Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
12
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Kinerja Perusahaan
Kinerja merupakan pencapaian atas yang direncanakan, baik oleh
pribadi maupun organisasi. Apabila pencapaian sesuai dengan yang
direncanakan maka kinerja yang dilakukan terlaksana dengan baik.
Apabila pencapaian melebihi dari yang direncanakan dapat dikatakan
kinerjanya sangat bagus. Apabila pencapaian tidak sesuai dengan yang
direncanakan maka kinerjanya jelek. Kinerja perusahaan adalah suatu
kinerja yang menggunakan indikator keuangan.
Setiap pihak yang memiliki hubungan dengan perusahaan sangat
berkepentingan dengan kinerja perusahaan. Pentingnya pengukuran
kinerja perusahaan dapat dijelaskan dengan dua teori yaitu teori keagensi
(agency theory) dan teori signal (signalling theory).
Pada teori keagensi (agency theory) dijelaskan bahwa pada sebuah
perusahaan terdapat dua pihak yang saling berinteraksi. Pihak-pihak
tersebut adalah pemilik perusahaan (pemegang saham) dan manajemen
perusahaan. Pemegang saham disebut sebagai prinsipal, sedangkan
manajemen orang yang diberi kewenangan oleh pemegang saham untuk
menjalankan perusahaan yang disebut agen. Perusahaan yang memisahkan
fungsi pengelolaan dan kepemilikan akan rentan terhadap konflik
keagenan (agency conflict) yang disebabkan karena masing-masing pihak
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
13
mempunyai kepentingan yang saling bertentangan, yaitu berusaha
mencapai kemakmurannya sendiri (Jensen dan Meckling, 1976).
Teori kedua yang menjelaskan pentingnya pengukuran kinerja
adalah teori signal (signalling theory). Teori signal membahas bagaimana
seharusnya signal signal keberhasilan atau kegagalan manajemen (agen)
disampaikan kepada pemilik (principal). Teori signal menjelaskan bahwa
pemberian signal dilakukan oleh manajemen untuk mengurangi informasi
asimetris.
Menurut Sari (2016), teori signal (signalling theory) menjelaskan
mengapa perusahaan mempunyai dorongan untuk memberikan informasi
laporan keuangan kepada pihak eksternal. Dorongan tersebut timbul
karena adanya informasi asimetris antara perusahaan (manajemen) dengan
pihak luar, dimana manajemen mengetahui informasi internal perusahaan
yang relatif lebih banyak dan lebih cepat dibandingkan pihak luar seperti
investor dan kreditor.
Kurangnya informasi yang diperoleh pihak luar tentang perusahaan
menyebabkan pihak luar melindungi diri dengan memberikan nilai rendah
untuk perusahaan tersebut. Perusahaan dapat meningkatkan nilai
perusahaan dengan mengurangi informasi asimetris, salah satu caranya
adalah dengan memberikan signal kepada pihak luar berupa informasi
keuangan yang dapat dipercaya sehingga dapat mengurangi ketidakpastian
mengenai prospek perusahaan pada masa yang akan datang. Laporan
tentang kinerja perusahaan yang baik akan meningkatkan nilai perusahaan.
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
14
Kinerja perusahaan adalah kemampuan sebuah perusahaan
mengelola sumber daya yang ada sehingga dapat mengukur tingkat
efisiensi dan produktivitas perusahaan tersebut. Disamping itu juga
penilaian kinerja perusahaan bermanfaat untuk mengetahui sejauh mana
perkembangan suatu perusahaan. Menurut Brigham dan Houston
(2014:15) kinerja perusahaan diukur dengan return on equity (ROE)
karena mencerminkan pengaruh dari seluruh rasio lain yang dapat
memberikan informasi pada pemegang saham atas kemampuan
perusahaan memperoleh laba. Dalam penelitian ini, kinerja perusahaan
diukur dengan Return on Equity (ROE).
ROE =
2. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan alat yang digunakan untuk menganalisis
kinerja manajemen, tingkat profitabilitas akan menggambarkan posisi laba
perusahaan. Para investor dipasar modal sangat memperhatikan
kemampuan perusahaan dalam menghasilkan dan meningkatkan laba, hal
ini merupakan daya tarik bagi investor dalam melakukan jual beli saham,
oleh karena itu manajemen harus mampu memenuhi target yang telah
ditetapkan.
Menurut Kasmir (2015:196), rasio profitabilitas merupakan rasio
untuk menilai kemampuan perusahaan dalam mencari keuntungan. Rasio
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
15
ini juga memberikan ukuran tingkat efektifitas manajemen suatu
perusahaan. Hal ini ditunjukkan oleh laba yang dihasilkan dari penjualan
dan pendapatan investasi. Pada dasarnya penggunaan rasio ini yakni
menunjukkan tingkat efesiensi suatu perusahaan.
Penggunaan rasio profitabilitas dapat dilakukan dengan
menggunakan perbandingan antara berbagai komponen yang ada di
laporan keuangan, terutama laporan keuangan neraca dan laporan laba
rugi. Pengukuran dapat dilakukan untuk beberapa periode operasi.
