29
4 Universitas Kristen Petra 3. ANALISA SITUASI Dalam mengembangkan suatu produk baru yang nantinya akan diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, maka hal pertama yang harus diperhatikan adalah penyusunan sebuah analisa yang tepat mengenai situasi dan kondisi yang berhubungan dengan produk yang akan dikembangkan. Analisa situasi dan kondisi yang dimaksudkan adalah meliputi analisa industri, analisa pasar, analisa konsumen, analisa pesaing dan persaingan serta analisa lingkungan makro. Analisa ini dimaksudkan agar produk yang akan dikembangkan dan diluncurkan ke pasar bisa tepat sasaran dan memberikan manfaat yang sesuai dengan kebutuhan konsumen. 3.1 Analisa Industri Ada lebih dari 20 perusahaan yang bergerak di industri personal care khususnya di kategori lotion. Baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Masing- masing memiliki keunggulan produk, pelayanan, distribusi masing-masing. Dalam menganalisa suatu bentuk persaingan dalam bentuk industri menurut David (2004) dapat digunakan model yang dikemukakan oleh Michael Porter yang terkenal dengan nama Porter’s Five Forces yaitu suatu pendekatan yang dipakai secara luas untuk mengembangkan strategi dalam banyak industri. Ada 5 kekuatan persaingan yang dinyatakan oleh Porter yaitu masuknya pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar supplier, kekuatan tawar-menawar pembeli, serta persaingan di antara pesaing yang ada. Berikut ini analisa persaingan model lima kekuatan Porter:

3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

  • Upload
    others

  • View
    11

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

4Universitas Kristen Petra

3. ANALISA SITUASI

Dalam mengembangkan suatu produk baru yang nantinya akan

diluncurkan untuk memenuhi kebutuhan konsumen, maka hal pertama yang harus

diperhatikan adalah penyusunan sebuah analisa yang tepat mengenai situasi dan

kondisi yang berhubungan dengan produk yang akan dikembangkan. Analisa

situasi dan kondisi yang dimaksudkan adalah meliputi analisa industri, analisa

pasar, analisa konsumen, analisa pesaing dan persaingan serta analisa lingkungan

makro. Analisa ini dimaksudkan agar produk yang akan dikembangkan dan

diluncurkan ke pasar bisa tepat sasaran dan memberikan manfaat yang sesuai

dengan kebutuhan konsumen.

3.1 Analisa Industri

Ada lebih dari 20 perusahaan yang bergerak di industri personal care

khususnya di kategori lotion. Baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Masing-

masing memiliki keunggulan produk, pelayanan, distribusi masing-masing.

Dalam menganalisa suatu bentuk persaingan dalam bentuk industri

menurut David (2004) dapat digunakan model yang dikemukakan oleh Michael

Porter yang terkenal dengan nama Porter’s Five Forces yaitu suatu pendekatan

yang dipakai secara luas untuk mengembangkan strategi dalam banyak industri.

Ada 5 kekuatan persaingan yang dinyatakan oleh Porter yaitu masuknya

pendatang baru, ancaman produk pengganti, kekuatan tawar-menawar supplier,

kekuatan tawar-menawar pembeli, serta persaingan di antara pesaing yang ada.

Berikut ini analisa persaingan model lima kekuatan Porter:

Page 2: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

5

Gambar 3.1

Model Lima Kekuatan Porter

Sumber : David (2004:145)

3.1.1 Analisa Faktor Pendatang Baru

Banyaknya pendatang baru yang masuk dalam suatu industri tergantung

dari entry barrier atau rintangan masuk yang diciptakan oleh suatu industri, jika

rintangan atau hambatan ini besar maka ancaman masuknya pendatang baru akan

rendah. Adapun hambatan-hambatan terhadap masuknya pendatang baru (entry

barrier) yang dimaksudkan oleh Lehmann dan Winer (2005) adalah:

1. Skala ekonomis

Skala ekonomis dapat diartikan sebagai turunnya biaya per unit produk

apabila suatu perusahaan memproduksi dalam jumlah besar. Skala

ekonomis menghalangi masuknya pendatang baru dengan memaksa

mereka untuk masuk pada skala besar atau skala kecil yaitu beroperasi

dengan tingkat biaya yang tidak menguntungkan, sehingga harga produk

Ancaman produkpengganti

Kekuatantawar-menawar

supplier

Persainganperusahaan yangsaling bersaing

Kekuatantawar-menawar

pembeli

Potensi masuknyapendatang baru

Page 3: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

6

yang diluncurkan di pasar menjadi lebih tinggi apabila tidak memproduksi

dalam skala besar, misalnya perusahaan Unilever memproduksi Vaseline

yang mempunyai output produksi yang besar pasti memiliki harga jual

produk yang lebih murah jika dibandingkan dengan perusahaan menengah

dimana output produksinya lebih sedikit, sehingga menyebabkan biaya

produksinya lebih besar sehingga harga jualnya lebih mahal. Jadi apabila

ingin memasuki industri personal care khususnya kategori hand body

lotion di Indonesia dibutuhkan produksi produk secara massal agar dapat

bersaing dengan perusahaan lotion baik dari luar negeri maupun dalam

negeri.

Berdasarkan kenyataan tersebut diatas maka secara skala ekonomis

kendala untuk masuk ke industri ini cukup tinggi karena adanya beberapa

perusahaan berskala besar seperti PT. Unilever Indonesia Tbk dan

Beiersdorp.

2. Diferensiasi produk

Diferensiasi produk dapat diartikan bahwa produk yang ditawarkan ke

dalam pasar harus memiliki keunikan atau keunggulan dibandingkan

produk-produk pesaing. Semakin unik produk yang ada dalam pasar, maka

akan semakin sulit produk tersebut untuk dikalahkan oleh produk pesaing.

Jika diamati, produk-produk body lotion yang ada di pasar saat ini hampir

semuanya seragam, baik dari sisi aroma, kandungan bahan-bahan dan

kemasan. Hal itu mengakibatkan diferensiasi diantara produk yang satu

dengan produk lainnya relatif kecil.

3. Kebutuhan modal

Kebutuhan modal yang besar dalam memulai suatu usaha juga menjadi

rintangan untuk masuknya pendatang baru dalam suatu industri.

Kebutuhan modal terdiri atas dua yaitu capital intensive dan marketing

intensive. Capital intensive meliputi biaya pendirian pabrik, pembelian

mesin-mesin, pembelian bahan baku dan kegiatan penelitian dan

pengembangan suatu produk. Sedangkan marketing intensive meliputi

sumber daya pemasaran contohnya biaya iklan, promosi maupun segala

hal yang berkaitan dengan kegiatan pemasaran.

Page 4: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

7

Dalam hal pendirian pabrik hand body lotion yang termasuk dalam salah

satu industri personal care tentunya diperlukan modal yang cukup besar

mulai dari pembelian mesin, pembelian bahan baku dan tentunya

pembelian atau penyewaan tempat usaha, begitu juga dengan biaya-biya

pemasaran produknya.

