Upload
others
View
5
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Komunikasi Organisasi Sebagai Salah Satu Konteks Komunikasi
2.1.1 Pengertian Komunikasi
Komunikasi atau dalam bahasa inggris dikenal dengan
communication yang juga berasal dari bahasa latin communicatio, dan
bersumber dari kata communis yang memiliki makna yang sama.
Seperti yang diungkapakn oleh Hafied Cangara, komunikasi berpangkal
pada perkataan Latin communis yang artinya membuat kebersamaan
atau membangun kerbersamaan antara dua orang atau lebih.
Secara terminologi, para ahli komunikasi memberikan beberapa
pengertian komunikasi menurut sudut pandang dan pendapat mereka
masing-masing, salah satunya: Danil Vardiansyah mengemukakan
beberapa definisi komunikasi secara istilah yang dikemukakan oleh
para ahli1:
1. Jenis & Kelly menyebutkan “Komunikasi adalah suatu proses
melalui mana seseorang (komunikator) menyampaikan stimulus
(biasanya dalam bentuk kata-kata) dengan tujuan mengubah atau
membentuk perilaku orang lainnya (khalayak)”
2. Berelson & Stainer “Komunikasi adalah suatuproses penyampaian
informasi, gagasan, emosi, keahlian, dan lain-lain. Melalui
1 Dani Vardiansyah, Filsafat Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Cet. II (Jakarta: PT. Indeks, 2008), hlm. 25-26
7
penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar,
angka-angka, dan lain-lain”
3. Gode “Komunikasi adalah suatu proses yang membuat sesuatu dari
yang semula yang dimiliki oleh seseorang (monopoli seseorang)
menjadi dimiliki dua orang atau lebih”
4. Brandlun “Komunikasi timbul didorong oleh kebutuhan-kebutuhan
untuk mengurangi rasa ketidakpastian, bertindak secara efektif,
mempertahankan atau memperkuat ego”
5. Resuch “Komunikasi adalah suatu proses yang menghubungkan
satu bagian dengan bagian lainnya dalam kehidupan”
6. Weaver “Komunikasi adalah seluruh prosedur melalui mana pikiran
seseorang dapat mempengaruhi pikiran orang lain.
Selain itu juga menurut Deddy Mulyana, komunikasi
didefinisikan secara istilah yang juga dikemukakan oleh beberapa para
ahli, yaitu2:
1. Theodore M.Newcomb, “Komunikasi merupakan setiap tindakan
komunikasi dipandang sebagai suatu transmisi informasi, terdiri
dari rangsangan yang diskriminatif, dari sumber kepada penerima.”
2. Carl.I.Hovland, “Komunikasi adalah proses yang memungkinkan
seseorang (komunikator) menyampaikan rangsangan (biasanya
lambang-lambang verbal) untuk mengubah prilaku orang lain
(komunikate).”
2 Deddy Mulyana, Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar, Cet. XIV (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), hlm.
68-69
8
3. Gerald R.Miller, “Komunikasi terjadi ketika suatu sumber
menyampaikan suatu pesan suatu penerima dengan niat yang
disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima.”
4. Everett M.Rogers, “Komunikasi adalah proses dimana suatu ide
dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan
maksud untuk merubah tingkah laku mereka.”
5. Raymond S.Ross, “Komunikasi (internasional) adalah suatu proses
menyortir, memilih dan mengirimkan simbol-simbol sedemikian
rupa sehingga membantu pendengar membangkitkan makna atau
respons dari pikirannya yang serupa dengan yang dimaksudkan
komunikator.”
6. Mary B. Cassata dan Molefi K. Asante, “(Komunikasi adalah)
transmisi informasi dengan tujuan mempengaruhi khalayak”
7. Harold Laswell, “(cara yang baik untuk menggambarkan
komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan
berikut) Who says what and with channel to whom with what
effect? atau siapa yang mengatakan apa dengan saluran apa kepada
siapa dengan pengaruh bagaimana.
Suatu definisi yang dibuat oleh sekelompok sarjana komunikasi
yang menghususkan diri pada studi komunikasi antar manusia (human
communication) mengungkapkan bahwa: komunikasi merupakan suatu
stransaksi, proses simbolik yang menghendaki orang-orang mengatur
lingkungannya, dengan (1) membangun hubungan antar sesama
manusia, (2) melewati pertukaran informasi, (3) untuk menguatkan
9
sikap dan tingkah laku orang lain, serta (4) berusaha mengubah sikap
dan tingkah laku tersebut3.
Mengetahui berbagai macam definisi komunikasi yang diberikan
oleh para ahli sangatlah beragam tergantung atas pendekatan yang
digunakan dalam menelaah pengertian komunikasi itu sendri.
Meskipun demikian dari berbagai macam definisi yang telah
diungkapkan oleh para ahli dapat disimpulkan, bahwa komunikasi
secara umum dapat diartikan sebagai suatu proses penyampaian pesan
baik verbal maupun non verbal yang di dalamnya mengandung arti atau
maksud tertentu atau lebih tepatnya penyampaian informasi atau
gagasan dari individu satu ke individu lain baik berupa pikiran atau
perasaan-perasaan melaui sarana tertentu.
2.1.2 Macam-Macam Konteks Komunikasi
Susanto mengungkapakan bahwa terdapat lima konteks
komunikasi, diantaranya: komunikasi intrapersonal (intrapersonal
communication), komunikasi antar personal (interpersonal
communication), komunikasi kelompok (group communication),
komunikasi organisasi (organizational communication) dan komunikasi
maassa (mass communication)4.
