24
59 Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai pedoman dalam melakukan proses penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat berjalan dengan baik. Desain penelitian harus dapat menerjemahkan model-model ilmiah ke dalam operasional penelitian secara praktik (Noor, 2011, hlm. 107). Hal ini berarti sebuah proses penelitian harus diawali dengan perancangan penelitian sebagai landasan agar praktik penelitian Dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini berfokus pada kerja sama orang tua dan guru dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak usai TK B (5-6 tahun). Pendekataan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Alasan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif karena data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan lebih banyak mengenai perbuatan dan ungkapan kata-kata dari responden yang sedapat mungkin bersifat ilmiah. Sebagaimana Moleong (2007, hlm 6) menyatakan “pendekatan kualitatif adalah pendekatan penelitian untuk memahami fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dengan cara deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada konteks yang alamiah. Penelitian ini bertujuan untuk mengamati aktivitas kerja sama yang dilakukan guru dan orang tua dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak. Maka metode yang digunakan adalah studi kasus karena agar proses dan aktivitas penelitian dapat dieksplor secara lebih mendalam dan dapat lebih detail menyajikan permasalahan penelitian. Menurut Yin (2008, hlm. 1) bahwa penggunaan studi kasus disesuaikan dengan bentuk pertanyaan berupa “bagaimana atau “mengapa” dan diarahkan serangkaian peristiwa kontemporer, dimana penelitinya hanya memiliki peluang yang kecil atau tak mempunyai peluang sama sekali untuk melakukan kontrol terhadap peristiwa tersebut. Craswell (2014, hlm. 20) menyatakan studi kasus bagian dari strategi penelitian kualitatif, dimana peneliti mengekplorasi secara cermat suatu program, kondisi, kegiatan, proses individu atau kelompok berkaitan budaya ataupun potret kehidupan. Karakteristik Studi Kasus ini dibatasi oleh waktu dan kegiatan, dan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

  • Upload
    others

  • View
    0

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

59

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rancangan penelitian yang digunakan sebagai

pedoman dalam melakukan proses penelitian agar penelitian yang dilakukan dapat

berjalan dengan baik. Desain penelitian harus dapat menerjemahkan model-model

ilmiah ke dalam operasional penelitian secara praktik (Noor, 2011, hlm. 107). Hal

ini berarti sebuah proses penelitian harus diawali dengan perancangan penelitian

sebagai landasan agar praktik penelitian Dapat berjalan dengan baik. Penelitian ini

berfokus pada kerja sama orang tua dan guru dalam menanamkan nilai-nilai

keagamaan pada anak usai TK B (5-6 tahun). Pendekataan dalam penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif. Alasan peneliti menggunakan pendekatan

kualitatif karena data yang diperoleh dari penelitian yang dilakukan lebih banyak

mengenai perbuatan dan ungkapan kata-kata dari responden yang sedapat

mungkin bersifat ilmiah. Sebagaimana Moleong (2007, hlm 6) menyatakan

“pendekatan kualitatif adalah pendekatan penelitian untuk memahami fenomena

tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian secara holistik dengan cara

deskriptif dalam bentuk kata-kata dan bahasa pada konteks yang alamiah”.

Penelitian ini bertujuan untuk mengamati aktivitas kerja sama yang

dilakukan guru dan orang tua dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan pada

anak. Maka metode yang digunakan adalah studi kasus karena agar proses dan

aktivitas penelitian dapat dieksplor secara lebih mendalam dan dapat lebih detail

menyajikan permasalahan penelitian. Menurut Yin (2008, hlm. 1) bahwa

penggunaan studi kasus disesuaikan dengan bentuk pertanyaan berupa

“bagaimana atau “mengapa” dan diarahkan serangkaian peristiwa kontemporer,

dimana penelitinya hanya memiliki peluang yang kecil atau tak mempunyai

peluang sama sekali untuk melakukan kontrol terhadap peristiwa tersebut.

Craswell (2014, hlm. 20) menyatakan studi kasus bagian dari strategi penelitian

kualitatif, dimana peneliti mengekplorasi secara cermat suatu program, kondisi,

kegiatan, proses individu atau kelompok berkaitan budaya ataupun potret

kehidupan. Karakteristik Studi Kasus ini dibatasi oleh waktu dan kegiatan, dan

Page 2: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

60

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

peneliti mengumpulkan informasi sangat rinci menggunakan suatu prosedur

pengumpulan data selama periode waktu yang berkelanjutan.

Berdasarkan penjelasan maka studi kasus merupakan penelitian dimana

peneliti mengeksplor suatu kejadian dalam suatu waktu dan kegiatan (program,

event, proses, institusi atau kelompok sosial) dengan strategi kualitatif serta

mengumpulkan informasi secara detail dan terinci secara mendalam dengan

menggunakan suatu prosedur pengumpulan data selama periode waktu tertentu.

Langkah-langkah pelaksanaan yang dilaksanakan oleh peneliti dalam studi

kasus ini sebagai berikut.

1. Perencanaan

Peneliti dalam tahap ini membuat perencanaan untuk meneliti adanya kerja

sama orang tua dan guru dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak

usia dini di PAUD Khoiru Ummah, dengan cara mengumpulkan kajian teori

yang dapat dijadikan acuan dalam penelitian, lalu mengadakan observasi

pendahuluan untuk mengetahui kerja sama yang terlihat di PAUD Khoiru

Ummah. Dalam tahap perencanaan ini peneliti meminta izin penelitian

terlebih dahulu.

2. Pelaksanaan

Dalam pelaksanaan penelitian ini peneliti melihat kerja sama orang tua dan

guru dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak PAUD Khoiru

Ummah dan memprediksi kemungkinan kegiatan kerja sama orang tua dan

guru, selain itu mencatat semua perubahan dan perkembangan yang terjadi

dalam penanaman nilai-nilai keagamaan pada anak.

