23
BAB II MICROPILES 2.1 DEFINISI MICROPILES Dewasa ini berkembang suatu bentuk tiang yang dikenal dengan istilah Micropiles . Ada beberapa definisi yang digunakan untuk menjelaskan istilah dari micropiles. Menurut Weltman (1981) minipile adalah tiang dengan diameter 150 - 250 mm dan micropiles adalah tiang dengan diameter lebih kecil dari 150 mm. Ir Indrasurya BM ( 1991 ) mendefinisikan bahwa micropiles digunakan untuk menunjukan semua tiang yang berdiameter kecil yaitu antara 75 - 250 mm dan terbuat dari beton dengan penulangan ditengah-tengah. Diameter dari tipe bored pile konvensional, umumnya lebih besar dari 300 mm. Sedangkan untuk tipe bored

BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

  • Upload
    others

  • View
    16

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

BAB II

MICROPILES

2.1 DEFINISI MICROPILES

Dewasa ini berkembang suatu bentuk tiang yang dikenal dengan istilah

Micropiles . Ada beberapa definisi yang digunakan untuk menjelaskan istilah dari

micropiles. Menurut Weltman (1981) minipile adalah tiang dengan diameter 150 -

250 mm dan micropiles adalah tiang dengan diameter lebih kecil dari 150 mm. Ir

Indrasurya BM ( 1991 ) mendefinisikan bahwa micropiles digunakan untuk

menunjukan semua tiang yang berdiameter kecil yaitu antara 75 - 250 mm dan

terbuat dari beton dengan penulangan ditengah-tengah. Diameter dari tipe bored

pile konvensional, umumnya lebih besar dari 300 mm. Sedangkan untuk tipe bored

Page 2: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 6

pile berdiameter kecil, diameternya kurang dari 300 mm dan normalnya antara 100

- 250 mm. Oleh karena itu dalam pelaksanaan micropiles umumnya digunakan

diameter 100-250 mm.

Karena ujung micropiles tidak besar maka sebagjan besar gaya ditransfer ke

tanah melalui skin friction. Tiang ini dapat dipakai untuk beban axial dalam kedua

arah karena kemampuan micropiles menahan gaya tekan sebaik gaya tank. Namun

hanya sebagian kecil dari bending moment yang dapat ditahan. Tekuk dari

micropiles mungkin menjadi masalah ketika menembus lapisan berlumpur yang

sangat lunak, atau ketika berada dalam air . Micropiles dapat dipakai secara

kelompok ataupun tunggai, dapat dipasang secara vertikal ataupun miring dan dapat

dipakai untuk semuajenis tanah.

2.2 MATERIAL

Micropiles terdiri dari tulangan dan material grout Tulangan berbentuk

sangkar, tube, pipa atau baja tulangan. Material grout terdiri dari semen,air dan

aggregat halus. Biasanya perbandingan air dan semen untuk campuran grout

berkisar antara 0,4 - 0,5 dan ukuran maximum dari aggregat 7 mm.

Kadang-kadang bila perlu digunakan bahan aditive misalnya retarder untuk

memperlambat proses pengeringan campuran grout

2.3 PELAKSANAAN DAN PERALATAN

Variasi pelaksanaan micropiles telah berkembang sejak 20 tahun terakhir ini

dan menghasilkan beberapa sistem pelaksanaan dengan kontraktor khusus. Tetapi

pada dasamya pelaksanaan dapat dibagi dalam dua tipe yaitu :

Page 3: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 7

1. Drilled or Bored Cast in Place Methods ( Non Displacement Methods)

2. Displacement Methods

2.3.1 Drilled or Bored Cast in Place Methods

Teknik boring ini sering dipakai dalam pelaksanaan micropiles. Dimana

pembuatan hibang dilakukan dengan metode boring dan drilling dan diikuti dengan

injeksi bahan grout.

a. Pembuatan Lubang

Beberapa metode yang digunakan untuk pembuatan lubang :

1. Rotary Drilling

Pengeboran dengan cara ini memberikan lubang yang seragam dan lurus dan

dapat diterapkan pada bermacam-macam kondisi tanah maupun

batuan. Pengeboran dilakukan dengan memutar dan mendorong semacam

mata bor ( bit ) kedalam tanah. Pecahan tanah dinaikkan ke permukaan oleh

tekanan dari cairan pengeboran ( drilling fluid ) tnelahu sebuah pompa tekan.

