Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
27
BAB III
PERANCANGAN PROGRAM KAMPANYE
3.1. Konsep Perancangan Program Kampanye
3.1.1. Analisis Situasi Perusahaan
1. Sejarah perkembangan dan Potensi Perusahaan
Polres Jakarta Selatan adalah Kepolisian Resort yang berdiri dibawah
naungan Polri (Kepolisian Negara Republik Indonesia) yang memiliki reputasi
sebagai kepolisan terbesar di kota Jakarta Selatan. Kepolisian negara republik
indonesia merupakan organisasi pemerintahan yang memerlukan adanya fungsi
pengawasan dan pengendalian. Fungsi pengawasan dan pengendalian adalah
merupakan suatu fungsi yang memastikan output dari pelaksanaan tugas dilapangan
agar dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada seluruh masyarakat.
Salah satu organisasi kepolisian di Polres Metro Jakarta Selatan yang
menggunakan fungsi pengawasan dan pengendalian adalah fungsi lalu lintas. Karena
fungsi lalu lintas erat kaitannya dalam memberikan pelayanan yang optimal kepada
seluruh masyarakat karena fungsi lalu lintas merupakan etalase polri, dimana dalam
pelaksanaan tugas sehari-hari dilapangan, secara langsung anggota lalu lintas
bersentuhan dengan seluruh masyarakat pengguna jalan raya.
Dalam lingkungan organisasi Polres Metro Jakarta Selatan pengawasan dan
pengendalian terhadap pelaksanaan HTCK (Hubungan Tata Cara Kerja) dipimpin
oleh KOMPOL Lilik selaku Kasat Laka Lantas.
28
Dibawah naungan Kasat Polres Metro Jakarta Selatan tugas dan fungsi laka
lantas dilaksanakan oleh masing-masing Kanit dan Kasubnit secara berjenjang sesuai
struktur organisasi dan pengemban fungsi pengawasan. Pengawasan dan
pengendalian dilakukan melalui supervisi, pengawasan secara langsung, monitoring
dan analisis serta melalui evaluasi.
Satuan lalu lintas yang selanjutnya disingkat dengan satlantas adalah unsur
pelaksanaan tugas pokok fungsi lalu lintas pada tingkat polres yang berada dibawah
kapolres. Satuan lalu lintas bertugas melaksanakan turjawali lalu lintas, pendidikan
masyarakat lalu lintas ( Dikmas lantas ), pelayanan registrasi dan identifikasi
kendaraan bermotor dan pengemudi, penyidikan kecelakaan lalu lintas dan
penegakan hukum dibidang lalu lintas.
Satuan lalu lintas yang di pimpin oleh kasat lantas dalam melaksanakan tugas
sehari-hari di bantu oleh urusan pembinaan oprasional ( urbinopsnal ), yang bertugas:
a. Melaksanakan pembinaan lalu lintas
b. Melakukan kerja sama lintas sektoral
c. Melakukan pengkajian masalah di bidang lalu lintas
d. Melaksanaan operasi kepolisian bidang lalu lintas dalam rangka penegakan
hukum dan Kamseltibcarlantas
e. Melakukan perawatan dan pemeliharaan peralatan dan kendaraan.
Urusan administrasi dan ketatausahaan ( urmintu ), yang bertugas
menyelenggarakan kegiatan administrasi dan ketatausahaan, Unit Pengaturan,
Penjagaan, Pengawalan dan Patroli (Unit turjawali), yang bertugas melaksanakan
kegiatan turjawali dan penindakan terhadap pelanggar lalu lintas dalam rangka
penegakan hukum, Unit Pendidikan Masyarakat dan Rekayasa (Unitdikyasa), yang
bertugas melakukan pembinaan partisipasi masyarakat dan Dikmaslantas; Unit
29
Registrasi dan Identifikasi (Unitregident), yang bertugas melayani administrasi
registrasi dan identifikasi kendaraan bermotor serta pengemudi; dan Unit Kecelakaan
(Unitlaka), yang bertugas menangani kecelakaan lalu lintas dalam rangka penegakan
hukum.
