Upload
dolien
View
230
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
30
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Diata Kecamatan Pulubala Kabupaten
Gorontalo. Kecamatan Pulubala merupakan salah satu kecamatan yang ada ddi
Kabupaten Gorontalo. Kecamatan Pulubala terletak pada 0,30 Lintang Utara, 1,0
0
Lintang Selatan, 1210 Bujur Timur, 123,3
0 Bujur Barat. Kecamatan Pulubala
dengan luas wilayah 210,27 km2 ini berbatasan dengan Kabupaten Gorontalo
Utara di sebelah utara, Kecamatan Tibawa di sebelah timur, Kecamatan
Bongomeme di sebelah selatan, dan Kecamatan Boliyohuto dan Kecamatan
Mootilango di sebelah barat
Kecamatan Pulubala terdiri dari 11 desa yaitu: Mulyonegoro, Bakti,
Pulubala, Tridharma, Pongongaila, Puncak, Molamahu, Molalahu, Toyidito,
Ayumolingo, Bukit Aren, dengan ibukota kecamatan terletak di Desa
Pongongaila.
Jumlah penduduk kecamatan Pulubala adalah 23.759 jiwa, terdiri dari
11.960 penduduk laki-laki dan 11.799 penduduk perempuan. Tingkat kepadatan
penduduk Kecamatan Pulubala sebesar 116 jiwa per km2. Desa yang paling padat
penduduknya adalah desa Bukit Aren sebesar 230 jiwa/km2, sedangkan yang
terendah adalah desa Mulyonegoro sebesar 62 jiwa/km2.
Secara umum mata pencaharian masyarakat Kecamatan Pulubala sebagai
petani dan peternak. Ini terlihat dari luas panen padi dan jagung di Kecamatan
31
Pulubala seluas 1.985 hektar. Dan juga terdapat usaha peternakan ayam yang
mencapai 15 hektar. Selebihnya profesi penduduk sebagai TNI/Polri, Guru,
Tukang, dan lain-lain.
B. Deskripsi Lokasi Perusahaan Bintang Gorontalo
1. Sejarah Terbentuknya Perusahaan Bintang Gorontalo
Perusahaan Bintang Gorontalo beralamat di Desa Diata Kecamatan Pulubala
Kabupaten Gorontalo. Perusahaan Bintang Gorontalo didirikan oleh Bapak Haji
Senang pada pertengahan bulan Desember tahun 2005 di atas lahan seluas 14
hektare. Perusahaan Bintang Gorontalo saat ini memiliki 30 unit kandang yang
terdiri atas kandang Layer, kandang Grower, dan kandang Starter. Satu unit
kandang dapat menampung sekitar 3.800 ekor ayam.
Sampai dengan saat ini diperkirakan jumlah keseluruhan ayam petelur yang
dimiliki oleh perusahaan Bintang Gorontalo mencapai 110.000 ekor dengan
rincian 70.000 ekor ayam yang berproduksi dan 40.000 ekor ayam yang belum
produksi. Produksi telur sebanyak 2000 bak/hari dan dijual dengan harga Rp.
28.500/bak. Bibit ayam ras petelur didatangkan dari Surabaya, biasanya dalam 3
bulan sekali dengan jumlah bibit 15.000 – 20.000 ekor. Harga bibit ayam ras
petelur berkisar antara Rp. 9.000 – Rp. 14.500 per ekor.