3. Pengumpulan data

Terdapat beberapa teknik dalam pengumpulan data yaitu dengan cara

observasi, wawancara, dan analisis dokumentasi. Peneliti sebagai instrumen

penelitian, sehingga dapat menyesuaikan cara pengumpulan data dengan

lingkungan penelitian, serta dapat mengumpulkan data yang berbeda secara

bersamaan.

4. Analisis Data

Peneliti merangkum, mengelompokkan, dan menghubungkan data-data yang

terkumpul serta mengolahnya.

Page 3: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

61

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Hasil Penelitian

Laporan ditulis secara komunikatif, mendeskripsikan kerja sama orang tua

dan guru serta perilaku nilai keagamaan yang muncul pada anak, sehingga

memudahkan pembaca untuk memahami bentuk kerja sama orang tua dan

guru serta nilai-nilai keagamaan yang tertanam pada anak PAUD Khoiru

Ummah.

B. Partisipan dan Tempat Penelitian

Tempat penelitian berlangsung di PAUD Khoiru Ummah, yang beralamat di

Jl. Raden Kan’an RT 005/RW 004 Bogor Utara Kota Bogor. Pertimbangan

peneliti memilih PAUD Khoiru Ummah sebagai lokasi penelitian dikarenakan

komponen disekolah ini yakni anak, guru dan orang tua siswa yang bersedia

menjadi subjek penelitian pada penelitian ini.

Adapun Sekolah ini yakni PAUD Khoiru Ummah dipilih karena

karakteristik sekolah ini yang sesuai dengan permasalahan dalam penelitian

dimana PAUD Khoiru Ummah selalu melibatkan orang tua dalam setiap kegiatan

pembelajarannya, begitu juga saat di rumah orang tua memberikan informasi yang

sama dari gurunya kepada anaknya.

Partisipan dalam penelitian ini adalah 10 anak didik, 3 orang guru sebagai

pendidik di PAUD Khoiru Ummah dan 10 wali murid atau orang tua siswa untuk

di wawancara.

C. Prosedur Penelitian

Pada penelitian kualitatif, instrumen penelitian adalah peneliti sendiri, tugas

yang dilakukan adalah menghimpun data, menganalisa dan melaporkan hasil

penelitian. Kerja sama orang tua dan guru dalam menanamkan nilai-nilai

keagaman pada anak PAUD Khoiru Ummah menjadi fokus dalam penelitian ini

dengan didukung oleh data hasil observasi, wawancara, foto, rekaman video,

dokumen-dokumen yang mendukung dalam penelitian ini. Langkah-langkah

penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah, sebagai berikut.

1) Pralapangan atau sebelum penelitian.

2) Pelaksanaan studi atau pelaksanaan penelitian.

3) Menganalisis data.

Page 4: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

62

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

4) Pelaporan hasil penelitian.

Langkah-langkah penelitian diambil dari teori yang dikemukakan oleh

Moleong (2007). Alur langkah penelitian digambarkan sebagai berikut.

Gambar 3.1

Langkah-langkah Penelitan

Sumber Gambar : Moleong (2007)

D. Definisi Istilah

Variabel-variabel utama dan istilah-istilah yang belum populer yang

dicakup di dalam penelitian perlu didefinisikan dengan bahasa yang mudah

dipahami sehingga penulis mendeskripsikan makna istilah yang terdapat dalam

penelitian. Definisi istilah dapat memberikan pemahaman yang jelas agar

penelitian ini dapat lebih mudah di cerna oleh pembaca. Istilah-istilah yang perlu

dijelaskan dalam penelitian ini adalah:

1. Kerja sama adalah pekerjaan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih

dengan melakukan interaksi antar individu yang melakukan kerja sama

sehingga tercapai tujuan yang dinamis, ada tiga unsur yang terkandung dalam

PRA PENELITIAN

Studi Kepustakaan

Observasi Pendahuluan

Perizinan

PELAKSANAAN PENELITIAN

Observasi

Wawancara

Studi dokumentasi

Foto dan Video

ANALISIS DATA

Pemberian tanda atau kode

Triangulasi

Analisis Data Secara Kualitatif

PELAPORAN HASIL

PENELITIAN

Penulisan dan Pelaporan

Page 5: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

63

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kerja sama yaitu orang yang melakukan kerja sama, adanya interaksi, serta

adanya tujuan yang sama (Pamudji, hlm. 2015). Maka kerja sama bisa

didefinisikan sebagai interaksi dua individu atau lebih yang melakukan

pekerjaan dengan maksud tercapai tujuan yang dinamis. B e n t u k

k e r j a s a m a a n t a r a o r a n g t u a d e n g a n

p i h a k s e k o l a h s e l a k u p e n g e l o l a

p e n d i d i k a n f o r m a l o l e h E p s t e i n , d k k

( 2 0 0 2 ) d i b a g i m e n j a d i e n a m t i p e

m e l i p u t i parenting education , k o m u n i k a s i ,

volunteer , k e t e r l i b a t a n o r a n g t u a p a d a

p e m b e l a j a r a n a n a k d i r u m a h ,

p e n g a m b i l a n k e p u t u s a n , d a n

k o l a b o r a s i d e n g a n k e l o m p o k

m a s y a r a k a t .