1. Komunikasi Intrapersonal (Intrapersonal Communication)
Komunikasi intrapersonalpada umumnya merupakan suatu
proses komunikasi yang terjadi dalam diri seseorang. Komunikasi ini
3 Hafied Cangara, Pengantar Ilmu Komunikasi, Cet. XII, (Jakarta: PT. Raja Grafindo, 2011), hlm. 18-19
4 Eko Harry Susanto, Komunikasi Manusia Esensi dan Aplikasi dalam Dinamika Sosial Ekonomi Politik, Edisi. I,
(Jakarta: Mitra Wacana Media, 2010), hlm. 6-12
10
umumnya membahas mengenai proses pemahaman, ingatan, dan
interpretasi terhdapa simbol yang ditangkap melalui panca indra.
Lebih jelasnya dapat dikatakan bahawa komunikasi ini merupakan
komunikasi yang terjadi terhadap diri sendiri, yang dilakukan dengan
sengaja atau tidak sengaja.
2. Komunikasi Interpersonal (Interpersonal Communication)
Komunikasi interpersonal atau yang lebih dikenal dengan
komunikasi antar pribadi merupakan suatu proses dimana orang
menciptakan dan mengelola hubungan mereka, melaksanakan
tanggung jawab secara timbal balik dalam penciptaan makna.
Komunikasi antar pribadi merupakan rangkaian sistematis perilaku
yang bertujuan dan yang terjadi dari waktu ke waktu dan berulang5.
Komunikasi perorangan dalam hal ini bersifat pribadi, baik secara
langsung atau pun langsung melalui medium. Contoh percakapan
tatap muka, melalui telepon, atau surat menyurat.
Komunikasi tersebut banyak membahas mengenai bagaimana
suatu hubungan dimulai, dipertahankan atau malah mengalami
kemunduran. Sub pembahasan dalam komunikasi interpersonal,
meliputi, keluarga, pertemanan, pernikahan, hubungan kerja dan
berbagai relasi lainnya.
Richard L Weaver memberikan karakteristik dalam
komunikasi interpersonal yaitu: melibatkan paling sedikit dua orang,
adanya umpan balik atau feed back, tidak harus bertatap muka, tidak
5 Muhammad Budyatna dan Leila Mona Ganiem, Teori Komunikasi Antarpribadi, Cet. I, Edisi. I, (Jakarta:
Kencana, 2011), hlm. 14
11
harus memiliki yujuan, mengahsilkan beberapa pengatruh atau
effect. Tidak harus melibatkan atau menggunakan kata-kata,
dipengaruhi oleh konteks6.
3. Komunikasi Kelompok (Group Communication)
Komunikasi kelompok menitik beratkan pembahasan pada
interaksi diantara orang dalam suatu kelompok kecil, yang terdiri
dari beberapa orang yang bekerja untuk mencapai tujuan bersama.
Ada perbedaan pendapat mengenai jumlah orang dalam kelompok
kecil, misalnya ada yang berpendapat bahwa maksimal lima sampai
tujuh orang, tetapi semuanya sepakat bahwa kelompok kecil minimal
harus terdiri dari tiga orang. Komunikasi kelompok berkisar pada
dinamika kelompok, efisiensi dan efektivitas penyampaian informasi
dalam suatu kelompok, pola atau bentuk interaksi, serta pembuatan
keputusan dalam kelompok yang dikenal juga dengan kohesif yaitu
sebuah rasa kebersamaan dalam kelompok sebagai proses dari
berbagai sudut pandang untuk mnegatasi berbagai permasalahan.
4. Komunikasi Organisasi (Organizational Communication)
Komunikasi organisasi merupakan pengiriman dan penerimaan
berbagai macam pesan organisasi di dalam kelompok formal amupun
informal dari suatu organisasi7. Komunikasi organisasi melibatkan
komunikasi formal, informal dan interpersonal maupun juga
komunikasi kelompok. Pembahasan dipusatkan kepada struktur dan
6 Ibid, hlm. 15-18
7 Khomsahrial Romli, Komunikasi Organisasi Lengkap, Cet. I, Edisi. I, (jakarta: Grasindo, 2011), hlm. 2
12
fungsi organisasi, hubungan antar manusia, komunikasi dan proses
pengorganisasian serta budaya organisasi.
Terdapat tiga fungsi umum komunikasi organisasi, yaitu, (1)
produksi dan pengaturan, (2) pembaharuan (innovation) dan (3)
sosialisasi dan pemeliharaan (socialization and maintenance). dari
fungsi tersebut pada dasarnya komunikasi memiliki eksistensi yang
sangat kuat terhadap dinamika organisasi. Dengan kata lain,
komunikasi merupakan faktor tama yang berperan dalam
perkembangan atau kemunduran organisasi.
Mengenai Organisasi, salah satu deinisi mengatakan bahwa
organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individu yang
melewati suatu struktur ke organisasian (hirarki) dan pembagian
posisi jabatan, untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
Pengertian komunikasi organisasi dalam buku yang berjudul
“Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja
Perusahaan” yaitu perilaku keorganisasian yang terjadi dan
berlangsung serta bagaimana mereka yang terlibat dalam suatu
oragnisasi tersebut berpartisipasi melakukan transaksi dan memberi
makna atas apa yang sedang terjadi8.
8 R. Wayne Pace & Don F Faules, Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 33
13
5. Komunikasi Massa (Mass Communication)
Komunikasi massa merupakan suatu proses penciptaan makna
yang sama antara media massa dengan komunikannya9. Proses
komunikasi massa melibatkan aspek komunikasi intrapersonal,
komunikasi interpersonal, komunikasi kelompok dan komunikasi
organisasi.
