87
29 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SOLUSI 3.1 Gambaran Umum Studi Kasus 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Studi Kasus Pada awalnya gedung yang ditempati SMP Negeri 49 Jakarta, merupakan gedung SGB ( Sekolah Guru Bawah ) Kramatjati yang beralih menjadi SMP Negeri 20. Pada gedung yang sama didirikan pula sekolah swasta Trisoko yang kegiatannya berlangsung sore. Pada tahun 1965, untuk memenuhi kebutuhan sekolah di daerah Kramatjati, selanjutnya didirikan SMP Negeri 49 pada gedung yang sama. Bersama SMP Trisoko yang kegiatannya berlangsung sore. SMP Negeri 49 berdiri dengan SK Menteri P dan K tanggal 19 Januari 1965 , Nomor : 90/SK/B/III/1965 dengan Kepala Sekolah Bapak Rangga Baligo dan Wakil Kepala Sekolah Ibu Kuning. Tahun1972 pimpinan SMP Negeri 49 digantikan oleh Bapak Zain A.S. Bersamaan dengan itu waktu belajar siswa beralih ari sore hari menjadi pagi hari. Hal ini terjadi karena SMP Negeri 20 pindah tempat menempati Gedung baru di Kompleks Perwira Angkatan Darat (KPAD) Bulak Rantai. Dalam perkembangannya, pada tahun 1980 SMP Negeri 49 Jakarta mendapat tambahan gedung baru yang terletak 500 meter dari gedung utama sehingga SMP Negeri 49 memiliki dua gedung yaitu Gedung A dan Gedung B. Pada tahun 1996, SMP Negeri 49 ditetapkan sebagai Sekolah Unggulan se-DKI Jakarta, tahun 1998 ditetapkan sebagai Sekolah Plus DKI. Kemudian pada tahun 2001 sebagai penyelenggara akselerasi, tahun 2003 ditetapkan

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SOLUSIthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00618-IF BAB 3.pdf29 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SOLUSI 3.1 Gambaran Umum Studi Kasus 3.1.1 Sejarah dan

Embed Size (px)

Citation preview

29

BAB III

ANALISIS DAN PERANCANGAN SOLUSI

3.1 Gambaran Umum Studi Kasus 3.1.1 Sejarah dan Perkembangan Studi Kasus

Pada awalnya gedung yang ditempati SMP Negeri 49 Jakarta, merupakan

gedung SGB ( Sekolah Guru Bawah ) Kramatjati yang beralih menjadi SMP Negeri

20. Pada gedung yang sama didirikan pula sekolah swasta Trisoko yang kegiatannya

berlangsung sore. Pada tahun 1965, untuk memenuhi kebutuhan sekolah di daerah

Kramatjati, selanjutnya didirikan SMP Negeri 49 pada gedung yang sama. Bersama

SMP Trisoko yang kegiatannya berlangsung sore. SMP Negeri 49 berdiri dengan SK

Menteri P dan K tanggal 19 Januari 1965 , Nomor : 90/SK/B/III/1965 dengan Kepala

Sekolah Bapak Rangga Baligo dan Wakil Kepala Sekolah Ibu Kuning. Tahun1972

pimpinan SMP Negeri 49 digantikan oleh Bapak Zain A.S. Bersamaan dengan itu

waktu belajar siswa beralih ari sore hari menjadi pagi hari. Hal ini terjadi karena

SMP Negeri 20 pindah tempat menempati Gedung baru di Kompleks Perwira

Angkatan Darat (KPAD) Bulak Rantai. Dalam perkembangannya, pada tahun 1980

SMP Negeri 49 Jakarta mendapat tambahan gedung baru yang terletak 500 meter

dari gedung utama sehingga SMP Negeri 49 memiliki dua gedung yaitu Gedung A

dan Gedung B. Pada tahun 1996, SMP Negeri 49 ditetapkan sebagai Sekolah

Unggulan se-DKI Jakarta, tahun 1998 ditetapkan sebagai Sekolah Plus DKI.

Kemudian pada tahun 2001 sebagai penyelenggara akselerasi, tahun 2003 ditetapkan

30

sebagai piloting Kurikulum Berbasis Kompetensi( KBK ) dan tahun 2004 ditetapkan

sebagai Sekolah Standar Nasional ( SSN ). Bisa dikatakan SMP Negeri 49 Jakarta

adalah sekolah kebanggaan di Jakarta Timur. Mereka bilang “Who doesn’t know 49

junior?”.

Pada saat ini SMPN 49 telah memiliki 90 orang karyawan, dan juga saat ini

telah menjadi leader karena masyarakat telah memiliki tingkat kepercayaan yang

tinggi pada SMPN 49 Jakarta. Saat ini SMPN 49 Jakarta juga telah memiliki website

yakni http://www.smpn49-jkt.sch.id/. SMPN 49 Jakarta juga telah berhasil

menghasilkan lulusan–lulusan terbaik di tingkat provinsi DKI Jakarta. Fasilitas–

fasilitas di sekolah ini pun sekarang ini dapat dibilang sangat lengkap antar lain

adalah lab bahasa, lab komputer, serta lab multimedia. Kegiatan ekstrakulikuler di

sekolah ini pun sudah berkembang pesat sejak pertama didirikannya. Kegiatan

ekstrakulikuler di sekolah ini antara lain adalah OSIS, pramuka, UKS, PMR,

Paskibra, buluntangkis, olahraga prestasi, ansambel, seni lukis, seni tari, marawis,

english club, math club, drama, sepak takraw, basket, pencak silat, KIR,

broadcasting, Robotic, public speaking, English Strengthening, TOEFL, dan OSN

club.

Saat ini sekolah ini sedang ingin meningkatkan kualitasnya baik di bidang

pendidikan maupun kualitas fisik. Oleh karena itu sekolah ini juga masih melakukan

perbaikan di sana–sini. Baik dari segi kurikulmnya, maupun dari segi fisik

gedungnya. Saat ini SMPN 49 Jakarta menggunakan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan yang di launching pemerintah pada tahun 2006. Dari segi pendidikan

sekolah ini mengalami kemjuan dengan diadakannya kelas akselerasi dan kelas

internasional, kelas internasional ini diadakan guna untuk memberikan layanan

31

pendidikan sesuai dengan potensi kecerdasan dan bakat minat yang dimiliki siswa

dengan memberikan kesempatan kepada mereka untuk dapat menyelesaikan

program reguler dalam jangka waktu yang lebih singkat, kelas ini menggunakan

kurikulum yang sama yakni KTSP namun hanya berlangsung 2 tahun. Sedangkan

untuk kelas internasional sama–sama menggunakan kurikulum KTSP namun

mameiliki masa pendidikan yang sama dengan reguler yakni 3 tahun, yang

membedakan hanya bahasa pengantar yang digunakan yakni bahasa inggris.

3.1.2 Struktur Organisasi

SMPN 49 Jakarta ini dikepalai oleh seorang Kepala Sekolah yang

membawahi 1 orang Wakil Kepala Sekolah. Berikut ini adalah struktur lengkap dai

SMPN 49 Jakarta :

32

KEPALA SEKOLAH

KOMITE SEKOLAH

KEPALA TATA USAHA

1.STAF KEPEGAWAIAN2.STAF KEUANGAN3.STAF KESISWAAN4.STAF PERSURATAN5.STAF INVENTARIS6.STAF PERPUSTAKAAN7.STAF PEMBANTU PELAKSANA

1.KURIKULUM2.KESISWAAN

3.SARANA PRASARANA4.HUMAS

KORDINATOR GURU MATA PELAJARAN (AKADEMIK)

KORDINATOR GURU MATA PELAJARAN (NON AKADEMIK)

GURU MATA PELAJARAN

WALI KELAS

GURU PEMBIMBING

TENAGA KEPENDIDIKAN

SISWA - SISWA

STAF - STAF

WAKIL KEPALA SEKOLAH

STRUKTUR ORGANISASI SMPN 49 JAKARTA

KETERANGAN : _______ GARIS KOMANDO

--------------- GARIS KONSULTASI

Gambar 3.1 Struktur Organisasi SMPN 49 Jakarta

3.1.3 Peranan dan Tanggung Jawab Struktur Organisasi

Kepala Sekolah

Kepala sekolah berfungsi sebagai pimipinan, administrator, dan supervisor.

1. Kepala sekolah selaku pimpinan

Selaku pimpinan kepala sekolah mempunyai tugas :

a. Menyusun perencanaan.

33

b. Mengorganisasikan kegiatan.

c. Mengarahkan kegiatan.

d. Melaksanakan kegiatan.

e. Melaksanakan pengawasan.

f. Melakukan evaluasi terhadap kegiatan.

g. Menentukan kebijaksanaan.

h. Mengadakan rapat.

i. Mengambi keputusan.

j. Mengatur proses belajar.

k. Mengatur administrasi.

l. Mengatur organisasi Siswa Intra Sekolah.

m. Mengatur hubungan sekolah dengan masyarakat dan dunia usaha dan komite.

2. Selaku Administrator, kepala sekolah bertugas menyelenggarakan administrasi :

a. Perencanaan.

b. Pengorganisasian.

c. Pengarahan.

d. Pengkoordonasian.

e. Pengawasan.

f. Kurikulum.

g. Kesiswaan.

h. Kantor.

i. Kepegawaian.

j. Perlengkapan.

k. Keuangan.

34

l. Perpustakaan.

3. Selaku supervisor, kepala sekolah bertugas menyelenggarakan supervise

mengenai :

a. Kegiatan belajar mengajar.

b. Bimbingan dan penyuluhan.

c. Kegiatan ekstrakurikuler dan kurikulum.

d. Kegiatan kerja sama dengan masyarakat dan dunia usaha.

Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dapat mendelegasikan kepada

guru yang ditunjuk sebagai wakil kepala sekolah.

Wakil Kepala Sekolah

A. UMUM

a. Wakil kepala sekolah mewakili kepala sekolah ke dalam dan ke luar jika

kepala sekolah berhalangan.

b. Wakil kepala sekolah membantu dalam menyiapkan program, perencanaan,

pelaksanaan evaluasi, dan analisis atau program kegiatan yang dibuat.

c. Wakil kepala sekolah secara khusus membidangi kegiatan/tugas.

B. KHUSUS

a. Membantu kepala sekolah dalam merencanakan, melaksanakan,

mensuperivisi dan mengevaluasi kegiatan intra maupun

ekstrakurikuler/pengembangan diri.

b. Mempersiapkan rapat-rapat guru.

