Upload
others
View
2
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
29
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Tinjauan Perusahaan
3.1.1 Sejarah Perusahaan
Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri (PPKPI) Asal muasal PPKPI berdiri
pada Tahun 1953 dan pada tahun 1960 diarahkan menjadi pelatihan untuk pencari kerja,
pegawai, atau instansi agar memiliki keterampilan. Lalu pada tahun 1953 sampai dengan
sekarang, PPKPI merupakan UPT DepnakerTrans, dan pada tahun 2000 sejak otonomi
daerah PPKPI menjadi UPT Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI
Jakarta.
Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri yang selanjutnya PPKPI adalah
merupakan unit pelaksanaan Teknis Dinas Tenaga Kerja (UPTD) disingkat Provinsi
DKI Jakarta yang dibentuk berdasarkan peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Pasal
115 tahun 2010 tentang pembentukan Organisai dan Tata Kerja Pusat Pelatihan kerja
Pengembangan Industri (PPKPI) Pasar Rebo Jakarta. Lembaga ini berdiri sejak tahun
1953 dibawah Kementrian Perburuhan Republik Indonesia sebagai Pusat Pelatihan Kerja
Industri (PLKI) dan telah berkali-kali mengalami perubahan nomenkatur.
Seiring dengan perkembangan zaman, maka nomenklatur dan keberadaan lembaga
pelatihan ini terus berkembang. Saat ini, PPKPI dalam melaksanakan tugas dan
fungsinya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Provinsi DKI Jakarta.
30
Sejarah Singkat PPKPI:
a. Tahun 1953, Pusat Latihan Kerja Program Pelatihan bidang industri.
b. Tahun 1960, Diarahkan pelatihan pencaker, pegawai, instansi agar menjadi tenaga
kerja yang memiliki keterampilan.
c. Tahun 1970, Perubahan Pusat Latihan Kerja menjadi Balai Latihan Kerja bentuk
Mobile Training (MTU) Program MTU dilaksanakan untuk menjangkau
Wilayah Jakarta yang masih terpencil.
d. Tahun 1980, Perkembangan Balai Latihan Kerja (BLK) Pasar Rebo dikategorikan
sebagai BLK Type A, karena didasarkan kepada kapasitas daya tampung besar
bagi pelaksanaan latihan
e. Tahun 1990, Pada Era baru BLK Pasar Rebo diarahkan untuk menyelenggarakan
pelatihan yang berorientasi Industri.
f. Tahun 2000 s/d Sekarang, BLK merupakan UPT DepnakerTrans, Pada Tahun
2000 Sejak Otonomi Daerah, BLKPI menjadi UPT Dinas Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Povinsi DKI Jakarta.
Visi PPKPI adalah ;
Pusat berbagai pelatihan dalam rangka penyediaan tenaga kerka yang mmemiliki
pengetahuan dan keterampilan, kompetensi dibidang , Aneka Kejuruan , Tata Niaga
dan Industri.
Sedangkan Misi PPKPI yaitu;
Meningkatkan kualitas keterampilan dan produktifitas Tenaga Kerja Indonesia untuk
mampu bersaing dengan Tenaga Kerja Asing (TKA), baik dipasar kerja dalam dan
luar negri.
31
Tugas dan fungsi PPKPI :
1. Melaksanakan Tugas Pelatihan dibidang Industri, Tata Niaga dan Aneka Kejuruan.
2. Melaksanakan fungsi kerja sama pelatihan
3. Pemasaran Program Pelatihan dan lulusan pelatihan
4. Melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan dan ketatausahaan
5. Melakasanakan Jasa Pelatihan dan Jasa pemanfaatan sarana dan prasarana
pelatihan kerja
3.1.2 Struktur Organisasi dan Fungsi
Struktur Organisasi Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri
Gambar III.1
Struktur Organisasi PPKPI
Sumber : http://ppkpi.com/tentang-kami
http://ppkpi.com/tentang-kami
32
Tugas Dan Fungsi :
1. Kepala PPKPI mempunyai tugas;
a. memimpin dan mengkordinasikan pelaksanaan tugas dan fungsi PPKPI.
