Upload
others
View
3
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
Bab III
Pasar Keuangan
Hampir tidak ada hari berlalu tanpa ada spekulasi dari media apakah the
Fed ( kependekan dari the Federal Reserve bank – yang merupakan bank sentral USA ) akan
mengubah tingkat suku bunga dan apa dampak dari perubahan tingkat bunga terhadap
ekonomi. Janet Jelen, gubernur the Fed sangat dipandang sebagai orang yang sangat berkuasa
di USA dalam membuat dan memutuskan keputusan moneter yang menentukan ekonomi
USA dan global.
3.1. Permintaan Uang
Sesi ini akan membahas penentu permintaan uang ( sebagai peringatan sebelum kita
memulai pembahasan lebih mendalam: Kata seperti uang atau kekayaan ( wealth )
mempunyai arti sangat spesifik di dalam ilmu ekonomi, sering tidak sama artinya
sebagaimana pada percakapan sehari-hari ).
Umpamakan sebagai hasil menabung dari sebagian pendapatan anda secara kontinue
selama ini, nilai kekayaan finansial anda hari ini adalah $ 50,000. Anda mungkin bertujuan
mempertahankan tabungan untuk masa depan dan meningkatkan kekayaan anda di masa
depan, tetapi nilai tabungan tersebut sudah berlaku hari ini. Pilihan yang anda hanya dapat
lakukan hari ini adalah bagaimana untuk mengalokasikan kekayaan finansial sebesar
$ 50,000 untuk uang dan obligasi.
Uang (money) yang anda dapat gunakan untuk transaksi, tidak mendapatkan bunga
(interest). Dalam kehidupaan sehari-hari terdapat dua tipe uang: Currency ( uang
chartal) – uang kertas dan uang logam, serta uang giral ( checkable deposits ) –
Bank deposit dimana anda dapat menulis cek. Perbedaan antara uang chartal dan uang
giral, akan sangat penting ketika melihat pada penawaran uang.
2
Obligasi (bonds) mendapat bunga (i), tetapi bonds tidak dapat digunakan untuk
transaksi. Dalam kehidupan sehari-hari, terdapat banyak tipe obligasi, setiap tipe
bonds berkaitan dengan tingkat bunga spesifik. Untuk waktu jatuh tempo bonds, kita
hendaknya mengabaikan aspek ini dalam kehidupan sehari-hari, dan asumsikan hanya
ada satu tipe bonds, jadi, i adalah tingkat bunga dari obligasi.
Berpikirlah anda membeli dan menjual bonds yang secara implikasi mengandung
biaya, sebagai contoh, biaya telepon kepada broker untuk membeli dan menjual bonds, dan
membayar fee kepada broker untuk setiap pembelian dan penjualan bonds. Berapa besar
$ 50,000 milik anda yang sebaiknya anda pegang sebagai uang (money), dan berapa besar
sebagai bonds.?
Mempertahankan atau menahaan, atau memegang kekayaan anda semua dalam
bentuk uang adalah jelas sangat nyaman. Kekayaan dalam bentuk uang menghindarkan
kebutuhan untuk minta jasa broker atau membayar fee transaksi. Tetapi hal tersebut berarti
tidak mendapat bunga sebagai income.
Memegang semua kekayaan anda dalam bentuk bonds mempunyai implikasi
mendapat bunga dari semua kekayan anda, tetapi harus berhubungan dengan broker anda
pada kapanpun anda membutuhkan uang untuk membayar tiket kereta api guna ke kantor
atau membayar semangkok soto betawi adalah cara tidak nyaman dan menyusahkan dalam
hidup di dunia.
Karena itu, anda harus memegang uang dan bonds atau aset keuangan lainnya
( saham, deposito, tabungan, SBI dan lain-lainnya ). Berapa besar masing-masing
proporsinya, adalah tergantung dari anda sendiri dan harus dilakukan, dan tergantung pada
dua variabel.
Tingkat, volume atau besar nilai uang dari transaksi anda, menentukan permintaan uang
anda yang semakin besar, di samping itu, anda membutuhkan uang semakin besar, jika
anda tidak bersedia menjual obligasi dan aset keuangan lain milik anda.
Jika tingkat obligasi dan aset keuangan lainya memberikan penghasilan berupa bunga dan
tingkat bunga pasar semakin tinggi, semakin rendah permintaan uang anda dan
sebaliknya. Karena jika obligasi tidak memberikan bunga, anda lebih nyaman memegang
3
uang tunai ( walaupun sama-sama tidak memberikan bunga ), karena uang sangat likuid
dibandingkan dengan obligasi.
Semakin tinggi tingkat bunga, anda semakin bersedia membuang ketidaknyamanan
dan biaya yang berkaitan dengan membeli dan menjual obligasi dan aset keuangan lainnya.
Jika tingkat bunga sangat tinggi, anda mungkin membuat keputusan untuk menurunkan uang
tunai yang anda tahan atau pegang, dan hanya bersedia memegang uaang tunai untuk
keperluan dua minggu saja. Jadi, semakin tinggi tingkat bunga, semakin rendah
permintaan anda akan uang.
Sekarang kita buat point terakhir menjadi lebih konkrit. Hampir semua orang
barangkali tidak memiliki obligasi: Hanya beberapa atau sebagian kecil orang di masyarakat
mempunyai sebuah broker. Tetapi hampir semua orang memiliki atau memegang obligasi
secara tidak langsung, melalui akun di pasar uang. Money market funds ( nama lengkapnya
adalah money market mutual funds ) atau reksa dana pasar uang, menerima dana dari
masyarakat, dan menggunakan dana tersebut untuk membeli obligasi, biasanya obligasi
pemerintah atau negara. The funds atau perusahaan reksa dana membayar tingkat bunga yang
hampir sama dengan tingkat bunga obligasi yang mereka pegang – perbedaan tingkat bunga
berasal dari biaya administrasi mengelola perusahaan reksa dana dan dari profit margin –
persentase laba dari penjualan.
Pada umumnya jika tingkat bunga reksa dana cukup tinggi, masyarakat yang memiliki
kekayaan berupa tabungan, giro yang hanya memberikan tingkat bunga sanggat rendah yang
kurang atraktif, segera menarik dananya untuk dibelikan reksa dana.
Pendorong Permintaan Uang
Sekarang kita masuk ke persamaan yang menjelaskan permintaan uang ( the demand
for money ).
Jumlah uang yang ingin dipegang oleh orang adalah permintaan uang, dan kita beri
simbol 𝑀𝑑. Permintaan uang untuk sebuah ekonomi atau negara adalah jumlah uang yang
diminta oleh semua individu atau orang. Jadi, permintaan uang untuk ekonomi adalah
secara keseluruhan tergantung pada seluruh tingkat transaksi di ekonomi dan tingkat
bunga. Seluruh nilai transaksi di ekonomi adalah sulit untuk diukur, tetapi mengukur secara
4
kasar dapat dilakukan, dengan menetapkan proporsi terhadap pendapatan nominal; Jika
pendapatan nominal naik 10 persen, adalah sangat beralaasan untuk berpendapat bahwa
jumlah transaksi di ekonomi juga meningkat secara kasar sebesar 10 persen.
Dengan demikian, permintaaan uang tergantung pada income nominal, tingkat
bunga dan jumlah transaksi. Jadi, kita dapat menulis permintaan uang berdasarkan relasi
antara: permintaan uang, pendapatan nominal, dan tingkat bunga, sebagai berikut:
𝑀𝑑= $YL(i) (3.1)
𝐷𝑖𝑚𝑎𝑛𝑎 $Y adalah pendapatan nominal. Persamaan (1) dibaca: permintaan uang, 𝑀𝑑, adalah
sama dengan pendapatan nominal ($Y) dan ditentukan fungsi tingkat bunga, i, ( bunga naik
permintaan uang menurun, dan bunga turun permintaan uang naik ), dengan simbol fungsi
L(i). Jadi, fungsi tingkat bunga mempunyai dampak negatif terhadap permintaan uang.
Persamaan (3.1) merupakan ringkasan dari apa yang sudah kita diskusikan:
Pertama, permintaan uang naik dalam bentuk proporsi terhadap pendapatan nominal.
Jika pendapatan nominal naik dua kali, permintaan uang naik dari $Y menjadi 2$Y,
maka permintaan uang juga naik dua kali, naik dari $YL(i) menjadi $2YL(i).
Kedua, permintaan uang tergantung hubungan terbalik atau negatif dengan tingkat
bunga, atau korelasi relasi permintaan uang dengan tingkat bunga mempunyai arah
belawanan. Dan dinyatakan dengan fungsi L(i): kenaikan pada tingkat bunga
menyebabkan penurunan pada permintaan uang, dan sebaliknya.
Gambar: 3.1
Permintaan Uang
Tingkat Bunga, (i)
i
Md’ ( untuk $Y’> $Y )
Md ( untuk $Y )
M M’ Uang, M
Berdasarkan tingkat pendapatan nominal, semakin rendah tingkat bunga, meningkatkan
permintaan uang.. Berdasarkan tingkat bunga yang berlaku, kenaikan pendapatan nominal,
5
Relasi antara permintaan uang, pendapatan nominal dan tingkat bunga yang
dikandung oleh persaamaan (3.1), disajikan pada gambar (3.1). Tingkat bunga,
i, diukur berdasarkan sumbu vertikal, dan uang, M, diukur dengaan sumbu
horisontal.
Relasi antara permintaan uang dengan tingkat bunga berdasarkan tingkat pendapatan
nominal yang berlaku dinyatakan oleh kurva 𝑀𝑑. Kurva 𝑀𝑑 mempunyai kemiringan
menurun ( downward sloping ). Semakin rendah tingkat bunga ( semakin rendah i ), semakin
tinggi jumlah uang yang diminta masyarakat untuk dipegang/ditahan ( semakin tinggi M ).
Berdasarkan tingkat bunga yang berlaku, kenaikan pada pendapatan nominal,
menyebabkan kenaikan permintaan uang. Dengan kata lain, kenaikan pendapatan nominal
menggeser kurva permintaan uang ke kanan, dari 𝑀𝑑 𝑘𝑒 𝑀𝑑′. Sebagai contoh, pada tingkat
bunga, i, kenaikan pada pendapatan nominal dari 𝑌 𝑘𝑒 𝑌′, menyebabkan permintaan uang
naik dari 𝑀 𝑘𝑒 𝑀′.
3.2. Penentu Tingkat Bunga I
Setelah memahami permintaan uang, sekarang kita akan membahas penawaran uang,
dan kemudian membahas keseimbangan pasar di pasar uang.
Pada realitas, terdapat dua penawaran, (1) uang checkable deposits – deposit
( simpanan ) di bank dan dan lembaga keuangan dimana dana ditarik melalui cek – dapat
terdiri dari giro, tabungan, dan deposito, dan (2) currency ( uang Bank Sentral ) yang
dikeluarkan bank Sentral. Pada sesi ini, kita akan mengasumsikan bahwa masyarakat hanya
memegang uang Bank Sentral sebagai uang, sehingga semua uang adalah uang Bank Sentral
yang ditawarkan oleh Bank Sentral. Pada sesi berikutnya kita akan kembali menggunakan
checkable deposits, dan membahas peranan bank. Hal ini membuat pembahasan peranan
bank menjadi lebih realistis. Tetapi juga membuat mekanisme penawaran uang menjadi lebih
kompleks. Untuk dapat lebih memahami mekanisme penawaran uang, kita lebih baik
mengembangkan intuisi melalui dua tahap.
Permintaan Uang, Penawaran Uang dan Keseimbangan Tingkat
Bunga
6
Umpamakan bank sentral memutuskan menawarkan uang dengan jumlah sama
dengan M, sehingga 𝑀𝑑 = M. Maka keseimbangan di pasar keuangan mengharuskan
penawaran uang sama dengan permintaan uang. Jadi, 𝑀𝑠 = 𝑀𝑑, dengan menggunakan 𝑀𝑠 =
𝑀, dan persamaan (3.1) sebagai permintaan uang, kondisi keseimbangan di pasar keuangan
adalah:
Penawaran uang = permintaan uang
𝑀𝑠 = $YL(i) = 𝑀𝑑 (3.2)
Persamaan (3.2) mengatakan kepada kita bahwa tingkat bunga (i) harus menyebabkan
pendapatan mereka ($Y) yang dipegang sebagai uang sama dengan jumlah penawaran uang
yang sudah ada, 𝑀𝑠. Hubungan keseimbangan ini disebut the LM relation.
Kondisi keseimbangan tersebut disajikan secara garfik di gambar 3.2. Sebagaimana
pada gambar 3.1, uang diukur dengan sumbu horisontal, dan tingkat bunga dengan sumbu
vertikal. Kurva permintaan uang, 𝑀𝑑, telah digambar berdasarkan tingkat pendapatan
nominal yang berlaku, $Y, dengan kemiringan menurun: Semakin tinggi tingkat bunga
berimplikasi semakin rendah permintaan uang. Kurva penawaran uang adalah digambar
dengan garis vertikal, dengan simbol 𝑀𝑠. Penawaran uang sama dengan M, dan bebas dari
pengaruh tingkat bunga ( Ingat!!! karena penawaran uang, dan ingat uang disini adalah uang
bank sentral, yang ditentukan oleh keputusan gubernur Bank Sentral, bukan melalui
mekanisme pasar ). Keseimbangan di pasar uang dinyatakan di titik A dengan tingkat bunga,
i, tempat dimana terjadi perpotongan antara kurva permintaan uang dengan kurva penawaran
uang.
Gambar: 3.2 Penentu Tingkat Bunga
Tingkat Bunga (i)
Penawaran Uang (𝑀𝑆)
iE A
Permintaan Uang (𝑀𝑑)
M Uang, M
Tingkat bunga harus menyebabkan penawaran uang ( yang bebas dari pengaruh tingkat bunga )
adalah sama dengan permintaan uang ( yang tergantu pada tingkat bunga ).
7
$
Berdasarkan karakter keseimbangan pasar keuangan, kita dapat melihat dampak dari
perubahan pendapatan nominal atau persediaan uang ( the money stock atau penawaran
uang ) berdasarkan tingkat bunga keseimbangan..
Gambar (3.3) mmperlihatkan dampak dari kenaikan pendapatan nominal terhadap
tingkat bunga.
Gambar merupakan tiruan dari gambar (3.2), sehingga awal keseimbangan di pasar
keuangan adalah di titik A. Kenaikan pada pendapatan nominal dari $Y ke $Y’,
meningkatkan tingkat transaksi di ekonomi, yang menyebabkan kenaikan pada
permintaan uang pada setiap tingkat bunga. Kurva permintaan uang bergeser ke kanan
dari 𝑀𝑑 ke 𝑀𝑑′. Titik keseimbangan bergerak atau berpindah dari titik A naik ke titik
𝐴′, sedangkan tingkat bunga keseimbangan naik dari 𝑖 𝑘𝑒 𝑖′.
