13
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif korelasional. Dengan penelitian metode deskriptif, memungkinkan peneliti untuk melakukan hubungan/ pengaruh antar variabel, menguji hipotesis, mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori yang memiliki validitas universal (Arikunto, 2002). Penelitian deskriptif juga merupakan penelitian dimana pengumpulan data dengan pertanyaan penelitian untuk menguji hipotesis yang berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang. Hal tersebut melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti sesuai dengan apa adanya. 3.2 Variabel Penelitian Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002). Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel yang nilainya mempengaruhi variabel terikat. Variabel terikat

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6722/3/T1_462008063_BAB III... · 2. Komunikasi 3. Perilaku (khususnya dalam tindakan keperawatan)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6722/3/T1_462008063_BAB III... · 2. Komunikasi 3. Perilaku (khususnya dalam tindakan keperawatan)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian

ini adalah penelitian kuantitatif dengan metode deskriptif

korelasional. Dengan penelitian metode deskriptif,

memungkinkan peneliti untuk melakukan hubungan/

pengaruh antar variabel, menguji hipotesis,

mengembangkan generalisasi, dan mengembangkan teori

yang memiliki validitas universal (Arikunto, 2002). Penelitian

deskriptif juga merupakan penelitian dimana pengumpulan

data dengan pertanyaan penelitian untuk menguji hipotesis

yang berkaitan dengan keadan dan kejadian sekarang. Hal

tersebut melaporkan keadaan objek atau subjek yang diteliti

sesuai dengan apa adanya.

3.2 Variabel Penelitian

Variabel adalah objek penelitian, atau apa yang

menjadi titik perhatian suatu penelitian (Arikunto, 2002).

Penelitian ini menggunakan dua variabel yaitu variabel

bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah variabel

yang nilainya mempengaruhi variabel terikat. Variabel terikat

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6722/3/T1_462008063_BAB III... · 2. Komunikasi 3. Perilaku (khususnya dalam tindakan keperawatan)

adalah variabel yang nilainya dipengaruhi oleh variabel

bebas. (Purwanto, 2008). Dari penjelasan di atas, maka

peneliti mengambil dua variabel tersebut sebagai berikut:

a. Variabel Bebas (Independent Variables)/ (X) yaitu

dimensi kecerdasan emosional perawat, dengan indikator:

1. Mengenali emosi diri (self awareness)

2. Mengelola emosi diri (managing emotions)

3. Motivasi diri (motivating oneself)

4. Empati (empaty)

5. Membina hubungan sosial (social skill)

b. Variabel Terikat (Dependent Variables)/ (Y) yaitu

dimensi pelayanan kepada pasien di bangsal rawat inap,

dengan indikator:

1. Sikap

2. Komunikasi

3. Perilaku (khususnya dalam tindakan

keperawatan)

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6722/3/T1_462008063_BAB III... · 2. Komunikasi 3. Perilaku (khususnya dalam tindakan keperawatan)

3.3 Partisipan Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi adalah keseluruhan subjek penalitian

(Arikunto, 2002). Sedangkan menurut Slameto (2003)

populasi adalah keseluruhan elemen yang hendak

dijelaskan oleh peneliti melalui penelitiannya, atau sering

juga didefenisikan sebagai objek penelitian. Populasi dalam

penelitian ini adalah seluruh perawat yang bertugas di

bangsal rawat inap RSUD Dr. Moewardi Surakarta

berjumlah 336 orang perawat.

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah perawat yang

bekerja di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi

Surakarta. Apabila subjek dalam populasi lebih dari 100

maka sampel dapat diambil 10 – 15 % atau 20 – 25% atau

lebih (Bungin, 2006). Hal tersebut juga sejalan dengan

pendapat Arikunto (1995) yang menyatakan bahwa jika

subjek penelitian lebih dari 100 orang maka dapat diambil

10-15% atau 20-25% sebagai sampel. Jumlah riset

partisipan diambil dari 10% populasi dan dibulatkan

sehingga didapatkan 40 orang riset partisipan dengan

kriteria sampel sebagai berikut:

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6722/3/T1_462008063_BAB III... · 2. Komunikasi 3. Perilaku (khususnya dalam tindakan keperawatan)

1. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum setiap

penelitian dari satu populasi target dan terjangkau

yang diteliti atau karakteristik sampel yang layak

diteliti (Nursalam,2003).

