Upload
ratna-murni
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
1/52
KATARAK KONGENITAL
1. DefinisiKatarak kongenital adalah katarak yang mulai teradi se!elum atau segera
setelah lahir dan !ayi !erusia kurang dari 1 tahun. Katarak kongenitalmeru"akan "enye!a! ke!utaan "ada !ayi yang #uku" !erarti terutamaaki!at "enanganannya yang kurang te"at.Katarak yang !erkem!ang "enuh "ada $aktu lahir akan mengham!at"erkem!angan daya "englihatan yang normal% ke#uali !ila diatasi dalam!e!era"a !ulan.
&. 'isiologi Geala(ada katarak kongenital% kelainan utama teradi di nukleus lensa ) nukleusfetal atau nukleus em!rional% tergantung "ada $aktu stimulus karaktogenik
) atau di kutu! anterior atau "osterior lensa a"a!ila kelainannya terletak dika"sul lensa.(ada katarak de*elo"mental% kekeruhan "ada lensa tim!ul "ada saatlensa di!entuk. +adi lensa !elum "ernah men#a"ai keadaan normal. ,alini meru"akan kelainan kongenital. Kekeruhan lensa% sudah terda"at "ada$aktu !ayi lahir. Kekeruhan "ada katarak kongenital arang sekalimengaki!atkan keruhnya seluruh lensa. Letak kekeruhannya% tergantungsaat teradinya gangguan "ada kehidu"an anin% sesuai dengan"erkem!angan em!riologik lensa. -entuk katarak kongenital mem!erikankesan tentang "erkem!angan em!riologik lensa% uga saat teradinyagangguan "ada "erkem!angan terse!ut.Kekeruhan lensa kongenital sering dium"ai dan sering se#ara *isual tidak!ermakna. Kekeruhan "arsial atau kekeruhan di luar sum!u "englihatan )atau tidak #uku" "adat untuk mengganggu transmisi #ahaya ) tidakmemerlukan tera"i selain "engamatan untuk menilai "erkem!angannya.Katarak kongenital sentral yang "adat memerlukan tindakan !edah.Katarak kongenital yang menye!a!kan "enurunan "englihatan yang!ermakna harus dideteksi se#ara dini ) se!aiknya di ruang !ayi !aru lahiroleh dokter anak atau dokter keluarga. Katarak "utih yang dan !esar da"attam"ak se!agai leukokoria yang da"at dilihat oleh orangtua. Katarakinfantilis unilateral yang "adat% terletak di tengah% dan garis tengahnya
le!ih !esar dari & mm akan menim!ulkan am!lio"ia de"ri*asi "ermanena"a!ila tidak ditera"i dalam masa & !ulan "ertama kehidu"an sehinggamungkin memerlukan tindakan !edah segera. Katarak !ilateral simetrikmemerlukan "enatalaksanaan yang tidak terlalu segera% teta"i a"a!ila"enanganannya ditunda tan"a alasan yang elas% da"at teradi am!lio"iade"ri*asi !ilateral.Kekeruhan "ada katarak kongenital da"at dium"ai dalam !er!agai !entuk
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
2/52
dan gam!aran morfologik. (ada "u"il mata !ayi yang menderita katarakkongenital akan terlihat !er#ak "utih atau suatu leukokoria. (ada setia"leukokoria di"erlukan "emeriksaan yang le!ih teliti untuk menyingkirkandiagnosis !anding lainnya. (emeriksaan leukokoria dilakukan denganmele!arkan "u"il.
-ila fundus okuli tidak da"at dilihat dengan "emeriksaan oftalmosko"iindirek% maka se!aiknya dilakukan "emeriksaan ultrasonografi.+ika "ada katarak kongenital ini kekeruhannya hanya ke#il saa sehinggatidak menutu"i "u"il% maka "englihatannya !isa !aik dengan #aramemfokuskan "englihatan di sekitar kekeruhan. +ika lu!ang "u"il tertutu"katarak seluruhnya maka "englihatannya tidak akan normal dan fiksasiyang !uruk akan mengaki!atkan teradinya nistagmus dan am!lio"ia.(ernah dila"orkan katarak monokular dan !inokular yang telah dio"erasise#ara dini "englihatannya !aik setelah di!eri koreksi afakia. Katarakkongenital meru"akan indikasi untuk diruuk segera ke dokter ahli mata.
. (enye!a! dan geala/ntuk mengetahui "enye!a! katarak kongenital di"erlukan "emeriksaanri$ayat "renatal infeksi i!u setelah ru!ela "ada kehamilan trimester"ertama dan "emakaian o!at selama kehamilan. Kadang0kadang "ada i!uhamil terda"at ri$ayat keang% tetani% ikterus% atau he"atos"lenomegali.-ila katarak disertai dengan ui reduksi "ada urin yang "ositif% mungkinkatarak ini teradi aki!at galaktosemia. ering katarak kongenitalditemukan "ada !ayi "rematur dan gangguan sistem syaraf se"ertiretardasi mental. ,am"ir 23 4 dari katarak kongenital adalah s"oradik dan
tidak diketahui "enye!a!nya.Katarak kongenital sering ditemukan "ada !ayi yang dilahirkan oleh i!u0i!u yang menderita homosisteinuri% dia!etes melitus hi"o"aratiroidism%tokso"lasmosis% inklusi sitomegalik% dan histo"lasmosis. (enyakit lain yangmenyertai katarak kongenital !iasanya meru"akan "enyakit0"enyakitherediter se"erti mikroftalmus% aniridia% kolo!oma iris% keratokonus% irisheterokromia% lensa ekto"ik% dis"lasia retina% dan megalo0kornea.Katarak kongenital sering terda"at !ersamaan dengan nistagmus%dis"lasia o*ea% dan stra!ismus.Atau ada "ula yang menyertai kelainan"ada mata sendiri% yang uga meru"akan kelainan !a$aan se"ertiheterokromia iris.e"erti telah disinggung di atas% katarak kongenital da"at dise!a!kan olehru!ela kongenital. -ila i!u hamil 5 minggu "ertama menderita ru!ela.
Ada"un trias sindroma ru!ela6 mata0telinga0antung.1. Kerusakan mata6 katarak% mikroftalmus% retino"ati !er"igmen.&. Kerusakan telinga6 tuli karena kerusakan "ada alat #orti.. 7..D.6 7entri#ulal e"tal Defe#t.7irus ru!elanya sendiri terda"at dalam lensa sam"ai !ayi !erusia 10&
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
3/52
tahun.
Katarak kongenital uga mungkin !isa dise!a!kan oleh6a8 sindroma kondrodis"lasia
!8 sindroma do$n 9trisomi &18#8 sindroma "ierre0ro!ind8 katarak kongenital familiale8 sindroma hallerman0streiff f8 sindroma sere!rohe"atorenalis 9sindroma lo$e8g8 trisomi 1h8 sindroma #onradii8 sindroma dis"lasia ektodermal
8 sindroma marines#o0s:gren.Kelainan mata yang da"at menyertai katarak kongenital antara lain6
1.,i"er"lastik "ersisten *itreous "rimer (enye!a! !adan ka#a "utih. Di !adan ka#a terda"at mem!ranfi!ro*askular yang diduga meru"akan sisa dari *itreus "rimer% te"at di!elakang lensa. ;em!ran ini menutu" sum!u *isual dan meru!ah anatomidegmen de"an dengan mendorong lensa dan iris ke de"an% sehinggada"at teradi "erdarahan retina. -ola mata menadi le!ih ke#il di!andingnormal. (enatalaksanaannya sangat sulit% kadang dilakukan enukleasi.Kalau masih mungkin dilakukan katarak ekstraksi dan mero!ekmem!rannya.&.Aniridia
.Retrolental fi!ro"lasti
Aki!at yang !uruk6a. Am!lio"iaDalam "erkem!angan fungsi makula dan retina di"erlukan rangsang#ahaya yang di"erlukan untuk latihan melihat. Adanya katarak% latihanmelihat tidak sem"urna sehingga fungsi makula dan retina terganggu.
Am!lio"ia aki!at katarak kongenital monokular le!ih !erat di!anding yang!inokular.
!. tra!ismus(ada umur !ulan !ayi normal akan ter!entuk "englihatan dua mata. ,alini memerlukan "englihatan yang elas. A"a!ila teradi ham!atan melihat
elas akan menye!a!kan mata !ergerak sendiri0sendiri dan teradilahstra!ismus atau dalam !ahasa umum dise!ut uling.
5. Deteksi dan diagnosa
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
4/52
(emeriksaan darah "ada katarak kongenital "erlu dilakukan karena adahu!ungan katarak kongenital dengan dia!etes melitus% kalsium dan fosfor.
2. (enggolongan
Katarak anak0anak di!agi menadi dua kelom"ok6 katarak kongenital9infantilis8% yang terda"at seak lahir atau segera sesudahnya< dan katarakdida"at% yang tim!ul !elakangan dan !iasanya !erkaitan dengan se!a!0se!a! s"esifik. Kedua ti"e katarak ini da"at !ersifat unilateral atau !ilateraldan "arsial atau total. -anyak katarak kongenital tidak diketahui"enye!a!nya $alau"un mungkin terda"at faktor genetik< yang laindise!a!kan oleh "enyakit infeksi atau meta!olik atau !erkaitan dengan!erma#am0ma#am sindrom. Da"at dilakukan "enelitian untuk men#ari"enye!a!% teta"i "ada se!agian !esar kasus tidak ditemukan"enye!a!nya.
Katarak kongenital digolongkan dalam katarak6a. Ka"sulolentikular dimana "ada golongan ini termasuk katarak ka"sulardan katarak "olaris.!. Katarak lentikular termasuk dalam golongan ini katarak yang mengenaikorteks atau nukleus lensa.
Dalam kategori ini termasuk kekeruhan lensa yang tim!ul se!agai keadian"rimer atau !erhu!ungan dengan "enyakit i!u dan anin lokal atau umum.
Kekeruhan "ada katarak kongenital da"at dium"ai dalam !er!agai!entuk61. Arteri ,ialoidea yang "ersisten
Arteri ,ialoidea meru"akan #a!ang dari a. retina sentral yang mem!erimakan "ada lensa. (ada umur = !ulan dalam kandungan% a. hialoideamulai disera"% sehingga "ada keadaan normal% "ada $aktu lahir sudah taktam"ak lagi. Kadang0kadang "enyera"an tak !erlangsung sem"urnasehingga masih tertinggal se!agai !er#ak "utih di !elakang lensa%!er!entuk ekor yang mulai di "osterior lensa. Gangguan terhada" *isustak !anyak. 7isus !iasanya masih 2>2% kekeruhannya stasioner% sehinggatak memerlukan tindakan.
&. Katarak "olaris anterior 9katarak "iramidalis anterior8Kekeruhan di !agian de"an lensa mata "ersis di tengah. Teradi karenatidak sem"urnanya "ele"asan kornea terhada" lensa. -entukkekeruhannya se"erti "iramid dengan te"i masih ernih% sehingga "u"ilmidriasis akan menaikkan taam "englihatan. Ti"e ini !iasanya tidak"rogresif.
