17
23 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Hortimart Agro Center merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang agribisnis. Perusahaan ini di dirikan oleh Ir. Budi Dharmawan sejak tahun 1979. Hortimart Agro Center terletak di Jln. Gatot Subroto 55 Bawen, berada di jalan utama Solo-Semarang dan Jogja-Semarang. Masuk ke dalam wilayah Kelurahan/kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Luas lahan Hortimart saat ini sekitar + 25 ha, dimana + 80 persen dari luas lahannya digunakan untuk tanaman buah-buahan, + 10 persen nya ditanami sayuran dan sisanya adalah bangunan seperti Agro Mart (menjual buah-buahan hasil pertanian), Agro Resto (menjual buah dan sayuran yang sudah di olah), Agro Tour (menyediakan sarana angkutan untuk konsumen yang ingin berkeliling kebun), Agro Estate (tempat penanaman sayuran) dan Agro Suplay (menyediakan dan menjual sayuran organik). Ada berbagai macam jenis tanaman buah-buahan yang di tanam dan dibudidayakan di Hortimart, diantaranya ada labu jepang, sirsat madu, srikaya, alpukat mentega, jeruk keprok, pisang, jeruk bali, pepaya hongkong, jambu getas, srikaya dan lain-lain. Untuk memasarkan produk buah- buahan tersebut Hortimart menyediakan market yang disebut Agro Mart. Agro Mart merupakan market yang menjual berbagai macam produk buah-buahan segar yang memiliki kualitas yang cukup bagus. Untuk menjaga kualitasnya selain melakukan perawatan secara intensif di kebun, sebelum buah dikirim ke Agro Mart di lakukan pensortiran sebanyak 3 kali: (1) sortir pada saat buah akan dikirim ke gudang, (2) sortir pada saat buah akan di kirim ke Agro Mart, (3) sortir secara berkala pada saat buah diletakan di atas rak buah. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas buah yang dipasarkan kepada konsumen. Pada saat sekarang meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya mengkonsumsi buah sudah cukup tinggi, sehingga berdampak pada banyaknya permintaan terhadap buah khususnya di Hortimart Agro Center. Banyaknya permintaan tersebut menyebabkan Hortimart sering mengalami kehabisan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 8. 8. · adalah buah pisang, sirsat madu, jeruk bali, jeruk keprok, labu jepang, pepaya hongkong, lengkeng, durian,

  • Upload
    others

  • View
    2

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 8. 8. · adalah buah pisang, sirsat madu, jeruk bali, jeruk keprok, labu jepang, pepaya hongkong, lengkeng, durian,

23

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Hortimart Agro Center merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di

bidang agribisnis. Perusahaan ini di dirikan oleh Ir. Budi Dharmawan sejak tahun

1979. Hortimart Agro Center terletak di Jln. Gatot Subroto 55 Bawen, berada di

jalan utama Solo-Semarang dan Jogja-Semarang. Masuk ke dalam wilayah

Kelurahan/kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang.

Luas lahan Hortimart saat ini sekitar + 25 ha, dimana + 80 persen dari luas

lahannya digunakan untuk tanaman buah-buahan, + 10 persen nya ditanami

sayuran dan sisanya adalah bangunan seperti Agro Mart (menjual buah-buahan

hasil pertanian), Agro Resto (menjual buah dan sayuran yang sudah di olah), Agro

Tour (menyediakan sarana angkutan untuk konsumen yang ingin berkeliling

kebun), Agro Estate (tempat penanaman sayuran) dan Agro Suplay (menyediakan

dan menjual sayuran organik). Ada berbagai macam jenis tanaman buah-buahan

yang di tanam dan dibudidayakan di Hortimart, diantaranya ada labu jepang, sirsat

madu, srikaya, alpukat mentega, jeruk keprok, pisang, jeruk bali, pepaya

hongkong, jambu getas, srikaya dan lain-lain. Untuk memasarkan produk buah-

buahan tersebut Hortimart menyediakan market yang disebut Agro Mart. Agro

Mart merupakan market yang menjual berbagai macam produk buah-buahan segar

yang memiliki kualitas yang cukup bagus.

Untuk menjaga kualitasnya selain melakukan perawatan secara intensif di

kebun, sebelum buah dikirim ke Agro Mart di lakukan pensortiran sebanyak 3

kali: (1) sortir pada saat buah akan dikirim ke gudang, (2) sortir pada saat buah

akan di kirim ke Agro Mart, (3) sortir secara berkala pada saat buah diletakan di

atas rak buah. Hal ini bertujuan untuk menjaga kualitas buah yang dipasarkan

kepada konsumen.

Pada saat sekarang meningkatnya kesadaran konsumen akan pentingnya

mengkonsumsi buah sudah cukup tinggi, sehingga berdampak pada banyaknya

permintaan terhadap buah khususnya di Hortimart Agro Center. Banyaknya

permintaan tersebut menyebabkan Hortimart sering mengalami kehabisan

Page 2: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 8. 8. · adalah buah pisang, sirsat madu, jeruk bali, jeruk keprok, labu jepang, pepaya hongkong, lengkeng, durian,

24

stokbuah, sehingga untuk memenuhi kebutuhan konsumen, Hortimart melakukan

kerja sama dengan perusahaan Plantera yang juga membudidayakan buah-buahan

yang kurang lebih hampir sama jenisnya seperti di Hortimart, Plantera sendiri

terletak di Desa Sidokumpul, Kecamatan Patean, Kababupaten Kendal, Jawa

Tengah. Adapun jenis buah yang ditawarkan oleh Hortimart kepada konsumen

adalah buah pisang, sirsat madu, jeruk bali, jeruk keprok, labu jepang, pepaya

hongkong, lengkeng, durian, jambu getas, salak pondoh, srikaya, buah naga,

mangga dan masih banyak yang lainnya.

