Upload
octha-dudunk-antaz
View
547
Download
92
Embed Size (px)
Citation preview
page
A. Jamur
Jamur merupakan organisme yang tidak berklorofil. Jamur
memiliki bermacam-macam bentuk. Bentuk tubuh jamur,
mulai dari yang sederhana, yaitu satu sel atau uniseluler,
bentuk serat atau filamen, sampai dengan bentuk lengkap
berupa tubuh buah.
Berdasarkan bentuk dan ukurannya jamur dapat
dikelompokkan menjadi:
1. Jamur mikroskopis.
Jamur yang berukuran kecil yang pengamatannya dapat
menggunakan mikroskop. Jamur mikroskopis termasuk
divisi Zygomycota, sebagian besar Ascomycota,
sebagian kecil Basidiomycota, dan Deuteromycota.
2. Jamur makroskopis.
makroskopis yaitu jamur yang mempunyai tubuh buah
lengkap sehingga pengamatannya dapat dilakukan
secara langsung. Jamur ini merupakan cendawan sejati
yang ukurannya relatif besar (makroskopik), dapat
dilihat dengan kasat mata, dapat dipegang atau dipetik
dengan tangan, bentuknya mencolok. Jamur
makroskopis sebagian besar adalah jamur divisi
Basidiomycota dan sebagian kecil Ascomycota.
B. Struktur Jamur
Jamur terdiri dari benang-benang mikroskopik yang disebut
hifa. Kumpulan hifa akan membentuk miselium sehingga
terbentuk tubuh buah. Dinding sel jamur terdiri atas zat kitin.
Berikut ini bagian-bagian jamur:
Gambar 1. Bagian-bagian jamur
1
page
Ada tiga macam morfologi hifa, yaitu:
1. Aseptat atau senosit. Hifa seperti in tidak memiliki
dinding sekat atau septum.
2. Septat dengan sel-sel uninukleat. Sekat membagi
hifa menjadi ruang-ruang atau sel-sel berisi
nukleus tunggal. Pada setiap septum terdapat pori-
pori di tengah-tengah yang memungkinkan
perpindahan nukleus dan sitoplasma dari satu
ruang ke ruang yang lain.
3. Septat dengan sel-sel multinukleat. Septum
membagi hifa menjadi sel-sel dengan lebih dari
satu nukleus dalam setiap ruang.
C. Reproduksi Jamur
Jamur berkembang biak secara aseksual dengan
pembelahan, penguncupan, atau pembentukan spora, dan
secara seksual dengan peleburan nukleus dari dua sel
induknya. Pada perkembangbiakan secara aseksual jamur
membentuk spora aseksual. Ada lima macam spora
aseksual, yaitu: konidiospora, sporangiospora, oidium,
klamidospora, dan blastospora. Sedangkan perkembang-
biakan secara seksual jamur membentuk spora seksual.
Ada empat macam spora seksual, yaitu: askospora,
basidiospora, zigospora, dan oospora.
D. Nutrisi Jamur
Karbon (C), nitrogen (N), hidrogen (H), dan oksigen (O)
adalah unsur yang berperan penting dalam pertumbuhan
dan perkembangan jamur. Unsur-unsur tersebut untuk
membentuk karbohidrat, lemak (lipid), protein, asam
nukleat, dan molekul lainnya.
E. Syarat Tumbuh Jamur
1) Suhu. Berdasarkan pada kisaran suhu, jamur dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
a) Jamur psikrofil, merupakan jamur yang
mempunyai suhu minimum di bawah 00C, suhu
optimum antara 0-170C.
b) Jamur mesofil, memiliki suhu minimum di atas
00C, suhu maksimum di bawah 50
0C, dan suhu
optimum antara 15-400C.
c) Jamur termofil, mempunyai suhu minimum di atas
200C, suhu maksimum 50
0C atau lebih, dan suhu
optimum sekitar 350C atau lebih.
Gambar 2. Hifa Aseptat (A), Hifa Septat dengan sel-sel
berinti satu (uninukleat) (B), dan Hifa
Septat dengan sel-sel berinti banyak
(multinukleat) (C).
2
page
2) pH. Umumnya jamur akan tumbuh pada kisaran pH
yang cukup luas yaitu antara 4,5-8,0 dengan pH
optimum antara 5,5-7,5.
3) Kelembaban. Kelembaban relatif sebesar 80-90%
untuk menunjang pertumbuhan jamur.
4) Cahaya. Penting dalam pembentukan tubuh buah.
F. Klasifikasi Jamur
Berdasarkan cara reproduksi dan struktur tubuhnya jamur
diklasifikasikan menjadi Zygomycota, Ascomycota,
Basidiomycota, dan Deuteromycota.