2. Nilai keagamaan adalah salah satu dari macam-macam nilai yang mendasari

perbuatan seseorang atas dasar pertimbangan kepercayaan bahwa sesuatu itu

dipandang benar menurut ajaran agama. Nilai keagamaan adalah nilai yang

paling tinggi, karena manusia yang mengambil nilai keagamaan memandang

dirinya hanyalah bagian kecil dari suatu totalitas yang lebih besar. Tingkah

laku dasarnya adalah memuja (Spranger dalan Ali dan Asrori, 2010; Syarbini

dan Gunawan, 2014). Dasar penanaman nilai keagamaan pada agama Islam

berupa Al-Qur’an dan As-Sunnah. Nilai keagamaan berupa nilai keimanan-

ketauhidan, nilai ibadah dan nilai karakter mulia (akhlak karimah).

Berdasarkan penjelasan diatas dapat dinyatakan bahwa nilai keagamaan yang

dapat ditanamkan pada anak dalam 3 aspek namun sesuai dengan tingkat usia

anak.

E. Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian kerja sama orang tua dan guru

dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak menggunakan empat macam

teknik yaitu catatan lapangan untuk mencatat peristiwa penting yang berkaitan

penanaman nilai-nilai keagamaan pada anak yang ditemukan di lapangan serta

kejaidian kerja sama guru dan orang tua, observasi yang dilakukan pengamatan

Page 6: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

64

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara langsung terhadap proses pembelajaran anak di kelas dalam penanaman

nilai-nilai keagamaan, wawancara berupa respon dengan cara berdialog bersama

responden dalam hal ini guru dan orang tua murid, yang terakhir adalah studi

dokumentasi. Sejalan dengan yang diungkapkan Creswell (2014, hlm. 268-270)

mengungkapkan bahwa apabila kita akan memilih studi untuk suatu kasus, dapat

dipilih dari beberapa program studi atau sebuah program studi dengan

menggunakan berbagai sumber informasi yang meliputi: observasi, wawancara,

materi audio-visual, dokumentasi dan laporan. Berikut adalah penjelasan dari

teknik yang diambil.

1. Catatan lapangan

Teknik ini digunakan karena guna membantu peneliti untuk merekam secara

tertulis kejadian yang terjadi, terutama ketika pelaksanaan pembelajaran dalam

menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak serta peristiwa-peristiwa yang

adanya kerja sama antara orang tua dan guru.

2. Observasi

Menurut Wahyudin dan Agustin (2011, hlm. 59) pengamatan (obervasi)

adalah “suatu teknik yang dapat dilakukan untuk mendapatkan berbagai informasi

atau data tentang perkembangan dan permasalahan anak”. Observasi dilakukan

dengan cara mengamati selama pembelajaran berlangsung dengan melihat aspek

karakter yang muncul. Teknik ini dilakukan hanya dengan cara mengamati dan

tidak melakukan intervensi pada anak. Observasi cara menghimpun bahan-bahan

atau data yang dilakukan dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan secara

sistematis terhadap fenomena-fenomena yang sedang dijadikan sasaran

pengamatan. Teknik ini digunakan untuk mengamati dan mencatat kondisi saat

proses belajar mengajar dalam upaya penanaman agama anak, letak geografis,

keadaan guru, hubungan kerja sama orang tua dan guru, keadaan siswa dan

seluruh data-data lain yang diperlukan dalam penelitian ini. Observasi yang

dilakukan penulis terjun langsung untuk mengetahui gejala-gejala yang diselidiki.

Teknik observasi digunakan pada kegiatan proses pembelajaran dalam

menanamkan nilai-nilai keagamaan pada anak. Tujuan peneliti melakukan

observasi ini yaitu untuk memperoleh data yang nyata, lengkap, tajam, spesifik

Page 7: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

65

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

tentang hubungan orang tua dan guru dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan

pada anak.

3. Wawancara

Teknik Wawancara (interview) adalah pengumpulan data dengan

mengadakan tanya jawab sepihak yang dilakukan dengan sistematis dan

berlandaskan kepada tujuan pendidikan). Percakapan itu dilakukan dua pihak,

yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang

diwawancara memberikan jawaban atau pertanyaan itu (Creswell, 2014, hlm 268).

Wawancara ini ditujukkan kepada kepala sekolah, guru dan orang tua siswa

PAUD Khoiru Ummah untuk mendapatkan data implementasi kerja sama orang

tua dan guru dalam menamkan nilai-nilai keagamaan pada anak.

4. Dokumentasi

Teknik dokumentasi adalah pengumpulan data yang diperoleh dari

dokumen-dokumen yang ada dan mempunyai hubungan dengan tujuan

penelitian.Melakukan pengumpulan dokumen beupa dokumen publik seperti

makalah, atau dokumen privat seperti buku harian, surat (Creswell, 2014, hlm

269).

Peneliti juga menggunakan teknik pengumpulan data sekunder yakni data-

data yang telah diambil dari teori pustaka yang berhubungan dengan

permasalahan penelitian digunakan sebagai landasan teori dalam pembahasan

masalah.

F. Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2011, hlm. 148) Instrumen penelitian merupakan salah

satu hal penting yang dapat mempengaruhi kualitas penelitian. Instrumen

penelitian adalah suatu alat yang digunakan untuk mengukur fenomena alam

maupun sosial yang diamati.

Dalam penelitian studi kasus, instrumen penelitian adalah si penulis sendiri.

Peneliti sebagai instrumen dapat berhubungan langsung dengan responden dan

mampu memahami serta menilai berbagai bentuk dari interaksi di lapangan.

Menurut Moleong (2007, hlm. 168) Kedudukan peneliti dalam penelitian

kualitatif adalah ia sekaligus merupakan perencana, pelaksana, pengumpulan data,

Page 8: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

66

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

analisis, penafsir data, pada akhirnya ia menjadi pelapor hasil penelitiannya.