4.2 Gambaran Umum Responden

Gambaran umum responden dalam penelitian ini merupakan hasil wawancara

langsung terhadap konsumen buah yang sedang melakukan pembelian buah di

Hortimart Agro Center. Jumlah responden dalam penelitian ini sebanyak 70

orang. Gambaran umum tersebut meliputi : distribusi responden menurut jenis

kelamin, usia, pendidikan, pekerjaan, pendapatan, lokasi responden dan jumlah

kunjungan responden selama lima bulan terakhir.

4.2.1 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin

Distribusi responden menurut jenis kelamin dapat dilihat pada Tabel 4.1 berikut

ini.

Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin (L/P) Jumlah (Orang) Presentase

1 Laki-Laki 26 37%

2 Perempuan 44 63%

Jumlah 70 100%

Sumber : Data primer yang diolah, mei 2016

Pada Tabel 4.1 diatas menunjukan bahwa sebagian besar responden yang

melakukan pembelian paling banyak adalah perempuan yakni sebanyak 44 orang

atau 63%, sedangkan laki-laki hanya berjumlah 26 orang atau 37% dari total

responden.

4.2.2 Distribusi Responden Menurut Usia

Distribusi responden menurut usia dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini.

Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut Usia.

NONo Usia (tahun) Orang (jumlah) Presentase

1 19 – 28 17 24%

2 29 – 38 14 20%

3 39 – 48 23 33%

4 49 – 58 10 14%

5 59 – 68 6 9%

Jumlah 70 100%

Sumber : Data primer yang diolah, Mei 2016

Page 3: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 8. 8. · adalah buah pisang, sirsat madu, jeruk bali, jeruk keprok, labu jepang, pepaya hongkong, lengkeng, durian,

25

Dari Tabel 4.2 diatas menunjukan bahwa sebagian besar responden yang

berkunjung ke Hortimart berusia antara 39-48 tahun, yaitu sebanyak 23 orang atau

33%, sedangkan yang terendah adalah responden yang berusia antara 59-68 tahun

yaitu sebanyak 6 orang atau 9% dari jumlah seluruh responden.

4.2.3 Distribusi Responden Menurut Pendidikan

Distribusi responden menurut pendidikan terakir dapat dilihat pada Tabel 4.3

berikut ini.

4.3 Tabel Distribusi Responden Menurut Kelompok Pendidikan

No Pendidikan Jumlah (Orang) Presentase

1 SD 2 3%

2 SMP 2 3%

3 SMA 31 44%

4 Perguruan Tinggi 35 50%

Jumlah 70 100%

Sumber : Data primer yang diolah, mei 2016

Dari Tabel 4.3 diatas menunjukan bahwa responden yang pendidikan

terakhirnya perguruan tinggi adalah yang paling banyak melakukan pembelian

yaitu sebnyak 35 orang atau 50%, dan yang terendah adalah responden yang

berpendidikan SD dan SMP yaitu masing-masing sebanyak 2 orang atau 3%.

4.2.4 Distibusi Responden Menurut Pekerjaan

Distribusi responden menurut pekerjaan dapat dilihat pada Tabel 4.4 berikut ini.

Tabel 4.4 Distribusi Responden Menurut Pekerjaan.

No Pekerjaan Orang (jumlah) Presentase

1 Ibu Rumah Tangga 14 20%

2 Wiraswasta 27 39%

3 Swasta 8 11%

4 Buruh 2 3%

5 Pegawai Negeri Sipil 9 13%

6 Pensiun 1 1%

7 Mahasiswa 9 13%

Jumlah 70 100%

Sumber : Data primer yang di olah, mei 2016

Dari Tabel 4.4 diatas terlihat bahwa sebagian besar responden yang

berkunjung ke Hortimart berprofesi sebagai wiraswasta yaitu sebanyak 27 orang

atau 39%, sedangkan yang terendah adalah responden yang sudah pensiun yaitu 1

orang atau 1% dari jumlah seluruh responden.

Page 4: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 8. 8. · adalah buah pisang, sirsat madu, jeruk bali, jeruk keprok, labu jepang, pepaya hongkong, lengkeng, durian,

26

4.2.5 Distribusi Responden Menurut Pendapatan

Distribusi responden menurut pendapatan dapat dilihat pada Tabel 4.5 berikut ini.

Tabel 4.5 Distribusi Responden Menurut Pendapatan.

No Pendapatan/bulan (Rupiah) Orang (jumlah) Presentase

1 0 - 1.500.000,00 7 10%

2 >1.500.000,00 – 3.000.000,00 21 30%

3 >3.000.000,00 - 4.500.000,00 19 27%

4 >4.500.000,00 – 6.000.000,00 14 20%

5 >6.000.000,00 - 7.500.000,00 2 3%

6 >7.500.000,00 7 10%

Jumlah 70 100%

Sumber : Data primer yang diolah, mei 2016

Dari Tabel 4.5 diatas terlihat bahwa sebagian besar responden yang

berkunjung ke Hortimart berpendapatan diantara Rp >1.500.000,00-3.000.000,00

yaitu sebanyak 21 orang atau 30%. Sedangkan yang terendah adalah yang

bependapatan Rp >6.000.000,00 – 7.500.000,00 yaitu sebanyak 2 orang atau 3%

dari jumlah responden.

4.2.6 Distribusi responden Menurut Lokasi

Distribusi responden menurut lokasi dapat dilihat pada Tabel 4.6 berikut ini.

Tabel 4.6 Distribusi Responden Menurut Lokasi atau Kota Responden.

