Upload
achmad-nabil
View
4
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
fghjk
Citation preview
Geotermsl
2016
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Energi Geotermal merupakan sumber energi yang sangat berpotensi di
Indonesia karena struktur lempeng Indonesia yang menjadikan reaksi alam ini
terus berlangsung. Menurut Nenny Miryani Saptadi (2001) mendefinisikan energi
panas bumi sebagai panas alami di dalam bumi yang terjebak di dekat permukaan
untuk diekstrak secara ekonomis. Sebagai negara yang memiliki sejumlah besar
gunung api, Indonesia termasuk salah satu negara yang memiliki potensi sumber
daya energi panas bumi dalam jumlah yang melimpah.
Hal yang menjadi pemicu permasalahan dalam pengembangan sumber
daya panas bumi adalah perlunya investasi yang cukup besar, sehingga
pengembangannya relatif lambat. Suatu investasi yang cukup besar untuk
mengembangkan energi panas bumi di Indonesia. Keunggulan dari sumber daya
panas bumi yaitu emisi karbondioksida (CO2) yang dikeluarkan sangat rendah
Rendahnya emisi CO2yang dimiliki energi panas bumi sebagai salah satu energi
terbarukan, mempunyai peluang berkembang dengan mendukung perubahan iklim
global seperti penurunan konsentrasi salah satu jenis gas rumah kaca.
Gas-gas rumah kaca (GRK) bersifat menyerap sinar infra merah dari sinar
matahari yang dipantulkan bumi, pantulan sinar matahari yang berupa gelombang
infra merah itu kemudian terperangkap di dalam atmosfer, akibatnya suhu di
atmosfer naik, sehingga terjadi peningkatan suhu di bumi dan berpotensi
terjadinya pemanasan global dan perubahan iklim.
Dengan pemanfaatan energi panas bumi di Indonesia diharapakan akan
mampu menyelamatkan bumi dari bencana pemanasan global. Pemanfaatan energi
panas bumi merupakan langkah tepat guna memberikan pasokan energi ramah
lingkungan dan sekaligus upaya penyelamatan bumi.
1
Geotermsl
2016
1.2 Rumusan Masalah
Ilmu kebumian apa saja yang terdapat dalam geotermal?
Bagaimana cara eksplorasi geothermal di Indonesia?
Apa saja kendala geothermal di Indonesia?
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
Maksud:
1. Untuk mengetahui bagaimana ketaerkaitan ilmu-ilmu kebumian yang
berhubungan dengan bidang geothermal..
2. Untuk mengetahui bagaimana cara eksplorasi geothermal yang terdapat
di Indonesia.
Tujuan:
1. Dengan adannya penelitian ini kita dapat mengetahui bagaimana
ganesa pembentukan dari panas bumi. Dengan mengetahui genesanya
tersebut, dan keguanannya dalam kehidupan sehari-hari agar dapat
dipelajari.
2.
2
Geotermsl
2016
BAB II
METODOLOGI PENELITIAN
2.1 Metode Penelitian
Metode penelitian yang dipakai dalam mengetahui keterkaitan ilmu
kebumian dalam bidang geothermal adalah dengan cara menggunakan literature
yang ada agar memudahkan dalam proses pembelajarannya. Dimana dengan studi
mengenai literature dappat diketahui bagaimana proses geothermal yang bekerja
dan ilmu-ilmu kebumiann yang mendasariinya. Kemudiann melakukan diskusi
dan Tanya jawab kepada dosen yang bersangkutan.
2.2 Data dan Peralatan Penelitian
1. Studi Literatur.
2. Studi sumber dari internet.
3. Diskusi dan Tanya jawab dengan dosen pengampu
2.3 Diagram Alir Penelitian
Tabel 1. Diagram Alir
3
Menyiapkan Peralatan:1. Studi Literatur dan Internet2. Diskusi dan Tanya jawab
dengan dosen
Mencatat hasil diskusi:1. Hasil diskusi mengenai geotermal
Membuat laporan hasil diskusi.
Geotermsl
2016
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi Geotermal
Geothermal berasal dari bahasa Yunani yang terdiri dari 2 kata
yaitu geo yang berarti bumi dan thermal yang artinya panas, berarti geothermal
adalah panas yang berasal dari dalam bumi. Energi geothermal merupakan sumber
energi terbarukan berupa energi thermal (panas) yang dihasilkan dan disimpan di
dalam inti bumi. Energi panas di inti bumi sebagian besar berasal dari peluruhan
radioaktif dari berbagai mineral di dalam inti bumi.
