Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
BAB III
ANALISA PENDEKATAN PROGRAM ARSITEKTUR
3.1. Analisa Pendekatan Arsitektur
3.1.1. Studi Aktifitas
3.1.1.1. Pengelompokan Pelaku, Aktifitas, dan Sifat
KELOMPOK PENGELOLA NO PELAKU AKTIFITAS RUANG SIFAT 1 Direktur Datang Drop off Publik Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R. Absen Privat Mengecek Kerja
Karyawan Semua Ruang Privat
Menerima Laporan R. Direktur Privat Rapat R. Rapat Privat Menerima Tamu R. Tamu Servis Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Absen R.Absen Privat Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
2 Manager Datang Drop off Publik HRD Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R.HRD Privat Menerima Tamu R.Tamu Servis Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Absen R.Absen Privat
86
Pulang - mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
3 Manager Datang Drop off Publik Accounting Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R. Accounting Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengecek Kebutuhan
Barang dan Bahan Gudang Bahan Publik
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
4 Manager Datang Drop off Publik R&D Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R.R&D Privat Menganalisa Sample
Product R.Produksi R&D Privat
Memantau Pekerjaan Sample
R.Produksi R&D Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
5 Manager Datang Drop off Publik Marketing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R. Marketing Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mencari Order R.Marketing Privat
87
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
6 Manager Datang Drop off Publik PPIC Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R.PPIC Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengecek Kebutuhan
Barang dan Bahan Gudang Bahan Publik
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
7 Manager Datang Drop off Publik Quality Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Control Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R.Manager QC Privat Mengontrol Kualitas
Hasil Pekerjaan Area Produksi Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
8 Manager Datang Drop off Publik Produksi Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik
88
Membuat Laporan R. Manager Produksi
Privat
Mengontrol Hasil Pekerjaan
Area Produksi Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
9 Receptionist Datang Drop off Publik Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
Tabel 3. 1 Studi Aktivitas Kelompok Pengelola
Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi
KELOMPOK PENDUKUNG NO PELAKU AKTIFITAS RUANG SIFAT 1 Staf Datang Drop Off Publik HRD Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R.HRD Privat Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
Mengeluarkan Kendaraan
Area Parkir Publik
89
2 Kepala Datang Drop Off Publik Accounting Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R.Accounting Privat Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
Mengeluarkan Kendaraan
Area Parkir Publik
3 Staf Datang Drop Off Publik Accounting Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R.Accounting Privat Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
Mengeluarkan Kendaraan
Area Parkir Publik
4 Kepala Datang Drop Off Publik Purchasing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R.Accounting Privat Menerima Tamu R.Rapat Publik mengecek
Pembelian R.Accounting Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
Mengeluarkan Kendaraan
Area Parkir Publik
5 Staf Datang Drop Off Publik
90
Purchasing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R.Accounting Privat Menerima Tamu R.Rapat Publik mengecek
Pembelian R.Accounting Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
Mengeluarkan Kendaraan
Area Parkir Publik
6 Staf Datang Drop Off Publik Ekspor Impor Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R.Accounting Privat Menerima Tamu R.Rapat Publik Mengecek Kegiatan
Ekspor Impor R.Accounting Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
Mengeluarkan Kendaraan
Area Parkir Publik
7 Staf Datang Drop off Publik Marketing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R. Marketing Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mencari Order R.Marketing Privat Menjaga Showroom R.Showroom Publik Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis
91
Pulang - mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
8 Staf Datang Drop off Publik PPIC Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Membuat Laporan R.PPIC Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengecek
Kebutuhan Barang dan Bahan
Gudang Bahan Publik
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
9 Kepala Datang Drop off Publik Quality Control Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R.Manager QC Privat Mengontrol Kualitas
Hasil Pekerjaan Area Produksi Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
10 Staf Datang Drop off Publik Quality Control Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R.Manager QC Privat
92
Mengontrol Kualitas Hasil Pekerjaan
Area Produksi Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
11 Kepala Datang Drop off Publik Roughmill Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R. Kantor
Produksi Privat
Mengontrol Hasil Pekerjaan
Area Produksi Pembahanan
Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
12 Foreman Datang Drop off Publik Roughmill Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Ganti Baju R.Loker Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengatur
Pekerjaan Area Produksi Pembahanan
Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
13 Operator Datang Drop off Publik Roughmill Parkir Kendaraan Area Parkir Publik
93
Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengerjakan
Pekerjaan Area Produksi Pembahanan
Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
14 Kepala Datang Drop off Publik Konstruksi Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R. Kantor
Produksi Privat
Mengontrol Hasil Pekerjaan
Area Mesin Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
15 Foreman Datang Drop off Publik Konstruksi Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Ganti Baju R.Loker Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengatur
Pekerjaan Area Mesin Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
94
16 Operator Datang Drop off Publik Konstruksi Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengerjakan
Pekerjaan Area Mesin Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
17 Kepala Datang Drop off Publik Perakitan Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R. Kantor
Produksi Privat
Mengontrol Hasil Pekerjaan
Area Produksi Perakitan
Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
18 Foreman Datang Drop off Publik Perakitan Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Ganti Baju R.Loker Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengatur
Pekerjaan Area Produksi
Perakitan Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis
95
Pulang - mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
19 Operator Datang Drop off Publik Perakitan Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengerjakan
Pekerjaan Area Produksi
Perakitan Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
20 Kepala Datang Drop off Publik Veneering Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R. Kantor
Produksi Privat
Mengontrol Hasil Pekerjaan
Area Produksi Veneering
Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
21 Foreman Datang Drop off Publik Veneering Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Ganti Baju R.Loker Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengatur
Pekerjaan Area Produksi
Veneering Privat
Istirahat Kantin Servis
96
Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
22 Operator Datang Drop off Publik Veneering Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengerjakan
Pekerjaan Area Produksi
Veneering Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
23 Kepala Datang Drop off Publik Amplas Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R. Kantor
Produksi Privat
Mengontrol Hasil Pekerjaan
Area Produksi Amplas
Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
24 Foreman Datang Drop off Publik Amplas Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Ganti Baju R.Loker Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik
97
Mengatur Pekerjaan
Area Produksi Amplas
Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
25 Operator Datang Drop off Publik Amplas Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengerjakan
Pekerjaan Area Produksi
Amplas Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
26 Kepala Datang Drop off Publik Finishing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R. Kantor
Produksi Privat
Mengontrol Hasil Pekerjaan
Area Produksi Finishing
Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
27 Foreman Datang Drop off Publik Finishing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat
98
Ganti Baju R.Loker Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengatur
Pekerjaan Area Produksi
Finishing Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
28 Operator Datang Drop off Publik Finishing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengerjakan
Pekerjaan Area Produksi
Finishing Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
29 Kepala Datang Drop off Publik Packing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R. Kantor
Produksi Privat
Mengontrol Hasil Pekerjaan
Area Produksi Packing
Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
30 Foreman Datang Drop off Publik Packing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik
99
Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Ganti Baju R.Loker Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengatur
Pekerjaan Area Produksi
Packing Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
31 Operator Datang Drop off Publik Packing Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengerjakan
Pekerjaan Area Produksi
Packing Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
32 Kepala Datang Drop off Publik Upholstery Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R. Kantor
Produksi Privat
Mengontrol Hasil Pekerjaan
Area Upholstery Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
33 Foreman Datang Drop off Publik
100
Upholstery Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Ganti Baju R.Loker Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengatur
Pekerjaan Area Upholstery Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
34 Operator Datang Drop off Publik Upholstery Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengerjakan
Pekerjaan Area Upholstery Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
35 Foreman Datang Drop off Publik R&D Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Ganti Baju R.Loker Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Mengatur
Pekerjaan Bagian Sample Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
101
36 Operator Datang Drop off Publik R&D Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengerjakan
Pekerjaan Bagian Sample Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
37 Kepala Datang Drop off Publik Maintenance Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R.Maintenance Privat Mengontrol alat
pabrik Seluruh Pabrik Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
38 Staf Datang Drop off Publik Maintenance Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R.Maintenance Privat Mengontrol alat
pabrik Seluruh Pabrik Privat
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis
102
Pulang - mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
39 Staf Datang Drop off Publik Gudang Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Rapat R.Rapat Privat Menerima Tamu R.Tamu Publik Membuat Laporan R.Gudang Stok Privat Mengontrol bahan R.Gudang Stok Privat Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
mengeluarkan kendaraan
Area Parkir Publik
Tabel 3. 2 Studi Aktivitas Kelompok Pendukung
Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi
KELOMPOK PENUNJANG DAN SERVICE
NO PELAKU AKTIFITAS RUANG SIFAT 1 Staf Datang Drop off Publik Security Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Membuat Laporan R.Security Publik Memantau Seluruh
Pabrik R.CCTV Privat
Berkeliling Pabrik Seluruh Pabrik - Menjaga Keamanan
Pabrik R.CCTV Privat
Menerima Tamu R.Security Publik Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
Mengeluarkan Kendaraan
Area Parkir Publik
2 Petugas Datang Drop off Publik
103
Kebersihan Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Mengambil Alat
Kebersihan R.Janitor Privat
Membersihkan ruang-ruang
Semua Ruang
Istirahat Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
Mengeluarkan Kendaraan
Area Parkir Publik
3 Office Boy/Girl Datang Drop off Publik Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Ganti Baju R.Loker Privat Membuat minuman Pantry Servis Mencuci peralatan Pantry Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
Mengeluarkan Kendaraan
Area Parkir Publik
4 Petugas Kantin Datang Drop off Publik Parkir Kendaraan Area Parkir Publik Absen R.Absen Privat Membuat Makanan Kantin Servis Toilet Toilet Servis Ibadah Musholla Servis Pulang -
Mengeluarkan Kendaraan
Area Parkir Publik
Tabel 3. 3 Studi Aktivitas Kelompok Penunjang dan Servis
Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi
104
3.1.1.2. Pola Aktivitas
• Pola Aktivitas Kelompok Pengelola
Skema 3. 1 Pola Aktivitas Kelompok Pengelola
Sumber : Hasil Survey dan Dokumen Pribadi
105
• Pola Aktivitas Kelompok Pendukung
Skema 3. 2 Pola Aktivitas Pendukung (1)
Sumber : Hasil Survey dan Dokumentas Pribadi
106
Skema 3. 3 Pola Aktivitas Kelompok Pendukung (2)
Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi
107
Skema 3. 4 Pola Aktivitas Kelompok Pendukung (3)
Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi
108
Skema 3. 5 Pola Aktivitas Kelompok Pendukung (4)
Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi
109
• Pola Aktivitas Kelompok Penunjang dan Servis
Skema 3. 6 Pola Aktivitas Kelompok Penunjang dan Servis (5)
Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi
110
3.1.1.3. Keselamatan Kerja
Keselamatan kerja merupakan pedoman yang
harus ada di dalam sebuah pabrik, terutama pabrik
furniture ini. Dengan adanya pedoman keselamatan
kerja, diharapkan dapat mengantisipasi untuk
menghindari terjadinya kecelakan kerja di dalam
pabrik. Keselamatan kerja ini berlaku di seluruh area
pabrik dan juga terutama adalah keselamatan kerja
yang ada di area produksi furniture. Sebelum
menggunakan mesin-mesin yang dipergunakan
untuk produksi furniture, perlunya untuk
memperhatikan hal-hal berikut agar terhindar dari
kecelkaan dalam bekerja:
• Menggunakan mesin yang sudah dipelajari
dengan benar oleh operator mesin.