VISI
Terwujudnya pelayanan Kamseltibkar Lantas Prima, kesadaran dan
kepatuhan masyarakat terhadap undang – undang lalu lintas guna mendukung
Kamdagri yang mantap serta terjalinnya sinergi polisional yang proaktif.
MISI
Memberikan perlindungan, pengayoman, pelayanan masyarakat, Menjaga
keamanan ketertiban dan kelancaran lalu lintas mengembangkan perpolisian
masyrakat berbasis pada masyarakat berpatuh hukum, menegakkan hukum,
menjamin keberhasilan penanggulangan permasalahan lalu lintas mengelola
secara professional, tranpsparan, akuntable, dan modern seluruh sumber daya
Polantas. Membangun system sinergi polisional interdepartement dan
lembaga Internasional maupun komponen masyarakat.
2. Gambaran umum mengenai situasi yang tengah dihadapi oleh perusahaan atau
organisasi
Sebagai fungsi pengawasan dan pengendalian dalam kepolisian.
Satlantas Polres Metro Jakarta Selatan memastikan output dari pelaksanaan
tugas yang dilaksanakan dilapangan dapat memberikan pelayanan yang optimal
kepada seluruh masyarakat. Melalui Program program yang dibentuk Satlantas
melaksanakan fungsi dan tugas kepolisian diaktualisasikan melalui berbagai
program aksi dan Inovasi antara lain sebagai berikut :
30
a. Bidang Turjawali lantas :
1) Pelaksanaan Quick Response Patrol
2) Penindakan pelanggaran 9 Prioritas Potensi laka lantas
3) Penjagaan, Pengawasan dan penindakan di lokasi rawan macet,
pelanggaran lalu lintas
4) Quick Response dalam pelayanan pengawalan baik VIP, VVIP maupun
kegiatan masyarakat.
1. Penggunaan account Twitter, Email, Facebook Sat Lantas untuk media
informasi kepada masyarakat tentang situasi kamseltibcar lantas di Wilayah
Hukum Polres Jakarta Selatan.
2. Penggunaan CCTV untuk memantau situasi kamseltibcar lantas dan
mendukung pengungkapan kasus tabrak lari.
b. Bidang Registrasi dan Identifikasi :
1) Pemasangan Prosedur penerbitan SIM, STNK dan BPKB di masing –
masing ruang tunggu pelayanan
2) Pembuatan kotak saran dan penyediaan nomor pengaduan masyarakat
terkait pelayanan SSBT.
c. Bidang Dikyasa Lantas :
1) Pelaksanaan Dikmas lantas melalui Program Polisi Sahabat Anak, Safety
Riding, Police Goes to Campus, kampanye keselamatan.
2) Kerjasama dengan stake holder terkait Lalu Lintas dalam pemecahan
permasalahan lalu lintas di Wilayah Jakarta Selatan
3) Penertiban Kawasan Tertib Lalu Lintas bersama instansi terkait.
d. Bidang Gakkum Lantas
31
1) Penanganan TKP laka lantas menonjol dengan metode Traffic Accident
Analysis ( TAA )
2) Entri dan edit data laka lantas pada aplikasi IRSMS2 – AIS dan Yanmas
Laka.
3) Penerbitan SP2HP
4) Pendataan dan pengiriman berkas tilang ke kejaksaan / pengadilan.
e. Bidang pembinaan personil
1) Pelatihan Traffic Accident Analysis ( TAA )
2) Pelatihan Tutorial VCD lantas
3) Pelatihan Safety Riding anggota Sat Lantas
Dalam bidang Dikyasa Lantas Polres Metro Jakarta Selatan sendiri telah
melaksanakan tugas dan fungsinya diantaranya adalah program Polisi Sahabat
Anak, Safety Riding, Police Goes to Campus, dan kampanye keselamatan.
