Upload
buicong
View
225
Download
7
Embed Size (px)
Citation preview
42
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
deskriptif kualitatif. Sugiyono (2005) mengatakan bahwa metode penelitian
kualitatif dilakukan pada kondisi objek yang alamiah. Penggunaan metode dan
pendekatan tersebut mengingat tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mendiskripsikan dan menganalisis mengenai upaya pihak sekolah dalam
meningkatkan kualitas sekolah melalui Manajemen Berbasis Sekolah.
Sebagaimana yang di kemukakan oleh Latunussa (1989:55) bahwa: Metode
penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif adalah suatu pertanyaan
mengenai hakikat gejala atau pertanyaan mengenai apa itu atau mendiskripsikan
tentang apa itu, sehingga diperoleh informasi keadaan gejala yang sedang
berlangsung sebagai pemecahan masalah yang ada, masalah yang hangat dan
actual, dalam bentuk kata atau kalimat sehingga memberikan makna. Analisis
datanya bersifat induktif dan hasil penelitiannya lebih menekankan makna dari
pada generalisasi.
Peneliti memilih desain studi kasus karena ada tiga hal mendasar yang
membuat penelitian ini sangat penting untuk dilakukan. Pertama, dalam penelitian
ini peneliti akan meneliti peristiwa kontemporer yang tidak dapat dimanipulasi
dan berhubungan sepenuhnya dengan berbagai jenis bukti seperti dokumen,
peralatan, wawancara, dan observasi (Yin 2004). Yang kedua, teori dan penelitian
tentang MBS dalam pendidikan utamanya pendidikan dasar memang masih sangat
minim. Hal ini sesuai dengan pendapat Patilima (2005) bahwa suatu topik diteliti
karena belum banyak ditulis. Ketiga, hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat
bagi SD Negeri 2 Nglangitan walaupun mungkin tidak dapat digeneralisasikan
bagi sekolah lain (Kountur 2004).
Dalam penelitian ini ada dua konsep yang dibahas. Pertama, konsep yang
berkaitan dengan kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman di SD Negeri 2
Nglangitan berdasarkan analisa SWOT; dan kedua, konsep strategi dan rencana
43
tindakan untuk menerapkan MBS. Konsep ini bersifat abstrak tetapi menunjukan
pada objek-objek tertentu yang konkret.
3.2 Subjek Penelitian
Penelitian ini di lakukan di SD Negeri 2 Nglangitan Kecamatan Tunjungan
Kabupaten Blora. Subjek penelitian SD dengan seluruh staf dan karyawan yang
berjumlah 12 orang guru termasuk di dalamnya 1 kepala sekolah, 1 penjaga
sekolah, 10 guru (guru kelas, guru mapel, guru tugas khusus). Subyek penelitian
lainnya diambil dari anggota masyarakat dan siswa yang meliputi: 2 komite
sekolah, 3 orang tua siswa, dan 3 siswa.
3.3 Jenis Data dan Prosedur Pengumpulan Data
3.3.1 Jenis Data
Berdasarkan sumbernya ada dua jenis data, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dan dikumpulkan secara
langsung dari objek yang diteliti, diperoleh dari sumber pertama atau orang kunci
(key informant) yang dianggap penting untuk memberi informasi. Sedangkan yang
dimaksud dengan data sekunder adalah data yang telah diolah lebih lanjut dan
disajikan baik oleh pengumpul data primer atau oleh pihak lain.
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder untuk memperoleh
data. Data primer diperoleh dari FGD dengan kepala sekolah, guru dan staf
sekolah serta komite sekolah dan wali murid, serta observasi terhadap pimpinan,
guru, dan staf dalam melaksanakan tugasnya. Data sekunder diperoleh dari
sumber tertulis melalui studi dokumentasi, seperti data hasil tes kecerdasan, data
prestasi belajar siswa, hasil supervisi guru, jumlah guru.
3.3.2 Prosedur Pengumpulan Data
Prosedur pengumpulan data dibagi menjadi dua tahap, yaitu: tahap persiapan
dan tahap pelaksanaan penelitian
44
3.3.2.1 Tahap Persiapan Penelitian
Untuk penelitian ini ada beberapa persiapan yang dilakukan. Persiapan ini
meliputi :
1) Mengurus Perijinan
Sebelum membuat rancangan penelitian, peneliti meminta ijin kepada
Kepala Sekolah SD Negeri 2 Nglangitan untuk melakukan penelitian di SD
Negeri 2 Nglangitan. Setelah mendapatkan ijin pada minggu ke-4 bulan Januari
2012, penelitian melakukan langkah-langkah penelitian selanjutnya.
2) Survai Awal
Sebelum penelitian dilakukan, ada survai awal terlebih dahulu tentang
kondisi tempat penelitian.Survai dilakukan melalui wawancara singkat, observasi
serta mempelajari visi dan misi SD Negeri 2 Nglangitan. Survai ini dilakukan
pada bulan minggu pertama bulan Januari 2012 untuk memperoleh gambaran
tentang tempat dan subjek penelitian sehingga dapat dibuat instrument penelitian
yang tepat. Dengan melakukan survai awal minimal penelitian menjadi lebih
efektif dan efisien.