Dengan kata, kenaikan pada pendapatan nominal menyebabkan kenaikan tingkat
bunga. Alasannya adalah bahwa pada tingkat bunga awal, permintaan uang melebihi
Gambar : 3.3 Dampak Kenaikan Pendapatan Nominal Terhadap Tingkat
Bunga
Tingkat Bunga (i)
i’ A’
i’’ 𝑀𝑑′( $Y’ > $Y
i A Md ($Y)
M Uang, M.
Kenaikan pada pendapatan nominal menyebabkan kenaikan pada tingkat bunga keseimbangan
8
penawaran uang yang tidak berubah ( karena kurva penawaran uang berbentuk vertikal ).
Kenaikan pada tingkat bunga diperlukan guna menurunkan jumlah uang yang diinginkan atau
diminta oleh masyarakat dan menciptakan keseimbangan baru di pasar keuangan ( ingat!
pasar keuangan terdiri dari pasar uang – untuk aset keuangan dengan masa jatuh tempo
kurang dari satu tahun – dan pasar modal – untuk aset keuangan dengan masa jatuh tempo
lebih dari satu tahun ).
Gambar (3.4) memperlihatkan dampak dari kenaikan pada penawaran uang.
Pada awal keseimbangan di pasar keuangan adalah titik A, dengan tingkat
bunga, i. Kenaikan pada penawaran uang dari 𝑀𝑠 = 𝑀 𝑘𝑒 𝑀𝑠′ = 𝑀′, menyebabkan
pergeseran kurva penawaran uang ke kanan, dari 𝑀𝑠 𝑘𝑒 𝑀𝑠′, Titik keseimbangan
berpindah dari titik A ke titik A’, dengan tingkat bunga keseimbangan turun dari
𝑖 𝑘𝑒 𝑖′.
Dengan kata, kenaikan pada penawaran uang menyebabkan tingkat bunga turun.
Penurunan tingkat bunga menyebabkan kenaikan pada permintaan uang, sehingga
keseimbangan di pasar keuangan baru memerlukan penawaran uang lebih besar.
Kebijakan Moneter dan Operasi Pasar Terbuka
Gambar: 3.4 Dampak Kenaikan Penawaran Uang Terhadap Tingkat Bunga
Tingkat Bunga (i) 𝑀𝑠 𝑀𝑠′
i A
i’ A’
𝑀𝑑
M M’ Uang, M
Kenaikan pada penawaran uang menyebabkan tingkat bunga keseimbangan turun.
9
Kita dapat memperoleh pemahaman lebih baik berdasarkan pemahaman terhadap
gambar (3.3) dan gambar (3.4) dengan melihat lebih fokus dan mendalam pada bagaimana
Bank Sentral secara aktual mengubah penawaran uang ( dengan menambah dan mengurangi
jumlah uang beredar ), dan apa yang terjadi ketika perubahan penawaran uang benar terjadi.
Asumsikan bahwa bank sentral mengubah penawaran uang melalui membeli atau
menjual obligasi di pasar obligasi. Jika bank sentral ingin meningkatkan jumlah uang beredar
di ekonomi, bank sentral membeli obligasi dan membayarnya dengan menciptakan
uang ( expansionary ). Jika bank sentral ingin menurunkan uang beredar ( penawaran uang ),
bank sentral menjual obligasi yang dimilikinya, sehingga menarik sebagian uang yang sudah
beredar (contractionary ). Operasi seperti ini disebut Operasi Pasar Terbuka ( open market
operations ). Disebut operasi pasar terbuka karena dilakukan dengan mengambil tempat di
pasar terbuka untuk obligasi. Operasi pasar terbuka sudah merupakan standar di Bank Sentral
di seluruh dunia.
Standar Neraca bank Sentral ada pada gambar (3.5). Aset Bank Sentral terdiri dari
obligasi yng dipegang sebagai portofolionya. Sedagkan pada kewajiban dan hutang serta
ekuitas, adalah jumlah uang ( currency ) yang beredar di ekonomi atau uang kartal. Operasi
pasar terbuka menyebabkan sama antara jumlah perubahaan di aset dengan di kewajiban.
Gambar: 3.5
Neraca Bank Sentral
Aset Kewajiban
Obligasi Uang beredar
Dampak Expansionary OMO
Aset Kewajiban
Perubahan pada obligasi Perubahan pada uang beredar
+ $ 1 juta +$ 1juta
10
Jika bank Sentral membeli, katakanlah obligasi dengan nilai $ 1 juta, maka jumlah
obligasi yang dimiliki Bank Sentral bertambah sebesar $ 1 juta, begitu pula dengan jumlah
uang beredar di ekonomi bertambah sebesar $ 1 juta. Operasi semacam ini disebut
expansionary open market operation, karena Bank Sentral meningkatkan ( expands )
penawaran uang.
Jika bank Sentral menjual obligasi dengan nilai $ 1 juta, maka jumlah obligasi yang
dimiliki Bank Sentral berkurang sebesar $ 1 juta, begitu pula dengan jumlah uang beredar di
ekonomi berkurang sebesar $ 1 juta. Operasi semacam ini disebut contractionary open
market operation, karena Bank Sentral menurunkan ( contracts ) penawaran uang.
Satu langkah lagi kita perlukan sebelum kita dapat menjelaskan dampak dari open
market operation (OMO). Kita sudah fokus pada tingkat bunga obligasi. Dalam
kenyataannya, apa yang menentukan di pasar obligasi adalah bukan tingkat bunga, tetapi
harga obligasi. Dengan demikian, tingkat bunga pada obligasi dapat disimpulkan dari harga
obligasi itu sendiri. Memahami relasi antara tingkat bunga dengan harga obligasi akan
terbukti sangat berguna untuk pembahasan di bab ini dan di bab selanjutnya.
Sekarang umpamakan bahwa obligasi di ekonomi kita adalah obligasi dengan masa
jatuh tempo 1 tahun – obligasi tersebut menjanjikan memberikan bunga, katakanlah
nilai nominalnya didollarkan sebesar $ 100, setelah satu tahun akan mendapa bunga.
Di USA obligasi dengan jatuh tempo kurang dari satu tahun, dan diterbitkan oleh
pemerintah federal, disebut Treasury Bill atau T Bills dan di Indonesia SPN atau
Surat Perbendaharaan Negara. Misalkan harga T Bills hari ini diberi simbol, $𝑃𝑏. Jika
anda membeli T Bills hari ini dan menahannya selama satu tahun, pendapatan tingkat
bunga untuk T Bills ( dengan nilai nominal $ 100 ) satu tahun adalah: ($ 100 –
$𝑃𝑏)/$𝑃𝑏. Jadi, tingkat bunga obligasi adalah:
i = $100−$𝑃𝑏
$𝑃𝑏 X 100 %
Jika $𝑃𝑏 adalah $ 95, tingkat bunga sama dengan $5/$95 = 0.053 atau 5.3 % per
tahun. Jika $𝑃𝑏 adalah $ 90, tingkat bunga adalah 11.1 % per tahun. Jadi, semakin tinggi
harga obligasi, semakin rendah tingkat bunga obligasi.
Sama atau setara dengan (equivalently), jika kita sudah mengetahui nilai tingkat
bunga obligasi, kita dapat menghitung harga obligasi sekarang ($𝑃𝑏). Dengan menulis
atau mengatur kembali formula di atas, harga sekarang T Bills dengan nilai nominal $
100 pada tahun depan adalah:
11
$Pb = $100
1+i = 95 =
100
1+𝑖= 95 + 95𝑖 = 100 atau i =
5
95𝑋100 % = 5,3 %
Harga obligasi sekarang adalah sama dengan pembayaran final atau face value dibagi
dengan sat ditambah dengan tingkat bunga. Jika tingkat bunga positif, maka harga obligasi
lebih rendah dari harga nominal atau face value obligasi. Semakin tinggi tingkat bunga,
semakin rendah harga sekarang dari obligasi. Jadi, ketika mass media memberitakan bahwa
pasar obligasi mengalami kenaikan pada hari sekarang ( today ), mereka mengartikan bahwa
harga obligasi naik, dan karena itu tingkat bunga turun. Sekarang, bagaimana mengartikan
pengumuman Bank Sentral hari ini yang memutuskan kenaikan tingkat bunga dasar bagi
pasar obligasi! Jelas, para investor di pasar obligasi segera menjual obligasi yang sedang
dimilikinya, karena harga obligasi akan segera turun. Jadi, terdapat korelasi negatif antara
tingat bunga dengan harga obligasi.
Sekarang, kita sudah siap untuk kembali membahas dampak dari OMO. Pertama,
perhatikan expansionary OMO, dimana Bank Sentral membeli obligasi di pasar obligasi atau
pasar modal ( capital market ), dan membayar obligasi yang dibeli dengaan mencetak uang.
Ketika Bank Sentral membeli obligasi, permintaan akan obligasi meningkat, sehingga harga
obligasi naik. Bersamaan dengan kenaikan pada harga obligasi, tingkat bunga pada obligasi
turun. Jika Bank Sentral melaksanakan contractionari OMO, Bank Sentral menurunkan
penawaran uang dengan menjual obligasi miliknya, menyebabkan jumlah uang beredar
berkurang, harga obligasi turun, dan tingkat bunga dasar naik – a contarctionary OMO –
Bank Sentral menjual obligasi di pasar obligasi. Hal ini menyebabkan harga obligasi turun,
dan tingkat bunga naik.
Secara singkat:
Tingkat bunga ditentukan oleh kesamaan antara jumlah penawaran uang dan jumlah
permintaan uang.
Melalui perubahan penawaran uang, Bank Sentral dapat mempengaruhi tingkat
bunga.
Bank Sentral mengubah penawaran uang melalui Expansionary dan Contractionary
OMO, dengan cara membeli dan menjual obligasi untuk manambah dan mengurangi
uang beredar.
Expansionary OMO dimana Bank Sentral meningkatkan penawaran uang dengan
membeli obligasi menyebabkan harga obligasi naik – bersamaan dengan kenaikan
harga obligasi, tingkat bunga turun.
12
Contractionary OMO dimana Bank Sentral menurunkan penawaran uang dengan
menjual obligasi menyebabkan harga obligasi turun – bersamaan dengan harga
obligasi turun, tingkat bunga naik.
Kita sudah melihat dan membahas sebuah ekonomi dengan hanya mempunyai dua
aset, uang dan obligasi. Hal ini jelas merupakan versi penyederhanaan dari kondisi aktual
sebuah ekonomi di dunia, dimana sangat banyak bentuk aset keuangan dan juga banyak pasar
keuangan. Tetapi sebagaimana yang anda akan lihat pada tulisan sselanjutnya di bab ini.
Pelajaran dasar ( the basic lessons ) yang baru saja kita lihat dan bahas adalah sangat umum.
Tingkat bunga yang selama ini kita bahas dan simpulkan, harus diartikan sebagai tingkat
bunga jangka pendek. Anda akan melihat bahwa tingkat bunga jangka pendek ditentukan
oleh kondisi bahwa penawaran uang sama dengan permintaan uang: Bank Sentral dapat
melalui OMO, mengubah tingkat bunga jangka pendek, dan OMO benar-benar alat
utama ( basic tool ) yang sudah dan biasa digunakan oleh hampir semua Bank Sentral,
termasuk Bank Indonesia, untuk mempengaruhi tingkat bunga.
Walaupun demikian, hal tersebut merupakan satu dimensi, dimana model kita harus
dikembangkan dan diperluas. Kita sudah mengasumsikan bahwa semua uang adalah uang
Bank Sentral yang ditawarkan oleh Bank Sentral untuk seluruh sebuah ekonomi. Di dalam
dunia nyata, uang termasuk tidak hanya uang Bank Sentral ( uang kartal ), tetapi juga
Checkable deposits ( uang giral ). Uang giral ditawarkan bukan oleh Bank Sentral, tetapi
oleh bank swasta atau bank umum. Bagaimana kehadiran bank swasta mempengaruhi dan
bahkan mengubah kesimpulan kita, hal ini merupakan topik dari dua sesi berikutnya.
3.3. Penentu Tingkat Bunga II
Untuk memahami apa penentu tingkat bunga di ekonomi dengan adanya penawaran
uang kartal dan uang giral di ekonomi. Kita harus lebih dahulu paham tentang apa yang
dikerjakan dan diberikan oleh bank umum kepada ekonomi dan masyarakat.
Apa yang Bank Umum berikan untuk Ekonomi?
Ekonomi modern mempunyai karakteristik dengan banyaknya lembaga keuangan ( financial
intermediaries ) yang beroperasi di pasar keuangan. Lembaga tersebut menerima dana dari
masyarakat dan perusahaan, dan dana tersebut digunakan untuk membeli obligasi dan
13
saham, atau dipinjamkan ( make loans ) untuk masyarakat dan perusahaan yang
membutuhkan dana (sektor defisit dana ). Kewajiban bank umum adalah dana pinjaman
atau diterima dari masyarakat dan perusahaan, sedangkan aset mereka adalah saham dan
obligasi yang mereka miliki, juga kredit yang diberikan kepada masyarakat dan
perusahaan.
Bank umum adalah tipe dari lembaga keuangan. Apa pasar khusus dari bank umum –
dan alasan kita fokus pada bank umum, bukan pada lembaga keuangan non bank – adalah
bahwa kewajiban bank umum adalah uang giral: masyarakat dapat membayar atau
menyelesaikan transaksi, hanya dengan menulis cek dengan nilai sampai dengan jumlah saldo
Gambar: 3.6 Revisi Neraca Bank Sentral dan neraca Bank Umum
(a)
Bank Sentral
Aset Kewajiban
Obligasi Uang Bank Sentral =
Cadangan + uang kartal
(b)
Bank Umum
Aset Kewajiban
Cadangan Checkable Deposits ( dana pihak
Kredit ketiga ) dan hutang.
Obligasi
14
pada rekening simpanannya di bank. Sekarang kita lihat apa yang bank umum kerjakan atau
lakukan secara lebih mendalam.
Bank menerima dana dari nasabah ( depositors ). Mereka tahan sebagian dana tersebut
sebagai cadangan ( seperti kas ) atau persediaan, dan sisanya digunakan atau dijadikan
pinjaman dan membeli obligasi. Neraca bank umum diperlihatkan oleh gambar (3.6) pada
panel (b). Kewajiban bank umum terdiri checkable deposits, dana yang disimpan masyarakat
di bank. Aset bank umum terdiri dari cadangan, kredit atau pinjaman ( loans ) dan obligasi.