Berdasarkan program program diatas penulis merancang kampanye
Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman dalam berlalu lintas untuk Polres
Metro Jakarta Selatan guna mengkampanyekan tertib lalu lintas sejak dini
dikalangan remaja SMP dan SMK daerah Jakarta Selatan.
f. Analisis SWOT Polres Jakarta Selatan
1) Strenght (Kekuatan)
Polres Jakarta Selatan adalah Kepolisian Resort yang berdiri dibawah
naungan Polri (Kepolisian Negara Republik Indonesia) yang memiliki
reputasi sebagai kepolisan terbesar di kota Jakarta Selatan. Polres Jakarta
Selatan memiliki badan hukum yang kuat sehingga dapat mengayomi dan
mengatur masyarakat berdasaran undang – undang dan peraturan yang
berlaku.
32
2) Weakness (Kelemahan)
Peraturan dan perundang-undangan yang berkaitan dengan lalu lintas
belum banyak dipahami oleh masyarakat terutama remaja.
3) Opportunity (Peluang)
Sebagai pimpinan kepolisian di kota Jakarta Selatan, Polres Jakarta
Selatan mampu memberikan perlindungan, keamanan serta pelayanan
kepada masyarakat di kota Jakarta Selatan.
4) Threat (Ancaman)
Ancaman terbesar Polres Jakarta Selatan saat ini adalah hilangnya
kepercayaan (turst) Publik kepada kepolisian terkait peraturan UU Lalu
lintas.
g. Analisa PEST Polres Jakarta Selatan
1) Politik
Berdasarkan UURI No 22 Tahun 2009 tentang lalu lintas dan angkutan
jalan, tak akan berpengaruh tanpa adanya kesadaran hukum dari
masyarakat terutama para remaja. Masyarakat atau orangtua perlu lebih
bijak dalam menggunakan atau memberikan izin anak meraka untuk
berkendara tanpa adanya membekalan tentang dampak dari melanggar
lalulintas.
2) Ekonomi
Kendaraan memang mampu menunjang perekonomian masyarakat
namun apabila digunakan oleh remaja yang belum cukup umur dan tidak
mengerti peraturan lalulintas terutama tentang keselamatan berkendara
33
maka akan mencelakakan diri sendiri maupun orang lain sehingga
menyebabkan kerugian.
3) Social
Kendaraan memang sangat dibutuhkan semua lapisan masyarakat sebagai
penunjang kehidupan sehari hari, dengan tetap mematuhi peraturan
lalulintas yang berlaku.
4) Teknologi
Perkembangan teknologi sangat membantu pihak kepolisian lalulintas
dalam menjalankan tugas, teknologi mempermudah akses kepolisian
serta jangkauan lebih luas ketika terjadi pelanggaran dan kecalakaan
lalulintas yang disebabkan oleh remaja.
3.1.2. Permasalahan
Melihat banyaknya kasus kecelakaan remaja yang terjadi dijakarta selatan
membuat Penulis merasa cukup prihatin. Penyebab dari tingginya angka kecelakaan
lalu lintas adalah banyaknya pelanggaran terhadap norma-norma berlalu lintas serta
lemahnya kesadaran remaja akan keselamatan berlalu lintas.
Kasus kecelakaan yang banyak melibatkan remaja didominasi pengendara
motor roda dua dimana sebagian besar korban kecelakaan lalu lintas adalah anak
SMP dan SMK. Korban yang mayoritas remaja disebabkan oleh sifat remaja dalam
mengendarai kendaraan yang kurang baik, remaja cenderung lebih agresif karena
memiliki kecenderungan pamer akan kemampuan namun tidak dibarengi dengan
keahlian dan pemahaman dalam berkendara yang baik.
