25
42 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sugiyono (2005) mengatakan bahwa metode penelitian kualitatif dilakukan pada kondisi objek yang alamiah. Penggunaan metode dan pendekatan tersebut mengingat tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan dan menganalisis mengenai upaya pihak sekolah dalam meningkatkan kualitas sekolah melalui Manajemen Berbasis Sekolah. Sebagaimana yang di kemukakan oleh Latunussa (1989:55) bahwa: Metode penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif adalah suatu pertanyaan mengenai hakikat gejala atau pertanyaan mengenai apa itu atau mendiskripsikan tentang apa itu, sehingga diperoleh informasi keadaan gejala yang sedang berlangsung sebagai pemecahan masalah yang ada, masalah yang hangat dan actual, dalam bentuk kata atau kalimat sehingga memberikan makna. Analisis datanya bersifat induktif dan hasil penelitiannya lebih menekankan makna dari pada generalisasi. Peneliti memilih desain studi kasus karena ada tiga hal mendasar yang membuat penelitian ini sangat penting untuk dilakukan. Pertama, dalam penelitian ini peneliti akan meneliti peristiwa kontemporer yang tidak dapat dimanipulasi dan berhubungan sepenuhnya dengan berbagai jenis bukti seperti dokumen, peralatan, wawancara, dan observasi (Yin 2004). Yang kedua, teori dan penelitian tentang MBS dalam pendidikan utamanya pendidikan dasar memang masih sangat minim. Hal ini sesuai dengan pendapat Patilima (2005) bahwa suatu topik diteliti karena belum banyak ditulis. Ketiga, hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi SD Negeri 2 Nglangitan walaupun mungkin tidak dapat digeneralisasikan bagi sekolah lain (Kountur 2004). Dalam penelitian ini ada dua konsep yang dibahas. Pertama, konsep yang berkaitan dengan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di SD Negeri 2 Nglangitan berdasarkan analisa SWOT; dan kedua, konsep strategi dan rencana

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

  • Upload
    buicong

  • View
    225

  • Download
    7

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

42

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

deskriptif kualitatif. Sugiyono (2005) mengatakan bahwa metode penelitian

kualitatif dilakukan pada kondisi objek yang alamiah. Penggunaan metode dan

pendekatan tersebut mengingat tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mendiskripsikan dan menganalisis mengenai upaya pihak sekolah dalam

meningkatkan kualitas sekolah melalui Manajemen Berbasis Sekolah.

Sebagaimana yang di kemukakan oleh Latunussa (1989:55) bahwa: Metode

penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif adalah suatu pertanyaan

mengenai hakikat gejala atau pertanyaan mengenai apa itu atau mendiskripsikan

tentang apa itu, sehingga diperoleh informasi keadaan gejala yang sedang

berlangsung sebagai pemecahan masalah yang ada, masalah yang hangat dan

actual, dalam bentuk kata atau kalimat sehingga memberikan makna. Analisis

datanya bersifat induktif dan hasil penelitiannya lebih menekankan makna dari

pada generalisasi.

Peneliti memilih desain studi kasus karena ada tiga hal mendasar yang

membuat penelitian ini sangat penting untuk dilakukan. Pertama, dalam penelitian

ini peneliti akan meneliti peristiwa kontemporer yang tidak dapat dimanipulasi

dan berhubungan sepenuhnya dengan berbagai jenis bukti seperti dokumen,

peralatan, wawancara, dan observasi (Yin 2004). Yang kedua, teori dan penelitian

tentang MBS dalam pendidikan utamanya pendidikan dasar memang masih sangat

minim. Hal ini sesuai dengan pendapat Patilima (2005) bahwa suatu topik diteliti

karena belum banyak ditulis. Ketiga, hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat

bagi SD Negeri 2 Nglangitan walaupun mungkin tidak dapat digeneralisasikan

bagi sekolah lain (Kountur 2004).

Dalam penelitian ini ada dua konsep yang dibahas. Pertama, konsep yang

berkaitan dengan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di SD Negeri 2

Nglangitan berdasarkan analisa SWOT; dan kedua, konsep strategi dan rencana

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

43

tindakan untuk menerapkan MBS. Konsep ini bersifat abstrak tetapi menunjukan

pada objek-objek tertentu yang konkret.

3.2 Subjek Penelitian

Penelitian ini di lakukan di SD Negeri 2 Nglangitan Kecamatan Tunjungan

Kabupaten Blora. Subjek penelitian SD dengan seluruh staf dan karyawan yang

berjumlah 12 orang guru termasuk di dalamnya 1 kepala sekolah, 1 penjaga

sekolah, 10 guru (guru kelas, guru mapel, guru tugas khusus). Subyek penelitian

lainnya diambil dari anggota masyarakat dan siswa yang meliputi: 2 komite

sekolah, 3 orang tua siswa, dan 3 siswa.

3.3 Jenis Data dan Prosedur Pengumpulan Data

3.3.1 Jenis Data

Berdasarkan sumbernya ada dua jenis data, yaitu data primer dan data

sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan secara

langsung dari objek yang diteliti, diperoleh dari sumber pertama atau orang kunci

(key informant) yang dianggap penting untuk memberi informasi. Sedangkan yang

dimaksud dengan data sekunder adalah data yang telah diolah lebih lanjut dan

disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain.

Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder untuk memperoleh

data. Data primer diperoleh dari FGD dengan kepala sekolah, guru dan staf

sekolah serta komite sekolah dan wali murid, serta observasi terhadap pimpinan,

guru, dan staf dalam melaksanakan tugasnya. Data sekunder diperoleh dari

sumber tertulis melalui studi dokumentasi, seperti data hasil tes kecerdasan, data

prestasi belajar siswa, hasil supervisi guru, jumlah guru.

3.3.2 Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data dibagi menjadi dua tahap, yaitu: tahap persiapan

dan tahap pelaksanaan penelitian

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

44

3.3.2.1 Tahap Persiapan Penelitian

Untuk penelitian ini ada beberapa persiapan yang dilakukan. Persiapan ini

meliputi :

1) Mengurus Perijinan

Sebelum membuat rancangan penelitian, peneliti meminta ijin kepada

Kepala Sekolah SD Negeri 2 Nglangitan untuk melakukan penelitian di SD

Negeri 2 Nglangitan. Setelah mendapatkan ijin pada minggu ke-4 bulan Januari

2012, penelitian melakukan langkah-langkah penelitian selanjutnya.

2) Survai Awal

Sebelum penelitian dilakukan, ada survai awal terlebih dahulu tentang

kondisi tempat penelitian.Survai dilakukan melalui wawancara singkat, observasi

serta mempelajari visi dan misi SD Negeri 2 Nglangitan. Survai ini dilakukan

pada bulan minggu pertama bulan Januari 2012 untuk memperoleh gambaran

tentang tempat dan subjek penelitian sehingga dapat dibuat instrument penelitian

yang tepat. Dengan melakukan survai awal minimal penelitian menjadi lebih

efektif dan efisien.

3) Membuat Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian memberi gambaran tentang hal-hal yang akan

dilakukan dalam suatu penelitian. Rancangan ini berisi tentang latar belakang

pentingnya penelitian ini, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian,

dan kajian teorinya.

4) Membuat Instrumen Penelitian

Ada beberapa instrument yang digunakan untuk memperoleh data, yaitu :

a) Pedoman Observasi

Observasi dilakukan dengan pengamatan tentang upaya pihak sekolah

dalam meningkatkan kualitas sekolah melaui MBS. Observasi sebagai

pengumpulan data/ informasi dilakukan secara sistematis, bukan sebagai sambilan

atau kebetulan saja, dan dalam observasi ini akan diusahakan mengamati keadaan

yang wajar dan sebenarnya tanpa usaha yang disengaja untuk mengatur,

mempengaruhi atau memanipulasi objek pengamatan yang sedang diobservasi.

Dalam penelitian ini, yang menjadi focus dari observasi adalah kegiatan- kegiatan

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

45

yang berkenaan tentang upaya pihak sekolah dalam meningkatkan kualitas

pengelolaan sekolah melalui MBS. Seperti Pertemuan antara pihak sekolah

dengan komite sekolah, kegiatan seharian di sekolah dan kegiatan lain yang

berkenaan dengan tujuan dari penelitian ini.

b) Pedoman Studi dokumentasi

Studi dokumentasi adalah suatu alat penelitian yang bertujuan untuk

melengkapi data (sebagai bukti pendukung), yang bersumber bukan dari manusia

yang memungkinkan dilakukannya pengecekan untuk mengetahui kesesuiannya.

Studi dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data tertulis dan melengkapi data

yang diperoleh tentang guru dan siswa SD Negeri 2 Nglangitan. Studi

dokumentasi ini meliputi studi tentang hasil supervisi kepala sekolah terhadap

guru ketika sedang mengajar, kemampuan dasar anak berdasarkan nilai prestasi

belajar anak, dan daftar presensi kehadiran guru, notulen rapat pihak sekolah

dengan komite sekolah, orang tua siswa dan dengan masyarakat. Serta dokumen

lainnya yang mendukung kajian penelitian ini.

c) Pedoman FGD

Peneliti akan melakukan Focus Group discussion dengan kepala sekolah,

guru, dan staf sekolah serta komite sekolah dan wali murid. Dalam FGD ini

peneliti akan mengisi instrumen yang telah dibuat, sesuai dengan kenyataan yang

ada. Dalam instrumen tersebut terkait tentang kurikulum, kesiswaan, hubungan

dengan masyarakat, sarana prasarana, SDM, kelulusan, evaluasi, dan keuangan.

Instrumen telah dibuat berdasarkan indikator atau kisi-kisi yang ada dan

penialaiannya berdasarkan rating scale yang telah disesuaikan dengan indikator

tersebut.

d) Skala Penilaian

Skala penelitian dibuat pada bualn Maret 2012 setelah melewati kajian teori yang

mendukung.

e) Instrumen analisis SWOT

Berdasarkan survai awal tentang SD Negeri 2 Ngalngitan di buat analisis

pengelolaan sekolah yang meliputi 6 aspek MBS yaitu : pengelolaan kurikulum,

pengelolaan kesiswaan, pengelolaan ketenagaan (SDM), pengelolaan sarana dan

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

46

prasarana, pengelolaan keuangan dan pengelolaan hubungan dengan masyarakat

sebagai dasar pembuatan instrumen analisis SWOT. Data yang menggambarkan

keadaan SD Negeri 2 Nglangitan ini diolah menjadi instrumen analisis SWOT.