Tujuannya adalah agar terlihat perkembangan posisi keuangan perusahaan
dalam rentang waktu tertentu, baik penurunan atau kenaikan, sekaligus
sebagai evaluasi terhadap kinerja manajemen sehingga dapat diketahui
penyebab dari perubahan kondisi keuangan tersebut. Semakin lengkap
jenis rasio yang digunakan, semakin sempurna hasil yang akan dicapai,
sehingga posisi dan kondisi tingkat profitabiitas perusahaan dapat
diketahui secara sempurna.
Menurut Brigham dan Houston (2014:146), secara umum ada
empat jenis analisis utama yang digunakan untuk menilai tingkat
profitbilitas yakni terdiri dari :
a. Net Profit Margin (NPM)
Net profit margin merupakan ukuran keuntungan dengan
membandingkan antara laba setelah bunga dan pajak dibandingkan
dengan penjualan. Rasio ini menunjukan pendapatan bersih perusahaan
penjualan. Net profit margin apabila rasionya tinggi ini menunjukkan
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
16
kemampuan perusahaan menghasilkan laba yang tinggi pada tingkat
penjualan tertentu.
Net Profit Margin =
b. Gross Profit Margin (GPM)
Gross profit margin merupakan ukuran kemampuan
manajemen untuk mengendalikan biaya operasional dalam
hubungannya dengan penjualan. Makin rendah biaya operasional per
rupiah penjualan, makin tinggi margin yang diperoleh. Rasio profit
margin dapat pula menggambarkan kemampuan perusahaan dalam
menetapkan harga jual suatu produk, relatif terhadap biaya-biaya yang
dikeluarkan untuk menghasilkan produk tersebut.
Gross Profit Margin =
c. Return On Assets
Return on assets adalah rasio keuntungan bersih setelah pajak
terhadap aset secara keseluruhan. Rasio ini merupakan suatu ukuran
untuk menilai seberapa besar tingkat tingkat pengembalian (%) dari
aset yang dimiliki. Apabila rasio ini tinggi berarti menunjukkan adanya
efesiensi yang dilakukan oleh pihak manajemen.
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
17
Darmadji dan Fakhrudin (2012) menyatakan bahwa rasio
return on assets (ROA) mengukur kemmpuan perusahaan untuk
menghasilkan laba atas aset yang dimiliki perusahaan. Demikian juga
Brigham dan Houston (2014:148), mengatakan bahwa ROA
merupakan rasio laba bersih terhadap total aset mengukur
pengembalian atas total aset. Semakin besar rasionya semakin bagus
karena perusahaan dianggap mampu menggunakan aset yang dimiiki
secara efektif untuk menghasilkan laba.
ROA =
d. Return On Equity
Return on equity merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan laba
bersih dari modal sendiri yang digunakan oleh perusahaan tersebut.
Menurut Brigham dan Houston (2014:149) para pemegang saham
melakukan investasi untuk mendapatkan pengembalian atas uang
mereka, dan rasio ini menunjukkan seberapa baik mereka telah
melakukan hal tersebut dari kacamata akuntansi. Secara sistematis
Return On Equity (ROE) dapat dirumuskan sebagai berikut :
ROE =
Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang tinggi,
menggunakan laba ditahan dalam mendanai kegiatan perusahaan.
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
18
Dengan demikian dapat dilihat, perusahaan menggunakan hutang
rendah. Pemakaian hutang yang rendah, maka resiko terjadi
kebangkrutan rendah. Sejalan dengan Peacking Order Theory yang
menyatakan perusahaan lebih memilih untuk menggunakan sumber
dana dari dalam atau pendanaan internal daripada pendanaan eksternal.
Dana internal tersebut diperoleh dari laba ditahan yang dihasilkan dari
kegiatan operasional perusahaan. Pecking Order Theory
mengasumsikan bahwa perusahaan bertujuan untuk memaksimumkan
kesejahteraan pemegang saham.
Namun dari ke empat rasio profitabilitas tersebut. Analisis
rasio profitabilitas dalam penelitian ini diwakilkan oleh Net Profit
Margin untuk mengukur kemampuan manajemen dalam memperoleh
keuntungan (laba) dalam penjualan, semakin tinggi NPM suatu
perusahaan yang dicapai dan semakin baik pula kinerja perusahaan.
3. Struktur Kepemilikan
Struktur kepemilikan adalah perbandingan antara jumlah saham
yang dimiliki oleh orang dalam (insider) dengan sejumlah saham yang
dimiliki oleh investor. Kontrol yang berbeda dari kepemilikan manajemen
dan kepemilikan institusional adalah yang menjadi pengaruh terhadap
kinerja perusahaan.
Menurut Kusumaningrum (2015), kepemilikan manajerial dan
kepemilikan institusional adalah dua mekanisme yang membantu masalah
keagenan.
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
19
a. Kepemilikan Manajemen
Manajer mempunyai kecenderungan untuk menggunakan
hutang yang tinggi bukan atas dasar maksimalisasi nilai perusahaan
melainkan untuk kepentingan oportunistik mereka. Investasi dengan
risiko tinggi menyebabkan peninngkatan biaya keagenan tersebut
berpengaruh pada penurunan kinerja perusahaan.