Adapun yang termasuk kriteria inklusi adalah

sebagi berikut:

a. Perawat pelaksana di bangsal rawat inap dewasa

b. Berusia di atas 22 tahun

c. Pendidikan SPK (bila ada), DIII Keperawatan, SI

Keperawatan, Ners.

d. Bersedia menjadi partisipan penelitian

e. Masa kerja > 2 tahun (menjadi perawat)

2. Kriteria eksklusi adalah hal-hal yang menyebabkan

sampel yang memenuhi kriteria tidak diikutsertakan

dalam penelitian (Nursalam,2003). Adapun yang

termasuk kriteria eksklusi adalah sebagai berikut:

a. Tidak bersedia menjadi partisipan penelitian

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6722/3/T1_462008063_BAB III... · 2. Komunikasi 3. Perilaku (khususnya dalam tindakan keperawatan)

3.4 Metode Pengumpulan Data

Penelitian dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah

Dr. Moewardi Surakarta. Metode pengumpulan data yang

digunakan oleh peneliti adalah kuesioner. Metode kuesioner

adalah metode pengumpulan data dengan cara memberikan

daftar pertanyaan atau pernyataan tertulis dengan beberapa

pilihan jawaban kepada partisipan (Dharma, 2011).

Pengertian lain dari kuesioner adalah pertanyaan

terstruktur yang diisi sendiri oleh partisipan atau diisi oleh

pewawancara yang membacakan pertanyaan dan kemudian

mencatat jawaban yang berikan (Sulistyo-Basuki, 2006).

3.5 Validitas dan Reliabilitas

Menurut Hasan (2006) untuk memenuhi kriteria

sebuah penelitian yang dianggap sebagai penelitian ilmiah,

kecermatan pengukuran sangat diperlukan. Ada dua syarat

utama yang harus dipenuhi oleh alat ukur untuk memperoleh

suatu pengukuran yang cermat, yaitu Validitas dan

Releabilitas.

3.5.1 Validitas

Validitas artinya alat ukur yang digunakan dalam

pengukuran, dapat digunakan untuk mengukur apa yang

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6722/3/T1_462008063_BAB III... · 2. Komunikasi 3. Perilaku (khususnya dalam tindakan keperawatan)

hendak diukur (Hasan, 2006). Uji validitas dimaksudkan

untuk menguji ketepatan item-item dalam kuesioner, apakah

item-item yang ada mampu menggambarkan dan

menjelaskan variabel yang diteliti. Jadi validitas adalah

seberapa jauh alat dapat mengukur hal atau subjek yang

ingin diukur.

Validitas diuji dengan menggunakan Korelasi

Product Moment. Item yang digunakan dalam penelitian ini

memiliki korelasi dengan batas kriteria 0,20. Batas kriteria

bisa diturunkan mencapai 0,20, tetapi menurunkan batas

kriteria di bawah 0,20 sangat tidak disarankan (Azwar,

2005).

Instrument penelitian ini diuji sebanyak dua kali.

Pertama, instrument penelitian diujikan kepada 10 orang

subjek yang karakteristiknya mendekati karakteristik

partisipan penelitian yang diantaranya adalah mahasiswa

keperawatan FIK UKSW yang telah selesai mengikuti praktik

klinik. Uji coba dilakukan untuk mengetahui tingkat

pemahaman subjek terhadap bahasa yang peneliti gunakan,

serta dilakukan juga uji validitas dan reliabilitas untuk

mengetahui kelayakan dari instrument yang akan digunakan.