Data dipilih berdasarkan kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman.

Setelah draf pertama instrumen Analisis SWOT tersusun, peneliti memberikan

instrumen tersebut kepada dua orang pengurus sekolah, untuk memperoleh

masukan. Dengan memperhatikan masukan dari dua orang tersebut peneliti

melakukan perbaikan instrumen analisis SWOT. Kemudian instrumen ini dipilah

lagi berdasarkan input, proses, dan out put dengan pendekatan sistem terbuka dari

Lewis dan Smith (Tjiptono & Diana 2003).

3.3.2.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian

Peningkatan kualitas sekolah melalui penerapan prinsip MBS di SD

Negeri 2 nglangitan.

Untuk mengetahui peningkatan kualitas sekolah melalui prinsip MBS dapat

dilihat dari penerapan aspek-aspek MBS yang meliputi pengelolaan kurikulum,

kesiswaan, tenaga pendidikan, sarana dan prasarana, keuangan, dan hubungan

dengan masyarakat. Untuk mengetahui semua itu, peneliti melakukan Observasi,

Studi Dokumentasi dan FGD (Focus Group Discusion).

a. Observasi

Untuk melengkapi dan mengecek data yang ada mengenai peningkatan

kualitas pengelolaan sekolah melalui penerapan prinsip MBS di SD Negeri 2

Nglangitan peneliti menggunakan observasi. Tujuan observasi ini adalah untuk

mengamati pengelolaan aspek-aspek MBS yang meliputi pengelolaan kurikulum,

kesiswaan, ketenagaan (SDM), sarana dan prasarana, keuangan, dan hubungan

dengan masyarakat. Observasi meruapakan cara yang sangat baik untuk

mengamati tingkah laku manusia dalam ruang waktu dan keadaan tertentu (Hadi,

2004). Observasi dilakukan kepada guru ketika mereka sedang melakukan

pembelajaran di dalam kelas. Observasi kepada Kepala SD dilakukan ketika

sedang melakukan tugas supervisi. Observasi terhadap penjaga sekolah dilakukan

ketika sedang melakukan tugas. Observasi juga dilakukan terhadap lingkungan.

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

47

Kegiatan observasi ini dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada

subjek penelitian supaya data yang diperoleh adalah data alamiah. Observasi

dilakukan sekitar bulan Februari dan Maret 2012.

b. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi dilakuakan untuk memperoleh data tertulis dan

melengkapi data yang diperoleh tentang SD Negeri 2 Nglangitan. Studi

dokumentasi ini meliputi studi tentang hasil supervisi kepala sekolah terhadap

guru ketika mengajar, prestasi akademik dan non akademik, nilai prestasi belajar

anak, dan daftar presensi kehadiran guru dan karyawan serta semua administrasi

sekolah, dan adminitrasi kelas. Studi Dokumentasi dilakukan pada bulan Januari

samapi Maret 2012.

c. FGD (Focus Group Discusion)

FGD dilakukan untuk melihat pengelolaan aspek-aspek MBS yang meliputi

pengelolaan kurikulum, kesiswaan, ketenagaan (SDM), sarana dan prasarana,

keuangan, dan hubungan dengan masyarakat. Saat peneliti melakukan FGD

dengan subjek penelitian seluruh staf dan karyawan yang berjumlah 12 orang

guru termasuk di dalamnya 1 kepala sekolah, 1 penjaga sekolah, 10 guru (guru

kelas, guru mapel, guru tugas khusus). Subyek penelitian lainnya diambil dari

anggota masyarakat dan siswa yang meliputi: 2 komite sekolah, 3 orang tua siswa,

dan 3 siswa. Peneliti mengamati semua pengelolaan aspek-aspek MBS sesuai

dengan instrumen yang telah di buat. Peneliti juag mengisi instrumen tersebut

sesuai dengan keadaan yang ada sebenarnya. Dilakukan pada bulan Maret 2012.

Tabel 3.1

Kisi-kisi instrumen penelitian

No Subjek Kategori Subjek kategori Indikator Subyek

1 Kurikulum Menyusun program tahunan dan semester, mengatur jadwal pelajaran

Sekolah telah menerapkan kurikulum KTSP Semua anggota sekolah sudah memahami kurikulum KTSP Guru menerapkan

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

48

kurikulum KTSP dalam pembelajaran Membuat program semester Membuat program tahunan Penyusunan jadwal mengajar pelajaran diupayakan agar guru mengajar maksimal 5 hari/minggu Menghitung hari kerja efektif dan jam mata pelajran termasuk memperhitungkan hari libur, hari untuk ulangan dan hari tidak efektif Menyusun jadwal perbaikan dan pengayaan secara normal karena setiap mata pelajaran akan memerlukan kegiatan perbaikan siswa yang belum tuntas atau tidak memenuhi SKBM (standar kegiatan belajar mengajar)

Mengatur pelaksanaan penyusunan model satuan pembelajaran

Menjabarkan GBPP menjadi analisis mata pelajaran (AMP) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran Memasukan model pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan/sub pokok bahasan, termasuk tes formatif untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran

Menentukan norma kenaikan kelas

Membuat standar atau syarat kenaikan kelas: dari ketentuan sikap, standar nilai dan prestasi

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

49

Menentukan norma penilaian

Menentukan standar penilaian tiap mata pelajaran Melakukan remidiasi dan pengayaan

Mengatur pelaksanaan evaluasi belajar

Evaluasi benar-benar dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran

Mengatur kegiatan kelas apabila guru tidak hadir

Menggantikan pada guru yang kosong, Memberi tugas atau latihan

Mengatur disiplin dan tata tertib kelas

Membuat struktur organisasi kelas meliputi : ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi. Membuat tata tertib di kelas

2 Kesiswaan Mengatur pelaksanaan penerimaan siswa baru

Penerimaan siswa baru dilakukan secara terorganisir Mengadakan seleksi calon siswa baru Pembentukan panitia penerimaan siswa baru Menentukan syarat pendaftaran siswa baru Menyediakan formulir pendaftaran siswa baru Menyediakan buku pendaftaran calon siswa baru Pengumuman pendaftaran calon siswa baru Penentuan daya tampung sekolah atau jumlah siswa baru yang akan diterima Pengelolaan penerimaan siswa baru dilakukan oleh panitia Menentukan waktu

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

50

pendaftaran siswa baru Mengelola layanan

bimbingan dan konseling

Pemberian bimbingan bagi siswa yang pandai dalam bidang akademik Pemberian bimbingan pada siswa yang berprestasi di luar bidang akademik Pemberian bimbingan pada siswa berkebutuhan khusus Pemberian bimbingan pada siswa yang bermasaah dalam bidang akademik Pemberian bimbingan bagi siswa yang nakal Pemberian bimbingan bagi siswa yang bermasalah lain

Mencatat kehadiran dan ketidakhadiran siswa

Membuat presensi siswa

Mengatur dan mengelola kegiatan ekstrakulikuler

Membuat rencana kegiatan ekstrakulikuler yang akan diadakan di sekolah Mengkoordinasi kegiatan ekstrakulikuler Melatih siswa untuk tanggung jawab pada diri sendiri

3 SDM Mengatur pembagian tugas guru

Mengatur tugas guru mengejar Mengatur tugas guru dalam bimbingan konseling Mengatur tugas guru untuk mendampngi ekstrakulikuler

Mengajukan kenaikan pangkat, gaji, dan mutasi guru

Mengajukan kenaikan pangkat, gaji, dan mutasi guru

Mengatur program Memilih guru-guru yang

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

51

kesejahteraan guru berkualitas Memberi kesempatan guru untuk mengikuti penataran Mengadakan kegiatan KKG dan MGMP pada gugus

Mencatat kehadiran dan ketidakhadiran guru

Membuat presensi guru

Mencatat masalah atau keluhan-keluhan guru

Mencatat masalah atau keluhan-keluhan guru

4 Sarana dan prasarana

Penyediaan dan seleksi buku pegangan guru

Memilih buku pegangan untuk guru buku paket, buku LKS dan buku-buku pegangan lain

Layanan perpustakaan dan laboratorium

Adanya layanan perpustakaan Adanya layanan laboratorium Adanya petugas perpustakaan Adanya layanan peminjaman buku

Penggunaan alat peraga

Menggunakan alat perga sesuai kebutuhan Merawat alat peraga dengan baik Membuat alat peraga sendiri

Memanfaatkan alat perga dari pemerintah

Kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah

Adanya piket kelas Adanya kerja bakti Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih Menyediakan tempat samapah Menjaga lingkungan sekolah dengan baik Adanya UKS

Keindahan dan kebersihan kelas

Membuat jadwal piket kelas Menghias kelas dengan

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

52

kreatif sswa Menjaga kebersihan kelas

Perbaikan kelengkapan kelas

Pebaikan kursi meja yang sudah tidak layak pake Perbaikan atap gedung yang rusak Membersihkan papan tulis Pemeliharaan gedung dan listrik

5 Hubungan dengan masyarakat

Kerja sama sekolah dengan orang tua siswa

Adanya komite sekolah Jadwal bertemu dengan orang tua siswa Hubungan orang tua dengan sekolah baik Adanya anjangsana kerumah yang dilakukan oleh guru Adanya keterbukaan antara sekolah dengan orang tua siswa Memotivasi orang tua siswa agar mau membimbing anaknya dirumah

Kerja sama sekolah dengan komite sekolah

Adanya pertemuan sekolah dengan komite sekolah Melibatkan komite dalam kegiatan sekolah Ketentuan penarikan dana yang melibatkan komite sekolah

Kerja sama sekolah dengan lembaga-lembaga terkait

Kerja sama sekolah dengan organisasi daerah setempat Kerja sama sekolah dengan puskesmas setempat Kerja sama sekolah dengan kantor pertanian setempat

Kerja sama sekolah Hubungan sekolah

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

53

dengan masyarakat sekitar

dengan masyarakat baik Sekolah melibatkan sdiri jika ada kegiatan dalam masyarakat setempat