Kepemilikan manajemen adalah presentase kepemilikan saham
oleh pihak manajemen dari dewan komisaris dan direksi yang turut
mengambil keputusan kepemilikan manajerial merupakan kepemilikan
manajerial yang besarnya dapat dihitung dari periode tertentu dalam
satuan persentase (Kusumaningrum, 2015). Kepemilikan manajemen
mensejajarkan kepentingan antara manajemen dan pemegang saham
sehingga segala hasil atas keputusan manajer akan dirasak oleh pihak
manajer secara langsung. Dengan kata lain, manajer ikut memiliki
perusahaan yang dan tidak akan mengambil keputusan yang
oportunistik dalam kebijakan hutang dengan meningkatkan jumlah
hutang. Manajer akan berusahaan untuk mengurangi biaya keagenan
dan akan meningkatkan kinerja perusahaan.
Kepemilikan manajerial =
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
20
b. Kepemilikan Institusional
Kepemilikan institusional merupakan persentasi kepemilikan
saham oleh investor institusional seperti perubahan investasi, bank,
perusahaan asuransi maupun kepemilikan lembaga dan perusahaan
lain. Kepemilikan institusional akan mendorong pengawasan yang
lebih optimal terhadap kinerja perusahaan. Hal ini berarti semakin
besar persentase saham yng dimiliki oleh investor.
Kepemilikan institusional akan menyebabkan usaha monitoring
menjadi semakin efektif karena dapat mengendalikan perilaku
oportunistik yang dilakukan oleh para manajer. Tindakan monitoring
tersebut akan mengurangi biaya keagenan karena memungkinkan
perusahaan menggunakan tingkat hutang yang lebih rendah untuk
mengantisipasi kemungkinan terjadinya financial distress dn
kebangkrutan perusahaan. Semakin besar persentase saham yang
dimiiki oleh institusional investors akan menyebabkan monitoring
menjadi semakin efektif, melalui pengendalian perilaku oportunistik
para manajer.
Berdasarkan teori keagenan, perbedaan kepentingan antara manajer
dan pemegang saham mengakibatkan timbulnya konflik yang biasa disebut
agency conflict. Konflik kepentingan yang sangat potensial ini
menyebabkan pentingnya suatu mekanisme yang diterapkan yang berguna
untuk melindungi kepentingan pemegang saham. Salah satu cara guna
untuk mengurangi konflik antara prinsipal dan agen dapat dilakukan
dengan meningkatkan kepemilikan manajerial suatu perusahaan.
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
21
4. Ukuran Perusahaan
Ukuran perusahaan pada dasarnya adalah pengelompokan
perusahaan ke dalam beberapa kelompok, diantaranya perusahaan besar,
sedang dan kecil. Skala perusahaan merupakan ukuran yang dipakai untuk
mencerminkan besar kecilnya perusahaan yang didasarkan kepada total
aset perusahaan. Penelitian ukuran perusahaan dapat menggunakan tolak
ukur aset karena total aset perusahaan bernilai besar maka hal ini dapat
disederhanakan dengan mentransformasikan ke dalam logaritma natural
(Fachrudin, 2012), sehingga ukuran perusahaan juga dapat dihitung
dengan:
Size =
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya perusahaan.
Besar kecilnya usaha tersebut ditinjau dari lapangan usaha yang
dijalankan. Penentuan skala besar kecilnya perusahaan dapat ditentukan
berdasarkan total penjualan, total aset, rata-rata tingkat penjualan
(Kurniasih, 2012). Perusahaan yang berukuran besar mempunyai berbagai
kelebihan dibanding perusahaan berukuran kecil. Kelebihan tersebut yang
pertama adalah ukuran perusahaan dapat menentukan tingkat kemudahan
perusahaan memperoleh dana dari pasar modal. Kedua, ukuran perusahaan
menentukan kekuatan tawar-menawar (bargaining power) dalam kontrak
keuangan. Dan ketiga, ada kemungkinan pengaruh skala dalam biaya dan
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
22
return membuat perusahaan yang lebih besar dapat memperoleh lebih
banyak laba.
Perusahaan dengan ukuran besar memiliki akses lebih besar dan
luas untuk mendapat sumber pendanaan dari luar, sehingga untuk
memperoleh pinjaman akan menjadi lebih mudah karena dikatakan bahwa
perusahaan dengan ukuran besar memiliki kesempatan lebih besar untuk
memenangkan persaingan atau bertahan dalam industri (Hermuningsih,
2014). Perusahaan besar yang sudah well-established akan lebih mudah
memperoleh modal di pasar modal dibanding dengan perusahaan kecil.
Karena kemudahan akses tersebut berarti perusahaan besar memiliki
fleksibilitas yang lebih besar pula (Sartono 2016:249).
Ukuran perusahaan yang besar akan memaparkan sinyal positif
kepada investor atau kreditur untuk mengivestasikan modalnya di
perusahaan sehingga menyebabkan penggunaan dana ekternal meningkat.