Cairan pengeboran ini dipompakan melalui stang bor oleh sebuah pompa

tekan ( displacement pump atau mud pump) dan keluar dari hibang yang ada

pada mata bor. Cairan ini membantu mengangkut pecahan tanah ke

permukaan agar pecahan tanah tersebut tidak terkumpul di dasar lubang.

Setelah sampai di permukaan suspensi ini diendapkan dalam sebuah tangki

agar pecahan tanah yang berat dapat mengendap, dan cairan yang bcrsih

disirkulasikan kembali oleh pompa tekan ke dalam hibang. Gambar 2.1

memperlihatkan secara skematis kerja mean bor ini.

Page 4: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 8

tripod derrilc Snatch block

Moisting plug

Water swivel

_ Suction hose |»J— Foot valve

Sludge barrel head

Core barrel

Core Metal bit

Oambar 2.1 Rotary drillling rjg ( Hvorslev, 1948 )

Hal-hal yang periu diperhatikan dalam pengeboran :

• Cairan Pengeboran

Cairan ini selalu dialirkan ke mata bor selama pengeboran beiiangsung.

Fungsi dari cairan ini adalah:

- Menaikkan pecahan tanah akibat pengeboran ke pennukaan

- Mendinginkan mata bor dan stang bor

- Mengurangi gesekan-gesekan mekanik

Page 5: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 9

- Stabilisasi lubang bor, agar tak longsor.

Pada saat bersamaan cairan ini tak boleh mengakibatkan pelunakan tanah

atau desintegrasi dari tanah yang dibor.

Cairan pengeboran ada bermacani-macam jenis dan umumnya didasarkan

atas :

- Air (air biasa atau campuran air + bentonite)

- Minyak

- Udara atau uap

- Busa

Yang paling sering digunakan dalam pengeboran adalah dengan

menggunakan air, dan campuran antara air dan bentonite ( semacam

lempung berplastisitas tinggi dan ekspansif ), yang disebut lumpur

pengeboran ( drilling mud ). Penggunaan lumpur pengeboran lebih

diutamakan mengingat cairan ini lebih pekat sehingga kemampuan

mengangkat pecahan tanah lebih besar sekalipun pada putaran yang rendah.

Terlebih lagi lumpur akan mengulas dinding lubang bor sehingga kedap

terhadap rembesan air. Dengan demikian tekanan dalam lubang bor tetap

terjaga.

Lumpur ini bisa dirancang kepekatannya, tergantung dari jenis tanah yang

dijumpai. Tanah-tanah kepasiran memerlukan kepekatan yang tinggi.

Umumnya berat jenis lumpur diatur antara 1.05 - 1.2.

• Mata Bor

Page 6: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 10

Mata-mata bor seperti tergambar di gambar 2.2 sering digunakan dalam

pelaksanaan. Fistail bit digunakan pada pengeboran tanah lunak. Lubang

untuk keluarnya cairan pengeboran diarahkan ke atas agar semprotannya

tidak mengganggu tanah yang lunak. Drag bit, dengan mata dari tungsten,

merupakan mata bor yang paling umum dipakai, sedangkan tricone biasanya

dipergunakan bila menjumpai tanah yang amat keras atau batuan.

Tungsten Inseri Drag Bit

Roller Rock Bit or tr icone Bit

Gambar 2.2 Macam-macam mata bor untuk rotary drilling ( Courtesy of Acker

Drill Company Inc.)

2. Auger Drilling

Flight augers atau bor ulir sebenarnya lebih merupakan jenis dari mata bor .

