Upload
rivaldi23
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
1/67
SISTEM PERTANIAN
PADA BENTANG LAHAN
PTI4208 Pertanian Berlanjut
Bab 10. CONTOH PERTANIAN BERLANJUT
Oleh : Sri Karindah dan Medha Baskara
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
2/67
Tujuan Instruksional
Membahas contoh pertanian berlanjut yang
memanfaatkan biodiversitas tanaman pertanian
Membahas interaksi biodiversitas tanaman pertanian
dengan biodiversitas flora-fauna asal hutan
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
3/67
Outline
1. Biodiversitas tanaman pertanian
2. Biodiversitas flora-fauna hutan
3. Biodiversitas flora-fauna di lahan pertanian
4. Interaksi biodiversitas pertanian dan biodiversitas
hutan tropis
5. Contoh sistem pertanian berlanjut yang
memanfaatkan interaksi biodiversitas pertaniandan hutan.
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
4/67
Karakteristik Hutan Tropis
Rata-rata temperatur di bulan (terdingin) >18C
Curah hujan >2000 mm, musim kering < 4 bulan
Tanaman Deciduous < 15%
Ketinggian kanopi pohon tertutup > 25m Elevasi < 1000 m
Tipe Hutan berdasarkan Jumlah Curah Hujan
800-2000mm : Closed canopy forest forms
2000-4000mm : Semi-evergreen & Evergreen
4000-8000mm : Wet rainforest
>8000 : Pluvial Forest
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
5/67
Sebaran Hutan Tropis
NEOTROPICAL (4 juta km2)Trans Pegunungan Andes, Pesisir Venezuela, Amazon, dan
Atlantik
MELASIA (2.5 juta km2)Asia tenggara hingga Australia utara, Western Ghats &
Srilanka. Terdapat perbedaan Biogeografi antara Zona Asia
& Zona Papua-Australia
AFRIKA (1.8 juta km2)Cekungan Kongo, dan Area Barat ke Tengah Afrika,
Madagaskar
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
6/67
Biodiversitas di Hutan Tropis
Terdapat 1.4 juta organisme, 400.000 diantaranya kumbang,
meliputi 40% semua Arthropods
Keragaman Katak di Kalimantan 140 spesies
Keragaman burung di Indonesia berjumlah 1.599 dengan 353 jenis burung endemik (Indonesia nomor 4 di Dunia, )
Jumlah taxa (Famili) lebih tinggi dibanding hutan temperate
Jumlah spesies dalam famili juga lebih besar
Beberapa famili Lebah dan Parasitoid lebih rendah di tropis Perbandingan wilayah :
Keragaman Fauna Neotropics>Afrika>Asia
Keragaman Flora Neotropics>Asia>Afrika
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
7/67
Mengapa Biodiversitas Hutan penting?
Ecosystem services
Re-newable resources
Potential cultivation (new crops) or Improved cultivation (genetic diversity)
Bio-prospecting
Cultural importance :
How much species worth?
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
8/67
Mengapa Biodiversitas Hutan penting?
Biodiversitas merupakan harta karun
penting khususnya tidak hanya bagisumber adaptasi, tapi juga sumber
mitigasi terhadap perubahan
lingkungan global "Eduardo Rojas (Asisten Direktur Jenderal FAO)
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
9/67
Pengelolaan Biodiversitas Hutan
Sustainable Management
Resource
Time
Timber production
Water
Community Values
Carbon
Biodiversity
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
10/67
Pengelolaan Biodiversitas Hutan
Uniform Management Specialised Management
Taman Nasional
Taman Hutan raya dll
Pengelolaan biodiversitas
hutan bambu di TN, dll
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
11/67
Biologi Reproduksi Pohon Hutan
Reproduksi sangat penting dalam
pemeliharaan populasi
Reproduksi seksual mendorong variasigenetik kombinasi berbeda, saling
silang dan mutasi
Strategi dalam menghadapi variasikondisi lingkungan
Kunci evolusi oleh seleksi alam
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
12/67
ADULT PLANT
SEEDLING
SAPLING SEED
establishment
germinationdispersal
pollination
growth
survival
growth
survival
sexual
asexual
apomixis
self pollination
Harrison, 2010
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
13/67
Interaksi Biodiversitas Hutan-Pertanian
Penyediaan sumber air/hidrologi dan
siklus hara
Polinasi/penyerbukan tanaman pertanianoleh fauna hutan
Penyebaran biji (secara biotik & abiotik)
Pengendalian hama dan penyakit
Penunjang kehidupan musuh alami dalam
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
14/67
Bagaimana Fauna hutan mencari
buah/bunga untuk dimakan/dihisap?