2. Keadaan Karyawan
Sampai dengan saat ini perusahaan Bintang Gorontalo mempekerjakan
sebanyak 50 orang karyawan yang terbagi ke beberapa unit kerja. Masing-masing
unit kerja tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini:
32
Tabel 2. Distribusi Unit Kerja Perusahaan Bintang Gorontalo
No. Unit Kerja Jumlah (orang)
1. Manager 1
2. Sekretaris 1
3. Bendahara 1
4. Bagian Pengurusan Bibit 10
5. Bagian Pemeliharan dan Perawatan 10
6. Bagian Hasil Produksi (Telur) 10
7. Bagian Produksi Pakan 10
8. Bagian Distribusi dan Pemasaran 7
Total 50
Sumber: Data Olahan, Juni 2013
Gambar 3. Diagram Struktur Perusahaan Bintang Gorontalo
33
Jika dilihat dari tingkat pendidikan, karyawan pada perusahaan Bintang
Gorontalo memiliki tingkat pendidikan dengan jenjang yang berbeda-beda dari
SD (Sekolah Dasar) sampai tingkat pendidikan tinggi (Sarjana).
Tabel 3. Keadaan Karyawan Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No. Tingkat Pendidikan Jumlah (orang) Persentase
1. Sarjana 1 2 %
2. Diploma 2 4 %
3. SMA/SMK 26 52 %
4. SMP 14 28 %
5. SD 7 14 %
Total 50 100 %
Sumber: Data Olahan, Juni 2013
3. Keadaan Sarana dan Prasarana
Perusahaan Bintang Gorontalo dalam menjalankan usahanya ditunjang oleh
sarana dan prasarana yang meliputi:
1) Kandang yang terdiri atas:
Kandang Pembibitan 11 unit
Kandang Produksi 19 unit
2) Pabrik pengolahan pakan 1 unit
3) Tempat penampungan hasil produksi atau telur
4) Bak telur
5) 1 (satu) unit kenderaan operasional
6) Perlengkapan obat-obatan
7) Peralatan kebersihan
34
4. Aspek Pemasaran
Pemasaran hasil peternakan bertujuan untuk memperoleh sejumlah uang
sebagai masukan untuk menutupi biaya produksi (Rasyaf, 1995). Lebih lanjut
Nittisemito (1986), mengatakan bahwa semua kegiatan yang bertujuan untuk
memperlancar arus barang dan jasa dari produsen ke konsumen secara efektif
disebut marketing atau pemasaran.
Dalam rangka memasarkan produk telur ayam, perusahaan Bintang
Gorontalo memiliki daerah pemasaran sendiri yang meliputi wilayah Kabupaten
Gorontalo, Kota Gorontalo, Kabupaten Boalemo, dan Kabupaten Gorontalo Utara.
Pemasaran dilakukan dengan cara mendistribusikan langsung ke beberapa
pelanggan di pasar-pasar tradisional yang ada di wilayah Gorontalo. Selain itu
biasanya konsumen datang langsung ke lokasi perusahaan Bintang Gorontalo
untuk membeli telur dalam jumlah yang banyak serta membeli bahan pakan
lainnya.
C. Analisis SWOT Terhadap Pemasaran Telur Ayam Ras Petelur
1. Penentuan Variabel Operasional
Sebelum melakukan analisis data, maka langkah pertama yang harus
dilakukan yaitu menentukan variabel opersional yang akan dijadikan sebagai
faktor-faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran telur ayam ras pada
perusahaan Bintang Gorontalo. Variabel operasional tersebut dapat dilihat pada
tabel berikut ini:
35
Tabel 4. Variabel Operasional
Variabel Konsep Indikator
Strenght (S)
Kekuatan
Segala keunggulan
yang dimiliki oleh
perusahaan
Penggillingan pakan sendiri mengefisiensikan
biaya produksi
Perusahaan memiliki lahan dan bangunan
yang luas
Kualitas telur yang dihasilkan sesuai dengan
standar yang baik
Hubungan perusahaan dengan konsumen/
pelanggan sangat baik
Citra perusahaan terhadap lembaga keuangan
baik
Weakness
(W)
Kelemahan
Segala kekurangan
yang menghalangi
kinerja perusahaan
Produksi belum memenuhi permintaan