35

c. Menelaah dan mempelajari perkembangan kurikulum baru untuk diterapkan

di sekolah.

d. Merencanakan pembagian tugas mengajar.

e. Menyusun jadwal pelajaran dengan bantuan staf kurikulum.

f. Memprogramkan, mengkoordinir, dan mengaktifkan guru-guru mata

pelajaran untuk melakukan pertemuan MGMP sekolah.

g. Mengumpulkan, memeriksa dan mencatat perangkat pembelajaran guru

melalui staf kurikulum (program tahunan, program semester, silabus, rencana

pembelajaran, analisis hasil belajar dan program remedial/pengayaan).

h. Merencanakan dan melaksanakan ulangan umum.

i. Menyusun jadwal ulangan umum

j. Mengusahakan peningkatan mutu pelajaran.

k. Membantu kegiatan/tugas lain.

Staf Bidang Kurikulum

a. Membantu kepal sekolah dalam merencanakan, melaksanakan, mensupervisi

dan mengevaluasi kegiatan kurikulum.

b. Mengamankan dan melaksanakan kebijakan pimpinan.

c. Menyusun jadwal pelajaran.

d. Mengumpulkan, memeriksa dan mencatat perangkat pembelajaran guru

melalui staf kurikulum (program tahunan, program semester, silabus, rencana

pembelajaran, analisis hasil belajar dan program remedial/pengayaan).

e. Mencatat presensi dan absensi guru.

f. Melakukan pembinaan guru dan wali kelas.

36

g. Menerima laporan dari wali kelas.

h. Mengumpulkan soal-soal ulangan harian, ulangan umum, dan nilai untuk

rapor.

i. Mengkoordinasikan pengisian dan pembagian rapor.

j. Bersama dengan staf kesiswaan dan staf 7 K melaksanakan pembinaan siswa,

memelihara kebersihan, dan keindahan lingkungan sekolah.

k. Membantu dalam pelaksanaan kunjungan kelas

l. Memberikan teguran kepada guru yang melalaikan tugas mengajar.

m. Membuat laporan kegiatan kegiatan kepada kepala sekolah melalui wakil

kepala sekolah.

n. Membantu tugas-tugas lainnya.

Staf 7 K

Memiliki beberapa tugas :

a. Membantu kepala sekolah dalam merencanakan, mengadakan,

melaksanakan, dan mengawasi serta menindaklanjuti 7 K.

b. Mengamankan dan melaksanakan kebijakan pimpinan.

c. Mengkoordinir, mengawasi, dan membina petugas pelaksanaan kebersihan

sekolah.

d. Mengajukan usul dan saran kepada wakil kepala sekolah, sarana dan

prasarana untuk dilanjutkan oleh kepala sekolah guna pengubahan,

penambahan, dan atau perbaikan taman sekolah.

e. Bekerja sama dengan petugas taman untuk memelihara kebersihan dan

keindahan taman.

37

f. Bekerja sama dengan staf lain dalam memelihara dan meningkatkan

kebersihan lingkungan sekolah.

g. Merencanakan dan melaksanakan kerja bakti sekolah.

h. Membuat laporan keda kepala sekolah atas bidang pekerjaannya melalui

wakil kepal sekolah.

i. Membantu tugas-tugas/pekerjaan lainnya.

Staf Perpustakaan

Memiliki beberapa tugas :

a. Membuat program kegiatan perpustakaan dengan member nomor yang

sesuai, menyampul, menjilid dan menyimpan dengan baik.

b. Mendayagunakan buku-buku perpustakaan dengan cara meminjamkan

kepada siswa dan guru dengan tertib administrasinya yang baik.

c. Mendayagunakan buku-buku perpustakaan dengan cara meminjamkan

kepada siswa dan guru dengan tertib administrasinya yang baik.

d. Menerima buku-buku sumbangan dari pihak luar dengan pengadministrasian

secara tertib dan benar.

e. Meningkatkan dan mengembangkan jumlah judul buku, dan jumlah

eksampler buku.

f. Mengadakan laporan pertanggung jawaban atas tugas perpustakaan.

Wali Kelas

A. Sebagai Administrator

a. Membuat daftar pribadi siswa di kelasnya.

b. Membuat daftar regu kerja (piket).

38

c. Membuat susunan organisasi kelas.

d. Membuat denah tempat duduk siswa dan peta kelas.

e. Mencatat hasil belajar siswa.

f. Menghitung prosentase presensi kehadiran siswa di kelasnya.

g. Membuat laporan secara periodic tentang keaadan kelasnya.

h. Mengisi dan membagikan rapor.

B. Sebagai Motivator dan Dinamisator

a. Mengenal dengan baik, seluruh siswa yang ada di kelasnya.

b. Berperan menjadi orang tua siswa serta menjadi pemecah masalah

yang ada dikelasnya.

c. Mengusahakan dan memelihara inventaris kelas, termasuk alat

kebersihan dan hiasan kelas.

d. Bekerjasama dengan guru BP/BK dan atau guru mata pelajaran,

dalam mengatasi masalah, meningkatkan prestasi.

e. Bekerjasama dengan Pembina paskibra untuk membentuk team

paskibra di kelasnya.

f. Membantu kelancaran keuangan sekolah.

g. Mengadakan hubungan kerjasama dengan orang tua siswa, dalam

rangka pembinaan siswa.

h. Sebagai Pembina upacara ketika kelasny bertugas.

Guru BP/BK

a. Membuat rencana kegiatan BP/BK.

39

b. Melaksanakan identifikasi siswa dan membuat peta siswa.

c. Member bimbingan dan/atau penyuluhan bagi siswa mengalami hambatan

belajar.

d. Membuat data peningkatan prestasi siswa.

e. Berkonsultasi dengan siswa dalam rangka mengatasi masalah siswa.

f. Member saran kepada kepala sekolah dalam hal-hal khusus tentang siswa.

g. Mencatat semua kasus dan penyelesaian dalam mengatasi masalah siswa.

h. Bekerja sama dengan lembaga social dalam mengatasi masalah siswa.

i. Mencatat hambatan dan kemajuan siswa khususnya bagi siswa yang memiliki

masalah belajar.

j. Membuat peta kelas/peta kelas.

Guru Mata Pelajaran

a. Membuat silabus, program tahunan, program semester, RPP, dan system

penilaian KBK. Mata pelajaran masing-masing.

b. Menetapkan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM).

c. Bertanggung jawab atas pencapaian target kurikulum dan daya serap mata

pelajaran masing-masing.

d. Mencatat dan melaporkan hasil belajar siswa.

e. Membuat catatan siswa yang mengalami kesulitan belajar.

f. Mencatat dan melaporkan hasil kesulitan belajar siswa, serta mengupayakan

penyelesaian.

g. Menyampaikan kepada guru BP/BK masalah-masalah siswa yang bersifat

khusus.

40

h. Membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam proses belajar mengajar.

i. Bersedia menggantikan guru yang berhalangan hadir.

j. Menyelesaikan sendiri masalah siswa dalam hubungan dengan mata

pelajaran yang diajarkan.

k. Memeriksa absensi siswa.

l. Mengadakan evaluasi atau/dan ulangan setiap ulangan selesai satu

kompetensi dasar.

m. Memeriksa hasil ulangan dan mengembalikannya pada siswa.

n. Mengadakan evaluasi hasil ulangan siswa.

o. Membuat catatan kegiatan harian.

p. Membuat rencana pemberian tugas.

q. Membuat program perbaikan/pengayaan.

r. Mengumpulkan soal-soal sebagai kumpulan soal atau bank soal, setelah soal

dievaluasi.

Kepala Urusan/Bagian Tata Usaha Sekolah

Kepala Urusan/bagian tata usaha sekolah mempunyai tugas

mengkoordinir pegawai tata usaha dan melaksanakan ketatausahaan sekolah dan

bertanggung jawab kepada kepala sekolah yang meliputi kegiatan-kegiatan

sebagai berikut :

1. Penyusunan program tata usaha sekolah.

2. Penyusunan administrasi keuangan.

3. Penyusunan administrasi keuangan.

4. Penyusunan administrasi keuangan.

41

5. Penyusunan administrasi keuangan.

6. Penyusunan administrasi keuangan.

7. Penyusunan administrasi keuangan.

8. Pelaksanaan dan penyajian data/statistic sekolah.

9. Pembinaan pengembangan karier pegawai tata usaha sekolah.

10. Penyusunan laporan kegiatan pengurusan ketatausahaan secara berkala.

3.2 Analisis Permasalahan 3.2.1 Analisis Proses Bisnis Berjalan Pada Studi Kasus

Berdasarkan hasil analisa yang telah dilakukan pada SMPN 49 Jakarta dapat

disimpulkan bahwa sistem inventaris SMPN 49 Jakarta masih menggunakan sistem

konvensional. Dan jika dilihat dari ketersediaan internet, maka dirasa sangat

disayangkan jika sistem konvensional ini masih digunakan.

Berikut adalah tabel proses inventaris yang terjadi di SMPN 49 Jakarta:

Tabel 3.1 Proses Inventaris Berjalan

No. Nama Proses Aktor Dokumen

1. Proses inventaris Karyawan tata usaha Dokumen penerimaan barang, dokumen

pembelian barang, dokumen data barang

masuk, dokumen laporan inventaris

Kepala Sekolah

Karyawan inventaris

Proses inventaris inilah yang sampai saat ini masih berjalan di SMPN 49

Jakarta . Untuk lebih jelasnya lagi akan dijelaskan dalam bentuk diagram alir tentang

proses ini pada gambar berikut :.

42

Gambar 3.2 Diagram Alir Proses Inventaris

Sistem inventaris diawali dengan diterimanya barang–barang serta dokumen

data barang oleh karyawan inventaris pada proses ini dokumen yang terlibat adalah

dokumen penerimaan barang dan dokumen bukti pembelian barang. Lalu karyawan

inventaris memberikan dokumen–dokumen tersebut kepada karyawan tata usaha.

Karyawan tata usaha menerima dokumen–dokumen yang diserahkan oleh

karyawan inventaris. Lalu karyawan tata usaha mulai memasukan/menginput data–

43

data barang yang diterimanya. Hasil dari penginputan data adalah dokumen data

barang yang masuk. Setelah itu karyawan inventaris akan membuat laporan

inventaris. Hasil dari pembuatan laporan inventaris ini adalah dokumen laporan

inventaris. Setelah itu karyawan inventaris memberikan laporan itu kepada kepala

sekolah.

Kepala sekolah menerima laporan inventaris yang diberikan oleh karyawan

inventaris. Setelah itu kepala sekolah akan mengecek laporan yang telah dibuat

apakah sudah benar atau belum yang nantinya akan disetujui atau tidak. Jika laporan

disetujui maka laporan tersebut akan dilaporkan kepada dinas pendidikan, dan sistem

inventaris pun selesai. Namun jika dokumen tidak disetujui maka dokumen akan

dikembalikan kepada karyawan tata usaha untuk di rekapitulasi dan membuat ulang

laporan tersebut.

