30
6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai Salah Satu Konteks Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi Komunikasi atau dalam bahasa inggris dikenal dengan communication yang juga berasal dari bahasa latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang memiliki makna yang sama. Seperti yang diungkapakn oleh Hafied Cangara, komunikasi berpangkal pada perkataan Latin communis yang artinya membuat kebersamaan atau membangun kerbersamaan antara dua orang atau lebih. Secara terminologi, para ahli komunikasi memberikan beberapa pengertian komunikasi menurut sudut pandang dan pendapat mereka masing-masing, salah satunya: Danil Vardiansyah mengemukakan beberapa definisi komunikasi secara istilah yang dikemukakan oleh para ahli 1 : 1. Jenis & Kelly menyebutkan “Komunikasi adalah suatu proses melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus (biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau membentuk perilaku orang lainnya (khalayak)” 2. Berelson & Stainer “Komunikasi adalah suatuproses penyampaian informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Melalui 1 Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Cet. II (Jakarta: PT. Indeks, 2008), hlm. 25-26

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai Salah Satu Konteks Komunikasi

2.1.1 Pengertian Komunikasi

Komunikasi atau dalam bahasa inggris dikenal dengan

communication yang juga berasal dari bahasa latin communicatio, dan

bersumber dari kata communis yang memiliki makna yang sama.

Seperti yang diungkapakn oleh Hafied Cangara, komunikasi berpangkal

pada perkataan Latin communis yang artinya membuat kebersamaan

atau membangun kerbersamaan antara dua orang atau lebih.

Secara terminologi, para ahli komunikasi memberikan beberapa

pengertian komunikasi menurut sudut pandang dan pendapat mereka

masing-masing, salah satunya: Danil Vardiansyah mengemukakan

beberapa definisi komunikasi secara istilah yang dikemukakan oleh

para ahli1:

1. Jenis & Kelly menyebutkan “Komunikasi adalah suatu proses

melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus

(biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau

membentuk perilaku orang lainnya (khalayak)”

2. Berelson & Stainer “Komunikasi adalah suatuproses penyampaian

informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Melalui

1 Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Cet. II (Jakarta: PT. Indeks, 2008), hlm. 25-26

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

7

penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar,

angka-angka, dan lain-lain”

3. Gode “Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari

yang semula yang dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang)

menjadi dimiliki dua orang atau lebih”

4. Brandlun “Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan

untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif,

mempertahankan atau memperkuat ego”

5. Resuch “Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan

satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan”

6. Weaver “Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran

seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lain.

Selain itu juga menurut Deddy Mulyana, komunikasi

didefinisikan secara istilah yang juga dikemukakan oleh beberapa para

ahli, yaitu2:

1. Theodore M.Newcomb, “Komunikasi merupakan setiap tindakan

komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri

dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima.”

2. Carl.I.Hovland, “Komunikasi adalah proses yang memungkinkan

seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya

lambang-lambang verbal) untuk mengubah prilaku orang lain

(komunikate).”

2 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Cet. XIV (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.

68-69

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

8

3. Gerald R.Miller, “Komunikasi terjadi ketika suatu sumber

menyampaikan suatu pesan suatu penerima dengan niat yang

disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.”

4. Everett M.Rogers, “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide

dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan

maksud untuk merubah tingkah laku mereka.”

5. Raymond S.Ross, “Komunikasi (internasional) adalah suatu proses

menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian

rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau

respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan

komunikator.”

6. Mary B. Cassata dan Molefi K. Asante, “(Komunikasi adalah)

transmisi informasi dengan tujuan mempengaruhi khalayak”

7. Harold Laswell, “(cara yang baik untuk menggambarkan

komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan

berikut) Who says what and with channel to whom with what

effect? atau siapa yang mengatakan apa dengan saluran apa kepada

siapa dengan pengaruh bagaimana.

Suatu definisi yang dibuat oleh sekelompok sarjana komunikasi

yang menghususkan diri pada studi komunikasi antar manusia (human

communication) mengungkapkan bahwa: komunikasi merupakan suatu

stransaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur

lingkungannya, dengan (1) membangun hubungan antar sesama

manusia, (2) melewati pertukaran informasi, (3) untuk menguatkan

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

9

sikap dan tingkah laku orang lain, serta (4) berusaha mengubah sikap

dan tingkah laku tersebut3.

Mengetahui berbagai macam definisi komunikasi yang diberikan

oleh para ahli sangatlah beragam tergantung atas pendekatan yang

digunakan dalam menelaah pengertian komunikasi itu sendri.

Meskipun demikian dari berbagai macam definisi yang telah

diungkapkan oleh para ahli dapat disimpulkan, bahwa komunikasi

secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan

baik verbal maupun non verbal yang di dalamnya mengandung arti atau

maksud tertentu atau lebih tepatnya penyampaian informasi atau

gagasan dari individu satu ke individu lain baik berupa pikiran atau

perasaan-perasaan melaui sarana tertentu.

2.1.2 Macam-Macam Konteks Komunikasi

Susanto mengungkapakan bahwa terdapat lima konteks

komunikasi, diantaranya: komunikasi intrapersonal (intrapersonal

communication), komunikasi antar personal (interpersonal

communication), komunikasi kelompok (group communication),

komunikasi organisasi (organizational communication) dan komunikasi

maassa (mass communication)4.