2.1.3 Komunikasi Organisasi dan Prosesnya
Unsur-unsur tersebut menyebutkan bahwa kegiatan komunikasi
organisasi terjadi dalam batas-batas yang jelas dan sesuai dengan
pencapaian tujuan organisasinya. James L.Gibson (1997:437-439)
menjelaskan melalui cara mengimplementasikan unsur-unsur yang ada
dalam proses komunikasi tersebut ke dalam kegiatan
organisasi/perusahaan, yaitu :
1. Komunikator dalam konteks organisasi/perusahaan adalah seorang
karyawan atau anggota organisasi perusahaan dengan gagasan,
maksud, informasi dan bertujuan mengadakan komunikasi.
2. Membuat sandi atau menyandi (encoding) dilakukan oleh
komunikator, dengan menerjemahkan gagasan komunikator ke
dalam serangkaian tanda/simbol komunikasi yang sistematis.
Bentuk utama dari sandi adalah Bahasa, informasi akunting,
laporan penjualan dan data computer. Fungsi dari pembuatan sandi
adalah memberi bentuk tertentu untuk menyatakan gagasan dan
maksud sebagai sebuah pesan.
9 Stanley J. Baran, Introducing To Mass Communication Media Literacy and Culture, Edition. 5 (New York:
McGraw-Hill, 2009), hlm. 6
14
3. Pesan (message) merupakan hasil dari proses pembuatan sandi.
Gagasan/ide oleh komunikator dinyatakan dalam bentuk pesan
dapat bersifat lisan atau tulisan. Dalam kegiatan
organisasi/perusahaan, para manajer memunyai berbagai macam
maksud untuk berkomunikasi agar gagasan/ide mereka dapat saling
dimengerti, diterima bahkan menghasilkan tindakan. Jadi pesan
adalah apa yang diharapkan oleh komunikator untuk disampaikan
kepada penerima pesan.
4. Media adalah alat untuk menyampaikan pesan.
Organisasi/perusahaan memberi informasi kepada anggotanya
dengan beraneka macam cara, termasuk tatap muka, telepon,
pertemuan kelompok, computer, memo, pernyataan kebijakan,
sistem imbalan, jadwal produksi, dan ramalan penjualan.
5. Menguraikan sandi kepenerima (decoding–receiver). Menguraikan
sandi (decoding) merupakan istilah teknis bagi proses pikiran
penerima. Penerima menafsirkan (menguraikan sandi) pesan
menurut pengalaman sendiri sebelumnya (field of experiences) dan
menurut kerangka referensinya (frame of references). Jika uraian
sandi dari pesan tersbeut lebih mendekati maksud yang diinginkan
oleh komunikator, komunikasi akan lebih efektif. Ini menekankan
pentingnya komunikasi agar “berorientasi pada penerima”.
6. Umpan balik (feedback). Pada komunikasi satu arah tidak
memungkinkan pemberian umpan balik dari penerima kedada
komunikator, sehingga kemungkinan penyimpangan (distorsi)
15
antara pesan yang dimaksudkan dan pesan yang diterima dapat
terjadi. Sedangkan pada komunikasi dua arah (timbal balik) terjadi
proses umpan balik dari penerima kepada komunikator dalam suatu
komunikasi. Dalam pengelolaan organisasi/perusahaan, kegiatan
komunikasi terjadi antara manajer dengan bawahannya atau
sebaliknya, dan umpan balik dapat berlangsung secara langsung
maupun tidak langsung, misalnya produktivitas kerja menurun,
kualitas produks menurun, atau terjadi konflik antar unit.
7. Kegaduhan (noise), merupakan faktor-faktor yang mengganggu
proses komunikasi. Faktor-faktor ini dapat muncul melalui masing-
masing unsur komunikasi. Misalnya, seorang manajer sedang
terdesak waktu sehingga melakukan kegiatan komunikasi dengan
sangat tergesa-gesa sehingga informasi menjadi tidak lengkap, dan
menimbulkan salah pengertian atau miss communication bagi
bawahannya.
Begitu pula komunikasi yang tercipta dalam suatu komunikasi
organisasi. Dalam penerapanya, alur komunikasi dapat dilihat dari dua
arah, yaitu:
1. Komunikasi Vertikal
Dalam Komunikasi vertikal dapat dipisah menjadi 2 arah,
komunikasi ke atas dan ke bawah10
.
10
Stephen P. Robbins, Prinsip-Prinsip Perilakuk Organisasi Edisi Kelima, (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1999),
hlm. 148
16
a. Komunikasi ke atas (Upward Communication)
Suatu organisasi yang bisa dikatakan efektif membutuhkan
komunikasi ke atas sama banyaknya dengan komunikasi yang
dilakukan ke bawah. Dalam keadaan seperti ini, komunikator
berada pada tingkat yang lebih rendah dalam suatu hirarki
organisasi dari si penerima. Beberapa komunikasi bentuk keatas
melibatkan pemberian saran, pertemuan anggota, dan protes
terhadap prosedur kerja yang berlaku. Ketika komunikasi atas
tidak muncul, sering kali orang mencoba mencari jalan untuk
menciptakan jalur keatasnya sendiri ke atas yang dimana itu tidak
formal.
b. Komunikasi ke bawah (Downward Communication)
Proses dimana komunikasi yang sedang berlangsung dari
tingkat tertentu dalam suatu organisasi ke tingkat yang lebih
rendah. Ketika membayangkan para atasan (Direktur, Manager)
berkomunikasi dengan bawahannya, komunikasi dengan arah ke
bawah adalah polah yang umum diperkirakan. Pola tersebut
biasanya digunakan oleh pemimpin untuk mencapai tujuannya.
Seperti untuk memberikan pengarahan kerja, memberitahu suatu
peraturan dan prosedur yang berlaku kepada bawahannya,
menentukan masalah yang perlu diperhatikan. Tetapi komunikasi
dalam bentuk seperti ini tidak selalu diungkap kan secara lisan
atau bertatap muka. Memo ataupun surat yang dikirimkan dari
17
atas ke bawah juga merupakan salah satu arus komunikasi ke
bawah.
