23

Click here to load reader

bahaya narkoba lingkungan remaja

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan berbahaya, istilah narkoba ini sangat berkaitan dengan senyawa yang memberi efek kecanduan bagi para penggunanya. Bahaya narkoba tidak hanya berpengaruh pada fisik saja tetapi bisa mengganggu mental atau jiwa pecandu narkoba tersebut, oleh karena itulah saya dalam situs yang ini ingin sekali berbagi pengetahuan tentang bahaya narkoba. Di samping memberikan informasi-informasi tentang pengobatan herbal situs ini juga ingin berbagi tentang informasi kesehatan lainnya yang mudah-mudahan bermanfaat bagi pembaca, seperti informasi tentang bahaya narkoba yang akan kita bahas sekarang.

Citation preview

Page 1: bahaya narkoba lingkungan remaja

A. Latar belakang

Narkoba juga dikenal dengan NAPZA (Narkotika, Alkohol, Psikotropika, dan

Zat Adiktif lainnya), kini semakin marak dibicarakan dan disalahgunakan di

masyarakat, melibatkan semua golongan dari anak-anak sampai orang dewasa

bahkan tidak mengenal tingkat sosial ekonomi rendah atau tinggi, baik yang

terpelajar maupun tidak. Obat terlarang ini diklasifikasikan ke dalam beberapa

golongan, yaitu : opioda (misalnya heroin, putauw), amfetamin (misalnya ecstasy,

shabu-shabu), sedativa-hipnotika (misalnya valium, luminal), kanabis (misalnya

ganja, marijuana), kokain, dan lain-lain, seperti gas yang dapat menguap

(misalnya aica aibon).

NAPZA tidak akan pernah ada habisnya membahas masalah yang satu ini.

Suatu benda yang sebenarnya punya manfaat yang luar biasa dalam dunia

kedokteran telah melenceng jauh dari fungsi asalnya. Nyatanya narkotika dan

psikotropika disalahgunakan oleh para pemakai atau pecandu. Bahkan barang ini

merupakan suatu lahan bisnis yang basah untuk meraup kekayaan dan keuntungan

sebanyak-banyaknya tanpa menghiraukan dampak yang luar baisa bagi

kehancuran bangsa, terutama apabila terjadi pada anak-anak muda yang

merupakan generasi penerus bangsa.

B. Faktor-faktor yang mempengarui seseorang untuk mengkonsumsi

narkoba

Sering kita melihat ditelevisi maupun di surat kabar para pemakai, pengedar,

Bandar bahkan produsen ditangkap oleh aparat yang berwenang, tapi tetap saja

penyalahgunaan barang haram ini masih banyak terjadi di masyarakat layaknya

jamur di musim hujan, mati satu tumbuh seribu.

Pemerintahpun tidak tinggal diam walaupun ada sanksi pidana yang jelas-jelas

mengancam namun para pemakai kelas teri sampai produsen pun tetap saja tidak

ada kata jera. Ironisnya lagi penjara atau lembaga pemasyarakatanpun kini bukan

tempat yang angker lagi bagi para penggila narkotika dan psikotropika. Kini

penjara malah berubah fungsi menjadi semacam tempat kursus untuk menambah

wawasan dan pengalaman tentang dunia narkoba. Yang semula sekedar menjadi

Page 2: bahaya narkoba lingkungan remaja

pemakai bisa meningkat menjadi pengedar, yang semula pengedar bisa menjadi

Bandar, dan dari Bandar meningkat menjadi produsen. Maklum saja interaksi

dalam kurun waktu tertentu yang berlangsung secara intensif diantara sasaran

pelaku narkotika bisa meningkatkan wawasan dan keberanian untuk mencoba

sesuati hal yang lebih. Ditambah lagi iming-iming materi yang sangat

menggiurkan dari hasil barang haram ini.

Faktor yang menyebabkan antara lain:

1. Faktor Pribadi

1) Rasa ingin tahu dan ingin mencoba

Dalam berbagai permasalahan manusia yang meliputi mental, fisik

dan sosial terjadi fenomena yang saling mempengaruhi, sehingga timbul

interaksi dan hubungan sebab akibat antara berbagai peristiwa yang

menjadi permasalahan manusia, seperti terjadinya kejahatan, dimana ada

korban dan pelaku.