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
5/52
;ungkin teradi aki!at u*eitis anterior intrauterin. Letaknya ter!atas "ada"olaris anterior. -er!entuk "iramid% yang mem"unyai dasar dan "un#ak%karena itu dise!ut uga katarak "iramidalis anterior. (un#aknya da"at kedalam atau ke luar. Keluhan tidak !erat% stasioner% terutama mengenai"englihatan yang ka!ur $aktu terkena sinar% karena "ada $aktu ini "u"il
menge#il% sehingga sinar terhalang oleh kekeruhan di "olus anterior. inaryang redu" tidak terlalu mengganggu% karena "ada saat #ahaya redu"%"u"il mele!ar% sehingga le!ih !anyak #ahaya yang da"at masuk.(ada umumnya tidak menim!ulkan gangguan% stasioner% sehingga tidakmemerlukan tindakan o"eratif. Dengan "em!erian midriatika% se"ertisulfas atro"in 1 4 atau homatro"in & 4% da"at mem"er!aiki *isus% karena"u"il menadi le!ih le!ar% teta"i teradi "ula kera"uhan dari ;m. siliaris%sehingga tidak da"at !erakomodasi. -ila gangguan *isus he!at% da"atdi"ertim!angkan iridektomi o"tis yang da"at dilakukan "ada daerah lensayang masih ernih.% !ila setelah "em!erian midriatika% *isus menadi le!ih
!aik.. Katarak "olaris "osterior 9katarak "iramidalis "osterior8Teradi karena resor!si selu!ung *askuler yang tidak sem"urna sehinggamenim!ulkan kekeruhan !agian !elakang lensa. Diturunkan se#araautosomal dominan% tidak "rogresif% dan "er!aikan taam "englihatanda"at dilakukan dengan midriatika.Kekeruhan terletak di "olus "osterior. ifat0sifatnya sama dengan katarak"olaris anterior. +uga !ersifat stasioner% tidak !anyak menim!ulkangangguan *isus% sehingga tak memerlukan tindakan o"erasi. Tindakanyang lain sama dengan katarak "olaris anterior.
5. Katarak aksialisKekeruhan terletak "ada aksis lensa. Keluhan dan tindakan sama dengankatarak "olaris anterior.
2. Katarak ?onularis;engenai daerah tertentu% !iasanya disertai kekeruhan yang le!ih "adat%tersusun se!agai garis0garis yang mengelilingi !agian yang keruh dandise!ut riders% meru"akan tanda khas untuk katarak ?onularis. Katarak ini"aling sering dida"atkan "ada anak0anak. Kadang0kadang !ersifatherediter dan sering disertai dengan hasil anamnesa keang0keang.Kekeruhannya !eru"a #akram 9dis#us8% mengelilingi !agian tengah yang
ernih% sedang korteks di luarnya ernih uga. -isanya "rogresif% namunlam!at. Kadang0kadang keluhan sangat ringan% teta"i kekeruhannya da"at"ula menadi "adat% sehingga *isus sangat terganggu dan anak tidakda"at lagi sekolah dan mem!a#a% karena hanya da"at menghitung ari.
Kekeruhan lensa "ada katarak ?onularis terda"at "ada ?ona tertentu
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
6/52
a. Kekeruhan "ada nukleus dise!ut katarak nuklearis!.Katarak lamelaris% kekeruhan terda"at "ada lamella yang mengelilingiarea #alon nukleus yang masih ernih. -agian di luar kekeruhan masih
ernih. Gam!arannya se"erti #akram% dengan ari0ari radier. 'aktor"enye!a!nya diduga faktor herediter dengan autosomal dominan. +uga
da"at aki!at infeksi ru!ela% hi"oglikemia% hi"okalsemia% dan radiasi.
=. Katarak stelataKekeruhan teradi "ada sutura% dimana serat0serat dari su!stansi lensa!ertemu% yang meru"akan huruf @ yang tegak di de"an% dan huruf @ yangter!alik di !elakang. -iasanya tidak !anyak mengganggu *isus sehinggatidak memerlukan "engo!atan.
. Katarak totalis-ila oleh suatu se!a!% teradi kerusakan dari ka"sula lensa% sehingga
su!stansi lensa da"at keluar dan disera"% maka lensa semakin menaditi"is dan akhirnya tim!ul kekeruhan se"erti mem!ran.(engo!atan6 disisi lensa.
B. Katarak kongenital mem!ranaseaKatarak kongenital totalis% dise!a!kan gangguan "ertum!uhan atau aki!at"eradangan intrauterin. Katarak u*enilis totalis% mungkin herediter atautim!ul tan"a dikeahui se!a!nya. (ada !e!era"a kasus ada hu!ungannyadengan keang0keang. Katarak totalis ini da"at terlihat "ada mata sehatatau meru"akan katarak kom"likata dengan disertai kelainan0kelainan
"ada aringan lain se"erti koroid% retina% ds!. Lensanya tam"ak "utih% rata%kea!u0a!uan% se"erti mutiara. -iasanya #air atau lunak.
=. (enatalaksanaan(rinsi"61. etelah diketemukan katarak maka harus di#ari faktor "enye!a!%a"akah galaktosemia% ru!ela% tokso"lasmosis% dll. (emeriksaanla!oratorium dan konsultasi dengan "akar sangat "erlu.
&. Dilakukan "em!edahan untuk mem!ersihkan lintasan sinar darikekeruhan. A"a!ila telah teradi nistagmus maka "em!edahan segeradilakukan. A"a!ila tidak ada nistagmus% maka "emeriksaan akanmemastikan tidak ada gangguan "ada matanya. A"a!ila katarak total%maka segera "em!edahan dilakukan di !a$ah anastesi umum.(enanganan tergantung "ada unilateral dan !ilateral% adanya kelainanmata lain% dan saat teradinya katarak. Katarak kongenital "rognosisnyakurang memuaskan !ergantung "ada !entuk katarak dan mungkin sekali"ada mata terse!ut telah teradi am!lio"ia. -ila terda"at nistagmus% maka
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
7/52
keadaan ini menunukkan hal yang !uruk "ada katarak kongenital.
(engo!atan katarak kongenital !ergantung "ada61. Katarak total !ilateral% dimana se!aiknya dilakukan "em!edahanse#e"atnya segera katarak terlihat.
&. Katarak total unilateral% yang !iasanya diaki!atkan trauma% dilakukan"em!edahan = !ulan setelah terlihat atau segera se!elum teradinyastra!ismus< !ila terlalu muda akan mudah teradi am!lio"ia !ila tidakdilakukan tindakan segera< "era$atan untuk am!lio"ia se!aikanyadilakukan se!aik0!aiknya.. Katarak total atau kongenital unilateral% mem"unyai "rognosis yang!uruk% karena mudah sekali teradinya am!lio"ia< karena itu se!aiknyadilakukan "em!edahan se#e"at mungkin% dan di!erikan ka#amata segeradengan latihan !e!at mata.5. Katarak !ilateral "arsial% !iasanya "engo!atan le!ih konser*atif
sehingga sementara da"at di#o!a dengan ka#amata atau midriatika< !ilateradi kekeruhan yang "rogresif disertai dengan mulainya tanda0tandastra!ismus dan am!lio"ia maka dilakukan "em!edahan% !iasanyamem"unyai "rognosis yang le!ih !aik.
Tindakan "engo!atan "ada katarak kongenital adalah o"erasi.O"erasikatarak kongenital dilakukan !ila refleks fundus tidak tam"ak.-iasanya !ilakatarak !ersifat total% o"erasi da"at dilakukan "ada usia & !ulan atau le!ihmuda !ila telah da"at dilakukan "em!iusan.Tindakan !edah "ada katarak kongenital yang umum dikenal adalah
disisio lensa% ekstraksi liniar% ekstraksi dengan as"irasi.Tera"i !edah untuk katarak infantilis dan katarak "ada masa anak0anakdini adalah ekstraksi lensa melakui insisi lim!us mm denganmenggunakan alat irigasi0as"irasi mekanis. +arang di"erlukanfakoemulfikasi% karena nukleus lensa lunak. -er!eda dengan ekstraksilensa "ada orang de$asa% se!agian !esar ahli !edah mengangkat ka"sul"osterior dan kor"us *iterum anterior dengan menggunakan alat mekanis"emotong0"enyedot kor"us *itreum. ,al ini men#egah "em!entukankekeruhan ka"sul sekunder% atau after0#atara#t 9katarak ikutan8. Dengandemikian% "engangkatan "rimer ka"sul "osterior menghindari "erlunyatindakan !edah sekunder dan meningkatkan koreksi o"tis dini.(ada katarak kongenital enis katarak ?onularis% a"a!ila *isus sudahsangat terganggu% da"at dilakukan iridektomi o"tis% !ila setelah "em!erianmidriatika *isus da"at menadi le!ih !aik. -ila tak da"at dilakukaniridektomi o"tis% karena lensa sangat keruh maka "ada anak0anak di!a$ah umur 1 tahun% disertai fundus yang tak da"at dilihat% dilakukan disisilensa% sedang "ada anak yang le!ih !esar dilakukan ekstraksi linier.Koreksi *isus "ada anak da"at !erarti% !ila anak itu sudah da"at di"eriksa
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
8/52
tes *isualnya. Iridektomi o"tis% mem"unyai keuntungan% !ah$a lensa danakomodasi da"at di"ertahankan dan "enderita tidak usah memakaika#amata yang te!al 9sferis C 13 dio"tri8.(ada katarak kongenital mem!ranasea yang #air 9umur kurang dari 1tahun8% dilakukan disisi lensa. (ada katarak yang lunak 9umur 102 tahun8
dilakukan ekstraksi linier. (ada katarak yang keras 9umur le!ih dari 2tahun8% dilakukan ekstraksi katarak intraka"suler. Fara o"erasi yangmutakhir dengan fakoemulfikasi.
Disisi Lensa6 9Needling8(ada "rinsi"nya adalah ka"sul lensa anterior diro!ek dengan arum%massa lensa diaduk% massa lensa yang masih #air akan mengalir ke !ilikmata de"an. elanutnya di!iarkan teradi resor!si atau dilakukan e*akuasimassa.
Indikasi dilakukannya disisi lensaa8 /mur kurang dari 1 tahun!8 (ada "emeriksaan% fundus tak terlihat.
(enyulit disisi lensa61./*eitis fakoanafilaktikTeradi karena massa lensa meru"akan !enda asing untuk aringansehingga menim!ulkan reaksi radang terhada" massa lensa tu!uh sendiri.&.Glaukoma sekunder%Tim!ul karena massa lensa menyum!at sudut !ilik mata% sehingga
mengganggu aliran #airan !ilik mata de"an..Katarak sekundariaDa"at teradi !ila massa lensa tidak da"at disera" dengan sem"urna danmenim!ulkan aringan fi!rosis yang da"at menutu"i "u"il sehinggamengganggu "englihatan dikemudian hari sehingga harus dilakukan disisikatarak sekundaria% untuk mem"er!aiki *isusnya.
Disisi lensa se!aiknya dilakukan sedini mungkin% karena fo*easentralisnya harus !erkem!ang $aktu !ayi lahir sam"ai umur !ulan.Kemungkinan "erkem!angan ter!aik adalah "ada umur 0 !ulan. yaratuntuk "erkem!angan ini fo*ea sentralis harus menda"atkan rangsang#ahaya yang #uku". +ika katarak di!iarkan sam"ai anak !erumur le!ih dari !ulan% !iasanya fo*ea sentralisnya tak da"at !erkem!ang 133 4%*isusnya tidak akan men#a"ai 2>2 $alau"un dio"erasi. ,al ini dise!utamlio"ia sensoris 9am!lio"ia e ano"sia8. +ika katarak itu di!iarkan sam"aiumur &0 tahun% fo*ea sentralis tidak akan !erkem!ang lagi% sehinggakemam"uan fiksasi dari fo*ea sentralis tak da"at lagi ter#a"ai dan matamenadi goyang 9nistagmus8% !ahkan da"at teradi "ula stra!ismus
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
9/52
se!agai "enyulit. +adi se!aiknya o"erasi dilakukan sedini mungkin% !ilatidak dida"at kontraindikasi untuk "em!iusan umum. O"erasi dilakukan"ada satu mata dulu% !ila mata ini sudah tenang% mata se!elahnyadio"erasi "ula% ika kedua mata sudah tenang% "enderita da"atdi"ulangkan.
