72
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Feng Shui 2.1.1. Definisi Feng Shui Menurut bahasa aslinya yaitu Mandarin Tionghoa, "feng" adalah "angin," sedangkan "shui" adalah "air". Feng yaitu aliran energi yang lewat di atas kepala. Shui yaitu air di bumi yang mengalir di bawah. Dalam kebudayaan China angin dan air berhubungan dengan kesehatan. Feng Shui (Mandarin: 風 風 ) adalah ilmu topografi kuno dari Tiongkok (China) yang mempercayai bagaimana manusia dan surga (astronomi), serta bumi (geografi) dapat hidup dalam harmoni untuk membantu memperbaiki kehidupan dengan menerima Qi positif. Qi terdapat di alam sebagai energi yang tidak terlihat. Qi dialirkan oleh angin dan berhenti ketika bertemu dengan air. Qi baik disebut juga dengan istilah nafas kosmik naga. Jenis Qi ini dipercaya sebagai pembawa rejeki dan nasib baik. Namun, ada pula Qi buruk yang disebut Sha Qi, yang dipercaya sebagai pembawa nasib buruk. Dalam sebuah kamus dijelaskan bahwa Fengshui juga disebut "Kanyu" yang berarti suatu jenis peramalan geomansi berdasarkan penyelidikan dan kajian terhadap garis-garis ataupun gambar-gambar. Qi (dibaca "chi" dalam bahasa Indonesia) adalah sebuah kekuatan alam yang bersifat positif dan negatif yang memerankan peran penting atas kualitas feng shui 5

Bab II seminar

Embed Size (px)

DESCRIPTION

feng shui

Citation preview

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1. Feng Shui2.1.1. Definisi Feng ShuiMenurut bahasa aslinya yaitu Mandarin Tionghoa, "feng" adalah "angin," sedangkan "shui" adalah "air". Feng yaitu aliran energi yang lewat di atas kepala. Shui yaitu air di bumi yang mengalir di bawah. Dalam kebudayaan China angin dan air berhubungan dengan kesehatan. Feng Shui(Mandarin: ) adalah ilmu topografi kuno dari Tiongkok (China) yang mempercayai bagaimana manusia dan surga (astronomi), serta bumi (geografi) dapat hidup dalam harmoni untuk membantu memperbaiki kehidupan dengan menerima Qi positif. Qi terdapat di alam sebagai energi yang tidak terlihat. Qi dialirkan oleh angin dan berhenti ketika bertemu dengan air. Qi baik disebut juga dengan istilah nafas kosmik naga. Jenis Qi ini dipercaya sebagai pembawa rejeki dan nasib baik. Namun, ada pula Qi buruk yang disebut Sha Qi, yang dipercaya sebagai pembawa nasib buruk. Dalam sebuah kamus dijelaskan bahwa Fengshui juga disebut "Kanyu" yang berarti suatu jenis peramalan geomansi berdasarkan penyelidikan dan kajian terhadap garis-garis ataupun gambar-gambar.Qi (dibaca "chi" dalam bahasa Indonesia) adalah sebuah kekuatan alam yang bersifat positif dan negatif yang memerankan peran penting atas kualitas feng shui suatu tempat. Menurut Feng Shui, Qi mengacu pada energi dan kekuatan yang hidup. Sedangkan menurut penjelasan feng shui tradisional, Qi mencakup orientasi struktur, usia, dan lingkungan, termasuk kemiringan, vegetasi, dan kualitas tanah. Kata kunci yang penting dalam ilmu Feng Shui yaitu keseimbangan dan keharmonisan. Menurut para ahli, Feng Shui adalah : Feng Shui adalah seni mencapai keseimbangan hidup antara manusia dengan lingkungan tempat tinggalnya, untuk memperoleh kesehatan, rezeki dan kebahagiaan (Dian, 2002). Feng Shui adalah ilmu yang dijabarkan dalam lima prinsip dasar: energi chi, yin yang, lima elemen dasar, kompas delapan arah dan astrologi Sembilan ki (Brown, 2001). Penerapan lima prinsip dasar Feng Shui yang menghubungkan antara manusia dengan bangunan beserta lingkungannnya, terkait dengan bidang Arsitektur (Dian, 2002).

2.1.2. Sejarah Ilmu Feng ShuiIlmu Feng Shui yang dikenal saat ini merupakan sebuah metamorfosis yang telah ada sejak lebih dari 2000 tahun yang lalu. Ilmu ini telah mengalami perubahan yang begitu besar jika dilihat dari perkembangan zaman ke zaman. Selama ratusan tahun orang Cina merasakan kehidupan mereka berhubungan dengan alam atau lingkungan sekitar tempat tinggal mereka. Baik sungai, pohon, batu, perbukitan, hutan dan semua bagian alam merupakan unsur-unsur yang mempengaruhi keberadaan seseorang. Seseorang akan mengalami jatuh sakit, mengalami penderitaan, maupun menjadi kaya, sukses, berhasil, anak tumbuh sehat dan sebagainya karena adanya keharmonisan antara manusia dengan alam dan lingkungannya. Oleh karena itu, muncul suatu pemikiran yang menyadarkan bahwa perlunya manusia memilih suatu lokasi yang memiliki keharmonisan alam (ilmu Feng Shui). Bila hal tersebut tidak dapat ditemukan, manusia akan mewujudkannya dengan cara mengatur alam dan lingkungannya agar keharmonisan dapat tercipta. Berikut ini, sejarah perkembangan ilmu Feng Shui di Tiongkok yang telah diselidiki oleh para pakar sejarahwan:a. Sebelum dinasti Qin - masa pembentukan (abad 16-abad 2 sebelum Masehi)Pada masa sebelum dinasti Qin ilmu Feng Shui dikenal dengan namaBu Zhai, yaitu metode peramalan dengan menggunakan cangkang kura-kura untuk menilai sebuah lokasi menguntungkan atau tidak. Metode ini sama dengan metode peramalanYi Jingdan juga dikenal sebagaiXiang Diatau ada yang menyebutnyaXiang Zhai. Metode utama yang dipakai pada era ini masih sederhana sekali, yaitu:i. Mengevaluasi bentuk - bentuk tanah dataran tinggi dan dataran rendah.ii. Kecukupan air disebuah lokasi tempat, serta pola aliran air.iii. Kualitas tanah, subur atau tidaknya.iv. Area lokasi dengan pusat kota.v. Memenuhi syarat penghijauan (banyak tanaman / pohon) atau tidak.Pakar - pakar yang ahli dalam ilmu ini waktu itu disebut dengan istilahFang Shi, atau seseorang yang mempelajari ilmu alam dan ilmu metafisika.b. Dinasti Qin dan Han - masa perkembangan (abad 2 SM - abad 2 Masehi)Pada masa ini, ilmu Feng Shui mulai mengalami perkembangan yang mana mulai disebut dengan istilahKan Yu. Kan Yuadalah sebuah istilah bahwa manusia mengerti kehendak alam semesta, sehingga di mana dia tinggal dia harus menyesuaikan diri dengan lingkungan tersebut tanpa ingin melawannya yang mana konsep ini terkenal dengan istilah "Tian Ren He Yi". Satu peristiwa penting yang bisa dicatat dalam masa ini adalah Feng Shui aliran bentuk dan aliran kompas mulai terpecah dan masing-masing mulai membentuk teorinya.Pakar - pakar yang ahli dalam masa ini salah satunya adalahHuang Shi, Gong Dan,Zhang Liang. Mereka juga ahli strategi militer yang membantu berdirinya dinasti Han.c. Dinasti Wei dan Jin - Istilah Feng Shui dibentuk (abad 2 - abad 4 Masehi)"Zang Feng De Shui, Cheng Sheng Qi" adalah perkataan yang konon ditulis olehGuo Pudalam bukunya yang berjudulZang Shu. Guo Puadalah seorang ilmuwan Taoisme yang mempelopori lahirnya istilah Feng Shui dan juga seorang sastrawan tersohor waktu itu. KitabZang Shumembahas mengenai bagaimana seseorang yang telah meninggal seyogyanya dimakamkan menurut kaidah-kaidah Feng Shui agar memberikan kemakmuran bagi anak-cucunya. Konsep utama dari kitabZang Shurupanya telah mengilhami banyak para pakar Feng Shui di masa-masa berikutnya.d. Dinasti Sui, Tang, dan 5 dinasti - penyebaran ilmu Feng Shui di seluruh wilayah Tiongkok (abad 4 - abad 9 Masehi)Pada masa ini ilmu Feng Shui telah mengalami banyak kemajuan dibanding dengan masa sebelumnya, karena :i. Sistem kerajaan berupa Meritokrasi, yaitu siapa yang memiliki jasa akan dipromosikan oleh kerajaan, sehingga sistem ujian kenegaraan telah memiliki peranan yang sangat penting dan dalam ujian tersebut sudah tentu menyangkut ilmu alam termasuk Feng Shui yang kita kenal saat ini.ii. Yang Yun Song, seorang pustakawan dinasti Tang telah memformalisasikan aliran bentuk dengan istilahXing Shi Paiatau ada yang menyebut aliran ini Jiangsi Pai.iii. Terciptanya konsep dasar Feng Shui, yang disebut denganHuang Di Zhai Jing.Pakar - pakar yang ahli dalam masa ini cukup banyak, antara lain :Qiu Yan Han, Si Ma Tou Tuo, Yang Yun Song, Ceng Qiu Ji, Ceng Wen Chan, Liao Yu, Huang Miau Yingdan masih banyak lagi lainnya.e. Dinasti Song - masa keemasan Feng Shui (abad 9 - abad 12 Masehi)Ada 3 peristiwa penting yang bisa diambil pada masa ini, yaitu :i. Perbedaan antara Feng Shui aliran bentuk dan aliran kompas menjadi begitu nyata.ii. Penggunaan kompas Feng Shui, yang kita sebut denganLuo Panmulai umum.iii. Aliran kompas menjadi semakin populer daripada aliran bentuk, dan pada masa ini telah tercatat lebih dari 120 macam aliran Feng Shui kompas.Pakar - pakar yang ahli dalam masa ini antara lain :Chen Xi Yi, Wu Jing Luan, Liao Jin Jing, Lai Wen Jun, dan masih banyak lagi lainnya.f. Dinasti Yuan - masa kehilangan ilmu Feng Shui (abad 12 - abad 13 Masehi)Ini adalah masa yang paling suram bagi ilmu Feng Shui karena pada masa ini, raja-raja dinasti Yuan adalah orang-orang Mongolia (bangsa asing) yang mana mereka menjajah Tiongkok dengan berusaha menekan kebudayaannya agar tidak dapat berkembang. Dalam dinasti ini banyak sekali buku-buku Feng Shui yang dibakar, sehingga kita kehilangan jejak selama hampir 100 tahun. Tidak ada satu pakar-pun yang tercatat pada masa ini.g. Dinasti Ming dan Qing - Ilmu Feng Shui dipelajari oleh orang awam (abad 13 - 19 Masehi)Setelah dinasti Yuan digulingkan dan berdirinya dinasti Ming, ilmu Feng Shui sudah mulai berkembang lagi, akan tetapi ilmu ini sudah dipelajari oleh banyak orang awam dan tidak terbatas pada kaum cendekiawan kerajaan saja.

