12
20 BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan. B. JENIS PENELITIAN Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif, yang bertujuan untuk menguji hubungan antara sanksi pajak, pelayanan fiskus, pengetahuan perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak. C. POPULASI DAN SAMPEL Populasi penelitian ini adalah wajib pajak yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan. Sampel penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi. Sampel penelitian ini menggunakan metode aksidental sampling. Metode aksidental sampling adalah metode pengambilan sampel secara kebetulan dan cocok sebagai sumber data, dengan kriteria : 1. Wajib Pajak Orang Pribadi 2. Wajib Pajak dengan pendidikan minimal SMA/sederajat. Dalam menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin sebagai berikut: n = N 1+Ne 2

BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN B. JENIS PENELITIAN C. POPULASI DAN SAMPELeprints.umm.ac.id/38449/4/BAB III(1).pdf · 2018-10-25 · C. POPULASI DAN SAMPEL Populasi

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN B. JENIS PENELITIAN C. POPULASI DAN SAMPELeprints.umm.ac.id/38449/4/BAB III(1).pdf · 2018-10-25 · C. POPULASI DAN SAMPEL Populasi

20

BAB III

METODE PENELITIAN

A. LOKASI PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Malang

Selatan.

B. JENIS PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian Asosiatif, yang bertujuan untuk

menguji hubungan antara sanksi pajak, pelayanan fiskus, pengetahuan perpajakan

terhadap kepatuhan wajib pajak.

C. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi penelitian ini adalah wajib pajak yang terdaftar di Kantor

Pelayanan Pajak Pratama Malang Selatan. Sampel penelitian ini adalah wajib

pajak orang pribadi. Sampel penelitian ini menggunakan metode aksidental

sampling. Metode aksidental sampling adalah metode pengambilan sampel secara

kebetulan dan cocok sebagai sumber data, dengan kriteria :

1. Wajib Pajak Orang Pribadi

2. Wajib Pajak dengan pendidikan minimal SMA/sederajat.

Dalam menentukan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan

rumus Slovin sebagai berikut:

n = N

1+Ne2

Page 2: BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN B. JENIS PENELITIAN C. POPULASI DAN SAMPELeprints.umm.ac.id/38449/4/BAB III(1).pdf · 2018-10-25 · C. POPULASI DAN SAMPEL Populasi

21

n = ukuran sampel

N = Ukuran Populasi

e = persen kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan

sampel yang dapat ditolerir (10%)

Karena populasinya sebesar 102.219 Wajib Pajak maka :

n = N

1+Ne2

n = 102.219

1+102.219(0,1)2

n = 99,902266 (dibulatkan menjadi 100)

Jadi, besarnya sampel pada penelitian ini dibulatkan menjadi 100 sampel

atau reponden.

D. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL

1. Definisi Operasional Variabel

a. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kepatuhan wajib pajak.

Kepatuhan wajib pajak dapat di definisikan sebagai suatu keadaan dimana wajib

pajak memenuhi semua kewajiban perpajakan dan melaksanakan hak

perpajakannya, maka konteks kepatuhan wajib pajak dalam penelitian ini

mengandung arti bahwa wajib pajak berusaha untuk mematuhi peraturan hukum

perpajakan yang berlaku, baik memenuhi kewajiban maupun melaksanakan hak

perpajakannya. Berikut ini adalah indikator kepatuhan wajib pajak yang mengacu

pada penelitian Sari (2017) :

Page 3: BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN B. JENIS PENELITIAN C. POPULASI DAN SAMPELeprints.umm.ac.id/38449/4/BAB III(1).pdf · 2018-10-25 · C. POPULASI DAN SAMPEL Populasi

22

Tabel 3.1 Indikator Kepatuhan Wajib Pajak

Variabel Indikator Skala

Kepatuhan Wajib Pajak

1. Wajib Pajak Berusaha memahami

UU Perpajakan

Likert

2. Wajib Pajak Memahami Pengisian

SPT dengan benar

3. Wajib Pajak Membayar pajak

sesuai dengan nominal yg

sebenarnya

4. Wajib Pajak Membayar pajak tepat

waktu

5. Wajib Melaporkan SPT tepat

waktu

b. Variabel Independen

1. Sanksi Pajak

Sanksi adalah suatu tindakan berupa hukuman yang diberikan kepada

orang yang melanggar peraturan. Peraturan atau undang-undang merupakan

rambu-rambu bagi seseorang untuk melakukan sesuatu mengenai apa yang harus

dilakukan dan apa yang seharusnya tidak dilakukan(Ngadiman & Huslin, 2015).

Dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2007 Tentang Ketentuan Umum Dan

Tata Cara Perpajakan disebutkan bahwa ada dua macam sanksi, yaitu:

A. Sanksi Administrasi yang terdiri dari:

(1) Sanksi Administrasi berupa denda.

Page 4: BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN B. JENIS PENELITIAN C. POPULASI DAN SAMPELeprints.umm.ac.id/38449/4/BAB III(1).pdf · 2018-10-25 · C. POPULASI DAN SAMPEL Populasi

23

(2) Sanksi Administrasi berupa bunga

B. Sanksi Pidana:

(1) Pidana Kurungan

(2) Pidana Penjara

Berikut ini adalah indikator sanksi pajak yang mengacu pada penelitian

Ngadiman & Huslin (2015) :

Tabel 3.2 Indikator Sanksi Pajak

Variabel Indikator Skala

Sanksi Pajak

1. Sanksi pajak diperlukan agar

tercipta kedisiplinan Wajib Pajak

Likert

2. Pengenaan Sanksi Secara Tegas

kepada wajib pajak yang

melakukan pelanggaran

3. Sanksi Pajak sesuai dengan tingkat

pelanggaran.

4. Sanksi Pajak didasarkan sesuai

ketentuan Perpajakan yang berlaku

5. Sanksi Pajak dikenakan terhadap

wajib pajak yang melanggar

6. Pengenaan Sanksi Pajak dapat

menumbuhkan efek jera kepada

wajib pajak yang tidak patuh

2. Pelayanan Fiskus

Kualitas layanan yang dapat memberikan kepuasan kepada pelanggan dan

tetap dalam batas memenuhi standar pelayanan yang dapat dipertanggung

jawabkan serta harus dilakukan secara terus-menerus. Pelayanan perpajakan

dibentuk oleh dimensi kualitas Sumber Daya Manusia(SDM), Ketentuan

Perpajakan, dan sistem informasi perpajakan. Standar kualitas pelayanan prima

Page 5: BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN B. JENIS PENELITIAN C. POPULASI DAN SAMPELeprints.umm.ac.id/38449/4/BAB III(1).pdf · 2018-10-25 · C. POPULASI DAN SAMPEL Populasi

24

kepada wajib pajak akan terpenuhi bilamana SDM melakukan tugasnya secara

professional, disiplin, dan transparan (Hardiningsih, 2011)

Berikut ini adalah indikator pelayanan fiskus yang mengacu pada

penelitian Sari (2017) :

Tabel 3.3 Indikator Pelayanan Fiskus

Variabel Indikator Skala

Pelayanan Fiskus

1. Pegawai Pajak(fiskus)

memberikan pelayanan dengan

baik

Likert

2. Penyuluhan yang dilakukan fiskus

dapat meningkatkan pemahaman

hak dan kewajiban wajib pajak

3. Fiskus senantiasa memperhatikan

keluhan wajib pajak

4. Wajib Pajak mendapatkan

kemudahan pelayanan

menyampaikan SPT

5. Wajib pajak mendapatkan

kemudahan membayar pajak

3. Pengetahuan Perpajakan

Pengetahuan pajak adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seorang

wajib pajak atau kelompok wajib pajak dalam usaha mendewasakan manusia

melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Pengetahuan akan peraturan perpajakan

masyarakat melalui pendidikan formal maupun non formal akan berdampak

positif terhadap kesadaran wajib pajak untuk membayar pajak(Hardiningsih,

2011).