(ada katarak kongenital yang mononukelar dan di!edah dini% disertai"em!erian lensa kontak segera setelah "em!edahan% da"at menghindarigangguan "erkem!angan "englihatan.
Ekstraksi Linier (ada "rinsi"nya yang dilakukan adalah !ilik mata de"an ditem!us danka"sul anterior lensa diro!ek dan massa lensa die*akuasi serta di!ilasdengan larutan Ringer Laktat.
(enyulit
(ada katarak kongenital total "enyulit yang da"at teradi adalah makulalutea yang tidak #uku" menda"at rangsangan. ;akula ini tidak akan!erkem!ang sem"urna hingga $alau"un dilakukan ekstraksi katarak maka*isus !iasanya tidak akan men#a"ai =>=. ,al ini dise!ut am!lio"ia sensoris9am!yo"ia e ano"sia8. Katarak kongenital da"at menim!ulkan kom"likasilain !eru"a nistagmus dan stra!ismus./ntuk menghilangkan katarak dilakukan "em!edahan lensa. ,asil"em!edahan "ada katarak kongenital !iasanya kurang memuaskan. ,alini dise!a!kan teradinya !anyak "enyulit "em!edahan atau terda"atkelainan mata lain atau susunan syaraf "usat.
Aki!at terda"atnya masalah "ada reha!ilitasi katarak kongenital sering"em!edah mengam!il ke"utusan untuk tidak mem!edah ataumem"erlakukan katarak kongenital se#ara konser*atif.(ada !ayi !ila teradi gangguan *isus dini% maka akan da"atmengaki!atkan kerusakan "ermanen "ada syaraf "englihat yang dise!utam!lio"ia eksano"ia. Aki!atnya dianurkan untuk melakukan "em!edahan"ada katarak sedini mungkin atau "ada !ayi !aru !e!era"a minggu.(enyulit "em!edahan lainnya adalah tim!ulnya u*eitis "as#a !edahkatarak% oleh karena itu "rognosis !uruk. (rognosisDengan menggunakan teknik0teknik !edah #anggih saat ini% "enyulit intra0o"erasi dan "as#a0o"erasi seru"a dengan yang teradi "ada tindakanuntuk katarak de$asa. Dengan "engalaman% ahli !edah katarak anak0anak da"at menghara"kan hasil teknik yang !aik "ada le!ih dari H3 4kasus. Koreksi o"tik sangat "enting !agi !ayi dan memerlukan usaha!esar oleh ahli !edah dan orang tua "asien. Koreksi terse!ut da"at !eru"aka#amata untuk anak0anak harus diikuti dengan koreksi lensa kontak.E"ikeratofakia tam"aknya mem!eri hara"an untuk mengkoreksi afakia
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
10/52
"ada "asien "ediatrik yang tidak da"at mentoleransi lensa kontak.
(rognosis "englihatan untuk "asien katarak anak0anak yang memerlukan"em!edahan tidak se!aik "rognosis untuk "asien senilis. Adanya
am!lio"ia dan kadang0kadang anomali syaraf o"tikus atau retinamem!atasi tingkat "en#a"aian "englihatan "ada kelom"ok "asien ini.(rognosis untuk "er!aikan ketaaman "englihatan setelah o"erasi "aling!uruk "ada katarak kongenital unilateral dan "aling !aik "ada katarakkongenital !ilateral inkom"lit yang "rogresif lam!at.,asil "em!edahan katarak kongenital !iasanya kurang memuaskan%karena !anyak "enyulit "em!edahan atau adanya kelainan0kelainankongenital lainnya di mata yang menyertainya.(ada monokular katarak yang di!edah dini disertai dengan "em!erianlensa kontak segera akan menghindari gangguan "erkem!angan
"englihatan. Dikatakan untuk men#a"ainya maka se!aiknya katarakkongenital dilakukan "em!edahan se!elum !ayi !erusia 5 !ulan.(ada !ayi "emakaian lensa kontak masih meru"akan masalah(em!edahan katarak kongenital sesudah !erusia 5 !ulan !iasanya tidakefektif lagi.
FRI-D
25306725-2 gak jelas
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan pendekatanyang berbeda untuk implantasi sekunder lensa intraokular (IO! padaanak-anak setelah ekstraksi katarak kongenital pada bayi" #ahan danmetode" implantasi IO sekunder dilakukan pada $2 anak (56 mata!berusia %&5-6 tahun yang menjalani operasi katarak kongenital padausia 2-%0 bulan" 'ebanyak % anak-anak memiliki keterlibatan sepihak")alam %$ kasus aphakia bilateral implantasi dilakukan pada keduamata" )i anak-anak katarak ekstraksi satu langkah denganimplantasi IO unilateral diikuti oleh implantasi IO tertunda pada matakontralateral dioperasikan sebelumnya" ensa kapsul posterior utuh di3 mata& sementara di %7 itu memiliki berbagai *a*at ba+aan" ,apsul
kekeruhan ditemukan pada 3$ mata& baik kongenital ( mata! ataudidapat (26 mata!" 'eiring dengan penilaian mata kon.ensional&pemeriksaan lain yang penting untuk perhitungan IO daya(autore/ra*tomentry dan ultrasound biomi*ros*opy - #1! danpenilaian *hamber posterior (#1! dilakukan" 'untikan baik monoblo*k(*ryso/ '60 4 '60T& (l*on!! atau tripartit (*ryso/ 160(l*on!! lensa intraokuler dilakukan melalui sebuah tero+ongansayatan kornea" periode pemantauan ber.ariasi dari 6 bulan sampai $
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
11/52
tahun" 8asil" 9ilihan taktik bedah& IO 1odel dan :ksasi metodebergantung pada integritas kantong kapsuler& kondisi kapsul posterior&dan kehadiran adhesi irido*apsular" implantasi IO intra*apsulardilakukan di 2&2; dari mata dengan utuh kapsul posterior dan %%&;dari mata dengan *a*at kapsul" )alam tiga mata tanpa IOs dukungan
kapsuler yang dijahit ke s*lera" 9ada kebanyakan anak (76&;!rekonstruksi ruang posterior harus dilakukan karena perlengketanirido*apsular" ,esimpulan" 9ilihan taktik bedah dan sejauh manainter.ensi bedah untuk tujuan implantasi IO sekunder pada anak-anakyang menjalani ekstraksi katarak kongenital adalah indi.idu danbergantung pada integritas kantong kapsuler"25306725-2 gak jelas
Pengertian
BAB II KONSEP DASAR
Katarak adalah opasitas lensa kristalina yang normalnya jernih.
Biasanya terjadi akibat proses penuaan tapi dapat timbul pada saat
kelahiran (katarak kongenital). Dapat juga berhubungan dengan
trauma mata tajam maupun tumpul, penggunaan kortikosteroid
jangka panjang, penyakit sistemik, pemajanan radiasi, pemajanan
yang lama sinar ultraviolet, atau kelainan mata lain seperti uveitis
anterior (Smeltzer, Suzzane C, 2002).
Menurut Corwin (2001), katarak adalah penurunan progresif
kejernihan lensa. Lensa menjadi keruh atau berwarna putih abu-
abu, dan ketajaman penglihatan berkurang. Katarak terjadi apabila
protein-protein lensa yang secara normal transparan terurai dan
mengalami koagulasi.
Sedangkan menurut Mansjoer (2000), katarak adalah setiap
keadaan kekeruhan pada lensa yang dapat terjadi akibat hidrasi
(panambahan cairan) lensa, denaturasi protein lensa, atau akibat
kedua-duanya. Biasanya mengenai kedua mata dan berjalan
progresif.
Jadi, dapat disimpulkan katarak adalah kekeruhan lensa yang
normalnya transparan dan dilalui cahaya menuju retina, dapat
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
12/52
disebabkan oleh berbagai hal sehingga terjadi kerusakan
penglihatan.
7
Jenis- jenis katarak menurut Vaughan, Dale (2000) terbagi atas :
1. Katarak terkait usia (katarak senilis) Katarak senilis adalah jenis
katarak yang paling sering dijumpai. Satu- satunya gejala adalah
distorsi penglihatan dan penglihatan yang semakin kabur.
2. Katarak anak- anakKatarak anak- anak dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu :
a. Katarak kongenital, yang terdapat sejak lahir atau segera
sesudahnya. Banyak katarak kongenital yang tidak diketahui
penyebabnya walaupun mungkin terdapat faktor genetik, yang lain
disebabkan oleh penyakit infeksi atau metabolik, atau beerkaitan
dengan berbagai sindrom.
b. Katarak didapat, yang timbul belakangan dan biasanya terkait
dengan sebab-sebab spesifik. Katarak didapat terutama disebabkanoleh trauma, baik tumpul maupun tembus. Penyyebab lain adalah
uveitis, infeksi mata didapat, diabetes dan obat.
3. Katarak traumatikKatarak traumatik paling sering disebabkan oleh
cedera benda asing di lensa atau trauma tumpul terhadap bola
mata. Lensa menjadi putih segera setelah masuknya benda asing
karena lubang pada kapsul lensa menyebabkan humor aqueus dan
kadang- kadang korpus vitreum masuk kedalam struktur lensa.
8
4. Katarak komplikataKatarak komplikata adalah katarak sekunder
akibat penyakit intraokular pada fisiologi lensa. Katarak biasanya
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
13/52
berawal didaerah sub kapsul posterior dan akhirnya mengenai
seluruh struktur lensa. Penyakit- penyakit intraokular yang sering
berkaitan dengan pembentukan katarak adalah uveitis kronik atau
rekuren, glaukoma, retinitis pigmentosa dan pelepasan retina.
5. Katarak akibat penyakit sistemikKatarak bilateral dapat terjadi
karena gangguan- gangguan sistemik berikut: diabetes mellitus,
hipoparatiroidisme, distrofi miotonik, dermatitis atropik,
galaktosemia, dan syndrome Lowe, Werner atau Down.
6. Katarak toksikKatarak toksik jarang terjadi. Banyak kasus pada
tahun 1930-an sebagai akibat penelanan dinitrofenol (suatu obat
yang digunakan untuk menekan nafsu makan). Kortokosteroidyang diberikan dalam waktu lama, baik secara sistemik maupun
dalam bentuk tetes yang dapat menyebabkan kekeruhan lensa.
7. Katarak ikutanKatarak ikutan menunjukkan kekeruhan kapsul
posterior akibat katarak traumatik yang terserap sebagian atau
setelah terjadinya ekstraksi katarak ekstrakapsular.
9
B. AnatomidanFisiologi
1. Anatomi mataa. Struktur Mata Eksternal
Gambar 1. Struktur mata eksternal (Brunner&Suddarth, 2002)
. 1) AlisAlis adalah dua potong kulit tebal melengkung yang
ditumbuhi bulu. Alis dikaitkan pada otot-otot sebelah bawahnyaserta berfungsi melindungi mata dari sinar matahari.
. 2) Kelopak mataKelopak mata merupakan dua lempengan, yaitu
lempeng tarsal yang terdiri dari jaringan fibrus yang sangat padat
serta dilapisi kulit dan dibatasi konjungtiva. Jaringan dibawah kulit
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
14/52
ini tidak mengandung lemak. Kelopak mata atas lebih besar
daripada
10
kelopak mata bawah serta digerakkan ke atas oleh otot-otot
melingkar, yaitu muskulus orbikularis okuli yang dapat dibuka dan
ditutup untuk melindungi dan meratakan air mata ke permukaan
bola mata dan mengontrol banyaknya sinar yang masuk.