Pada masa ini ada beberapa peristiwa penting yang bisa dicatat :i. KonsepSan Yuan Jiu Yun(3 era 9 periode) mulai diperkenalkan.ii. Pembedaan antara aliranSan Hedan aliranSan Yuansemakin jelas.iii. Teori-teori dan aliran Feng Shui semakin banyak yang berlawanan, membingungkan dan saling menjatuhkan.iv. Karena kehilangan masa 100 tahun dijajah oleh orang Mongolia, banyak aliran yang membawa kembali ideologi Feng Shui dinasti Song dan Tang tanpa latar belakang yang jelas dan saling berlawanan.v. Pada dinasti Qing, Feng Shui bintang terbang menjadi semakin populer.Pakar-pakar yang ada pada masa ini cukup banyak, antara lain :Liu Bo Wen, Leng Qian, Mu Jiang Chan Shi, Jiang Da Hong, Zhang Jiu Yi, Jiang Yao, Zhang Zhong Shan, Wen Ming Yuan, Ma Tai Qing, Shen Zhu Reng, Zhang Xin Yan, dan banyak lagi lainnya.h. Berdirinya RRC - Ilmu Feng Shui dipelajari di seluruh dunia (abad 19 - sekarang)Setelah berdirinya RRC, Feng Shui mulanya dianggap sebagai ilmu takhayul dan membodohkan rakyat sehingga praktek-praktek ini mulanya dilarang oleh negara selama 50 tahun lebih dan hanya dipraktekkan di negara Hong Kong, Taiwan, dan negara-negara Asia Tenggara. Karena pemerintah RRC saat ini masih bersikap skeptis terhadap ilmu ini (tidak dilarang maupun didukung), sedangkan para perantauan Tionghoa sudah menyebar luas di seluruh dunia, maka keadaan di luar negeri tenang-tenang saja dan dapat menyebarkan ilmu ini secara bebas. Sebagian dari mereka bertujuan untuk meneruskan kebudayaan dan tradisi, sedangkan sebagian yang lain bermaksud komersialisasi, sehingga dengan kemajuan teknologi informasi dan transportasi saat ini menyebabkan ilmu ini banyak mengundang peminat dari seluruh dunia tanpa batasan. Pakar-pakar modern yang tercatat pada masa sekarang (almarhum) antara lain :Tan Yang Wu, You Xi Yan, Rong Bai Yun, Kong Zhao Su.

2.1.3. Aliran Feng ShuiFeng Shui pada dasarnya terbagi atas dua aliran yaitu aliran bentuk dan aliran kompas. (Dian, 2005 : 34)a. Feng Shui Aliran Bentuk Feng Shui aliran bentuk menganalisa dan merumuskan tata bangunan, baik untuk rumah tinggal, rumah ibadah, dan lingkungan berdasarkan bentuk dan susunan yang dilambangkan dalam bentuk binatang yaitu naga hijau, macan putih, kura-kura hitam, ular kuning dan burung phoenix merah. Phoenix merah sebaiknya berupa ruang luas yang terbuka dan datar. Sementara naga hijau, macan putih dan kura-kura hitam dapat berupa bangunan tinggi, monumen maupun pepohonan. Feng Shui aliran bentuk juga disesuaikan dengan budaya setempat. Oleh karena itu Feng Shui aliran bentuk mempunyai variasi yang sangat beragam.Simbol-simbol binatang dalam Feng Shui aliran bentuk mewakili unsur Yin dan Yang untuk menganalisa posisi/letak bangunan dan kedudukan ruang. Naga hijau yang berunsur Yang (positif) merupakan simbol arah kiri atau arah timur. Macan putih yang berunsur Yin (negatif) sebagai simbol arah kanan atau barat. Burung phoenix merah yang berunsur Yang sebagai simbol arah depan atau selatan. Kura-kura hitam yang berunsur Yin sebagai lambang arah belakang atau utara. Ular kuning yang berunsur Yin dan Yang (netral) sebagai simbol daerah pusat/tengah. Konsep 5 binatang dalam Feng Shui aliran bentuk dapat dijabarkan dalam kesatuan yang terkait dengan posisi/letak, warna, dan unsur Yin-Yang dan 5 unsur seperti yang terdapat dalam susunan tabel di bawah ini :Tabel 2.1. Warna, Posisi dan Unsur 5 Binatang5 BinatangWarnaPosisiUnsur

Kura-KuraHitamUtaraAir

NagaHijauTimurKayu

PhoenixMerahSelatanApi

UlarKuningPusatTanah

MacanPutihBaratLogam

Sumber : Dian , 1996 : 31Feng Shui aliran bentuk digunakan untuk menganalisa bagian luar dari bangunan (landscape fisik) yang terkait dengan lingkungan sekitar seperti posisi gunung/ bukit, lembah, sungai, jalan, bentuk tanah/ lokasi/ tempat kedudukan dan lain sebagainya. Tujuan menganalisa tapak luar yaitu untuk dapat menentukan gerakan energi di dalam bangunan sehingga dapat memperoleh keharmonisan dan kemakmuran serta dapat menentukan desain interior yang terbaik dan cocok bagi pengguna (Koh, 2002). Bentuk-bentuk dan kondisi tanah tempat rumah didirikan mempunyai makna yang berbeda-beda. Bentuk dan kondisi tanah ini akan membawa pengaruh fisik dan psikis pada penghuninya seperti kesehatan, suasana batin, semangat dan lain sebagainya. Bentuk-bentuk tanah yang baik berdasarkan Feng Shui antara lain bentuk empat persegi dengan proporsi memanjang ke belakang atau empat persegi sama sisi yang permukaannya rata. Bentuk empat persegi dengan proporsi melebar di bagian belakang, bentuk empat persegi dengan proporsi melebar ke samping dianggap cukup baik tetapi memerlukan penataan ruang secara proporsional. Analisa bentuk tanah juga disertai dengan melihat kondisi tanah dan lingkungannya seperti letaknya rata/miring, berbatu, berpasir atau tanah padas, terletak pada lembah, lereng atau puncak bukit, terletak di tepi sungai dan lain sebagainya.b. Feng Shui Aliran KompasFeng Shui aliran kompas menganalisa ruang dengan menggunakan oktagon Feng Shui atau yang disebut Ba Gua. Gambar 2.1. Oktagon Feng Shui

Sumber : http://www.lamudi.co.id/journal/panduan-feng-shui-rumah-untuk-pemula/Alat ini digunakan sebagai petunjuk untuk mencari tahu area mana di dalam rumah yang berhubungan dengan area kehidupan dan apakah tatanan ruang sudah mengundang energi positif ke kehidupan. Tabel 2.2. Arah, Wilayah dan Unsur Dari Ba GuaArahWilayahUnsur

SelatanKemasyhuran/KetenaranApi

Barat DayaPernikahanTanah

BaratAnak-anak / KreativitasLogam

Barat LautPenasihat, pembimbing, perjalananLogam

UtaraKarierAir

Timur LautIlmuTanah

TimurKeluargaKayu

TenggaraKekayaanKayu

Sumber : Michael Woo, 2006 : 39Arah tenggara adalah tempat yang ideal untuk tempat belajar atau kantor karena daerah tersebut termasuk wilayah kekayaan. Arah selatan juga merupakan tempat yang bagus untuk ruang belajar, kantor atau ruang kerja karena daerah tersebut termasuk wilayah kemasyhuran. Anak-anak perempuan pada sebuah keluarga seyogyanya menempati ruangan yang terletak pada arah barat daya karena daerah tersebut merupakan wilayah pernikahan. Anak-anak sebaiknya menempati ruangan yang terletak di daerah barat karena arah ini merupakan wilayah anak-anak. Anak-anak yang berusia lebih tua sebaiknya menempati ruangan yang terletak di bagian barat laut untuk menarik penasihat guna membantu mereka. Anak-anak remaja seyogyanya menempati ruangan yang terletak di bagian utara untuk membantu mereka agar mampu fokus pada karier mereka. Arah timur adalah arah yang bagus untuk kamar tidur sang pemilik rumah karena daerah tersebut merupakan sektor keluarga.Untuk meningkatkan atau mengaktifkan wilayah kehidupan, dapat dilakukan dengan mendorong lebih banyak energi Chi ke dalamnya serta menempatkan perabotan seperti cermin, kaca, lampu maupun kristal yang dapat menggandakan energi dan perabotan lain yang berkaitan dengan wilayah tersebut.Untuk mempermudah penggunaannya, Ba Gua dapat ditempatkan dalam sebuah bujursangkar.Tabel 2.3. Bujursangkar Ba Gua

Sumber : Michael Woo, 2006 : 25

Cara menggunakannya yaitu meletakkan oktagon di atas denah rumah. Dengan melakukan perubahan/perbaikan kepada tatanan ruang dengan oktagon, akan terjadi peningkatan kualitas kehidupan di area tersebut. Oktagon juga dapat menjadi petunjuk dalam penataan perabot ruang. Sebagai contoh, tambahkan sumber air seperti air mancur atau akuarium pada bagian utara agar dapat meningkatkan karir, letakkan lilin atau lukisan di dinding sekitar barat daya untuk membawa aspek percintaan. Dalam penataan perabot ruang, Feng Shui aliran kompas ini mengikuti aturan-aturan umum yang berlaku universal.

2.1.4. Elemen Feng ShuiAda lima elemen feng shui yaitu : Elemen Kayu: Elemen kayu mewakili pertumbuhan, vitalitas, humanitarianisme, tali kekerabatan yang kuat dan menunjukkan adanya aktivitas (Brown, 2001). Kayu mendorong pertumbuhan pribadi, kreativitas dan peningkatan intuisi. Elemen Tanah: Elemen Tanah membantu untuk tumbuh dan menstabilkan. Dari semua elemen feng shui, Elemen Tanah adalah elemen yang paling damai, menenangkan, dan stabil. (Percantik rumah Anda dengan elemen ini jika Anda mencari landasan, memperkuat, atau memelihara). Elemen ini juga memberikan sifat sabar, jujur, setia dan disiplin. Elemen Logam: Elemen Logam berhubungan dengan kekuatan mental dan ketajaman. Elemen Logam mempengaruhi kecerdasan. Elemen ini melambangkan pemikiran yang jernih dan moral yang baik. Elemen Api: Elemen Api merupakan transformasi dan ekspansi. Elemen ini dapat memberikan energi dan antusiasme. Elemen ini berkaitan dengan peruntungan baik dan kemasyhuran. Elemen Air: Elemen Air sangat berguna sebagai perilis dan pembaharuan. Gunakan elemen ini untuk kejelasan, relaksasi, inspirasi, kebijaksanaan dan perjalanan.Kelima elemen tersebut masing-masing dapat merusak satu dengan lainnya apabila tidak dipadukan secara harmonis. Pengaturan yang tidak harmonis akan menciptakan suatu siklus yang dapat saling merusak. Contohnya, kayu akan merusak tanah, tanah merintangi air, air mematikan api, api melelehkan logam dan logam membelah kayu. Namun, apabila dipadukan secara harmonis, siklus tersebut dapat menciptakan kekayaan dan ketenangan. Contohnya, api menghasilkan tanah, tanah menghasilkan logam (mineral), logam menghasilkan air, air menghidupi kayu dan kayu menghidupkan api. Elemen ini juga dipakai untuk mengatur jenis hiasan interior atau ruang dalam bangunan. Jika seseorang berelemen air, ia dapat menciptakan keselarasan dengan lingkungan ruang dalam dengan cara menempatkan akuarium pada ruang tengah. Namun, kondisi akuarium harus dalam keadaan bersih dan terawat. Apabila hal tersebut tidak dilakukan maka akan menciptakan keharmonisan yang tidak seimbang. Akuarium yang kotor mengakibatkan keberuntungan dan ketenteraman terganggu. Ikan-ikan dalam akuarium harus sehat dan akan berfungsi memelihara keseimbangan lingkungan kerja. Ikan akan menjadi penghalang Qi buruk atau negatif yang seharusnya diterima.