1. Komunikasi Intrapersonal (Intrapersonal Communication)

Komunikasi intrapersonalpada umumnya merupakan suatu

proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Komunikasi ini

3 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Cet. XII, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011), hlm. 18-19

4 Eko Harry Susanto, Komunikasi Manusia Esensi dan Aplikasi dalam Dinamika Sosial Ekonomi Politik, Edisi. I,

(Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010), hlm. 6-12

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

10

umumnya membahas mengenai proses pemahaman, ingatan, dan

interpretasi terhdapa simbol yang ditangkap melalui panca indra.

Lebih jelasnya dapat dikatakan bahawa komunikasi ini merupakan

komunikasi yang terjadi terhadap diri sendiri, yang dilakukan dengan

sengaja atau tidak sengaja.

2. Komunikasi Interpersonal (Interpersonal Communication)

Komunikasi interpersonal atau yang lebih dikenal dengan

komunikasi antar pribadi merupakan suatu proses dimana orang

menciptakan dan mengelola hubungan mereka, melaksanakan

tanggung jawab secara timbal balik dalam penciptaan makna.

Komunikasi antar pribadi merupakan rangkaian sistematis perilaku

yang bertujuan dan yang terjadi dari waktu ke waktu dan berulang5.

Komunikasi perorangan dalam hal ini bersifat pribadi, baik secara

langsung atau pun langsung melalui medium. Contoh percakapan

tatap muka, melalui telepon, atau surat menyurat.

Komunikasi tersebut banyak membahas mengenai bagaimana

suatu hubungan dimulai, dipertahankan atau malah mengalami

kemunduran. Sub pembahasan dalam komunikasi interpersonal,

meliputi, keluarga, pertemanan, pernikahan, hubungan kerja dan

berbagai relasi lainnya.

Richard L Weaver memberikan karakteristik dalam

komunikasi interpersonal yaitu: melibatkan paling sedikit dua orang,

adanya umpan balik atau feed back, tidak harus bertatap muka, tidak

5 Muhammad Budyatna dan Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi Antarpribadi, Cet. I, Edisi. I, (Jakarta:

Kencana, 2011), hlm. 14

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

11

harus memiliki yujuan, mengahsilkan beberapa pengatruh atau

effect. Tidak harus melibatkan atau menggunakan kata-kata,

dipengaruhi oleh konteks6.

3. Komunikasi Kelompok (Group Communication)

Komunikasi kelompok menitik beratkan pembahasan pada

interaksi diantara orang dalam suatu kelompok kecil, yang terdiri

dari beberapa orang yang bekerja untuk mencapai tujuan bersama.

Ada perbedaan pendapat mengenai jumlah orang dalam kelompok

kecil, misalnya ada yang berpendapat bahwa maksimal lima sampai

tujuh orang, tetapi semuanya sepakat bahwa kelompok kecil minimal

harus terdiri dari tiga orang. Komunikasi kelompok berkisar pada

dinamika kelompok, efisiensi dan efektivitas penyampaian informasi

dalam suatu kelompok, pola atau bentuk interaksi, serta pembuatan

keputusan dalam kelompok yang dikenal juga dengan kohesif yaitu

sebuah rasa kebersamaan dalam kelompok sebagai proses dari

berbagai sudut pandang untuk mnegatasi berbagai permasalahan.

4. Komunikasi Organisasi (Organizational Communication)

Komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan

berbagai macam pesan organisasi di dalam kelompok formal amupun

informal dari suatu organisasi7. Komunikasi organisasi melibatkan

komunikasi formal, informal dan interpersonal maupun juga

komunikasi kelompok. Pembahasan dipusatkan kepada struktur dan

6 Ibid, hlm. 15-18

7 Khomsahrial Romli, Komunikasi Organisasi Lengkap, Cet. I, Edisi. I, (jakarta: Grasindo, 2011), hlm. 2

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

12

fungsi organisasi, hubungan antar manusia, komunikasi dan proses

pengorganisasian serta budaya organisasi.

Terdapat tiga fungsi umum komunikasi organisasi, yaitu, (1)

produksi dan pengaturan, (2) pembaharuan (innovation) dan (3)

sosialisasi dan pemeliharaan (socialization and maintenance). dari

fungsi tersebut pada dasarnya komunikasi memiliki eksistensi yang

sangat kuat terhadap dinamika organisasi. Dengan kata lain,

komunikasi merupakan faktor tama yang berperan dalam

perkembangan atau kemunduran organisasi.

Mengenai Organisasi, salah satu deinisi mengatakan bahwa

organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individu yang

melewati suatu struktur ke organisasian (hirarki) dan pembagian

posisi jabatan, untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

Pengertian komunikasi organisasi dalam buku yang berjudul

“Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja

Perusahaan” yaitu perilaku keorganisasian yang terjadi dan

berlangsung serta bagaimana mereka yang terlibat dalam suatu

oragnisasi tersebut berpartisipasi melakukan transaksi dan memberi

makna atas apa yang sedang terjadi8.

8 R. Wayne Pace & Don F Faules, Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 33

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

13

5. Komunikasi Massa (Mass Communication)

Komunikasi massa merupakan suatu proses penciptaan makna

yang sama antara media massa dengan komunikannya9. Proses

komunikasi massa melibatkan aspek komunikasi intrapersonal,

komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok dan komunikasi

organisasi.

2.1.3 Komunikasi Organisasi dan Prosesnya

Unsur-unsur tersebut menyebutkan bahwa kegiatan komunikasi

organisasi terjadi dalam batas-batas yang jelas dan sesuai dengan

pencapaian tujuan organisasinya. James L.Gibson (1997:437-439)

menjelaskan melalui cara mengimplementasikan unsur-unsur yang ada

dalam proses komunikasi tersebut ke dalam kegiatan

organisasi/perusahaan, yaitu :

1. Komunikator dalam konteks organisasi/perusahaan adalah seorang

karyawan atau anggota organisasi perusahaan dengan gagasan,

maksud, informasi dan bertujuan mengadakan komunikasi.