2. Komunikasi Horizontal
Menurut Muh Arni maksud dari komunikasi horizontal ialah
pertukaran pesan diantara orang satu dengan yang lain yang
memiliki tingkatan yang sama dalam suatu organisasi.
Ketika Komunikasi Terjadi diantara nagoota kelompok kerja
atau sesama staff yang sederajat, maka secara umum akan disebut
dengan komunikasi lateral/horizontal. Tapi mengapa diperlukan
komunikasi horizontal? Jawabannya ialah bahwa sesungguhnya
komunikasi horizontal dapat menghemat waktu dan dapat
mempermudah koordinasi. Dalam beberapa kasus, komunikasi
horizontal bisa dikatakan secara formal. Sering kali komunikasi
horizontal secara informal dilakukan untuk memotong garis
wewenang vertikal dan dapat mempercepat dalam pengambilan
keputusan11
.
2.2 Komunikasi Organisasi Dalam Radio Siaran
2.2.1 Radio Siaran
Radio merupakan media massa elektronik tertua dan sangat
luwes. Selama kurang lebih satu abad keberadaanya, radio siaran telah
berhasil mengatasi persaingan keras dengan media lain, seperti bioskop,
rekaman kaset, televisi, electronic games dan personal casset players.
11
Stephen P. Robbins, Op.Cit, hal 149
18
Radio telah banyak beradaptasi dengan berbagai perubahan di dunia,
dengan mengembangkan hubungan yang saling menguntungkan dan
melengkapi dengan media lainya. Keunggulan dari radio siaran adalah
dapat berada dimana saja, seperti di tempat tidur, di ruang keluarga, di
dapur, di dalam mobil, di kantor, di jalanan, di pantai, dan di berbagai
tempat lainnya. Sehingga radio bisa dibilang merupakan media yang
sangat efektif karena mampu memperoleh informasi dimana saja, kapan
saja, dan sedang melakukan apa saja12
.
Keunggulan radio sebagai medium pembelajaran dan informasi adalah
pada program pengembangan dan program informasinya. Keunggulan Radio
antara lain:
1. Radio mempengaruhi imajinasi pendengar.
Radio mampu melibatkan dan merangsang imajinasi, memiliki
dimensi waktu dan ruang serta ide yang disampaiakan oleh radio
dapat dikembangkan. Radio juga memiliki kemampuan untuk
mengilhami dan memotivasi. Semua kenggulan tersebut dapat
diperoleh dari hasil program radio yang efektif.
2. Radio merupakan alat penerima program dengan biaya murah.
Dengan sedikit biaya, radio berpotensi menjangkau tingkatan sosial
seluruh penduduk.
3. Radio mudah di bawa. Karena bentuknya kecil, radio merupakan
pesawat penerima siaran yang mudah di bawa kemana-mana.
12
Onong Uchjana Effendy, Radio siaran Teory dan Praktek (Bandung: Alumni, 1983)
19
4. Radio sebagai media hiburan. Salah satu media hiburan yang effektif
karena radio memiliki banyak program acara untuk
menghibur pendengar.
5. Radio menembus ruang dan waktu. Radio mampu mengatasi
hambatan geografis, jarak, waktu dan biaya (menembus ruang dan
waktu).
6. Radio mampu menjangkau masyarakat luas. Pendengar Radio tidak
harus pandai baca tulis, tidak mengenal umur maupun tingkatan
strata sosial.
Dari sekian banyak bentuk media massa yang ada, salah satunya
adalah radio. Dari zaman dulu hingga sekarang, media auditif (hanya
bisa didengar) tersebut tetap menjadi media yang merakyat, murah dan
populer. Sejarah membuktikan bahwa radio memegang peranan penting
pada masa lampau. Awal perang dunia II, radio memiliki tugas khusus
sebagai sarana propaganda. Bahkan toko dunia seperti Hittler
menggunakan radio untuk menyampaikan propagandannya. Radio
memiliki keutan yang besar, yang tidak dimiliki oleh media lain,
sehingga radio tidak ditinggalkan oleh penikmatnya13
, yaitu:
1. Bersifat langsung. Pendengar bisa langsung mendengarkan yang
disiarkan saat itu dan pada detik itu.
2. Cepat. Radio memiliki sifat yang cepat, dikarenakan menggunakan
ranah publik yakni frekuensi yang jangkauannya lebih luas.
13
Winarni, Komunikasi Massa Suatu Pengantar, (Malang: UMM Press, 2003), hlm. 122-128
20
3. Tanpa Batas. Radio mempunyai karakter kekuatan dengan menjadi alat
informasinya gelombang elektromagnetik yan bisa diakses atau
didengarkan dimana dan kapan saja.
4. Murah. Radio cukup dengan sekali membangun stasiun siaran yang
bermodal rendah mampu dipakai bertahun-tahun, berbeda dengan
media lain yang membutuhkan dana besar dalam setiap penyampaian
informasi ataupun pesan.
5. Personal. Radio membuat pendengar merasa akrab dan dekat dengan
penyiar sebagai penyampai informasi.
2.2.2 Struktur Radio Siar
Dalam sauatu radio memliki struktur yang berbeda-beda dalam
menjalankan keorganisasiannya. Akan tetapi pada umumnya, menurut
Rahmawati dan Rusnandi (2011: 113) menjelaskan bahwa struktur
organisasi radio sebagai berikut:
Gambar 2.1 Struktru Organisasi Radio Pada Umumnya
Sumber: (Rahmawati dan Rusnandi, 2011: 113)
21
2.2.3 Komunikasi Di Dalam Radio Siaran
Proses komuniaksi diorganisasi/perusahaan adalah bagaimana
manajer (pimpinan organisasi) memunyai gagasan-gagasan besar untuk
memanfaatkan komunikasi organisasi; mulai dari penyusunan rencana,
mengorganisasikan seluruh kegiatan dengan dukungan sumber daya
manusia (SDM), fasilitas software atau hardware, mengarahkan,
mengawasi sampai dengan mengevaluasi seluruh kegiatan organisasi
tersebut, hingga tujuan organisasi/perusahaan tercapai.