Masalah kecelakaan lalulintas yang banyak menimpa para remaja merupakan
tanggung jawab kita bersama. Masa remaja adalah suatu rentang kehidupan manusia
yang merupakan masa transisi atau peralihan antara masa anak-anak menuju dewasa,
34
salah satu ciri masa remaja adalah menunjukkan tingkah laku yang susah diatur, hal
tersebut tentunya dapat mengakibatkan kenakalan remaja, kenakalan remaja
merupakan tingkah laku atau perilaku yang tidak dapat diterima secara sosial yang
mengakibatkan pelanggaran norma, dan hukum.
Maka hal ini yang melandasi penulis membuat program perancangan
kampanye untuk para remaja wilayah Jakarta Selatan. Program perancangan
kampanye yang kami buat berupa sosialisasi langsung kepada remaja oleh
Kepolisian untuk memberikan pemahaman terhadap pentingnya keselamatan dalam
berlalu lintas serta sanksi bagi pelanggar lalu lintas.
3.1.3. Tujuan
Seperti pada umumnya setiap program yang dilaksanakan pasti memiliki
suatu tujuan yang ingin dicapai. Begitu pula dengan perancangan kampanye yang
penulis buat dalam memberikan pengetahuan dan pemahaman tentang tata tertib lalu
lintas kepada remaja.
Adapun tujuan dari program kampanye ini yaitu:
1. Memberi pemahaman kepada remaja akan bahaya berkendara tanpa mengetahui
tata tertib lalu lintas serta peraturan dan hukuman yang berlaku bagi pelanggar
tersebut.
2. Mengajak remaja agar lebih bijak peduli akan keselamatan diri sendiri dan orang
lain dalam berlalu lintas.
3. Mengajak remaja agar patuh terhadap peraturan lalu lintas.
35
3.1.4. Logo Polres Metro Jakarta Selatan
Sumber : Polres Metro Jakarta Selatan
Gambar III.1
Logo Polres Metro Jakarta Selatan
3.1.5. Logo Korlantas Polres Jakarta Selatan
Sumber : Polres Metro Jakarta Selatan
Gambar III.2
Logo Korlantas Polres Metro Jakarta Selatan
36
3.1.6. Struktur Organisasi Polres Metro Jakarta Selatan
Sumber : Polres Metro Jakarta Selatan
Gambar III.3
Struktur Organisasi Polres Metro Jakarta Selatan
37
3.1.7. Struktur Organisasi Korlantas Polres Jak – Sel
Sumber : Polres Metro Jakarta Selatan
Gambar III.4
Struktur Organisasi Korlantas Polres Metro Jakarta Selatan
3.1.8. Target Khalayak
Dalam perancangan kampanye yang kami buat dengan tema “Perancangan
Kampanye Public Relations Polres Metro Jakarta Selatan Dalam Upaya
Meningkatkan Pengetahuan dan Pemahaman Remaja Dalam Berlalu Lintas”. Maka
target khalayak dilihat dari segi demografis, psikografis dan geografis.
1. Primer : Remaja
a. Demografi
Usia : 15 s.d 19 Tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki dan Perempuan
38
Pendidikan : SMP dan SMK
b. Psikografis
Pada segi psikografis target khalayak dalam perancangan kampanye berstatus
sosial semua masyarakat pemilik dan pengguna kendaraan bermotor.
c. Geografis
Dari segi geografis khalayak perancangan kampanye kami adalah beberapa
SMP dan SMK wilayah Jakarta Selatan, diantaranya adalah :
1. SMP Pita Prasada Jakarta Selatan
2. SMP Tri Mulia Jakarta Selatan
3. SMK Tri Mulia Jakarta Selatan
4. SMK Pita Prasada Jakarta Selatan
5. SMK Media Informatika Jakarta Selatan
2. Sekunder : Guru dan Orang tua Murid SMP dan SMK sekitar Jakarta Selatan
a. Demografi
Usia : 35 s.d 50 Tahun
Jenis Kelamin : Laki – laki dan Perempuan
Pendidikan : Semua Jenjang Pendidikan
Penghasilan : Rp.1.800.000 – Rp.3000.000 ( SES B )
b. Psikografis
Pada segi psikografis target khalayak dalam perancangan kampanye berstatus
sosial masyarakat pemilik dan pengguna kendaraan bermotor.