Energi ini merupakan sumber energi yang memanfaatkan panas bumi.
Reaksi inti bumi yang semakin terus berlangsung menjadikan suhu bumi semakin
meningkat.
Gambar 1. Proses Eksplorasi Geotermal
4
Geotermsl
2016
3.2 Ilmu Kebumian yang Berperan Dalam Geotermal
Ilmu Tektonik Lempeng
Proses terbentuknya energi panas bumi sangat berkaitan dengan teori
tektonik lempeng yaitu teori yang menjelaskan mengenai fenomena-fenomena
alam yang terjadi seperti gempa bumi, terbentuknya pegunungan, lipatan, palung,
dan juga proses vulkanisme yaitu proses yang berkaitan langsung dengan
geothermal.
Berdasarkan penelitian gelombang seismik, para peneliti kebumian dapat
mengetahui struktur bumi dari luar sampai ke dalam, yaitu kerak pada bagian luar,
mantel, dan inti pada bagian paling dalam. Semakin ke dalam bumi (inti bumi),
tekanan dan temperature akan meningkat. Temperature pada inti bumi berkisar ±
4200 C. Panas yang terdapat pada inti bumi akan ditransfer ke batuan yang berada
di bagian mantel dan kerak bumi.
Batuan yang memiliki titik lebur lebih rendah dari temperature yang
diterima dari inti bumi akan meleleh dan lelehan dari batuan tersebutlah yang kita
kenal dengan magma. Magma memiliki densitas yang lebih rendah dari batuan,
sehingga batuan yang telah menjadi magma tadi akan mengalir ke permukaan
bumi. Jika magma sampai ke permukaan maka magma tersebut menjadi lava.
Energi panas bumi adalah energi yang diekstraksi dari panas yang
tersimpan di dalam bumi. Energi panas bumi ini berasal dari aktivitas tektonik di
dalam bumi.
Ilmu Geologi Dasar
Hal ini berkaitan dengan struktur bumi. Secara struktur, lapisan bumi
dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kerak bumi (crush), selimut (mantle), dan inti
bumi (core). Suhu di bagian bawah kerak bumi mencapai 1.100oC. Lapisan kerak
bumi dan bagian di bawahnya hingga kedalaman 100 km dinamakan litosfer.
Selimut bumi memiliki tebal mencapai 2.900 km dan merupakan lapisan batuan
padat. Suhu di bagian bawah selimut bumi mencapai 3.000 oC.
5
Geotermsl
2016
Inti bumi terdiri dari material cair yang terdapat pada kedalaman 2900-
5200 km. Inti dalam ini terdiri dari nikel dan besi yang suhunya mencapai
4.500 oC. Secara universal, setiap penurunan 1 km kedalaman ke perut bumi
temperatur naik sebesar 25 – 30ºC. Atau setiap kedalaman bertambah 100 meter
temperatur naik sekitar 2,5 sampai 3ºC. Jadi semakin jauh ke dalam perut bumi
suhu batuan akan makin tinggi.Bila suhu di permukaan bumi adalah 27ºC maka
untuk kedalaman 100 meter suhu bisa mencapai sekitar 29,5ºC. Pertambahan
panas ini disebut gradien geothermal.
Di dalam kulit bumi, ada kalanya aliran air berada dekat dengan batu-
batuan panas yang temperaturnya bisa mencapai 148°C. Air tersebut tidak
menjadi uap (steam) karena tidak ada kontak dengan udara. Bila air panas tersebut
keluar ke permukaan bumi melalui celah atau retakan di kulit bumi, maka akan
timbul air panas yang biasa disebut dengan hot spring. Air panas alam (hot
spring).
Ilmu Geologi Struktur
Struktur geologi berperan juga dalam prosess migrasi panas bumi. Karena
adannya suatu gejala tektonik, maka menyebabkan terbentuknya struktur berupa
rekahan-rekahan yang menjadi zona lemah. Dimana zona lemah ini merupakan
migrasi dari panas bumi menuju zona struktur rekahan dapat berupa sesar, kekar,
ataupun lipatan.
Bukti adannya suatu kegiatan panas bumi dinyatakan oleh manifestasi-
manifestasi di permukaan, menandakan bahwa fluida hidrotermal yang berasal
dari reservoir telah keluar melalui bukaan-bukaan struktur atau satuan-satuan
batuan berpermeabilitas. Beberapa manifestasi menjadi penting untuk diketahui
karena dapat digunakan sebagai indikator dalam penentuan suhu reservoir panas
bumi.