Deteksi lokasi dengan indra
Menggunakan inspeksi/pemeriksaan
wilayah serta pemilahan berdasarpengalaman (mis. saat memilih buah untuk
dimakan)
Tanpa menggunakan memori (bersifatsimple) saat menelan dan mencerna buah
atau nectar bunga
Sumber: Corlett, 2010
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
15/67
(Yumoto. 2000).
Sumber: Corlett, 2010
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
16/67
Pollination (Penyerbukan)
Penyerbukan, merupakan jasa lingkunganyang sangat penting untuk produksi tanaman
Berhubungan langsung dengan habitat alami
dianggap selayaknya ada di alam (freeservice) dan tersedia setiap saat free public good
Dapat terus dilakukan fauna hutan (burung,
serangga, mamalia, dll) selama dalamjangkauan homerange habitat.
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
17/67
Penyerbukan Bunga Tumbuhan
POLLEN VECTOR ANGIOSPERMS POLLINATED
Wind 8.3 % .
Water 0.6 % .
Bees 16.6 % .Hymenoptera 18.0 % .
Butterflies/Moths 8.0 % .
Flies 5.9 % .
Beetles 88.3 % .
Thrips 0.2 % .
Birds 0.4 % .
Bats 0.07 % .Buchmann & Nabhan, 1996 dalam Harrison, 2010
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
18/67
Fauna Hutan mendeteksi buah/bunga
Bervariasi antar famili hewan, diantaranya :
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
19/67
Penyerbukan berdasar Polinator
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
20/67
Penyerbukan berdasar Polinator
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
21/67
Budidaya Buah Durian
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
22/67
Penyerbukan Buah Durian
Dua faktor yang paling mempengaruhi yaitu pollinator
(Yumoto. 2000 dan Bumrungsri et al. 2009) dan waktu
penyerbukannya (Honso et al. 2004).
Waktu efektif penyerbukan bunga durian berlangsung dalamperiode antara 6 jam sebelum hingga 12 jam setelah mekar
dikenal dengan Efective Pollination Period (EPP).
EPP dipengaruhi oleh tiga parameter reproduksi pohon, yaitu
tingkat penerimaan putik, pergerakan buluh serbuk sari, danumur bakal buah (ovule).
Pollinator : Kelelawar buah/Eonycteris spelacea (Bumrungsri et
al. 2009), Burung pemakan serangga/nectariniidae dan
lebah madu raksasa (Yumoto. 2000).
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
23/67
Penyerbukan Buah Durian
Tiap varietas durian memiliki karakter bunga dan serbuk sari
berbeda, yang menyebabkan variasi pada jenis pollinator dan
tingkat keberhasilan penyerbukan.
Kelelawar merupakan agen penyerbuk paling efektif,
kedatangannya bersifat sporadis yg tertarik pada tumbuhan
durian yg berbunga secara serentak (Bumrungsri et al. 2008).
Jenis-jenis durian yang penyerbukannya dibantu burung
(ornithophily) memiliki karakter warna yang menarik, aroma tidak
terlalu kuat, dasar bunga dalam, dan waktu mekar di siang hari.
