14
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pembagian atas tiga bentuk Badan Usaha tersebut bersumber dari Undang – Undang 1945 khususnya pasal 33. Dalam pasal tersebut terutang adanya Konsep Demokrasi Ekonomi bagi perekonomian Negara. Di mana dalam Konsep Demokrasi Ekonomi ini terdapat adanya kebebasan berusaha bagi seluruh warga negaranya dengan batas – batas tertentu. Hal ini berati bahwa segenap warga negara Republik Indonesia diberikan kebebasan dalam menjalankan untuk kegiatan bisnisnya. Hanya saja kebebasan itu tidaklah tak ada batasnya, akan tetapi kebebasan tersebut ada batasanya. Adapun batas – batas tertentu itu meliputi dua macam jenis usaha, dimana tehadap kedua jenis usaha ini pihak swasta dibatasi gerak usahanya. Kedua jenis usaha itu adalah : a. Jenis – jenis usaha yang VITAL yaitu usaha – usaha yang memiliki peranan yang sangat penting bagi perekonomian negara. Misalnya saja : minyak dan gas bumi, baja, hasil pertambngan, dan sebgainya. b. Jenis – jenis usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak. Misalnya saja : usaha 1

bentuk badan usaha

Embed Size (px)

DESCRIPTION

bentuk badan usaha

Citation preview

Page 1: bentuk badan usaha

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Pembagian atas tiga bentuk Badan Usaha tersebut bersumber dari Undang – Undang

1945 khususnya pasal 33. Dalam pasal tersebut terutang adanya Konsep Demokrasi Ekonomi

bagi perekonomian Negara. Di mana dalam Konsep Demokrasi Ekonomi ini terdapat adanya

kebebasan berusaha bagi seluruh warga negaranya dengan batas – batas tertentu. Hal ini

berati bahwa segenap warga negara Republik Indonesia diberikan kebebasan dalam

menjalankan untuk kegiatan bisnisnya. Hanya saja kebebasan itu tidaklah tak ada batasnya,

akan tetapi kebebasan tersebut ada batasanya.

Adapun batas – batas tertentu itu meliputi dua macam jenis usaha, dimana tehadap kedua

jenis usaha ini pihak swasta dibatasi gerak usahanya. Kedua jenis usaha itu adalah :

a. Jenis – jenis usaha yang VITAL yaitu usaha – usaha yang memiliki peranan yang

sangat penting bagi perekonomian negara. Misalnya saja : minyak dan gas bumi, baja,

hasil pertambngan, dan sebgainya.

b. Jenis – jenis usaha yang menguasai hajat hidup orang banyak. Misalnya saja : usaha

perlistrikan, air minum. Kereta api, pos dan telekomunikasi dan sebagainya.

Terhadap kedua jenis usaha tersebut pengusahaannya dibatasi yaitu bahwa usaha – usaha ini

hanya boleh dikelola Negara.

1.2 Tujuan

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :

a. Sebagai bahan diskusi matakuliah kewirausahaan

b. Mahasiswa mampu menjelaskan tentang badan – badan usaha

c. Mahasiswa mampu memahami materi yang ditugaskan

1

Page 2: bentuk badan usaha

1.3 Rumusan masalah

a. Apa yang dimaksud dengan badan usaha?

b. Apa jenis – jenis badan usaha ?

1.4 Manfaat

a. Menambah pengetahuan kita sebagai perawat tentang kewirausahaan.

b. Menambah wawasan untuk berbisnis.

c. Mengetahui cara berbisnis

2

Page 3: bentuk badan usaha

BAB II

ISI

2.1 Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

BUMN adalah semua perusahaan dalam bentuk apapun dan bergerak dalam bidang

usaha apapun yang sebagian atau seluruh modalnya merupakan kekayaan Negara, kecuali

jika ditentukan lain berdasarkan Undang-undang.

BUMN adalah bentuk - bentuk badan hukum yang tunduk pada segala macam hukum di

Indonesia. Karena perusahaan ini milik negara, maka tujuan utamanya adalah

membanguun ekonomi sosial menuju beberapa bentuk perusahaan pemerintah, baik pusat

maupun daerah.