4. Switching cost pemasok

Peralihan biaya pemasok dapat menjadi hambatan untuk masuknya

pendatang baru ke suatu industri yaitu biaya yang harus dikeluarkan

apabila berpindah dari produk pemasok yang satu ke yang lainnya untuk

menciptakan suatu produk baru. Dalam industri personal care khususnya

kategori hand body lotion, switching cost pemasok dalam industri ini

relatif rendah artinya apabila produsen berpindah dari pemasok yang satu

ke pemasok yang lainnya, biaya untuk berpindah pemasok tidaklah terlalu

besar karena di Indonesia ada cukup banyak pemasok bahan dasar untuk

membuat lotion yaitu PT. Lautan Luas Tbk, PT. Justus Kimiaraya, PT.

Pintu mas Mulia Kimia, dan PT. Jangkar Mas

5. Akses ke saluran distribusi

Hambatan masuk dapat ditimbulkan dengan adanya kebutuhan dari

pendatang baru untuk mengamankan distribusi produknya.Bagi

perusahaan-perusahaan besar dan yang sudah lama bergerak di dalam

industri personal care seperti PT. Unilever Indonesia Tbk, Grup Wings

biasanya mereka sudah memiliki jaringan distribusi sendiri sehingga

distribusi produknya hingga ke daerah-daerah sehingga dapat terlayani

dengan baik.

6. Kebijakan pemerintah

Pemerintah dapat membatasi atau bahkan menutup kemungkinan masuk

ke dalam industri dengan peraturan-peraturan seperti lisensi dan

pembatasan ke akses bahan baku. Untuk produk lotion pemerintah melalui

Badan POM dan Depkes bahan-bahan kosmetika menetapkan peraturan-

peraturan yang bertujuan untuk menjamin agar produk yang dihasilkan

senantiasa memenuhi persyaratan mutu yang telah ditentukan sesuai

dengan tujuan penggunaannya dan diakui oleh standar internasional

Page 5: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

8

(Sumber : Badan POM Surabaya). Kebijakan pemerintah tentang lotion

dapat menjadi ancaman bagi industri lotion di tanah air.

3.1.2 Analisa Faktor Kekuatan Pembeli

Konsumen atau pembeli juga merupakan faktor yang turut mempengaruhi

persaingan dalam industri karena semakin banyak konsumen yang terkonsentrasi

atau jumlahnya besar atau membeli dalam jumlah besar, kekuatan tawar-

menawarnya merupakan kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas

persaingan dalam suatu industri, misalnya di daerah perkotaan yang mempunyai

penduduk yang padat dan terkonsentrasi maka kekuatan pembeli akan semakin

besar jika dibandingkan dengan daerah pedesaan. Menurut Lehmann dan Winer

(2005) kekuatan tawar-menawar dari kelompok pembeli disebut kuat apabila

memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Kelompok pembeli terpusat atau membeli dalam jumlah besar.

Dalam industri personal care, pembelian produk-produk lotion di

Indonesia cenderung tidak terpusat pada satu daerah saja melainkan

konsumen produk lotion tersebar di beberapa wilayah di Indonesia, hal ini

terlihat dari adanya produk-produk lotion di setiap supermarket.

2. Produk yang dibeli dari industri merupakan bagian dari biaya atau

pembelian yang cukup besar dari pembeli.

Dalam hal ini pembeli cenderung untuk mencari harga yang

menguntungkan dan menggunakan dananya untuk melakukan pembelian

secara selektif. Dalam membeli produk lotion pembeli beranggapan dapat

menghemat dalam membeli produk perawatan tubuh lainnya seperti lulur

mandi, pelembab dan lain-lain.

3. Pembeli memiliki biaya peralihan dari produk satu ke produk lainnya yang

kecil jadi biaya untuk berpindah merek tidak terlalu besar.

Biaya peralihan yang kecil dimana selisih harga antara lotion satu dengan

yang lain tidak jauh berbeda jadi kemungkinan pembeli untuk berpindah

dari lotion yang satu ke lotion yang lain itu besar.

Page 6: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

9

4. Pembeli mempunyai informasi lengkap mengenai produk.

Dalam memilih produk lotion, pembeli tidak sembarangan membeli atau

coba-coba, sebelum membeli produk lotion sebisa mungkin pembeli

mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya tentang produk yang akan

dibeli, setelah informasi yang didapat terasa cukup kemudian pembeli

dapat memutuskan untuk membeli atau tidaknya produk lotion tersebut.

Hal ini dikarenakan produk-produk perawatan tubuh dapat menyebabkan

iritasi kulit apabila tidak sesuai dengan kulit pemakai.

Berdasarkan syarat-syarat di atas, kekuatan tawar-menawar pembeli dalam

industri personal care cukup besar. Pembeli tentunya menginginkan kualitas

produk yang baik dan memperoleh benefit dari produk yang mereka beli. Menurut

pengamatan pasar, sebagian besar produk pesaing merupakan produk standar yang

tidak terdiferensiasi baik dari sisi formula hingga kemasan.

3.1.3 Analisa Faktor Kekuatan Pemasok

Pemasok dapat menggunakan kekuatan tawar-menawar terhadap industri

dengan mengancam akan menaikkan harga atau menurunkan mutu produk atau

jasa yang dibeli. Pemasok yang kuat dapat menekan laba perusahaan yang tidak

mampu mengimbangi kenaikan harga dari bahan baku yang dibutuhkan oleh

perusahaan. Kondisi-kondisi yang membuat pemasok kuat cenderung serupa

dengan kondisi yang membuat pembeli kuat. Kelompok pemasok dikatakan kuat

apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :

1. Para pemasok didominasi oleh beberapa perusahaan dan lebih

terkonsentrasi pada industri tempat mereka menjual produk atau jasa,

artinya pemasok jumlahnya sedikit dan sudah memasok untuk perusahaan

lain.

2. Pemasok tidak menghadapi produk pengganti lain untuk dijual, berarti

produk yang dijual hanya sejenis.

3. Industri bukan merupakan pelanggan yang penting bagi pemasok, artinya

pelanggan dari pemasok bukan saja dari industri tetapi bisa saja dari

retailer.

Page 7: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

10

4. Produk pemasok merupakan kebutuhan utama bagi pembeli sehingga

pemasok dapat memainkan harga dari produk.

Dalam indsutri personal care terdapat sejumlah besar pemasok komponen

utama lotion sehingga kekuatan tawar-menawar pemasok dalam pembuatan lotion

adalah rendah. Pemasok komponen utama ini di Indonesia adalah PT. Lautan Luas

Tbk, PT. Justus Kimiaraya, PT. Pintu mas Mulia Kimia, dan PT. Jangkar Mas

3.1.4 Analisa Faktor Produk Substitusi

Dalam industri personal care sering terjadi persaingan ketat dengan

produsen produk pengganti misalnya produk lotion bersaing dengan produk sabun

perawatan tubuh. Produk substitusi sebenarnya adalah persoalan mencari produk

lain yang dapat menjalankan fungsi yang sama seperti produk dalam industri. Dan

sebuah perusahaan harus mengetahui terlebih dahulu produk substitusi dari

produk yang akan perusahaan buat. Dalam kategori hand body lotion yang

menjadi produk substitusinya adalah body butter dan lulur. Body butter memiliki

kemampuan yang sama seperti body lotion tetapi body butter memiliki tingkat

kelembaban lebih tinggi yang cocok digunakan untuk kulit yang sangat kering.

dan lulur juga berfungsi untuk melembabkan kulit tetapi dapat digunakan hanya

ketika mandi saja.