Dalam hal ini dapat dikatakan bahwa peran peneliti sebagai instrumen berfungsi

untuk fokus terhadap penelitian baik dari sumber data, pengumpulan data, kualitas

data, analisis data serta membuat laporan dan temuan penelitian sehingga

mendapatkan suatu kesimpulan penelitian.

1. Contoh Catatan Lapangan

Contoh format catatan lapangan yang digunakan dalam penelitian ini dapat

dilihat, sebagai berikut:

Tabel 3.1

Contoh Format Catatan Lapangan

CATATAN LAPANGAN

Tanggal : 9 september 2015

Waktu : 07.00 – 12.30

Tempat : PAUD HSG Khoiru Ummah

Tema/Kegiatan : Mata (Mataku bisa melihat bola)

Jam Deskripsi

07.30 a. Circle time

Hari ini anak-anak memakai baju olah raga. Guru RT

dan ibu guru yang lain mengajak anak masuk kelas

ruangan utama untuk berkumpul melingkar

menyanyikan lagu pembukaan

“Assalamu’alaikum”,“anggota badan” anak

membentuk lingkaran dan terpusat mengikuti guru.

Saat berdo’a RZ main-main, Ibu FT menyampaikan

adab-abad saat berdo’a, lalu RZ kembali ke tempat

duduk. Dilanjutkan do’a pembuka hati, mengucapkan

salam. untuk tahfizh, kelas B berpisah tempat

belajarnya di saung.

Page 9: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

67

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Panduan Observasi

Observasi dilakukan di PAUD Khoiru Ummah karena di sekolah tersebut

terjadi kerja sama orang tua dan guru dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan

pada anak. Observasi dilakukan dengan bergantian setiap harinya. Di bawah ini

terdapat tabel pelaksanaan observasi proses pembelajaran menanamkan nilai-nilai

keagamaan pada anak di PAUD Khoiru Ummah, sebagai berikut.

Page 10: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

67

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Instrumen Observasi Penanaman Nilai-Nilai Keagamaan Anak Usia 5-6 Tahun

(Diadaptasi dari Permendikbud No 146 Tahun 2014 dan Syarbini & Gunawan (2014))

Lingkup Nilai-Nilai

Keagamaan

Tingkat Pencapaian

Perkembangan Anak

Kompetensi Dasar Indikator Tingkat Pencapaian

Perkembangan Anak

Nilai Keimanan/

Aqidah

Menganal agama yang

dianut

Mempercayai adanya Tuhan melalui ciptaan-Nya

Mengucapkan dua kalimat

syahadat

Menyebutkan rukun Islam

Menyebutkan rukun iman

Menyebutkan nama-nama 25

nabi

Menyebutkan nama-nama

Malaikat

Menyebutkan contoh cipataan

Allah (manusia, alam, hewan)

Menghargai diri sendiri, orang lain, dan

lingkungan sekitar sebagai rasa syukur kepada

Tuhan

Menyanyikan lagu keagamaan

Menyebutkan Asma’ul Husna

Nilai Ibadah Mengerjakan Ibadah Mengenal kegiatan beribadah sehari-hari Mengucapkan doa-doa pendek

Menyebutkan hari-hari besar

agama

Menyebutkan tempat ibadah

agama

Mengenal

Mengucapkan do’a sebelum

dan/atau seusdah melakukan

sesuatu

Page 11: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

68

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

melakukan kegiatan beribadah sehari-hari dengan

tuntunan orang dewasa Melakukan gerakan wudhu

Melakukan gerakan sholat

Menjaga kebersihan diri

dan lingkungan

Menyayangi lingkungan Membuang sampah pada

tempatnya

Membereskan tempat bermain

Nilai Akhlaq Mengenal perilaku

baik/sopan dan buruk

Mengenal perilaku baik sebagai cerminan akhlak

mulia Berperilaku sopan dan peduli

melalui perkataan dan

perbuatannya secara spontan

(misal: mengucapkan maaf,

permisi, terima kasih)

Mengucapkan salam dan

membalas salam

Menunjukkan perilaku santun sebagai cerminan

akhlak mulia Mau menolong orang tua,

pendidik, dan teman

Mengucapkan salam dan

membalas salam

Berperilaku jujur, penolong,

sopan, hormat, tanggung

jawab, amanah, berani,

menepati janji, ikhlas

Tidak memaksakan kehendak

Menghargai teman

Page 12: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

69

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Wawancara

Pelaksanaan wawancara dilakukan kepala kepala sekolah, guru PAUD

Khoiru Ummah serta orang tua siswa yang menjadi subjek penelitian di PAUD

Khoiru Ummah dengan mengacu pada pedoman lembar wawancara, yaitu sebagai

berikut.

Tabel 3.3

Contoh Pedoman Wawancara Kepala Sekolah

Nama Kepala Sekolah : Ibu Hj. Ir. EM

Tanggal/Waktu : 21 Desember 2015

No Aspek yang diamati Kode

1 Apa yang melatar belakangi visi, misi PAUD Khoiru Ummah

memberikan porsi untuk bekerja sama orang tua dan sekolah

secara intensif?

Jawab : awalnya pengalaman saya dengan para ibu-ibu tetangga

di rumah yang resah saat memasukkan anak ke sekolah anak

usia dini karena di wilayah kami mayoritas masih menitik

beratkan pada baca tulis hitung, nyanyian yang kurang

bernafaskan islami, berada di dalm ruangan sedangkan anak-

anak kami aktif sehingga kurang cocok selain itu kami bercita-

cita ingin anak-anak kami tahfidz dan bersyaksiyah islam,

karena pakaian anak-anak kami sudah diajarkan gamis jadi kami

pun ingin tetap membiasakan saat di sekolah, kami juga ingin

terlibat dengan pembelajaran anak karena mau tidak mau kami

seharian bersama anak. sehingga itu yang melatar belakangi

bahwa sekolah ini didirikan untuk menembalikan peran orang

tua terutama ibu yah dalam mendidik anak untuk menjadi

muslim yang berakhlak mulia.

