakan “ pada usia muda waktu reaksi

lambat, dan mencapai maksimal pada usia pubertas, kemudian menurun

dengan bertambahnya usia”. Dari pendapat tersebut diatas perlu dikaji

lebih mendalam bahwa kecepatan reaksi merupakan hal yang sangat

kompleks, karena dipengaruhi oleh banyak faktor. Jenis kelamin pria

ternyata mempunyai waktu reaksi lebih baik (singkat) dari pada wanita.

Teicher dan Tripp dalam Dangsina Moeloek (1989:31), menyatakan

bahwa “pria mempunyai waktu reaksi (singkat) dari pada wanita, hal ini

disebabkan oleh aktifitas yang lebih banyak dari kehidupan sehari-hari”.

Derajat kesiapan individu juga bias mempengaruhi waktu reaksi, Smith

dalam Dangsina Moeloek (1989:34) menemukan bahwa, “waktu reaksi

lebih cepat 7% bila otot sudah siap bila dibandingkan dengan otot yang

masih dalam keadaan relaksasi”.

Dalam dunia olahraga, rangsangan dapat berupa sinar yang

diterima oleh indera mata, suara atau bunyi yang dapat diterima oleh

Page 48: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

55

indera telinga, sentuhan yang dapat diterima oleh indera kulit, dan posisi

tubuh dapat diterima oleh alat keseimbangan tubuh.

Semua rangsanagn yang diterima oleh alat penerima (panca

indera) atau reseptor ini dikirim melalui urat saraf ke saraf pusat (otak).

Setelah dipelajari dan diolah di sistema ini, kemudian ada perintah (dari

otak) melalui urat saraf menuju ke efektor yakni otot skeletal untuk

bereaksi. Reaksi merupakan kemampuan tubuh atau anggota tubuh untuk

bereaksi secepat mungkin ketika ada rangsangan yang diterima oleh

reseptor. Biasanya komponen reaksi ini dikenal dengan sebutan waktu

reaksi (reaction time). Waktu reaksi seringkali digunakan untuk mengukur

waktu dalam berbagai aktifitas olahraga dan reaksi merupakan aspek

inherent atau sifat yang melekat. Waktu reaksi menunjukan waktu

diantara saat individu diberi stimulus dan seseorang melakukan gerakan

atas respon tersebut.

i. Keseimbangan

Keseimbangan adalah kemampuan untuk mempertahankan

kesetimbangan tubuh ketika di tempatkan di berbagai posisi. Definisi

menurut O’Sullivan, keseimbangan adalah kemampuan untuk

mempertahankan pusat gravitasi pada bidangtumpu terutama ketika saat

posisi tegak.Selain itu, menurut Ann Thomson keseimbangan adalah

kemampuan untukmempertahankan tubuh dalam posisi kesetimbangan

maupun dalam keadaan statis atau dinamis, serta menggunakan aktivitas

otot yang minimal.

Keseimbangan juga bisa diartikan sebagai kemampuan relatif

untuk mengontrol pusat massa tubuh (center of mass) ataupusat gravitasi

(center of gravity) terhadap bidang tumpu (base of

support).Keseimbangan melibatkan berbagai gerakan di setiap segmen

tubuh dengan di dukung oleh sistem muskuloskleletal danbidang tumpu.

Kemampuan untuk menyeimbangkan massa tubuh dengan bidang tumpu

akan membuat manusia mampuuntuk beraktivitas secara efektif dan

efisien.

Page 49: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

56

Keseimbangan terbagi atas dua kelompok, yaitu keseimbangan

statis : kemampuan tubuh untuk menjaga keseimbangan pada posisi tetap

(sewaktu berdiri dengan satu kaki, berdiri diatas papan keseimbangan) dan

keseimbangan dinamis adalah kemampuan untuk mempertahankan

kesetimbangan ketika bergerak.Keseimbangan merupakan interaksi yang

kompleks dari integrasi/interaksi sistem sensorik (vestibular, visual,

dansomatosensorik termasuk proprioceptor) dan muskuloskeletal (otot,

sendi, dan jar lunak lain) yang dimodifikasi/diaturdalam otak (kontrol

motorik, sensorik, basal ganglia, cerebellum, area asosiasi) sebagai respon

terhadap perubahankondisi internal dan eksternal. Dipengaruhi juga oleh

faktor lain seperti, usia, motivasi, kognisi, lingkungan, kelelahan,pengaruh

obat dan pengalaman terdahulu.