Kesimpulan permasalahan pada proses inventaris SMPN 49 Jakarta dapat

dilihat pada Tabel berikut :

44

Tabel 3.2 Tabel Kesimpulan Masalah Inventaris SMPN 49 Jakarta

No. Nama Proses Masalah Verifikasi Studi Literatur

1.

Proses Inventaris Proses pengolahan

data yang masih

menggunakan sistem

manual, pada proses

pengolahan data

masih menggunakan

sistem manual mulai

dari penginputan data

hingga manipulasi

datanya. Proses yang

masih manual ini

menyebabkan

seringnya terjadi

kesalahan pada

pelaksanaannya.

Sistem inventaris adalah sebuah paket dari perangkat keras dan

perangkat lunak yang digunakan pada pengoperasian penyimpanan untuk

mengontrol kuantitas, lokasi dan status dari inventory dan juga yang

berhubungan dengan pengiriman, penerimaan, pengambilan, serta proses

peletakan barang atau inventory.(Anonim4)

Menurut buku petunjuk teknis pelaksanaan sensus barang daerah propinsi

DKI Jakarta tahun 2003, terdapat 5 jenis azas sensus barang(Anonim2,

2003). Yaitu :

1. Azas Keseragaman.

Kesamaan dan keseragaman dalam pelaksanaan sensus barang.

2. Azas Fleksibilitas

Dapat menampung semua data sensus barang sesuai sasaran yang

diharapkan.

3. Azas Efisiensi

Biaaya efisiensi sesuai dengan sasaran yang diharapkan.

45

No. Nama Proses Masalah Verifikasi Studi Literatur

Kesalahan pada

penginputan data dan

manipulasi data dapat

berakibat fatal karena

akan menyebabkan

kesalahan pula pada

proses-proses

lainnya.

4. Azas Kontinuitas

Data dan informasi hasil sensus barang dapat digunakan optimal

dan berkelanjutan untuk pelaksanaan fungsi 0 fungsi dalam

menejemen barang.

5. Azas Kepercayaan

Data dan informasi hasil sensus barang oleh unit/satuan kerja

telah diyakini benar dan valid

Proses pengontrolan

data, pada proses

pengontrolan data

masih cukup

memakan waktu,

karena masih

menggunakan sistem

manual. Hal ini

46

No. Nama Proses Masalah Verifikasi Studi Literatur

menyebabkan pada

pengontrolan data per

item-nya memerlukan

waktu yang lama

karena untuk mencari

data satu item aktor

harus mencarinya

satu-persatu.

Data yang sering

hilang. Karena masih

menggunakan sistem

manual, maka

penyimpanan data

pun juga masih

bersifat manual. Hal

ini menyebabkan

47

No. Nama Proses Masalah Verifikasi Studi Literatur

seringnya terjadi

kehilangan data

karena pnyimpanan

data yang kurang

terorganisir. Hal ini

sangat beresiko

karena kehilangan

data dapat

menyebabkan proses-

proses lainnya akan

terhambat.

Pembuatan laporan

terlalu lama, karena

masih menggunakan

sistem manual maka

pembuatan laporan

48

No. Nama Proses Masalah Verifikasi Studi Literatur

bulanan akan

memakan waktu

lama. Hal ini

disebabkan karena

banyaknya data yang

akan dibuat laporan

sehingga jika

pembuatannya masih

menggunakan sistem

manual maka waktu

yang dibutuhkan

untuk menyusun data

akan semakin lama.

49

Dari tabel diatas dapat dilihat permasalahan–permasalahan yang terjadi di

SMPN 49 Jakarta saat masih menggunakan sistem inventaris berbasis manual.

Permasalahan yang terjadi antara lain adalah pada proses pengolahan data, pada

proses ini masalah terjadi karena banyaknya terjadi kesalahan pada saat penginputan

data serta pada manipulasi data. Masalah ini sangat kritis karena jika terjadi

kesalahan pada proses ini maka proses selanjutnya pun juga akan terjadi kesalahan.

Masalah kedua terjadi pada proses pengontrolan data, pada proses ini terjadi

masalah karena masih digunakannya sistem manual sehingga pada saat

pengontrolan data, saat pencarian masing-masing data membutuhkan waktu yang

cukup lama.

Masalah ketiga muncul pada proses pembuatan laporan. Sistem yang masih

manual menyebabkan proses ini memakan waktu yang lama dikarenakan banyaknya

data yang akan dibuat laporan.

Masalah keempat adalah pada data itu sendiri. Karena sistem inventaris yang

masih manual, maka penyimpanan datanya pun masih menggunakan sistem manual.

Hal ini menyababkan sering hilangnya data-data yang telah tersimpan. Hal ini

sangat beresiko karena dengan hilangnya data maka proses lainnya pun tidak dapat

berjalan dengan baik.

3.2.2 Analisis Wawancara Pada Studi Kasus

Untuk membantu dalam penganalisaan kebutuhan untuk meyakinkan

pembaca skripsi, maka dilakukan wawancara dalam pengumpulan data. Metode

pengumpulan data wawancara yang dilakukan pada 23 Maret 2009 pukul 12-30 –

13.00 dengan Bapak Hasmi selaku kepala sekolah, pada pukul 13.00 – 13.15 dengan

50

Ibu Helda selaku staf tata usaha, pada pukul 13.30 – 13.40 dengan Bapak Purwanto

selaku Staf Inventaris.

Tujuan wawancara yang dilakukan pada tanggal 23 maret 2009 agar

membantu untuk menemukan apa masalah yang dihadapi sekolah dalam proses

sistem inventarisnya. Wawancara terhadap kepala sekolah untuk mengetahui sistem

yang ada di sekolah, Kemudian tujuan mewawancarai ibu Helda selaku staf tata

usaha adalah untuk mengetahui proses keluar masuknya barang inventaris sekolah,

lalu mewawancarai bapak Purwanto selaku staf inventaris bertujuan untuk

mengetahui proses-proses yang terjadi dalam pengolahan data inventaris.

Berikut hasil wawancara yang telah dilakukan dengan ketiga aktor :

1. Wawancara dengan kepala sekolah dilaksanakan pada 23-03-2009 jam 12.30-

13.00. Setelah melakukan wawancara dengan kepala sekolah, masalah-masalah

studi kasus dapat teridentifikasi dengan jelas, yaitu masalah waktu pembuatan

laporan yang memerlukan waktu yang lama, kesalahan yang muncul pada

laporan yang sudah final harus membutuhkan banyak revisi. Sehingga sistem

inventaris berbasis web merupakan solusi bagi semua permasalahan tersebut.

2. Wawancara dengan staf tata usaha dilaksanakan pada 23-03-2009 pukul 13.00 –

13.15 Setelah melakukan wawancara dengan Staf tata usaha, masalah-masalah

studi kasus dapat teridentifikasi dengan jelas, yaitu waktu pembuatan laporan

yang memerlukan waktu yang lama, revisi sering dilakukan sehingga memakan

waktu yang lama, dan pembuatan laporan inventaris yang masih manual.

3. Wawancara dengan staf tata usaha dilaksanakan pada 23-03-2009 pukul 13.00 –

13.15. Setelah melakukan wawancara dengan staf inventaris telah ditemukan

dokumen serta apa saja variabel data yang dibutuhkan pada sistem inventaris

51

yang sedang berjalan. Sehingga memudahkan dalam pembuatan sistem inventaris

yang diusulkan.

Berikut ini adalah hasil evaluasi dari wawancara terhadap permasalahan yang

dihadapi oleh studi kasus.

Tabel 3.3 Tabel Evaluasi Hasil Wawancara Terhadap Permasalahan No. Permasalahan

Yang Muncul

Target Pengguna Yang

Mengalami

Permasalahan

Evaluasi Dari :

1. waktu

pembuatan

laporan yang

memerlukan

waktu yang

lama

Kepala sekolah,staff

tata usaha

Wawancara,menurut staff TU dan

kepala sekolah pembuatan laporan

inventaris masih menggunakan sistem

manual sehingga memerlukan waktu

yang lama. Jadi perlu dilakukan

perubahan pada sistem inventaris

2. kesalahan yang

muncul pada

laporan yang

sudah final

harus

membutuhkan

banyak revisi

Kepala sekolah,Staff

tata usaha

Wawancara, Menurut Kepala sekolah

dan staff tata usaha, sering terjadinya

revisi dalam laporan yang

dibuat,bahkan masalah muncul saat

laporan dalam tahap final,sehingga

memerlukan waktu lagi.

52

No. Permasalahan

Yang Muncul

Target Pengguna Yang

Mengalami

Permasalahan

Evaluasi Dari :

3. pembuatan

laporan

inventaris yang

masih manual

Staff tata usaha Wawancara,menurut staff tata usaha

sistem inventaris yang bersifat manual

dapat menimbulkan kesalahan pada

saat pembuatan laporan dan

dibutuhkan waktu yang lama dalam

proses pembuatan laporan

4. Pendataan

barang yang

terlalu rumit

Staff tata usaha,Staff

invetaris

Wawancara,menurut Staff inventaris

dan staff tata usaha dalam melakukan

pengontrolan tentang keadaan barang

maupun pendataan informasi barang

terdapat banyak hambatan.

Dari tabel diatas dapat dilihat permasalahan – permasalahan apa saja yang timbul

dalam proses inventaris yang sedang berlangsung. Diantaranya adalah :

1. Pembuatan laporan yang memerlukan waktu yang cukup lama. Hal ini terjadi

karena dalam penginputan terjadi banyak kesalahan sehingga mengakibatkan

perubahan data inventaris yang terlalu sering sehingga memakan waktu.

2. Laporan yang seharusnya sudah selesai banyak terjadi revisi didalamnya. Hal

ini terjadi karena pada saat pembuatan laporan aktor sulit untuk mengecek

apakah laporan yang dibuat sudah benar atau belum.

53

3. Penginputan data inventaris yang masih menggunakan sistem manual

menyebabkan banyaknya terjadi kesalahan pada proses tesebut. Sehingga

terjadi banyak revisi yang memakan waktu

4. Pendataan barang yang terlalu rumit. Hal ini dapat menyebabkan habisnya

waktu dalam pendataan atau pengontrolan barang serta seringnya muncul

kesalahan dalam hasil laporan.

Berikut ini adalah tabel hubungan hasil wawancara terhadap solusi yang akan

diberikan.

