19
4 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hasil Penelitian Terdahulu Pada penelitian yang sudah dilakukan oleh Sadeeqa yang mengukur pengetahuan, sikap, dan persepsi obat-obatan halal di kalangan praktisi medis umum diperoleh hasil total 154 (94,5%). Penelitian Sadeeqa merupakan indikator bahwa, pengetahuan, sikap dan persepsi tentang halal / haram status obat-obatan, di kalangan apoteker baik, di mana 95,5%, 96%, dan 99% dari responden mencetak masing-masing diatas 50%. Persamaan pada penelitian milik Sadeeqa dengan penelitian berjudul Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Persepi Tenaga Kesehatan terhadap Kehalalan Obat di Rumah Sakit Kabupaten Banyumas yaitu menggunakan pendekatan cross sectional dimana pengambilan sampel hanya dilakukan sekali waktu atau satu saat. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan kuesioner. Kedua penelitian dilakukan di rumah sakit. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya ialah pada penelitian sebelumnya termasuk penelitian analitik dan membahas hubungan dari pengetahuan, sikap, dan persepsi responden. Sedangkan pada penelitian ini termasuk jenis penelitian deskriptif yang hanya akan mendeskriptifkan tanpa membahas hubungan antara pengetahuan, sikap, dan persepsi responden. Analisis yang digunakan pada penelitian sebelumnya berlanjut pada analisis bivariate sedangkan pada penelitian ini hanya sampai analisis univariate. Pada penelitian kali ini akan dilakukan pengukuran terhadap pengetahuan, sikap, dan persepsi tenaga kesehatan yang bekerja di Kabupaten Banyumas terhadap kehalalan obat. Penelitian akan dilakukan di Rumah Sakit yang tersebar di Kabupaten Banyumas dengan perhitungan sampel yang sudah ditetapkan. Responden akan diminta untuk mengisi kuesioner yang bersisi pertanyaan terkait pengetahuan, sikap, dan persepsi terhadap kehalalan obat mengacu pada jurnal Assessment of knowledge, attitude, and perception among hospital pharmacist regarding Halal pharmaceuticals. Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017

BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Hasil Penelitian Terdahulu

Pada penelitian yang sudah dilakukan oleh Sadeeqa yang mengukur

pengetahuan, sikap, dan persepsi obat-obatan halal di kalangan praktisi medis

umum diperoleh hasil total 154 (94,5%). Penelitian Sadeeqa merupakan

indikator bahwa, pengetahuan, sikap dan persepsi tentang halal / haram status

obat-obatan, di kalangan apoteker baik, di mana 95,5%, 96%, dan 99% dari

responden mencetak masing-masing diatas 50%.

Persamaan pada penelitian milik Sadeeqa dengan penelitian berjudul

Tingkat Pengetahuan, Sikap, dan Persepi Tenaga Kesehatan terhadap

Kehalalan Obat di Rumah Sakit Kabupaten Banyumas yaitu menggunakan

pendekatan cross sectional dimana pengambilan sampel hanya dilakukan

sekali waktu atau satu saat. Pengambilan sampel dilakukan dengan

menggunakan kuesioner. Kedua penelitian dilakukan di rumah sakit.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya ialah pada

penelitian sebelumnya termasuk penelitian analitik dan membahas hubungan

dari pengetahuan, sikap, dan persepsi responden. Sedangkan pada penelitian

ini termasuk jenis penelitian deskriptif yang hanya akan mendeskriptifkan

tanpa membahas hubungan antara pengetahuan, sikap, dan persepsi responden.

Analisis yang digunakan pada penelitian sebelumnya berlanjut pada analisis

bivariate sedangkan pada penelitian ini hanya sampai analisis univariate.

Pada penelitian kali ini akan dilakukan pengukuran terhadap

pengetahuan, sikap, dan persepsi tenaga kesehatan yang bekerja di Kabupaten

Banyumas terhadap kehalalan obat. Penelitian akan dilakukan di Rumah Sakit

yang tersebar di Kabupaten Banyumas dengan perhitungan sampel yang sudah

ditetapkan. Responden akan diminta untuk mengisi kuesioner yang bersisi

pertanyaan terkait pengetahuan, sikap, dan persepsi terhadap kehalalan obat

mengacu pada jurnal Assessment of knowledge, attitude, and perception

among hospital pharmacist regarding Halal pharmaceuticals.

Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017

Page 2: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

5

B. Landasan Teori

1. Obat

Pengertian obat

Menurut Undang-Undang Kesehatan No. 36 tahun 2009, bahwa

Obat adalah bahan atau paduan bahan, termasuk produk biologi yang

digunakan untuk mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau

keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan,

penyembuhan, pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi, untuk

manusia. Dalam pengertian umum, obat adalah suatu substansi yang

melalui efek kimianya membawa perubahan dalam fungsi biologi

(Katzung, 2002).Defenisi menurut Ansel (1985), obat adalah zat yang

digunakan untuk diagnosis, mengurangi rasa sakit, serta mengobati

atau mencegah penyakit pada manusia atau hewan.