2. Membuat sandi atau menyandi (encoding) dilakukan oleh

komunikator, dengan menerjemahkan gagasan komunikator ke

dalam serangkaian tanda/simbol komunikasi yang sistematis.

Bentuk utama dari sandi adalah Bahasa, informasi akunting,

laporan penjualan dan data computer. Fungsi dari pembuatan sandi

adalah memberi bentuk tertentu untuk menyatakan gagasan dan

maksud sebagai sebuah pesan.

9 Stanley J. Baran, Introducing To Mass Communication Media Literacy and Culture, Edition. 5 (New York:

McGraw-Hill, 2009), hlm. 6

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

14

3. Pesan (message) merupakan hasil dari proses pembuatan sandi.

Gagasan/ide oleh komunikator dinyatakan dalam bentuk pesan

dapat bersifat lisan atau tulisan. Dalam kegiatan

organisasi/perusahaan, para manajer memunyai berbagai macam

maksud untuk berkomunikasi agar gagasan/ide mereka dapat saling

dimengerti, diterima bahkan menghasilkan tindakan. Jadi pesan

adalah apa yang diharapkan oleh komunikator untuk disampaikan

kepada penerima pesan.

4. Media adalah alat untuk menyampaikan pesan.

Organisasi/perusahaan memberi informasi kepada anggotanya

dengan beraneka macam cara, termasuk tatap muka, telepon,

pertemuan kelompok, computer, memo, pernyataan kebijakan,

sistem imbalan, jadwal produksi, dan ramalan penjualan.

5. Menguraikan sandi kepenerima (decoding–receiver). Menguraikan

sandi (decoding) merupakan istilah teknis bagi proses pikiran

penerima. Penerima menafsirkan (menguraikan sandi) pesan

menurut pengalaman sendiri sebelumnya (field of experiences) dan

menurut kerangka referensinya (frame of references). Jika uraian

sandi dari pesan tersbeut lebih mendekati maksud yang diinginkan

oleh komunikator, komunikasi akan lebih efektif. Ini menekankan

pentingnya komunikasi agar “berorientasi pada penerima”.

6. Umpan balik (feedback). Pada komunikasi satu arah tidak

memungkinkan pemberian umpan balik dari penerima kedada

komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi)

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

15

antara pesan yang dimaksudkan dan pesan yang diterima dapat

terjadi. Sedangkan pada komunikasi dua arah (timbal balik) terjadi

proses umpan balik dari penerima kepada komunikator dalam suatu

komunikasi. Dalam pengelolaan organisasi/perusahaan, kegiatan

komunikasi terjadi antara manajer dengan bawahannya atau

sebaliknya, dan umpan balik dapat berlangsung secara langsung

maupun tidak langsung, misalnya produktivitas kerja menurun,

kualitas produks menurun, atau terjadi konflik antar unit.

7. Kegaduhan (noise), merupakan faktor-faktor yang mengganggu

proses komunikasi. Faktor-faktor ini dapat muncul melalui masing-

masing unsur komunikasi. Misalnya, seorang manajer sedang

terdesak waktu sehingga melakukan kegiatan komunikasi dengan

sangat tergesa-gesa sehingga informasi menjadi tidak lengkap, dan

menimbulkan salah pengertian atau miss communication bagi

bawahannya.

Begitu pula komunikasi yang tercipta dalam suatu komunikasi

organisasi. Dalam penerapanya, alur komunikasi dapat dilihat dari dua

arah, yaitu:

1. Komunikasi Vertikal

Dalam Komunikasi vertikal dapat dipisah menjadi 2 arah,

komunikasi ke atas dan ke bawah10

.

10

Stephen P. Robbins, Prinsip-Prinsip Perilakuk Organisasi Edisi Kelima, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1999),

hlm. 148

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

16

a. Komunikasi ke atas (Upward Communication)

Suatu organisasi yang bisa dikatakan efektif membutuhkan

komunikasi ke atas sama banyaknya dengan komunikasi yang

dilakukan ke bawah. Dalam keadaan seperti ini, komunikator

berada pada tingkat yang lebih rendah dalam suatu hirarki

organisasi dari si penerima. Beberapa komunikasi bentuk keatas

melibatkan pemberian saran, pertemuan anggota, dan protes

terhadap prosedur kerja yang berlaku. Ketika komunikasi atas

tidak muncul, sering kali orang mencoba mencari jalan untuk

menciptakan jalur keatasnya sendiri ke atas yang dimana itu tidak

formal.

b. Komunikasi ke bawah (Downward Communication)

Proses dimana komunikasi yang sedang berlangsung dari

tingkat tertentu dalam suatu organisasi ke tingkat yang lebih

rendah. Ketika membayangkan para atasan (Direktur, Manager)

berkomunikasi dengan bawahannya, komunikasi dengan arah ke

bawah adalah polah yang umum diperkirakan. Pola tersebut

biasanya digunakan oleh pemimpin untuk mencapai tujuannya.

Seperti untuk memberikan pengarahan kerja, memberitahu suatu

peraturan dan prosedur yang berlaku kepada bawahannya,

menentukan masalah yang perlu diperhatikan. Tetapi komunikasi

dalam bentuk seperti ini tidak selalu diungkap kan secara lisan

atau bertatap muka. Memo ataupun surat yang dikirimkan dari

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

17

atas ke bawah juga merupakan salah satu arus komunikasi ke

bawah.