Tabel 3.4 Evaluasi Hasil Wawancara Terhadap Solusi

No. Target

Pengguna

Informasi/Data/Fungsi

Yang Diperlukan

Value Yang

Diharapkan

Mengapa Mau

Kembali

Menggunakan

Solusi

1. Staf tata

usaha

a. Pendataan barang a. Informasi

tentang keadaan

barang,saat

barang itu di

terima sampai

barang tersebut

di pakai

Karena membantu

pendataan barang

untuk melakukan

laporan kepada

pihak dinas

pendidikan,

2. Staf tata

usaha

b. pembuatan laporan b. Pembuatan

laporan yang

Mempersingkat

waktu pembuatan

54

No. Target

Pengguna

Informasi/Data/Fungsi

Yang Diperlukan

Value Yang

Diharapkan

Mengapa Mau

Kembali

Menggunakan

Solusi

tidak

memerlukan

waktu yang lama

dan

meminimalisir

kesalahan yang

muncul.

laporan dan

mempermudah

dalam tugas

pembuatan laporan

3. Staf

inventaris

Tempat melihat hasil

pendataan barang

Dapat mudah

mengontrol

keadaan barang

Memudahkan

kegiatan

inventarisasi

4. Kepala

Sekolah

Tempat melihat hasil

pendataan barang

Dapat mudah

mengontrol

keadaan barang

Memudahkan

dalam pengecekan

data inventaris

Dari tabel diatas dapat dilihat apa saja solusi–solusi yang akan diberikan pada

sistem inventaris baru nantinya. Diantaranya adalah :

1. Pendataan barang, dimana pendataan barang disini sudah tidak memakai

sistim konvensional lagi melainkan sudah mengunakan sistem yang

terkomputerisasi yang berbasis web.

55

2. Pembuatan laporan, disini pembuatan laporan akan secara langsung

tersusun dari sistem tanpa harus membuat ulang dari data–data yang

sudah diinput.

3. Tempat melihat hasil pendataan barang, disini akan dibuattempat untuk

melihat data–data yang telah diinput sebelumnya.

3.2.3 Identifikasi Permasalahan

Setelah melakukan penelitian pada studi kasus, dapat menyimpulkan

masalah – masalah yang dihadapi oleh studi kasus.

56

Berikut ini lampiran tabel rangkuman permasalahan dalam studi kasus.

Tabel 3.5 Tabel Rangkuman Permasalahan yang Dihadapi Studi Kasus No. Permasalahan Yang

Diidentifikasi

Sumber Identifikasi Permasalahan Verifikasi Dengan Landasan Teori

1. Pengolahan Data

barang

Pengolahan data

barang yang masih

mengunakan sistem

manual membuat

tugas pendataan

barang menjadi rumit

dan juga menimbulkan

kesalahan-kesalahan

pada proses tersebut.

Hal ini menyebabkan

Identifikasi masalah didapat dari :

Wawancara :

- “Sistem yang sedang

berjalan masih bersifat

manual ”

- ”Ya dengan pembuatan

sistem baru tersebut, dapat

mempermudah

pendataan,serta pada

pembuatan tidak terlalu

rumit”

- ”pembuatan laporan

Sistem inventaris adalah sebuah paket

dari perangkat keras dan perangkat lunak yang

digunakan pada pengoperasian penyimpanan

untuk mengontrol kuantitas, lokasi dan status

dari inventory dan juga yang berhubungan

dengan pengiriman, penerimaan,

pengambilan, serta proses peletakan barang

atau inventory.(Anonim4)

Menurut buku petunjuk teknis pelaksanaan

sensus barang daerah propinsi DKI Jakarta

tahun 2003, terdapat 5 jenis azas sensus

barang.(Anonim2,2003) Yaitu :

57

No. Permasalahan Yang

Diidentifikasi

Sumber Identifikasi Permasalahan Verifikasi Dengan Landasan Teori

terhambatnya proses-

proses selanjutnya.

berlangsung sekitar 5 hari”

- ”Rata – rata 3 kali,biasanya

berupa kesalahan pada

pendataan”

Analisis

Setelah melakukan wawancara

dengan Staff tata usaha, masalah-

masalah studi kasus dapat

teridentifikasi dengan jelas, yaitu

1. Azas Keseragaman.

Kesamaan dan keseragaman dalam

pelaksanaan sensus barang.

2. Azas Fleksibilitas

Dapat menampung semua data sensus

barang sesuai sasaran yang diharapkan.

3. Azas Efisiensi

Biaaya efisiensi sesuai dengan sasaran

yang diharapkan.

4. Azas Kontinuitas

Data dan informasi hasil sensus barang

dapat digunakan optimal dan

berkelanjutan untuk pelaksanaan fungsi

0 fungsi dalam menejemen barang.

5. Azas Kepercayaan

58

No. Permasalahan Yang

Diidentifikasi

Sumber Identifikasi Permasalahan Verifikasi Dengan Landasan Teori

waktu pembuatan laporan yang

memerlukan waktu yang lama, revisi

sering dilakukan sehingga memakan

waktu yang lama, dan pembuatan

laporan inventaris yang masih

manual.

Data dan informasi hasil sensus barang

oleh unit/satuan kerja telah diyakini

benar dan valid

2. Proses Pembuatan

laporan

Proses pembuatan

laporan yang masih

menggunakan sistem

manual menyebabkan

proses ini memakan

waktu yang cukup

lama. Hal ini

Identifikasi masalah didapat dari :

Wawancara :

- “Sistem yang sedang

berjalan masih bersifat

manual “

- “pembuatan laporan

berlangsung sekitar 5 hari”

- ” Seharusnya laporan di

59

No. Permasalahan Yang

Diidentifikasi

Sumber Identifikasi Permasalahan Verifikasi Dengan Landasan Teori

disebabkan jika ingin

membuata laporan

sebelumnya dilakukan

pengecekan data satu-

persatu, karena

pengecekan data

masih manual maka

waktu yang diperlukan

cukup lama

berikan 3 hari setelah

permintaan laporan dari

dinas pendidikan”

- “Rata-rata laporan yang di

terima harus di revisi

sebanyak 3 kali”

- ”Rata – rata 3 kali,biasanya

berupa kesalahan pada

pendataan”

3. Proses pengontrolan

data

Proses pengontrolan

data masih

Identifikasi masalah didapat dari :

Didapat dari hasil pemantauan dari

penelitian proses yang sedang

60

No. Permasalahan Yang

Diidentifikasi

Sumber Identifikasi Permasalahan Verifikasi Dengan Landasan Teori

menggunakan sistem

manual, sehingga pada

proses ini jika ingin

mengecek data secara

detail membutuhkan

waktu yang cukup

lama karena data harus

dicari satu-persatu

dengan cara manual,

hal ini menyebabkan

terhambatnya proses

pembuatan laporan.

berjalan.

4. Data inventaris yang

sering hilang

Karena masih

Identifikasi masalah didapat dari :

Didapat dari hasil pemantauan dari

penelitian proses yang sedang

61

No. Permasalahan Yang

Diidentifikasi

Sumber Identifikasi Permasalahan Verifikasi Dengan Landasan Teori

menggunakan sistem

manual maka

penyimpanan pun

masih dilakukan

dengan sistem manual,

hal ini menyebabkan

seringnya terjadi data-

data inventaris yang

sering hilang karena

penyimpanan yang

tidak memadai

berjalan

62

Dari tabel diatas dapat dilihat permasalahan–permasalahan yang

menghambat proses inventaris pada studi kasus, diantaranya adalah proses

pengolahan data yang masih bersifat manual sehingga menimbulkan banyak

kesalahan pada proses tersebut. Pada proses pengontrolan data yang masih

menggunakan sistem manual menyebabkan jika ingin mengecek data secara detail

membutuhkan waktu yang cukup lama karena data harus dicari satu-persatu dengan

cara manual. Masalah lain timbul pada proses pembuatan laporan, hal ini

disebabkan karena pada proses ini juga masih menggunakan sistem manual

sehingga masih membutuhkan waktu yang cukup lama. Selain itu masalah juga

terdapat pada penyimpanan data. Penyimpanan data yang masih menggunakan

sistem konvensional menyebabkan seringnya terjadi data hilang.

Permasalahan–permasalahan diatas didapat dari rangkuman hasil wawancara

terhadap studi kasus dan pemantauan dari penelitian proses yang sedang berjalan.

3.3 Analisis Pemecahan Masalah

Dari permasalahan yang telah disimpulkan pada sub bab sebelumnya. Maka dapat

dianalisa solusi–solusi yang dapat diberikan untuk memecahkan masalah tersebut.

Berikut ini tabel rangkuman solusi dari permasalahan yang ditemukan pada studi

kasus.

63

Tabel 3.6 Tabel Rangkuman Solusi Permasalahan

No. Permasalahan Yang

Diidentifikasi

Solusi Untuk Permasalahan Verifikasi Dengan Landasan Teori

1. Pengolahan data

Pengolahan data yang

masih mengunakan sistem

manual membuat tugas

pendataan barang menjadi

rumit sehingga memakan

waktu yang cukup lama

hal ini dapat berdampak

pada saat proses

pembuatan laporan

menjadi lebih lama serta

berdampak pada

seringnya terjadi

kesalahan pada saat

pengisian data.

Membuat sistem baru yang

berbasiskan web yang terhubung

dengan basis data,yang bersifat

dinamis dan pengisian dalam web

menggunakan form tersusun sehingga

meminimalisasi kesalahan sehingga

tidak lagi bekerja dengan sistem

manual, hal ini dapat memudahkan

dan mempersingkat waktu dalam

proses pendataan barang.

Sistem inventaris adalah sebuah paket

dari perangkat keras dan perangkat lunak yang

digunakan pada pengoperasian penyimpanan

untuk mengontrol kuantitas, lokasi dan status

dari inventory dan juga yang berhubungan

dengan pengiriman, penerimaan, pengambilan,

serta proses peletakan barang atau

inventory.(Anonim4)

Menurut buku petunjuk teknis pelaksanaan

sensus barang daerah propinsi DKI Jakarta

tahun 2003, terdapat 5 jenis azas sensus barang.

.(Anonim2,2003) Yaitu :

1. Azas Keseragaman.

Kesamaan dan keseragaman dalam

64 No. Permasalahan Yang

Diidentifikasi

Solusi Untuk Permasalahan Verifikasi Dengan Landasan Teori

pelaksanaan sensus barang.

2. Azas Fleksibilitas

Dapat menampung semua data sensus

barang sesuai sasaran yang diharapkan.

3. Azas Efisiensi

Biaaya efisiensi sesuai dengan sasaran

yang diharapkan.

4. Azas Kontinuitas

Data dan informasi hasil sensus barang

dapat digunakan optimal dan

berkelanjutan untuk pelaksanaan fungsi 0

fungsi dalam menejemen barang.

5. Azas Kepercayaan

Data dan informasi hasil sensus barang

oleh unit/satuan kerja telah diyakini

65 No. Permasalahan Yang

Diidentifikasi

Solusi Untuk Permasalahan Verifikasi Dengan Landasan Teori

benar dan valid

2. Pembuatan laporan

Laporan diberikan kepada

dinas sebulan sekali,

namun pembuatan

laporan yang masih

menggunakan sistem

manual menghambat

pembuatan laporan karena

waktu yang dibutuhkan

cukup lama dan seringnya

terhadinya kesalaham

yang harus direvisi.