Obat memiliki sifat khusus yang berbeda-beda agar dapat bekerja

dengan baik. Sifat fisik obat, dapat berupa benda padat pada temperatur

kamar ataupun bentuk gas namun dapat berbeda dalam penanganannya

berkaitan dengan pH kompartemen tubuh dan derajat ionisasi obat

tersebut. Setiap obat berinteraksi dengan reseptor berdasarkan kekuatan

atau ikatan kimia. Selain itu, desain obat yang rasional berarti mampu

memperkirakan struktur molekular yang tepat berdasarkan jenis reseptor

biologisnya (Katzung, 2007).

Penggolongan Obat

a. Menurut Kegunaan Obat

Obatdapat digunakan untuk menyembuhkan (terapeutik),

pencegahan (profilaktik), dan diagnosis (diagnostik).

b. Menurut Cara Penggunaan Obat

Berdasarkan cara penggunaan obat dapat diklasifikasikan

menjadi:`

1) Medicantum ad usum internum (pemakaian dalam) melalui oral,

beretiket putih.

Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017

Page 3: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

6

2) Medicantum ad usum externum (pemakaian luar) melalui

implantasi, injeksi, membran mukosa, rektal, vaginal, nasal,

opthamic, aurical, collutio/gargarisma/gargle, beretiket biru.

c. Menurut Undang-Undang

Menurut (Syamsuni, 2006) penggolongan obat berdasarkan

keamanan dan peredaraanya menurut Permenkes No. 725a Tahun 1989

yaitu:

1) Obat Bebas

Obat bebas adalah obat yang dapat dibeli secara bebas dan tidak

membahayakan pasien dalam batas dosis yang dianjurkan dengan

logo bertanda lingkaran berwarna hijau dengan garis tepi hitam.

2) Obat Bebas Terbatas

Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras

yang dapat diserahkan tanpa resep dokter dengan logo bertanda

lingkaran berwarna biru dengan garis tepi hitam diseratai dengan

tanda peringatan.

3) Obat Keras

Obat keras adalah obat yang memiliki dosis maksimum yang

tercantum dalam daftar obat keras dengan logo bertanda lingkaran

berwarna merah dengan garis tepi berwarna hitam dan terdapat

huruf “K” di tengah menyentuh garis tepi.

4) Psikotropika

Psikotropika adalah obat yang termasuk dalam golongan obat keras

yang dapat mempengaruhi proses perilaku dan mental

seseorang.Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 1997 tentang

Psikotropika, psikotropika dibagi menjadi :

a. Golongan I, contohnya brolamfetamina dan etriptamina.

b. Golongan II, contohnya metamfetamina dan fenetilina.

c. Golongan III, contohnya amobarbital dan pentobarbital.

d. Golongan IV, contohnya diazepam dan lorazepam.

Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017

Page 4: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

7

5) Narkotika

Narkotika adalah obat yang diperlukan dalam pengobatan dan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) serta dapat menimbulkan

ketagihan dan ketergantungan yang sangat merugikan bagi

seseorang. Berdasarkan UU Nomor 22 Tahun 1997 tentang

Narkotika, narkotika dibagi menjadi 3 golongan, yaitu :

a. Golongan I, contohnya kokain dan tanaman ganja.

b. Golongan II, contohnya difenoksilat dan morfin.

c. Golongan III, contohnya dekstropropoksifena dan kodein

(Anonim, 2009).

d. Berdasarkan Tempat atau Lokasi Pemakaiaannya

1) Obat Dalam, misalnya obat-obat peroral. Contoh: antibiotik,

acetaminophen

2) Obat Topikal, untuk pemakaian luar badan. Contoh sulfur,

antibiotik (Anief,1994).

e. Berdasarkan Cara Pemberiannya

1) Oral, obat yang diberikan atau dimasukkan melalui mulut, Contoh:

serbuk, kapsul, tablet sirup.

2) Parektal, obat yang diberikan atau dimasukkan melalui

rectal. Contoh supositoria, laksatif.

3) Sublingual, dari bawah lidah, kemudian melalui selaputlender dan

masuk ke pembuluh darah, efeknya lebih cepat. Untuk penderita

tekanan darah tinggi, Contoh: tablet hisap, hormone.

4) Parenteral, obat suntik melaui kulit masuk ke darah. Ada yang

diberikan secara intravena, subkutan, intramuscular, intrakardial.

5) Langsung ke organ, contoh intrakardial.

6) Melalui selaput perut, intraperitoneal (Anief, 1994).

f. Berdasarkan Efek yang Ditimbulkannya

1) Sistemik: masuk ke dalam system peredaran darah, diberikan

secara oral

Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017

Page 5: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

8

2) Lokal : pada tempat-tempat tertentu yang diinginkan, misalnya

pada kulit, telinga, mata (Anief, 1994).

g. Berdasarkan Penamaannya

Menurut Widodo (2004), penamaan dibagi menjadi tiga, yaitu:

1) Nama Kimia, yaitu nama asli senyawa kimia obat.

2) Nama Generik (unbranded name), yaitu nama yang lebih mudah

yang disepakati sebagai nama obat dari suatu nama kimia.