• Membaca petunjuk pengoperasian mesin dan
memperhatikan standar peralatan bagi operator
dalam pengoperasian mesin tersebut.
• Memastikan dalam memahami apa yang telah
dipelajari dalam pengoperasian mesin tersebut.
Dalam bekerja di pabrik furniture, perlu adanya
peralatan dasar keselamatan kerja bagi para
111
operator yang mengoperasikan mesin tersebut,
berikut peralatan yang diperlukan dalam bekerja:
• Pakaian Kerja
Pakaian kerja sangat perlu diperhatikan pada saat
pengoperasian mesin. Perusahaan dapat
menyediakan pakaian yang berjenis T-Shirt yang
nyaman dan pas di tubuh operator. Karena
mayoritas mesin yang dipakai dalam pabrik
furniture ini menggunakan penggerak motor, jika
memakai pakaian yang terlalu besar dapat mudah
tersangkut pada motor mesin sehingga bahaya
bagi keselamatan kerja.
• Sepatu
Sepatu standar kerja di pabrik sangatlah penting
untuk melindungi dari benda-benda yang ada di
lantai seperti serpihan kayu dan peralatan kerja.
Dengan menggunakan sepatu yang memiliki
pelindung besi dapat mengantisipasi jatuhnya
benda tajam yang mengenai kaki pekerja.
• Masker Debu
112
Di dalam ruang produksi furniture pastinya banyak
debu kayu yang bertebaran karena itu perlunya
masker pelindung agar menyaring debu yang
masuk ke pernapasan. Terutama pada area
finishing yang memiliki intensitas debu yang tinggi
seperti ruang amplas dan ruang semprot finishing.
• Earplug
Earplug ini berfungsi untuk menutupi telinga dari
kebisingan yang keluar dari mesin-mesin. Hal ini
dapat membantu mengurangi tingkat kebisingan
yang dialami operator pada saat pengoperasian
mesin.
• Kacamata anti debu
Kacamata ini berfungsi untuk melindungi mata
dari serbuk dan serpihan kayu yang beterbangan.
Terutama pada area pemotongan kayu, karena ini
banyak sisa-sisa kayu potong yang sudah
berbentuk serbuk ini menyebar.
113
3.1.2. Studi Fasilitas
3.1.2.1. Pengelompokan Ruang dan Sifat
FASILITAS UTAMA RUANG SIFAT INDOOR/OUTDOOR
Area Mesin Privat Indoor Area Kompresor Privat Indoor Area Roughmill Privat Indoor Area Veneer dan Press Veneer
Privat Indoor
Area Saw Mill Privat Indoor Area Kiln Dry Privat Indoor Area Pembuatan Sample Privat Indoor Area Pengamplasan Privat Indoor Area Sub Assembly Privat Indoor Area Assembly Privat Indoor Area Finishing Privat Indoor Area Rubbing, Trimming, Packing
Privat Indoor
Area Mal Privat Indoor Area Upholstery Privat Indoor Area Maintenance Privat Indoor
Tabel 3. 4 Pengelompokan Ruang Fasilitas Utama
Sumber : Dokumentasi Pribadi
FASILITAS PENGELOLA RUANG SIFAT INDOOR/OUTDOOR
Ruang Direktur Privat Indoor Ruang Accounting Privat Indoor Ruang HRD Privat Indoor
114
Ruang Marketing Privat Indoor Ruang PPIC Privat Indoor Ruang Quality Control Privat Indoor Ruang R&D Privat Indoor Ruang Kantor Produksi Privat Indoor Ruang Rapat Privat Indoor Ruang Arsip Privat Indoor Receptionist Publik Indoor Ruang Tamu Publik Indoor Showroom Publik Indoor Pantry Publik Indoor Toilet Servis Indoor Janitor Servis Indoor
Tabel 3. 5 Pengelompokan Ruang Fasilitas Pengelola
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Tabel 3. 6 Pengelompokan Ruang Fasilitas Pendukung
Sumber : Dokumentasi Pribadi
FASILITAS PENDUKUNG RUANG SIFAT INDOOR/OUTDOOR
Area Parkir Container Publik Outdoor Area Parkir Karyawan Publik Outdoor Area Parkir Tamu Publik Outdoor Area Gudang Bahan Privat Indoor Area Gudang Aksesoris Privat Indoor Area Penampungan Limbah Kayu
Privat Outdoor
115
FASILITAS PENUNJANG RUANG SIFAT INDOOR/OUTDOOR
Ruang Ganti Karyawan Privat Indoor Ruang Loker Privat Indoor Toilet Servis Indoor Musholla Servis Indoor Kantin Servis Indoor Ruang P3K Privat Indoor
Tabel 3. 7 Pengelompokan Ruang Fasilitas Penunjang
Sumber : Dokumentasi Pribadi
FASILITAS SERVIS RUANG SIFAT INDOOR/OUTDOOR
Ruang Security Privat Indoor Ruang CCTV Privat Indoor Ruang Genset Privat Indoor Ruang Panel Privat Indoor
Tabel 3. 8 Pengelompokan Ruang Fasilitas Servis
Sumber : Dokumentasi Pribadi
116
3.1.2.2. Pola Ruang
• Alur Pola Ruang Kantor Pengelola
Skema 3. 7 Pola Ruang Kantor Utama
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Drop Off / Main Gate
Security Parkir
Receptionist
R.Absen R.Tamu Area Produksi
Showroom
R.Direktur R.Accounting R.HRD R.Marketing R.PPIC R.QC R.R&D R.Rapat R.Arsip
Toilet
Pantry
R.Kantor Produksi
R.R&D
Kantin
Musholla
117
• Alur Pola Ruang Area Produksi
Skema 3. 8 Pola Ruang Area Produksi
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Drop Off / Main Gate
Security Parkir
Receptionist
R.Absen R.Tamu
Area Produksi
Showroom
Toilet
R.Kantor Produksi
R.R&D
R.Ganti Karyawan
R.Loker
Area Mesin
Area Kompresor
Area Roughmill
Area Veneer
Area Saw Mill
Area kiln Dry
Area Sample
Area Pengamplasan
Area Sub Assembly
Area Assembly
Area Finishing
Musholla
Kantin
118
Skem
a 3.