No Lokasi Orang (jumlah) Presentase

1 Semarang 34 49%

2 Salatiga 9 13%

3 Ambarawa 5 7%

4 Ungaran 11 16%

5 Bawen 1 1%

6 Solo 5 7%

7 Jogja 1 1%

8 Jepara 4 6%

Total 70 100%

Sumber : Data primer yang diolah, mei 2016

Dari tabel 4.6 diatas terlihat bahwa sebagian besar responden yang

berkunjung ke Hortimart berasal dari Semarang, yaitu sebanyak 34 orang atau

49%. Sedangkan yang terendah adalah yang berasal dari Bawen dan Jogja yaitu

masing-masing sebanyak 1 orang atau 1% dari jumlah seluruh responden.

Page 5: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 8. 8. · adalah buah pisang, sirsat madu, jeruk bali, jeruk keprok, labu jepang, pepaya hongkong, lengkeng, durian,

27

4.2.7 Distribusi Responden Menurut Jumlah Kunjungan

Distribusi responden menurut kunjungan selama 5 bulan terakhir dapat dilihat

pada tabel 4.7 berikut ini.

Tabel 4.7 Distribusi Responden Menurut Jumlah Kunjungan Selama 5 Bulan

terakhir.

No Jumlah kunjungan Responden

dalam 5 bulan terakhir ( kali)

Jumlah Kunjungan

(orang)

Presentase

1 1 32 46%

2 2 9 13%

3 3 8 11%

4 >3 21 30%

Jumlah 70 100%

Sumber : Data Primer yang diolah,mei 2016

Dari Tabel 4.7 diatas terlihat bahwa jumlah kunjungan ke hortimart selama 5

bulan terakirterbanyak adalah 1 kali yaitu 32 orang atau 46%. Sedangkan yang

terendah sebanyak 3 kali yaitu 8 orang atau 11% dari total responden.

4.3 Distribusi Responden Menurut Loyalitas

Distribusi responden menurut loyalitas dalam penelitian ini merupakan

distribusi antara variabel bebas (X) menurut variabel terikat (Y). Pada tabel

distribusi dibawah ini, pengelompokan loyalitas konsumen dilakukan berdasarkan

perhitungan statistika mulai dari yang terendah sampai yang tertinggi. Rumus

statistika dalam pembuatan selang kelas tersebut adalah sebgai berikut:

Adapun distribusi tersebut meliputi : distribusi usia menurut loyalitas,

distribusi pendapatan menurut loyalitas, distribusi persepsi terhadap produk

menurut loyalitas, distribusi persepsi terhadap harga menurut loyalitas, distribusi

persepsi terhadap promosi menurut loyalitas dan distribusi persepsi terhadap

tempat menurut loyalitas.

4.3.1 Distribusi Usia Konsumen Menurut Loyalitas

Distribusi usia konsumen menurut loyalitas dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut

ini.

Tabel 4.8 Distribusi Usia Menurut Loyalitas.

Usia = X1

(tahun)

Loyalitas Total

21 – 25 26 – 30 31 – 35

19 – 28 4 9 4 17

29 – 38 1 8 5 14

39 – 48 0 13 10 23

49 – 58 0 5 5 10

59 – 68 0 5 1 6

Total 5 40 25 70

Sumber : Data Primer yang diolah, mei 2016

Page 6: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 8. 8. · adalah buah pisang, sirsat madu, jeruk bali, jeruk keprok, labu jepang, pepaya hongkong, lengkeng, durian,

28

Berdasarkan Tabel 4.8 diatas, dari distribusi diatas jika ditarik garis dari atas

kebawah, maka akan membentuk garis lurus yang hanya bertumpuk pada loyalitas

tinggi, sehingga terlihat bahwa tidak terdapat pola kaitan atau hubungan antara

usia dengan loyalitas.

4.3.2 Distribusi Pendapatan Konsumen Menurut Loyalitas

Distribusi pendapatan konsumen menurut loyalitas dapat dilihat pada Tabel 4.9

berikut ini.

Tabel 4.9 Distribusi Pendapatan Menurut Loyalitas.

Pendapatan/bulan = X2

(Rupiah)

Loyalitas Total

21 – 25 26 – 30 31 – 35

0 - 1.500.000,00 4 3 0 7

>1.500.000,00 - 3000.000,00 0 15 6 21

>3000.000,00 - 4.500.000,00 1 15 3 19

>4.500.000,00 - 6000.000,00 0 4 10 14

>6000.000,00 - 7.500.000,00 0 0 2 2

>7.500.000,00 0 3 4 7

Total 5 40 25 70

Sumber : Data Primer yang diolah, mei 2016

Berdasarkan Tabel 4.9 diatas, terlihat bahwa terdapat pola kaitan atau

hubungan antara pendapatan dengan loyalitas konsumen, dimana jika ditarik garis

dari atas kebawah, garis akan cendrung menuju ke arah loyalitas yang sangat

tinggi.

4.3.3 Distribusi Persepsi Konsumen Terhadap Produk Menurut Loyalitas

Distribusi persepsi konsumen terhadap produk menurut loyalitas dapat dilihat

pada Tabel 4.10 berikut ini.

Tabel 4.10 Distribusi Persepsi Terhadap Produk Menurut Loyalitas.

Persepsi Terhadap

Produk = X3

Loyalitas Total 21 – 25 26 – 30 31 – 35

18 – 23 1 0 0 1

24 – 29 4 32 5 41

30 – 35 0 8 20 28

Total 5 40 25 70

Sumber : Data Primer yang diolah, mei 2016

Berdasarkan Tabel 4.10 diatas, terlihat bahwa terdapat pola kaitan atau

hubungan antara persepsi produk dengan loyalitas konsumen dimana jika ditarik

garis dari atas kebawah, maka akan cenrung mengarah ke loyalitas yang sangat

tinggi.