c. Geografis
Dari segi geografis khalayak perancangan kampanye kami wilayah Jakarta
Selatan
39
3.1.9. Pesan
Dalam perancangan kampanye ini penulis ingin meningkatkan pengetahuan
berlalu lintas, diperlukan materi yang akan disampaikan yang berisi pesan-pesan dari
kegiatan kampanye.
Adapun pesan yang akan disampaikan untuk masing-masing khalayak yaitu:
1. Pesan untuk khalayak primer
Seperti yang sudah di sebutkan di atas, khalayak primer yang di maksud
adalah para remaja Adapun pesan-pesan yang akan di sampaikan ke khalayak
primer yaitu:
a. Berupa pesan-pesan yang mengajak agar para remaja lebih berhati – hati
dalam berlalu lintas serta mematuhi peraturan dan undang – undang lalu
lintas yang berlaku.
b. Para remaja diberikan pengetahuan serta pemahaman terkait undang – undang
lalu lintas serta sanksi bagi pelanggarnya.
c. Mengajak para remaja agar lebih sadar akan keselamatan diri sendiri dan
orang sekitar.
Berdasarkan isi pesan untuk khalayak primer yang telah diuraikan di atas
isi pesan-pesan tersebut bersifat informatif. Bersifat informatif karena isi dalam
pesan tersebut berisi informasi mengenai pengetahuan serta sanksi yang berlaku
kepada para remaja yang melanggar peraturan lau lintas.
2. Pesan untuk khalayak sekunder
Khalayak sekunder yang di maksud adalah Guru dan orang tua murid
SMP dan SMK wilayah Jakarta Selatan.
Adapun pesan-pesan yang akan di sampaikan ke khalayak sekunder yaitu:
40
a. Dalam hal ini di butuhkan kerja sama oleh para Guru didik dan Orang tua
Murid untuk lebih memperhatikan para pengendara remaja dibawah umur.
b. Para Guru dan orang tua murid harus peka dengan keselamatan para remaja
yang berkendara tanpa mengetahui tata tertib lalu lintas.
c. Para orangtua harus lebih berhati - hati dalam memberikan fasilitas kendaraan
para remaja.
3.1.10. Strategi dan taktik
Melakukan sosialisasi dan pendekatan langsung kepada target sasaran oleh
pihak kepolisian Polres Metro Jakarta Selatan dengan mendatangi langsung 5 SMP
dan SMK wilayah Jakarta Selatann yang menjadi target khalayak.
Menggunakan media audio visual dan media visual sebagai media
kampanye.
Adapun taktik yang digunakan dalam menjalankan program kampanye
sebagai berikut:
1. Melakukan rapat dengan kepala sekolah serta para guru di sekolah guna
memberikan informasi terkait kegiatan kampanye yang akan berlangsung.
2. Membuat media kampanye visual berupa poster sebanyak 50 buah berukuran 30
x 43cm dengan tema “ Ayo bangga patuhi peraturan lalu lintas ” yang berisi tata
tertib lalu lintas serta sanksi bagi yang melanggar. Masing masing sekolah akan
dipasang 10 poster. Poster akan di pasang di mading (3 buah), parkiran (4 buah)
,dan kantin (3 buah) Sekolah SMP dan SMK yang menjadi target khalayak pada
H-3.
3. Membuat spanduk kampanye sebanyak 2 buah berukuran 90x300cm dengan
tema “ Ayo bangga patuhi peraturan lalu lintas ”. Spanduk akan di pasang di
pintu masuk sekolah serta lokasi pada saat kegiatan sosialisasi berlangsung.
