Upload
buidung
View
265
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
KEEFEKTIFAN MODEL PROBLEM BASED LEARNING
BERBASIS ETNOMATEMATIKA TERHADAP
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS
PESERTA DIDIK SMP KELAS VII
Skripsi disajikan sebagai salah satu syarat
Untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
oleh
Erni Widyadini
4101411083
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2015
ii
iii
iv
v
MOTTO
Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada
kemudahan (QS. Al Insyirah:6)
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar
berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman
dan mengerjakan amal saleh dan nasehat-menasehati
supaya menetapi kesabaran (QS. Al’Ashr:1-3)
Sesungguhnya perintah-Nya apabila Dia menghendaki
sesuatu hanyalah berkata kepadanya : “Jadilah!” maka
terjadilah ia (QS. Yaasiin:82)
Don’t give up, just try, do the best and then pray to Allah
SWT, believe that Allah always with us if we always
remember Allah
PERSEMBAHAN
Untuk kedua orang tua tercinta, Bapak Azis
Karmani dan Ibu Sumiyatun yang tidak pernah
lelah memberikan do’a dan semangat di setiap
langkahku
Untuk kakak-kakakku yang selalu memberikan
semangat, do’a dan bantuan.
Untuk sahabat-sahabatku
Untuk keluarga Kos Trisanja 2
Untuk teman-teman seperjuangan Pendidikan
Matematika Angkatan 2011
vi
PRAKATA
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya, serta sholawat dan salam selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad
SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Keefektifan Model
Problem Based Learning Berbasis Etnomatematika Terhadap Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematis Peserta Didik SMP Kelas VII”. Penyelesaian skripsi
ini tidak terlepas dari bantuan, kerjasama, dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena
itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada.
1. Prof. Dr. Fathur Rokhman, M.Hum., Rektor Universitas Negeri Semarang.
2. Prof Dr. Wiyanto, M.Si., Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Semarang.
3. Drs. Arief Agoestanto, M.Si., Ketua Jurusan Matematika Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang.
4. Prof. Dr. Hardi Suyitno, M.Pd. dan Prof. Dr. Zaenuri, S.E, M.Si,Akt., Dosen
Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan saran kepada
penulis dalam penyusunan skripsi ini.
5. Dr. Iwan Junaedi, S.Si., M.Pd., Dosen Penguji yang telah memberikan saran dan
arahan kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
6. Prof. YL. Sukestiyarno, Doses Wali yang telah memberikan arahan dan motivasi
selama perkuliahan.
vii
7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Matematika yang telah memberikan bekal ilmu
kepada penulis dalam penyusunan skripsi ini.
8. Kedua orang tua yaitu Bapak dan Ibu tersayang yang senantiasa mendo’akan
yang terbaik bagi penulis serta kakak-kakakku dan keluarga besar tercinta, atas
doa, perjuangan, pengorbanan, dan segala dukungannya hingga penulis dapat
menyelesaikan studi ini.
9. Sholihul Hadi, S.Pd. Kepala SMP Kesatrian 2 Semarang yang telah memberikan
izin penelitian.
10. Heru Bagus Candrayana, S.Pd. Guru matematika kelas VII SMP Kesatrian 2
Semarang yang telah membantu terlaksananya penelitian ini.
11. Peserta didik kelas VII E, VII F dan VII B SMP Kesatrian 2 Semarang yang telah
membantu proses penelitian.
12. Sahabat-sahabatku (Ice Afriyanti, Ratna Ambarwati, Rizka Nurul Oktavia, Pinta
Dian Lestari, Putri Rizki Amalia, Ratna Dyah Kusumastuti, Wasis Sukrisno) dan
semua sahabat yang selalu memberikan dorongan, semangat dan do’a.
13. Ratna Ambarwati yang telah menjadi observer keterampilan proses pada kelas
eksperimen.
14. Teman-teman di Kos Trisanja 2 yang selalu memberikan semangat dan do’a.
15. Seluruh mahasiswa matematika serta teman-teman seperjuangan yang telah
memeberikan motivasi dan dukungan kepada penulis.
16. Semua pihak yang telah membantu terselesaikannya skripsi ini, yang tidak dapat
penulis sebutkan satu persatu.
viii
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat
bagi penulis dan para pembaca. Terima kasih.
Semarang,
Penulis
ix
ABSTRAK
Widyadini, Erni. 2015. Keefektifan Model Problem Based Learning Berbasis
Etnomatematika terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis Peserta
Didik SMP Kelas VII. Skripsi, Jurusan Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu
Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. Pembimbing Utama Prof. Dr. Hardi
Suyitno, M.Pd., Pembimbing Pendamping Prof. Dr. Zaenuri, S.E, M.Si,Akt.
Kata Kunci : Keefektifan, Problem Based Learning (PBL), Etnomatematika,
Kemampuan Pemecahan Masalah, Keterampilan Proses.
Kemampuan pemecahan masalah dalam matematika merupakan hal penting bagi
peserta didik untuk menerapkan keterampilan pemecahan masalah di situasi sosial.
Model pembelajaran yang dapat diterapkan dalam pembelajaran untuk mengasah
kemampuan pemecahan masalah antara lain model PBL berbasis etnomatematika.
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui: (1) penerapan model PBL berbasis
etnomatematika terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik efektif; (2)
bagaimana keterampilan proses peserta didik kelas VII pada pembelajaran model
PBL berbasis etnomatematika.
Populasi dalam penelitian adalah peserta didik kelas VII SMP Kesatrian 2
Semarang tahun ajaran 2014/2015. Sampel penelitian diambil dengan teknik cluster
random sampling yang diperoleh kelas VII E sebagai kelas eksperimen dan kelas VII
F sebagai kelas kontrol. Pengumpulan data dengan metode dokumentasi, observasi
dan tes. Uji hipotesis yang digunakan adalah uji rata-rata, uji proporsi, dan uji
perbedaan rata-rata.
Hasil penelitian menunjukkan: (1)model PBL berbasis etnomatematika terhadap
kemampuan pemecahan masalah peserta didik efektif, ditunjukkan dengan
kemampuan pemecahan masalah peserta didik mencapai ketuntasan individual dan
ketuntasan klaksikal, serta rata-rata kemampuan pemecahan masalah peserta didik
kelas eksperimen adalah 82,33 dan kelas kontrol adalah 76,11; (2)rata-rata skor
keterampilan proses adalah sebesar 73,89, dengan skor keterampilan proses terendah
adalah 61,15 dan tertinggi 87,31.
Simpulan yang diperoleh adalah: (1) pembelajaran model PBL berbasis
etnomatematika terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik efektif; (2)
rata-rata skor keterampilan proses adalah sebesar 73,89, dengan skor keterampilan
proses terendah adalah 61,15 dan tertinggi 87,31. Saran yang dapat disumbangkan
adalah: (1) Pemilihan soal-soal pemecahan kontekstual bernuansa budaya lokal perlu
diperhatikan; (2) Persiapan perangkat pembelajaran, pengelolaan waktu, dan
pengelolaan kelas harus diperhatikan; (3) Adanya penyesuaian terlebih dahulu antara
model PBL berbasis etnomatematika dengan materi yang akan diajarkan, supaya
mudah untuk mengaitkan soal pemecahan masalah dengan budaya lokal setempat.
x
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i
PERNYATAAN .................................................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v
PRAKATA .......................................................................................................... vi
ABSTRAK .......................................................................................................... ix
DAFTAR ISI ....................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ............................................................................................... xv
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xvii
BAB
1. PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................... 8
1.3 Tujuan Penelitian ..................................................................................... 9
1.4 Manfaat Penelitian ................................................................................... 9
1.4.1 Bagi Peserta Didik ............................................................................ 11
1.4.2 Bagi Guru ......................................................................................... 11
1.4.3 Bagi Sekolah .................................................................................... 11
xi
1.5 Penegasan Istilah ....................................................................................... 10
1.5.1 Keefektifan ....................................................................................... 11
1.5.2 Model Pembelajaran PBL ................................................................ 11
1.5.3 Etnomatematika ................................................................................ 11
1.5.4 Keterampilan Proses ......................................................................... 12
1.5.5 Kemampuan Pemecahan Masalah .................................................... 12
1.5.6 Persegi Panjang dan Persegi ............................................................. 13
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi .................................................................... 13
2. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................................. 15
2.1 Definisi Belajar ....................................................................................... 15
2.2 Teori Belajar ............................................................................................ 16
2.3 Pembelajaran Matematika ....................................................................... 18
2.4 Model Problem Based Learning ............................................................. 19
2.5 Etnomatematika ....................................................................................... 23
2.6 Pembelajaran konvensional ..................................................................... 28
2.7 Keterampilan Proses ................................................................................ 28
2.8 Kemampuan Pemecahan Masalah ........................................................... 30
2.9 Tinjauan Materi ....................................................................................... 40
2.10 Penelitian yang Relevan .......................................................................... 41
2.11 Kerangka Berfikir .................................................................................... 42
2.12 Hipotesis Penelitian ................................................................................. 46
3. METODE PENELITIAN ............................................................................... 48
xii
3.1 Desain Penelitian ..................................................................................... 48
3.2 Populasi dan Sampel ............................................................................... 51
3.2.1 Populasi ............................................................................................ 51
3.2.2 Sampel .............................................................................................. 51
3.3 Variabel Penelitian .................................................................................. 52
3.3.1 Variabel Independen ........................................................................ 52
3.3.2 Variabel Dependen ........................................................................... 52
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data ...................................................... 52
3.4.1 Data .................................................................................................. 52
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 53
3.4.2.1 Dokumentasi ................................................................................ 53
3.4.2.2 Observasi ..................................................................................... 53
3.4.2.3 Tes ............................................................................................... 53
3.5 Instrumen Penelitian ................................................................................ 54
3.5.1 Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ............................................. 54
3.5.2 Lembar Pengamatan Keterampilan Proses ....................................... 55
3.6 Analisis Instrumen Tes Pemecahan Masalah .......................................... 56
3.6.1 Tes Pemecahan Masalah .................................................................. 56
3.6.2 Validitas Item ................................................................................... 57
3.6.3 Reliabilitas ........................................................................................ 58
3.6.4 Taraf Kesukaran ............................................................................... 60
3.6.5 Daya Pembeda .................................................................................. 61
xiii
3.7 Analisis Instrumen Penelitian .................................................................. 62
3.7.1 Analisis Data Awal........................................................................... 62
3.7.1.1 Uji Normalitas ............................................................................. 62
3.7.1.2 Uji Kesamaan Varians (Homogenitas) ........................................ 64
3.7.1.3 Uji Kesamaan Dua Rata-rata ....................................................... 64
3.7.2 Analisis Data Akhir .......................................................................... 65
3.7.2.1 Analisis lembar pengamatan keterampilan proses ...................... 66
3.7.2.2 Analisis tes kemampuan pemecahan masalah ............................. 67
3.7.2.2.1 Uji Normalitas ....................................................................... 67
3.7.2.2.2 Uji Homogenitas .................................................................... 68
3.7.2.2.3 Uji Hipotesis ......................................................................... 69
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .............................................. 73
4.1. Hasil Penelitian ....................................................................................... 73
4.1.1 Pelaksanaan Penelitian ..................................................................... 73
4.1.2 Hasil Analisis Data Akhir ................................................................ 73
4.1.2.1 Analisis Deskriptif ....................................................................... 73
4.1.2.2 Uji Normalitas ............................................................................. 74
4.1.2.3 Uji Homogenitas .......................................................................... 75
4.1.2.4 Uji Hipotesis ............................................................................... 75
4.2. Pembahasan ............................................................................................ 80
4.2.1 Proses Pembelajaran ......................................................................... 80
4.2.2 Keterampilan Proses Peserta Didik .................................................. 89
xiv
5. PENUTUP ...................................................................................................... 98
5.1 Simpulan .................................................................................................. 98
5.2 Saran ........................................................................................................ 99
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 100
LAMPIRAN ........................................................................................................ 104
xv
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2.1 Tahapan Model PBL .................................................................................... 23
2.2 Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah ................................................ 35
3.1 Desain Penelitian ......................................................................................... 48
3.2 Pedoman Penskoran dan Rubrik Penilaian .................................................. 57
3.3 Hasil Uji Normalitas Data Awal .................................................................. 63
4.1 Data Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ....................................... 74
4.2 Persentase Keterampilan Proses Pertemuan II dan IV ................................. 89
4.3 Hasil analisis pengamatan keterampilan proses di kelas eksperimen .......... 91
4.4 Kriteria Tingkat Keterampilan Proses.......................................................... 92
4.5 Persentase Rata-rata Pencapaian Indikator Keterampilan Proses ............... 93
xvi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1.1 Petikan hasil jawaban ................................................................................... 4
2.1 Keanekaragaman Budaya di Semarang........................................................ 26
2.2 Batik Semarangan motif Tugu Muda ........................................................... 36
2.3 Museum Nyonya Meneer Semarang ............................................................ 37
2.4 Bagan Alur Kerangka Berpikir .................................................................... 46
4.1 Hasil Petikan jawaban peserta didik kelas model PBL ................................ 85
4.2 Hasil Petikan jawaban peserta didik kelas model konvensional .................. 86
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Daftar Kode Peserta Didik Kelas Eksperimen ............................................ 105
2. Daftar Kode Peserta Didik Kelas Kontrol ................................................... 106
3. Daftar Kode Peserta Didik Kelas Uji Coba ................................................. 107
4. Data Nilai UAS Matematika ........................................................................ 108
5. Uji Normalitas Data Awal............................................................................ 114
6. Uji Homogenitas Data Awal ........................................................................ 117
7. Uji Kesamaan Rata-rata Data Awal ............................................................. 118
8. Kisi-kisi Tes Uji Coba ................................................................................. 120
9. Lembar Tes Uji Coba Kemampuan Pemecahan Masalah ............................ 124
10. Kunci dan Pedoman Penskoran Tes Uji Coba ............................................. 128
11. Data Nilai Tes Uji Coba ............................................................................... 140
12. Analisis Butir Soal Uji Coba ........................................................................ 142
13. Perhitungan Validitas Butir Soal ................................................................. 145
14. Perhitungan Reliabilitas Butir Soal .............................................................. 149
15. Perhitungan Tingkat Kesukaran Butir Soal ................................................. 151
16. Perhitungan Daya Pembeda Butir Soal ........................................................ 153
17. Rekapitulasi Hasil Analisis Butir Soal Uji Coba ......................................... 155
18. Silabus Kelas Eksperimen ............................................................................ 156
19. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 1 ........................................................... 182
xviii
20. LKPD Pertemuan 1 ...................................................................................... 189
21. Kunci LKPD Pertemuan 1 ........................................................................... 195
22. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 2 ........................................................... 198
23. LKPD Pertemuan 2 ...................................................................................... 204
24. Kunci LKPD Pertemuan 2 ........................................................................... 205
25. Lembar Masalah Kelas Eksperimen Pertemuan 2 ....................................... 206
26. Kunci Lembar Masalah Kelas Eksperimen Pertemuan 2............................. 210
27. Kuis Kelas Eksperimen Pertemuan 2 ........................................................... 214
28. Kunci Kuis Kelas Eksperimen Pertemuan 2 ................................................ 215
29. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 3 ........................................................... 216
30. LKPD Pertemuan 3 ...................................................................................... 222
31. Kunci LKPD Pertemuan 3 ........................................................................... 223
32. Lembar Masalah Kelas Eksperimen Pertemuan 3 ....................................... 224
33. Kunci Lembar Masalah Kelas Eksperimen Pertemuan 3............................. 227
34. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 4 ........................................................... 230
35. LKPD Pertemuan 4 ...................................................................................... 236
36. Kunci LKPD Pertemuan 4 ........................................................................... 238
37. Lembar Masalah Kelas Eksperimen Pertemuan 4 ....................................... 240
38. Kunci Lembar Masalah Kelas Eksperimen Pertemuan 4............................. 243
39. Kuis LKS Kelas Eksperimen Pertemuan 4 .................................................. 246
40. Kunci Kuis LKS Kelas Eksperimen Pertemuan 4 ....................................... 247
41. RPP Kelas Eksperimen Pertemuan 5 ........................................................... 248
xix
42. LKPD Pertemuan 5 ...................................................................................... 253
43. Kunci LKPD Pertemuan 5 ........................................................................... 254
44. Lembar Masalah Kelas Eksperimen Pertemuan 5 ....................................... 255
45. Kunci Lembar Masalah Kelas Eksperimen Pertemuan 5............................. 259
46. Silabus Kelas Kontrol .................................................................................. 263
47. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 1 .................................................................. 269
48. Latihan Soal Kelas Kontrol Pertemuan 1 ..................................................... 275
49. Kunci Latihan Soal Kelas Kontrol Pertemuan 1 .......................................... 276
50. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 2 .................................................................. 279
51. Latihan Soal Kelas Eksperimen Pertemuan 2 .............................................. 283
52. Kunci Latihan Soal Kelas Kontrol Pertemuan 2 .......................................... 287
53. Kuis Kelas Kontrol Pertemuan 2 ................................................................. 291
54. Kunci Kuis Kelas Kontrol Pertemuan 2 ....................................................... 292
55. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 3 .................................................................. 293
56. Latihan Soal Kelas Kontrol Pertemuan 3 ..................................................... 297
57. Kunci Latihan Soal Kelas Kontrol Pertemuan 3 .......................................... 301
58. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 4 .................................................................. 305
59. Latihan Soal Kelas Kontrol Pertemuan 4 ..................................................... 309
60. Kunci Latihan Soal Kelas Kontrol Pertemuan 4 .......................................... 312
61. Kuis Kelas Kontrol Pertemuan 4 ................................................................. 315
62. Kunci Kuis Kelas Kontrol Pertemuan 4 ....................................................... 316
63. RPP Kelas Kontrol Pertemuan 5 .................................................................. 318
xx
64. Latihan Soal Kelas Kontrol Pertemuan 5 ..................................................... 322
65. Kunci Latihan Soal Kelas Kontrol Pertemuan 5 .......................................... 325
66. Lembar Pengamatan Pertemuan 2 Observer 1 ............................................. 332
67. Lembar Pengamatan Pertemuan 2 Observer 2 ............................................. 335
68. Lembar Pengamatan Pertemuan 4 Observer 1 ............................................. 338
69. Lembar Pengamatan Pertemuan 4 Observer 2 ............................................. 341
70. Kisi-kisi Tes Kemampuan Pemecahan Masalah .......................................... 344
71. Lembar Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ........................................... 348
72. Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah ....................... 352
73. Daftar Nilai Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol ...................................... 363
74. Daftar Skor Keterampilan Proses Kelas Eksperimen .................................. 369
75. Uji Normalitas Data Akhir Kelas Eksperimen ............................................. 370
76. Uji Normalitas Data Akhir Kelas Kontrol ................................................... 373
77. Uji Homogenitas Data Akhir ....................................................................... 376
78. Uji Hipotesis ............................................................................................... 378
79. Dokumentasi ................................................................................................ 393
80. SK Dosen Pembimbing ................................................................................ 395
81. Surat Ijin Penelitian ...................................................................................... 396
82. Surat Keterangan Penelitian SMP Kesatrian 2 Semarang ........................... 397
1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Negara
Republik Indonesia Tahun 1945 berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga
Negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut
pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Trianto, 2010:3). Pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak
hanya mempersiapkan para peserta didiknya untuk sesuatu profesi atau jabatan, tetapi
untuk menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari–
hari (Trianto, 2007: 1).
Matematika merupakan salah satu pelajaran di sekolah yang dinilai cukup
memegang peranan penting untuk memajukan daya pikir peserta didik. Standar Isi
untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah menyatakan bahwa matematika
merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern,
2
mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan mengembangkan daya pikir
manusia (BNSP, 2006:139).
Dalam pembelajaran matematika terdapat beberapa kemampuan yang harus
dimiliki oleh peserta didik. Salah satu kemampuan tersebut adalah kemampuan
pemecahan masalah. Di dalam memecahkan masalah peserta didik harus mengikuti
proses untuk memecahkan masalah. Karatas & Baki (2013) mengemukakan bahwa
“Problem solving is recognized as an important life skill involving a range of
processes including analyzing, interpreting, reasoning, predicting, evaluating and
reflecting”.
Dalam Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah disebutkan
bahwa pendekatan pemecahan masalah merupakan fokus dalam pembelajaran
matematika yang mencakup masalah tertutup dengan solusi tunggal, masalah terbuka
dengan solusi tidak tunggal, dan masalah dengan berbagai cara peyelesaian (BNSP,
2006:139). Kemampuan memecahkan masalah yang harus dimiliki oleh peserta didik
meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika,
menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh (BNSP, 2006:140).
Berdasarkan prinsip-prinsip dan standar matematika sekolah dari National Council of
Teacher Mathematics (NCTM, 2000:52) menyatakan bahwa “Problem solving is an
integral part of all mathematics learning”. Ini berarti pemecahan masalah merupakan
hal yang penting dari suatu pembelajaran matematika.
3
Pentingnya kemampuan pemecahan masalah menurut Brannick & Prince,
Griffin, et al., National Research Council, dan Rosen & Rimor dalam Draft
Collaborative Problem Solving Framework PISA 2015 (OECD, 2013:4) adalah:
The requirements for teaching and assessing collaborative problem
solving skills are strongly driven by the need for students to prepare for
careers that require abilities to work effectively in groups and to apply
their problem solving skills in these social situations.
Pendapat tersebut dapat diartikan persyaratan untuk mengajar dan menilai
kemampuan memecahkan masalah kolaboratif sangat didorong oleh kebutuhan bagi
peserta didik untuk mempersiapkan diri untuk karir yang membutuhkan kemampuan
untuk bekerja secara efektif dalam kelompok dan menerapkan keterampilan
pemecahan masalah mereka di situasi sosial. Sehingga di dalam kehidupan sehari-hari
peserta didik sudah terbiasa untuk memecahkan masalah. Hal tersebut menunjukkan
perlunya penguasaan kemampuan pemecahan masalah bagi peserta didik, karena
kemampuan pemecahan masalah diperlukan baik untuk kehidupan sehari-hari
maupun dalam menghadapi perkembangan teknologi modern.
Berdasarkan observasi di SMP Kesatrian 2 Semarang, Kriteria Ketuntasan
Minimal (KKM) SMP Kesatrian 2 Semarang adalah 72 dan ketuntasan klaksikal
sebesar 75%. Salah satu sub materi pada semester genap adalah bangun datar persegi
panjang dan persegi. Berdasarkan wawancara terhadap peserta didik, mereka
menganggap sub materi persegi panjang dan persegi yang merupakan bagian dari
materi segiempat adalah salah satu materi yang sulit untuk dipahami, karena
terkadang adanya penggunaan masalah kontekstual yang berbentuk soal cerita,
4
sehingga peserta didik masih banyak yang mengalami kesukaran dalam
menyelesaikan masalah tersebut. Oleh karena itu diberikan satu masalah terkait
keliling dan luas bangun persegi panjang kepada peserta didik pada kelas yang telah
mendapatkan materi bangun persegi panjang dan persegi. Dari hasil penyelesaian
peserta didik terlihat rendahnya kemampuan pemecahan masalah peserta didik,
dimana peseta didik kurang memahami masalah yang diketahui sehingga masih salah
dalam merencanakan penyelesaian masalah. Berikut disajikan masalah dan petikan
hasil pekerjaan peserta didik pada Gambar 1.1.
Masalah
Permukaan sebuah kolam renang berbentuk persegi panjang dengan ukuran
50 m x 16 m. pada keliling kolam, terdapat jalan yang lebarnya 4 m.
Tentukan luas jalan tersebut dan gambarkan pula sketsa ilustrasinya!
Petikan hasil pekerjaan peserta didik
Pada petikan di atas diketahui bahwa peserta didik belum memahami permasalahan
yang ada dalam pertanyaan. Hal ini terlihat dari jawaban peserta didik yang belum
lengkap dalam menjelaskan apa yang diketahui dalam soal. Peserta didik juga belum
bisa merencanakan penyelesaian atau menemukan cara-cara untuk memecahkan
Gambar 1.1 Petikan hasil jawaban
5
masalah yang terlihat dari langkah penyelesaian yang kurang lengkap. Sehingga
diperoleh hasil akhir yang salah serta menunjukkan rendahnya kemampuan
pemecahan masalah pada peserta didik.
Berdasarkan wawancara dengan guru matematika SMP Kesatrian 2
Semarang, pembelajaran dilaksanakan dengan guru menjelaskan materi disertai
tanya jawab dan dibantu dengan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang
berisi materi dan latihan soal. Dengan berpedoman pada kurikulum, seorang
guru diharapkan mampu melaksanakan tujuan pembelajaran di sekolah yaitu
mengembangkan kemahiran atau kecakapan matematika. Proses kondisi
berkesinambungan antara keaktifan dan kefaktualan dalam proses pembelajaran
akan tercipta apabila seorang guru selaku fasilitator dapat menerapkan model
pembelajaran yang tepat untuk suatu pokok bahasan tertentu yang mampu
menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik.
Salah satu model pembelajaran yang dapat membentuk kemampuan
pemecahan masalah peserta didik adalah model Problem Based Learning.
Model Problem Based Learning (PBL) menurut Barrows, sebagaimana dikutip
oleh Barrett (2010:8) menyatakan bahwa PBL adalah “The learning that results
from the process of working towards the understanding of a resolution of a
problem. The problem is ecountered first in the learning process”. Dari
pendapat tersebut menyatakan bahwa PBL adalah suatu pembelajaran yang
dihasilkan dari proses bekerja menuju pemahaman masalah, dimana masalah
diberikan pada awal proses pembelajaran sehingga peserta didik yang selalu
6
aktif, guru hanya sebagai fasilitator karena guru memberikan suatu permasalahan
bagi peserta didik. Pada model pembelajaran ini, peserta didik dikelompokkan
dalam kelompok kecil kemudian bekerja sama memberikan motivasi untuk
keterlibatan berkelanjutan dalam tugas-tugas kompleks dan meningkatkan
peluang untuk penyelidikan dan dialog bersama, serta untuk pengembangan
keterampilan sosial (Arends, 2012:397). Oleh karena itu, model PBL menjadi
salah satu model pembelajaran yang dapat diterapkan untuk mengasah
kemampuan pemecahan masalah peserta didik serta mengembangkan
keterampilan sosial yang dimiliki peserta didik pada saat diskusi kelompok.
Model PBL adalah model pembelajaran yang dapat diterapkan oleh guru
pada saat proses pembelajaran terutama pada Jenjang Sekolah Menengah
Pertama (SMP), dimana SMP adalah salah satu bagian pendidikan formal di
Indonesia yang pada jenjang ini merupakan bagian perkembangan siswa yang
sangat menentukan dalam pembentukan sikap, kecerdasan, dan kepribadian atau
karakter peserta didik. Sifat mendasar inilah yang memerlukan perhatian dalam
pengajaran matematika.
Sirate (2012) menyatakan bahwa pengajaran matematika bagi setiap orang
seharusnya disesuaikan dengan budayanya. Menurut Sirate (2012) matematika
bukanlah domain pengetahuan formal yang universal, tetapi merupakan
kumpulan representasi dan prosedur simbolik yang terkontruksi secara kultural
dalam kelompok masyarakat tertentu. Untuk itu diperlukan suatu yang dapat
menghubungkan antara matematika luar sekolah dengan matematika di dalam
7
sekolah. Salah satu cara adalah dengan menggunakan ethnomathematics sebagai
awal dari pengajaran matematika formal yang sesuai dengan tingkat
perkembangan peserta didik yang berada pada tahapan operasional konkret
(Sirate, 2012). Menurut Tandililing (2013) etnomatematika adalah antropologi
budaya (cultural anthropology of mathematics) dari matematika dan pendidikan
matematika. Pentingnya etnomatematika dalam pendidikan khususnya
pendidikan matematika menurut Wahyuni, et. al., (2013) adalah sebagai berikut.