Ciri-ciri Zygomycota
a. Hifa tidak bersekat dan sel vegetatif multinukleat
(mempunyai beberapa inti).
b. Dinding sel tersusun dari kitin.
c. Reproduksi aseksual dan seksual (zigospora).
d. Hifa berfungsi untuk menyerap makanan, yang disebut
rhizoid.
Contoh:
Gambar 3. Rhizophus stolonifer, tumbuh pada roti
Gambar 4. Rhizophus oryzae, jamur tempe
Ciri-ciri Ascomycota
a. Hifa bersekat-sekat dan di tiap sel biasanya berinti
satu.
b. Bersel satu atau bersel banyak.
c. Ada yang bersifat parasit, saprofit, dan ada yang
bersimbiosis membentuk lumut kerak.
d. Mempunyai alat pembentuk spora yang disebut
askus, yaitu suatu sel yang berupa gelembung atau
tabung tempat terbentuknya askospora. Askospora
merupakan hasil dari reproduksi generatif.
e. Dinding sel dari zat kitin.
f. Reproduksi seksual dan aseksual.
Contoh:
Gambar 5. Penicillium notatum, untuk pembuatan
antibiotik penisilin
1. Zygomycota
2. Ascomycota
3
page
Gambar 6. Cookeina tricholoma, dapat dimakan
Ciri-ciri Basidiomycota
a. Hifanya bersekat, mengandung inti haploid.
b. Mempunyai tubuh buah yang bentuknya seperti
payung yang terdiri dari bagian batang dan tudung.
Pada bagian bawah tudung tampak adanya lembaran-
lembaran (bilah) yang merupakan tempat terbentuknya
basidium. Tubuh buah disebut basidiokarp.
c. Ada yang brsifat parasit, saprofit, dan ada yang
bersimbiosis dengan ganggang hijau dan ganggang
biru membentuk lumut kerak.
d. Reproduksi secara seksual (dengan basidospora) dan
aseksual (konidia).
Contoh:
A B
Ciri-ciri Deuteromycota
a. Hifa bersekat, tubuh berukuran mikroskopis.
b. Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup
saprofit pada sampah.
c. Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual
belum diketahui sehingga disebut fungi imperfecti
(jamur yang tak sebenarnya).
d. Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan
penyakit pada hewan-hewan ternak, manusia, dan
tanaman budidaya.
Contoh:
- Epidermophyton floocosum, menyebabkan kutu air.
- Fusarium, hidup pada tanaman tomat.
- Trychophyton tonsurans, menimbulkan ketombe di
kepala.
G. Peranan Jamur Bagi Kehidupan
1. Jamur yang merugikan
a. Ganoderma lucidum, dapat merusak kayu.
b. Malassezia furfur, menyebabkan panu.
2. Jamur yang menguntungkan
a. Pluerotus ostreatus, jamur tiram dapat dimakan.
b. Rhizopus oryzae, untuk pembuatan tempe.
c. Penicillium sp, untuk pembuatan antibiotik.
d. Pilobolus sp, menguraikan kotoran/dekomposer.
3. Basidiomycota
4. Deuteromycota
4
Gambar 7. Volvariela volvacea (jamur merang) (A)
dan Auricularia auricula-judae (jamur kuping) (B)
page
HUTAN ADAT KANTUK, KABUPATEN SINTANG
Hutan Adat Kantuk adalah kawasan hutan lindung yang ditetapkan oleh
peraturan Desa Paoh Benua No. 01 Tahun 2011, Bab III Pasal 3 dan termasuk
kedalam wilayah Dusun Kantuk, Desa Paoh Benua, Kecamatan Sepauk,
Kabupaten Sintang. Kawasan ini memiliki luas 351,95 Ha yang terletak
pada koordinat 00 1 8 LU dan 1110 18 21 BT dengan suhu udara rata-rata
25-260C, suhu tanah 26-27
0C, kelembaban rata-rata 88-90%, dan pH tanah
5,8-6,1. Topografi Hutan Adat Kantuk ini datar dan berbukit dengan
didominasi hutan hujan tropis yang tergenang air di beberapa daerah.