3) Nama Dagang atau Merek, yaitu nama yang diberikan oleh

masing-masing produsen obat. Obat bermerek disebut juga dengan

obat paten.

Bahan Baku Obat

Bahan baku adalah semua bahan, baik yang berkhasiat (zat aktif)

maupun tidak berkhasiat (zat Nonaktif/eksipien), yang berubah maupun

tidak berubah, yang digunakan dalam pengolahan obat walaupun tidak

tidak semua bahan tersebut masih terdapat di dalam produk ruahan

(Siregar, 2010).

Menurut Dirjen POM (2006), bahan (zat) aktif adalah setiap bahan

atau campuran bahan yang akan digunakan dalam pembuatan sediaan

farmasi dan apabila digunakan dalam pembuatan obat menjadi zat aktif

obat tersebut. Dalam pengertian lain, bahan (zat) aktif adalah bahan yang

ditujukan untuk menghasilkan khasiat farmakologi atau efek langsung lain

dalam diagnosis, penyembuhan, peredaan, pengobatan atau pencegahan

penyakit, atau untuk mempengaruhi struktur dan fungsi tubuh.

Zat aktif senyawa kimia murni tunggal jarang diberikan langsung

sebagai sediaan obat. Akan tetapi, sediaan obat yang diformulasikan

hampir selalu diberikan. Sediaan obat ini dapat beragam dari larutan yang

relatif sederhana sampai ke sistem sediaan obat yang rumit, dengan

menggunakan zat tambahan atau eksipien dalam formulasi untuk

memberikan fungsi farmasetik yang berbeda–beda sesuai dengan tujuan

yang dimaksudkan (Siregar, 2010).

Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017

Page 6: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

9

Desain dan formulasi suatu bentuk sediaan yang tepat

mensyaratkan pertimbangan karakteristik fisika, kimia, dan biologi semua

zat aktif dan eksipien yang digunakan dalam pembuatan suatu produk.

2. Kehalalan dalam Pengobatan

1. Pengertian Halal

Menurut Kamus Bahasa Indonesia kata Halal artinya diizinkan

(tidak dilarang oleh syarak), kehalalan adalah perilah halalnya sesuatu

(halal tidaknya sesuatu). Halal dalam Bahasa Arab yaitu "halal," yang

artinya "diperbolehkan" menurut hukum Islam. Kebalikan dari halal

adalah "Haram" yang berarti "melanggar hukum", yaitu "dilarang", dan

"terlarang". Halal dan Haram adalah istilah universal yang berlaku

untuk semua segi kehidupan. Menurut Sunhadji Rofi’i Ketua LPPOM

MUI, halal artinya dibenarkan. Lawannya ialah haram yang artinya

dilarang atau tidak dibenarkan menurut syariat Islam. Sedangkan

thoyyib artinya bermutu dan tidak membahayakan kesehatan.

2. Pengobatan Halal

Pengobatan hendaknya dilakukan dengan cara yang halal dan

dengan obat yang halal dan tidak menggunakan obat yang berbahan

haram. Seperti dalam hadist:

“Sesungguhnya Thariq bin Suwaid al-Ju’fiy bertanya kepada Nabi

SAW tentang Khamr, kemudian Nabi melarangnya untuk

membuatnya. Kemudian dia berkata: sesungguhnya saya

membuatnya untuk obat. Kemudian Nabi SAW bersabda:

“Sesunggunya (khamar) itu bukan obat, melainkan penyakit” (HR.

Muslim).

“Dari Abu Darda’, ia berkata: Rasulullah SAW bersabda:

Sesungguhnya Allah telah menurunkan penyakit dan obat bagi

setiap penyakit, maka berobatlah dan janganlah berobat

dengan yang haram”. (HR. Abu Dawud).

Penggunaan obat yang berbahan najis atau haram untuk

pengobatan hukumnya haram kecuali memenuhi syarat sebagai

berikut:

Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017

Page 7: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

10

a. digunakan pada kondisi keterpaksaan (al-dlarurat), yaitu

kondisi keterpaksaan yang apabila tidak dilakukan dapat

mengancam jiwa manusia, atau kondisi keterdesakan yang

setara dengan kondisi darurat (al-hajat allati tanzilu manzilah

al-dlarurat), yaitu kondisi keterdesakan yang apabila tidak

dilakukan maka akan dapat mengancam eksistensi jiwa manusia di

kemudian hari. Dalam hal ini, orang yang sakit kritis

diperbolehkan untuk berobat dari unsur obat yang dilarang

seperti porcine, minuman keras atau obat yang berbahaya dalam

rangka menyelamatkan nyawanya. Hal ini sesuai dengan ayat Al

Qur’an yang artinya: “Sesungguhnya Dia hanya mengharamkan

atasmu bangkai, darah, daging babi, dan (daging) hewan yang

disembelih dengan (menyebut nama) selain Allah. Tetapi barang

siapa terpaksa (memakannya) bukan karena menginginkannya

dan tidak (pula) melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya.