6 Keuangan Dana dari pemerintah dan dana dari masyarakat

Menyusun rencana masing-masing program Menentukan keperluan dana untuk setipa kegiatan Mencatat sumber-sumber pembiayaan sekolah Menyusun RAPBS Menggunakan format penyususnan RAPBS yang ada Mengajukan proposal dan RAPBS ke instansi terkait/ komite sekolah/masyarakat dan yang lainya Menentukan bendahara Menentukan pemegang buku Menentukan pengawas yang bertaggung jawab Menentukan mekanisme pengeluaran keuangan sekolah Menggunakan keuangan sekolah sesuai dengan RAPBS Mencatat secara tertib dan cermat pendapatan dan pengeluaran sekolah Melakukan pembinaan staf untuk melakukan perbaikan Melakukan penyelenggaraan administrasi keuangan terutama pengamanan uang tunai, Penyusunan laporan keuangan

Page 13: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

54

Pengarsipan laporan Pemeriksaan kas dilakukan secara periodik terhadap posisi kas sesuai dengan peraturan yang berlaku

Sumber: Sudarwan danim, Yunan danim, 2010 dan Umiarso, Imam Gojali 2010.

3.3.3 Teknik Analisis Data

3.3.3.1 Analisis Hasil FGD, Observasi, dan Studi Dokumentasi

Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematik data

yang diperoleh dari hasil FGD, observasi, dan dokumentasi. Data tersebut

diorganisasikan ke dalam kategori dan dijabarkan dalam unit-unit. Kemudian

dilakukan sintesis, disusun ke dalam pola, dipilih mana yang penting dan akan

dipelajari. Terakhir dibuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri

maupun orang lain (Sugiyono, 2005). Kategorisasi secara khusus dibuat untuk

data yang diperoleh dari hasil FGD, sedangkan hasil observasi dan studi

dokumentasi digunakan untuk kepentingan pemeriksaan validitas data.

3.3.3.2 Analisis Skala Penilaian

Data yang diperoleh dari Skala Penilaian dalam penelitian peningkatan

kualitas pengelolaan sekolah melalui prinsip MBS melaui FGD diolah dengan

program SPSS for Windows Versi 17.0 untuk setiap item. Untuk pengolahan nilai

sub konsep dan korelasi epistemik diolah dengan Excel. Hasil yang diperoleh

dimaknai dengan kriteria : 0,00-0,01 berarti tidak setuju, 1,01-2,00 berarti kurang

setuju, 2,01-3,00 berarti setuju, dan 3,01-4,00 berarti sangat setuju.

3.3.3.3 Analisis SWOT

Teknik analisis yang digunakan adalah analisis matrik IFAS (Internal Factors

Analysis Summary), analisis matrik EFAS (External Factors Analysis Summary),

dan analisis matrik SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats). Matrik

IFAS merupakan hasil dari audit lingkungan internal, berupa daftar kekuatan dan

kelemahan. Matrik EFAS merupakan hasil dari audit lingkungan eksternal, berupa

daftar peluang yang dapat dimanfaatkan dan daftar ancaman yang hams dihindari.

Page 14: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

55

Tabel 3.2

Internal Factor Analysis Summary ( IFAS )

Faktor 2 Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating

Kekuatan Kelemahan

Sumber : Rangkuti ( 2002 )

Tabel 3.3

Eksternal Factor Analysis Summary ( EFAS )

Faktor 2 Strategi External Bobot Rating Bobot x Rating

Peluang Ancaman

Sumber : Rangkuti ( 2002 )

Bobot dihitung berdasarkan hasil analisis SWOT yang dilakukan pada saat

FGD. Dari pengisian instrumen analisis SWOT tersebut dihitung rata-rata untuk

setiap item. Kemudian berdasarkan mean tersebut dihitung bobot untuk masing-

masing item secara proporsional dengan perhitungan bobot total sama dengan

satu.

Besarnya rating ditentukan dalam focus group discuccion antara peneliti

dengan kepala sekolah dibandingkan dengan SD lain yang sederajat di Kabupaten

Blora. Rating berkisar antara 1-4. Untuk kekuatan dan peluang, semakin baik

posisinya semakin tinggi angkanya. Tapi untuk kelemahan dan ancaman, semakin

tinggi posisinya dibamdingkan dengan SD lain semakin kecil angkanya.

Page 15: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

56

IFAS EFAS

Setelah dihitung total skor dari faktor internal dan faktor eksternal, data

dimasukkan ke dalam tabel 3.3, yaitu Matriks SWOT, sebagai acuan pembuatan

strategi.

Tabel 3.4

Strategi Pengembangan

Berdasarkan Analisis SWOT

Weaknesses ( W ) Strengths ( S )

Opportunities ( O )

Trcaths ( T )

Untuk kekuatan dan kelemahan, begitu juga dengan peluang dan ancaman,

masing-masing dihitung total skor perhitungan bobot dikali ratingnya. Dari

perhitungan tersebut diperoleh total skor kekuatan dan total skor kelemahan.

Untuk mendapat total skor akhir, hitung skor total kekuatan dikurangi skor total

kelemahan. Hasilnya digambarkan pada sumbu X matriks SWOT.

Dengan cara yang sama diperoleh total skor untuk peluang dan total skor

untuk ancaman. Lalu hitung total skor akhir dengan cara peluang dikurangi

ancaman. Gambar hasilnya pada sumbu ordinat Y matriks SWOT.