3) Bulu mataBulu mata melindungi mata dari debu dan cahaya.
b. Struktur Mata Internal
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
15/52
Gambar 2. Struktur mata internal (Brunner&Suddarth, 2002)
1) SkleraPembungkus yang kuat dan fibrus. Sklera membentuk
putih mata dan tersambung pada bagian depan dengan sebuah
jendela membran yang bening, yaitu kornea. Sklera melindungi
11
struktur mata yang sangat halus serta membantu
mempertahankan bentuk biji mata. 2) Khoroid
Lapisan tengah yang berisi pembuluh darah. Merupakan ranting-
ranting arteria oftalmika, cabang dari arteria karotis interna.
Lapisan vaskuler ini membentuk iris yang berlubang ditengahnya,
atau yang disebut pupil (manik) mata. Selaput berpigmen sebelah
belakang iris memancarkan warnanya dan dengan demikian
menentukan apakah sebuah mata itu berwarna biru, coklat, kelabu,
dan seterusnya. Khoroid bersambung pada bagian depannya
dengan iris, dan tepat dibelakang iris. Selaput ini menebal guna
membentuk korpus siliare sehingga terletak antara khoroid dan iris.
Korpus siliare itu berisi serabut otot sirkulerndan serabut-serabutyang letaknya seperti jari-jari sebuah lingkaran. Kontraksi otot
sirkuler menyebabkan pupil mata juga berkontraksi. Semuanya ini
bersama-sama membentuk traktus uvea yang terdiri dari iris,
korpus siliare, dan khoroid. Peradangan pada masing- masing
bagian berturut-turut disebut iritis, siklitis, dan khoroiditis, atau
pun yang secara bersama-sama disebut uveitis. Bila salah satu
bagian dari traktus ini mengalami peradangan, maka penyakitnya
akan segera menjalar kebagian traktus lain disekitarnya.
12
. 3) RetinaLapisan saraf pada mata yang terdiri dari sejumlah
lapisan serabut, yaitu sel-sel saraf batang dan kerucut. Semuanya
termasuk dalam konstruksi retina yang merupakan jaringan saraf
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
16/52
halus yang menghantarkan impuls saraf dari luar menuju jaringan
saraf halus yang menghantarkan impuls saraf dari luar menuju
diskus optikus, yang merupakan titik dimana saraf optik
meninggalkan biji mata. Titik ini disebut titik buta, oleh karena
tidak mempunyai retina. Bagian yang paling peka pada retina
adalah makula, yang terletak tepat eksternal terhadap diskus
optikus, persis berhadapan dengan pusat pupil.
. 4) KorneaMerupakan bagian depan yang transparan dan
bersambung dengan sklera yang putih dan tidak tembus cahaya.
Kornea terdiri atas beberapa lapisan. Lapisan tepi adalah
epithelium berlapis yang tersambung dengan konjungtiva.
. 5) Bilik anterior (kamera okuli anterior) Terletak antara kornea
dan iris.
. 6) IrisTirai berwarna didepan lensa yang bersambung dengan
selaput khoroid. Iris berisi dua kelompok serabut otot tak sadar
(otot polos). Kelompok yang satu mengecilkan ukuran pupil,
13
sementara kelompok yang lain melebarkan ukuran pupil itu
sendiri.
. 7) Pupil Bintik tengah yang berwarna hitam yang merupakan
celah dalam iris, dimana cahaya dapat masuk untuk mencapai
retina.
. 8) Bilik posterior (kamera okuli posterior) Terletak diantara iris
dan lensa. Baik bilik anterior maupun bilik posterior yang diisi
dengan aqueus humor.
. 9) Aqueus humor Cairan ini berasal dari badan siliaris dan diserap
kembali ke dalam aliran darah pada sudut iris dan kornea melalui
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
17/52
vena halus yang dikenal sebagai Saluran Schlemm.
. 10) LensaSuatu struktur bikonveks, avaskular, tak berwarna dan
transparan. Tebalnya ±4 mm dan diameternya 9 mm. Dibelakang
iris, lensa digantung oleh zonula (zonula zinni) yangmenghubungkannya dengan korpus siliare. Di sebelah anterior
lensa terdapat humor aqueus dan disebelah posterior terdapat
vitreus humor. Kapsul lensa adalah membran semipermiabel yang
dapat dilewati air dan elektrolit. Disebelah depan terdapat selapis
epitel subkapular. Nukleus lensa lebih keras daripada korteks nya.
Sesuai dengan bertambahnya usia, serat-serat lamelar sub epitel
terus diproduksi sehingga lensa
14
lama-kelamaan menjadi kurang elastik. Lensa terdiri dari 65% air,
35% protein, dan sedikit sekali mineral yang biasa ada dalam
jaringan tubuh lainnya. Kandungan kalium lebih tinggi di lensa
daripada di jaringan lainnya. Asam askorbat dan glutation terdapat
dalam bentuk teroksidasi maupun tereduksi. Tidak ada serat nyeri,
pembuluh darah, maupun saraf dalam lensa.
11) Vitreus humorDaerah sebelah belakang biji mata, mulai dari
lensa hingga retina yang diisi dengan cairan penuh albumen
berwarna keputih-putihan seperti agar-agar. Berfungsi untuk
memberi bentuk dan kekokohan pada mata, serta mempertahankan
hubungan antara retina dengan selaput khoroid dan sklerotik.
2. Fisiologi mataMata adalah indera penglihatan. Mata dibentuk
untuk
menerima rangsangan berkas-berkas cahaya pada retina, lantas
dengan perantaraan serabut-serabut saraf nervus optikus
mengalihkan rangsangan ini ke pusat penglihatan otak untuk
ditafsirkan. Apparatus optik mata membentuk dan
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
18/52
mempertahankan ketajaman focus objek dalam retina. Prinsip optik
adalah sinar dialihkan berjalan dari satu medium ke medium lain
dari kepadatan yang berbeda, fokus utama pada garis yang berjalan
melalui pusat kelengkungan lensa sumbu utama.
15
Indera penglihatan menerima rangsangan berkas-berkas cahaya
pada retina dengan perantaraan serabut nervus optikus,
menghantarkan rangsangan ini ke pusat penglihatan pada otak
untuk ditafsirkan. Cahaya yang jatuh ke mata menimbulkan
bayangan yang difokuskan pada retina. Bayangan itu akan
menembus dan diubah oleh kornea, lensa badan aqueus danvitreus. Lensa membiaskan cahaya dan memfokuskan bayangan
pada retina, bersatu menangkap sebuah titik bayangan yang
difokuskan. Gangguan lensa adalah kekeruhan, distorsi, dislokasi,
dan anomali geometric. Pasien yang mengalami gangguan-
gangguan tersebut mengalami kekaburan penglihatan tanpa rasa
nyeri.a. Pembentukan bayangan
Cahaya dari objek membentuk ketajaman tertentu dari bayangan
objek di retina. Bayangan dalam fovea di retina selalu lebih kecil
dan terbalik dari objek nyata. Bayangan yang jatuh pada retina
akan menghasilkan sinyal saraf dalam mosaik reseptor, selanjutnya
mengirim bayangan dua dimensi ke otak untuk direkonstruksikan
menjadi bayangan tiga dimensi. Pembentukan bayangan abnormal
terjadi jika bola mata terlalu panjang dan berbentuk elips, titik
fokus jatuh didepan retina sehingga bayangan menjadi kabur.
Untuk melihat lebih jelas harus mendekatkan mata pada objek
yang dilihat, dibantu dengan lensa bikonkaf yang memberi cahaya
divergen sebelum masuk mata. Pada hipermetropia, titik fokus
jatuh dibelakang retina. Kelainan dikoreksi dengan lensa
bikonveks.
16
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
19/52
Sedangkan pada presbiopia, bentuk abnormal karena lanjut usia
yang
kehilangan kekenyalan lensa.
b. Respon bola mata terhadap benda Relaksasi muskulus siliaris
membuat ligamentum tegang, lensa tertarik sehingga bentuknya
lebih pipih. Keadaan ini akan memperpanjang jarak fokus. Bila
benda dekat dengan mata maka otot akan berkontraksi agar
lengkung lensa meningkat. Jika benda jauh, maka m. siliaris
berkontraksi agar pipih supaya bayangan benda pada retina
menjadi tajam. Akomodasi mengubah ukuran pupil, kontraksi iris
membuat pupil mengecil dan melebar. Jika sinar terlalu banyakmaka pupil menyempit agar sinar tidak seluruhnya masuk ke
dalam mata. Dalam keadaan gelap pupil melebar agar sinar banyak
yang ditangkap. Dalam hal melihat benda, jika mata melihat jauh
kemudian melihat dekat maka pupil berkontraksi agar terjadi
peningkatan ke dalam lapang penglihatan. Akomodasi lensa diatur
oleh mekanisme umpan balik negatif secara otomatis.
c. Lintasan penglihatanSetelah impuls meninggalkan retina, impuls
ini berjalan ke belakang melalui nervus optikus. Pada persilangan
optikus, serabut menyilang ke sisi lain bersatu dengan serabut yang
berasal dari retina. Otak menggunakan visual sebagai informasi
untuk dikirim ke korteks serebri dan visual pada bagian korteks
visual ini membentuk gambar tiga dimensi. Gambar yang ada pada
retina di traktus optikus
17
disampaikan secara tepat ke korteks jika seseorang kehilangan
lapang pandang sebagian besar dapat dilacak lokasi kerusakan di
otak yang bertanggung jawab atas lapang pandang.
C. Etiologi
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
20/52
Menurut Mansjoer (2000), penyebab terjadinya katarak bermacam-
macam. Umumnya adalah usia lanjut (katarak senil), tetapi dapat
terjadi secara kongenital akibat infeksi virus di masa pertumbuhan
janin, genetik, dan gangguan perkembangan. Dapat juga terjadi
karena traumatik, terapi kortikosteroid metabolik, dan kelainan
sistemik atau metabolik, seperti diabetes mellitus, galaktosemia,
dan distrofi miotonik. Rokok dan konsumsi alkohol meningkatkan
resiko katarak.
D. Patofisiologi
Lensa yang normal adalah struktur posterior iris yang jernih,
transparan, berbentuk seperti kancing baju dan mempunyaikekuatan refraksi yang besar. Lensa mengandung tiga komponen
anatomis. Pada zona sentral terdapat nukleus, di perifer ada
korteks, dan yang mengelilingi keduanya adalah kapsul anterior
dan posterior. Dengan bertambahnya usia, nukleus mengalami
perubahan warna menjadi coklat kekuningan. Disekitar opasitas
terdapat densitas seperti duri di anterior dan posterior nukleus.
Opasitas pada kapsul posterior merupakan bentuk katarak yang
paling bermakna, nampak seperti kristal salju pada jendela.
18
Perubahan fisik dan kimia dalam lensa mengakibatkan hilangnya
transparansi. Perubahan pada serabut halus multipel (zunula) yang
memanjang dari badan silier ke sekitar daerah diluar lensa,
misalnya dapat menyebabkan penglihatan mengalamui distorsi.
Perubahan kimia dalam protein lensa dapat menyebabkan
koagulasi, sehingga mengabutkan pandangan dengan menghambat jalannya cahaya ke retina. Salah satu teori menyebutkan
terputusnya protein lensa normal terjadi disertai influks air ke
dalam lensa. Proses ini mematahkan serabut lensa yang tegang dan
mengganggu transmisi sinar. Teori lain mengatakan bahwa suatu
enzim mempunyai peran dalam melindungi lensa dari degenerasi.
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
21/52
Jumlah enzim akan menurun dengan bertambahnya usia dan tidak
ada pada kebanyakan pasien yang menderita katarak.