41
Spanduk digunakan sebagai media informasi terkait kegiatan kampanye yang
akan dilaksanakan.
4. Melakukan pengecekan terkait persiapan kampanye seperti :
a. Mengecek lokasi yang akan digunakan untuk sosialisasi
b. Mengecek perlengkapan sosialisasi seperti LED, Proyektor dan sound system.
5. Melakukan sosialisasi langsung oleh pihak kepolisian Polres Metro Jakarta
Selatan kepada 5 sekolah SMP dan SMK yang menjadi target khalayak, dengan
tujuan memberikan pengetahuan serta pemahaman kepada remaja terkait tata
tertib lalu lintas serta keselematan dalam berkendara. Sosialisasi dilakukan oleh
2 polisi sebagai narasumber. Sosialisasi akan dilakukan di aula sekolah dengan
kapasitas lebih kurang 350 siswa.
6. Memutarkan video pada saat sosialisasi berlangsung yang bersumber dari
youtube 86 Net TV berisi mengenai kasus pelanggaran lalu lintas dan
kecelakaan yang dilakukan oleh remaja serta hukuman bagi pelanggarnya, video
akan diputar sebagai pembuka sosialisasi dengan durasi 14 menit.
3.1.11. Media
Dalam kegiatan ini media yang kami menggunakan bersifat Below The
Line, kami menggunakan media Spanduk dan Poster “ ayo bangga patuhi peraturan
lalu lintas”. Media kampanye Spanduk yang kami gunakan berukuran 90 x 300cm,
digunakan sebagai pemberitahuan pada saat kampanye berlangsung. Spanduk akan di
pasang di pintu masuk sekolah serta lokasi pada saat kegiatan sosialisasi
berlangsung. Media kampanye poster yang kami gunakan berukuran 30 x 43 cm,
yang berisi tentang peraturan dan tata tertib lalu lintas serta sanksi yang berlaku bagi
pelanggarnya. Poster akan di pasang di mading dan parkiran Sekolah SMP dan SMK
daerah Jakarta Selatan. Adapun tujuan dari media yang kami gunakan yaitu untuk
42
membantu kami dalam menshare dan menginformasikan kegiatan yang akan kami
laksanakan.
3.1.12. Anggaran
Anggaran dana merupakan bahan material dari sebuah perancangan yang
telah disusun.untuk itu kami membutuhkan anggaran dana, serta rincian pembiayaan
kebutuhan yang ada dalam rencana yang telah disusun. Seperti dana pelengkapan,
dan biaya tak terduga. Berikut perincian secara detail anggaran dana yang kami
keluarkan:
Tabel III.1
Anggaran Kegiatan
ANGGARAN KAMPANYE
“Ayo Bangga Patuhi Peraturan Lalu Lintas”
No Kebutuhan Banyaknya Satuan Total (Rp)
1 Print Spanduk 2 pcs Rp. 80.000 Rp. 160.000
2 Print poster 30 pcs Rp. 10.000 Rp. 300.000
3 Biaya tak terduga Rp. 500.000 Rp. 500.000
Total Kebutuhan Rp. 960.000
43
3.1.13. Kreteria Evaluasi
Dalam mensosialisasikan kampanye meningkatkan pengetahuan dan
pemahaman remaja dalam berlalu lintas, penulis mempunyai beberapa kriteria
evaluasi. Adapun kriteria evaluasi tersebut yaitu:
Tabel III.2
Evaluasi Kegiatan Kampanye
Program Tujuan Indikator
1. Sosialisasi langsung
kepada 5 sekolah SMP
dan SMK wilayah
Jakarta Selatan yang
menjadi target khalayak
oleh pihak kepolisian
Polres Metro Jakarta
Selatan.
a. Memberi pemahaman
kepada remaja akan
bahayanya berkendara
tanpa mengetahui tata
tertib lalu lintas serta
peraturan dan hukuman
yang berlaku bagi
pelanggar tersebut.