WO SO

ST WT

Page 16: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

57

Garis koordinat ( x,y ) menunjukkan hasil analisis SWOT itu terletak di

kwadran mana. Kwadran SO ( Strengths-Opportunities ), kwadran ST (Strengths-

Treaths ), kwadran WO ( Weaknesses-Oportunities ), atau kwadran WT (

Weaknesses-Treaths ). Posisi ini menentukan strategi pengembangan yang dibuat.

3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Data

Uji validitas dan reabilitas data dibagi menjadi dua bagian, yaitu uji validitas

dan reliabilitas instrumen skala penilaian serta uji validitas dan reliabilitas untuk

menguji semua data yang masuk.

Uji validitas dan reabilitas terhadap semua data penelitian oleh beberapa

penulis disebut dengan istilah pemeriksaan validitas data atau pemeriksan

keabsahan data. Dengan uji ini tentu hasil penelitian benar-benar dapat

dipertanggungjawabkan.

3.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Penilaian

Validitas dan reabilitas skala penilaian dihitung berdasakan program SPSS for

windows Versi 17.0. Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil :

a. Sub Pengelolaan Kurikulum

Hasil perhitungan untuk sub Pengelolaan kurikulum yang teridiri dari 19 item

(item nomor 1 sampai dengan item nomor 19) adalah:

Tabel 3.5

Descriptive Statistics

Reliability Analysis-scale (Alpha)

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

ITEM1 15.0000 324.000 .333 .892 ITEM2 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM3 15.0000 324.000 .333 .892 ITEM4 15.0000 324.000 .333 .892 ITEM5 15.0000 324.000 .333 .892 ITEM6 15.2500 314.250 .668 .881

Page 17: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

58

ITEM7 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM8 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM9 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM10 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM11 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM12 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM13 15.0000 324.000 .333 .892 ITEM14 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM15 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM16 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM17 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM18 15.0000 324.000 .333 .892 ITEM19 15.0000 324.000 .333 .892

Sumber: Instrumen Pengelolaan Kurikulum

Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa corrected item-total

corelation validitas item memenuhi syarat karena memiliki koefisien diatas 0,3

(Suharsimi, 2010). Hasil ini sesuai dengan pendapat soedarmayanti dan Hidayat

(dalam Wulaningrum, 2006) yang mengtakan bahwa item yang dipakai adalah

item dengan koefisien korelasi positif dan signifikan.

Reliabilitas untuk sub pengelolaan kurikulum 0,891. Berarti dari sisi

reliabilitas instrumen ini juga memenuhi syarat karena memiliki koefisien

Cronbach’s Alpha di atas 0,6 (Supramono dan Haryanto 2003).

b. Sub Pengelolaan Kesiswaan

Hasil perhitungan untuk sub Pengelolaan kesiswaan yang teridiri dari 20 item

(item nomor 1 sampai dengan item nomor 20) adalah:

Page 18: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

59

Tabel 3.6

Descriptive Statistics

Reliability Analysis-scale (Alpha)

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

ITEM1 16.2500 352.250 .595 .885ITEM2 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM3 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM4 16.0000 352.000 .426 .891 ITEM5 16.0000 352.000 .426 .891 ITEM6 16.0000 352.000 .426 .891 ITEM7 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM8 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM9 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM10 16.0000 352.000 .426 .891 ITEM11 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM12 16.0000 352.000 .426 .891 ITEM13 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM14 16.0000 352.000 .426 .891 ITEM15 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM16 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM17 16.0000 352.000 .426 .891 ITEM18 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM19 16.0000 352.000 .426 .891 ITEM20 16.2500 352.250 .595 .885

Sumber: Instrumen Pengelolaan Kesiswaan

Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa corrected item-total

corelation validitas item memenuhi syarat karena memiliki koefisien diatas 0,3

(Suharsimi, 2010). Hasil ini sesuai dengan pendapat soedarmayanti dan Hidayat

(dalam Wulaningrum, 2006) yang mengtakan bahwa item yang dipakai adalah

item dengan koefisien korelasi positif dan signifikan.

Page 19: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

60

Reliabilitas untuk sub pengelolaan kesiswaan 0,893. Berarti dari sisi

reliabilitas instrumen ini juga memenuhi syarat karena memiliki koefisien

Cronbach’s Alpha di atas 0,6 (Supramono dan Haryanto 2003).

c. Sub Pengelolaan Ketenagaan atau SDM

Hasil perhitungan untuk sub Pengelolaan Ketenagaan/SDM yang teridiri dari 9

item (item nomor 1 sampai dengan item nomor 9) adalah:

Tabel 3.7

Descriptive Statistics

Reliability Analysis-scale (Alpha)

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

ITEM1 7.5000 81.000 .333 .811 ITEM2 7.7500 80.250 .540 .783 ITEM3 7.7500 80.250 .540 .783 ITEM4 7.5000 81.000 .333 .811 ITEM5 7.7500 80.250 .540 .783 ITEM6 7.5000 81.000 .333 .811 ITEM7 7.7500 80.250 .540 .783 ITEM8 6.7500 62.250 .938 .716 ITEM9 7.7500 80.250 .540 .783

Sumber: Instrumen Pengelolaan SDM

Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa corrected item-total

corelation validitas item memenuhi syarat karena memiliki koefisien diatas 0,3

(Suharsimi, 2010). Hasil ini sesuai dengan pendapat soedarmayanti dan Hidayat

(dalam Wulaningrum, 2006) yang mengtakan bahwa item yang dipakai adalah

item dengan koefisien korelasi positif dan signifikan.