Salah satu hasil interaksi tersebut adalah hanyalah guna narkotika

dikalangan remaja. Hal ini dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti

adanya rasa ingin tahu dan ingin mencoba untuk menggunakan narkotika.

Rasa ingin tahu ada sesuatu hal memang sudah menjadi sifat manusia, dan

bisa dilakukan dengan cara meniru orang lain dengan berbuat hal yang

sama.

2) Loyalitas yang berlebihan dan gengsi

Loyalitas pergaulan dan gengsi merupakan suatu situasi dan

kondisi kehidupan remaja yang harus diciptakan untuk menjamin dan

memelihara kelangsungan pergaulan hidup agar tidak tersingkir. Oleh

karena itu, dalam suatu pergaulan remaja penyebab terjadinya

penyalahgunaan narkotika merupakan salah satu sebabnya.

Hal tersebut mereka lakukan agar tidak tersingkir dari pergaulan

kehidupan, karena mereka mendambakan suasana:

Perasaan senasib atas setiap permasalahan yang timbul dalam suatu

kelompok.

Page 3: bahaya narkoba lingkungan remaja

Adanya perasaan bahwa dalam kelompok pergaulan tersebut,

mereka saling melindungi.

Adanya rasa damai dan tentram baik lahir dan batin dalam suasana

pergaulan hidup yang penuh dengan hura-hura.

Yang dimaksud dengan loyalitas yang berlebihan dan gengsi agar

tidak tersingkir dari pergaulan adalah suasana yang penuh ketaatan dan

tunduk terhadap pergaulan kehidupan kelompok serta penuh dengan rasa

kemampuan yang terlalu berlebihan. Sehingga menimbulkan kesepakatan

dalam rangka mencapai satu kesatuan yang utuh.

Jadi apabila kelompok tersebut beranggotakan orang-orang yang morfinis,

yang lain harus mempunyai rasa loyalitas terhadap anggota yang hanya

dengan menggunakan narkotika sebagai rasa hormat terhadap kelompok

tersebut.

Dengan timbulnya banyak permasalahan, baik permasalahan yang datang

dari dalam diri sendiri, dalam rumah tangga maupun dari lingkungan

masyarakat.

2. Faktor Lingkungan

1) Lingkungan Keluarga

Faktor tersebut dapat berupa faktaor psikologis, pendidikan, organ biologis

dan sosial budaya, selain itu seorang anak juga mempunyai kebutuhan-

kebutuhan seperti:

Kebutuhan fisiologis akan makanan, air, istirahat, oksigen, dan ekspresi

seksual.

Kebutuhan akan rasa aman

Kebutuhan akan cinta memiliki dan dimiliki.

Kebutuhan akan harga diri

Kebutuhan akan perwujudan diri dan mengekspresikan kepribadian.

2) Lingkungan Masyarakat

Masyarakat sebagai kontrol sosal (social control) sangat

berpengaruh terhadap lingkungan hidup manusia dan merupakan kaidah

Page 4: bahaya narkoba lingkungan remaja

atau norma agar manusia dapat teratur dan saling menghormati. Faktor

masyarakat juga sangat berperan dalam menentukan keterlibatan remaja

dalam penyalahgunaan narkotika. Masyarakat yang tidak menerima latar

belakang remaja yang tidak baik mengakibatkan timbulnya

penyalahgunaan narkoba.

3) Faktor Mudah Didapatkan

Negara Indonesia merupakan wilayah yang letak geografisnya

sangat rawan bila ditinjau dari lalu lintas peredaran narkotika. Letak

geografis yang sangat strategis ini dapat menjadikan negara Indonesia

sebagai daerah transit perdagangan dan peredaran narkotika.

Selain letak geografisnya yang sangat menunjang bagi peredaran

maupun perdagangan, kondisi alam Indonesia juga memungkinkan

beberapa jenis tanaman narkotika untuk tumbuh subur, seperti misalnya di

wilayah Aceh yang sampai sekarang diyakini sebagai pemasok utama

ganja.

Melihat posisi negara Indonesia dan kondisi alam yang

memungkinkan tumbuhnya tanaman narkotika dikaitkan dengan jalur

narkotika internasional tersebut, maka gelagat ancamanya cenderung

meningkat, baik sebagai tempat pemasaran, daerah transit, basis operasi,

khususnya Jakarta dan surabaya yang merupakan pintu-pintu utama yang

sangat potensial.