Menurut Wahyudi yang dikutip dari buku Triantoro (2010), dari
aspek karakteristiknya, jenis siaran radio terbagi menjadi dua, yaitu:
1. Siaran karya artistik: Siaran yang diproduksi melalui pendekatan
artistic, yaitu proses produksi yang mengutamakan segi keindahan.
2. Siaran karya jurnalistik: Siaran yang diproduksi melalui pendekatan
jurnalistik, yaitu suatu proses produksi yang mengutamakan segi
kecepatan, termasuk dalam proses penyajian kepada khalayak.
Adapun perbedaan dari jenis siaran artistik dan jurnalistik sebagai
berikut:
Tabel 2.1 Karakteristik Jenis Siaran (Triartanto, 2010:144-145)
Karya Artistik Karya Jurnalistik
Sumber: Ide/gagasan Sumber: Permasalahan hangat
Mengutamakan keindahan Mengutamakan
kecepatan/aktualitas
Isi pesan bisa fiksi dan non fiksi Isi pesan harus factual
Penyajian tidak terikat waktu
(perencanaan)
Penyajian terikat waktu
Sasaran kepuasan pendengar Sasaran kepercayaan dan
kepuasan pendengar
Memenuhi rasa kagum/menghargai
seseorang
Memenuhi rasa ingin tahu
pendengar
Improvisasi tidak terbatas Improviasi terbatas
Isi pesan terikat pada kode moral Isi pesan terikat pada kode etik
22
Penggunaan bahasa bebas Menggunakan bahasa jurnalistik
Refleksi daya khayal kual Refleksi penyajian kuat
Isi pesan tentang realitas sosial Isi pesan menyerap
realitas/faktual
2.3 Manajemen Komunikasi Organisasi Dalam Kepenyiaran Radio
2.3.1 Pengertian Manajemen
Schoderbek, Cosier, Aplin mengutarakan definisi manajemen
sebagai: A process of achieving organizational goal through others
(Suatu proses untuk mencapai tujuan organisasi melalui pihak-pihak
lain)14
. Manajamen merupakan suatu proses yang berkaitan dengan
kegiatan kelompok yang berdasarkan atas tujuan yang jelas dan harus
dicapai dengan menggerakkan sumber-sumber tenaga manusia15
.
Pada definisi tersebut dapat diketahui bahwa manajemen
merupakan proses mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan dan memberikan pengaruh, serta dilakukannya pengawasan.
2.3.2 Macam-Macam Fungsi Manajemen
Dalam pelaksanaan tanggung jawab manajemen, manajer pada
umumnya melakukan empat fungsi dafar manajmen, yaitu16
:
a. Perencanaan
b. Pengorganisasian
c. Pengarahan dan memberikan pengaruh
d. Pengawasan
14
Morrisan. M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengola Radio dan Televisi ed. Rev, cet.3, (Jakarta:
Kencana, 2011), hlm. 135
15 Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Administrasi dan Manajemen, (Jakarta: Cv Haji Mas Agung,
1989), hlm. 19
16 Morrisan. M.A, Op. Cit, hlm. 138
23
A) Perencanaan (Planning)
Dalam suatu perencanaan harus ditentukan “apa yang harus
dilakukan, kapan melakukanya, bagaimana melakukanya, dan
siapa yang melalkukan”. jadi perencanaan merupakan pemilihan
sekumpulan kegiatan dan memutuskan apa yang harus dilakukan,
bagaimana, kapan, dan oleh siapa itu dilakukan. Perencanaan yang
baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu
yang akan datang dimana perencanaan dan kegiatan yang
diputuskan akan dilaksanakan.
Pengelola radio sering kali membuat kesalahan, yaitu
memulai kegiatan dan membuat keputusan tanpa menetapkan
tujuan terlebih dahulu. Dalam menetapkan tujuan, pengelolah
radio harus mengacu kepada pernyataan misi (mission statement)
organisasi atau perusahaan. Pernyataan misi berisi satu atau
beberapa kalimat singkat dan jelas. Pertanyaan missi seolah
memeberikan attitude dan jiwa kepada perusahaan dalam
berhubungan dengan anggotanya, klien, dan juga masyarakat.
Pernyataan misi juga memberikan tanda bagaimana perusahaan
mengukur tingkat keberhasilannya.
Proses perencanaan dan penetapan program penyiaran
mencakup langkah-langkah sebagai beriku17
:
a. Menentukan peran dan misi, yaitu memnentukan sifat dan
ruang lingkup tugas yang akan dilaksanakan.
17
Ibid, hlm. 145
24
b. Menentukan wilayah sasaran yaitu menentukan dimana
pengelola media penyiaran harus bisa mencurahkan waktu,
tenaga dan keahlian yang dimiliki.
c. Mengidentifikasi dan menentukan indikatr efektivitas
(indicator of effectivitess) dari setiap pekerjaan yang
dilakukan. Menentukan faktor-faktor terukur yang akan
mempengaruhi tujuan atau sasaran yang ditetapkan.
d. Memilih dan menentukan sasaran atau hasil yang dicapai.
e. Memepersispkan rencana tindakan yang terjadi dari langkah-
langkah sebagai berikut:
I. Menentukan urutan tindakan yang akan dilakukan untuk
mencpai tujuan.