Reliabilitas untuk sub pengelolaan ketenagaan atau SDM 0,806. Berarti

dari sisi reliabilitas instrumen ini juga memenuhi syarat karena memiliki koefisien

Cronbach’s Alpha di atas 0,6 (Supramono dan Haryanto 2003)

Page 20: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

61

d. Sub Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Hasil perhitungan untuk sub Pengelolaan sarana dan prasarana yang teridiri dari

22 item (item nomor 1 sampai dengan item nomor 22) adalah:

Tabel 3.8

Descriptive Statistics

Reliability Analysis-scale (Alpha)

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

ITEM1 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM2 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM3 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM4 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM5 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM6 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM7 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM8 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM9 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM10 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM11 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM12 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM13 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM14 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM15 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM16 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM17 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM18 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM19 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM20 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM21 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM22 18.5000 489.000 .769 .907

Sumber: Instrumen Pengelolaan Sarana dan Prasarana

Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa corrected item-total

corelation validitas item memenuhi syarat karena memiliki koefisien diatas 0,3

Page 21: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

62

(Suharsimi, 2010). Hasil ini sesuai dengan pendapat soedarmayanti dan Hidayat

(dalam Wulaningrum, 2006) yang mengtakan bahwa item yang dipakai adalah

item dengan koefisien korelasi positif dan signifikan.

Reliabilitas untuk sub pengelolaan sarana dan prasarana 0,916. Berarti

dari sisi reliabilitas instrumen ini juga memenuhi syarat karena memiliki koefisien

Cronbach’s Alpha di atas 0,6 (Supramono dan Haryanto 2003)

e. Sub Pengelolaan Keuangan

Hasil perhitungan untuk sub Pengelolaan keuangan yang teridiri dari 17 item

(item nomor 1 sampai dengan item nomor 17) adalah:

Tabel 3.9

Descriptive Statistics

Reliability Analysis-scale (Alpha)

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

ITEM1 13.7500 252.250 .598 .863 ITEM2 14.0000 272.000 .404 .871 ITEM3 13.7500 252.250 .598 .863 ITEM4 13.7500 252.250 .598 .863 ITEM5 13.7500 252.250 .598 .863 ITEM6 13.7500 252.250 .598 .863 ITEM7 13.7500 252.250 .598 .863 ITEM8 14.0000 272.000 .404 .871 ITEM9 14.0000 272.000 .404 .871 ITEM10 14.0000 272.000 .404 .871 ITEM11 14.0000 272.000 .404 .871 ITEM12 14.0000 272.000 .404 .871 ITEM13 14.0000 272.000 .404 .871 ITEM14 14.0000 272.000 .404 .871 ITEM15 13.7500 252.250 .598 .863 ITEM16 13.7500 252.250 .598 .863 ITEM17 14.0000 272.000 .404 .871

Sumber: Instrumen Pengelolaan Keuangan

Page 22: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

63

Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa corrected item-total

corelation validitas item memenuhi syarat karena memiliki koefisien diatas 0,3

(Suharsimi, 2010). Hasil ini sesuai dengan pendapat soedarmayanti dan Hidayat

(dalam Wulaningrum, 2006) yang mengtakan bahwa item yang dipakai adalah

item dengan koefisien korelasi positif dan signifikan.

Reliabilitas untuk sub pengelolaan keuangan 0,874. Berarti dari sisi

reliabilitas instrumen ini juga memenuhi syarat karena memiliki koefisien

Cronbach’s Alpha di atas 0,6 (Supramono dan Haryanto 2003).

Dengan demikian secara keseluruhan skala penilaian yang dibuat sudah valid

item-itemnya dan reliabel untuk dijadikan alat ukur dalam penelitian.

f. Sub Pengelolaan Hubungan dengan masyarakat

Hasil perhitungan untuk sub Pengelolaan hubungan dengan masyarakat yang

teridiri dari 14 item (item nomor 1 sampai dengan item nomor 14) adalah:

Tabel 4.10

Descriptive Statistics

Reliability Analysis-scale (Alpha)

Scale Mean if Item Deleted

Scale Variance if Item Deleted

Corrected Item-Total Correlation

Cronbach's Alpha if Item Deleted

ITEM1 11.2500 170.250 .651 .830 ITEM2 11.5000 193.000 .312 .850 ITEM3 11.2500 170.250 .651 .830 ITEM4 11.5000 193.000 .312 .850 ITEM5 11.5000 193.000 .312 .850 ITEM6 11.2500 170.250 .651 .830 ITEM7 11.2500 170.250 .651 .830 ITEM8 11.2500 170.250 .651 .830 ITEM9 11.2500 170.250 .651 .830 ITEM10 11.5000 193.000 .312 .850 ITEM11 11.5000 193.000 .312 .850 ITEM12 11.2500 170.250 .651 .830 ITEM13 11.5000 193.000 .312 .850 ITEM14 11.5000 193.000 .312 .850

Page 23: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

64

Sumber: Instrumen Pengelolaan Hubungan Masyarakat

Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa corrected item-total

corelation validitas item memenuhi syarat karena memiliki koefisien diatas 0,3

(Suharsimi, 2010). Hasil ini sesuai dengan pendapat soedarmayanti dan Hidayat

(dalam Wulaningrum, 2006) yang mengtakan bahwa item yang dipakai adalah

item dengan koefisien korelasi positif dan signifikan.