Sungguh, Allah Maha Pengampun, Maha Penyayang” ( Q.S. Al-

Baqarah: 173).

b. belum ditemukan bahan yang halal dan suci,

c. adanya rekomendasi paramedis kompeten dan terpercaya bahwa

tidak ada obat yang halal (MUI No 30 tahun 2013).

Hal-hal di atas diperkuat dengan adanya beberapa pendapat:

1. Pendapat Imam Al-‘Izz ibn ‘Abd Al-Salam dalam Kitab

“Qawa’id AlAhkam” :

“Boleh berobat dengan benda-benda najis jika belum menemukan

benda suci yang dapat menggantikannya, karena mashlahat

kesehatan dan keselematan lebih diutamakan daripada

mashlahat menjauhi benda najis”.

2. Pendapat Imam al-Nawawi dalam Kitab Al-Majmu’ (9/55) :

“Sahabat-sahabat kami (Pengikut Madzhab Syafi’i)

berpendapat: Sesungguhnya berobat dengan menggunakan

benda najis dibolehkan apabila belum menemukan benda suci

yang dapat menggantikannya, apabila telah didapatkan – obat

Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017

Page 8: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

11

dengan benda yang suci – maka haram hukumnya berobat dengan

benda-benda najis. Inilah maksud dari hadist “Sesungguhnya

Allah tidak menjadikan kesehatan kalian pada sesuatu yang

diharamkan atas kalian “, maka berobat dengan benda najis

menjadi haram apabila ada obat alternatif yang tidak mengandung

najis dan tidak haram apabila belum menemukan selain benda najis

tersebut. Sahabat-sahabat kami (Pengikut Madzhab Syafi’i)

berpendapat: Dibolehkannya berobat dengan benda najis apabila

para ahli kesehatan –farmakologi- menyatakan bahwa belum ada

obat kecuali dengan benda najis itu, atau obat – dengan benda

najis itu – direkomendasikan oleh dokter muslim”.

Obat halal harus memenuhi aspek-aspek berikut:

a. Sumber obat tidak mengandung zat dari hewan yang terlarang seperti

babi atau binatang yang disembelih tidak sesuai syariat Islam. Obat

yang terbuat dari tanaman, tanah, air, sumber mineral dan mikro

organisme yang ada di darat dan di dalam air dianggap halal dan

diperbolehkan kecuali yang beracun dan berbahaya. Sama halnya

dengan kandungan obat yang dibuat secara sintesis itu halal kecuali

bahan-bahan yang beracun, berbahaya, dan yang tercampur bahan

yang tidak halal.

b. Metode persiapan, pemprosesan, pembuatan, atau pemyimpanan

harus terbebas dari unsur yang tidak halal atau kotor.

c. Penggunaannya tidak memiliki dampak yang berbahaya di masa yang

akan datang.

d. Berdasarkan pada konsep halalan toyyiba, aspek higienis dalam

mempersiapkan dan penanganan obat harus diperhatikan semua

pihak. Kehalalan berarti terbebas dari kotoran, debu, kuman dan

kandungan non-halal lainnya seperti minuman keras yang dapat

menyebabkan penyakit dan termasuk kebersihan personilnya,

pakaian, alat dan tempat proses pengobatan. Dipastikan bahwa obat

yang diproduksi tidak membahayakan bagi pelanggan.

Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017

Page 9: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

12

e. Sertifikasi dari dokter Muslim yang jujur dan terpercaya selama

inspeksi.

f. Obat tidak mengandung bahan-bahan yang tidak dijelaskan dalam

formulasi dan terbukti digunakan.

g. Perawatan tidak berdasarkan pada sihir, pemujaan, dan takhayul atau

penggunaan zat atau media yang dilarang karena mereka

bertentangan dengan syariat Islam. Dengan jelas disebutkan dalam Al

Qur’an bahwa: “Dan sesungguhnya ada beberapa orang laki-laki

dari kalangan manusia yang meminta perlindungan kepada beberapa

laki-laki dari jin, tapi mereka (jin) menjadikan mereka (manusia)

bertambah sesat”. (Al-Jinn, 72: 6) (Roziatul, 2012).

Islam telah memberikan panduan mengenai unsur yang dilarang

dalam pengobatan. Berikut adalah unsur yang dilarang dalam

pengobatan:

1) Bangkai. Tidak diperbolehkan untuk menggunakan bangkai yang

binatang yang mati yang tidak disembelih berdasarkan syariat Islam

untuk tujuan pengobatan. Islam telah memperingatkan bahwa

pengobatan menggunakan zat yang dilarang itu tidak baik dan

memalukan berdasarkan akal sehat dan perundang-undangan. Oleh

karena itu, Muslim dilarang untuk untuk mencari kesembuhan penyakit

melalui penggunaan zat yang dilarang. Namun demikian, Muslim

diperbolehkan menggunakan binatang dan organ dalam yang halal untuk

dimakan dan disembelih sesuai syariat Islam guna untuk pengobatan.