1. Fisiologi Keseimbangan

Kemampuan tubuh untuk mempertahankan keseimbangan dan

kestabilan postur oleh aktivitas motorik tidak dapat dipisahkan dari

faktor lingkungan dan sistem regulasi yang berperan dalam

pembentukan keseimbangan. Tujuan dari tubuh mempertahankan

keseimbangan adalah : menyanggah tubuh melawan gravitasi dan

faktor eksternal lain, untuk mempertahankan pusat massa tubuh agar

seimbang dengan bidang tumpu, serta menstabilisasi bagian tubuh

ketika bagian tubuh lain bergerak.

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi keseimbangan

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi keseimbangan diantaranya :

a) Pusat Gravitasi (Center of Gravity-COG)

b) Garis Gravitasi(Line of Gravity-LOG)

c) Bidang Tumpu (Base of Support-BOS)

Dapat dijelaskan sebagai berikut :

a) Pusat gravitasi (Center of Gravity-COG)

Pusat gravitasi terdapat pada semua obyek, pada benda,

pusat gravitasi terletak tepat di tengah benda tersebut. Pusat

gravitasi adalah titik utama pada tubuh yang akan

Page 50: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

57

mendistribusikan massa tubuh secara merata. Bila tubuh selalu

ditopang oleh titik ini, maka tubuh dalam keadaan seimbang.Pada

manusia, pusat gravitasi berpindah sesuai dengan arah atau

perubahan berat. Pusat gravitasi manusia ketika berdiri tegak

adalah tepat di atas pinggang diantara depan dan belakang vertebra

sakrum ke dua.

Derajat stabilitas tubuh dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu

: ketinggian dari titik pusat gravitasi dengan bidang tumpu, ukuran

bidang tumpu, lokasi garis gravitasi dengan bidang tumpu, serta

berat badan.

b) Garis gravitasi (Line of Gravity-LOG)

Garis gravitasi merupakan garis imajiner yang berada

vertikal melalui pusat gravitasi dengan pusat bumi.Hubungan

antara garis gravitasi, pusat gravitasi dengan bidang tumpu adalah

menentukan derajat stabilitas tubuh.

c) Bidang tumpu (Base of Support-BOS)

Bidang tumpu merupakan bagian dari tubuh yang

berhubungan dengan permukaan tumpuan.Ketika garis gravitasi

tepat berada di bidang tumpu, tubuh dalam keadaan

seimbang.Stabilitas yang baik terbentuk dari luasnya area bidang

tumpu.Semakin besar bidang tumpu, semakin tinggi stabilitas.

Misalnya berdiri dengan kedua kaki akan lebih stabil dibanding

berdiri dengan satu kaki. Semakin dekat bidang tumpu dengan

pusat gravitasi, maka stabilitas tubuh makin tinggi.

Keseimbangan sangat berperan penting terhadap keterampilan

bermain sepakbola, seperti menggiring bola atau gerakan-gerakan lain

yang bercirikan perpindahan tempat dari satu titik ke titik lain. Selain itu,

keseimbangan yang baik menjadikan gerakan lebih efektif dan efisien.

Kemendiknas. (2010: 114) menjelaskan, “Salah satu dasar dalam

menggiring bola yaitu harus bisa berubah arah dan kecepatan dribble

dengan sekonyong-konyong (changing speed and reaction)”. Sedangkan

Page 51: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

58

Suharno HP. (1993: 66) menyatakan, “Kegunaan keseimbangan antara

lain: meningkatkan keterampilan gerak dan efisiensi gerak dalam

meningkatkan prestasi olahraga”.

B. Penelitian yang Relevan

Beberapa penelitian yang menarik yang memiliki relevansi yang dekat

dengan penelitian ini antara lain:

1. Penelitian dari Vera Septi Sistiasih (2014) yang meneliti tentang Faktor

Fisik Dominan Penentu Kemampuan Apnea Pada Selam, analisis faktor

anthropometri dan kemampuan fisik pada atlet selam di provinsi

Yogyakarta. Dari penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa ada

hubungan positif secara bermakna antara volume tidal, kadar hemoglobin,

dan denyut jantung dengan 𝑉 O2max.