2.1.5. Aspek-aspek Feng ShuiAda banyak aspek untuk membuat sebuah desain rumah yang baik menurut Feng Shui, diantaranya adalah : Penempatan ruangan dengan tepat dan baik menurut ilmu Feng Shui (ada beberapa macam cara untuk mengatur/menentukan lokasi) Rumah harus mendapatkan cahaya (alami maupun buatan) yang cukup (tidak berlebihan) Keamanan lingkungan di sekitar rumah harus diperhatikan Harus mendapatkan sirkulasi udara yang bagus Penataan perabotan ruang yang baik Kebersihan rumah harus diperhatikan Penggunaan warna yang tepat Bentuk rumah dan bentuk ruang yang ideal

2.1.6. Manfaat Feng ShuiFeng Shui sering digunakan sebagai salah satu patokan dalam proses pembangunan rumah. Tujuannya adalah untuk memastikan rumah tersebut dibangun dengan Qi yang baik. Feng Shui adalah ilmu yang bertujuan meningkatkan keberuntungan seseorang ditinjau dari letak rumah. Pada dasarnya Feng Shui mengajarkan pada manusia agar hidup harmonis dengan energi lingkungan sekitarnya. Feng Shui menganjurkan kita agar dapat memanfaatkan energi alam secara maksimal dan tepat, agar bisa saling mendukung. Feng Shui dapat meningkatkan kemakmuran dan potensi seseorang yang menggunakannya secara benar.Adapun berbagai masalah yang bisa diatasi oleh Feng Shui : Keuangan - ingin meningkatkan penghasilan. Sudah mati-matian berusaha tapi hasilnya tidak pernah cukup. Karir ingin meningkatkan karir, belum dapat pekerjaan. Perkawinan menghindari perselingkuhan dan meningkatkan keharmonisan keluarga. Jodoh-ingin menemukan jodoh. Kesehatan keluarga sering sakit-sakitan, ada keluarga sakit parah, sakit black magic dan cara-cara menanggulangi black magic. Keselamatan keluarga sering kecelakaan, menghindari kematian tidak wajar. Hukum ada saja keluarga yang berurusan dengan hukum. Gangguan makhluk gaib negatif anggota keluarga sering ada kesurupan, usaha diganggu hal gaib negatif. Bangkrut usaha secara tiba-tiba menurun drastis.

2.1.7. Kerugian Penerapan Feng ShuiPada masa kini di mana perkembangan zaman telah mencapai teknologi yang serba canggih, justru merupakan suatu masa jaya bagi peramalan Feng Shui. Banyak orang yang menanyakan nasibnya kepada para peramal Feng Shui. Akan tetapi Feng Shui juga menimbulkan dampak negatif. Dampak negatif yang merusak dari peramalan Feng Shui misalnya, karena memperdebatkan Feng Shui telah menyebabkan timbulnya rupa-rupa permusuhan atau kesenjangan hubungan (gap), bahkan di antara orangtua dan anak, sesama saudara sekandung, maupun yang lebih parah perkelahian massal antar warga sekampung. Pernah terjadi suatu peristiwa satu warga kampung menghalangi pembangunan jalan raya, jalan kereta api dan penggalian tambang yang semuanya ini merusak rencana perbaikan kota. Banyak proyek-proyek peremajaan kota yang terhambat akibat orang mempercayai Feng Shui. Selain itu, penerapan Feng Shui yang salah dapat membawa efek yang buruk bagi aspek kehidupan seperti kesehatan, kekayaan maupun keharmonisan keluarga.

2.2. Rumah Toko2.2.1. Definisi Rumah TokoRumah secara umum dapat diklasifikasikan menurut fungsinya yaitu rumah tempat tinggal, rumah tempat usaha dan rumah tempat tinggal yang dijadikan juga sebagai tempat usaha (rumah toko).Pengertian rumah toko yaitu : Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, rumah toko adalah rumah yang sekaligus untuk toko (toko di lantai dasar dan tempat tinggal di lantai kedua). Menurut asal katanya, Ruko adalah salah satu jenis bangunan yang berasal dari kata rumah dan toko. Rumah yang berarti tempat hunian dan toko berarti ruang untuk kegiatan usaha, jadi ruko dapat dikatakan sebagai sebuah bangunan yang menggabungkan fungsi hunian dan kerja dalam satu tempat. Menurut Handa S. Abidin, Rumah toko atau lebih sering disebut ruko adalah tempat yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan perdagangan, industri, produksi, usaha jasa, penyimpanan dokumen-dokumen yang berkenaan dengan perusahaan, juga kegiatan-kegiatan penyimpanan atau pameran barang-barang, termasuk rumah tempat tinggal yang sebagian digunakan untuk kegiatan-kegiatan tersebut. Menurut Andie A. Wicaksono, Rumah toko (ruko) adalah sebutan bagi bangunan-bangunan di Indonesia yang umumnya dibuat bertingkat antara dua hingga lima lantai, dimana fungsinya lebih dari satu, yaitu fungsi hunian dan komersial. Lantai bawahnya digunakan sebagai tempat usaha atau kantor, sedangkan lantai atas dimanfaatkan sebagai tempat tinggal. Menurut J.D. Benyamin, Rumah toko adalah bangunan yang digunakan untuk tempat berusaha (berdagang) barang dan jasa, dan juga sebagai tempat tinggal pemilik toko tersebut. Menurut Khol, ruko merupakan bangunan yang khas Pecinan. Khol (1984) yang banyak mengunjungi kota-kota pelabuhan (kota bawah) di provinsi Guangdong dan Fujian serta daerah Pecinan di kota-kota pantai di Asia Tenggara, mengatakan bahwa ruko merupakan landmark di kota-kota tersebut. Jadi, rumah toko atau ruko adalah bangunan dwifungsi. Fungsi yang terdapat dalam rumah toko tersebut antara lain sebagai rumah tempat tinggal (lantai atas) dan rumah tempat usaha (lantai dasar). Pembagian fungsi berdasarkan lantai inidimaksudkan agar orang yang menempati ruko tersebut dapat membagi waktu dan tempatnya bekerja, agar tidak tercampur aduk antara tempat usaha maupun tempat tinggal yang terjadi di dalam 1 (satu) rumah.Ruko dapat berkembang dengan pesat karenaselain praktis dan murah, fungsi ruko mampu menampung kegiatan dalam skala ekonomi kecil. Perkembangan tren rumah sebagai tempat usaha ini yaitu untuk mensiasati efektivitas dan mobilitas yang tinggi dari manusia modern. Selain itu juga merupakan solusi yang cukup baik untuk mengatasi kebutuhan akan rumah tinggal sekaligus juga tempat mengembangkan usaha dari rumah. Ruko biasanya berpenampilan sederhana dan sering dibangun bersama ruko-ruko lainnya yang mempunyai desain yang sama atau mirip sebagai suatukompleks. Ruko banyak ditemukan di kota-kota besar di Indonesia dan biasa ditempati warga-warga kelas menengah.Ciri-ciri dari ruko yaitu: 1. Relatif sempit dengan massa bangunan yang memanjang ke belakang.2. Kedua sisinya masih saling berdekatan yang menyebabkan kualitas dalam bangunan rendah.3. Memiliki ruang-ruang yang relatif tipikal yang dapat secara mudah dimanfaatkan untuk bermacam fungsi. Umumnya bagian depan digunakan sebagai tempat untuk berusaha.