3) Membuat Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian memberi gambaran tentang hal-hal yang akan
dilakukan dalam suatu penelitian. Rancangan ini berisi tentang latar belakang
pentingnya penelitian ini, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian,
dan kajian teorinya.
4) Membuat Instrumen Penelitian
Ada beberapa instrument yang digunakan untuk memperoleh data, yaitu :
a) Pedoman Observasi
Observasi dilakukan dengan pengamatan tentang upaya pihak sekolah
dalam meningkatkan kualitas sekolah melaui MBS. Observasi sebagai
pengumpulan data/ informasi dilakukan secara sistematis, bukan sebagai sambilan
atau kebetulan saja, dan dalam observasi ini akan diusahakan mengamati keadaan
yang wajar dan sebenarnya tanpa usaha yang disengaja untuk mengatur,
mempengaruhi atau memanipulasi objek pengamatan yang sedang diobservasi.
Dalam penelitian ini, yang menjadi focus dari observasi adalah kegiatan- kegiatan
45
yang berkenaan tentang upaya pihak sekolah dalam meningkatkan kualitas
pengelolaan sekolah melalui MBS. Seperti Pertemuan antara pihak sekolah
dengan komite sekolah, kegiatan seharian di sekolah dan kegiatan lain yang
berkenaan dengan tujuan dari penelitian ini.
b) Pedoman Studi dokumentasi
Studi dokumentasi adalah suatu alat penelitian yang bertujuan untuk
melengkapi data (sebagai bukti pendukung), yang bersumber bukan dari manusia
yang memungkinkan dilakukannya pengecekan untuk mengetahui kesesuiannya.
Studi dokumentasi dilakukan untuk memperoleh data tertulis dan melengkapi data
yang diperoleh tentang guru dan siswa SD Negeri 2 Nglangitan. Studi
dokumentasi ini meliputi studi tentang hasil supervisi kepala sekolah terhadap
guru ketika sedang mengajar, kemampuan dasar anak berdasarkan nilai prestasi
belajar anak, dan daftar presensi kehadiran guru, notulen rapat pihak sekolah
dengan komite sekolah, orang tua siswa dan dengan masyarakat. Serta dokumen
lainnya yang mendukung kajian penelitian ini.
c) Pedoman FGD
Peneliti akan melakukan Focus Group discussion dengan kepala sekolah,
guru, dan staf sekolah serta komite sekolah dan wali murid. Dalam FGD ini
peneliti akan mengisi instrumen yang telah dibuat, sesuai dengan kenyataan yang
ada. Dalam instrumen tersebut terkait tentang kurikulum, kesiswaan, hubungan
dengan masyarakat, sarana prasarana, SDM, kelulusan, evaluasi, dan keuangan.
Instrumen telah dibuat berdasarkan indikator atau kisi-kisi yang ada dan
penialaiannya berdasarkan rating scale yang telah disesuaikan dengan indikator
tersebut.
d) Skala Penilaian
Skala penelitian dibuat pada bualn Maret 2012 setelah melewati kajian teori yang
mendukung.
e) Instrumen analisis SWOT
Berdasarkan survai awal tentang SD Negeri 2 Ngalngitan di buat analisis
pengelolaan sekolah yang meliputi 6 aspek MBS yaitu : pengelolaan kurikulum,
pengelolaan kesiswaan, pengelolaan ketenagaan (SDM), pengelolaan sarana dan
46
prasarana, pengelolaan keuangan dan pengelolaan hubungan dengan masyarakat
sebagai dasar pembuatan instrumen analisis SWOT. Data yang menggambarkan
keadaan SD Negeri 2 Nglangitan ini diolah menjadi instrumen analisis SWOT.
Data dipilih berdasarkan kekuatan dan kelemahan, serta peluang dan ancaman.
Setelah draf pertama instrumen Analisis SWOT tersusun, peneliti memberikan
instrumen tersebut kepada dua orang pengurus sekolah, untuk memperoleh
masukan. Dengan memperhatikan masukan dari dua orang tersebut peneliti
melakukan perbaikan instrumen analisis SWOT. Kemudian instrumen ini dipilah
lagi berdasarkan input, proses, dan out put dengan pendekatan sistem terbuka dari
Lewis dan Smith (Tjiptono & Diana 2003).
3.3.2.2 Tahap Pelaksanaan Penelitian
Peningkatan kualitas sekolah melalui penerapan prinsip MBS di SD
Negeri 2 nglangitan.