3.1.5 Analisa Faktor Kapasitas

Analisa faktor kapasitas dapat diartikan sebagai kegiatan menganalisa

kapasitas dari suatu industri yaitu apakah kapasitas produksi dari suatu industri

berada pada kondisi kapasitas yang berlebihan, sama dengan atau di bawah

kapasitas yang diharapkan.

1. Over Capacity

Artinya adalah bahwa barang yang ditawarkan lebih banyak daripada

permintaan yang ada di pasar.

(S > D)

2. Under Capacity

Artinya adalah bahwa barang yang ditawarkan lebih sedikit daripada jumlah

permintaan. (S < D)

Page 8: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

11

3. Normal Capacity

Artinya adalah bahwa jumlah barang yang ditawarkan sama dengan jumlah

permintaan.

(S = D)

Daya tarik suatu segmen menjadi sangat menarik apabila berada dalam

kondisi under capacity atau dalam kondisi normal capacity, karena dalam kondisi

tersebut suatu industri yang berada dalam segmen itu dapat meningkatkan

produksi, sehingga dapat dipastikan dapat meningkatkan penjualan didalam

industri tersebut.

Dalam industri personal care khususnya kategori produk lotion termasuk

dalam normal capacity dimana demand sama dengan supply. Saat ini produk-

produk hand body lotion yang ada di pasar mampu memenuhi kebutuhan

permintaan pasar, dimana saat ini konsumen sudah semakin peduli dengan

kesehatan dan keindahan kulitnya.

3.1.6 Analisa Faktor Pesaing Industri

Kekuatan ini paling berpengaruh dibandingkan dengan empat kekuatan

lainnya. Strategi yang dijalankan suatu perusahaan dapat berhasil jika strategi

tersebut memiliki keunggulan kompetitif dibanding dengan strategi yang

dijalankan oleh perusahaan pesaing. Intensitas persaingan di antara perusahaan

yang bersaing cenderung meningkat ketika jumlah pesaing bertambah.

Rivalitas di kalangan pesaing mempunya i bentuk dan cara yang

bermacam-macam misalnya dengan menggunakan taktik seperti persaingan harga,

perang iklan, introduksi produk, dan peningkatan pelayanan atau jaminan kepada

konsumen. Persaingan terjadi karena adanya satu atau lebih perusahaan

merasakan tekanan dari pesaing lainnya sehingga perusahaan berusaha

menemukan peluang untuk memperbaiki posisinya dalam persaingan. Persaingan

yang tajam menurut Michael Porter (1997), dapat disebabkan oleh faktor-faktor

berikut ini :

1. Jumlah pesaing yang banyak

Pesaing yang banyak dapat menyebabkan terjadinya tingkat persaingan

menjadi makin tajam karena setiap perusahaan memiliki cara dan teknik

Page 9: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

12

tersendiri dalam menghadapi persaingan dan mereka beranggapan bahwa

perusahaan dapat bergerak tanpa diketahui lawan.

2. Pertumbuhan industri yang lamban

Pertumbuhan industri yang lamban mengubah persaingan menjadi ajang

perebutan pangsa pasar untuk perusahaan yang ingin melakukan

eksapansi.

3. Produk tidak terdiferensiasi secara jelas

Produk tidak terdiferensiasi secara jelas akan menimbulkan bahwa produk

atau jasa dipandang konsumen sebagai komoditas saja sehingga pembeli

membedakan produk hanya dari segi harga dan pelayanan, apabila harga

dan pelayanan yang ditawarkan oleh suatu produk cukup menarik bagi

konsumen maka konsumen lebih cenderung untuk memilih produk

tersebut.

4. Hambatan pengunduran diri yang tinggi

Hambatan pengunduran diri adalah faktor-faktor ekonomis,strategis dan

emosional yang membuat perusahaan tetap bersaing dalam bisnis

meskipun mereka memperoleh laba yang rendah bahkan negatif.

Persaingan dalam industri personal care khususnya di kategori hand body

lotion cukup tinggi. Dalam industri personal care ini ada perusahaan-perusahaan

besar multinasional seperti PT. Unilever Indonesia Tbk, Grup Wings dan

Beiersdolph yang sudah lama berkecimpung di kategori ini. Sebagai contoh PT.

Unilever Indonesia Tbk memiliki empat macam merek untuk produk hand body

lotionnya seperti Citra, Vaseline, Ponds, dan Dove untuk segmen yang berbeda

beda. Sedangkan di tingkat nasional ada PT. Vivapharm, pemilik merek Viva

yang sudah cukup lama dikenal masyarakat dan menguasai pasar hand body lotion

di segmen menengah ke bawah.

Page 10: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

13

Berikut adalah tabel dari analisa Industri:

Tabel 3.1

Analisa Industri

Faktor : Low High

Ancaman Pendatang Baru - +

Kekuatan tawar menawar

pembeli

- +

Kekuatan tawar menawar

pemasok

+ -

Persaingan antar perusahaan - +

Ancaman produk Substitusi - +

Kapasitas + -

Sumber : diolah oleh penulis

3.2 Analisa Pasar

Market atau pasar dapat didefinisikan sebagai aktifitas sosial yang

didalamnya terdapat pembeli dan penjual yang saling bertukar informasi dan

melakukan pertukaran nilai secara sukarela (www.wikipedia.org). Pertukaran

informasi dan nilai yang diperlukan adalah sesuai dengan kebutuhan masing-

masing pembeli dan penjual dalam memperoleh manfaat dari suatu produk barang

atau jasa yang dipertukarkan. Pasar juga sering kali diidentikan dengan lokasi

yang memungkinkan pembeli dan penjual saling bertemu baik melalui internet

ataupun melalui kegiatan surat-menyurat.

Untuk menghindari kerugian, sebelum perencanaan peluncuran produk

lotion maka perlu untuk melakukan penganalisaan pasar untuk mengetahui situasi

pasar lotion pada saat ini.

3.2.1 Identifikasi Kategori Produk

Pengklasifikasian produk menurut Kotler (2000) berdasarkan daya tahan

dan wujudnya dapat dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :

1. Barang yang tidak tahan lama (nondurable goods)

Barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali

penggunaan misalnya bir dan sabun.

Page 11: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

14

2. Barang tahan lama (durable goods)

Barang berwujud yang biasanya digunakan berkali-kali misalnya mesin

dan pakaian.

3. Jasa (services)

Jasa bersifat tidak berwujud, tidak dapat dipisahkan dan mudah habis

misalnya jasa potong rambut dan reparasi.

Kategori hand body lotion ini adalah produk perawatan yang berguna

untuk menjaga kelembaban dan keindahan kulit. Produk hand body lotion ini

termasuk dalam barang yang tidak tahan lama atau nondurable goods, dan

termasuk ke dalam convenience goods yang pembagian struktur produknya dapat

dijelaskan dalam gambar di bawah ini :

Gambar 3.2

Identifikasi produk hand body lotion

nondurable goods &convenience goods

body care skin care

XULOTION

kering

hand body lotion

normal

Page 12: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

15

3.2.2 Analisa Ukuran Pasar Produk

Ukuran pasar (market size) value 2006 untuk kategori skin care

diproyeksikan sebesar Rp. 1,113 Triliun (Sumber : Swa 09/III/ 25 Sept-25Oktober

2006 : 25). Jumlah itu sungguh merupakan nilai yang besar dan menarik gagi

suatu kategori industri untuk dimasuki.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik, jumlah persentase wanita

remaja dan dewasa adalah sebesar 38.226.657 berikut adalah tabel jumlah

penduduk dari BPS.