Page 6: BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN B. JENIS PENELITIAN C. POPULASI DAN SAMPELeprints.umm.ac.id/38449/4/BAB III(1).pdf · 2018-10-25 · C. POPULASI DAN SAMPEL Populasi

25

Berikut ini adalah indikator pengetahuan pajak yang mengacu pada

penelitian Sari (2017) :

Tabel 3.4 Indikator Pengetahuan Pajak

Variabel Indikator Skala

Pengetahuan Perpajakan

1. Wajib Pajak Memahami ketentuan

perpajakan

Likert

2. Wajib Pajak memahami batas

waktu pelaporan pajak

3. Wajib Pajak memahami NPWP

sebagai identitas Wajib Pajak

4. Wajib Pajak mengetahui pajak

sebagai sumber penerimaan negara

terbesar

5. Pajak yang disetor digunakan

untuk pembiayaan negara

6. Wajib Pajak paham menghitung,

memperhitungkan, melapor, dan

menyetorkan sendiri kewajiban

pajaknya.

2. Pengukuran Variabel

a. Variabel Dependen

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Kepatuhan Wajib Pajak dalam

memenuhi Kewajiban Perpajakan Pada KPP Pratama Malang Selatan. Variabel ini

di ukur menggunakan skala Likert 1-5.

Tabel 3.5 Pengukuran Variabel Dependen

Kepatuhan Wajib Pajak Nilai

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Netral 3

Setuju 4

Sangat Setuju 5

Page 7: BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN B. JENIS PENELITIAN C. POPULASI DAN SAMPELeprints.umm.ac.id/38449/4/BAB III(1).pdf · 2018-10-25 · C. POPULASI DAN SAMPEL Populasi

26

b. Variabel Independen

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah Sanksi Pajak, Pelayanan

Fiskus, Pengetahuan Pajak Pada KPP Pratama Malang Selatan. Variabel ini di

ukur menggunakan skala Likert 1-5.

Tabel 3.6 Pengukuran Variabel Independen

Sanksi Pajak, Pelayanan

Fiskus, Pengetahuan Pajak

Nilai

Sangat Tidak Setuju 1

Tidak Setuju 2

Netral 3

Setuju 4

Sangat Setuju 5

E. JENIS DAN SUMBER DATA

Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan data Primer yang

merupakan data penelitian yang diambil secara langsung melalui kuisioner. Data

penelitian menggunakan kuisioner yang telah disebarkan kepada wajib pajak

orang pribadi.

F. TEKNIK PEROLEHAN DATA

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode kuisioner yang disebarkan kepada Wajib Pajak yang melapor pada KPP

setempat.

Page 8: BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN B. JENIS PENELITIAN C. POPULASI DAN SAMPELeprints.umm.ac.id/38449/4/BAB III(1).pdf · 2018-10-25 · C. POPULASI DAN SAMPEL Populasi

27

G. TEKNIK/TAHAPAN ANALISIS DATA

Data di analisis dengan cara menggunakan perhitungan 5 poin skala

Likert, 1 untuk STS hingga 5 untuk SS dalam kuesioner yang diisi setiap

responden, kemudian dihitung dan diolah dengan menggunakan program

Software Statistical Product and Service Solution (SPSS) untuk menghasilkan

perhitungan yang menunjukan pengaruh variabel independen terhadap variabel

dependen. Adapun metode-metode yang digunakan dalam mengolah data adalah

uji statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis.

(Ghozali, 2013)

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

a. Uji Validitas

Uji validitas kuesioner dilakukan dengan tujuan mengetahui sah atau valid

tidaknya kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Kuesioner

dapat dikatakan valid jika r hitung lebih besar dari r tabel dan bernilai positif

(Ghozali, 2013).

𝑟𝑥𝑦 =𝑛 𝛴 𝑋𝑖 𝑌𝑖 − (𝛴 𝑋𝑖)(𝛴 𝑌𝑖)

√⦋𝛴𝑋𝑖2 − (Σ𝑋𝑖)2] ⦋𝑛𝛴𝑌𝑖

2 − (Σ𝑌𝑖)2]

Keterangan:

Page 9: BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN B. JENIS PENELITIAN C. POPULASI DAN SAMPELeprints.umm.ac.id/38449/4/BAB III(1).pdf · 2018-10-25 · C. POPULASI DAN SAMPEL Populasi

28

r : korelasi moment product X dan Y

y : banyaknya populasi/sampel

X : nilai variabel X

Y : nilai variabel Y

b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas kuesioner bertujuan untuk mengetahui konsistensi derajat

ketergantungan daan stabilitas dari alat ukur. Satu konstruk atau variabel pada

kuesioner dapat dikatakan reliabel apabila memiliki nilai Cronbach Alpha> 0,70

(Ghozali, 2013).