Page 7: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 8. 8. · adalah buah pisang, sirsat madu, jeruk bali, jeruk keprok, labu jepang, pepaya hongkong, lengkeng, durian,

29

4.3.4 Distribusi Persepsi Konsumen Terhadap Harga Menurut Loyalitas

Distribusi persepsi konsumen terhadap harga menurut loyalitas dapat dilihat pada

Tabel 4.11 berikut ini.

Tabel 4.11 Distribusi Persepsi Terhadap Harga Menurut Loyalitas.

Persepsi Terhadap

Harga = X4

Loyalitas Total

21 – 25 26 – 30 31 – 35

16 – 20 4 3 0 7

21 – 25 1 33 13 47

26 – 30 0 4 12 16

Total 5 40 25 70

Sumber : Data Primer yang diolah, mei 2016

Berdasarkan Tabel 4.11 diatas, terlihat bahwa terdapat pola kaitan atau

hubungan antara persepsi harga dengan loyalitas konsumen, dimana jika ditarik

garis dari atas kebawah akan cendrung mengarah ke loyalitas yang sangat tinggi.

4.3.5 Distribusi Persepsi Konsumen Terhadap Promosi Menurut Loyalitas

Distribusi persepsi konsumen terhadap promosi menurut loyalitasdapat dilihat

pada Tabel 4.12 berikut ini.

Tabel 4.12 Distribusi Persepsi Terhadap Promosi Menurut Loyalitas.

Persepsi Terhadap

Promosi = X5

Loyalitas Total 21 – 25 26 – 30 31 – 35

20 – 21 5 36 13 54

22 – 23 0 0 4 4

24 – 25 0 4 8 12

Total 5 40 25 70

Sumber : Data Primer yang diolah, mei 2016

Berdasarkan Tabel 4.12 diatas, terlihat bahwa terdapat pola kaitan atau

hubungan antara persepsi promosi dengan loyalitas konsumen dimana jika ditarik

garis dari atas kebawah maka akan mengarah ke loyalitas sangat tinggi, namun

pola pada tabel tersebut lebih terkonsentrasi pada loyalitas tinggi.

3.3.6 Distribusi Persepsi Konsumen Terhadap Tempat Menurut Loyalitas

Distribusi persepsi konsumen terhadap tempat menurut loyalitasdapat dilihat pada

Tabel 4.13 berikut ini.

Tabel 4.13 Distribusi Persepsi Terhadap Tempat Menurut Loyalitas.

Persepsi Terhadap

Tempat = X6

Loyalitas Total

21 – 25 26 – 30 31 – 35

28 – 33 3 18 0 21

34 – 39 2 32 14 48

40 – 45 0 0 11 11

Total 5 40 25 70

Sumber : Data Primer yang diolah, mei 2016

Page 8: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 8. 8. · adalah buah pisang, sirsat madu, jeruk bali, jeruk keprok, labu jepang, pepaya hongkong, lengkeng, durian,

30

Berdasarkan Tabel 4.13 diatas, terlihat bahwa terdapat pola kaitan atau

hubungan antara persepsi tempat dengan loyalitas konsumen, dimana jika ditarik

garis dari atas kebawah, maka akan cendrung mengarah ke loyalitas sangat tinggi

4.4 Hasil Uji Instrumen

4.4.1. Uji Validitas

Pengujian validitasdilakukan dengan menggunakan metode korelasi product

moment dari pearson, pengujian dilakukan dengan melihat angka koefisien

korelasi (rxy)yang menyatakan hubungan antara skor pertanyaan dengan skor total

(item – total correlation). Hasilnya dibandingkan dengan r tabel dimana df = n-2

= 70-2 = 68 pada tingkat kepercayaan 95% (α=0,05) didapat angka r tabel 0,235.

Tabel 4.14 Hasil Uji validitas

No Indikator Item-total

Correlation

( r hitung)

R

tabel

Keter

angan

Variabel Produk (X3)

1 Memenuhi kebutuhan dan keinginan 0,679 0,235 Valid

2 Aman di konsumsi 0,821 0,235 Valid

3 Buah dalam keadaan segar 0,661 0,235 Valid

4 Berkualitas 0,794 0,235 Valid

5 Bermanfaat bagi kesehatan 0,586 0,235 Valid

6 Penampilan menarik 0,558 0,235 Valid

7 Matang sesuai kebutuhan 0,693 0,235 Valid

Variabel Harga (X4)

1 Harga terjangkau 0,590 0,235 Valid

2 Harga yang di tawarkan sesuai dengan

kualitas

0,845 0,235 Valid

3 Harga yang ditawarkan sesuai dengan

kuantitas

0,805 0,235 Valid

4 Harga yang ditawarkan sesuai dengan

pelayanan

0,895 0,235 Valid

5 Harga sesuai dengan manfaat yang

dirasakan

0,805 0,235 Valid

6 Dibandingkan pesaing lain harga relatif

murah

0,620 0,235 Valid

Variabel Promosi (X5)

1 Adanya promosi yang dilakukan oleh

pihak Hortimart

0,585 0,235 Valid

2 Adanya promosi membuat konsumen

tertarik datang dan membeli buah

0,896 0,235 Valid

3 Mengetahui hortimart melalui sosial media 0,950 0,235 Valid

Page 9: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 8. 8. · adalah buah pisang, sirsat madu, jeruk bali, jeruk keprok, labu jepang, pepaya hongkong, lengkeng, durian,

31

4 Mengetahui hortimart melalui teman kerja

atau orang lain

0,949 0,235 Valid

5 Mengetahui hortimart melalui keluarga 0,910 0,235 Valid

Variabel Tempat (X6)