Tabel 3.2

Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Penduduk Indonesia

Laki+PerempuanKelompokUmur

Laki-laki Perempuan

Jumlah Persentase

(1) (2) (3) (4) (5)

0-4 10 295 701 10 006 675 20 302 376 10,09

5-9 10 433 865 10 060 226 20 494 091 10,18

10-14 10 460 908 9 992 824 20 453 732 10,16

15-19 10 649 348 10 500 169 21 149 517 10,51

20-24 9 237 464 10 020 637 19 258 101 9,57

25-29 9 130 504 9 510 433 18 640 937 9,26

30-34 8 204 302 8 195 418 16 399 720 8,15

35-39 7 432 840 7 471 386 14 904 226 7,41

40-44 6 433 438 6 034 410 12 467 848 6,20

45-49 5 087 252 4 568 753 9 656 005 4,80

50-54 3 791 185 3 593 783 7 384 968 3,67

55-59 2 883 226 2 795 438 5 678 664 2,82

60-64 2 597 076 2 723 943 5 321 019 2,64

65-69 1 666 191 1 898 735 3 564 926 1,77

70-74 1 368 190 1 468 847 2 837 037 1,41

Page 13: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

16

75+ 1 257 526 1 459 459 2 716 985 1,35

TT 5 946 5 901 11 847 0,01

Jumlah 100 934 962 100 307 037 201 241 999 100,00

Catatan: Hanya Penduduk Bertempat Tinggal Tetap yang Tercacah

Sumber : BPS.

Berdasarkan data di atas , dapat dilihat bahwa segmen wanita , khususnya

usia 17-35 tahun merupakan pasar potensial untuk produk Xulotion.

3.2.3 Analisa Pertumbuhan Pasar Produk

Industri personal care khususnya skin care terus mengalami kenaikan

setiap tahunnya. Diperkirakan kenaikannya sebesar 25 %. (Sumber : Jawa Pos 11

November 2006). Hal ini dapat dimaklumi karena seiring dengan perkembangan

jaman yang menuntut penampilan yang senantiasa segar, sehat dan cantik maka

para wanita khususnya mulai memperhatikan kesehatan kulitnya. Kesehatan dan

kecantikan kulit juga dipandang dapat menambah rasa percaya diri mereka.

Indikasi pertumbuhan pasar produk lotion juga dapat dilihat dari semakin

banyaknya merek-merek baru yang bermunculan.

3.2.4 Analisa Siklus Hidup Produk

Siklus hidup produk melalui empat tahap, yaitu tahap perkenalan

(introduction stage), tahap pertumbuhan (growth stage), tahap kedewasaan

(maturity stage), dan tahap penurunan (decline stage). Masing-masing tahap

memiliki ciri-ciri yang berbeda :

1. Perkenalan (Introduction)

Periode pertumbuhan penjualan yang lambat saat produk diperkenalkan ke

pasar. Pada tahap ini laba yang dihasilkan sama sekali belum ada karena

besarnya biaya-biaya untuk memperkenalkan produk seperti biaya

promosi, biaya penelitian dan lain-lain.

2. Pertumbuhan (Growth)

Page 14: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

17

Dalam tahap ini pasar sudah mulai dapat menerima produk secara cepat

dan disertai dengan peningkatan laba yang besar.

3. Kedewasaan / kemapanan (Maturity)

Periode penurunan pertumbuhan penjualan karena produk telah diterima

oleh sebagian besar pembeli potensial, sedangkan untuk labanya

cenderung stabil atau menurun karena adanya persaingan yang meningkat.

4. Penurunan / decline (Decline)

Periode saat penjualan menunjukkan arah yang menurun dan laba yang

menipis.

Gambar 3.3 kurva product life cycle

Untuk analisa siklus hidup produk, penulis mencoba untuk menganalisa

produk dari sisi kategori produk yang akan dikembangkan oleh penulis. Di

Indonesia, saat ini produk-produk perawatan tubuh sangat digemari masyarakat.

Masyarakat mulai menyadari akan pentingya kesehatan dan keindahan kulit yang

pada akhirnya berguna untuk menunjang penampilan dalam bersosialisasi dengan

sesama.

Berdasarkan data yang didapatkan penulis menyatakan bahwa pasar lotion

masuk dalam kategori Maturity (kedewasaan), hal ini dapat dilihat dari

banyaknya merek produk hand body lotion yang ada saat ini oleh sebab itulah

perlu dilakukan pengembangan produk hand body lotion agar siklus hidup

kategori produk ini dapat diperbarui.

1

24

Page 15: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

18

3.3 Analisa Konsumen

Dalam peluncuran suatu produk baru, analisa konsumen sangat penting

karena dengan adanya analisa konsumen dapat diketahui apakah produk baru yang

dihasilkan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen. Dalam analisa

konsumen meliputi analisa perilaku belanja konsumen, analisa perilaku konsumsi

konsumen dan segmentasi konsumen.

3.3.1 Definisi Konsumen

Definisi konsumen adalah seorang individu atau rumah tangga yang

mengkonsumsi barang atau jasa dalam kegiatan perekonomian.

Target konsumen lotion adalah adalah segmen wanita remaja dan dewasa,

usia 17-35 tahun. Pada umumnya, konsumen yang memakai lotion adalah mereka

yang sangat menjaga kesehatan termasuk kelembaban dan kecantikan kulitnya.

Bagi mereka, saat ini kecantikan tidak hanya terpancar dari wajah saja tetapi juga

penampilan kulit mereka. Mempunyai kulit yang sehat, dan bercahaya merupakan

dambaan para wanita saat ini. Hal itu dianggap dapat semakin meningkatkan rasa

percaya diri mereka dalam bersosialisasi dengan sesama mereka terutama dengan

lawan jenisnya.

Wanita remaja dan dewasa juga merupakan pasar yang potensial untuk

dimasuki karena selain jumlahnya besar, mereka juga merupakan konsumen yang

menyambut baik terhadap segala sesuatu yang baru yang dirasa dapat menunjang

aktivitas mereka.

3.3.2 Analisa Perilaku Konsumen

Saat ini perilaku belanja konsumen dipengaruhi oleh 2 faktor, yakni

personal motives dan social motives. Personal motives dipengaruhi oleh

kebutuhan dalam diri konsumen. Konsumen membutuhkan lotion untuk merawat

dan menjaga kesehatan kulitnya agar tidak kering dan kusam, seperti diketahui

bahwa cuaca yang panas, penggunaan AC terus menerus dan polusi udara dapat

menyebabkan terjadinya hal tersebut. Sedangkan social motives berhubungan

dengan status dan penampilan. Konsumen menggunakan lotion agar dapat

menambah rasa percaya diri mereka dalam bersosialisasi dengan sesamanya.