9 A
lur P
rose
s Pr
oduk
si
Sum
ber :
Has
il Su
rvey
dan
Dok
umet
asi P
ribad
i
119
3.1.2.3. Pendekatan Jumlah Pelaku
Pendekatan jumlah pelaku berdasarkan pada
seluruh pekerja di area pabrik Furniture:
PELAKU JUMLAH ANALISIS Direktur 1 Manager HRD 1 Staf HRD 1 Manager Accounting 1 Kepala Accounting 1 Staf Accounting 6 Kepala Purchasing 1 Staf Purchasing 2 Staf Ekspor Impor 2 Manager R&D 1 Foreman R&D 1 Operator R&D 5 Manager Marketing 1 Staf Marketing 2 Manager PPIC 1 Staf PPIC 2 Manager Quality Control 1 Kepala Quality Control 1 Staf Quality Control 10 Manager Produksi 1 Kepala Roughmill 1 Foreman Roughmill 3 Operator Roughmill 25 Kepala Konstruksi 1 Foreman Konstruksi 2 Operator Konstruksi 34 Kepala Perakitan 1 Foreman Perakitan 2
120
Operator Perakitan 20 Kepala Veneering 1 Foreman Veneering 1 Operator Veneering 8 Kepala Amplas 1 Foreman Amplas 1 Operator Amplas 20 Kepala Finishing 1 Foreman Finishing 1 Operator Finishing 15 Kepala Upholstery 1 Foreman Upholstery 1 Operator Upholstery 8 Kepala Packing 1 Foreman Packing 2 Operator Packing 14 Kepala Maintenance 1 Staf Maintenance 5 Staf Gudang 5 Receptionist 3 Staf Security 8
Petugas Kebersihan 5 Bagian Kantor
10 Bagian Produksi Office Boy/Girl 5 Petugas Kantin 4
TOTAL 253 Tabel 3. 9 Pendekatan Jumlah Pelaku
Sumber : Dokumentasi Pribadi
121
3.1.2.4. Studi Ruang Khusus
Berikut merupakan studi ruang khusus pada
pabrik furniture:
a. Area mesin
Area ini merupakan bagian dari proses
pembuatan funiture yang merupakan proses untuk
membuat konstruksi sambungan pada sebuah
furniture. Bentuk dari kayu yang diproses masih
dalam bentuk komponen yang belum dirakit secara
keseluruhan. Di dalam ruang mesin ini terdapat
berbagai macam mesin kayu yang dipergunakan
untuk proses pembuatan konstruksi pada furniture.
Pada Area mesin ini terdapat berbagai macam
mesin yang berfungsi untuk pembuatan konstruksi
pada komponen furniture. Selain terdapat mesin
untuk membuat konstruksi, ada juga mesin yang
digunakan untuk memotong komponen kayu agar
sesuai dengan dimensi tiap komponennya. Berikut
merupakan jenis mesin – mesin yang ada di dalam
ruang mesin:
122
1. Router Machine
2. Lathe Machine
3. Lathe Machine double
4. Bandsaw Machine
5. Shaper Machine
6. Profile Machine
7. Double end mitre Machine
8. Table saw Machine
9. Double end tenon
10. Tenoner Machine
11. Mortizer Machine
12. Vertical bore Machine
13. Single spindle bore
Machine
14. Horisontal bore Machine
15. Dove tailer Machine
16. Cnc Machine
123
Gambar 3. 1 Kebutuhan Luasan Ruang Mesin
Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi
124
Dari denah layout pabrik furniture dapat dilihat
ukuran ruangan pada area mesin. Area mesin
memiliki ukuran 43,76m x 23,76m. Dengan
perhitungan luasan didapatkan hitungan luasan
sebagai berikut:
Panjang Area x Lebar Area = Luas Area
43,76 x 23,76 = 1039,74m²
b. Area Saw Mill
Area ini merupakan area untuk proses dalam
pemilihan log kayu yang selanjutnya dibelah
menjadi papan – papan kayu solid yang memiliki
ketebalan dan lebar kayu yang beragam.
Pada area ini memiliki beberapa mesin yang
dipergunakan untuk membelah dan memotong log
kayu yang masih utuh dalam posisi kayu yang
setelah melalui proses tebang. Berikut merupakan
jenis – jenis mesin yang digunakan pada area Saw
Mill:
1. Panel saw Machine
2. Band saw log Machine
3. Rip saw log Machine
4. Compressor
125
5. Cut off saw Machine
Gambar 3. 2 Kebutuhan Luasan Area Saw Mill
Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi
126
Pada denah saw mill dapat dilihat, saw mill
membutuhkan ruang yang cukup untuk memotong
kayu-kayu log yang tersedia. Hal ini membutuhkan
ukuran 24m x 12m yang di dalamnya selain
terdapat mesin juga terdapat tempat untuk
menampung kayu log yang belum di proses. Berikut
perhitungan luasan yang dibutuhkan untuk area
saw mill:
Panjang Area x Lebar Area = Luas Area
24 x 12 = 288 m²
c. Area Kiln Dry
Kiln Dry merupakan tempat pengeringan kayu
yang sudah berbentuk menjadi papan kayu. Karena
kayu yang dari pohon langsung masih dalam
kondisi basah dan belum layak untuk diproses
menjadi sebuah produk furniture. Maka dari itu
perlunya pengeringan kayu agar sesusai dengan
standar kayu kering untuk ekspor. Kiln dry
berbentuk ruangan yang di dalamnya terdapat alat
pemanas yang menggunakan uap air sebagai
media utamanya.
127
Pada kiln dry ini dibutuhkan sumber air untuk
mensuplai air yang ada di dalam boiler yang akan
di manfaarkan uap panasnya sebagai pengering
kayu.
Gambar 3. 3 Kebutuhan Luasan Ruang Kiln Dry
Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi
Dapat dilihat dari denah refrensi, ruang oven
kiln terdapat 4 ruang yang memadahi untuk
memproses papan kayu. Dengan 4 kiln yang
dibutuhkan terdapat 2 boiler sebagai pemanas dan
tabung air yang disediakan. Kebutuhan ruang total
pada area kiln dry ini adalah 38,03 x 10,18 m. Maka
berikut perhitungan untuk luasan yang dibutuhkan
pada area kiln dry :
128
Panjang Area x Lebar Area = Luas Area
38,03 x 10,18 = 387,15 m²
d. Area Rough Mill
Area Rough mill merupakan tempat yang
difungsikan sebagai bagian pembahanan kayu
yang ada di dalam lingkup pabrik furniture.
Pembahanan ini merupakan proses setelah papan
kayu yang melalui proses pengeringan kayu pada
area kiln dry. Sehingga tahap selanjutnya adalah
memotong dan menghaluskan bagian papan kayu
sesuai dengan spesifikasi yang di inginkan. Ada
juga lembaran plywood dan MDF yang masuk ke
dalam proses pembahanan di area Rough mill ini.
Pada area rough mill memiliki beberapa macam
mesin yang digunakan sebagai berikut:
129
1. Abrasive planner Machine
2. Rip saw Machine
3. Rough planner Machine
4. Whiteney planner Machine
5. Cut off saw Machine
6. Glue clamp Machine
7. Sander Machine
Gambar 3. 4 Kebutuhan Luasan Area Roughmill
Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi
130
Menurut hasil dari referensi denah area rough
mill, ukuran dari area ruangan tersebut adalah
17,75 x 25,50 m. Maka dapat dihitung luasan yang
dibutuhkan untuk area rough mill sebagai berikut:
Panjang Area x Lebar Area = Luas Area
17,75 x 25,5 = 452,62 m²
e. Area Veneering
Area veneering merupakan tempat untuk
proses pelapisan veneer ke permukaan MDF yang
sudah disesuaikan ukurannya. Veneer merupakan
lembaran kayu yang memiliki ketebalan 0,2-0,6mm
yang dipergunakan untuk lapisan pada lembaran
MDF yang ingin memilihi tekstur kayu asli dan
sesuai dengan jenis-jenis kayu yang beragam. Di
dalam area veneer juga terdapat beberapa mesin
yang dipergunakan untuk pengaplikasian veneer ke
bidang MDF. Berikut mesin-mesin yang ada di
dalam area veneer:
1. Jointer splicer Machine
2. Joint Machine
3. Guilotine Machine
4. Hot press Machine
131
Gambar 3. 5 Kebutuhan Luasan Area Veneering
Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi
Berdasarkan dari denah refrensi, area veneer
ini di bagi menjadi dua tempat. Yang pertama
digunakan untuk proses pengerjaan veneer dan
kedua adalah digunakan untuk tempat menyimpan
veneer yang ada di dalam stok pabrik. Pada area
pengerjaan veneer mempunyai ukuran ruang 12 x
18 m, sedangkan pada area penyimpanan veneer
132
memiliki ukuran ruang 14 x 15,08 m. Maka dari dua
ruang tersebut dapat dihitung kebutuhan dari
luasan untuk area veneering sebagai berikut:
(Panjang r.proses x Lebar r.proses) + (Panjang r.
penyimpanan x Lebar r.penyimpanan) = Luas Area
(12 x 18)+(14 x 15,08) = 426 m²
f. Area Pembuatan Sample
Area pembuatan sample difungsikan sebagai
tempat untuk membuat produk furniture sebelum
diproduksi secara massal. Hal tersebut merupakan
tanggung jawab dari bagian divisi R&D (Research
and Development). Di dalam area sample ini
memiliki beberapa mesin yang di dalamnya
berguna untuk pembuatan sample produk furniture.