1 Lokasi dekat dengan permukiman

warga/masyarakat

0,809 0,235 Valid

2 Lokasi mudah dijangkau 0,830 0,235 Valid

3 buah yang dicari mudah di temukan 0,680 0,235 Valid

4 buah yang dibutuhkan selalu tersedia 0,660 0,235 Valid

5 Letak buah mudah di ingat dan di temukan 0,501 0,235 Valid

6 Suasana tempat belanja nyaman 0,582 0,235 Valid

7 tempat bersih dan menarik 0,606 0,235 Valid

8 Kemudahan akses 0,735 0,235 Valid

9 Lokasi strategis 0,737 0,235 Valid

Variabel Loyalitas (Y)

1 Selalu menyukai buah yang ditawarkan 0,604 0,235 Valid

2 Buah yang ditawarkan adalah yang terbaik 0,869 0,235 Valid

3 Merekomendasikan kepada orang lain 0,917 0,235 Valid

4 Akan datang lagi ke hortimart 0,906 0,235 Valid

5 Menceritakan hal baik keorang lain 0,955 0,235 Valid

6 Menjadikan pilihan utama untuk

berbelanja buah

0,955 0,235 Valid

7 Akan mengajak keluarga datang dan

membeli buah di hortimart

0,934 0,235 Valid

Sumber : Data primer yang diolah, mei 2016

Berdasarkan hasil uji validitas menunjukan bahwa seluruh item pertanyaan

dalam kuisoner mempunyai nilai rhitung lebih besar dari rtabel yaitu>0,235. maka

disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan dalam kuisoner dinyatakan valid dan

dapat digunakan dalam analisis lebih lanjut.

4.4.2 Uji Reliabilitas

Pengujian reliabilitas dilakukan dengan teknik Cronbach’s alpha, dengan

jumlah sampel 70 responden. Suatu instrumen penelitian dinyaatakan reliabel

apabila nilai alpha>0,60 (Kaplan dan Saccuzo dalam siregar 2013). Perhitungan

nilai koefisien reliabilitas untuk instrumen penelitian yang digunakan di peroleh

hasil sebagai berikut:

Tabel 4.15 Hasil Uji Reliabilitas

Variabel Koefisien Alpha Keterangan

Produk (X1) 0,774 Reliabel

Harga (X2) 0,816 Reliabel

Promosi (X3) 0,918 Reliabel

Tempat (X4) 0,846 Reliabel

Loyalitas (Y) 0,931 Reliabel

Sumber: data primer yang diolah, mei 2016

Page 10: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 8. 8. · adalah buah pisang, sirsat madu, jeruk bali, jeruk keprok, labu jepang, pepaya hongkong, lengkeng, durian,

32

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari pengujian reliabilitas instrumen

penelitian, nilai koefisien reliabilitas > 0,60 maka dapat disimpulkan bahwa

instrumen penelitian tersebut dinyatakan reliabel atau adapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data.

4.4.3 Pengujian Model

Sebelum dilakukan analisis regresi linear berganda, terlebih dahulu dilakukan

uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas, autokorelasi, heteroskedastisitas

dan uji multikolinearitas. Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui ada

tidaknya pelanggaran yang terjadi, jika hal tersebut terjadi akan mengakibatkan

koefisien regresi memiliki standard erordan ragam (variance) yang besar. Dengan

demikian data yang diperoleh tidak dapat dilanjutkan pada analisis regresi linier

berganda.

1. Uji Normalitas

Dari output SPSS di peroleh sebagai berikut:

Tabel 4.16 Hasil Uji Normalitas

Skewness Kurtosis

Statistic Std. Error Statistic

Std.

Error

Unstandardized Residual Valid

N (listwise) .509 .287 .714 .566

Sumber : Data primer yang diolah, Mei 2016

Berdasarkan tabel 4.16 diatas terlihat bahwa rasio skewnes = 0,509/0,287 =

1,77; sedangkan rasio kurtosis = 0,724/0,566 = 1,26. Karena rasio skewnes dan

rasio kurtosis berada diantara -2 hingga +2, maka dapat disimpulkan bahwa data

berdistribusi normal.

2. Uji Autokorelasi

Statistik d (Durbin Watson) dalam perhitungan SPSS diperoleh nilai sebagai

berikut:

Tabel 4.17 Hasil Uji Autokorelasi

Model Durbin-Watson

1 1.862

Sumber : Data primer yang diolah, Mei 2016

Dari tabel 4.17diatas diperoleh nilai DW= 1,862. k= 6. Nilai k menunjukan

jumlah variabel bebas, sehingga diperoleh nilai dL= 1,4326 dan nilai dU= 1,8025.

(lihat tabel Durbin-Watson pada α= 5%).

Page 11: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 8. 8. · adalah buah pisang, sirsat madu, jeruk bali, jeruk keprok, labu jepang, pepaya hongkong, lengkeng, durian,

33

Sehingga Nilai dL = 1,4326

dU = 1,8025

DW = 1,862

4-dU = 4-1,8025 = 2,1975

4-dL = 4-1,4326 = 2,5674

Dengan demikian, nilai DW berada diantara dU dan 4-dU, yaitu 1,8025<1,862<

2,1975. Jadi dapat di simpulkan bahwa tidak terjadi autokorelasi.

3. Uji Heterokesdatisitas

Dari output SPSS diperoleh chart sebagai berikut:

Gambar 4.1. Diagram Scatterplot

Berdasarkan chart diatas terlihat jelas bahwa ada pola yang jelas serta titik-

titik yang menyebar keatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat

disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskesdastisitas pada model regresi, sehingga

model regresi layak dipakai utuk prediksi loyalitas berdasarkan masukan peubah

independennya.