Membuat sistem baru yang berbasiskan

web yang terhubung dengan basis

data,yang bersifat dinamis dan

informasi data barang yang sudah

tersusun dengan format

laporan,sehingga dapat mempersingkat

waktu pembuatan laporan

3. Pengontrolan data

Pengontrolan data yang

Membuat sistem baru yang berbasiskan

we yang terhubung dengan basis data,

66 No. Permasalahan Yang

Diidentifikasi

Solusi Untuk Permasalahan Verifikasi Dengan Landasan Teori

masih bersifat manual, hal

ini menyebabkan jika

ingin mengecek data

secara detail

membutuhkan waktu

yang cukup lama

karena data harus dicari

satu-persatu dengan

cara manual

yang memiliki fungsi-fungsi untuk

membantu pada pengontrolan data

sehingga pengontrolan data dapat

berjalan lebih cepat.

4. Data inventaris sering

hilang

Penyimpanan data yang

masih bersifat

konvensional

meyebabkan sering

hilangnya data-data

Membuat sistem baru yang memiliki

basis data,sehingga data akan

tersimpan baik dalam basis data yang

sudah tersedia untuk meminimalisasi

hilangnya data-data inventaris.

67 No. Permasalahan Yang

Diidentifikasi

Solusi Untuk Permasalahan Verifikasi Dengan Landasan Teori

inventaris,hal ini akan

sangat beresiko karena

dapat menghambat semua

proses yang akan

berjalan.

68

Dari tabel diatas dapat dilihat hubungan antara masalah yang ditemukan pada studi

kasus dengan solusi yang dapat diberikan. Dapat dilihat bahwa sistem pengolahan data

yang dimulai dari penginputan data barang masih menggunakan sistem manual sehingga

waktu yang dibutuhkan pada proses pengisian data barang tersebut cukup lama, serta

banyaknya kesalahan pada pengisian data barang sehingga memerlukan revisi yang

cukup sering. Pada proses pengontrolan data juga memerlukan waktu yang lama karena

jika ingin mengecek detail tiap data harus melakukan pencarian data satu-persatu secara

manual sehingga cukup banyak memakan waktu. Penyimpanan data yang masih

menggunakan sistem konvensional menyebabkan seringnya terjadi kehilangan data yang

tentu saja sangat beresiko dan berpengaruh pada proses-proses lainnya

Semua masalah diatas dapat berpengaruh dalam proses pembuatan laporan, karena

jika waktu yang dibutuhkan untuk pengisian data cukup lama maka pembuatan laporan

pun harus menunggu lama. Pengontrolan data yang menggunakan sistem manual tentu

saja juga menghambat pada proses pembuatan laporan. Revisi yang disebabkan oleh

pengisian data barang yang masih menggunakan sistem manual juga akan berdampak

sama pada proses pembuatan laporan. Karena jika revisi yang dilakukan semakin

banyak, maka proses pembuatan laporan pun harus menunggu lebih lama.

3.4 Perancangan Solusi

Untuk menghadapi permasalahan yang muncul maka akan dirancang sebuah

sistem, dimana sebelumnya telah ditemukan pemecah masalah dengan melakukan

analisis terhadap masalah–masalah di studi kasus. Sistem yang akan dibuat melibatkan 3

user yaitu : kepala sekolah, staf tata usaha dan staf inventaris. Dimana akan diberikan

69

semua akses terutama dalam hal memanipulasi data kepada administrator, memberikan

sebagian hak kepada staf inventaris dan staf tata usaha untuk melihat data.

Pemecahan yang telah ditemukan antara lain adalah pendataan barang dan

pembuatan laporan. Dimana pada pendataan barang akan memberikan akses penuh

kepada staf tata usaha sebagai admin untuk menginput dan memanipulasi data serta

dalam pembuatan laporan.dan juga kepala sekolah dan staf inventaris sebagai user untuk

melihat data yang telah di input oleh admin.

3.4.1 Perancangan Proses Bisnis Diusulkan Pada Solusi Setelah ditemukan solusi untuk memecahkan masalah pada studi kasus, maka

akan dimulai merancang proses bisnis yang nantinya akan diusulkan pada studi kasus.

Berikut ini tabel tentang proses bisnis yang akan diusulkan pada studi kasus :

Tabel 3.7 Tabel Proses Bisnis Untuk Mewujudkan Tujuan dari Solusi No. Tujuan Solusi Proses-Proses Bisnis

Yang Akan Digunakan

Untuk Mewujudkan

Tujuan

Fungsi/Menu dan Informasi Yang Akan

Terdapat Dalam Proses Bisnis Tersebut

1. Membuat web

yang terhubung

dengan basis

data

sehingga laporan

Proses control data

Inputnya informasi data,

prosesnya penginputan

data dan pengecekan data,

informasi detail barang

Info tentang barang yang telah di

diterima ataupun dibeli oleh pihak

sekolah

Sehingga user dapat mengetahui barang

– barang apa saja yang terdapat di

70

No. Tujuan Solusi Proses-Proses Bisnis

Yang Akan Digunakan

Untuk Mewujudkan

Tujuan

Fungsi/Menu dan Informasi Yang Akan

Terdapat Dalam Proses Bisnis Tersebut

inventaris dengan

cepat didapatkan,

tidak seperti

sebelumnya yang

memerlukan

sekitar 5 hari

untuk

mendapatkan

laporan terbaru.

sekolah dan dapat mendukung dalam

proses pembuatan laporan inventaris

2. Membuat web

yang

mempermudah

dalam

penginputan

data

Sehingga dalam

penginputan data

dapat lebih mudah

sehingga dapat

meminimalisasi

Proses penginputan data

Inputnya data barang (

barang yang masuk dan

keluar ), prosesnya

penginputan data barang (

keluar masuknya barang )

, outputnya informasi data

barang yang sudah

diinput

Peginputan data barang yang telah dibeli

ataupun diterim oleh pihak sekolah

dengan format yang sudah tersedia.

Sehingga user dapat dengan mudah

menginput data dan dapet

meminimalisasi kesalahan dalam

penginputan data

71

No. Tujuan Solusi Proses-Proses Bisnis

Yang Akan Digunakan

Untuk Mewujudkan

Tujuan

Fungsi/Menu dan Informasi Yang Akan

Terdapat Dalam Proses Bisnis Tersebut

kesalahan dalam

penginputan data

3. Membuat web

yang

mempermudah

dalam

pembuatan

laporan

Sehingga

pembuatan

laporan akan lebih

cepat tidak seperti

sebelum nya yang

memerlukan 5

hari dalam

pembuatan

laporan

Proses pembuatan

laporan

Inputnya informasi data

barang ( yang diperoleh

dari proses penginputan

data ),

Prosesnya pembuatan

laporan, outputnya

laporan inventaris barang

yang telah terformat

Pembuatan laporan inventaris yang telah

memiliki format laporan.

Sehingga dalam pemuatan laporan jauh

lebih mudah daripada dengan sistem

manual yang sebelumnya

Berdasarkan dari tabel 3.10 telah ditemukan solusi untuk melakukan pemecahan

masalah pada studi kasus, diantaranya membuat web yang terhubung dengan basis data,

72

membuat web yang mempermudah dalam penginputan data dan Membuat web yang

mempermudah dalam pembuatan laporan. Untuk membuat web yang terhubung dengan basis

data akan diberikan suatu proses control data untuk memudahkankan admin dalam pemrosesan

data, dan bagi user dapat mempermudah untuk pengecekan data. Membuat web yang

mempermudah dalam penginputan data akan disediakan form sehingga tidak mempersulit

admin. Membuat web yang mempermudah dalam pembuatan laporan admin hanya tinggal

mengambil data dari basis data kemudian akan disediakan bentuk tabel yang telah disesuaikan

dengan buku petunjuk inventaris barang DKI Jakarta.

Gambar 3.3 DAD Pengontrolan Data

73

Berdasarkan dari Gambar 3.3. Maka, Proses pengontrolan data ini dapat

dilakukan oleh 2 aktor, baik oleh kepala sekolah maupun oleh staff inventaris. Proses

diawali dengan aktor melakukan login. Saat login sistem akan mengecek validitas proses

login. Jika hasilnya tidak diterima maka proses akan berhenti atau selesai. Jika hasil

diterima maka sistem akan melihat data barang dalam basis data. Setelah itu sistem akan

menampilkan semua data barang yang telah didapat dari basis data. Lalu aktor dapat

melihat daftar data barang yang ditampilkan oleh sistem. Setelah aktor melihat data

barang maka aktor dapat logout untuk menyelesaikan proses pengontrolan barang.

Gambar 3.4 DAD Penginputan Data

Gambar 3.4 DAD Penginputan Data

STAFF TATA USAHA

DATABASE

STARTLOGIN

PENGECEKAN VALIDITAS

HASIL TIDAK END

DOKUMEN PEMBELIAN

BARANGDOKUMEN

PENERIMAAN BARANG

PROSES PENGINPUTAN

YA

MENAMPILKAN HASIL

PENGINPUTAN

SISTEM MENGINPUT

KE DATABASE

ENDBENAR

SISTEM MELIHAT

HASIL INPUTAN

LOGOUT

HASIL

SALAH

PROSES UPDATE

SISTEM MENGUPDATE DATA DALAM DATABASE

74

Berdasarkan dari Gambar 3.4. Maka, proses penginputan ini dilakukan oleh tata

usaha (aktor). Pertama-tama aktor harus melakukan login terlebih dahulu jika ingin

memulai proses. Lalu sistem akan melakukan pengecekan validitas proses login. Jika

hasilnya tidak berhasil maka proses akan berakhir atau selesai. Jika berhasil maka aktor

dapat mulai untuk menginput data. Data yang diinput berasal dari dokumen pembelian

barang dan dokumen penerimaan barang. Pada proses penginputan sistem akan

menyimpan hasil inputan data–data barang kedalam basis data. Jika proses penginputan

telah selesai maka sistem akan membaca kembali semua data yang telah diinput lalu

menampilkannya. Disini aktor akan mengecek apakah data yang diinput sudah benar

atau belum. Jika masih ada kesalahan maka aktor dapat melakukan proses update pada

data yang salah lalu sistem akan mengupdate hasil kedalam basis data. Proses update ini

juga dapat dilakukan untuk meghapus data yang sudah tidak digunakan lagi. Lalu sistem

akan menampilkan kembali hasil semua penginputan data baik yang sudah di update

atau tidak. Jika data sudah benar maka aktor dapat logout dan proses selesai.