2. Penelitian dari Ika Rudi Mahendra (2014) yang meneliti tentang Faktor

Kondisi Fisik Dominan Penentu Prestasi Bermain Tenis Meja, analisis

faktor fleksibilitas pergelangan tangan,fleksibilitas pinggul, waktu reaksi,

koordinasi mata tangan, kelincahan dan power otot lengan pada mahasiswa

pembinaan prestasi tenis meja UNS Surakarta. Dari penelitian yang telah

dilakukan diperoleh hasil bahwa faktor kondisi fisik yang dominan

menentukan prestasi bermain tenis meja adalah faktor kelincahan dengan

nilai koefisien regresi positif sebesar 0,428.

C. Kerangka Berfikir

Kerangka pemikiran yang akan dikemukakan dalam penelitian ini,

berdasarkan pada teori yang benar dan berkaitan dengan variabel yang menjadi

obyek dalam penelitian ini. Selain kerangka berpikir tersebut juga merupakan

dasar pemikiran dari penelitian yang akan dikembangkan dalam penelitian ini.

Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan dapat dirumuskan kerangka

pemikiran sebagai berikut :

Ada empat komponen yang saling melengkapi dalam sepakbola, yaitu

fisik, teknik taktik dan jiwa kebersamaan (psychososial)/mental. Yang diteliti

Page 52: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

59

dalam penelitian ini adalah komponen kondisi fisik. Kondisi fisik merupakan

unsur yang penting dalam menunjang penampilan seorang atlet dalam olahraga,

sehingga untuk memperoleh prestasi dalam sepakbola dibutuhkan latihan fisik

terutama terfokus pada faktor kondisi fisik dominan. Unsur kondisi fisik yang

berpengaruh pada sepakbola antara lain kecepatan, kekuatan otot tungkai, power

otot tungkai, daya tahan, kelincahan, fleksibilitas togok, koordinasi mata-kaki,

waktu reaksi, dan keseimbangan.

a. Hubungan kecepatan dengan keterampilan bermain sepakbola

Kecepatan dapat diartikan kemampuan seseorang untuk melakukan

gerakan yang sejenis secara berturut-turut dalam bentuk yang sama dan

dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Kecepatan dibedakan menjadi

kecepatan mereaksi dan kecepatan gerak. Olahraga sepakbola membutuhkan

kecepatan gerak khususnya kecepatan berlari selama pertandingan untuk

mengejar bola yang diberikan anggota tim,untuk mengejar lawan, untuk

melakukan pressing terhadap lawan dan untuk melakukan serangan balik

atau counterattack.

b. Hubungan kekuatan otot tungkai dengan keterampilan bermain

sepakbola

Secara fisiologis kekuatan merupakan kemampuan otot untuk

mengatasi beban atau tahanan atau kemampuan otot atau sekelompok otot

untuk mengatasi tekanan. Dalam sepakbola kekuatan otot yang paling

dominan adalah kekuatan otot tungkai, dikarenakan otot tungkai sangat

berperan untuk melakukan tendangan. Dengan kekuatan seorang pemain

sepakbola akan dapat menendang bola lebih jauh dan dapat mengatasi

tekanan yang ditimbulkan dalam mendribbling bola. Kekuatan otot tungkai

sangat berperan untuk melakukan tendangan yang keras kearah gawang.

c. Hubungan power otot tungkai dengan keterampilan bermain sepakbola

Power adalah kekuatan sebuah otot untuk mengatasi tahanan beban

dengan kecepatan tinggi dalam gerakan yang utuh yang bekerja dalam waktu

yang singkat.Olahraga sepakbola membutuhkan power khususnya yang

berada pada otot tungkai, yang dapat diartikan kemampuan otot atau

Page 53: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

60

sekelompok otot tungkai untuk mengatasi tahanan beban dengan kecepatan

tinggi (eksplosif) dalam satu gerakan yang utuh yang melibatkan otot-otot

tungkai sebagai penggerak utama. Dalam hal ini power otot tungkai sangat

berperan penting untuk melakukan tendangan (shooting) yang keras dan

kencang. Selain itu, power otot tungkai juga berperan untuk melakukan

operan-operan melambung tinggi jarak jauh.

d. Hubungan daya tahan dengan keterampilan sepakbola

Daya tahan adalah kemampuan organisme tubuh untuk mengatasi

kelelahan yang disebabkan oleh pembebanan yang berlangsung relatif lama.