Untuk mengetahui peningkatan kualitas sekolah melalui prinsip MBS dapat
dilihat dari penerapan aspek-aspek MBS yang meliputi pengelolaan kurikulum,
kesiswaan, tenaga pendidikan, sarana dan prasarana, keuangan, dan hubungan
dengan masyarakat. Untuk mengetahui semua itu, peneliti melakukan Observasi,
Studi Dokumentasi dan FGD (Focus Group Discusion).
a. Observasi
Untuk melengkapi dan mengecek data yang ada mengenai peningkatan
kualitas pengelolaan sekolah melalui penerapan prinsip MBS di SD Negeri 2
Nglangitan peneliti menggunakan observasi. Tujuan observasi ini adalah untuk
mengamati pengelolaan aspek-aspek MBS yang meliputi pengelolaan kurikulum,
kesiswaan, ketenagaan (SDM), sarana dan prasarana, keuangan, dan hubungan
dengan masyarakat. Observasi meruapakan cara yang sangat baik untuk
mengamati tingkah laku manusia dalam ruang waktu dan keadaan tertentu (Hadi,
2004). Observasi dilakukan kepada guru ketika mereka sedang melakukan
pembelajaran di dalam kelas. Observasi kepada Kepala SD dilakukan ketika
sedang melakukan tugas supervisi. Observasi terhadap penjaga sekolah dilakukan
ketika sedang melakukan tugas. Observasi juga dilakukan terhadap lingkungan.
47
Kegiatan observasi ini dilakukan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu kepada
subjek penelitian supaya data yang diperoleh adalah data alamiah. Observasi
dilakukan sekitar bulan Februari dan Maret 2012.
b. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakuakan untuk memperoleh data tertulis dan
melengkapi data yang diperoleh tentang SD Negeri 2 Nglangitan. Studi
dokumentasi ini meliputi studi tentang hasil supervisi kepala sekolah terhadap
guru ketika mengajar, prestasi akademik dan non akademik, nilai prestasi belajar
anak, dan daftar presensi kehadiran guru dan karyawan serta semua administrasi
sekolah, dan adminitrasi kelas. Studi Dokumentasi dilakukan pada bulan Januari
samapi Maret 2012.
c. FGD (Focus Group Discusion)
FGD dilakukan untuk melihat pengelolaan aspek-aspek MBS yang meliputi
pengelolaan kurikulum, kesiswaan, ketenagaan (SDM), sarana dan prasarana,
keuangan, dan hubungan dengan masyarakat. Saat peneliti melakukan FGD
dengan subjek penelitian seluruh staf dan karyawan yang berjumlah 12 orang
guru termasuk di dalamnya 1 kepala sekolah, 1 penjaga sekolah, 10 guru (guru
kelas, guru mapel, guru tugas khusus). Subyek penelitian lainnya diambil dari
anggota masyarakat dan siswa yang meliputi: 2 komite sekolah, 3 orang tua siswa,
dan 3 siswa. Peneliti mengamati semua pengelolaan aspek-aspek MBS sesuai
dengan instrumen yang telah di buat. Peneliti juag mengisi instrumen tersebut
sesuai dengan keadaan yang ada sebenarnya. Dilakukan pada bulan Maret 2012.
Tabel 3.1
Kisi-kisi instrumen penelitian
No Subjek Kategori Subjek kategori Indikator Subyek
1 Kurikulum Menyusun program tahunan dan semester, mengatur jadwal pelajaran
Sekolah telah menerapkan kurikulum KTSP Semua anggota sekolah sudah memahami kurikulum KTSP Guru menerapkan
48
kurikulum KTSP dalam pembelajaran Membuat program semester Membuat program tahunan Penyusunan jadwal mengajar pelajaran diupayakan agar guru mengajar maksimal 5 hari/minggu Menghitung hari kerja efektif dan jam mata pelajran termasuk memperhitungkan hari libur, hari untuk ulangan dan hari tidak efektif Menyusun jadwal perbaikan dan pengayaan secara normal karena setiap mata pelajaran akan memerlukan kegiatan perbaikan siswa yang belum tuntas atau tidak memenuhi SKBM (standar kegiatan belajar mengajar)
Mengatur pelaksanaan penyusunan model satuan pembelajaran
Menjabarkan GBPP menjadi analisis mata pelajaran (AMP) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran Memasukan model pembelajaran yang sesuai dengan pokok bahasan/sub pokok bahasan, termasuk tes formatif untuk mengetahui ketercapaian tujuan pembelajaran
Menentukan norma kenaikan kelas
Membuat standar atau syarat kenaikan kelas: dari ketentuan sikap, standar nilai dan prestasi
49
Menentukan norma penilaian
Menentukan standar penilaian tiap mata pelajaran Melakukan remidiasi dan pengayaan
Mengatur pelaksanaan evaluasi belajar
Evaluasi benar-benar dimanfaatkan oleh guru untuk memperbaiki kegiatan pembelajaran
Mengatur kegiatan kelas apabila guru tidak hadir
Menggantikan pada guru yang kosong, Memberi tugas atau latihan
Mengatur disiplin dan tata tertib kelas
Membuat struktur organisasi kelas meliputi : ketua, sekretaris, bendahara, dan seksi-seksi. Membuat tata tertib di kelas
2 Kesiswaan Mengatur pelaksanaan penerimaan siswa baru