Reliabilitas untuk sub pengelolaan hubungan dengan masyarakat 0,851.

Berarti dari sisi reliabilitas instrumen ini juga memenuhi syarat karena memiliki

koefisien Cronbach’s Alpha di atas 0,6 (Supramono dan Haryanto 2003).

3.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Data Penelitian

Semua data yang diperoleh perlu diuji validitas dan reabilitasnya. Uji ini

meliputi uji kepercayaan (credibility) untuk menguji nilai kebenaran atau validitas

internal, uji keterahlian (transferability) untuk menguji aspek penerapan atau

validitas eksternal, uji kebergantungan (dependability) untuk menguji konsistensi

atau reliabilitas, dan uji kepastian (confirmability) untuk menguji netralitas atau

objektivitas.

Untuk memeriksa validitas data peneliti melakukan uji kepercayaan

(creadibility) untuk teknik perpanjangan pengamatan dan pemeriksaan teman

sejawat, dan uji onjektivitas atau kepastian penelitian (confirmability) melalui

audit kepastian.

a. Perpanjangan Pengamatan

Untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat peneliti kembali

terjun ke lapangan untuk melakukan pengamatan dan diskusi dengan masyarakat

sekitar SD. Kegiatan ini peneliti lakukan untuk melengkapi data studi

dokumentasi dan hasil wawancara dengan guru, atau anggota sekolah yang lain

saat melakukan FGD, seta observasi.

b. Triangulasi

Triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai

cara dan berbagai waktu. Ada tiga triangulasi, yaitu triangulasi sumber untuk

Page 24: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

65

menguji kredibilitas dengan cara mencek data yang telah diperoleh melalui

beberapa sumber, triangulasi teknik dengan teknik yang berbeda, triangulasi

waktu yaitu pengujian kredibilitas data dengan cara mencek melalui wawancara,

observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Untuk menguji

validitas data penelitian, peneliti menggunakan dua dari tiga jenis trianguasi

tersebut, yaitu: triangulasi sumber dan teknik.

1) Triangulasi Sumber

Untuk mendapatkan data tentang kualitas sekolah dan segala hal yang

berkaitan dengan sekolah penelitian mengambil data dari beberapa sumber.

Sumber data meliputi guru, kepala sekolah, komite sekolah, penjaga sekolah,

siswa dan orang tua siswa.

2) Triangulasi Teknik

Triangulasi teknik adalah sumber data yang sama peneliti mengambil data

dengan teknik yang berbeda. Peneliti menngunakan teknik wawancara untuk

guru, kepala sekolah, siswa, komite sekolah dan penjaga sekolah, selain

dilakukan studi dokumentasi dan observasi.

c. Pemerikasaan Sejawat

Untuk mengetahui kondisi sekolah yang datanya didapatkan dari pengisian

instrumen oleh peneliti, atau dari hasil pengamatan peneliti. Peneliti juga

melakukan diskusi bersama saat Focus Group Disscusion atau diskusi kelompok

terfokus.

d. Uraian Rinci

Uraian rinci berarti membuat laporan dalam bentuk uraian yang rinci,

jelas, sistematik, dan tepat dipercaya sehingga ada kemungkinan orang lain dapat

menerapkan hasil penelitian tersebut di sekolah lain. Dari awal sampai akhir

peneliti berusaha konsisten membahas hasil penelitian ini secara rinci, jelas, dan

sistematik. Untuk itu peneliti membuat sistematika secara konsisten sesuai dengan

rumusan masalah.

1) Audit kebergantungan

Audit kebergantungan dilakukan supaya orang lain dapat mengulangi atau

merepleksi proses penelitian tersebut dengan cara melakukan audit terhadap

Page 25: BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/842/4/T1_292008085_BAB III.… · ketika sedang melakukan tugas. ... sekretaris, bendahara, dan

66

keseluruhan proses penelitian. Audit ini biasanya dilakukan oleh auditor

independen atau pembimbing.

Untuk proses ini peneliti melibatkan dosen pembimbing untuk melakukan audit

terhadap keseluruhan proses peneliti supaya orang lain dapat mengurangi atau

mereplikasi proses penelitian tersebut.

2) Audit kepastian

Audit kepastian mirip dengan audit kebergantungan sehingga pengujinya dapat

dilakukan bersamaan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses

penelitian maka penelitian ini memenuhi standart confirmability. Audit

kepastian ini peneliti lakukan bersama dengan audit kebergantungan. Peneliti

melibatkan dosen pembimbing untuk menguji bahwa hasil penelitian yang

peneliti lakukan adalah benar-benar berasal dari proses penelitian, bukan

rekayasa fiktif.