Page 16: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

19

Tren perilaku konsumen saat ini yaitu lebih menyukai berbelanja di

tempat–tempat yang lebih nyaman karena harga yang ditawarkan oleh pasar

konvensional, Hypermarket atau mini market tidak jauh berbeda (Majalah MIX

09 Oktober 2004).

3.3.3 Segmentasi Konsumen

Segmentasi konsumen terdiri atas 4 segmen yaitu Segmentasi berdasarkan

Demografis, Geografis, Psikografis dan Behavioral.

Segmentasi konsumen lotion secara umum adalah wanita remaja dan

dewasa. Pada umumnya konsumen membeli produk hand body lotion ini di

Supermarket atau di Hypermarket. Alasan konsumen untuk membeli produk hand

body lotion ini adalah karena konsumen menginginkan untuk mendapatkan kulit

yang sehat dan terawat.

Berdasarkan penjelasan analisa konsumen dan analisa segmentasi

konsumen maka segmentasi konsumen dari produk tissue lotion adalah :

1. Wanita remaja dan dewasa

2. Memiliki aktivitas yang padat, dinamis, enerjik

3. Uang saku atau penghasilan rata – rata > Rp 1.000.000 / bulan.

4. Status Sosial Ekonomi Menengah keatas

3.4 Analisa Pesaing dan Persaingan

Persaingan mutlak diperlukan dalam suatu pasar agar suatu produk dapat

terus tidak lengah dan melakukan inovasi terus menerus. Suatu pasar dimana

tidak ada persaingan akan membuat suatu pemain itu memonopoli dan menguasai

pasar akhirnya, konsumen yang dirugikan karena tidak mempunyai pilihan untuk

memilih alternatif produk yang lain apabila terjadi ketidakpuasan.

Persaingan juga akan membuat situasi pasar menjadi menarik dan tidak

monoton. Walaupun begitu, setiap perusahaan harus berusaha agar produk

produk dapat keluar dari lingkaran persaingan yang akan semakin

membelenggunya. Ada beberapa factor yang menyebabkan terjadinya tingkat

persaingan yang tinggi seperti ketika ada beberapa atau banyak perusahaan yang

mempunyai kekuatan yang sama, tingkat pertumbuhan yang rendah, tingginya

Page 17: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

20

biaya tetap, sedikit diferensiasi antara produk satu dengan yang lain dan rivalitas

pribadi diantara pemimpin perusahaan.

Perusahaan harus mengenali pesaing-pesaingnya dengan baik. Analisa dan

evaluasi terhadap persaingan akan membantu manajemen memutuskan di mana

akan bersaing dan bagaimana menentukan posisi menghadapi pesaingnya pada

setiap pasar sasaran. Karena itu, pasar lotion terlebih dahulu perlu didefinisikan

atau ditentukan sehingga konsumen dan pesaing dapat dianalisis secara tepat.

Dalam hal tissue lotion ini, tingkat persaingan cukup tinggi, hal ini dapat

dilihat dari banyaknya perusahaan yang memilki kekuatan yang sama dan sudah

lama berkecimpung di bidang skin care, antara lain seperti Unilever dan

Beiersdorp. Selain itu, diferensiasi yang ada untuk kategori lotion ini sampai saat

ini masih sedikit. Banyak produk lotion yang ada di pasar saat ini memiliki fungsi

yang hampir sama, begitu juga dalam hal pengemasan belum banyak perubahan

yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan itu. Oleh karena itulah, kami

berusaha untuk keluar dari persaingan produk yang ada dengan memberikan

diferensiasi dalam pengemasan lotion baru yang lebih praktis dan trendi sesuai

dengan padatnya aktivitas yang dijalani oleh masyarakat, khususnya wanita saat

ini serta mampu menjawab permasalahan yang banyak dialami oleh wanita dalam

memakai lotion.

3.4.1 Identifikasi Pesaing

Menurut Kotler (2000:154), yang dimaksud dengan pesaing adalah

perusahaan-perusahaan lain yang bergerak dalam bidang usaha yang sama

maupun hal-hal lain yang dapat mengalihkan perhatian konsumen.

Pesaing dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pesaing langsung dan

pesaing tidak langsung. Pesaing langsung merupakan pesaing yang mempunyai

karakteristik produk yang hampir sama, sedangkan pesaing tidak langsung adalah

pesaing yang mempunyai karakteristik produk yang berbeda.

Saat ini semakin banyak perusahaan yang bersaing di kategori skin care,

khususnya hand body lotion. Tidak jarang satu perusahaan memiliki beberapa

merek untuk satu produk perusahaannya. Hal ini, tak pelak membuat persaingan

kategori ini semakin tajam dan kompleks. Berbagai macam cara, dilakukan oleh

para pemain untuk berusaha merebut pangsa pasar yang ada. Hal ini dapat

Page 18: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

21

dibuktikan dari banyaknya kegiatan-kegiatan baik ATL (Above the line) seperti

lewat iklan di media elektronik atau media cetak yang cukup gencar dan

terkadang menyerang secara langsung / frontal untuk membangun kesadaran dan

menarik minat beli konsumen. Melalui kegiatan ATL, pemasar bertujuan untuk

langsung menyampaikan isi pesan dan produk mereka kepada target market.

Maupun lewat kegiatan BTL (Below The Line) seperti melalui event-event

olahraga yang disertai permainan atau games-games yang menarik yang

melibatkan banyak peserta.

3.4.1.1 Pesaing langsung

Pesaing langsung adalah pesaing yang jelas-jelas atau dengan terang

terangan menyerang suatu produk yang sejenis, yang mempunyai manfaat dan

fungsi yang sama. Pesaing langsung biasanya bermain pada pasar atau segmen

yang sama.

Berdasarkan pengamatan pasar, pesaing langsung untuk produk tissue

lotion (Xulotion) adalah produk-produk hand body lotion yang memiliki target

market yang sama dengan Xulotion. Berikut adalah pesaing langsung dari

Xulotion :

Tabel 3.3

Pesaing Langsung produk Xulotion

Perusahaan Merek Kemasan

PT Unilever IndonesiaTbk

Vaseline Botol

PT Unilever IndonesiaTbk

Pond’s Tube

PT. Beiersdorp Nivea Botol

PT Unilever IndonesiaTbk

Dove Botol

The Body Shop Body Shop Botol

Sumber : pengamatan dan diolah penulis

3.4.1.2 Pesaing tidak langsung

Page 19: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

22

Pesaing tidak langsung adalah pesaing yang mempunyai produk sejenis

maupun tidak sejenis yang mempunyai manfaat dan fungsi yang belum tentu

sama.

Berdasarkan pengamatan di pasar, pesaing tidak langsung dari produk

tissue lotion adalah body butter milik BodyShop yang memiliki fungsi yang sama

yaitu untuk melembabkan kulit hanya saja Body butter memiliki tingkat

kelembaban minyak yang lebih tinggi daripada body lotion. Berikut ini adalah

table dari pesaing tidak langsung:

Tabel 3.4

Pesaing tidak langsung

Perusahaan Merek Jenis Kemasan

The Body Shop Body Shop Body Butter Cup

Sumber : Pengamatan dan diolah penulis

3.4.2 Analisa Faktor Strategi

Dalam perumusan strategi dikenal ada 3 macam strategi umum yang

digunakan pesaing untuk meningkatkan pangsa pasarnya, strategi tersebut

menurut Porter (2003) adalah sebagai berikut :

1. Keunggulan biaya secara keseluruhan

Unit bisnis bekerja keras untuk mencapai biaya produksi dan distribusi

yang terendah, sehingga harganya menjadi lebih rendah daripada pesaing

lainnya dan mendapat pangsa pasar besar.

