Upload
muhammad-solehudin
View
214
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
lknlkn
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmani maupun rohani. Dengan keselamatan dan
kesehatan kerja maka para pihak diharapkan dapat melakukan pekerjaan dengan aman dan
nyaman. Pekerjaan dikatakan aman jika apapun yang dilakukan oleh pekerja tersebut, resiko
yang mungkin muncul dapat dihindari. Pekerjaan dikatakan nyaman jika para pekerja yang
bersangkutan dapat melakukan pekerjaan dengan merasa nyaman dan betah, sehingga tidak
mudah capek.
Keselamatan dan kesehatan kerja merupakan salah satu aspek perlindungan tenaga kerja
yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003. Dengan menerapkan teknologi
pengendalian keselamatan dan kesehatan kerja, diharapkan tenaga kerja akan mencapai
ketahanan fisik, daya kerja, dan tingkat kesehatan yang tinggi. Disamping itu keselamatan
dan kesehatan kerja dapat diharapkan untuk menciptakan kenyamanan kerja dan keselamatan
kerja yang tinggi.
Meskipun ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja telah diatur sedemikian
rupa, tetapi dalam praktiknya tidak seperti yang diharapkan. Begitu banyak faktor di
lapangan yang mempengaruhi kesehatan dan keselamatan kerja seperti faktor manusia,
lingkungan dan psikologis. Masih banyak perusahaan yang tidak memenuhi standar
keselamatan dan kesehatan kerja
Keselamatan kerja telah menjadi perhatian di kalangan pemerintah dan bisnis sejak
lama. Faktor keselamatan kerja menjadi penting karena sangat terkait dengan kinerja pekerja
dan pada gilirannya pada hasil yang akan didapatkan pada area garapan kerja. Semakin
tersedianya fasilitas keselamatan kerja semakin sedikit kemungkinan terjadinya kecelakaan
kerja.
Di era globalisasi dan pasar bebas WTO dan GATT yang akan berlaku tahun 2020
mendatang, kesehatan dan keselamatan kerja merupakan salah satu prasyarat yang ditetapkan
dalam hubungan ekonomi perdagangan barang dan jasa antar negara yang harus dipenuhi
oleh seluruh negara anggota, termasuk bangsa Indonesia. Untuk mengantisipasi hal tersebut
serta mewujudkan perlindungan masyarakat pekerja Indonesia; telah ditetapkan Visi
Indonesia Sehat 2015 yaitu gambaran masyarakat Indonesia di masa depan, yang
penduduknya hidup dalam lingkungan dan perilaku sehat, memperoleh pelayanan kesehatan
yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-
tingginya.
Pelaksanaan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah salah satu bentuk upaya
untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehat, bebas dari pencemaran lingkungan,
sehingga dapat mengurangi dan atau bebas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja
yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja.
Kecelakaan kerja tidak saja menimbulkan korban jiwa maupun kerugian materi bagi
pekerja dan pemilik lahan usaha, tetapi juga dapat mengganggu proses produksi secara
menyeluruh, merusak lingkungan yang pada akhirnya akan berdampak pada masyarakat luas.
Setiap orang membutuhkan pekerjaan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam
bekerja Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan faktor yang sangat
penting untuk diperhatikan karena seseorang yang mengalami sakit atau kecelakaan dalam
bekerja akan berdampak pada diri, keluarga dan lingkungannya. Salah satu komponen yang
dapat meminimalisir Kecelakaan dalam kerja adalah tenaga kesehatan. Tenaga kesehatan
mempunyai kemampuan untuk menangani korban dalam kecelakaan kerja dan dapat
memberikan penyuluhan kepada masyarakat untuk menyadari pentingnya Keselamatan,
Keamanan, dan Kesehatan Kerja.
