18
13 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang terjadi secara langsung dan adanya kolaborasi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran di kelas, peran guru dalam hal ini adalah sebagai praktisi dan guru juga dilibatkan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengamatan hingga refleksi sehingga komponen tersebut dapat berkolaborasi. Menurut Usman (2002:67) menyatakan bahwa guru dengan kompetensi tinggi adalah orang yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan, sehingga ia mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang maksimal. Prioritas yang harus dimiliki guru adalah mendidik, mengajar dan melatih siswa dengan pengetahuan ataupun pengalaman sehingga bermanfaat bagi siswa dalam kehidupannya. Dalam melaksanakan tugas tersebut alangkah baiknya guru tidak hanya mengajar dan mendidik melalui pengetahuan yang dimilikinya, namun juga harus mampu mengajarkan keterampilan yang bermanfaat dalam kehidupan masyarakatnya. Dengan demikian, guru akan terus menerus berusaha melakukan perbaikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif. 3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Barukan 02 Kabupaten Semarang pada mata pelajaran IPA tentang Perubahan Wujud Benda semester II tahun pelajaran 2016/2017, yang diikuti oleh 20 siswa yang terdiri dari 11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan yang rata-rata berumur 10 11 tahun. Terdapat perbedaan siswasiswi dalam kemampuan menangkap materi yang diajarkan, ada yang pintar, sedang dan kurang dalam memahami materi pelajaran. Banyak penyebab yang membuat perbedaan tersebut, antara lain sebagian dari orang tua mereka khususnya ibu hanya sebagai ibu rumah tangga dan banyak berada di rumah, sehingga mempunyai waktu yang lebih banyak untuk membantu siswa siswi dalam belajar, adapun penyebab khusus yang dialami siswa siswa

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitianrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/16546/3/T1_29201286_BAB III...Hasil belajar adalah perubahan perilaku secara keseluruhan yang

Embed Size (px)

Citation preview

13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas yang

terjadi secara langsung dan adanya kolaborasi antara guru dan siswa dalam proses

pembelajaran di kelas, peran guru dalam hal ini adalah sebagai praktisi dan guru

juga dilibatkan dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pengamatan hingga

refleksi sehingga komponen tersebut dapat berkolaborasi. Menurut Usman

(2002:67) menyatakan bahwa guru dengan kompetensi tinggi adalah orang yang

memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguruan, sehingga ia

mampu melakukan tugas dan fungsinya sebagai guru dengan kemampuan yang

maksimal. Prioritas yang harus dimiliki guru adalah mendidik, mengajar dan

melatih siswa dengan pengetahuan ataupun pengalaman sehingga bermanfaat bagi

siswa dalam kehidupannya. Dalam melaksanakan tugas tersebut alangkah baiknya

guru tidak hanya mengajar dan mendidik melalui pengetahuan yang dimilikinya,

namun juga harus mampu mengajarkan keterampilan yang bermanfaat dalam

kehidupan masyarakatnya. Dengan demikian, guru akan terus menerus berusaha

melakukan perbaikan pembelajaran yang inovatif dan kreatif.

3.2 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilaksanakan di kelas V SD Negeri Barukan 02

Kabupaten Semarang pada mata pelajaran IPA tentang Perubahan Wujud Benda

semester II tahun pelajaran 2016/2017, yang diikuti oleh 20 siswa yang terdiri dari

11 siswa laki-laki dan 9 siswa perempuan yang rata-rata berumur 10 – 11 tahun.

Terdapat perbedaan siswa–siswi dalam kemampuan menangkap materi yang

diajarkan, ada yang pintar, sedang dan kurang dalam memahami materi pelajaran.

Banyak penyebab yang membuat perbedaan tersebut, antara lain sebagian dari

orang tua mereka khususnya ibu hanya sebagai ibu rumah tangga dan banyak

berada di rumah, sehingga mempunyai waktu yang lebih banyak untuk membantu

siswa siswi dalam belajar, adapun penyebab khusus yang dialami siswa siswa

14

ketika di kelas yaitu rasa jenuh yang berlebihan. Sesuai dengan masalah yang

dikemukakan, sasaran kajian dalam penelitian ini adalah upaya meningkatkan

hasil belajar dan motivasi belajar siswa pada pelajaran IPA tentang perubahan

wujud benda yang dilakukan dengan menggunakan metode investigasi.