Dari hasil uji validitas terhadap 30 poin instrumen, 7 poin

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6722/3/T1_462008063_BAB III... · 2. Komunikasi 3. Perilaku (khususnya dalam tindakan keperawatan)

dinyatakan tidak valid sehingga perlu diganti menggunakan

kata – kata yang lebih sederhana dan mudah dimengerti.

Setelah poin instrument pertama yang tidak valid

diganti, dilakukan lagi uji coba data Instrumen yang kedua.

Uji coba dilakukan juga kepada 15 orang subjek yang

memiliki karakteristik mendekati karakteristik partisipan yang

diantaranya 7 orang mahasiswa FIK UKSW yang telah

mengikuti praktik klinik, 2 orang dosen keperawatan, dan 6

orang perawat. Setelah uji coba data instrumen yang kedua,

30 poin intrumen dinyatakan valid dengan batas kriteria 0,20

sehingga dapat digunakan untuk penelitian.

3.5.2 Reliabilitas

Menurut Hasan (2006) reliabilitas artinya memiliki

sifat dapat dipercaya, yaitu apabila alat ukur digunakan

berkali-kali oleh peneliti yang sama atau oleh peneliti lain

tetap memberikan hasil yang sama.

Untuk megetahui reliabilitas instrumen, data hasil

uji coba dianalisis dengan teknik alpha Croncbach. Dengan

kriteria sebagai berikut (Triton, 2006):

>0,20 – 0,40 = Agak Reliabel

>0,40 – 0,60 = Cukup Reliabel

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6722/3/T1_462008063_BAB III... · 2. Komunikasi 3. Perilaku (khususnya dalam tindakan keperawatan)

>0,60 – 0,80 = Reliabel

>0,80 – 1,00 = Sangat Reliabel

Berdasarkan hasil uji Reliabilitas, kuesioner

tergolong reliabel karena item pernyataan atau pertanyaan

memiliki koefisien Croncbach Alpha > 0,60.

3.6 Pengolahan Data

Menurut Hasan (2006), pengolahan data adalah

suatu proses dalam memperoleh data ringkasan atau angka

ringkasan dengan menggunakan cara-cara atau rumus-

rumus tertentu. Pengolahan data bertujuan mengubah data

mentah dari hasil pengukuran menjadi data yang lebih halus

sehingga memberikan arah untuk pengkajian lebih lanjut

(Sudjana, 2001).

Teknik pengolahan data dalam penelitian ini

menggunakan penghitungan komputerisasi program SPSS

(Statistical Product and Service Solution) karena program ini

memiliki kemampuan analisis statistik cukup tinggi serta

sistem manajemen data pada lingkungan grafis

menggunakan menu-menu dekriptif dan kotak-kotak dialog

sederhana, sehingga mudah dipahami cara

pengoperasiannya (Sugianto, 2007).

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6722/3/T1_462008063_BAB III... · 2. Komunikasi 3. Perilaku (khususnya dalam tindakan keperawatan)

Pengolahan data menurut Hasan (2006) meliputi

kegiatan:

1. Editing

Editing adalah pengecekan atau pengoreksian data

yang telah terkumpul, tujuannya untuk menghilangkan

kesalahan-kesalahan yang terdapat pada pencatatan

dilapangan dan bersifat koreksi.

2. Coding (Pengkodean)

Coding adalah pemberian kode-kode pada tiap-tiap

data yang termasuk dalam katagori yang sama. Kode adalah

isyarat yang dibuat dalam bentuk angka atau huruf yang

memberikan petunjuk atau identitas pada suatu informasi

atau data yang akan dianalisis.

3. Skoring (Pemberian skor atau nilai)

Dalam pemberian skor digunakan skala Likert yang

merupakan salah satu cara untuk menentukan skor. Kriteria

penilaian ini digolongkan dalam empat tingkatan dengan

penilaian sebagai berikut:

Pernyataan Favorable

a. Jawaban I, diberi skor 1

b. Jawaban II, diberi skor 2

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6722/3/T1_462008063_BAB III... · 2. Komunikasi 3. Perilaku (khususnya dalam tindakan keperawatan)

c. Jawaban III, diberi skor 3

d. Jawaban IV, diberi skor 4 (Sudjana, 2001).