Peserta didik dapat lebih memahami matematika dan dapat lebih
memahami budaya mereka, dan nantinya para pendidik dapat lebih
mudah untuk menanamkan nilai budaya itu sendiri dalam diri peserta
didik, sehingga nilai budaya yang merupakan bagian karakter bangsa
tertanam sejak dini dalam diri peserta didik.
Oleh karena itu pada saat pembelajaran matematika di sekolah, peserta didik
juga dapat mengenal budaya mereka disamping memperoleh materi pelajaran
dengan adanya etnomatematika.
Menurut Herliana, dkk (2013) peran guru dalam membelajarkan matematika
akan sangat berpengaruh agar peserta didik menyenangi dan dapat memahami
matematika. Seorang guru harus dapat memotivasi peserta didik agar aktif, dan
berpikir secara kritis untuk menyelesaikan soal matematika yang sebelumnya
mereka anggap sebagai suatu masalah. Proses dalam pembelajaran juga
merupakan salah satu hal yang penting, sehingga diperlukan suatu keterampilan
proses dalam pembelajaran.
Keterampilan proses adalah wawasan atau anutan pengembangan
keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari
8
kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada dalam diri
pembelajar (Dimyati & Mudjiono, 2002:138). Keterampilan proses dipandang
oleh banyak pakar paling sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan ilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin cepat dewasa ini (Nyimas, et.al.,
2008). Menurut Nyimas, et.al. (2008) dalam pembelajaran matematika,
keterampilan proses sangat cocok digunakan, karena struktur matematika yang
berpola deduktif kadang-kadang memerlukan proses kreatif yang induktif. Untuk
sampai pada suatu kesimpulan, kadang-kadang dapat digunakan pengamatan,
pengukuran, intuisi, imajinasi, penerkaan, observasi, induksi bahkan mungkin
mencoba-coba.
Oleh karena itu, berdasarkan uraian di atas, akan diadakan penelitian yang
berjudul “Keefektifan Model Problem Based Learning Berbasis
Etnomatematika terhadap Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis
Peserta Didik SMP Kelas VII”.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan paparan dari latar belakang sebelumnya, permasalahan yang
diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.2.1 Apakah penerapan model PBL berbasis etnomatematika terhadap
kemampuan pemecahan masalah peserta didik SMP kelas VII pada sub
materi persegi panjang dan persegi efektif?
9
1.2.2 Bagaimana keterampilan proses peserta didik kelas VII pada pembelajaran
model PBL berbasis etnomatematika?
1.3 Tujuan Penelitian
Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah yang telah dikemukakan,
maka penelitian ini bertujuan sebagai berikut.
1.3.1 Mengetahui penerapan model PBL berbasis etnomatematika terhadap
kemampuan pemecahan masalah peserta didik SMP kelas VII pada sub
materi persegi panjang dan persegi efektif.
1.3.2 Mengetahui keterampilan proses peserta didik kelas VII pembelajaran
model PBL berbasis etnomatematika.
1.4 Manfaat Penelitian
Harapan yang diperoleh setelah penelitian dilaksanakan adalah adanya
beberapa manfaat bagi pihak-pihak yang terlibat selama penelitian berlangsung,
yaitu sebagai berikut.
1.4.1 Manfaat bagi peserta didik
(1) Dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik
dalam pembelajaran matematika.
(2) Dapat menanamkan nilai-nilai budaya yang merupakan bagian karakter
bangsa bagi peserta didik.
10
(3) Dapat memperkuat konsep dirinya, karena memperoleh kepercayaan
bekerja sama dengan yang lainnya.
(4) Dengan suasana yang menyenangkan peserta didik akan dapat
meningkatkan prestasi belajar peserta didik dalam memahami mata
pelajaran matematika yang dipandang sebagai mata pelajaran yang sulit.
1.4.2 Manfaat bagi guru
(1) Guru dapat memanfaatkan hasil dari penelitian ini berupa perangkat
pembelajaran.
(2) Mendorong munculnya inovasi dan kreativitas guru dalam menciptakan
dan mengembangkan pendidikan yang kondusif dan menyenangkan di
SMP.
1.4.3 Manfaat bagi Sekolah
Sekolah dapat meningkatkan kualitas pendidikan dengan meningkatkan
prestasi peserta didik. Selain itu juga dapat meningkatkan kualitas guru dalam
rangkaian implementasi model PBL berbasis etnomatematika.
1.5 Penegasan Istilah
Agar diperoleh pengertian yang sama tentang istilah dalam pengertian ini
dan tidak menimbulkan interpretasi yang berbeda dari pembaca yang
berhubungan dengan judul penelitian ini, maka perlu adanya penegasan istilah
sebagai berikut.
11
1.5.1 Keefektifan
Keefektifan adalah suatu usaha atau perbuatan yang membawa keberhasilan.
Indikator efektif dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.
(1) Rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang
menggunakan model PBL berbasis etnomatematika mencapai ketuntasan
belajar, yaitu 72 secara individual dan secara klaksikal mencapai 75 % dari
jumlah peserta didik yang ada dikelas tersebut telah tuntas belajar.
(2) Hasil tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik yang menggunakan
model PBL berbasis etnomatematika lebih baik dari kelas yang
menggunakan model pembelajaran konvensional.
1.5.2 Model Pembelajaran PBL
Menurut Barrows, sebagaimana dikutip oleh Barrett (2010:8) menyatakan
bahwa PBL adalah “The learning that results from the process of working
towards the understanding of a resolution of a problem. The problem is
ecountered first in the learning process”. Pendapat tersebut dapat diartikan
dimana PBL adalah suatu pembelajaran yang dihasilkan dari proses bekerja
menuju pemahaman masalah, dimana masalah diberikan pada awal proses
pembelajaran.
1.5.3 Etnomatematika
Etnomatematika adalah bentuk matematika yang dipengaruhi atau
didasarkan budaya (Wahyuni, et. al., 2013). Etnomatematika dalam penelitian
12
ini dibatasi pada pemberian masalah yang bernuansa budaya lokal di Kota
Semarang pada kelas dengan pembelajaran model PBL.
1.5.4 Keterampilan proses
Keterampilan proses adalah wawasan atau anutan pengembangan
keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan fisik yang bersumber dari
kemampuan-kemampuan mendasar yang pada prinsipnya telah ada dalam diri
pembelajar (Dimyati & Mudjiono, 2002:138). Keterampilan dasar dari
keterampilan proses yang diukur dalam penelitian ini menggunakan sesuai
kemampuan dasar dari keterampilan proses oleh Sanderson & Kratochvil
(1971:131) yaitu: (1) mengamati, (2) mengklasifikasikan, (3) menghitung, (4)
mengukur, (5) menemukan hubungan (6) mengkomunikasikan, (7) memprediksi
(8) menyimpulkan.
1.5.5 Kemampuan Pemecahan Masalah
Kemampuan pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan
yang telah diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal
(Wardhani, 2010:22). Indikator kemampuan pemecahan masalah yang diukur
dalam penelitian ini adalah kemampuan pemecahan masalah peserta didik dalam
menyelesaikan masalah pada sub materi persegi panjang dan persegi berbentuk
tes tertulis yaitu berupa sejumlah soal tertulis uraian menggunakan langkah-
langkah pemecahan masalah menurut Polya (1973:33), yaitu:
(1) Memahami masalah (understanding the problem)
(2) Merencanakan pemecahan masalah (devising a plan)
13
(3) Melaksanakan pemecahan masalah (carrying out the plan)
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh (looking back)
1.5.6 Persegi Panjang dan Persegi
Pada Penelitian ini, materi yang akan diteliti pada sub materi segiempat
yaitu keliling dan luas bangun persegi panjang dan persegi yang terdapat pada
kurikulum KTSP 2006 dengan standar kompetensi berikut.
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat dan layang-layang
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
1.6 Sistematika Penulisan Skripsi
Secara garis besar penulisan skripsi ini terdiri dari tiga bagian, yaitu bagian
awal, bagian isi, dan bagian akhir, yang masing-masing diuraikan sebagai
berikut.
1.6.1 Bagian Awal
Bagian ini terdiri dari halaman judul, pernyataan, pengesahan, motto dan
persembahan, prakata, abstrak, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, dan daftar
lampiran.
1.6.2 Bagian Isi
Bagian ini merupakan bagian pokok skripsi yang terdiri dari lima bab, yaitu:
14
BAB 1 : Pendahuluan
Bagian pendahuluan berisi latar belakang, rumusan masalah,
tujuan, manfaat, penegasan istilah, dan sistematika penulisan
skripsi.
BAB 2 : Tinjauan Pustaka
Bagian tinjauan pustaka berisi landasan teori, kerangka berpikir,
dan hipotesis penelitian.
BAB 3 : Metode Penelitian
Bagian metode penelitian berisi desain penelitian, populasi dan
sampel, variabel penelitian, teknik dan alat pengumpulan data,
instrumen penelitian, analisis instrumen tes pemecahan masalah,
analisis Instrumen penelitian yang terdiri dari analisis data awal
dan analisis data akhir.
BAB 4 : Hasil Penelitian dan Pembahasan
Bagian hasil penelitian dan pembahasan berisi hasil penelitian dan
pembahasan hasil penelitian.
BAB 5 : Penutup
Bagian penutup berisi simpulan hasil penelitian dan saran-saran
peneliti.
1.6.3 Bagian Akhir
Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran-lampiran.
15
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Belajar
Dalam permendiknas No. 41 Tahun 2007 dituliskan bahwa belajar adalah
perubahan yang relatif permanen dalam kapasitas pribadi seseorang sebagai
akibat pengolahan atas pengalaman yang diperolehnya dan praktik yang
dilakukannya. Menurut Rifa’i (2012:66), belajar adalah proses penting bagi
perubahan perilaku setiap orang dan belajar itu mencakup segala sesuatu yang
dipikirkan dan dikerjakan oleh seseorang.
Menurut Fontana, sebagaimana dikutip oleh Suherman et. al. (2003:7),
belajar adalah proses perubahan tingkah laku individu yang relatif tetap sebagai
hasil dari pengamatan. Sedangkan menurut Jihad (2013:1), belajar adalah
kegiatan berproses dan merupakan unsur utama yang sangat fundamental dalam
penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Berdasarkan pendapat-pendapat
dari ahli tersebut, dapat diketahui bahwa belajar adalah proses perubahan
tingkah laku baik berupa pemahaman, pengetahuan, sikap, keterampilan atau
kecakapan baru yang diperoleh dari pengalaman seseorang untuk menjadi
individu yang lebih baik.
16
2.2 Teori Belajar
Teori belajar pada dasarnya merupakan penjelasan bagaimana terjadinya
belajar atau bagaimana informasi diproses di dalam pikiran peserta didik.
Berdasarkan suatu teori belajar, diharapkan pembelajaran dapat lebih
meningkatkan perolehan hasil belajar peserta didik (Trianto, 2007:12). Beberapa
teori belajar yang melandasi pembahasan dalam penelitian ini antara lain:
2.2.1 Teori Piaget
Menurut Piaget, sebagaimana dikutip oleh Rifa’i (2012:170)
mengemukakan tiga prinsip utama terjadinya pembelajaran yaitu:
1. Belajar Aktif
Proses pembelajaran adalah proses aktif, karena pengetahuan
terbentuk dari dalam subyek belajar. Untuk membantu
perkembangan kognitif anak, kepadanya perlu diciptakan suatu
kondisi belajar yang memungkinkan anak dapat belajar sendiri
misalnya melakukan percobaan, memanipulasi simbol-simbol,
mengajukan pertanyaan, dan membandingkan penemuan sendiri
dengan penemuan temannya.
2. Belajar lewat interaksi sosial
Dalam belajar perlu diciptakan suasana yang memungkinkan
terjadinya interaksi diantara subyek belajar. Piaget percaya bahwa
belajar bersama, baik diantara sesama, anak-anak maupun dengan
orang dewasa akan membantu perkembangan kognitif mereka.
3. Belajar lewat pengalaman sendiri
Perkembangan kognitif anak akan lebih berarti apabila didasarkan
pada pengalaman nyata dari pada bahasa yang digunakan
berkomunikasi.
Sesuai dengan teori Piaget peserta didik harus berperan aktif di dalam kelas
untuk memperoleh pengetahuan baru lewat interaksi dalam kelompok.
17
Hal tersebut sesuai dengan model PBL berbasis etnomatematika yang
menekankan keaktifan peserta didik yaitu ketika pada awal pembelajaran peserta
didik diberikan permasalahan berbudaya lokal sehingga peserta didik akan aktif
menggali informasi dan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah nyata
berdasarkan pengalaman sendiri.
2.2.2 Teori Belajar Vigotsky
Teori Vigotsky lebih menekankan pada aspek sosial dalam pembelajaran.
Vigotsky juga mengemukakan pentingnya scaffolding. Scaffolding adalah
pemberian bantuan kepada anak selama tahap-tahap awal perkembangannya dan
mengurangi bantuan tersebut dan memberikan kesempatan kepada anak untuk
mengambil alih tanggung jawab yang semakin besar segera setelah anak dapat
melakukannya (Trianto, 2007: 27).
Sesuai dengan Teori Belajar Vigotsky, bahwa pembelajaran model PBL
juga membimbing peserta didik pada saat penyelidikian individu atau kelompok
untuk memecahkan masalah. Di dalam diskusi kelompok tersebut terjadi
interaksi sosial antara peserta didik dengan guru memberikan arahan atau
bimbingan kepada peserta didik.
2.2.3 Toeri Belajar Bermakna David Ausubel
Inti dari teori belajar Ausubel tentang belajar adalah belajar bermakna
(Rifa’i, 2012:173). Berdasarkan teori ausubel, dalam membantu peserta didik
menanamkan pengetahuan baru dari suatu materi, sangat diperlukan konsep-
konsep awal yang sudah dimiliki peserta didik yang berkaitan dengan konsep
18
yang akan dipelajari. Jika dikaitkan dengan model pembelajaran berdasarkan
masalah, dimana peserta didik mampu mengerjakan permasalahan yang autentik
sangat memerlukan konsep awal yang sudah dimiliki peserta didik sebelumnya
untuk suatu penyelesaian nyata dari permasalahan yang nyata (Trianto, 2007:
26).
Berdasarkan uraian tersebut, pembelajaran akan bermakna saat peserta didik
mengaitkan konsep awal untuk memecahkan masalah nyata. Dengan demikian
jika dikaitkan dengan model PBL berbasis etnomatematika yang memberikan
permasalahan nyata bernuansa budaya lokal supaya pengetahuan peserta didik
terbentuk dengan sendirinya dari pengalaman peserta didik saat diskusi
kelompok.
2.3 Pembelajaran Matematika
Pembelajaran adalah suatu proses yang konstruktif, bukanlah suatu proses
yang mekanis sehingga pembelajaran berpusat pada peserta didik. Tujuan
pembelajaran adalah terwujudnya efisiensi dan efektivitas kegiatan belajar yang
dilakukan peserta didik. Dalam permendiknas No. 41 Tahun 2007 dituliskan
bahwa pembelajaran adalah sebagai berkut:
(1) proses interaksi peserta didik dengan guru dan sumber belajar
pada suatu lingkungan belajar, atau (2) usaha sengaja, terarah, dan
bertujuan oleh seseorang atau sekelompok orang (termasuk guru dan
penulis buku pelajaran) agar orang lain (termasuk peserta didik),
dapat memperoleh pengalaman yang bermakna.
19
Menurut Suherman et. al., (2003:68) pembelajaran matematika di sekolah
tidak dapat terlepas dari sifat–sifat matematika yang abstrak, maka terdapat
beberapa sifat atau karakteristik pembelajaran matematika adalah sebagai
berikut.
(1) Pembelajaran matematika adalah berjenjang.
(2) Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral.
(3) Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif.
(4) Pembelajaran matematika mengikuti kebenaran konsistensi.
Pembelajaran disekolah merupakan proses interaksi yang dilakukan antara
peserta didik yang satu dengan lainnya maupun peserta didik dengan guru pada
suatu lingkungan belajar. Pembelajaran tersebut merupakan sarana pembentukan
pola pikir peserta didik agar dapat berpikir kritis, sistematis, dan kreatif pada
saat peserta didik memecahkan masalah matematika.
2.4 Model Problem Based Learning
Menurut Barrows and Tamblyn, sebagaimana dikutip oleh Barrett (2010:8),
“Problem Based Learning is the learning that results from the process of
working towards the understanding of a resolution of a problem. The problem is
ecountered first in the learning process”, yang dapat diartikan bahwa
pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pembelajaran yang dihasilkan dari
proses bekerja menuju pemahaman masalah, dimana masalah diberikan pada
20
awal proses pembelajaran. Menurut Fogarty, sebagaimana dikutip oleh Chen
(2013:235) menyatakan bahwa “PBL as a course model that focuses on real-
world problems”, yang artinya PBL sebagai model pembelajaran yang fokus
pada masalah dunia nyata.
Pada saat pembelajaran PBL, peserta didik menemukan sendiri konsep atau
pengetahuan yang diperoleh pada saat pemecahan masalah yang diberikan pada
awal pelajaran. Permasalahan nyata yang diberikan pada awal pelajaran tersebut
membuat peserta didik tertantang untuk segera memecahkan masalah, sehingga
peserta didik akan menggali pengetahuannya untuk memecahkan masalah yang
diberikan. Permasalahan nyata yang diberikan akan membuat pembelajaran lebih
bermakna karena peserta didik dapat memperoleh pengetahuan atau pemahaman
materi berdasarkan masalah yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.
Arends (2012:396-397) menyatakan bahwa “The essence of PBL involves
the presentation of authentic and meaningful situations that serve as foundations
for student. Student collaboration in PBL encourages shared inquiry and
dialogue and the development of thinking and social skills”. Pendapat tersebut
dapat diartikan bahwa inti dari PBL adalah melibatkan presentasi masalah
autentik dan bermakna yang berfungsi sebagai dasar bagi penyelidikan peserta
didik. Kerja sama dalam PBL mendorong penyelidikan bersama dan
mengembangkan pemikiran serta keterampilan sosial. Ini berarti model PBL
dapat mengembangkan pemikiran dan keterampilan yang dimiliki oleh peserta
didik pada saat diskusi kelompok.
21
Arends (2010:397) menyatakan karakteristik model PBL adalah sebagai
berikut.
(1) Driving question or problem (pengajuan pertanyaan atau masalah).
(2) Interdisciplinary focus (berfokus pada keterkaitan antar disiplin
ilmu).
(3) Authentic investigation (penyelidikan autentik).
(4) Production of artifacts and exhibits (membuat produk atau
presentasi).
(5) Collaboration (kerja sama).
Berdasarkan karakteristik dari pembelajaran model PBL tersebut, dapat
diketahui bahwa model PBL yang menyajikan permasalahan nyata pada yang
mengatur pengajuan pertanyaan dan masalah. Pengajuan pertanyaan atau
masalah secara pribadi bermakna bagi siswa. Masalah yang disajikan membahas
situasi kehidupan nyata yang menghindari jawaban sederhana atau dikenal
dengan masalah nonrutin. Meskipun pelajaran berbasis masalah dapat
dipusatkan dalam mata pelajaran tertentu (sains, matematika), masalah yang
sebenarnya sedang diselidiki dipilih karena solusinya menuntut siswa untuk
menyelidiki berbagai mata pelajaran. Sehingga masalah yang disajikan
sebenarnya dapat memiliki keterkaitan dengan ilmu pengetahuan yang lainnnya.
Pembelajaran model PBL didesain supaya peserta didik mengadakan
penyelidikan otentik yang mencari solusi nyata untuk masalah nyata. Peserta
didik harus menganalisis dan mendefinisikan masalah, mengembangkan
hipotesis, dan membuat prediksi, mengumpulkan dan menganalisis informasi,
melakukan eksperimen (jika diperlukan), membuat kesimpulan, dan menarik
kesimpulan. PBL dicirikan dengan peserta didik bekerja sama satu sama lain
22
dalam kelompok kecil. Bekerja sama memberikan motivasi dan terlibat untuk
menyelesaikan tugas-tugas kompleks serta meningkatkan peluang penyelidikan
dan dialog bersama untuk pengembangan keterampilan sosial. Dengan adanya
kerja sama kelompok tersebut, pada akhirnya mereka dituntut untuk membangun
produk atau hasil kerja sama yang kemudian dipresentasikan untuk menjelaskan
solusi dari masalah yang diajukan.
Sanjaya (2007:220) menjelaskan bahwa model PBL mempunyai kelebihan
dan kelemahan sebagai berikut.
(1) Kelebihan
a) Meningkatkan minat, motivasi dan aktivitas pembelajaran
peserta didik.
b) Menantang kemampuan peserta didik serta memberikan
kepuasan untuk menemukan pengetahuan baru bagi peserta
didik.
c) Membantu peserta didik mentransfer pengetahuan peserta didik
untuk memahami masalah dunia nyata.
d) Membantu peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan
barunya dan bertanggung jawab dalam pembelajaran yang
mereka lakukan.
e) Mengembangkan kemampuan peserta didik untuk menyesuaikan
dengan pengetahuan baru.
f) Memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia
nyata.
(2) Kelemahan
a) Memerlukan waktu yang panjang dibandingkan dengan model
pembelajaran yang lain.
b) Ketika peserta didik tidak memiliki minat atau tidak mempunyai
kepercayaan bahwa masalah yang dipelajari dapat dipecahkan,
maka mereka akan merasa enggan untuk mencobanya.
Arends (2012:411) menguraikan tahapan-tahapan model PBL yang
disajikan pada Tabel 2.1 berikut.
23
Tabel 2.1 Tahapan Model PBL
2.5 Etnomatematika
Etnomatematika diperkenalkan oleh D’Ambrosio, seorang matematikawan
Brasil pada tahun 1977 (Wahyuni, et. al., 2013). Etnomatematika menurut
D’Ambrisio berawalan “ethno” yang diartikan sebagai sesuatu yang sangat luas
yang mengacu pada konteks sosial budaya, termasuk bahasa, jargon, kode
perilaku, mitos, dan simbol. Kata dasar “mathema” berarti menjelaskan,
mengetahui, memahami, dan melakukan kegiatan seperti pengkodean,
mengukur, mengklasifikasikan, menyimpulkan, dan pemodelan. Akhiran “tics”
berasal dari techne, dan bermakna sama seperti teknik (Rosa & Orey, 2011:35).
Langkah-langkah
Model PBL Kegiatan yang dilakukan guru
1. Orientasi peserta didik
pada masalah
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang dibutuhkan, dan
memotivasi peserta didik terlibat dalam aktivitas
pemecahan masalah.
2. Mengorganisir peserta
didik dalam belajar
Guru membagi peserta didik kedalam kelompok.
Guru membantu peserta didik dalam
mendefinisikan dan mengorganisir tugas-tugas
belajar yang berhubungan dengan masalah.
3. Membimbing
penyelidikan individual
maupun kelompok.
Guru mendorong peserta didik untuk
mengumpulkan informasi yang sesuai,
melaksanakan eksperimen dan penyelidikan untuk
mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.
4. Mengembangkan dan
menyajikan hasil karya
Guru membantu peserta didik dalam
merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai
seperti laporan, video dan model dan membantu
mereka membagi tugas dengan temannya.
5. Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
Guru membantu peserta didik untuk melakukan
refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan
mereka dan proses yang digunakan.
24
Sedangkan menurut istilah, D’Ambrisio (1985:45) menyatakan bahwa
etnomatematika adalah matematika yang dipraktekkan di antara kelompok
budaya diidentifikasi seperti masyarakat nasional suku, kelompok buruh, anak-
anak dari kelompok usia tertentu dan kelas professional. Contohnya adalah
aktivitas membilang. Hartoyo (2012:16) mengemukakan bahwa :
membilang merupakan salah satu aktivitas yang sering dilakukan
masyarakat, berkaitan dengan banyaknya sesuatu. Penyebutan bilangan
oleh masyarakat sering menggunakan istilah yang berbeda di antara
satu sub suku dengan sub suku lainnya, misalnya masyarakat Dayak
Kanayath menyebut bilangan satu dengan sebutan asa’/sabiti’/sete;
bilangan dua adalah duwa/duwabiti’/duaete’; bilangan tiga adalah
talu/talubiti’/taluete’, sedangkan sub suku Dayak Sakapat menyebut
bilangan satu dengan sebutan sutik; bilangan dua adalah Duaitik;
bilangan tiga adalah tiga. Penyebutan seperti diatas tersebut digunakan
masyarakat sub suku Dayak misalnya pada pembuatan kain tenun yang
dilakukan ketika seorang penenun menghitung banyaknya bahan
benang yang diperlukan untuk membuat kain tenun, banyaknya bahan
benang disesuaikan dengan banyaknya kain yang ingin dihasilkan.
Selain itu tujuan adanya etnomatematika yang dikemukakan oleh
D’Ambrisio (1985:46) adalah:
untuk mengakui bahwa ada cara-cara berbeda dalam melakukan
matematika dengan mempertimbangkan pengetahuan matematika yang
dikembangkan dalam berbagai sektor masyarakat serta dengan
mempertimbangkan cara yang berbeda dalam aktivitas masyarakat
seperti cara mengelompokkan, berhitung, mengukur, merancang
bangunan dan alat, bermain dan lainnya.
Pendapat lain tentang etnomatematika menurut Tandililing (2013)
menyatakan bahwa etnomatematika adalah antropologi budaya (cultural
anthropology of mathematics) dari matematika dan pendidikan matematika.
25
Etnomatematika merupakan suatu jembatan antara budaya di suatu daerah
dengan pendidikan yang ada di sekolah.
Seorang pendidik selain memberikan ilmu pengetahuan kepada peserta didik
pada pembelajaran matematika dengan adanya etnomatematika juga dapat
menanamkan nilai-nilai budaya kepada peserta didik agar lebih mengenal dan
melestarikan budaya lokal mereka, sehingga dengan adanya etnomatematika,
pendidik juga ikut berperan dalam pembentukan nilai dan karakter peserta didik,
salah satunya adalah karakter cinta budaya.
Semarang merupakan ibu kota Provinsi Jawa Tengah yang terletak
disebelah utara Pulau Jawa. Budaya di Kota Semarang beraneka ragam, yang
dapat dilihat dari cagar budaya di Kota Semarang seperti Lawang Sewu,
Kelenteng Gedung Batu Sam Po Kong, Gedung Jiwasraya, Tugu Muda,
Museum Ronggowarsito, Masjid Agung Semarang, Goa Kreo dll. Tarian-tarian
tradisional di Semarang juga merupakan salah satu kebudayaan asli Kota
Semarang, seperti Tari Semarangan dan Tari Topeng. Jika dilihat dari makanan
khas tradisional di Kota Semarang seperti lumpia Semarang, ikan bandeng
presto, wingko babat, dll. Sedangkan untuk tradisi seni budaya di Kota
Semarang misalnya adalah tradisi Dugderan. Batik Semaragan juga merupakan
karya seni budaya Kota Semarang. Berikut ini disajikan gambar-gambar yang
berkaitan dengan hasil budaya yang ada di Kota Semarang pada Gambar 2.1.
26
Sumber: www.google.com
Gambar 2.1 Keanekaragaman Budaya di Semarang
27
Penerapan etnomatematika dalam penelitian ini adalah pemberian masalah
pembelajaran model PBL yang bernuansa budaya lokal. Masalah matematika
yang diberikan merupakan masalah nyata yang dihubungkan dengan cagar
budaya lokal atau hasil budaya lokal yang ada di Kota Semarang seperti
pemecahan masalah matematika untuk menghitung keliling dan luas kain batik
semarangan.