b. Mengkordinasikan pelaksanaan tugas Subbagian, satuan pelaksana dan
Subkelompok jabatan fungsional.
c. Melaksanakan kordinasi dan kerja sama dengan SKPD/UKPD dan/atau Instansi
pemerintah dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi PPKPI.
d. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas dan fungsi PPKPI
Tata Usaha PPKPI
2. Subbagian Tata usaha merupakan satuan kerja staf dala pelaksanaan administrasi
PPKPI, Subbagian tata usaha dipimpin oleh seorang kepala Subbagian yang
berkedudukan dibawah dan kepada kepala pusat PPKPI, dan mempunyai tugas yaitu:
a. Menyusun bahan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran PPKPI sesuai
dengan lingkup tugasnya.
b. Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran PPKPI sesuai
ruang lingkup tugasnya.
c. Menghimpun dan menyusun bahan pedoman dan standar teknis PPKPI.
d. Mengkordinasikan penyusunan rencana strategis dan rencana kerja dan anggaran
PPKPI.
e. Melaksanakan monitoring, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana
strategis serta dokumen pelaksanaan anggaran PPKPI.
f. Melaksanakan pengelolaan kepegawaian, keuangan dan barang PPKPI.
g. Melaksanakan kegiatan pengelolaan ketatausahaan dan kerumahtanggaan PPKPI.
33
h. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan kebersihan, keindahan, keamanan dan
ketertiban PPKPI.
i. Melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan perawatan bangunan gedung dan
peralatan kerja PPKPI.
j. Melaksanakan pengelolaan ruang rapat/pertemuan dan perpustakaan PPKPI
k. Melaksanakan pulikasi kegiatan dan pengaturan acara PPKPI.
l. Menghimpun, menganalisis dan mengajukan kebutuhan peralatan kerja PPKPI.
m. Menerima menatausahakan, menyimpan dan mendistribusikan peralatan kerja
PPKPI.
n. Mengelola teknologi informasi PPKPI
o. Melaksanakan kegiatan pengelolaan kearsipan, data dan informasi PPKPI.
p. Mengkordinasikan penyusunan laporan keuangan, kinerja, kegiatan dan
akuntabilitas PPKPI
q. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Subbagian Tata
Usaha.
3. Satuan Pelaksana Pelatihan dan Uji Kompetensi PPKPI
Satuan Pelaksana Pelatihan dan Uji Kompetensi merupakan satuan kerja lini PPKP
dalam pelaksanaan pelatihan tenaga kerja di bidang industri, tata niaga dan aneka
kejuruan uji kommpetensi, Satuan Pelaksana Pelatihan dan Uji Kompetensi dipimpin
oleh seorang kepala satuan pelaksana yang berkedudukan di bawah dan bertanggung
jawab kepada kepala pusat, Satuan Pelaksana Pelatihan dan Uji Kompetensi mempunyai
tugas:
34
a. Menyusun bahan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran PPKPI sesuai
dengan lingkup tugasnya.
b. Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran PPKPI sesuai
dengan lingkup tugasnya.
c. Menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis pelaksanaan pelatihan
tenaga kerja dibidang industri, tata niaga dan aneka kejuruan berkordinasi
dengan Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi.
d. Menyusun bahan program, kurikulum dan silabus pelatihan tenaga kerja dibidang
industri, tata niaga dan aneka kejuruan berkordinasi dengan Dinas Tenaga Kerja
Dan Transmigrasi.
e. Menyusun rencana pelatihan
f. Menyusun kebutuhan sarana ,prasarana pelatihan dan uji kompetensi bidang
industri , tata niaga ,dan aneka kejuruan.
g. Melasanakan pelatihan tenaga kerja dibidang industri, tata niaga dan aneka
kejuruan.
h. Melaksanakan uji kompetensi PPKPI.
i. Memproses penerbitan setrifikat kompetensi.
j. Melaksanakan kerja sama dalam penyelenggaraan pelatihan tenaga kerja di bidang
industri, tata niaga dan aneka kejuruan
k. Melaksanakan kordinasi dan kerja sama dengan lembaga sertifikasi profesi
l. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas Satuan Pelaksana
Pelatihan Uji Kompetensi.