Katarak biasanya terjadi bilateral, namun memiliki kecepatan yang
berbeda. Dapat disebabkan oleh kejadian trauma maupun sistemik,seperti diabetes. Namun kebanyakan merupakan konsekuensi dari
proses penuaan yang normal. Kebanyakan katarak berkembang
secara kronik ketika seseorang memasuki dekade ketujuh. Katarak
dapat bersifat kongenital dan harus diidentifikasi awal, karena bila
tidak terdiagnosa dapat menyebabkan ambliopia dan kehilangan
penglihatan permanen. Faktor yang paling sering berperan dalam
terjadinya katarak meliputi radiasi sinar ultraviolet B, obat- obatan,
alkohol, merokok, diabetes, dan asupan vitamin antioksidan yangkurang dalam jangka waktu lama (Smeltzer, 2002).
19
E. ManifestasiKlinik
Katarak didiagnosis terutama dengan gejala subjektif. Biasanya,
pasien melaporkan penurunan ketajaman fungsi penglihatan, silau,
dan gangguan fungsional sampai derajat tertentu yang diakibatkankarena kehilangan penglihatan tadi, temuan objektif biasanya
meliputi pengembunan seperti mutiara keabuan pada pupil
sehingga retina tak akan tampak dengan oftalmoskop. Ketika lensa
sudah menjadi opak, cahaya akan dipendarkan dan bukannya
ditransmisikan dengan tajam menjadi bayangan terfokus pada
retina. Hasilnya adalah pandangan kabur atau redup, menyilaukan
yang menjengkelkan dengan distorsi bayangan dan susah melihat
di malam hari. Pupil yang normalnya hitam, akan tampakkekuningan, abu-abu atau putih. Katarak biasanya terjadi bertahap
selama bertahun-tahun , dan ketika katarak sudah sangat
memburuk, lensa koreksi yang lebih kuat pun tak akan mampu
memperbaiki penglihatan.
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
22/52
Orang dengan katarak secara khas selalu mengembangkan strategi
untuk menghindari silau yang menjengkel yang disebabkan oleh
cahaya yang salah arah. Misalnya, ada yang mengatur ulang
perabotan rumahnya sehingga sinar tidak akan langsung menyinari
mata mereka. Ada yang mengenakan topi berkelepak lebar atau
kaca mata hitam dan menurunkan pelindung cahaya saat
mengendarai mobil pada siang hari (Smeltzer, 2002).
20
Menurut mansjoer (2000), pada katarak senil, dikenal 4 stadium
yaitu: insipiens, matur, imatur, dan hipermatur.
Insipiens
Matur Imatur Hip
Kekeruhan Ringan
Sebagian Seluruh Ma
Cairan lensa Normla
Bertambah
Normal Ber
Iris NormalTerdorong
Normal Tre
Bilik mata depan Normal Dangkal Normal Dal
Sudut bilik mata Normal
Sempit Normal Ter
Shadow test Negatif
Positif Negatif Pse
Penyulit - Glaukoma - Uve
F. Penatalaksanaan
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
23/52
Pembedahan dilakukan bila tajam penglihatan sudah menurun
sedemikian rupa sehingga mengganggu pekerjaan sehari-hari atau
bila telah menimbulkan penyulit seperti glaukoma dan uveitis
(Mansjoer, 2000). Dalam bedah katarak, lensa diangkat dari mata
(ekstraksi lensa) dengan prosedur intrakapsular atau
ekstrakapsular. Ekstraksi intrakapsular yang jarang lagi dilakukan
saat ini adalah mengangkat lensa in toto, yakni didalam kapsulnya
melaui insisi limbus superior 140-1600. pada ekstraksi
ekstrakapsular juga dilakukan insisi limbus superior, bagian
anterior kapsul dipotong dan
21
diangkat, nukleus diekstraksi dan korteks lensa dibuang dari mata
dengan irigasi dan aspirasi atau tanpa aspirasi sehingga
menyisakan kapsul posterior.
Fakofragmentasi dan fakoemulsifikasi dengan irigasi atau aspirasi
(atau keduanya) adalah teknik ekstrakapsular yang menggunakan
getaran- getaran ultrasonik untuk mengangkat nukleus dan korteks
melalui insisi lumbus yang kecil (2-5 mm), sehinggamempermudah penyembuhan luka pasca operasi. Teknik ini
kurang bermanfaat pada katarak senilis yang padat dan keuntungan
insisi lumbus yang kecil agak berkurang jika dimasukkan lensa
intraokuler. Pada beberapa tahun silam, operasi katarak
ekstrakapsular telah menggantikan prosedur intrakapsular sebagai
jenis bedah katarak yang paling sering. Alasan utamanya adalah
bahwa apabila kapsul posterior utuh, ahli bedah dapat
memasukkan lensa intra okuler ke dalam kamera posterior. Insidenkomplikasi pasca operasi seperti abasio retina dan edema makula
lebih kecil bila kapsul posteriornya utuh.
Jika digunakan teknik insisi kecil, masa penyembuhan pasca
operasi biasanya lebih pendek. Pasien dapat bebas rawat jalan pada
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
24/52
hari operasi itu juga, tetapi dianjurkan untuk bergerak dengan hati-
hati dan menghindari peregangan atau mengangkat benda berat
selama sekitar satu bulan. Matanya dapat dibalut selama beberapa
hari, tetapi kalau matanya terasa nyaman, balutan dapat dibuang
pada hari pertama pasca operasi dan matanya dilindungi dengan
kacamata. Perlindungan pada malam hari dengan pelindung logam
diperlukan selama beberapa minggu. Kacamata sementara dapat
digunakan beberapa hari setelah operasi, tetapi biasanya pasien
melihat
22
dengan cukup baik melalui lensa intraokuler sambil menantikankacamata permanen.(Vaughan, 2000)
G. Komplikasi
Bila katarak dibiarkan maka akan terjadi komplikasi berupa
glaukoma dan uveitis. Glaukoma adalah peningkatan abnormal
tekanan intraokuler yang menyebabkan atrofi saraf optik dan
kebutaan bila tidak teratasi (Doenges, 2000). Uveitis adalah
inflamasi salah satu struktur traktus uvea (Smeltzer, 2002).
+T(T/NI;/0GLD0ADI-RO'I/D =1B& -A-II.(D'
. DEFENISI
Katarak kongenital adalah kekeruhan lensa yang tim!ulseak lahir "ada tahun "ertama kehidu"an dan meru"akansalah satu "enye!a! ke!utaan "ada anak yang sering di
um"ai. +ika katarak teta" tak terdeteksi% kehilangan"englihatan yang "ermanen da"at teradi. Turunnya"englihatan aki!at katarak tergantung "ada "osisikekeruhan lensa% ika kekeruhan lentikular tim!ul "adasum!u "englihatan maka akan teradi gangguan *isus
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
25/52
se#ara signifikan dan da"at !erlanut menadi ke!utaan. +ikakataraknya sedikit% di!agian de"an atau "erifer lensa%gangguan "englihatan hanya sedikit. l
B. EMBRIOLOGI DAN ANATOMI LENSA
(em!entukan lensa manusia di mulai kira ) kira hari ke &2kehamilan yang dise!ut *esikel o"ti# yang menonol dariotak !agian de"an atau di en#e"halon. Karena *esikal o"ti#!ertam!ah !esar% maka *esikel o"ti# makin mendekati"ermukaan e#toderm% suatu la"isan tunggal dari sel ) selku!oid. l
el ) sel e#toderm akan menekan *esikel o"ti# menadikolumnar "ada hari ke & kehamilan. Di daerah ini terda"atsel ) sel yang te!al yang dise!ut lens plate atau lens
placode. uatu mediator kimia dari neuroektodermdi"erkirakan merangsang "em!entukan lens plate. Kontak
Universitas Sumatera Utara
fisik langsung antara "ermukaan e#toderm tidak di"erlukan
dalam "eristi$a induksi lensa ini. Lens "it atau fo*ea lentismun#ul "ada hari ke &H kehamilan se!agai indentasi ke#ildari inferior lens plate. Lens "it makin dalam melalui "rosesin*aginasi dan multi"likasi selular.
Karena lens "it terus !erin*aginasi% "angkal sel0sel yang!erhu!ungan dengan "ermukaan e#toderm mengerut!ahkan menghilang. ,asil !eru"a suatu la"isan sel0selku!oid yang terkurung dalam se!uah mem!rane 9 the lens
capsule 8 yang dise!ut *esikel lensa. (ada hari ke kehamilan% *esikel lensa ini diameternya men#a"ai 3%& mm. l
Karena *esikel lensa ter!entuk melalui "roses in*aginasi"ermukaan e#toderm% a"eks dari la"isan tunggal sel0sel!erada di de"an lumen *esikel lensa% dengan dasar sel
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
26/52
se"anang *esikel lensa "ada $aktu !ersamaan denganter!entuknya *esikel lensa% !erlangsung "ula "em!entukan*esikel o"ti# melalui "roses in*aginasi yang dimulai dengan"em!entukan dua la"is optic cup.
el0sel "osterior *esikel lensa menadi le!ih kolumnar danmulai !erelongasi. Karena !erelongasi% sel0sel inimenghilang ke dalam lumen *esikel lensa. (ada hari ke 53kehamilan% lumen *esikel lensa hilang sama sekali. el0selyang !erelongasi dise!ut serat0serat lensa "rimer. Inti dariserat lensa "rimer ini !ergerak mendekati lamina !asal"osterior ke "osisi le!ih anterior. erat0serat lensa kemudianmenadi "iknotik karena organel0 organel intraselulermenadi tak teratur. erat0serat lensa "rimer !eru!ahmenadi nu#leus em!riotik yang akan menem"ati daerahsentral lensa.
alau"un sel0sel la"isan "osterior dari *esikel o"ti#!erdifferensiasi menadi serat lensa "rimer% sel0sel anterior*esikel lensa tidak !eru!ah.
Universitas Sumatera Utara
La"isan sel0sel ku!oid ini akan menadi e"itel lensakemudian !erdifferensiasi dan "ertum!uhan materi 0 materilensa dari e"itel lensa. Ka"sul lensa !erkem!ang dari"er"aduan mem!rane !asement% e"itel lensa anterior danserat lensa "osterior. l
Kira0kira minggu ke kehamilan% sel0sel e"itel lensa didaerah ekuator mem!elah #e"at dan !erelongasimem!entuk serat lensa sekunder. -agian anterior darimasing0masing serat lensa ini !erken!ang ke "ole anteriorlensa% meresa" ke !a$ah e"itel lensa. Dengan demukianserat lensa !aru ter!entuk menadi fetal nucleus.
Karena serat0serat lensa !erkem!ang anterior dan "osterior%
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
27/52
"ola ini !er!entuk "ertemuan serat0serat antara !agiananterior dan "osterior lensa. (ola ini dikenal se!agai suture.-entuk Y suture dikenal "ada kehamilan B minggu dengan!entuk Y suture anterior dan Y suture ter!alik anterior.
,anya selama kehamilan Y suture ter!entuk. +ika serat0serat lensa terus menerus ter!entuk dan lensa terus!ertam!ah% maka "ole suture lensa !erkem!ang kom"leks.
Lensa !erkem!nag !ikon*eks% a*askuler% !ening denganse!agian !esar struktur trans"aran. -agian0!agian lensa!eru"a nu#leus% korteks% e"itel lensa dan ka"sul 9 anteriordan "osterior 8 yang semi "ermia!el. Kom"osisi lensa terdiri
dari =24 air% 24 "rotein% dan sedikit mineral.
Universitas Sumatera Utara
C. ETIOLOGI DAN MORFOLOGI
Di"erkirakan 234 "enye!a! katarak kongenital idio"atik%34 herediter 9 &34 diantarnya autosomal dominan 8%sele!ihnya oleh karena se!a! lain. anita se!agai
"em!a$a sifat 9 carrier 8 menunukkan kekeruhan "ada Ysuture lensa ta"i tidak terlihat elas.