Penyerbukan bunga durian oleh serangga adalah bunga yang
berwarna kekrem-kreman/cenderung putih, aroma yang kuat,
dan bidang bunga yang lebar atau dasar bunga yang dangkal.
(Yumoto. 2000).
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
24/67
Sumber: Yumoto. 2000
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
25/67
Budidaya SayuranBrassica rapa (caisin)
Caisin merupakan tanaman sayuran penting di Indonesia danAsia. Daun bertangkai, bentuk oval, warna hijau mengkilap.
Penelitian dilakukan di pinggir hutan & jauh dari hutan
Serangga penyerbuk pertanaman caisin didominasi olehHymenoptera (10 spesies). Serangga penyerbuk dari ordoDiptera (2 spesies), Coleoptera (1 spesies), dan Lepidoptera (6spesies) ditemukan dengan kelimpahan rendah.
Lebah Apis cerana, Ceratina sp., dan A. dorsata (Apidae:
Hymenoptera) memiliki kelimpahan tinggi, masing-masing43.11, 36.98, dan 8.36%, spesies lainnya dengan kelimpahankurang dari 3%.
Sumber: Tri Atmowidi, 2008
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
26/67
Budidaya SayuranBrassica rapa (caisin)
Sumber: Tri Atmowidi, 2008
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
27/67
Sumber: Tri Atmowidi, 2008
Budidaya SayuranBrassica rapa (caisin)
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
28/67
Keanekaragaman pollinator serangga ditemukan tinggi dipagi hari (pukul 08.30-10.30), yang berkaitan dengantingginya sumberdaya (bunga, serbuksari, & nektar).
Faktor lingkungan, seperti suhu, kelembaban udara, dan
intensitas cahaya berpengaruh terhadap keaneka-ragamanserangga penyerbuk.
Pada pertanaman caisin dipinggir HUTAN, dimana seranggaberperan dlm penyerbukan, terjadi peningkatan jumlah biji per
polong, jumlah biji per tanaman, bobot biji per tanaman, danperkecambahan biji.
Kelimpahan individu serangga penyerbuk berpengaruh positifterhadap jumlah biji yang dihasilkan
(sumber: Tri Atmowidi, 2008)
Budidaya SayuranBrassica rapa (caisin)
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
29/67
Budidaya Kelapa Sawit(Oil Palm)
Kelapa sawit native dari Afrika Barat tanam di Asia untuk memenuhi
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
30/67
Foto: Kurniatun Hairiah
Elaeidobius kamerunicus
Kelapa sawit native dari Afrika Barat tanam di Asia untuk memenuhi
kebutuhanTETAPIproduksi rendah!
Manual pollination .. tidak efisien dan terlalu mahal
Dikembang biakkan pollinator native dari kamerun
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
31/67
Budidaya Kelapa Sawit
Perkebunan kelapa sawit selama ini dikenal bertentangandengan biodiversitas lingkungan terutama bila dibandingkandengan bentuk hutan sebelumnya.
Namun dengan menambah biodiversitas di lapisan
understory perkebunan kelapa sawit, memberikan kontribusiuntuk memelihara beberapa keanekaragaman hayati(Aratrakorn et al 2006.)
Manipulasi eksperimental dari pengembangan lapisanunderstory menunjukkan mempunyai manfaat yang signifikan
bagi burung mirip perkebunan lainnya (karet, kopi & kakao)
Emergent adalah lapisan hutan di atas 40
http://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gif7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
32/67
Emergent adalah lapisan hutan di atas 40
meter yang terdiri dari pohon raksasa.
Contohnya adalah pohon Redwood. Pohon ini
dapat mencapai tinggi hingga 120 meter.
Namun hanya sedikit pohon Emergent.Kanopi adalah lapisan hutan yang terletak di
ketinggian 40 meter ke bawah. Contoh
tumbuhan di sini adalah Durian. Di sini banyak
terdapat hewan seperti Monyet dan
sebagainya. Lapisan ini adalah lapisan yangpaling banyak mendapat cahaya.