2.2.2. Sejarah Rumah TokoKeberadaan ruko pertama kali ada di kota-kota di pesisir China Selatan yaitu ketika perdagangan maritim Asia mencapai masa keemasannya. Berkembangnya ruko dipacu oleh maraknya aktivitas ekonomi kota kota tersebut, ruko ini kemudian disebarkan ke berbagai tempat oleh migrasi orang-orang China (salah satunya ke Indonesia). Pada awalnya, ruko-ruko ini hanyalah merupakan konstruksi rumah tinggal sederhana untuk memenuhi kebutuhan akan perlindungan dari cuaca. Gubuk-gubuk ini berderet di kampung-kampung pesisir yang merupakan pelabuhan tempat orang dari berbagai budaya dan suku bertemu dan berinteraksi. Di kampung-kampung (yang disebut pecinan) inilah budaya bermukim baru diperkenalkan. Kepadatan penduduk juga mulai berkembang sebagai sebuah fenomena bermukim dan berdagang. Sempitnya lahan dan besarnya kepentingan mengkondisikan masyarakat pendatang pada saat itu untuk menyesuaikan persepsi akan fisik hunian mereka, sehingga lahirlah pola-pola permukiman yang padat dan terukur yaitu rumah tinggal yang difungsikan pula sebagai tempat usaha. Menurut sejarahwan Denys Lombarddan sosiolog perkotaan Hans-Dieter Evers, hal inilah yang membedakan pola hunian di kota-kota pesisir China dengan karakter hunian (misalnya) Jawa atau Melayu. Mereka berpendapat bahwa pola geometris, pasti dan terukur, yang diwujudkan lewat lajur-lajur ruko merupakan kekhasan utama kawasan pecinan. Denys Lombard secara khusus melihat pecinan menampilkan apa yang menjadi kekhasan kehidupan hiper-urban yang padat. Lombard juga menganggap teknologi bangunan batu, metode konstruksi kayu, perabot-perabot rumah tangga, dan budaya bermukim di dalam ruko secara khusus sebagai sumbangan berharga kebudayaan Cina bagi Nusantara yang diperkenalkan sebelum tata kota dan bangunan khas Eropa diperkenalkan.Asal muasal ruko di Indonesia sendiri bermula dari kedatangan suku Hokkian, kaum China perantau, yang sebagian besar berasal dari Propinsi Fujian, terutama pesisir Zhangzhou dan Quanzhou, sebuah kota pelabuhan dan perdagangan. Kaum perantau ini bermukim di Indonesia dengan membawa budaya dari negeri asal yaitu Kawasan Pecinan dengan bangunan ruko. Akan tetapi pada mulanya ruko tidak dapat berkembang karena kedatangan suku Hokkian adalah pada era kolonial di mana masyarakat dibagi-bagi ke dalam kelas-kelas berdasarkan ras: Eropa, Timur Asing, dan Pribumi. Di Hindia Belanda pembagian ini dimanifestasikan dengan diberlakukannyaWijkenstelsel(1835-1915) yang mengatur pembagian kelompok hunian yang terpisah.Wijkenstelseljuga diperkuat dengan diberlakukannya sistem larangan bepergianPassenstelsel(1863) yang secara praktiknya lebih diperuntukkan untuk golongan China. Pembagian ini mendukung sistem ekonomi Hindia Belanda yang memperlakukan golongan-golongan ini sebagai elemen sistem produksi dan distribusi. Masyarakat Eropa menikmati keleluasaannya di puncak piramida ini dengan memanfaatkan masyarakat China yang lebih berperan sebagai mediator. Sedangkan masyarakat Pribumi tetap berperan di sektor produksi pertanian (terlebih pada masa tanam paksa, Cultuurstelsel, 1830-1870). Pada abad ke-19 pola ini berjalan dan mampu menghasilkan pemandangan kota yang khas, yaitu keberadaan zona-zona permukiman etnis yang juga sesuai dengan fungsi-fungsinya. Masyarakat China terkonsentrasi padat di pecinan (yang merupakan sentra dagang dan bisnis), masyarakat Eropa mendominasi lewat gedung-gedung pemerintahan dan rumah-rumah mewah yang indah, sedangkan masyarakat Pribumi tersebar di daerah pinggir kota maupun di pusat-pusat kekuasaan tradisional.Masyarakat China yang tinggal di kawasan Pecinan dengan budaya bermukim ruko memiliki ciri yaitu tinggal di sebuah rumah kecil memanjang(disebut tiam-chu yang berarti rumah dan toko, atau ruko).Tipologi ruangnya persegi empat, bermuka kecil (empat sampai lima meter saja), mengalur panjang ke belakang (panjang dapat mencapai 30 meter), memiliki dermaga khusus untuk bongkar muat barang, terdiri dari satu atau dua lantai untuk berdagang sekaligus berhuni, umumnya berderetan rapat dengan ruko di sampingnya sehingga tidak menyisakan lahan terbuka, area tengah bangunan terdapat cim-chay (sumur dalam) dan tian-jiang(sumur langit yaitu berarti bagian tengah bangunan terbuka ke langit). Secara ekologis, cim-chay dan tian-jiang berfungsi sebagai ventilasi udara dan masuknya sinar matahari, juga tempat penampungan air yang berasal dari air sumur dan air hujan. Ruangan tengah ini juga berguna sebagai dapur, ruang makan, hingga arena berkumpulnya anggota keluarga. Di tiam-chu ini juga terdapat altar leluhur sekaligus tempat penyimpanan abu, representasi anggota keluarga yang telah meninggal. Hal ini berarti ruko memiliki arti penting sebagai simbol status keluarga yang terus dipelihara dan diturunkan ke generasi berikutnya. Dalam skala sosial, ruko tradisional ini kemudian berperan sebagai ajang perkumpulan warga pecinan, terutama jika pemiliknya orang terpandang atau mempunyai jabatan tertentu dalam struktur masyarakat. Ruko-ruko di kawasan Pecinan ini juga berperan membentuk aktivitas di jalan dan menciptakan pusat-pusat keramaian. Seiring dengan perubahan iklim politik dan sosial yaitu selepas politik permukiman rasial kolonial/Wijkenstelsel (1835-1915), masyarakat Hokkian yang hidup berkoloni, akhirnya dapat keluar dari Pecinan dan membaur dengan warga pribumi. Masyarakat di luar etnis Tionghoa (suku Hokkian) kemudian mengikuti budaya bermukim etnis Tionghoa dengan membangun ruko dan terjadi pembangunan ruko secara massal, karena bentuknya yang efisien dengan luas lahan yang sempit dan sekaligus dapat menampung kegiatan usaha sehingga dirasakan cukup efektif dan praktis. Kehidupan di dalam ruko secara khas mencerminkan manajemen bertahan hidup di tengah kepadatan dan hiruk-pikuk perkotaan tanpa teknologi yang rumit. Sejalan dengan perkembangan kota-kota di Indonesia yaitu pada tahun 1970, kawasan pecinan lama mulai ditinggalkan penghuninya karena kawasan pecinan mulai kehilangan elemen pembentuk identitasnya dan ruko mengalami pergeseran fungsi dan makna yaitu lebih dominan berfungsi sebagai toko atau gudang. Ruko yang baru dibangun dan mulai lepas dari unsur ke-cina-annya serta tidak lagi memiliki identitas etnisnya. Hal ini dikarenakan politik asimilasi Orde Baru secara efektif melarang segala bentuk ekspresi ke-Cina-an. Ruko kemudian menjadi salah satu elemen penting dalam memberi bentuk dan kehidupan kota serta menentukan pertumbuhan ekonomi perkotaan. Nilai investasi ruko sangat optimal, untuk dijual kembali atau disewakan. Hal ini disebabkan karena ruko banyak diminati oleh masyarakat. Karena itu, ruko bertumbuh pesat, mengiring pertumbuhan properti lain seperti perumahan, rusunami, apartemen, mal, plaza, supermal, trade center, town square, dsb. Ruko dapat bertumbuh di mana saja dan menjamur mulai dari jalan protokol hingga jalan sekunder. Ruko mengakomodir segenap aktivitas di sektor usaha, baik barang maupun jasa: retail, otomotif (motor dan mobil), elektronik, kuliner, pendidikan, telekomunikasi, pelayanan kesehatan, perbankan, teknologi informasi, dll.Pada kenyataannya ruko sangat fleksibel terhadap perubahan fungsi dan adaptif terhadap perubahan zaman dan lingkungan tempatnya berada. Oleh karena itu, ruko mengalami banyak perubahan. Banyak dari elemen arsitektur China pada ruko digantikan dengan budaya lain, seperti lisplank berprofil ukiran Melayu dan detail-detail Eropa. Chimchay di dalam ruko di Bogor tidak sama dengan ruko di kota lain karena ditutup atap khusus yang dinaikkan sehingga tetap mempunyai akses terhadap udara luar dan sinar alami, namun terlindung dari curah hujan yang tinggi. Hal ini merupakan bukti bahwa ruko adaptif terhadap iklim dengan penyelesaian yang sederhana, tetapi elegan. Bentuk muka dan bukaan (jendela dan pintu) dipengaruhi oleh status/peran sosial serta orientasi budaya penghuninya. Karena heterogenitas dan dinamika masyarakat penghuninya, keragaman bentuk ini memberikan warna-warni yang unik di setiap kota sekaligus mencerminkan asal-usul identitas kota tersebut.Sejalan dengan perkembangan waktu, tipologi ruko juga mengalami perubahan akibat berubahnya nilai-nilai, teknologi, situasi ekonomi, dan budaya bermukim penghuninya. Makna ruang-ruang di dalamnya pun turut berubah seiring berubahnya kebiasaan penghuni, misalnya hadirnya pesawat televisi dan barang-barang elektronik, simplifikasi altar leluhur (yang makin lama makin ditinggalkan seiring kelunturan tradisi ritual cina), perubahan fungsi komersial (perubahan layout toko, perubahan bentuk usaha) dan lain-lain. Pergeseran makna chimchay juga diakibatkan karena berubahnya standar higienitas terhadap area basah/kotor (dapur, cuci, dan kakus) sehingga bergeser ke bagian belakang rumah. Dengan demikian modernitas pun ikut hadir ke dalam ruko.Dari segi bentuk, ruko juga mengalami perubahan yaitu pada tahun 1970-an bentuk ruko berupa bangunan yang tidak bertingkat yaitu difungsikan sebagai hunian dan pada terasnya diletakkan meja yang dipergunakan untuk meletakkan barang dagangan. Kemudian pada tahun 1980-an bangunan masih tidak bertingkat, bagian depannya digunakan sebagai toko/warung dan sisi belakangnya untuk rumah tinggal. Model depan dari rumah terdiri dari satu pintu masuk dan satu jendela besar dari kayu yang tebal. Cara membuka jendela tersebut separuh bidang dibuka dan digantung ke atas dan setengahnya ke bawah. Jendela ini berfungsi sebagai meja/tempat meletakkan dagangan untuk berjualan. Seiring perkembangan kota dan meningkatnya kebutuhan akan produk tertentu, maka pemiliknya memperluas ruang jualan untuk menampung aneka barang dagangan yang dibutuhkan masyarakat sekitarnya sehingga bangunan dikembangkan secara vertikal. Tampak depannya berupa deretan papan yang disusun sejajar atau dibuat sebagai pintu lipat dan dihiasi dengan beberapa jendela. Lantai bawahnya biasanya digunakan untuk toko sekaligus untuk gudang penyimpanan, sedangkan lantai atasnya untuk rumah tinggal.Dewasa ini perkembangan ruko yang booming cenderung menjadi alat spekulasi properti dimana bisnis ruko dapat dilakukan siapa saja dengan relatif mudah dan murah tanpa memperhatikan dari segi kualitas, keamanan, kenyamanan, kesehatan dan estetika bangunan. Ruko yang dirancang cenderung seragam sehingga terkesan monoton. Selain itu, dengan banyaknya ruko memberikan beban berat bagi kota karena dengan sendirinya menambah keramaian (orang dan kendaraan), hilangnya jalur hijau kota serta merubah karakter fisik kota.

2.2.3. Persyaratan Rumah TokoSyarat-syarat pendirian rumah toko yaitu : Lokasi Lokasi merupakan faktor terpenting untuk pendirian ruko, hal ini dikarenakan ruko memiliki salah satu fungsi sebagai tempat usaha sehingga perlu memiliki lokasi yang strategis untuk kelancaran usaha.

Persyaratan lokasi untuk kelayakan pendirian ruko yaitu : Kedekatan dengan pusat atau magnet aktivitas kota Ketersediaan utilitas kota seperti air, listrik, telepon dan lain-lain Kemudahan pencapaian atau aksesibilitas Aktivasi penunjang yang ada di sekitar lokasi seperti layanan perbankan, rumah sakit dan tempat rekreasi Lingkungan disekitar lokasi termasuk di dalamnya keamanan, kebersihan danestetika lingkungan dan lain-lain. Ukuran rukoUkuran standar yang dipakai sebagai pedoman pendirian ruko adalah lebar depan sebuah mobil (kendaraan roda empat), yaitu 3,5 m. Biasanya ditambah dengan sirkulasi untuk pejalan kaki (estimasi dua orang berjalan bersebelahan), yaitu 1,5 m. Jadi, ukuran standar yang dapat diambil untuk lebar depan sebuah ruko adalah 5 m. Sedangkan panjang ruko dapat bervariasi.

2.2.4. Spesifikasi Rumah TokoRuko dalam kenyataannya dibagi menjadi beberapa desain atau bentuk, antara lain :a. Ruko Dua UnitRuko ini menyesuaikan ketinggian dan mengoptimalkan ukuran (space) ruang-ruang yang ada. Ruko ini terletak di kawasan perbukitan di tengah-tengah kota. Umumnya ruko ini memisahkan kavling tanah menjadi dua bagian agar tercipta sebuah perbedaan yang jelas antara fungsi publik dan fungsi privat. Area depan digunakan untuk usaha, sedangkan area belakang murni digunakan sebagai rumah tinggal. Biasanya tempat usaha dirancang dalam satu lantai dan area hunian dalam tiga lantai.b. Ruko Kawasan Kampus Ruko ini berdekatan dengan kawasan kampus perguruan tinggi. Oleh karena itu, jenis usahanya harus yang dapat memenuhi kebutuhan mahasiswa yang tinggal di sekitar lingkungan ruko, baik menyangkut kebutuhan penunjang aktivitas perkuliahan maupun kebutuhan seharian mahasiswa. Kompleks ruko tersebut umumnya didirikan pada lahan yang lebih tinggi 50 cm dari atas jalan. c. Ruko KlasikPengolahan massa bangunan menggunakan sistem proposi untuk memberikan rasio estetika terhadap ornamen bangunannya. Ruko ini umumnya terletak di kawasan kota lama dimana banyak ditemukan bangunan-bangunan kuno bergaya arsitektur klasik kolonial. d. Ruko TropisCiri-ciri dari gaya arsitektur tropis dapat dilihat pada atap bangunan yang menggunakan kisi-kisi untuk sirkulasi udara sehingga ruang-ruang di bawahnya tidak terasa panas.e. Ruko Modern Minimalis Penerapan gaya modernminimalis di dalam ruko ini dapat dilihat pada material yang digunakan untuk bahan bangunannya, seperti kaca, dinding plester halus, aluminium, bentuk dasar ruko yang sedikit hiasan, serta pewarnaan yang minim. f. Ruko Kontemporer Kontemporer yaitu gabungan dua/lebih gaya yang menghasilkan gaya baru. g. Ruko High Tech Bangunan ini dapat dilihat dari penggunaan teknologi modern di dalamnya seperti penggunaan koneksi internet, sistem pemindai (Scanning), pengeksposan tempat utilitas seperti shaft AC, listrik serta telepon, maupun jaringan air. h. Ruko Vernakuler Gaya vernakuler adalah gaya yang mengadopsi kekhasan unsur-unsur kebudayaan lokal di tempat tersebut. Ruko ini umumnya terletak di kawasan wisata yang ramai dikunjungi wisatawan asing maupun lokal. i. Ruko Futuristik Futuristik adalah suatu gaya penataan sebuah objek bangunan sehingga tampak seolah-olah berasal dari masa depan. Ruko ini dinamakan dengan ruko futuristik karena bentuknya terkesan tidak biasa bahkan biasa disebut sebagai model dari bangunan masa depan. Ruko seperti ini cocok untuk diaplikasikan pada kawasan perkotaan yang sudah memiliki banyak bangunan modern.

j. Ruko Postmodern Gaya postmodern berusaha untuk mengubah citra modern yang statis dengan penambahan lengkung yang dinamis, serta elemen-elemen tambahan fungsional untuk menyesuaikan kondisi lingkungan sekitar. Ruko postmodern umumnya terletak di kawasan perbatasan kota atau kawasan urban yang penduduknya merupakan penduduk asli dan pendatang. Secara umum rumah toko yang ada saat ini dibagi menjadi dua tipe (Rahmi Hidayat, 1994) yaitu: a. Ruko yang tumbuh sendiri atas kehadiran pasar, seperti ruko yang ada di daerah perdagangan tradisional. Ruko ini paling berkembang dengan baik meski dikecam lingkungan yang kumuh dan tidak ekologis. b. Rumah toko yang dibangun akibat dari perkembangan kawasan atau kawasan kota yang diikuti dengan peraturan(guide lines). Ruko ini mempunyai banyak permasalahan padahal telah terencana dengan baik dan terkendali.