Berdasarkan penenelitian, di Hutan Adat Kantuk banyak ditemukan jenis-
jenis jamur makroskopis yaitu sebanyak 49 jenis dari 21 famili, yang meliputi
famili Amanitaceae (1 jenis), Auriculariaceae (2 jenis), Boletaceae (1 jenis),
Calostomataceae (1 jenis), Ganodermataceae (3 jenis), Gloeophyllaceae
(1 jenis), Hymenochaetaceae (1 jenis), Inocybaceae (1 jenis), Marasmiaceae
(5 jenis), Meripilaceae (2 jenis), Meruliaceae (3 jenis), Mycenaceae (4 jenis),
Phleogenaceae (1 jenis), Pleurotaceae (1 jenis), Pluteaceae (1 jenis),
Polyporaceae (12 jenis), Russulaceae (2 jenis), Sarcoscyphaceae (2 jenis),
Stereaceae (2 jenis), Strophariaceae (1 jenis), dan Tricholomataceae (2 jenis).
Dari 49 jenis jamur makroskopis yang ditemukan, 47 jenis jamur termasuk
ke dalam divisi Basiodiomycota, sedangkan 2 jenis jamur lainnya termasuk
divisi Ascomycota, yaitu Cookeina tricholoma dan Cookeina speciosa.
Gambar 8. Peta Hutan Adat Kantuk
5
page
1. Amanita vaginata
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Amanitaceae
Genus : Amanita
Spesies : Amanita vaginata
b. Deskripsi Tinggi mencapai 150 mm. Diameter
tudung sampai 100 mm. Memiliki
warna mencolok abu-abu, memiliki
volva pada pangkal tangkai, dan tidak
memiliki cincin. Tumbuh di serasah
daun.
c. Peranan Jamur ini dapat dimakan
2. Auricularia auricula-judae
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Auriculariales
Famili : Auriculariaceae
Genus : Auricularia
Spesies : Auricularia auricula-judae
b. Deskripsi Ketebalan sampai 5 mm. Diameter
tudung sampai 75 mm. Tudung halus
berbulu, berwarna coklat hingga coklat
merah muda. Sisi bawah halus terdapat
garis tersebar yang tidak teratur.
Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini dapat dimakan
3. Auricularia delicata
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Auriculariales
Famili : Auriculariaceae
Genus : Auricularia
Spesies : Auricularia delicata
b. Deskripsi Bentuk seperti ginjal hingga setengah
lingkaran. Tudung halus berbulu berwarna
coklat muda. Sisi bawah tertutup oleh
jaringan lipatan yang rapat, yang
membentuk pori-pori dan warnanya coklat
muda. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini dapat dimakan
JAMUR-JAMUR MAKROSKOPIS DI HUTAN ADAT KANTUK SINTANG
6
page
4. Chalciporus piperatus
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Boletales
Famili : Boletaceae
Genus : Chalciporus
Spesies : Chalciporus piperatus
b. Deskripsi Tinggi mencapai 125 mm. Diameter
tudung sampai 75 mm. Bentuk tudung
cembung kemudian menjadi datar.
Tudung halus, bagian atas berwarna abu-
abu dan sisi bawah berwarna kuning
kecoklatan hingga coklat kemerahan.
Bertangkai halus, berwarna kuning
hingga merah. Tumbuh di serasah daun.
c. Peranan Jamur ini tidak dapat dimakan
5. Calostoma sp
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Boletales
Famili : Calostomataceae
Genus : Calostoma
Spesies : Calostoma sp
b. Deskripsi Bentuk seperti bola dan memiliki
lapisan luar gelatin. Diameter tudung
mencapai 20 mm. Bagian ujung
memiliki bentuk bergerigi 5-7 seperti
bintang berwarna kuning yang
merupakan saluran untuk melepaskan
spora keluar. Tumbuh di serasah
daun.
c. Peranan Jamur ini dapat dimakan
6. Amauroderma rugosum
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Ganodermataceae
Genus : Amauroderma
Spesies : Amauroderma rugosum
b. Deskripsi Permukaan tudung konsentris dengan
garis-garis rapat dan berwarna coklat
tua hingga hitam. Sedangkan
permukaan bawah berpori kecil dan
berwarna abu-abu emas. Memiliki
alur/garis kuning ketika muda, berubah
coklat bila sudah tua. Tumbuh di
serasah daun.
c. Peranan Jamur ini dapat dijadikan hiasan.
7
page
7. Ganoderma applanatum
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Ganodermataceae
Genus : Ganoderma
Spesies : Ganoderma applanatum
b. Deskripsi Ketebalan sampai 60 mm. Diameter
tudung sampai 600 mm. Tubuh buah keras
seperti kayu. Tudung halus tapi tidak rata,
berwarna abu-abu, dan berubah coklat
kehitaman. Sisi bawah berwarna putih dan
berubah menjadi cokelat gelap. Tumbuh
di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini merusak pohon, namun dapat
dijadikan obat untuk memberikan
kekebalan pada tubuh.