Dengan mudahnya didapatkannya narkotika yang beredar secara

gelap, mengakibatkan penyalahgunaan narkotika di Indonesia menjadi

masalah sedikit. Faktor mudah didapatkannya narkotika yang beredar

secara gelap merupakan faktor yang sangat menentukan bagi faktor-faktor

lain yang menyebabkan penyalahgunaan narkotika di kalangan remaja.

4) Faktor Sanksi Pidana dan Denda

Meskipun ada undang-undang yang melarangnya namun para

pelaku penyalahgunaan tetap saja banyak, hal ini dikarenakan terlalu

Page 5: bahaya narkoba lingkungan remaja

lemahnya sanksi yang diberikan. Sehingga para pekaku meremehkan

sanksi-sanksi yang ada.

C. Dampak yang ditimbulkan bagi orang pengkonsumsi narkoba

Narkotika dan obat terlarang serta zat adiktif / psikotropika dapat

menyebabkan efek dan dampak negatif bagi pemakainya. Danmpak yang negatif

itu sudah pasti merugikan dan sangat buruk efeknya bagi kesehatan mental dan

fisik.

Meskipun demikian terkadang beberapa jenis obat masih dipakai dalam dunia

kedokteran, namun hanya diberikan bagi pasien-pasien tertentu, bukan untuk

dikonsumsi secara umum dan bebas oleh masyarakat. Oleh karena itu obat dan

narkotik yang disalahgunakan dapat menimbulkan berbagai akibat yang beraneka

ragam.

Dampak Tidak Langsung Narkoba Yang Disalahgunakan sebagai berikut :

Akan banyak uang yang dibutuhkan untuk penyembuhan dan perawatan

kesehatan pecandu jika tubuhnya rusak digerogoti zat beracun.

Dikucilkan dalam masyarakat dan pergaulan orang baik-baik. Selain itu

biasanya tukang candu narkoba akan bersikap anti sosial.

Keluarga akan malu besar karena punya anggota keluarga yang

memakai zat terlarang.

Kesempatan belajar hilang dan mungkin dapat dikeluarkan dari sekolah

atau perguruan tinggi alias DO / drop out.

Tidak dipercaya lagi oleh orang lain karena umumnya pecandu narkoba

akan gemar berbohong dan melakukan tindak kriminal.

Dosa akan terus bertambah karena lupa akan kewajiban Tuhan serta

menjalani kehidupan yang dilarang oleh ajaran agamanya.

Bisa dijebloskan ke dalam tembok derita / penjara yang sangat

menyiksa lahir batin.

Merusak hubungan keluarga

Menurunkan kemampuan belajar

Kesulitan membedakan baik dan buruk

Page 6: bahaya narkoba lingkungan remaja

Merosotnya produktifitas kerja

Meningkatnya tindak kriminal/kekerasan

Timbulnya gangguan kesehatan

Meningkatnya angka kecelakaan

Pengkonsumsian narkoba, baik berupa psikotropika maupun narkotika tentu

akan membawa dampak terhadap tubuh manusia. Akibat yang paling fatal adalah

kematian. Berikut adalah uraian mengenai efek penggunaan narkoba yang

akhirakhir ini banyak beredar di masyarakat, khususnya generasi muda :

1. Ecstacy

Diare, dehidrasi, hiperaktif, sakit kepala, menggigil tak terkontrol,

detak jantung cepat & sering, mual & muntah, nafsu makan berkurang,

Jika pemakaian dihentikan maka seseorang akan mengalami ketidak

tenangan, cepat marah, cepat lelah, tidak bersemangat, selalu ingin

tidur.

2. Putaw (heroin)

Kejang-kejang, mual, hidung & mata berair, kehilangan nafsu makan,

kurang cairan tubuh, mudah ngantuk, cadel, bicara tidak jelas, sulit

konsentrasi, AIDS, kematian.

Jika pemakaian dihentikan maka pemakai akan mengalami sakaw.

Sakaw merupakan reaksi normal ketika seseorang berhenti

mengkonsumsi putaw.