b. Mengajak remaja agar
lebih peduli akan
keselamatan diri sendiri
dan orang lain dalam
berlalu lintas.
c. Mengajak remaja agar
patuh terhadap peraturan
lalu lintas.
a. Remaja yang hadir
memahami tata
tertib serta
peraturan dan sanksi
apabila melakukan
pelanggaran
terhadap lalu lintas.
b. Remaja yang hadir
lebih peduli akan
keselamatan diri
sendiri dan orang
lain dalam berlalu
lintas.
c. Remaja yang hadir
mematuhi tata tertib
dan peraturan lalu
44
2. Membuat media
audio visual yang
bersumber dari youtube
86 Net TV dengan
memutarkan video
berisi mengenai kasus
pelanggaran lalu lintas
dan kecelakaan yang
dilakukan oleh remaja
serta hukuman bagi
pelanggarnya.
3. Membuat media
visual berupa poster
dan spanduk
a. Menarik perhatian
audience agar mendengarkan
serta memahami pemutaran
video youtube yang
ditayangkan serta mengikuti
kegiatan sosialisasi dengan
tertib
b. Memberikan pemahaman
akan pentingnya
keselamatan berkendara
serta mematuhi peraturan
lalu lintas, dari contoh nyata
kasus yang pernah dialami
oleh remaja melalui video
yang ditayangkan.
a. Digunakan sebagai media
pemberitahuan serta
informasi terkait kegiatan
kampanye.
lintas.
a. Remaja yang hadir
mendengarkan dan
memahami isi dari
pemutaran video
youtube yang
ditayangkan serta tertib
pada saat sosialisasi
berlangsung.
b. Remaja yang hadir
mengambil pelajaran
dari kasus – kasus yang
pernah terjadi akibat
melanggar peraturan lalu
lintas dari video yang
ditayangkan.
a.Banyak remaja yang
mengikuti kegiatan
sosialisasi setelah
membaca poster dan
spanduk.
45
3.2. Eksekusi Program Publikasi Kampanye
3.2.1. Design Media Publikasi
a. Media Kampenya Spanduk
Sumber : Design Penulis
Gambar III.5
Spanduk Kegiatan
Media kampanye Spanduk yang kami gunakan berukuran 90 x 300cm ,
dengan tema “Ayo Bangga Patuhi Peraturan Lalu Lintas” digunakan sebagai
pemberitahuan pada saat kampanye berlangsung. Spanduk dibuat sebanyak 2
buah. Spanduk akan di pasang di pintu masuk sekolah serta lokasi pada saat
kegiatan sosialisasi berlangsung.
46
b. Media Kampanye Poster
Sumber : Design Penulis
Gambar III.6
Poster Kegiatan
Media kampanye poster yang kami gunakan berukuran 30 x 43cm, dengan
tema “Ayo Bangga Patuhi Peraturan Lalu Lintas”. Yang berisi tentang
peraturan dan tata tertib lalu lintas serta sanksi yang berlaku bagi
pelanggarnya. Digunakan sebagai media informasi mengenai undang undang
yang mengatur lalu lintas. Poster akan di pasang di mading, parkiran dan
kantin SMP dan SMK daerah Jakarta Selatan yang menajdi target khalayak.
Poster akan dicetak 50 buah dengan masing masing sekolah mendapatkan 10
buah.
c. Eksekusi kegiatan pendukung (below the line), berupa karya materi publikasi
47
Dalam Kampanye sosialisasi ini kami menggunakan media cetak berupa
spanduk, Poster, yang kemudian akan kami gunakan untuk kegiatan
kampanye Sosial pada tanggal 3 Juli 2019 , yaitu di 5 sekolah SMP dan SMK
wilayah Jakarta Selatan yang menjadi target khalayak. Karya cetak ini kami
lampirkan menggunakan CD RW.