Understorey adalah bagian yang meliputi
tumbuhan rambat, pakis, dan sebagainya.
Contohnya adalah Sirih, Paku, dan
sebagainya. Di sini banyak terdapat kadaldan ular.
Dasar hutan adalah lapisan meliputi rumput
dan semak. Dasar hutan hanya mendapat 1-
2% cahaya mata hari. Di sini banyak
terdapat hewan pemburu, rumput, dll
http://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gifhttp://4.bp.blogspot.com/_wi83iv-7Z1o/S6wqlvvHieI/AAAAAAAAAJA/z2jWpCPEc-g/s1600/canopy_levels.gif7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
33/67
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
34/67
Budidaya Kelapa Sawit
Understory bisa menyediakan sumber makanan, tempatberlindung dan berkembang biak bagi burung dan spesies lainsehingga keanekaragaman hayati terjadi
Kelimpahan Burung dan musuh alami dapat digunakan untuk
mengurangi kelimpahan serangga herbivora, sehingga burungpemakan serangga dapat memberikan kontribusi terhadappengendalian hama alami, memperkuat pembenaran untukmelestarikan keanekaragaman hayati dalam lanskap pertanian(Koh 2008b).
Selanjutnya, perkebunan kelapa sawit dengan peningkatanunderstory bahkan dapat berfungsi sebagai koridor antaraekosistem alam
(Najera & Simonetti, 2010)
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
35/67
Biodiversitas pada kebun kelapa sawit
ditingkatkan dengan pengelolaan vegetasi di
antara / di bawah kelapa sawit (understorey),
jumlah burung pemakan serangga lebih banyakdaripada di lahan kelapasawit yang di
sekelilingnya dibersihkan dari tb2-an (Without
understorey)
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
36/67
Budidaya Kopi Multistrata
Hutan
Rangkong
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
37/67
Hutan
Burung cabai
(Dicaeum
chysorrheum)
Cabai jawa
(Dicaeumtrochileum)
Pentis pelangi
(Prionochiluspercussus)Burung cabai
(Prionochilus
maculatus)Sikatan
ninon
(Eumyias
indigo)
Takur tutut
(Megalaima
rafflesii)
Cica kopi
melayu
(Pomatorhinus
montanus)
Rangkong
(Buceros
bicornis)
Cica daun
sayap biru
(Chloropsis
conchinchin
ensis)
Punai
gading
(Treron
verans)
Delimukan
(Chalcophap
s indica)
Kadalan
birah
(Phaenic
ophaeus
curvirostris)
Sempur hujan
darat
(Eurylaimus
ochromalus)
Burung api
(Ceyxerithacus)
Kehicapranting
(Hypothymis
azurea)
Burung madu
(Aethopyga
temminckii)
Burung tikus(Rhinomyias
Sriguntin
g
(Dicrurussp.)
Caladi ulam
(Dendrocop
us macei)
Peladuk
(Malalcoci
ncla sp.)
Burung madu
belukar(Anthreptes
singalensis)
Peladuk
(Trichastoma
bicolor)
Rangkong
(Acerosundulatus)
Kutilang
jenggot
(Alophoixu
s bres)
(Aloph
oixus
ochrac
eus)
Burung
madu
(Anthreptes
simplex)
(Calyptome
na viridis)
(Ixos
malacc
ensis)
(Hypsi
petes
flavala
)(Phaenic
ophaeus
diardi)
Pelatuk(Picus
canus)
Peladuk(Stachyris
Peladuk
(Stachyris
striolata)
Murai
(Trichixos
yrrhopygus)
Kirik-
kirik
(Merop
s sp.)