3. Codein, Demerol & Methadone

Kacau bicara, kerusakan penglihatan pada malam hari, kerusakan lever

& ginjal, AIDS, hepatitis, kematian.

Jika pemakaian dihentikan maka akan dialami kram otot parah, nyeri

tulang, diare berat, demam, hipertensi, insomnia, gelisah, depresi, mual,

muntah.

4. Kokain

Bersemangat, gelisah, nafsu makan berkurang, paranoid, lever

terganggu, merusak otot jantung, kerusakan syaraf, impotent, berat

Page 7: bahaya narkoba lingkungan remaja

badan menyusut, kejang-kejang, halusinasi, kerusakan ginjal,

kerusakan, kematian.

Jika pemakaian dihentikan maka akan dialami depresi sehingga kerap

kali muncul keinginan untuk bunuh diri.

5. Cannabis

Lamban berpikir, mengurangi konsentrasi, meningkatkan denyut nadi,

keseimbangan dan koordinasi tubuh yang buruk, ketakutan, panik,

depresi, kebingungan, halusinasi.

D. Cara memecahkan masalah

Melihat dari dampak yang ditimbulkan akibat penyalahgunaan narkoba

tersebut diatas maka hal yang paling utama untuk dilakukan adalah tindaka

preemtif (edukatif) dan preventif (pencegahan). Tindakan edukatif dilakukan

dengan tujuan menghilangkan faktor peluang dan pendorong pengkonsumsian

narkoba oleh masyarakat.

Penanggulangan tersebut tentu saja menjadi kewajiban masyarakat pula,

tindakan yang dapat dilakukan oleh masyarakat untuk menghindari kontak dengan

narkoba antara lain :

a. Peningkatan keimanan terhadap Tuhan YME melalui pendidikan dan

pengamalan agama, baik didalam keluarga, lingkungan sekolah maupun

lingkungan masyarakat;

b. Melakukan sosialisasi UU Narkotika & UU Psikotropika serta peraturan

lain yang sejenis;

c. Melakukan penyuluhan-penyuluhan mengenai bahaya narkoba dari sisi

medis; Banyak melakukan kegiatan-kegiatan positif sehingga akan

mengurangi kesempatan untuk terpengaruh hal-hal negatif;

d. Memilih lingkungan pergaulan yang positif

e. Melaporkan kepada pihak yang berwajib jika disekitar lingkungan kita ada

indikasi penyalahgunaan narkoba;

f. Membawa pecandu ke pusat-pusat rehabilitasi. Begitu banyaknya dampak

negatif dari penyalahgunaan narkoba tentunya akan membuat generasi

Page 8: bahaya narkoba lingkungan remaja

muda berpikir positif untuk menghindar dan bagi yang telah terlanjur ada

dalam lingkungan negatif tersebut berusaha kuat untuk meninggalkan.

“Say No To Drugs” harus semakin ditanamkan dalam hati para generasi

muda. Drugs Abus menjadi ancaman serius dan masa depan bangsa

menjadi taruhan yang teramat mahal.

Upaya Yang Dilakukan Oleh Pemerintah Untuk Mengatasi Masalah

Narkoba :

• Promotif

Program promotif ini kerap disebut juga sebagai program preemtif

atau program pembinaan. Pada program ini yang menjadi sasaran

pembinaanya adalah para anggota masyarakat yang belum memakai atau

bahkan belum mengenal narkoba sama sekali. Prinsip yang dijalani oleh

program ini adalah dengan meningkatkan peranan dan kegitanan

masyarakat agar kelompok ini menjadi lebih sejahtera secara nyata

sehingga mereka sama sekali tidak akan pernah berpikir untuk

memperoleh kebahagiaan dengan cara menggunakan narkoba.

Bentuk program yang ditawrkan antara lain pelatihan, dialog

interaktif dan lainnya pada kelompok belajar, kelompok olah raga, seni

budaya, atau kelompok usaha. Pelaku program yang sebenarnya paling

tepat adalah lembaga-lembaga masyarakat yang difasilitasi dan diawasi

oleh pemerintah.