Ulir ini bisa diputar secara manual atau oleh mesin yang sama dengan rotary

drilling. Penarikan auger berkali-kali akan sangat menyuUtkan pekerjaan,

Page 7: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 11

karena itu dibuatlah continuous flight auger ( CFA ). Dimana pada tipe ini

ulirnya menerus, dengan demikian potongan-potongan tanah dapat diteniskan

ke permukaan lewat ulir tersebut CFA hanya dapat dijalankan dengan mestn

bor kapasitas besar.

i I

I 'i (a) (b) (c)

Fig. 1.24 Hand augers: (a) ship auger; (b) closed spiral auger; (c) open spiral auger;

Gambar 2.3 Macam-macam auger ( Courtesy of Acker Drill Company, Inc. )

3. Percussion drilling

Cara pembuatan lubang adalah dengan menjatuh-jatuhkan semacam pahat (

chisel ) atau tabung tajam ( shell atau claycutter ) yang berat ke dalam tanah.

Potongan tanah akan masuk ke dalam tabung tersebut dan terbawa sewaktu

tabung ditarik ke permukaan. Terkadang lubang hams diisi dengan air untuk

melunakkan tanahnya sehingga mempermudah masuknya tabung ke

dalamnya. Stabilitas lubang bor dilakukan oleh casing. Terkadang casing perlu

dipukulkan lebih dalam dari mata bor bila dijumpai tanah yang sangat

Page 8: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 12

lunak. Gambar 2.4 memperlihatkan sebuah peralatan untuk percussion drilling

ini

Towing hook

Pulley wheel

Tubular sleel shear legs

Wire rope

Towing wheels

Winch clutch handle

2cyl inder diesel engine

Fool brake (or winch

Free fall type winch drum

Casing

Claycutter

Gambar 2.4 Light percussion drilling rig (Pilcon Engineering Ltd. )

4. Wash Boring

Pembuatan lubang bor dimungkinkan dengan memutar dan menumbuk

sebuah mata bor dengan dibantu semprotan air yang keras. Stabilitas lubang

bor dilakukan dengan casing yang juga berfungsi sebagai penyalur air keluar.

Gambar 2.5 Menjelaskan secara skematis cara kerja wash boring ini.

Page 9: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles

Petrol or diesel engine

Casing.

Drill bi t- water flush emerges _,_ Irom base i carries soil up the hole.

i—Water swivel.

Casing T- piece for flush return.

Pulley wheel

Hoisting; rope— ,

Tiller lor rod rotation

Hand or engine operated f lush pump.

Sump for wash "water and sample

collection

^Hollow drill rods surged up & down and rotated.

Gambar 2.5 Washboring rig (Based on Hvorsiev, 1949 )

b. Metode dan Peralatan Grouting

Untuk pelaksanaan micropiles metode grouting yang umumnya digunakan

adalah metode injeksi.

Page 10: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 14

v - . M

( • ) _ Grouting in

successive lifts

from the bottom

of the grouthole

(c)- Simultaneous

drilling and

grouting

( V ) . Grouting through

"tubes i manchettes"

Gambar 2.6 Variasi tipe metode injeksi ( Caron at.aL 1975 )

m m '.Pi

?••:•:•:

US _

•tiv.:

&%

•rv\i

©

a O

5i »?.£

as

' < • •

© © © Figure 6.11 Details of installation of sleeve pipe injection method (tub.: a manchettes). (1) Boring and casing; (2) inserting the tube a manchettes; (3) sealing in tube a manchettes and withdrawing casing; (4,i injection by means of a rioubie packer. (After Curvn ti u!.. Kef. 24.}

Gambar 2.7 Detail pelaksanaan metode injeksi dengan sleeve pipe ( Caron at.al, 1975 )

Page 11: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 15

Metode injeksi ini terdiri dari 3 jenis

/. Jenis I ( Gambar 2.6.a) :

Grouting dilakukan dengan cara mengalirkan cairan yang bertekanan ke dalam

casing sehingga cairan tersebut dipaksa kehiar dari bawah casing dan mengjsi

pori-pori tanah disekitarnya. Apabila cairan telah mencapai radius yang

direncanakan casing ditarik ke level berikutnya.