3.3 Variabel Penelitian

Variabel merupakan salah satu atribut yang dianggap mencerminkan atau

mengungkapkan pengertian atau bangun pengertian. Adapun yang menjadi

variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Variabel Independen atau variabel bebas

Variabel independen atau variabel bebas adalah merupakan

variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahan atau

timbulnya variabel dependen (terikat). Metode investigasi merupakan

variabel independen atau variabel bebas dalam penelitian ini. Metode

demonstrasi merupakan tipe pembelajaran yang menerapkan peragaan

langsung dari guru maupun instruktur dengan memperhatikan setiap

langkah yang dilakukan dalam kegiatan investigasi, kemudian siswa

memperagakan langsung kegiatan menggunakan bahan atau alat yang

disediakan guru. Metode investigasi yang digunakan adalah materi

perubahan wujud pada pembelajaran IPA kelas V SD.

2. Variabel Dependen atau variabel terikat

Variabel dependen atau variabel terikat merupakan variabel yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Hasil

belajar dan motivasi belajar siswa kelas V merupakan variabel terikat

dalam penelitian ini. Setelah menerapkan metode investigasi pada

pembelajaran IPA kelas V, maka akan diperoleh hasil belajar. Hasil belajar

adalah perubahan tingkah laku ke arah yang lebih baik, dari segi kognitif,

afektif maupun psikomotorik. Hasil belajar adalah perubahan perilaku

secara keseluruhan yang dapat diketahui melalui tes tertulis pilihan ganda

dan uraian yang diberikan pada akhir pembelajaran atau setelah proses

15

pembelajaran selesai. Pencapaian hasil belajar dapat diketahui dalam

bentuk nilai yang diperoleh siswa. Sedangkan motivasi belajar disini

diartikan sebagai sikap yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman

belajar menggunakan metode investigasi. Motivasi belajar adalah

dorongan yang membuat siswa untuk berubah ke arah yang lebih baik,

ketertarikan siswa suatu materi baru, maupun suatu inovasi pembelajaran

yang baru untuk mendapatkan hasil belajar yang lebih baik dari

sebelumnya.

3.4 Prosedur Penelitian

Rencana tindakan dalam penelitian ini penulis menyesuaikan dari model

penelitian tindakan menurut Kemmis & Taggart (Wiriatmadja, 2008:66) yang

membagi prosedur penelitian tindakan menjadi empat tahap dalam setiap

siklusnya, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan

(observasing) dan refleksi (reflecting).

Gambar 1

PTK pendekatan spiral tipe Kemmis dan Mc Taggart

(Wiriatmadja, 2008:66)

16

SIKLUS I

Perencanaan

Tahap perencanaan ini meliputi:

a. Merancang skenario pembelajaran sebanyak 2 siklus.

b. Menentukan SK, KD dan indikator yang akan diajarkan.

c. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

d. Menyiapkan sumber, alat dan bahan yang digunakan dalam PBM.

Pelaksanaan dan Pengamatan

Pada tahap pelaksanaan/ tindakan meliputi:

a. Pengkondisian kelas.

b. Menyampaikan tujuan dari materi yang akan diajarkan.

c. Apersepsi untuk memotivasi siswa.

d. Kegiatan eksplorasi untuk menggali pengetahuan peserta didik tentang

materi yang akan diajarkan.

e. Kegiatan elaborasi/masuk kedalam kegiatan inti.

f. Kegiatan konfirmasi dengan memberikan umpan balik positif dan

tanggapan.