;enurut 'riedman 234 katarak kongenital adalah mutasi!aru% yang mana B% 0 & !ersifat familial. ementara itu"e$arisan se#ara autosomal dominan% autosomal resesifdan X-linked arang ditemukan.
e#ara skematik "enye!a! teradinya katarak kongenital
da"at di !agi atas 61. Idio"atik&. (e$arisan;endel
a) AutosomalDominan b) AutosomalResesif c) X-linked
. Infeksiintrauterine
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
28/52
a) Rubellab) Chicken pox/ Herpes oster c) Herpes!impleksd) C"tome#alo$irus
5. (rematuritas2. Gangguan;eta!oli#
a) %alaktosemia b) !indrom&o'e c) !indromAlport
Universitas Sumatera Utara
=. GangguanKromosom
a) (risom"- * + !indrom Do'n ) b) (risom"- *, + !indromatau ) c) (risom"-*+!indromd'ar)
. A!normalitasOkuler a) 0ikroptalmiab) Aniridiac)ersistenHiperplasiarimar"1itreous+H1)
;orfologi 6
18 (olar yaitu lensa !agian korteks su!ka"sular% ka"sulanterior dan ka"sul "osterior
5. Katarak "olaris anterior 6 !iasanya ke#il% !ilateral% sistemik%non "rogresif dan tidak terlalu mengganggu "englihatan.;eru"akan herediter dengan "ola autosomal dominan.
2. 3atarak polaris posterior 4 umumn"a men##an##u pen#lihatan5 bertendensi men6adi lebih besar5 unilateral dankapsul kaku. 0erupakan herediter den#an pola autosomaldominan.
8. &8 utural 9stellate8 6 kekeruhan "ada Y 7 suture darinukleus% !iasanya tidak mengganggu "englihatan%!er#a!ang0#a!ang% !ilateral% sistemik. ;eru"akan herediterdengan "ola autosomal dominan.
9. ,) Koronary 6 kekeruhan "ada korteks ke#il0ke#il dan
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
29/52
!erkelom"ok tersusun di sekitar eJuator lensa !er!entukse"erti mahkota 9corona8. Kekeruhan tidak da"at dilihattan"a dilatasi "u"il. Tidak mem"engaruhi ketaaman"englihatan. ;eru"akan herediter dengan
Universitas Sumatera Utara
"ola autosomal dominan. Katarak dengan !entuk ini telah
dideskri"sikan "ada Do'n !"ndrome dan 0"otonicd"stroph" .
. 58 Cerulean 9 blue-dot cataract 8 6 kekeruhan ke#il ke!iru0!iruan sekitar korteks% non "rogesif dan tidak mengganggu
"englihatan.
. 28 Nuklear 6 kekeruhan yang teradi "ada nukleus lensaem!rional dan atau nukelus fetal. -iasanya !ilateral dan ikaluas gealanya !erat dan kekeruhan da"at total mengenainukleus. ;ata dengan katarak nu#lear #ongenital #enderung0ikrophthalmia.
. =8 Ka"sular 6 kekeruhan ke#il "ada e"itel lensa dan ka"sul
anterior. ;eru"akan differensial dari katarak "olaris anterior./mumnya tidak mengganggu "englihatan.
. 8 Lamellar 9?onular8 6 meru"akan !entuk katarakkongenital ter!anyak% !ilateral dan sistemik. Efek terhada""englihatan !er*ariasi tergantung "ada ukuran dan densitaskekeruhan lensa. (ada !e!era"a kasus katarak lamellaradalah transisi dari "engaruh toksik selama "erkem!angan
lensa fetus. Katarak Lamellar adalah transisi dari "engaruhtoksik selama "erkem!angan lensa fetus. Katarak lamellar uga di$ariskan se#ara autosomal dominan. Katarak lamellar adalah kekeruhan ?ona atau la"isan s"esifik lensa. e#araklinis katarak da"at dilihat se!agai la"isan keruh dengansentral ernih. Kekeruhan yang !er!entuk ta"al kuda dise!ut
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
30/52
riders.
. B8 Kom"lit atau total adalah katarak dengan morfologisemua serat lensa keruh. Refleks fundus tidak ada% dan
retina tidak da"at dilihat dengan ophthalmoscop" directmau"un indirect . -e!era"a katarak !isa su! total $aktu lahir dan !ergerak sangat #e"at menadi katarak kom"lit.
Universitas Sumatera Utara
Katarak !isa unilateral dan !ilateral yang menim!ulkangangguan "englihatan !erat.
D. GAMBARAN KLINIS
Geala yang "aling sering dan mudah dikenali adalahleukokoria. Geala ini kadang0kadang tidak terlihat elas "ada!ayi yang !aru lahir% karena "u"il miosis. -ila katarak!inokuler% "englihatan kedua mata !uruk sehingga orangtua!iasanya mem!a$a anak dengan keluhan anak kurangmelihat% tidak da"at fokus atau kurang !ereaksi terhada"sekitarnya. Geala lain yang da"at di um"ai antar lain
fotofo!ia% stra!ismus% nistagmus. Adanya ri$ayat keluarga"erlu ditelusuri karena kira0kira se"ertiga katarak kongenitalmeru"akan herediter. Ri$ayat kelahiran yang !erkaitandengan "rematuritas% infeksi maternal% "emakaian o!at0o!atan dan radiasi selama kehamilan "erlu ditanyakan.
Katarak kongenital sering hadir !ersamaan dengan kelainanokuler atau sistemik lain. ,al ini dida"atkan "ada "asien0"asien dengan kelainan kromosom dan gangguan
meta!olik. Kelainan okuler yang da"at ditemukan antara lainmikro"talmus% megalokornea% aniridia% kolo!oma% "igmentasiretina% atrofi retina% dan lain0lain. edangkan kelainan nonokuler yang di da"at antara lain 6 retardasi mental% gagalginal% anomali gigi% "enyakit antung kongenital% $aahmongoloid dan se!againya.
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
31/52
Universitas Sumatera Utara
E. PENALAKSANAAN EVALUASI
emua anak !aru alhir !erhak menda"at "emeriksaan mata%termasuk e*aluasi dengan ophthalmoscop" . (emeriksaandari refleks fundus da"at menyatakan keadaan sedikit keruh.E*aluasi lengka" dari refleks merah yang simetris se#aranormal mudah dikerakan di dalam ruangan gela" dengan#ahaya yang terang dari ophthalmoscop" direct kedalamkedua mata se#ara simultan. (emeriksaan kini dise!ut tesiluminasi% tes refleks fundus atau tes 8ruckner5 denganmudah da"at digunakan se#ara rutin untuk skrining !ola
mata oleh "era$at% dokter anak dan "raktisi. Retinosko"i"ada anak dengan "u"il tidak dilatasi mem!antu untuk"enilaian "englihatan "otensial "ada mata katarak.Kekeruhan sentral atau dikelilingi distorsi kortikal le!ih dari mm da"at dilihat se#ara signifikan.
• Anamnesa;em"erhatikan anamnesa lengka"% onset dan
tanda serta geala dari
status okuli dari "emeriksaan mata se!elumnya da"atmem!antu "rognosis "englihatan setelah tera"i. elain itu%dalam anamnesa uga harus di"eroleh informasi mengenaitum!uh kem!ang anak% ke!iasaan makan% kelainan tum!uhkem!ang lainnya% lesi kulit dan ri$ayat keluarga.
• Fungsi penglihatan(erkem!angan fungsi "englihatan da"at
di!antu dari anamnesa%
o!ser*asi dari fiksasi dan refleks% "emeriksaan tingkah laku%dan "emeriksaan elektrofisiologi. Anak dengan katarakkongenital !ilateral !iasanya menunukkan "enurunan"englihatan dan "erkem!angan yang terlam!at% fiksasi okulidan "ergerakan mata da"at menurun atau tidak ada.
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
32/52
Universitas Sumatera Utara
tra!ismus uga da"at di um"ai% khususnya "ada anakdengan katarak unilateral. Nistagmus teradi karenakehilangan "englihatan a$al dan se!agai tanda !ah$a"englihatan !isa menadi turun setelah tera"i.
• Pemeriksaan segmen anterior(emeriksaan dengan slit-lamp
da"at menelaskan morfologi dari
katarak dan da"at mem!antu menentukan "enye!a! dan"rognosis. ,al yang !erhu!ungan dengan kornea a!normal%iris dan "u"il da"at di#atat. !lit lamp yang mudah di!a$ase#ara khusus mem!antu "emeriksaan !ayi dan anak.Glaukoma !isa dikesam"ingkan karena katarak danglaukoma dihu!ungkan dengan rubella con#enital dan &o'e!"ndrome.
• Pemeriksaan funduskopiuatu "emeriksaan untuk melihat
keadaan retina dan optic disc untuk
mem"erkirakan "englihatan "otensial dari mata. Ketikakatarak sudah kom"lit dan mengham!at aksis "englihatan.-0ultrasonografi da"at digunakan untuk menyingkirkan retinadan *itreous "atologis. e#ara khusus "enting dilakukan"ada "asien dengan katarak !ilateral yang te!al untukmelihat adanya retino!lastoma.
PEMBEDAHANPengangkatan lensa ( lensektomi )
(ada anak0anak "emasangan lensa kontak atau"unka#amata dituukan untuk koreksi afakia. Lensektomidilakukan melalui insisi ke#il di lim!us atau "ars "lanamenggunakan alat "emotong *itreous atau alat as"irasimanual. Irigasi da"at dilakukan dengan alat infus terintegrasiatau kanul yang ter"isah untuk "em!edahan !imanual.
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
33/52
Korteks dan lensa
Universitas Sumatera Utara
se#ara umum !ersifat lunak sehingga fakoemulsifikasi tidakdi"erlukan. Ka"sulektomi anterior dilakukan se!elum atausetelah "engangkatan seluruh korteks.
Karena kekruhan ka"sul "osterior #e"at teradi "ada anak0anak% "enanganan ka"sulotomi moderat dan *itrektomianterior se!aiknya dilaksanakan "ada saat "em!edahan%terutama "ada !ayi. isa ka"sul lensa "osterior !agian"erifer se!aiknya ditinggalkan untuk memfasilitasi"enanaman IOL sekunder di kemudian hari.
Ekstra kapsular katarak ekstraksi
Ketika IOL digunakan se#ara luas "ada tahun 1HB3 makatehnik yang digunakan "ara ahli adalah tehnik ekstraka"sular katarak dan menggantikan tehnik intraka"sular.alau"un EFFE memerlukan insisi lim!us yang relatif !esar 9 B013 mm 8 ta"i hal ini relatif sederhana dan memudahkanuntuk !elaar tan"a mem!utuhkan "eralatan yang mahal.etelah can opener capsulotom" dilakukan dengan arumhalus atau c"stitome sehingga nukleus lensa terdorong.;aterial korteks di as"irasi dan diangkat dari ka"sul"osterior yang intak. Dimana se!agai tem"at insersi IOL didalam kantung ka"sular. Insisi kemudian di ahit% kadang0kadang hal ini menim!ulkan astigmatisma kornea. (er!aikan*isual se#ara lam!at !iasanya !ulan "ost o"erasi dan
astigmatisma da"at hilang dalam !e!era"a $aktu kemudian.
Universitas Sumatera Utara
Rehabilitasi optik post operasi
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
34/52
(ilihan koreksi o"tik untuk afakia tergantung "ada !er!agaifaktor. Ka#amata afakia adalah metode "aling aman yangtersedia dan mudah diganti untuk mengakomodasi"eru!ahan refraksi yang tim!ul seiring "ertum!uhan anak.