K i
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
38/67
Burung madu rimba
(Hypogramma
hypogrammicum)
Kepodang
kuduk hitam
(Oriolus
chinensis)
Kepodang
ungu kecil
(Coracina
fimbriata)
Sikatan hijau
laut
(Eumyias
thalassina)
Burung hantu
(Bubo
sumatrensis
Pelatukmerah
(Picus
miniaceus)
Caladi
tikus
(Sasiaabnormis)
Jingjing
bukit
(Hemipuspicatus)
Perenjak
sayap garis)
(Prinia
familiaris)
Sepah hutan
(Pericrotus
flammeus)
Kedasih
hitam
(Surniculus
lugubris)
Burungmadu
(Anthreptessimplex)
Kopi campuran
Al l I l d
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
39/67
Puyuh batu
(Coturnix
chinensis)
Perenjak
gunung
(Prinia
atrogularis)
Perenjak
rawa
(Prinia
flaviventris
)Kutilang
(Pycnonotus
aurigaster)
Layang-
layang
rumah
(Delichon
dasypus)
Perenjak
belalang
lurik
(Locustella
lanceolata)
Kekep babi
(Artamus
leucorynchus)
Alang-alang: Imperata grassland
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
40/67
Budidaya Kopi
Praktek budidaya kopi multistrata memiliki fungsilindung bagi daerah aliran sungai & secara finansialberkelanjutan (Sumberjaya, Lampung, Budidarsono &Wijaya, 2003).
Vandermeer (2002) menyatakan bahwa biodiversitaskopi multistrata dapat menyerupai hutan alami untukbeberapa famili terutama burung.
Perkebunan kopi multistrata juga dapat menunjangpengurangan erosi kawasan (Perfecto et al., 1996; Mogueland Toledo, 1999), dan penyerapan (sequestrasi) karbon(Fournier, 1995; Miirquez-Barrientos, 1997; DeJong et al., 1995,1997)
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
41/67
(Budidarsono & Wijaya, 2003)
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
42/67
Budidaya Kopi
Biodiversitas burung tinggi karena pertanian kopi
multistrata mampu berfungsi sebagai habitat seperti
hutan alami. Makanan burung adalah hama tanaman
kopi sehingga burung berfungsi sebagai pengendalihama tanaman alami.
Vandermeer (2002) juga menyatakan bahwa perkebun
an kopi di Meksiko mampu berfungsi sebagai tempat
singgah bagi burung migrasi dengan densitas melebihihutan alami.
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
43/67
Ngadirejo, Poncokusumo,
Kelimpahan biodiversitasinvertebrata mendukung
secara langsung pengurangan
populasi hama
Kelimpahan biodiversitas
tumbuh-tumbuhan mendukung
secara langsung kelimpahan
biodiversitas invertebrata
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
44/67
Kelimpahanhama lebih
rendah pada
lahan pertanian
yang
biodiversitasnya
lebih tinggi
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
45/67
Rerata populasi predator
(Metioche vittaticollis,
Anaxipha longipennis dan
Paederus spp.) lebih tinggidi pertanaman padi yang
tidak disiang bersih
gulmanya (Monochoria
vaginalis, Limnocharis,Fimbristylis, Cyperus iria)
dibandingkan pada
pertanaman padi
konvensional
rainy season 2004-2005
0
1
2
3
4
5
2WAT 4WAT 6WAT 8WAT 10WAT 12WAT 14WAT 16WAT
(Weeks After Planting)
Numberof
Metiocheper10
hills
selective
weedingweed strip
farmer
dry season 2005
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
2WAT 4WAT 6WAT 8WAT 10WAT 12WAT 14WAT 16WAT
(Weeks After Transplanting)
NumberMetiocheper1
hills
selective
weedingweed strip
farmer
dry season 2005
0
5
10
15
20
25
30
2WA T 4WA T 6WA T 8WA T 10W AT 12W AT 14W AT 16W AT
(Weeks After Transplanting)
NumberofPaeder
usspp.