pelanggan
Sistem pencatatan laporan keuangan belum
rapi
Proses produksi belum efisien, diakibatkan
karyawan yang belum profesional
Promosi belum maksimal
Perusahaan belum memaksimalkan teknologi
yang ada
Opportunity
(O)
Peluang
Segala peluang atau
kesempatan yang
harus dicari yang
dapat
menguntungkan
perusahaan
Permintaan pasar akan telur ayam ras cukup
tinggi tetapi belum seluruhnya terpenuhi
Kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan
gizi bertambah tinggi
Kebijakan pemerintah yang mendukung
industri perunggasan sangat kondusif
Kemudahan komunikasi dan informasi
Sektor peternakan/perunggasan merupakan
sektor yang tetap bertahan dalam keadaan
krisis
Treath (T)
Ancaman
Segala kekurangan
yang menghalangi kinerja perusahaan
Fluktuasi harga, baik harga pakan maupun
harga telur itu sendiri
Pendatang baru mudah masuk ke usaha
peternakan ayam ras petelur
Diferensiasi produk masih kurang
Kemudahan pelanggan untuk pindah ke
peternak lain cukup tinggi
Kenaikan harga BBM
36
2. Analisis Data
Adapun metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:
a. Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS)
IFAS adalah suatu alat analisa yang efektif untuk menyajikan analisa
kondisi internal ke dalam matriks yang telah diberi bobot dan rating tertentu untuk
mengetahui seberapa besar kekuatan dan kelemahan yang ada di lingkungan
perusahaan Bintang Gorontalo.
b. Eksternal Strategic Factors Analysis Summary (EFAS)
EFAS adalah suatu alat analisa yng menyajikan secara sistematis, analisa ini
hanya digunakan untuk kondisi eksternal perusahaan dalam menentukan faktor
peluang dan ancaman yang dimiliki oleh perusahaan dalam hal ini perusahaan
Bintang Gorontalo.
c. Analisis SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Treath)
SWOT adalah suatu analisa yang membandingkan antara kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan serta peluang dan ancaman yang terjadi
dalam perusahaan untuk memilih alternatif strategi yang akan digunakan untuk
mencapai tujuan perusahaan.
Sebelum melakukan analisis data yang didapatkan dari responden dengan
menggunakan analisis IFAS, EFAS, dan SWOT, terlebih dahulu ditentukan
tingkat kesesuaian penilaian internal dan eksternal yang diperoleh dari hasil
pembagian kuesioner. Kuesioner tersebut dibagikan kepada seluruh responden
yang menjadi sampel dalam penelitian ini, yaitu terdiri dari 25 responden dari
grup internal perusahaan dalam hal ini pimpinan dan karyawan serta 25 responden
37
dari grup eksternal perusahaan dalam hal ini konsumen. Data tersebut ditampilkan
dalam tabel berikut:
Tabel 5. Tingkat Kesesuaian Penilaian Internal dan Eksternal
No Penilaian Internal Penilaian Eksternal Tingkat
Kesesuaian % SS S KS TS Nilai SS S KS TS Nilai
1 10 8 5 2 76 8 7 5 5 68 111,76
2 9 10 4 2 76 7 9 5 4 69 110,14
3 9 9 4 3 74 11 6 5 3 75 98,67
4 11 6 5 3 75 8 11 4 2 75 100,00
5 7 10 4 4 70 8 8 5 4 70 100,00
6 4 5 6 10 53 3 6 7 9 53 100,00
7 3 6 8 8 54 3 4 9 9 51 105,88
8 5 5 8 7 57 5 5 6 9 56 101,79
9 4 6 7 8 56 4 6 7 8 56 100,00
10 3 6 7 9 53 5 5 7 8 57 92,98
11 8 8 5 4 70 7 6 7 5 65 107,69
12 7 9 6 3 70 8 8 6 3 71 98,59
13 8 11 4 2 75 11 6 5 3 75 100,00
14 7 8 6 4 68 8 6 6 5 67 101,49
15 8 8 6 3 71 8 7 7 3 70 101,43
16 5 5 6 9 56 4 6 6 9 55 101,82
17 6 6 6 7 61 5 6 7 7 59 103,39
18 5 6 6 8 58 4 6 7 8 56 103,57