Angelina (2016) mengungkapkan bahwa perusahaan besar akan cenderung
lebih terdiversifikasi dan risiko kebangkrutan akan lebih besar, selain itu
kesulitan keuangan akan menjadi lebih rendah. Flesksibilitas inilah yang
menyebabkan ukuran perusahaan yang besar lebih gampang memperoleh
tambahan dana dipasar modal. ini sesuai dengan Signaling Theory dimana
penggunaan hutang merupakan sinyal positif kepada kreditur dan investor
yang diharapkan, sinyal tersebut yang mencerminkan prospek yang bagus
dalam perusahaan yang berdampak pada bersedianya untuk memberikan
pinjaman.
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
23
5. Struktur Modal
Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan yang
mencerminkan perimbangan (absolut maupun relatif) antara keseluruhan
modal eksternal (baik jangka pendek maupun jangka panjang) dengan
jumlah modal sendiri (Hermuningsih, 2014). Demikian juga, struktur
modal menentukan penggunaan utang yang dilakukan oleh manajer
keuangan untuk mendanai kegiatan perusahaan. Sartono (2016:225)
menyebutkan bahwa struktur modal adalah perimbangan jumlah utang
jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham
preferen dan saham biasa. Keputusan struktur modal (capital structure)
meliputi pemilihan sumber dana baik yang berasal dari modal sendiri
maupun modal asing dalam bentuk utang. Dana ini merupakan eksternal
yang dapat mempengaruhi kinerja perusahaan.
Setiap ada perubahan struktur modal akan mempengaruhi biaya
modal secara keseluruhan, hal ini disebabkan masing-masing jenis modal
mempunyai biaya modal sendiri-sendiri. Selain itu, teori struktur modal
dianggap penting karena besarnya biaya modal keseluruhan ini, nantinya
akan digunakan sebagai cut of rate pada pengembalian keputusan
investasi. Menurut Hanafi (2015:297) teori mengenai struktur modal
terdiri :
a. Teori Trade-Off
Teori keseimbangan (Trade-off theory) merupakan
penyeimbang manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
24
penggunaan utang. Jika manfaat yang dihasilkan lebih besar, porsi
utang dapat ditambah. Berdasarkan teori ini perusahaan berusahaa
mempertahankan struktur modal yang ditargertkan dengan tujuan
memaksimumkan nilai pasar. Teori trade-off juga menjelaskan bahwa
peningkatkan rasio utang pada struktur modal akan meningkatkan nilai
total perusahaan sebesar tarif pajak dikali dengan jumlah utang.
Semakin besar akses ke sumber dana, semakin tersedia potensi dana,
maka semakin besar kemungkinan mengambil peluang investasi yang
menguntungkan yang diperoleh semakin besar dan kinerja perusahaan
meningkat.
b. Pecking Order Theory
Menurut pecking order theory, manajer keuangan tidak
memperhitungkan tingkat utang yang optimal. Kebutuhan dana
ditentukan oleh kebutuhan investasi. Jika ada kesempatan investasi,
maka perusahaan akan mencari dana untuk mendanai kebutuhan
investasi tersebut. Teori pecking order bisa menjelaskan kenapa
perusahaan yang mempunyai tingkat keuntungan yang tinggi justru
mempunyai tingkat utang yang lebih kecil. Tingkat utang yang kecil
tersebut tidak dikarenakan perusahaan mempunyai target tingkat utang
yang kecil, tetapi karena mereka tidak membutuhkan dana eksternal.
Tingkat keuntungan yang tinggi menjadikan dana internal mereka
cukup untuk memenuhi kebutuhan investasi.
c. Teori Asimetri Informasi dan Signaling
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
25
Konsep signaling dan asimetri informasi berkaitan erat. Teori
simetri mengatakan bahwa pihak-pihak yang berkaitan dengan
perusahaan tidak mempunyai informasi yang sama mengenai prospek
dan risiko perusahaan. Teori signaling (teori pemberian isyarat)
didasarkan pada ide manajer yang memiliki informasi bagus tentang
berupaya menyampaikan informasi tersebut kepada investor luar agar
harga saham perusahaan meningkat. Ross (1977) menunjukkan bahwa
perusahaan yang bagus kinerjanya dapat memberi sinyal berupa porsi
utang yang tinggi pada struktur modalnya. Perusahaan yang kurang
bagus kinerjanya tidak akan berani memakai utang dalam jumlah yang
besar karena kebangkrutannya akan tinggi (Sugiarto 2009:49).
d. Teori Keagenan
Dalam perekonomian modern, manajemen, dan pengelolaan
perusahaan semakin banyak dipisahkan dari kepemilikan perusahaan.
Hal ini sejalan dengan Agency Theory yang menekankan pentingnya
pemilik perusahaan (pemegang saham) menyerahkan pengelolaan
perusahaan kepada tenaga-tenaga profesional disebut agents yang
lebih mengerti dalam menjalankan bisnis sehari-hari. Tujuan dari
dipisahkannya pengelolaan dari kepemilikan perusahaan, yaitu agar
pemilik perusahaan memperoleh keuntungan yang semaksimal
mungkin dengan biaya yang seefisien mungkin dengan dikelolanya
perusahaan oleh tenaga-tenaga profesional. (Adrian Sutedi, 2011:13).