Bank menerima dana dari masyarakat dan perusahaan-perusaahaan yang menyimpan
dana dengan membuka rekening simpanan atau memasukan atau menambahkan dana
di rekening simpanannya ( sebagai contoh, rekening gajinya atau paycheck ). Sesuai
perjanjian, masyarakat dan perusahaan-perusahaan dapat menulis cek dan menarik
dananya di bank sampai sebesar saldo simpanannya. Jadi, kewajiban bank adalah
sama dengan nilai checkable deposits.
Bank umum manahan sebagian dana simpanan masyarakat ( dana pihak ketiga ) untuk
cadangan ( reserve ) – simpanan dari mayarakat dan perusahaan yang tidak dijadikan
pinjaman (loans ), yang ditahan untuk operasi sehari-hari bank atau disimpan di Bank
Sentral sebagai giro wajib minimum, dalam rangka bank umum mampu memenuhi
kewajiban yang jatuh tempo, dan penarikan dana simpanan oleh pemilik dana atau
deposan. – terdapat tiga alasan dasar bank umum harus mempunyai reserve:
1. Untuk keperluan sehari-hari, beberapa deposan menarik dana tunai dari rekening
simpanannya ( their checking account ), sementara yang lainny tetap atau berada di
dalam rekening simpanannya. Tidak ada alasan selalu sama untuk cash inflows dan
cash outflows, sehingga bank umum harus mempunyai besaran tertentu uang tunai
sebagai dana tunai di tangan.
2. Untuk keperluan transaksi sehari-hari, orang-orang dan perusahaan yang memiliki
rekening dan dana simpanan di bank, menulis cek untuk orang dan perusahaan
yang mempunyai rekening di bank lain, dan orang-orang dan perusahaan yang
mempunyai rekening di bank lain menulis cek untuk orang-orang yang mempunyai
rekening di bank. Apa konsekwensi bagi bank dengan adanya transaksi tersebut?.
Kemungkinan besar transaksi cash inflows lebih rendah dari transaksi cash
outflows, sehingga bank wajib mempunyai dana reserve untuk menutup defisit
transaksi berjalan.
15
3. Alasan pertama dari dua alasan tersebut mempunyai implikasi bahwa bank akan
membutuhkan untuk mempunyai dana cadangan, sekalipun jika mereka tidak
membutuhkannya. Tetapi, di samping itu, bank umum adalah subyek dari peraturan
perbankan yang mewajibkan bank mempunyai cadangan, sebagai contoh, giro
wajib minimum (GWM) besarannya ditentukan oleh peraturaan yang berlaku, dan
besarannya berdasakan proporsi dari dana pihak ketiga ( checkable deposits ).
Di Indonesia besarannya sekitar 5 persen sampai dengan 10 persen, sedangkan
Amerika Serikat sekitar 7 persen sampai dengan 22 persen dari checkable deposits.
The actual reserve ratio adalah rasio cadangan bank dengan checkable deposits di
Indonesia sekarang sebesar 5 persen.
Tinggalkan untuk sementara reserve, bank menggunakan sisa dana dari checkable
deposits dan dana sendiri ( dari laba ditahan dan setoran modal dari pemilik )
menjadikan pinjaman (loans) untuk perusahaan dan konsumen atau membeli obligasi.
Nilai pinjaman atau kredit yang diberikaan bank, pada umumnya sekitar 70 persen
dari aset bank nonreserve, dan sisanya sebesar 30 persen untuk obligasi, Perbedaan
antara obligasi dengan kredit ( loans ) tidak penting untuk tujuan kita – yang penting
kita harus pahami adalah penentu penawaran uang. Sehingga dalam kelanjutan
pembahasan, kita akan mengasumsikan untuk tujuan penyederhanaan bahwa
bank tidak memberikan kredit, maka bank hanya memegang atau
mempertahankan reserve dan obligasi sebagai aset. Tetapi perbedaan antara loans
dan obligasi adalah penting untuk tujuan lain, dari kemungkinan atau dapatnya bank
beroperasi sampai dengan peranan lembaga penjamin simpanan.
Gambar (3.6) panel (a) kembali kepada neraca nank sentral, pada ekonomi dimana
terdapat bank umum. Neraca Bank Sentral mirip dengan neraca yang sudah kita lihat di
gambar (3.5). Sisi aset adalah serupa dengan sebagaimana sebelumnya: Aset Bank Sentral
adalah obligasi yaang ditahan atau dipegang. Kewajiban BanK Sentral adalah uang yng sudah
dikeluarkan atau dicetak dan ditawarkan ke ekonomi, Central Bank Money ( uang Bank
Sentral ). Tampilan atau bentuk baru adalah bahwa tidak semua uang Bank Sentral adalah
dipegang sebagai currency ( uang kertas dan uang logam yang dikeluarkan Bank Sentral )
oleh publik atau masyarakat. Sebagian ditahan sebagai cadangan oleh bank umum. Jadi uang
Bank Sentral ( Central Bank Money ) adalah currency di publik ditambah dengan
currency yang ditahan oleh bank umum sebagai cadangan (reserve ) .
16
Penawaran dan Permintaan untuk Uang bank Sentral (currency)
Cara termudah untuk berpikir tentang penentu untuk tingkat bunga di ekonomi adalah
selalu berpikir dengan terminologi penawaran dan permintaan untuk uang Bank Sentral
Permintaan uang Bank Sentral adalah sama dengan permintan currency ditambah
dengan permintaan currency untuk cadangan atau reserve oleh bank umum.
Penawaran uang Bank Sentral adalah selalu dibawah pengendalian dan penguasaan
mutlak oleh Bank Sentral. ( sehingga bentuk penawaran uang bank sentral vertikal ).
Keseimbangan tingkat bunga adalah kondisi menyebabkan dimana permintaan dan
penawaran uang Bank Sentral adalah sama ( equal )
Gambar 3.7. Penentu Permintaan dan Penawaran Terhadap Uang Bank Sentral
=
Gambar (3.7) memperlihatkan struktur permintaan dan penawaran uang Bank Sentral
secara lebih mendetail ( untuk sementara, lihat dan perhatikan hanya pada bagian atas ).
Bagian bawah memperlihatkan bagaimana persamaan yang akan kita hasilkan, kemudian
yang berkaitan dengan berbagai kotak lainnya di gambar.).
Mulai dengan sisi kiri, permintaan untuk uang adalah permintaan currency ( uang
kartal ) dan checkable deposits. Bank umum harus mempunyai cadangan (reserve) guna
menghadapi pencairan dari checkable deposits: Permintaan checkable deposits ( di Indonesia
Permintaan Uang
𝑀𝑑= $Y L(i)
Permintaan Uang
Giral ( checkable
deposits )
𝑫𝒅 = (1 – c )𝑴𝒅
Permintaan Uang
Kartal ( currency )
𝑪𝑼𝒅 = c𝑴𝒅
Permintaan
untuk
Cadangan
(oleh bank)
𝑅𝑑 = ∅(1-c)𝑀𝑑
Permintaan
Uang Bank
Sentral
𝑯𝒅 = 𝑪𝑼𝒅 + 𝑹𝒅 =
[c + ∅(1-c)]𝑴𝒅 =
[c + ∅(1-c)$Y L(i)
Penawaran
dan
Pengendalian
Uang
H
17
adalah dana pihak ketiga – giro, tabungan dan deposito – menyebabkan permintaan uang
kartal untuk cadangan (reserve ) oleh bank. Permintaan terhadap uang Bank Sentral adalah
sama dengan permintaan reserve oleh bank umum ditambah dengan permintan currency
oleh masyarakat atau publik. Berlanjut ke sisi kanan, penawaran untuk uang Bank Sentral
ditentukan oleh Bank Sentral sendiri ( sesuai dengan undang-undang ). Tingkat bunga harus
menyebabkan jumlah penawaran dan permintaan uang Bank Sentral adalah sama.
Sekarang kita teliti setiap kotak di gambar (3.7), dan mengajukan pertanyaan:
Apa yang menentukan permintaan checkable deposits dan permintaan currency?
Apa yang menentukan permintaan reserve atau cadangan oleh bank umum?
Bagaimana agar kondisi permintaan dan penawaran uang Bank Sentral menjadi sama
dan menentukan tingkat bunga?
Permintaan Uang
Ketika masyarakat dapat memegang bersama-sama uang chartal dan uang
giral ( checkable deposits ), permintaan uang mencakup dua keputusan. Pertama:
masyarakat harus memutuskan berapa besar uang yang akan dipegang. Kedua: mereka
harus memutuskan berapa besar uang tersebut dipegang dalam bentuk uang kartal (
currency ), dan berapa besar dalam bentuk uang giral.
Merupakan hal yang masuk akal, jika kita mengasumsikan bahwa seluruh permintaan
uang ( currency ditambah checkable deposits ) adalah cendrung atau bahkan ditentukan
berdasarkan faktor yang sama sebagaimana sebelumnya. Masyarakat akan memegang lebih
banyak uang, karena semakin tinggi tingkat transaksi yang dilakukannya, dan tingkat bunga
obligasi semakin rendah. Sehingga kita dapat mengasumsikan, bahwa permintaan seluruh
uang ( overall money demand ) adalah berdasakan persamaan yang sama sebagaimana
sebelumnya persamaan ( 3.1 ).
𝑀𝑑 = $𝑌 𝐿(𝑖) ( 3.3)
.
18
Persamaan tersebut memberikan kepada kita keputusan kedua. Bagaimana
orang-orang memutuskan tentang berapa besar currency, dan berapa besar checkable deposits
ditahan dan dipegang? Currency atau uang tunai adalah sangat nyaman atau baik untuk
transaksi kecil. Cek adalah sangat nyaman atau baik untuk transaksi besar. Menempatkan
uang di rekening bank anda adalah lebih aman daripada memegangnya secara tunai.
Sekarang kita buat asumsi bahwa masyarakat menetapkan proporsi tetap untuk
currency ( uang kartal ) – proporsi tersebut diberi simbol, c – dan implikasinya proporrsi
untuk uang giral ( checkable deposits ) adalah: (1- c ). Untuk permintaan uang kartal atau
currency, diberi simbol, 𝑪𝑼𝒅, dan untuk uang giral, 𝑫𝒅. Permintaan terhadap currency dan
checkable deposit dapat dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
𝐶𝑈𝑑 = 𝑐𝑀𝑑 (untuk uang bank sentral ) (3.4)
𝐷𝑑 = ( 1 – c )𝑀𝑑 (untuk uang giral ) (3.5)
Persamaan (3.4) memberikan komponen pertama untuk permintaan uang Bank
Sentral, permintaan uang tunai ( currency ) oleh masyarakat. Persamaan (3.5) menyatakan
permintaan masyarakat terhadap uang giral ( checkable deposits ).
Sekarang kita dapat menjelaskan tentang perilaku dari kotak pertama – permintaan
uang – pada sisi kiri (gambar 3.7). Secara berurutan, persamaan (3.3) menyatakan seluruh
permintaan uang, persamaan (3.4) dan (3.5) menyatakan permintaan untuk checkable
deposits dan permintaan untuk currency. Ketiga persamaan permintaan telah ditulis di bagian
bawah kotak di gambar (4.7).
Permintaan uang giral menyebabkan permintaan uang oleh bank swasta untuk
cadangan, komponen kedua untuk perrmintaan terhadap uang bank sentral. Untuk melihat
bagaimana hal tersebut terjadi, kita harus kembali membahas perilaku baank swasta.
Permintaan untuk Cadangan (Reserve ) oleh Bank Umum
Semakin besar jumlah giro, tabungan dan deposito ( checkable deposits ), semakin
besar jumlah cadangan yang bank umum harus pegang atau sediakan ( berupa kas, Giro
Wajib Minimum, tagihan atau simpanan pada bank lain, investasi pada sekuritas/marketable
securities ). Cadangan bagi bank umum dilakukan dengaan alasan jaga-jaga ( precautionary )
19
dan ketentuan hukum dan peratuaran otoritas keuangan ( di Indonesia OJK ). Misalkan
∅ ( simbol latin yang dibaca theta ) adalah nilai rasio untuk cadangan bank, nilai
cadangan bank berdasarkan per dollar dari setiap uang giral yang bank keluarkan.
Misalkan, R untuk simbol reserve bank, dan D untuk jumlah dollar pada checkable
deposits ( atau dana pihak ketiga ). Maka rumusan untuk menunjukan relasi variabel-
variabel tersebut adalah:
R = ∅ D (3.6)
Misalkan ekonomi mempunyai rasio cadangan ( the reserve ratio, ∅ = 10 % ), maka
nilai ∅ secara kasar adalah 0.1.
Jika masyarakat ingin memegang uang giral, 𝐷𝑑, berdasarkan persamaan (3.6), bank
umum harus menyediakan cadangan sebesar ∅𝐷𝑑. Mengkombinasi persamaan (3.5) dan
persaamaan (3.6), uang merupakan komponen kedua dari permintaan uang Bank Sentral –
permintaan untuk cadangan bank umum – dinyatakan dengan formula sebagai beerikut:
𝑅𝑑 = ∅(1 – c )𝑀𝑑 (3,7)
Sekarang kita sudah mempunyai persamaaan yang berhubungan dengan kotak kedua
tentang permintaan untuk cadangan oleh bank umum “ pada sisi kiri di gambar (3.7).
Permintaan untuk uang bank Sentral
Untuk permintaaan uang bank sentral, kita berikan simbol,𝑯𝒅. Permintaan ini
adalah sama dengan jumlah permintaan untuk currency dan permintaan untuk cadangan bank
umum:
𝐻𝑑 = 𝐶𝑈𝑑 + 𝑅𝑑 (3.8)
Menukar 𝐶𝑈𝑑 dan 𝑅𝑑 dengan ekspresinya dari persamaan (3.4) dan persamaan (3.7), kita
dapatkan persamaan baru.
𝐶𝑈𝑑 = 𝑐𝑀𝑑
𝑅𝑑 = ∅(1 – c )𝑀𝑑
20
𝐻𝑑 = 𝑐𝑀𝑑+ ∅(1 – c )𝑀𝑑 = [c+ ∅ ( 1 – c )]𝑀𝑑
Akhirnya., tukar semua permintaan untuk uang, 𝑀𝑑, dengan ekspresinya dari
persamaaan (3.3), kita dapatkan:
𝑀𝑑 = $Y L(i) (3.3)
𝐻𝑑 = [c+ ∅ ( 1 – c )] $Y L(i) (4.9)
Persamaan ini memberikan kepada kita, hubungan dengan persamaan yang berada
di kotak ketiga tentang permintaan terhadap uang bank sentral di sisi kiri kotak di
gambar (3.7)
Penentu Tingkat Bunga
Sekarang kita sudah siap untuk mengkarakteristikan keseimbangan di pasar uang.Misalkan H
merupakan penawaran uang Bank Sentral; H secara langsung dikendalikan oleh Bank
Sentral. Sebagaimana yang baru saja dijelaskan pada sesi sebelumnya, Bank Sentral dapat
mengubah jumlah H melalui kebijakan moneter dengan operasi pasar terbuka (OMO).