19 5 5 7 8 57 3 6 7 9 53 107,55
20 4 6 7 8 56 4 6 7 8 56 100,00
Sumber: Data Olahan, Juni 2013
38
Keterangan:
Nilai : (SS x4) + (S x 3) + (KS x 2) + (TS x 1)
Tingkat Kesesuaian : (Nilai Internal / Nilai Eksternal) x 100%
Selanjutnya dihitung tingkat penilaian pelaksanaan dan penilaian
kepentingan pada faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen pada perusahaan
Bintang Gorontalo. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 6. Perhitungan faktor yang mempengaruhi konsumen
No. Keterangan Penilaian
Internal
Penilaian
Eksternal I + E
Strength (S) Kekuatan
1 Penggillingan pakan sendiri mengefisiensikan biaya produksi
76 68 144
2 Perusahaan memiliki lahan dan bangunan
yang luas 76 69 145
3 Kualitas telur yang dihasilkan sesuai dengan
standar yang baik 74 75 149
4 Hubungan perusahaan dengan konsumen/
pelanggan sangat baik 75 75 150
5 Citra perusahaan terhadap lembaga
keuangan baik 70 70 140
Weakness (W) Kelemahan
6 Produksi belum memenuhi permintaan
pelanggan 53 53 106
7 Sistem pencatatan laporan keuangan belum
rapi 54 51 105
8 Proses produksi belum efisien, diakibatkan
karyawan yang belum profesional 57 56 113
9 Promosi belum maksimal 56 56 112
10 Perusahaan belum memaksimalkan teknologi yang ada
53 57 110
Jumlah 716 703 1274
39
Sumber: Data Olahan, Juni 2013
Selanjutnya dihitung masing – masing bobot dan rating untuk IFAS
(Internal Strategic Factors Analysis Summary) dan EFAS (Eksternal Strategic
Factors Analysis Summary).
Opportunities (O) Peluang
11 Permintaan pasar akan telur ayam ras cukup tinggi tetapi belum seluruhnya terpenuhi
70 65 135
12 Kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan gizi bertambah tinggi
70 71 141
13 Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif
75 75 150
14 Kemudahan komunikasi dan informasi 68 67 135
15 Sektor peternakan/perunggasan merupakan
sektor yang tetap bertahan dalam keadaan krisis
71 70 141
Threath (T) Ancaman
16 Fluktuasi harga, baik harga pakan maupun
harga telur itu sendiri 56 55 111
17 Pendatang baru mudah masuk ke usaha
peternakan ayam ras petelur 61 59 120
18 Diferensiasi produk masih kurang 58 56 114
19 Kemudahan pelanggan untuk pindah ke
peternak lain cukup tinggi 57 53 110
20 Kenaikan harga BBM 56 56 112
Jumlah 673 668 1269
40
Tabel 7. Internal Strategic Factors Analysis Summary (IFAS)
No. Faktor Internal Bobot Rating Skor
Strength (S) Kekuatan
1 Penggillingan pakan sendiri mengefisiensikan
biaya produksi 0,11 3,00 0,34
2 Perusahaan memiliki lahan dan bangunan yang
luas 0,11 3,00 0,34
3 Kualitas telur yang dihasilkan sesuai dengan standar yang baik
0,12 3,00 0,35
4 Hubungan perusahaan dengan konsumen/
pelanggan sangat baik 0,12 3,00 0,35
5 Citra perusahaan terhadap lembaga keuangan
baik 0,11 3,00 0,33
Jumlah 0,57
1,71
Weakness (W) Kelemahan
6 Produksi belum memenuhi permintaan pelanggan 0,08 2,00 0,17
7 Sistem pencatatan laporan keuangan belum rapi 0,08 2,00 0,16
8 Proses produksi belum efisien, diakibatkan
karyawan yang belum profesional 0,09 2,00 0,18
9 Promosi belum maksimal 0,09 2,00 0,18
10 Perusahaan belum memaksimalkan teknologi
yang ada 0,09 2,00 0,17
Jumlah 0,43 0,86
Total 1,00 2,57
Sumber: Data olahan, Juni 2013
Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.6 IFAS di atas, diperoleh nilai/skor
untuk Strength (S) = 1,71 dan Weakness (W) = 0,86.
