Upload
istiqomah-kalalla
View
218
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
-
Citation preview
“Botaaaaaaaak! Apa kau bikin di situ? Sini cepaaaaat!” akrab dengan panggilan khas ini? Yup. Panggilan ini banyak bergema pada saat pelaksanaan ormik. Nah, hubungannya ormik
sama TBM kita apa? Oke, let’s check them out! Beberapa hari sebelum ormik dilaksanakan, dr. Udin menerima surat permintaan tim kesehatan
dari universitas. Beliau selaku pembina TBM, menyarankan agar TBM Axis membentuk
beberapa tim untuk diturunkan menjadi Bantuan Medis atau yang dikenal sebagai BanMed ormik
universitas dan fakultas. Beliau memberikan amanahnya kepada Muchlas (Axis 01) untuk
menjadi koordinator lapangan (Koorlap)
Tugas dari koordinator lapangan yaitu mengatur shift dan membentuk beberapa tim untuk
diturunkan di lapangan, baik u/ tim universitas maupun fakultas. Selain itu, ia juga bertugas
untuk mendaftar nama-nama obat yang dibutuhkan dalam tim kesehatan. Percaya saja, Jadi korlap itu ndag gampang. Buktinya Koorlap
hampir gila beberapa hari menjelang ormik. Haha piss Ulash ^^v tapi dilapangan, korlap juga
dibantu oleh divisi Operasional Bantuan Medis.
Sebelum turun langsung kelapangan, tim dikasih pembekalan khusus sama dr. Udin selaku
Pembina selama 3 hari). Pembekalan umumnya membahas penyakit yang sering muncul ketika
ormik dan bagaimana cara menangani serta memberikan terapi pada penyakit-penyakit tersebut. Rugiiii kalo ndag ikut pembekalan,
banyak informasi kegawatdaruratan medis dan penanganan ala TBM yang diberikan oleh dr.
Udin.
Oke lanjut. Tim bantuan medis dibagi menjadi dua kelompok, yaitu tim bantuan medis ormik
universitas dan tim bantuan medis ormik fakultas. Pada tim bantuan medis fakultas,
jumlah personil yang diturunkan tdk banyak, yach sekitar 12 orang. Berbeda dengan tim
bantuan medis ormik fakultas, jumlah tim yang diturunkan lebih banyak, sesuai dengan jumlah
fakultas. Horrraay this is our first experience jadi tim kesehatan :D
Pengalaman dalam menangani adik-adik yang masuk di ruangan kesehatan juga beragam. Mulai dari kasus asma, maag akut maupun kronik ( setelah disurvei, penyakit maag juara disetiap
fakultas), alergi, shock dari salah satu maba
teknik yang mengharuskan dr. Ani turun tangan, dan yang paling heboh dan fantastis di hari
ketiga, kesurupan (sendiri taupun massal. Huuh. Sumpah ini yang paling ngeriii..) dan tidak
ketinggalan penyakit ‘abal-abal’ yang muncul karena takut dimarahi senior ( berani tidak
mengaku, tensi di pompa sampe 200 mmHg. hahaha )
Berada dilingkungan ormik dan berbaur bersama peserta ormik dan panitianya memberikan kesan tersendiri di setiap fakultas. alhamdulillah TBM
Axis berhasil memberikan kesan yang baik pada ormik tahun ini, terbukti dengan antusias dari
panitia yang ingin menghubungi TBM Axis untuk ikut berpasrtisipasi dalam kegiatan mereka dan mereka berterimakasih kepada TBM untuk ormik tahun ini. Jayalah TBM! Alhamdulillah yaaaah~
Bantuan Medis (BanMed)
Fakultas-Universitas
2011