Pengamatan/observasi dilakukan oleh guru kelas sebagai observer untuk

mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru

pengajar dengan menerapkan metode Group Investigation pada pembelajaran IPA

tentang perubahan wujud. Observer menggunakan lembar observasi untuk

mencatat kegiatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru pengajar dan juga

siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Refleksi

Pada tahap refleksi, peneliti bersama guru dan observer menganalisis

pelaksanaan PTK setelah pembelajaran berakhir. Untuk mengetahui apa sajakah

hambatan/kekurangan yang dihadapi selama pelaksanaan pembelajaran dengan

menggunakan metode investigasi. Selanjutnya dengan permasalahan yang ditemui

17

pada siklus 1 diadakan pemantapan pada tahap selanjutnya sampai hasil mencapai

tujuan yang diinginkan.

SIKLUS II

Perencanaan

Tahap perencanaan ini meliputi:

a. Menentukan KD dan indikator yang akan diajarkan.

b. Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran.

c. Menyiapkan sumber, alat dan bahan yang digunakan dalam PBM.

Pelaksanaan dan Pengamatan

Pada tahap pelaksanaan/ tindakan meliputi:

a. Pengkondisian kelas.

b. Menyampaikan tujuan dari materi yang akan diajarkan.

c. Apersepsi untuk memotivasi siswa.

d. Kegiatan eksplorasi untuk menggali pengetahuan peserta didik tentang

materi yang akan diajarkan.

e. Kegiatan elaborasi/ masuk kedalam kegiatan inti.

f. Kegiatan konfirmasi dengan memberikan umpan balik positif dan

tanggapan.

Pengamatan/observasi dilakukan oleh guru kelas sebagai observer untuk

mengamati kegiatan pembelajaran yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru

pengajar dengan menerapkan metode Group Investigation pada pembelajaran IPA

tentang perubahan wujud. Observer menggunakan lembar observasi untuk

mencatat kegiatan yang dilakukan oleh peneliti sebagai guru pengajar dan juga

siswa selama proses pembelajaran berlangsung.

Refleksi

Pada tahap refleksi, peneliti bersama guru dan observer menganalisa

pelaksanaan PTK setelah pembelajaran berakhir. Untuk mengetahui apa sajakah

hambatan/ kekurangan yang dihadapi selama pelaksanaan pembelajaran dengan

18

menggunakan metode demonstrasi. Diharapkan pada siklus 2 terjadi peningkatan

dibandingkan dengan siklus 1 dan mencapai hasil yang sudah ditentukan.

3.5 Teknik Instrumen dan Jenis Pengumpulan Data

Data diperoleh melalui tes dan non tes, data yang diperoleh melalui tes

sebanyak dua kali yaitu tes pada siklus pertama dan kedua. Tes dilakukan untuk

memperoleh data tentang perubahan wujud benda. Data non tes diperoleh melalui

observasi dan dokumentasi. Tekhnik tes dilaksanakan pada akhir kegiatan

pembelajaran pada siklus 2. Tekhnik non tes dengan menggunakan observasi

perilaku siswa pada saat pembelajaran dikelas.

3.5.1 Jenis Data

Ada dua jenis data yang digunakan dalam penelitain ini, yaitu data

primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dari hasil hasil

belajar IPA kelas V SD Negeri Barukan 02 tahun pelajaran 2016/2017 yang

diperoleh dari hasil evaluasi tiap siklus. Sedangkan data sekunder adalah data

yang diperoleh melalui observasi dan dokumentasi.

3.5.2 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

tes, observasi dan dokumentasi.

1) Teknik Tes

Tes adalah kegiatan pengumpulan data tentang hasil belajar siswa

dalam mata pelajaran IPA setelah dilakukan tindakan. Tes yang

digunakan dalam penelitian ini adalah tes uraian singkat yang

dilaksanakan tiap akhir siklus.

2) Teknik Observasi

Observer melakukan observasi untuk mengumpulkan data tentang

aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran IPA dikelas V SD

19

Negeri Barukan 02 dengan menerapkan model Kooperatif Tipe Group

Investigation.

3) Teknik Dokumentasi

Teknik dokumentasi merupakan pengumpulan data dengan cara

menganalisis dokumen, baik dokumen tertulis, gambar ataupun

elektronik. Teknik ini digunakan peneliti untuk memperoleh data nama

siswa dan nilai hasil belajar IPA siswa kelas V SD Negeri Barukan 02.