Penerimaan siswa baru dilakukan secara terorganisir Mengadakan seleksi calon siswa baru Pembentukan panitia penerimaan siswa baru Menentukan syarat pendaftaran siswa baru Menyediakan formulir pendaftaran siswa baru Menyediakan buku pendaftaran calon siswa baru Pengumuman pendaftaran calon siswa baru Penentuan daya tampung sekolah atau jumlah siswa baru yang akan diterima Pengelolaan penerimaan siswa baru dilakukan oleh panitia Menentukan waktu
50
pendaftaran siswa baru Mengelola layanan
bimbingan dan konseling
Pemberian bimbingan bagi siswa yang pandai dalam bidang akademik Pemberian bimbingan pada siswa yang berprestasi di luar bidang akademik Pemberian bimbingan pada siswa berkebutuhan khusus Pemberian bimbingan pada siswa yang bermasaah dalam bidang akademik Pemberian bimbingan bagi siswa yang nakal Pemberian bimbingan bagi siswa yang bermasalah lain
Mencatat kehadiran dan ketidakhadiran siswa
Membuat presensi siswa
Mengatur dan mengelola kegiatan ekstrakulikuler
Membuat rencana kegiatan ekstrakulikuler yang akan diadakan di sekolah Mengkoordinasi kegiatan ekstrakulikuler Melatih siswa untuk tanggung jawab pada diri sendiri
3 SDM Mengatur pembagian tugas guru
Mengatur tugas guru mengejar Mengatur tugas guru dalam bimbingan konseling Mengatur tugas guru untuk mendampngi ekstrakulikuler
Mengajukan kenaikan pangkat, gaji, dan mutasi guru
Mengajukan kenaikan pangkat, gaji, dan mutasi guru
Mengatur program Memilih guru-guru yang
51
kesejahteraan guru berkualitas Memberi kesempatan guru untuk mengikuti penataran Mengadakan kegiatan KKG dan MGMP pada gugus
Mencatat kehadiran dan ketidakhadiran guru
Membuat presensi guru
Mencatat masalah atau keluhan-keluhan guru
Mencatat masalah atau keluhan-keluhan guru
4 Sarana dan prasarana
Penyediaan dan seleksi buku pegangan guru
Memilih buku pegangan untuk guru buku paket, buku LKS dan buku-buku pegangan lain
Layanan perpustakaan dan laboratorium
Adanya layanan perpustakaan Adanya layanan laboratorium Adanya petugas perpustakaan Adanya layanan peminjaman buku
Penggunaan alat peraga
Menggunakan alat perga sesuai kebutuhan Merawat alat peraga dengan baik Membuat alat peraga sendiri
Memanfaatkan alat perga dari pemerintah
Kebersihan dan keindahan lingkungan sekolah
Adanya piket kelas Adanya kerja bakti Menciptakan lingkungan sekolah yang bersih Menyediakan tempat samapah Menjaga lingkungan sekolah dengan baik Adanya UKS
Keindahan dan kebersihan kelas
Membuat jadwal piket kelas Menghias kelas dengan
52
kreatif sswa Menjaga kebersihan kelas
Perbaikan kelengkapan kelas
Pebaikan kursi meja yang sudah tidak layak pake Perbaikan atap gedung yang rusak Membersihkan papan tulis Pemeliharaan gedung dan listrik
5 Hubungan dengan masyarakat
Kerja sama sekolah dengan orang tua siswa
Adanya komite sekolah Jadwal bertemu dengan orang tua siswa Hubungan orang tua dengan sekolah baik Adanya anjangsana kerumah yang dilakukan oleh guru Adanya keterbukaan antara sekolah dengan orang tua siswa Memotivasi orang tua siswa agar mau membimbing anaknya dirumah
Kerja sama sekolah dengan komite sekolah
Adanya pertemuan sekolah dengan komite sekolah Melibatkan komite dalam kegiatan sekolah Ketentuan penarikan dana yang melibatkan komite sekolah
Kerja sama sekolah dengan lembaga-lembaga terkait
Kerja sama sekolah dengan organisasi daerah setempat Kerja sama sekolah dengan puskesmas setempat Kerja sama sekolah dengan kantor pertanian setempat
Kerja sama sekolah Hubungan sekolah
53
dengan masyarakat sekitar
dengan masyarakat baik Sekolah melibatkan sdiri jika ada kegiatan dalam masyarakat setempat
6 Keuangan Dana dari pemerintah dan dana dari masyarakat
Menyusun rencana masing-masing program Menentukan keperluan dana untuk setipa kegiatan Mencatat sumber-sumber pembiayaan sekolah Menyusun RAPBS Menggunakan format penyususnan RAPBS yang ada Mengajukan proposal dan RAPBS ke instansi terkait/ komite sekolah/masyarakat dan yang lainya Menentukan bendahara Menentukan pemegang buku Menentukan pengawas yang bertaggung jawab Menentukan mekanisme pengeluaran keuangan sekolah Menggunakan keuangan sekolah sesuai dengan RAPBS Mencatat secara tertib dan cermat pendapatan dan pengeluaran sekolah Melakukan pembinaan staf untuk melakukan perbaikan Melakukan penyelenggaraan administrasi keuangan terutama pengamanan uang tunai, Penyusunan laporan keuangan
54
Pengarsipan laporan Pemeriksaan kas dilakukan secara periodik terhadap posisi kas sesuai dengan peraturan yang berlaku
Sumber: Sudarwan danim, Yunan danim, 2010 dan Umiarso, Imam Gojali 2010.