4. Uji Multikorelasi

Dari data pengolahan dengan SPSS didapat hasil sebagai berikut:

Tabel 4.18 Hasil Uji Multikorelasi

Variabel

VIF Keterangan

Usia (X1) 1.210 Tidak ada gejala multikolinearitas

Pendapatan (X2) 1.370 Tidak ada gejala multikolinearitas

Produk (X3) 1.923 Tidak ada gejala multikolinearitas

Harga (X4) 2.590 Tidak ada gejala multikolinearitas

Promosi (X5) 2.266 Tidak ada gejala multikolinearitas

Tempat (X6) 1.558 Tidak ada gejala multikulinearitas

Sumber : Data primer yang diolah, Mei 2016

Page 12: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 8. 8. · adalah buah pisang, sirsat madu, jeruk bali, jeruk keprok, labu jepang, pepaya hongkong, lengkeng, durian,

34

Berdasarkan hasil diatas, nilai VIF < 10 sehingga model regresi pada penelitian

ini tidak terjadi gejala multikolinearitas.

4.5. Hasil Analisis dan Pembahasan

Pada bagian ini akan disajikan hasil analisis dan pembahasan terhadap penelitian

yang telah dilakukan dengan menguraikan model dari analisis regresi berganda.

4.5.1. Hasil Analisis Regresi Berganda

Analisis terhadap regresi berganda ini menunjukan pengaruh dari variabel

bebas: umur (X1), pendapatan (X2), Produk (X3), Harga (X4), Promosi (X5) dan

tempat (X6) terhadap variabel terikat Loyalitas Konsumen (Y), dengan

menggunakan SPSS 16.0.

Tabel 4.19 Hasil Analisis Regeresi Berganda

No Variabel Nilai Koefisien

Regresi (B)

Nilai t Hitung Signifikan

1 Konstanta .355 .095 .924

2 Usia -.022 -.913 .365

3 Pendapatan .609 2.710 .009*

4 Produk .406 3.156 .002*

5 Harga .442 2.890 .005*

6 Promosi -.201 -.869 .388

7 Tempat .265 3.330 .001*

R2

adjusted = 0,641 F hitung = 21.575 F tabel = 3,74 t tabel = 1,671

Sumber : Data primer yang diolah, mei 2016

Keterangan: tanda * menunjukan bahwa variabel tersebut berpengaruh signifikan

pada tingkat kepercayaan 95% (α= 0,05)

Berdasarkan perhitungan regresi linier berganda didapat hasil seperti berikut ini:

Y = 0,355 - 0,022X1 + 0,609X2 + 0,406X3 + 0,442X4 - 0,201X5 + 0,265X6 + ε

Analisis secara serempak pada model regresi berganda dilakukan dengan

melihat nilai koefisien determinasi (R2

adjusted), nilai F hitung, dan nilai

signifikansi masing-masing variabel bebas (t hitung). Hasil hasil dari pendugaan

parameter model regresi berganda menunjukan nilai koefisien determinasi ( R2

adjusted) 0,641. Ini menunjukan sekitar 64,1% loyalitas konsumen dijelaskan oleh

variabel-variabel bebas yang meliputi: usia, pendapatan, produk, harga, promosi

dan tempat. Sedangkan sisanya 35,9% loyalitas konsumen di jelaskan oleh

variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Adapun signifikansi

model regresi berganda menunjukan nilai yang signifikan pada taraf uji (α= 0,05)

atau 5% yang ditunjukan dengan nilai F hitung (21,575)> F tabel (3,74), sehingga

terdapat pengaruh nyata antara variabel bebas terhadap loyalitas konsumen.

Page 13: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 8. 8. · adalah buah pisang, sirsat madu, jeruk bali, jeruk keprok, labu jepang, pepaya hongkong, lengkeng, durian,

35

Pada tabel diatas nilai signifikansi untuk variabel usia (0,365), pendapatan

(0,009), produk (0,002), harga (0,005), promosi (0,388) dan tempat (0,001).

Untuk variabel usia dan variabel promosi, nilai signifikansi >0,05 hal ini

menggambarkan bahwa loyalitas konsumen buah pada Hortimart Agro Center

secara parsial tidak di jelaskan oleh kedua faktor tersebut. Sedangkan untuk

variabel pendapatan, produk, harga dan tempat menunjukan arah nilai

signifikansinya <0.05, hal ini menggambarkan bahwa loyalitas konsumen buah

pada Hortimart Agro Center secara parsial dijelaskan oleh keempat variabel

tersebut.

Jika dilihat dari niai koefisien regresi dapat disimpulkan bahwa setiap

peningkatan loyalitas konsumen akan dipengaruhi oleh pendapatan konsumen,

kualitas produk, harga dan tempat. Setiap peningkatan variabel pendapatan

sebesar satu satuan akan meningkatkan loyalitas konsumen sebesar 0,609, dengan

asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Setiap peningkatan variabel produk

sebesar satu satuan akan meningkatan loyalitas konsumen sebesar 0,406, dengan

asumsi bahwa variabel lain di anggap konstan. Setiap peningkatan variabel harga

sebesar satu satuan akan meningkatkan loyalitas konsumen sebesar 0,442, dengan

asumsi bahwa variabel lain dianggap konstan. Setiap peningkatan variabel tempat

sebesar satu satuan akan meningkatkan loyalitas konsumen sebesar 0,265.Dari

persamaan regresi juga diketahui nilai konstanta sebesar 0,355, artinya variabel

dependen (Y) tanpa variabel independen (X) maka akan bernilai sebesar 0,355.

4.5.2. Pengaruh Usia (X1) Terhadap Loyalitas Konsumen Buah di

Hortimart.

Pada Tabel 4.19, variabel usia memiliki t hitung sebesar -0,913 dengan

tingkat signifikansi 0,365. Karena besarnya t hitung -0,913< t tabel (1,671) maka

H0 diterima dan H1 ditolak, hal ini berarti usia tidak berpengaruh sigifikan

terhadap loyalitas konsumen buah.

Umur tidak selamanya berpengaruh terhadap loyalitas, apalagi dalam hal ini

kebutuhan akan konsumsi buah memang harus dipenuhi oleh setiap orang tanpa

memandang umur. Berdasarkan hasil pengamatan dilapangan umur konsumen

yang berkunjung ke Hortimart sangat beragam mulai dari usia 20-68 tahun.