41
Tabel 8. Eksternal Strategic Factors Analysis Summary (EFAS)
Sumber: Data olahan, Juni 2013
Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.7 EFAS di atas, diperoleh nilai/skor
untuk Opportunities (O) = 1,66 dan Threath (T) = 0,89.
No. Faktor Eksternal Bobot Rating Skor
Opportunities (O) Peluang
11 Permintaan pasar akan telur ayam ras cukup
tinggi tetapi belum seluruhnya terpenuhi 0,11 3,00 0,32
12 Kesadaran masyarakat terhadap kebutuhan gizi
bertambah tinggi 0,11 3,00 0,33
13 Kebijakan pemerintah yang mendukung industri perunggasan sangat kondusif
0,12 3,00 0,35
14 Kemudahan komunikasi dan informasi 0,11 3,00 0,32
15 Sektor peternakan/perunggasan merupakan sektor
yang tetap bertahan dalam keadaan krisis 0,11 3,00 0,33
Jumlah 0,55 1,66
Threath (T) Ancaman
16 Fluktuasi harga, baik harga pakan maupun harga
telur itu sendiri 0,09 2,00 0,17
17 Pendatang baru mudah masuk ke usaha
peternakan ayam ras petelur 0,09 2,00 0,19
18 Diferensiasi produk masih kurang 0,09 2,00 0,18
19 Kemudahan pelanggan untuk pindah ke peternak
lain cukup tinggi 0,09 2,00 0,17
20 Kenaikan harga BBM 0,09 2,00 0,18
Jumlah 0,45 0,89
Total 1,00 2,55
42
0
,
5
6
0
,
6
Dari data tersebut nilai/skor masing – masing faktor dapat dirinci sebagai
berikut: Strength (S) = 1,71; Weakness (W) = 0,86; Opportunities (O) = 1,66;
Threath (T) = 0,89. Maka dapat diketahui selisih antara:
Strength (S) – Weakness (W) = 1,71 – 0,86 = 0,85
Opportunities (O) – Threath (T) = 1,66 – 0,89 = 0,77
Dari hasil identifikasi faktor – faktor tersebut maka dapat digambarkan
dalam diagram SWOT sebagai berikut:
Gambar 4. Diagram Analisis SWOT Bintang Gorontalo
Berdasarkan diagram analisis SWOT di atas menunjukkan bahwa posisi
perusahaan berada pada kuadran I. Posisi kuadran I merupakan situasi yang sangat
menguntungkan. Perusahaan dalam hal ini perusahaan Bintang Gorontalo
memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan peluang yang ada.
Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah mendukung kebijakan
pertumbuhan yang agresif (Growth oriented strategy).