3.3.3 Teknik Analisis Data
3.3.3.1 Analisis Hasil FGD, Observasi, dan Studi Dokumentasi
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematik data
yang diperoleh dari hasil FGD, observasi, dan dokumentasi. Data tersebut
diorganisasikan ke dalam kategori dan dijabarkan dalam unit-unit. Kemudian
dilakukan sintesis, disusun ke dalam pola, dipilih mana yang penting dan akan
dipelajari. Terakhir dibuat kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri
maupun orang lain (Sugiyono, 2005). Kategorisasi secara khusus dibuat untuk
data yang diperoleh dari hasil FGD, sedangkan hasil observasi dan studi
dokumentasi digunakan untuk kepentingan pemeriksaan validitas data.
3.3.3.2 Analisis Skala Penilaian
Data yang diperoleh dari Skala Penilaian dalam penelitian peningkatan
kualitas pengelolaan sekolah melalui prinsip MBS melaui FGD diolah dengan
program SPSS for Windows Versi 17.0 untuk setiap item. Untuk pengolahan nilai
sub konsep dan korelasi epistemik diolah dengan Excel. Hasil yang diperoleh
dimaknai dengan kriteria : 0,00-0,01 berarti tidak setuju, 1,01-2,00 berarti kurang
setuju, 2,01-3,00 berarti setuju, dan 3,01-4,00 berarti sangat setuju.
3.3.3.3 Analisis SWOT
Teknik analisis yang digunakan adalah analisis matrik IFAS (Internal Factors
Analysis Summary), analisis matrik EFAS (External Factors Analysis Summary),
dan analisis matrik SWOT (Strengths Weaknesses Opportunities Threats). Matrik
IFAS merupakan hasil dari audit lingkungan internal, berupa daftar kekuatan dan
kelemahan. Matrik EFAS merupakan hasil dari audit lingkungan eksternal, berupa
daftar peluang yang dapat dimanfaatkan dan daftar ancaman yang hams dihindari.
55
Tabel 3.2
Internal Factor Analysis Summary ( IFAS )
Faktor 2 Strategi Internal Bobot Rating Bobot x Rating
Kekuatan Kelemahan
Sumber : Rangkuti ( 2002 )
Tabel 3.3
Eksternal Factor Analysis Summary ( EFAS )
Faktor 2 Strategi External Bobot Rating Bobot x Rating
Peluang Ancaman
Sumber : Rangkuti ( 2002 )
Bobot dihitung berdasarkan hasil analisis SWOT yang dilakukan pada saat
FGD. Dari pengisian instrumen analisis SWOT tersebut dihitung rata-rata untuk
setiap item. Kemudian berdasarkan mean tersebut dihitung bobot untuk masing-
masing item secara proporsional dengan perhitungan bobot total sama dengan
satu.
Besarnya rating ditentukan dalam focus group discuccion antara peneliti
dengan kepala sekolah dibandingkan dengan SD lain yang sederajat di Kabupaten
Blora. Rating berkisar antara 1-4. Untuk kekuatan dan peluang, semakin baik
posisinya semakin tinggi angkanya. Tapi untuk kelemahan dan ancaman, semakin
tinggi posisinya dibamdingkan dengan SD lain semakin kecil angkanya.
56
IFAS EFAS
Setelah dihitung total skor dari faktor internal dan faktor eksternal, data
dimasukkan ke dalam tabel 3.3, yaitu Matriks SWOT, sebagai acuan pembuatan
strategi.
Tabel 3.4
Strategi Pengembangan
Berdasarkan Analisis SWOT
Weaknesses ( W ) Strengths ( S )
Opportunities ( O )
Trcaths ( T )
Untuk kekuatan dan kelemahan, begitu juga dengan peluang dan ancaman,
masing-masing dihitung total skor perhitungan bobot dikali ratingnya. Dari
perhitungan tersebut diperoleh total skor kekuatan dan total skor kelemahan.
Untuk mendapat total skor akhir, hitung skor total kekuatan dikurangi skor total
kelemahan. Hasilnya digambarkan pada sumbu X matriks SWOT.
Dengan cara yang sama diperoleh total skor untuk peluang dan total skor
untuk ancaman. Lalu hitung total skor akhir dengan cara peluang dikurangi
ancaman. Gambar hasilnya pada sumbu ordinat Y matriks SWOT.
WO SO
ST WT
57
Garis koordinat ( x,y ) menunjukkan hasil analisis SWOT itu terletak di
kwadran mana. Kwadran SO ( Strengths-Opportunities ), kwadran ST (Strengths-
Treaths ), kwadran WO ( Weaknesses-Oportunities ), atau kwadran WT (
Weaknesses-Treaths ). Posisi ini menentukan strategi pengembangan yang dibuat.