Dengan melihat hal tersebut artinya bahwa kebutuhan masyarakat jawa tengah

Page 14: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 8. 8. · adalah buah pisang, sirsat madu, jeruk bali, jeruk keprok, labu jepang, pepaya hongkong, lengkeng, durian,

36

terhadap pentingnya mengkonsumsi buah pada saat ini cukup bisa dikatakan

sama, baik pada usia muda, dewasa dan lanjut usia. Dewasa ini kebutuhan akan

konsumsi buah memang tidak selalu diidentikan dengan orangtua namun anak

muda juga butuh konsumsi buah untuk menjaga kesehatannya, apalagi Hortimart

sendiri bukan cuma menjual buah-buahan segar, namun juga menyediakan wisata

keliling kebun, sehingga hampir disemua usia baik dewasa, tua dan lanjut usia

datang untuk berbelanja sambil menikmati keindahan alam sekitarnya. Pada tabel

4.8. yaitu tabel distribusi usia menurut loyalitas, tidak terlihat ada pola yang

teratur atau semuanya mengumpul pada loyalitas tinggi, artinya dalam penelitian

ini usia tidak mempengaruhi loyalitas konsumen dalam membeli buah di

Hortimart.Hal tersebut akan memberikan keuntungan tersendiri bagi pihak

Hortimart, sebab segmentasi pasarnya cukup luas sehingga penjualan akan

menjadi lebih baik, sehingga akan memberikan keuntungan tersendiri bagi

Hortimart.

4.5.3. Pengaruh Pendapatan (X2) terhadap Loyalitas Konsumen Buah di

Hortimart.

Pada Tabel 4.19, variabel pendapatan memiliki t hitung sebesar 2,710 dengan

tingkat signifikansi 0,009. Karena t hitung (2,710) > t tabel (1,671) maka H0

ditolak dan H1 diterima,hal ini berarti pendapatan berpengaruh signifikan

terhadap loyalitas konsumen buah. Pendapatan konsumen yang berbelanja di

hortimart tidak terlalu beragam mulai dari Rp 0 - >7.500.000,00. Berdasarkan

hasil survei dilapangan, Pendapatan konsumen memang cukup berpengaruh,

bahwa semakin tinggi pendapatan konsumen akan cendrung semakin loyal.

Seperti pada tabel 4.9, bahwa terlihat ada pola yang jelas kaitannya antara

pendapatan dengan loyalitas, dimana semakin tinggi pendapatan seseorang maka

akan cendrung semakin loyal terhadap pembelian buah di Hortimart. sepeti yang

dikatakan oleh(Susanto, 1999), semakin besar pendapatan seseorang akan sangat

mudah memutuskan untuk membeli suatu barang atau jasa, daya beli yang ada di

dalam suatu perekonomian tergantung pada pendapatan dan harga, sehingga para

pemasar perlu melihat kecendrungan-kecendrungan utama dalam pendapatan dan

pola pengeluaran konsumen.

Page 15: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 8. 8. · adalah buah pisang, sirsat madu, jeruk bali, jeruk keprok, labu jepang, pepaya hongkong, lengkeng, durian,

37

4.5.4. Pengaruh Produk (X3) Terhadap Loyalitas Konsumen Buah di

Hortimart

Berdasarkan Tabel 4.19, diatas variabel produk memiliki t hitung sebesar

3,156 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,002. Karena t hitung (3,156)> t tabel

(1,671) maka H0 ditolak dan H1 diterima, hal ini berarti produk berpengaruh

signifikan terhadap loyalitas konsumen. Pada Tabel 4.10, terlihat ada pola yang

jelas antara persepsi produk terhadap loyalitas, yang mana semakin tinggi persepsi

konsumen terhadap produk, maka semakin tinggi pula loyalitasnya, sehingga

kualitas produk di Hortimart menjadi sesuatu yang perlu diperhatikan untuk

mempertahankan atau meningkatkan loyalitas konsumen. Menurut pengalaman

dilapangan, kualitas produk memang menjadi syarat utama dari para konsumen

untuk berbelanja dihortimart, sehingga kualitas produk memberikan efek yang

cukup besar terhadap loyalitas konsumen. Faktor yang menyebabkan tingginya

persepsi konsumen terhadap kualitas buah di Hortimart adalah karena buah yang

dipasarkan berasal dari kebun sendiri, yang terlihat masih sangat segar dan

penampilannya cukup menarik perhatian, hal tersebut dibuktikan langsung oleh

konsumen dengan melihat secara langsung tanaman buah-buahan di sekitar areal

kebun. Dengan melihat langsung secra langsung bentuk pohon dan buahnya,

konsumen merasa bahwa buah-buahan yang dipasarkan oleh Hortimart memiliki

kualitas yang bagus, aman di konsumsi dan memenuhi kebutuhan konsumen, hal

tersebut secara tidak langsung membuat citra perusahaan semakin baik dimata

konsumen. Untuk menjaga kualitas buahnya, setiap hari Hortimart selalu

melakukan cek secara berkala, buah yang kira-kira kurang layak akan dibuang.

Hal tersebut dilakukan untuk memperkecil kemungkinan kekecewaan konsumen

terhadap pelayanan yang dilakukan pihak Hortimart, sebab seperti yang

diungkapkan oleh GE, John F Welch Jr., “kualitas adalah jaminan terbaik atas

loyalitas pelanggan, pertahanan terkuat menghadapi persaingan luar negeri, dan

satu-satunya jalan untuk mempertahankan pertumbuhan dan penghasilan (Kotler

dan Kevin, 2008).