selective weeding
weed strip
farmer
dry season 2005
0
0,5
1
1,5
2
2,5
3
3,5
4
4,5
2WAT 4WAT 6WAT 8WAT 10WAT 12WAT 14WAT 16WAT
(Weeks Af ter Transplanting)
NumberofAnaxiphape
r10
hills
selective
weedingweed strip
farmer
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
46/67
Fungsi Tumbuhan Liar Bagi Kehidupan Heksapoda
Predator dan Parasitoid
Inang alternatif bagi mangsa atau inang
Sumber pakan tambahan: nektar dan polen Tempat berlindung (shelter)
Tempat bertelur (oviposisi)
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
47/67
GULMA sebagai SHELTER
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
48/67
Rice seedling
Rice
P.conjugatum
P.repens
M.vaginalis
L.flava
L.chinensis
F.miliaris
E.tenella
E.indica
E. colonu m
D. ciliaris
Cynodon sp.
C.rotundus
C.iria
C.dactylon
20
10
0
Plants
o.
ggs
Jumlah telur Metioche vit tat icol l is(predator) yang diletakkan masing-masing
pada bibit padi, padi umur 1 bulan setelahtransplanting dan 14 species gulma padauji pilih peletakan telur secara bebas
Beberapa predator membutuhkan tempatspesifik untukberkembang biak
Telur yang
disisipkan pada
batang tumbuhan
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
49/67
Source: http://benton-franklin.wsu.edu/agriculture/Farmscaping.html
FARMSCAPING
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
50/67
FARMSCAPING
"Farmscaping" adalah suatu pendekatan
holistik pengendalian hama dan penyakit
tanaman pada suatu lahan pertanian yang
fokus pada peningkatan biodiversitas untuk
mempertahankan populasi serangga
berguna, burung, kelelawar, dan kehidupan
liar lainnya sebagai bagian dari progam
pengelolaan ekologi hama dan penyakit
tanaman
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
51/67
FARMSCAPING
Farmscaping perlu memperlakukan
beneficial wildlife sebagai "minature
livestock" yang perlu dipelihara seperti
memelihara ternak sapi, kambing, ayam danlain-lain.
Farmscaper perlu belajar dan mengamati
jenis tumbuhan yang sesuai untuk tanamanpinggir, cover crop, flower beds yang
berhubungan beneficial wildlife.
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
52/67
Keuntungan Farmscaping
Farmscaping menurunkan kebutuhan pestisida,
menurunkan biaya dan mengurangi paparan bahan
kimia pada petani dan konsumen.
Farmscaping sederhana dan murah untukdiimplementasikan.
Farmscaping menambah keindahan lansekap.
Farmscaping juga dapat menambah pendapatansampingan untuk petani, seperti ternak lebah, bunga
potong dan fish farming.
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
53/67
Kekurangan Farmscaping
Farmscaping memerlukan pengamatan dan
manajemen lebih dibandingkan cara konvensional
untuk mendapatkan keuntungan maksimum.
Karena farmscaping lebih tergantung pada siklus
alami, sehingga keefektifannya tidak akan sama dari
musim ke musim
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
54/67
Kurniatun Hairiah
Pentingnya diversitas tanaman bagi kehidupan
biota
CLIMATE MANAGEMENT
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
55/67
Crop diversity & its rotation,
Organic Resource Quality
Soil Tillage, fertilization
Sustainable Agro-ecosystems
Soil Fauna Soil Structure
Water cycleC and N cycle
N Use Efficiency Water Use Efficiency
C sequestration
Drivers
Factors
Processes
Services
(Brussard et al.,2006)
Supply
Eficiency
Use
Fungsi Biota Utama
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
56/67
No Fungsi Biologi Grup fungsional
1 Siklus hara, mineralisasi/
immobilisasi
Mikro & makro organisma tanah
Fiksasi N
Serapan P
Pemfiksasi N ~ bebas, simbiosis
dengan akar legume
2 Dekomposisi Mikroorganisma
3 Bioturbasi Akar tanaman, Ecosystem engineer
Agregasi tanah Akar, mikoriza, meso & makro- fauna
tanah Redistribusi BO Akar, mikoriza, makrofauna tanah
4 Pengendali hama Predator, parasit, pathogen
Fungsi Biota Utama
Cacing tnh*Ecosystem Engineers
Rayap
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
57/67
Nematoda
MIKROPREDATOR
Bacterivores Fungifores Plant parasities
omnivores predatorsIIII
N-fixersMycorrhiza
MIKROSYMBION
Inang spesifik
IIIketersediaan hara
III
BacteriaProtistsFungi
Dekomposer sbg.