Kondisi keseimbangan untuk H terjadi ketika penawaran dan permintaan uang bank
sentral sama.
H = 𝐻𝑑 (3.10)
Atau dengan menggunakan persamaan (3.9)
H = [c+ ∅ ( 1 – c )] $Y L(i) (3.11)
Penawaran uang Bank Sentral [ sisi kiri dari persamaan (3.11)] adalah sama dengan
permintaan uang Bank Sentral [ sisi kanan persamaan (3.11)] yang sama dengan permintaan
seluruh uang, [( $YL(i)], dikalikan dengan terminologi yang ada di dalam kurung besar,
c+ ∅ ( 1 – c ).
Lihat sekali lagi secara mendalam pada terminologi di dalam kurang besar.
Asumsikan bahwa orang-orang hanya memegang currency, sehingga: c = 1. Maka, nilai
terminologi di dalam kurung besar sma dengan 1 (satu), dan keseimbangan akan sama tepat
dengan keseimbngan berdasarkan persamaaan (3.2) atau M = $YL(i), dengan huruf H
21
menggantikan tempat huruf M di sisi kiri, tetapi H dan M keduanya berkedudukan sebagai
penawaran untuk uang Bank Sentral. Pada kasus ini, orang-orang hanya dapat memegang
currency sama sekali, dan bank umum tidak memainkan peranan dalam menawarkan uang.
Kita akan kembali ke kasus yang sudah kita bahas padaa sesi 3.2.
Asumsikan bahwa orang-orang tidak memegang currency sama sekali, tetapi hanya
memegang checkable deposits. Pada kasus ini, c = 0, sehingga nilai terminologi di dalam
kurung besar menjadi sama dengan nilai 𝜃. Sebagai contoh umpamakan bahwa nilai 𝜃 = 0.1,
sehingga nilai terminologi di dalam kurung besar menjadisama dengan: 0.1. Maka
permintaan terhadap uang Bank Sentral adalah sama dengan satu persepuluh (1/10) dari
seluruh permintaan uang ( the overall demand for money ). Hal tersebut sangat mudah untuk
memahaminya: Orang-orang hanya memegang checkable deposit uang giral. Untuk setiap
dollar yang ingin mereka pegang, bank umum hanya perlu mempunyai cadangan sebesar 10
sen dollar. Permintaan uang untuk cadangan adalah satu persepuluh dari seluruh permintaan
uang.
Sekarang kita tinggalkan kedua kasus ekstrem tersebut. Perhatikan bahwa sepanjang
orang-orang memegang beberapa checkable deposit ( sehingga c < 1 ), nilai terminologi di
dalam kurung besar adalah kurang daripada 1 (satu). Permintaan untuk uang Bank Sentral
adalah kurang atau lebih kecil daripada seluruh permintaan uang (𝑀𝑑). Hal ini sesuai dengan
fakta bahwa permintaan untuk reserve atau cadangan oleh bank umum adalah hanya sebagian
atau a fraction dari permintaan checkable deposit.
Gambar: 3.8
Keseimbangan Pasar Untuk Uang Bank Sentral dan Penentu Tingkat Bunga
Tingkat Bunga (i) Penawaran Uang Bank Sentral
i A
Permintaan Uang bank Sentral
( 𝐻𝑑 = 𝐶𝑈𝑑 + 𝑅𝑑 )
H Uang Bank Sentral, H
22
Kita akan menyajikan kondisi keseimbangan pasar keuangan yang diekpresikan oleh
persamaan (3.11) secara grafik, dan hasilnya ada pada gambar (3.8). gambar nampak sama
sebagaimana dengan gambar (3.2), tetapi dengan uang Bank Sentral pada sumbu garis
horisontal menggantikan uang. Tingkat bunga diukur dengan sumbu garis vertikal.
Permintaan uang Bank Sentral, 𝐶𝑈𝑑 + 𝑅𝑑 digambar berdasakan tingkat pendapatan nominal
yang berlaku. Semakin tinggi tingkat bunga mengimpilkasikan semakin rendah
permintaan untuk uang Bank Sentral. Semakin rendah permintaan uang Bank Sentral
tersebut, mempunyai dua penyebab: Permintaan untuk uang turun, permintaan untuk
checkable deposits juga turun, menyebabkan terjadi penurunan pada permintaan untuk
cadangan atau reserve oleh bank umum. Sebagaimana sudah kita ketahui, penawaran uang
adalah tetap, dan dinyatakan dengan garis vertikal pada H. Keseimbangan pasar terjadi
dititik A, dengan tingkat bunga keseimbangan i.
Dampak perubahan pada salah satu dari dua faktor, pendapatan nominal atau
penawaran uang Bank Sentral adalah secara kualitatif adalah sama sebagaimana yang sudah
dibahas pada sesi sebelumnya. Khususnya, kenaikan pada penawaran uang Bank Sentral
menyebabkan pergeseran pada garis penawaran vertikal ke kanan. Hal ini menyebabkan
tingkat bunga semakin rendah. Sebagaimana sebelumnya, kenaikan penawaran uang Bank
Sentral menyebabkan tingkat bunga turun, secara simetris atau selaras, penurunan pada
penwaran uang Bank Sentral menyebabkan tingkat bunga naik.
3.4. Dua Cara berpikir Alternatif Tentang Keseimbangan
Pasar Keuangan
Pada sesi 3.3, kita telah melihat dan mambahas keseimbangan melalui kondisi dimana
penawaran dan permintaan uang Bank Sentral adalah disamakan ( be equal ). Terdapat dua
cara lain dalam melihar keseimbangan, dan keduanya ekuivalen, setiap cara memberikan cara
23
berpikir berbeda tentang keseimbangan, dan melalui pendalaman setiap cara berpikir akan
memantapkan pemahaman anda.
Pasar Dana bank Sentral dan Tingkat Bunga Dana Bank Sentral
Sebagai pengganti cara berpikir tentang relasi antara penawaran dan permintaan
terhadap uang Bank Sentral, kita dapat berpikir tentang relasi antara penawaran dan
permintaan terhadap reserve untuk cadangan pada bank umum.
Penawaran untuk cadangan adalah sama dengan penawaran uang Bank Sentral
dikurangi dengan permintaan currency oleh publik atau masyarakat, 𝐶𝑈𝑑. Permintaan
reserve oleh bank umum adalah 𝑅𝑑, sehingga kondisi keseimbangan adalah penawaran dan
permintaan reserve bank umum menjadi sama, dan formulanya sebagai berikut:
H – 𝐶𝑈𝑑 = 𝑅𝑑
Perhatikan bahwa, jika kita pindahkan 𝐶𝑈𝑑 dari sisi kiri ke sisi kanan, dan
menggunakan fakta bahwa permintaan terhadap uang Bank Sentral, 𝐻𝑑 adalah dinyatakan
dengan 𝐻𝑑 = 𝐶𝑈𝑑 + 𝑅𝑑 , maka persamaan ini adalah ekuivalen dengan 𝐻 = 𝐻𝑑 . Dengan
kata lain, melihat keseimbangan dalam pengertian penawaran dan permintaan terhaadap uang
Bank Sentral – pendekatannya sudah kita laksanakan di sesi 3.3.
Walaupun demikian, cara alternatif ini melihat keseimbangan adalah atraktif, karena
di Amerika Serikat tentu saja terdapat pasar untuk cadangan bank umum ( bank reserve),
dimana tingkat bunga berubah, sehingga permintaan dan penawaran untuk reserve adalah
sama. Pasar ini disebut the Federal Funds Market. Bank yang mempunyai kelebihan reserve
pada hari penutupan ( at the end of the day ) meminjamkan dana kelebihannya ke bank lain
yang mengalami kekurangan reserve ( the call money ). Pada keseimbangan, permintaan total
terhadap reserve oleh semua bank, 𝑅𝑑, harus sama dengan penawaran reserve di pasar, H –
𝐶𝑈𝑑 merupakan kondisi keseimbangan yang telah dinyatakan sebelumnya. Tingkat bunga
yang telah ditentukan atau sudah terjadi di pasar disebut the Federal Funds Rate. Karena
Bank Sentral Amerika Serikat ( the Fed ) dapat memilih the Federal Funds Rate yang dia
inginkan melalui perubahan yang memadai pada penawaran uang Bank Sentral, H. The
Federal Funds Rate adalah biasanya dijadikan dasar atau patokan untuk indikator
kebijakan moneter Amerika Serikat, merefleksikan apa yang the Fed inginkan pada
24
tingkat bunga yang berlaku di ekonomi. Jika tingkat bunga turun, ini mengindikasikan
the Fed menginginkan atau mendorong aktivitas ekonomi meningkat
Penawaran Uang, Permintaan Uang dan the Money Multiplier
Sebagai pengganti berpiki tentang relasi antara penawaran dengan permintaan
terhadap uang Bank Sentral. Kita dapat melihat pada keseimbangan yang berasal dari relasi
antara seluruh penawaran dan seluruh permintaan ( currency dan checkable deposits ).
Untuk menghasilkan kondisi keseimbangan sebagai hasil relasi antara seluruh
penawaran dengan seluruh permintaan terhadap uang, gunakan kondisi keseimbangan yang
diekspresikan oleh persamaan (3.11) dan bagi kedua sisi dengan [c + 𝜃(1-c)].
H = [c+ ∅ ( 1 – c )] $Y L(i)
1
[c + 𝜃(1−c)] H = $𝑌𝐿(𝑖) (3.12)
Penawaran uang = Permintaan uang
Sisi kanan dari persamaan memberikan informasi tentang seluruh permintaan
uang ( currency ditambah dengan checkable deposits ), sedangkan sisi kiri persamaan adalah
seluruh penawaran uang ( currency ditambah dengan checkable deposits ). Oleh karena itu
kondisi persaamaan (3.12) menyatakan bahwa pada keseimbangan, seluruh penawaran dan
seluruh permintaan uang harus menjadi sama.
Jika anda membandingkan persamaan (3.12) dengan persamaan (3.2), persamaan
mengkarakteristikan keseimbangan di ekonomi tanpa bank, anda akan melihat bahwa
perbedaannya hanya pada seluruh penawaran uang tidak sama dengan uang Bank
Sentral , tetapi sama dengan uang Bank Sentral dikalikan dengan konstanta 1
[𝑐+𝜃(1−𝑐)].
Perhatikan juga bahwa, karena 1
[𝑐+𝜃(1−𝑐)] adalah kurang dari satu, dan dia
merupakan kebalikan ( inverse ) – konstanta di sisi kiri persamaan (3.12) – adalah
lebih besar daripada 1(satu). Untuk alasaan ini, rumusan konstanta tersebut disebut
sebagai the money multiplier – kenaikan pada penawaran uang yang disebabkan
dari kenaikan satu dollar pada uang Bannk Sentral. – Oleh karena itu, seluruh
penawaran uang adalah sama dengan uang Bank Sentral dikalikan dengan the
25
money multiplier. Sebagai contoh, jika the money multiplier ( pengganda uang )
adalah 4, maka seluruh penawaran uang adalah sama dengan 4 kali penawaran
uang Bank Sentral.
Untuk merefleksikan fakta bahwa seluruh penawaran uang tergantung pada
akhirnya dengan jumlah uang Bank Sentral, maka uang Bank Sentral sering
disebut sebagai high powered money ( inilah alasan dari asal-muasal mengapa
huruf H kita gunakan untuk simbol uang Bank Sentral ) atau the monetary base.
Pengertian high powered merefleksikan fakta bahwa kenaikan pada H menyebabkan
lebih besar daripada one for one kenaikan pada seluruh penawaran uang, dan karena
itu “ high powered “, Dengan cara yang sama, pengertiian monetary base
merefleksikan fakta bahwa seluruh penawaran uang pada akhirnya sangat tergantung
pada a “base” – jumlah uang Bank Sentral di ekonomi.
Adanya pengganda pada persamaan (3.12) mempunyai implikasi bahwa berdasarkan
perubahan pada uang Bank Sentral mempunyai dampak besar terhadap penawaran uang,
karena melipatgandakan jumlah penawaran uang awal – dan juga menyebabkan memperbesar
kenaikan pada tingkat bunga – pada ekonomi dengan bank daripada ekonomi tanpa bank.
Untuk memahami mengapa hal tersebut terjadi, kita harus kembali kepada penjelasan dari
open market operation, pada masa kini pada ekonomi dengan bank.
Memahami the Money Multiplier
Untuk membuat semua lebih mudah, misal kita pertimbangkan kasus khusus dimana
orang-orang hanya memegang checkable deposits, yang berarti c = 0. Pada kasus ini,
Pengganda adalah: 1/𝜃 dollar: kenaikan satu dollar pada high powered money ( uang Bank
Sentral ) menyebabkan kenaikan tingkat bunga sebesar 1/𝜃 pada penawaran uang.
Selanjutnya asumsikan bahwa 𝜃 = 0.1, sehingga pengganda sama dengan 1/0.1 = 10. Tujuan
apa yang diinginkan adalah untuk mendapatkan lebih intuisi tentang darimana pengganda ini
berasal. Dan untuk tujuan yang lebih umum, adalah bagaimana kenaikan awal pada uang
Bank Sentral menyebabkan kenaikan 10 kali lipat pada seluruh penawaran uang.
Umpamakan the Fed ( Bank Sentral Amerika Serikat ) membeli obligasi bernilai $
100 melalui OMO. The Fed membayar penjual – sebutlah sebagai penjual 1 – $ 100. Untuk
membayar penjual, the Fed mencetak $ 100 dalam bentuk uang Bank Sentral. Jadi, terjadi
26
kenaikan pada uang Bank Sentral sebesar $ 100. Ketika kita pertama kali melihat dan
membahas tentang dampak OMO di sesi sebelumnya, di ekonomi tidak ada bank, hal tersebut
sudah menjadi ceritera yang berakhir. Tetapi disini kita mulai membahas OMO di ekonomi
dengan bank:
Penjual 1 ( yang sudah kita asumsikan, tidak menginginkan menahan sedikitpun
currency ), maka dia depositkan $ 100 pada giro ( a checking account ) pada banknya
– kita sebut bank A. Hal ini menyebabkan kenaikan pada checkable deposits sebesar $
100.
Bank A menahan untuk reserve sebesar $ 100 dikalikan dengan 0.1 = $ 10, dan dari
$ 100. Sebesar $ 90 = ($ 100 x 0.9) dibelikan obligasi, dan membayar harga obligasi
kepada penjual, kita sebut penjual 2.
Penjual 2 medepositkan $ 90 ke dalam rekening giro di banknya – kita sebut bank B.
Hal ini menyebabkan kenaikan pada checkable deposits sebesar $ 90.