2) Minuman Keras: Mayoritas ulama berpendapat bahwa tidak

diperbolehkan menggunakan minuman keras dalam pengobatan. Hal ini

dijelaskan lebih jauh oleh Thariq bin Suwaid Al Ju’fiyyi, suatu hari dia

bertanya kepada Nabi SAW tentang pembuatan (minuman) anggur. Dia

melarang pembuatannya. Kemudian Thariq berkata: Aku membuat

anggur khusus untuk pengobatan. Nabi bersabda: “Dia tidak akan

menyembuhkanmu dari apa yang dilarang bagimu”(H.R. Muslim). Ibnu

Taymiyyah berpendapat bahwa minum obat yang mengandung minuman

Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017

Page 10: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

13

keras tidak diperbolehkan berdasarkan hadits Nabi SAW dan ini

merupakan pendapat mayoritas ulama (Ibnu Taymiyyah). Namun

demikian, mayoritas ulama berpendapat bahwa minuman kerias sebagai

pengobatan diperbolehkan dalam keadaan darurat.

3) Alkohol.Empat madzhab yaitu Hanafi, Maliki, Shafi'I dan Hambali

serempak sepakat bahwa alkohol yang berasal dari fermentasi tidak

diperbolehkan karena dihukumi dengan hukum khamr (minuman keras).

Kandungan ethanol yang tinggi dalam minuman keras menyebabkan

ketidakseimbangan tubuh manusia dan sistem saraf. Di lain pihak, para

ulama berbeda pendapat mengenai status alkohol yang diproduksi secara

kimiawi. Ulama kontemporer seperti Al Qaradhawi memandang bahwa

alkohol yang diproses secara kimiawi diperbolehkan untuk penggunaan

ekternal (Al-Qaradhawi, 1989). Beberapa negara Muslim seperti

Malaysia dan Saudi Arabia memutuskan untuk sepakat dengan aturan

ini. Dengan demikian, benzyl alcohol, methyl alcohol dan polyethylene

alcohol yang digunakan pada obat-obatan dapat dianggap halal dan

dapat digunakan sesuai dengan jumlah yang diperbolehkan.Pelarangan

penggunaan alkohol untuk muslim akan menghalangi perkembangan dan

penerapan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang kimia, farmasi,

obat-obatan dan produksi. Secara medis, pelarangan terbut bisa

memperpanjang penderitaan pasien yang terluka dan bahkan dapat

menyebabkan kematian. Karena beberapa obat-obatan dicampur dengan

alkohol, para ulama berpendapat bahwa hal tersebut tidak membuat obat

haram jika campuran tersebut hanya memberikan dampak kecil (Al-

Sharbini, 1957).

4) Napza (Drugs). Penggunaan napza sebagai obat memang bermanfaat

karena sangat efektif untuk penggunaan jangka pendek, akan tetapi

dapat menyebabkan bahaya besar bagi pasien dalam penggunaan jangka

panjang. Dampak jangka panjang diantaranya gagal ginjal dan

kerusakan hati (Priori, 1998). Itulah mengapa penggunaanya hanya

diresepkan oleh badan tertentu melalui pengawasan dan monitoring yang

ketat. Asupan resep obat-obatan terlarang harus didasarkan pada azas

Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017

Page 11: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

14

darurat dan merupakan solusi sementara untuk penyakit yang belum

ditemukan obatnya. Jenis napza yang pada umumnya digunakan dalam

pengobatan adalah:

a) Zat Narkotika dari bunga opium atau sintesis yang digunakan

sebagai penghilang rasa sakit bagi pasien dengan serangan

jantung akut, kanker, atau rasa sakit selama melahirkan.

Contohnya adalah morfin dan pethidine.

b) Cannabis atau marijuana dari pohon cannabis indica dan

cannabis sativa yang digunakan sebagai pereda rasa sakit.

c) Kokain yang digunakan untuk membekukan dan mengentikan

pendarahan. Dampak instannya adalah disilusi (mengalami rasa

kekecewaan yang mendalam) dan penggunaan yang melebihi

dosis dapat menyebabkan epilepsi dan kematian dikarenakan

lemas kekurangan nafas.

5) Gelatin. Gelatin merupakan zat yang diperoleh dari hidrolisis sebagian

kolagen yang berasal dari protein, tulang, tendon dan kulit binatang.

Diperkirakan sekitar 44% gelatin berasal dari babi, 28% dari sapi, 27%

dari tulang binatang dan 1% dari sumber lain. Gelatin dari tanaman

memiliki fungsi yang sama dengan gelatin binatang dan dapat

dikonsumsi dari gluten gandum atau tanaman biji-bijian lainnya. Oleh

karena itu, gelatin bisa juga berasal dari tanaman(Rahman, 2010).

Argumen utama yang telah muncul adalah bahwa gelatin bersumber dari

binatang. Gelatin jenis ini bisa jadi haram jika berasal dari binatang

yang dilarang seperti babi, atau binatang yang tidak disembelih

berdasarkan aturan Islam. Makanan atau obat apapun yang dibuat dari

campuran gelatin ini juga dianggap haram. Diantara nama generik untuk

gelatin yang tertulis pada label produk adalah bovine gelatine, gum base,

emulsifierdan e-code gelatin(e441). (Asmak, 2015).