Pemberian masalah bernuansa budaya lokal bertujuan supaya peserta didik
lebih termotivasi dan tidak jenuh pada saat pembelajaran. Permasalahan tersebut
diberikan pada awal pelajaran sesuai dengan tahapan model PBL yang pertama
yaitu mengorientasikan peserta didik pada masalah. Kemudian dibentuk
kelompok belajar yang terdiri 4-5 orang peserta didik dengan tujuan untuk
menyelesaikan tugas belajar yang diberikan oleh guru serta memecahkan
permasalahan yang ada dengan diskusi kelompok.
Pada saat diskusi kelompok yang terdiri dari beberapa kelompok belajar
untuk menyelesaikan tugas belajar penemuan konsep pada LKPD dan
pemecahan masalah bernuansa budaya lokal tersebut, peserta didik juga
dibimbing oleh guru jika peserta didik mengalami kesulitan, kemudian peserta
didik mempresentasikan hasil diskusi dengan perwakilan satu kelompok terkait
penemuan konsep pada LKPD dan pemecahan masalah yang ada pada lembar
masalah peserta didik.
28
2.6 Pembelajaran Konvensional
Model pembelajaran konvensional adalah model pembelajaran yang sesuai
pembelajaran disekolah. Pembelajaran diawali dengan guru menjelaskan materi
pelajaran namun juga disertai dengan tanya jawab dari peserta didik dan peserta
didik menggunakan bantuan LKPD, sehingga disamping peserta didik
mendengarkan penjelasan dari guru, peserta didik juga dibantu dengan adanya
LKPD untuk pemahaman konsep serta latihan soal pada akhir pelajaran.
2.7 Keterampilan Proses
Menurut Dimyati & Mudjiono (2002) keterampilan proses adalah wawasan
atau anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, sosial, dan
fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang pada
prinsipnya telah ada dalam diri pembelajar. Sedangkan menurut Lady, et. al.
(2012) keterampilan proses adalah pengembangan sistem belajar peserta didik
dengan mengembangkan keterampilan memproses pengetahuan, sehingga
peserta didik akan menemukan dan mengembangkan sendiri fakta dan konsep
serta menumbuhkan sikap dan nilai yang dituntut dalam tujuan pembelajaran.
Menurut Djamarah, sebagaimana dikutip oleh Lady, et. al. (2012)
menyatakan bahwa keterampilan proses bertujuan untuk meningkatkan
kemampuan peserta didik untuk menyadari, memahami, dan menguasai
rangkaian bentuk kegiatan yang berhubungan dengan hasil belajar yang dicapai
29
peserta didik. Sanderson & Kratochvil (1971:13) mengklasifikasikan
keterampilan proses menjadi keterampilan proses dasar dan keterampilan proses
terpadu, sebagai berikut.
(1) Keterampilan proses dasar
a. Observing (mengamati)
b. Classifying (mengklasifikasikan)
c. Using numbers (menghitung)
d. Measuring (mengukur)
e. Using space/time relation-ships (menemukan hubungan)
f. Communicating (mengkomunikasikan)
g. Predicting (memprediksi/menduga)
h. Inferring (menyimpulkan)
(2) Keterampilan proses terpadu
a. Defining operationally (pendefinisian variabel secara operasional)
b. Formulating hypothesis (perumusan hipotesis)
c. Interpreting data (Interpretasi data)
d. Controlling variables (pengontroling variabel)
e. Experimenting (merancang eksperimen)
Dalam penelitian ini keterampilan proses dasar yang diukur adalah
keterampilan proses pada kelas dengan model PBL berbasis etnomatematika dan
menggunakan indikator keterampilan proses dasar dengan aspek penilaian
sebagai berikut.
a. Menyebutkan atau menuliskan kembali apa yang diketahui berdasarkan
pengamatan dalam soal/masalah.
b. Menyebutkan atau menuliskan kembali apa yang ditanyakan berdasarkan
pengamatan dalam soal/masalah.
c. Membuat gambar atau tulisan notasi yang sesuai dengan pengamatan dalam
soal/masalah.
30
d. Berdiskusi dengan teman dalam pemecahan masalah
e. Menerapkan rumus mana yang diduga digunakan dalam pemecahan masalah.
f. Mengutarakan strategi pemecahan masalah dalam kelompok
g. Menghubungkan konsep yang ditemukan untuk pemecahan masalah
h. Menghitung untuk pemecahan masalah
i. Memecahkan masalah yang ada dalam kelompok
j. Menjelaskan pertanyaan dari teman (dalam kelompok)
k. Menyimpulkan apa yang diperoleh dari pemecahan masalah saat diskusi
kelompok.
l. Memperkirakan cara lain untuk pemecahan masalah dalam diskusi kelompok.
m. Mempresentasikan hasil diskusi kelompok.
2.8 Kemampuan Pemecahan Masalah
Karatas & Baki (2013:249) menyatakan bahwa “Problem solving is
recognized as an important life skill involving a range of processes including
analyzing, intrepeting, reasoning, predicting, evaluating and reflecting”.
Menurut Baykul, sebagaimana dikutip oleh Aydoğdu (2014:54) menyatakan
bahwa “Problem is a work, in which an individual who is facing it feel the need
for solving or want to solve it, s/he does not have a way how to solve it and s/he
tries to solve it”. Sedangkan menurut Wardhani (2010:22) mengemukakan
bahwa pemecahan masalah adalah proses menerapkan pengetahuan yang telah
31
diperoleh sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal, sehingga ciri
dari tes atau penugasan berbentuk pemecahan masalah adalah: (1) ada tantangan
dalam materi tugas atau soal; (2) masalah tidak dapat diselesaikan dengan
menggunakan prosedur rutin; dan (3) prosedur menyelesaikan masalah belum
diketahui penjawab. Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut dapat diketahui
bahwa pemecahan masalah merupakan suatu proses menerapkan pengetahuan
untuk memecahkan masalah yang dapat berupa hambatan, kesulitan, tantangan,
atau situasi yang membutuhkan suatu perencanaan atau strategi pemecahan
terlebih dahulu untuk mendapat solusi dari masalah tersebut.
Menurut Nyimas, et. al. (2008) soal-soal matematika dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu soal rutin dan soal nonrutin. Soal rutin adalah soal
latihan biasa yang dapat diselesaikan dengan prosedur yang dipelajari di kelas.
Soal jenis ini banyak terdapat dalam buku ajar dan dimaksudkan hanya untuk
melatih peserta didik menggunakan prosedur yang sedang dipelajari di kelas.
Sedangkan soal nonrutin adalah soal yang untuk menyelesaikannya diperlukan
pemikiran lebih lanjut karena prosedurnya tidak sejelas atau tidak sama dengan
prosedur yang dipelajari di kelas. Berdasarkan pendapat tersebut, soal nonrutin
dalah suatu soal dengan situasi baru yang belum pernah diperoleh peserta didik
sebelumnya. Dengan adanya situasi baru tersebut, peserta didik akan
menerapkan konsep yang telah dimilikinya untuk memperoleh jawaban dari soal
tersebut, namun jawaban yang diperoleh tidak langsung dapat diperoleh.
Memberikan soal-soal nonrutin kepada peserta didik berarti melatih mereka
32
untuk menerapkan berbagai konsep matematika yang telah dimiliki sebelumnya
dalam situasi baru sehingga pada akhirnya mereka mampu menggunakan
berbagai konsep ilmu yang telah mereka pelajari untuk memecahkan masalah
dalam kehidupan sehari-hari yang diberikan oleh guru.
Suatu situasi dikatakan suatu masalah jika situasi tersebut tidak dapat
langsung ditemui pemecahannya tetapi dengan menggunakan langkah atau
strategi untuk pemecahan masalah terlebih dahulu. Sehingga, jika peserta didik
diberikan suatu soal matematika dan peserta didik dapat langsung mengetahui
jawaban yang benar tanpa menggunakan langkah atau strategi untuk
memperoleh jawaban, maka soal tersebut bukan merupakan suatu masalah.
Berdasarkan Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
bahwa kemampuan untuk memecahkan masalah meliputi kemampuan
memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan
menafsirkan solusi yang diperoleh (BSNP, 2006:139). Sedangkan menurut
NCTM (2000:52) dalam pemecahan masalah matematika harus memungkinkan
semua peserta didik untuk: membangun pengetahuan matematika baru melalui
pemecahan masalah; menyelesaikan masalah yang muncul dalam matematika
dan dalam bidang lain; menerapkan dan menyesuaikan berbagai macam strategi
yang tepat untuk memecahkan masalah; serta mengamati dan mengembangkan
proses pemecahan masalah matematika.
Indikator kemampuan pemecahan masalah menurut Peraturan Dirjen
Dikdasmen dalam Wardhani (2010:22) adalah sebagai berikut:
33
(1) mampu menunjukkan pemahaman masalah;
(2) mampu mengorganisasi data dan memilih informasi yang
relevan dalam pemecahan masalah;
(3) mampu menyajikan masalah secara matematika dalam berbagai
bentuk;
(4) mampu memilih pendekatan dan metode pemecahan masalah
secara tepat;
(5) mampu mengembangkan strategi pemecahan masalah;
(6) mampu membuat dan menafsirkan model matematika dari suatu
masalah; dan
(7) mampu menyelesaikan masalah yang tidak rutin.
Peran guru sangat penting dalam pembelajaran pemecahan masalah.
Keberhasilan peserta didik dalam memecahkan masalah matematika didukung
oleh kemampuan guru dalam mengajarkan dan menerapkan model pembelajaran
yang cocok untuk mengajarkan pemecahan masalah. Selain hal tersebut, dalam
memecahkan masalah juga dibutuhkan suatu usaha untuk mencari jalan keluar
atau suatu jawaban dari permasalahan. Dimana jawaban yang diperoleh harus
memperhatikan langkah-langkah penyelesaiannya. Hal ini sesuai dengan
pendapat Nasution (2009:171) yaitu sebagai berikut:
cara terbaik untuk membantu siswa memecahkan masalah adalah
memecahkan masalah langkah demi langkah dengan menggunakan
aturan tertentu, tanpa merumuskan aturan itu secara verbal, yakni
dengan menggunakan contoh, gambar-gambar, dan sebagainya,
sehingga siswa dibantu dan dibimbing untuk menemukan sendiri
pemecahan masalah itu.
Menurut Polya (1973:6-19) ada empat langkah yang harus dilakukan untuk
memecahkan suatu masalah. Adapun keempat langkah tersebut adalah sebagai
berikut:
(1) Understanding the problem (memahami masalah), langkah ini
meliputi:
34
a) Apakah yang tidak diketahui, keterangan apa yang diberikan, atau
bagaimana keterangan soal.
b) Apakah keterangan yang diberikan cukup untuk mencari apa yang
ditanyakan.
c) Apakah keterangan tersebut tidak cukup, atau keterangan itu
berlebihan.
d) Buatlah gambar atau tulisan notasi yang sesuai.
(2) Devising a plan (merencanakan pemecahan masalah), langkah-
langkah ini meliputi:
a) Pernahkah anda menemukan soal seperti ini sebelumnya,
pernahkah ada soal yang serupa dalam bentuk lain.
b) Rumus mana yang akan digunakan dalam masalah ini.
c) Perhatikan apa yang ditanyakan.
d) Dapatkah hasil dan metode yang lalu digunakan disini.
(3) Carrying out the plan (melaksanakan pemecahan masalah), langkah
ini menekankan ada pelaksanaan rencana penyelesaian yaitu meliputi:
a) Memeriksa setiap langkah apakah sudah benar atau belum
b) Bagaimana membuktikan bahwa langkah yang dipilih sudah benar.
c) Melaksanakan perhitungan sesuai dengan rencana yang dibuat.
(4) Looking back (melihat kembali hasil yang diperoleh), bagian terakhir
dari langkah Polya menekankan pada bagaimana cara memeriksa
kebenaran jawaban yang diperoleh, langkah ini terdiri dari:
a) Dapat diperiksa sanggahannya.
b) Dapatkah jawaban itu dicari dengan cara lain.
c) Perlukah menyusun strategi baru yang lebih baik
d) Menuliskan jawaban dengan lebih baik.
Dalam penelitian ini, kemampuan pemecahan masalah yang diukur adalah
kemampuan menyelesaikan masalah yang menggunakan langkah-langkah
pemecahan masalah menurut Polya. Dengan menggunakan langkah-langkah
Polya diharapkan peserta didik dapat lebih runtut dan terstruktur dalam
memecahkan masalah matematika. Kemampuan pemecahan masalah dalam
penelitian ini merupakan hasil belajar pada aspek kemampuan pemecahan
masalah pada sub materi persegi panjang dan persegi setelah peserta didik
35
diberikan tes pada akhir pembelajaran. Peserta didik dikatakan mampu
memecahkan masalah jika nilai peserta didik pada tes kemampuan pemecahan
masalah dapat mencapai KKM individual yang telah ditentukan.
Berdasarkan hal tersebut, maka ditentukan indikator kemampuan
pemecahan masalah peserta didik pada Tabel 2.2 untuk sub materi persegi
panjang dan persegi yang akan diukur pada penelitian ini dengan mengacu pada
langkah-langkah pemecahan masalah menurut Polya.
Tabel 2.2. Indikator Kemampuan Pemecahan Masalah
Langkah-langkah
pemecahan masalah
menurut Polya
Indikator kemampuan pemecahan
masalah untuk sub materi pokok persegi
panjang dan persegi
1. Understanding the
problem (Memahami
masalah)
1. Peserta didik dapat menuliskan kembali
keterangan yang diberikan atau yang
diketahui di dalam soal berkaitan dengan
bangun persegi panjang dan persegi serta
dapat membuat gambar atau tulisan
notasi yang sesuai
2. Peserta didik dapat menuliskan kembali
apa yang ditanyakan di dalam soal
2. Devising a plan
(merencanakan pemecahan
masalah)
1. Peserta didik dapat menuliskan rumus
mana yang akan digunakan dalam
menyelesaikan masalah untuk
menemukan keliling serta luas persegi
panjang dan persegi
3. Carying out the plan
(melaksanakan pemecahan
masalah)
1. Peserta didik dapat melaksanakan
perhitungan sesuai rencana atau rumus
untuk menemukan hasil keliling serta
luas persegi panjang dan persegi
4. Looking back (melihat
kembali hasil yang
diperoleh)
1. Peserta didik dapat menuliskan kembali
jawaban dari permasalahan dengan lebih
baik
Berdasarkan indikator kemampuan pemecahan masalah untuk sub
materi pokok persegi panjang dan persegi dengan langkah–langkah pemecahan
36
masalah Polya, berikut disajikan contoh masalah dan langkah pemecahan
masalahnya menurut Polya.
Masalah 1
Sumber : www.google.com
Bu Nita membeli kain batik semarangan bermotif tugu muda seperti
gambar di atas untuk dijadikan gorden dari jendela rumahnya.
Panjang kain yang dibeli Bu Nita adalah 1,5 meter dan lebarnya
sepertiga dari panjangnya. Sebelum menjahitnya menjadi gorden, Bu
Nita ingin menambahkan pita kain berwarna hijau disekeliling kain
batiknya agar gorden terlihat lebih indah. Maka berapa panjang pita
kain yang diperlukan Bu Nita ?
Langkah pemecahan masalah menurut Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Misalkan p = panjang kain batik
l = lebar kain batik
Maka p = 1,5 meter
l =
meter
Gambar 2.2 Batik semarangan motif Tugu Muda
37
Ditanyakan : Berapakah panjang pita kain yang diperlukan Bu Nita?
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Panjang pita kain untuk sekeliling kain batik = keliling kain batik
Keliling kain batik = 2 × (p + l)
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Panjang pita kain yang diperlukan Bu Nita = Keliling kain batik
Keliling kain batik
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi pita kain yang diperlukan Bu Nita adalah 4 meter.
Masalah 2
Sumber : www.google.com
p = 1,5 meter
l = 0,5 meter
Gambar 2.3 Museum Nyonya Meneer Semarang
38
Suatu hari, Annisa dan Ibunya berkunjung ke Museum Nyonya
Meneer Semarang. Dia melihat aneka ragam foto-foto yang di
pajang dalam bingkai di museum seperti pada gambar di atas.
Setelah pulang, Annisa tertarik untuk memajang foto dirinya
yang dibingkai pula di dinding kamarnya. Jika Panjang foto
Annisa berukuran 30 cm dengan lebar 20 cm. Maka berapakah
panjang dan lebar dari bingkai foto yang harus dibuat Annisa,
jika masing-masing diberi jarak pada lebar dan panjang foto ke
bingkai sebesar 3 cm dan gambarkan pula sketsanya!
Langkah pemecahan masalah menurut Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Misalkan p = panjang foto Annisa
l = lebar foto Annisa
Maka p = 30 cm
l = 20 cm
Jarak pada lebar dan panjang foto ke bingkai sebesar 3 cm
Ditanyakan : Gambar sketsa dan berapakah panjang dan lebar dari
bingkai foto yang harus dibuat Annisa, jika masing-masing diberi jarak
pada lebar dan panjang foto ke bingkai sebesar 3 cm?
39
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Panjang bingkai foto = panjang foto + 5
= p + 5
Lebar bingkai foto = lebar foto + 5
= l + 5
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Panjang bingkai foto = panjang foto + 5
= p + 5
= 30 + 5
= 35
Lebar bingkai foto = lebar foto + 5
= l + 5
= 20 + 5
= 25
l = 20 cm
p = 30 cm 5 cm
5 cm
40
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi panjang dan lebar dari bingkai foto yang harus dibuat Annisa, jika
masing-masing diberi jarak pada lebar dan panjang foto ke bingkai
sebesar 3 cm adalah sebagai berikut:
Panjang bingkai adalah 35 cm dan lebar bingkai adalah 25 cm.
2.9 Tinjauan Materi
Pada Penelitian ini, materi yang akan diteliti pada sub materi segiempat
yaitu keliling dan luas bangun persegi panjang dan persegi yang terdapat pada
kurikulum KTSP 2006.
2.9.1 Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium,
jajargenjang, belah ketupat dan layang-layang.
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segi empat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
2.9.2 Konsep-konsep dalam sub materi
Konsep materi yang akan diteliti dalam penelitian adalah sebagai berikut.
1) Persegi Panjang
a. Pengertian dasar persegi panjang
b. Sifat-sifat persegi panjang
c. Keliling dan luas persegi panjang
41
2) Persegi
a. Pengertian dasar persegi
b. Sifat-sifat persegi
c. Keliling dan luas persegi
Sub materi persegi panjang dan persegi merupakan salah satu sub materi
yang sering dijumpai dengan pengaplikasian permasalahan sehari-hari atau
masalah kontekstual dalam soal cerita yang berbentuk uraian. Dalam soal cerita
berbentuk uraian peserta didik harus mencermati apa saja yang diketahui
kemudian merencanakan penyelesaian masalahnya dengan menggunakan rumus,
melaksanakan perhitungan hingga pada akhirnya dapat menuliskan jawaban
dengan baik.
2.10 Penelitian yang Relevan
Salah satu penelitian yang relevan dengan penerapan model PBL adalah
penelitian Hmelo dan Colleagues, sebagaimana dikutip oleh Arends (2012:403)
menunjukkan bahwa peserta didik yang diterapkan pembelajaran model PBL
mempunyai motivasi yang sangat tinggi, mencapai nilai lebih dan lebih
memahami serta dapat menerapkan pengetahuan untuk situasi baru.
Penelitian yang relevan dengan penerapan model PBL juga dilakukan oleh
Yumiati (2013) yang menganalisis kemampuan pemecahan masalah peserta
didik melalui model PBL SMPN 9 Pamulang. Penelitian tersebut menyatakan
42
bahwa pembelajaran PBL lebih baik dari pada pembelajaran biasa dalam
meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematis peserta didik SMPN
9 Pamulang serta materi matematika menjadi lebih dipahami oleh peserta didik
pada saat pembelajaran.
Penelitian yang relevan dengan penerapan nuansa budaya dalam
pembelajaran matematika atau etnomatematika adalah penelitian Sirate (2012)
yang menyimpulkan bahwa penerapan etnomatematika sebagai sarana untuk
memotivasi, menstimulasi peserta didik, dapat mengatasi kejenuhan dan
kesulitan dalam belajar matematika.
2.11 Kerangka Berpikir
Proses belajar mengajar merupakan suatu proses yang menjadi serangkaian
kegiatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu.
Dalam pembelajaran matematika terdapat beberapa kemampuan yang harus
dimiliki oleh peserta didik. Salah satu kemampuan tersebut adalah kemampuan
pemecahan masalah.
Berdasarkan wawancara kepada peserta didik di SMP Kesatrian 2 Semarang
sub materi persegi panjang dan persegi yang merupakan bagian dari materi
segiempat dimana segiempat adalah salah satu materi yang sulit untuk dipahami,
karena terkadang adanya penggunaan masalah kontekstual yang berbentuk soal
43
cerita, sehingga peserta didik masih banyak yang mengalami kesukaran dalam
menyelesaikan masalah tersebut. Hal tersebut juga terlihat pada petikan hasil
jawaban peserta didik saat observasi dimana peserta didik diberikan satu
masalah berkaitan dengan sub materi persegi panjang dan persegi namun peserta
didik belum mampu memecahkan masalah dengan baik. Peserta didik kurang
dalam memahami masalah dan merencanakan strategi pemecahan masalah
dengan baik, sehingga jawaban yang diperoleh pun belum benar. Pembelajaran
yang ada di sekolah yaitu pembelajaran konvensional dengan bantuan LKPD
disertai dengan diskusi teman sebangku. Pada pembelajaran konvensional, guru
menjelaskan materi pelajaran yang disertai dengan tanya jawab dan pada akhir
pelajaran diberikan latihan soal kepada peserta didik yang dikerjakan bersama
teman sebangku.
Salah satu upaya untuk menumbuhkan kemampuan pemecahan masalah
peserta didik adalah dengan memberikan kesempatan pada peserta didik untuk
menyampaikan ide-idenya dan hasil pemikirannya untuk menyelesaikan masalah
yang diberikan, sehingga peserta didik dapat belajar untuk memecahkan masalah
melalui kesempatan yang diberikan padanya. Keterlibatan peserta didik dalam
kegiatan pemecahan masalah dapat ditingkatkan melalui penerapan model
pembelajaran yang tepat. Berdasarkan hal tersebut, dibutuhkan model
pembelajaran yang dapat menciptakan pembelajaran yang aktif dan melibatkan
peserta didik secara aktif dalam kegiatan pemecahan masalah.
44
Model pembelajaran yang dapat membentuk kemampuan pemecahan
masalah peserta didik adalah model PBL. Model PBL adalah suatu model
pembelajaran dengan pendekatan pembelajaran siswa pada masalah autentik dan
bermakna kepada peserta didik sehingga peserta didik dapat menyusun
pengetahuannya sendiri, menumbuhkembangkan keterampilan yang lebih tinggi
dan inkuiri, memandirikan peserta didik, dan meningkatkan kepercayaan diri
sendiri. Model PBL didesain untuk menemukan suatu konsep dengan
mengorientasikan masalah.
Model PBL merupakan model pembelajaran yang berupaya menggali
pengetahuan baru peserta didik melalui pemecahan suatu masalah yang
diberikan oleh guru. Pada model pembelajaran ini, peserta didik dikelompokkan
dalam beberapa kelompok. Belajar dalam kelompok memberi kesempatan
kepada peserta didik untuk memulai belajar aktif dengan memahami
permasalahan terlebih dahulu, kemudian terlibat secara langsung memunculkan
berbagai solusi dalam diskusi kelompok sehingga peserta didik dapat berpikir
untuk mencari penyelesaian dari soal tersebut. Pemecahan masalah pada
pembelajaran dengan model PBL dan pembelajaran konvensional menggunakan
langkah pemecahan masalah Polya, dimana peserta didik terbiasa untuk
memahami masalah terlebih dahulu dan menggunakan strategi pemecahan
masalah sehingga peserta didik nantinya dapat memecahkan masalah serta dapat
mencapai ketuntasan belajar.
45
Di dalam penelitian ini, ditunjang adanya penerapan budaya dengan
etnomatematika dalam model PBL dimana etnomatematika merupakan bentuk
matematika yang dipengaruhi atau didasarkan budaya. Masalah yang diberikan
kepada peserta didik dalam model PBL bernuansa budaya dalam kehidupan
sehari-hari di wilayah setempat (lokal), sehingga peserta didik dapat lebih
termotivasi dalam pemecahan masalah yang bernuansa dengan budaya wilayah
setempat, selain itu masalah yang diajukan diselesaikan secara berkelompok,
sehingga peserta didik mempunyai beragam pendapat atau strategi yang diduga
dapat memecahkan masalah yang diajukan. Dengan adanya pemberian masalah
yang bernuansa budaya wilayah setempat tersebut diharapkan kemampuan
pemecahan masalah peserta didik dengan model PBL berbasis etnomatematika
lebih baik dari kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan
pembelajaran model konvensional.
Di dalam pembelajaran terdapat suatu keterampilan proses yang
digunakan untuk melatih dan mengembangkan keterampilan atau kemampuan
dan keaktifan peserta didik. Keterampilan proses adalah pengembangan sistem
belajar peserta didik dengan mengembangkan keterampilan memproses
perolehan pengetahuan, sehingga peserta didik akan menemukan dan
mengembangkan sendiri fakta dan konsep serta menumbuhkan sikap dan nilai
yang dituntut dalam pembelajaran. Adapun skema kerangka berpikir dalam
penelitian ini disajikan pada Gambar 2.4.
46
Gambar 2.4 Bagan Alur Kerangka Berpikir
2.12 Hipotesis Penelitian
Berdasarkan deskripsi teoritik dan rumusan masalah yang telah
dikemukakan sebelumnya, maka hipotesis yang akan diuji dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut.
2.12.1 Penerapan model PBL berbasis etnomatematika terhadap kemampuan
pemecahan masalah peserta didik SMP kelas VII pada sub materi persegi
panjang dan persegi efektif, yaitu memenuhi:
Model PBL
berbasis etnomatematika
Kemampuan pemecahan masalah
Peserta didik masih rendah
Model konvensional
Kemampuan pemecahan masalah peserta didik SMP kelas VII pada sub materi
persegi panjang dan persegi mencapai ketuntasan belajar.
Kemampuan pemecahan masalah peserta didik SMP kelas VII pada sub materi
persegi panjang dan persegi dengan model PBL berbasis etnomatematika
lebih baik dari kemampuan pemecahan masalah peserta didik dengan model
konvensional
Model PBL berbasis etnomatematika terhadap
kemampuan pemecahan masalah peserta didik efektif
47
2.12.1.1 Kemampuan pemecahan masalah peserta didik SMP kelas VII pada sub
materi persegi panjang dan persegi dengan model PBL berbasis
etnomatematika mencapai ketuntasan individual.
2.12.1.2 Kemampuan pemecahan masalah peserta didik SMP kelas VII pada sub
materi persegi panjang dan persegi dengan model PBL berbasis
etnomatematika mencapai ketuntasan klaksikal.
2.12.1.3 Kemampuan pemecahan masalah peserta didik SMP kelas VII pada sub
materi persegi panjang dan persegi dengan menggunakan model PBL
berbasis etnomatematika lebih baik dari kelas yang menggunakan
model pembelajaran konvensional.
48
BAB 3
METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian
Jenis penelitian yang dilaksanakan adalah penelitian kuantitatif. Penelitian
ini menggunakan quasi experimental design karena dalam desain ini peneliti
tidak dapat sepenuhnya mengontrol semua variabel luar yang mempengaruhi
jalannya eksperimen. Desain penelitian ini menggunakan posttest-only control
design. Dalam desain posttest-only control terdapat dua kelompok, kelompok
pertama yang diberi perlakuan disebut kelompok eksperimen dan kelompok
kedua yang tidak diberi perlakuan disebut kelompok kontrol (Sugiyono, 2012:
112). Adapun desain penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1.