2.2.5. Desain Rumah TokoDalam hal mendesain rumah toko atau ruko ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu :a. KenyamananYaitu menggabungkan 2 fungsi (tempat tinggal dan toko) dalam satu wadah sehingga tidak mengganggu sinergis fungsi ruang masing-masing sehingga tercipta kenyamanan. Hal ini dapat dilakukan dengan memberikan batasan atau pemisahan yang jelas antara tempat tinggal dan toko. Jika rumah sekaligus toko berada dalam satu lantai maka pisahkan ruang dengan partisi atau dinding solid. b. KetepatanAtur ruangan supaya efisien dan tidak ada yang kosong. Dalam pembagian ruang pada ruko, jika memakai rumah tinggal yang dialih fungsikan untuk toko maka dapat memakai ruangan yang sering tidak dipakai misalnya : teras, halaman rumah, carport, pavilion atau loteng rumah. Dalam pengaturan ruang pada ruko menggunakan desain dan konsep gambar serta pembagian ruang dan perencanaan gambar.Beberapa konsekuensi rumah toko, yaitu :a. Pembagian waktu efektif antara urusan pribadi dan usaha.b. Pembagian ruang secara konsekuen tanpa mencampur-adukan fungsi ruang.

2.2.6. Organisasi Ruang Rumah TokoUntuk menciptakan ruang dalam rumah yang nyaman, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, diantaranya ialah : Pengaturan ruang berdasarkan fungsi dan kebutuhan Penghawaan (alami/buatan), Penerangan (alami/buatan), Utilitas (perpipaan maupun santitasi), Perabot (kursi, meja, lemari), dan sebagainya.Organisasi ruang atau pengaturan ruang suatu bangunan rumah umumnya meliputi jenis dan jumlah ruang, orientasi ruang, pola sirkulasi, bentuk ruang dan penataan perabot ruang.Pada umumnya ruang-ruang yang ada pada rumah toko China yaitu :Gambar 2.2. Denah Rumah Toko China

Sumber : Arsitektur Tionghoa dan Perkembangan Kota, 2010

Sedangkan ruang-ruang yang ada pada rumah toko era 1990-an yaitu :Gambar 2.3. Denah Rumah Toko Era 1990-an

Sumber : Fengsui Ruko, 2009Ruang-ruang yang ada pada rumah toko modern zaman sekarang yaituGambar 2.4. Denah Rumah Toko Modern

Sumber : Fengsui Ruko, 2009Dari perbandingan di atas diketahui, secara vertikal fungsi ruang rumah toko dari zaman dulu hingga sekarang sama yaitu lantai satu digunakan sebagai tempat usaha/toko dan lantai dua difungsikan sebagai hunian. Tetapi ada juga kasus dimana bangunannya tidak bertingkat dan hanya difungsikan sebagai ruang usaha/toko saja. Secara horizontal fungsi ruang pada lantai 1 digunakan sebagai tempat usaha/toko, gudang dan ruang administrasi. Sedangkan pada lantai 2 semua ruangan diperuntukkan sebagai ruang hunian oleh penghuninya.a. PerabotPerabot yang terdapat pada ruang jualan/toko yang ada pada lantai 1(satu) antara lain lemari pajang, meja kasir, kursi, meja, rak dan lemari dokumen. Bahan lemari pajang yaitu dari kombinasi antara kayu, besi dan kaca. Pola penataan perabot biasanya mengikuti bentuk ruangan,untuk lemari pajang pada toko kelontong kebanyakan menempel pada dinding dan sebagian diletakkan ditengah sebagai pembatas. Perabot pada lantai dua bervariasi sesuai dengan fungsi ruang. b. Orientasi bangunanPada umumnya semuanya berbentuk pola segiempat memanjang ke belakang, sedangkan orientasi bangunan dan ruang biasanya menghadap dan mengikuti pola jalan.

Berdasarkan susunan fungsi ruang dalam, terdapat dua macam tipe ruko, yaitu :a. Ruko horizontal dengan susunan toko sebagai daerah publik ditempatkan di bagian muka dan hunian sebagai daerah privat diletakkan di belakang.b. Ruko vertikal dengan susunan toko sebagai area publik ditempatkan di bagian bawah dan hunian sebagai area privat diletakkan di bagian atas.

Ada beberapa macam organisasi ruang rumah toko yaitu :a. Untuk rumah satu lantaiBeberapa tipe organisasi ruang ruko satu lantai yaitu :Gambar 2.5. Rumah Toko Satu Lantai

Sumber : http://puslit2.petra.ac.id/gudangpaper/files/1304.pdf

b. Untuk rumah dua lantaiLantai 1: area untuk usaha (di bagian kanan bangunan) dan ruang untuk menerima tamu (di bagian kiri bangunan). Selain itu, terdapat kamar mandi, pantry dan ruang makan di bagian belakang. Gambar 2.6. Denah Lantai 1 Ruko

Sumber : http://puslit2.petra.ac.id/gudangpaper/files/1304.pdf

Lantai 2: living area dengan kamar tidur sesuai kebutuhan pemilik berada pada bagian belakang, sementara master bedroom dan kamar mandi utama berada di bagian depan. Terdapat pula ruang keluarga dengan ukuran minimal 3,50x3,00 m pada bagian tengah rumah dekat dengan tangga dan sebuah balkon berukuran 3,00 m x 2,00 m di bagian depan.Gambar 2.7. Denah Lantai 2 Ruko

Sumber : http://puslit2.petra.ac.id/gudangpaper/files/1304.pdf

c. Untuk rumah tiga lantaiLantai 1 Carport + Garasi Area Toko Gudang Ruang Pelayan Area Service (Toilet Pelayan+R.Cuci)Lantai 2 Ruang Tamu Ruang Tidur Tamu+Toilet Ruang Keluarga Dapur Pantry dan Ruang Makan

Lantai 3 Ruang tidur utama + Ruang Pakaian + Toilet Ruang Tidur anak 2 buah + Toilet 2 bh Ruang Ibadah Ruang Belajar + Area DudukMenurut fungsinya, ruang dalam rumah toko dibagi menjadi : Ruang Hunian (Living Area)Yaitu ruangan yang digunakan untuk tempat tinggal keluarga, termasuk untuk tidur/istirahat, atau melakukan aktivitas hidup sehari-hari. Ruang hunian terdiri dari ruang tamu (ruang keluarga), ruang makan (dapur) dan kamar tidur. Ruang Pelayanan (Service Area)Yaitu mencakup ruang cuci, kamar mandi, ruang jemur, gudang dan garasi. Ruang itu diperlukan untuk melaksanakan kegiatan menunjang/melengkapi keperluan hidup keluarga sehari-hari. Ruang UsahaYaitu ruang yang diperuntukkan bagi kegiatan usaha atau bekerja. Ruang ini meliputi toko/kantor, ruang pegawai dan gudang.

Organisasi ruang ruko menurut sudut pandang interior arsitektur melalui teori Francis D.K. Ching (2011) meliputi : Pintu Utama Dan JendelaPenempatan pintu utama dan jendela rumah toko yang permanen perlu memperhatikan elemen depan pintu yang dapat menjadi penghalang. Dimensi bukaan pintu utama disesuaikan dengan proporsi panjang dan lebar lahan (Mariana, 2008). Peletakan pintu utama sebagai elemen eksterior dan interior harus memperhatikan bentuk, dimensi, letak, arah bukaan dan hubungannya dengan elemen interior yang lain. Pintu utama merupakan elemen pendukung ruang penting yang menjadi akses energi cahaya, suara, kehangatan dan udara dan hubungannya dengan elemen atau ruang lain yang mempengaruhi fungsinya (Ching,2011). Dengan penyesuaian terhadap iklim dua musim jendela dan pintu menjadi saluran energi udara, cahaya dan panas matahari yang mempengaruhi pola penataan furnishing di dalamnya. TokoMemiliki desain terbuka tanpa banyak sekat yang menjadi pembatas ruang. Dalam desain toko harus diperhatikan ukuran-ukuran untuk pembagian ruang dan penataan display produk serta ruang (space) bagi para pengunjung untuk leluasa bergerak. Kamar TidurDari sisi desain, kamar tidur adalah tempat untuk melepas penat dan lelah sehingga penataannya akan menentukan kualitas istirahat seseorang. Ketika privasi visual dibutuhkan pada ruang tidur, bukaan pintu harus menghindari pandangan langsung dengan zona privasi (Ching, 2011). Ruang TamuRuang tamu adalah tempat untuk menerima tamu sekaligus untuk berkomunikasi dengan orang luar. Ruang tamu dari segi desain sebaiknya berada dekat dengan pintu masuk (di bagian depan bangunan) agar memudahkan sirkulasi tamu yang datang dapat langsung duduk dan menjadi ruangan pertama yang dimasuki. Dimensi kursi atau sofa ruang tamu juga harus disesuaikan dengan ukuran ruang. Ruang tamu menurut pandangan arsitektur letaknya dijauhkan dari kamar tidur untuk melindungi privasi penghuni, namun dekat dengan dapur dan ruang makan untuk memudahkan melayani tamu. DapurDapur adalah suatu tempat di dalam rumah dimana seseorang melakukan aktivitas mengolah dan menyediakan bahan makanan. Posisi dapur dalam layout bangunan tidak boleh bersebelahan atau berhadapan dengan kamar tidur, kamar mandi dan tangga (Dian, 2011). Posisi dapur yang bersebelahan dengan kamar mandi kurang menguntungkan, khususnya terkait dengan faktor higienis. Dalam ilmu desain, perencanaan dapur mengikuti prinsip segitiga yaitu 3 fungsi utama dapur (penyimpanan, persiapan dan memasak). Prinsip ini menekankan agar antara ketiga fungsi tersebut (kulkas, sink dan kompor) tidak saling menghalangi namun juga jaraknya tidak terlalu jauh. Penempatan sink dan kompor pada sisi sejajar menyebabkan terlalu dekatnya jarak area membersihkan dan area memasak makanan. Penempatan area kerja dalam dapur yang efektif adalah jarak antar ketiga area harus proporsional sehingga tidak mengganggu segitiga kerja. Bentuk penataan ruang dapur ada bermacam-macam yaitu : bentuk segaris dimana ketiga fungsi ditempatkan segaris pada satu dinding, bentuk dapur ditata pada dua dinding yang saling berhadapan atau pada satu sisi dinding dan area tengah ruang, bentuk L yaitu menempati 2 dinding yang berpotongan di sudut, bentuk U yang menempati 3 dinding dan bentuk dapur dengan island (meja tengah) yang dapat berfungsi sebagai meja kerja atau kompor. Dari sisi desain posisi kompor tepat di sebelah jendela dapat mengganggu kualitas udara yang masuk ke dalam dan menyebabkan terganggunya sirkulasi udara yang baik dalam ruang. Kamar MandiDari sudut pandang arsitektur, penempatan kloset sebaiknya disesuaikan dengan besaran dan posisi kamar mandi yang ada. Pemaksaan posisi hadap kloset yang tidak sesuai dengan besaran ruang akan menyebabkan akses sirkulasi dan penghawaan yang tidak sehat dalam kamar mandi (Mariana, 2008).