6
Geotermsl
2016
Apabila air panas alam mengalami kontak dengan udara karena fraktur
atau retakan, maka semburan akan keluar melalui retakan tersebut dalam bentuk
air panas dan uap panas (steam).
Air panas dan steam inilah yang kemudian dimanfaatkan sebagai sumber
pembangkit tenaga listrik. Agar energi geotermal dapat dikonversi menjadi energi
listrik, tentunya diperlukan sebuah sistem pembangkitan listrik (power plants).
Ilmu Vulkanologi dan Petrologi
Dapur magma sebagai sumber panas bumi. Pada dasarnya energi panas
yang dihasilkan oleh suatu wilayah gunungapi mempunyai kaitan erat dengan
sistem magmatik yang mendasarinya, dan salah satu karakteristik penunjang
potensi panas bumi adalah letak dapur magmanya di bawah permukaan sebagai
sumber panas (heat source).
Terutama di daerah-daerah yang terletak di jalur vulkanik-magmatik,
ukuran dapur magma itu sendiri berhubungan erat dengan kegiatan vulkanisma.
Dalam perjalanannya menuju permukaan, magma akan mengalami proses
diferensiasi dan berevolusi menghasilkan susunan kimiawi yang berbeda sesuai
kedalaman. Dapur magma yang terbentuk pada kedalaman menengah
kemungkinan terkontaminasi oleh bahan-bahan kerak bumi yang kaya akan silika
dan gas, sehingga bersifat lebih eksplosif.
Volumenya dapat diperkirakan dari kenampakan-kenampakan fisik berupa
ukuran kaldera, distribusi lubang kepundan, pola rekahan, pengangkatan topografi
dan hasil erupsi gunungapi; atau melalui cara identifikasi dengan metoda
geofisika (bayangan seismik atau anomali geofisika lainnya.
Magma akan mengalirkan sejumlah panas yang signifikan ke dalam
batuan-batuan pembentuk kerak bumi; makin besar ukuran dapur magma maka
semakin besar pula sumber daya panasnya, dimana secara ekonomis menjadi
ukuran jumlah energi yang dapat dimanfaatkan dari suatu sumber panas bumi.
7
Geotermsl
2016
Adapun jika dilihat dari aspek Petrologi, berupa batuan yang didalamnya
terkandung berbagai macam mineral. Misalnya kelompok silica. Sinter silika,
berasal dari fluida hidrotermal bersusunan alkalin dengan kandungan cukup silika;
diendapkan ketika fluida yang jenuh silika amorf mengalami pendinginan dari
100oC ke 50oC. Endapan ini dapat digunakan sebagai indikator yang baik bagi
keberadaan reservoir bersuhu >175oC.
Selain itu juga dapat dilihat dari kandungan batuannya. Misalnya
kandungan karbonat. Contohnya adalah Travertin, adalah jenis karbonat yang
diendapkan di dekat atau permukaan; ketika air meteorik yang sedang bersirkulasi
sepanjang bukaan-bukaan struktur mengalami pemanasan oleh magma dan
bereaksi dengan batuan karbonat.
Biasanya terbentuk sebagai timbunan/gundukan di sekitar mata air panas
bersuhu sekitar 30oC – 100oC, dapat digunakan sebagai indikator suhu reservoir
panas bumi berkapasitas energi kecil yang terlalu lemah untuk menggerakkan
turbin listrik tetapi dapat dimanfaatkan secara langsung.
Kawah dan endapan hidrotermal. Kedua jenis manifestasi ini erat
hubungannya dengan kegiatan erupsi hidrotermal dan merupakan indikator kuat
dari keberadaan reservoir hidrotermal aktif. Kawah dihasilkan oleh erupsi
berkekuatan supersonik karena tekanan uap panas yang berasal dari reservoir
hidrotermal dalam (kedalaman ±400 m, suhu 230oC) melampaui tekanan
litostatik,
ketika aliran uap tersebut terhambat oleh lapisan batuan tidak permeabel
(caprock). Sedangkan endapan hidrotermal (jatuhan) dihasilkan oleh erupsi
berkekuatan balistik dari reservoir hidrotermal dangkal (kedalaman ±200 m, suhu
8
Geotermsl
2016
195oC), ketika transmisi tekanan uap panas melebihi tekanan litostatik karena
tertutupnya bukaan-bukaan batuan yang dilaluinya.