Berikut daftar mesin yang dipergunakan di dalam
area sample:
1. Shaper Machine
2. Table saw Machine
3. Router Machine
4. Horisontal bore Machine
5. Bandsaw Machine
6. Cross cut Machine
133
7. Single spindle bore Machine
Gambar 3. 6 Kebutuhan Luasan Area Sample
Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi
Dari denah refrensi dapat terkihat bahwa
dimensi dari area sample memiliki ukuran 12 x 7,21
m, berikut merupakan perhitungan luasan yang
dibutuhkan untuk area sample:
Panjang Area x Lebar Area = Luas Area
12 x 7,21 = 86,52 m²
134
g. Area Assembly
Area ini berfungsi sebagai tempat perakitan
dari komponen-komponen kayu yang dirakit
menjadi suatu bentuk furniture. Pada area perakitan
ini terdapat mesin yang berfungsi untuk membantu
proses perakitan komponen menjadi furniture yang
siap untuk masuk ke tahap finishing. Berikut
merupakan beberapa mesin yang ada di dalam
area perakitan:
1. Case clamp Machine
2. Bed clamp Machine
3. Conveyor
4. Clamp Machine
5. Edge sander
135
Gambar 3. 7 Kebutuhan Luasan Area Assembly
Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi
Pada gambar denah refrensi untuk area
perakitan dapat terlihat membutuhkan ruang yang
cukup luas untuk melalkukan proses perakitan,
karena banyaknya komponen – komponen yang
harus di rakit pada sebuah produksi massal
136
furniture. Ukuran yang didapatkan dari denah
refrensi adalah 23,71 x 23,33 m. Berikut merupakan
luasan ruang yang dibutuhkan untuk area perakitan
furniture:
Panjang Area x Lebar Area = Luas Area
23,71 x 23,33 = 553,16 m²
h. Area Pengamplasan
Area pengamplasan merupakan tahap akhir
dalam produksi furniture sebelum masuk ke tahap
finishing. Pengamplasan berfungsi untuk
menghilangkan sisa-sisa goresan dan
menghaluskan permukaan kayu yang akan di
finishing. Ada beberapa mesin yang terdapat di
dalam area pengamplasan. Berikut merupakan
beberapa mesin yang membantu dalam proses
pengamplasan:
1. Belt sander
2. Edge sander
3. Widebelt sander
4. Vertical Tubing
137
Gambar 3. 8 Kebutuhan Luasan Area Pengamplasan
Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi
Pada area pengamplasan ini di bagi menjadi 3
bagian area. Area pertama difungsikan untuk
pengamplasan menggunakan mesin, area kedua
digunakan untuk pengamplasan manual tanpa
bantuan mesin, dan yang terakhir adalah tempat
untuk meletakan barang yang sudah di amplas
untuk menuju ke tahap selanjutnya yaitu finishing.
138
Ukuran yang dibutuhkan untuk area pengamplasan
ini adalah 20,21 x 24,78 m. Berikut merupakan
perhitungan luasan yang dibutuhkan untuk sebuah
area pengamplasan:
Panjang Area x Lebar Area = Luas Area
20,21 x 24,78 = 500,8 m²
i. Area Finishing
Area finishing merupakan tahap akhir dalam
proses pembuatan furniture. Jenis finishing yang
diterapkan adalah finishing menggunakan bahan
cat khusus kayu yang disemprotkan ke permukaan
kayu sehingga dapat melapisi permukaan kayu dan
menghasilkan warna dan tingkat kecerahaan sesuai
permintaan. Mesin yang digunakan terutama
adalah blower penyedot sisa residu semprot dari
cat, agar cat tersebut langsung masuk ke dalam
filter blower dan tidak mencemari area sekitarnya.
139
Gambar 3. 9 Kebutuhan Luasan Area Finishing
Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi
Pada denah refrensi area finishing ini dibagi
menjadi 3 bagian. Yang pertama adalah
difungsikan sebagai tempat untuk menyimpan
material finishing, memiliki ukuran ruang 10 x 10 m.
Yang kedua tempat untuk tahap awal finishing yaitu
tahap pelapisan pelekat cat dan pewarnaan pada
furniture, memiliki ukuran area 21,79 x 36,88 m.
140
Untuk area ketiga dipergunakan untuk lapisan luar
finishing pada cat (Top Coat) agar hasil dari warna
terlindungi dan tahan lama, memiliki ukuran area
25,21 x 8,62 m. Berikut ini merupakan perhitungan
luasan total yang dibutuhkan untuk area finishing
berdasarkan dari denah refrensi:
(panjang r.warna x lebar r. warna)+(panjang
r.material x lebar r.material)+(Panjang r.top coat x
lebar r.top coat)= luas total
(10 x 10) + (21,79 x 36,88) + (25,21 x 8,62) =
100 + 803,61 + 217,3 = 1120,91 m²
j. Area Packing
Area packing merupakan tempat untuk
membungkus furniture yang sudah jadi dan sudah
lolos dari kontrol kualitas. Packing berguna untuk
melindungi bagian furniture dari benturan atau
gesekan antara furniture yang akan di kirim dan di
ekspor.
141
Gambar 3. 10 Kebutuhan Luasan Area Packing
Sumber : Hasil Survey dan Dokumentasi Pribadi
Pada area packing dapat terlihat dibutuhkan
ruang yang luas karena untuk menjangkau
banyaknya produk yang akan di packing dan di
kirim. Pada area packing juga disediakan tempat
warehouse, yang berfungsi sebagai studio foto
sebagai dokumentasi produk yang akan di kirim.
Ada juga ruangan color room yang berfungsi untuk
memastikan standar warna yang dihasilkan dari
finishing. Ukuran total dari area packing adalah 47 x
21,18 m. Berikut merupakan perhitungan untuk
luasan yang dibutuhkan dalam membuat area
packing:
Panjang Area x Lebar Area = Luas Area
142
47 x 21,18 = 995,46 m²
3.1.2.5. Studi Kebutuhan Luas Bangunan dan Lahan
Berikut merupakan analisa kebutuhan luas pada
proyek Pabrik Furniture :
NAD : Neufert Architect Data ; AS : Asumsi
• Fasilitas Utama
FASILITAS UTAMA
NO. RUANG KEBUTUHAN LUAS (M²) SUMBER JUMLAH
PEKERJA
1 Ruang Saw Mill 288
Hasil Analisis Pribadi
dan Hasil Survey Proyek Sejenis
6 2 Ruang Kiln Dry 387.15 6 3 Ruang Rough Mill 452.62 16 4 Ruang Veneering 426 9 5 Ruang Mesin 1039,74 28 6 Ruang Sub Assembly 288 6 7 Ruang Assembly 553.16 12 8 Ruang Pengamplasan 500.18 21 9 Ruang Finishing 1120.91 16
10 Ruang Packing 995.46 16 11 Ruang Upholstery 105 4
12 Ruang Pembutaan Sample 86.52 8
14 Ruang Maintenance 120 5 15 Ruang Kompresor 72 - 16 Ruang Mal 40 - TOTAL 5435
Tabel 3. 10 Analisis Besaran Ruang Fasilias Utama
Sumber : Hasil Survey Proyek Sejenis dan Dokumentasi Pribadi
143
• Fasilitas Pengelola
FASILITAS PENGELOLA NO. NAMA
RUANG JUMLAH RUANG
SUMBER KAPASITAS ANALISIS BESARAN SIRKULASI LUAS RUANG
Perabot /m² jml total m² 1 Ruang
Direktur 1 NAD 1 Meja Tamu 0.98 1 0.98 m² 120% 17.622
Meja Kerja 2.88 1 2.88 m² Kursi 0.25 3 0.75 m²
Lemari 1.2 1 1.2 m² Sofa 2.2 1 2.2 m²
2 Ruang Accounting
1 NAD 13 Meja Kerja 0.98 13 12.7 m² 200% 58.77 Kursi 0.25 13 3.25 m² Lemari 3.6 1 3.6 m² 3 Ruang HRD 1 NAD 2 Meja Kerja 0.98 2 1.96 m² 200% 12.48 Kursi 0.25 4 1 m² Lemari 1.2 1 1.2 m² 4 Ruang
Marketing 1 NAD 2 Meja Kerja 0.98 2 1.96 m² 200% 12.48
Kursi 0.25 4 1 m² Lemari 1.2 1 1.2 m²
144
5 Ruang PPIC 2 NAD 3 Meja Kerja 0.98 3 2.94 m² 200% 19.77 Kursi 0.25 5 1.25 m² Lemari 1.2 2 2.4 m² 6 Ruang Quality
Control 1 AS 5 Meja Kerja 0.98 2 1.96 m² 200% 20.13
Meja 0.6 3 1.8 m² Kursi 0.25 7 1.75 m² Lemari 1.2 1 1.2 m² 7 Ruang R&D 1 AS 1 Meja Kerja 0.98 1 0.98 m² 200% 8.79 Kursi 0.25 3 0.75 m² Lemari 1.2 1 1.2 m² 8 Ruang Kantor