2. Komunikasi Horizontal

Menurut Muh Arni maksud dari komunikasi horizontal ialah

pertukaran pesan diantara orang satu dengan yang lain yang

memiliki tingkatan yang sama dalam suatu organisasi.

Ketika Komunikasi Terjadi diantara nagoota kelompok kerja

atau sesama staff yang sederajat, maka secara umum akan disebut

dengan komunikasi lateral/horizontal. Tapi mengapa diperlukan

komunikasi horizontal? Jawabannya ialah bahwa sesungguhnya

komunikasi horizontal dapat menghemat waktu dan dapat

mempermudah koordinasi. Dalam beberapa kasus, komunikasi

horizontal bisa dikatakan secara formal. Sering kali komunikasi

horizontal secara informal dilakukan untuk memotong garis

wewenang vertikal dan dapat mempercepat dalam pengambilan

keputusan11

.

2.2 Komunikasi Organisasi Dalam Radio Siaran

2.2.1 Radio Siaran

Radio merupakan media massa elektronik tertua dan sangat

luwes. Selama kurang lebih satu abad keberadaanya, radio siaran telah

berhasil mengatasi persaingan keras dengan media lain, seperti bioskop,

rekaman kaset, televisi, electronic games dan personal casset players.

11

Stephen P. Robbins, Op.Cit, hal 149

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

18

Radio telah banyak beradaptasi dengan berbagai perubahan di dunia,

dengan mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan dan

melengkapi dengan media lainya. Keunggulan dari radio siaran adalah

dapat berada dimana saja, seperti di tempat tidur, di ruang keluarga, di

dapur, di dalam mobil, di kantor, di jalanan, di pantai, dan di berbagai

tempat lainnya. Sehingga radio bisa dibilang merupakan media yang

sangat efektif karena mampu memperoleh informasi dimana saja, kapan

saja, dan sedang melakukan apa saja12

.

Keunggulan radio sebagai medium pembelajaran dan informasi adalah

pada program pengembangan dan program informasinya. Keunggulan Radio

antara lain:

1. Radio mempengaruhi imajinasi pendengar.

Radio mampu melibatkan dan merangsang imajinasi, memiliki

dimensi waktu dan ruang serta ide yang disampaiakan oleh radio

dapat dikembangkan. Radio juga memiliki kemampuan untuk

mengilhami dan memotivasi. Semua kenggulan tersebut dapat

diperoleh dari hasil program radio yang efektif.

2. Radio merupakan alat penerima program dengan biaya murah.

Dengan sedikit biaya, radio berpotensi menjangkau tingkatan sosial

seluruh penduduk.

3. Radio mudah di bawa. Karena bentuknya kecil, radio merupakan

pesawat penerima siaran yang mudah di bawa kemana-mana.

12

Onong Uchjana Effendy, Radio siaran Teory dan Praktek (Bandung: Alumni, 1983)

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

19

4. Radio sebagai media hiburan. Salah satu media hiburan yang effektif

karena radio memiliki banyak program acara untuk

menghibur pendengar.

5. Radio menembus ruang dan waktu. Radio mampu mengatasi

hambatan geografis, jarak, waktu dan biaya (menembus ruang dan

waktu).

6. Radio mampu menjangkau masyarakat luas. Pendengar Radio tidak

harus pandai baca tulis, tidak mengenal umur maupun tingkatan

strata sosial.

Dari sekian banyak bentuk media massa yang ada, salah satunya

adalah radio. Dari zaman dulu hingga sekarang, media auditif (hanya

bisa didengar) tersebut tetap menjadi media yang merakyat, murah dan

populer. Sejarah membuktikan bahwa radio memegang peranan penting

pada masa lampau. Awal perang dunia II, radio memiliki tugas khusus

sebagai sarana propaganda. Bahkan toko dunia seperti Hittler

menggunakan radio untuk menyampaikan propagandannya. Radio

memiliki keutan yang besar, yang tidak dimiliki oleh media lain,

sehingga radio tidak ditinggalkan oleh penikmatnya13

, yaitu:

1. Bersifat langsung. Pendengar bisa langsung mendengarkan yang

disiarkan saat itu dan pada detik itu.

2. Cepat. Radio memiliki sifat yang cepat, dikarenakan menggunakan

ranah publik yakni frekuensi yang jangkauannya lebih luas.

13

Winarni, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Malang: UMM Press, 2003), hlm. 122-128

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

20

3. Tanpa Batas. Radio mempunyai karakter kekuatan dengan menjadi alat

informasinya gelombang elektromagnetik yan bisa diakses atau

didengarkan dimana dan kapan saja.

4. Murah. Radio cukup dengan sekali membangun stasiun siaran yang

bermodal rendah mampu dipakai bertahun-tahun, berbeda dengan

media lain yang membutuhkan dana besar dalam setiap penyampaian

informasi ataupun pesan.

5. Personal. Radio membuat pendengar merasa akrab dan dekat dengan

penyiar sebagai penyampai informasi.

2.2.2 Struktur Radio Siar

Dalam sauatu radio memliki struktur yang berbeda-beda dalam

menjalankan keorganisasiannya. Akan tetapi pada umumnya, menurut

Rahmawati dan Rusnandi (2011: 113) menjelaskan bahwa struktur

organisasi radio sebagai berikut:

Gambar 2.1 Struktru Organisasi Radio Pada Umumnya

Sumber: (Rahmawati dan Rusnandi, 2011: 113)

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

21

2.2.3 Komunikasi Di Dalam Radio Siaran

Proses komuniaksi diorganisasi/perusahaan adalah bagaimana

manajer (pimpinan organisasi) memunyai gagasan-gagasan besar untuk

memanfaatkan komunikasi organisasi; mulai dari penyusunan rencana,

mengorganisasikan seluruh kegiatan dengan dukungan sumber daya

manusia (SDM), fasilitas software atau hardware, mengarahkan,

mengawasi sampai dengan mengevaluasi seluruh kegiatan organisasi

tersebut, hingga tujuan organisasi/perusahaan tercapai.