Daya tahan dibedakan menjadi daya tahan otot dan daya tahan

kardiovaskuler. Dalam sepakbola, daya tahan kardiovaskuler lebih dominan

dibanding daya tahan otot karena sangat berpengaruh untuk dapat bermain

dari menit awal sampai akhir pertandingan baik daya tahan aerob maupun

anaerob. Seorang pemain tidak akan dapat mengeluarkan keterampilan

bermainnya jika mempunyai daya tahan kardiovaskuler yang rendah, tidak

akan dapat menggiring bola, menendang bola bahkan untuk berlari mengejar

bola. Daya tahan yang melandasi berbagai macam keterampilan bermain

sepakbola.

e. Hubungan kelincahan dengan keterampilan bermain sepakbola

Kelincahan meliputi komponen perubahan arah yang cepat, memulai

dan berhenti dengan cepat. Permainan Sepakbola sangat membutuhkan

kelincahan karena kelincahan memang menjadi karakteristik olahraga

sepakbola. Kelincahan berfungsi untuk berbelok arah ketika menghindari

lawan baik pada saat membawa bola maupun ketika tanpa bola. Pada saat

sedang menggiring bola dan ada pemain lawan yang melakukan sliding ingin

merebut bola, pemain yang sedang menggiring bola harus mempunyai

kelincahan untuk membelokkan bola atau sekedar melompat agar tidak

terkena sliding lawan. Pada saat off the ball pun seorang pemain dituntut

mempunyai kelincahan untuk sekedar berlari kemudian berhenti secara tiba-

tiba dan berbelok arah dengan tujuan mengecoh lawan atau mengganggu

konsentrasi lawan.

Page 54: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

61

f. Hubungan fleksibilitas togok dengan keterampilan bermain sepakbola

Fleksibilitas adalah kemampuan seseorang dapat melakukan gerak

dengan ruang gerak seluas-luasnya dalam persendian.Sepakbola

membutuhkan fleksibilitas untuk menunjang gerakan-gerakan lainnya dalam

hal ini fleksibilitas punggung.Pada saat mengontrol bola baik menggunakan

tungkai ataupun dada pemain membutuhkan fleksibilitas punggung untuk

menyempurnakan teknik kontrol bola tersebut.Pada posisi kiper pun

membutuhkan fleksibilitas punggung dalam usaha menjangkau bola ke

berbagai sudut gawang.Fleksibilitas juga berperan pada saat menyundul

bola.Pada gerakan menyundul bola membutuhkan fleksibilitas punggung

untuk sumber tenaga sehingga dapat melakukan sundulan bola yang kuat.

g. Hubungan koordinasi mata-kaki dengan keterampilan bermain

sepakbola

Koordinasi adalah kemampuan untuk memadukan secara cepat dan

tepat berbagai macam gerakan ke dalam satu pola gerak khusus.Koordinasi

melibatkan beberapa segmen tubuh. Dalam penelitian ini terkait dengan

koordinasi mata-kaki yang diperlukan untuk melakukan beberapa gerakan

dalam sepakbola menjadi satu kesatuan gerak yang komplek seperti

menggiring bola, mengontrol bola, menendang bola. Koordinasi

membutuhkan kekompakan anggota tubuh. Dalam sepakbola ketika hendak

menendang mata harus melihat dahulu kearah target setelah itu kaki

menendang kearah target tersebut. Pada saat menggiring bola, mata melihat

hadangan atau lawan yang ada di sekitar untuk memudahkan si pemain

menggiring bola kearah yang dituju.