Bank B menahan untuk reserve sebesar $ 90 dikalikan dengan 0.1 = $ 9, dan sisanya
sebesar $ 81 = ($90 x 0.1), dibelikan obligasi, dan membayar kepada penjual obligasi,
kita sebut penjual 3.
Penjual 3 medepositkan $ 81 ke dalam rekening giro di banknya – kita sebut bank C.
Hal ini menyebabkan kenaikan pada checkable deposits sebesar $ 81.
Dan seterusnya.
Dari sekarang, rantai kejadian hendaknya sudah menjadi jelas. Berapa besar akhir
kenaikan pada penawaran uang? Kenaikan pada checkable deposits adalah $ 100, ketika
penjual 1 mendepositkan hasil penjualan obligasinya di bank A, ditambah $ 90, ketika
penjual 2 mendepositkan hasil penjualan obligasinya di bank B, ditambah $ 81, ketika
penjual 3 mendepositkan hasil penjualan obligasinya pada bank C, dan seterusnya. Kita
dapat menulis ceritera tersebut dengan formula sebagai berikut:
$ 100 ( 1 + 0.9 + 0.92 + 0.93 + ......0.9𝑛 )
Serie atau urutan pada tanda kurung adalah seri geometric ( a geometric series ),
sehingga jumlahnya sama dengan 1/(1 – 0.9) = 10. Penawaran uang naik sebesar $1.000,
sepuluh kali lipat dari kenaikan awal pada uang Bank Sentral.
27
Hasil tersebut memberikan kepada kita cara berpikir lain tentang the money
multiplier: Kita dapat berpendapat bahwa pada akhirnya kenaikan penawaran uang sebagai
hasil atau disebabkan oleh penjualan obligasi yang berulang-ulang – pertama kali oleh OMO
bank Sentral, dan ronde selanjutnya oleh bank umum. Setiap urutan ronde penjualan obligasi
menyebabkan kenaikan pada penawaran uang, pada akhirnya kenaikan pada penawaran uang
menjadi sepuluh kali lipat pada uang Bank Sentral.
Soal Latihan
1. Umpamakan Bapak Halim mempunyai kekayaan yang bernilai $ 50,000, dan pendapatan
per tahunnya adalah sebesar $ 60,000. Juga umpamakan fungsi permintaan uangnya
adalah:
𝑀𝑑 = $Y(0.35 – i )
a. Jika tingkat bunga 5 % dan 10 %, berapa permintaan obligasi Bapak Halim.
b. Jelaskan dampak dari tingkat bunga terhadap permintaan uang dan permintaaan obligasi.
Jelskan jawaban anda
c. Umpamakan tingkat bunga adalah: 10 %. Dalam terminologi persentase, berapa
permintaan uang Bapak Halim jika pendapatan per tahun turun dari $ 60,.000 menjadi
$ 30.000.
d. Umpamakan tingkat bunga adalah 5 %. Dalam terminologi persentase, apa yang terjadi
pada permintaan uang Bapak Halim, jika pendapatan per tahun turun dari $ 60,.000
menjadi $ 30.000.
e. Jelaskan dampak kenaikan pendapatan terhadap permintaan uang, jelaskan mengapa
permintaan uang ditentukan oleh tingkat bunga?
2. Sebuah obligasi menjanjikan membayar $ 100 dalam waktu satu tahun.
a. Berapa bunga obligasi jika harga obligasi hari ini sebesar $ 75, $ 85, dan $ 95.
b. Jika tingkat bunga sebesar 8 %, berapa harga obligasi pada hari ini.
3. Umpamakan permintaan uang di ekonomi dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
𝑀𝑑 = $𝑌( 0.25 − 𝑖 )
28
Dimana $Y adalah $ 100 milyar, juga umpamakan bahwa penawaran uang adalah $ 20
milyar. Asumsikan keseimbangan di pasar keuangan.
a. Berapa tingkat bunga?
b. Jika bank Sentral menginginkan meningkatkan nilai i menjadi 10 % ( katakanlah dari
2 % menjadi 12 % ). Berapa besar penawaran uang sebaiknya ditetapkan oleh bank
Sentral?
4. Umpamakan seseorang dengan kekayaan bernilai $ 50.000, dan jumlah pendapatan per
tahunnya adalah: $ 60.000. Juga umpamakan bahwa permintaan uangnya berdasarkan
persamaan:
𝑀𝑑 = $𝑌( 0.35 − 𝑖 )
a. Hitung jumlah permintaan untuk obligasi. berapa besar dampak kenaikan pada tingkat
bunga sebesar 10 % terhadap permintaan obligasi?
b. Apa dampak kenaikan kekayaaan terhadap permintn uang dan obligasi? Jelaskan
jawaban anda.
c. Apa dampak kenaikan pada endapatan terhadap prmintaan uang dan obligasi? Jelaskan
jawaban anda dengan kalimat.
d. “ Jika orang-orang pendapatannya meningkat, mereka jelas akan menahan obligasi lebih
banyak “ Apa yang salah dengan pernyaataan tersebut.
.
29
Bab IV
Pasar Uang dan Pasar Barang: Model IS-LM
Ekonomimakro telah mengalami kemajuan pesat sejak tahun 1940an. Hal tersebut
yang menyebabkan model IS-LM kita bahas sekarang. Model IS-LM menghadirkan
pemahaman ekonomimakro yang penting – salah satunya menjelaskan secara sederhana
tentang kejadian atau peristiwa ekonomi pada jangka pendek.
4.1. Pasar Barang dan Relasi IS
Pertama-tama kira buat ringkasan tentang apa yang sudah kita bahas di pasar barang.
Kita telah mengkarakteristikan keseimbangan di pasar barang sebagai kondisi bahwa
produksi atau output ,Y, sama dengan permintaan barang, Z, atau Y = Z. Kita sebut
kondisi ini sebagai relasi IS.
Kita telah merumuskan bahwa permintaan adalah jumlah konsumsi (C), investasi (I),
dan belanja atau pengeluaran pemerintah (G), Kita mengasumsikan bahwa konsumsi
merupakan fungsi dari pendapatan disposable ( pendapatan dikurangi dengan pajak
atau pendapatan yang telah siap untuk dibelanjakan ), dan menempatkan belanja
investasi, belanja pemerintah dan pajak sudah ada dengan sendirinya (given) atau
faktor eksogen dari model. Kondisi keseimbangan yang terjadi:
Y = C(Y – T ) + 𝐼 ̅+ G
Pada pembahasan pasar barang, kita sudah mengasumsikan, guna penyederhanaan
formula dalam aljabar, bahwa relasi antara konsumsi, C, dan disposable income,
Y – T, adalah berbentuk garis lurus ( linier ). Disini asumsi tersebut sudah tidak
30
berlaku, dan sebagai penggantinya C = C(Y – T ) – dibaca konsumsi fungsi dariapada
pendapatan disposable ( pendapatan setelah pajak ).
Kondisi keseimbangan menjadi:
Y = C( Y – T ) + 𝐼 ̅+ G
Menggunakan persamaan kondisi keseimbangan tersebut, maka kita telah mengetahui
faktor-faktor yang mengubah output keseimbangan. Kita juga dapat mengetahui
secara khusus dampak dari perubahan belanja pemerintah dan menggeser atau
mengubah permintaan konsumen.
Penyederhanaan utama dari model pertama tersebut adalah bahwa tingkat bunga
tidak mempengaruhi permintaan terhadap barang. Tugas pertama kita di bab ini, adalah
mengganti atau mengubah penyederhanaan tersebut dengan mengajukan atau memasukan
tingkat bunga ke dalam model keseimbangan pasar barang kita. Untuk waktu selanjutnya,
kita hanya fokus pada dampak tingkat bunga terhadap investasi, dan selanjutnya
meninggalkan pembahasan dampak dari tingkat bunga terhadap komponen lain terhadap
permintaan
Investasi, Penjualan dan Tingkat Bunga
Di bab II ( pasar barang ), untuk sementara investasi ditinggalkan untuk tidak
dijelaskan – kita sudah mengasumsikan investasi adalah konstan, sekalipun ketika tingkat
output berubah. Investasi – belanja untuk mesin baru dan pabrik oleh perusahaan-perusahaan
– adalah dalam kenyataannya atau berdasarkan fakta jauh daripada kondisi konstan, dan
investasi sangat tergantung pada dua faktor:
Tingkat penjualan. Sebuah perusahaan yang mengalami kenaikan pada penjualan,
hampir pasti memerlukan kenaikan pada produksi. Untuk meningkatkan produksi,
perusahaaan mungkin perlu untuk membeli mesin guna menambah jumlah mesin
yang sudah ada, atau membangun pabrik baru untuk menambah kapasitas produksi.
Sebaliknya sebuah perusahaan yang mengalami tingkat penjualan rendah tidak
membutuhkan dan hanya menghabiskan belanja investasi kecil, jika investasi dipaksa
atau diharuskan.
Tingkat bunga. Perhatikan sebuah perusahaan untuk memutuskan apakah membeli
mesin baru. Umpamakan bahwa untuk membeli mesin baru, perusahaan harus
31
meminjam. Semakin tinggi tingkat bunga, investasi melalui dana pinjaman bagi
perusahaan menjadi tidak atraktif. Jika tingkat bunga cukup tinggi, tambahan laba dari
penggunaan mesin baru ( yang dibeli dengan dana hutang berbunga tinggi ), akan
tidak dapat menutup pokok pinjaman dan biaya bunga, dan mesin baru tidak bernilai
untuk dibeli oleh perusahaan.
Untuk memasukan kedua dampak tersebut, kita harus dan perlu susun relasi investasi
sebagai berikut:
I = I ( Y, i ) (4.1)
(+, - )
Untuk diingat saja, tanda Y adalah positif, dan tanda i adalah negatif.
Persamaan (4.1) menyatakan bahwa investasi, I, tergantung pada produksi atau
output, Y, dan tingkat bunga. i ( kita lanjutkan untuk mengasumsikan bahwa investasi untuk
persediaan adalah sama dengan nol, sehingga penjualan dan produksi adalah selalu sama,
sebagai akibatnya, Y untuk sebutan penjualan dan juga sebutan untuk produksi atau
output ). Tanda positif pada Y mengindikasikan bahwa kenaikan pada produksi (yang
ekuivalen dengan penjualan) menyebabkan kenaikan pada investasi. Tanda negatif pada i,
mengindikasikan bahwa kenaikan tingkat bunga menyebabkan investasi turun
Penentu Tingkat Output
Meletakan atau memasukan persamaan (4.1) atau relasi atau hubungan pada investasi
kedalam persamaan keseimbangan pasar ( Y = C (Y – T ) + 𝐼 ̅ + G ), maka kondisi
keseimbangan pada pasar barang menjadi produksi = permintaan, yaitu:
Y = C(Y – T ) + I(Y.i) + G (4.2)
Produksi ( sisi kiri dari persamaan ) harus sama dengan permintaan barang ( sisi
kanan dari persamaan ). Persamaan (4.2) adalah pengembangan dari relasi IS. Sekarang kita
dapat melihat tentang apa yang terjadi pada tingkat output ketika tingkat bunga berubah.
Kita mulai dengan gambar (4.1). Ukuran permintaan (Z) terhadap barang pada sumbu
vertikal, dan ukuran untuk output atau penawaran pada sumbu horisontal (Y). Berdasarkan
32
tingkat bunga yang berlaku, i, permintaan barang adalah fungsi meningkat terhadap output,
dengan alasan:
Kenaikan tingkat output menyebabkan kenaikan pendapatan, dan berujung pada
kenaikan pada pendapatan disposable dan konsumsi.
Kenaikan tingkat output juga menyebabkan kenaikan pada investasi, hal ini adalah
relasi antara investasi dan produksi yang telah kita bahas pada perkenalan bab ini.
Secara singkat, kenaikan tingkat output, melalui dampak output terhadap konsumsi
dan investasi, telah menyebabkan peningkatan permintaan terhadap barang. Relasi ini antara
permintaan dan output, berdasarkan tingkat bunga yang berlaku, dinyatakan dengan kurva
kemiringan menaik ( upward sloping ), ZZ. Di gambar (4.1)
Perhatikan dua karakter dari ZZ pada gambar (4.1):
Karena kita sudah tidak mengasumsikan bahwa relasi konsumsi dan investasi pada
persamaan (4.2) adalah linier, ZZ umumnya berbentuk sebagai sebuah kurva daripada
sebuah garis lurus. Jadi, kita sudah menggambarkan ZZ sebagai kurva ( bukan garis )
pada gambar (4.1). Semua argumentasi tersebut akan diterapkan, jika kita
mengasumsikan bahwa relasi konsumsi dan investasi adalah linier, dan ZZ bentuknya
diganti dari kurva menjadi garis lurus.
Kita sudah menggambar ZZ, dengan membentuk sudut lebih kecil dari sudut 45
derajat, ini berarti garis ZZ adalah lebih mendatar ( flatter ) dibandingkan atau dari
pada garis yang menciptakan sudat 45 derajat. Menulis kembali, kita sudah
mengasumsikan bahwa kenaikan pada output menyebabkan kenaikan yang lebih
sedikit atau tidak sama ( a less than one for one ) pada permintaan. Sebagai contoh,
output meningkat 10 unit, tetapi permintaan meningkat 9 unit
Pada bab II, ketika investasi konstan ( �̅� ), hal ini secara natural membatasi untuk
mengikuti asumsi bahwa pengeluaran konsumen hanya bagian dari tambahan pendapatan
yang dikonsumsi. Tetapi sekarang kita memberikan kemungkinan investasi untuk
merespon terhadap produksi ( artinya produksi naik, investasi naik, dan sebaliknya ),
sehingga pembatasan ini sudah tidak kita pergunakan lagi ( jadi, investasi konstan sudah
kita tinggalkan ). Ketika output meninggkat, jumlah kenaikan pada konsumsi dan kenaikan
pada investasi dapat melebihi kenaikan yang terjadi pada kenaikan awal output. Walaupun
33
hal tersebut secara teori dapat mungkin terjadi, tetapi dalam kenyataan tidak terjadi. Karena
itulah, mengapa kita akan mengasumsikan respon permintaan terhadap output adalah
sedikit lebih rendah daripada one for one atau tidak sama, dan menggambar garis ZZ
lebih mendatar dibandingkan dengan garis yang membentuk sudut 45 derajat.
Keseimbangan pada pasar barang tercapai atau terbentuk pada titik dimana
permintaan terhadap barang sama dengan output, sehingga pada titik A [di gambar (4.1)]
tempat perpotongan garis ZZ dan garis pembentuk sudut 45 derajat, tingkat output
keseimbangan adalah ditunjukan oleh Y.
Sampai saat ini, apa yang sudah kita kerjakan adalah memperluas, secara langsung
dan jelas, dari analisis di bab II. Tetapi sekarang kita sudah siap untuk mendapatkan atau
menghasilkan the IS curve.