2. Diferensiasi

Unit bisnis berkonsentrasi untuk mencapai kinerja yang terbaik dalam

memberikan manfaat bagi pelanggan yang dinilai penting oleh sebagian

besar pasar.

3. Fokus

Unit bisnis memfokuskan diri pada satu atau lebih segmen pasar yang

sempit daripada mengejar pasar yang lebih besar.

Strategi yang dikembangkan atau dipakai oleh perusahaan lotion secara

umum dapat dikategorikan sebagai strategi diferensiasi karena kebanyakan

perusahaan lotion meluncurkan produk-produk baru yang diarahkan untuk

Page 20: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

23

memberikan manfaat penting yang dinilai penting bagi masyarakat seperti

contohnya mengandung AHA, Vitamin E , dan lain-lain.

Sebagai contoh Vaseline menggunakan strategi diferensiasi, dengan

mengeluarkan beraneka macam varian yang memiliki manfaat yang berbeda-beda

bagi kulit, misal Vaseline Smooth legs and feet yang dipergunakan untuk kulit

kaki, Vaseline White AHA yang digunakan untuk memutihkan kulit ataupun yang

terbaru Vaseline Firm and Fit yang digunakan agar kulit terlihat kencang dan

halus.

3.4.3 Analisa Faktor Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran atau disebut juga Marketing Mix merupakan suatu

analisa yang mendasar untuk menganalisa pesaing sampai kepada strategi dasar

dan taktik pengambilan keputusan secara spesifik yang digunakan oleh pesaing.

Bauran pemasaran pada umumnya dikenal dengan nama 4P yang terdiri dari

produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion).

1. Product

Produk yang ditawarkan oleh industri lotion di Indonesia lebih

diarahkan pada strategi adaptasi produk dan penemuan produk baru.

Dalam hal adaptasi produk, perusahaan lotion membuat produk yang

disesuaikan dengan kondisi lokal masyarakat yang terjadi sekarang ini,

misalnya bagi orang yang menginginkan untuk memiliki kulit yang putih

bersinar dibuatlah lotion yang mengandung pemutih (AHA).Vaseline

mengeluarkan beberapa varian produk hand body lotion disesuaikan

dengan jenis kulit masyarakat Indonesia. Tercatat Vaseline memiliki

sekitar 6 varian yang memiliki manfaat yang berebda – beda, antara lain

Vaseline Dry Skin, Vaseline white AHA, Vaseline Smooth legs dan feet,

Vaseline Complete care, Vaseline Aloe dan Vitamin, dan yang terakhir

adalah Vaseline Firm and Fit.

Nivea sebagai pemain hand body lotion milik PT Beiersdorp juga

merupakan pemain yang perlu diperhitungkan bila perusahaan ingin

menyasar segmen menengah ke atas.

Page 21: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

24

Sedangkan Dove mengeluarkan produk hand body lotion dengan

kandungan utama seperempat (¼) moisturizing cream untuk melembutkan

kulit.

2. Price

Vaseline, Nivea, Pond’s dan Dove menetapkan harga sesuai

dengan segmen yang disasar, target market Vaseline, Nivea, Pond’s dan

Dove adalah konsumen dengan SES (Socio Economy Status) B. Menurut

pengamatan di Hypermart harga Vaseline berkisar antara Rp. 7.290 – Rp.

12.490 untuk ukuran 120 ml Sedangkan Body Shop menerapkan harga

premium untuk produk – produknya karena target konsumen mereka

dengan SES A dan B, berdasarkan pengamatan di counter produk Body

Shop, harga hand body lotionnya berkisar antara Rp. 72.000 – Rp 198.000

untuk ukuran 250 ml.

3. Place

Produk lotion di Indonesia dapat ditemui di berbagai tempat, baik

di supermarket maupun di toko-toko kelontong, supermarket-supermarket

hingga di kios-kios atau toko-toko kecil. Kesemuanya bergantung dari

target market yang hendak disasar oleh perusahaan

Vaseline, Dove dan Pond’s sebagai merek-merek milik perusahaan

mulitnasional yakni PT Unilever menggunakan multi distribusi mulai dari

toko-toko eceran hingga modern Channel seperti Hero, Carrefour, Giant

dan Hypermart yang terdapat di kota-kota besar yang ada di Indonesia.

Selain itu mereka juga menggunakan strategi menggempur pasar.

Pihak Unilever tidak hanya berpikir sekedar memasukkan barang ke

berbagai saluran distribusinya tetapi juga memikirkan bagaimana taktik

mengeluarkan barang yang sama itu tadi (Sumber : Majalah Mix 09

Oktober 2004). Pihak Unilever juga meperkuat penempatan produk

mereka di modern Channel dengan menempatkan Sales Promotion Girl

(SPG) yang berfungsi untuk menginformasikan dan mengkomunikasikan

kepada konsumen tentang produk Unilever sekaligus membantu konsumen

dalam memilih produk lotion yang sesuai dengan kulit konsumen.

Page 22: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

25

Sedangkan Body Shop menempatkan produknya dengan membuka

counter produk sendiri di mal-mal yang ada di kota-kota besar.

3. Promotion

Cara-cara promosi dapat dibedakan menjadi dua yaitu Above The

Line (ATL) yaitu promosi dengan menggunakan media-media iklan baik

cetak mau[un elektronik yang mana tentunya kegiatan ini membutuhkan

biaya yang tinggi, seperti iklan-iklan di radio, surat kabar, dan lain-lain.

Dan yang kedua adalah Below The Line (BTL) yaitu kegiatan promosi

yang dilakukan tanpa menggunakan media yaitu seperti mengadakan even

even ataupun pembagian sampling produk yang dilakukan perusahaan,

mengadakan seminar-seminar, penyuluhan-penyuluhan, dan lain-lain.

Vaseline menggunakan 2 macam strategi promosi yaitu ATL dan

BTL. Menggunakan ATL dengan gencar beriklan di televisi, terutama

ketika Vaseline mengeluarkan varian baru seperti Vaseline Firm and Fit

baru-baru ini sedangkan kegiatan BTL dengan menggelar even olahraga

aerobic bersama yang bekerja sama dengan Reebok University dengan

tema Total Body Workout. Acara yang diselenggarakan setiap tahun ini

juga memberikan jasa konsultasi dan tes kesehatan kulit secara gratis. Di

acara-acara tersebut juga disediakan games-games yang menarik dan acara

minum jus yang mana untuk terselenggaranya acara ini PT Unilever selaku

perusahaan yang menaungi Vaseline juga menerima kerjasama dengan

sponsor-sponsor dari luar untuk ikut meramaikan acara ini. Untuk

menambah semakin semarak acara, diundanglan pula 2 celebrity endorser

yang dapat mewakili brand personality dari Vaseline yakni VJ Rianti

Cartwright dan Cathy Sharon.

Pond’s dan Dove lebih banyak memakai strategi promosi ATL

lewat iklan-iklan di media elektronik, sedangkan Body Shop lebih banyak

menggunakan strategi promosi melalui BTL , dengan mensponsori even

even yang bertemakan pelestarian lingkungan dan perdamaian dunia, hal

ini dikarenakan misi dan filosofi body shop yang mendukung pelestarian

lingkungan, melawan percobaan terhadap binatang dan perdamaian dunia.