Tabel 3.1 Desain Penelitian
Kelompok Perlakuan Data Akhir
Eksperimen
Kontrol
Pembelajaran model PBL
Pembelajaran model Konvensional
Tes
Tes
Penelitian diawali dengan menentukan populasi dan memilih sampel dari
populasi yang ada. Kemudian kelas eksperimen dikenai dengan model PBL
berbasis etnomatematika dan kelas kontrol dengan pembelajaran model
konvensional. Setelah mendapatkan perlakuan yang berbeda antara kelas
eksperimen dan kelas kontrol, kemudian kedua kelas diberikan post-test dengan
49
soal yang sama untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah pada kedua
kelas tersebut. Adapun langkah-langkah penelitian yang ditempuh adalah
sebagai berikut.
(1) Menentukan populasi, yaitu kelas VII SMP Kesatrian 2 Semarang.
(2) Meminta kepada guru, daftar nilai ulangan akhir semester gasal tahun
ajaran 2014/2015 peserta didik kelas VII mata pelajaran matematika yang
digunakan sebagai data awal.
(3) Menguji normalitas dan homogenitas data nilai ulangan akhir semester
gasal mata pelajaran matematika peserta didik kelas VII SMP Kesatrian 2
Semarang tahun pelajaran 2014/2015, dan diketahui bahwa data awal
populasi berdistribusi normal dan homogeny.
(4) Menentukan sampel penelitian menggunakan teknik cluster random
sampling. Diperoleh tiga kelas sampel yaitu kelas eksperimen yang dikenai
model PBL berbasis etnomatematika; kelas kontrol yang dikenai
pembelajaran model konvensional; dan satu kelas sebagai kelas uji coba
instrumen.
(5) Menguji kesamaan rata-rata nilai ulangan akhir semester gasal mata
pelajaran matematika dan diketahui bahwa tidak terdapat perbedaan yang
signifikan antara kemampuan awal kelas eksperimen dan kemampuan awal
kelas kontrol.
50
(6) Melaksanakan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Pembelajaran pada kelas eksperimen menggunakan model PBL berbasis
etnomatematika dan pembelajaran pada kelas kontrol menggunakan model
konvensional.
(7) Membuat instrumen penelitian meliputi menyusun kisi-kisi tes dan
membuat instrumen tes uji coba berdasarkan kisi-kisi yang telah disusun.
(8) Mengujicobakan instrumen penelitian yang telah dibuat pada kelas uji
coba.
(9) Menganalisis data hasil uji coba untuk mengetahui validitas, reliabilitas,
tingkat kesukaran, dan daya pembeda butir soal.
(10) Menentukan beberapa butir soal yang memenuhi kriteria valid, reliabel,
dan mempunyai daya pembeda yang signifikan berdasarkan hasil analisis
instrumen uji coba.
(11) Melaksanakan post-test kemampuan pemecahan masalah pada kelas
eksperimen dan kelas kontrol.
(12) Menganalisis data hasil post-test kemampuan pemecahan masalah pada
kelas eksperimen dan kelas kontrol.
(13) Menyusun hasil penelitian.
51
3.2 Populasi dan Sampel
3.2.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah peserta didik kelas VII SMP Kesatrian
2 Semarang tahun ajaran 2014/2015. Banyaknya peserta didik adalah 225 yang
terbagi menjadi 6 kelas yaitu kelas VII A, kelas VII B, kelas VII C, kelas VII D,
kelas VII E, dan kelas VII F.
3.2.2 Sampel
Pengambilan sampel menggunakan teknik cluster random sampling yaitu
secara acak dipilih sampel penelitian yang terdiri dari kelas eksperimen dan
kelas kontrol. Teknik ini digunakan karena memperhatikan ciri-ciri antara lain
peserta didik menggunakan buku sumber belajar yang sama, mendapat materi
berdasarkan kurikulum yang sama, peserta didik yang menjadi objek penelitian
duduk pada tingkat kelas yang sama dan pembagian kelas tidak berdasarkan
ranking, dengan cara mengambil nilai UAS Matematika untuk menentukan
bahwa sampel penelitian berasal dari kondisi yang sama atau homogen,
kemudian diperoleh satu kelas sebagai kelas uji instrumen yaitu kelas VII B, satu
kelas sebagai kelas eksperimen dengan perlakuan berupa model PBL berbasis
etnomatematika pada kelas VII E dan satu kelas sebagai kelas kontrol dengan
pembelajaran model konvensional pada kelas VII F.
52
3.3 Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang
ditentukan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang
hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010:2).
3.3.1 Variabel Independen
Variabel independen dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan
model PBL berbasis etnomatematika.
3.3.2 Variabel Dependen
Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu kemampuan pemecahan
masalah peserta didik pada sub materi persegi panjang dan persegi.
3.4 Teknik dan Alat Pengumpulan Data
3.4.1 Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang
termasuk data kontinum interval yaitu data hasil tes kemampuan pemecahan
masalah peserta didik dengan materi segiempat sub materi persegi panjang dan
persegi dan skor pengamatan keterampilan proses peserta didik kelas VII SMP
Kesatrian 2 Semarang.
53
3.4.2 Teknik Pengumpulan Data
3.4.2.1 Dokumentasi
Metode dokumentasi digunakan untuk memperoleh nilai Ulangan Akhir
Semester yang digunakan untuk penelitian.
3.4.2.2 Observasi
Metode observasi digunakan untuk mengamati secara langsung proses
pembelajaran dengan model PBL berbasis etnomatematika. Selain itu juga untuk
mengamati pembelajaran model konvensional serta memperoleh data tentang
keterampilan proses dasar peserta didik pada kelas eksperimen dengan model
PBL berbasis etnomatematika.
3.4.2.3 Tes
Metode tes digunakan untuk memperoleh data nilai hasil tes kemampuan
pemecahan masalah peserta didik pada sub materi persegi panjang dan persegi.
Tes kemampuan pemecahan masalah ini berbentuk tes tertulis, yaitu berupa soal
tertulis uraian. Tes kemampuan pemecahan masalah ini diberikan saat pertemuan
terakhir kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
Metode tes ini digunakan untuk mendapatkan skor kemampuan pemecahan
masalah peserta didik yang menjadi sampel. Sebelum tes diberikan pada saat
evaluasi, terlebih dahulu diujicobakan pada kelas uji coba untuk mengetahui
validitas, reabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal.
Hasil tes tersebut digunakan sebagai data untuk membandingkan
kemampuan pemecahan masalah akibat dari perlakuan yang berbeda yang
54
diberikan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan demikian
kemampuan pemecahan masalah peserta didik antara yang menggunakan model
PBL berbasis etnomatematika dan pembelajaran model konvensional dapat
diketahui.
3.5 Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti
dalam mengumpulkan data dengan cermat, lengkap, dan sistematis sehingga
mudah diolah (Arikunto, 2008:60).
3.5.1 Tes kemampuan pemecahan masalah
Instrumen tes pada penelitian ini berupa instrumen tes kemampuan
pemecahan masalah peserta didik kelas VII pada materi segiempat sub materi
persegi panjang dan persegi. Sebelum instrumen tes digunakan, perlu dilakukan
uji coba terlebih dahulu untuk mengetahui apakah instrumen tes tersebut
memenuhi kriteria instrumen tes yang baik dan dapat digunakan. Kriteria
instrumen tes yang baik menurut Arikunto (2008: 57-58) antara lain sebagai
berikut.
(1) Tes harus valid.
(2) Tes harus reliabel.
(3) Tes harus obyektif.
(4) Tes harus praktis.
(5) Tes harus ekonomis.
Langkah-langkah penyusunan instrumen tes adalah sebagai berikut.
(1) Menentukan tujuan tes
55
(2) Menentukan ruang lingkup tes.
(3) Menentukan tipe soal.
(4) Membuat kisi-kisi soal.
(5) Menentukan banyaknya soal.
(6) Menentukan alokasi waktu mengerjakan soal.
(7) Menuliskan petunjuk mengerjakan soal dan bentuk lembar jawab.
(8) Membuat butir soal dan kunci jawaban.
(9) Melaksanakan uji coba tes.
(10) Menganalisis hasil uji coba, baik validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran,
dan daya pembeda butir tes.
(11) Menggunakan soal yang telah diperbaiki dalam tes pada kelompok kelas
eksperimen dan kelompok kelas kontrol.
Adapun kisi-kisi, soal tes dan kunci jawaban pada saat uji coba dapat dilihat
pada Lampiran 8 sampai dengan Lampiran 10. Sedangkan kisi-kisi, soal tes, dan
kunci jawaban pada saat penelitian dapat dilihat pada Lampiran 70 sampai
dengan Lampiran 72.
3.5.2 Lembar Pengamatan Keterampilan Proses
Lembar pengamatan Lembar observasi merupakan alat untuk
mengumpulkan data berupa aspek-aspek yang akan diamati. Menurut Sugiyono
(2012:134) skala Likert dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan
persepsi seseorang tentang fenomena sosial.
56
Lembar pengamatan keterampilan proses digunakan untuk mengamati
keterampilan proses peserta didik saat diterapkan model PBL berbasis
etnomatematika. Lembar pengamatan ini diisi oleh dua orang observer dengan
memberikan skor yang dianggap sesuai pada tiap indikator keterampilan proses
yang diukur sebanyak dua kali pengamatan. Lembar Pengamatan keterampilan
proses dapat dilihat pada Lampiran 66.
3.6 Analisis Instrumen Tes Pemecahan Masalah
3.6.1 Tes Pemecahan Masalah
Tes pemecahan masalah ini berbentuk tes tertulis, yaitu berupa sejumlah
soal tertulis uraian yang diberikan pada pertemuan terakhir kegiatan
pembelajaran untuk mendapatkan nilai kemampuan pemecahan masalah peserta
didik pada kelas dengan model PBL berbasis etnomatematika dan kelas dengan
pembelajaran model konvensional. Tes berbentuk uraian yang diberikan
sebanyak 8 butir soal pemecahan masalah bernuansa budaya lokal Kota
Semarang dengan waktu mengerjakan selama 70 menit. Tes pemecahan masalah
ini dibatasi pada kemampuan menyelesaikan masalah dengan langkah
pemecahan masalah Polya sesuai pedoman penskoran tes oleh Wardhani
(2010:29) yang disajikan dalam Tabel 3.2.
57
Tabel 3.2 Pedoman Penskoran dan Rubrik Penilaian Aspek
Kemampuan Pemecahan Masalah
Aspek yang dinilai dan rubrik penilaian Skor
a. Memahami masalah
1) Benar
2) Salah atau tidak ada jawaban
1
0
b. Rencana strategi pemecahan masalah
1) Runtut dan benar
2) Hampir runtut dan benar
3) Tidak runtut atau salah
4) Tidak membuat
3
2
1
0
c. Proses melaksanakan strategi pemecahan masalah
1) Benar
2) Hampir benar
3) Yang benar dan salah seimbang
4) Sebagian kecil benar
5) Salah
6) Tidak Menghitung
5
4
3
2
1
0
d. Menuliskan jawaban dari permasalahan
1) Benar
2) Salah atau tidak ada.
1
0
Skor Minimal = 0, Skor Maksimal = 10
3.6.2 Validitas Item
Menurut Anderson, sebagaimana dikutip oleh Arikunto (2008:65),
mengungkapkan bahwa sebuah tes dikatakan valid apabila tes tersebut mengukur
apa yang hendak diukur. Pada penelitian ini, untuk mengetahui validitas butir
soal, digunakan rumus korelasi product moment, sebagai berikut.
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan: : Koefisien korelasi antara X dan Y
N : Banyaknya subjek/peserta didik yang diteliti
∑ : Jumlah skor tiap butir soal
∑ : Jumlah skor total
∑ : Jumlah kuadrat skor butir soal
58
∑ : Jumlah kuadrat skor total
Dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikan 5% . Setelah diperoleh
hasil perhitungan rxy kemudian dibandingkan dengan tabel kritis r product
moment dengan taraf signifikan Jika r r tabelxy maka item tersebut valid.
Berdasarkan perhitungan, diperoleh nilai rtabel untuk N = 37 dan taraf nyata
α = 5 % adalah 0,325. Pada analisis tes uji coba dari 8 soal uraian yang
diujicobakan diperoleh 8 soal valid karena . Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 13.
3.6.3 Reliabilitas Tes
Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Reliabilitas
instrumen dianalisis dengan menggunakan rumus Alpha. Rumus Alpha
digunakan untuk mencari reliabilitas instrumen yang skornya bukan 0 dan 1,
misalnya angket atau soal bentuk uraian.
Untuk mengetahui reliabilitas item tes dengan soal uraian, digunakan rumus
Alpha sebagai berikut.
2
2
11 11
i
i
n
nr
59
Rumus varians:
N
N
XX
i
2
2
2
∑ ∑
Keterangan:
r11 = reliabilitas yang dicari
∑ = jumlah varians skor tiap butir soal
= varians total
N = banyakya peserta
n = banyaknya item
X
= ju mlah skor item
2
X
= jumlah kuadrat skor item
Dalam penelitian ini menggunakan taraf signifikan Kriteria pengujian
reliabilitas tes yaitu setelah didapatkan harga r11 kemudian harga r11 tersebut
dibandingkan dengan harga r product moment pada tabel, jika ltabehitung r r , maka
item tes yang diujicobakan reliabel.
Berdasarkan analisis tes uji coba diperoleh rhitung = 0,8811. Dari tabel r
product moment diperoleh rtabel untuk N = 37 dan taraf nyata α = 5 % adalah
0,325. Karena rhitung > rtabel sehingga soal reliabel. Perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 14.
60
3.6.4 Taraf Kesukaran
Taraf kesukaran digunakan untuk mengetahui soal tersebut mudah, sedang
atau sukar. Jika taraf kesukaran dilambangkan dengan , rumusnya sebagai
berikut:
(Arifin, 2013: 134-135)
dengan
Selanjutnya, hasil perhitungan taraf kesukaran pada tiap butir soal dibandingkan
dengan kriteria taraf kesukaran menurut Arifin ( 2013:135) sebagai berikut.
0,00 – 0,30 = sukar
0,31 – 0,70 = sedang
0,71 – 1,00 = sukar
Mengacu pada kriteria tingkat kesukaran menurut Arifin, Di dalam
penelitian ini ditentukan kriteria taraf kesukaran sebagai berikut.
(1) Soal dengan adalah soal sukar;
(2) Soal dengan adalah soal sedang;
(3) Soal dengan adalah soal mudah.
Berdasarkan analisis uji coba diperoleh tiga soal dengan kriteria soal mudah
yaitu butir soal nomor 1, 7, dan 8; tiga soal dengan kriteria soal sedang yaitu
butir soal nomor 2, 3, dan 5, serta 2 soal dengan kriteria soal sukar yaitu butir
soal nomor 4 dan 6. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 15.
61
3.6.5 Daya Pembeda
Daya pembeda soal adalah kemampuan suatu soal membedakan antara
peserta didik yang berkemampuan tinggi dan peserta didik yang berkemampuan
rendah. Untuk menghitung daya pembeda soal untuk tes yang berbentuk uraian
menggunakan rumus sebagai berikut: (Arifin, 2013: 133)
Keterangan:
: Daya pembeda
: Rata-rata nilai kelompok atas
: Rata-rata nilai kelompok bawah
: Skor maksimum
Selanjutnya, hasil perhitungan daya pembeda pada tiap butir soal dibandingkan
dengan kriteria daya pembeda menurut Arifin, sebagai berikut.
Kriteria daya beda:
D : 0,40 keatas : sangat baik
D : 0,30 – 0,39 : baik
D : 0,20 – 0,29 : cukup, soal perlu perbaikan
D : 0,19 ke bawah : kurang baik, soal harus dibuang
Mengacu pada klasifikasi daya beda oleh Arifin, maka dalam penelitian ini
diklasifikasikan daya beda soal sebagai berikut.
0,00 ≤ D < 0,19 : soal tergolong jelek
0,19 ≤ D < 0,29 : soal tergolong cukup
62
0,29 ≤ D < 0,39 : soal tergolong baik
0,39 ≤ D ≤ 1,00 : soal tergolong sangat baik
Dari 8 soal yang telah diujicobakan diperoleh empat soal dengan kriteria sangat
baik yaitu butir soal nomor 2, 3, 4 dan 6; empat soal dengan kriteria cukup dan
harus diperbaiki yaitu butir soal nomor 1, 5, 7 dan 8. Perhitungan selengkapnya
dapat dilihat pada Lampiran 16.
3.7 Analisis Instrumen Penelitian
3.7.1 Analisis Data Awal
Analisis Analisis data awal dalam penelitian ini meliputi uji normalitas,
uji homogenitas, dan uji kesamaan rata-rata pada kelas eksperimen dan kelas
kontrol yang menggunakan proses kerja IBM SPSS Statistics 20. Data yang
digunakan adalah nilai ulangan akhir semester gasal kelas VII SMP Kesatrian
2 Semarang.
3.7.1.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah suatu data berasal dari
populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas dengan
menggunakan uji kolmogorov-smirnov.
Hipotesis yang diujikan adalah:
: data berasal dari populasi yang berdistribusi normal;
: data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal.
63
Langkah-langkah uji normalitas data dengan uji Kolmogorov-Smirnov
sebagai berikut.
a. Tetapkan fungsi kumulatif teoritisnya, yakni distribusi kumulatif
yang diharapkan dibawah Ho.
b. Aturlah skor-skor yang diobservasi dalam suatu distribusi
kumulatif dengan memasangkan setiap interval SN(X) dengan
interval Fo(X) yang sebanding.
c. Untuk tiap-tiap jenjang pada distribusi kumulatif, kurangilah
Fo(X) dengan SN(X)
d. Dengan memakai rumus carilah D.
e. Lihatlah tabel E untuk menemukan kemungkinan (2 sisi) yang
dikaitkan dengan munculnya harga-harga sebesar harga D
observasi di bawah Ho. Jika p sama atau kurang dari , tolaklah
Ho (Siegel.1994:62).
Rumus :
Dhitung = maks │ F0(X) – SN(X)│
Keterangan :
F0(X) = distribusi frekuensi kumulatif teoritis
SN(X)= distribusi frekuensi kumulatif skor observasi
(Siegel.1994:62)
Dengan kriteria pengujian terima Ho jika nilai sig tes kolmogorov-smirnov
pada tabel test of normality > 5%. Hasil analisis uji normalitas data awal dapat
dilihat pada Tabel 3.3.
Tabel 3.3 Hasil Uji Normalitas Data Awal
Kolmogorov-Smirnova
Statistic Df Sig.
Nilai_UAS .058 225 .064
Berdasarkan perhitungan uji normalitas diperoleh nilai signifikan sig =
0,064, dimana nilai sig = 0,064 > 0,05 sehingga Ho diterima artinya data
berdistribusi normal. Perhitungan selengkapnya terdapat pada Lampiran 5.
64
3.7.1.2 Uji Kesamaan Varians (Homogenitas)
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui apakah populasi berasal dari
kondisi yang sama atau tidak, dengan kata lain mempunyai varians yang sama
(homogen) atau tidak. Hipotesis yang diujikan adalah sebagai berikut.
(varians populasi homogen).
paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku (ada varians yang tidak
homogen)
Dalam penelitian ini menggunakan taraf nyata 5%. Kriteria pengujiannya
adalah terima Ho jika nilai sig > 5 %. Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai
sig = 0,178, dimana nilai sig = 0,178 > 0,05 berarti Ho diterima. Berdasarkan
analisis tersebut diperoleh kesimpulan bahwa data homogen atau mempunyai
varians yang sama. Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 6.
3.7.1.3 Uji Kesamaan Rata-rata
Uji kesamaan rata-rata digunakan untuk mengetahui bahwa populasi
mempunyai kemampuan awal yang sama. Hipotesis yang diajukan sebagai
berikut.
(tidak terdapat perbedaan kemampuan awal antara kedua kelas)
(terdapat perbedaan kemampuan awal antara kedua kelas)
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
√
65
dengan
Keterangan:
: rata-rata nilai kelompok eksperimen
: rata-rata nilai kelompok kontrol
: simpangan baku sampel
: banyaknya peserta didik pada kelas eksperimen
: banyaknya peserta didik pada kelas kontrol
Kriteria yang digunakan adalah diterima dengan melihat nilai sig,
apabila nilai sig > 5% dan dengan melihat nilai yaitu berada pada daerah
penerimaan
dimana
didapat dari tabel distribusi
dengan peluang (
) untuk taraf signifikan α dan .
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai sig = 0,701 > 0,05 dan nilai
1. Untuk taraf taraf signifikan 5% dan dk = (37+37-2) = 72,
diperoleh ttabel = 1,993 sehingga berarti Ho
diterima, artinya tidak terdapat perbedaan kemampuan awal antara kedua kelas.
Perhitungan selengkapnya pada Lampiran 7.
3.7.2 Analisis Data Akhir
Setelah diketahui bahwa kedua kelompok sampel memiliki kemampuan
yang sama (mempunyai varians yang sama atau homogen dan mempunyai rata-
rata kemampuan yang sama), selanjutnya dapat diberikan perlakuan. Kelas
66
eksperimen diberi perlakuan dengan model PBL berbasis etnomatematika dan
kelas kontrol tidak diberi perlakuan atau menggunakan pembelajaran model
konvensional. Setelah kedua sampel diberi perlakuan berbeda, kemudian
dilakukan tes kemampuan pemecahan masalah pada kedua kelas dan dilakukan
pengamatan untuk memperoleh skor keterampilan proses peserta didik pada
kelas dengan model PBL berbasis etnomatematika. Hasil tes kemampuan
pemecahan masalah dan skor pengamatan keterampilan proses peserta didik
merupakan data akhir yang digunakan untuk menguji hipotesis penelitian.
3.7.2.1 Analisis lembar pengamatan keterampilan proses
Penentuan skor pada lembar pengamatan keterampilan proses peserta didik
menggunakan skala Likert. Skala ini mempunyai gradiasi dari sangat positif
sampai sangat negatif dengan kategori jawaban yaitu: Sangat Baik (SB), Baik
(B), Cukup Baik (CB), Tidak Baik (TB), dan Sangat Tidak Baik (STB). Sistem
penskoran untuk pernyataan adalah Sangat Baik (5), Baik (4), Cukup Baik (3),
Tidak Baik (2), dan Sangat Tidak Baik (1).
Indikator-indikator yang diukur dalam lembar pengamatan keterampilan
proses sebanyak 13 indikator. Berdasarkan indikator pengamatan tersebut maka
dapat diperoleh:
Skor minimum = 1 × 13 aspek pengamatan = 12
Skor maksimum = 5 × 13 aspek pengamatan = 65
untuk mengukur atau menilai hasil lembar pengamatan dapat menggunakan
pedoman sebagai berikut:
67
3.7.2.2 Analisis tes kemampuan pemecahan masalah
3.7.2.2.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data nilai tes
kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada sub materi persegi panjang
dan persegi dengan model PBL berbasis etnomatematika dan yang menggunakan
pembelajaran model konvensional berdistribusi normal atau tidak.
Hipotesis yang diujikan adalah:
: data berdistribusi normal
: data tidak berdistribusi normal.
Langkah-langkah uji normalitas data dengan uji Kolmogorov-Smirnov
sebagai berikut.
a. Tetapkan fungsi kumulatif teoritisnya, yakni distribusi kumulatif yang
diharapkan dibawah Ho.
b. Aturlah skor-skor yang diobservasi dalam suatu distribusi kumulatif
dengan memasangkan setiap interval SN(X) dengan interval Fo(X)
yang sebanding.
c. Untuk tiap-tiap jenjang pada distribusi kumulatif, kurangilah Fo(X)
dengan SN(X)
d. Dengan memakai rumus carilah D.
e. Lihatlah tabel E untuk menemukan kemungkinan (2 sisi) yang
dikaitkan dengan munculnya harga-harga sebesar harga D observasi
di bawah Ho. Jika p sama atau kurang dari , tolaklah Ho
(Siegel.1994:62).
Rumus :
Dhitung = maks │ F0(X) – SN(X)│
Keterangan :
68
F0(X) = distribusi frekuensi kumulatif teoritis
SN(X)= distribusi frekuensi kumulatif skor observasi
Kriteria pengujian adalah terima Ho jika nilai sig tes kolmogorov-smirnov pada
tabel test of normality > 5%.
3.7.2.2.2 Uji Homogenitas
Uji homogenitas dilakukan untuk mengetahui data hasil tes kemampuan
pemecahan masalah peserta didik mempunyai varians yang sama (homogen)
atau tidak. Hipotesis yang diujikan adalah sebagai berikut.
(tidak ada perbedaan varians antara kedua kelas)
(terdapat perbedaan varians antara kedua kelas)
dengan,
: varians kelas eksperimen, dan
: varians kelas kontrol,
Untuk menguji homogenitas kedua kelompok digunakan rumus berikut:
TerkecilVarian
Terbesar VarianhitungF
Dalam penelitian ini menggunakan taraf nyata 5%. Kriteria pengujian adalah
diterima apabila
dimana
didapat dari tabel
distribusi F dengan peluang
untuk taraf signifikan dan
pembilang serta penyebut.
69
3.7.2.2.3 Uji Hipotesis
Uji ini dilakukan untuk mengetahui model PBL berbasis etnomatematika
terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VII SMP
Kesatrian 2 Semarang pada sub materi persegi panjang dan persegi efektif.
Dalam penelitian ini, pembelajaran mencapai ketuntasan belajar jika hasil tes
mencapai KKM yaitu 72 secara individual dan persentase ketuntasan klaksikal
peserta didik sekurang-kurangnya 75% yang mencapai ketuntasan individual di
dalam kelas.
(1) Uji Ketuntasan Individual (Uji Rata-rata Satu Pihak)
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui bahwa rata-rata nilai
kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VII SMP Kesatrian 2
Semarang pada sub materi persegi panjang dan persegi menggunakan model
PBL berbasis etnomatematika mencapai KKM secara individual. Hipotesisnya
adalah sebagai berikut:
(Rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada
sub materi persegi panjang dan persegi dengan model PBL
berbasis etnomatematika kurang dari atau sama dengan KKM
secara individual)
(Rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada
sub materi persegi panjang dan persegi dengan model PBL
berbasis etnomatematika lebih dari KKM secara individual)
70
Pengujian dilakukan dengan menggunakan statistik uji pihak kanan yang
rumusnya adalah sebagai berikut:
√
Keterangan:
: Nilai yang dihitung
: Rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik
: Nilai KKM secara individual yaitu
: Simpangan baku
: Banyaknya anggota sampel
Kriteria pengujiannya adalah ditolak jika dengan
dapat diperoleh dari tabel distribusi t.
(2) Uji Ketuntasan Klaksikal (Uji Proporsi satu pihak)
Uji hipotesis ini dilakukan untuk mengetahui bahwa proporsi ketuntasan
hasil tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VII SMP Kesatrian
2 Semarang pada sub materi persegi panjang dan persegi dengan model PBL
berbasis etnomatematika mencapai ketuntasan klaksikal yaitu dari
keseluruhan peserta didik yang mencapai nilai ≥ .
Hipotesis yang diuji sebagai berikut.
(Persentase ketuntasan hasil tes kemampuan pemecahan masalah
peserta didik pada sub materi persegi panjang dan persegi
dengan menggunakan pembelajaran model PBL berbasis
etnomatematika yang mendapat nilai ≥ 72 kurang dari atau
mencapai 75%).
71
(Persentase ketuntasan hasil tes kemampuan pemecahan masalah
peserta didik pada sub materi persegi panjang dan persegi
dengan menggunakan pembelajaran model PBL berbasis
etnomatematika yang mendapat nilai ≥ 72 mencapai lebih dari
75%).