Produksi 1 AS 8 Meja Kerja 0.98 1 0.98 m² 200% 33.84
Meja 0.6 7 4.2 m² Kursi 0.25 10 2.5 m² Lemari 1.2 3 3.6 m² 9 Ruang Rapat 1 NAD 20 Meja
Rapat 0.6 20 12 m² 200% 54.6
Kursi 0.25 20 5 m² Cabinet 1.2 1 1.2 m²
10 Ruang Arsip 1 AS 1 Lemari 0.6 10 6 m² 200% 18 11 Receptionist 1 AS 2 Meja 1.5 1 1.5 m² 300% 8 Kursi 0.25 2 0.5 m²
145
12 Ruang Tamu 1 AS 5 Meja 0.6 1 0.6 m² 200% 9.9 Sofa 0.54 5 2.7 m²
13 Showroom 1 AS 8 Meja 0.98 1 0.98 m² 300% 66.92 Kursi 0.25 3 0.75 m² Display 1 15 15 m²
14 Pantry 1 AS 5 Lemari 1.2 1 1.2 m² 200% 11.34 Meja 1.08 1 1.08 m² Kursi 0.25 6 1.5 m²
15 Toilet Pria 2 NAD 5 Toilet 1.5 5 7.5 m² 100% 54 Urinoir 0.96 5 4.8 m² Wastafel 0.6 2 1.2 m²
16 Toilet Wanita 2 NAD 5 Toilet 1.5 5 7.5 m² 100% 34.8 Wastafel 0.6 2 1.2 m²
17 Janitor 1 AS 1 Lemari 0.6 2 1.2 m² 200% 3.6
Tabel 3. 11 Analisis Besaran Ruang Fasilitas Pengelola
Sumber : Hasil Survey Proyek Sejenis dan Dokumentasi Pribadi
146
• Fasilitas Pendukung
FASILITAS PENDUKUNG NO. NAMA RUANG JUMLAH
RUANG SUMBER KAPASITAS ANALISIS BESARAN SIRKULASI LUAS
RUANG
Perabot /m² jml total m² 1 Parkir Truk Container NAD 2 Truk 40 2 80 m² 200% 240 2 Parkir Karyawan Motor NAD 200 Motor 1.69 200 338 m² 100% 675 3 Parkir Tamu AS Motor 1.69 5 8.44 m² 100% 76.875 Mobil 10 3 30 m² 4 Gudang bahan 1 Hasil
Survey 1 Kayu Log 2.4 15 36 m² 200% 108
5 Gudang Aksesoris 1 3 Lemari 0.6 8 4.8 m² 200% 14.4 6 Penampungan limbah kayu 1 Blower 12.6 4 50.2 m² 200% 150.72
Tabel 3. 12 Analisis Besaran Ruang Fasilitas Pendukung
Sumber : Hasil Survey Proyek Sejenis dan Dokumentasi Pribadi
147
• Fasilitas Penunjang
FASILITAS PENUNJANG NO. NAMA RUANG JUMLAH
RUANG SUMBER KAPASITAS ANALISIS BESARAN SIRKULASI LUAS
RUANG Perabot /m² jml total m² 1 Ruang Ganti Karyawan Pria 1 NAD 15 Penyekat 0.5 15 7.5 m² 150% 18.75 2 Ruang Ganti Karyawan
Wanita 1 NAD 15 Penyekat 0.5 15 7.5 m² 150% 18.75
3 Ruang Loker Pria 1 NAD 40 Loker 3 2 6 m² 200% 18 4 Ruang Loker Wanita 1 NAD 40 Loker 3 2 6 m² 200% 18 5 Toilet Pria 2 NAD 5 Toilet 1.5 5 7.5 m² 100% 54
Urinoir 0.96 5 4.8 m² Wastafel 0.6 2 1.2 m²
6 Toilet Wanita 2 NAD 5 Toilet 1.5 5 7.5 m² 100% 34.8 Wastafel 0.6 2 1.2 m²
7 Musholla 1 Hasil Survey
15 70
8 Kantin 1 Hasil Survey
50 100
9 Ruang P3K 1 AS 5 Bed 2 5 10 m² 200% 38.79 Meja 0.98 1 0.98 m² Kursi 0.25 3 0.75 m²
148
Lemari obat
0.6 2 1.2 m²
Tabel 3. 13 Analisis Besaran Ruang Fasilitas Penunjang
Sumber : Hasil Survey Proyek Sejenis dan Dokumentasi Pribadi
• Faslitas Servis
FASILITAS SERVIS NO. NAMA RUANG JUMLAH
RUANG SUMBER KAPASITAS ANALISIS BESARAN SIRKULASI LUAS
RUANG Perabot /m² jml total m² 1 Ruang Security 1 Hasil
Survey 2 Meja 0.98 1 0.98 m² 32
Lemari 0.6 1 0.6 m² Kursi 0.25 2 0.5 m²
2 Ruang CCTV 1 AS 1 Meja 0.98 1 0.98 m² 200% 6.24 Lemari 0.6 1 0.6 m² Kursi 0.25 2 0.5 m²
3 Ruang Genset 1 Hasil Survey
Genset 21 1 21 m² 44
4 Ruang Panel 1 Hasil Survey
Panel 44
Tabel 3. 14 Analisis Besaran Ruang Fasilitas Servis
Sumber : Hasil Survey Proyek Sejenis dan Dokumentasi Pribadi
149
Luas Area Pada Fasilitas Utama : 5435 + sirkulasi
10%= 5978,5m²
Luas Area Pada Fasilitas Pengelola : 445,042 +
sirkulasi 10% = 489,542m²
Luas Area Pada Fasilitas Pendukung : 1265 +
Sirkulasi 10% = 1391,5m²
Luas Area Pada Fasilitas Penunjang : 371,09 +
sirkulasi 10% = 408,2m²
Luas Area Pada Fasilitas Servis : 126,24 + Sirkulasi
10% = 138,87m²
Luas Bangunan (LB) = (Luas fasilitas utama +
pengelola + pendukung + penunjang + servis) +
Sirkulasi 30%
LB = 8406,612 + 2522
LB = 10928,612m²
3.1.2.6. Studi Citra Arsitektural
Pabrik Custom Furniture merupakan sebuah
bangunan yang berisi tentang industri furniture di
dalamnya. Guna mendapatkan citra dalam
arsitektural, bangunan ini penting untuk
150
memperhatikan bentuk fasade yang akan diberikan.
Fasade yang didesain sebaiknya mengikuti dengan
lingkungan sekitar atau arsitektur yang ada disekitar
bangunan, sehingga desain dari bangunan pabrik
furniture ini tidak jauh menyimpang dengan desain
arsitektur yang ada di sekitar bangunan pabrik. Selain
desain fasade yang diperhatikan dalam citra
arsitektural, ada juga hal yang perlu diperhatikan
dalam mendesain bangunan pabrik ini yaitu
memberikan sebuah desain pabrik furniture yang
nyaman bagi para pekerja yang ada di dalam pabrik.
Sehingga dengan mendapatkan kenyamanan,
diharapkan para pekerja dapat bekerja secara optimal
dan maksimal sesuai dengan tugasnya masing-
masing. Berikut ini merupakan beberapa faktor yang
dapat dicapai dalam mendapatkan sebuah
kenyamanan di dalam sebuah pabrik furniture:
• Dalam bekerja di dalam sebuah industri, tingkat
penerangan di dalam ruang kerja sangatlah perlu
diperhatikan agar cahaya yang di dapat sesuai
dengan kebutuhan dalam sebuah aktifitas
produksi furniture.
151
• Kebutuhan luasan ruang dengan jumlah pekerja
yang sesuai, sehingga tidak merusak tingkat
kenyamanan dalam bekerja dan tidak
menghalangi sirkulasi barang maupun pekerja
yang ada di dalam pabrik.
• Suhu ruangan pada pabrik, terutama bagian
produksi yang perlu diperhatikan agar suhu tidak
terlalu tinggi pada saat siang hari. Hal ini dapat
dilihat dari sirkulasi udara di dalam ruangan
pabrik.
Dengan konsep bangunan “green building”
diharapkan dapat mencapai optimalisasi dalam
pemanfaatan energi alami yang ada, sehingga dapat
menghemat energi listrik yang dipergunakan. Dan
juga bentuk bangunan yang masih sesuai dengan
fungsinya.
3.2. Analisa Pendekatan Sistem Bangunan
3.2.1. Studi Sistem Struktur dan Enclosure
Sistem Struktur
Sistem struktur yang digunakan akan ditentukan
berdasarkan tingkat keamanan dan kekuatan dalam menahan
beban pada bangunan itu sendiri. Selain itu perlu diperhatikan
152
dalam pemilihan bahan material yang cocok untuk iklim yang
ada di Indonesia. Sistem struktur pada bangunan dibagi
menjadi 3 bagian yaitu struktur bawah, struktur tengah, dan
struktur atas.
a. Struktur Bawah
Struktur bawah ini berfungsi untuk menahan beban
bangunan. Dengan cara menyalurkan seluruh beban ke
dalam tanah secara vertikal maupun horisontal. Contoh
struktur bawah adalah retaining wall, pondasi.
1. Pondasi Batu Belah
Gambar 3. 11 Pondasi Batu Belah
Sumber : http://belajarsipil.blogspot.co.id/2012/06/jenis-jenis-pondasi.html diakses tanggal 29 Februari 2017
- Merupakan jenis pondasi dangkal dengan
kedalaman kurang dari 1m.
153
- Pondasi ini menggunakan material utama dari batu
kali.
- Penggunaanya cocok untuk bangunan dengan
jumlah lantai maksimal 2 lantai.
- Beban yang diterima semuanya dari kolom, lalu di
teruskan ke pondasi yaitu bagian batu belah yang
telah disusun dengan padat.
Kelebihan :
- Material merpakan berasal dari alam sehingga
ramah lingkungan untuk digunakan.
- Merupakan jenis pondasi yang memiliki biaya
paling ekonomis.
- Termasuk jenis pondasi yang mudah dan cepat
dalam proses pengerjaanya.