3.5.3 Instrumen Pengumpulan Data

Pelaksanaan tes dilakukan di SD Negeri Barukan 02 di kelas V pada

mata pelajaran IPA materi perubahan wujud benda, kisi-kisi soal disajikan dalam

tabel 3.5 dan tabel 3.6 berikut::

Tabel 1

Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus I

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item Soal

4.Memahami

hubungan antara

sifat bahan dengan

penyusunnya dan

perubahan sifat

benda sebagai hasil

suatu proses

4.2 Menyimpulkan

hasil penyelidikan

tentang perubahan

sifat benda, baik

sementara maupun

tetap.

o Mengidentifikasi

sifat benda, seperti

bentuk, warna

kelenturan,

kekerasan dan bau

sebelum dan

sesudah

mengalami

perubahan.

o Mendeskripsikan

sifat-sifat benda

sesudah

mengalami

perubahan sebagai

hasil suatu proses,

misalnya lilin yang

1, 2, 5, 6, 13,

14, 15, 16, 3,

4, 7, 8, 9, 10,

11, 12, 17, 18,

19, 20.

20

dipanaskan, kertas

dibakar, semen

dicampur dengan

air, dan

pembusukan buah.

Tabel 2

Kisi-kisi Instrumen Siklus II

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Item Soal

4.Memahami

hubungan antara

sifat bahan dengan

penyusunnya dan

perubahan sifat

benda sebagai hasil

suatu proses

4.2 Menyimpulkan

hasil penyelidikan

tentang perubahan

sifat benda, baik

sementara maupun

tetap.

o Mengidentifikasi

faktor yang

menyebabkan

perubahan pada

benda.

o Mengidentifikasi

benda yang dapat

kembali ke wujud

semula dan yang

tidak dapat

kembali ke wujud

semula setelah

mengalami suatu

proses.

3, 4, 6, 11, 13,

14, 15, 16, 17,

1, 2, 5, 7, 8, 9,

10, 12, 18, 19,

20.

3.5.4 Pedoman Observasi

Pedoman yang digunakan dalam observasi dalam penelitian ini adalah

lembar aktivitas guru dan siswa. Kisi-kisi lembar observasi guru dan lembar

observasi siswa disajikan dalam tabel 3.7 dan 3.8 berikut:

21

Tabel 3

Kisi-Kisi Lembar Observasi Guru

No. Aspek yang diamati Ya Tidak

I Pra Pembelajaran

1. Guru menyiapkan ruang, alat, bahan dan media

pembelajaran.

2. Guru mengatur siswa menempati tempat

duduknya masing-masing.

II Kegiatan Pendahuluan

3. Guru mengucapkan salam.

4. Guru mengajak siswa untuk berdoa.

5. Guru memeriksa kehadiran siswa.

6. Guru memeriksa kesiapan belajar siswa.

7. Guru memberikan motivasi belajar.

8. Guru menyampaikan apersepsi.

9. Guru menyampaikan kegiatan dan tujuan

pembelajaran.

III Kegiatan Inti Pembelajaran

A. Langkah-langkah Group Investigation

1. Tahap 1 (Mengidentifikasi topik dan mengatur

murid dalam kelompok)

10. Guru memberikan

gambaran umum tentang materi/topik yang akan

dipelajari.

11. Guru menggali pertanyaan-pertanyaan siswa

tentang subtopik yang akan dipelajari.

12. Guru bersama siswa menyeleksi dan menentukan

sub topik untuk investigasi.

22

13. Guru menjelaskan langkah-langkah pembelajarn

group investigation.

14. Guru mengatur pembagian kelompok siswa

berdasarkan minat terhadap sub topik yang telah

disepakati.

2 Tahap 2 (Merencanakan tugas yang akan

dipelajari)

15. Guru membimbing siswa dalam kelompok untuk

menyusun rencana sebelum melakukan

penyelidikan (apa saja yang akan diteliti,

bagaimana cara meneliti, sumber-sumber yang

akan digunakan dalam penelitian dan pembagian

tugas kelompok)

3 Tahap 3 (Melaksanakan investigasi)

16. Guru membimbing siswa dalam melakukan

penyelidikan, menyediakan berbagai sumber yang

digunakan siswa dalam penelitian.