Menurut Wahyudi yang dikutip dari buku Triantoro (2010), dari

aspek karakteristiknya, jenis siaran radio terbagi menjadi dua, yaitu:

1. Siaran karya artistik: Siaran yang diproduksi melalui pendekatan

artistic, yaitu proses produksi yang mengutamakan segi keindahan.

2. Siaran karya jurnalistik: Siaran yang diproduksi melalui pendekatan

jurnalistik, yaitu suatu proses produksi yang mengutamakan segi

kecepatan, termasuk dalam proses penyajian kepada khalayak.

Adapun perbedaan dari jenis siaran artistik dan jurnalistik sebagai

berikut:

Tabel 2.1 Karakteristik Jenis Siaran (Triartanto, 2010:144-145)

Karya Artistik Karya Jurnalistik

Sumber: Ide/gagasan Sumber: Permasalahan hangat

Mengutamakan keindahan Mengutamakan

kecepatan/aktualitas

Isi pesan bisa fiksi dan non fiksi Isi pesan harus factual

Penyajian tidak terikat waktu

(perencanaan)

Penyajian terikat waktu

Sasaran kepuasan pendengar Sasaran kepercayaan dan

kepuasan pendengar

Memenuhi rasa kagum/menghargai

seseorang

Memenuhi rasa ingin tahu

pendengar

Improvisasi tidak terbatas Improviasi terbatas

Isi pesan terikat pada kode moral Isi pesan terikat pada kode etik

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

22

Penggunaan bahasa bebas Menggunakan bahasa jurnalistik

Refleksi daya khayal kual Refleksi penyajian kuat

Isi pesan tentang realitas sosial Isi pesan menyerap

realitas/faktual

2.3 Manajemen Komunikasi Organisasi Dalam Kepenyiaran Radio

2.3.1 Pengertian Manajemen

Schoderbek, Cosier, Aplin mengutarakan definisi manajemen

sebagai: A process of achieving organizational goal through others

(Suatu proses untuk mencapai tujuan organisasi melalui pihak-pihak

lain)14

. Manajamen merupakan suatu proses yang berkaitan dengan

kegiatan kelompok yang berdasarkan atas tujuan yang jelas dan harus

dicapai dengan menggerakkan sumber-sumber tenaga manusia15

.

Pada definisi tersebut dapat diketahui bahwa manajemen

merupakan proses mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian,

pengarahan dan memberikan pengaruh, serta dilakukannya pengawasan.

2.3.2 Macam-Macam Fungsi Manajemen

Dalam pelaksanaan tanggung jawab manajemen, manajer pada

umumnya melakukan empat fungsi dafar manajmen, yaitu16

:

a. Perencanaan

b. Pengorganisasian

c. Pengarahan dan memberikan pengaruh

d. Pengawasan

14

Morrisan. M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengola Radio dan Televisi ed. Rev, cet.3, (Jakarta:

Kencana, 2011), hlm. 135

15 Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Administrasi dan Manajemen, (Jakarta: Cv Haji Mas Agung,

1989), hlm. 19

16 Morrisan. M.A, Op. Cit, hlm. 138

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

23

A) Perencanaan (Planning)

Dalam suatu perencanaan harus ditentukan “apa yang harus

dilakukan, kapan melakukanya, bagaimana melakukanya, dan

siapa yang melalkukan”. jadi perencanaan merupakan pemilihan

sekumpulan kegiatan dan memutuskan apa yang harus dilakukan,

bagaimana, kapan, dan oleh siapa itu dilakukan. Perencanaan yang

baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu

yang akan datang dimana perencanaan dan kegiatan yang

diputuskan akan dilaksanakan.

Pengelola radio sering kali membuat kesalahan, yaitu

memulai kegiatan dan membuat keputusan tanpa menetapkan

tujuan terlebih dahulu. Dalam menetapkan tujuan, pengelolah

radio harus mengacu kepada pernyataan misi (mission statement)

organisasi atau perusahaan. Pernyataan misi berisi satu atau

beberapa kalimat singkat dan jelas. Pertanyaan missi seolah

memeberikan attitude dan jiwa kepada perusahaan dalam

berhubungan dengan anggotanya, klien, dan juga masyarakat.

Pernyataan misi juga memberikan tanda bagaimana perusahaan

mengukur tingkat keberhasilannya.

Proses perencanaan dan penetapan program penyiaran

mencakup langkah-langkah sebagai beriku17

:

a. Menentukan peran dan misi, yaitu memnentukan sifat dan

ruang lingkup tugas yang akan dilaksanakan.

17

Ibid, hlm. 145

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

24

b. Menentukan wilayah sasaran yaitu menentukan dimana

pengelola media penyiaran harus bisa mencurahkan waktu,

tenaga dan keahlian yang dimiliki.

c. Mengidentifikasi dan menentukan indikatr efektivitas

(indicator of effectivitess) dari setiap pekerjaan yang

dilakukan. Menentukan faktor-faktor terukur yang akan

mempengaruhi tujuan atau sasaran yang ditetapkan.

d. Memilih dan menentukan sasaran atau hasil yang dicapai.

e. Memepersispkan rencana tindakan yang terjadi dari langkah-

langkah sebagai berikut:

I. Menentukan urutan tindakan yang akan dilakukan untuk

mencpai tujuan.