3.4 Uji Validitas dan Reliabilitas Data
Uji validitas dan reabilitas data dibagi menjadi dua bagian, yaitu uji validitas
dan reliabilitas instrumen skala penilaian serta uji validitas dan reliabilitas untuk
menguji semua data yang masuk.
Uji validitas dan reabilitas terhadap semua data penelitian oleh beberapa
penulis disebut dengan istilah pemeriksaan validitas data atau pemeriksan
keabsahan data. Dengan uji ini tentu hasil penelitian benar-benar dapat
dipertanggungjawabkan.
3.4.1. Uji Validitas dan Reliabilitas Skala Penilaian
Validitas dan reabilitas skala penilaian dihitung berdasakan program SPSS for
windows Versi 17.0. Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil :
a. Sub Pengelolaan Kurikulum
Hasil perhitungan untuk sub Pengelolaan kurikulum yang teridiri dari 19 item
(item nomor 1 sampai dengan item nomor 19) adalah:
Tabel 3.5
Descriptive Statistics
Reliability Analysis-scale (Alpha)
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
ITEM1 15.0000 324.000 .333 .892 ITEM2 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM3 15.0000 324.000 .333 .892 ITEM4 15.0000 324.000 .333 .892 ITEM5 15.0000 324.000 .333 .892 ITEM6 15.2500 314.250 .668 .881
58
ITEM7 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM8 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM9 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM10 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM11 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM12 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM13 15.0000 324.000 .333 .892 ITEM14 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM15 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM16 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM17 15.2500 314.250 .668 .881 ITEM18 15.0000 324.000 .333 .892 ITEM19 15.0000 324.000 .333 .892
Sumber: Instrumen Pengelolaan Kurikulum
Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa corrected item-total
corelation validitas item memenuhi syarat karena memiliki koefisien diatas 0,3
(Suharsimi, 2010). Hasil ini sesuai dengan pendapat soedarmayanti dan Hidayat
(dalam Wulaningrum, 2006) yang mengtakan bahwa item yang dipakai adalah
item dengan koefisien korelasi positif dan signifikan.
Reliabilitas untuk sub pengelolaan kurikulum 0,891. Berarti dari sisi
reliabilitas instrumen ini juga memenuhi syarat karena memiliki koefisien
Cronbach’s Alpha di atas 0,6 (Supramono dan Haryanto 2003).
b. Sub Pengelolaan Kesiswaan
Hasil perhitungan untuk sub Pengelolaan kesiswaan yang teridiri dari 20 item
(item nomor 1 sampai dengan item nomor 20) adalah:
59
Tabel 3.6
Descriptive Statistics
Reliability Analysis-scale (Alpha)
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
ITEM1 16.2500 352.250 .595 .885ITEM2 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM3 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM4 16.0000 352.000 .426 .891 ITEM5 16.0000 352.000 .426 .891 ITEM6 16.0000 352.000 .426 .891 ITEM7 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM8 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM9 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM10 16.0000 352.000 .426 .891 ITEM11 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM12 16.0000 352.000 .426 .891 ITEM13 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM14 16.0000 352.000 .426 .891 ITEM15 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM16 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM17 16.0000 352.000 .426 .891 ITEM18 16.2500 352.250 .595 .885 ITEM19 16.0000 352.000 .426 .891 ITEM20 16.2500 352.250 .595 .885
Sumber: Instrumen Pengelolaan Kesiswaan
Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa corrected item-total
corelation validitas item memenuhi syarat karena memiliki koefisien diatas 0,3
(Suharsimi, 2010). Hasil ini sesuai dengan pendapat soedarmayanti dan Hidayat
(dalam Wulaningrum, 2006) yang mengtakan bahwa item yang dipakai adalah
item dengan koefisien korelasi positif dan signifikan.
60
Reliabilitas untuk sub pengelolaan kesiswaan 0,893. Berarti dari sisi
reliabilitas instrumen ini juga memenuhi syarat karena memiliki koefisien
Cronbach’s Alpha di atas 0,6 (Supramono dan Haryanto 2003).
c. Sub Pengelolaan Ketenagaan atau SDM
Hasil perhitungan untuk sub Pengelolaan Ketenagaan/SDM yang teridiri dari 9
item (item nomor 1 sampai dengan item nomor 9) adalah:
Tabel 3.7
Descriptive Statistics
Reliability Analysis-scale (Alpha)
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
ITEM1 7.5000 81.000 .333 .811 ITEM2 7.7500 80.250 .540 .783 ITEM3 7.7500 80.250 .540 .783 ITEM4 7.5000 81.000 .333 .811 ITEM5 7.7500 80.250 .540 .783 ITEM6 7.5000 81.000 .333 .811 ITEM7 7.7500 80.250 .540 .783 ITEM8 6.7500 62.250 .938 .716 ITEM9 7.7500 80.250 .540 .783
Sumber: Instrumen Pengelolaan SDM
Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa corrected item-total
corelation validitas item memenuhi syarat karena memiliki koefisien diatas 0,3
(Suharsimi, 2010). Hasil ini sesuai dengan pendapat soedarmayanti dan Hidayat
(dalam Wulaningrum, 2006) yang mengtakan bahwa item yang dipakai adalah
item dengan koefisien korelasi positif dan signifikan.