Reservoir adalah suatu volume batuan di bawah permukaan bumi yang
mempunyai cukup porositas dan permeabilitas untuk meloloskan fluida (sumber
energi panas bumi) yang terperangkap didalamnya.
Ilmu Hidrologi
Pada busur kepulauan dengan kegiatan vulkanisma/magmatisma masih
berjalan, dimana magma di bawah permukaan berinteraksi dengan lokasi-lokasi
bersiklus basah atau cukup persediaan air; akan terjadi pendinginan magma dan
proses hidrotermal untuk menciptakan lingkungan fasa uap-air
bersuhu/bertekanan tertentu, yang memberikan peluang terjadinya sistem panas
bumi aktif.
Demikian pentingnya peranan air dalam mempertahankan kelangsungan
sistem panas bumi sehingga sangat dipengaruhi oleh siklus hidrologi, yang
diyakini dapat terjaga keseimbangannya apabila pasokan dari lingkungan tidak
terhenti. Keberadaan sumber-sumber air lainnya seperti air tanah, air connate, air
laut/danau, es atau air hujan akan sangat dibutuhkan sebagai pemasok kembali
(recharge) air yang hilang mengingat kandungan air dalam magma (juvenile) tidak
mencukupi jumlah yang dibutuhkan dalam mempertahankan proses interaksi air –
magma.
Kondisi hidrologi pada suatu sistem panas bumi sangat dipengaruhi oleh
bentang alam lingkungan dimana terjadiya, dan berperan terutama dalam
membentuk manifestasi-manifestasi permukaan yang dapat memberikan petunjuk
tentang keberadaan sumber panas bumi di bawah permukaan. Pada daerah berelief
(topografi) rendah, manifestasi-manifestasi panas bumi dapat berbentuk mulai
dari kolam air panas dengan pH mendekati netral, pengendapan sinter silika
hingga zona-zona uap mengandung H2S yang berpeluang menghasilkan fluida
9
Geotermsl
2016
bersifat asam; menandakan bahwa sumber fluida hidrotermal/panas bumi berada
relatif tidak jauh dari permukaan.
Sementara pada daerah dengan topografi tingi (vulkanik andesitik) dimana
kenampakan manifestasi berupa fumarol atau solfatara, menggambarkan bahwa
sumber panas bumi berada pada kondisi relatif dalam; yang memerlukan waktu
dan jarak panjang untuk mencapai permukaan.
3.3 Tahapan survei eksplorasi sumber panas bumi adalah seperti berikut:
1. Survei pendahuluan dengan interpretasi dan analisa foto udara dan citra
satelit
2. Kajian kegunungapian atau studi volkanologi
3. Pemetaan geologi dan strutur geologi
4. Survei geokimia
5. Survei geofisika
6. Pemboran eksplorasi
Faktor penting yang sangat mempengaruhi keberhasilan produksi tenaga
listrik dari energi panas bumi adalah besarnya gradien geotermal serta besarnya
panas yang dihasilkan. Semakin besar gradien geotermal maka akan semakin
dangkal sumur produksi yang dibutuhkan, dan semakin tinggi temperatur yang
dapat ditangkap sampai ke permukaan, maka akan semakin mengurangi biaya
produksi di permukaan.
3.4 Karakteristik Sumber Panas Bumi
Langkah awal dalam rangka penyiapan konservasi energi panas bumi
adalah studi sistem panas bumi itu sendiri terutama melalui pemahaman terhadap
karakteristik sumber panas bumi sebagai bagian penting dalam sistem,
diantaranya berkaitan dengan :
10
Geotermsl
2016
1.Dapur magma sebagai sumber panas bumi
2.Kondisi hidrologi
3. Manifestasi panas bumi
4. Reservoir
5. Umur (lifetime) sumber panas bumi.
BAB IV
KESIMPULAN
Dalam eksplorasi panas bumi diperlukan kajian – kajian ilmu kebumian
dalam melakukan proses eksplorasi. Diantarannya adalah ilmu Vulkanologi,
Geologi Dasar, Hidrologi, Petrologi, ilmu tektonik lempeng, dan struktur
geologi.dimana ilmu-ilmu tersebut saling terkait baik dari segi tektonik lempeng
yang menyebabkan kegiatan vulkanisme mapun pembentukan struktur yang aa
sehingga menjadi jalur untuk eksplorasi panas bumi.
Energi Geotermal merupakan sumber energi yang sangat berpotensi di
Indonesia karena struktur lempeng Indonesia yang menjadikan reaksi alam ini
terus berlangsung.
11