Pengujiannya menggunakan statistik dengan rumus berikut.
√
Keterangan:
: nilai yang dihitung, selanjutnya disebut
: banyaknya peserta didik yang tuntas secara individual pada kelas
eksperimen
: jumlah peserta didik di kelas eksperimen
: suatu nilai yang merupakan anggapan atau asumsi tentang nilai
proporsi populasi
Dalam penelitian ini menggunakan taraf nyata 5%. Kriteria pengujian yang
berlaku adalah tolak jika dimana diperoleh dari
distribusi normal baku dengan peluang dan taraf signifikan 5%.
(3) Uji Perbedaan Rata-rata
Uji ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan pemecahan masalah peserta
didik kelas VII SMP Kesatrian 2 Semarang pada sub materi persegi panjang dan
persegi dengan menggunakan pembelajaran model PBL berbasis
etnomatematika lebih baik dari kemampuan pemecahan masalah peserta didik
72
kelas VII SMP Kesatrian 2 Semarang pada sub materi persegi panjang dan
persegi dengan menggunakan pembelajaran model konvensional. Hipotesis yang
diuji adalah sebagai berikut.
(kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada sub materi
persegi panjang dan persegi dengan menggunakan pembelajaran
model PBL berbasis etnomatematika tidak lebih baik daripada
kemampuan pemecahan masalah peserta pada sub materi persegi
panjang dan persegi dengan menggunakan pembelajaran model
konvensional).
(kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada sub materi
persegi panjang dan persegi dengan menggunakan pembelajaran
model PBL berbasis etnomatematika lebih baik daripada
kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada sub materi
persegi panjang dan persegi dengan menggunakan pembelajaran
model konvensional).
Kriteria pengujian adalah dengan melihat nilai sig pada t deretan equal
variances assumed tabel output uji independent samples test , apabila nilai sig
> 5% maka Ho diterima.
98
BAB 5
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai keefektifan model
PBL berbasis etnomatematika pada sub materi persegi panjang dan persegi
terhadap kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VII semester 2 SMP
Kesatrian 2 Semarang, maka dapat diambil simpulan bahwa:
(1) Pembelajaran model PBL berbasis etnomatematika terhadap kemampuan
pemecahan masalah peserta didik adalah efektif karena memenuhi:
a. Kemampuan pemecahan masalah peserta didik SMP kelas VII pada sub
materi persegi panjang dan persegi dengan model PBL berbasis
etnomatematika mencapai ketuntasan individual.
b. Kemampuan pemecahan masalah peserta didik SMP kelas VII pada sub
materi persegi panjang dan persegi dengan model PBL berbasis
etnomatematika mencapai ketuntasan klaksikal.
c. Kemampuan pemecahan masalah peserta didik SMP kelas VII pada sub
materi persegi panjang dan persegi dengan menggunakan model PBL
berbasis etnomatematika lebih baik dari kelas yang menggunakan
pembelajaran model konvensional.
(2) Berdasarkan hasil analisis pengamatan keterampilan proses peserta didik
diperoleh rata-rata skor keterampilan proses peserta didik kelas dengan model
99
PBL berbasis etnomatematika pada sub materi persegi panjang dan persegi
adalah 73,89 dengan skor keterampilan proses terendah sebesar 61,15 dan
tertinggi sebesar 87,31.
5.2 Saran
Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kualitas dalam bidang
pendidikan terutama mata pelajaran matematika. Berdasarkan simpulan di atas,
saran yang dapat disumbangkan berkaitan dengan hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut.
(1) Ketika menerapkan model PBL berbasis etnomatematika, pemilihan soal-soal
pemecahan masalah kontekstual bernuansa budaya lokal perlu diperhatikan.
(2) Persiapan perangkat pembelajaran, pengelolaan waktu, dan pengelolaan kelas
harus diperhatikan pada saat pelaksanaan pembelajaran dengan model PBL
berbasis etnomatematika.
(3) Penerapan model PBL berbasis etnomatematika sebaiknya disesuaikan
terlebih dahulu dengan materi yang akan diajarkan, supaya mudah untuk
mengaitkan soal pemecahan masalah dengan budaya lokal setempat.
100
DAFTAR PUSTAKA
Aydoğdu, M. Z. e.t al. 2014. A Research on Geometry Problem Solving
Strategies used by Elementary Mathematics Teacher Candidates. Journal
of Educational and Instructional Studies in the world. Dokuz Eylűl
University. Faculty of Education Izmir, Turkey.
Arends, R.I. 2012. Learning To Teach (9th
ed.). New York: Mc Graw-Hill,
Companies, Inc.
Arifin, Z. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya Offset.
Arikunto, S. 2008. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Barrett, T. & Cashman, D. 2010. A Practitioners’ Guide to Enquiry and
Problem-based Learning. Dublin: UCD Teaching and Learning.
BSNP. 2006. Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Jakarta: Badan Standar Nasional Pendidikan.
BSNP. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. Jakarta:
Badan Standar Nasional Pendidikan.
BNSP. 2007. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses. Jakarta: Badan Standar
Nasional Pendidikan.
Chen W.H. 2013. Teaching Geometry through Problem-Based Learning and
Creative Design. Proceedings of the 2013 International Conference on
Education and Educational Technologies. Department of Applied
Mathematics Tunghai University. Taiwan. Tersedia di
http://www.europment.org/library/2013/rhodes/bypaper/EET/EET-36.pdf
[diakses pada 03 Maret 2015]
D’Ambrosio, U. (1985). Ethnomathematics and its place in the history and pedagogy
of mathematics. For the Learning of Mathematics, 5(1), 44-48.
Depdiknas. 2008. Penetapan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Dimyati & Mudjiono. 2002. Belajar dan pembelajaran. Jakarta : PT Asdi
Mahasatya.
101
Hartoyo, A. 2012. Eksplorasi Etnomatematika Pada Budaya Masyarakat Dayak
Perbatasan Indonesia-Malaysia Kabupaten Sanggau Kalbar. Jurnal
Penelitian Pendidikan Vol. 13 No.1. PMIPA UNTAN Pontianak
Kalimantan.
Herliana, E. 2013. Pengaruh Pendekatan Keterampilan Proses terhadap Hasil
Belajar Matematika Kelas V SDN 35 Pontianak Selatan. Artikel
Penelitian Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas
Tanjungpura Pontianak. Tersedia di
http://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/970/pdf
[diakses pada 11 Februari 2015]
Jihad, A & Haris, A. 2012. Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta : Multi
Pressindo
Karatas & Baki. 2013. The Effect of Learning Environments Based on Problem
Solving on Students’ Achievements of Problem Solving. International
Electronic Journal of Elementary Education. Tersedia di
http://www.iejee.com/5_3_2013/IEJEE_5_3_Karatas.pdf [diakses pada
10 Februari 2015]
Lady, A.Ni Pt., et. al. 2012. Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses untuk
Meningkatkan Keaktifan dan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas IV
Semester II SD NO.2 Tibubeneng Kecamatan Kuta Utara Badung. Jurnal
pendidikan Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Universitas
Pendidikan Ganesha Singaraja. Tersedia di
http://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JJPGSD/article/viewFile/1377/1
238 [diakses pada 10 Februari 2015]
Mardapi, D. 2012. Pengukuran Penilaian dan Evaluasi Pendidikan.
Yogyakarta: Nuha Litera
Nasution, S. 2009. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar.
Jakarta: PT Bumi Aksara
NCTM (National Council of Teacher of Mathematics). 2000. Principles and
Standards for School Mathematics. Reston, VA: Author.
Nyimas, et. al. 2008. Pengembangan Pembelajaran Matematika SD. Jakarta:
Depdiknas.
OECD. 2013. PISA 2015:Draft Collaborative Problem Solving Framework.
Tersedia di
http://www.oecd.org/pisa/pisaproducts/Draft%20PISA%202015%20Coll
aborative%20Problem%20Solving%20Framework%20.pdf [diakses 03
Februari 2015].
102
Polya, G. 1973. How to Solve It (2nd
ed.). New Jersey: Princeton University
Press.
Rianto, Y. 1996. Metodologi Penelitian Pendidikan. Surabaya: SIC Surabaya
Rifa’i, A. & Tri, A.C. 2012. Psikologi Pendidikan. Semarang: Pusat
Pengembangan MKU-MKDK Unnes
Rosa, M. & Orey, D. C. (2011). Ethnomathematics: the cultural aspects of
mathematics. Revista Latinoamericana de Etnomatemática, 4(2). 32-54.
Sanderson, B.A & Kratochvil, D.W. 1971. Science A Process Approach.
American Institutes for Research in the Behavioral Sciences, Palo Alto,
Calif.
Sanjaya. W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Bandung: Kencana Prenada Media.
.
Siegel, S. 1997. Statistika Nonparametrik untuk Ilmu-Ilmu Sosial. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.
Sirate, F. S. 2012. Implementasi Etnomatematika dalam Pembelajaran
Matematika pada Jenjang Pendidikan Sekolah Dasar. Jurnal Lentera
Pendidikan Vol 15 No. 1. Tersedia di http://www.uin-
alauddin.ac.id/download-
04%20IMPLEMENTASI%20ETNOMATEMATIKA.pdf [diakses 14
Februari 2015]
Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,
Kualitatif, dan R & D. Bandung: Alfabeta.
Suherman, H.E. et. al. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer.
Jurusan Pendidikan Matematika. Bandung : JICA Sukestiyarno. 2012.
Statistika Dasar. Semarang: Universitas Negeri Semarang
Tandililing, E. 2013. Pengembangan Pembelajaran Matematika Sekolah
dengan Pendekatan Etnomatematika berbasis Budaya Lokal sebagai
Upaya untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran Matematika di
Sekolah. Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika
dan Pendidikan Matematika tanggal 9 November 2013 di Jurusan
Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Tersedia di
103
http://eprints.uny.ac.id/10748/1/P%20-%2025.pdf [diakses pada 14
Februari 2015]
Trianto. 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : Bumi Aksara
Trianto. 2007. Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi
Konstruktivistik. Surabaya : Prestasi Pustaka
Wahyuni, A., et. al. 2013. Peran Etnomatematika dalam Membangun Karakter
Bangsa. Makalah dipresentasikan dalam Seminar Nasional Matematika
dan Pendidikan Matematika tanggal 9 November 2013 di Jurusan
Pendidikan Matematika FMIPA UNY. Tersedia di
http://eprints.uny.ac.id/10738/1/P%20-%2015.pdf [diakses pada 14
Februari 2015]
Wardhani, S. 2010. Teknik Pengembangan Instrumen Penilaian Hasil Belajar
Matematika di SMP/ MTs. Yogyakarta: Pusat Pengembangan dan
Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK)
Matematika.
Yumiati. 2013. Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Masalah dalam
Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis siswa SMPN
9 Pamulang. Jurnal Pendidikan Vol.1. Program Studi Pendidikan
Matematika STKIP Bandung. Tersedia di
http://publikasi.stkipsiliwangi.ac.id/files/2014/01/Prosiding-31-Agustus-
2013.pdf [diakses pada 10 Februari 2015]
104
105
Lampiran 1
DAFTAR KODE PESERTA DIDIK
KELAS EKSPERIMEN (VII E)
NO KODE
1 E-01
2 E-02
3 E-03
4 E-04
5 E-05
6 E-06
7 E-07
8 E-08
9 E-09
10 E-10
11 E-11
12 E-12
13 E-13
14 E-14
15 E-15
16 E-16
17 E-17
18 E-18
19 E-19
20 E-20
21 E-21
22 E-22
23 E-23
24 E-24
25 E-25
26 E-26
27 E-27
28 E-28
29 E-29
30 E-30
31 E-31
32 E-32
33 E-33
34 E-34
35 E-35
36 E-36
37 E-37
106
Lampiran 2
DAFTAR KODE PESERTA DIDIK
KELAS KONTROL (VII F)
NO KODE
1 F-01
2 F-02
3 F-03
4 F-04
5 F-05
6 F-06
7 F-07
8 F-08
9 F-09
10 F-10
11 F-11
12 F-12
13 F-13
14 F-14
15 F-15
16 F-16
17 F-17
18 F-18
19 F-19
20 F-20
21 F-21
22 F-22
23 F-23
24 F-24
25 F-25
26 F-26
27 F-27
28 F-28
29 F-29
30 F-30
31 F-31
32 F-32
33 F-33
34 F-34
35 F-35
36 F-36
37 F-37
107
Lampiran 3
DAFTAR KODE PESERTA DIDIK
KELAS UJI COBA (VII B)
NO KODE
1 B-01
2 B-02
3 B-03
4 B-04
5 B-05
6 B-06
7 B-07
8 B-08
9 B-09
10 B-10
11 B-11
12 B-12
13 B-13
14 B-14
15 B-15
16 B-16
17 B-17
18 B-18
19 B-19
20 B-20
21 B-21
22 B-22
23 B-23
24 B-24
25 B-25
26 B-26
27 B-27
28 B-28
29 B-29
30 B-30
31 B-31
32 B-32
33 B-33
34 B-34
35 B-35
36 B-36
37 B-37
108
Lampiran 4
DATA AWAL (NILAI UAS MATEMATIKA SEMESTER GASAL)
KELAS VII A
NO KODE NILAI
1 A-01 64
2 A-02 55
3 A-03 58
4 A-04 85
5 A-05 70
6 A-06 73
7 A-07 68
8 A-08 75
9 A-09 61
10 A-10 62
11 A-11 68
12 A-12 58
13 A-13 50
14 A-14 60
15 A-15 59
16 A-16 59
17 A-17 73
18 A-18 80
19 A-19 59
20 A-20 70
21 A-21 72
22 A-22 65
23 A-23 88
24 A-24 83
25 A-25 80
26 A-26 78
27 A-27 67
28 A-28 65
29 A-29 90
30 A-30 68
31 A-31 80
32 A-32 65
33 A-33 85
34 A-34 80
35 A-35 64
36 A-36 67
37 A-37 75
38 A-38 65
109
KELAS VII B
NO KODE NILAI
1 B-01 78
2 B-02 53
3 B-03 73
4 B-04 53
5 B-05 56
6 B-06 56
7 B-07 65
8 B-08 68
9 B-09 50
10 B-10 70
11 B-11 70
12 B-12 70
13 B-13 68
14 B-14 73
15 B-15 65
16 B-16 85
17 B-17 73
18 B-18 70
19 B-19 63
20 B-20 60
21 B-21 68
22 B-22 63
23 B-23 68
24 B-24 83
25 B-25 60
26 B-26 75
27 B-27 73
28 B-28 70
29 B-29 75
30 B-30 75
31 B-31 75
32 B-32 68
33 B-33 58
34 B-34 63
35 B-35 75
36 B-36 75
37 B-37 65
110
KELAS VII C
NO KODE NILAI
1 C-01 65
2 C-02 85
3 C-03 79
4 C-04 68
5 C-05 63
6 C-06 60
7 C-07 71
8 C-08 69
9 C-09 68
10 C-10 78
11 C-11 55
12 C-12 73
13 C-13 67
14 C-14 56
15 C-15 62
16 C-16 65
17 C-17 68
18 C-18 62
19 C-19 70
20 C-20 78
21 C-21 68
22 C-22 68
23 C-23 70
24 C-24 68
25 C-25 58
26 C-26 63
27 C-27 75
28 C-28 75
29 C-29 65
30 C-30 60
31 C-31 83
32 C-32 60
33 C-33 75
34 C-34 73
35 C-35 70
36 C-36 75
37 C-37 80
38 C-38 81
111
KELAS VII D
NO KODE NILAI
1 D-01 78
2 D-02 53
3 D-03 73
4 D-04 67
5 D-05 56
6 D-06 62
7 D-07 65
8 D-08 68
9 D-09 62
10 D-10 73
11 D-11 78
12 D-12 70
13 D-13 68
14 D-14 73
15 D-15 65
16 D-16 85
17 D-17 79
18 D-18 70
19 D-19 63
20 D-20 60
21 D-21 71
22 D-22 69
23 D-23 68
24 D-24 83
25 D-25 60
26 D-26 75
27 D-27 73
28 D-28 70
29 D-29 75
30 D-30 80
31 D-31 81
32 D-32 68
33 D-33 58
34 D-34 63
35 D-35 75
36 D-36 75
37 D-37 65
38 D-38 70
112
KELAS VII E
NO KODE NILAI
1 E-01 80
2 E-02 55
3 E-03 53
4 E-04 60
5 E-05 79
6 E-06 60
7 E-07 65
8 E-08 75
9 E-09 70
10 E-10 68
11 E-11 68
12 E-12 53
13 E-13 65
14 E-14 45
15 E-15 60
16 E-16 70
17 E-17 48
18 E-18 63
19 E-19 68
20 E-20 60
21 E-21 60
22 E-22 59
23 E-23 65
24 E-24 60
25 E-25 80
26 E-26 85
27 E-27 75
28 E-28 55
29 E-29 60
30 E-30 75
31 E-31 58
32 E-32 60
33 E-33 60
34 E-34 50
35 E-35 83
36 E-36 70
37 E-37 75
113
KELAS VII F
NO KODE NILAI
1 F-01 69
2 F-02 64
3 F-03 48
4 F-04 77
5 F-05 70
6 F-06 82
7 F-07 48
8 F-08 63
9 F-09 62
10 F-10 63
11 F-11 70
12 F-12 65
13 F-13 60
14 F-14 84
15 F-15 76
16 F-16 71
17 F-17 74
18 F-18 83
19 F-19 59
20 F-20 59
21 F-21 57
22 F-22 55
23 F-23 71
24 F-24 76
25 F-25 69
26 F-26 77
27 F-27 76
28 F-28 69
29 F-29 62
30 F-30 69
31 F-31 69
32 F-32 66
33 F-33 77
34 F-34 88
35 F-35 76
36 F-36 56
37 F-37 62
114
Lampiran 5
UJI NORMALITAS DATA AWAL
1. Hipotesis Pengujian
: data berasal dari populasi yang berdistribusi normal
: data berasal dari populasi yang tidak berdistribusi normal
2. Rumus
Rumus yang digunakan:
Dhitung = maks │ F0(X) – SN(X)│
Keterangan :
F0(X) = distribusi frekuensi kumulatif teoritis
SN(X)= distribusi frekuensi kumulatif skor observasi
3. Kriteria Pengujian dengan proses kerja IBM SPSS Statistics 20
Terima Ho jika nilai sig tes kolmogorov-smirnov pada tabel test of normality
> 5%.
4. Statistik Hitung
Case Processing Summary
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Nilai_UAS 225 100.0% 0 0.0% 225 100.0%
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Nilai_UAS .058 225 .064
115
116
5. Hasil
Berdasarkan perhitungan uji normalitas dengan IBM SPSS Statistics 20
diperoleh nilai signifikan sig = 0,064, dimana nilai sig = 0,064 > 0,05. Pada
gambar histogram serta kurva normalnya juga menunjukkan bahwa data
berdistribusi normal. Sehingga Ho diterima artinya data berdistribusi normal.
117
Lampiran 6
UJI HOMOGENITAS DATA AWAL
1. Hipotesis Pengujian
(varians populasi homogen).
paling sedikit satu tanda sama dengan tidak berlaku (ada varians yang
tidak homogen)
2. Kriteria Pengujian homogenitas dengan IBM SPSS Statistics 20
Kriteria pengujiannya adalah terima Ho jika nilai sig pada pada lavene
statistics tabel output test homogeneity of variances > 5 %.
3. Statistik Hitung
Test of Homogeneity of Variances
Levene Statistic df1 df2 Sig.
1.540 5 219 .178
4. Hasil
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai sig = 0,178, dimana nilai sig = 0,178
> 0,05 berarti Ho diterima. Berdasarkan analisis tersebut diperoleh
kesimpulan bahwa data homogen atau mempunyai varians yang sama.
118
Lampiran 7
UJI KESAMAAN DUA RATA-RATA DATA AWAL
1. Hipotesis Pengujian
(tidak terdapat perbedaan kemampuan awal antara kedua kelas)
(terdapat perbedaan kemampuan awal antara kedua kelas)
2. Rumus
Rumus yang digunakan:
√
dengan
Keterangan:
: rata-rata nilai kelompok eksperimen
: rata-rata nilai kelompok kontrol
: simpangan baku sampel
: banyaknya peserta didik pada kelas eksperimen
: banyaknya peserta didik pada kelas kontrol
: varians gabungan nilai data awal
: varians kelompok eksperimen
: varians kelompok kontrol
3. Kriteria Pengujian dengan proses kerja IBM SPSS Statistics 20
Kriteria yang digunakan adalah diterima dengan melihat nilai sig, apabila
nilai sig > 5% dan dengan melihat nilai yaitu berada pada daerah
penerimaan
dimana
didapat dari tabel
distribusi dengan peluang (
) untuk taraf signifikan α dan
.
119
4. Statistik Hitung
Levene's Test
for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df
Sig.
(2-
tailed)
Mean
Differenc
e
Std. Error
Differenc
e
95% Confidence
Interval of the
Difference
Lower Upper
Nilai
Equal variances assumed .149 .701 -1.511 72 .135 -3.43243 2.27176 -
7.96111 1.09624
Equal variances not assumed
-1.511 71.86
7 .135 -3.43243 2.27176
-
7.96125 1.09639
5. Hasil
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai sig = 0,701 > 0,05 dan nilai . Untuk taraf taraf signifikan
5% dan dk = (37+37 -2) = 72, diperoleh ttabel = 1,993 sehingga berarti Ho diterima,
artinya tidak terdapat perbedaan kemampuan awal antara kedua kelas.
120
KISI – KISI TES UJI COBA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Nama Sekolah : SMP Kesatrian 2 Semarang Alokasi Waktu : 70 menit
Mata Pelajaran : Matematika Jumlah Soal : 8
Kelas : VII / 2 Bentuk Soal : Uraian
Aspek Soal : Pemecahan Masalah
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Indikator
Indikator Kemampuan
Pemecahan Masalah Indikator Soal No. Soal
6.3 Menghitung
keliling dan
luas bangun
segitiga dan
segiempat
serta
menggunaka
nnya dalam
pemecahan
masalah.
Persegi
Panjang
Menyelesaikan
permasalahan
yang terkait
penerapan
keliling persegi
panjang
1. Peserta didik dapat
menuliskan kembali
keterangan yang
diberikan atau yang
diketahui di dalam
soal berkaitan dengan
bangun persegi
panjang dan persegi
serta dapat membuat
gambar atau tulisan
notasi yang sesuai
2. Peserta didik dapat
menuliskan kembali
apa yang ditanyakan
di dalam soal
3. Peserta didik dapat
Dengan menggunakan
konsep keliling persegi
panjang, peserta didik
dapat menghitung panjang
pagar pembatas taman jika
yang diketahui panjang
taman dan lebarnya dari
panjang taman.
1
Dengan menggunakan
konsep keliling persegi
panjang, peserta didik
dapat menghitung keliling
bingkai kayu jika
diketahui panjang dan
lebar bingkai kayu.
8
Persegi Menyelesaikan Dengan menggunakan 2
Lam
pira
n 8
121
permasalahan
yang terkait
penerapan
keliling persegi
merencanakan rumus
mana yang akan
digunakan dalam
menyelesaikan
masalah untuk
menemukan keliling
serta luas persegi
panjang dan persegi
4. Peserta didik dapat
melaksanakan
perhitungan sesuai
rencana atau rumus
untuk menemukan
hasil keliling serta
luas persegi panjang
dan persegi
5. Peserta didik dapat
menuliskan kembali
jawaban dari
permasalahan dengan
lebih baik
konsep keliling persegi,
peserta didik dapat
menghitung banyaknyanya
manik-manik yang
dibutuhkan untuk
membuat gorden jika
diketahui panjang sisi
gorden dan jarak antar
manik-manik
Dengan menggunakan
konsep keliling persegi
peserta didik dapat
menghitung banyaknya
tiang besi yang dibutuhkan
untuk sekeliling monumen
jika diketahui panjang sisi
monumen, jarak antar
tiang dan banyaknya
monumen yang
sekelilingnya akan diberi
tiang besi
5
Persegi
Panjang
Menyelesaikan
permasalahan
yang terkait
penerapan luas
persegi panjang
Dengan menggunakan
konsep luas persegi
panjang, peserta didik
dapat menghitung luas
karpet memperhatikan
daerah yang diarsir jika
diketahui panjang dan
lebar lantai ruangan serta
3
122
panjang dan lebar meja
yang berada di dalam
ruangan.
Dengan menggunakan
konsep luas persegi
panjang peserta didik
dapat menghitung jumlah
biaya yang dikeluarkan
untuk menanam rumput
gajah jika diketahui biaya
pembelian rumput gajah
per m2 dan ukuran daerah
yang akan ditanami
rumput.
4
Dengan menggunakan
konsep luas persegi
panjang peserta didik
dapat menghitung
banyaknya potongan kue
kecil yang didapat dalam 1
cetakan dan banyaknya
cetakan kue yang dipakai,
jika diketahui ukuran
panjang dan lebar cetakan
serta ukuran panjang dan
lebar potongan kue kecil.
6
Persegi
Menyelesaikan
permasalahan
yang terkait
Dengan menggunakan
konsep luas persegi,
peserta didik dapat
2
123
penerapan luas
persegi panjang
menghitung luas kain
batik yang dibutuhkan jika
diketahui panjang sisi
gorden dan banyaknya
gorden yang akan dibuat
Dengan menggunakan
konsep luas persegi,
peserta didik dapat
menghitung banyaknya
bungkus kertas wingko
yang dibutuhkan jika
diketahui panjang sisi
samping celengan kardus
dan panjang sisi bungkus
kertas wingko babad.
7
124
124
Lampiran 9
TES UJI COBA
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi : Persegi panjang dan persegi
Waktu : 70 menit
PETUNJUK:
1. Tulislah nama, nomor absen dan kelas pada lembar jawab yang telah
disediakan.
2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti dan cermat.
3. Tanyakan kepada Bapak/Ibu guru pengawas jika ada soal yang kurang
jelas.
4. Dahulukan menjawab soal-soal yang Anda anggap mudah.
5. Kerjakan soal di bawah ini lengkap dengan penyelesaiannya pada lembar
jawab.
6. Periksa kembali jawabanmu sebelum lembar jawaban dikumpulkan.
SOAL
1. Gambar disamping adalah gambar salah satu
tempat peninggalan budaya di Kota Semarang.
Di Sam Po Kong akan dibangun sebuah taman
berukuran panjang 10 m dan lebarnya tiga
perempat dari panjang taman. Kemudian
disekeliling tepi taman akan dibuat pagar
pembatas. Berapakah panjang pagar pembatas
yang harus dibuat? coba gambarkan pula sketsa gambarnya!
2. Batik Semarangan merupakan salah satu
hasil kesenian budaya di Kota Semarang. Batik
semarang dapat dibuat menjadi bahan dasar
pakaiain, souvenir, dan lain-lain. Gambar
dibawah ini adalah gambar Batik Semarangan
bermotif Lawang Sewu. Seorang penjahit
mendapat pesanan gorden berbentuk persegi
125
125
dengan menggunakan kain batik tersebut. Jika panjang sisi gorden adalah 1,5
m dan setiap tepi gorden akan diberi hiasan manik-manik dengan jarak antar
manik-manik adalah 5 cm, maka tentukan luas kain batik serta banyaknya
manik-manik yang dibutuhkan untuk membuat 80 buah gorden!
3. Pernahkah kalian berkunjung di Museum Nyonya Meneer Semarang ?
Museum Jamu Nyonya Meneer di Semarang merupakan museum jamu
pertama di Indonesia. Seperti yang terlihat pada gambar, terdapat suatu
ruangan berbentuk persegi panjang dan di tengah-tengah terdapat meja-meja
kecil dengan permukaan alasnya berbentuk persegi panjang. Lantai di dalam
ruangan akan diberi karpet. Tentukan luas daerah yang diberi karpet (daerah
yang diarsir) jika lantai ruangan diilustrasikan pada gambar di bawah ini ?