Mendapatkan Kurva IS
Gambar: 4.1 Keseimbangan di Pasar barang
Permintaan (Z) S = D
Permintaan (ZZ)
A
450
Y Output,Y
Permintaan untuk barang adalah fungsi kenaikan dari output. Keseimbangan
mengharuskan bahwa permintaan untuk barang adalah sama dengan output.
34
Kita sudah menggambarkan relasi permintaan, ZZ, di gambar 4.1 berdasarkan tingkat
bunga berlaku. Misal, sekarang kita bertanya, apa yang terjadi jika tingkat bunga berubah.
Umpamakan bahwa pada gambar (4.2), kurva permintaan yang terjadi adalah ZZ, dan
keseimbangan awal di titik A. Sekarang umpamakan bahwa tingkat bunga naik, dari tingkat
bunga awal, i, menjadi tingkat bunga baru yang lebih tinggi, i’. Pada setiap tingkat output,
semakin tinggi tingkat bunga berimplikasi penurunan pada investasi, sehingga permintaan
juga turun. Kurva permintaan ZZ bergeser turun menjadi ZZ’, dan output yang dihasilkannya
lebih rendah, dan akibatnya permintaan lebih rendah. Keseimbangan baru adalah pada
perpotongan kurva permintaaan ZZ’ yang lebih rendah dan garis pembentuk sudut 45 derajat,
jadi titik A’ adalah titik keseimbangan baru. Sekarang tingkat output keseimbangan adalah
Y’.
Secara singkat: kenaikan tingkat bunga menurunkan investasi. Penurunan
investasi menyebabkan penurunan output, yang selanjutnya menurunkan konsumsi dan
Gambar: 4.2 Dampak Kenaikan Tingkat Bunga Terhadap Output
Permintaan (Z)
S = D
ZZ(untuk i)
A ZZ’(untuk i’ > i)
A’
450
Y’ Y Output, Y
Kenaikan tingkat bunga menyebabkan penurunan permintaan terhadap barang di
setiap tingkat output.
35
investasi. Dengan kata lain, penurunan pada investasi menyebabkan semakin besar
penurunan pada output berdasakan dampak multiplier ( pengganda ).
Gambar: 4.3
Asal Muasal Kurva IS S = D
Permintaan (Z) ZZ(untuk i)
A
(a) ZZ’(untuk i’>i)
A’
450
Y’ Y Output, Y
Tingkat Bunga(i)
(b)
i’ A’
i A Kurva IS
Y’ Y Output, Y
Keseimbangan pada pasar barang mempunyai implikasi bahwa kenaikan tingkat bunga
menyebabkan penurunan output. Kemiringan kurva IS adalah kemiringan menurun.
Artinya: Bunga naik output turun, dan bunga turun outpun naik.
36
Menggunakan gambar (4.2), kita dapat menemukan nilai keseimbangan output yang
dikaitkan dengan setiap nilai tingkat bunga. Relasi antara keseimbangan output dan tingkat
bunga digambarkan pada gambar (4.3).
Gambar (4.3), pada panel (a) merupakan reproduksi dari gambar (5.2). Tingkat bunga
i, mempunyai implikasi terhadap tingkat output sama dengan Y, semakin tinggi
tingkat bunga, i’, mempunyai implikasi semakin rendah tingkat output, Y’.
Gambar (4.3), panel (b), menggambarkan keseimbangan output Y pada sumbu
horisontal terhadap tingkat bunga pada sumbu vertikal. Titik A pada gambar (4.3)
panel (b) berhubungn dengan titik A di gambar (4.3) panel (a), dan titik A’ di gambar
(4.3) panel (b) berhubungan dengan titik A’ di gambar (4.3) panel (a). Umumnya,
implikasi keseimbangan di pasar barang dengan tingkat bunga semakin tinggi, akan
meneyebabkan semakin rendah tingkat output keseimbangannya.
Relasi antara tingkat bunga dengan tingkat output dinyatakan atau diperlihatkan
oleh kurva kemiringan menurun di gambar (4.3) panel (b). Kurva ini disebut
kurva IS ( the Curve IS).
Pergeseran Kurva IS
Perhatikan bahwa kurva IS di gambar 4.3 telah dibuat berdasarkan nilai pajak,T,
dan belanja pemerintah,G, perubahan pada salah satu T dan G akan menggeser kurva IS.
Untuk mengetahui dan memahami bagaimana pergeseran kurva IS terjadi, perhatikan
pada gambar (4.4). Kurva IS menyatakan atau memberikan tingkat output keseimbangan
sebagai fungsi dari tingkat bunga. Kurva IS digambar berdasarkan nilai pajak, T, dan belanja
pemerintah, G. Sekarang perhatikan kenaikan pada pajak dari T ke T’, dengan tingkat
bunga berlaku, katakanlah, i, pendapatan disposable turun, menyebabkan terjadi
penurunan pada konsumsi, menyebabkan juga penurunan pada permintaan terhadaap
barang dan penurunan pada tingkat output keseimbangan. Tingkat keseimbangan output
turun dari Y ke Y’. Mengulang pernyataan sebelumnya, kurva IS bergeser ke kiri: Pada
setiap tingkat bunga, tingkat output keseimbangan lebih rendah dibandingkan dengan
sebelum kenaikan pada pajak.
Pada umumnya, setiap faktor ( pada contoh pajak ) berdasarkan tingkat bunga yang
berlaku menurunkan tingkat output keseimbangan, menyebabkan kurva IS bergeser.ke kiri.
37
Kita sudah melihat pada saat kenaikan pada pajak. Tetapi hal serupa akan terjadi pada
penurunan belanja pemerintah, atau pada penurunan kepercayaan konsumen ( yang
menurunkan belanja konsumsi berdasarkan pendapatan disposable ). Bertolak belakang
atau berbeda dengan yang lebih dulu, setiap faktor dari pajak dan belanja pemerintah dan
tingkat kepercayaan yang untuk tingkat bunga berlaku, dapat mengubh output
keseimbangan – penurunan pada pajak, kenaikan pada belanja pemerintah, kenaikan
pada tingkat kepercayaan konsumen – menyebabkan kurva IS bergeser ke kanan.
Secara singkat:
Keseimbangan pada pasar barang mempunyai implikasi bahwa kenaikan pada tingkat
bunga menyebabkan penurunan pada tingkat output. Relasi ini dinyatakan atau
diwujudkan dengan bentuk kemiringan kurva IS sebagai kemiringan
menurun ( downward sloping ).
Perubahan pada faktor yang menyebabkan penurunan permintaan barang berdasarkan
tingkat bunga berlaku, menggeser kurva IS ke kiri. Perubahan faktor yang
menyebabkan kenaikan pada permintaan barang berdasarkan tingkat bunga berlaku,
menggeser kurva IS ke kanan.
4.2. Relasi Pasar Keuangan dengan Kurva LM
Gambar: 4.4 Pergeseran Kurva IS
Tingkat Bunga (i)
i IS ( untuk pajak T)
IS’ (untuk pajak T’ > T)
Y’ Y output, Y
Kenaikan pada pajak menggeser kurva IS ke kiri
38
Sekarang kita kembali ke pasar keuangan – pasar keuangan kita sudah melihat pada
bab III, bahwa tingkat bunga ditentukan oleh kesamaan (equality ) atau persamaan antara
jumlah permintaan dan penawaran uang.
M = $ YL(i)
Variabel M di sisi kiri persamaaan adalah persediaan uang nominal ( the nominal
money stock ). Disini kita hendaknya mengabaikan proses secara detail dari penawaran uang
yang tentu sudah kita bahas dan pahami, dan berpendapat dengan kuat bahwa Bank Sentral
adalah mengendalikan secara langsung jumlah M.
Sisi kanan persamaan memberikan informasi tentang permintaan terhadap uang yang
merupakan fungsi dari pendapatan nominal ($Y), dan tingkat bunga nominal (i).
Sebagaimana kita sudah lihat pada sesi 3.1. Kenaikan pada pendapatan nominal
menyebabkan kenaikan pada permintaan uang, sedangkan kenaikan tingkat bunga
menurunkan permintaan uang. Keseimbangan pasar keuangan mengharuskan bahwa
penawaran uang ( sisi kiri persamaan ) sama dengan permintaan uang (sisi kanan
persamaan).
Uang Ril, Pendapatan Ril dan Tingkat Bunga
Persamaan M = $ YL(i) merupakan informasi tentang relasi antara uang, pendapatan
nominal, dan tingkat bunga. Persamaan tersebut akan lebih baik untuk ditulis kembali sebagai
relasi antara uang ril, 𝑀
𝑃 ( uang dalam pengertian atau terminologi barang ), pendapatan
ril, $𝑌
𝑃 ( pendapatan dalam terminologi barang ), dan tingkat bunga, i.
Ingat bahwa pendapatan nominal dibagi dengan tingkat harga adalah sama
dengan pendapatan ril, Y . Membagi dua sisi di persamaaan dengan tingkat harga (P),
memberikan persamaan baru:
$𝑌
𝑃 = Y ( pendapatan ril )
𝑀
𝑃 ( penawaran uang ril ) = Y L(i) atau permintaan uang ril (4.3)
39
Jadi, kita dapat menyatakan kembali dan memperkuat kondisi keseimbangan kita
sebagai keseimbangan dimana penawaran uang ril ( 𝑴
𝑷 ) – persediaan uang dalam
terminologi barang, bukan currencies atau dollar – adalah sama dengan permintaan uang
ril yang tergantung atau ditentukan oleh pendapatan ril, Y, dan tingkat bunga, i.
Ide atau gagasan tentang permintaan ril terhadap uang mungkin dirasakan sedikit
abstrak, jadi, sebuah contoh akan membantu kita memahaminya secara ril. Berpikirlah untuk
jangan memandang permintaan uang anda dalam pengertian umum, tetapi permintaan uang
anda hanya untuk uang koin. Umpamakan anda menginginkan untuk mempunyai uang koin
di saku guna membeli empat cangkir kopi dalam sehari, jika harga secangkir kopi 60 sen US
dollar, tentu anda perlu uang koin senilai $ 2.4 =( 4 X $ 0.60 ). Jadi $ 2,4 adalah permintaan
uang nominal anda dalam bentuk uang koin. Hal tersebut sepadan, dengan keinginan anda
untuk menjaga dan mempertahankan atau mempunyai uang koin yang cukup di saku baju
untuk membeli empat cangkir kopi. Dengan demikian, $ 2,4 adalah permintaan anda terhadap
uang koin dalam pengertian atau ukuran atau perbandingan dengan harga empat cangkir kopi.
Gambar: 4.5
Dampak Kenaikan Pada Pendapatan Terhadap Tingkat Bunga
Tingkat Bunga (i) 𝑀𝑠
i’ A’
i A 𝑀𝑑′(𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝑌′ > 𝑌)
𝑀𝑑(𝑈𝑛𝑡𝑢𝑘 𝐼𝑛𝑐𝑜𝑚𝑒 𝑌)
M/P Uang (Ril), M/P
Kenaikan pada pendapatan menyebabkan, berdasarkan tingkat bunga yang berlaku,
meningkatkan permintaan akan uang. Berdasarkan penawaran uang yang jumlahnya tetap, hal
ini menyebabkan kenaikan tingkat bunga pada keseimbangan pasar keuangan.
40
Dari sekarang, kita memutuskan untuk menyatakan bahwa persamaan 𝑴
𝑷 = Y L(i),
sebagai relasi LM ( LM relation ). Keunggulan dengan menulis persamaan dengan cara
tersebut adalah bahwa uang ril, Y, muncul disisi sebelah kanan persamaan sebagai pengganti
pendapatan nominal ($Y), dan pendapatan ril ( ekuivalen atau setara dengan output ril )
adalah variabel yang menjadi fokus kita ketika melihat atau mengamati keseimbangan di
pasar barang. Dengan demikian, dapat kita nyatakan bahwa sisi kiri dan sisi kanan
persamaan pada persamaan (4.3) atau 𝑴
𝑷 = Y L(i) sebagai penawaran dan permintaan
uang yang lebih akurat tetapi lebih berat sebagai penawaran uang ril dan permintaan
uang ril. Dengan cara sama, kita hendaknya menyatakan bahwa Y sebagai pendapatan
daripada sebagai pendapatan ril.
Mendapatkan Kurva LM
Untuk memahami relasi antara output dengan tingkat bunga yang diimplikasikan
melalui persamaan (4.3), kita mulai dengan melihat gambar (4.5). Misalkan tingkat bunga
diukur dengan garis sumbu vertikal, dan uang (ril) diukur dengan garis sumbu horisontal.
Penawaran uang (ril) dinyatakan dengan garis vertikal pada M/P, dan dengan simbol 𝑀𝑠.
Untuk tingkat pendapatan (ril) yang berlaku, Y, permintaan uang (ril) adalah fungsi menurun
dari tingkat bunga. Kurva permintaaan uang (ril) digambar dengan bentuk kemiringan
menurun ( as downward sloping ), dengan simbol 𝑀𝑑. Kecuali berdasarkan kenyataan bahwa
kita mengukur ril daripada nominal pada garis sumbu horisontal, gambarnya adalah sama
dengan gambar (3.3) di bab III. Keseimbangan adalah dititik A, dimana penawaran uang
adalah sama dengan permintaan uang, dan tingkat bunga sama dengan i.
Sekarang perhatikan kenaikan pada pendapatan dari Y ke Y’, yang menyebabkan
orang-orang meningkatkan permintaan terhadap uang pada setiap tingkat bunga yang berlaku.
Permintaan uang bergeser ke kanan, ke 𝑀𝑑′. Dan keseimbangan baru di titik A’ dengan
tingkat bunga lebih tinggi, i’. Mengapa kenaikan pada pendapatan menyebabkan kenaikan
pada tingkat bunga? Ketika pendapatan naik, permintaan uang meningkat. Tetapi
penawaran uang tetap ( ingat! Penawaran uang bank Sentral hanya dilakukan oleh Bank
Sentral , dan bentuk kurva penawaraan uang adalah vertikal ). Jadi, tingkat bunga harus
naik sampai dengan dua dampak berlawanan pada permintaan uang – kenaikan
pendapatan yang menyebabkan orang-orang ingin memegang uang lebih banyak, dan
41
kenaikan tingkat bunga yang menyebabkan orang-orang ingin memegang uang lebih
sedikit – saling menunda satu dengan lainnya. Pada titik ini, permintaan uang sama
dengan penawaaran uang yang tidak berubah, dan pasar keuangan kembali seimbang.
Menggunakan gambar (4.5), kita dapat menghitung nilai tingkat bunga yang
berhubungan dengan setiap nilai pendapatan berdasarkan tingkat persedian uang atau
penaewaran uang di pasar uang. Relasi tersebut berasal atau diperoleh digambar (4.6).