75

Gambar 3.5 DAD Pembuatan Laporan

Berdasarkan dari Gambar 3.5. Maka, Proses pembuatan laporan ini dilakukan

oleh staf tata usaha (aktor). Pertama–tama aktor diharuskan untuk login jika ingin

memulai proses pembuatan laporan. Pada saat login sistem akan mengecek validitas

proses login. Jika hasil menyatakan salah maka proses selesai sampai disini. Jika proses

login benar maka sistem akan melihat data barang dari basis data lalu sistem akan

menampilkannya. Setelah itu aktor akan menyeleksi data mana saja yang akan dibuat

76

laporan. Setelah penyeleksian selesai maka sistem akan menampilkan hasil seleksi yang

telah dilakukan oleh aktor. Aktor akan melihat hasil penyeleksian data yang ditampilkan

oleh sistem. Jika hasil salah maka aktor akan kembali ke proses penyeleksian data untuk

memperbaiki hasil penyeleksian yang salah. Jika hasil sudah benar maka sistem akan

membuat laporan berupa dokumen laporan inventaris. Jika sudah selesai aktor dapat

melakukan logout untuk selesai atau berhenti dari sistem.

3.4.2 Perancangan Struktur Fungsi/Menu Pada Solusi Pada perancangan solusi akan didapatkan 3 solusi yaitu: pengontrol

data,penginputan data dan pembuatan laporan, dari 3 solusi tersebut menjadi 8 fungsi

yang akan mendukung sistem yang akan dibuat. 8 fungsi tersebut akan dijelaskan pada

Tabel 3.11.

Tabel 3.8 Tabel Fungsi/Menu vs Pengguna

No. Fungsi/Menu

Aplikasi

Aktor dan Hak Akses Yang

Akan Menggunakan

Fungsi/Menu Tersebut

Data Yang Akan Dientri, Proses Yang

Akan Dilakukan atau Informasi Yang

Akan Dihasilkan oleh Fungsi/Menu

Terhadap Aktor

1. Login

Kepala sekolah

Kepala sekolah harus

melakukan login untuk

melihat / mengecek data

inventaris barang

a. Data Entri :

username dan password

b. Proses yang Dilakukan :

disini kepala sekolah menginput

username dan password yang sudah

ditentukan

77

No. Fungsi/Menu

Aplikasi

Aktor dan Hak Akses Yang

Akan Menggunakan

Fungsi/Menu Tersebut

Data Yang Akan Dientri, Proses Yang

Akan Dilakukan atau Informasi Yang

Akan Dihasilkan oleh Fungsi/Menu

Terhadap Aktor

c. Informasi Yang Dihasilkan :

Staff inventaris

Staff inventaris harus

melakukan login untuk

melihat / mengecek data

inventaris barang

a. Data Entri :

username dan password

b. Proses yang Dilakukan :

disini staff inventaris menginput

username dan password yang sudah

dintentukan

c. Informasi Yang Dihasilkan :

Staff tata usaha

Staff tata usaha harus login

jika ingin melakukan proses

input,update,membuat laporan

a. Data Entri :

username dan password

b. Proses yang Dilakukan :

disini staff tata usaha menginput

username dan password yang sudah

ditentukan

c. Informasi Yang Dihasilkan :

78

No. Fungsi/Menu

Aplikasi

Aktor dan Hak Akses Yang

Akan Menggunakan

Fungsi/Menu Tersebut

Data Yang Akan Dientri, Proses Yang

Akan Dilakukan atau Informasi Yang

Akan Dihasilkan oleh Fungsi/Menu

Terhadap Aktor

2. Mengecek /

melihat data

inventaris

barang

Kepala sekolah

Digunakan untuk melihat /

mengecek data inventaris

barang berdasarkan

tanggal,jenis barang atau

status barang, namun tidak

dapat mengubah data barang.

a. Data Entri :

b. Proses yang Dilakukan :

c. Informasi Yang Dihasilkan :

sistem akan menampilkan semua data

inventaris

Staff inventaris

Digunakan untuk melihat /

mengecek data inventaris

barang berdasarkan

tanggal,jenis barang atau

status barang, namun tidak

dapat mengubah data barang.

a. Data Entri :

b. Proses yang Dilakukan :

c. Informasi Yang Dihasilkan :

sistem akan menampilkan semua data

inventaris

3. Penginputan

data barang

Staff tata usaha

Disini staff tata usaha dapat

menginput data barang baru

a. Data Entri :

data – data barang( kode barang,

tanggal penerimaan, nama barang,

jenis barang, status barang, jumlah

barang, merek, tipe,lokasi barang)

79

No. Fungsi/Menu

Aplikasi

Aktor dan Hak Akses Yang

Akan Menggunakan

Fungsi/Menu Tersebut

Data Yang Akan Dientri, Proses Yang

Akan Dilakukan atau Informasi Yang

Akan Dihasilkan oleh Fungsi/Menu

Terhadap Aktor

b. Proses yang Dilakukan :

staff atat usaha menginput data – data

barang yang baru diterima atau dibeli

c. Informasi Yang Dihasilkan :

data – data barang baru yang dibeli

atau diterima

4. Update data

barang

Staff tata usaha

Disini staff tata usaha dapat

mengubah atau menghapus

data barang yang telah diinput

sebelumnya

a. Data Entri :

b. Proses yang Dilakukan :

staff tata usaha merubah atau

menghapus data inventaris yang

pernah diinput sebelumnya

c. Informasi Yang Dihasilkan :

data - data barang inventaris yang

sudah diperbaharui

5. Sort data barang Kepala sekolah a. Data Entri :

80

No. Fungsi/Menu

Aplikasi

Aktor dan Hak Akses Yang

Akan Menggunakan

Fungsi/Menu Tersebut

Data Yang Akan Dientri, Proses Yang

Akan Dilakukan atau Informasi Yang

Akan Dihasilkan oleh Fungsi/Menu

Terhadap Aktor

Kepala sekolah dapat

menguutkan data barang

berdasar data yang diminta

tanggal diterima, jumlah barang

b. Proses yang Dilakukan :

c. Informasi Yang Dihasilkan :

data – data barang berdasarkan tangal

diterima atau jumlah barang

Staff inventaris

Staff inventaris dapat

menguutkan data barang

berdasar data yang diminta

a. Data Entri :

tanggal diterima, jumlah barang

b. Proses yang Dilakukan :

c. Informasi Yang Dihasilkan :

data – data barang berdasarkan tangal

diterima atau jumlah barang

Staff tata usaha

a. Data Entri :

tanggal diterima, jumlah barang

81

No. Fungsi/Menu

Aplikasi

Aktor dan Hak Akses Yang

Akan Menggunakan

Fungsi/Menu Tersebut

Data Yang Akan Dientri, Proses Yang

Akan Dilakukan atau Informasi Yang

Akan Dihasilkan oleh Fungsi/Menu

Terhadap Aktor

Staff tata usaha dapat

menguutkan data barang

berdasar data yang diminta

b. Proses yang Dilakukan :

c. Informasi Yang Dihasilkan :

data – data barang berdasarkan tangal

diterima atau jumlah barang

6. Search data

barang

Kepala sekolah a. Data Entri :

jenis barang, nama barang,status

barang,lokasi barang

b. Proses yang Dilakukan :

kepala sekolah memasukan jenis

barang atau nama barang yang

nantinya sistem akan mencari data

berdasar jenis barang, status barang

atau nama barang yang diinginkan

82

No. Fungsi/Menu

Aplikasi

Aktor dan Hak Akses Yang

Akan Menggunakan

Fungsi/Menu Tersebut

Data Yang Akan Dientri, Proses Yang

Akan Dilakukan atau Informasi Yang

Akan Dihasilkan oleh Fungsi/Menu

Terhadap Aktor

c. Informasi Yang Dihasilkan :

data inventaris barang berdasarkan

jenis barang, status barang atau nama

barang yang diinginkan

Staff inventaris a. Data Entri :

jenis barang, nama barang,status

barang,lokasi barang

b. Proses yang Dilakukan :

staff inventaris memasukan jenis

barang atau nama barang yang

nantinya sistem akan mencari data

berdasar jenis barang, status barang

atau nama barang yang diinginkan

83

No. Fungsi/Menu

Aplikasi

Aktor dan Hak Akses Yang

Akan Menggunakan

Fungsi/Menu Tersebut

Data Yang Akan Dientri, Proses Yang

Akan Dilakukan atau Informasi Yang

Akan Dihasilkan oleh Fungsi/Menu

Terhadap Aktor

c. Informasi Yang Dihasilkan :

data inventaris barang berdasarkan

jenis barang, status barang atau nama

barang yang diinginkan

Staff tata usaha

Disini staff tata usaha dapat

mencari data barang dalam

basis data

a. Data Entri :

jenis barang, nama barang,status

barang,lokasi barang

b. Proses yang Dilakukan :

staff tata usaha memasukan jenis

barang atau nama barang yang

nantinya sistem akan mencari data

berdasar jenis barang, status barang

atau nama barang yang diinginkan

c. Informasi Yang Dihasilkan :

data inventaris barang berdasarkan

84

No. Fungsi/Menu

Aplikasi

Aktor dan Hak Akses Yang

Akan Menggunakan

Fungsi/Menu Tersebut

Data Yang Akan Dientri, Proses Yang

Akan Dilakukan atau Informasi Yang

Akan Dihasilkan oleh Fungsi/Menu

Terhadap Aktor

jenis barang, status barang atau nama

barang yang diinginkan

7. Melihat hasil

laporan sebelum

dicetak

Staff tata usaha

Disini aktor dapat melihat

hasil Tabel laporan sebelum

dicetak.

a. Data Entri :

b. Proses yang Dilakukan :

disini aktor memastikan apakah

laporan sudah benar atau belum, jiak

sudah maka akan dicetak. Dan jika

belum maka akan kembali ke

halaman sebelumnya.

c. Informasi Yang Dihasilkan :

hasil laporan yang nantinya akan

dicetak.

8. Mencetak

laporan

Staff tata usaha

Disini staff tata usaha dapet

mencetak hasik laporan yang

sebelumnya sudah diperiksa

a. Data Entri :

b. Proses yang Dilakukan :

disini aktor akan mencetak laporan

85

No. Fungsi/Menu

Aplikasi

Aktor dan Hak Akses Yang

Akan Menggunakan

Fungsi/Menu Tersebut

Data Yang Akan Dientri, Proses Yang

Akan Dilakukan atau Informasi Yang

Akan Dihasilkan oleh Fungsi/Menu

Terhadap Aktor

kebenarannya yang telah diperiksa sebelumnya.

c. Informasi Yang Dihasilkan :

file hasil data laporan serta dokumen

laporan yang sudah tercetak.