Opportunities (O)
Threath (T)
Weakness (W) Strength (S) 0,85
0,77
Posisi Perusahaan
Bintang Grontalo
43
1. Matriks SWOT dan Strategi Usaha Peternakan Bintang Gorontalo
Dari hasil analisis matriks IFAS dan EFAS sebelumnya maka disusun
matriks SWOT untuk menganalisa rumusan alternatif strategi SO, WO, ST, WT
seperti yang ditampilkan pada tabel berikut:
Tabel 9. Matriks SWOT Perusahaan Bintang Gorontalo Strength (S)
- Penggillingan pakan
sendiri mengefisiensikan
biaya produksi
- Perusahaan memiliki
lahan dan bangunan yang
luas - Kualitas telur yang
dihasilkan sesuai dengan
standar yang baik
- Hubungan perusahaan
dengan konsumen/
pelanggan sangat baik
- Citra perusahaan terhadap
lembaga keuangan baik
Weakness (W)
- Produksi belum
memenuhi permintaan
pelanggan
- Sistem pencatatan laporan
keuangan belum rapi
- Proses produksi belum efisien, diakibatkan
karyawan yang belum
profesional
- Promosi belum maksimal
- Perusahaan belum
memaksimalkan
teknologi yang ada
Opportunities (O)
- Permintaan pasar akan telur
ayam ras cukup tinggi tetapi
belum seluruhnya terpenuhi - Kesadaran masyarakat
terhadap kebutuhan gizi
bertambah tinggi
- Kebijakan pemerintah yang
mendukung industri
perunggasan sangat kondusif
- Kemudahan komunikasi dan
informasi
- Sektor peternakan/
perunggasan merupakan
sektor yang tetap bertahan
dalam keadaan krisis
Strategi S-O
- Meningkatkan kapasitas
produksi yaitu dengan
menambah kandang, karena perusahaan
Bintang Gorontalo masih
memiliki lahan kosong
yang belum dimanfaatkan.
- Meningkatkan kualitas
dan kuantitas hasil
produksi telur untuk
memenuhi permintaan
pasar
- Menambah modal usaha
Strategi W-O
- Meningkatkan
pengetahuan dan kualitas
karyawan - Efektivitas dan efisiensi
kerja
- Meningkatkan promosi
melalui berbagai media
Threathment (T)
- Fluktuasi harga, baik harga
pakan maupun harga telur itu
sendiri - Pendatang baru mudah masuk
ke usaha peternakan ayam ras
petelur - Diferensiasi produk masih
kurang - Kemudahan pelanggan untuk
pindah ke peternak lain cukup
tinggi - Kenaikan harga BBM
Strategi S-T
- Strategi yang dilakukan
adalah diferensiasi usaha.
Jenis produk lain yang
dapat diusahakan adalah
pakan ayam serta sarana
produksi ternak lainnya.
Strategi W-T
- Pemanfaatan teknologi
informasi untuk
melakukan promosi.
IFAS
EFAS
44
Keterangan:
1. Strategi S-O
Strategi ini adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengambil
peluang yang ada.
2. Strategi W-O
Strategi ini bertujuan untuk mengatasi kelemahan internal perusahaan dengan
memanfaatkan peluang eksternal.
3. Strategi S-T
Strategi ini bertujuan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari
ancaman dengan menggunakan kekuatan yang ada.
4. Strategi W-T
Strategi ini bertujuan untuk meminimalkan kelemahan serta menghindari
berbagai ancaman.
Berdasarkan hasil perhitungan analisis IFAS, EFAS dan SWOT diperoleh
nilai/skor dari berbagai faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran pada
perusahaan Bintang Gorontalo yaitu Strength (S) = 1,71; Weakness (W) = 0,86;
Opportunities (O) = 1,66; Threathment (T) = 0,89.
Hasil analisa diagram SWOT untuk perusahaan Bintang Gorontalo
menunjukkan posisi perusahaan berada pada kuadran I. Hal ini menjelaskan
bahwa posisi perusahaan berada pada situasi yang sangat menguntungkan.
Perusahaan Bintang Gorontalo memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat
memanfaatkan peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini
45
adalah mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif atau Growth Oriented
Strategy.
Hasil pengukuran unsur-unsur jasa ini berdasarkan tingkat kepentingan dan
kinerja yang memungkinkan perusahaan Bintang Gorontalo untuk
menitikberatkan usahanya dalam memperbaiki atau mempertahankan dengan
memperhatikan faktor–faktor yang nilainya tinggi sehingga tujuannya dapat
segera tercapai. Sedangkan untuk faktor–faktor yang nilainya rendah perlu
diperhatikan dan ditinjau kembali tentang bagaimana untuk lebih meningkatkan
atau mengatasi pada faktor- faktor yang nilainya rendah tersebut.