4 Tahap 4 (Menyiapkan laporan akhir)

17. Guru membimbing siswa dalam menyiapkan

laporan akhir

5 Tahap 5 (Mempresentasikan laporan akhir)

18. Guru membuat jadwal presentasi kelompok dan

membimbing siswa dalam melakukan presentasi.

19. Guru memfasilitasi kelompok lain yang ingin

menanggapi atau memberi masukan terhadap

presentasi kelompok.

6 Tahap 6 (Evaluasi)

20. Guru bersama siswa melakukan evaluasi terhadap

kegiatan pembelajaran yang sudah dilakukan.

21. Guru bersama siswa melakukan refleksi

23

berdasarkan pengalaman yang sudah didapatkan.

IV Kegiatan Penutup

1. Guru bersama siswa membuat rangkuman atau

kesimpulan pelajaran

2. Guru memberikan tindak lanjut berupa soal

evaluasi atau pemberian tugas.

3. Guru menyampaikan rencana pembelajaran

berikutnya.

Tabel 4

Kisi-Kisi Lembar Observasi Siswa

No. Aspek yang diamati Ya Tidak

I Pra Pembelajaran

1. Siswa menyiapkan perlengkapan pembelajaran

2. Siswa menempati tempat duduknya masing-

masing

II Kegiatan Pendahuluan

3. Siswa menjawab salam

4. Siswa berdoa bersama guru

5. Siswa diperikasa kehadirannya oleh guru

6. Siswa diperiksa kesiapan belajarnya oleh guru

7. Siswa diberi motivasi belajar oleh guru

8. Siswa menjawab apersepsi dari guru

9. Siswa disampaikan tentang kegiatan dan tujuan

Pembelajaran

III Kegiatan Inti Pembelajaran

24

A Langkah-langkah Group Investigation

1 Tahap 1 (Mengidentifikasi topik dan

mengatur murid dalam kelompok)

10. Siswa mendapat gambaran umum tentang

materi/topik yang akan dipelajari.

11. Siswa menyampaikan pertanyaan-pertanyaan

tentang subtopik yang akan dipelajari

12. Siswa bersama guru menyeleksi dan

menentukan sub topik untuk investigasi.

13. Siswa dijelaskan langkah-langkah pembelajarn

group investigation.

14. Siswa dibagi dalam kelompok berdasarkan

minat terhadap sub topik yang telah disepakati

2 Tahap 2 (Merencanakan tugas yang akan

dipelajari)

15. Siswa menyusun rencana sebelum melakukan

penyelidikan (apa saja yang akan diteliti,

bagaimana cara meneliti, sumber-sumber yang

akan digunakan dalam penelitian dan pembagian

tugas kelompok) dengan bimbingan guru

3 Tahap 3 (Melaksanakan investigasi)

16. Siswa melakukan penyelidikan terhadap sub

topik yang dipilh dengan menggunakan berbagai

sumber yang ada termasuk media realia yang

telah disediakan guru dengan bimbingan guru

4 Tahap 4 (Menyiapkan laporan akhir)

17. Siswa mengumpulkan informasi dan saling

bertukar informasi dengan anggota kelompok

serta mensintesis temuannya dalam laporan

25

akhir

5 Tahap 5 (Mempresentasikan laporan akhir)

18. Kelompok secara bergantian berdasarkan jadwal

yang sudah ditentukan guru dan

mempresentasikan laporan akhir dengan

bimbingan guru

19. Kelompok lain difasilitasi oleh guru jika ingin

menanggapi atau memberi masukan terhadap

presentasi kelompok

6 Tahap 6 (Evaluasi)

20. Siswa bersama guru melakukan evaluasi

terhadap kegiatan pembelajaran yang sudah

dilakukan

21. Siswa bersama guru melakukan refleksi

berdasarkan pengalaman yang sudah didapatkan

IV Kegiatan Penutup

1. Siswa bersama guru membuat rangkuman atau

kesimpulan pelajaran

2. Siswa diberikan tindak lanjut berupa soal

evaluasi atau pemberian tugas

3. Siswa disampaikan rencana pembelajaran

berikutnya

3.5.5 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Tes

3.5.5.1 Validitas

Dalam penelitian ini, sebelum soal-soal evaluasi diberikan kepada siswa

perlu diuji terlebih dahulu, agar diperoleh butir soal yang valid. Menurut Arikunto

(2010:211), validitas merupakan suatu ukuran tingkat kevalidan suatu instrumen.