Reliabilitas untuk sub pengelolaan ketenagaan atau SDM 0,806. Berarti
dari sisi reliabilitas instrumen ini juga memenuhi syarat karena memiliki koefisien
Cronbach’s Alpha di atas 0,6 (Supramono dan Haryanto 2003)
61
d. Sub Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Hasil perhitungan untuk sub Pengelolaan sarana dan prasarana yang teridiri dari
22 item (item nomor 1 sampai dengan item nomor 22) adalah:
Tabel 3.8
Descriptive Statistics
Reliability Analysis-scale (Alpha)
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
ITEM1 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM2 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM3 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM4 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM5 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM6 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM7 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM8 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM9 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM10 18.7500 542.250 .236 .918 ITEM11 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM12 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM13 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM14 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM15 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM16 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM17 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM18 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM19 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM20 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM21 18.5000 489.000 .769 .907 ITEM22 18.5000 489.000 .769 .907
Sumber: Instrumen Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa corrected item-total
corelation validitas item memenuhi syarat karena memiliki koefisien diatas 0,3
62
(Suharsimi, 2010). Hasil ini sesuai dengan pendapat soedarmayanti dan Hidayat
(dalam Wulaningrum, 2006) yang mengtakan bahwa item yang dipakai adalah
item dengan koefisien korelasi positif dan signifikan.
Reliabilitas untuk sub pengelolaan sarana dan prasarana 0,916. Berarti
dari sisi reliabilitas instrumen ini juga memenuhi syarat karena memiliki koefisien
Cronbach’s Alpha di atas 0,6 (Supramono dan Haryanto 2003)
e. Sub Pengelolaan Keuangan
Hasil perhitungan untuk sub Pengelolaan keuangan yang teridiri dari 17 item
(item nomor 1 sampai dengan item nomor 17) adalah:
Tabel 3.9
Descriptive Statistics
Reliability Analysis-scale (Alpha)
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
ITEM1 13.7500 252.250 .598 .863 ITEM2 14.0000 272.000 .404 .871 ITEM3 13.7500 252.250 .598 .863 ITEM4 13.7500 252.250 .598 .863 ITEM5 13.7500 252.250 .598 .863 ITEM6 13.7500 252.250 .598 .863 ITEM7 13.7500 252.250 .598 .863 ITEM8 14.0000 272.000 .404 .871 ITEM9 14.0000 272.000 .404 .871 ITEM10 14.0000 272.000 .404 .871 ITEM11 14.0000 272.000 .404 .871 ITEM12 14.0000 272.000 .404 .871 ITEM13 14.0000 272.000 .404 .871 ITEM14 14.0000 272.000 .404 .871 ITEM15 13.7500 252.250 .598 .863 ITEM16 13.7500 252.250 .598 .863 ITEM17 14.0000 272.000 .404 .871
Sumber: Instrumen Pengelolaan Keuangan
63
Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa corrected item-total
corelation validitas item memenuhi syarat karena memiliki koefisien diatas 0,3
(Suharsimi, 2010). Hasil ini sesuai dengan pendapat soedarmayanti dan Hidayat
(dalam Wulaningrum, 2006) yang mengtakan bahwa item yang dipakai adalah
item dengan koefisien korelasi positif dan signifikan.
Reliabilitas untuk sub pengelolaan keuangan 0,874. Berarti dari sisi
reliabilitas instrumen ini juga memenuhi syarat karena memiliki koefisien
Cronbach’s Alpha di atas 0,6 (Supramono dan Haryanto 2003).
Dengan demikian secara keseluruhan skala penilaian yang dibuat sudah valid
item-itemnya dan reliabel untuk dijadikan alat ukur dalam penelitian.
f. Sub Pengelolaan Hubungan dengan masyarakat
Hasil perhitungan untuk sub Pengelolaan hubungan dengan masyarakat yang
teridiri dari 14 item (item nomor 1 sampai dengan item nomor 14) adalah:
Tabel 4.10
Descriptive Statistics
Reliability Analysis-scale (Alpha)
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
ITEM1 11.2500 170.250 .651 .830 ITEM2 11.5000 193.000 .312 .850 ITEM3 11.2500 170.250 .651 .830 ITEM4 11.5000 193.000 .312 .850 ITEM5 11.5000 193.000 .312 .850 ITEM6 11.2500 170.250 .651 .830 ITEM7 11.2500 170.250 .651 .830 ITEM8 11.2500 170.250 .651 .830 ITEM9 11.2500 170.250 .651 .830 ITEM10 11.5000 193.000 .312 .850 ITEM11 11.5000 193.000 .312 .850 ITEM12 11.2500 170.250 .651 .830 ITEM13 11.5000 193.000 .312 .850 ITEM14 11.5000 193.000 .312 .850
64
Sumber: Instrumen Pengelolaan Hubungan Masyarakat
Dari hasil perhitungan tersebut diketahui bahwa corrected item-total
corelation validitas item memenuhi syarat karena memiliki koefisien diatas 0,3
(Suharsimi, 2010). Hasil ini sesuai dengan pendapat soedarmayanti dan Hidayat
(dalam Wulaningrum, 2006) yang mengtakan bahwa item yang dipakai adalah
item dengan koefisien korelasi positif dan signifikan.