Tabel 3.5

Page 23: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

26

Daftar Belanja Iklan Vaseline dan Pond’s

NO PRODUK BUDGET IKLAN

1 Vaseline Rp.85.272.000.000

2 Pond’s Rp.82 488.000.000

Sumber : Majalah SWA 17/XXII/24 Agustus – 6 September 2006

3.4.4 Analisa Faktor Rantai Nilai

Rantai nilai menurut Porter (1985) adalah suatu konsep yang bisa

digunakan untuk membandingkan merek atau kelemahan dan kelebihan suatu

perusahaan jika dibandingkan dengan perusahaan lainnya. Rantai nilai pada

dasarnya mencerminkan kegiatan utama perusahaan yang meliputi membawa

bahan mentah ke perusahaan (inbound logistics), mengkonversinya menjadi

produk jadi (operations), mengirim produk jadi (outbound logistics), dan

memasarkannya (marketing and sales).

1. Inbound logistic

Untuk produk lokal bahan baku berasal dari dalam negeri didapat dari

supplier bahan-bahan kimia seperti air, AHA serta berbagai kandungan

vitamin yang dibutuhkan oleh kulit.

2. Operations

Setelah mendapatkan semua bahan baku, bahan tersebut diolah sedemikian

rupa sehingga terbentuklah lotion. Setiap pabrik yang membuat lotion

mempunyai cara berbeda dalam memproduksi lotionnya.

3. Outbond logistic

Untuk produk luar negeri ada sebuah perusahaan yang mengimpor produk

lotiion tersebut dalam bentuk barang jadi. Untuk produk lokal, produk

dikemas dan dipak rapi, dari pabrik dikirim ke supplier yaitu supermarket

dan toko-toko kecil di seluruh Indonesia, dari supermarket dan toko-toko

kecil tersebut produk ini dijual langsung ke konsumen.

4. Marketing and sales

Untuk pemasarannya perusahaan melakukan promosi melalui iklan TV,

koran dan majalah.

Page 24: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

27

Perusahaan perlu untuk membuat rantai nilai (value chain) sebagai

pendukung penciptaan keunggulan bersaing. Rantai nilai diawali dengan

produktifitas dan kualitas output agar dapat meningkatkan nilai bagi konsumen.

Dengan kualitas output yang baik maka dapat memuaskan konsumen, sehingga

konsumen menjadi loyal. Loyalitas konsumen dapat meningkatkan profit

perusahaan.

Berikut ini adalah bahan baku utama yang dibutuhkan dalam membuat

lotion meliputi sebagai berikut :

1. Komponen utama dari hand body lotion adalah Glycerin. Merupakan

humektan standar yang biasa digunakan pada pembuatan lotion yang

berfungsi untuk mengikat air dan sudah terbukti keamanannya.

2. Water atau Air merupakan bahan penunjang dari pembuatan lotion yang

berfungsi sebagai pencair adalah pelindung kulit yang sering digunakan

karena selain melindungi juga mempunyai fungsi menyembuhkan,

melembutkan dan melembabkan..

3. Stearic Acid merupakan protein yang digunakan untuk memadatkan lotion

4. Citric Acid merupakan bahan tambahan dan pengontrol pH pada kulit

5. Tetrasodium EDTA (Ethylene Diamine Tetra Acetic) merupakan bahan

pengawet (preservative) dengan tujuan untuk mencegah terbentuknya

jamur pada produk. Lotion tanpa pengawet merupakan tempat tinggal

yang ideal bagi berkembangnya berbagai jenis bakteri, hal ini membuat

produknya cepat rusak dan dapat membahayakan kesehatan

6. Bahan adiktif estetik termasuk didalamnya parfum (fragrance) yang

membuat lotion itu menjadi harum.

3.5 Analisa Lingkungan Makro

Dalam situasi global yang berubah dengan cepat, perusahaan harus

memantau lima kekuatan utama, yaitu faktor ekonomi, faktor politik, faktor sosial,

faktor hukum, dan teknologi. Walaupun kekuatan-kekuatan ini terlibat terpisah

satu sama lain namun berinteraksi secara kausal yang membentuk dasar untuk

peluang serta ancaman baru.

Page 25: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

28

3.5.1 Analisa Faktor Ekonomi

Selain orang, pasar juga memerlukan daya beli. Daya beli yang tersedia

dalam suatu perekonomian bergantung pada pendapatan, harga, tabungan, utang,

dan ketersediaan kredit saat ini.

Pemerintah mengeluarkan kebijakan menaikkan harga bahan bakar minyak

(BBM) tanggal 1 Oktober 2005. Hal ini mengakibatkan daya beli masyarakat

menurun. tetapi adanya keputusan dari rapat dewan Gubernur Bank Indonesia (BI)

tanggal 6 Juli 2006 mengenai penurunan suku bunga bank (BI rate) menjadi 12,5

% atau turun 25 basis poin dari 12,75 %. (www.bi.go.id ). pertimbangan utama

penurunan BI rate adalah rendahnya inflasi April 2006 yang tercatat 0,05 % atau

secara kumulatif Januari-April 2,03 %. dengan adanya keputusan mengenai BI

rate dapat memulihkan daya beli masyarakat. Selain itu penurunan tersebut

membuktikan bahwa kondisi perekonomisn Indonesia lebih baik daripada

sebelumnya sehingga membawa citra positif bagi investasi.

3.5.2 Analisa Faktor Politik

Kegiatan politik menurut Kotler (2000) dibentuk oleh hukum, badan

pemerintah dan kelompok penekan yang mempengaruhi dan membatasi beragam

organisasi dan individu. Faktor politik dapat berupa serangkaian aturan hukum

yang diterapkan pemerintah kepada dunia bisnis yang memiliki 3 tujuan utama

yaitu melindungi perusahaan dari persaingan yang tidak sehat, melindungi

konsumen dari praktek bisnis yang tidak sehat dan melindungi kepentingan

masyarakat dari perilaku bisnis yang tidak terkendali.

Berdasarkan informasi dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan, syarat

yang harus dipenuhi dalam memproduksi produk, yaitu :

1. Kelayakan untuk diterima konsumen ( consumer acceptability )

2. Keamanan untuk digunakan / dikonsumsi ( food safety )

3. Pangan harus layak dan aman untuk dikonsumsi oleh manusia ( food

shall be fit and safe for human consumption ).

Untuk mengatur hal mengenai ketahanan dan kemanana pangan untuk

mencega dari kemungkinan pencemaran, biologis, kimia dan benda lain yang

Page 26: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

29

dapat mengganggu dan merugikan kesehatan manusia terdapat perlindungan di

dalam Undang-Undang No 7 tahun 1996 tentang pangan.

Dalam PP69 tahun 1999 yang mengatur mengenai label dan iklan pangan

menjelaskan bahwa setiap orang yang memproduksi atau memasukkan pangan

yang dikemas dalam wilayah Indonesia untuk diperdagangkan wajib

mencantumkan label Departemen Kesehatan di dalam dan atau di kemasan

pangan.