Gambarkan kembali sketsa daerahnya!
4. Museum Kereta Api Ambarawa pada awalnya merupakan stasiun kereta api,
namun kini beralih fungsi menjadi museum. Museum ini berada di pusat
kota Ambarawa, sekitar 20 km dari
Ungaran, Kabupaten Semarang.
Untuk memperindah pemandangan
di halaman Museum maka dari pihak
pengurus Museum bermaksud
menanam rumput gajah mini. Biaya
yang diperlukan untuk membeli
rumput gajah tersebut adalah Rp
20.000 per m2. Halaman yang ingin
ditanami rumput gajah berbentuk
seperti gambar di samping ini. Maka
berapakah jumlah biaya yang
6 m
6 m
2 m
3 m
6 m
4 m
1,5 m
1 m
1,5 m
126
126
dikeluarkan untuk menanam rumput gajah mini dihalaman tersebut?
(Gambarkan kembali sketsa gambarnya!)
5. Di Museum Rangga Warsita terdapat banyak
monumen candi. Setiap monumen akan diberi
tali pembatas yang dikaitkan pada setiap tiang
besi dengan jarak antar tiang adalah 0,8 m
seperti terlihat pada gambar. Alas monumen
berbentuk persegi dengan panjang sisi 1,6 m.
Jika seorang petugas akan memasang tali
pembatas yang dihubungkan dengan tiang besi
pada 5 buah monumen candi yang memiliki
panjang sisi alas monumen sama. Tentukan banyaknya tiang besi yang
dibutuhkan petugas?
6. Pada saat perayaan tradisi budaya Dugderan, terdapat satu makanan yang
menjadi khas saat perayaan dugderan.
Makanan khas tersebut adalah Ganjel rel atau
yang biasa disebut kue gambang. Bu Anita
ingin membuat kue gambang tersebut
berbentuk potongan kecil persegi panjang
seperti gambar di samping. Cetakan kue yang
dimiliki oleh Bu Anita berbentuk persegi
panjang pula berukuran 30 cm × 20 cm. Bu
Anita bermaksud memotong kue tersebut kira-
kira berukuran 5 cm × 2 cm. Maka berapakah banyaknya potongan kue kecil
dengan ukuran yang sama dalam satu cetakan serta hitunglah berapa
banyaknya cetakan kue yang dipakai jika Bu Anita ingin membuat potongan
kue gambang kecil sebanyak 120 kue dengan ukuran yang sama pula?
(Gambarkan pula sketsa cetakan kue beserta potongan kue-kue gambang
kecil berbentuk persegi panjang di dalamnya!)
7. Aisyah mendapat tugas prakarya untuk
memanfaatkan barang bekas. Oleh karena itu Ia
mencoba memanfaatkan bungkus kertas dari
wingko babat yang berbentuk persegi untuk
ditempelkan pada sisi-sisi samping sebanyak 4
127
127
buah sisi samping dari suatu celengan yang terbuat dari kardus. Panjang sisi
samping dari celengan kardus adalah 18 cm. Sedangkan panjang sisi dari
bungkus wingko adalah 6 cm. Tentukan banyaknya bungkus kertas wingko
yang digunakan Aisyah untuk menutupi semua sisi samping celengan
kardus?
8. Di dalam Museum Rangga Warsito terdapat
kerajinan budaya dan peninggalan batu
seperti yang terlihat pada gambar, di atas
meja kaca yang berisi batu-batuan kecil
terdapat poster informasi terkait letusan
gunung berapi di Indonesia yang difigura
dengan bingkai kayu. Lebar bingkai kayu
adalah 40 cm dan panjangnya 2 kali
lebarnya. Coba hitunglah keliling dari
ketiga bingkai kayu yang di pajang tersebut!
.: Selamat Mengerjakan Semoga Sukses :.
128
128
Lampiran 10
KUNCI DAN PEDOMAN PENSKORAN
TES UJI COBA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
No. Kunci Jawaban Skor
1. Memahami masalah
Diketahui :
Panjang taman dan lebar
dari panjang taman.
Ditanya :
Berapakah panjang pagar pembatas taman yang harus dibuat dan
gambar sketsanya!
1
Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Sketsa gambar
Panjang pagar pembatas yang harus dibuat = keliling taman
Keliling taman
= 2
3
Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling lapangan
(
)
(
)
5
10 m
dari panjang taman
129
129
Melihat kembali hasil yang diperoleh
Panjang pagar pembatas yang harus dibuat adalah . 1
2. Memahami masalah
Diketahui :
Gorden berbentuk persegi
Panjang sisi gorden .
Jarak antar manik-manik 5 cm
Banyaknya gorden yang akan dibuat 80 buah
Ditanya :
Luas kain batik serta banyaknya manik-manik yang dibutuhkan
untuk membuat 80 buah gorden?
1
Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
Luas gorden =
Luas kain yang dibutuhkan untuk membuat 80 gorden
= luas gorden × 80
Banyaknya manik-manik yang dibutuhkan untuk satu gorden
=
Banyaknya manik-manik yang dibutuhkan untuk 80 gorden
= Banyaknya manik-manik untuk 1 gorden
3
Melaksanakan pemecahan masalah
Luas gorden =
=
= 2,25 m2
Luas kain yang dibutuhkan untuk membuat 80 gorden
= luas gorden × 80
= 2,25 × 80
= 180 m2
Banyaknya manik-manik yang dibutuhkan
5
130
130
=
=
=
Banyaknya manik-manik yang dibutuhkan untuk 80 gorden
= Banyaknya manik-manik untuk satu gorden
= 120
= 960 manik-manik
Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi untuk membuat 80 gorden luas kain yang dibutuhkan adalah
180 m2
dan banyaknya manik-manik adalah 9600.
1
3. Memahami masalah
Diketahui :
Lantai ruangan berebntuk persegi panjang.
Panjang lantai ruangan dan lebar .
Panjang meja 1,5 m
Lebar meja 1 m
Banyaknya meja 2 buah
Pada daerah yang diarsir yang akan diberi karpet.
Ditanya :
Luas daerah yang diberi karpet (daerah yang diarsir) jika lantai
ruangan diilustrasikan pada gambar?
1
131
131
Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
Sketsa gambar
Luas daerah yang diberi karpet (diarsir)
luas lantai ruangan – luas 2 buah meja
Luas lantai ruangan
panjang lantai ruangan × lebar lantai ruangan
Luas 2 buah meja = 2 × (panjang meja × lebar meja)
3
Melaksanakan pemecahan masalah
Luas lantai ruangan
panjang lantai ruangan × lebar lantai ruangan
6 × 4
24
Luas 2 buah meja = 2 × (panjang meja × lebar meja)
= 2 × (1,5 × 1)
= 3
Luas daerah yang diberi karpet (diarsir)
luas lantai ruangan – luas 2 buah meja
= 24 – 3
= 21
5
132
132
Melihat kembali hasil yang diperoleh
Luas daerah yang diberi karpet (daerah yang diarsir) adalah 21 m2.
1
4. Memahami masalah
Diketahui :
Biaya pembelian rumput gajah per m2 adalah Rp 20.000,00
Ditanya :
Berapakah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menanam halaman
tersebut dengan rumput gajah mini?
1
Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
Membagi daerah menjadi dua bagian daerah bentuk persegi panjang
Luas daerah seluruhnya = luas daerah 1 + luas daerah 2
Luas daerah 1 = panjang daerah 1 × lebar daerah 1
3
Daerah 2
Daerah 1
6 m
6 m
2 m
3 m
6 m
6 m
2 m
3 m
133
133
Luas daerah 2 = panjang daerah 2 × lebar daerah 2
Biaya yang diperlukan = luas daearah seluruhnya × Rp 20.000
Melaksanakan pemecahan masalah
Luas daerah 1 = panjang daerah 1 × lebar daerah 1
= 6 × (6 – 3)
= 18
Luas daerah 2 = panjang daerah 2 × lebar daerah 2
= 3 × 2
= 6
Luas daerah seluruhnya = luas daerah 1 + luas daerah 2
= 18 + 6
= 24
Biaya yang diperlukan = luas daearah seluruhnya × Rp 20.000
= 24 × Rp 20.000
= Rp 480.000
5
Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi biaya yang diperlukan untuk membeli rumput gajah sebesar Rp
480.000.
Cara lain
Membagi daerah menjadi dua bagian daerah bentuk persegi panjang
sebagai berikut
Luas daerah 1 = panjang daerah 1 × lebar daerah 1
= (6 – 2) × (6 – 3)
1
6 m
6 m
2 m
3 m
Daerah 2
Daerah 1
134
134
= 4 × 3
= 12
Luas daerah 2 = panjang daerah 2 × lebar daerah 2
= 6 × 2
= 12
Luas daerah seluruhnya = luas daerah 1 + luas daerah 2
= 12 + 12
= 24
Biaya yang diperlukan = luas daearah seluruhnya × Rp 20.000
= 24 × Rp 20.000
= Rp 480.000
5. Memahami masalah
Diketahui :
Alas monument berbentuk persegi
Jarak antar tiang 0,8 m
Panjang sisi alas monumen 1,6 m
Banyaknya monument candi 5 buah
Ditanya :
Berapa banyaknya tiang besi yang dibutuhkan untuk memasaang
disekeliling monumen candi sebanyak 5 buah monumen?
1
Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
Banyaknya tiang untuk 1 monumen =
Banyaknya tiang untuk 5 buah monumen
= banyaknya tiang untuk 1 monumen × 5
Keliling monumen =
3
Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling monumen =
= 4 × 1,6
= 6,4
1
135
135
Banyaknya tiang untuk 1 monumen =
buah tiang
Banyaknya tiang untuk 5 buah monumen
= banyaknya tiang untuk 1 monumen × 5
= 8 × 5
= 40 buah tiang besi
3
Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi banyaknya tiang besi yang diperlukan untuk pembatas 5 buah
monument sebanyak 40 buah tiang besi.
1
6.
Memahami masalah
Diketahui :
Potongan kecil kue berbentuk persegi panjang
Cetakan kue berbentuk persegi panjang
Panjang cetakan kue 30 cm
Lebar cetakan kue 20 cm
Panjang potongan kecil kue 5 cm
Lebar potongan kecil kue 2 cm
Banyaknya potongan kue yang akan dibuat 120 buah
Ditanya :
Banyaknya potongan kue kecil dalam satu cetakan serta banyaknya
cetakan kue yang dipakai jika Bu Anita ingin membuat potongan
kue gambang kecil sebanyak 120 kue ! (sketsa gambar)
1
136
136
Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
Banyaknya potongan kecil dalam satu cetakan
=
Banyaknya cetakan kue yang dipakai jika ingin membuat 120
potongan kue kecil =
Sketsa gambar
3
Melaksanakan pemecahan masalah
Banyaknya potongan kecil dalam satu cetakan
=
buah
Banyaknya cetakan kue yang dipakai jika ingin membuat 120
potongan kue kecil =
buah cetakan
5
Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi Banyaknya potongan kecil dalam satu cetakan adalah 60 buah
serta 2 buah cetakan yang diperlukan untuk membuat 120 potongan
kue kecil.
1
5 cm
20 cm
30 cm
137
137
7.
Memahami masalah
Diketahui:
Bungkus kertas berbentuk persegi
Sisi samping celengan berbentuk persegi
Celengan kardus terdiri dari 4 buah sisi samping
Panjang sisi celengan 18 cm
Panjang sisi bungkus kertas 6 cm
Ditanyakan :
Banyaknya bungkus kertas yang digunakan untuk menutupi semua
sisi samping celengan kardus !
1
Merencanakan pemecahan masalah
Banyaknya kertas yang dibutuhkan untuk menutupi 1 sisi samping
celengan
Banyaknya kertas untuk menutupi semua sisi samping celengan
= banyaknya sisi samping celengan × banyaknya kertas untuk
menutupi satu sisi samping celengan
3
Melaksanakan pemecahan masalah
Banyaknya kertas yang dibutuhkan untuk menutupi 1 sisi samping
celengan
buah
Banyaknya kertas untuk menutupi semua sisi samping celengan
= banyaknya sisi samping celengan × banyaknya kertas
= 4 × 9 buah
= 36 buah
138
138
Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi banyaknya bungkus kertas yang diperlukan untuk menutupi
semua sisi samping dari celengan kardus adalah 54 buah bungkus
kertas.
1
8.
Memahami masalah
Diketahui :
Lebar bingkai kayu 40 cm
Panjang bingkai kayu 2 kali lebarnya
Ditanyakan :
Berapa keliling dari ketiga bingkai kayu ?
1
Merencanakan pemecahan masalah
Keliling dari ketiga bingkai kayu
= keliling satu buah bingkai kayu × 3
Keliling satu buah bingkai kayu
= 2 × (p +l)
3
Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling satu buah bingkai kayu
= 2 × (p +l)
= 2 × (2l + l)
= 2 × (3l)
= 2 × (3×40)
= 2 × (120)
= 240
Keliling dari ketiga bingkai kayu
= keliling satu buah bingkai kayu × 3
= 240 × 3
= 720 cm
5
139
139
Melihat kembali pemecahan masalah
Jadi keliling dari ketiga bingkai kayu adalah 720 cm. 1
SKOR MAKSIMUM 80
Pedoman Penilaian:
Nilai Akhir
140
140
Lampiran 11
DATA NILAI TES UJI COBA
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
NO KODE No Soal
Skor Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8
1 U-01 8 10 10 10 8 6 10 10 72 90
2 U-02 6 5 0 2 4 0 8 6 31 38.75
3 U-03 10 10 8 6 7 5 6 9 61 76.25
4 U-04 9 1 1 0 5 0 7 8 31 38.75
5 U-05 7 5 6 1 2 0 6 6 33 41.25
6 U-06 6 3 4 0 5 1 6 7 32 40
7 U-07 8 2 10 2 4 0 7 7 40 50
8 U-08 8 7 5 0 6 2 7 8 43 53.75
9 U-09 8 0 1 2 4 1 7 7 30 37.5
10 U-10 7 8 10 5 6 1 8 7 52 65
11 U-11 10 7 6 4 6 1 7 8 49 61.25
12 U-12 10 8 7 2 7 3 6 6 49 61.25
13 U-13 8 6 4 0 6 2 7 8 41 51.25
14 U-14 10 10 8 5 5 6 7 9 60 75
15 U-15 7 4 2 1 8 0 9 8 39 48.75
16 U-16 10 10 10 7 8 9 10 10 74 92.5
17 U-17 9 3 10 4 9 3 8 8 54 67.5
18 U-18 7 5 10 1 6 1 8 10 48 60
19 U-19 7 8 5 0 4 1 6 8 39 48.75
20 U-20 10 6 1 0 5 2 7 6 37 46.25
21 U-21 9 3 5 1 7 0 8 7 40 50
22 U-22 7 7 3 1 7 0 6 8 39 48.75
23 U-23 10 9 1 0 7 2 6 5 40 50
24 U-24 10 10 10 9 8 6 10 10 73 91.25
25 U-25 7 3 5 1 5 1 6 7 35 43.75
26 U-26 10 10 9 6 7 7 10 10 69 86.25
27 U-27 7 10 9 3 6 3 6 9 53 66.25
28 U-28 10 5 6 4 5 3 6 9 48 60
29 U-29 10 10 10 7 7 7 8 10 69 86.25
30 U-30 10 10 10 7 6 6 10 10 69 86.25
31 U-31 10 9 10 7 7 9 8 9 69 86.25
32 U-32 8 4 3 0 5 3 8 9 40 50
141
141
33 U-33 8 0 4 1 5 0 8 9 35 43.75
34 U-34 7 6 2 1 6 0 8 7 37 46.25
35 U-35 10 9 10 7 8 4 10 10 68 85
36 U-36 8 10 10 6 8 2 10 10 64 80
37 U-37 7 3 4 0 8 1 7 9 39 48.75
142
ANALISIS BUTIR SOAL UJI COBA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
NO KODE No Soal
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8
1 U-16 10 10 10 7 8 9 10 10 74
2 U-24 10 10 10 9 8 6 10 10 73
3 U-01 8 10 10 10 8 6 10 10 72
4 U-26 10 10 9 6 7 7 10 10 69
5 U-29 10 10 10 7 7 7 8 10 69
6 U-30 10 10 10 7 6 6 10 10 69
7 U-31 10 9 10 7 7 9 8 9 69
8 U-35 10 9 10 7 8 4 10 10 68
9 U-36 8 10 10 6 8 2 10 10 64
10 U-03 10 10 8 6 7 5 6 9 61
11 U-14 10 10 8 5 5 6 7 9 60
12 U-17 9 3 10 4 9 3 8 8 54
13 U-27 7 10 9 3 6 3 6 9 53
14 U-10 7 8 10 5 6 1 8 7 52
15 U-11 10 7 6 4 6 1 7 8 49
16 U-12 10 8 7 2 7 3 6 6 49
17 U-18 7 5 10 1 6 1 8 10 48
18 U-28 10 5 6 4 5 3 6 9 48
Lam
pira
n 1
2
143
19 U-08 8 7 5 0 6 2 7 8 43
20 U-13 8 6 4 0 6 2 7 8 41
21 U-21 9 3 5 1 7 0 8 7 40
22 U-23 10 9 1 0 7 2 6 5 40
23 U-32 8 4 3 0 5 3 8 9 40
24 U-07 8 2 10 2 4 0 7 7 40
25 U-15 7 4 2 1 8 0 9 8 39
26 U-37 7 3 4 0 8 1 7 9 39
27 U-19 7 8 5 0 4 1 6 8 39
28 U-22 7 7 3 1 7 0 6 8 39
29 U-34 7 6 2 1 6 0 8 7 37
30 U-20 10 6 1 0 5 2 7 6 37
31 U-25 7 3 5 1 5 1 6 7 35
32 U-33 8 0 4 1 5 0 8 9 35
33 U-05 7 5 6 1 2 0 6 6 33
34 U-06 6 3 4 0 5 1 6 7 32
35 U-02 6 5 0 2 4 0 8 6 31
36 U-04 9 1 1 0 5 0 7 8 31
37 U-09 8 0 1 2 4 1 7 7 30
JUMLAH 313 236 229 113 227 98 282 304
144
Tin
gk
at
Kes
uk
ara
n Mean 8.46 6.38 6.19 3.05 6.14 2.65 7.62 8.22
Skor Maksimum 10 10 10 10 10 9 10 10
P 0.85 0.64 0.62 0.31 0.61 0.29 0.76 0.82
Kriteria Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang Sukar Mudah Mudah
Daya P
emb
eda
Mean Kelompok Atas 9.60 9.80 9.70 7.20 7.40 6.10 9.20 9.80
Mean Kelompok Bawah 7.50 3.60 2.70 0.90 4.80 0.50 6.90 7.10
Mean KA - Mean KB 2.10 6.20 7.00 6.30 2.60 5.60 2.30 2.70
Skor Maksimum 10 10 10 10 10 9 10 10
D 0.21 0.62 0.70 0.63 0.26 0.62 0.23 0.27
Kriteria Cukup
Sangat
Baik
Sangat
Baik
Sangat
Baik Cukup
Sangat
Baik Cukup Cukup
Vali
dit
as
rxy 0.60141 0.79104 0.82865 0.9232 0.61548 0.8796 0.64684 0.735
rxy(0,05;37) 0.325 0.325 0.325 0.325 0.325 0.325 0.325 0.325
Validitas ( rhitung > r tabel ) Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
Rel
iab
ilit
as
si2 1.870 9.911 11.451 8.646 2.279 6.985 1.965 2.007
∑ si
2 45.113
st
2 196.67
n 8
n-1 7
r11 0.8811
rxy(0,05;37) 0.325
145
PERHITUNGAN VALIDITAS BUTIR SOAL
Rumus:
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
Keterangan:
: koefisien korelasi skor butir soal dan skor total, yang selanjutnya disebut
: banyaknya subjek
∑ :jumlah skor tiap butir soal
∑ : jumlah skor total
∑ :jumlah perkalian skor butir soal dengan skor total
∑ :jumlah kuadrat skor butir soal
∑ :jumlah kuadrat skor total
Kriteria:
Jika maka butir soal dinyatakan valid.
NO KODE Y Y2
XiY (Xi)2
y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 1 2 3 4 5 6 7 8
Lam
pira
n 1
3
146
1 U-01 72 5184 576 720 720 720 576 432 720 720 64 100 100 100 64 36 100 100
2 U-02 31 961 186 155 0 62 124 0 248 186 36 25 0 4 16 0 64 36
3 U-03 61 3721 610 610 488 366 427 305 366 549 100 100 64 36 49 25 36 81
4 U-04 31 961 279 31 31 0 155 0 217 248 81 1 1 0 25 0 49 64
5 U-05 33 1089 231 165 198 33 66 0 198 198 49 25 36 1 4 0 36 36
6 U-06 32 1024 192 96 128 0 160 32 192 224 36 9 16 0 25 1 36 49
7 U-07 40 1600 320 80 400 80 160 0 280 280 64 4 100 4 16 0 49 49
8 U-08 43 1849 344 301 215 0 258 86 301 344 64 49 25 0 36 4 49 64
9 U-09 30 900 240 0 30 60 120 30 210 210 64 0 1 4 16 1 49 49
10 U-10 52 2704 364 416 520 260 312 52 416 364 49 64 100 25 36 1 64 49
11 U-11 49 2401 490 343 294 196 294 49 343 392 100 49 36 16 36 1 49 64
12 U-12 49 2401 490 392 343 98 343 147 294 294 100 64 49 4 49 9 36 36
13 U-13 41 1681 328 246 164 0 246 82 287 328 64 36 16 0 36 4 49 64
14 U-14 60 3600 600 600 480 300 300 360 420 540 100 100 64 25 25 36 49 81
15 U-15 39 1521 273 156 78 39 312 0 351 312 49 16 4 1 64 0 81 64
16 U-16 74 5476 740 740 740 518 592 666 740 740 100 100 100 49 64 81 100 100
17 U-17 54 2916 486 162 540 216 486 162 432 432 81 9 100 16 81 9 64 64
18 U-18 48 2304 336 240 480 48 288 48 384 480 49 25 100 1 36 1 64 100
19 U-19 39 1521 273 312 195 0 156 39 234 312 49 64 25 0 16 1 36 64
20 U-20 37 1369 370 222 37 0 185 74 259 222 100 36 1 0 25 4 49 36
21 U-21 40 1600 360 120 200 40 280 0 320 280 81 9 25 1 49 0 64 49
22 U-22 39 1521 273 273 117 39 273 0 234 312 49 49 9 1 49 0 36 64
23 U-23 40 1600 400 360 40 0 280 80 240 200 100 81 1 0 49 4 36 25
147
24 U-24 73 5329 730 730 730 657 584 438 730 730 100 100 100 81 64 36 100 100
25 U-25 35 1225 245 105 175 35 175 35 210 245 49 9 25 1 25 1 36 49
26 U-26 69 4761 690 690 621 414 483 483 690 690 100 100 81 36 49 49 100 100
27 U-27 53 2809 371 530 477 159 318 159 318 477 49 100 81 9 36 9 36 81
28 U-28 48 2304 480 240 288 192 240 144 288 432 100 25 36 16 25 9 36 81
29 U-29 69 4761 690 690 690 483 483 483 552 690 100 100 100 49 49 49 64 100
30 U-30 69 4761 690 690 690 483 414 414 690 690 100 100 100 49 36 36 100 100
31 U-31 69 4761 690 621 690 483 483 621 552 621 100 81 100 49 49 81 64 81
32 U-32 40 1600 320 160 120 0 200 120 320 360 64 16 9 0 25 9 64 81
33 U-33 35 1225 280 0 140 35 175 0 280 315 64 0 16 1 25 0 64 81
34 U-34 37 1369 259 222 74 37 222 0 296 259 49 36 4 1 36 0 64 49
35 U-35 68 4624 680 612 680 476 544 272 680 680 100 81 100 49 64 16 100 100
36 U-36 64 4096 512 640 640 384 512 128 640 640 64 100 100 36 64 4 100 100
37 U-37 39 1521 273 117 156 0 312 39 273 351 49 9 16 0 64 1 49 81
Jumlah 1802 95050 15671 12787 12609 6913 11538 5980 14205 15347 2717 1872 1841 665 1477 518 2222 2572
ΣX 313 236 229 113 227 98 282 304
ΣY 1802 1802 1802 1802 1802 1802 1802 1802
ΣXY 15671 12787 12609 6913 11538 5980 14205 15347
ΣX2 2717 1872 1841 665 1477 518 2222 2572
ΣY2 95050 95050 95050 95050 95050 95050 95050 95050
r 0.601 0.791 0.829 0.923 0.615 0.880 0.647 0.736
148
Perhitungan ini disajikan untuk perhitungan valliditas butir soal nomor 1.
∑ ∑ ∑
√{ ∑ ∑ }{ ∑ ∑ }
√{ }{ }
Berdasarkan perhitungan diperoleh harga dengan taraf signifikan dan diperoleh .
Karena maka butir soal nomor 1 valid.
rtabel 0.325 0.325 0.325 0.325 0.325 0.325 0.325 0.325
Kriteria Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
149
149
Lampiran 14
PERHITUNGAN RELIABILITAS INSTRUMEN
Rumus:
(
) (
∑
)
Keterangan:
: reliabilitas tes secara keseluruhan
: banyaknya butir soal
∑ : jumlah varians skor tiap butir soal
: varians total.
Dengan rumus varians sebagai berikut:
∑
∑
Keterangan:
:banyaknya peserta tes
∑ ∑
Kriteria:
Jika maka instrumen dikatakan reliabel.
Perhitungan:
1. Varians Tiap Butir Soal
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
150
150
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
2. Varians Total
3. Koefisien Reliabilitas
[
] *
∑
+ [
] [
]
Pada tabel r product moment dengan N = 37 dan α = 5% diperoleh rtabel = 0,325.
Karena , maka dapat disimpulkan bahwa instrumen tersebut reliabel.
151
151
Lampiran 15
PERHITUNGAN TINGKAT KESUKARAN BUTIR SOAL
Rumus:
Dengan
Kriteria:
(1) Soal dengan adalah soal sukar;
(2) Soal dengan adalah soal sedang;
(3) Soal dengan adalah soal mudah.