h. Hubungan waktu reaksi dengan keterampilan bermain sepakbola

Waktu reaksi adalah waktu tersingkat yang dubutuhkan untuk

memberikan jawaban kinetis setelah menerima rangsang melalui berbagai

indera, saraf dan lainnya. Kecepatan reaksi berperan penting dalam

sepakbola, maka yang dimaksudkan kecepatan reaksi dalam sepakbola

adalah kecepatan reaksi kaki untuk merebut bola dari lawan (intersep),

Page 55: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

62

menentukan timing berkelit dengan lawan, melakukan tendangan ke gawang

hingga waktu reaksi kiper menangkap bola. Dalam hal ini kaki akan

melakukan gerakan setelah menerima respon melalui indera penglihatan

yaitu mata. Koordinasi antara mata dan kaki sangat penting menentukan

keberhasilan melakukan teknik dalam sepakbola. Berdasarkan hal tersebut

dapat diperkirakan terdapat hubungan antara waktu reaksi dengan

keterampilan bermain sepakbola

i. Hubungan keseimbangan dengan keterampilan bermain sepakbola

Keseimbangan diartikan sebagai kemampuan relatif untuk

mengontrol pusat massa tubuh (center of mass) atau pusat gravitasi (center of

gravity) terhadap bidang tumpu (base of support). Dalam olahraga sepakbola

membutuhkan keseimbangan untuk mengaplikasikan berbagai gerakan

didalamnya, seperti menjaga bola dari lawan (shielding the ball),

mempertahankan posisi tubuh pada saat melakukan berbagai teknik dalam

sepakbola seperti : menendang, mengontrol, menyundul bola. Pada saat

menendang bola misalnya, tubuh membutuhkan kesimbangan untuk

melakukan tumpuan sebelum kaki bersinggungan dengan bola. Pada saat

menggiring bola tubuh membutuhkan kesimbangan agar tidak jatuh.

Sepakbola adalah permainan yang berlangsung dengan intensitas yang

tinggi untuk itulah dibutuhkan komponen kondisi fisik yang baik agar pemain

dapat melakukan teknik dan taktik untuk menunjang permainan sepakbola.

Daya tahan mutlak sebagai komponen dasar untuk melandasi permainan

sepakbola karena digunakan untuk bermain dari menit awal sampai akhir

pertandingan. Sepakbola membutuhkan kekuatan otot tungkai, power otot

tungkai, kelincahan dan kecepatan berlari untuk menguasai bola maupun

merebut bola dari lawan. Koordinasi mata-kaki sangat diperlukan karena

karakteristik sepakbola yang tekniknya sebagian besar menggunakan kaki,

untuk menendang, menggiring, mengontrol bola.

Untuk mencapai kemampuan maksimal faktor-faktor seperti waktu

reaksi, keseimbangan dan fleksibilitas sangat mempengaruhi. Sepakbola adalah

permainan cepat, kemampuan waktu reaksi yang baik diperlukan oleh beberapa

Page 56: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

63

pemain seperti kiper untuk menepis dan menangkap bola dan untuk pemain

dalam menerima umpan. Keseimbangan dalam sepakbola digunakan ketika

sedang berlari, mengontrol, menggiring bola atau melakukan hal yang

berhubungan dengan teknik dasar dan fleksibilitas togok digunakan ketika ingin

melewati lawan atau untuk menyempurnakan berbagai teknik dalam sepakbola.

Secara skematis faktor kondisi fisik dominan penentu keterampilan

bermain sepakbola antara lain kecepatan, kekuatan otot tungkai, power otot

tungkai, daya tahan, kelincahan, fleksibilitas togok, koordinasi mata-kaki,

waktu reaksi, dan keseimbangan dapat digambar sebagai berikut:

Gambar 2.6 Kerangka berpikir

Waktu reaksi

(X8)

Keseimbangan

(X9)

Kecepatan (X1)

Kekuatan otot

tungkai (X2)

Power otot

tungkai (X3)

Daya tahan (X4)

Kelincahan (X5)

Koordinasi

mata-kaki (X7)

Keterampilan Bermain

Sepakbola (Y)

Fleksibilitas

Togok (X6)

Page 57: BAB II LANDASAN TEORI A. Tinjauan Pustaka 1. Permainan ... · 3) Teknik dasar menendang bola dengan punggung kaki bagian dalam dan bagian luar. Adapun teknik dasar menendang bola

64

D. Hipotesis

Berdasarkan kajian teori yang dibangun di atas, maka hipotesis dalam

rencana penelitian ini adalah sebagai berikut: variabel yang lebih dominan

penentu keterampilan bermain sepakbola adalah variabel kecepatan, power otot

tungkai, daya tahan, kelincahan, koordinasi mata-kaki, dan keseimbangan.