Page 16: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 8. 8. · adalah buah pisang, sirsat madu, jeruk bali, jeruk keprok, labu jepang, pepaya hongkong, lengkeng, durian,

38

4.5.5. Pengaruh Harga (X4) Terhadap Loylitas Konsumen Buah di

Hortimart

Berdasarkan tabel 4.19, variabel harga memiliki t hitung sebesar 2,890

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,005. Karena t hitung (2,890)> t tabel (1,671)

maka H0 ditolak dan H1 diterima berarti harga berpengaruh signifikan terhadap

loyalitas konsumen. Berdasarkan pengalaman dilapangan, kebanyakan konsumen

mengatakan harga buah di Hortimart sesuai dengan kualitas, kuantitas serta

pelayanan yang diberikan oleh pihak Hortimat. Konsumen tidak terlalu banyak

pertimbangan dalam membeli ketika harga yang ditetapkan sesuai dengan

kualitas, kuantitas dan pelayanan yang diberikan oleh perusahaan. Seperti pada

Tabel 4.11, bahwa terlihat ada pola yang jelas antara harga dengan loyalitas,

dimana semakin tingi persepsi konsumen terhadap kesesuaian harga, maka akan

semakin tinggi pula loyalitasnya. Hal ini sejalan dengan pendapat (Kotler, 1996

dalam Mei, 2012) bahwa konsumen akan menjadi loyal pada beberapa merek

berkualitas tinggi jika produk-produk itu ditawarkan dengan harga yang wajar,

selain itu kepekaan pembeli terhadap harga akan berkurang jika produk lebih

bermutu, lebih bergengsi dan lebih ekslusif. Menurut konsumen, Jika

dibandingkan dengan market lain seperti Superindo dan beberapa market yang

berada di sekitar kota Semarang, harga buah di Hortimart memang sedikit lebih

tinggi, tetapi harga yang di tawarkan sangat sesuai dengan kualitas dan pelayanan

yang diberikan oleh pihak Hortimart, sedangkan di tempat lain meskipun

harganya sedikit lebih murah, namun pelayanannya masih kurang memuaskan,

sehingga harga yang ditawarkan masih belum sesuai dengan keinginan konsumen.

4.5.6. Pengaruh Promosi (X5) Terhadap Loyalitas Konsumen Buah di

Hortimart

Berdasarkan Tabel 4.19, variabel promosi memiliki t hitung sebesar -0,869

dengan tingkat signifikansi sebesar 0,388. Karena t hitung (-0,869)< t tabel

(1,671) maka H0 diterima dan H1 ditolak,hal ini berarti promosi tidak

berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Seperti pada Tabel 4.12,

meskipun terlihat membentuk pola, tetapi lebih banyak mengumpul pada loyalitas

tinggi. Berdasarkan pengalaman dilapangan, dari pihak hortimart sendiri dalam

melakukan promosi tidak intensif, hortimart juga tidak mempunyai website atau

Page 17: BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran … · 2017. 8. 8. · adalah buah pisang, sirsat madu, jeruk bali, jeruk keprok, labu jepang, pepaya hongkong, lengkeng, durian,

39

blog sendiri untuk memperkenalkan produknya, adapun instagram dan sosial

media lainnya masih pasif dalam memberikan informasi, sehingga dampaknya

terhadap konsumen tidak terlalu besar. Sedangkan dari hasil wawancara dengan

konsumen, kebanyakan konsumen mengetahui Hortimart bukandari sosial media

atau yang berkaitan dengan promosi dari pihak Hortimart, tetapi lebih banyak tau

dari teman ataupun keluarga. Dalam penelitian ini, promosi tidak berpengaruh

signifikan terhadap loyalitas konsumen, hal ini tentu memberikan dampak positif

bagi perusahaan. Sebab walaupun tidak melakukan promosi secara intensif,

konsumen akan tetap datang ke Hortimart. Namun untuk meningkatkan volume

penjualan, ada baiknya Hortimart tetap melakukan dan meningkatkan promosi

baik itu melalui sosial media ataupun yang lainnya.

4.5.7. Pengaruh Tempat (X6) Terhadap Loyalitas Konsumen di Hortimart

Berdasarkan Tabel 4.19 diatas variabel tempat memiliki t hitung sebesar

3,330 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,001. Karena t hitung (3,330)> t tabel

(1,671) maka H0 ditolak dan H1 diterima. Hal ini berarti tempat berpengaruh

signifikan terhadap loyalitas konsumen. Seperti pada Tabel 4.13 dimana terlihat

ada pola atau hubungan antara tempat dengan loyalitas konsumen, diamana

semakin tinggi persepsi konsumen terhadap tempat penjualan, maka akan semakin

tinggi loyalitasnya. Berdasarkan hasil survei dilapangan, tempat memang sangat

menjadi pertimbangan bagi konsumen, sebab semakin sulit tempat tersebut untuk

dijangkau, maka akan semakin malas konsumen untuk berkunjung ketempat

tersebut. Seperti pada Tabel 4.6. sebagian besar responden berasal dari kota

semarang, kebanyakan dari konsumen mengatakan, Hortimart lebih mudah

dijangkau dan dekat jalan utama, sehingga hanya dengan beberapa menit melalui

jalan tol sudah bisa sampai ke Hortimart, selain itu buah yang dibutuhkan sering

tersedia di tempat, suasananya sangat nyaman untuk berbelanja. Seperti yang

dikatakan (Tjiptono dalam Fitriah 2013), Dalam memilih lokasi atau tempat untuk

menjalankan suatu usaha, para pelaku usaha perlu mempertimbangkan beberapa

faktor, diantaranya : (1) kemudahan untuk menjangkau, (2) kemudahan untuk

dilihat, (3) banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang yang besar

tejadinya impuls buying dan kepadatan serta kemacetan bisa menjadi hambatan,

(4) Tempat parkir yang luas dan aman.