Perhitungan:
No Kode Butir Soal
1 2 3 4 5 6 7 8
1 UC-01 8 10 10 10 8 6 10 10
2 UC-02 6 5 0 2 4 0 8 6
3 UC-03 10 10 8 6 7 5 6 9
4 UC-04 9 1 1 0 5 0 7 8
5 UC-05 7 5 6 1 2 0 6 6
6 UC-06 6 3 4 0 5 1 6 7
7 UC-07 8 2 10 2 4 0 7 7
8 UC-08 8 7 5 0 6 2 7 8
9 UC-09 8 0 1 2 4 1 7 7
10 UC-10 7 8 10 5 6 1 8 7
11 UC-11 10 7 6 4 6 1 7 8
12 UC-12 10 8 7 2 7 3 6 6
13 UC-13 8 6 4 0 6 2 7 8
14 UC-14 10 10 8 5 5 6 7 9
15 UC-15 7 4 2 1 8 0 9 8
16 UC-16 10 10 10 7 8 9 10 10
17 UC-17 9 3 10 4 9 3 8 8
18 UC-18 7 5 10 1 6 1 8 10
19 UC-19 7 8 5 0 4 1 6 8
20 UC-20 10 6 1 0 5 2 7 6
21 UC-21 9 3 5 1 7 0 8 7
22 UC-22 7 7 3 1 7 0 6 8
23 UC-23 10 9 1 0 7 2 6 5
152
152
24 UC-24 10 10 10 9 8 6 10 10
25 UC-25 7 3 5 1 5 1 6 7
26 UC-26 10 10 9 6 7 7 10 10
27 UC-27 7 10 9 3 6 3 6 9
28 UC-28 10 5 6 4 5 3 6 9
29 UC-29 10 10 10 7 7 7 8 10
30 UC-30 10 10 10 7 6 6 10 10
31 UC-31 10 9 10 7 7 9 8 9
32 UC-32 8 4 3 0 5 3 8 9
33 UC-33 8 0 4 1 5 0 8 9
34 UC-34 7 6 2 1 6 0 8 7
35 UC-35 10 9 10 7 8 4 10 10
36 UC-36 8 10 10 6 8 2 10 10
37 UC-37 7 3 4 0 8 1 7 9
Jumlah 313 236 229 113 227 98 282 304
Rata-Rata 8.46 6.38 6.19 3.05 6.14 2.65 7.62 8.22
Tingkat kesukaran butir soal 1
(Mudah)
Tingkat kesukaran butir soal 2
(Sedang)
Tingkat kesukaran butir soal 3
(Sedang)
Tingkat kesukaran butir soal 4
(Sukar)
Tingkat kesukaran butir soal 5
(Sedang)
Tingkat kesukaran butir soal 6
(Sukar)
Tingkat kesukaran butir soal 7
(Mudah)
Tingkat kesukaran butir soal 8
(Mudah)
153
153
Lampiran 16
PERHITUNGAN DAYA PEMBEDA BUTIR SOAL
Rumus:
Keterangan:
DP : daya pembeda
: rata-rata kelompok atas
: rata-rata kelompok bawah
Kriteria:
0,00 ≤ D < 0,19 : soal tergolong jelek
0,19 ≤ D < 0,29 : soal tergolong cukup
0,29 ≤ D < 0,39 : soal tergolong baik
0,39 ≤ D ≤ 1,00 : soal tergolong sangat baik
Perhitungan:
Kelompok Atas
NO KODE No Soal
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8
1 U-09 8 0 1 2 4 1 7 7 30
2 U-02 6 5 0 2 4 0 8 6 31
3 U-04 9 1 1 0 5 0 7 8 31
4 U-06 6 3 4 0 5 1 6 7 32
5 U-05 7 5 6 1 2 0 6 6 33
6 U-25 7 3 5 1 5 1 6 7 35
7 U-33 8 0 4 1 5 0 8 9 35
8 U-20 10 6 1 0 5 2 7 6 37
9 U-34 7 6 2 1 6 0 8 7 37
10 U-15 7 4 2 1 8 0 9 8 39
XKA 9.60 9.80 9.70 7.20 7.40 6.10 9.20 9.80
154
154
Kelompok Bawah
NO KODE No Soal
Skor 1 2 3 4 5 6 7 8
28 U-03 10 10 8 6 7 5 6 9 61
29 U-36 8 10 10 6 8 2 10 10 64
30 U-35 10 9 10 7 8 4 10 10 68
31 U-26 10 10 9 6 7 7 10 10 69
32 U-29 10 10 10 7 7 7 8 10 69
33 U-30 10 10 10 7 6 6 10 10 69
34 U-31 10 9 10 7 7 9 8 9 69
35 U-01 8 10 10 10 8 6 10 10 72
36 U-24 10 10 10 9 8 6 10 10 73
37 U-16 10 10 10 7 8 9 10 10 74
XKB 7.50 3.60 2.70 0.90 4.80 0.50 6.90 7.10
Daya pembeda butir soal 1
(Cukup)
Daya pembeda butir soal 2
(Sangat Baik)
Daya pembeda butir soal 3
(Sangat Baik)
Daya pembeda butir soal 4
(Sangat Baik)
Daya pembeda butir soal 5
(Cukup)
Daya pembeda butir soal 6
(Sangat Baik)
Daya pembeda butir soal 7
(Cukup)
Daya pembeda butir soal 8
(Cukup)
155
155
Lampiran 17
REKAPITULASI HASIL ANALISIS BUTIR SOAL UJI COBA
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
No
Soal Validitas Reliabilitas Daya Beda
Tingkat
Kesukaran Keterangan
1 Valid
Reliabel
Cukup Mudah Diperbaiki
2 Valid Sangat Baik Sedang Digunakan
3 Valid Sangat Baik Sedang Digunakan
4 Valid Sangat Baik Sukar Digunakan
5 Valid Cukup Sedang Diperbaiki
6 Valid Sangat Baik Sukar Digunakan
7 Valid Cukup Mudah Diperbaiki
8 Valid Cukup Mudah Diperbaiki
156
SILABUS
Kelas Eksperimen
Satuan Pendidikan : SMP KESATRIAN 2 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / 2
GEOMETRI
Standar Kompetensi :
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
KOMPETENSI
DASAR
SUB
MATERI
POKOK
KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR
PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR Teknik Bentuk Contoh
6.2 Mengidentifikasi
sifat-sifat persegi
panjang, persegi,
trapesium,
jajargenjang, belah
ketupat dan layang-
layang
Pengertian
dan sifat-
sifat
persegi
panjang
serta
persegi
Model Pembelajaran :
Problem Based Learning
Fase 1: Orientasi peserta
didik pada masalah
1. Guru memberikan
informasi kepada peserta
didik mengenai sub materi
pokok dan tujuan yang
ingin dicapai pada
pembelajaran.
2. Guru memberikan
motivasi kepada peserta
didik tentang manfaat
1. Menemukan
pengertian
persegi panjang
dan persegi.
2. Mengidentifika
si sifat-sifat
persegi panjang
dan persegi
Tes
Tertulis
Uraian Batik Semarangan
merupakan salah satu
hasil kesenian budaya di
Kota Semarang. Batik
semarang dapat dibuat
menjadi bahan dasar
pakaiain, souvenir, dan
lain-lain. Gambar
dibawah ini adalah
gambar Batik
Semarangan bermotif
Lawang Sewu. Seorang
2x40 menit Buku Paket
Matematika
Kelas VII
dan LKPD
Lam
pira
n 1
8
157
mempelajari segiempat.
3. Guru menanyakan kepada
peserta didik contoh benda
apa sajakah di dalam kelas
atau lingkungan dalam
kehidupan sehari-hari yang
menyerupai bentuk persegi
panjang dan persegi.
4. Guru menunjukkan
gambar-gambar bentuk
bangun persegi panjang
dan persegi yang
bernuansa budaya kepada
peserta didik.
Fase 2: Mengorganisir
peserta didik dalam belajar
5. Pada tahap apersepsi,
melalui tanya jawab guru
mengingatkan kembali
peserta didik mengenai
sudut, garis sejajar, jenis-
jenis bangun datar yang
diketahui.
6. Guru mengelompokkan
peserta didik menjadi 9
kelompok dan
membagikan Lembar
Kegiatan Peserta Didik
penjahit mendapat
pesanan gorden
berbentuk persegi
dengan menggunakan
kain batik tersebut. Jika
panjang sisi gorden
adalah 1,5 m dan setiap
tepi gorden akan diberi
hiasan manik-manik
dengan jarak antar
manik-manik adalah 5
cm, maka tentukan luas
kain batik serta
banyaknya manik-manik
yang dibutuhkan untuk
membuat 80 buah
gorden!
158
(LKPD), tiap kelompok
memperoleh 1 LKPD.
Fase 3: Membimbing
penyelidikan individual
maupun kelompok
7. Peserta didik berdiskusi
dengan kelompoknya
untuk mengerjakan LKPD
supaya mengetahui
kemampuan peserta didik
dalam mengorganisasikan
ide dan pengetahuan
mereka untuk menemukan
pengertian dan sifat-sifat
persegi panjang dan
persegi yang termuat di
LPKD.
8. Di dalam kelompoknya
peserta didik saling
berpikir, bertanya,
berdiskusi dan
mengemukakan pendapat,
dan mengumpulkan
informasi sehingga dapat
menyelesaikan latihan soal
yang berhubungan sifat-
sifat persegi panjang dan
159
persegi.
9. Peserta didik mengerjakan
LKPD.
10. Guru membimbing
jalannya diskusi
kelompok dan
mengarahkan peserta
didik untuk dapat
menyelesaikan LKPD.
11. Peserta didik dibimbing
guru apabila masih ada
yang belum dimengerti.
Fase 4 : Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya
12. Setelah semua kelompok
selesai mengerjakan
LKPD, guru menawarkan
pada semua kelompok
untuk mempresentasikan
hasil diskusinya. Masing-
masing dari kelompok
yang terpilih menunjuk
temannya untuk menjadi
perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan
dan menuliskan hasil
diskusinya di papan tulis.
160
13. Secara lisan guru
meminta salah satu
peserta didik untuk
menyampaikan hasil
diskusi kelompok, peserta
didik yang lain
menanggapi.
14. Guru menanyakan kepada
peserta didik apakah ada
pertanyaan.
15. Peserta didik
mengumpulkan LKPD.
Fase 5 : Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
16. Guru memberikan
konfirmasi pembahasan
latihan soal yang ada di
LKPD yang telah
disajikan oleh peserta
didik di depan kelas.
17. Peserta didik bersama
guru merangkum isi
pelajaran (Guru
menunjuk beberapa
peserta didik untuk
menjawab pertanyaan
161
terkait pengertian persegi
panjang dan persegi,
sifat-sifat persegi panjang
serta persegi).
6.3 Menghitung
keliling dan luas
bangun segitiga dan
segiempat serta
menggunakannya
dalam pemecahan
masalah
Keliling
Persegi
Panjang
Fase 1: Orientasi peserta
didik pada masalah
1. Guru memberikan
informasi kepada peserta
didik mengenai sub materi
pokok dan tujuan yang
ingin dicapai pada
pembelajaran.
2. Guru menunjukkan
gambar-gambar bentuk
bangun persegi panjang
yang bernuansa budaya
kepada peserta didik.
3. Guru memberikan
permasalahan yang
berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari
bernuansa budaya terkait
keliling bangun persegi
panjang yaitu mencari
panjang pita kain yang
digunakan untuk
mengelilingi gorden
dengan bahan dasar kain
1. Menemukan
rumus keliling
persegi
panjang.
2. Menyelesaikan
permasalahan
yang terkait
penerapan
keliling persegi
panjang.
Tes
Tertulis
Uraian 2x 40 menit Buku Paket
Matematika
Kelas VII
dan LKPD
162
Batik Semarangan.
Fase 2: Mengorganisir
peserta didik dalam belajar
4. Pada tahap apersepsi,
melalui tanya jawab guru
mengingatkan kembali
peserta didik mengenai
pengertian persegi panjang.
5. Guru mengelompokkan
peserta didik menjadi 9
kelompok dan membagikan
Lembar Kegiatan Peserta
Didik (LKPD) dan Lembar
Masalah yang berisi
langkah penemuan rumus
keliling persegi panjang
dan masalah bernuansa
budaya yang terkait bangun
persegi panjang. Tiap
kelompok memperoleh 1
LKPD dan 1 Lembar
Masalah.
Masalah bernuansa budaya
terkait dengan kain batik
semarangan, figura foto
yang terpasang di dinding
163
Museum Nyonya Meneer
serta pagar pembatas taman
dalam Goa Kreo.
Fase 3: Membimbing
penyelidikan individual
maupun kelompok
6. Peserta didik berdiskusi
dengan kelompoknya untuk
mengerjakan LKPD
supaya mengetahui
kemampuan peserta didik
dalam mengorganisasikan
ide dan pengetahuan
mereka untuk menemukan
rumus keliling persegi
panjang dan menyelesaikan
masalah bernuansa budaya
yang termuat di LPKD dan
lembar masalah.
7. Di dalam kelompoknya
peserta didik saling
berpikir, bertanya,
berdiskusi dan
mengemukakan pendapat,
dan mengumpulkan
informasi sehingga dapat
menyelesaikan LKPD dan
lembar masalah dengan
164
baik
8. Peserta didik mengerjakan
LKPD dan lembar masalah.
9. Guru membimbing
jalannya diskusi kelompok
dan mengarahkan peserta
didik untuk dapat
menyelesaikan masalah
bernuansa budaya dalam
LKPD dan lembar masalah.
Fase 4 : Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya
10. Setelah semua kelompok
selesai mengerjakan
LKPD dan lembar
masalah, guru
menawarkan pada semua
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya. Masing-
masing dari kelompok
yang terpilih menunjuk
temannya untuk menjadi
perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan
dan menuliskan hasil
diskusinya di papan tulis
11. Secara lisan guru
165
meminta salah satu
peserta didik untuk
menyampaikan hasil
diskusi kelompok, peserta
didik yang lain
menanggapi.
12. Guru menanyakan kepada
peserta didik apakah ada
pertanyaan.
13. Peserta didik
mengumpulkan LKPD
dan lembar masalah.
Fase 5 : Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
14. Guru memberikan
konfirmasi pembahasan
masalah yang ada di
LKPD dan lembar
masalah yang telah
disajikan oleh peserta
didik di depan kelas.
15. Guru memberikan kuis
dan dikerjakan secara
individu oleh peserta
didik
16. Peserta didik
166
mengumpulkan lembar
jawaban kuis.
17. Peserta didik bersama
guru merangkum isi
pelajaran (Guru
menunjuk beberapa
peserta didik untuk
menjawab pertanyaan
terkait keliling persegi
panjang).
Keliling
Persegi KEGIATAN INTI
Fase 1: Orientasi peserta
didik pada masalah
1. Guru memberikan
informasi kepada peserta
didik mengenai sub materi
pokok dan tujuan yang
ingin dicapai pada
pembelajaran. (eksplorasi)
2. Guru menunjukkan
gambar-gambar bentuk
bangun persegi yang
bernuansa budaya kepada
peserta didik.
3. Guru memberikan
permasalahan yang
berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari
1. Menemuk
an rumus
keliling persegi.
2. Menyelesa
ikan
permasalahan
yang terkait
penerapan
keliling persegi.
Tes
Tertulis
Uraian 1x40 menit Buku Paket
Matematika
Kelas VII
dan LKPD
167
bernuansa budaya terkait
keliling bangun persegi
yaitu mencari panjang pita
yang terdapat dalam
sekeliling sapu tangan
berbahan dasar kain Batik
Semarangan.
Fase 2: Mengorganisir
peserta didik dalam belajar
4. Pada tahap apersepsi,
melalui tanya jawab guru
mengingatkan kembali
peserta didik mengenai
pengertian persegi.
5. Guru mengelompokkan
peserta didik menjadi 9
kelompok dan membagikan
Lembar Kegiatan Peserta
Didik (LKPD) dan lembar
masalah yang berisi
langkah penemuan rumus
keliling persegi dan
masalah bernuansa budaya
yang terkait bangun persegi
panjang. Tiap kelompok
memperoleh 1 LKPD dan 1
lembar masalah. Lembar
168
masalah berkaitan dengan
budaya yaitu Kain Batik
Semarangan dan pembatas
monumen candi di
Museum Rangga Warsito
Fase 3: Membimbing
penyelidikan individual
maupun kelompok
6. Peserta didik berdiskusi
dengan kelompoknya untuk
mengerjakan LKPD dan
lembar masalah supaya
mengetahui kemampuan
peserta didik dalam
mengorganisasikan ide dan
pengetahuan mereka untuk
menemukan rumus keliling
persegi dan menyelesaikan
masalah bernuansa budaya
yang termuat di LPKD dan
lembar masalah.
7. Di dalam kelompoknya
peserta didik saling
berpikir, bertanya,
berdiskusi dan
mengemukakan pendapat,
dan mengumpulkan
169
informasi sehingga dapat
menyelesaikan LKPD dan
lembar masalah dengan
baik.
8. Peserta didik mengerjakan
LKPD dan lembar masalah.
9. Guru membimbing
jalannya diskusi kelompok
dan mengarahkan peserta
didik untuk dapat
menyelesaikan masalah
bernuansa budaya dalam
LKPD dan lembar masalah.
Fase 4 : Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya
10. Setelah semua kelompok
selesai mengerjakan
LKPD dan lembar
masalah, guru
menawarkan pada semua
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya. Masing-
masing dari kelompok
yang terpilih menunjuk
temannya untuk menjadi
perwakilan kelompok
170
untuk mempresentasikan
dan menuliskan hasil
diskusinya di papan tulis
(elaborasi dan
konfirmasi) 11. Secara lisan guru
meminta salah satu
peserta didik untuk
menyampaikan hasil
diskusi kelompok, peserta
didik yang lain
menanggapi.
12. Guru menanyakan kepada
peserta didik apakah ada
pertanyaan.
13. Peserta didik
mengumpulkan LKPD
dan lembar masalah.
Fase 5 : Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
14. Guru memberikan
konfirmasi pembahasan
LKPD dan lembar
masalah yang telah
disajikan oleh peserta
didik di depan kelas.
171
15. Peserta didik bersama
guru merangkum isi
pelajaran (Guru
menunjuk beberapa
peserta didik untuk
menjawab pertanyaan
terkait keliling persegi).
Luas
Persegi
Panjang
Fase 1: Orientasi peserta
didik pada masalah
1. Guru memberikan
informasi kepada peserta
didik mengenai sub materi
pokok dan tujuan yang
ingin dicapai pada
pembelajaran.
2. Guru menunjukkan
gambar-gambar bentuk
bangun persegi panjang
yang bernuansa budaya
kepada peserta didik.
3. Guru memberikan
permasalahan yang
berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari
bernuansa budaya terkait
luas bangun persegi
panjang yaitu mencari luas
daerah bingkai ukiran kayu
1. Menemukan
rumus luas
persegi panjang.
2. Menyelesaikan
permasalahan
yang terkait
penerapan luas
persegi panjang.
Tes
Tertulis
Uraian 2 x40menit Buku Paket
Matematika
Kelas VII
dan LKPD
172
yang terdapat di Museum
Rangga Warsita.
Fase 2: Mengorganisir
peserta didik dalam belajar
4. Pada tahap apersepsi,
melalui tanya jawab guru
mengingatkan kembali
peserta didik mengenai
keliling persegi panjang.
(eksplorasi) 5. Guru mengelompokkan
peserta didik menjadi 9
kelompok dan membagikan
Lembar Kegiatan Peserta
Didik (LKPD) dan lembar
masalah yang berisi
langkah penemuan rumus
luas persegi panjang dan
masalah bernuansa budaya
yang terkait bangun persegi
panjang. Tiap kelompok
memperoleh 1 LKPD dan 1
lembar masalah. Masalah
bernuansa budaya terkait
dengan bingkai ukiran
kayu di Museum Rangga
Warsita, dan kolam yang
173
terdapat di Sam Po Kong
Fase 3: Membimbing
penyelidikan individual
maupun kelompok
6. Peserta didik berdiskusi
dengan kelompoknya untuk
mengerjakan LKPD dan
lembar masalah supaya
mengetahui kemampuan
peserta didik dalam
mengorganisasikan ide dan
pengetahuan mereka untuk
menemukan rumus luas
persegi panjang dan
menyelesaikan masalah
bernuansa budaya yang
termuat di LPKD dan
lembar masalah.
7. Di dalam kelompoknya
peserta didik saling
berpikir, bertanya,
berdiskusi dan
mengemukakan pendapat,
dan mengumpulkan
informasi sehingga dapat
menyelesaikan LKPD dan
174
lembar masalah dengan
baik.
8. Peserta didik mengerjakan
LKPD.
9. Guru membimbing
jalannya diskusi kelompok
dan mengarahkan peserta
didik untuk dapat
menyelesaikan masalah
bernuansa budaya dalam
LKPD dan lembar masalah.
Fase 4 : Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya
10. Setelah semua kelompok
selesai mengerjakan
LKPD dan lembar
masalah, guru
menawarkan pada semua
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya. Masing-
masing dari kelompok
yang terpilih menunjuk
temannya untuk menjadi
perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan
dan menuliskan hasil
diskusinya di papan tulis.
175
11. Secara lisan guru
meminta salah satu
peserta didik untuk
menyampaikan hasil
diskusi kelompok, peserta
didik yang lain
menanggapi.
12. Guru menanyakan kepada
peserta didik apakah ada
pertanyaan.
13. Peserta didik
mengumpulkan LKPD
dan lembar masalah
Fase 5 : Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah 14. Guru memberikan
konfirmasi pembahasan
masalah yang ada di
LKPD dan lembar
masalah yang telah
disajikan oleh peserta
didik di depan kelas.
15. Guru memberikan kuis
yang dikerjakan secara
individu oleh peserta
didik.
176
16. Peserta didik
mengumpulkan lembar
jawaban kuis.
17. Peserta didik bersama
guru merangkum isi
pelajaran (Guru
menunjuk beberapa
peserta didik untuk
menjawab pertanyaan
terkait luas persegi
panjang).
Luas
Persegi Fase 1: Orientasi peserta
didik pada masalah
1. Guru memberikan
informasi kepada peserta
didik mengenai sub
materi pokok dan tujuan
yang ingin dicapai pada
pembelajaran..
2. Guru menunjukkan
gambar-gambar bentuk
bangun persegi yang
bernuansa budaya
kepada peserta didik.
3. Guru memberikan
permasalahan yang
berhubungan dengan
kehidupan sehari-hari
1. Menemukan
rumus luas
persegi.
2. Menyelesaikan
permasalahan
yang terkait
penerapan luas
persegi.
Tes
Tertulis
Uraian 1x40 menit Buku Paket
Matematika
Kelas VII
dan LKPD
177
bernuansa budaya terkait
luas bangun perseg yaitu
mencari luas kain untuk
membuat baju dengan
kain Batik Semarangan.
Fase 2: Mengorganisir
peserta didik dalam belajar
4. Pada tahap apersepsi,
melalui tanya jawab guru
mengingatkan kembali
peserta didik mengenai
keliling persegi.
5. Guru mengelompokkan
peserta didik menjadi 9
kelompok dan
membagikan Lembar
Kegiatan Peserta Didik
(LKPD) dan lembar
masalah yang berisi
langkah penemuan
rumus luas persegi dan
masalah bernuansa
budaya yang terkait
bangun persegi. Tiap
kelompok memperoleh 1
LKPD dan 1 lembar
masalah. Masalah
berkaitan dengan budaya
178
yaitu Wingko Babat,
kain Batik Semarangan
dan Lawang Sewu.
Fase 3: Membimbing
penyelidikan individual
maupun kelompok
6. Peserta didik berdiskusi
dengan kelompoknya
untuk mengerjakan
LKPD dan lembar
masalah supaya
mengetahui kemampuan
peserta didik dalam
mengorganisasikan ide
dan pengetahuan mereka
untuk menemukan rumus
luas persegi dan
menyelesaikan masalah
bernuansa budaya yang
termuat di LPKD dan
lembar masalah.
(elaborasi) 7. Di dalam kelompoknya
peserta didik saling
berpikir, bertanya,
berdiskusi dan
mengemukakan
pendapat, dan
179
mengumpulkan
informasi sehingga dapat
menyelesaikan LKPD
dan lembar masalah
dengan baik.
8. Peserta didik
mengerjakan LKPD dan
lembar masalah.
9. Guru membimbing
jalannya diskusi
kelompok dan
mengarahkan peserta
didik untuk dapat
menyelesaikan masalah
bernuansa budaya dalam
LKPD dan lembar
masalah.
Fase 4 : Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya
10. Setelah semua kelompok
selesai mengerjakan
LKPD dan lembar
masalah, guru
menawarkan pada semua
kelompok untuk
mempresentasikan hasil
diskusinya. Masing-
masing dari kelompok
180
yang terpilih menunjuk
temannya untuk menjadi
perwakilan kelompok
untuk mempresentasikan
dan menuliskan hasil
diskusinya di papan tulis.
11. Secara lisan guru
meminta salah satu
peserta didik untuk
menyampaikan hasil
diskusi kelompok,
peserta didik yang lain
menanggapi.
12. Guru menanyakan
kepada peserta didik
apakah ada pertanyaan.
13. Peserta didik
mengumpulkan LKPD
dan lembar masalah.
Fase 5 : Menganalisis dan
mengevaluasi proses
pemecahan masalah
14. Guru memberikan
konfirmasi pembahasan
masalah yang ada di
LKPD dan lembar
masalah yang telah
disajikan oleh peserta
181
didik di depan kelas.
15. Peserta didik bersama
guru merangkum isi
pelajaran (Guru
menunjuk beberapa
peserta didik untuk
menjawab pertanyaan
terkait luas persegi).
Semarang, Maret 2015
Peneliti
Erni Widyadini
NIM 4101411083
182
182
Lampiran 19
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SMP Kesatrian Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke : 1
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajar
genjang, belah ketupat dan layang-layang.
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator
1. Menemukan pengertian persegi panjang dan persegi.
2. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang dan persegi.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menemukan pengertian persegi panjang.
2. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang.
E. Materi Ajar
1) Persegi Panjang
Gambar Persegi panjang ABCD A B
C D
O
183
183
1. Pengertian Persegi panjang
Persegi Panjang adalah bangun datar segi empat yang memiliki dua pasang
sisi sejajar dan memiliki empat sudut siku-siku (Nuharini, 2008:251).
2. Sifat-sifat Persegi panjang
a) Mempunyai empat sisi, dengan sepasang sisi
yang berhadapan sama panjang dan sejajar
b) Keempat sudutnya sama besar dan merupakan
sudut siku-siku (900).
c) Kedua diagonalnya sama panjang dan
berpotongan membagi dua sama besar
d) Dapat menempati bingkainya kembali dengan empat cara
2) Persegi
1. Pengertian Persegi
Persegi adalah bangun segi empat yang memiliki empat sisi sama panjang dan
empat sudut siku-siku. (Nuharini, 2008:256)
2. Sifat-sifat Persegi
a) Semua sisi persegi adalah sama panjang
Gambar Persegi KLMN
L K
M N
O
184
184
b) Sudut-sudut suatu persegi dibagi dua sama besar
oleh diagonal-diagonalnya
c) Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan sama
panjang membentuk sudut siku-siku
d) Suatu persegi dapat menempati bingkainya dengan delapan cara
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Tanya jawab dan diskusi kelompok
G. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Kegiatan Pembelajaran Unsur EEK
5 menit KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Guru datang tepat waktu.
2. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam kepada peserta
didik.
3. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis
peserta didik.
a. Guru dan peserta didik berdoa
bersama sebelum pelajaran dimulai
(apabila pelajaran dimulai jam
pertama).
b. Guru meminta kepada peserta didik
untuk membersihkan papan tulis
apabila papan tulis masih kotor.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik
sekaligus mempresensi siapa yang
tidak masuk hari ini.
d. Guru meminta peserta didik untuk
menyiapkan buku dan alat tulis.
70 menit KEGIATAN INTI
Fase 1: Orientasi peserta didik pada
masalah
1. Guru memberikan informasi kepada
Eksplorasi
45o
45o
185
185
peserta didik mengenai sub materi
pokok dan tujuan yang ingin dicapai
pada pembelajaran hari ini.
“Pada hari ini kita akan mempelajari
tentang bangun datar yang termasuk
dalam segiempat, khususnya pengertian,
sifat-sifat persegi panjang dan persegi”.
(Guru menuliskan di papan tulis
“Pengertian dan sifat-sifat persegi
panjang).
“Setelah mempelajari materi hari ini,
diharapkan kalian mampu menemukan
pengertian dan sifat-sifat persegi panjang
serta persegi”.
2. Guru memberikan motivasi kepada
peserta didik tentang manfaat
mempelajari segiempat.
“Dengan mempelajari segiempat
diharapkan kalian dapat memecahkan
masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan segiempat. Selain itu soal-soal
materi pokok segiempat seringkali keluar
di ujian nasional”.
3. Guru menanyakan kepada peserta didik
contoh benda apa sajakah di dalam
kelas atau lingkungan dalam kehidupan
sehari-hari yang menyerupai bentuk
persegi panjang dan persegi.