Beberapa contoh obat haram diantaranya:

a) Insulin, ada beberapa tipe insulin seperti regular human insulin (RHI),

rapid-acting insulin analogues (RAAs), neutral protamine insulin dan

Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017

Page 12: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

15

long-acting analoges yang tersedia untuk pasien diabetes untuk

mengendalikan kadar gula darah diabetes mellitus tipe 1 dan tipe 2 (Rys,

2011). Insulin pada mulanya berasal dari ekstrak pankreas anjing dan

hari ini insulin bisa diperoleh dari sapi, babi atau rekombinan insulin

manusia. Sekarang, penggunaan rekombinan insulin manusia telah

tersebar yang diproduksi melalui metode rekayasa genetik yang berasal

dari insulin babi (Lam, 2000).

b) Heparin, Heparin adalah anticoagulant yang digunakan untuk mencegah

pembentukan pembekuan darah untuk memudahkan sirkulasi darah.

Heparin diberikan melalui injeksi dan umumnya digunakan pada operasi

jantung dan penyakit kardiovaskular. Heparin diproduksi dari usus babi

dan paru sapi (Sommers, 2011).

c) Porcine trypsin, Trypsin berasal dari babi dan digunakan dalam berbagai

macam penggunaan ilmiah dan medis juga dalam industri makanan

(Johnson, 2002). Trypsin juga digunakan dalam produksi insulin yang

umumnya digunakan untuk mengobati diabetes (Diabetes mellitus)

(Bolli, 2012).

d) Low Molecular Weight Heparin (HBMR). Dewan Fatwa Nasional

untuk Agama Islam, Malaysia dalam rapatnya yang ke-87 (23 dan 25

Juni 2009) memutuskan bahwa HBMR Fraxiparine Clexane haram

karena ada obat alternatif yaitu Arixtra. Obat ini diproduksi dari sumber

yang halal dan memiliki fungsi dan efek yang sama dengan Clexane dan

Fraxiparine (National Fatwa Council, 2009).

3. Tenaga Kesehatan

Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri

dalam bidang kesehatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan

melalui pendidikan di bidang kesehatan yang untuk jenis tertentu

memerlukan kewenangan untuk melakukan upaya kesehatan (UU No 36

tahun 2014). Tenaga kesehatan adalah semua orang yang bekerja secara

aktif dan professional di bidang kesehatan, baik yang memiliki pendidikan

formal kesehatan mauun tidak, yang untuk jenis tertentu memerlukan

Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017

Page 13: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

16

kewenangan dalam melakukan upaya kesehatan (RI, PP. 1996). Dalam

Sistem Kesehatan Nasional (SKN), tenaga kesehatan merupakan pokok

dari subsistem SDM kesehatan, yaitu tatanan yang menghimpun berbagai

upaya perencanaan, pendidikan dan pelatihan, serta pendayagunaan

kesehatan secara terpadu dan saling mendukung, guna menjamin

tercapianya derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya

(Bappenas, 2005).

Undang-undang Republik Indonesia No 36 tahun 2014 mengatur

tentang jenis tenaga kesehatan sebagai berikut:

a. Tenaga medis, meliputi dokter dan dokter gigi, dokter spesialis, dan

dokter gigi spesialis.

b. Tenaga psikologi klinis, meliputi psikologi klinis.

c. Tenaga keperawatan, meliputi berbagai jenis perawat

d. Tenaga kebidanan meliputi bidan.

e. Tenaga kefarmasian meliputi apoteker, analisis farmasi, dan asisten

apoteker

f. Tenaga kesehatan masyarakat meliputi epidemiologi kesehatan, tenaga

promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja,

tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan

kependudukan, serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga.

g. Tenaga kesehatan lingkungan meliputi tenaga sanitasi lingkungan,

entomology kesehatan, dan mikrobiolog kesehatan.

h. Tenaga Gizi meliputi nutrision dan dietisian

i. Tenaga keterapian fisik meliputi fisioterapis, okupasi terapis, terapis

wicara, dan akupuntur.

j. Tenaga keteknisian medis meliputi perekam medis dan informasi

kesehatan, teknik kardiovaskular, teknisi pelayanan darah, refraksionis

optisien/optometris, teknisi gigi, penata anastesi, terapis gigi, dan

mulut audiologis.

k. Tenaga teknik biomedikasi meliputiradiografer, elektromedis, ahli

teknologi laboratorium medik, fisikawan medik, radioterapis, dan

otorik prostetik.

Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017

Page 14: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

17

l. Tenaga kesehatan tradisional meliputi tenaga kesehatan tradisional

ramuan dan tenaga kesehatan tradisional ketrampilan.

m. Tenaga kesehatan lain yang ditetapkan oleh menteri.

Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter spesialis, dokter gigi,

dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran atau kedokteran

gigi baik di dalam maupun di luar negeri yang diakui olehPemerintah

Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Praktik

kedokteran adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh dokter dan

dokter gigi terhadap pasien dalam melaksanakan upaya kesehatan.