2. Jenis II ( Gambar 2.6.b) :

Grouting dilakukan mclalui pipa manchette yaitu sejenis pipa yang terbuat

dari PVC. Pada jarak-jarak tertentu sepanjang pipa ini dibuat lubang-lubang

dan dibungkus dengan karet. Sebehun grouting dilaksanakan pada bagian

luar pipa manchette diberi sleeve grout yang berfungsi untuk mencegah

naiknya cairan grouting melalui lubang bor dimana valve yang hendak

diinjeksi ditempatkan diantara sumbat ganda ( double packer ) mekanis.

Gambar 2.7 memperlihatkan detail pelaksanaan metode injeksi dengan sleeve

pipe ( tube manchettes ). Akhir-akhir ini banyak digunakan packer sejenis

yang dapat dikembangkan dengan tekanan air dan udara.

3. Jenis III (Gambar 2.6.c) :

Grouting dilakukan bersamaan dengan proses pengeboran melalui batang bor.

Adapun proses grouting adalah sebagai berikut : material yang dibutuhkan

dicampur dalam suatu mixer berkecepatan tinggi ( 1S00 -2000 rpm ). Dari mixer

cairan grouting dikirim ke tangki penampung yang dilengkapi dengan pengaduk

berkecepatan rendah yang disebut agitator. Kadang-kadang pada tangki

Page 12: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 16

penampung terdapat fasilitas timbangan yang berguna untuk mengontrol volume

cairan yang ada. Melalui sistim pipa sirkulasi, cairan grouting diinjeksikan ke

lubang bor dengan bantuan pompa grouting. Umumnya pompa grouting dari

jenis piston-pump yang digerakkan secara pneumatic. Pompa ini harus dapat

dioperasikan pada tekanan tinggi yaitu antara 10 - 120 kg/cm2 yang besarnya

dikontrol melalui sistim pengatur tekanan.

.-The3 9 valves control the quantity of gioui f*d into the ct'cut-siion lift*

Gambar 2.8 Peralatan dan sirkulasi / proses grouting ( Houlsby, AC, 1982 )

c. Metode pelaksanaan

Jenis micropiles dengan post grouting dikembangkan oleh Soletanche Co.

( Perancis ) dan disebut IM (injection metal ) pile. Pada prinsipnya pelaksanaan

post grouting padalM pile adalah dengan menginjeksikan mortar semen melalui

Page 13: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 17

' valve' yang ada pada pipa manchette setelah pembungkus beton ( sleeve grout )

disekeliling pipa tersebut mengeras ( setting ). Mortar grout bertekanan akan

membuka / memecahkan sleeve grout pada tekanan 15-35 Kg/cm2 ( 24 jam setelah

pengecoran ) dan selanjutnya mendesak tanah longgar atau sebagian terpenetrasi

pada tanah disekitar tiang. Sehingga peningkatan daya dukung tiang yang

diharapkan dapat tercapai. Prosedur pelaksanaan IM pile ( diperlihatkan pada

gambar 2.10 ) adalah sebagai berikut:

1. Mula-mula lubang dibuat dengan suatu alat boring. Diameter hibang berkisar

antara 10-15 cm

2. Setelah lubang tersedia, suatu pipa yang dilengkapi dengan

lubang-lubang pada jarak-jarak tertentu dimasukkan kedalam lubang

bersama-sama tulangan yang diperlukan. Lubang-lubang pipa tersebut

diselubungi dengan karet membrane

3. Untuk menjaga posisi pipa beserta tulangan selalu tetap ditempat yang

direncanakan, suatu grouting material diisikan ke dalam lubang mengclilingi pipa

( primary grouting) . Hasil pengecoran ini disebut sleeve grout Setelah primary

grouted material agak keras, suatu pipa grouting yang berdiameter lebih kecil

dimasukan ke dalam pipa yang berhibang-lubang tersebut. Pipa grouting ini di

ujung bawahnya dilengkapi oleh 2 buah packer yang jaraknya diatur sama

dengan jarak dari lubang-lubang pada pipa pertama

4. Kedua packer digunakan untuk mengisolir lubang pada pipa pertama selama

grouting dilaksanakan. Tekanan grouting akan menyibak membran karet

Page 14: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 18

serta memecahkan primary grouting untuk membentuk bulb di tanah di samping

pipa (post grouting)