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
26
Menurut Harmono (2015:112) Sumber dana perusahaan
dicerminkan oleh modal asing dan modal sendiri yang diukur dengan Debt
to Equity (DER) yang diformulasikan :
DER =
B. Hasil Penelitian Terdahulu
Berikut ini adalah hasil penelitian terdahulu yang berhubungan dengan
profitbilitas, struktur kepemilikan, ukuran perusahaan, struktur modal, dan
kinerja perusahaan dilihat sebagai berikut :
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Variabel Metode Hasil
1 Riawan
(2014)
Analisis pengaruh
profitabilitas, struktur
kepemilikan terhadap
struktur modal dan
kinerja perusahaan
farmasi yang terdaftar
di Bursa Efek
Indonesia
Profitabilitas,
Struktur
Kepemilikan,
Struktur
Modal, Kinerja
Perusahaan
Path analysis 1. Profitabilitas dan
Struktur kepemilikan
berpengaruh negatif
terhadap struktur
modal
2. Kinerja perusahaan
terlihat pengaruh
yang positif terhadap
profitabilitas dan
Struktur Kepemilikan
3. Struktur modal
mempengaruhi secara
negatif signifikan
terhadap kinerja
perusahaan
2 Karaye,
Yusuf
Ibrahim, et
al (2015)
The Determinants of
Capital Structure of
Firms Listed In
Nigerian
Food/Beverages and
Tobacco Industry
Leverage,
Tangibility,
Pertumbuhan
Perusahaan,
profitabilitas,
ukuran
perusahaan
Analisis
Regresi
Berganda
1. Tangibility berpengaruh
negatif terhadap struktur
modal
2. Profitabilitas
bepengaruh negatif
terhadap struktur
modal
3. Ukuran perusahaan
berpengaruh positif
terhadap struktur
modal
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
27
No Nama Judul Variabel Metode Hasil 4. Pertumbuhan perusahaan
berpengaruh positif
terhadap struktur modal
3 Hermuning
sih (2014)
Pengaruh Profitabilitas,
Size Terhadap Nilai
Perusahaan Dengan
Sruktur Modal Sebagai
Variabel Intervening
Profitabilitas,
Size, Nilai
Perusahaan,
Struktur Modal
SEM 1. Profitabilitas
berpengaruh terhadap
negatif terhadap
struktur modal
2. Ukuran perusahaan
berpengaruh positif
terhadap struktur
modal
3. Struktur modal
berpengaruh positif
terhadap nilai
perusahaan,
4. Profitabilitas dan
ukuran perusahaan
memiliki pengaruh
tidak langsung
terhadap nilai
perusahaan dengan
strukttur modal.
4 Theacini,
D. A. M., &
Wisadha, I.
G. S.
(2014)
Pengaruh Good
Corporate Governance,
Kualitas Laba dan
Ukuran Perusahaan
pada Kinerja
Perusahaan
Komite audit,
dewan direksi,
komisaris
independen,
kepemilikan
manajerial,
kepemilikan
institutional,
kualitas laba,
dan ukuran
perusahaan
Analisis
Regresi
Berganda
1. Komite Audit tidak
berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan
2. Dewan direksi
berpengaruh positif
terhadap kinerja
perusahaan
3. Komisaris independen
tidak berpengaruh
terhadap kinerja
perusahaan
4. Kepemilikan
manajemen
berpengaruh positif
terhadap kinerja
perusahaan
5. Kepemilikan
institusional
berpengaruh positif
terhadap kinerja
perusahaan
6. Kualitas laba
berpengaruh positif
terhadap kinerja
perusahaan
7. Ukuran perusahaan
berpengaruh positif
terhadap kinerja
perusahaan
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
28
No Nama Judul Variabel Metode Hasil
5 Agyei
and Owusu
(2014)
The Effect of
Ownership Structure
and Corporate
Governance on Capital
Structure of Ghanian
Listed Manufacturing
Companies
Ownership
structure,
corporate
governance,
capital
structure,
Analisis
regresi 1. Struktur kepemilikan
berpengaruh negatif
signifikan terhadap
struktur modal.
2. Tata kelola perusahaan
berpengaruh negatif
signifikan terhadap
struktur modal.
6 Boroujeni,
Noroozi,
Nadem, and
Chadegani
(2013)
The Impact of Capital
Structure and
Ownership Structure
on Firm Performance:
A case study of iranian
Companies
Capital
structure,
ownership
structure, firm
perfomance
Analisis
regresi
1. Struktur modal
berpengaruh positif
terhadap kinerja
perusahaan
2. Struktur kepemilikan
berpengaruh positif
terhadap kinerja
perusahaan
C. Kerangka Pemikiran
Berdasarkan landasan teori dan penelitian terdahulu yang telah
dipaparkan, penelitian ini menggunakan variabel independen yaitu
profitabilitas, struktur kepemilikan, ukuran perusahaan. Variabel dependen
dalam penelitian yaitu kinerja perusahaan. Selain itu juga struktur modal
sebagai variabel mediasi. Berdasarkan hubungan diantara variabel tersebut
dapat dimasukan dalam kerangka pemikiran sebagai berikut :
1. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Struktur Modal
Sebagaimana disebutkan diawal, profitabilitas mengukur
kemampuan perusahaan dalam memperoleh laba dalam hubungannya
dengan penjualan, total aktiva maupun modal sendiri. Perusahaan
perusahaan dengan profit yang tinggi cenderung menggunakan lebih
banyak pinjaman untuk memperoleh manfaat dalam aspek pajak. Hal ini
karena pengurangan laba oleh bunga pinjaman akan lebih kecil
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
29
dibandingkan apabila perusahaan menggunakan modal yang tidak dikenai
bunga, namun penghasilan kena pajak (Hermuningsih, 2014)
Keputusan pendanaan yang dilakukan secara tidak cermat akan
menimbulkaan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang tinggi, yang
selanjutnya dapat berakibat pada rendahnya profitabilitas perusahaan.