BIOMASA MIKROBIAIVIV
* Ecosystem Engineers
* Dekomposers
* Macropredators
MAKROFAUNA
Epigeic
AnecicEndogeic
I
(Bigneletal.,
2000)
Pencampuran Tanah Secara Biologi
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
58/67
p g
(bioturbasi)
Rayap
Semut
Cacing tanahAKAR
Penggali Tanah
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
59/67
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
60/67
CONTOH KASUSDari Sumberjaya, Lampung Barat
Fungsi Biodiversitas Tanah (Dewi et al, 2005)
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
61/67
Earthworms sampling
SOIL MONOLITH
Earthworm DIVERSITY (Taxonomi, Functional Group)
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
62/67
No Species Func Orig HA HT AF KM TP HR AL1. Megascolecidae
sp./Morphospesies 1End N
2. Metaphire javanicagrup/Morphospesies 2
Epi N
3. Metaphire 1/Perionyxexcavatus
Epi N
4. Metaphire 2/Amynthasgracilis
Epi N
5. Ocnerodriidae:
Malabariinae sp./Morphospesies 3
End E
6. Nematogeniapanamaensis/Morphospesies 4
End E
7. Ocnerodrilusoccidentalis/ M4
End E
8. Dichogastersaliens/Morphospesies 5
End E
9. Gordiudrilus elegan/Dichogaster bolaui
End E
10. Pontoscolex corethrurus/aff. Pontoscolexcorethrurus 1
End E
Jumlah 3 5 6 6 3 4 1
( , p)
4 species
disappeared
Common Species
Tolerable
Stepwise regression analysis
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
63/67
Macropore = 0.78 Roots 15.6 B/Pnon-Pontoscolex +
5.02 Litter thickness (R2 = 0.98**)
Managing Crop Diversity is the key factor
for maintaining Soil macropore
Variable T-value
P-value
Y R2
Roots DW 9.37 0.001** PV = 4.79 + 0.74 Root Dw 0.85**Litter
thickness6.10 0.004**
PV = - 0.40 + 10.1 Litter
thickness0.58*
Ratio B:Pnon
Pontoscolex
-3.27 0.031*PV = 9.65 + 34.5 B/P non
Pontoscolex
0.47*
Impact of forest conversion to agricultural land on Nematodadi i (BGBD UNILA L )
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
64/67
diversity (BGBD-UNILA, Lampung)
(Gede Swibawa,
Effect cropping pattern in coffee based agroforestry system on
b d f it t d (R d h l )
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
65/67
abudance of parasite nematode (Radopholus)
Cropping pattern
Population
(idividu per
300 cc soil)
Monoculture 97.47 b
Coffee + banana 328.39 a Coffee+ Gliricidia 95.02 b
Coffee + Gliricidia +
Avocado 88.47 b
Coffee + Gliricidia +Avocado +
Mahogany 136.92 b
Probability 0.0005
(Swibawa et al, 2008)
Litter thickness and population density of nematode in various land
t
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
66/67
use systems
(Gede Swibawa,
7/24/2019 Bab10_ContohPB_Biodiversitas
67/67
Kesimpulan
BioDiversitas tanaman pertanian perludipertahankan, untuk:
Diversitas Jenis masukan BO
Iklim mikro Mempertahankan BIOTA yang menguntungkan dan
menekan Biota yang merugikan