Ka#amata tidak "raktis "ada monokular afakia dise!a!kanadanya anisekonia. am"ai anak da"at memakai lensa!ifokal% "ilihan kekuatan refraksi se!aiknya sedikit mio"ia.Lensa kontak adalah "ilihan metode ter"o"uler yang sangat!aik "ada kasus monokular afakia. ;engu!ah kekuatanlensa relatif mudah dilaksanakan dan !e!era"a lensa kontakda"at di"akai selama &5 am. angat disayangkan lensakontak mudah !ergeser !ila mata digosok0gosok dan
harganya mahal. e!agai tam!ahan% koreksi ka#amatadi"erlukan ika "englihatan yang elas diinginkan untuk"englihatan dekat dan auh. Teta"i lensa kontak ugamemiliki resiko infeksi !erulang dan teradinya ulkus kornea.
Pemilihan kekuatan lensa intra okuler.
Karena mata anak0anak terus memanang hingga usia 11tahun% "ilihan kekuatan lensa intra okuler yang te"at
sangatlah rumit. (enelitian telah mem"erhatikan !ah$akelainan refraksi "ada anak yang afakia mengalami"ergeseran mio"ia 9 0"opic shift 8 0B D dari usia 1 hingga13 tahun. Kemudian ika anak di!uat emetro"ia "ada usia 1tahun nilai refraksinya "ada usia 13 tahun menadi sekitar0BD. Oleh karena itu im"lantasi lensa intra okulermemerlukan "erhitungan yang men#aku" usia anak dantarget refraksi "ada saat dilakukan "em!edahan.
Ke!anyakan ahli memasang im"lant lensa intra okulerdengan kekuatan yang
Universitas Sumatera Utara
di!utuhkan sam"ai usia de$asa dan mem!iarkan anaktum!uh de$asa dengan "ilihan kekuatan lensa intra okuler
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
35/52
terse!ut. Kemudian anak yang undercorrection danmemerlukan ka#amata hi"ermetro"ia dengan "enurunankekuatan refraksi !ertaha" hingga usia remaa. Ahli lainnyale!ih menganurkan emetro"ia "ada saat im"lantasi lensa
intraokuler% khususnya "ada yang unilateral untukmenghindari anisometro"ia dan memfasilitasi"erkem!angan fungsi !inokuler. (ada anak0anak se"erti ini!erkem!ang "rogesif menadi le!ih mio"ia seiring $aktu danakhirnya memerlukan "rosedur sekunder untuk mengatasi"eningkatan anisometro"ia.
F. KOMPLIKASI
(ada anak0anak kom"likasi setelah "engangkatan lensa!er!eda dengan de$asa. Retinal detachment5 maculaedema% dan a!normalitas kornea arang "ada anak0anak.Insidensi infeksi setelah o"erasi dan "erdarahan% sama "adade$asa dan anak0anak. Glaukoma !erhu!ungan dengan"ediatrik afakia !erkem!ang setia" tahun setelah"engangkatan lensa dila"orkan teradi sam"ai &24 dari"asien.
F,A(TER II =B.(D'
K
atarak Juvenil merupakan katarak lembek yang
terdapat pada orang muda dan mulai terbentuknya pada usia 3
bulan sampai 9 tahun. Katarak kongenital dan infantile secara
umum terjadi dalam 1 dalam setiap 2000 kelahiran hidup, yang
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
36/52
terjadi akibat gangguan pada perkembangan normal lensa.
Prevalensi pada negara berkembang sekitar 2-4 tiap 10.000
kelahiran hidup.Gejalanya berupa pandangan kabur, silau, halo dan
penurunan tajam, bayangan ganda dapat juga awal dari katarak.
Selain itu kadang dapat ditemukan gejala awal seperti silau dan
diplopia monokular yang tidak dapat dikoreksi. Pada penderita
yang tidak dapat melihat baik dengan kacamata, dapat dilakukan
operasi Intracapsular Cataract Extraction ( ICCE) atau
Extracapsular Cataract Extraction (ECCE) berupa Small Incision
Cataract Surgery (SICS) dan teknik terbaru Phacoemulsification.
Kata Kunci : Katarak kongenital, pandangan kabur, ICCE, SICS,
Phacoemulsification.
PENDAHULUAN
Katarak merupakan penyakit yang sering menyebabkan kebutaan,
umumnya terjadi pada usia lanjut akan tetapi dapat
I'9I
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
37/52
tahun dan lebih dari 3 bulan. Katarak juvenile merupakan
kelanjutan dari katarak kongenital. Katarak juvenile biasanya
merupakan penyulit penyakit sistemik ataupun metabolic dan
penyakit lainnya seperti katarak metabolik, otot, katarak traumatik,
katarak komplikata, kelainan kongenital lain, dan katarak radiasi.2
EPIDEMIOLOGI
Katarak kongenital dan infantile secara umum terjadi dalam 1
dalam setiap 2000 kelahiran hidup, yang terjadi akibat gangguan
pada perkembangan normal lensa. Prevalensi pada negara
berkembang sekitar 2-4 tiap 10.000 kelahiran hidup. Adapun
frekuensi kejadiannya sama antara jenis kelamin laki- laki dan
perempuan. Katarak congenital bertanggung jawab pada 10%kejadian kehilangan penglihatan pada anak-anak.1
ANATOMI
Lensa
Lensa adalah suatu struktur bikonveks, avaskular tak berwarna dan
transparan. Tebal sekitar 4 mm dan diameternya 10 mm.
Dibelakang iris lensa digantung oleh zonula ( zonula Zinnii) yangmenghubungkannya dengan korpus siliare. Di sebelah anterior
lensa terdapat humor aquaeus dan disebelah posterior terdapat
vitreus. Lensa terdiri dari enam puluh lima persen air, 35% protein,
dan sedikit sekali mineral yang biasa ada di jaringan tubuh lainnya.
Kandungan kalium lebih tinggi di lensa daripada di kebanyakan
jaringan lain. Asam askorbat dan glutation terdapat dalam bentuk
teroksidasi maupun tereduksi. Tidak ada serat nyeri, pembuluh
darah ataupun saraf di lensa.2,3,5
3 I'9I
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
38/52
Kapsul Lensa
Kapsul lensa adalah suatu membran semipermeabel yang dapat
dilewati air dan elektrolit. Disebelah depan terdapat selapis epitelsubkapsular. Nukleus lensa lebih keras daripada korteksnya. Sesuai
dengan bertambahnya usia, serat-serat lamelar subepitel terus
diproduksi, sehingga lensa lama-kelamaan menjadi kurang elastic
FISIOLOGI LENSA
Fungsi utama lensa adalah memfokuskan berkas cahaya ke retina.
Untuk memfokuskan cahaya yang datang dari jauh, otot- otot
siliaris relaksasi, menegangkan serat zonula dan memperkecildiameter anteroposterior lensa sampai ukurannya yang terkecil,
daya refraksi lensa diperkecil sehingga berkas cahaya paralel atau
terfokus ke retina. Untuk memfokuskan cahaya dari benda dekat,
otot siliaris berkontraksi sehingga tegangan zonula berkurang.
Kapsul lensa yang elastik kemudian mempengaruhi lensa menjadi
lebih sferis diiringi oleh peningkatan daya biasnya. Kerjasama
fisiologik tersebut antara korpus siliaris, zonula, dan lensa untuk
memfokuskan benda dekat ke retina dikenal sebagai akomodasi.Seiring dengan pertambahan usia, kemampuan refraksi lensa
perlahan-lahan berkurang.2Metabolisme Lensa Normal
Transparansi lensa dipertahankan oleh keseimbangan air dan
kation (sodium dan kalium). Kedua kation berasal dari humour
aqueous dan vitreous. Kadar kalium di bagian anterior lensa lebih
tinggi di bandingkan posterior. Dan kadar natrium di bagian
posterior lebih besar. Ion K bergerak ke bagian posterior dankeluar ke aqueous humour, dari luar Ion Na masuk secara difusi
dan bergerak ke bagian anterior untuk menggantikan ion K dan
keluar melalui pompa aktif Na-K ATPase, sedangkan kadar
kalsium tetap dipertahankan di dalam oleh Ca-ATPase.
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
39/52
Metabolisme lensa melalui glikolsis anaerob (95%) dan HMP-
shunt (5%). Jalur HMP shunt menghasilkan NADPH untuk
biosintesis asam lemak dan ribose, juga untuk aktivitas glutation
reduktase dan aldose reduktase. Aldose reduktse adalah enzim
yang merubah glukosa menjadi sorbitol, dan
I'9I
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
40/52
Beberapa hal yang dapat menyebabkan terjadinya katarak seperti
usia lanjut, kongenital, penyakit mata (glaukoma, ablasi, uveitis,
retinitis pigmentosa, penyakit intraokular lain), bahan toksis
khusus (kimia dan fisik), keracunan obat (eserin, kotikosteroid,
ergot, asetilkolinesterase topikal), kelainan sistemik atau metabolik
(DM, galaktosemi, distrofi miotonik), genetik dan gangguan
perkembangan, infeksi virus dimasa pertumbuhan janin. Faktor
resiko dari katarak antara lain DM, riwayat keluarga dengan
katarak, penyakit infeksi atau cedera mata terdahulu, pembedahan
mata, pemakaian kortikosteroid, terpajan sinar UV dan merokok.1,7
GAMBARAN KLINIS
Suatu opasitas pada lensa mata menyebabkan hilangnya
penglihatan tanpa rasa nyeri, menyebabkan rasa silau, dapat
$0 I'9I
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
41/52
serat lensa. Secara umum, edema lensa bervariasi sesuai stadium
perkembangan katarak. Katarak imatur (insipien) hanya sedikit
opak. Katarak matur yang keruh total (tahap menengah lanjut)
mengalami sedikit edema. Apabila kandungan air maksimum dan
kapsul lensa teregang, katarak disebut mengalami intumesensi
(membengkak). Pada katarak hipermatur (sangat lanjut), air telah
keluar dari lensa dan meninggalkan lensa yang sangat keruh, relatif
mengalami dehidrasi, dengan kapsul berkeriput.
KLASIFIKASI KATARAK
Klasifikasi katarak diklasifikasikan berdasarkan beberapa kriteria
berbeda, yakni :
3
6. Klasifikasi Morfologik
a. Katarak Kapsular
b. Katarak Subkapsular
c. Katarak Nuclear
d. Katarak Kortikal
e. Katarak Lamellar
f. Katarak Sutural (Gambar 1)3.
7. Klasifikasi berdasarkan etiologinya
a. Katarak yang berhubungan dengan usia b. Trauma
I'9I
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
42/52
Pembedahan Intraoculer sebelumnya seperti Vitrectomy pars
plana, pembedahan glukoma (trabeculoctomy atau iridotomy).
c. Metabolik
10. - Diabetes mellitus sering dihubungkan dengan katarak
senilis.
11. - Galactosemia
12. - Toxic pada obat-obatan steroid yang dapat menyebabkan
katarak subcapsular.
3. Klasifikasi berdasarkan kejadian :3,6
. Kongenital
. Didapat seperti :
1 - Katarak juvenile
2 - Katarak presenil
3 - Katarak senil PATOFISIOLOGI.
Perubahan fisik dan Kimia dalam lensa mengakibatkan
hilangnya transparansi, ditandai dengan adanya
perubahan pada serabut halus multiple (zunula) yang
memanjang dari badan silier ke sekitar daerah di luar
lensa Misalnya dapat menyebabkan penglihatan
mengalami distorsi. Perubahan Kimia dalam protein
lensa dapat menyebabkan koagulasi. Sehingga
terjadinya pengkabutan pandangan /kekeruhan lensa
sehingga dapat menghambat jalannya cahaya ke retina.
Hal ini diakibatkan karena protein pada lensa menjadi
water insoluble dan membentuk partikel yang lebih
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
43/52
besar. Dimana diketahui dalam struktur lensa terdapat
dua jenis protein yaitu protein yang larut dalam lemak
(soluble) dan tidak larut dalam lemak (insolube) dan
pada keadaan normal protein yang larut dalam lemak
lebih tinggi kadarnya dari pada yang larut dalam lemak.