Dengan kata lain, keputusan pendanaan atau struktur modal sangat
berpengaruh terhadap rendah atau tingginya profitabilitas suatu
perusahaan. Menurut Pecking order theory perusahaan yang memiliki
profitabilitas tinggi akan cenderung menggunakan pendanaan melalui
sumber internal yaitu menggunakan labanya daripada harus melakukan
utang ketika membutuhkan pendanaan. Dengan demikian peningkatan
profitabilitas akan menurunkan rasio utang perusahaan. Dapat disimpulkan
bahwa profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur modal. Hasil
penelitian Riawan (2014), Hermuningsih (2014), Karaye Yusuf Ibrahim, et
al (2015) menunjukan profitabilitas berpengaruh negatif terhadap struktur
modal.
2. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Struktur Modal
Kusumaningrum (2015) dalam sebuah perusahaan yang manajer
memiliki saham yang besar muncul kecenderungan manajer tersebut akan
mengurangi tingkat hutang secara optimal, sehinga akan mengurangi biaya
keagenan hutang. Sebaliknya, menurut Sartono (2016), penggunaan
hutang yang semakin besar akan menimbulkan dampak kenaikan risiko
kebangkrutan, yang berarti meningkatkan risiko yang tidak dapat
diversifikasikan oleh manajer, sehingga kepemilikan saham manajemen
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
30
akan berkurang. Dengan demikian, terdapat pengaruh antara struktur
kepemilikan dengan struktur modal. Hasil penelitian Riawan (2014), Agye
and Owusu (2014) menunjukan kepemilikan manejemen memiliki
hubungan negatif terhadap struktur modal.
3. Pengaruh Ukuran Perusahaan Terhadap Struktur Modal
Ukuran perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu
perusahaan dimana perusahaan yang besar akan lebih mudah mendapatkan
pinjaman dari luar baik dalam bentuk utang maupun modal saham, karena
biasanya perusahaan yang besar disertai dengan reputasi yang cukup baik
dimata masyarakat. Perusahaan kecil memiliki keterbatasan dalam
mengakses pasar modal sehingga tidak mengajak pihak luar sebagai rekan
kerja, dan juga perusahaan kecil dengan cash inflows yang rendah akan
lebih susah mendapatkan utang karena dinilai lebih beresiko dibandingkan
memberi utang kepada perusahaan besar. Dapat disimpulkan bahwa
semakin besar ukuran perusahaan semakin besar pula penggunaan dana
eksternal yaitu struktur modalnya, maka ukuran perusahaan berpengaruh
positif terhadap struktur modal. Hal ini serupa dengan penelitian-
penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Karaye, Yusuf Ibrahim, et al
(2015), Hermuningsih (2014) menyatakan ukuran perusahaan berpengaruh
positif tehadap struktur modal.
4. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kinerja Perusahaan
Kinerja perusahaan dapat pula di pengaruhi oleh besarnya kecilnya
profitabilitas yang dihasilkan oleh perusahaan. Riawan, (2014)
mendefinisikan profitabilitas sejauh mana perusahaan menghasilkan laba
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
31
dari penjualan dan investasi perusahaan. Apabila profitabilitas perusahaan
baik maka para stakeholders yang terdiri dari kreditur, supplier, dan juga
investor akan melihat sejauh mana perusahaan dapat menghasilkan laba
dari penjualan dan investasi perusahaan. Perusahaan yang diperkirakan
mempunyai prospek dimasa mendatang, maka nilai sahamnya akan
meningkat. Sebaliknya, perusahaan yang dinilai kurang memiliki prospek
harga saham menjadi turun. Nilai profitabilitas yang tinggi menunjukkan
kinerja perusahaan meningkat dan diperkirakan perusahaan mempunyai
masa depan yang baik. Hal ini dibuktikan dengan penelitian Riawan
(2014) yang mengatakan bahwa profitabilitas berpengaruh positif terhadap
kinerja perusahaan.
5. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan
Berdasarkan teori keagenan, perbedaan kepentingan antara manajer
dan pemegang saham mengakibatkan timbulnya konflik yang biasa disebut
agency conflict. Konflik kepentingan yang sangat potensial ini
menyebabkan pentingnya suatu mekanisme yang diterapkan yang berguna
untuk melindungi kepentingan pemegang saham. Salah satu cara guna
untuk mengurangi konflik antara prinsipal dan agen dapat dilakukan
dengan meningkatkan kepemilikan manajerial suatu perusahaan.