Kekurangan :
- Hanya cocok diaplkasikan pada lahan yang
memiliki kontur kurang dari 4% (landai).
- Hanya bisa dipakai di tanah keras.
- Material yang tidak homogen.
- Tidak untuk menahan beban bangunan di atas dua
lantai.
154
2. Pondasi Footplate
Gambar 3. 12 Pondasi Footplate
Sumber : https://danikamalia.blogspot.co.id/2013/05/pondasi-struktur-konstruksi-1.html diakses tanggal 19 Februari 2017
- Merupakan jenis pondasi dangkal dengan
kedalaman kurang dari 1m.
- Material utama pada pondasi ini menggunakan cor
beton yang di beri tulangan besi penguat.
- Dapat diaplikasikan pada bangunan dengan
ketinggian 3 – 4 level.
- Beban yang disalurkan dari tulangan besi yang
saling menyatu.
- Digunakan untuk menahan beban yang dominan ke
arah vertikal.
155
Kelebihan :
- Biaya dalam pembuatan masih tergolong
terjangkau.
- Kekuatan pondasi yang dapat diatur dengan cara
penyesuaian tulangan besi dan tingkat kualitas
campuran cor beton.
- Dapat diaplikasikan pada lahan yang berkontur.
Kekurangan :
- Penanaman pondasi harus pada titik tanah keras.
- Beban maksimal hanya untuk bangunan 3 – 4
lantai.
- Sedikit pekerja yang pengalaman dalam
pembuatannya.
3. Pondasi Raft / Rakit
Gambar 3. 13 Pondasi Rakit
Sumber : http://civilengineeringdaily.com/raft-foundation-construction-tutorial/ diakses tanggal 19 Februari 2017
156
- Merupakan jenis pondasi dangkal dengan
kedalaman kurang dari 1m.
- Material utama pada pondasi ini menggunakan cor
beton yang di beri tulangan besi penguat.
- Dapat diaplikasikan pada bangunan dengan
ketinggian 3 – 4 level.
- Beban yang disalurkan dari tulangan besi yang
saling menyatu.
- Digunakan untuk menahan beban yang dominan ke
arah vertikal.
Kelebihan :
- Kekuatan pondasi yang dapat diatur dengan cara
penyesuaian tulangan besi dan tingkat kualitas
campuran cor beton.
- Dapat dijadikan sebagai core pada bangunan.
4. Pondasi Sumuran
Gambar 3. 14 Pondasi Sumuran
Sumber : http://belajarsipil.blogspot.co.id/2012/06/jenis-jenis-pondasi.html diakses tanggal 19 Februari 2017
157
- Material utama pada pondasi ini menggunakan cor
beton dan batu belah.
Kelebihan:
- Alternatif pondasi selain tiang pancang, jika lokasi
tidak memungkinkan untuk penggunakan alat berat.
- Tidak berisik pada saat proses pembuatan di lokasi.
Kekurangan :
- Tidak tahan dengan gaya horisontal, karena
pondasi ini tidak memiliki tulangan besi.
- Tidak cocok untuk lokasi yang memiliki tanah
berlumpur.
b. Struktur Tengah
Struktur ini dipakai untuk menahan beban dari
penutup atap dan beban pada rangka itu sendiri. Pada
struktur ini disalurkan dari penutup atap menuju ke
struktur bawah secara vertikal. Contoh : Struktur jenis
skeleton (Kolom, balok, dan plat lantai).
Perlu diperhatikan dalam pemilihan struktur yaitu :
- Pertimbangan pada aspek stability, strength, safety,
durability, dan ability.
- Jenis struktur digunakan untuk low rise building.
158
1. Struktur rangka
Gambar 3. 15 Struktur Rangka
Sumber : http://kontraktor-gudang-pabrik.com/struktur-pondasi-gudang-atau-pabrik/ diakses tanggal 19 Februari 2017
- Struktur ini menerima beban yang berupa susunan
kolom sesuai dengan modul yang dipakai.
- Penggunaan material dapat berupa cor beton
bertulang.
Kelebihan :
- Kecepatan dalam pembuatan lebih cepat.
- Tahan terhadap api dan air.
- Biaya pemeliharaan yang relatif rendah.
Kekurangan :
- Posisi kolom jika salah peletakan dapat
menghalangi jalur sirkulasi di dalam ruang.
159
2. Struktur Rangka Baja
Gambar 3. 16 Rangka Baja
Sumber : https://sc01.alicdn.com/kf diakses tanggal 19 Februari 2017
- Digunakan untuk bentang lebar (hingga 20m)
- Material utama adalah baja dengan macam ukuran.
- Penyaluran gaya secara vertikal.
- Biasa digunakan pada pabrik dan gudang.
Kelebihan :
- Mampu dijadikan sebagai bentang lebar.
- Biaya yang relatif murah pada pengaplikasianya.
- Sudah banyak digunakan untuk bentang lebar.
Kekurangan :
- Jika tidak difinishing dengan baik beresiko berkarat
pada jangka panjang.
160
3. Struktur Plat Lantai
Pada lantai bangunan untuk pabrik furniture,
memiliki beban hidup yang berasal dari mesin – mesin
produksi yang memiliki berat dan juga getaran pada
mesin. Untuk mengantisipasi retakan pada plat lantai
dapat ditambahkan tulangan susut. Tulangan susut ini
dapat mereduksi kontraksi beton yang terjadi ke
semua arah dan pemasangannya tegak lurus dengan
tegangan momen.
c. Struktur Atas
Struktur atas adalah struktur yang digunnakan pada
atap bangunan. Berikut merupakan alternatif bahan yang
dapat digunakan untuk atap pabrik custom furniture:
1. Struktur Baja Ringan
Gambar 3. 17 Baja Ringan
Sumber : http://distributorbajaringan.com/ diakses tanggal 19 Februari 2017
161
Kelebihan :
- Karena bobotnya ringan, tidak terlalu memberatkan
struktur di bawahnya.
- Bersifat tahan terhadap api.
- Pemasangan yang cepat dan presisi.
- Tidak memiliki sifat muai dan susut.
Kekurangan :
- Rangka atap yang kurang fleksibel.
- Mutu dan kualitan yang kurang.
2. Struktur Baja Konvensional
Gambar 3. 18 Baja Konvensional
Sumber : http://bajakonvensional.blogspot.co.id/ diakses tanggal 19 Februari 2017
Kelebihan :
- Tahan terhadap cuaca yang ekstrim.
162
- Lebih tahan terhadap api
- Tidak mudah keropos dan patah.
Kekurangan :
- Beban jauh lebih berat dibanding dengan baja
ringan.
3. Struktur Space Frame
Gambar 3. 19 Space Frame
Sumber : https://en.wikipedia.org/wiki/Space_frame diakses tanggal 19 Februari 2017
- Merupakan perkuatan struktur atap.
- Material yang digunakan berupa pipa besi yang di
sambung dengan ball joint.
- Penyaluran gaya diarahkan pada pipa konektor.
- Dapat digunakan pada jenis atap melengkung.
Kelebihan :
- Bentuk dapat beragam dalam aplikasi desainnya.
163
- Tahan terhadap gempa.
- Tahan terhadap api.
- Dapat dipergunakan untuk bangunan bentang
lebar.
- Struktur yang ringan dibanding cor beton.
Kekurangan :
- Dibutuhkan tenaga ahli dalam pengaplikasiannya.
- Biaya yang mahal dalam pembuatannya
Sistem Enclosure
Sistem enclosure pada pabrik custom furniture ini
dikategorikan menjadi beberapa aspek yaitu :
a. Dinding
Pada sebuah pabrik furniture, dinding berperan
sebagai penutup bagian – bagian tiap ruang. Maka ada
beberapa hal yang perlu diperhatikan sebagai berikut :
- Bahan yang lebih tahan terhadap panas dan api..
- Dapat mereduksi suara dari mesin sehingga tidak
terlalu bising dengan lingkungan sekitar.
Alternatif Bahan yang akan dipakai pada pabrik custom
furniture :
• Batu Bata Merah
164
Gambar 3. 20 Bata Merah
Sumber : http://www.batamerahgarut.com/produk-bata-merah-garut-alam-jaya/ diakses tanggal 19 Februari 2017
Kelebihan :
- Mudah dalam proses pengangkutan.
- Perekatnya menggunakan plesteran dan acian
menggunakan campuran semen pasir dan air.
Kekurangan :
- Panas matahari dari luar menyerap ke dinding.
- Kualitas bata merah yang beragam.
- Waktu pemasangan lama karena modul bata merah
berukuran relatif kecil.
- Batu bata memiliki sifat menyerap air.
165
• Bata Ringan
Gambar 3. 21 Bata Ringan
Sumber : http://bataringanmurahsurabaya.com/batu-bata-ringan/ diakses tanggal 19 Februari 2017
Kelebihan :
- Permukaan bata ringan relatif rata sehingga
membutuhkan bahan acian yang tipis sudah cukup.
- Ukuran tiap bata ringan lebih konsisten karena
dibuat dari mesin pabrik.
- Dapat menjadi isolator panas dan lebih tahan
terhadap api.
- Berat bata ringan yang relatif ringan dibanding
dengan bata merah.
- Pemasangan lebih cepat karena modul bata ringan
yang besar.