Salah satu teori menyebutkan terputusnya protein lensa
normal terjadi karena disertai adanya influks air ke
dalam lensa. Proses ini mematahkan serabut lensa yang
tegang dan mengganggu transmisi sinar. Teori lain
mengatakan bahwa suatu enzim mempunyai peran
dalam melindungi lensa dari degenerasi. Jumlah enzim
akan menurun dengan bertambahnya
$2 I'9I
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
44/52
bersifat bening. Seiring dengan pertambahan usia lensa mata dapat
mengalami perubahan warna menjadi kuning keruh atau coklat
keruh. Proses ini dapat menyebabkan gangguan penglihatan
(pandangan kabur/buram) pada seseorang.
Adapun patofisiologi katarak adalah kompleks dan perlu untuk
dipahami. Pada semua kemungkinan, patogenesisnya adalah
multifaktorial yang melibatkan interaksi kompleks antara proses
fisiologis yang bermacam-macam. Sebagaimana lensa berkembang
seiring usia, berat dan ketebalan terus meningkat sedangkan daya
akomodasi terus menurun.
Bermacam mekanisme memberikan kontribusi pada hilangnyakejernihan lensa. Epitelium lensa dipercaya mengalami perubahan
seiring dengan pertambahan usia, secara khusus melalui penurunan
densitas epitelial dan differensiasi abberan dari sel-sel serat lensa.
Sekali pun epitel dari lensa katarak mengalami kematian apoptotik
yang rendah di mana menyebabkan penurunan secara nyata pada
densitas sel, akumulasi dari serpihan-serpihan kecil epitelial dapat
menyebabkan gangguan pembentukan serat lensa dan homeostasis
dan akhirnya mengakibatkan hilangnya kejernihan lensa. Lebih jauh lagi, dengan bertambahnya usia lensa, penurunan ratio air dan
mungkin metabolit larut air dengan berat molekul rendah dapat
memasuki sel pada nukleus lensa
I'9I
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
45/52
Berbagai macam studi menunjukkan peningkatan produk oksidasi
(contohnya glutation teroksidasi) dan penurunan vitamin
antioksidan serta enzim superoksida dismutase yang menggaris-
bawahi peranan yang penting dari proses oksidatif pada
kataraktogenesis.8
Mekanisme lainnya yang terlibat adalah konversi sitoplasmik lensa
dengan berat molekul rendah yang larut air menjadi agregat berat
molekul tinggi larut air, fase tak larut air dan matriks protein
membran tak larut air. Hasil perubahan protein menyebabkan
fluktuasi yang tiba-tiba pada indeks refraksi lensa, menyebarkan
jaras-jaras cahaya dan menurunkan kejernihan. Area lain yang
sedang diteliti meliputi peran dari nutrisi pada perkembangankatarak secara khusus keterlibatan dari glukosa dan mineral serta
vitamin. 5
PENATALAKSANAAN
Pengobatan untuk katarak adalah pembedahan yang dilakukan jika
penderita tidak dapat melihat dengan baik dengan bantuan kaca
mata untuk melakukan kegiatannya sehari-hari. Beberapa penderita
mungkin merasa penglihatannya lebih baik hanya dengan
mengganti kaca matanya, menggunakan kaca mata bifokus yang
lebih kuat atau menggunakan lensa pembesar. Jika katarak tidak
mengganggu biasanya tidak perlu dilakukan pembedahan.Adapun
indikasi operasi :1. Indikasi Optik
Merupakan indikasi terbanyak dari pembedahan katarak. Jika
penurunan dari tajam penglihatan pasien telah menurun hingga
mengganggu kegiatan sehari-hari, maka operasi katarak bisadilakukan.2. Indikasi Medis
Pada beberapa keadaan di bawah ini, katarak perlu dioperasi
segera, bahkan jika prognosis kembalinya penglihatan kurang
baik :
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
46/52
$$ I'9I
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
47/52
yang dapat terjadi pada pembedaha ini yaitu astigmat, glaucoma,
uveitis, endoftalmitis dan perdarahan, sekarang jarang dilakukan.
(Gambar 2)Extracapsular Cataract Extraction (ECCE)a.
Extracapsular Cataract Extraction (ECCE)
Tindakan pembedahan pada lensa katarak dimana dilakukan
pengeluaran isi lensa dengan memecah atau merobek kapsul lensa
anterior sehingga massa lensa dan korteks lensa dapat keluar
melalui robekan tesebut. Termasuk dalam golongan ini ekstraksi
linear, aspirasi dan ligasi. Pembedahan ini dilakukan pada pasien
katarak muda, pasien dengan kelainan endotel, bersama-sama
keratoplasti, implantasi lensa intra ocular, kemungkinan akan
dilakukan bedah glaucoma, mata dengan predisposisi untuktejadinya
I'9I
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
48/52
dan irigasi kemudian dipasang IOL in the bag.
Katarak Juvenil
c. Phacoemulsification.Phacoemulsifikasi adalah teknik yangpaling mutakhir.
Hanya diperlukan irisan yang sangat kecil saja. Dengan
menggunakan getaran ultrasonic yang dapat menghancurkan
nukleus lensa. Sebelum itu dengan pisau yang tajam, kapsul
anterior lensa dikoyak. Lalu jarum ultrasonik ditusukkan ke dalam
lensa, sekaligus menghancurkan dan menghisap massa lensa
keluar. Cara ini dapat dilakukan sedemikian halus dan telitisehingga kapsul posterior lensa dapat dibiarkan tanpa cacat.
Dengan teknik ini maka luka sayatan dapat dibuat sekecil mungkin
sehingga penyulit maupun iritasi pasca bedah sangat kecil. Irisan
tersebut dapat pulih dengan sendirinya tanpa memerlukan jahitan
sehingga memungkinkan pasien dapat melakukan aktivitas normal
dengan segera. Teknik ini kurang efektif pada katarak yang padat.
KOMPLIKASI 1,7
Terdapat banyak komplikasi yang bisa terjadi dari operasi katarak
dan komplikasi ini bisa dibagi menjadi :a. Intraoperation :
$6 I'9I
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
49/52
b. PostoperationKomplikasi selama postoperative dibagi dalam
Early Complication Post Operation dan Late Complication Post
Operation.
. Hilangnya vitreous. Jika kapsul posterior mengalami kerusakanselama operasi maka gel vitreous dapat masuk kedalam bilik
anterior, yang merupakan resiko terjadinya glaucoma atau traksi
pada retina. Keadaan ini membutuhkan pengangkatan dengan satu
instrument yang mengaspirasi dan mengeksisi gel (vitrektomi).
. Prolaps iris. Iris dapat mengalami protrusi melalui insisi bedah
pada periode pasca operasi dini. Terlihat sebagai faerah berwarna
gelap pada lokasi insisi. Pupil mengalami distorsi. Keadaan inimembutuhkan perbaikan segera dengan pembedahan.
. Endoftalmitis. Komplikasi infektif ekstraksi katarak yang serius
namun jarang terjadi. Pasien datang dengan :
1 - Mata merah yang terasa nyeri.
2 - Penurunan tajam penglihatan, biasanya
dalam beberapa hari setelah pembedahan.
3 - Pengumpulan sel darah putih di bilik
anterior (hipopion).
. Astigmatisme pascaoperasi. Mungkin diperlukan pengangkatan
jahitan kornea untuk mengurangi astigmatisme kornea. Inidilakukan sebelum pengukuran kacamata baru namun setelah luka
insisi sembuh.
. Ablasio retina. Tehnik-tehnik modern dalam ekstraksi katarak
dihubungkan dengan rendahnya tingkat komplikasi ini. Tingkat
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
50/52
komplikasi ini bertambah bila terdapat kehilangan vitreous.
. Edema macular sistoid. Makula menjadi edema setelah
pembedahan, terutama bila disertai hilangnya vitreous.
I'9I
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
51/52
air terun.1
Katarak kongenital adalah kekeruhan lensa yang tim!ulseak lahir% dan meru"akan salah satu "enye!a! ke!utaan
"ada anak yang sering dium"ai. l
;enurut organisasi Kesehatan sedunia 9 ,O 8% 1%2 utaanak di dunia mengalami ke!utaan dan 1 uta di antaranyaterda"at di Asia dan sekitar 134 0 534 ke!utaan itudise!a!kan oleh katarak kongenital. &
,asil "enelitian ,aider dkk tahun &33B% =34 "asien yangdium"ai dengan leukokoria adalah katarak kongenital 9 1B4
unilateral dan 5&4 !ilateral 8% "enye!a! lainnya se"ertiretino!lastoma 9 114 unilateral dan 54 !ilateral 8% retinaldetachment 9&%B4 unilateral dan 1%54 !ilateral8% ersistentH"perplasia rimar" 1itreous 9 (,(7 8 !ilateral 5%&4. &
,asil "enelitian Darma$an ;. o"hian dkk% dida"atkan dari&15 mata dari 1=5 "asien dari R. Dr. ardito dan R. ;ata@A(% @ogyakarta dalam kurun $aktu +anuari &33 hinggaDesem!er &335. Kasus katarak anak di R. Dr. arditole!ih didominasi oleh enis kelamin anak "erem"uan% yaituse!anyak = orang 9=5%&H48 !er!eda dengan di R. ;ata@A(% laki ) laki le!ih !anyak yaitu se!anyak 52 orang92%348% umlah kasus katarak
Universitas Sumatera Utara
kongenital di R ;ata @a" le!ih !anyak ditemukan "adakedua mata 9 !ilateral 8 se!anyak 2 orang 9=%H548 kasus
di!andingkan dengan se!elah mata se!anyak &2 orang9&%3=48 !er!eda dengan R. Dr. ardito !aik unilateraldan !ilateral ham"ir sama !anyaknya 921 ) 5B48.
Tingginya "re*alensi ini mendorong !erkem!angnya!er!agai "enelitian untuk menelusuri !e!agai "enye!a!%
8/18/2019 BAHAN KATARAK ko
52/52
mem"erdalam "emahaman mengenai "atogenesistim!ulnya katarak kongenital serta menemukan danmengem!angkan metode dan teknik0teknik !aru dalam"emeriksaan untuk ke"erluan "enegakan diagnosis dan
"enanganan katarak kongenital. -ahkan saat ini "ara ahli!erusaha menyamakan klasifikasi dan nomenklatur katarakkongenital agar da"at le!ih mudah di"ahami dan dengandemikian akan meningkatkan ke"edulian dan usaha untukmenekan serendah mungkin keadian katarak kongenital danke!utaan "ada anak.
F,A(TER I01 (D' -A- I
DA'TAR (/TAKA
1. ht""6>>$$$.infomedika.#om6Katarak% +akarta Eye Fenter% Thursday% 2+une &33B.
&. htt"6>>$$$.medi#astore.#om>6 Katarak kongenital.
.Ilyas% idarta% Kedaruratan Dalam Ilmu (enyakit ;ata% Fetakan ke0&%-alai (ener!it 'akultas Kedokteran /ni*ersitas Indonesia% &333
5.7aughan DG% As!ury T. Lensa. Oftalmologi /mum% Edisi 15% Alih -ahasaTam!aong +% (endit /-. idya ;edika. +akarta% &333 6 12%1B05.
2. iana% Nana .D% Ilmu (enyakit ;ata% Fetakan ke0=% (ener!it A!adiTegal% +akarta% 1HH
25306725-2 gak jelas
+T(T/NI;/0GLD0ADI-RO'I/D =1B& -A-II.(D'F,A(TER II =B.(D'&B35B5HH1.(- KATARAK +/7ENILF,A(TER I01 (D' -A- I