G1

2

Bentuk-bentuk program apa saja yang sekolah lakukan untuk

kerja sama antara orang tua dan sekolah/guru?

Jawab : kegiatan orang tua dan guru ada disini. Misalnya ada

tasmi, anak-anak dipanggil satu-satu, orang tua menyimak.

Training, tahsin, orang tua harus memperbaiki bacaan anak

berkaitan program tahfidz. Untuk detail kegiatannya, melibatkan

orang tua, melibatkan anak ada di kegiatan harian dari mulai

bangun tidur. Ada binder seperti buku tahfidz, nanti orang tua

mengisi dari mulai bangun tidur terus sampai tidur lagi, kegiatan

harian. Sholat shubuh, mandi, makan semuanya ada detail.

G1(1.a

,b,c,

d,e,f)

Page 13: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

70

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

Contoh Pedoman Wawancara Guru

Nama Guru : Ibu ML, S.Pd

Tanggal/Waktu : 26 Juni 2016

Tabel 3.5

Contoh Pedoman Wawancara Orang Tua

Nama Orang Tua : Ibu SS (OT1)

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Tanggal/Waktu : 1 Juli 2016

G. Analisis Data

Noor (2011, hlm. 163) mengatakan teknik analisis data merupakan cara

menganalisis data penelitian, termasuk alat-alat statistik yang relevan untuk

digunakan dalam penelitian. Analisis data dalam penelitian ini menggunakan

teknik thematic analysis atau analisis tematik. Penggunaan analisis tematik

memungkinkan peneliti menemukan pola yang pihak lain tidak bisa melihatnya

No Aspek yang diamati Kode

1 Sudah berapa lama Ibu bekerja di PAUD?

Jawab : dari tahun 2013 sampai sekarang alhamdulillah sebagai

pengelola juga disini.

G2

(1)

2

Seberapa sering Ibu berkomunikasi dengan orang tua anak?

Jawab : sering, sehabis pulang sekolah, atau saat orang tuanya

mengantar,

G2

(2.a)

3 Apakah Ibu sering melibatkan (meminta bantuan) orang tua

disekolah dalam pembelajaran?

Jawab : jika ada yang belum bisa ditinggal anaknya kami

meminta bantuan orang tua untuk mendampingi.

G2

(3.b)

No Aspek yang diamati Kode

1 Ibu/Bapak mengetahui PAUD Khoiru Ummah dari mana?

Jawab : Dari teman ngaji.

1.a

2

Apakah Ibu/Bapak suka menghadiri parenting yang dilakukan

sekolah? Bagaimana tanggapan Ibu/Bapak terhadap tema-tema

yang dibahas dalam parenting?

Jawab : Iya.. Bagus dan sangat membantu kami untuk tau

bagaimana caranya mendidik anak dengan Islam dengan penuh

visi dan misi.

1.a,b

3 Apakah Ibu/Bapak pernah dikunjungi oleh guru ke rumah?

Biasanya apa saja yang dibahas?

Jawab : Pernah.. Ketika anak saya sedang sakit, yang dibahas

seputar anak saya yang sedang sakit apa, dan obrolan ibu-ibu.

1.c

Page 14: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

71

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

secara jelas. Pola atau tema tersebut tampil seolah secara acak dalam tumpukan

informasi yang tersedia. Analisis tematik merupakan proses mengkode informasi,

yang dapat menghasilkan daftar tema, model tema, atau indikator yang kompleks,

kualifikasi yang biasanya terkait dengan tema itu atau hal-hal di antara gabungan

dari yang telah disebutkan.

Creswell (2014, hlm 276) mengemukakan lima langkah dalam analisis data,

yaitu : 1) mempersiapkan data (data mentah, transkripsi, data lapangan), 2)

mengolah dan mempersipakan data untuk dianalisis seperti transkripsi

wawancara, scenning pembelajaran, memilah-milah dan menyusun data sesuai

dengan informasi, 3) membaca keseluruhan data, 4) menganalisis dengan cara

sistem coding, 5) menerapkan proses coding untuk mendeskripsikan setting

kategori dan tema-tema yang akan dinalisis. Data yang terkumpul, dikerjakan dan

dimanfaatkan sedemikian rupa untuk menjawab persoalan-persoalan yang

diajukan dalam kajian lapangan. Data yang ada tersebut diolah dan dianalisis

dengan menggunakan tabulasi dengan memberikan kode terhadap item-item.

Berdasarkan uraian, maka dapat disimpulkan bahwa analisis tematik dalam

penelitian ini akan mengacu pada pertanyaan penelitian terkait pada implementasi

kerja sama orang tua dan guru dalam menanamkan nilai-nilai keagamaan pada

anak pada anak. Tahapan analisis data dalam penelitian menurut Alwasilah

(2012, hlm. 113-120) menulis catatan lapangan, koding, kategorisasi, pengolahan

data tema penelitian untuk dianalisis dan ditampilkan.

Melakukan Pengodean Data (Coding) Berdasarkan Tematik

Data yang telah diperoleh oleh penulis selama melakukan penelitian

diberikan kode-kode tertentu sesuai dengan tema yang didasarkan pada rumusan

pertanyaan penelitian. Hal tersebut akan memudahkan penulis melakukan

interpretasi terhadap data (Alwasilah, 2012, hlm. 114).