Dampaknya bagi perusahaan adalah produk Tissue lotion harus lulus dari

Departemen Kesehatan sehingga memberi jaminan kepada konsumen bahwa

produk yang akan dikonsumsi atau dipakai mereka tidak mempunyai efek

samping dan layak untuk dipakai oleh konsumen.

3.5.3 Analisa Faktor Sosial

Keindahan kulit telah menjadi bahan pembicaraan yang sangat penting

bagi masyarakat Indonesia baik bagi golongan masyarakat yang tingkat sosialnya

menengah ke bawah hingga yang menengah ke atas. Banyak slogan-slogan yang

ditawarkan industri kosmetik dan toiletries untuk menarik konsumen seperti

contoh : rawatlah kulit indahmu sejak dini, pancarkan keindahan kulit sehatmu

dan lain sebagainya.

Bagi konsumen yang memperhatikan keindahan kulitnya, produk seperti

ini sangat digemari apalagi bagi kalangan dewasa, dimana mereka sudah mulai

mengalami masalah dengan kulit mereka sehingga mereka sangat berhati-hati di

dalam memilih produk perawatan tubuh.

3.5.4 Analisa Faktor Hukum

Di Indonesia, terdapat kekuatan-kekuatan hukum yang mengatur mengenai

idustri personal care, yaitu Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) dan

Dinas Kesehatan. Dalam keputusan BPOM tentang kosmetik yang berisi

mengenai daftar bahan yang diijinkan digunakan dalam kosmetik dengan

pembatasan dan persyaratan penggunaan dan kadar maksimum yang

diperbolehkan dalam produk akhir.

Page 27: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

30

Dalam keputusan Dinas Kesehatan, menurut Permenkes No 220 / 76,

definisi kosmetika adalah bahan / campuran bahan untuk digosokkan,

dilekatkan,dituangkan, dipercikkan, disemprotkan pada badan manusia.

Permenkes No.140/Menkes/Per/111/1991, tentang daftar alat kesehatan, kosmetik

dan PKRT dengan tujuan untuk melindungi masyarakat dari bahaya kosmetika

yang tidak memenuhi syarat di peredaran. Nomor registrasi untuk kosmetik dalam

negeri adalah Depkes RI/POM CD : 10 Digit. Digit 1,2 menyatakan kategori;

Digit 3,4 menyatakan sub kategori; digit 5,6 menyatakan tahun pendaftaran

(dengan penulisda dibalik); dan digit 7,8,9,10 menyatakan nomor urut

pendaftaran.

Kosmetika terbagi menjadi 13 kategori dan masing-masing kategori

terbagi dalam sub kategori. Hand body lotion termasuk dalam kategori personal

care.

Permenkes No. 96/Menkes/Per/V/ 1977 tentang wadah, penandaan, serta

periklanan kosmetik dan alat kesehatan, maka berikut ini adalah pedoman

mengenai wadah, pembungkusan dan penandaan kosmetika :

1. Wadah

Wadah kosmetika harus :

a. Tidak boleh mempengaruhi bahan

b. Dapat melindungi isi

c. Menjamin keaslian

d. Aman

2. Pembungkus

Pembungkus harus :

a. Diberi etiket

b. Melindungi wadah dalam peredaran

3. Penandaan

Pada etiket harus mencantumkan :

a. Nama produk

b. Nama dan alamat produsen

c. Isi / netto

Page 28: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

31

d. Komposisi

e. Susunan kuantitatif bahan berbahaya

f. Nomor pendaftaran

g. Kode produksi

h. Kegunaan.

Setiap pendirian suatu industri harus melalui prosedur perizinan yang

berlaku. Berikut ini prosedur yang perlu dilalui untuk mendapatkan izin usaha

yang akan didirikan.

1. Izin Mendirikan Bangun Bangunan (IMBB). Bagi yang menyewa tempat

harus menunjukkan lembar perjanjian kontrak disetai dengan fotokopi

IMBB pemilik bangunan yang dilegalisir.

2. Akte pendirian perusahaan yang dikeluarkan oleh Direktorat Kehakiman

pusat Jakarta.

3. Tanda Izin Usaha Perdagangan.

4. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang diteruskan dengan Nomor

Pokok Pengusaha Kena Pajak (NPPKP).

5. Tanda Daftar Perusahaan (TDP).

6. Tanda Daftar Industri.

7. Izin Merek. Persyaratan izin merek yang harus dipenuhi diantaranya harus

dipublikasikan ke masyarakat selama 4-6 bulan. Hal ini untuk menjaga

jika terdapat merek yang sama untuk produk sejenis (duplikasi yang bisa

membingngkan konsumen).

8. Tanda Barcode (jika produk dijual di supermarket).

9. Izin Depkes untuk mendapatkan nomor Depkes.

Pada saat mengurus izin Depkes, keterangan persyaratan yang disertakan

antara lain :

a. Peta lokasi,

b. Daerah bangunan (diperiksa oleh Balai POM),

c. Daftar macam dan bentuk produk, dan

d. Daftar alat produksi dan perlengkapan produksi.

3.5.5 Analisa Faktor Teknologi

Page 29: 3. ANALISA SITUASI - dewey.petra.ac.id

Universitas Kristen Petra

32

Menurut Kotler (2005), salah satu kekuatan paling dramatis yang

mempengaruhi hidup manusia, baik itu bersifat positif maupun negatif, adalah

teknologi. Perusahaan harus perlu memperhatikan tren teknologi seperti langkah

perubahan teknologi yang semakin cepat, peluang inovasi yang tidak terbatas,

anggaran penelitian dan pengembangan beragam, dan peraturan yang meningkat

atas perubahan teknologi.

Industri Personal Care, khususnya skin care membutuhkan teknologi

mesin mulai proses produksi (bahan baku hingga barang jadi), Quality control

terhadap produk yang telah diproduksi, sampai pengemasan.

Dengan teknologi pembuatan dan pengemasan lotion yang canggih seperti

pada jaman sekarang, semua proses pencampuran bahan-bahan lotion dan

pengemasannya dilakukan oleh mesin modern yang dioperasikan oleh operator.

Dalam proses pembuatan lotion ini hampir semua bahannya adalah air

sehingga lotion merupakan produk yang ramah lingkungan, dalam artian sisa-sisa

lotion tersebut tidak mencemari lingkungan. Proses pembuatan lotion ini sangat

canggih, hampir semua pengoperasiannya dikerjakan dengan mesin, sehingga

dibutuhkan sedikit tenaga kerja manusia.

3.5.6 Analisa Faktor Lingkungan Alam

Indonesia merupakan negara yang terletak di garis khatulistiwa. hal ini

menyebabkan Indonesia memiliki iklim tropis dan cenderung panas. Selain itu, di

Indonesia merupakan negara yang dengan tingkat polusi udara yang cukup tinggi

yang dihasilkan dari asap kendaraan bermotor maupun pabrik-pabrik, hal ini

mengakibatkan terjadinya radikal bebas yang berbahaya bagi kesehatan manusia,

termasuk di dalamnya kulit.

Selain itu, adanya penipisan ozon yang disebabkan oleh efek rumah kaca

juga menyebabkan sinar matahari langsung menembus ke atmosfer bumi. hal itu

juga tidak baik untuk kesehatan kulit, karena dapat menyebabkan kulit menjadi

kering, kusam dan akibat terfatal menyebabkan terjadinya kanker kulit.