II. Penjadwalan (scheduling), menentukan waktu pelaksanaan
untuk mencapai tujuan dan sasaran.
III. Anggaran (budgeting), menentukan sumber-sumber yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
IV. Pertanggung jawaban, menetapkan siapa yang akan
melakukan pengawasan penuh tujuan yaitu pihak yang
menyatakan tujuan sudah tercapai apa belum.
V. Menguji dan merevisi rencana sementara (tentative plan)
sebelum rencana tersebut dilaksanakan.
f. Membangun pengawasan, yaitu memastikan tujuan akan
terpenuhi.
25
g. Komunikasi, menentukan komunikasi organisasi yang
diperlukan untuk mencapai pemahaman serta komitmen enam
langkah sebelumnya.
h. Pelaksanaan, memastikan persetujuan diantara semua pihak
yang terlibat mengenai komitmen yang diperukan untuk
melaksanakan upaya yang telah ditetapkan, pendekatan apa
yang paling baik, siapa saja yang perlu terlibat, dan langkah
atau tindakan apa saja yang harus dilakukan.
B) Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian (organizing) merupakan proses
penyusunan struktur organisasi yang sesuai dengan tujuan
organisasi, sumber saya yang dimiliki dan lingkungan yang
menlingkupinya. Dua apek utama penyusunan struktur organisasi
adalah departementalisasi dan bagian kerja. Kedua aspek ini
merupakan dasar proses pengorganisasian suatu lembaga
organisasi untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara
effisien dan efektif.
Struktur organisasi radio biasanya lebih sederhana. Stasiun
radio adalah institusi yang tergolong kecil, sehingga pembagian
kerja tidak rumit. Secara umum struktur organisasi stasiun
penyiaran radio paling atas terdiri dari direktur utama dan manajer
stasiun. Dibawahnya terdapat manajer level menengah seperti
manajer siaran, manajer pemasaran, dan manajer teknik.
26
C) Pengarahan dan Memberikan Pengaruh (directing/influencing)
Fungsi mengarahkan (directing) dan memberikan pengaruh
atau mempengaruhi (influencing) tertuju pada upaya untuk
merangsang antusias karyawan untuk melaksanakan tanggung
jawa mereka secara efektif. Kegiatan mengarahakna dan
mempengaruhi ini meliputi empat kegiatan penting, yaitu:
pemberian motivasi, komunikasi, kepemimpinan, dan pelatihan .
Fungsi pengarahan diantaranya18
:
a. Motivasi
Keberhasilan stasiun kepenyiaran dalam mencapai tujuannya
terkait sangat erat dengan tingkatan atau derajat kepuasan
karyawan dalam emenuhi kebutuhannya. Semakin tinggi kepuasan
karyaan, maka kemungkinan semakin besar karyawan memberikan
kontribusi terbaiknya untuk mencapai tujuan stasiun kepenyiaran
yang bersangkutan. Kemampuan untuk memberikan motivasi agar
karyawan dapat melakukan upaya terbaiknya menjadikan manajer
umum dan manajer depatemen serta supervisor lainya pada stasiun
tersebut layak mendapatkan penghormatan (respect), kesetiaan dan
kerja sama.
b. Komunikasi
Komunikasi adalah faktor yang sangat penting untuk dapat
melaksanakan fungsi manajemen secara efektif. Komunikasi
adalah cara yang digunakan oleh pemimpin agar karyawan
18
Morrson. M.A , Manajamen Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi, (Jakarta: Kencana,
2008), hlm. 154
27
mengetahui atau menyadari tujuan dan rencana perusahaan agar
mereka dapat berperan secara penuh dan efektif untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan.
c. Kepemimpinan
Kepemimpinan merupakan kemampuan yang dimiliki
seseorang untuk mempengaruhi orang lain agar mampu bekerja
untuk mencapai tujuan dan sasaran.
d. Pelatihan
Perusahaan memilih karyawan biasanya karena memiliki
pengalaman dan latar belakang serta ekahlian untuk dapat
melaksanakan tanggung jawab tertentu. Namun, demikian
karyawan tetap membutuhkan pelatihan karena berbagai alasan.
Ada kalanya, perusahaan menerima karyawan baru yang belum
berpengalaman yang membutuhkan pelatihan khusus di kelas
atau sambil bekerja.
D) Pengawasan (controlling)
Pengawasan merupakan proses untuk mengetahui apakah
tujuan organisasi atau perusahaan sudah tercapai atau belum.
Pengertian ini menunjukkan adanya keterkaitan yang sangat erat
antara perencanaan dan pengawasan. Pengawaan membantu
penilaian apakah perencanaan, pengorganisasian, penyusunan
personalia, dan pengarahan telah dilaksanakan secara efektif.
Menurut Mockler, pengawasan manajemen adalah suatu
usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan dengan
28
tujuan perencanaan, merancang sisten informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang terlah
ditentukan sebelumnya. Melalui, perencananaan stasiun
kepenyiaran menetapkan rencana dan tujuan yang akan dicapai19
.
proses pengawasan dan evaluasi menentukan seberapa jauh suatu
rencana dan tujuan sudah dapat dicapai atau diwujudkan oleh
stasiun penyiaran.