4. Tabulasi

Tabulasi adalah pembuatan tabel-tabel yang berisi

data yang telah diberi kode sesuai dengan analisis yang

dibutuhkan. Dalam melakukan tabulasi diperlukan ketelitian

agar tidak terjadi kesalahan. Tabel hasil Tabulasi dapat

berbentuk:

a. Tabel pemindahan, yaitu tabel tempat memindahkan

kode-kode dari kuesioner atau pencatatan

pengamatan. Tabel ini berfungsi sebagai arsip.

b. Tabel biasa, adalah tabel yang disusun berdasar sifat

partisipan tertentu dan tujuan tertentu.

c. Tabel analisis, tabel yang memuat suatu jenis

informasi yang telah dianalisa (Hasan, 2006).

3.7 Analisa Data

Analisa data adalah tahapan dimana data diolah

dan dianalisa dengan tehnik tertentu (Notoatmodjo, 2005).

Analisa data dalam penelitian ini menggunakan alat bantu

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6722/3/T1_462008063_BAB III... · 2. Komunikasi 3. Perilaku (khususnya dalam tindakan keperawatan)

komputer program SPSS 16. Langkah-langkah analisa data

yang dilakukan adalah:

1. Analisa univariat

Analisa univariat dilakukan secara universal yaitu

untuk mengetahui distribusi, frekuensi dan proporsi masing-

masing variabel yang akan diteliti (Sugiyono, 2006).

2. Analisa bivariat

Analisa bivariat ini dapat berfungsi untuk mencari

hubungan atau pengaruh 2 variabel. Menggunakan uji

statistik korelasi product moment (Sugiyono, 2011). Dalam

penelitian ini analisa bivariat digunakan untuk mengetahui

pengaruh kecerdasan emosional perawat terhadap

pelayanan kepada pasien di bangsal rawat inap dewasa

RSUD Dr. Moewardi Surakarta.

Untuk mengetahui pengaruh antara dua variabel

maka digunakan penghitungan korelasi product moment

secara praktis yang dapat dilihat pada tabel r product

moment dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Jika r hitung lebih kecil dari tabel (rh < rtabel) maka

Ho diterima

b. Jika r hitung lebih besar dari r tabel (rh > rtabel)

maka H1 diterima (Sugiyono, 2011).

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6722/3/T1_462008063_BAB III... · 2. Komunikasi 3. Perilaku (khususnya dalam tindakan keperawatan)

3.8 Etika Penelitian

Menurut Hidayat (2007), etika penelitian

merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian.

Mengingat penelitian berhubungan langsung dengan

manusia maka segi etika penelitian harus diperhatikan

antara lain sebagai berikut :

1. Informed Consent merupakan bentuk persetujuan antara

peneliti dengan partisipan penelitian. Di mana peneliti

memberikan lembar persetujuan kepada para perawat

sebagai partisipan, sebelum penelitian dilakukan. Tujuannya

agar para perawat sebagai partisipan mengerti maksud dan

tujuan penelitian serta mengetahui dampaknya. Jika

partisipan bersedia, maka mereka harus menandatangani

lembar persetujuan.

2. Anonimity (tanpa nama). Merupakan pemberian jaminan

dalam penggunaan subyek penelitian dengan cara tidak

memberikan/mencantumkan nama partisipan dalam hal ini

nama perawat tetapi hanya menuliskan kode/inisial pada

lembar kuesioner yang akan disajikan.

3. Confidentiality (kerahasiaan) merupakan etika dalam

pemberian jaminan kerahasiaan hasil penelitian. Semua

informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/6722/3/T1_462008063_BAB III... · 2. Komunikasi 3. Perilaku (khususnya dalam tindakan keperawatan)

oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang akan

dilaporkan pada hasil penelitian.