Instrumen dapat dikatakan valid dalam arti instrumen tersebut dapat digunakan

sebagai alat ukur untuk apa yang akan kita ukur. Tingkat validitas suatu instrumen

26

dapat diketahui dengan cara mengkorelasikan setiap skor pada butir soal dengan

total skor setelah dikurangi skor butirnya sendiri (corrected item to total

correlation).

Kemudian cara menganalisis validitas dan reliabilitas menurut Widiyoko

(2012:155) analisis menggunakan program SPSS versi 16.0. Selanjutnya dalam

melakukan pengujian taraf signifikansi 0,05, kriteria pengujian adalah sebagai

berikut :

a. Jika r hitung ≥ r tabel dengan signifikansi 0,05 dengan jumlah data

(N) 20 -2 maka didapat r tabel sebesar 0,444 maka instrumen serta

item-item pernyataan terhadap skor total dapat dinyatakan valid.

b. Jika r hitung ≤ r tabel dengan signifikansi 0,05 dengan jumlah data

(N) 20-2 maka didapat r tabel sebesar 0,444 maka instrumen serta

item-item pernyataan terhadap skor total dapat dinyatakan tidak valid.

Uji validitas dalam penelitian ini dilaksanakan dengan jumlah responden

20 siswa di SD Negeri Barukan 02 Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang

dan terdapat 40 soal uraian singkat. Uji validitas dilakukan dengan bantuan

program SPSS 16.0.

Tabel 5

Uji Validitas Tes Siklus I

Item-Total Statistics

Scale Mean if Item

Deleted

Scale Variance if

Item Deleted

Corrected Item-

Total Correlation

Cronbach's Alpha

if Item Deleted

VAR00001 103.55 622.787 .041 .725

VAR00002 103.35 617.924 .169 .722

VAR00003 103.25 618.513 .143 .723

VAR00004 103.05 622.787 .024 .725

VAR00005 103.20 614.274 .232 .721

VAR00006 103.00 597.895 .771 .712

VAR00007 103.35 610.450 .294 .719

VAR00008 103.10 602.726 .514 .715

VAR00009 102.80 611.116 .589 .719

VAR00010 103.40 617.726 .161 .722

27

VAR00011 103.40 611.937 .267 .720

VAR00012 103.05 614.155 .230 .721

VAR00013 103.70 601.484 .479 .715

VAR00014 103.00 615.579 .195 .722

VAR00015 103.70 622.958 .012 .725

VAR00016 103.50 610.053 .285 .719

VAR00017 103.15 613.292 .253 .720

VAR00018 103.15 603.608 .542 .715

VAR00019 103.20 603.537 .551 .715

VAR00020 103.65 622.345 .024 .725

VAR00021 103.85 606.555 .534 .717

VAR00022 103.45 616.682 .162 .722

VAR00023 102.95 609.734 .480 .718

VAR00024 103.25 617.250 .146 .723

VAR00025 103.20 614.800 .218 .721

VAR00026 103.50 613.421 .229 .721

VAR00027 103.15 618.450 .140 .723

VAR00028 103.20 601.432 .556 .714

VAR00029 102.80 607.116 .532 .717

VAR00030 103.40 597.726 .651 .713

VAR00031 103.10 603.674 .596 .715

VAR00032 103.45 616.261 .189 .722

VAR00033 103.00 595.579 .695 .711

VAR00034 103.15 600.871 .687 .714

VAR00035 103.05 608.261 .457 .718

VAR00036 103.00 592.421 .775 .710

VAR00037 103.10 603.884 .485 .716

VAR00038 103.10 598.095 .689 .713

VAR00039 103.20 602.274 .535 .715

VAR00040 103.35 595.924 .679 .712

TOTAL 52.20 153.747 .999 .862

28

Tabel 6

Hasil Uji Validitas Tes Siklus I

No Kriteria Nomor Soal

1. Valid 6, 8, 9, 13, 18, 19, 21, 23, 28, 29, 30, 31, 33, 34, 35, 36, 37,

38, 39, 40.