3.3. Time Table dan Anggaran
Memuat tentang langkah kerja yang dilakukan berdasarkan waktu berupa
tabel serta memuat tentang rincian biaya produksi dalam menyelesaikan karya.
3.3.1. Time Table
Tabel III.3
Time Table Pembuatan Karya
No. Tgl Keterangan
Bulan Keteran
gan
April Mei Juni Juli
I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV
1 02 April
2019
Melakukan
Rapat
Internal
Menyus
un
konsep
awal
kampan
ye
2 15 April
2017
Memutuskan
kegiatan
dengan
membuat
Memutu
skan
melakuk
an
48
kampanye
sosialisasi
sosialisa
si untuk
memberi
kan
pemaha
man lalu
lintas
3 03 Mei
2019
Menentukan
target
khalayak
untuk
kegiatan
kampanye
Target
khalayak
yang
akan
didatang
i saat
kampany
e 5
sekolah
(3SMA
dan 2
SMP)
6 18 Juni
2019
Menentukan
lokasi
kegiatan
kampanye
Menentu
kan
lokasi
sekolah
Jakarta
49
Selatan
7 26 Juni
2019
Melakukan
rapat dengan
pihak SMP
dan SMK
Jakarta
Selatan
Rapat
dengan
pihak
sekolah
untuk
melakuk
an
esekusi
kegiatan
8 03 Juli
2019
Eksekusi
Kegiatan
Acara
kegiatan
berlangs
ung
dengan
tema
“Ayo
Bangga
Patuhi
Perturan
Lalu
Lintas”
9 15 Juli
2019
Evaluasi
Kampanye "
Melakuk
an
50
Ayo Bangga
Patuhi
Peraturan
Lalu Lintas"
evaluasi
kesekola
h atas
kampeny
a yang
sudah
berlangs
ung
3.3.2. Anggaran
Tabel III.4
Anggaran Pembuatan Karya
ANGGARAN PEMBUATAN KARYA
No Kebutuhan Banyak Satuan Total (Rp)
1 Cetak Poster 1 Lembar Rp. 30.000,- Rp. 30.000,-
2 Cetak Banner 1 Pcs Rp. 45.000,- Rp. 45.000,-
3 Burning CD 1 Pcs Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-
4 CD RW 1 Pcs Rp. 10.000,- Rp. 10.000,-
5 Pembelian kertas A4
80gr
1 Rim Rp. 47.000,- Rp. 47.000,-
6 Biaya print tugas akhir 9 kali Rp. 10.000,- Rp. 90.000,-
7 Biaya lain-lain - Rp. 50.000,- Rp. 50.000,-
Total Keseluruhan Rp.282.000,-
51
3.4. Sususan Acara (Rundown)
08.00 – 08.10 Pembukaan oleh Osis menyanyikan Lagu Indonesia Raya
08.10 – 08.30 Sambutan Kepala Sekolah
08.30 – 08.40 Sambutan dari pihak Kepolisian
08.40 – 08.55 Pemutaran video
08.55 – 09.50 Sosialisasi oleh pihak Kepolisian
09.50 – 10.00 Sesi Tanya jawab
10.00 Penutup
3.5. Kendala dan Pemecahan
3.5.1. Kendala yang dihadapi
Dalam penyusunan pembuatan perancangan kampanye Meningkatkan
Pengetahuan dan Pemahaman Remaja Dalam Berlalu Lintas, ada beberapa kendala
yang di hadapi penulis yaitu :
1. Penulis kesulitan dalam menentukan konsep kampanye
2. Penulis kesulitan untuk membuat design media publikasi
3.5.2. Pemecahan
Melihat beberapa kendala yang dihadapi penulis seperti yang sudah
dijelaskan di atas. Berikut Uraian terkait pemecahan kendala yang dihadapi penulis :
1. Penulis mencari inspirasi dari berbagai sumber seperti web, buku, dan sumber
referensi lainya.
2. Penulis belajar dengan orang yang ahli dalam design grafis.