• Preventif

Program promotif ini disebut juga sebagai program pencegahan

dimana program ini ditujukan kepada masyarakat sehat yang sama sekali

belum pernah mengenal narkoba agar mereka mengetahui tentang seluk

beluk narkoba sehingga mereka menjadi tidak tertarik untuk

menyalahgunakannya. Program ini selain dilakukan oleh pemerintah, juga

sangat efektif apabila dibantu oleh sebuah instansi dan institusi lain

termasuk lembaga-lembaga profesional terkait, lembaga swadaya

masyarakat, perkumpulan, organisasi masyarakat dan lainnya.

Page 9: bahaya narkoba lingkungan remaja

Bentuk dan agenda kegiatan dalam program preventif ini:

1. Kampanye anti penyalahgunaan narkoba

Program pemberian informasi satu arah dari pembicara kepada

pendengar tentang bahaya penyalahgunaan narkoba. Kampanye ini hanya

memberikan informasi saja kepada para pendengarnya, tanpa disertai sesi

tanya jawab. Biasanya yang dipaparkan oleh pembicara hanyalah garis

besarnya saja dan bersifat informasi umum. Informasi ini biasa

disampaikan oleh para tokoh asyarakat. Kampanye ini juga dapat

dilakukan melalui spanduk poster atau baliho. Pesan yang ingin

disampaikan hanyalah sebatas arahan agar menjauhi penyalahgunan

narkoba tanpa merinci lebih dala mengenai narkoba.

2. Penyuluhan seluk beluk narkoba

Berbeda dengan kampanye yang hanya bersifat memberikan

informasi, pada penyuluhan ini lebih bersifat dialog yang disertai dengan

sesi tanya jawab. Bentuknya bisa berupa seminar atau ceramah. Tujuan

penyuluhan ini adalah untuk mendalami pelbagai masalah tentang narkoba

sehingga masyarakat menjadi lebih tahu karenanya dan menjadi tidak

tertarik enggunakannya selepas mengikuti program ini. Materi dalam

program ini biasa disampaikan oleh tenaga profesional seperti dokter,

psikolog, polisi, ahli hukum ataupun sosiolog sesuai dengan tema

penyuluhannya.

3. Pendidikan dan pelatihan kelompok sebaya

Perlu dilakukan pendidikan dan pelatihan didalam kelompok

masyarakat agar upaya menanggulangi penyalahgunaan narkoba didalam

masyarakat ini menjadi lebih efektif. Pada program ini pengenalan

narkoba akan dibahas lebih mendalam yang nantinya akan disertai dengan

simulasi penanggulangan, termasuk latihan pidato, latihan diskusi dan

latihan menolong penderita. Program ini biasa dilakukan dilebaga

pendidikan seperti sekolah atau kampus dan melibatkan narasumber dan

Page 10: bahaya narkoba lingkungan remaja

pelatih yang bersifat tenaga profesional.Upaya mengawasi dan

mengendalikan produksi dan upaya distribusi narkoba di masyarakat.

Pada program ini sudah menjadi tugas bagi para aparat terkait

seperti polisi, Departemen Kesehatan, Balai Pengawasan Obat dan

Makanan (BPOM), Imigrasi, Bea Cukai, Kejaksaan, Pengadilan dan

sebagainya. Tujuannya adalah agar narkoba dan bahan pembuatnya tidak

beredar sembarangan didalam masyarakat. namun melihat keterbatasan

julah dan kemampuan petugas, program ini masih belum dapat berjalan

optimal.

• Kuratif

Program ini juga dikenal dengan program pengobatan dimana

program ini ditujukan kepada para peakai narkoba. Tujuan dari program

ini adalah mebantu mengobati ketergantungan dan menyembuhkan

penyakit sebagai akibat dari pemakaian narkoba, sekaligus menghentikan

peakaian narkoba. Tidak sembarang pihak dapat mengobati pemakai

narkoba ini, hanya dokter yang telah mempelajari narkoba secara

khususlah yang diperbolehkan mengobati dan menyembuhkan pemakai

narkoba ini. Pngobatan ini sangat rumit dan dibutuhkan kesabaran dala

menjalaninya. Kunci keberhasilan pengobatan ini adalah kerjasama yang

baik antara dokter, pasien dan keluarganya.

Bentuk kegiatan yang yang dilakukan dalam program pengobat

ini adalah:

1. Penghentian secara langsung.

2. Pengobatan gangguan kesehatan akibat dari penghentian dan

pemakaian narkoba (detoksifikasi).