2. Tidak Valid 1, 2, 3, 4, 5, 7, 10, 11, 12, 14, 15, 16, 17, 20, 22, 24, 25, 26,

27, 32,

Berdasarkan tabel di atas, soal yang valid berjumlah 20 soal dan yang

tidak valid berjumlah 20 soal, dari 40 soal yang telah di ujikan. Soal yang valid

sudah dapat dikategorikan mampu mewakili indikator dan akan digunakan dalam

tes evaluasi soal siklus I serta soal yang tidak valid akan dihapus.

Tabel 7

Hasil Uji Validitas Tes Siklus II

No Kriteria Nomor Soal

1. Valid 6, 9, 18, 19, 21, 23, 26, 28, 29, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36,

37, 38, 39, 40.

2. Tidak Valid 1, 2, 3, 4, 5, 7, 8, 10, 11, 12, 13, 14, 15, 16, 17, 20, 22, 24,

25, 27.

Berdasarkan tabel di atas, soal yang valid berjumlah 20 soal dan yang

tidak valid berjumlah 20 soal, dari 40 soal yang telah di ujikan. Soal yang valid

sudah dapat dikategorikan mampu mewakili indikator dan akan digunakan dalam

tes evaluasi soal siklus II serta soal yang tidak valid akan dihapus.

3.5.5.2 Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan sebagai alat ukur untuk mengetahui konsistensi

terhadap suatu objek. Reliabilitas sering disebut sebagai kepercayaan,keterandalan

dan konsistensi. Menurut Priyanto (2010:97) uji reliabilitas ini digunakan untuk

29

menguji konsistensi alat ukur, mengidentifikasi butir-butir soal yang bermasalah

dan harus direvisi atau dihilangkan.

Tabel 8

Hasil Uji Reliabilitas

Tes Siklus I

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.724 41

Tabel 9

Hasil Uji Reliabilitas

Tes Siklus II

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.726 41

Berdasarkan tabel diatas dapat dibuktikan bahwa tingkat reliabilitas

menunjukkan pada suatu pengertian jika dalam instrumen dapat dipercaya dan

mampu digunakan sebagai alat pengumpilan data. Untuk menguji tingkat

reliabilitas instrumen akan dilakukan analisis faktorial dengan konstruk satu

faktor untuk setiap perangkat dengan merujuk pada teori koefisien reliabilitas

alpha dari cronbach`s. Kriteria untuk pengumpulan reliabilitas instrumen

digunakan pedoman yang dikemukakan oleh George dan Mallery sebagai berikut :

α ≤ 0,7 : Tidak dapat diterima

0,7< α ≤ 0,8 : Dapat diterima

0,8< α ≤ 0,9 : Reabilitas bagus

α> 0,9 : Reabilitas memuaskan

3.6 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian ini, teknik analisis data menggunakan teknik analisis

deskriptif kualitas berdasarkan pada hasil observasi terhadap aktivitas guru dan

siswa dalam pembelajaran serta analisis deskriptif kuantitatif terhadap hasil

belajar IPA berdasarkan nilai tes pada kondisi awal dan hasil belajar IPA

berdasarkan nilai tes pada siklus I dan siklus II.

30

3.6.1 Data Kuantitatif

Data kuantitatif merupakan hasil belajar peserta didik. Langkah pertama

yang dilakukan peneliti dalam pengolahan hasil belajar peserta didik adalah

penskoran dari data mentah berdasarkan hasil belajar peserta didik.

3.6.2 Data Kualitatif

Data kualitatif merupakan data dari hasil observasi terhadap aktivitas guru

dan siswa selama proses pembelajaran berlangsung.