2.3.3 Landasan Teori Manajemen Komunikasi Organisasi
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori Manajemen
Wayne Mondy (1993) diambil dari (Ivan Reza, penelitian 2015): the
process of planning, organizing, influencing and controlling to
accomplish organizational goals through the coordinated use of human
and material resources. Yaitu sebuah proses perencanaan,
pengorganisasian, memengaruhi dan pengawasan yang bertujuan agar
dapat tercapainya sebuah tujuan organisasi melalui koordinasi
penggunaan sumber daya manusia yang ada dan materi. Manajemen di
sebuah media penyiaran juga harus memperhatikan struktur organisasi
sebagai antisipasi jika suatu saat terjadi promosi, demosi, mutasi,
hingga pengunduran diri karyawannya. Setiap karyawan harus
diperhitungkan sebagai penerus pemimpin perusahaan. Hal ini menjadi
sesuatu yang perlu dilakukan karena setiap orang yang bekerja memiliki
target dalam karir mereka dengan memperoleh jabatan yang lebih
tinggi.
19
Ibid, hlm. 167
29
Teori Hubungan Manusiawi (Elton Mayo), hubungan manusia
sangat penting dalam menopang suatu perusahaan dlam jangka panjang.
Hubungan manusia bisa diinterpretasikan dalam bermacam-macam
cara. Sebagai organisasi dan orang-orang melihat melihat hubungan
manusia dari sudut pandang yang berbeda secara keseltuhan20
.
Bagaimanapun, hubungan manusia dalam ruang lingkup
pekerjaan dan dilihat dari sudut pandnag manajemen, kesimpulannya
bahwa hal itu dapat di klasifikasikan menjadi dua point, yaitu:
a. Hubungan industri atau hubungan manusia dimana hasil dari sebua
rapat antara para manager dan para pekerja .
b. Hubungan pribadi atau hubungan manusia dapat membuka atau
menumbuhkan eksistensi dalam semua lingkungan pekerjaan.
Teori hubungan manusia ini menekankan pada pentingnya
individu dan hubungan sosial dalam kehidupan organisasi. Teori ini
menyarankan strategi peningkatan dan penyempurnaan organisasi
dengan meningkatkan kepuasan anggota organisasi dan menciptakan
organisasi yang dapat membantu individu mengembangkan potensinya.
Dengan meningkatkan kepuasan kerja dan mengarahkan aktualisasi diri
pekerja, akan mempertinggi motivasi bekerja sehingga akan
meningkatkan produksi organisasi.
Seorang penyiar harus memiliki kemampuan untuk mendukung
siaran, baik itu teknis dan teoritis. Antara lain : suara, pengucapan,
artikulasi, penekanan, warna kata, kecepatan atau tempo, infleksi atau
20
Stephen W. Littlejohn, Teori Komunikasi Edisi 9, (Jakarta: Salemba Humanika, 2011), hlm. 359
30
perubahan nada suara, perilaku, gaya, pemahaman, penghafalan, dan
sinkronisasi (Prayudha, 2005).
2.3.4 Divisi Produser
Dalam radio terdapat struktur organisasi yang dimana tiap posisi
atau jabatan memiliki tanggung jawab untuk mengemban dalam
menjalankan tugasnya dengan sepsetinya sesuai porsi. Terdapat
beberapa bagian-bagian posisi jabatan dalam struktur organisasi radio.
Salah satu jabatan yang sangat berkaitan erat dan langsung terhadap
kepenyiaran adalah produser. Produser sering terlibat secara langsung
maupun tidak langsung dalam kepenyiaran yang dilakukan oleh suatu
lembaga siaran. Produser memiliki tanggung jawab terhadap program
maupun penyiar yang ada diradio tersebut. Produser bertanggung jawab
dalam menyajikan sebuah show atau acara radio untuk
pendengar. Peran produser dalam kesuksesan sebuah acara cukup
besar. Tanggung jawabnya meliputi:
1. Memastikan tersedianya materi siaran, mulai dari rundown acara,
rencana acara, lagu, hingga berbagai kelengkapan siaran seperti
gimmick acara.
2. Melakukan briefing kepada semua peserta show, mulai dari penyiar,
tamu, hingga operator.
3. Eksekusi acara sesuai rencana. Termasuk di dalamnya adalah
memantau flow acara, sekaligus mengarahkan apa yang harus
dilakukan oleh para pengisi atau pendukung acara.
31
4. Melakukan evaluasi terhadap acara yang telah selesai dieksekusi,
untuk perbaikan di kesempatan berikutnya.
(mrabroadcastingacademy.com)
2.4 Devinisi Konseptual
Definisi konseptual adalah suatu defini mengenai variable yang
dirumuskan dengan konsep yang jelas berdasarkan karakteristik-karakteristik
variable yang dapat diamati (Mangkunegara, 2001: 74). Defisini konseptual
merupakan semacam batasan istilah yang peneliti teliti. Konsep disini diambil
dari kata kunci atau tepatnya rumusan masalah atau lebih gampangnya dari
judul. Disini peneliti pengambil judul “Manajemen Komunikasi Organisasi
Radio Komersil Dalam Meningkatkan Kualitas Penyiar”, maka peneliti akan
mendefinisikan konsep-konsep sebagai berikut:
A. Komunikasi Organisasi
Komunikasi merupakan sesuatu hal yang sangat penting di dalam
kehidupan sosial manusia. Manusia sangat dipengaruhi oleh komunikasi
yang dilakukan antara manusia satu dengan manusia yang lain. Baik yang
sudah dikenalnya maupun yang tidak pernah dikenal sebelumnya21
.
Mengenai Organisasi, salah satu deinisi mengatakan bahwa
organisasi merupakan suatu kumpulan atau sistem individu yang
melewati suatu struktur ke organisasian (hirarki) dan pembagian posisi
jabatan, untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
21
Morrisan, Teori Komunikasi Individu Hingga Massa, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 1
32
Pengertian komunikasi organisasi dalam buku yang berjudul
“Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan”
yaitu perilaku keorganisasian yang terjadi dan berlangsung serta
bagaimana mereka yang terlibat dalam suatu oragnisasi tersebut
berpartisipasi melakukan transaksi dan memberi makna atas apa yang
sedang terjadi22
.