1 Drilling

LJ

Installation of reinforcement and sleeve tube

3 Grout filling Grouting of the

surrounding volume through the sleeve tube

Connection to

superstructure

I-*- Reinforcement

Smooth tube

/

Sleeve

Gambar 2.8 Detail pelaksanaan IM Pile (Soletanche Co.)

Beberapa metode pelaksanaan menurut Koreck ( 1978 ) :

1. The Cast in Place Reinforced Concrete Type

2. The Anchor Type

3. The Micropile - Tubfix Type

4. Mini Core Pile ( Dywidag Gewi Pile )

Prosedur pelaksanaan cast in place reinforced type ( diperlihatkan pada

gambar 2.9 ) adalah sebagai berikut:

Page 15: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 19

jg—Inflow Turntable}l ,— Drill ing fluid o u t f l o w j f b / (bentonite)

Foundation

Tremie pipe

„Dr i l l pipe 180mm dia.

-Cutt ing shoe

• Compressed air 6 -10 atm.

Drilling with Place Concreting Injection external reinforcement flushing

© © © ©

Ml Si

Dia. > 200mm

Pile completed

©

Gambar 2.9 Detail pelaksanaan cast in place reinforced type ( Koreck, W, 1978 )

1. Lubang bor dibentuk dengan menggunakan drill pipe yang dilengkapi dengan

cutting shoe dan suspensi betonite dialirkan untuk mengangkut hasil-hasil

pengeboran.

2. Tulangan berbentuk sangkar dimasukkan ke dalam lubang bor.

3. Pembetonan dilakukan dengan bantuan tremie pipe

4. Mortar semen diinjeksikan ke dalam lubang

5. Penginjeksian berlangsung terus sampai terbentuk tiang yang dimaksud.

Fondedile Foundation Ltd (Italia ) mengembangkan tiang yang disebut

Pah radice atau root piles ( Lizzi, F, 1980 ). Pelaksanaan root pile dapat

digolongkan dalam cast in place reinforced type. Umumnya pah radice berdiameter

12 - 28 cm dengan beban rencana 10 - 50 ton. Prinsip tiang ini dicapai dengan

memberikan tekanan 6 kg/cm2 pada beton cair ( gout) yang ada dalam lubang pada

Page 16: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 20

saat proses pengangkatan casing. Untuk bahan beton digunakan campuran pasir

dansemen ( 600 Kg semen / M3 mortar beton)

i 1 3 A 5

i BO«INC

2 Pl. A O N C IMt « I N f O « C f . M f N I

3 FILLING W I T H MO«TA« BV TRfcMte PiPE

* W i T « O A » w t N C TM£ DAt iL INC * | P £ * N O APPLYING A I * #*f\£SSu«t

4 COMP^CTtO P»Ct

Gambar 2.10 Pelaksanaan Pali Radice ( Mascardi, 1983 )

Prosedur konstruksi pali radice adalah sebagai berikut:

1. Lubang bor dibentuk dengan memutar casing yang pada ujungnya

dipasang mata bor ( bit ). Sirkulasi air atau suspensi bentonite yang

disemprotkan dari dalam casing akan mengangkut hasJl-fusil pengeboran

melalui sela-sela casing dan tanah.

2. Jika pengeboran telah mencapai kedalaman rencana maka tulangan

dapat dimasukkan ke dalam lubang.