𝛼 = (𝑘

𝑘 − 1) (1 −

𝛴𝜎𝑖2

𝜎𝑖2

)

Keterangan:

α : reliabilitas alat ukur

k : jumlah item 1 pertanyaan

𝛴𝜎𝑖2 : jumlah varians masing-masing item

𝜎𝑖2 : varians total

2. Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif menggambarkan karakteristik umum dari sampel yang

digunakan dalam penelitian ini dengan lebih rinci sehingga dapat diketahui nlai

minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata, dan standar deviasi dari masing-masing

Page 10: BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN B. JENIS PENELITIAN C. POPULASI DAN SAMPELeprints.umm.ac.id/38449/4/BAB III(1).pdf · 2018-10-25 · C. POPULASI DAN SAMPEL Populasi

29

variable yaitu sanksi pajak, pelayanan fiskus dan pengetahuan perpajakan dan

kepatuhan wajib pajak.

Rs =𝑛 (𝑚 −1)

𝑚

Keterangan :

n : Jumlah sampel

m : Alternatif item

Rs : Rating Scale (Skala Penilaian)

3. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik dilakukan untuk mengetahui kondisi data yang ada

supaya dapat menentukan model analisis yang tepat. Uji asumsi klasik dalam

penelitian ini terdiri dari uji normalitas, uji heteroskedastisitas, dan uji

multikolinieritas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas data dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah suatu

data terdistribusi secara normal atau tidak. Uji normalitas data dilakukan dengan

One sample Kolmogrov-smirnov Test, dengan syarat apabila nilai signifikan lebih

besar dari 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal dan Normal P-Plot

dengan syarat garis (titik-titik) mengikuti garis normal.

Page 11: BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN B. JENIS PENELITIAN C. POPULASI DAN SAMPELeprints.umm.ac.id/38449/4/BAB III(1).pdf · 2018-10-25 · C. POPULASI DAN SAMPEL Populasi

30

b. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas dilakukan bertujuan menguji apakah dalam model

regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Dalam model regresi yang

baik adalah tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Untuk melihat ada

tidaknya multikolinieritas nilai tolerance dan nilai VIF. Jika nilai tolerance> 0,1

dan nilai VIF < 10 maka tidak terjadi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas dilakukan bertujuan menguji apakah dalam model

regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke

pengamatan lain. Uji heteroskedastisitas yang baik adalah tidak terjadi

heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji

Glejser. Apabila nilai signifikan pada residual > 0,05 maka terjadi

heteroskedastisitas.

4. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi bertujuan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh

signifikan antara satu atau lebih variabel independen (bebas) terhadap variabel

dependen (terikat) baik secara parsial maupun simultan(Siregar, 2013). Penelitian

ini menggunakan regresi linier berganda karena menggunakan lebih dari dua

variabel independen.

Persamaan regresi linier berganda, sebagai berikut:

Page 12: BAB III METODE PENELITIAN A. LOKASI PENELITIAN B. JENIS PENELITIAN C. POPULASI DAN SAMPELeprints.umm.ac.id/38449/4/BAB III(1).pdf · 2018-10-25 · C. POPULASI DAN SAMPEL Populasi

31

𝑌 = 𝑎 + 𝑏1𝑋1 + 𝑏2𝑋2 + 𝑏3𝑋3 + 𝑒

Keterangan:

Y : Variabel terikat

𝑋1 : Variabel bebas pertama

𝑋2 : Variabel bebas kedua

𝑋3 : Variabel ketiga

𝑎 𝑑𝑎𝑛 𝑏1, 𝑏2, serta 𝑏3 : Konstanta

e : eror

a. Uji Koefisien Determinasi

Uji koefisien determinasi dilakukan untuk mengukur seberapa jauh

kemampuan variabel independen yaitu sanksi pajak, pelayanan fiskus dan

pengetahuan perpajakan dapat mempengaruhi variabel dependen yaitu kepatuhan

wajib pajak. Nilai koefisien determinasi terletak antara 0 dan 1. Semakin nilai

koefisien mendekati 1 maka semakin baik hasil regresi tersebut.