(Wiranata, 2013) menyatakan bahwa kepemilikan saham oleh manajer
akan mendorong penyatuan kepentingan antara prinsipal dan agen
sehingga manajer bertindak sesuai dengan keinginan pemegang saham dan
dapat meningkatkan kinerja perusahaan. Kepemilikan saham manejemen
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
32
akan medorong manajer untuk berhati-hati dalam mengambil keputusan
karena mereka ikut merasakan secara langsung manfaat dari keputusan
yang diambil dan ikut menanggung kerugian sebagai konsekuensi dari
pengambilan keputusan yang salah. Menurut Sari (2016) kepemilikan
manajerial adalah pemegang saham dari pihak manajemen (dewan direksi
dan dewan komisaris) yang secara aktif ikut dalam pengambilan
keputusan. Dari penjelasan diatas, dapat disimpullkan bahwa kepemilikan
manajerial berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Hal tersebut
sejalan dengan hasil penelitian Riawan (2014), Boroujeni et al (2013),
Theacini, D. A. M., & Wisadha, I. G. S. (2014) yang menyatakan bahwa
struktur kepemilikan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.
6. Pengaruh Ukuran Perusahaan terhadap Kinerja Perusahaan
Perusahaan dengan total asset yang besar mencerminkan
kemapanan perusahaan. Ukuran perusahaan yang besar diharapkan dapat
meningkatkan skala ekonomi dan mengurangi biaya pengumpulan dan
pemprosesan informasi. Isbanah (2015) menyatakan bahwa perusahaan
besar yang mempunyai sumber daya yang besar pula akan melakukan
pengungkapan lebih luas dan mampu membiayai penyediaan informasi
untuk keperluan internal. Informasi tersebut sekaligus menjadi bahan
untuk keperluan pengungkapan informasi kepada pihak eksternal seperti
investor dan kreditor, sehingga tidak memerlukan tambahan biaya yang
besar untuk melakukan pengungkapan lebih luas. Dengan demikian,
perusahaan yang besar mempunyai biaya produksi informasi yang lebih
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
33
rendah daripada perusahaan kecil. Suatu perusahaan besar dan mapan akan
mudah untuk menuju ke pasar modal. Kemudahan berhubungan dengan
pasar modal berarti fleksibilitas lebih besar dan tingkat kepercayaan
investor juga lebih besar karena mempunyai kinerja operasional yang lebih
besar. Perusahaan besar mampu menarik minat investor yang lebih besar
daripada perusahaan kecil karena mempunyai fleksibilitas penempatan
investasi yang lebih baik. Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan
ukuran perusahan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan. Hal ini
dibuktikan pada penelitian Theacini, D. A. M., & Wisadha, I. G. S. (2014)
bahwa ukuran perusahaan berpengaruh positif terhadap kinerja
perusahaan.
7. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Perusahaan
Pengambilan keputusan pendanaan berkenaan dengan struktur
modal yang benar-benar harus diperhatikan oleh perusahaan, karena
struktur penentuan perusahaan akan berpengaruh terhadap kinerja
perusahaan. Struktur modal menunjukkan perbandingan jumlah hutang
jangka panjang dengan modal sendiri. Perusahaan yang menggunakan
hutang dalam operasinya akan mendapat penghematan pajak , karena
pajak dihitung dari laba operasi setelah dikurangi bunga hutang, sehingga
laba bersih yang menjadi hak pemegang saham akan menjadi lebih besar
dibandingkan dengan perusahaan yang tidak menggunakan hutang
(Meythi, 2012).
Dengan demikian nilai perusahaan juga menjadi lebih besar. Ini
berarti semakin besar struktur modalnya maka nilai perusahaan juga akan
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
34
semakin meningkt. Akan tetapi perusahaan tidak akan mungkin
menggunakan hutang 100% alam struktur modalnya. Hal tu disebabkan
karena semakin besar hutang berrti semakin besar pula resiko keuangan
perusahan. Resiko yang dimaksud adalah resiko finansial yaitu resiko yang
timbul karena ketidakmampuan perusahaan membayar bunga dana
angsuran pokok dalam keadaan ekonomi yang buruk. Dalam kondisi
demikian semakin besar hutang maka nilai perusahaan akan menurun.
Perusahaan harus mampu menentukan besarnya hutang, karena dengan
adanya hutang sampai batas tertentu akan dapat meningkatkan nilai
perusahaan. Akan tetapi bila jumlah hutang lewat dari batas tertentu justru
akan menurunkan nilai perusahaan (Sari 2016). Jadi dapat diketahui bahwa
struktur modal berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Dimana
pernyataan ini didukung oleh teori trade-off yaitu struktur modal
mempengaruhi kinerja perusahaan. Dari penjelasan diatas, dapat
disimpulkan struktur modal berpengaruh negatif tehadap kinerja
perusahaan. Hal ini serupa dengan penelitian yang diakukan Riawan
(2014), menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh negatif terhadap
kinerja perusahaan.