Dalam tahap ini penulis mengidentifikasi data dari hasil observasi berupa

catatan lapangan dan hasil wawancara berdasarkan kode-kode tertentu yang dapat

membantu penulis untuk menjawab pertanyaan dalam penelitian ini, yaitu, bentuk

kerja sama, upaya orang tua di rumah serta upaya guru di sekolah, faktor

dukungan dan hambatan, dan hasil penanaman nilai-nilai keagamaan anak.

Page 15: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

72

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun kategorisasi kode-kode yang muncul pada data dengan tema yang

didasarkan pada pertanyaan penelitian dapat dilihat pada table berikut ini.

Tabel 3.6

Contoh Daftar Kode Penyajian Data

Kerja Sama Orang Tua dan Guru dalam Menanamkan Nilai-Nilai

Keagamaan pada Anak

Tema Kode yang Muncul Subjek

Bentuk Kerja

Sama Orang

Tua dan Guru

1. Parenting

Education

a. Partisipasi dalam

kelompok orang tua

b. Partisipasi dalam

forum ilmiah

c. Kunjungan rumah

home visit

d. Partisipasi dalam

layanan informasi

tentang perkembangan

anak pada berbagai

media

Kepala

Sekolah

(KS), Guru

(G), Orang

tua (OT)

2. Komunikasi a. Komunikasi langsung

b. Komunikasi tidak

langsung

Kepala

Sekolah

(KS), Guru

(G), Orang

tua (OT)

3. Volunteer a. Membantu tugas guru

di sekolah

b. Partisipasi pada

kegiatan anak di

sekolah

Kepala

Sekolah

(KS), Guru

(G), Orang

tua (OT)

4. Pembelajaran

di rumah

Kegiatan orang tua

dalam bimbingan

nilai-nilai keagamaan

pada anak

Kepala

Sekolah

(KS), Guru

(G), Orang

tua (OT)

5. Pengambilan a. Mengikuti organisasi Kepala

Page 16: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

73

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Keputusan orang tua di sekolah

b. Ikut menetapkan

peraturan dan

kebijakan di sekolah

Sekolah

(KS), Guru

(G), Orang

tua (OT)

6. Kolaborasi Ikut serta dalam

kegiatan bersama

komunitas masyarakat

Kepala

Sekolah

(KS), Guru

(G), Orang

tua (OT)

Peran Orang

Tua di

Rumah

dalam

menanamkan

nilai

keagamaan

1. Memelihara

dan

Membesarkan

Anak

a. Memelihara kesehatan

anak

c. Memberikan makanan

halal dan thoyib

d. Memberikan

kesempatan anak

untuk bermain

bersama teman

e. membiasakan anak

berolahraga

f. membiasakan

bersiwak

g. menjaga kebersihan

kuku

h. melatih anak tidur

setelah shalat Isya dan

bangun dini untuk

Subuh

Orang tua

(OT)

2. Melindungi

dan menjamin

keamanan

anak

a. Memilihkan

lingkungan rumah

yang kondusif untuk

anak

b. menjalin harmonisasi

antara ibu dan ayah.

Orang tua

(OT)

Page 17: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

74

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Memberi

Pendidikan

a. Mengajarkan Al-

Qur’an pada anak

b. Mengajarkan sholat

c. Mengajak anak ke

mesjid

d. Melatih anak berpuasa

e. Mengajarkan tata cara

ibadah haji

f. Melatih anak

membayar zakat

g. Menanamkan adab-

adab pada anak

Orang tua

(OT)

4. Membahagiak

an anak

a. Mengajak rekreasi pada

anak

b. Memberikan pujian jika

anak berbuat baik

c. memberikan kasih

sayang (memeluk,

mencium, mendo’akan)

Orang tua

(OT)

Peran Guru

di Sekolah

dalam

menanamkan

nilai

keagamaan di

sekolah

1. Informator a. Memberikan

informasi apa yang

ditanyakan anak

b. Melakukan

peningkatan valensi

diri untuk

mendapatkan banyak

informasi tentang

perkembangan anak

Guru (G)

2. Organisator a. Menyusun kalender

akademik untuk anak

b. Merencanakan

program pembelajaran

Guru (G)

Page 18: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

75

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

bulanan, harian anak

c. Membuat tata tertib

kelas

3. Motivator a. Meningkatkan

semangat menghafal

Al-Qur’an

b. Menumbuhkan

aktivitas dan

kreativitas anak

c. merangsang dan

memberikan dorongan

pada anak

Guru (G)

4. Inisiator Memberikan ide

kegiatan pada anak

Guru (G)

5. Transmitter Bijak dalam

mengkondisikan saat

anak bertengkar

Guru (G)

6. Fasilitator a. menciptakan suasana

kegiatan belajar

mengajar

menyenangkan

b. menciptakan setting

class yang nyaman

untuk anak

Guru (G)

7. Mediator a. menengahi atau

memberikan jalan

keluar dalam kegiatan

diskusi anak

b. sebagai media

melaksanakan adab-

adab seperti adab

mencintai ilmu, adab

Guru (G)

Page 19: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

76

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

makan, adab

mendengarkan Al-

Qur’an, adab meminta

izin, adab

berpenampilan

c. media untuk anak

menghafal Al-Qur’an,

hadits

d. menggunakan

berbagai metode untuk

menanamkan nilai

keagamaan pada anak

dengan metode Hiwar

Qurani dan Nabawi,

kisah Qurani dan

Nabawi, amtsal,

Teladan, Pembiasaan,

’Ibroh dan Mau’izah,

Targhib dan Tarhib

8. Evaluator a. Menilai sikap anak

b. Menilai dari berbagai

teknik (fortopolio,

anekdot, unjuk kerja,

dll)

Guru (G)