Ciri-ciri utama BUMN adalah :

a. Tujuan utama usahanya adalah melayani kepentingan umum sekaligus mencari

keuntungan.

b. Berstatus badan hukum dan diatur berdasarkan Undang-undang.

c. Pada umumnya bergerak pada bidang jasa-jasa vital.

d. Mempunyai nama dan kekayaan serta bebas bergerak untuk mengikat suatu

perjanjian, kontrak serta hubungan-hubungan dengan pihak lainnya.

e. Dapat dituntut dan menuntut, sesuai dengan ayat dan pasal dalam hukum perdata.

f. Seluruh atau sebagian modal milik negara serta dapat memperoleh dana dari

pinjaman dalam dan luar negeri atau dari masyarakat dalam bentuk obligasi.

g. Setiap tahun perusahaan menyusun laporan tahunan yang memuat neraca dan

laporan rugi laba untuk disampaikan kepada yang berkepentingan.

3

Page 4: bentuk badan usaha

BUMN digolongkan menjadi 3 jenis yaitu :

a. Perusahaan Jawatan (Perjan)

Perusahaan ini bertujuan pelayanan kepada masyarakat dan bukan semata-mata

mencari keuntungan.

b. Perusahaan Umum (Perum)

Perusahan ini seluruh modalnya diperoleh dari negara. Perum bertujuan untuk

melayani masyarakat dan mencari keuntungan

Organ Perum yaitu dewan pengawas, menteri dan direksi.

Contoh perum / perusahaan umum yakni : Perum Peruri / PNRI (Percetakan Negara RI),

Perum Perhutani, Perum Damri, Perum Pegadaian, dll.

c. Perusahaan Perseroan (Persero)

Perusahaan ini modalnya terdiri atas saham-saham. Sebagian sahamnya dimiliki

oleh negara dan sebagian lagi dimilik oleh pihak swasta dan luar negeri.

Organ Persero yaitu direksi, komisaris dan rups / rapat umum pemegang saham.

Contoh persero yaitu : PT Jasamarga, Bank BNI, PT Asuransi Jiwasraya, PT PLN, dan

lain sebagainya.

2.2 Badan Usaha Milik Swasta

Bentuk badan usaha ini adalah badan usaha yang pemiliknya sepenuhnya berada ditangan

individu atau swasta. Yang bertujuan untuk mencari keuntungan sehingga ukuran

keberhasilannya juga dari banyaknya keuntungan yang diperoleh dari hasil usahanya. Perusahaan

ini sebenarnya tidakalah selalu bermotif mencari keuntungan semata tetapi ada juga yang tidak

bermotif mencari keuntungan. Contoh : perusahan swasta yang bermotif nir-laba yaitu Rumah

Sakit, Sekolahan, Akademik, dll.

4

Page 5: bentuk badan usaha

Bentuk badan usaha ini dapat dibagi kedalam beberapa macam :

a. Perseorangan

Bentuk ini merupakan bentuk yang pertama kali muncul di bidang bisnis yang paling

sederhana, dimana dalam hal ini tidak terdapat pembedaan pemilikan antara hal milik pribadi

dengan milik perusahaan. Harta benda yang merupakan kekayaan pribadi sekaligus juga

merupakan kekayaan perusahaan yang setiap saat harus menanggung utang – utang dari

perusahaan itu.

Bentuk badan usaha semacam ini pada umumnya terjadi pada perusahaan – perusahaan kecil,

misalnya bengkel kecil, toko pengecer kecil, kerajinan, serta jasa dll.

Keuntungan – keuntungan dari bentuk Perseorangan ini adalah :

- Penguasaan sepenuhnya terhadap keuntungan yang diperoleh.

- Motivasi usaha yang tinggi.

- Penanganan aspek hukum yang minimal.

Kekurangan – kekurangan dari bentuk Perseorangan ini adalah :

- Mengandung tanggung jawab keuangan tak terbatas

- Keterbatasan kemampuan keuangan.

- Keterbatasan manajerial.

- Kontinuitas kerja karyawan terbatas

b. Firma

Bentuk ini merupakan perserikatan atau kongsi ataupun persatuan dari beberapa

pengusaha swasta menjadi satu kesatuan usaha bersama. Perusahaan ini dimiliki oleh beberapa

orang dan dipimpin atau dikelola oleh beberapa orang pula.

Tujuan perserikatan ini adalahuntuk menjadikan usahanya menjadi lebih besar dan lebih kuat

dalam permodalannya.