II. Penjadwalan (scheduling), menentukan waktu pelaksanaan

untuk mencapai tujuan dan sasaran.

III. Anggaran (budgeting), menentukan sumber-sumber yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan.

IV. Pertanggung jawaban, menetapkan siapa yang akan

melakukan pengawasan penuh tujuan yaitu pihak yang

menyatakan tujuan sudah tercapai apa belum.

V. Menguji dan merevisi rencana sementara (tentative plan)

sebelum rencana tersebut dilaksanakan.

f. Membangun pengawasan, yaitu memastikan tujuan akan

terpenuhi.

Page 20: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

25

g. Komunikasi, menentukan komunikasi organisasi yang

diperlukan untuk mencapai pemahaman serta komitmen enam

langkah sebelumnya.

h. Pelaksanaan, memastikan persetujuan diantara semua pihak

yang terlibat mengenai komitmen yang diperukan untuk

melaksanakan upaya yang telah ditetapkan, pendekatan apa

yang paling baik, siapa saja yang perlu terlibat, dan langkah

atau tindakan apa saja yang harus dilakukan.

B) Pengorganisasian (organizing)

Pengorganisasian (organizing) merupakan proses

penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan

organisasi, sumber saya yang dimiliki dan lingkungan yang

menlingkupinya. Dua apek utama penyusunan struktur organisasi

adalah departementalisasi dan bagian kerja. Kedua aspek ini

merupakan dasar proses pengorganisasian suatu lembaga

organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara

effisien dan efektif.

Struktur organisasi radio biasanya lebih sederhana. Stasiun

radio adalah institusi yang tergolong kecil, sehingga pembagian

kerja tidak rumit. Secara umum struktur organisasi stasiun

penyiaran radio paling atas terdiri dari direktur utama dan manajer

stasiun. Dibawahnya terdapat manajer level menengah seperti

manajer siaran, manajer pemasaran, dan manajer teknik.

Page 21: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

26

C) Pengarahan dan Memberikan Pengaruh (directing/influencing)

Fungsi mengarahkan (directing) dan memberikan pengaruh

atau mempengaruhi (influencing) tertuju pada upaya untuk

merangsang antusias karyawan untuk melaksanakan tanggung

jawa mereka secara efektif. Kegiatan mengarahakna dan

mempengaruhi ini meliputi empat kegiatan penting, yaitu:

pemberian motivasi, komunikasi, kepemimpinan, dan pelatihan .

Fungsi pengarahan diantaranya18

:

a. Motivasi

Keberhasilan stasiun kepenyiaran dalam mencapai tujuannya

terkait sangat erat dengan tingkatan atau derajat kepuasan

karyawan dalam emenuhi kebutuhannya. Semakin tinggi kepuasan

karyaan, maka kemungkinan semakin besar karyawan memberikan

kontribusi terbaiknya untuk mencapai tujuan stasiun kepenyiaran

yang bersangkutan. Kemampuan untuk memberikan motivasi agar

karyawan dapat melakukan upaya terbaiknya menjadikan manajer

umum dan manajer depatemen serta supervisor lainya pada stasiun

tersebut layak mendapatkan penghormatan (respect), kesetiaan dan

kerja sama.

b. Komunikasi

Komunikasi adalah faktor yang sangat penting untuk dapat

melaksanakan fungsi manajemen secara efektif. Komunikasi

adalah cara yang digunakan oleh pemimpin agar karyawan

18

Morrson. M.A , Manajamen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Jakarta: Kencana,

2008), hlm. 154

Page 22: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

27

mengetahui atau menyadari tujuan dan rencana perusahaan agar

mereka dapat berperan secara penuh dan efektif untuk mencapai

tujuan yang telah ditentukan.

c. Kepemimpinan

Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki

seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar mampu bekerja

untuk mencapai tujuan dan sasaran.

d. Pelatihan

Perusahaan memilih karyawan biasanya karena memiliki

pengalaman dan latar belakang serta ekahlian untuk dapat

melaksanakan tanggung jawab tertentu. Namun, demikian

karyawan tetap membutuhkan pelatihan karena berbagai alasan.

Ada kalanya, perusahaan menerima karyawan baru yang belum

berpengalaman yang membutuhkan pelatihan khusus di kelas

atau sambil bekerja.

D) Pengawasan (controlling)

Pengawasan merupakan proses untuk mengetahui apakah

tujuan organisasi atau perusahaan sudah tercapai atau belum.

Pengertian ini menunjukkan adanya keterkaitan yang sangat erat

antara perencanaan dan pengawasan. Pengawaan membantu

penilaian apakah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan

personalia, dan pengarahan telah dilaksanakan secara efektif.

Menurut Mockler, pengawasan manajemen adalah suatu

usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan

Page 23: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

28

tujuan perencanaan, merancang sisten informasi umpan balik,

membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang terlah

ditentukan sebelumnya. Melalui, perencananaan stasiun

kepenyiaran menetapkan rencana dan tujuan yang akan dicapai19

.

proses pengawasan dan evaluasi menentukan seberapa jauh suatu

rencana dan tujuan sudah dapat dicapai atau diwujudkan oleh

stasiun penyiaran.