8. Ganoderma lucidum
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Ganodermataceae
Genus : Ganoderma
Spesies : Ganoderma lucidum
b. Deskripsi Ketebalan sampai 50 mm. Diameter tudung
sampai 300 mm. Tudung berwarna coklat
kemerahan hingga coklat kehitaman, beralur.
Bertangkai dengan tinggi mencapai 250 mm.
Sisi bawah berpori putih hingga coklat.
Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini merusak pohon, namun dapat
dijadikan obat karena efektif menyembuhkan
berbagai penyakit, terutama penyakit hati,
dan dipercaya dapat memperpanjang hidup.
9. Gloeophyllum sepiarium
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Gloeophyllales
Famili : Gloeophyllaceae
Genus : Gloeophyllum
Spesies : Gloeophyllum sepiarium
b. Deskripsi Ketebalan sampai 5 mm. Diameter
tudung sampai 120 mm. Tudung berbulu
dan berzona dengan warna kekuningan
atau coklat kemerahan dengan tepi
berwarna krem hingga kekuningan. Sisi
bawah berwarna kuning hingga coklat.
Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak dapat dimakan
8
page
10. Hymenochaete rubiginosa
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Hymenochaetales
Famili : Hymenochaetaceae
Genus : Hymenochaete
Spesies : Hymenochaete rubiginosa
b. Deskripsi Tubuh buah menempel pada substrat
dengan ukuran 13-64 mm. Permukaan
tudung keras, konsentris bergaris-garis,
dan berwarna coklat gelap, dengan tepi
bergelombang. Pada permukaaan sisi
bawah kasar dan berpori. Tumbuh di
kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya
11. Crepidotus applanatus
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Inocybaceae
Genus : Crepidotus
Spesies : Crepidotus applanatus
b. Deskripsi Lebar tudung 10-40 mm, berwarna
putih. Tudung halus hingga berbulu
halus. Sisi bawah beralur dan berwarna
putih kemudian menjadi coklat. Tidak
bertangkai, melekat pada substrat
dengan bagian yang pendek. Tumbuh di
kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya
12. Gymnopus dryophilus
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Marasmiaceae
Genus : Gymnopus
Spesies : Gymnopus dryophilus
b. Deskripsi Tinggi mencapai 80 mm. Diameter tudung
sampai 60 mm. Bentuk tudung cembung
kemudian datar dan lebar. Tudung halus,
berminyak, berwarna kemerahan-oranye
kemudian krim atau kuning tua. Bagian
tengah berwarna lebih coklat muda. Batang
kecil, halus, sedikit keras, berwarna seperti
tudung. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini dapat dimakan
9
page
13. Marasmiellus affixus
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Marasmiaceae
Genus : Marasmiellus
Spesies : Marasmiellus affixus
b. Deskripsi Diameter tudung sampai 15 mm,
dengan tangkai lateral yang sangat
pendek. Tubuh buah seperti kipas,
saling berkelompok, berwarna krim
hingga kuning, melekat pada substrat
ranting kecil atau percabangan kayu
lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini dapat dijadikan obat mabuk
untuk menetralkan racun.
14. Marasmius rotula
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Marasmiaceae
Genus : Marasmius
Spesies : Marasmius rotula
b. Deskripsi Tinggi mencapai 50 mm. Diameter tudung
sampai 15 mm, berbentuk bejana bola,
sedikit cekung ditengah. Tudung bergalur,
berwarna putih hingga krem kemudian
menjadi abu-abu hingga kecoklatan. Sisi
bawah berwarna keputihan. Batang tipis,
halus, berwarna ungu gelap hingga hitam
kecoklatan. Tumbuh di serasah daun.
c. Peranan Jamur ini tidak dapat dimakan.
15. Micromphale foetidum
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Marasmiaceae
Genus : Micromphale
Spesies : Micromphale foetidum
b. Deskripsi Tinggi mencapai 25 mm. Diameter tudung
sampai 25 mm. Bentuk tudung cembung dan
cekung ditengah, halus, berlurik, berwarna
kuning-coklat hingga coklat kemerahan, dan
lebih gelap pada garis-garis dan tengah. Sisi
bawah berwarna coklat kemerahan. Batang
berwarna seperti tudung hingga coklat
keunguan. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak dapat dimakan.
10
page
16. Mycetinis alliaceus
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Marasmiaceae
Genus : Mycetinis
Spesies : Mycetinis alliaceus
b. Deskripsi Tinggi 70-150 mm. Diameter tudung
15-40 mm, halus, berbentuk cembung
berwarna coklat. Sisi bawah berwarna
putih kecoklatan. Batang sedikit berbulu
halus, berwarna kehitaman dan coklat.
Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini memiliki bau tajam seperti
bawang putih dan dapat digunakan
sebagai bumbu masak.
17. Meripilus giganteus
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Meripilaceae
Genus : Meripilus
Spesies : Meripilus giganteus
b. Deskripsi Tinggi mencapai 300 mm. Diameter tubuh
buah sampai 800 mm. Memiliki bentuk
roset dengan beberapa percabangan tudung
dari pusat batang tunggal. Tudung
berdaging, berwarna coklat. Sisi bawah
berpori keputihan hingga krim, kemudian
berubah coklat tua sampai hitam. Tumbuh
di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini dapat dimakan.
18. Rigidoporus microporus
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Meripilaceae
Genus : Rigidoporus
Spesies : Rigidoporus microporus
b. Deskripsi Bentuk tudung seperti kipas. Permukaan tudung
sedikit berambut halus, panjang hingga 100 mm
dan lebar 50 mm dengan ketebalan 2-15 mm,
berwarna oranye-cokelat kemerahan, memiliki
zona konsentris (beralur). Sisi bawah berpori,
berwarna oranye terang hingga cokelat
kemerahan, oranye kekuningan, coklat muda
atau abu-abu. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.
11
page
19. Cymatoderma elegans
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Meruliaceae
Genus : Cymatoderma
Spesies : Cymatoderma elegans
b. Deskripsi Tinggi mencapai 125 mm. Diameter tudung sampai
200 mm, berbentuk corong, bergerigi, konsentris
berwarna kecoklatan. Bagian tengah tidak teratur,
dan tepi bergelombang. Sisi bawah bergerigi,
berwarna krem hingga abu-abu. Batang kasar,
berwarna coklat. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak dapat dimakan, namun
Polisakarida yang berasal dari jamur ini telah
terbukti memiliki sifat antikanker yang potensial.
20. Gloeoporus pannocinctus
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Meruliaceae
Genus : Gloeoporus
Spesies : Gloeoporus pannocinctus
b. Deskripsi Tubuh buah menyebar di sepanjang
substrat dengan ketebalan 1-10 mm dan
lebar sekitar 10 mm, berwarna putih
kekuningan dengan kilauan berwarna
hijau dan putih. Saat basah tubuh buah
seperti agar-agar dan saat kering akan
terbentuk retak lebar pada tubuh buah.
Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.
21. Stereopsis nigripes
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Meruliaceae
Genus : Stereopsis
Spesies : Stereopsis nigripes
b. Deskripsi Tinggi sekitar 50 mm. Diameter tudung
50 mm. Bentuk tubuh seperti kipas,
berbulu halus, berwarna kecoklatan
hingga coklat keunguan, memiliki pola
alur samar. Permukaan tangkai kasar dan
berwarna mengikuti warna tudung,
kecoklatan hingga coklat keunguan.
Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.
12
page
22. Filoboletus manipularis
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Mycenaceae
Genus : Filoboletus
Spesies : Filoboletus manipularis
b. Deskripsi Tinggi mencapai 35 mm. Diameter tudung
sampai 40 mm. Berbentuk kerucut atau
cembung. Tudung halus, berwarna putih
hingga krem dengan tonjolan kecoklatan
di tengah, berpori bulat keputihan. Batang
halus, berbulu, berwarna putih kecoklatan.
Tubuh buah dapat bercahaya bila saat
malam. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini dapat dimakan.
23. Mycena capillaris
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Mycenaceae
Genus : Mycena
Spesies : Mycena capillaris
b. Deskripsi Bentuk tudung kerucut hingga cembung.
Tudung halus, transparan, berwarna
putih keabu-abuan. Sisi bawah berwarna
keputihan abu-abu. Tangkai memiliki
tinggi 20-40 mm, bentuk seperti benang,
berliuk-liuk, bagian dasar berambut
halus, mengkilap, berbentuk agak bulat.
Tumbuh di serasah daun.
c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.
24. Mycena chlorophos
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Mycenaceae
Genus : Mycena
Spesies : Mycena chlorophos
b. Deskripsi Tinggi 15-25 mm. Diameter tudung 10-25 mm.
Berbentuk cembung hingga datar, tipis, beralur,
berwarna putih kecoklatan hingga abu-abu di
bagian tengah berlekuk, sedangkan sisi bawah
berwarna putih. Tangkai berwarna putih
dengan bagian dasar menonjol. Tubuh buah
jamur dapat bercahaya dan bersinar bila saat
malam. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini dapat dimakan.