35
4. Satuan Pelaksana Pengendalian dan Pemasaran PPKPI
Satuan Pelaksana Pengendalian dan Pemasaran merupakan satuan kerja merupakan
satuan kerja lini PPKPI dalam pelaksanaan kegiatan pengendalian mutu pelatihan kerja
serta pemasaran program dan lulusan. Satuan Pelaksana Pengendalian dan Pemasaran
dipimpin oleh seorang kepala satuan peaksana yang berkedudukan dibawah dan
bertanggung jawab kepada Kepala Pusat. Satuan Pelaksana Pengendalian dan Pemasaran
mempunyai tugas yaitu:
a. Menyusun bahan rencana strategis, rencana kerja dan anggaran PPKPI sesuai
dengan lingkup tugasnya.
b. Melaksanakan rencana strategis dan dokumen pelaksanaan anggaran PPKPI sesuai
dengan lingkup tugasnya.
c. Menyusun bahan pedoman, standar dan prosedur teknis pelaksanaan pengendalian
mutu pelatihan kerja serta pemasaran program dan lulusan.
d. Melaksanakan pengendalian mutu dan evaluasi pelaksana pelatihan kerja dan uji
kompetensi.
e. Menyusun rencana pemasaran program dan lulusan pelatihan tenaga kerja di
bidang industri, tata niaga dan aneka kejuruan.
f. Melaksanakan kegiatan pemasaran program dan lulusan pelatihan.
g. Melaksanakan penyebarluasan informasi pelatihan kerja.
h. Melaksanakan kerja sama pemasaran lulusan.
i. Melaksanakan pemantauan lulusan pelatihan
j. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas satuan pelaksana
pengendaliam dan pemasaran.
36
5. Subkelompok Jabatan Fungsional (INSTRUKTUR)
PPKPI Mempunyai Subkelompok jabatan Fungsional, yang mempunyai tugas
melaksanakan tugas dalam susunan organisasi struktural PPKPI.
3.2 Analisa Jaringan
3.2.1 Blok Jaringan
Dalam blok jaringan Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri dibagi
menjadi 2 blok jaringan, yaitu blok jaringan lantai 1 dan lantai 2. Seperti gambar
dibawah ini.
Gambar III.2
Blok Jaringan PPKPI
Sumber : Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri
37
Didalam sistem jaringan komputer diatas menggunakan tipe jaringan client to
server dimana ada yang bertindak sebagai pemberi informasi (client) dan penerima
informasi (server). Untuk media transimisi jaringannya menggunakan kabel jaringan
dan juga melalui jaringan wireless.
Dibawah ini penulis akan menjelaskan lebih lanjut perangkat – perangkat
komputer dan jaringan komputer yang digunakan di dalam gedung Pusat Pelatihan
Kerja Pengembangan Industri yang terdiri dari 2 blok tersebut.
1. Lantai 1 terbagi menjadi 2 ruangan dengan jumlah 24 PC Client yang
menggunakan media transimisi kabel dan jaringan wireless
a. Ruangan Design Grafis terdapat 20 unit PC Client yang terhubung melalui kabel
UTP
b. Ruangan Pendaftaran terdapat 4 unit PC Client yang terhubung melalui jaringan
wireless
c. 1 unit wireless router dan 1 unit switch
2. Lantai 2 terbagi menjadi 3 ruangan dengan jumlah 43 PC client yang
menggunakan media transmisi kabel jaringan
a. Ruangan TI (A) berjumlah 20 PC Client yang terhubung melalui kabel UTP
b. Ruangan TI (B) berjumlah 20 PC Client yang terhubung melalui kabel UTP
c. Ruangan Instruktur Teknik Informatika berjumlah 3 PC Client yang terhubung
melalui jaringan wireless
d. 1 unit modem, 1 unit wireless router, 1 unit router, dan 1 unit switch
38
3.2.2 Skema Jaringan
Gambar III.3
Skema Jaringan PPKPI
Sumber : Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri
Secara umum jaringan yang terdapat pada Pusat Pelatihan Kerja
Pengembangan Industri berdasakan skema jaringan adalah sebagai berikut :
1. Topologi yang digunakan dilihat dari skema jaringan gambar III.3 menggunakan
topologi star.