2.3.3 Landasan Teori Manajemen Komunikasi Organisasi

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori Manajemen

Wayne Mondy (1993) diambil dari (Ivan Reza, penelitian 2015): the

process of planning, organizing, influencing and controlling to

accomplish organizational goals through the coordinated use of human

and material resources. Yaitu sebuah proses perencanaan,

pengorganisasian, memengaruhi dan pengawasan yang bertujuan agar

dapat tercapainya sebuah tujuan organisasi melalui koordinasi

penggunaan sumber daya manusia yang ada dan materi. Manajemen di

sebuah media penyiaran juga harus memperhatikan struktur organisasi

sebagai antisipasi jika suatu saat terjadi promosi, demosi, mutasi,

hingga pengunduran diri karyawannya. Setiap karyawan harus

diperhitungkan sebagai penerus pemimpin perusahaan. Hal ini menjadi

sesuatu yang perlu dilakukan karena setiap orang yang bekerja memiliki

target dalam karir mereka dengan memperoleh jabatan yang lebih

tinggi.

19

Ibid, hlm. 167

Page 24: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

29

Teori Hubungan Manusiawi (Elton Mayo), hubungan manusia

sangat penting dalam menopang suatu perusahaan dlam jangka panjang.

Hubungan manusia bisa diinterpretasikan dalam bermacam-macam

cara. Sebagai organisasi dan orang-orang melihat melihat hubungan

manusia dari sudut pandang yang berbeda secara keseltuhan20

.

Bagaimanapun, hubungan manusia dalam ruang lingkup

pekerjaan dan dilihat dari sudut pandnag manajemen, kesimpulannya

bahwa hal itu dapat di klasifikasikan menjadi dua point, yaitu:

a. Hubungan industri atau hubungan manusia dimana hasil dari sebua

rapat antara para manager dan para pekerja .

b. Hubungan pribadi atau hubungan manusia dapat membuka atau

menumbuhkan eksistensi dalam semua lingkungan pekerjaan.

Teori hubungan manusia ini menekankan pada pentingnya

individu dan hubungan sosial dalam kehidupan organisasi. Teori ini

menyarankan strategi peningkatan dan penyempurnaan organisasi

dengan meningkatkan kepuasan anggota organisasi dan menciptakan

organisasi yang dapat membantu individu mengembangkan potensinya.

Dengan meningkatkan kepuasan kerja dan mengarahkan aktualisasi diri

pekerja, akan mempertinggi motivasi bekerja sehingga akan

meningkatkan produksi organisasi.

Seorang penyiar harus memiliki kemampuan untuk mendukung

siaran, baik itu teknis dan teoritis. Antara lain : suara, pengucapan,

artikulasi, penekanan, warna kata, kecepatan atau tempo, infleksi atau

20

Stephen W. Littlejohn, Teori Komunikasi Edisi 9, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), hlm. 359

Page 25: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

30

perubahan nada suara, perilaku, gaya, pemahaman, penghafalan, dan

sinkronisasi (Prayudha, 2005).

2.3.4 Divisi Produser

Dalam radio terdapat struktur organisasi yang dimana tiap posisi

atau jabatan memiliki tanggung jawab untuk mengemban dalam

menjalankan tugasnya dengan sepsetinya sesuai porsi. Terdapat

beberapa bagian-bagian posisi jabatan dalam struktur organisasi radio.

Salah satu jabatan yang sangat berkaitan erat dan langsung terhadap

kepenyiaran adalah produser. Produser sering terlibat secara langsung

maupun tidak langsung dalam kepenyiaran yang dilakukan oleh suatu

lembaga siaran. Produser memiliki tanggung jawab terhadap program

maupun penyiar yang ada diradio tersebut. Produser bertanggung jawab

dalam menyajikan sebuah show atau acara radio untuk

pendengar. Peran produser dalam kesuksesan sebuah acara cukup

besar. Tanggung jawabnya meliputi:

1. Memastikan tersedianya materi siaran, mulai dari rundown acara,

rencana acara, lagu, hingga berbagai kelengkapan siaran seperti

gimmick acara.

2. Melakukan briefing kepada semua peserta show, mulai dari penyiar,

tamu, hingga operator.

3. Eksekusi acara sesuai rencana. Termasuk di dalamnya adalah

memantau flow acara, sekaligus mengarahkan apa yang harus

dilakukan oleh para pengisi atau pendukung acara.

Page 26: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

31

4. Melakukan evaluasi terhadap acara yang telah selesai dieksekusi,

untuk perbaikan di kesempatan berikutnya.

(mrabroadcastingacademy.com)

2.4 Devinisi Konseptual

Definisi konseptual adalah suatu defini mengenai variable yang

dirumuskan dengan konsep yang jelas berdasarkan karakteristik-karakteristik

variable yang dapat diamati (Mangkunegara, 2001: 74). Defisini konseptual

merupakan semacam batasan istilah yang peneliti teliti. Konsep disini diambil

dari kata kunci atau tepatnya rumusan masalah atau lebih gampangnya dari

judul. Disini peneliti pengambil judul “Manajemen Komunikasi Organisasi

Radio Komersil Dalam Meningkatkan Kualitas Penyiar”, maka peneliti akan

mendefinisikan konsep-konsep sebagai berikut:

A. Komunikasi Organisasi

Komunikasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting di dalam

kehidupan sosial manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi

yang dilakukan antara manusia satu dengan manusia yang lain. Baik yang

sudah dikenalnya maupun yang tidak pernah dikenal sebelumnya21

.

Mengenai Organisasi, salah satu deinisi mengatakan bahwa

organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individu yang

melewati suatu struktur ke organisasian (hirarki) dan pembagian posisi

jabatan, untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

21

Morrisan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 1

Page 27: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

32

Pengertian komunikasi organisasi dalam buku yang berjudul

“Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan”

yaitu perilaku keorganisasian yang terjadi dan berlangsung serta

bagaimana mereka yang terlibat dalam suatu oragnisasi tersebut

berpartisipasi melakukan transaksi dan memberi makna atas apa yang

sedang terjadi22

.