B. Manajemen Komunikasi
Schoderbek, Cosier, Aplin mengutarakan definisi manajemen
sebagai: A process of achieving organizational goal through others (Suatu
proses untuk mencapai tujuan organisasi melalui pihak-pihak lain)23
.
Manajamen merupakan suatu proses yang berkaitan dengan kegiatan
kelompok yang berdasarkan atas tujuan yang jelas dan harus dicapai
dengan menggerakkan sumber-sumber tenaga manusia24
.
Pada definisi tersebut dapat diketahui bahwa manajemen merupakan
proses mulai dari tahap perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
memberikan pengaruh, serta dilakukannya pengawasan.
Komunikasi adalah faktor yang sangat penting untuk dapat
melaksanakan fungsi manajemen secara efektif. Komunikasi adalah cara
yang digunakan oleh pemimpin agar karyawan mengetahui atau menyadari
22
R. Wayne Pace & Don F Faules, Komunikasi Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan,
(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), hlm. 33
23 Morrisan. M.A, Manajemen Media Penyiaran: Strategi Mengola Radio dan Televisi ed. Rev, cet.3, (Jakarta:
Kencana, 2011), hlm. 135
24 Soewarno Handayaningrat, Pengantar Studi Administrasi dan Manajemen, (Jakarta: Cv Haji Mas Agung,
1989), hlm. 19
33
tujuan dan rencana perusahaan agar mereka dapat berperan secara penuh
dan efektif untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
C. Manajemen Organisasi
Dari businessdictionary.com disebutkan bahwa manajemen
organisasi adalah proses pengorganisasian, perencanaan, memimpin dan
mengendalikan sumber daya dalam suatu entitas dengan tujuan
keseluruhan mencapai tujuan. Tujuan tersebut dapat bermacam-macam
tergantung dengan organisasinya.
Manajemen organisasi mengacu pada seni bagaimana membuat
orang bekerja bersama-sama pada platform yang sama. Agar mereka mau
bekerjasama untuk menuju tujuan yang telah ditentukan bersama. Dengan
sebuah manajemen yang efektif tentu akan menjamin profitabilitas bagi
organisasi.
Manajemen organisasi juga memungkinkan penggunaan optimal dari
sumber daya yang dimiliki organisasi melalui perencanaan dan
pengendalian teliti di tempat kerja. Selain itu juga setiap individu akan
sangat menyadari peran dan tanggung jawab mereka serta tahu apa yang
harus mereka lakukan dalam organisasi.
D. Radio Swasta
Biasa dikenal juga dengan radio komersil. Berbeda halnya dengan
radio publik yang sepenuhnya dipegang oleh pemerintahan. Bahwa radio
swasta ini merupakan radio yang dimiliki oleh perorangan yang sifatnya
komersil. Komersial diartikan sebagai sesuatu yang berhubungan dengan
niaga atau perdagangan (profit oriented). Dengan kata lain media
34
komersial dapat diartikan sebagai media yang secara langsung ada/muncul
di masyarakat dengan tujuan mencari keuntungan (KBBI, 2017).
Sehingga, sumber penghasilan untuk operasional radio swasta ini
sepenuhnya berasal dari iklan. Walaupun demikian, radio swasta masih
berada di bawah perundang-undangan mengenai penyiaran yang disepakati
melalui lisensi pemerintahan25
.
E. Kualitas Penyiar
Penyiar merupakan perwujudan personalitas stasiun penyiaran
yang diwakilinya. Keberhasilan dan kegagalannya dapat mempengaruhi
citra khalayak terhadap stasiun dimana ia bertugas. Penyiar juga harus bisa
menyampaikan informasi secara efektif. Program siar yang pesannya dapat
dikomunikasikan secara efektif akan menarik lebih banyak pendengar dan
secara tidak langsung dapat menguntungkan stasiun yang menyajikan
acara yang dibawakan oleh penyiar tersebut.
Keberhasilan seorang penyiar dalam kegiatan komunikasi yang
efektif banyak dipengaruhi oleh penentuan strategi komunikasi. Di lain sisi
jika tidak ada suatu strategi komunikasi yang baik, maka efek dari proses
komunikasi (terutama komunikasi media massa) bukan berarti tidak
mungkin akan menimbulkan pengaruh yang negatif. Perkembangan pesat
yang terjadi pada radio dan televisi dipengaruhi oleh banyak hal, salah
satunya adalah penyiar. Penyiar merupakan orang yang sangat
berkonstribusi dalam penyajian suatu infromasi pada acara radio dan
25
KBBI, Komersial, 2017/ diakses dari kbbi.web.id
35
televisi. Pada penerapannya, jika penyiar digabungkan dengan fungsi
audio serta visual akan membuat acara terlihat lebih hidup dan interaktif.
Penyiar merupakan juru bicara radio siaran. Dibalik layar studio,
penyiar juga mempunyai pekerjaan dan tugas lain sesuai keahlian yang
dimiliki26
.
Dalam radio, penyiar diibaratkan gambaran citra radio, semakin
cantik performa penyiar, maka semakin terlihat cantik juga manajemen,
kerja sama, dan standarisasi siaran yang ditetapkan radio tersebut. Dalam
hal tersebut sasaran penyiar adalah komunikan atau pendengar atau
penerima pesan yang sedang mendengarkan, memperhatikan, atau yang
lebih sering disebut sebagai audiens yang berjumlah banyak dan bersifat
dinamis serta heterogen27
.
26
Yulia, Wanda. Andai Aku Jadi Penyiar (Yogyakarta: Andi Offest, 2010), hlm. 316-317
27 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (Cet: 21 Bandung: PT. Remaja Roskarya
Offset, 2007), hlm. 316-317