39
2. Internet Service Provider yang digunakan (ISP) menggunakan layanan dari
Indihome dengan kecepatan akses upload dan download masing – masing
20Mbps.
3. Kabel yang digunakan adalah UTP Cat 5e dengan konektor RJ-45
Pada bahasan ini juga dijelaskan tentang pembagian IP address yang
digunakan berupa kelas, Net ID, Host ID dan subnet pada Pusat Pelatihan Kerja
Pengembangan Industri.
Tabel III.1
IP Address PPKPI
No Perangkat Keras IP Address Subnet
Lantai 1
1 Modem 192.168.100.10 255.255.255.0
2 4 PC Client 192.168.5.2 – 192.168.5.5 255.255.255.0
3 20 PC Client 192.168.5.10 – 192.168.5.29 255.255.255.0
Lantai 2
4 Router 1 192.168.2.1 255.255.255.0
5 Router 2 192.168.100.1 255.255.255.0
6 3 PC Client 192.168.2.2 – 192.168.2.4 255.255.255.0
7 40 PC Client 192.168.100.10 – 192.168.100.49 255.255.255.0
Sumber : Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri
Range ip address yang digunakan pada Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan
Industri adalah 192.168.2.2 – 192.168.100.49 dengan subnet 255.255.255.0. IP tersebut
tergolong dalam kelas C dengan subnetmask default 255.255.255.0. Jadi ip address
yang digunakan mengalami subnetting untuk mengetahui Net ID dan Host ID yang
digunakan penulis mencoba menjelaskan dibawah ini :
40
Tabel III.2
IP Address yang digunakan PPKPI
IP Address
192 168 2 1
Subnetting
255 255 255 0
Subnet dalam Bit
11111111 11111111 11111111 00000000
Sumber : Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri
Dari hasil tabel diatas maka penulis mencoba menhitung untuk range Net ID dan Host
ID yang digunakan di Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri, yaitu :
1. Untuk menghitung banyaknya Net ID pada segemen Subnetting yang digunakan
yaitu dengan cara :
2n
N = adalah jumlah bit angka 1 yang diselubungkan pada byte terakhir
20 = 1,
Jadi hanya 1 Net ID dengan segmen subnetting yang digunakan pada Pusat
Pelatihan Kerja Pengembangan Industri
2. Untuk mengetahui range Net ID denga segmen subnetting yang digunakan pada
Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri, yaitu :
256 – A
A = Angka desimal yang diselubungkan pada subnet mask
256 – 0 = 256,
Jadi range Net ID yang digunakan pada Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan
Industri adalah 256.
41
3. Untuk mengetahui banyaknya Host ID yang ada dalam Net ID, yaitu :
.2n – 2
N = adalah jumlah bit angka 0 yang diselubungkan
28 – 2 = 254
Jadi dapat ditarik kesimpulan dari penghitungan yang penulis lakukan
berdasarkan pengetahuan penulis untuk menganalisa IP Address yang digunakan
pada Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri, adalah sebagai berikut :
Tabel III.3
Penjelasan IP Address yang digunakan PPKPI
Lantai 1
IP Address 192.168.5.2 – 192.168.5.254
Net ID 192.168.5.0
Alamat Broadcast 192.168.5.255
Lantai 2
IP Address 192.168.2.2 – 192.168.2. 254
Net ID 192.168.2.0
Alamat Broadcast 192.168.2.255
IP Address 192.168.100.10 – 192.168.100.254
Net ID 192.168.10.0
Alamat Broadcast 192.168.10.255
Sumber : Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri
3.2.3 Keamanan Jaringan Komputer
Berdasarkan hasil dari analisa yang penulis lakukan pada Pusat Pelatihan Kerja
Pengembangan Industri sitem keamanan jaringan komputer yang digunakan adalah
sebagai berikut :
42
Keamanan jaringan menggunakan fitur firewall yang dikonfigurasikan pada router
mikrotik untuk melindungi dan mengawasi akses yang masuk ke dalam jaringan
tersebut.