Bentuk ini memiliki kelebihan dan kekurangan yang sama dengan bentuk Perseorangan, akan

tetapi karena Firma ini adalah gabungan dari beberapa usaha perseorangan maka kontinuitas

5

Page 6: bentuk badan usaha

akan lebih lama, kemampuan permodalannya akan lebih menjadi besar. Akan tetapi tidak jarang

dengan bergabungnya dua orang pengusaha itu justru mengakibatkan perselisihan yang kadang –

kadang usahanya menjadi tak terkontrol dengan baik karena sering terjadi konflik antar

keduanya.

c. Perserikatan Komanditer (CV)

Bentuk ini banyak dilakukan untuk mempertahankan kebaikan – kebaikan dari bentuk

perseorangan yang memberikan kebebasan dan penguasaan penuh bagi pemiliknya atas

keuntungan yang diperoleh oleh perusahan. Disamping itu untuk menghilangkan atau

mengurangi kejelekan dalam hal keterbatasan modal yang dimilikinya maka diadakanlah

penyertaan modal dari para anggota yang tidak ikut aktif mengelola bisnisnya, yang hanya

menyertakaan modalnya saja dalam bisnis itu.

Bentuk ini memiliki dua macam anggota yaitu :

- Anggota aktif (Komanditer Aktif) adalah anggota yang aktif menjalankan usaha bisnisnya dan

menanggung segala utang-utang perusahaan.

- Anggota tidak aktif (Komanditer Diam) adalah anggota yang hanya menyertakan modalnya

saja. Maka dari itu kertabatas modal perusahaan dapat dihindarkan, sehingga perusahaan akan

dapat mencari dan mendapatkan modal yang lebih besar untuk keperluan bisnisnya. Hal ini

merupakan salah satu kebaikan dari bentuk Perserikatan Komanditer, dibandingkan dengan

bentuk – bentuk lain yang sudah dibicarakan diatas.

d. Perseroan Terbartas (PT)

Perseroan Terbatas merupakan bentuk yang banyak dipilih, terutama untuk bisnis – bisnis

yang besar. Bentuk ini memberikan kesempatan kepada masyarakat luas untuk menyertakan

modalnya kedalam bisnis tersebut dengan cara membeli saham yang dikeluarkan oleh

Perusahaan itu. Dengan membeli saham suatu perusahaan masyarakat akan menjadi ikut serta

memiliki perusahaan itu atau dengan kata lain mereka menjadi Pemilik Perusahaan tersebut. Atas

pemilikan saham itu maka mereka para pemegang saham itu lalu berhak memperoleh pembagian

laba atau Deviden dari perusahaan tersebut. Para pemegang saham itu mempunyai tanggung

6

Page 7: bentuk badan usaha

jawab yang terbatas pada modal yang disertakan itu saja dan tidak ikut menanggunng utang –

utang yang dilakukan oleh perusahaan.

Perseroan Terbatas ini akan menjadi suatu Badan Hukum tersendiri yang berhak melakukan

tindakan – tindakan bisnis terlepas dari pemegang saham. Bentuk ini berbeda dengan bentuk

yang terdahulu yang memiliki tanggung jawab tak terbatas bagi para pemiliknya, yang artinya

para pemilik akan menanggung seluruh utang yang dilakukan oleh perusahaan. Berarti apabila

kekayaan perusahaan maka kekayaan pribadi dari para pemiliknya ikut menanggung utang

tersebut. Dengan semacam itu tanggung jawab renteng. Lain halnya dengan bentuk PT dimana

dalam bentuk ini tanggung jawab pemilik atau pemegang saham adalah terbatas, yaitu sebatas

modal yang disetorkannya. Kekayaan pribadi pemilik tidak ikut menanggung utang – utang

perusahaan. Oleh karena itu bentuk ini disebut Perseroan Terbatas (Naamlose

Venootschaap/NV).

Kelebihan-kelebihan bentuk ini adalah :

- Memiliki masa hidup yang terbatas.

- Pemisahan kekayaan dan utang – utang pemilik dengan kekayaan dan utang-utang perusahaan.

- Kemampuan memperoleh modal yang sangat luas.

- Penggunaan manajer yang profesional.

e. Yayasan

Yayasan adalah bentuk organisasi wasta yang didirikan untuk tujuan sosial

kemasyarakatanyang tidak berorientasipada keuntungan. Misalnya Yayasan Panti Asuhan,

Yayasan yang mengelola Sekolahan Swasta, Yayasan Penderita Anak Cacat dll.