Kekurangan :
- Perekatnya khusus, menggunakan semen instan.
166
b. Lantai
Persyaratan material lantai yang digunakan untuk
pabrik furniture adalah :
- Tidak mudah tergores atau rusak, karena sirkulasi pada
ruang produksi padat dan sering dilewati oleh bahan-
bahan.
- Mudah dibersihkan ketika terkena cairan.
Alternatif Bahan:
• Floor Hardener
Gambar 3. 22 Floor Hardener
Sumber : http://www.fibrex.in/floor-hardeners.html diakses tanggal 19 Februari 2017
Floor Hardener merupakan material lapisan lantai yang
berbentuk bubuk yang ditabur pada saat beton masih
basah, selanjutnya di finishing menggunakan mesin
167
trowel. Floor Hardener ini digunakan untuk
meningkatkan kekerasan pada lantai.
• Lantai Vinyl
Gambar 3. 23 Lantai Vinyl
Sumber : http://cinnamonpickle.com/aW5kdXN0cmlhbCB2aW55bCBmbG9vciB0aWxlcyA/
diakses tanggal 19 Februari 2017
- Merupakan material yang memiliki elastisitas dan
kuat.
- Dapat menyerap guncangan dan suara.
- Tahan terhadap suhu tinggi.
3.2.2. Studi Sistem Utilitas
a. Sistem Limbah Cair (Sisa Finishing)
Banyak perusahaan yang tidak memperhatikan
tentang pengolahan limbah hasil dari cairan finishing
furniture. Ada banyak perusahaan yang tidak bertanggung
168
jawab langsung membuang limbah tersebut ke selokan
pada area pabrik, sehingga mencemari area tersebut.
Untuk mengatasi hal limbah cair bekas finishing, di
Indonesia terdapat perusahaan yang memiliki spesialisasi
dalam pengolahan limbah kimia tersebut PT.Prasadha
Pamunah Limbah Industri. Merupakan perusahaan yang
mengolah limbah yang berbahan bahaya dan beracun.
Agar mengurangi kadar dari bahan kimia limbah,
dapat menggunakan jenis finishing yang berbasis bahan
dasar campuran adalah air. Hal tersebut sudah tersedia
dari produsen cat khusus untuk furniture yang digunakan
untuk finishing yang campurannya adalah air (waterbase).
b. Sistem Limbah Kering (Kayu)
Limbah kering yang dihasilkan selama proses
produksi furniture di dalam pabrik berupa serbuk gergaji
kayu dan potongan – potongan kayu.
Limbah serbuk gergaji kayu dihisap oleh blower yang
disediakan, sehingga tidak membuat polusi serbuk kayu di
dalam ruang pabrik. Hasil dari blower tersebut ditampung
ke dalam sebuah tangki tempat serbuk itu dikumpulkan.
Limbah dalam bentuk serbuk gergaji dapat dimanfaatkan
oleh produsen briket kayu yang dapat memakai hasil dari
limbah serbuk tersebut.
169
Gambar 3. 24 Tempat Untuk Menampung Serbuk Kayu
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Untuk limbah padat potongan kayu dapat
dimanfaatkan sebagai kayu bakar, dan beberapa pilihan
juga dapat di daur ulang menjadi kerajinan ataupun
sebuah barang furniture.
c. Sistem Air Bersih
Sumber air bersih untuk Pabrik custom furniture ini
menggunakan air yang didapat dari Perusahaan Air
Minum (PAM) dan juga memanfaatkan sistem rainwater
harvesting. Dimaksudkan agar dapat mengurangi
penggunaan air PAM sehingga dapat memangkas biaya
operasional dari Pabrik.
170
Skema 3. 10 Air Bersih yang Menggunakan Sistem Upfeed
Sumber : Dokumen Pribadi
d. Sistem Distribusi Listrik
Untuk menghemat dan memperkecil biaya
operasional listrik pabrik furniture, beberapa kebutuhan
listrik dapat menggunakan panel surya sebagai sumber
listrik. Panel surya memanfaatkan tenaga matahari
menjadi energi listrik.
Gambar 3. 25 Porses Alur Panel Surya
Sumber : http://www.mikirbae.com/2016/06/teks-eksplanasi-cara-kerja-panel-surya.html diakses tanggal 19 Februari 2017
171
e. Sistem Jaringan telepon
Sistem telepon menggunakan jaringan PABX yang
disambungkan ke kantor – kantor bagian dan juga untuk
area produksi.
Gambar 3. 26 Skema PABX berbasis IP
Sumber : https://voipphonemurah.wordpress.com/product/ip-pabx/ diakses tanggal 19 Februari 2017
f. Sistem Jaringan Telekomunikasi
Telekomunikasi di dalam pabrik dapat menggunakan
pengeras suara yang diberikan beberapa speaker yang di
letakan pada setiap sudut ruangan pabrik.
g. Sistem Pengamanan Kebakaran
Sistem Pasif:
- Penggunaan material yang tahan api. Sehingga jika
terjadi kebakaran api tidak dengan mudah membesar.
- Diberikan jalur darurat bagi evakuasi jika terjadi
kebakaran di pabrik.
172
Gambar 3. 27 Peta Jalur Evakuasi
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sistem Aktif:
- Pada tiap ruangan diberikan alarm kebakaran, APAR,
Smoker detectorm dan spinkler.
- Area outdoor diberikan hydrant pada setiap titik.
173
Gambar 3. 28 Sistem Aktif Pada Pengamanan Kebakaran
Sumber : http://panturafire.blogspot.co.id/p/hydrant-sprinkler.html diakses tanggal 19 Februari 2017
h. Sistem Penangkal Petir
Sistem penangkal petir menggunakan Thomas yang
mellindungi beberapa radius. Lalu disalurkan ke dalam
tanah.
Gambar 3. 29 Penangkal Petir Thomas
Sumber : http://www.thomas-lps.com/ diakses tanggal 19 Februari 2017
174
i. Sistem Penchayaaan Alami dan Buatan
Sistem Pencahayaan Alami:
Pencahayaan alami pada pabrik furniture dapat
berupa jendela – jendela pada ruangan kantor, sedangkan
pada area pabrik produksi dapat menambahkan skylight
sebagai cahaya alami yang masuk pada siang hari.
Gambar 3. 30 Contoh Pencahayaan Alami di Dalam Pabrik
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Sistem Pencahayaan Buatan:
Pencahayaan buatan yang dapat digunakan adalah
lampu – lampu berwarna putih agar kecerahaan pada saat
bekerja dapat optimal. Agar dapat menghemat listrik dapat
menggunakan lampu – lampu penerangan dengan bahan
LED.
175
Gambar 3. 31 Lampu LED untuk Industri
Sumber : http://www.depo-led.com/19-high-bay-led Diakses Tanggal 19 Februari 2017
j. Sistem Penghawaan Alami dan Buatan
Penghawaan Alami:
Penghawaan alami dapat menggunakan ventilasi
pada area pabrik dan juga jendela – jendela hidup yang
dapat mengalirkan udara dari luar ke dalam ruang.
Penghawaan Buatan:
Penghawaan buatan pada area pabrik dapat
menggunakan kipas angin sebagai pembantu dalam
mengalirkan sirkulasi udara di area produksi pabrik.
Sedangkan pada area kantor dapat menggunakan
AC jenis Split pada tiap ruangannya.
k. Sistem Keamanan
Sistem keamanan pada area pabrik ini
menggunakan kamera pengawas CCTV. Sehingga semua
176
kegiatan di dalam pabrik dapat terpantau oleh bagian
security guna mengantisipasi adanya tindak kejahatan.
Gambar 3. 32 Cara Kerja CCTV
Sumber : http://kurniawan-wae.blogspot.co.id/p/ddns-cctv.html diakses tanggal 19 Februari 2017
3.2.3. Studi Pemanfaatan Teknologi
a. Rain Water Treatment
Fungsi dari Rain water treatment adalah
memanfaatkan air hujan yang jatuh ke bangunan pabrik
kemudian di filter sehingga dapat dimanfaatkan airnya.
Pemanfaatan air hujan ini dapat digunakan kembali dalam
kegiatan sehari-hari di dalam pabrik dan lingkungan pabrik.
Penerpan Rain Water Treatment ini cocok diterapkan di
Indonesia. Dengan adanya pemanfaatan air hujan ini
diharapkan dapat mengurangi kebutuhan untuk air bersih
yang didapatkan dari perusahaan air dari pemerintah
177
setempat. Diharapkan pemanfaatan ini dapat secara
maksimal dipergunakan pada area pabrik dan
lingkungannya.
Gambar 3. 33 Contoh Penerapan Rainwater Treatment
Sumber : http://www.ahlilingkungan.com/rain-harvesting_Manfaat-rain-harvesting.php diakses tanggal 19 Februari 2017
b. Panel Surya
Merupakan teknologi untuk memanfaatkan cahaya
matahari yang dikonversi ke dalam inverter sehingga
menjadi daya listrik. Yang dapat dimanfaatkan untuk
tambahan daya listrik selain dari listrik PLN.