Dokter atau dokter gigi yang telah memiliki surat tanda registrasi

mempunyai wewenang melakukan praktik kedokteran sesuai dengan

pendidikan dan kompetensi yang dimiliki, yang terdiri atas:

a. mewawancarai pasien

b. memeriksa fisik dan mental pasien

c. menentukan pemeriksaan penunjang

d. menegakkan diagnosis

e. menentukan penatalaksanaan dan pengobatan pasien

f. melakukan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi

g. menulis resep obat dan alat kesehatan

h. menerbitkan surat keterangan dokter atau dokter gigi

i. menyimpan obat dalam jumlah dan jenis yang diizinkan

j. meracik dan menyerahkan obat kepada pasien, bagi yang praktik di

daerah terpencil yang tidak ada apotek (UU No.29 tahun 2004).

Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai

Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker. Pekerjaan

Kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian mutu Sediaan

Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusi atau

penyaluranan obat, pengelolaan obat, pelayanan obat atas resep

dokter, pelayanan informasi obat, serta pengembangan obat, bahan

obat dan obat tradisional. Pelayanan Kefarmasian adalah suatu

pelayanan langsung dan bertanggung jawab kepada pasien yang

Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017

Page 15: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

18

berkaitan dengan Sediaan Farmasi dengan maksud mencapai hasil

yang pasti untuk meningkatkan mutu kehidupan pasien.Dalam

menjalankan praktek kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan

Kefarmasian, Apoteker harus menerapkan standar pelayanan

kefarmasian. Penyerahan dan pelayanan obat berdasarkan resep dokter

dilaksanakan oleh Apoteker.

Dalam melakukan Pekerjaan Kefarmasian pada Fasilitas Pelayanan

Kefarmasian, Apoteker dapat:

a. mengangkat seorang Apoteker pendamping yang memiliki SIPA

b. mengganti obat merek dagang dengan obat generik yang sama

komponen aktifnya atau obat merek dagang lain atas persetujuan

dokter dan/atau pasien

c. menyerahkan obat keras, narkotika dan psikotropika kepada

masyarakat atas resep dari dokter sesuai dengan ketentuan

peraturan perundang-undangan (PP No.51 Tahun 2009)

4. Pengetahuan

Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah

orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.

Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia. Pengetahuan atau

kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk

tindakan seseorang (overt behaviour). Tingkat pengetahuan di dalam

domain kognitif (Notoatmodjo, 2012), tercakup dalam 6 tingkatan, yaitu:

1. Tahu

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah

dipelajari sebelumnya dengan spesifik dari seluruh bahan yang

dipelajari atau rangsangan yang telah diterima. Pengukuran bahwa

orang yang bersangkutan tahu yaitu dapat menyebutkan, menguraikan,

mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya,

2. Memahami

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk

menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat

Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017

Page 16: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

19

menginterpretasikan suatu materi tersebut secara benar. Pengukuran

bahwa orang yang bersangkutan telah paham yaitu: dapat menjelaskan,

menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkandan sebagainya.

3. Aplikasi

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi real (sebenarnya).

Aplikasi yang dimaksud yaitu: penggunaan hukum-hukum, rumus,

metode, prinsip dan sebagainya.

4. Analisis

Analisis diartikan sebagai kemampuan untuk menjabarkan

suatu materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi

masih di dalam satu struktur organisasi dan masih ada kaitannya satu

sama lain. Pengukuran kemampuan analisis yaitu dapat dilihat dari:

penggunaan kata kerja, menggambarkan, membedakan, memisahkan,

mengelompokan an sebagainya.

5. Sintesis

Sintesis diartikan sebagaikemampuan untuk meletakkan atau

menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan

yang baru. Pengukuran kemampuan menyintesis yaitu dapat dilihat

dari cara: menyusun, merencanakan, meringkas, menyesuaikan dan

sebagaiya.

6. Evaluasi

Evaluasi diartikan sebagai dengan kemampuan untuk

melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek.

Pengukuran kemampuan mengevaluasi dapat digunakan kriteria yang

sesuai dengan sebab dan akibat.

5. Sikap

Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari

seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Dapat disimpulkan bahwa

manifestasi sikap itu tidak dapat langsung dilihat, tetapi hanya dapat

ditafsirkan terlebih dahulu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau

aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan suatu perilaku.

Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017

Page 17: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

20

Sedangkan menurut Newcomb (1998), salah seorang psikolog sosial

menyatakan bahwa sikap merupakan kesiapan atau kesediaan untuk

bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Menurut

Alport (1954) yang dikutip Notoatmodjo (2012) menjelaskan bahwa sikap

itu mempunyai 3 komponen pokok yaitu :

a. Kepercayaan (keyakinan), ide dan konsep terhadap suatu objek

b. Kehidupan emosional atau evaluasi terhadap suatu objek

c. Kecenderungan untuk bertindak (tend tobehave)

Dengan kata lain, fungsi sikap merupakan (reaksi terbuka) atau

aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi perilaku (tindakan) atau

reaksi tertutup. Sikap terdiri dari beberapa tingkatan yaitu :

1. Menerima (receiving)

Menerima merupakan sikap seseorang mau dan memperhatikan

stimulus yang diberikan.