Gambar (4.6), panel (a) merupakan reproduksi gambar (4.5), ketika pendapatan sama
dengan Y, permintaan uang yang terjadi adalah: 𝑀𝑑, dan tingkat bunga keseimbangan
adalah sama dengan i. Ketika pendapatan sama dengan nilai Y’ yang semakin besar,
permintaan uang adalah berdasarkan 𝑀𝑑′, dan tingkat bunga keseimbangan adalah
sama dengan i’.
Gambar (4.6), panel (b) menggambarkan tingkat bunga keseimbangn, i, pada sumbu
vertikal, dan untuk pendapatan pada sumbu horisontal. Titik A di gambar (4.6) panel
(b) berhubungan dengan titik A di gambar (4.6) panel (a). Umumnya, keseimbangan
di pasar keuangan mempunyai implikasi bahwa semakin tinggi tingkat output,
semakin tinggi permintaan terhadap uang, dan karena itu semakin tinggi tingkat bunga
keseimbangan.
Gambar: 4.6
Asal-Muasal Kurva LM
Tingkat Bunga 𝑀𝑠 Tingkat Bunga
Kurva LM
i’ A’ Md(for Y’>Y) i’ A’
i A 𝑀𝑑′(𝑓𝑜𝑟 𝑌) i A
M/P Uang ril,M/P Y Y’ Pendapatan, Y
Keseimbangan pada pasar keuangaan mempunyai implikasi bahwa kenaikan pendapatan
menyebabkan kenaikan pada tingkat bunga. Bentuk kurva LM adalah kemiringan meningkat
42
Relasi tersebut antara output dengan tingkat bunga diwujudkan dengan kurva
berbentuk kemiringan menaik ( upward sloping curve ) di gambar (4.6) panel (b).
Kurva tersebut mempunyai sebutan terkenal sebagai the LM curve. Para ekonom,
kadang-kadang mengkarakteristikan relasi tersebut dengan mengatakan “ semakin
tinggi aktivitas ekonomi menyebabkan tekanaan (kenaikan) pada tingkat bunga “.
Pastikan pemahaman anda tentang langkah-langkah dari pemikiran di balik
pernyataan tersebut.
Pergeseran Kurva LM
Kita sudah menghasilkan kurva LM di gambar (4.6) memasukan hasil perubahan
persediaan uang, M, dan perubahan tingkat harga – dan melalui implikasi rasionya,
persediaan uang ril, M/P – sebagaimana yang selalu terjadi di ekonomi. Perubahan pada
uang ril, M/P apakah perubahannya disebabkan oleh perubahan persediaan uang
nominal, M, atau dari perubahan tingkat harga, P, akan menggeser kurva LM.
Untuk melihat bagaimana hal tersebut dapat terjadi, kita lihat pada gambar (4.7), dan
perhatikan kenaikan pada penawaran uang nominal, dari M ke M’, sehingga pada tingkat
harga yang sama, penawaran uang ril meningkat dari M/P ke M’/P, maka pada setiap tingkat
output, katakanlah, Y, tingkat bunga konsisten ( consistent ) dengan keseimbangn yang
terjadi di pasar keuangan adalah lebih rendah, turun dari i, katakanlah ke i’. Kurva LM
bergeser ke bawah atau turun, dari LM ke LM’. Dengan alasan sama, pada setiap tingkat
pendapatan, penurunan pada penawaran uang nominal menyebabkan kenaikan pada tingkat
bunga, hal ini menyebabkan kurva LM bergeser ke atas.
Secara singkat:
Keseimbangan di pasar keuangan mempunyai implikasi bahwa berdasarkan
penawaran uang ril yang terjadi, kenaikan pada tingkat pendapatan menyebabkan
kenaikan permintaan uang nominal, dan kenaikan permintaan uang nominal
menyebabkan kenaikan tingkat bunga. Relasi ini diwujudkan dengan bentuk
kemiringan menaik pada kurva LM.
Kenaikan pada penawaran uang menggeser kurva LM turun; penurunan pada
penawaran uang nominal akan menggeser kurva LM ke atas
43
4.3. Meletakan Relasi Kurva IS dan Kurva LM Bersamaan
Sekarang kita gabungkan relasi IS dengan relasi LM. Pada akhirnya di setiap titik,
penawaran barang harus sama dengan permintaan untuk barang. Dan penawaran uang harus
sama dengan prmintaan uang. Kedua relasi IS dan relasi LM harus berada dalam kondisi:
Relasi IS Y = C(Y – T) + I(Y,i) + G
Relasi LM 𝑀
𝑃 = YL(i).
Gambar 4.8, meletakan kedua kurva IS dan kurva LM pada satu gambar. Output –
ekuivalen atau setara dengan produkssi atau pendapatan – diukur dengan sumbu horisontal.
Tingkat bunga diukur dengan sumbu vertikal
Gambar: 4.7 Pergeserann Kurva LM
Tingkat Bunga (i) LM(forM/P)
LM’(forM’/P> M/P)
I A
i’ A’
Y Pendapatan, Y
Kenaikan jumlah uang menyebabkan kurva LM bergerak ke bawah
44
Setiap titik pada kemiringan menurun kurva IS berhubungan dengan keseimbangan di
pasar barang. Setiap titik pada kemiringan menaik kurva LM berhubungan dengan
keseimbangan di pasar keuangan. Hanya pada titik A, syarat kondisi keseimbangan di dua
pasar terjadi atau sesuai dan terpenuhi ( satisfied ). Hal ini berarti titik A, dikaitkan dengan
tingkat output, Y, dan tingkat bunga, i, adalah menghasilkan tingkat output dan tingkat bunga
keseimbangan di kedua pasar. Atau dengan kata lain, titik A adalah titik keseimbangan untuk
pasar barang dan pasar keuangan secara bersama
Relasi kurva IS dengan kurva LM di gambar (4.8) menggaris bawahi atau
menekankan bahwa banyak informasi tentang konsumsi, investasi, permintaan uang, dan
kondisi keseimbangan. Tetapi mungkin anda bertanya. Jadi apa yang akan terjadi pada
keseimbangan kedua pasar di titik A? Bagaimana fakta yang terjadi ( keseimbangan di kedua
pasar ) diterjemahkan ke dalam sesuatu ( dalam hal ini kebijakan ekonomi ) yang langsung
bermanfaat bagi negara dan dunia? Kita jangan putus asa. Gambar (4.8) mengandung atau
menyimpan jawaban untuk banyak pertanyaan di ekonomimakro. Penggunaan dengan
Gambar: 4.8 Model IS – LM
Tingkat Bunga
LM
Titik keseimbangan pada pasar Barang dan Keuangan
i A
IS
Y Output ( income),Y
Keseimbangan pada pasar barang mempunyai implikasi bahwa kenaikan pada tingkat
bunga menyebabkan penurunan pada output. Hal ini diwujudkan pada kurva IS. Keseimbangan
di pasar keuangan mempunyai implikasi bahwa kenaikan output menyebabkan kenaikan tingkat
bunga. Hal ini diwujudkan pada kurva LM. Hanya di titik A, dimana kedua kurva berpotongan
dan menyatakan terjadi keseimbangan di kedua pasar.
45
pantas dan bijak ( properly ) relasi IS – LM, memungkinkan kita untuk mempelajari
tentang apa yang terjadi pada tingkat output dan tingkat bunga, ketika Bank Sentral
memutuskan meningkatkan penawaaran uang, atau ketika pemerintah memutuskan untuk
meningkatkan pajak, atau ketika konsumen menjadi lebih pesimistik tentang masa depan,
dan seterusnya. Dengan demikian, penerapan model IS – LM mempunyai potensi dapat
meningkatkan kesejahteraan penduduk negara dan dunia.
Kebijakan Fiskal, Output, dan Tingkat Bunga
Umpamakan pemerintah memutuskan untuk mengurangi defisit anggraran, dengan
melakukan kebijakan menaikan pendapatan pajak, sementara tetap mempertahankan jumlah
atau besar belanja pemerintah. Kebijakan semacam ini, merupakan kebijakan fiskal yang
sering disebut sebagai a fiscal contraction atau a fiscal consolidation, sedangkan lawan dari
kebijakan fiskal kontraksi disebut kebijakan fiskal ekspansif ( a fiscal expansion ) –
kenaikan defisit anggaran disebabkan oleh kenaikan pada belanja pemerintah atau penurunan
tarif pajak ). Apa dampak dari kebijakan a fiscal contraction terhadap output (Y) dan
komposisinya, serta pada tingkat bunga.
Untuk menjawab pertanyaan tersebut atau setiap pertanyaan tentang dampak dari
perubahan kebijakan fiskal, Kita selalu harus melalui atau melakukan kegiatan tiga tahap
seperti berikut ini:
1. Tanyakan bagaimana perubahan tersebut berdampak pada relasi keseimbangan
pasar barang dan pasar keuangan, atau bagaimana perubahan tersebut menggeser
kurva IS dan kurva LM.
2. Menggolongkan atau mencirikan atau mengkarakteristikan dampak pergeseran
kurva yang memotong kurva IS dan LM atau pada titik keseimbangan pasar yang
akan dan telah terjadi.
3. Menjelaskan dampak dengan kalimat yang mudah dipahami oleh semua pihak yang
berkepentingan ( pihak pemangku kepentingan ).
Dengan berjalannya waktu dan peningkatan pengalaman, anda akan mampu langsung
kelangkah tiga, dengan demikian, anda sudah siap untuk memberikan komentar dengan cepat
atau segera terhadap kejadian ekonomi sehari-hari sebagai dampak dari kebijakan fiskal.
46
Tetapi untuk anda sampai kepada level ahli atau pakar, ada dapat mencapainya melalui
bertahap bersamaan dengan berjalannya waktu. ( tentu saja asal tetap up date ).
Melaksanakan langkah 1, pertanyaan pertama adalah bagaimana dengan dampak
kenaikan pajak terhadap keseimbangan pasar – jadi, bagaimana dampaknya terhadap
kurva IS.
Mari kita lihat gambar (4.9), pada panel (a), kurva IS berhubungan dengan
keseimbangan pada pasar barang sebelum kenaikan pajak. Sekarang tentukan secara
sembarangan titik B pada kurva IS tersebut. Melalui pembentukan kurva IS, output,
𝑌𝐵 dan dihubungkaan dengan tingkat bunga, 𝑖𝐵 adalah menyebabkan penawaran
barang sama dengan permintaan barang.
Pada tingkat bunga, 𝑖𝐵, pertanyaan apa yang terjadi pada output, jika pajak
naik dari T ke 𝑇 ′. “Kita sudah menjawabnya pada sesi 4.1 ( Pasar barang dan Relasi
IS ), karena masyarakat mempunyai pendapatan disposable (𝑌𝐷) lebih rendah ( karena
pajak naik ), maka kenaikan pajak mengurangi konsumsi, dan melalui pengganda
(1
1−𝑐), tingkat output menurun ( lebih besar daripada tingkat penurunan pendapatan ).
Pada tingkat bunga, 𝑖𝐵, output turun dari 𝑌𝐵 𝑘𝑒 𝑌𝐶 . Pada umumnya, pada setiap
tingkat bunga yang berlaku, semakin tinggi pajak akan menyebabkan semakin rendah
output. Kurva IS bergerser lebih ke kiri dari kurva IS ke 𝐼𝑆′.
Berikutnya, kita lihat apa yang terjadi pada kurva LM setelah pemerintah
meningkatkan pajak. Pada gambar (4.9), pada panel (b) kita lihat kurva LM yang
berhubungan dengan keseimbangan pasar keuangan sebelum kenaikan pajak. Kita
buat titik F dan letakan secara sembarangan pada kurva LM, Melalui pembentukan
kurva LM, tingkat bunga, 𝑖𝐹 𝑑𝑎𝑛 𝑝𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝑌𝐹, menyebabkan bahwa jumlah
penawaran uang sama dengan jumlah permintaan uang.
Apa yang terjadi dengan kurva LM, ketika pajak naik? Jawababnnya tidak
ada sama sekali. Pada tingkat pendapatan sebesar 𝒀𝑭, tingkat bunga yang menjadi
dasar penawaran uang adalah sama dengan permintaan untuk uang, adalah sama
dengan sebelum kenaikan pajak, yaitu: 𝒊𝑭. Dengan kata lain, karena pajak
tidak ada pada relasi LM, sehingga pajak tidak mempengaruhi keseimbangan
pada pasar keuangan. pajak tidak mempengaruhi kurva LM. Pajak masuk pada
persamaan (4.2), jadi, ketika pajak berubah, kurva IS bergeser. Tetapi pajak tidak
masuk ke dalam persamaan (4.3), sehingga kurva LM tidak bergeser ..
47
Sekarang, mari kita perhatikan di langkah kedua, penentuan keseimbangan Pasar. Kita
perhatikan keseimbangan awal di gambar (4.9), pada panel (c) di titik A, tempat
perpotongan awal antara kurva IS dan kurva LM. Kurva IS tetap atau sama dengan
kurva IS yang di gambar (4.9), pada panel (a). Kurva LM sama dengan kurva LM di
gambar (4.9), pada panel(b).
Setelah kenaikan pajak, kurva IS bergeser ke kiri – dari IS ke 𝐼𝑆′, dan
keseimbangan baru adalah titik perpotongan antara kurva IS baru dan kurva LM yang
tidak berubah, Jadi, pada titik 𝐴′. Output turun dari dari Y ke 𝑌′. Tingkat bunga turun
dari i ke 𝑖 ′. Jadi, ketika kurva IS bergeser, ekonomi bergerak di sepanjang kurva LM,
dari titik A ke titik 𝐴′. Alasan huruf miring adalah penting untuk selalu membedakan
kurva yang bergeser ( disini yang bergeser kurva IS ) dan pergerakan ekonomi
sepanjang kurva ( disini ekonomi bergerak disepanjang kurva LM ). Banyak
kesalahan dilakukan kita dan pengamat yang disebabkan tidak dibedakan antara
pergeseran kurva dengan pergerakan di sepanjang kurva.
Langkah ketiga dan langkah terakhir adalah menulis ceritera dengan kata-kata:
Kenaikan pajak menyebabkan pendapatan disposable turun, yang menyebabkan
masyarakat menurunkan tingkat konsumsinya. Hasil dari dampak pengganda
adalah penurunan output dan pendapatan. Penurunan pendapatan mengurangi
permintaan uang, yang menyebabkan penurunan tingkat bunga. Penurunan
tingkat bunga mengurangi tetapi tidak sempurna mengganti (offset ) negatif dari
dampak pajak yang semakin tinggi terhadap permintaan terhadap barang.
Apa yang terjadi pada komponen permintaan? Berdasarkan asumsi bahwa belanja
pemerintah tetap. Kita sudah mengasumsikan bahwa pengurangan defisit anggaran terjadi
atau dilaksanakan melalui kenaikan pajak. Tingkat konsumsi adalah benar-benar turun. Pajak
naik, pendapatan turun, sehingga pendapatan disposable turun karena kedua sebab tersebut.