Dalam matriks SWOT terlihat bahwa letak dari unsur- unsur pelaksanaan
faktor yang mempengaruhi strategi pemasaran perusahaan Bintang Gorontalo
terbagi menjadi 4 (empat) bagian, yaitu:
1. Strategi S-O
Strategi ini adalah strategi yang menggunakan kekuatan untuk
mengambil peluang yang ada. Strategi yang dapat dilakukan adalah dengan
peningkatan kapasitas produksi yaitu dengan menambah kandang, karena
perusahaan Bintang Gorontalo masih memiliki lahan kosong yang belum
dimanfaatkan. Strategi ini dilakukan untuk mengambil peluang yang ada yakni
masih banyaknya permintaan pasar akan telur ayam ras cukup tinggi tetapi
belum seluruhnya terpenuhi. Apabila strategi ini benar dilaksanakan, maka
perlu diperhatikan oleh perusahaan Bintang Gorontalo mengenai penambahan
jumlah modal pinjaman dari pihak lembaga keuangan.
46
2. Strategi W-O
Strategi ini bertujuan untuk mengatasi kelemahan internal perusahaan
dengan memanfaatkan peluang eksternal. Strategi yang dihasilkan adalah
peningkatan pengetahuan dan kualitas karyawan, pada kondisi saat ini
perusahaan Bintang Gorontalo memiliki karyawan yang bisa dikatakan
kualitasnya masih kurang. Hal ini akan berdampak terhadap kegiatan
operasional perusahaan, baik produksi maupun pemasaran.
3. Strategi S-T
Strategi ini bertujuan untuk menghindari atau mengurangi dampak dari
ancaman dengan menggunakan kekuatan yang ada. Strategi yang dilakukan
adalah melakukan diversifikasi usaha. Ketergantungan terhadap satu produk
akan berpengaruh terhadap keberhasilan perusahaan karena mengingat semakin
banyaknya pesaing yang ada dalam industri ini, dengan diferensiasi maka akan
mengurangi resiko kerugian dan kebergantungan terhadap satu produk. Jenis
produk lain yang dapat diusahakan adalah pakan ayam serta sarana produksi
ternak lainnya. Hal ini mungkin dilaksanakan karena perusahaan Bintang
Gorontalo sudah memiliki bangunan khusus untuk pengolahan bahan pakan.
4. Strategi W-T
Strategi ini bertujuan untuk meminimalkan kelemahan serta menghindari
berbagai ancaman. Strategi yang dapat dilakukan yaitu dengan pemanfaatan
teknologi untuk melakukan promosi. Selama ini promosi bisa dikatakan tidak
dilakukan, namun promosi dianggap penting mengingat akan ditambahnya
kapasitas produksi dan diversifikasi produk. Dengan adanya promosi misalnya
47
dengan menggunakan internet produk yang dihasilkan oleh perusahaan Bintang
Gorontalo akan dikenal oleh pelanggan-pelanggan yang berada di luar daerah.
Setelah memperoleh beberapa alternative strategi melalui analisis SWOT
dan matriks I-E, tahap selanjutnya adalah tahap pemilihan strategi prioritas yang
akan dijalankan oleh perusahaan Bintang Gorontalo. Hasil yang diperoleh adalah
sebagai berikut:
1. Peningkatan kapasitas produksi. Peningkatan produksi dapat dilakukan dengan
penambahan kandang, karena perusahaan masih memiliki lahan kosong yang
dapat dimanfaatkan.
2. Peningkatan jumlah karyawan.
3. Melakukan diversifikasi usaha. Contoh diversifikasi usaha yang mungkin
dilakukan adalah dengan menjual sarana dan prasarana berupa pakan, hal ini
ditunjang dengan adanya pabrik pengolahan pakan milik perusahaan.
4. Pemanfaatan teknologi untuk melakukan promosi.