Reliabilitas untuk sub pengelolaan hubungan dengan masyarakat 0,851.
Berarti dari sisi reliabilitas instrumen ini juga memenuhi syarat karena memiliki
koefisien Cronbach’s Alpha di atas 0,6 (Supramono dan Haryanto 2003).
3.4.2. Uji Validitas dan Reliabilitas Data Penelitian
Semua data yang diperoleh perlu diuji validitas dan reabilitasnya. Uji ini
meliputi uji kepercayaan (credibility) untuk menguji nilai kebenaran atau validitas
internal, uji keterahlian (transferability) untuk menguji aspek penerapan atau
validitas eksternal, uji kebergantungan (dependability) untuk menguji konsistensi
atau reliabilitas, dan uji kepastian (confirmability) untuk menguji netralitas atau
objektivitas.
Untuk memeriksa validitas data peneliti melakukan uji kepercayaan
(creadibility) untuk teknik perpanjangan pengamatan dan pemeriksaan teman
sejawat, dan uji onjektivitas atau kepastian penelitian (confirmability) melalui
audit kepastian.
a. Perpanjangan Pengamatan
Untuk memperoleh data yang lebih lengkap dan akurat peneliti kembali
terjun ke lapangan untuk melakukan pengamatan dan diskusi dengan masyarakat
sekitar SD. Kegiatan ini peneliti lakukan untuk melengkapi data studi
dokumentasi dan hasil wawancara dengan guru, atau anggota sekolah yang lain
saat melakukan FGD, seta observasi.
b. Triangulasi
Triangulasi adalah pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai
cara dan berbagai waktu. Ada tiga triangulasi, yaitu triangulasi sumber untuk
65
menguji kredibilitas dengan cara mencek data yang telah diperoleh melalui
beberapa sumber, triangulasi teknik dengan teknik yang berbeda, triangulasi
waktu yaitu pengujian kredibilitas data dengan cara mencek melalui wawancara,
observasi, atau teknik lain dalam waktu atau situasi yang berbeda. Untuk menguji
validitas data penelitian, peneliti menggunakan dua dari tiga jenis trianguasi
tersebut, yaitu: triangulasi sumber dan teknik.
1) Triangulasi Sumber
Untuk mendapatkan data tentang kualitas sekolah dan segala hal yang
berkaitan dengan sekolah penelitian mengambil data dari beberapa sumber.
Sumber data meliputi guru, kepala sekolah, komite sekolah, penjaga sekolah,
siswa dan orang tua siswa.
2) Triangulasi Teknik
Triangulasi teknik adalah sumber data yang sama peneliti mengambil data
dengan teknik yang berbeda. Peneliti menngunakan teknik wawancara untuk
guru, kepala sekolah, siswa, komite sekolah dan penjaga sekolah, selain
dilakukan studi dokumentasi dan observasi.
c. Pemerikasaan Sejawat
Untuk mengetahui kondisi sekolah yang datanya didapatkan dari pengisian
instrumen oleh peneliti, atau dari hasil pengamatan peneliti. Peneliti juga
melakukan diskusi bersama saat Focus Group Disscusion atau diskusi kelompok
terfokus.
d. Uraian Rinci
Uraian rinci berarti membuat laporan dalam bentuk uraian yang rinci,
jelas, sistematik, dan tepat dipercaya sehingga ada kemungkinan orang lain dapat
menerapkan hasil penelitian tersebut di sekolah lain. Dari awal sampai akhir
peneliti berusaha konsisten membahas hasil penelitian ini secara rinci, jelas, dan
sistematik. Untuk itu peneliti membuat sistematika secara konsisten sesuai dengan
rumusan masalah.
1) Audit kebergantungan
Audit kebergantungan dilakukan supaya orang lain dapat mengulangi atau
merepleksi proses penelitian tersebut dengan cara melakukan audit terhadap
66
keseluruhan proses penelitian. Audit ini biasanya dilakukan oleh auditor
independen atau pembimbing.
Untuk proses ini peneliti melibatkan dosen pembimbing untuk melakukan audit
terhadap keseluruhan proses peneliti supaya orang lain dapat mengurangi atau
mereplikasi proses penelitian tersebut.
2) Audit kepastian
Audit kepastian mirip dengan audit kebergantungan sehingga pengujinya dapat
dilakukan bersamaan. Bila hasil penelitian merupakan fungsi dari proses
penelitian maka penelitian ini memenuhi standart confirmability. Audit
kepastian ini peneliti lakukan bersama dengan audit kebergantungan. Peneliti
melibatkan dosen pembimbing untuk menguji bahwa hasil penelitian yang
peneliti lakukan adalah benar-benar berasal dari proses penelitian, bukan
rekayasa fiktif.