8. Pengaruh Profitabilitas Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui
Struktur Modal
Struktur modal berpengaruh dalam memediasi profitabilitas
terhadap kinerja perusahaan, sehingga perusahaan yang memiliki
profitabilitas yang tinggi, menggunakan laba ditahan dalam mendanai
kegiatan perusahaan. Dengan laba ditahan sebagai modal sendiri tersebut
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
35
manajer mengelola dana struktur modal yang rendah. Dengan demikian
dapat dilihat, perusahaan menggunakan hutang rendah. Pemakaian hutang
yang rendah, maka resiko terjadinya kebangkrutan rendah. Sejalan dengan
Pecking Order Theory yang menyatakan perusahaan lebih menyukai
pendanaan dari dalam terlebih dahulu, dan apabila perusahaan
memerlukan pendanaan dari luar yang berupa hutang. Hal ini serupa
dengan penelitian yang diakukan Riawan (2014), menyatakan bahwa
struktur modal mampu memediasi pengaruh profitabilitas terhadap kinerja
perusahaan.
9. Pengaruh Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Perusahaan
Melalui Struktur Modal
Struktur modal mampu memediasi struktur kepemilikan terhadap
kinerja perusahaan. Sebagai seorang manajer sekaligus pemegang saham
perusahaan, manajer tidak ingin perusahaan mengalami kesulitan
keuangan atau bahkan mengalami kebangkrutan. Sebagai manajer akan
kehilangan insentif dan sebagai pemegang saham akan kehilangan return
dari dana yang diinvestasikan. Menurut Friend dan Lang (1988) cara untuk
menurunkan risiko ini adalah mengurangi penggunaan hutang dalam
perusahaan. Penggunaan hutang yang tinggi akan meningkatkan risiko
perusahaan, karena perusahaan akan mengalami financial distress. Karena
itu, manajer akan seminimal mungkin menggunakan hutang sebagai
pendanaan dan lebih mengandalkan modal dari pemegang saham.
Perusahaan tidak akan dapat berkembang cepat jika hanya mengandalkan
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
36
sumber dana dari pemegang saham saja tanpa diimbangi penggunaan
hutang. Hal ini serupa dengan penelitian yang diakukan Riawan (2014),
menyatakan bahwa struktur modal mampu mediasi pengaruh struktur
kepemilikan terhadap kinerja perusahaan.
10. Pengaruh Ukuran perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui
Struktur Modal
Struktur modal mampu memediasi size terhadap kinerja
perusahaan, menurut Hermuningsih (2014) menyatakan bahwa ukuran
perusahaan menggambarkan besar kecilnya suatu perusahaan yang
dinyatakan dengan total aktiva atau total penjualan bersih. Perusahaan
yang memiliki ukuran perusahaan yang besar, akses untuk mendapatkan
pendanaan (hutang) akan mudah. Dengan dana yang diperoleh, apabila
perusahaan tersebut memakai hutang melebihi tingkat optimal maka akan
menurunkan kinerja perusahaan, karena resiko terjadinya kebangkrutan
yang dialami perusahaan tinggi. Hal tersebut sejalan dengan Trade Off
Theory yang menyatakan bahwa perusahaan memakai struktur modal yang
optimal, apabila perusahaan dalam mengelola modal tersebut tidak optimal
akan mempengaruhi penurunan kinerja perusahaan, sehingga investor
melihat terdapat resiko pada perusahaan tersebut yang mengakibatkan
kurang menarik minat investor terhadap perusahaan yang dapat
menurunkan kinerja perusahaan.
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
37
Berdasarkan beberapa pendapat tersebut diatas, maka kerangka
pemikiran teoritik dari hubungan antar variabel penelitian ini adalah
sebagai berikut :
Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran Teoritis
Keterangan :
= Pengaruh langsung
= Pengaruh tidak langsung
D. Hipotesis
Menurut Sugiyono (2017:63) hipotesis adalah pernyataan tentang
sesuatu yang untuk sementara waktu dianggap benar. Selain itu juga, hipotesis
dapat diartikan sebagai pernyataan yang akan diteliti sebagai jawaban
sementara dari suatu masalah. Berdasarkan rumusan masalah, tujuan, teori,
Profitabilitas
Struktur
kepemilikan
Struktur
Modal
Kinerja
Perusahaan
Ukuran
Perusahaan
H4 (+)
H1( - )
H5 (+)
H2 ( - )
H3 (+)
H6 ( +)
H7 ( - )
H8
H9
H10
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018
38
penelitian terdahulu, hubungan antar variabel dan kerangka pemikiran, maka
hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H1 : Profitabilitas berpengaruh negatif signifikan terhadap struktur modal
H2 : Struktur kepemilikan berpengaruh negatif signifikan terhadap
struktur modal
H3 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap struktur
modal
H4 : Profitabilitas berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
perusahaan
H5 : Struktur kepemilikan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
perusahaan
H6 : Ukuran perusahaan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja
perusahaan
H7 : Struktur Modal berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja
perusahaan
H8 : Struktur modal mampu memediasi profitabilitas terhadap kinerja
perusahaan
H9 : Struktur modal mampu memediasi struktur kepemilikan terhadap
kinerja perusahaan.
H10 : Struktur modal mampu memediasi ukuran perusahaan terhadap
kinerja perusahaan
Analisis Pengaruh Profitabilitas…, Herdina Indah Utami, Fakultas Ekonomi Dan Bisnis UMP, 2018