2. Menanggapi (responding)

Menanggapi merupakan sikap memberikan jawaban atau tanggapan

terhadap pertanyaan atau objek yang dihadapi terlepas dari usaha ya

tersebut salah atau benar.

3. Menghargai (valuing)

Menghargai merupakan sikap seseorang mengajak orang lain untuk

mengerjakan atau mendiskusikan suatu masalah.

4. Bertanggung jawab (responsible)

Bertanggung jawab merupakan sikap yang paling tinggi tindakannya

dan sikap bertanggung jawab yaitu mampu mengambil segala resiko

yang terjadi.

6. Presepsi

Menurut Robbin, persepsi merupakan sebagai proses dimana orang

dapat mengorganisasikan dan menginterpretasikan sensasi yang dirasakan

dengan tujuan untuk memberi makna terhadap suatu lingkungan

(Notoatmodjo, 2010).

Walaupun proses mulainya rangsangan fisik hingga interprestasi

yang begitu cepat, maka untuk mempelajari persepsi kita dapat

Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017

Page 18: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

21

membaginya menjai dua bagian besar yaitu: proses sensasi atau merasakan

(sensasion) yang menyangkut proses sensor dan proses persepsi yang

menyangkut interprestasi kita terhadap suatu objek yang kita lihat atau kita

dengar atau kita rasakan (Notoatmodjo, 2010).

Ada banyak faktor yang akan menyebabkan stimulus dapat masuk

dalam perhatian kita. Faktor-faktor ini dapat kita bagi menjadi dua

kelompok besar yaitu factor eksternal dan factor internal. Factor internal

merupakan factor yang melekat pada suatu objek, sedangkan factor

eksternal merupakan factor yang terjadi bila ada stimulus dari orang yang

mempresentasikan hal tersebut.

1. Faktor Eksternal

a. Kontras: cara paling mudah untuk menarik perhatian seseorang

yaitu dengan kontras baik pada warna, ukuran, bentuk atau

gerakan.

1. Kontras warna: jika kita mendaki gunung maka kita harus

memakai pakaian yang berwarna mencolok seperti warna

jingga, supaya memudahkan pencarian bila kita tersesat.

2. Kontras ukuran: cara ini banyak dilalakukan oleh perusahaan

iklan, dimana mereka akan membuat papan iklan yang besar

untuk menarik perhatian.

3. Kontras bentuk: jika kita berbadan gemuk kemudian kita

berkumpul diantara orang yang berbadan kurus maka kita akan

cepat menjadi perhatian.

4. Kontras gerakan: gerakan akan menarik perhatian kit ajika

benda-benda lainnya diam.

b. Perubahan intestinal: suara yang pelan berubah menjadi keras, atau

cahaya yang awalnya redup menjadi terang akan menarik perhatian

kita.

c. Pengulangan: iklan yang sering diulang-ulang akan menarik

perhatian kita, walaupun sering sekali membuat kita merasa marah

dibuatnya.

d. Sesuatu yang baru: suatu stimulus yang baru akan lebih menarik

perhatian kita dari pada sesuatu apa yang sudah kita ketahui.

Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017

Page 19: BAB II TINJAUAN PUSTAKA - repository.ump.ac.idrepository.ump.ac.id/4895/3/ALFIYATU BAB II.pdf2) Obat Bebas Terbatas Obat bebas terbatas adalah obat yang termasuk dalam obat keras yang

22

e. Sesuatu yang menjadi perhatian orang banyak: suatu stimulus yang

menarik perhatian orang banyak maka akan menarik perhatian kita.

2. Faktor Internal

a. Pengalaman atau pengetahuan: pengalaman atau pengetahuan yang

dimiliki seseorang merupakan factor yang sangat berperan dalam

menginterprestasikan stimulus yang kita peroleh. Pengalaman

masa lalu maka akan memepengaruhi perubahan interprestasi.

b. Harapan: harapan terhadap sesuatu akan mempengaruhi persepsi

akan adanya stimulu yang ada.

c. Kebutuhan: kebutuhan akan memepengaruhi stimulus tersebut

dapat masuk adalam rentang perhatian kita dan kebutuhan ini akan

menginterprestasikan stimulus secara berbeda.

d. Motivasi: motivasi akan memepengruhi persepsi seseorang.

e. Emosi: emosi seseorang akan mempengaruhi persepsi terhadap

stimulus yang ada. Emosi takut juga akan mempengaruhi persepsi

kita terhadap rasa sakit.

f. Budaya: seseorang dengan latar belakang budaya yang sama akan

menginterpretasikan orang-orang dalam kelompoknya secara

berbeda, namun akan mempersepsikan orang-orang diluar

kelompoknya sebagai sama saja (Notoatmodjo, 2010).

Tingkat Pengetahuan, Sikap,..., Alfiyaturrohmaniyah Trisnawati, Fak. Farmasi UMP 2017