3. Pengobatan terhadap kerusakan organ tubuh akibat pemakaian

narkoba.

4. Pengobatan terhadap penyakit lain yang dapat masuk bersama

narkoba seperti HIV/AIDS, Hepatitis B/C, sifilis dan lainnya.

Page 11: bahaya narkoba lingkungan remaja

Pengobatan ini sangat kompleks dan memerlukan biaya yang

sangat mahal. Selain itu tingkat kesembuhan dari pengobatan ini tidaklah

besar karena keberhasilan penghentian penyalahgunaan narkoba ini

tergantung ada jenis narkoba yang dipakai, kurun waktu yang dipakai

sewaktu menggunakan narkoba, dosis yang dipakai, kesadaran penderita,

sikap keluarga penderita dan hubungan penderita dengan sindikat

pengedar. Selain itu ancaman penyakit lainnya seperti HIV/AIDS juga ikut

mempengaruhi, walaupun bisa sembuh dari ketergantungan narkoba tapi

apabila terjangkit penyakit seperti AIDS tentu juga tidak dapat dikatakan

berhasil.

• Rehabilitatif

Program ini disebut juga sebagai upaya pemulihan kesehatan jiwa

dan raga yang ditujukan kepada penderita narkoba yang telah lama

menjalani program kuratif. Tujuannya agar ia tidak memakai dan bisa

bebas dari penyakit yang ikut menggerogotinya karena bekas pemakaian

narkoba. Kerusakan fisik, kerusakan mental dan penyakit bawaan macam

HIV/AIDS biasanya ikut menghampiri para pemakai narkoba. Itulah

sebabnya mengapa pengobatan narkoba tanpa program rehabilitasi

tidaklah bermanfaat.

Setelah sembuh masih banyak masalah yang harus dihadapi oleh

bekas pemakai tersebut, yang terburuk adalah para penderita akan merasa

putus asa setelah dirinya tahu telah terjangit penyakit macam HIV/AIDS

dan lebih memilih untuk mengakhiri dirinya sendiri. Cara yang paling

banyak dilakukan dalam upaya bunuh diri ini adalah dengan cara

menyuntikkan dosis obat dalam jumlah berlebihan yang mengakibatkan

pemakai mengalami Over Dosis (OD).

Cara lain yang biasa digunakan untuk bunuh diri dalah dengan

melompat dari ketinggian, membenturkan kepala ke tembok atau sengaja

melempar dirinya untuk ditbrakkan pada kendaraaan yang sedang lewat.

Banyak upaya pemulihan namun keberhasilannya sendiri sangat

bergantung pada sikap profesionalisme lembaga yang menangani program

Page 12: bahaya narkoba lingkungan remaja

rehabilitasi ini, kesadaran dan kesungguhan penderita untuk sembuh serta

dukungan kerja sama antara penderita, keluarga dan lembaga.

Masalah yang paling sering timbul dan sulit sekali untuk

dihilangkan adalah mencegah datangnya kembali kambuh (relaps) setelah

penderita menjalani pengobatan. Relaps ini disebabkan oleh keinginan

kuat akibat salah satu sifat narkoba yang bernama habitual. Cara yang

paling efektif untuk menangani hal ini adalah dengan melakukan

rehabilitasi secara mental dan fisik. Untuk pemakaipsikotropika biaanya

tingkat keberhasilan setlah pengobatan terbilang sering berhasil, bahkan

ada yang bisa sembuh 100%.

• Represif

Ini merupakan program yang ditujukan untuk menindak para

produsen, bandar, pengedar dan pemakai narkoba secara hukum. Program

ini merupakan instansi peerintah yang berkewajiban mengawasi dan

mengendalikan produksi aupun distribusi narkoba. Selain itu juga berupa

penindakan terhadap pemakai yang melanggar undang-undang tentang

narkoba. Instansi yang terkain dengan program ini antara lain polisi,

Departemen Kesehatan, Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM),

Imigrasi, Bea Cukai, Kejaksaan, Pengadilan. Begitu luasnya jangkauan

peredaran gelap narkoba ini tentu diharapkan peran serta masyarakat,

termasuk LSM dan lembaga kemasyarakatan lain untuk berpartisipasi

membantu para aparat terkait tersebut.