Dari sisi client kemanan yang digunakan adalah software antivirus Avira.
3.2.4 Spesifikasi Perangkat Keras
Seperti yang terlihat di gambar III.1 dari skema jaringan PPKPI, perangkat keras
jaringan yang digunakan terdiri dari router, modem, switch, dan network interface
card yang terdapat di setiap komputer yang terhubung ke jaringan. Berikut
merupakan penjelasan lengkap perangkat keras tersebut :
1. Router
Tabel III.4
Spesifikasi Router Mikrotik
No. Spesifikasi Detail
1. Model / Tipe MikroTik RB-951Ui-2HnD
2. CPU AR9344 600MHz
3. RAM 128MB
4. LAN Ports 4
5. Ukuran 113x138x29mm
6. Sistem Operasi RouterOS
7. Lisensi RouterOS Level 4
Sumber : Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri
43
2. Modem
Tabel III.5
Spesifikasi Modem
No. Spesifikasi Detail
1. Tipe / Model ZTE F609
2. Interfaces 4 10/100/1000M Ethernet Interfaces, 2 Phone
Interfaces, Wi-Fi, dan 1 USB Interface
3. Wi-Fi IEEE 802.11b/g/n
4. Frequency 2.4 GHz
5. Dimension 199x150x35mm
Sumber : Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri
3. Switch
Tabel III.6
Spesifikasi Switch
No. Spesifikasi Detail
1. Tipe / Model D-Link DES1024
2. Ports 24 10/100Mbps Fast Ethernet Ports
3. Network Cables 10 BASE-T:
UTP CAT 3/4/5/5e (100m max.)
EIA/TIA-586 100-ohm STP (100m max.)
1000 BASE-TX:
UTP CAT 5/5e (100m max.)
EIA/TIA-568 100-ohm STP (100m max.)
4 Dimensions 280 x 125.8 x 44mm
44
4. Ethernet Card
Tabel.III.7
Ethernet Card
No. Spesifikasi Detail
1. Tipe / Model TP-LINK TL-WN751ND
2. Wi-Fi IEEE 802.11n, IEEE 802.11g, IEEE 802.11b
standards
3. Speed Rate Up to 150Mbps
4. Interface 32-bit PCI
Sumber : Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri
3.2.5 Spesifikasi Perangkat Lunak
Tabel III.8
Perangkat Lunak Client
No. Nama Software Fungsi
1. Windows 10 Sistem Operasi
2. Microsoft Office 2013 Pengolahan Data
3. Google Chrome, Mozilla Firefox Browser
Sumber : Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri
Berdasarkan tabel III.8 diatas dapat disimpulkan penggunaan perangkat
lunak untuk client sudah sesuai. Sedangkan perangkat lunak pendukung lainnya
digunakan sesuai dengan kebutuhan kerja untuk staff Pusat Pelatihan Kerja
Pengembangan Industri.
45
3.3 Permasalahan Pokok
Permasalahan atau kekurangan yang terdapat di jaringan Local Area Network di
Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan Industri ini antara lain :
1. Tidak adanya keamanan router
2. Tidak terblokirnya situs – situs negatif yang tidak layak untuk dikunjungi dan
menyebabkan koneksi tidak stabil atau terganggu
3.4 Pemecahan Masalah
Adapun pemecahan masalah yang dilakukan untuk menangani permasalahan yang
terjadi pada jaringan Local Area Network di Pusat Pelatihan Kerja Pengembangan
Industri antara lain :
1. Untuk mengamankan router dari akses client yang tidak berhak penulis
menyarankan untuk menonaktifkan service www yang terdapat di router, dan
membuat addres list client yang diizinkan mengakses router secara langsung.
2. Setting Proxy Mikrotik difungsikan untuk memblok hak akses situs yang tidak
diperkenankan menggunakan fitur Firewall dan Proxy Mikrotik. Proxy
merupakan perangkat yang bersifat middleman, yang bekerja diantara client &
server, bertugas menghadle transmisi request ataupun respon. Data yang
melewati proxy, bisa diubah oleh proxy atau tidak diubah sama sekali,
tergantung implementasi fitur dan kemampuan proxy.