Faktor-Faktor

yang

Mempengaru

hi Kerja

Sama Orang

Tua dan Guru

1. Sejarah a. Orang tua memiliki

kesan negatif pada

sekolah sebelumnya

b. Sekolah terkesan

hanya meminta dana

c. Guru yang

mendominasi kegiatan

Kepala

Sekolah

(KS), Guru

(G), Orang

tua (OT)

2. Demografis

orang tua

a. Perubahan struktur

keluarga karena

perceraian sehingga

yang terlibat bukan

Kepala

Sekolah

(KS), Guru

(G),

Orang tua

(OT)

Page 20: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

77

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

orang tua

b. Kedua orang tua

bekerja

3. Ekonomi Kemampuan orang tua

dalam pembiayaan

sekolah anak

Orang tua

(OT)

Langkah pengkodean tematik ini dipilih oleh peneliti karena dalam masalah

yang diteliti cukup jelas poin-poinnya sehingga tidak menggunakan metode

grounded yang mengumpulkan semua temuan dilapangan kemudian baru di

kelompokkan kedalam tema. Pengembangan tema seperti yang telah diuraikan di

atas, hasil analisis data dalam penelitian ini akan digambarkan secara naratif pada

hasil penelitian dan pembahasan dalam bab IV.

H. Isu Etik

Dalam isu etik penelitian ini peneliti harus mengetahui dan paham tentang

etika sebelum melakukan penelitian. Aspek isu etik dalam penelitian ini terdiri

dari nilai individu peneliti terkait kejujuran dan integritas personal, serta tanggung

jawab terhadap subyek riset terkait izin, kerahasiaan, keanoniman, dan kesopanan

sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan moral peneliti.

Terdapat 5 prosedur etik yang dilakukan oleh penulis didasarkan pada

pernyataan Creswell (2014, hlm 130-137) yakni sebagai berikut:

1. Prosedur Etik dalam Penentuan Masalah Penelitian

Penentuan masalah dalam penelitian ini berdasarlan pada urgensi dan

manfaat penelitian yaitu terkait dengan kerjasama orang tua dan guru dalam

proses pembelajaran PAUD serta faktor-faktor pendukung dan hambatan yang

mempengaruhinya. Penelitian ini tidak semata-mata ditujukan untuk kepentingan

penelitian saja, namun dapat diaplikasikan pada Pendidikan Anak Usia Dini.

2. Prosedur Etik dalam Penentuan Tujuan Penelitian dan Rumusan Masalah

Dalam penentuan tujuan penelitian dan rumusan masalah dalam prosedur

etis, bahwa tujuan penelitian dan rumusan masalah dari peneliti dijelaskan terlebih

dahulu kepada para subjek penelitian. Peneliti menyampaikan terlebih dahulu

Page 21: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

78

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

kepada subyek penelitian yakni orang tua murid dan pihak sekolah terkait dengan

tujuan penelitian yang penulis lakukan.

3. Prosedur Etis dalam Pengumpulan data

Prosedur etis dalam pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Persetujuan dari partisipan

Persetujuan dari partisipan merupakan hal mutlak yang harus dilakukan oleh

seorang peneliti ketika akan melaksanakan suatu penelitian (Creswell, 2014, hlm

133). Peneliti mengurus dan meminta izin kepada pihak PAUD Khoiru Ummah

karena disana terjadi kerjasama aktif antara orang tua dan guru dalam

pembelajaran. Peneliti mengajukan izin kepada guru dan orang tua murid dengan

cara berdiskusi apakah partisipan bersedia atau tidak menjadi subyek penelitian.

Setelah partisipan bersedia menjadi subjek penelitian, Peneliti meminta izin

kepada pihak sekolah, guru dan orang tua untuk dapat menggunakan alat

pendokumentasian berupa kamera digital dalam pengambilan data penelitian.

b. Respek pada lokasi yang diteliti

Saat pengumpulan data penelitian, penulis tidak terlibat langsung dalam

proses pembelajaran, karena dalam studi kasus peneliti tidak ada intervensi

apapun pada subjek penelitian. Penulis mengobservasi dengan mengambil

dokumentasi dari jauh dan mempersiapkan alat perekam otomatis di ruang

sekolah. Waktu pengumpulan data disesuaikan dengan kesediaan pihak sekolah

dan kesediaan guru serta orang tua murid.

c. Mutualitas antara penulis dan partisipan

Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini dapat memberi manfaat bagi

penulis untuk menyelesaikan studi dan juga partisipan. Hal ini sesuai dengan

pernyataan Creswell yakni penelitian merupakan upaya perbaikan terhadap

masalah yang dialami oleh partisipan serta sharing tentang hambatan, pengalaman

yang pernah partisipan alami, sehingga dalam hal ini terjadi mutualitas antara

penulis dan partisipan (Creswell, 2014, hlm. 135). Pada penelitian ini partisipan

dapat mengetahui faktor-faktor pendukung dan hambatan dalam menanamkan

nilai-nilai agama Islam pada anak sehingga dapat menjadi evaluasi bagi

partisipan.

Page 22: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

79

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

d. Kerahasiaan dalam pengumpulan data melalui wawancara

Kerahasiaan dalam pengumpulan data melalui wawancara menurut

Creswell (2014, hlm. 133) adalah bahwa proses wawancara dalam sebuah

penelitian kualitatif sudah dipandang sebagai penelitian moral, sehingga peneliti

harus lebih berhati-hati ketika melakukan proses wawancara karena bisa saja

partisipan tidak ingin identitasnya diketahui atau sebaliknya. Peneliti berupaya

menghindari pertanyaan-pertanyaan yang sensitif yang dapat menyinggung

perasaan subjek. Peneliti hanya menekankan proses wawancara untuk

memperoleh data terkait dengan kerjasama orang tua dan guru dalam

menanamkan nilai-nilai agama Islam pada anak.