3. Dengan bantuan pipa tremie maka mortar dapat dicorkan sehingga

menggantikan cairan lain yang ada di dalam lubang. Pengecoran ini

Page 17: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 21

dimulai dari dasar lubang.

4. Dengan menghubungkan penutup casing pada kompresor maka udara

bertekanan akan mendesak beton cair yang ada di dalam lubang.

Penekanan ini berlangsung terus selama proses pengangkatan casing.

5. Dengan meneruskan proses ini maka didapat tiang yang dimaksud.

Lizzi, F ( 1980 ) juga memperkenalkan penggunaan expansion cell yang

ditempatkan diujung bawah tiang palo radice. Dengan memompakan mortar semen

melalui pipa injeksi maka expansion cell akan mengembang dan pecah pada tekanan

tertentu (lihat gambar 2.11).

Gambar 2.11 Pali radice dengan expanded base (lizzi, F, 1980 )

Anchor type banyak terdapat pada konstruksi angkur tanah. Umumnya tiang

berdiameter antara 13 -19 cm dengan beban rencana 20 - 50 ton. Prinsip kerjanya

Page 18: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 22

adalah dengan menginjeksikan mortar semen melalui casing yang akan mengalir

atau mendesak tanah longgar yang ada di sekitar ujungnya. Besarnya tekanan

grouting yang diperlukan 5 -20 Kg/cm2.

Of.ll.ng wiin fill»nV v/t'ch IruulUtion ol ilia Injection a/ Pile y».ng irt<J ctr>«"< nodjf («irtffirccm«n| pipe ccmcni mcrtar completed Cncui4t,n% jnti v l t tf^wjl »Ad v*i:nUMv»«l * in«> pull.n-g (

f|ui<l Of d l i i l" «J »l«m 0 / Cit'HtJ Ui« C-Mmg

(D © © © ©

Gambar 2.12 Detail Pelaksanaan anchor type ( Koreck, W, 1978 )

Prosedur pelaksanaan anchor type adalah sebagai berikut :

1. Lubang bor dibuat dengan memutar mata bor yag dibantu dengan sirkulasi air

untuk mengangkut hasil-hasil pengeboran ( wash boring sistem ). Casing

dimasukkan bersamaan dengan proses pengeboran ini

2. Jika pengeboran telah mencapai kedalaman rencana maka maka lubang diisi

dengan mortar semen yang dapat dipompakan melalui stang bor yang ada.

Mortar semen ini akan menggantikan cairan lain yang ada dalam lubang.

Page 19: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 23

3. Tulangan jenis pipa atau batangan ( Bar ) dimasukkan ke dalam lubang dan

casing ditarik perlahan-lahan ke atas.

4. Mortar semen diinjeksikan kembali dengan menghubungkan pompa grouting ke

sistim penutup casing.

5. Penginjeksian mortar semen berlangsung terus sementara casing ditarik

perlahan-lahan sampai terbentuk tiang yang dimaksud.

m - Ui . i l . . D'-n.f"j t i u i J

\'/-s f°-'niiii,en'-'* i

&?&•

-O'.U.rto p»ix o-3-700^m CD

. C-I l iou thtx

I l I I

I

H.,- . l . . .w , r..|

4Bm„. OO (D>T - 1 4 m m CO (/'.'

i 101 m 101

M Sfe

OO - C l j y <<mcnl

n si is

CJiiny j r .d

circulating f lu id

F illiivj with cl jy-ctmrnt iu*p<fn ion and wttnof4v^jl of

dull pipe

I n n j l l j i i c n cl the rcinlo'cctru-fti • an.l injection

pipe

© © ®

m

-Oi* < r m t n |

I?-H m o m '

Injection lhfOuC.li plu9

(multiple injcciionl

Pile CCWTipIc l t d

0 ©

Gambar 2.13 Detail pelaksanaan tubfix type (Koreck, W, 1978 )

Prosedur pelaksanaan tubfix type adalah sebagai berikut:

1. Pembuatan lubang bor menggunakan drilling pipe yang dilengkapi dengan cutting

shoe dan tanpa casing serta sirkulasi cairan.