Pertanyaannya adalah: Apa yang terjadi dengan investasi? Pada sisi lain, semakin rendah
output berarti semakin rendah tingkat penjualan. Tanpa mengetahui lebih banyak tentang
bentuk pasti dari relasi investasi, tapi dari sisi lain, semakin rendah tingkat bunga, semakin
tinggi investasi. Tanpa mengetahui lebih mendalam tentang bentuk pasti dari relasi investasi,
persamaan (4.1) atau I = I(Y, i ), kita tidak dapat berceritera banyak tentang dampak yang
menentukan terhadap investasi. :
48
Jika Investasi hanya tergantung pada tingkat bunga, berarti investasi pasti ( karena
tingkat bunga turun ); jika investasi hanya tergantung pada penjualan, maka investasi pasti
turun ( karena penjualan turun ). Pada umumnya, investasi tergantung pada tingkat bunga dan
tingkat penjualan, sehingga kita tidak dapat menentukan yang mana dari kedua tersebut yang
paling menentukan terhadap tingkat investasi. Bertolakbelakang dengan apa yang sering
dinyatakan oleh para politisi, pengurangan anggaran defisit tidak harus menurunkan investasi.
Kita akan kembali ke relasi antara kebijakan fiskal dan investasi beberapa kali
pada buku ini, dan kita akan memenuhi atau menjawab pertanyaan pertama dalam
banyak cara. Tetapi hasilnya bahwa pada jangka pendek, pengurangan defisit anggaran
mungkin menurunkan investasi, dan pasti akan terjadi.
Kebijakan Moneter, Output dan Tingkat Bunga
Kenaikan pada penawaran uang disebut a monetary expansion. Penurunan penawaran
uang disebut a monetary contraction atau monetary tightening.
Sekarang kita bahas kasus a monetary expansion, umpamakan Bank Sentral
meningkatkan penawaran uang nominal, M ( melalui mencetak uang baru dan membeli
obligasi di pasar modal, dan sekuritas pasar uang: SBI, SBPU, di pasar uang ) yang
dikenal sebagai a open market operation (OMO). Berdasarkan asumsi kita, bahwa tingkat
harga ( price level ) adalah tetap ( fixed ), kenaikan uang nominal menyebabkan one for one
kenaikan pada uang ril, M/P. Sekarang kita berikan simbol untuk penawaran uang ril awal
sebagai, 𝑀
𝑃, dan penawaran baru uang ril yang lebih tinggi menjadi,
𝑀′
𝑃, dan jalur atau arah dari
dampak kenaikan penawaran uang terhadap output dan tingkat bunga.
Sekali lagi, langkah pertama adalah untuk melihat apakah dan bagaimana kurva IS
dan LM bergeser.
Pertama-tama, kita lihat pada kurva IS. Penawaran uang tidak berdampak
langsung terhadap penawaran atau permintaan barang. Dengan kata lain, M tidak ada
pada relasi IS, Jadi, perubahan M tidak akan menggeser kurva IS.
Tetapi, penawaran uang masuk pada relasi LM, sehingga kurva LM bergeser
ketika penawaran uang berubah. Sebagaimana yang sudah kita bahas pada sesi 4.2
pada bab ini, kenaikan pada uang menggeser kurva LM turun ( go down ), dari LM ke
49
𝐿𝑀′. Berdasarkan tingkat pendapatan yang berlaku, kenaikaan pada uang
menyebabkan penurunan pada tingkat bunga.
Langkah kedua, adalah melihat dan memahami bagaimana pergeseran tersebut
berdampak pada keseimbangan pasar. The monetary expasion menggeser kurva LM,
tetapi kurva IS tetap. Jadi pada gambar (4.10), terlihat bahwa ekonomi bergerak atau
berubah di sepanjang kurva IS, dan keseimbangan berubah dari titik A ke titik 𝐴′.
Sedangkan tingkat output naik dari Y ke 𝑌′, dan tingkat bunga turun dari i ke 𝑖 ′.
Langkah ketiga, adalah menulius ceritera dengan kata-kata. Kenaikan uang
menyebabkan tingkat bunga turun. Tingkat bunga semakin menurun
menyebabkan kenaikan pada investasi, dan melalui pengganda (money multiplier ),
dan meningkatkan terhadap permintaan dan output.
Sangat berbeda dengan kasus pada kebijakan fiskal kontraksi, kita dapat mengatakan
secara pasti tentang apa yang terjadi pada komponen berbeda pada permintaan setelah a
menetary expansion. Karena pendapatan semakin meningkat dan pajak tidak berubah,
pendapatan disposable meningkat, begitu pula dengan tingkat konsumsi. Karena penjualan
semakin tinggi, dan tingkat bunga semakin rendah, investasi dengan tidak diragukan lagi
meningkat. Sehingga monetary expansion adalah lebih ramah terhadap investasi
dibandingkan dengan fiscal expansion.
Kesimpulan:
Tabel (1) Dampak kebijakan Fiskal dan kebijakan Moneter
Pergeseran IS Pergeseran LM Perubahan Output Perubahaan Bunga
Kenaikan Pajak kekiri tetap turun turun
Penurunan Pajak kekanan tetap naik naik
Kenaikaan Belanja kekanan tetap naik naik
Penurunaan Belanja kekiri tetap turun turun
Kenaikan uang tetap kebawah naik turun
Penurunan uang tetap keatas turun naik
50
Anda sebaiknya selalu ingat terhadap pendekatan tiga langkah ( menggolongkan atau
membedakan pergeseran kurva, memperlihatkan dampak pada keseimbangan,
menulis ceritera dengan kata-kata menjadi kalimat yang jelas dan mudah dipahami ).
Kita sudah mengembangkan pada sesi ini untuk mengetahui dan memahami dampak
perubahan pada aktivitas kebijakan dan tingkat bunga. Hal tersebut akan kita gunakan
untuk pembahasan selanjutnya di buku ini.
Tabel (1), merupakan ringkasan tentang apa yang sudah kita pelajari tentang dampak
kebijakan fiskal dan moneter. Menggunakan motode yang sama untuk melihat
perubahan pada variabel lain. Sebagai contoh: jalur dari dampak penurunan tingkat
kepercayaan konsumen melalui dampaknya terhadap permintaan konsumsi, atau
dengan kartu kredit melalui dampaknya terhadap permintaan uang.
4.4. Penggunaan Kebijakan Bauran
Kita sudah membahas kebijakan fiskal dan moneter secara terpisah ( in isolation ).
Tujuan kita sekarang adalah untuk memperlihatkan bagaimana setiap kebijakan bekerja.
Gambar: 4.10 Dampak kebijakan Moneter Ekspansif ( Bank Sentral
Menurunkan suku Bunga Dasar )
Tingkat Bunga
LM ( untuk M/P )
i A LM’ ( untuk M’/P > M/P )
i’ A’
IS
Y Y’ Output (Y)
Kebijakan moneter ekspansif menyebabkan semakin tinggi output dan
menurunkan tingkat bunga.
51
Dalam praktik, kedua kebijakan tersebut sering digunakan secara bersama-sama. Kombinasi
kebijakan moneter dengan kebijakan fiskal adalah terkenal sebagai the monetary-fiscal
policy mix, atau secara singkat disebut the policy mix.
Kadang-kadang kebijakan fiskal dan moneter digunakan untuk mencapai tujuan
negara meningkatkan kesejahtaraan umum ( kesejahteraaan masyarakat ). Sebagai contoh,
kebijakan meneter ekspansi digunakan untuk mengganti atau mengatasi kerugian dari
dampak buruk ( penurunan ) terhadap permintaan barang sebagai akibat dari kebijakan fiskal
kontraksi ( menaikan pajak dan atau menurunkan anggaran ) . Hal ini merupakan kasus di
USA di tahun 1990an, dimana kebijakan fiskal dan kebijakan moneter, digunakan secara
bersamaan yang menyebabkan pengurangan defisit anggaran dan meningkatkan pertumbuhan
output ( jadi, the policy mix sukses mencapai tujuan umum ).
Kadang-kadang the monetary-fiscal policy mix terjadi dari ketegangan atau bahkan
ketidaksetujuan ( disagreements ) antara pemerintah ( yang hanya berwenang melaksanakan
kebijakan fiskal ) dan bank sentral ( yang hanya berwenang melaksanakan kebijakan
moneter ). Sebuah skenario khusus adalah salah satunya dimana bank sentral, tidak setuju
dengan apa yang dipertimbangkannya membahayakan bagi ekonomi makro negara, sebagai
akibat dari kebijakan fiskal ekspansif oleh pemerintaah, dengan melaksanakan kebijakan
moneter kontraksi untuk mengimbangi ( offset ) dampak negatif yang muncul sebagai akibat
dari kebijakan fiskal ekspansif terhadap aktivitas ekonomimakro yang bermuara kepada
penurunan tingkat kesejahteraan umum..
Bagaimana Model IS-LM Sesuai dengan Kenyataan?
Kita sampai saat ini masih mengabaikan dinamika. Sebagai contoh, ketika melihat
dampak kenaikan pajak [ di gambar (4.9)] – atau dampak kebijakan moneter ekspansif [ di
gambar (4.10)] – kita melihatnya sebagai seolah-olah ekonomi bergerak atau berubah dengan
seketika ( instantaneously ) dari titik A ke titik 𝐴′, juga seolah-olah output berubah dari Y ke
𝑌′. Hal tersebut pasti tidak realistis: penyesuaian tingkat output, jelas memerlukan waktu.
Untuk memasukan dimensi waktu tersebut, kita perlu memasukan unsur dinamika pada
analisis kita.
Secara formal untuk memasukan unsur dinamis akan sulit. Tetapi sebagaimana yang
sudah kita kerjakan di bab II, kita dapat menjelaskan mekanisme dasar dari unsur dinamis
52
dengan kata dan kalimat. Beberapa mekanisme yang familiar dari bab II, beberap hal yang
baru, adalah:
Konsumen mungkin memerlukan waktu untuk menyesuaikan tingkat konsumennya
sebagai akibat perubahan pada pendapatan disposable.
Perusahaan mungkin memerlukan waktu untuk penyesuaian ( kenaikan dan
penurunan ) belanja investasi berdasarkan perubahan pada tingkat penjualannya.
Perusahaan mungkin memerlukan waktu untuk penyesuaian ( kenaikan dan
penurunan ) belanja investasi berdasarkan perubahan pada tingkat bunga.
Perusahaan mungkin memerlukan waktu untuk penyesuaian ( kenaikan dan
penurunan ) output produksi berdasarkan perubahan pada penjualan.
Jadi, dalam rangka merespon, katakanlah kenaikan pajak, dampaknya memerlukan
waktu bagi terjadinya penurunan belanja konsumsi sebagai akibat penurunan pendapatan
disposable, juga diperlukan waktu untuk menurunkan produksi sebagai akibat penurunan
pendapatan disposable, juga diperlukan waktu untuk penurunan investasi sebagai akibat
penurunan tingkat penjualan, juga diperlukan waktu untuk penurunan konsumsi sebagai
akibat penurunan pendapataan, dan seterusnya.
Dalam merespon, katakanlah, kebijakan moneter ekspansif, dampaknya memerlukan
waktu bagi belanja investasi untuk ditingkatkan dalam merespon penurunan tingkat bunga,
juga memerlukan waktu untuk peningkatan produksi sebagai akibat dari kenaikan belanja
investasi, juga diperlukan waktu untuk peningkatan konsumsi dan investasi sebagai akibat
perubahan pada output, dan seterusnya.
Menjelaskan proses penyesuaian mempunyai implikasi bahwa semua sumber
tersebut adalah dinamis adalah jelas sangat membuat rumit dan sulit bagi analisis kita.
Tetapi implikasi dasarnya adalah sangat jelas: mereka memerlukan waktu untuk
penyesuaian output sebagai akibat perubahan kebijakan fiskal atau perubahan pada
kebijakan moneter. Berapa waktu yang diperlukan untuk penyesuaian output?
Jawabannya pasti relatif. Setiap ekonomi tidak sama, dan pasti mempunyai karakteristik
berbeda dengan ekonomi lain.
53
Soal Latihan
1. Perhatikan model IS–LM berikut ini:
C = 200 + 0.25 YD
I = 150 + 0.25 Y – 1000i
G = 250
T = 200
(M/P)d = 2 Y – 8.000i
M/P = 1.600
a. Buat relasi IS
b. Buat relasi LM
c. Hitung tingkat output keseeimbangan
d. Hitung tingkat bunga keseimbangan
e. Hitung nilai C dan I pada saat terjadi keseimbangan
f. Sekarang umpamakan, penawaran uang meningkat menjadi: M/P = 1.840. Hitung:
Y, i, C dan I, dan jelaskan dengan kalimat dampak dari kebijakan moneter
ekspansif.
g. Tetapkan M/P sama dengan nilai awal sebesar 1.600. Sekarang umpamakan bahwa
pemerintah belanja pemerintah naik menjadi G = 400. Jelaskan ringkasan dari
dampak dari kebijakan fiskal ekspansif terhadap Y, i dan C.
2, Pada tahun 2015 the Fed melaksanakan kebijakan moneter yang sangat ekspansif. Pada
saat yang bersamaan, Presiden Obama melaksanakan kebijakan untuk menekan legislatif
menurunkan pajak.
54
a. Ilustrasikan dampak dari suatu kebijakan bauran ( a policy mix ) terhadap otput
b. Jelaskan perbedaan antara kebijakan Barrack Obama dan Janet Jelen ( Gubernur the
Fed sekarang )
c. Apa yang terjadi pada output 2015? Apa saran anda untuk mengatasi perbedaan
kebijakan tersebut yang berakibat penurunan pertumbuhan ekonomi pada tahun
2015.
3. Sarankan kebijakan bauran ( a policy mix ) guna mencapai tujuan seperti berikut ini:
a. Tingkatkan output (Y), tetapi tingkat bunga (i) tetap.
b. Turunkan besaran defisit anggaran, sementara tetap menjaga output ( Y ) konstan.
Apa yang terjadi dengan tinggkat bunga (i) terhadap tingkat investasi (I).
55
Gambar 4.9
Dampak Kenaikan Pajak
Tingkat Bunga (a)
i C B
IS’(untuk T’ > Y) IS (untuk T)
YC YB Output (Y)
Tingkat Bunga (b)
LM
I F
YF Output (Y)
Tingkat Bunga (C) LM
I D A
i’ A’
IS’ (untuk T’ > T) IS (untuk T )
Y’ Y Output, Y
Pajak naik menggeser kurva IS ke kiri yang menyebabkan tingkat keseimbangan output
turun dari Y ke Y’, tingkat bunga keseimbangan baru turun dari i ke i’
56