13
page
25. Mycena leaiana
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Mycenaceae
Genus : Mycena
Spesies : Mycena leaiana
b. Deskripsi Tinggi mencapai 75 mm. Diameter tudung
sampai 40 mm, berbentuk cembung.
Tudung halus, licin, terdapat garis batas,
berwarna oranye. Sisi bawah berwarna
merah muda kekuningan hingga kuning-
oranye. Batang halus namun berbulu pada
pangkal batang, berwarna kuning hingga
oranye. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini dapat dimakan.
26. Phleogena faginea
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Atractiellomycetes
Ordo : Atractiellales
Famili : Phleogenaceae
Genus : Phleogena
Spesies : Phleogena faginea
b. Deskripsi Memiliki tinggi tubuh buah 4,5 mm
sampai beberapa sentimeter. Tubuh
buah berbentuk bulat dan berwarna
abu-abu hingga coklat. Tangkai
berwarna seperti tudung. Spora
berbentuk bulat dan berwarna oranye
dengan diameter 4-7 m. Tumbuh di
kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.
27. Pleurotus ostreatus
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Pleurotaceae
Genus : Pleurotus
Spesies : Pleurotus ostreatus
b. Deskripsi Tinggi mencapai 10 mm. Diameter tudung sampai
150 mm, berkelompok. Bentuk tudung cembung
kemudian menjadi datar, halus, berwarna abu-abu
hingga kecoklatan. Sisi bawah berwarna keputihan.
Tangkai biasanya tidak ada, tetapi jika ada, batang
berbentuk lateral, pendek, dan memiliki warna
seperti tudung. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini dapat dimakan. Selain itu, mengandung
senyawa alami lovastatin yang disintesis dan
digunakan untuk menurunkan kadar kolesterol.
14
page
28. Pluteus chrysophaeus
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Pluteaceae
Genus : Pluteus
Spesies : Pluteus chrysophaeus
b. Deskripsi Tinggi 25-80 mm. Diameter tudung 13-38
mm, berbentuk cembung, halus, berwarna
kekuningan dan beralur. Sisi bawah
lembut berwarna merah muda. Tangkai
transparan dengan warna keputihan
menjadi kuning. Tumbuh di kayu lapuk
atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.
29. Pleurotus ostreatus
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Polyporaceae
Genus : Hexagonia
Spesies : Hexagonia papyracea
b. Deskripsi Tudung berbentuk setengah lingkaran,
lebar 20-75 mm, pipih, kasar. Bagian
atas halus kemudian berkerut, berwarna
coklat merah, oranye gelap, dan coklat
gelap. Sisi bawah berwarna kecoklatan,
berpori dengan bentuk segienam.
Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.
30. Microporus affinis
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Polyporaceae
Genus : Microporus
Spesies : Microporus affinis
b. Deskripsi Lebar tubuh buah sampai 100 mm dengan
jari-jari 80 mm. Berbentuk melingkar seperti
kipas. Memiliki warna berbagai nuansa
cokelat dengan pola garis yang konsentris,
bagian tepi berwarna pucat. Memiliki spora
halus, berbentuk lingkaran, berwarna putih.
Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.
15
page
31. Microporus flabelliformis
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Polyporaceae
Genus : Microporus
Spesies : Microporus flabelliformis
b. Deskripsi Ketebalan 1-3 mm. Diameter tudung 20-50
mm. Bentuk tubuh buah keras, berbentuk
kipas atau setengah lingkaran. Permukaan
tudung memiliki zona konsentris bergaris
seperti cincin, berwarna coklat, coklat
kehitaman, dan putih. Bertangkai dengan
panjang 5-30 mm dengan tebal 2-5 mm.
Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.
32. Microporus xanthopus
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Polyporaceae
Genus : Microporus
Spesies : Microporus xanthopus
b. Deskripsi Tinggi mencapai 60 mm. Diameter tudung
sampai 100 mm, berbentuk cekung,
permukaan halus terdapat zona konsentris
dengan warna kuning tua dan coklat. Sisi
bawah halus, berpori krem pucat. Batang
ditutupi dengan kutikula keras berwarna
kuning hingga kuning kecoklatan.
Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak dapat dimakan.
33. Microporus sp 1
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Polyporaceae
Genus : Microporus
Spesies : Microporus sp 1
b. Deskripsi Tinggi sekitar 30 mm melekat pada
substrat (kayu mati) di tepi oleh
tangkai horizontal yang pendek
berwarna coklat kehitaman. Tudung
halus, berwarna kuning kecoklatan.
Pada permukaan sisi bawah halus,
berwarna krem kekuningan. Tumbuh
di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.