2. Lubang bor diisi dengan suspensi semen dan drill pipe ditarik

Page 20: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 24

perlahan-lahan.

3. Tulangan dan pipa injeksi dimasukkan ke dalam lubang bor.

4. Semen grout diinjeksikan ke dalam lubang.

5. Penginjeksian berlangsung terus sampai terbentuk tiang yang dimaksud.

Mini core pile atau dywidag gewi pile adalah jenis tiang yang rmrip dengan

IM pile. Tetapi untuk penulangan tipe ini memakai tulangan tunggal yang berulir

pada panjangnya ( continuous coarse thread ) sehingga memudahkan sistim

penyambungannya. Pada tiang jenis ini post grouting hanya dilakukan jika tiang

dipasang pada tanah kohesif. Sedangkan pada tanah granular cukup dilakukan

primary grouting dengan cara seperti pada anchor pile.

2.3.2 Metode Displacement

Pelaksanaan micropiles dengan metode displacement mirip dengan

pelaksanaan untuk tiang konvensional. Metode ini menimbulkan bunyi dan getaran.

Proses pelaksanaan menurut Weltman ( 1981 ) yaitu pcrtama-tama lubang tiang

dibentuk kemudian pasta semen grout dimasukkan ke dalam lubang.

a. Pembuatan lubang

Ada 3 metoda yang digunakan untuk membuat lubang yaitu :

1. Drop hammer driving method

Dengan cara pemancangan

2. Vibratory method

Dengan cara digetarkan

3. Jacking force method

Page 21: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 25

Dengan cara ditekan

b. Metode pelaksanaan

Setelah lubang terbentuk, pasta semen grout dimasukkan ke dalam lubang

seperti metode non displacement.

Beberapa metode pelaksanaan micropiles :

1. Menard Pile

2. Mini Shell Pile

Pile hole formed by mandrel

(a)

v SJ v Pile formed Pile vibrated Pile skin in concrete with mandrel termed and

fil led with concrete

(d)

(b) (c)

Gambar 2.14 Detail pelaksanaan menard pile ( Wehman, 1981 )

Cara pelaksanaan menard pile adalah sebagai berikut (lihat gambar 2.14 ) :

1. Pertama-tama lubang tiang dibentuk dengan mandrel.

2. Beton dituangkan ke dalam lubang

3. Penggetaran tiang dengan menggunakan mandrel

4. Permukaan tiang terbentuk dan diisi dengan beton

Page 22: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 26

Hammer blow*

Dolly

Shell band

jsfcj Shoe

gmztimQpnmmzmzms77?a ( a )

Shell driving head connected \o mandrel

Steel mandrel

( b )

Gemove 'surplus shells

wmm&fimtm w I W / S W , 5 I Pi Is cap

Reinforced concrete core, cast in-situ

I

Y ( c ) (d )

Gambar 2.15 Detail pelaksanaan mini shell pile ( Weltman & Little, 1977 )

Cara pelaksanaan dari mini shell pile (lihat gambar 2.15 ) adalah sebagai

berikut:

- Tipe ini terdiri dari tabung-tabung beton bertulang.

- Tabung-tabung ini disusun secara vertikal dengan bantuan sebuah mandrel

sehingga merupakan suatu rangkaian (gambar 2.15 a )

Page 23: BAB II MICROPILES - dewey.petra.ac.id

Micropiles 27

- Mandrel kemudian dipukul dengan hammer sehingga masuk ke dalam tanah

bersama-sama susunan tabung mencapai kedalaman rencana ( gambar 2.15 b

&c)

- Mandrel kemudian dikeluarkan dari susunan tabung dan tabung-tabung

kelebihan diambil.

- Tulangan dimasukkan ke dalam lubang susunan tabung dan kemudian beton

cor dituangkan memenuhi lubang tersebut ( 2.15d ).

- Sehingga terbentuk tiang yang diinginkan.