TanggaDua kriteria fungsi tangga yang penting menurut Ching (2011) adalah keamanan dan kemudahan turunnya, bukan jumlah bilangan yang dianggap menguntungkan. Secara psikologis tangga yang curam menimbulkan semacam larangan dan gerakan turun menjadi sulit. Efek psikologis inilah yang menyebabkan larangan bagi penempatan tangga di depan pintu kamar maupun pintu utama dan dapur. PerabotDari sisi arsitektur penggunaan kaca cermin pada bangunan berfungsi menyaring kualitas pandangan visual serta intensitas cahaya dan panas yang berlebihan. Posisi meja kasir yang bersandar pada dinding masif dan berada di sebelah pintu utama, secara desain memudahkan pengawasan dan keamanan area toko. Secara arsitektur posisi meja kasir menghadap arus jalan juga memudahkan pengawasan dan mempermudah pelayanan terhadap konsumen. Partisi ruangan yang berupa dinding kaca dengan material kaca buram berbingkai secara arsitektur berfungsi menghalangi pandangan visual antar ruang sehingga tercipta kesan privat, namun dapat mengakses masuknya cahaya matahari dari ruang satu ke ruang lainnya.

2.3. Variabel Penelitian2.3.1. Variabel BebasVariabel Bebas dalam penelitian ini yaitu aspek penataan ruang dan bentuk ruang yang akan dikaji menurut ilmu Feng Shui aliran kompas.2.3.1.1. Bentuk RuangBentuk ruang yang baik akan memudahkan energi Qi positif untuk berkumpul dan mengendap lebih lama di dalam bangunan. Bentuk ruang yang baik adalah bentuk persegi dan persegi panjang. Bentuk persegi mewakili unsur tanah yang melambangkan adanya kestabilan dan keamanan. Bentuk persegi panjang yang baik adalah apabila memanjang ke belakang, dan kurang dianjurkan apabila melebar ke samping. Bentuk ruang yang harus dihindari yaitu bentuk segitiga yang batasnya menuju satu titik. Bentuk ini tidak menguntungkan karena menyatakan tidak adanya masa depan bagi penghuni. Selain itu, sudut tajam segitiga mengakibatkan penghuni rumah mudah mengalami cedera atau kecelakaan. Bentuk lain yang harus dihindari adalah bentuk ruang H, U dan bentuk cekungan atau tonjolan. Bentuk H cenderung memiliki pengaruh negatif pada peristiwa yang akan terjadi. Bentuk U tidak baik karena ada bagian yang hilang dari ruang sehingga ruang menjadi tidak utuh dan ini akan berdampak pada kesatuan/keharmonisan penghuni. Ruang yang berbentuk cekungan atau tonjolan tidak baik karena menyiratkan penghuni tidak memiliki kemantapan dalam hidup.Bentuk ruang berpengaruh terhadap lingkungan psikologikal (imajinasi seseorang) dan persepsi tiap individu (Laurens,2004). Bentuk ruang yang sederhana dan beraturan (segi empat) lebih baik daripada bentuk yang tidak beraturan dan bentuk dasar yang beraneka ragam. Adanya kolom di tengah ruangan akan mencerminkan kekokohan. Kolom memiliki peran yang penting dalam ruang karena dapat mempengaruhi pergerakan energi Chi. Kolom berbentuk lingkaran adalah bentuk yang dapat memuluskan pergerakan energi Chi dan membuat energi Chi bergerak berputar berkeliling. Bentuk segi delapan juga dianggap baik karena tidak ada sudut yang hilang sehingga ruang mempunyai keseimbangan karena energi Chi yang diterima setiap arah sama besar (Too, 1995).

2.3.1.2. Penataan RuangPenataan ruang dalam ilmu Feng Shui berorientasi pada pergerakan energi Chi di dalam ruang. Penataan ruang yang ideal adalah tata letak ruang dalam bangunan yang memungkinkan energi Chi mengalir dengan perlahan dan lancar. Pintu masuk dari satu ruang ke ruang lain yang berada dalam satu garis lurus harus dihindari karena ini dapat menimbulkan kesan lorong yang panjang dan menyebabkan kebosanan serta ruang terasa jauh. Solusinya adalah meletakkan lonceng angin atau dengan tirai pembatas untuk membuat energi yang masuk berputar terlebih dahulu.Penataan ruang menurut Feng Shui aliran kompas dilakukan dengan menggunakan oktagon Feng Shui (Ba Gua). Sementara penataan interior (perabot) ruang mengikuti aturan umum yang berlaku universal.

a. Ruang Kamar TidurKamar tidur adalah salah satu ruangan terpenting dalam Feng Shui karena manusia menghabiskan hampir sepertiga waktunya di dalam ruangan tersebut. Kamar tidur harus diperlakukan sebagai tempat istirahat dari kesibukan dan tekanan kehidupan kita. Ketika menganalisa Feng Shui Kamar Tidur, perhatian utama bukan hanya memastikan energi Qi yang masuk ke dalam ruangan kamar, namun juga memastikan posisi ranjang telah berada di posisi yang tepat. Posisi ranjang berdasarkan tata letak interior ruangan kamar lebih penting daripada arah baik-buruknya kepala ranjang. Oleh sebab itu, sekalipun arah kepala ranjang telah menghadap ke arah yang baik, namun terdapat pelanggaran dalam tata letak interior ruangan maka efek Feng Shui yang positif juga tidak dapat dirasakan. Feng Shui kamar tidur yang baik akan mendatangkan keharmonisan hubungan suami-istri, kebahagiaan dan kekayaan. Hal-hal yang perlu diperhatikan yaitu : Jika di dalam rumah terdapat perbedaan elevasi, tempatkan area kamar tidur pada tingkat yang lebih tinggi dari area lain. Ini mencerminkan bahwa keluarga selalu menjadi prioritas. Kamar tidur harus memiliki udara yang segar yaitu dengan membuat jendela yang menghubungkan kamar tidur dengan halaman luar. Udara yang segar dapat mengundang energi Qi. Hindari bentuk tak beraturan pada ruang tidur. Bentuk kotak yang sederhana akan mendapatkan Qi yang baik. Unsur psikologis manusia lebih nyaman bila berada didalam ruangan yang berbentuk persegi. Bentuk yang tak beraturan menyebabkan energi Qi di dalam ruangan tersebut tidak stabil dalam sirkulasinya dan tentu saja akan mengganggu penghuni kamar tersebut ketika beristirahat. Hindari kamar tidur dengan tembok yang retak. Keretakan tembok tidak dapat menampung energi Qi dengan baik dan ini memberikan kesan hubungan penghuni yang mulai terpecah. Solusi yang bisa dilakukan untuk kasus ini adalah dengan menambal keretakan tembok tersebut. Kasus lain adalah pintu kamar tidur yang membuka ke arah ranjang dengan posisi kaki penghuni yang tidur segaris lurus dengan pintu kamar. Ini tidak diperbolehkan karena ketika energi Qi yang datang dari luar kamar menuju ke dalam kamar akan bertabrakan dengan ranjang dan akan mengganggu kenyamanan penghuni ketika tidur. Solusi yang bisa dilakukan untuk kasus ini cukup mudah yaitu dengan memindahkan posisi ranjang agar tidak segaris lurus dengan posisi pintu kamar.Jika terpaksa membuat pintu saling berhadapan, pastikan bahwa besaran dan posisi pintu harus sama antara pintu satu dengan pintu lainnya. Dapat juga kita lakukan dengan memasang cermin di pintu agar qi negatif tidak masuk ke dalam ruangan sehingga terjadi keharmonisan antar penghuni. Hindarilah meletakkan ranjang yang segaris lurus dengan pintu kamar tidur dari arah samping kanan maupun kiri atau garis lurus pintu kamar memotong sebagian posisi ranjang karena energi Qi' yang dibawa oleh angin ketika masuk ke dalam kamar akan memotong kaki ranjang dan menyebabkan rematik bagi orang yang bagian tubuhnya terkena. Dalam ilmu Feng Shui, posisi ranjang idealnya tidak boleh segaris lurus dengan posisi pintu, entah pintu kamar masuk maupun pintu kamar mandi (bagi yang memiliki kamar mandi dalam) karena posisi energi Qi yang masuk akan bertabrakan dengan posisi ranjang dan dapat mempengaruhi kesehatan penghuni. Hindari posisi ranjang yang berbatasan langsung dengan dinding kamar mandi/WC. Solusinya yaitu memberi penyekat antara pintu kamar mandi/WC dengan tempat tidur atau memindahkan arah pintu kamar mandi. Jika Anda memiliki ranjang yang segaris lurus baik dari depan maupun dari samping pintu kamar mandi ada 2 perbaikan yang bisa dilakukan, yaitu: 1. Memindahkan posisi ranjang jauh dari jangkauan pintu. 2. Menempatkan sekat antara ranjang dan pintu yang bertindak sebagai pelindung. Usahakan sekat atau partisi tersebut setinggi pintu kamar masuk atau pintu kamar mandi. Kasus yang sama juga bisa terjadi ketika pintu kamar tidur segaris lurus dengan pintu dapur dalam jarak yang cukup dekat. Asap masakan yang berasal dari dapur bisa memasuki ruangan kamar tidur dan mempengaruhi kesehatan penghuni yang tidur di kamar tersebut. Perbaikan untuk kasus seperti ini adalah dengan memasang penutup otomatis di pintu dapur. Ranjang merupakan unsur penting dalam Feng Shui Kamar Tidur dan harus memiliki pendukung agar yang tidur bisa menikmati istirahat yang baik. Ranjang yang tidak bersandar pada tembok tidak memiliki pendukung dan akan membuat orang yang tidur merasa lelah walaupun telah tidur lama. Perbaikannya adalah dengan mendorong ranjang ke tembok. Dalam ilmu Feng Shui, kita mengenal adanya istilah: YIN dan YANG. Tidur tergolong dari aktivitas YIN dan dalam hal ini posisi ranjang harus diletakkan di tempat yang memiliki unsur YIN. Oleh sebab itu, bila posisi ranjang kita terletak di tempat yang memiliki unsur YANG akan menyebabkan ketidakseimbangan dalam tidur, dan akan mempengaruhi vitalitas dan kesehatan penghuni yang tidur di tempat tersebut.Jendela merupakan unsur YANG dalam ilmu Feng Shui karena jendela mewakili area yang terbuka. Sedangkan tembok merupakan unsur YIN dalam ilmu Feng Shui karena tembok merupakan benda massif, tertutup, dan tidak bergerak. Oleh sebab itu, ranjang harus ditempatkan dengan posisi kepala ranjang dekat dengan tembok atau dinding kamar. Apabila Anda memiliki ranjang yang dibelakangnya terdapat jendela maka perbaikan yang bisa dilakukan adalah dengan memasang tirai venesia di jendela dengan bilahnya ke atas dan usahakan tertutup ketika sedang tidur. Hindari menempatkan posisi ranjang secara diagonal di depan pojok. Dalam kasus ini, sekalipun kepala ranjang menghadap arah keberuntungan, namun juga akan menciptakan energi negatif yang mengarah langsung ke posisi kepala karena sudut segitiga pada kepala ranjang yang berposisi diagonal akan menyebabkan energi menghilang. Oleh sebab itu, pedoman dalam Feng Shui Kamar Tidur adalah dengan menempatkan ranjang pada tembok dengan posisi yang vertikal ataupun horizontal dengan ruangan sekalipun mungkin saja arah kepala ranjang tersebut bukanlah arah keberuntungan Anda sendiri. Kasus lain adalah cermin di depan ranjang. Dalam ilmu Feng Shui ada sebuah pameo yang mengatakan, Chuang Tou Zhao Jing, Shen Ti Duo Bing. Artinya adalah apabila cermin menghadap ke ranjang, kesehatan akan mengalami gangguan karena cermin memantulkan cahaya dan cahaya adalah perpindahan energi. Pantulan cahaya ini akan mempengaruhi medan energi orang yang tidur sehingga tidak bisa istirahat dengan nyenyak. Dan secara otomatis, lama-kelamaan hal ini bisa mengakibatkan orang yang tidur akan bangun dalam keadaan yang lelah dan mudah terserang penyakit.Hal yang sama juga bisa terjadi, apabila cermin berada di belakang ranjang. Perbaikan untuk kasus ini adalah dengan memindahkan cermin dalam posisi yang tidak merefleksikan ranjang. Kasus yang sama juga bisa terjadi apabila terdapat cermin di atas ranjang. Cermin seperti ini memberikan pengaruh secara psikologis kepada orang yang tidur bahwa ia dikuasai oleh ranjang setiap kali ia membuka matanya. Kasus berikutnya adalah posisi ranjang yang ruang belakangnya terdapat kompor. Hal ini juga harus dihindari karena kompor mewakili Yang Qi atau energi gerak sedangkan ranjang mewakili Yin Qi atau energi diam. Oleh sebab itu bila berdekatan akan menyebabkan gangguan kesehatan pada penghuni yang tidur di kamar tersebut. Perbaikannya adalah dengan memindahkan ranjang atau memindahkan kompor. Balok menonjol di atas sandaran kepala menghasilkan tekanan pada kepala orang yang tidur. Dan ini menyebabkan gangguan seperti tidur yang kurang nyenyak dan lama kelamaan berdampak pada sakit kepala atau mudah mengalami migrain. Perbaikannya adalah dengan memutar posisi ranjang pada tempat yang tidak berada di bawah balok yang menonjol. Hal yang sama bisa terjadi apabila terdapat lemari gantung di atas ranjang. Lemari gantung menciptakan suatu tekanan seperti halnya balok yang menonjol. Oleh sebab itu, hindarilah model desain ini sekalipun terlihat indah secara estetika. Kasus lain yang lebih parah adalah balok menonjol secara vertikal dan memotong ranjang seolah-olah menjadi dua. Hal ini bisa berpengaruh kurang baik pada hubungan pernikahan. Pasangan yang tidur di bawahnya secara tidak sadar akan pindah dari tengah ranjang untuk menghindari tekanan tak terlihat yang diciptakan oleh balok sehingga memisahkan mereka satu sama lain. Hal seperti ini tentu saja tidak kondusif bagi bahtera rumah tangga. Posisi ranjang dan kompor tidak boleh tepat berada di atas-bawah atau depan-belakang. Oleh sebab itu, letak ranjang yang persis di atas kompor sama dengan tidur di atas wadah yang panas. Secara psikologis, ini bisa membuat penghuni yang tidur di kamar tersebut mudah tersinggung tanpa alasan yang logis. Ranjang tidak boleh berada pada tempat yang ada gerakan di bawahnya karena ini mempengaruhi stabilitas dan kualitas tidur. Oleh sebab itu, ranjang yang ditempatkan di balkon yang menggantung menunjukkan tanda ketidakstabilan karena tidak ada dukungan atau fondasi yang padat di bawah ranjang. Dalam hal ini, pernikahan bisa goyah. Perbaikannya adalah dengan memindahkan posisi ranjang agar tidak berada pada area balok yang menggantung tersebut. Namun, apabila terdapat pilar yang berpijak di lantai dasar menopang bagian yang menggantung yang berisi ranjang, maka bagian ini tidak dianggap sebagai balkon yang menggantung. Rumah tipe basement atau semi-basement tidak disarankan untuk memiliki kamar tidur penghuni utama di lantai bawah tanah karena ruang bawah tanah bersifat Yin atau diam dan bersifat lembap sehingga aliran energi dan cahaya tidak bisa meresap masuk seluruhnya. Oleh sebab itu, ruangan ini lebih cocok digunakan untuk garasi atau ruang gudang. Tidak dianjurkan untuk memposisikan pintu masuk ruangan kamar tidur yang membuka segaris lurus ke arah pintu utama depankarena hal ini akan mempengaruhi psikologis yang muncul dalam penghuni di kamar tersebut, yaitu dorongan menuju kamar tidur begitu mereka sampai di rumah. Jika kamar tidur tersebut merupakan kamar tidur utama pasangan suami istri, maka kesehatan pasangan akan terpengaruh secara asmara. Secara tidak langsung, ini menyatakan pasangan tersebut akan melakukan kegiatan di kamar tidur sehingga mengganggu kesehatan mereka dalam hal stamina dan kemampuan mereka untuk menjalankan kewajiban lainnya. Solusi yang bisa dilakukan adalah dengan memindahkan pintu kamar tidur agar digeser sedikit ke kanan atau ke kiri selama tidak segaris lurus dengan posisi pintu utama depan. Hindari meletakkan ranjang persis di depan lemari. Hal ini akan menurunkan psikologis kita saat bangun tidur dan dapat menurunkan mood di pagi hari. Tempat tidur sebaiknya diletakkan di sudut yang berlawanan secara diagonal dengan jalan masuk kamar tidur sehingga dapat memberi pandangan yang luas sekaligus memungkinkan penghuni mengetahui siapa yang masuk. Jika tidak, penghuni akan mudah cemas dan resah. Keresahan penghuni bisa berpengaruh pada hubungan pribadi dan pekerjaan akibatnya energi penghuni menjadi tidak seimbang dan dapat menimbulkan problem kesehatan dan kepribadian.

