3
BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berdasarkan perhitungan yang telah kami lakukan maka dapat diperoleh data sebagai berikut : Total biaya galian : Rp 18.130.683,68 Total biaya beton : Rp 629.288.843,13 Permasalahan yang sering timbul didaerah perkotaan antara lain terjadinya banjir dan genangan air yang diakibatkan oleh adanya curah hujan yang cukup tinggi, yang mana keadaan saluran drainasi kurang memadai sehingga saluran tersebut tidak mampu untuk menampung debit yang melewatinya, sampah atau sedimen yang dibawa oleh aliran air pada saluran menyebabkan naiknya muka air saluran, dan masih banyak lagi faktor-faktor lain yang dapat menyebabakan genangan dan terjadiya banjir. Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu dibuat suatu bangunan drainasi (saluran pembuang). Dalam perencanaan suatu saluran drainasi di daerah perkotaan digunakan saluran tahan erosi dan dasar salurannya diberi lining (lapisan), sehingga pada perencanaan saluran drainasi akan banyak menggunakan dasar dari perencanaan saluran yang tahan erosi. Untuk saluran drainasi data pertama yang harus diperhitungkan adalah kondisi alam daerah yang akan dibangun saluran drainasi, antara lain : 1. Topografi daerah 76

BAB V

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kkjh

Citation preview

BAB V

77

BAB V

PENUTUP

5.1.Kesimpulan

Berdasarkan perhitungan yang telah kami lakukan maka dapat diperoleh data sebagai berikut :

Total biaya galian: Rp 18.130.683,68

Total biaya beton: Rp 629.288.843,13

Permasalahan yang sering timbul didaerah perkotaan antara lain terjadinya banjir dan genangan air yang diakibatkan oleh adanya curah hujan yang cukup tinggi, yang mana keadaan saluran drainasi kurang memadai sehingga saluran tersebut tidak mampu untuk menampung debit yang melewatinya, sampah atau sedimen yang dibawa oleh aliran air pada saluran menyebabkan naiknya muka air saluran, dan masih banyak lagi faktor-faktor lain yang dapat menyebabakan genangan dan terjadiya banjir.

Untuk mengatasi masalah tersebut maka perlu dibuat suatu bangunan drainasi (saluran pembuang). Dalam perencanaan suatu saluran drainasi di daerah perkotaan digunakan saluran tahan erosi dan dasar salurannya diberi lining (lapisan), sehingga pada perencanaan saluran drainasi akan banyak menggunakan dasar dari perencanaan saluran yang tahan erosi.

Untuk saluran drainasi data pertama yang harus diperhitungkan adalah kondisi alam daerah yang akan dibangun saluran drainasi, antara lain :

1. Topografi daerah

2. Data hidrologi yang menyankut besarnya curah hujan dalam kala ulang n tahun

3. Luas tata guna lahan daerah tersebut

4. Jumlah penduduk, dan

5. Kebutuhan air yang diperlukan

Faktor penting lainya adalah biaya pembuatan saluran diusahakan seminimum mungkin, tetapi dapat menampung debit semaksimum mungkin yang melewati saluran tersebut, serta pada pembuatan saluran diusahakan untuk tetap mengikuti kemiringan slope tanah agar terjadi penimbunan. Begitu juga pada pengerjaan tugas drainasi kali ini. Diusahakan tidak ada timbunan sama sekali. Karena diketahui bahwa suatu penimbunan juga diperlukan biaya lagi, yang mana biaya itu sendiri tidak sedikit. Tetapi pembutan saluran ini akan tetap diusahakan untuk memenuhi persyaratan pembuatan saluran drainasi dan saluran tersebut dapat bertahan lama.

5.2. Saran

Perencanaan saluran drainasi di daerah perkotaan harus memperhatikan dan mempertimbangkan efisiensi ekonomisnya dan kesejahteraan bagi masyarakat. Efisiensi ekonomi dilakukan dengan meminimalkan biaya krseluruhan proyek dan akibat yang ditimbulkan oleh adanya saluran tersebut.

Dalam pembuatan saluran drainasi diusahakan tidak banyak memakan lahan, dan dimensi saluran dibuat sekecil mungkin tetapi dapat menampung debit terbesar yang melewatinya, sehingga saluran tersebut aman dalam pengertian tidak menyebabkan air meluap atau menyebabkan genangan yang dapat berakibat buruk bagi kesjateraan masyarakat sekitarnya.

76