2.3 Koperasi

Koperasi adalah usaha bersama yang memiliki organisasi berdasarkan atas azaz

kekeluargaan . Koperasi bertujuan untuk menyejahterahkan anggotanya. Dilihat dari

lingkunganyya koperasi dabat dibagi menjadi:

1. Koperasi Sekolah

2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia

7

Page 8: bentuk badan usaha

3. KUD

4. Koperasi Konsumsi

5. Koperasi Simpan Pinjam

6. Koperasi Produksi

Prinsip koperasi :

- Keanggotaan bersifat suka rela

- Pengelolaan bersifat demokratis

• Lembaga Keuangan

Dalam dunia keuangan bertindak selaku lembaga yang menyediakan jasa keuangan bagi

nasabahnya, dimana pada umumnya lembaga ini diatur oleh regulasi keuangan dari pemerintah.

Bentuk umum dari lembaga keuangan ini adalah termasuk perbankan, building society (sejenis

koperasi di Inggris) , Credit Union, pialang saham, aset manajemen, modal ventura, koperasi,

asuransi, dana pensiun, dan bisnis serupa lainnya.

Di Indonesia lembaga keuangan ini dibagi kedalam 2 kelompok yaitu lembaga keuangan bank

dan lembaga keuangan bukan bank (asuransi, pegadaian, perusahaan sekuritas, lembaga

pembiayaan, dll).

• Bentuk Kerjasama (Gabungan/Ekspansi)

- Bentuk Penggabungan Perusahaan

2.4 Jenis Badan Usaha 

Di bawah ini adalah jenis-jenis badan usaha, yaitu terdiri 5 jenis, yaitu :

a. Agraris

Usaha dalam bidang agraris menggunakan lahan tanah sebagai faktor produksi utama. Misalnya

pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan.

Bidang agraris dapat menghasilkan bahan pangan seperti padi, sayur, daging, ikan dan susu.

Bidang ini juga dapat menghasilkan bahan baku industri seperti tebu, cokelat kelapa sawit dan

kapas.

8

Page 9: bentuk badan usaha

b. Industri

Usaha bidang industri merupakan jenis usaha yang mengola bahan mentah menjadi bahan jadi,

bahan mentah menjadi bahan setengah jadi, dan bahan setengah jadi menjadi bahan jadi.

                     Bahan mentah adalah bahan yang perlu diolah dulu agar dapat memenuhi kebutuhan,

misalnya kapas dan kayu gelondongan.

                     Bahan setengah jadi adalah hasil olahan dari bahan mentah tapi masih perlu diolah lagi

agar siap digunakan, contoh benag bagi industri tekstil dan tepung bagi industri roti.

                     Bahan jadi adalah hasil akhir proses pengolahan yang sudah siap untuk digunakan,

misalnya baju, sepeda dan televisi. Contoh Industri kecil : pengrajin sepatu, mebel, alat-alat

rumah tangga, dan tahu tempe.  Contoh Industri besar: perusahaan tekstil, mobil, semen dan

elektronik.

c. Perdagangan

Usaha dalam bidang perdagangan adalah jenis usaha menjual barang-barang produksi kepada

pihak lain tanpa mengola bahan tersebut. Misalnya pedagang beras, bahan bangunan dan

makanan.

d. Jasa

Usaha bidang jasa adalah jenis usaha yang tidak menghasilkan benda melainkan memberikan

pelayanan kepada pihak lain sesuai kebutuhan. Misalnya guru, dokter dan paramedis.

e. Ekstratif

Usaha dalam bidang ekstratif adalah usaha mengambil apa yang telah di hasilkan oleh sumber

daya alam [SDA]

9

Page 10: bentuk badan usaha

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Usaha bisnis dapat dilaksanakan dalam berbagai bentuk. Di Indonesia kita mengenal 3 macam bentuk badan usaha diantaranya yaitu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Badan Usaha Milik Swasta, dan Koperasi. Badan Usaha tersebut bersumber dari Undang – Undang 1945 khususnya pasal 33. Dalam pasal tersebut terutang adanya Konsep Demokrasi Ekonomi bagi perekonomian Negara. Di mana dalam Konsep Demokrasi Ekonomi ini terdapat adanya kebebasan berusaha bagi seluruh warga negaranya dengan batas – batas tertentu. Hal ini berati bahwa segenap warga negara Republik Indonesia diberikan kebebasan dalam menjalankan untuk kegiatan bisnisnya.

10