178
Gambar 3. 34 Alur Pada Panel Surya
Sumber : https://energisurya.wordpress.com/2008/10/10/membuat-sel-surya-sendiri-bagian-2-proses-pembuatan-sel-surya/ Diakses Tanggal 19 Februari
2017
Panel surya merupakan sebuah panel yang
didalamnya terdapat sel – sel surya yang disusun dan ditata
dalam bentuk modul hingga menjadi sebuah panel. Panel
surya yang ada di pasaran memiliki macam – macam daya
yang dapat dihasilkan. Mulai dari 20 Wp, 30 Wp, 50 Wp, 80
Wp, dan 100 Wp. Wp merupakan Watt Peak, yang
merupakan saruan daya serap panel terhadap matahari.
Sedangkan dari segi bahan ada beberapa jenis bahan yang
sering dijumpai, monokristal, polikristal, dan amorf. Untuk
bangunan besar dapat menggunakan jenis monokristal atau
polikristal karena dapat menghasilkan kebutuhan energi
yang lebih besar. Dalam penggunaan, panel surya dapat
digunakan dalam jangka waktu 20 hingga 30 tahun.
179
Baterai atau aki, dipergunakan untuk penyimpanan
energi yang telah diserap oleh panel surya. Jenis aki yang
digunakan adalah aki yang biasa digunakan pada
kendaraan bermotor. Masa pakai aki ini berkisar antara 3-5
tahun. Dengan menggunakan aki kapasitas 100Ah maka
dapat menampung listrik sebesar 1200 watt.
Perangkat selanjutnya adalah Solar regulator control,
yaitu berfungsi sebagai alat yang mendeteksi
pemberhentian pengisian jika aki sudah penuh, begitu juga
jika aki yang kosong membutuhkan pengisian.
Inverter digunakan untuk mengkonversi dari daya
yang ada di aki (DC) untuk dijadikan aurs bolak balik yaitu
AC.
3.3. Analisa Konteks Lingkungan
3.3.1. Analisa Pemilihan Lokasi
3.3.1.1. Lokasi Kawasan
• Kecamatan Brangsong, Kabupaten Kendal
180
Gambar 3. 35 Peta Kecamatan Brangsong
Sumber : maps.google.com Diakses Tanggal 19 Februari 2017
Luas Kecamatan Brangsong adalah 124.000 km²
Batas – Batas kecamatan :
Utara : Laut Jawa
Selatan :Kecamatan Kaliwungu Selatan dan
Kecamatan Ngampel
Timur : Kecamatan Kaliwungu
Barat : Kecamatan Kendal dan Kecamatan
Ngampel
181
Kondisi Tapak :
- Kecamatan ini letaknya untuk kawasan industri
di kabupaten Kendal.
- Disediakan dari pihak Kawasan industri, akses
langsung ke pelabuhan untuk kegiatan ekspor
impor produk.
- Terdapat kawasan industri kendal yang terus
dalam tahap pengembangan.
- Lokasi masih baru dan jauh dari permukiman
warga.
Studi Tentang Kekuatan Alam :
Iklim
- Suhu daerah relatif tinggi karena terletak di
dataran rendah.
Geologi
- Tanah yang relatif datar.
- Jenis tanah mediteran coklat
- Dekat dengan sawah di desa sekitar
Studi Tentang Kekuatan Buatan
Regulasi kota
182
Menurut RTRWK Kendal KDB yang diperbolehkan
dalam membangun bangunan 45-60%.
Studi Tentang Amenitas Alami
Topografi dan Bentang Alam
- Lahan yang datar dan tidak memiliki lereng
Air
- Dapat menggunakan sumur
- Terdapat sumber PDAM
• Kecamatan Kaliwungu, Kabupaten Kendal
Luas Kecamatan Kaliwungu adalah 64 km²
Gambar 3. 36 Peta Kecamatan Kaliwungu
Sumber : maps.google.com Diakses Tanggal 19 Februari 2017
183
Batas – Batas kecamatan :
Utara : Laut Jawa
Selatan :Kecamatan Kaliwungu Selatan
Timur : Kabupaten Semarang
Barat : Kecamatan Brangsong
Kondisi Tapak :
- Terdapat Kawasan Industri
- Dekat dengan pelabuhan
Studi Tentang Kekuatan Alam :
Iklim
- Suhu daerah relatif tinggi karena terletak di
dataran rendah.
Geologi
- Tanah yang relatif datar.
- Jenis tanah mediteran coklat
- Dekat dengan sawah di desa sekitar
Studi Tentang Kekuatan Buatan
Regulasi kota
184
Menurut RTRWK Kendal KDB yang diperbolehkan
dalam membangun bangunan 45-60%.
Studi Tentang Amenitas Alami
Topografi dan Bentang Alam
- Lahan yang datar dan tidak memiliki lereng
Air
- Dapat menggunakan sumur
- Terdapat sumber PDAM
3.3.1.2. Kriteria Pemilihan Lokasi
a. Wilayah pada Kecamatan diperuntukan untuk
industri sesuai dengan tata kabupaten (20%)
b. Lokasi memadahi untuk dilalui transportasi darat
berukuran besar (truk container). (20%)
c. Dalam jangka waktu 10 tahun ke depan adanya
kemungkinan perkembangan pada pusat industri.
(30%)
d. Kondisi Topografi yang datar (30%)
3.3.1.3. Matriks Pemilihan Lokasi
Kriteria Bobot Kecamatan Brangsong
Kecamatan Kaliwungu
Wilayah Kawasan Industri 20% 30 6 30 6
185
Fasilitas Akses 20% 25 5 20 4
Perkembangan 10 tahun kedepan 30% 30 9 20 6
Kondisi Topografi 30% 30 9 30 9
TOTAL 100% 29 25
Tabel 3. 15 Kriteria Pemilihan Tapak (Kecamatan)
Sumber : Dokumen Pribadi
10 = Kurang ; 20 = Cukup Baik ; 30 = Baik
Dari Matriks pemilihan lokasi di atas, maka lokasi yang menjadi pilihan
adalah di kecamatan Brangsong
3.3.2. Analisa Pemilihan Tapak
3.3.2.1. Lokasi Tapak
a. Alternatif 1 – Kendal Industrial Park (Bagian
Selatan)
Gambar 3. 37 Foto Udara Tapak Alternatif 1
Sumber : Google Earth
186
Gambar 3. 38 Posisi Tapak Terpilih Alternatif 1
Sumber : Dokumen Pribadi
Batas Tapak :
Utara :Lahan Kosong
Timur :Jalan Kawasan Industri
Selatan :Pabrik Tetangga
Barat : Sawah warga sekitar
Luas Tapak : 13.700m²
Ketentuan KDB : 45-60%
TAPAK TERPILIH
PABRIK
PABRIK
LAHAN KOSONG
PERMUKIMANWARGA
SAWAH
SUNGAI
JL.
KAW
ASAN
INDUST
RI I
187
Kelebihan dari tapak ini adalah dekat dengan
pintu utama Kawasan Industri Kendal, sehingga
memudahkan para karyawan yang ingin memakai
kendaraan umum jarak untuk ke lokasi tidak terlalu
jauh dengan pintu utama. Dan dapat memudahkan
para tamu pendatang yang ingin berkunjung
melihat ke lokasi pabrik tanpa harus masuk lebih
dalam ke dalam area industri ini.
Gambar 3. 39 Kondisi Lahan Pada Tapak
Sumber : Dokumentasi Pribadi
Gambar 3. 40 Kondisi Drainase
Sumber : Dokumen Pribadi
188
b. Alternatif 2 – Kendal Industrial Park (Bagian Utara)
Gambar 3. 41 Foto Udara Tapak Alternatif 2
Sumber : Google Earth
Gambar 3. 42 Posisi Tapak Terpilih Alternatif 2
Sumber : Dokumen Pribadi
LAHAN KOSONG
JL. KAWASAN INDUSTRI II
TAPAK TERPILIH
LAHAN KOSONG
189
Batas Tapak :
Utara :Sawah Warga
Timur :Lahan Kosong
Selatan :Jalan Akses Kawasan Industri
Barat :Rumah Warga
Luas Tapak : 14.100m²
Ketentuan KDB : 45-60%
Kelebihan dari Tapak ini adalah lokasinya
yang berdekatan dengan pelabuhan yang
terhubung langsung dari kawasan industri kendal.
Dengan kondisi lahan yang terletak di ujung jalan.
Tetapi untuk akses bagi karyawan yang
menggunakan kendaraan umum lebih jauh untuk
mengakses ke lokasi, karena jauh dengan pintu
utama kawasan industri kendal.
3.3.2.2. Matriks Pemilihan Tapak
Kriteria Bobot Alternatif 1 Alternatif 2
Jauh dari permukiman warga sekitar 30% 30 9 25 7,5
190
Dekat dengan Akses Pelabuhan 20% 30 6 30 6
Kondisi Tapak 20% 20 4 20 4
Perluasan Lahan 30% 30 9 30 9
TOTAL 28 26,5
Nilai 10 = Kurang ; 20 = Baik ; 30 = Sangat Baik
Tabel 3. 16 Kriteria Pemilihan Tapak
Sumber : Dokumen Pribadi
Dari hasil penilaian tapak, terpilihlah alternatif 1, yaitu
tapak yang cocok untuk dibangun pabrik custom
furniture di Kabupaten Kendal.
191