B. Manajemen Komunikasi

Schoderbek, Cosier, Aplin mengutarakan definisi manajemen

sebagai: A process of achieving organizational goal through others (Suatu

proses untuk mencapai tujuan organisasi melalui pihak-pihak lain)23

.

Manajamen merupakan suatu proses yang berkaitan dengan kegiatan

kelompok yang berdasarkan atas tujuan yang jelas dan harus dicapai

dengan menggerakkan sumber-sumber tenaga manusia24

.

Pada definisi tersebut dapat diketahui bahwa manajemen merupakan

proses mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

memberikan pengaruh, serta dilakukannya pengawasan.

Komunikasi adalah faktor yang sangat penting untuk dapat

melaksanakan fungsi manajemen secara efektif. Komunikasi adalah cara

yang digunakan oleh pemimpin agar karyawan mengetahui atau menyadari

22

R. Wayne Pace & Don F Faules, Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 33

23 Morrisan. M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengola Radio dan Televisi ed. Rev, cet.3, (Jakarta:

Kencana, 2011), hlm. 135

24 Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Administrasi dan Manajemen, (Jakarta: Cv Haji Mas Agung,

1989), hlm. 19

Page 28: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

33

tujuan dan rencana perusahaan agar mereka dapat berperan secara penuh

dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.

C. Manajemen Organisasi

Dari businessdictionary.com disebutkan bahwa manajemen

organisasi adalah proses pengorganisasian, perencanaan, memimpin dan

mengendalikan sumber daya dalam suatu entitas dengan tujuan

keseluruhan mencapai tujuan. Tujuan tersebut dapat bermacam-macam

tergantung dengan organisasinya.

Manajemen organisasi mengacu pada seni bagaimana membuat

orang bekerja bersama-sama pada platform yang sama. Agar mereka mau

bekerjasama untuk menuju tujuan yang telah ditentukan bersama. Dengan

sebuah manajemen yang efektif tentu akan menjamin profitabilitas bagi

organisasi.

Manajemen organisasi juga memungkinkan penggunaan optimal dari

sumber daya yang dimiliki organisasi melalui perencanaan dan

pengendalian teliti di tempat kerja. Selain itu juga setiap individu akan

sangat menyadari peran dan tanggung jawab mereka serta tahu apa yang

harus mereka lakukan dalam organisasi.

D. Radio Swasta

Biasa dikenal juga dengan radio komersil. Berbeda halnya dengan

radio publik yang sepenuhnya dipegang oleh pemerintahan. Bahwa radio

swasta ini merupakan radio yang dimiliki oleh perorangan yang sifatnya

komersil. Komersial diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan

niaga atau perdagangan (profit oriented). Dengan kata lain media

Page 29: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

34

komersial dapat diartikan sebagai media yang secara langsung ada/muncul

di masyarakat dengan tujuan mencari keuntungan (KBBI, 2017).

Sehingga, sumber penghasilan untuk operasional radio swasta ini

sepenuhnya berasal dari iklan. Walaupun demikian, radio swasta masih

berada di bawah perundang-undangan mengenai penyiaran yang disepakati

melalui lisensi pemerintahan25

.

E. Kualitas Penyiar

Penyiar merupakan perwujudan personalitas stasiun penyiaran

yang diwakilinya. Keberhasilan dan kegagalannya dapat mempengaruhi

citra khalayak terhadap stasiun dimana ia bertugas. Penyiar juga harus bisa

menyampaikan informasi secara efektif. Program siar yang pesannya dapat

dikomunikasikan secara efektif akan menarik lebih banyak pendengar dan

secara tidak langsung dapat menguntungkan stasiun yang menyajikan

acara yang dibawakan oleh penyiar tersebut.

Keberhasilan seorang penyiar dalam kegiatan komunikasi yang

efektif banyak dipengaruhi oleh penentuan strategi komunikasi. Di lain sisi

jika tidak ada suatu strategi komunikasi yang baik, maka efek dari proses

komunikasi (terutama komunikasi media massa) bukan berarti tidak

mungkin akan menimbulkan pengaruh yang negatif. Perkembangan pesat

yang terjadi pada radio dan televisi dipengaruhi oleh banyak hal, salah

satunya adalah penyiar. Penyiar merupakan orang yang sangat

berkonstribusi dalam penyajian suatu infromasi pada acara radio dan

25

KBBI, Komersial, 2017/ diakses dari kbbi.web.id

Page 30: BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai ...eprints.umm.ac.id/48926/3/BAB II.pdf · komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi) 15 antara pesan yang

35

televisi. Pada penerapannya, jika penyiar digabungkan dengan fungsi

audio serta visual akan membuat acara terlihat lebih hidup dan interaktif.

Penyiar merupakan juru bicara radio siaran. Dibalik layar studio,

penyiar juga mempunyai pekerjaan dan tugas lain sesuai keahlian yang

dimiliki26

.

Dalam radio, penyiar diibaratkan gambaran citra radio, semakin

cantik performa penyiar, maka semakin terlihat cantik juga manajemen,

kerja sama, dan standarisasi siaran yang ditetapkan radio tersebut. Dalam

hal tersebut sasaran penyiar adalah komunikan atau pendengar atau

penerima pesan yang sedang mendengarkan, memperhatikan, atau yang

lebih sering disebut sebagai audiens yang berjumlah banyak dan bersifat

dinamis serta heterogen27

.

26

Yulia, Wanda. Andai Aku Jadi Penyiar (Yogyakarta: Andi Offest, 2010), hlm. 316-317

27 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Cet: 21 Bandung: PT. Remaja Roskarya

Offset, 2007), hlm. 316-317