Masyarakat juga harus berpartisipasi, paling tidak melaporkan segala hal yang

berhubungan dengan kegiatan yang terkait dengan penyalahgunaan narkoba

dilingkungannya. Untuk memudahkan partisipasi masyarakat tersebut, polisi

harus ikut aktif menggalakkan pesan dan ajakan untuk melapor ke polisi bila

melihat kegiatan penyalahgunaan narkoba.

Cantumkan pula nomor dan alamat yang bisa dihubungi sehingga masyarakat

tidak kebingungan bila hendak melapor nanti.Keberadaan orang tua merupakan

Page 13: bahaya narkoba lingkungan remaja

pendidik utama bagi putra putrinya sekaligus menjadi figus untuk menjadi

panutan, teladan dan dihormati.

Dengan figur tersebut peran orang tua sangat besar sehingga diharapkan

mampu melakukan beberapa hal diantaranya sebagai berikut:

a. Terciptanya suasana yang harmonis, hangat, gairah, penuh kasih sayang,

perhatian, dan penuh dengan rasa kekeluargaan.

b. Mengembangkan hubungan yang akrab dan komunikasi yang baik dengan

anak-anak, bersikap terbuka, dan jujur terhadap mereka.

c. Mengerti dan mau menerima kehadiran anak bagaimana pun keberadaan

mereka.

d. Selalu mendengarkan dan menghargai pendapat anak, sekaligus selalu

memberikan bimbingan agar mereka mampu membuat suatu keputusan

yang bijaksana.

e. Selalu memberikan pujian jika anak berbuat baik, atau memperoleh

presentasi, misalnya juara kelas, khatam mengaji bagi yang beragama

Islam.

f. Selalu meluangkan waktu untuk berkumpul dan berdiskusi dengan anak di

rumah.

g. Memberikan tanggung jawab kepada anak sesuai dengan tingkat usianya.

h. Menanamkan nilai budi pekerti, disiplin dan selalu melaksanakan perintah

dan menjauhi larangan agama.

i. Memperhatikan nilai-nilai luhur, sosial, budaya, dan moral. Mengetahui

dan memahami akan bahaya penyalahgunaan narkotika, psikotropika, dan

zat adiktif lainnya.

j. Mengetahui ciri-ciri dari anak yang terlibat penyalaghunaan narkotika,

psikotropika, dan zat adiktif lainnya. Segera menghubungi ahli, jika

diketahui seorang anak mulai kecanduan narkotika, psikotropika, dan zat

adiktif lainnya.

Page 14: bahaya narkoba lingkungan remaja

E. Kesimpulan

Dari yang sudah dijelaskan diatas terfapat 4 alasan yang menjadi pemicu

seorang dalam penyalahgunaan dalam narkoba. Ketigannya adalah faktor diri,

faktor lingkungan, faktor kesediaan narkoba itu sendiri dan faktor sangsi pidana

dan denda.

Dampak penyalahgunaan narkoba itu sendiri akan merusak pribadi secara

tidak lansung terhadap dirinya dan yang lansung berdampak bisa dilihat lansung

dengan perubahan fisik dan timbulnya beberapa penyakit.

Upaya pemerintah dalam mengatasi masalah narkoba adalah dengan cara :

Promosi

Program promotif ini kerap disebut juga sebagai program preemtif atau

program pembinaan.

Premativ ( kampanye anti narkoba dan penyuluan )

Kuratif

Program ini juga dikenal dengan program pengobatan dimana program

ini ditujukan kepada para peakai narkoba

Rehabilitasi

Program ini disebut juga sebagai upaya pemulihan kesehatan jiwa dan

raga yang ditujukan kepada penderita narkoba yang telah lama

menjalani program kuratif

Respresif

program yang ditujukan untuk menindak para produsen, bandar,

pengedar dan pemakai narkoba secara hukum )

Page 15: bahaya narkoba lingkungan remaja

MAKALAH

“NARKOBA”

Guna memenuhi tugas mata kuliah

SOSIOLOGI

Dosen Pengampu :

Oleh kelompok :

Nayiatul faizah hilmi

NIM :

Fakultas Psikologi

Universitas Muhammadiyah Sidoarjo

JULI 2015