Upload
mentari-cipta-septika
View
218
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
jj
Citation preview
BAB V
PEMBAHASAN
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian yang telah diperoleh dari 106
responden yang terbagi kedalam dua kelompok yaitu kelompok yang belum
mengalami menarche (kontrol) dan kelompok yang sudah mengalami menarche
(kasus). Masing-masing kelompok terdiri dari 53 responden, dimulai dari
rentang usia 11 sampai 13 tahun. Peneliti membandingkan hasil penelitian ini
dengan studi literatur yang ada yakni hubungan antara indeks massa tubuh
dengan status menarche pada siswi SMP Mandiri.
A. Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Status Menarche
Berdasarkan Tabel 10 menunjukkan bahwa nilai odd ratio pada siswi
dengan kategori indeks massa tubuh gemuk (0.087) dibawah nilai odd ratio
pembanding yaitu siswi dengan kategori indeks massa tubuh normal (1),
artinya siswi dengan kategori gemuk pada penelitian ini cenderung memiliki
peluang belum menarche, yang seharusnya siswi dengan indeks massa
tubuh gemuk sedikit lebih cepat mengalami menarche dibandingkan siswi
dengan indeks massa tubuh normal. Hal ini bisa disebabkan oleh total
jumlah siswi dengan kategori indeks massa tubuh gemuk pada kelompok
kasus (sudah menarche) maupun kelompok kontrol (belum menarche) yang
didapatkan sangat sedikit. Berbeda dengan nilai odd ratio pada siswi yang
memiliki indeks massa tubuh kurus memang berada dibawah nilai odd ratio
pembanding (0.073), dan hal ini sesuai dengan apa yang diharapkan peneliti
63
64
bahwa siswi yang memiliki indeks massa tubuh kurus memiliki peluang
mengalami menarche lebih kecil dibandingkan siswi dengan kategori indeks
massa tubuh normal. Pada hasil uji statistic chi–square menunjukkan nilai
kemaknaan p value = 0,00 (p<0.05), sehingga dapat diambil kesimpulan
bahwa terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dengan status
menarche.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan oleh
Doni Anggar Kusuma, menyatakan adanya hubungan antara status gizi
dengan kejadian menarche. Gizi kurang atau terbatas, selain akan
mempengaruhi pertumbuhan, fungsi organ tubuh, juga menyebabkan
terganggunya fungsi reproduksi. Hal ini akan berdampak pada siklus awal
menstruasi, tetapi akan membaik bila asupan gizinya baik.5
Hasil penelitian yang telah diuraikan sesuai dengan dasar teori yang
menyatakan bahwa nutrisi mempengaruhi seksual pada gadis yang
mendapat mentruasi pertama lebih dini, mereka cenderung lebih berat dan
lebih tinggi pada saat menstruasi pertama dibandingkan dengan mereka
yang belum menstruasi pada usia yang sama. Sebaliknya pada gadis yang
mengalami menstruasi terlambat, beratnya lebih ringan dari pada yang
sudah menstruasi pada usia yang sama, walaupun tinggi badan mereka
sama, pada umumnya mereka yang matang lebih dini akan memiliki body
mass indeks (indeks masa tubuh, IMT) lebih tinggi, dan mereka yang
matang terlambat memiliki IMT lebih kecil pada usia yang sama.4
65
Percepatan proses menarche juga dipengaruhi oleh perubahan
hormon steroid estrogen dan progesteron yang mempengaruhi pertumbuhan
endometrium, semakin baik gizi siswi maka semakin cepat siswi akan
mengalami menarche.13
B. Batasan penelitian
Dalam penelitian ini peneliti hanya meneliti hubungan indeks massa
tubuh dengan menarche dan tidak meneliti faktor lainnya seperti faktor
stress, faktor genetik, dan faktor lingkungan yang berhubungan dengan
menarche.
C. Implikasi hasil penelitian
Penelitian ini mendapatkan hasil bahwa ada hubungan antara indeks
massa tubuh dengan status menarche, untuk itu dapat dipergunakan untuk
penyuluhan bagi usia remaja maupun orang tua agar mereka mengetahui
pentingnya gizi terhadap menarche. Namun perlu diperhatikan faktor
lainnya yang berhubungan dengan menarche.