b. Ruang Dapur/ Ruang MakanDalam Feng Shui, dapur merupakan faktor penting yang mempengaruhi keberuntungan keluarga karena dapur adalah tempat makanan yang kita masak berada. Jika bentuk tata ruangan dapur salah, maka akan menimbulkan energi negatif yang akan mempengaruhi makanan yang kita makan. Oleh karena itu, dapur adalah tempat dimana keberuntungan keluarga khususnya dalam hal kesehatan berada. Prinsip pengaturan dapur berdasarkan Feng Shui yaitu untuk mengatur elemenapi danair karena kedua elemen tersebut sifatnya berlawanan. Api mempunyai sifat yang berlainan dengan air sehingga tidak boleh disatukan. Hal yang perlu diperhatikan yaitu : Posisi kompor sering juga diasosiasikan dengan kekayaan seseorang, dan tidak disarankan mempunyai kompor yang terlihat dari pintu utama depan, karena bila pintu utama depan membuka ke arah kompor, maka energi Qi yang datang dari luar akan memukul kompor sehingga merusak kestabilan atau keberuntungan seseorang. Kasus yang lebih buruk adalah bila ada 2 pintu atau lebih yang sejajar dengan kompor. Karena setiap pintu bertindak sebagai pompa yang menarik masuk sebuah energi Qi, dan 2 pintu atau lebih yang diletakkan secara berurutan sama seperti 2 pompa yang dirangkaikan secara berseri sehingga menghasilkan tekanan yang cukup kuat. Dalam mencapai kemakmuran, seseorang memerlukan dukungan dari orang lain. Kompor yang tanpa sandaran atau pendukung berarti tidak memiliki teman penolong atau Gui Ren dalam bisnis. Jendela dalam Feng Shui dianggap kosong, oleh sebab itu kompor yang berada di depan jendela dianggap tidak memberi dukungan dan hal ini bisa berakibat nyata pada kehidupan bisnis seseorang. Kasus yang lebih buruk yaitu ketika di belakang kompor tidak hanya terdapat jendela namun adanya tangki air yang segaris lurus dengan posisi kompor tersebut. Dalam Feng Shui, posisi air (tangki air) yang berhadapan dengan posisi api (kompor) kita sebut dengan Shui Huo Xiang Chong dan dapat mempengaruhi keharmonisan keluarga, khususnya antara suami dan istri. Kasus yang sama juga terjadi ketika, posisi kompor yang saling berseberangan dengan posisi keran air. Energi Qi air dari keran dan energi Qi api dari kompor adalah 2 unsur yang berbeda dan saling bertentangan. Energi yang bertentangan ini bisa mempengaruhi kesehatan penghuni khususnya dalam emosi atau temperamen seseorang yang sering menggunakan (untuk memasak) kompor ini. Jika istri yang sering menggunakannya, maka dapat mempengaruhi temperamen dia yang labil dan berpengaruh pada pertengkaran yang terjadi tentang hal-hal kecil. Dan ini bisa mempengaruhi keharmonisan keluarga dalam jangka panjang. Jika posisi keran air tersebut kurang dari 1 meter maka bisa menimbulkan akibat yang sama namun jika posisinya lebih dari 1 meter maka tidak perlu dikhawatirkan. Namun bila posisi di seberang kompor hanyalah kulkas ataupun mesin cuci, maka hal ini tidak akan mempengaruhi apa-apa pada kehidupan karena ini hanyalah sebuah mitos yang berkembang dalam masyarakat untuk melarangnya. Kasus yang sering terjadi adalah ketika di belakang kompor persis adalah posisi bak air, wastafel, ataupun urinor yang pipa sanitasinya melewati posisi belakang kompor. Ini juga disebut dengan Shui Huo Xiang Chong atau 2 unsur api dan air saling bertentangan. Namun, apabila posisi bak air, wastafel, maupun urinor tersebut berada di posisi sebaliknya dan/atau posisi pipa sanitasi tidak melewati posisi di belakang kompor maka hal ini tidak perlu dikhawatirkan. Posisi pipa saluran air sanitasi yang melewati bawah kompor tidak bagus. Pada Feng Shui garis vertikal antara atas dan bawah dari sebuah objek yang penting (dalam hal ini adalah kompor) tidak boleh ada pelanggaran. Oleh sebab itu, sekalipun posisi pipa saluran terpendam di bawah lantai namun bila berada di bawah kompor juga dianggap merusak keberuntungan keluarga, mengingat posisi pipa air ini bertentangan dengan unsur api yang dibawa oleh kompor. Kasus yang lain adalah ketika terdapat balok menonjol berada di atas kompor. Balok yang menonjol dapat menyebabkan tekanan energi Qi di sekitar balok menjadi fluktuatif atau tidak stabil dan ini dianalogikan seperti menghambat pertumbuhan keberuntungan keluarga. Solusi yang bisa diberikan adalah: Memindahkan posisi kompor Menurunkan langit-langit balok menonjol agar tertutup Memasang cermin di bawah balok karena cermin membiarkan energi melewatinya (cermin adalah pemantul spektrum cahaya). Tekanan pada kompor bisa dinetralkan. Hindarilah menempatkan dapur atau kompor di sektor tengah ruangan rumah. Karena bagian tengah rumah mewakili jantung atau pusat keutuhan keluarga dan dengan menempatkan dapur maupun kompor di sektor tengah rumah maka hal ini seperti merusak keharmonisan penghuni atau secara kesehatan mudah menimbulkan penyakit dibagian jantung. Hindarilah juga meletakkan kompor yang segaris lurus dengan posisi pintu masuk ruang dapur, mengingat energi Qi ketika memasuki ruangan mudah mengenai bagian kompor terlebih dahulu. Apabila kompor tersebut adalah kompor permanen, maka satu-satunya solusi adalah dengan sering menutup pintu dapur tersebut. Jangan menaruh kompor di sebelah tempat cuci piring (tabrakan antara elemen api dan air). Letak kompor memang sebaiknya dijauhkan dari tempat cuci piring karena air untuk mencuci piring dapat mematikan nyala api. Letakkan lampu yang terang di sekeliling dapur untuk menghindari sudutsudut gelap. Hindari sarapan di dapur karena terlalu banyak energi Yang.Sarapan sebaiknya jangan dilakukan di dalam dapur, karena biasanya pagi hari barangbarang kotor dan sisa makanan masih berserakan disekitar dapur.Secara psikologis, hal ini dapat menurunkan semangat untuk melakukan aktivitas. Hindari pintu belakang yang segaris dengan pintu dapur. Letakkan pintu kulkas tidak menghadap pintu dapur. Dapur harus memiliki penghawaan yang baik sehingga napas naga dapat mengalir dengan baik. Hal ini dimaksudkan agar qi bebas bergerak dan mendatangkan keberuntungan. Posisi conggokan kuali harus mengarah ke dalam. Apabila posisi conggokan kuali ke luar, hal ini akan mengakibatkan rezeki dan keberuntungan akan terbuang ke luar. Posisi kompor juga harus diperhatikan. Penerangan dapur juga harus cukup baik. Penerangan dapur yang kurang cukup akan mengakibatkan sumber rezeki pun terhambat dan semua tidak jelas, terutama pada hal-hal yang bersifat positif. Posisi ruang makan sebaiknya tidak lebih rendah jika dibandingkan dengan posisi ruang tamu. Bentuk meja makan yang dianggap paling bagus adalah bundar, oval atau segi delapan. Jika meja makan kita terlanjur berbentuk persegi atau memanjang, usahakan agar tiap sudut meja tersebut berbentuk agak membundar. Gantungkan sebuah cermin besar dalam ruang makan. Ruang makan adalah salah satu ruangan dalam sebuah rumah yang dianggap paling bagus untuk meletakkan cermin karena secara simbolis cermin dianggap dapat menggandakan jumlah makanan yang tersaji di atas meja makan. Jangan meletakkan terlalu banyak furniture di dalam ruang makan sehingga membuat orang-orang yang sedang duduk menghadap meja makan merasa sesak dengan benda-benda furniture tersebut. Hal ini juga dapat mencegah munculnya kesan tidak rapi pada sebuah ruangan. Semakin sederhana, sebuah ruangan akan terlihat lebih baik. Meskipun hidup sendirian, kita harus memiliki setidaknya tiga buah kursi pada meja makan kita. Setiap kali menyantap hidangan makan, usahakan untuk tidak senantiasa duduk pada posisi yang sama. Jika semua kursi telah dipergunakan maka hal tersebut akan dapat mendorong banyak tamu untuk datang dan mengunjungi tempat Anda.