4. Prosedur Etik Analisis dan Interpretasi Data

Prosedur etis dalam analisis dan interpretasi data menurut Creswell (2014,

hlm. 136) adalah sebagai berikut:

a. Memproteksi anonimitas partisipan

Sebuah penelitian harus mampu memproteksi anonimitas individu, peran-

peran dan peristiwa yang diteliti. Berdasarkan pendapat tersebut, maka peneliti

tidak memasukkan nama-nama subjek selama proses coding dan penulisan hasil

penelitian. Penulis menggunakan kode seperti Pak AB, Pak BC, Bu CD dan

seterusnya. Sedangkan untuk pencantuman nama lokasi penelitian, pihak lembaga

telah memberikan izin untuk dicantumkan dalam penelitian.

b. Menjaga kepemilikan data

Penulis juga menjaga kepemilikan data sehingga tidak ada pihak lain yang

tidak berkompeten dapat memiliki data tersebut untuk melakukan proteksi

terhadap data agar tidak sembarangan diberikan pada pihak lain.

c. Memastikan informasi yang diperoleh benar-benar akurat

Proses interpretasi data dilakukan dengan selalu memastikan bahwa

informasi yang diperoleh benar-benar akurat.

Page 23: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

80

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

5. Prosedur Etik dalam Menulis dan Melaporkan Hasil Penelitian

Prosedur etik dalam menulis dan melaporkan hasil penelitian diterangkan

sebagai berikut:

a. Tidak menggunakan kata-kata yang mengandung bias

Penelitian hendaknya tidak menggunakan bahasa atau kata-kata yang

mengandung bias pada orang-orang tertentu, baik itu bias gender, ras etnis atau

usia (Creswell, 2014, hlm. 137). Berdasarkan hal diatas, penulis memilih

menggunakan istilah Ibu dan Bapak untuk mengganti istilah subjek dalam

penelitian dan adab Islam untuk mengganti istilah etika.

b. Mengekspos detail-detail penelitian

Seorang peneliti perlu mengekspos detail-detail penelitian secara jelas agar

kredibilitas penelitian dapat diketahui oleh pembaca (Creswell, 2014, hlm. 138).

Berdasarkan hal tersebut, penulis berupaya untuk mendeskripsikan hasil

penelitian secara detail dengan menggunakan teknik pengumpulan data yang

mendukung dan berlandaskan prosedur yang sesuai pada setiap bab.

I. Validitas dan Reliabilitas

Validitas penelitian adalah upaya pemeriksaan terhadap akurasi hasil

penelitian dengan menerapkan prosedur-prosedur tertentu (Creswell, 2014, hlm

285). Sedangkan reliabilitas adalah indikasi bahwa pendekatan yang digunakan

peneliti konsisten jika diterapkan oleh peneliti-peneliti lain, untuk proyek-proyek

yang berbeda (Creswell, 2014 Gibbs, 2007). Sehingga validitas dan reabilitas

sangatlah penting dalam sebuah penelitian. Penelitian yang baik adalah penelitian

yang dapat dipercaya, akurat, dapat dipertanggungjawabkan seeta autentik.

Di bawah ini adalah proses validitas dan reliabilitas yang dilakukan dalam

penelitian ini, yaitu:

1. Triangulasi

Triangulasi adalah untuk pengecekan data dari berbagai sumber dengan

berbagai cara, dan berbagai Pengumpulan data, Reduksi data penyajian data

(Sugiyono, 2007).

Triangulasi dalam penelitian ini didapatkan dari hasil catatan lapangan,

wawancara dan dokumentasi melalui video dan foto serta sound recorder. Selain

Page 24: BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Desain Penelitianrepository.upi.edu/26466/6/T_PD_1302616_Chapter 3.pdf · m e l i p u t i parenting education, k o m u n i k a s i , volunteer,

81

Ajeng Sri Hikmayani, 2016 Implementasi Kerja Sama Orang Tua Dan Guru Dalam Menanamkan Nilai-Nilai Keagamaan Pada Anak Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

itu, penulis juga memperoleh data tambahan dari orang tua, guru dan pihak

sekolah sebagai sumber yang kredibel.

2. Refleksivitas

Refleksivitas menurut Creswell (2014, hlm. 287) adalah proses dimana

peneliti mengklarifikasi bias yang mungkin dibawa peneliti kedalam penelitian.

Dengan melakukan refleksi diri terhadap kemungkinan-kemungkinan munculnya

bias dalam penelitian, peneliti akan mampu membuat narasi yang terbuka dan

jujur yang akan dirasakan oleh pembaca.

Refleksivitas yang dilakukan dalam penelitian ini peneliti hanya sebagai

observer dalam penelitian, dan tidak mempunyai jabatan apapun PAUD Khoiru

Ummah. Peneliti menyadari bahwa meskipun sebelumnya peneliti sudah

berkomunikasi dan berkenalan, namun ketika pemilihan tempat penelitian sudah

memiliki kecenderungan berkesan dalam melihat program kerja sama antar orang

tua dan guru melalui website sekolahnya. sebagai peneliti dalam proses

pengumpulan dan pengolahan data sangat dipengaruhi oleh pandangan peneliti

dan menjadi sangat subjektif. Namun untuk mengatasi hal tersebut, peneliti saat

ke lapangan membawa instrumen-instrumen agar secara objektif melihat keadaan

seperti format wawancara guru, wawancara pada orang tua. Saat mewawancara

maupun observasi, peneliti bertindak seperti peneliti yang menjaga jarak

keakraban dengan guru dengan melihat kondisi nyata dilapangan. Setelah itu

dalam pengolahan data peneliti berusaha mempelajari langkah-langkah analisis

data agar sesuai dengan aturan dan prosedur yang tepat.