16
page
34. Microporus sp 2
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Polyporaceae
Genus : Microporus
Spesies : Microporus sp 2
b. Deskripsi Memiliki tinggi sekitar 60 mm. Bentuk
tudung seperti corong. Permukaan tudung
halus berwarna kuning kecoklatan hingga
coklat kehitaman dengan bercak-bercak
kehitaman. Pada permukaan sisi bawah
halus, berwarna kuning kecoklatan.
Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.
35. Polyporus durus
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Polyporaceae
Genus : Polyporus
Spesies : Polyporus durus
b. Deskripsi Tinggi 38-80 mm. Diameter tudung 50-200
mm, berbentuk corong, halus, berwarna abu-
abu hingga coklat kemudian menjadi cokelat
kemerahan dengan tepi oranye hingga
cokelat. Tangkai pendek, berwarna abu-abu
hingga hitam. Sisi bawah berpori, berwarna
krem putih. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.
36. Polyporus sp
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Polyporaceae
Genus : Polyporus
Spesies : Polyporus sp
b. Deskripsi Tinggi sekitar 10 cm. Bentuk tudung lebar
membulat tidak beraturan, halus dan
berwarna coklat, sedangkan permukaan
bawah tudung halus dan berwarna kuning
kecoklatan. Permukaan tangkai kasar dan
berwarna coklat kehitaman. Tumbuh di
kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini dapat dimakan.
17
page
37. Pycnoporus sanguineus
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Polyporaceae
Genus : Pycnoporus
Spesies : Pycnoporus sanguineus
b. Deskripsi Ketebalan sampai 5 mm. Diameter tudung
sampai 80 mm, kasar berkayu, berwarna
oranye hingga merah kemudian berubah
menjadi merah darah. Sisi bawah halus,
berpori, warna sama dengan tudungnya.
Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini bersifat sebagai antibakteri dan
antivirus.
38. Pycnoporus sp
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Polyporaceae
Genus : Pycnoporus
Spesies : Pycnoporus sp
b. Deskripsi Diameter tudung sampai 50 mm, kasar
berkayu, bentuk melingkar seperti
kipas, berwarna cerah oranye hingga
merah. Sisi bawah halus, berpori,
warna sama dengan tudungnya.
Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.
39. Trametes hirsuta
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Polyporaceae
Genus : Trametes
Spesies : Trametes hirsuta
b. Deskripsi Diameter tudung 50-120 mm dan tebal 3-13
mm, terdapat rambut-rambut kaku pada
bagian tengah tudung, berwarna hijau.
Sedangkan rambut di bagian tepi lebih
pendek. Sisi bawah berpori, berwarna
keputihan, kemudian berubah keabu-abuan.
Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.
18
page
40. Trametes pubescens
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Polyporales
Famili : Polyporaceae
Genus : Trametes
Spesies : Trametes pubescens
b. Deskripsi Ketebalan mencapai 10 mm, lebar
tudung sampai 60 mm. Permukaan atas
halus berbulu, memiliki pola samar,
berwarna putih krem. Sedangkan sisi
bawah pori-pori 3-5 per mm, berwarna
keputihan dan kekuningan saat tua.
Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak dapat dimakan.
41. Russula cyanoxantha
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Russulales
Famili : Russulaceae
Genus : Russula
Spesies : Russula cyanoxantha
b. Deskripsi Tinggi mencapai 100 mm. Diameter tudung
sampai 100 mm, berbentuk setengah bulat
kemudian menjadi cembung, datar dan
sedikit cekung. Tudung halus, berwarna
violet, bercak abu-abu hijau. Sisi bawah
berwarna putih. Batang halus, berwarna
ungu kemerahan. Tumbuh di serasah daun.
c. Peranan Jamur ini dapat dimakan.
42. Russula vesca
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Russulales
Famili : Russulaceae
Genus : Russula
Spesies : Russula vesca
b. Deskripsi Tinggi mencapai 100 mm. Diameter tudung
sampai 100 mm, berbentuk setengah bulat
kemudian menjadi cembung, datar dan sedikit
cekung. Tudung halus, berwarna merah muda
kecoklatan atau keunguan. Sisi bawah
berwarna krem. Batang halus, berwarna putih
hingga merah muda. Tumbuh di serasah daun.
c. Peranan Jamur ini dapat dimakan.
19
page
43. Cookeina speciosa
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Pezizomycetes
Ordo : Pezizales
Famili : Sarcoscyphaceae
Genus : Cookeina
Spesies : Cookeina speciosa
b. Deskripsi Berbentuk cawan dengan diameter 5-35
mm. Tudung halus, berwarna oranye
kemerahan, terdapat tiga garis putih, di tepi
terdapat rambut. Bertangkai panjang 5-30
mm dan lebar 1-3 mm, berbentuk silindris
melengkung, halus, berwarna oranye
kekuningan hingga kuning kemerahan.
Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini dapat dimakan.
44. Cookeina tricholoma
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Ascomycota
Kelas : Pezizomycetes
Ordo : Pezizales
Famili : Sarcoscyphaceae
Genus : Cookeina
Spesies : Cookeina tricholoma
b. Deskripsi Tinggi mencapai 50 mm. Diameter tudung
sampai 25 mm, berbentuk cawan. Bagian
dalam halus, berwarna merah muda
hingga oranye kemerahan atau merah,
sedangkan di luar berwarna merah muda,
hingga kecoklatan, dan banyak rambut.
Batang berwarna putih dan jarang terdapat
rambut. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini dapat dimakan.
45. Stereum hirsutum
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Russulales
Famili : Stereaceae
Genus : Stereum
Spesies : Stereum hirsutum
b. Deskripsi Ketebalan sampai 2 mm. Diameter tudung
sampai 40 mm. Tubuh buah tipis, kasar,
berbulu halus, konsentris berwarna kuning
tua, coklat, kadang sedikit berwarna hijau
dan bagian tepi bergelombang. Pada
permukaan sisi bawah halus, berwarna
kuning tua hingga oranye. Tumbuh di
kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak dapat dimakan.
20
page
46. Stereum ostrea
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Russulales
Famili : Stereaceae
Genus : Stereum
Spesies : Stereum ostrea
b. Deskripsi Ketebalan sampai 2 mm. Diameter tudung
sampai 100 mm. Bentuk setengah lingkaran.
Tudung halus, konsentris dengan warna
kuning, kuning tua, oranye, coklat, dengan
bercak hijau. Sisi bawah halus, berwarna
kuning ketuaan hingga coklat. Tumbuh di
kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Menghasilkan enzim lakase yang digunakan
dalam bioremediasi untuk memecah bahan
pewarna dan polutan lainnya.
47. Gymnopilus dilepis
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Strophariaceae
Genus : Gymnopilus
Spesies : Gymnopilus dilepis
b. Deskripsi Tinggi mencapai 100 mm. Diameter tudung
sampai 75 mm. Bentuk tudung cembung,
sedikit tonjolan di tengah. Tudung bersisik,
berwarna merah keunguan. Sisi bawah
berwarna kekuningan. Batang halus
berwarna seperti warna tudung, terdapat
cincin. Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini kemungkinan beracun, lebih
baik dihindari.
48. Chrysomphalina grossula
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Tricholomataceae
Genus : Chrysomphalina
Spesies : Chrysomphalina grossula
b. Deskripsi Luas tudung 2-35 mm, berbentuk cembung
dengan bagian tengah cekung. Tudung
halus, berwarna kuning hingga hijau
kekuningan. Sisi bawah beralur, berwarna
kuning hingga hijau kekuningan. Tangkai
dengan panjang 5-40 mm, berongga, halus,
berwarna kuning atau hijau kekuningan.
Tumbuh di kayu lapuk atau mati.
c. Peranan Jamur ini tidak diketahui manfaatnya.
21
page
49. Delicatula integrella
a. Klasifikasi Kingdom : Fungi
Divisi : Basidiomycota
Kelas : Agaricomycetes
Ordo : Agaricales
Famili : Tricholomataceae
Genus : Delicatula
Spesies : Delicatula integrella
b. Deskripsi Bentuk tudung cekung, sangat kecil 3-6 mm,
berwarna putih, transparan, dan halus. Sisi
bawah beralur bercabang dan menghilang
pada bagian tepi. Tangkai berwarna putih
dengan dasar bulat. Spora berwarna putih.
Terdapat pada dedaunan yang membusuk.
c. Peranan Jamur ini tidak dapat dimakan.
Achmad, M., Tias A. & Chotimatul A. (2011). Panduan Lengkap Jamur.
Jakarta: Penebar Swadaya.
Campbell, N.A., Jane B.R. & Lawrence G.M. (2003). Biologi Edisi
Kelima Jilid 2. Jakarta: Erlangga.
Dwidjoseputro, D. (1976). Pengantar Mikologi. Malang: Alumni.
Gunawan, A.W. (2001). Usaha Pembibitan Jamur. Jakarta: Penebar
Swadaya.
Pelczar, M.J., & Chan, E.S.C. (1986). Dasar-Dasar Mikrobiologi Jilid 1.
Jakarta: UI-Press.
Suhardiman, P. (1995). Jamur Kayu. Jakarta: Penebar Swadaya.
22
DAFTAR PUSTAKA