Berdasarkan hasil studi pendahuluan dengan metode wawancara dan observasi,
didapatkan data bahwa sebagian besar masyarakat di wilayah RW 12 kelurahan Sukakarya
adalah sebagai wiraswasta. Dan dari hasil wawancara dengan satu orang yang bekerja di
pabrik semprong yang berhasil ditemui ketika sedang berada di tempat kerja, didapatkan
data bahwa semuanya tidak mengetahui tentang Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan
Kerja (K3), karena menurut mereka, mereka bekerja mengikuti apa yang telah lama
dilakukan para pendahulu mereka. Bila terjadi kecelakaan mereka hanya melakukan
perawatan sendiri, dan bila kecelakaan kerja yang dialami terasa parah, maka mereka akan
pergi ke tempat pelayanan kesehatan. Sedangkan berdasarkan hasil pengamatan mahasiswa,
para pekerja kebanyakan mengabaikan keselamatan kesehatan kerja ketika berada di pabrrik
semprong. Hal itu terlihat dari para pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung diri
secara lengkap.
Menurut keterangan para pekerja tersebut, pada saat mereka bekerja mereka
hanya mengeluhkan pegal karena posisi yang lebih banyak berdiri dan merasa panas
pada tangan saat mencetak semprong. Tetapi beresiko tinggi terjadinya kecelakaan
kerja (luka bakar) karena suhu pembuatan semprong yang sangat panas.
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut diatas tentang kurangnya pengetahuan
terhadap Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja (K3), maka penulis tertarik untuk
melakukan pengelolaan dan pemberian informasi kepada para pekerja di pabrik semprong
tentang pentingnya Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja (K3) di wilayah RW 12
Kelurahan Sukakarya Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengaplikasikan konsep Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja Berbasis
Komunitas (K3BK) di wilayah RW 12 Kp. Babakan Kelurahan Sukakarya Kecamatan
Warudoyong Kota Sukabumi.
2. Tujuan Khusus
a. Melakukan pengkajian terhadap Keselamatan, Keamanan, dan Kesehatan Kerja (K3)
di satu area binaan
b. Menyusun hasil dari tinjauan teoritis dan konsultasi pakar tentang resiko kecelakaan
kerja yang mungkin terjadi di wilayah binaan berdasarkan hasil kajian
c. Bersama karyawan pabrik semprong merumuskan Planning Of Actions untuk
mengantisipasi dan menangani kecelakaan kerja yang mungkin terjadi di wilayah
binaan
d. Melaksanakan program peningkatan kemampuan dasar pertolongan gawat darurat
bagi masyarakat binaan untuk menangani kecelakaan kerja
e. Melakukan evaluasi terhadap seluruh rangkaian tahap kegiatan Keselamatan,
Keamanan, dan Kesehatan Kerja berbasis komunitas (K3BK)
C. Metoda Penulisan
Metode penulisan dalam penyusunan laporan ini menggunakan:
a. Studi kepustakaan, dengan mencari berbagai literature dari perpustakaan dan internet.
b. Obsrevasi, dengan mengobservasi area yang akan dijadikan wilayah binaan.
c. Wawancara, dilakukan untuk mengetahui secara langsung
karakteristik wilayah daerah binaan. Kegiatan dalam perencanaan ini
antara lain dengan mencari informasi ke berbagai informasi. Sumber
informasi yang digunakan adalah, Ketua RW, Ketua RT, kader, dan tokoh
masyarakat.
d. Pembagian kuesioner, mengumpulkan data secara formal kepada subjek untuk
menjawab pertanyaan secara tertulis dengan menggunakan bentuk pertanyaan tertutup.
D. Sistematika Penulisan
Laporan keperawatan kesehatan kerja ini ke dalam 5 bab. Yaitu sebagai berikut :
1. BAB I : PENDAHULUAN
Dalam bab ini dibahas latar belakang, tujuan penulisan, metoda penulisan, dan
sistematika penulisan.
2. BAB II : TINJAUAN TEORITIS
Dalam bab ini membahas mengenai konsep dasar dan asuhan keperawatan kesehatan
kerja.
3. BAB III : LAPORAN PELAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN
Dalam bab ini dibahas tentang deskripsi singkat area kajian, tabulasi data, analisa data,
intervensi, implementasi dan evaluasi.
4. BAB IV : PEMBAHASAN
Dalam bab ini dibahas dan dijelaskan mengenai kesenjangan antara teori dan hasil yang
di dapat di lapangan.
5. BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
Dalam bab ini dibahas tentang kesimpulan dan penjelasan masalah berdasarkan hasil
tinjauan dan saran-saran untuk hasil tinjauan kami.