3.4.3 Perancangan Layar (Storyboard) Pada Solusi

Dari 8 menu yang telah dijelaskan pada gambar 3.6, dapat implementasikan pada

rancangan layar. 8 menu tersebut akan dimasukkan kedalam 9 rancangan layar. Dapat

dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.9 Fungsi/Menu vs Layar (Storyboard)

No. Fungsi/Menu

Aplikasi

Digunakan Pada

Proses Bisnis Baru

Nama Layar (Storyboard)

1. Login

menginput username

dan password

1.layar login

Layar login di gunakan untuk bisa

mengakses ke menu utama sekaligus

menampilkan pesan gagal login jika

login tidak berhasil.

2. Mengecek / Melihat data – data 1.a.layar lihat data user

86

No. Fungsi/Menu

Aplikasi

Digunakan Pada

Proses Bisnis Baru

Nama Layar (Storyboard)

melihat data

inventaris barang

Aplikasi

barang yang sudah

diinput

Disini halaman lihat data jika login

sebagai user. Hanya dapat melihat data

saja

1.b.layar lihat data admin

Disini halaman lihat data jika login

sebagai admin. Sekaligus dapat

memanipulasi data.

2.a.layar lihat data ruang user

Disini halaman lihat data berdasar

ruang jika kita login sebagai user

Disini user dapat melihat ruangan

tanpa dapat memanipulasi datanya

2.b.layar lihat data ruang admin

Disini halaman lihat data berdasar

ruang jika kita login sebagai admin

Disini admin dapat melihat ruangan

dan juga memanipulasi data yang ada.

3 Penginputan data

barang

Proses menginput

data – data barang

1.layar input data

Disini hanya admin yang dapat

87

No. Fungsi/Menu

Aplikasi

Digunakan Pada

Proses Bisnis Baru

Nama Layar (Storyboard)

yang diterima

mengaksesnya. Di halaman ini admin

dapat menginput data – data barang

yang telah diterima

4 Update data

barang

1.layar update data

Disini ahnya admin yang dapat

mengakses halaman tersebut. Disini

admin dapat menugbah data – data

barang yang sebelumnya telah diinput.

5 Sort data barang

1.a.layar lihat data user

Di halaman ini user dapat melihat data

sekaligus mengurutkannya berdasar

variabel tertentu

1.b.layar lihat data admin

Di halaman ini admin dapat melihat

data sekaligus mengurutkannya

berdasar variabel tertentu

6 Search data 1.a.layar lihat data user

88

No. Fungsi/Menu

Aplikasi

Digunakan Pada

Proses Bisnis Baru

Nama Layar (Storyboard)

barang

Di halaman ini user dapat melihat data

sekaligus mencari data dengan variabel

jenis barang.

1.b. layar lihat data admin

Di halaman ini admin dapat melihat

data mencari data barang berdasar

variabel jenis barang

2.a.layar advance search user

Di halaman ini user dapat mencari data

brang berdasarkan beberapa variabel

yang diinginkan

2.b. layar advance search admin

Di halaman ini admin dapat mencari

data brang berdasarkan beberapa

variabel yang diinginkan

7 Melihat hasil

laporan sebelum

dicetak

1.a.halaman lihat hasil laporan

Disini admin dapat melihat hasil

laporan dari data – data yang telah

diinput

1.b. halaman lihat hasil laporan ruang

89

No. Fungsi/Menu

Aplikasi

Digunakan Pada

Proses Bisnis Baru

Nama Layar (Storyboard)

Disini admin dapat melihat hasil

laporan dari data - data yang telah

diinput berdasarkan ruang

8 Mencetak laporan

1.a.halaman cetak laporan

Disini admin mendapatkan hasil dari

laporan yang sudah diperiksa

sebelumnya. Disini admin dapat

langsung mencetak hasil laporan.

1.b.halaman cetak laporan ruang

Disini admin mendapatkan hasil dari

laporan berdasarkan ruang yang sudah

diperiksa sebelumnya. Disini admin

dapat langsung mencetak hasil

laporan.

Berikut ini merupakan rincian dari masing-masing layar (storyboard) yang

disebutkan di tabel VII.1

90

a. Rancangan Layar Login

Gambar 3.6 Rancangan Layar Login

Layar login merupakan tampilan awal dari web. layar ini bisa diakses oleh user

dan admin. Layar ini digunakan untuk membagi zona antara user dan admin. Sehingga

akan terbagi hak aksesnya terhadap layar – layar berikutnya.

91

b. Rancangan Layar Pemilihan halaman admin

+

Gambar 3.7 Rancangan Layar Home Admin

Pada halaman ini login akan memilih halaman berikutnya untuk melakukan

proses di antaranya lihat data, input data, lihat data ruang dan logout.

L O G O S E K O L A HH O M E C E T A K

L A P O R A NIN P U T

S U B M IT R E S E T

P ilih la y a r

C O P Y R IG H T @ X X X X X

E n te r T e x t

92

HOME LOGOUTCETAK LAPORANINPUT

LOGO SEKOLAH

Enter Text Enter TextEnter TextEnter Text

SEARCH Enter Text

SEARCH BY

Enter Text

SUBMIT RESET

Copyright@xxxx

Welcome, xxxxxx

c. Rancangan Layar Lihat Data Admin

Gambar 3.8 Rancangan Layar Lihat Data Admin

Pada halaman ini admin akan melihat semua data yang telah di input dan juga

admin dapat melakukan search dan sort terhadap variabel–variabel tertentu.

93

L O G O S E K O L A HH O M E L O G O U TC E T A K

L A P O R A NIN P U T

S E A R C H

S E A R C H B Y

SU BM IT R ESE T

W e lco m e , x xx xx x

En te r T ex t

En te r T ex t

X X X X X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

X X X X X

SU B M IT R ESET

En te r Tex t

En te r Tex t

En te r Tex t

En te r Tex t

En te r Tex t

F O R M IN P U T B A R A N G

C O P Y R IG H T @ X X X X X

d. Rancangan Layar Input Data

Gambar 3.9 Rancangan Layar Input Data

Pada halaman ini admin akan menginput data dengan memasukkan semua

informasi barang yang telah terdapat pada form.

94

LOGO SEKOLAHHOME LOGOUTCETAK

LAPORANINPUT

SEARCH

SEARCH BY

SUBMIT RESET

W elcome, xxxxxx

Enter Text

Enter Text

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

SUBMIT RESET

Daftar ruang

COPYRIGHT@ XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

XXXXX

e. Rancangan Layar Pemilihan Ruang

Gambar 3.10 Rancangan Layar Pemilihan Ruang

Layar ini keluar sebelum melihat data berdasarkan ruang. Dilayar ini

untuk memilih ruang apa yang ingin kita lihat data nya. Sehingga pada layar berikutnya

data–data sudah muncul berdasarkan ruang.

95

HOME LOGOUTCETAK LAPORANINPUT

LOGO SEKOLAH

Enter Text Enter TextEnter TextEnter Text

SEARCH Enter Text

SEARCH BY

Enter Text

SUBMIT RESET

Copyright@xxxx

Welcome, xxxxxx

f. Rancangan Layar Lihat Data Ruang

Gambar 3.11 Rancangan Lihat Data Ruang

Akan tampil data–data berupa informasi barang berdasarkan ruang. Disini admin

juga dapat melakukan search dan sort.

96

LOGO SEKOLAH

Enter Text Enter TextEnter TextEnter Text

Copyright@ xxxx

LOGOUT

g. Perancangan Layar Cetak Laporan

Gambar 3.12 Rancangan Layar Cetak Laporan

Pada halaman ini admin memeriksa kembali tabel yang berisi data-data barang

sudah benar atau tidak. Jika sudah benar maka dapat langsung mencetak dengan

menekan tombol cetak, jika masih ada koreksi admin dapat kembali kehalaman

selanjutnya

97

K O P S U R A T S E K O L A H

E n t e r T e x t E n t e r T e x t E n t e r T e x t E n t e r T e x t E n t e r T e x t

K E P A D A , X X X X X

X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X X

h. Perancangan Layar Output Laporan

Gambar 3.13 Rancangan Layar Output Laporan

Output laporan ini sudah terconvert dalam bentuk document word.

98

LOGO SEKOLAH

Enter Text Enter TextEnter TextEnter Text

SEARCH Enter Text

SEARCH BY

Enter Text

SUBMIT RESET

Copyright@xxxx

Welcome, xxxxxxLOGOUT

i. Perancangan Layar Lihat Data User

Gambar 3.14 Rancangan Layar Lihat Data User

Pada halaman ini user dapat melihat data yang telah di inpunt admin dan juga

dapat melakukan fungsi search dan sort. User tidak dapat melakukan penginputan data

dan cetak laporan.

99

3.4.4 Perancangan Basis Data Pada Solusi Dari rancangan layar untuk sistem inventaris yang telah dibuat , dan juga telah

dirancang basis data yang akan digunakan untuk solusi. Dalam pembuatan basis data,

akan digunakan database engine PHPmyAdmin yang akan diintegerasikan dengan

bahasa pemrograman PHP.

Basis data yang dibuat terdiri dari 11 tabel. Berikut penjelasan terhadap tabel apa

saja yang telah dibuat.

- Tabel Anggaran

Fungsi tabel ini digunakan untuk menyimpan data : Tabel ini berisi list–list jenis

anggaran dari inventaris yang ada di SMPN 49 Jakarta

Primary Key dari tabel ini : KdAnggaran

Tabel 3.10 Tabel Anggaran

No. Nama Field Tipe Data Keterangan

1. KdAnggaran

Varchar(1)

PK, berisi kode anggaran

2. Anggaran Varchar(20)

Berisi jenis anggaran yang digunakan

- Tabel Bahan

Fungsi tabel ini digunakan untuk menyimpan data : Tabel ini berisi list – list

bahan dari barang yang ada pada inventaris SMPN 49 Jakarta.

Primary Key dari tabel ini : KdBahan

100

Tabel 3.11 tabel bahan

No. Nama Field Tipe Data Keterangan

1. Kdbahan

Varchar(1)

PK, berisi kode bahan

2. Namabahan Varchar(15)

Berisi macam – macam bahan

- Tabel Ruang

Fungsi tabel ini digunakan untuk menyimpan data : Tabel ini berisi list – list

kode ruang dan nama ruang untuk mengetahui lokasi barang yang ada pada

inventaris SMPN 49 Jakarta.

Primary Key dari tabel ini : KdRuang

Tabel 3.12Tabel Ruang

No. Nama Field Tipe Data Keterangan

1. KdRuang

Varchar(6)

PK, berisi kode ruang

2. Namaruang Varchar(25)

Berisi nama – nama ruang yang ada studi

kasus

- Tabel Satuan

Fungsi tabel ini digunakan untuk menyimpan data : Tabel ini berisi list – list

satuan dari barang yang ada pada inventaris SMPN 49 Jakarta.