46
3.5 Analisa Usulan
3.5.1 Skema Usulan
Gambar III.4
Skema Jaringan Usulan PPKPI
Pada gambar skema jaringan III.4, penulis menyarankan untuk mengganti router
dilantai 1 dengan satu switch dan router yang terhubung ke ruangan ke TI (A) dan (B)
dihilangkan sehingga switch yang juga terdapat di ruangan tersebut terhubung
langsung ke router yang ada diruangan instruktur.
47
Untuk router yang ada di ruangan instruktur penulis menyarankan untuk
menggantinya dari Mikrotik RB951Ui-2HnD dengan router tipe Mikrotik
RB2011UiAS-2HnD yang dapat mengambil alih lebih banyak client yang terhubung.
3.5.2 Konfigurasi Usulan
Berdasarkan hasil dari rincian permasalah pokok dan analisa pemecahan masalah
penulis memberikan konfigurasi usulan sebagai berikut :
1. Untuk memblok situs yang tertentu untuk tidak dapat diakses oleh client, penulis
menusulkan menggunakan fitur web proxy yang ada di mikrotik dengan cara
masuk ke menu IP Selanjutnya pilih menu Web Proxy.
Sumber : Hasil Penelitian
Gambar III.5
Menu Web Proxy
48
2. Masuk ke tab Access untuk membuat list website mana saja yang akan diblokir
seperti gambar berikut ini. Untuk konfigurasinya klik ikon “+”Untuk
konfigurasinya ketikkan website yang ingin diblok di destination host dan pilih
action deny.
Sumber : Hasil Penelitian
Gambar III.6
List Website HTTP yang diblokir
3. Untuk Blok Facebook dan Youtube penulis menyarankan untuk menggunakan
layer7 Firewall yang ada di mikrotik yang sebelumnya sudah diatur dahulu IP
Address, DHCP Server, NAT dan Firewall nya dengan cara masuk ke IP Klik
Firewall pilih Layer7 Protocol, untuk Name isikan alamat yang ingin diblok
misalnya facebook.com lalu ketik dikotak dibawahnya dengan perintah dibawah ini
( ^.+(alamat yang di blok,com).*$ ) sebagai contoh.
(^.+(facebook.com).*$ ) Apply lalu OK
49
Sumber : Hasil Penelitian
Gambar III.7
Firewall Layer7 Protocol
4. Masuk ke menu Filter Rules klik (+) masuk ke menu General klik out. interface
ubah menjadi ether1 lalu pindah ke menu Advanced ubah menjadi memilih action
“accept dilanjutkan dengan (+) kembali di filter rule dan memilih Advanced
kemudian pilih facebook.com lalu pilih action “drop”.
Sumber : Hasil Penelitian
Gambar III.8
Setting General Advance dan Action Accept
50
Sumber : Hasil Penelitian
Gambar III.9
Memilih Action Drop
5. Sampai Muncul bagian ikon seperti ini ,muncul action accept dengan tanda ceklis
dan drop dengan tanda silang.
Sumber : Hasil Penelitian
Gambar III.10
Bagian Filter Rules
51
6. Setelah semua selesai kemudian masuk ke browser dan masukan alamat yang di
blokir, jika web yang tadi di blokir sudah tidak bisa dibuka lalu buka Url baru
dengan mengetikkan google.com, apabila google berhasil dibuka dan facebook
mengalami “Problem loading page” berarti blokir situs tersebut berhasil.
Sumber : Hasil Penelitian
Gambar III.11
Contoh Situs HTTP dan HTTPS Terblokir
52
3.5.3 Analisa Biaya
Berdasarkan hasil analisa dari skema jaringan usulan yang penulis buat dimana
terdapat penambahan router dan swicth baru untuk jaringan Pusat Pelatihan Kerja
Pengembangan Industri dengan rincian sebagai berikut.
Tabel III.9
Analisa Biaya
No Nama Barang Jumlah Barang Harga Satuan
1 Mikrotik RB 2011UiAS-2HnD-IN 1 (satu) 1.800.000
2 BELDEN UTP Cat 5e 1 Roll / 300 meter 550.000
Jumlah 2.350.000