c. Ruang Tamu / Ruang KeluargaDalam feng shui, pintu utama merupakan pintu terpenting suatu bangunan. Pintu utama umumnya terletak di ruang tamu. Pintu utama yang ditempatkan sembarangan akan merusak hoki. Salah satu yang hal yang perlu diperhatikan adalah posisi pintu utama tidak boleh segaris dengan pintu belakang. Hal ini akan mengakibatkan keberuntungan tidak akan mampir ke penghuni bangunan, melainkan akan langsung keluar melalui pintu belakang. Akibatnya, penghuni sulit untuk mendapatkan keuntungan materi karena mengalir ke luar begitu saja seperti udara yang mengalir di dalam bangunan tanpa ada halangan. Solusinya adalah dengan cara menempatkan dinding pembatas maupun lemari penghalang di antara kedua pintu.Hal yang perlu diperhatikan yaitu : Bentuk ruang keluarga yang baik adalah empat persegi panjang. Bentuk-bentuk ruangan yang tidak beraturan seperti bentuk L, segi lima, dan sebagainya membuat energi Chi atau Qi yang mengalir kurang berfungsi dengan baik. Idealnya, ruang keluarga terhubung dengan ruang luar sehingga ventilasi udara bisa berjalan dengan baik. Bisa saja dibuat jendela dan pintu yang cukup lebar sehingga pencahayaan alami juga bisa didapatkan dengan baik. Ruang keluarga yang kurang baik terjepit oleh semua ruangan, tidak ada udara luar yang bisa masuk sama sekali. Letakkan foto keluarga agar setiap anggota keluarga merasa sangat penting peranan dalam keluarga. Hal ini juga merupakan kebanggaan karena memperlihatkan keintiman. Jika terletak setelah pintu masuk rumah; jangan letakkan cermin pada ruang keluarga ini. Jika memungkinkan, posisi ruang keluarga diletakkan lebih rendah dari lantai ruang makan. Jangan meletakkan foto atau lukisan binatang yang menyeramkan. Perhatikan adanya sudut siku tembok yang menusuk ke ruang keluarga. Jika ada, sebaiknya diatasi dengan meletakkan tanaman yang menghalangi siku runcing tersebut. Posisi yang paling dianjurkan untuk membangun ruang tamu adalah posisi menyilang dari pintu utama rumah. Posisi ini adalah posisi yang terbaik bagi seorang kepala rumah tangga, sehingga diharapkan dia dapat mengendalikan kehidupan rumah tangga dengan baik. Wilayah yang suram pada sebuah ruang tamu akan dapat memberikan efek yang kurang bagus pada wilayah-wilayah kehidupan yang ditunjukkan oleh aspirasi Pa-Kua. Jika perlu, gunakan lampu meja atau lampu bawah untuk lebih menyebarkan cahaya ke seluruh penjuru ruang tamu. Tempatkan furniture pada bagian-bagian ruang tamu secara berimbang. Jika terlalu menumpuk furniture pada salah satu sisi ruang tamu maka ruang tamu tersebut akan terlihat tidak seimbang dan bagian tersebut akan cenderung terlihat terbebani dan sempit. Tatalah furniture dalam ruang tamu tersebut dengan sedemikian rupa sehingga setiap orang dapat bergerak dengan bebas dalam ruangan tersebut tanpa merasakan adanya berbagai gangguan. Bagian belakang kursi atau sofa pada ruang tamu sebaiknya tidak menghadap ke arah pintu masuk ruang tamu karena setiap orang yang duduk pada kursi atau sofa yang membelakangi pintu tersebut akan merasa tidak aman dan kurang mendapat dukungan. Sebuah ruang tamu seharusnya terasa nyaman dan ramah. Hal ini dapat diwujudkan dengan bantuan penempatan sofa dan kursi tamu yang nyaman, pencahayaan yang cukup dan berbagai gambar serta hiasan yang menarik untuk dilihat yang ditempatkan pada ruang tamu tersebut.

2.3.2. Variabel TerikatVariabel terikat dalam penelitian ini yaitu berupa ruang hunian yang ada dalam rumah toko bergaya modern minimalis yaitu ruang tamu/keluarga, dapur/ruang makan dan kamar tidur yang akan dikaji menurut ilmu arsitektur (Francis D.K. Ching, 2011).2.3.2.1. Ruang Tamu/ Ruang KeluargaRuang tamu adalah tempat untuk menerima tamu sekaligus untuk berkomunikasi dengan orang luar. Ruang tamu dari segi desain sebaiknya berada dekat dengan pintu masuk (di bagian depan bangunan) agar memudahkan sirkulasi tamu yang datang dapat langsung duduk dan menjadi ruangan pertama yang dimasuki. Dimensi kursi atau sofa ruang tamu juga harus disesuaikan dengan ukuran ruang. Ruang tamu menurut pandangan arsitektur letaknya dijauhkan dari kamar tidur untuk melindungi privasi penghuni, namun dekat dengan dapur dan ruang makan untuk memudahkan melayani tamu. Penempatan pintu utama segaris dengan pintu masuk dapat saja terjadi, terutama pada bangunan kecil maupun sederhana. Adapun kelemahan dari bangunan yang memiliki pintu utama segaris dengan pintu belakang adalah sirkulasi udara di dalam bangunan tidak maksimal jika masih mengandalkan penghawaan alami untuk menyejukkan ruang dalam.Penggunaan dinding pembatas berguna untuk membatasi arah pandang tamu sehingga kegiatan dalam ruang tidak terlihat oleh tamu.

2.3.2.2. Dapur/ Ruang MakanDapur adalah suatu tempat di dalam rumah dimana seseorang melakukan aktivitas mengolah dan menyediakan bahan makanan. Terdapat dua jenis dapur, yaitu dapur kotor dan dapur bersih. Dapur kotor terdiri dari sisa aktivitas pengolahan bahan makanan mentah menjadi makanan jadi, sedangkan dapur bersih adalah dapur yang telah disediakan makanan maupun minuman siap saji. Aktivitas dapur menciptakan area kotor sehingga diperlukan suatu upaya agar keberadaan dapur tidak mengganggu pandangan penghuni maupun tamu. Oleh karena itu, tata letak dapur sebaiknya tersembunyi dan mendapat penghawaan udara luar yang baik.Dapur memerlukan penghawaan alami berupa bukaan jendela atau ventilasi yang cukup untuk mengeluarkan asap maupun bau. Jika penghawaan buatan dianggap tidak cukup, dapat dipasangkan alat penyedot seperti exhauster. Penerangan di dapur diperlukan agar aktivitas di dapur dapat berjalan dengan baik.Posisi dapur dalam layout bangunan tidak boleh bersebelahan atau berhadapan dengan kamar tidur, kamar mandi dan tangga (Dian, 2011). Posisi dapur yang bersebelahan dengan kamar mandi kurang menguntungkan, khususnya terkait dengan faktor higienis. Dalam ilmu desain, perencanaan dapur mengikuti prinsip segitiga yaitu 3 fungsi utama dapur (penyimpanan, persiapan dan memasak). Prinsip ini menekankan agar antara ketiga fungsi tersebut (kulkas, sink dan kompor) tidak saling menghalangi namun juga jaraknya tidak terlalu jauh. Penempatan sink dan kompor pada sisi sejajar menyebabkan terlalu dekatnya jarak area membersihkan dan area memasak makanan. Penempatan area kerja dalam dapur yang efektif adalah jarak antar ketiga area harus proporsional sehingga tidak mengganggu segitiga kerja. Bentuk penataan ruang dapur ada bermacam-macam yaitu : bentuk segaris dimana ketiga fungsi ditempatkan segaris pada satu dinding, bentuk dapur ditata pada dua dinding yang saling berhadapan atau pada satu sisi dinding dan area tengah ruang, bentuk L yaitu menempati 2 dinding yang berpotongan di sudut, bentuk U yang menempati 3 dinding dan bentuk dapur dengan island (meja tengah) yang dapat berfungsi sebagai meja kerja atau kompor. Dari sisi desain posisi kompor tepat di sebelah jendela dapat mengganggu kualitas udara yang masuk ke dalam dan menyebabkan terganggunya sirkulasi udara yang baik dalam ruang.

2.3.2.3. Kamar TidurDari sisi desain, kamar tidur adalah tempat untuk melepas penat dan lelah sehingga penataannya akan menentukan kualitas istirahat seseorang. Ketika privasi visual dibutuhkan pada ruang tidur, bukaan pintu harus menghindari pandangan langsung dengan zona privasi (Ching, 2011).Pintu yang saling berhadapan tidak memengaruhi aktivitas atau kegiatan di dalam suatu bangunan. Namun, ada beberapa hal yang harus di perhatikan, antara lain sebagai berikut.a) Ruang gerak menjadi tidak leluasa jika jarak antarpintu kurang besar.b) Apabila posisi pintu berhadapan dan tidak simetris, baik bentuk maupun besarannya, hal itu akan mengurangi estetika ruangan.

49