Primary Key dari tabel ini : Kdsatuan

101

Tabel 3.13 Tabel Satuan

No. Nama Field Tipe Data Keterangan

1. Kdsatuan

Varchar(2)

PK, kode satuan barang

2. Namasatuan Varchar(20)

Berisi tentang satuan dari barang

- Tabel barang

Fungsi tabel ini digunakan untuk menyimpan data : Tabel ini berisi informasi

barang, untuk menampung hasil inputan yang dilakukan oleh admin, serta untuk

melihat data.

Primary Key dari tabel ini : Kdbarang

Tabel 3.14 Tabel Barang

No. Nama Field Tipe Data Keterangan

1. Kdbarang

Varchar(11)

PK, kode dari barang inventaris

2. Namabarang Varchar(16) Nama jenis barang

3. Kdjenisbarang Varchar(14) Merek dan tipe dari barang

4. Asalbarang Varchar(10) Asal cara perolehan barang

5. Bulanbeli Tinyint(2) Bulan dari pembelian barang

6. Tahunbeli Int(4) Tahun dari pembelian barang

7. Komponen Varchar(2) Kode komponen yang dilihat dari buku

petunjuk

8.. Kdstatus Varchar(14) Status dari barang

102

No. Nama Field Tipe Data Keterangan

9. Keterangan Varchar(20) Penjelasan tentang barang

- Tabel datainventaris

Table ini berisikan informasi kapan dan apa yang di akses oleh user tersebut.

Primary Key dari tabel ini : username

Tabel 3.15 Tabel datainventaris

- Tabel User

Tabel user berisikan daftar user yang dapat mengakses system inventaris.

Primary Key dari tabel ini : username

Tabel 3.16 Tabel user

No. Nama Field Tipe Data Keterangan

1. username

Varchar(6)

PK,FK1,username dari user yang

digunakan untuk login

2. Noregis Varchar(10)

Nomor register dari user

3. lastlogin Varchar(10) Wakru user terakhir login

No. Nama Field Tipe Data Keterangan

1. username

Varchar(6)

PK,username dari user yang digunakan

untuk login

2. pass Varchar(10)

Password dari user yang digunakan untuk

login

103

- Tabel Inventaris

Pada tabel ini berisikan data-data informasi barang pada sistem inventaris.

Primary Key dari tabel ini : Noregis

Table 3.17 Tabel inventaris

No. Nama Field Tipe Data Keterangan

1. Noregis Varchar(10) PK,nomor register dari barang

2. Kdbahan Varchar(1) FK1,jenis bahan dari barang

3. Kdbarang Varchar(11) FK2,kode dari barang inventaris

4. Kdruang Varchar(6) FK3,kode ruang tempat barang

disimpan

5. Kdanggaran Varchar(1) FK4,kode asal diperolehnya

anggaran

6. Kdsatuan Varchar(2) FK5,satuan besar barang

7. Username Varchar(6) Fk6,user yang menginput barang

- Tabel detailinventaris

Table ini berisikan yg menjelaskan jumlah barang yg ada dan harga satuan yang

ada pada system inventaris.

Primary Key pada tabel ini : Noregis

Table 3.18 Tabel detailinventaris

No. Nama Field Tipe Data Keterangan

1. noregis

Varchar(10)

PK,FK1,nomor register dari barang

2. Jumlah Int(16) Jumlah dari barang

104

- Tabel jenisbarang

Table ini berisikan informasi tentang nama barang dan jenis barang apa yang ada

pada sistem inventaris.

Primary Key pada tabel ini : Kdjenisbarang

Tabel 3.19 Tabel jenisbarang

- Tabel statusbarang

Table ini berisikan data tentang status keadaan barang apakah barang tersebut

rusak ringan atau rusak berat

Primary Key pada tabel ini : Kdstatus

Tabel 3.20 Tabel statusbarang

3. Hargasatuan Int(15) Harga satuan barang

No. Nama Field Tipe Data Keterangan

1. Kdjenisbarang Varchar(10)

PK, kode jenis dari barang

2. Namajenisbarang Varchar(10)

Jenis barang

3. Merek Varchar(14) Merek dari barang

4. Noseri Varchar(10) Nomor seri barang

No. Nama Field Tipe Data Keterangan

1. Kdstatus Varchar(1)

PK, kode status dari barang

2. Namastatus Varchar(15) Status dari barang

105

Tabel 3.21 Tabel Hubungan Basis Data Dengan Rancangan Layar

No. Nama Layar (Storyboard) Tabel Yang Digunakan Pada Layar Tersebut

1. Layar login

Tabel User

2. Layar Lihat Data Tabel barang Tabel jenisbarang Tabel inventaris Tabel statusbarang Tabel detailinventaris

3. Layar Input Data Tabel barang Tabel bahan Tabel ruang Tabel bahan Tabel satuan Tabel jenisbarang Tabel inventaris Tabel statusbarang Tabel detailinventaris

4. Layar Pemilihan Ruang Tabel ruang 5. Layar Lihat Data Ruang Tabel barang

Tabel bahan Tabel ruang Tabel bahan Tabel satuan Tabel jenisbarang Tabel inventaris Tabel statusbarang Tabel detailinventaris

6. Layar Cetak Laporan Tabel barang Tabel jenisbarang Tabel inventaris Tabel statusbarang Tabel detailinventaris

7. Layar Output Laporan Tabel barang Tabel jenisbarang Tabel inventaris Tabel statusbarang Tabel detailinventaris

8. Layar Lihat Data User Tabel barang Tabel jenisbarang Tabel inventaris Tabel statusbarang Tabel detailinventaris

106

Dari tabel diatas dapat dilihat hubungan antara rancangan layar yang telah dibuat

dengan rancangan basis data. Dari tabel diatas telah diperlihatkan bahwa dari tiap–tiap

layar memiliki hubungan dengan beberapa tabel basis data.

Berikut adalah diagram ERD dari rancangan basis data pada sistem inventaris

SMPN 49 Jakarta

inventaris

PK noregis

FK1 kdbarangFK4 kdbahanFK3 kdruangFK2 kdanggaranFK5 kdsatuanFK6 username

barang

PK kdbarang

namabarangFK1 kdjenisbarang

asalbarangbulanbelitahunbelikomponen

FK2 kdstatusketerangan

jenisbarang

PK kdjenisbarang

namajenisbarangmereknoseri

bahan

PK Kdbahan

Namabahan

anggaran

PK Kdanggaran

Anggaran

ruang

PK Kdruang

Namaruang

satuan

PK Kdsatuan

Namasatuan

statusbarang

PK kdstatus

namastatus

detailinventaris

PK,FK1 noregis

jumlahhargasatuan

user

PK username

pass

datainventaris

PK,FK1 username

noregislastlogin

1..1

1..*

Mempunyai

1..1

Mempunyai

1..*

1..1

1..* Terdiri dari

1..1

1..*

1..1

1..*

1..1 1..1

Mempunyai

1..1 1..1

Mempunyai

1..1

1..1

1..*

1..1

1..1

1..1

Gambar 3.15 Diagram ERD Basis Data SMPN 49 Jakarta

Basis data dari sistem inventaris SMPN 49 jakarta terdiri dari 11 tabel yaitu

Barang, Bahan, Satuan, Ruang, Anggaran, inventaris, statusbarang, user, datainventaris,

detail inventaris, jenisbarang.

107

3.5 STD Diagram

Gambar 3.16 STD diagram halaman home

Gambar 3.17 STD diagram halaman form inventaris

108

Gambar 3.18 STD diagram halaman lihat data

109

Gambar 3.19 STD diagram halaman daftar ruang

110

LIHAT_DATA

ADVANCE_SEARCH_USER

LIHAT_DATA

HOME

Pilih menu advance searchtampilkan halaman advance_search Pilih menu logout

tampilkan halaman menu

Pilih menu submit(tampilkan halaman lihat data dengan data sesuai dengan hasil pencarian)

Pilih menu sorttampilkan halaman lihat data dengan data yang sudah terurut Pilih menu search

tampilkan halaman lihat data dengan data sesuai dengan hasil pencarian

Gambar 3.20 STD diagram halaman lihat data user

Gambar 3.21 STD diagram halaman daftar ruang user

111

3.6 Pseudocode

Modul Login

Jika username = username admin dan password = password admin

Status = admin

Jika username = username user dan password = password user

Status = user

Jika tidak

Username tidak terdaftar

SELESAI

Modul menu admin

Tampilkan menu yang status = admin

Jika pilih form_inventaris

Panggil modul form_inventaris

Jika pilih lihat data

Panggil modul lihat data admin

Jika pilih lihat ruang

Panggil modul daftar ruang admin

Jika pilih log out

Panggil modul home

AKHIR JIKA

SELESAI

112

Modul Daftar Ruang

Tampilkan modul daftar ruang

Status = admin

Pilih kode ruang

Panggil modul lihat data ruang

Dimana kode ruang = hasil kode ruang

SELESAI

Modul Lihat Data

Tampilkan modul lihat data

Status = admin

Jika pilih input data

Tampilkan modul form inventaris

Jika pilih Advanced search

Tampilkan modul advanced search admin

Jika pilih log out

Tampilkan modul home

Jika pilih tampil laporan

Tampilkan modul cetak

Akhir if

SELESAI

Modul Form Inventaris

113

Tampilkan form inventaris

Isi form dengan informasi barang

Jika pilih lihat keterang

Tampil modul ket_ruang

Jika pilih submit

Tampil modul lihat data admin

Akhir if

Akhir if

SELESAI

Modul Advanced Search

Tampilkan modul advanced search

Status = admin

Masukkan data

Lanjut

Data = hasil pencarian

Tampilkan modul lihat data

Modul Tampil Laporan

Tampilkan modul tampil laporan

Status = admin

Jika pilih simpan laporan

Tampil modul simpan laporan

Jika pilih kembali halaman sebelumnya

114

Tampil modul lihat data

Akhir jika

SELESAI

Modul Menu User

Tampilkan menu

status = user

Jika pilih lihat data

Panggil modul lihat data user

Jika pilih lihat ruang

Panggil modul daftar user

Jika pilih log out

Panggil modul home

AKHIR IF

SELESAI

Modul Daftar Ruang

Tampilkan modul daftar ruang

Status = user

Pilih kode ruang

Panggil modul lihat data ruang

Dimana kode ruang = hasil kode ruang

SELESAI

115

Modul Lihat Data

Tampilkan modul lihat data

Status = user

Jika pilih Advanced search

Tampilkan modul advanced search user

Jika pilih log out

Tampilkan modul home

Akhir if

SELESAI

Modul Advanced Search

Tampilkan modul advanced search

Status = user

Masukkan data

Lanjut

Data = hasil pencarian

Tampilkan modul lihat data