4. Guru menunjukkan contoh bentuk
bangun persegi panjang dan persegi
yang bernuansa budaya kepada peserta
didik yaitu pagar pembatas yang ada di
Sam Po Kong, papan penunjuk museum
rangga warsito, kain batik semarangan
dll.
5. Guru menanyakan apakah pengertian
dan sifat-sifat dari persegi panjang dan
persegi
Eksplorasi
Eksplorasi
Eksplorasi
186
186
Fase 2: Mengorganisir peserta didik dalam
belajar
6. Pada tahap apersepsi, melalui tanya
jawab guru mengingatkan kembali
peserta didik mengenai sudut, garis
sejajar, jenis-jenis bangun datar yang
diketahui.
7. Guru mengelompokkan peserta didik
menjadi 9 kelompok dan membagikan
Lembar Kegiatan Peserta Didik
(LKPD), tiap kelompok memperoleh 1
LKPD.
Fase 3: Membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok
8. Peserta didik berdiskusi dengan
kelompoknya untuk mengerjakan LKPD
supaya mengetahui kemampuan peserta
didik dalam mengorganisasikan ide dan
pengetahuan mereka untuk menemukan
pengertian dan sifat-sifat persegi
panjang dan persegi yang termuat di
LPKD.
9. Di dalam kelompoknya peserta didik
saling berpikir, bertanya, berdiskusi
dan mengemukakan pendapat, dan
mengumpulkan informasi sehingga
dapat menyelesaikan latihan soal yang
berhubungan sifat-sifat persegi
panjang dan persegi.
10. Peserta didik mengerjakan LKPD.
11. Guru membimbing jalannya diskusi
kelompok dan mengarahkan peserta
didik untuk dapat menyelesaikan
LKPD.
12. Peserta didik dibimbing guru apabila
masih ada yang belum dimengerti.
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
13. Setelah semua kelompok selesai
Elaborasi
Elaborasi
Elaborasi
Elaborasi
187
187
mengerjakan LKPD, guru menawarkan
pada semua kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
Masing-masing dari kelompok yang
terpilih menunjuk temannya untuk
menjadi perwakilan kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
14. Secara lisan guru meminta salah satu
peserta didik untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok, peserta didik
yang lain menanggapi.
15. Guru menanyakan kepada peserta didik
apakah ada pertanyaan.
16. Peserta didik mengumpulkan LKPD.
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
17. Guru memberikan konfirmasi
pembahasan LKPD yang ada di LKPD
yang telah disajikan oleh peserta didik
di depan kelas.
18. Peserta didik bersama guru merangkum
isi pelajaran (Guru menunjuk beberapa
peserta didik untuk menjawab
pertanyaan terkait pengertian persegi
panjang dan persegi, sifat-sifat persegi
panjang serta persegi).
Elaborasi
Konfirmasi
Konfirmasi
5 menit KEGIATAN PENUTUP
1. Peserta didik melakukan refleksi dipandu
oleh guru.
2. Guru memberikan tugas rumah dan
tugas pengayaan bagi peserta didik
tertentu.
3. Guru memberitahukan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya,
yaitu keliling persegi panjang.
4. Guru memberi motivasi untuk belajar
dengan kata mutiara, serta banyak latihan
soal untuk meningkatkan pemahaman
materi peserta didik.
188
188
5. Guru mengucapkan salam penutup.
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Papan tulis, spidol, Pensil, Penggaris, Penghapus.
Sumber Belajar :
1. Bahan informasi tentang persegi panjang dan persegi.
2. Daftar pertanyaan untuk apersepsi.
3. Contoh benda dalam kehidupan sehari-hari yang berbentuk persegi
panjang dan persegi.
4. Bahan LKPD.
5. Buku Mata Pelajaran Matematika Kelas VII.
I. Penilaian
Teknik : Tertulis berupa post test kemampuan pemecahan masalah
(terlampir)
Instrumen : Uraian
Semarang, Maret 2015
Peneliti
Erni Widyadini
NIM 4101411083
189
189
Lampiran 20
1. Gambarlah bentuk persegi panjang seperti gambar di bawah ini dan namailah
dengan persegi panjang ABCD!
2. Berapa banyak sisi dari bangun persegi panjang ?
Bagaimanakah panjang dan , dan ?
a. Coba selidiki panjang ruas garis berikut!
Apakah panjang ?
Apakah panjang ?
Jadi pada persegi panjang, panjang sisi-sisi yang berhadapan adalah
…………………………………………………………………………………….
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya
Tujuan :
Setelah mengerjakan LKPD ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menemukan pengertian persegi panjang dan persegi.
2. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang dan persegi
Waktu : 20 Menit
Ikuti petunjuk dan jawab semua pertanyaan yang ada dengan ide tau gagasan kalian !
Kelompok : 1. ____________________
2. ____________________
3. ____________________
4. ____________________
5. ____________________
Sub Materi Pokok
Persegi panjang dan persegi
1. Menemukan Sifat-sifat Persegi Panjang
Persegi Panjang dan Persegi
190
190
3. Gunakan busur derajat untuk mengukur besar sudut berikut ini !
DAB = ….. o
ABC = ….. o
BCD = ….. o
CDA = ….. o
a. Apakah DAB = ABC = BCD = CDA ?
b. Apakah jenis sudut yang dimiliki oleh persegi panjang ?
Berdasarkan no (3a dan 3b) apakah yang dapat kalian simpulkan ? ……………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………(sifat 2)
4. Hubungkanlah titik A dengan titik C, titik B dengan titik D, dan tandailah titik
potong kedua garis tersebut dan beri nama titik O !
a. Dinamakan apakah ruas garis yang menghubungkan titik A dan titik C, begitu
pula dengan titik B dan titik D ?
b. Coba ukurlah panjang 𝐴𝐶 dan 𝐵𝐷 !
Bagaimana panjang 𝐴𝐶 dan 𝐵𝐷 ?
Kedua garis …………………………. di titik O.
c. Coba selidiki!
Apakah panjang 𝐴𝑂 𝑂𝐶 ?
Apakah panjang 𝐵𝑂 𝑂𝐷 ?
Jadi berdasarkan no (4a, b dan c) dapat disimpulkan bahwa kedua
………………………………….. dan berpotongan membagi
………………………………….............................................................(sifat 3)
b. Coba selidiki hubungan antar garis dibawah ini !
Apakah 𝐴𝐵 dan 𝐶𝐷 sejajar atau berpotongan ?
Apakah 𝐵𝐶 dan 𝐴𝐷 sejajar atau berpotongan ?
Jadi berdasarkan no (2a dan 2b) dapat disimpulkan bahwa pada bangun persegi panjang, mempunyai …………. sisi dengan sepasang sisi yang berhadapan adalah
…………………….. dan …………………. (sifat 1)
Persegi Panjang dan Persegi
191
191
5. Coba peragakan letak-letak persegi panjang dibawah ini!
Keterangan:
Letak 1 : Persegi panjang ABCD berimpit dengan bingkainya ABCD
Letak 2 : Persegi panjang ABCD dibalik menurut garis k
Letak 3 : Persegi panjang ABCD dibalik menurut garis l
Letak 4 : Persegi panjang ABCD diputar dengan pusat O sejauh 1800
Berdasarkan letak-letak tersebut, persegi panjang dapat menempati
bingkainya dengan berapa cara ?....................................... (sifat 4)
2. Menemukan Pengertian Persegi Panjang
Berdasarkan sifat-sifat persegi panjang di atas, dapat disimpulkan : Persegi panjang adalah bangun datar segiempat yang memilki 2 pasang sisi ………………. dan memiliki empat sudut
…………………………………..
Persegi Panjang dan Persegi
192
192
3. Menemukan Sifat-sifat Persegi
1. Gambarlah bentuk persegi seperti gambar di bawah ini dan namailah dengan
persegi ABCD!
2. Berapa banyak sisi dari bangun persegi panjang ?
Bagaimanakah panjang 𝐴𝐵 dan 𝐶𝐷 , 𝐴𝐷 dan 𝐵𝐶 ?
a. Coba selidiki panjang ruas garis berikut!
Apakah panjang 𝐴𝐵 𝐶𝐷 ?
Apakah panjang 𝐵𝐶 𝐴𝐷 ?
Apakah panjang 𝐴𝐵 𝐵𝐶 ?
Apakah panjang 𝐶𝐷 𝐴𝐷 ?
Jadi pada persegi, panjang keempat sisinya adalah …………………(sifat 1)
3. Hubungkanlah titik A dengan titik C, titik B dengan titik D, dan tandailah titik
potong kedua garis tersebut dan beri nama titik O !
Coba selidiki!
Besar OAD = …….. o , OAB = …….. o, apakah besar OAD = OAB ?......
Besar OBA = …….. o , OBC = …….. o, apakah besar OBA = OBC ?......
Besar OCB = …….. o , OCD = ……..o, apakah besar OCB = OCD ? ......
Besar ODC = …….. o , ODA = …….. o, apakah besar ODC = ODA ?...... Jadi sudut-sudut suatu persegi dibagi menjadi ………………………… oleh
diagonal-diagonalnya. (sifat 2)
Persegi Panjang dan Persegi
193
193
Berdasarkan letak-letak tersebut, persegi dapat menempati bingkainya
dengan berapa cara ?....................................... (sifat 4)
4. Gunakan busur derajat untuk mengukur besar sudut berikut ini !
AOB = ….. o
BOC = ….. o
COD = ….. o
DOA= ….. o
Apakah panjang 𝐴𝑂 𝐵𝑂 𝐶𝑂 𝐷𝑂 ?
Jadi diagonal-diagonal persegi saling berpotongan ………………………
membentuk sudut ……………………………… (sifat 3)
5. Coba peragakan letak-letak persegi dibawah ini!
Keterangan:
Letak 1 : Persegi ABCD berimpit dengan bingkainya ABCD
Letak 2 : Persegi ABCD dibalik menurut garis k
Letak 3 : Persegi ABCD dibalik menurut garis l
Letak 4 : Persegi ABCD diputar setengah putaran dengan pusat O
Letak 5 : Persegi ABCD dibalik menurut diagonal AC
Letak 6 : Persegi ABCD dibalik menurut diagonal BD
Letak 7 : Persegi ABCD diputar
putaran dengan pusat O
Letak 8 : Persegi ABCD diputar
putaran dengan pusat O
Persegi Panjang dan Persegi
194
194
4. Menemukan Pengertian Persegi
Berdasarkan sifat-sifat persegi, dapat disimpulkan :
Persegi adalah bangun segiempat yang memiliki empat sisi
………………………….. dan empat sudut …………..
Persegi Panjang dan Persegi
195
195
Lampiran 21
1. Gambarlah bentuk persegi panjang seperti gambar di bawah ini dan namailah
dengan persegi panjang ABCD!
2. Berapa banyak sisi dari bangun persegi panjang ? 4 sisi
Bagaimanakah panjang dan , dan ? a. Coba selidiki panjang ruas garis berikut!
Apakah panjang ? Ya
Apakah panjang ? Ya Jadi pada persegi panjang, panjang sisi-sisi yang berhadapan adalah sama panjang.
b. Coba selidiki hubungan antar garis dibawah ini !
Apakah 𝐴𝐵 dan 𝐶𝐷 sejajar atau berpotongan ? sejajar
Apakah 𝐵𝐶 dan 𝐴𝐷 sejajar atau berpotongan ? sejajar
Jadi berdasarkan no (2a dan 2b) dapat disimpulkan bahwa pada bangun persegi panjang, mempunyai empat sisi dengan sepasang sisi yang
berhadapan adalah sama panjang dan sejajar. (sifat 1)
Sub Materi Pokok
Persegi panjang dan persegi
1. Menemukan Sifat-sifat Persegi
Persegi Panjang dan Persegi
196
196
3. Gunakan busur derajat untuk mengukur besar sudut berikut ini !
DAB = 90 o
ABC = 90 o
BCD = 90 o
CDA = 90 o
c. Apakah DABo = ABCo = BCDo = CDAo ? Ya
d. Apakah jenis sudut yang dimiliki oleh persegi panjang ? sudut siku-siku
Berdasarkan no (3a dan 3b) apakah yang dapat kalian simpulkan ? Keempat sudut persegi panjang sama besar dan merupakan sudut siku-siku.
(sifat 2)
4. Hubungkanlah titik A dengan titik C, titik B dengan titik D, dan tandailah titik
potong kedua garis tersebut dan beri nama titik O !
a. Dinamakan apakah ruas garis yang menghubungkan titik A dan titik C,
begitu pula dengan titik B dan titik D ? diagonal
b. Bagaimana panjang 𝐴𝐶 dan 𝐵𝐷 ? sama panjang
Kedua garis berpotongan di titik O. c. Coba selidiki!
Apakah panjang 𝐴𝑂 𝑂𝐶 ? Ya
Apakah panjang 𝐵𝑂 𝑂𝐷 ? Ya
Jadi berdasarkan no (4a, b dan c) dapat disimpulkan bahwa kedua
diagonalnya sama panjang dan berpotongan membagi dua sama besar..
(sifat 3)
O
Persegi Panjang dan Persegi
197
197
5. Coba peragakan letak-letak persegi panjang dibawah ini!
Keterangan: Letak 1 : Persegi panjang ABCD berimpit dengan bingkainya ABCD Letak 2 : Persegi panjang ABCD dibalik menurut garis k Letak 3 : Persegi panjang ABCD dibalik menurut garis l Letak 4 : Persegi panjang ABCD diputar dengan pusat O sejauh 1800
Berdasarkan letak-letak tersebut, persegi panjang dapat menempati bingkainya
dengan berapa cara ? 8 cara. (sifat 4)
Berdasarkan sifat-sifat persegi panjang di atas, dapat disimpulkan :
Persegi panjang adalah bangun datar segiempat yang memilki 2
pasang sisi sejajar dan memiliki empat sudut siku-siku.
2. Menemukan Pengertian Persegi
Persegi Panjang dan Persegi
198
198
Lampiran 22
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SMP Kesatrian Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke : 2
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajar
genjang, belah ketupat dan layang-layang.
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator
1. Menemukan rumus keliling persegi panjang.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan keliling persegi
panjang.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menemukan rumus keliling persegi panjang.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan keliling persegi
panjang.
199
199
E. Materi Ajar
Gambar Persegi panjang ABCD
Keliling Persegi panjang
Keliling persegi panjang sama dengan jumlah seluruh panjang
sisinya. Jika ABCD pada gambar adalah persegi panjang dengan panjang
, lebar , dan keliling , maka keliling persegi panjang ABCD dapat
ditulis sebagai berikut.
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Tanya jawab dan diskusi kelompok
G. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Kegiatan Pembelajaran Unsur EEK
5 menit KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Guru datang tepat waktu.
2. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam kepada peserta
didik.
3. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis
peserta didik.
a. Guru dan peserta didik berdoa
bersama sebelum pelajaran dimulai
(apabila pelajaran dimulai jam
A B
C D
O
200
200
pertama).
b. Guru meminta kepada peserta didik
untuk membersihkan papan tulis
apabila papan tulis masih kotor.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik
sekaligus mempresensi siapa yang
tidak masuk hari ini.
d. Guru meminta peserta didik untuk
menyiapkan buku dan alat tulis.
70 menit KEGIATAN INTI
Fase 1: Orientasi peserta didik pada
masalah
1. Guru memberikan informasi kepada
peserta didik mengenai sub materi
pokok dan tujuan yang ingin dicapai
pada pembelajaran hari ini.
“Pada hari ini kita akan mempelajari
tentang keliling persegi panjang”.
(Guru menuliskan di papan tulis “keliling
persegi panjang).
“Setelah mempelajari materi hari ini,
diharapkan kalian mampu menemukan
rumus keliling persegi panjang”.
2. Guru menunjukkan contoh bentuk
bangun persegi panjang yang bernuansa
budaya kepada peserta didik.
3. Guru memberikan permasalahan yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-
hari bernuansa budaya terkait keliling
bangun persegi panjang yaitu mencari
panjang pita kain yang digunakan untuk
mengelilingi gorden dengan bahan dasar
kain Batik Semarangan.
Fase 2: Mengorganisir peserta didik dalam
belajar
4. Pada tahap apersepsi, melalui tanya
jawab guru mengingatkan kembali
peserta didik mengenai pengertian
persegi panjang.
Eksplorasi
Eksplorasi
Eksplorasi
Eksplorasi
201
201
5. Guru mengelompokkan peserta didik
menjadi 9 kelompok dan membagikan
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
dan Lembar Masalah yang berisi
langkah penemuan rumus keliling
persegi panjang dan masalah bernuansa
budaya yang terkait bangun persegi
panjang. Tiap kelompok memperoleh 1
LKPD dan 1 Lembar Masalah.
Masalah bernuansa budaya terkait
dengan kain batik semarangan, figura
foto yang terpasang di dinding Museum
Nyonya Meneer serta pagar pembatas
taman dalam Goa Kreo.
Fase 3: Membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok
6. Peserta didik berdiskusi dengan
kelompoknya untuk mengerjakan LKPD
supaya mengetahui kemampuan peserta
didik dalam mengorganisasikan ide dan
pengetahuan mereka untuk menemukan
rumus keliling persegi panjang dan
menyelesaikan masalah bernuansa
budaya yang termuat di LPKD dan
lembar masalah.
7. Di dalam kelompoknya peserta didik
saling berpikir, bertanya, berdiskusi
dan mengemukakan pendapat, dan
mengumpulkan informasi sehingga
dapat menyelesaikan LKPD dan lembar
masalah dengan baik.
8. Peserta didik mengerjakan LKPD dan
lembar masalah.
9. Guru membimbing jalannya diskusi
kelompok dan mengarahkan peserta
didik untuk dapat menyelesaikan
masalah bernuansa budaya dalam
LKPD dan lembar masalah.
Eksplorasi
Elaborasi
Elaborasi
Elaborasi
202
202
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
10. Setelah semua kelompok selesai
mengerjakan LKPD dan lembar
masalah, guru menawarkan pada semua
kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya. Masing-masing dari
kelompok yang terpilih menunjuk
temannya untuk menjadi perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan dan
menuliskan hasil diskusinya di papan
tulis.
11. Secara lisan guru meminta salah satu
peserta didik untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok, peserta didik
yang lain menanggapi.
12. Guru menanyakan kepada peserta didik
apakah ada pertanyaan.
13. Peserta didik mengumpulkan LKPD dan
lembar masalah.
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
14. Guru memberikan konfirmasi
pembahasan masalah yang ada di LKPD
dan lembar masalah yang telah disajikan
oleh peserta didik di depan kelas.
15. Guru memberikan kuis dan dikerjakan
secara individu oleh peserta didik
16. Peserta didik mengumpulkan lembar
jawaban kuis.
17. Peserta didik bersama guru merangkum
isi pelajaran (Guru menunjuk beberapa
peserta didik untuk menjawab
pertanyaan terkait keliling persegi
panjang).
Elaborasi
Konfirmasi
Konfirmasi
Konfirmasi
Konfirmasi
5 menit KEGIATAN PENUTUP
1. Peserta didik melakukan refleksi dipandu
oleh guru.
2. Guru memberikan tugas rumah dan
tugas pengayaan bagi peserta didik
203
203
tertentu.
3. Guru memberitahukan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya,
yaitu keliling persegi.
4. Guru memberi motivasi untuk belajar
dengan kata mutiara, serta banyak latihan
soal untuk meningkatkan pemahaman
materi peserta didik.
5. Guru mengucapkan salam penutup.
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Papan tulis, spidol, Pensil, Penggaris, Penghapus.
Sumber Belajar :
1. Bahan informasi tentang persegi panjang.
2. Daftar pertanyaan untuk apersepsi.
3. Contoh masalah bernuansa etnomatematika yang berhubungan dengan
keliling persegi panjang.
4. Bahan LKPD, lembar masalah, dan kuis.
5. Buku Mata Pelajaran Matematika Kelas VII.
I. Penilaian
Teknik : Tertulis diberikan pada saat kuis dan post-test kemampuan
pemecahan masalah (terlampir)
Instrumen : Uraian
Semarang, Maret 2015
Peneliti
Erni Widyadini
NIM 4101411083
204
204
Lampiran 23
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya
Tujuan :
Setelah mengerjakan LKPD ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menemukan rumus keliling persegi panjang.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan keliling persegi panjang.
Waktu : 15 Menit
Ikuti petunjuk dan jawab semua pertanyaan yang ada dengan ide tau gagasan kalian !
Keliling persegi panjang adalah jumlah seluruh panjang sisi persegi panjang.
Coba ukur panjang ruas garis AB, BC, CD dan DA pada gambar persegi panjang
dibawah ini !
Keliling Persegi Panjang
C
A B
D
Lebar (l)
Panjang (p)
Keliling (K) = 𝐴𝐵 𝐵𝐶 𝐶𝐷 𝐷𝐴
= ….. + ……+ …..+ ……
= 2 ….. + 2 ……
= 2 × ( …… + …… )
Simpulan
Misalkan, keliling persegi panjang 𝐾
panjang persegi panjang 𝑝
lebar persegi panjang 𝑙 Maka rumus keliling persegi panjang adalah
K = ……. ( ….. + …..)
Kelompok : 1. ____________________
2. ____________________
3. ____________________
4. ____________________
5. ____________________
Sub Materi Pokok
PERSEGI panjang
Persegi Panjang
205
205
Lampiran 24
Sub Materi Pokok
PERSEGI panjang
Keliling persegi panjang adalah jumlah seluruh panjang sisi persegi panjang.
Coba ukur panjang ruas garis AB, BC, CD dan DA pada gambar persegi panjang
dibawah ini !
C
A B
D
Lebar (l)
Panjang (p)
Keliling (K) = 𝐴𝐵 𝐵𝐶 𝐶𝐷 𝐷𝐴
= p + l + p + l
= 2 p + 2 l
= 2 × ( p + l )
Simpulan
Misalkan, keliling persegi panjang 𝐾
panjang persegi panjang 𝑝
lebar persegi panjang 𝑙 Maka rumus keliling persegi panjang adalah
K = 2 ( p + l )
Keliling Persegi Panjang
Persegi Panjang
206
206
Lampiran 25
Bu Nita membeli kain batik semarangan bermotif
tugu muda seperti gambar di atas untuk dijadikan
gorden dari jendela rumahnya. Panjang kain yang
dibeli Bu Nita adalah 1,5 meter dan lebarnya
sepertiga dari panjangnya. Sebelum menjahitnya
menjadi gorden, Bu Nita ingin menambahkan pita
kain berwarna hijau disekeliling kain batiknya agar
gorden terlihat lebih indah. Maka berapa meter pita
kain yang diperlukan Bu Nita ? (Gambarkan pula
sketsanya)
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Misalkan p = ....................................
l = ....................................
Maka p = ..............
l = .............
Ditanyakan : ................................................................................
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
Sketsa gambar!
Panjang pita kain untuk sekeliling kain batik = keliling ...................
Keliling kain batik = ....... ×(......+.......)
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Panjang pita kain yang diperlukan Bu Nita = keliling .........................
Keliling kain batik = ....... ×(......+.......)
= ....... ×(......+.......)
= ..............
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi ..................................................................................
Masalah 1
207
207
Suatu hari, Annisa dan Ibunya berkunjung ke
Museum Nyonya Menir Semarang. Dia
melihat aneka ragam foto-foto yang di pajang
dalam bingkai di museum seperti pada gambar
di atas. Setelah pulang, Annisa tertarik untuk
memajang foto dirinya yang dibingkai kayu
untuk diletakkan di meja kamarnya. Jika
Panjang foto Annisa adalah 30 cm dengan
lebar 20 cm. Maka tentukan:
a. Panjang dan lebar dari bingkai foto yang harus dibuat Annisa, jika masing-
masing diberi jarak pada lebar dan panjang foto ke bingkai sebesar 3 cm dan
gambarkan pula sketsanya!
b. Keliling dari bingkai foto!
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Misalkan p1 = ..................................
l1 = ..................................
Maka p1 = ...........................
l1 = ..................................
Ditanyakan : ................................................................................
jarak pada lebar dan panjang foto ke bingkai sebesar ........ cm
Ditanyakan :
a. .................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
b. .................................................................................................................
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Gambarkanlah!
Masalah 2
208
208
Panjang bingkai foto = ................................
= ................................
Lebar bingkai foto = .................................
= ................................
Keliling bingkai foto = 2 × (....... + ........)
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Panjang bingkai foto = .............................
= .............................
= .............................
Lebar bingkai foto = ........................
= ........................
= ........................
Keliling bingkai foto = 2 × (....... + ........)
= 2 × (....... + ........)
= .......................
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
a. Jadi panjang dan lebar dari bingkai foto yang harus dibuat Annisa, jika
masing-masing diberi jarak pada lebar dan panjang foto ke bingkai sebesar 3
cm adalah sebagai berikut.
Panjang bingkai = ....................
Lebar bingkai = ....................
b. Jadi keliling bingkai foto = ...............................
s
Pernahkah kamu berwisata ke Goa Kreo ?
Disana terdapat monyet-monyet berekor
panjang yang bergelantungan di pohon,
ataupun berjalan di sekitar pengunjung.
Banyaknya pepohonan menambah kesejukan
di kawasan wisata tersebut. Misalkan untuk
memperindah pemandangan, akan dibangun
taman bunga berbentuk persegi panjang
berukuran panjang 10 m dan lebar 8 m. di
sekeliling taman tersebut, akan dipasang
pagar. Harga pagar setiap 1 m adalah Rp
50.000. Berapakah biaya yang diperlukan
untuk pemasangan pagar tersebut?
Masalah 3
209
209
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Taman bunga berbentuk .......................
Misalkan : p = ........................
l = .......................
maka p = .................. m
l = ................. m
Disekeliling taman akan dipasang pagar.
Harga pagar setiap 1 m adalah Rp..............
Ditanya :
..........................................................................................................................
.....................................................................................................................
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Keliling taman = keliling ....................................... = ..... × ( .........+ .........)
Biaya yang diperlukan = keliling taman × Rp ......................
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling taman . . . . . . . . . .
. . . . . . . . .
. . . .
Biaya yang akan diperlukan Keliling taman
. . . .
. . . .
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi biaya yang diperlukan adalah………………..
210
210
Lampiran 26
Bu Nita membeli kain batik semarangan
bermotif tugu muda seperti gambar di atas
untuk dijadikan gorden dari jendela rumahnya.
Panjang kain yang dibeli Bu Nita adalah 1,5
meter dan lebarnya sepertiga dari panjangnya.
Sebelum menjahitnya menjadi gorden, Bu Nita
ingin menambahkan pita kain berwarna hijau
disekeliling kain batiknya agar gorden terlihat
lebih indah. Maka berapa panjang pita kain
yang diperlukan Bu Nita ? (Gambarkan pula
sketsanya)
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Misalkan p = panjang kain atau panjang pita
l = lebar kain atau lebar pita
Maka p = 1,5
l =
Ditanyakan : Berapa panjang pita kain yang diperlukan Bu Nita ?
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
Sketsa gambar!
Panjang pita kain untuk sekeliling kain batik = keliling persegi panjang
Keliling kain batik = 2 × ( p + l )
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Panjang pita kain yang diperlukan Bu Nita = keliling persegi panjang
Keliling kain batik = 2 × ( p + l )
= 2 × ( 1,5 + 0,5 )
= 4
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi panjang pita kain yang diperlukan Bu Nita adalah 4 meter.
Masalah 1
P = 1,5 m
l = 0,5 m
211
211
Suatu hari, Annisa dan Ibunya berkunjung ke
Museum Nyonya Menir Semarang. Dia melihat
aneka ragam foto-foto yang di pajang dalam
bingkai di museum seperti pada gambar di atas.
Setelah pulang, Annisa tertarik untuk memajang
foto dirinya yang dibingkai kayu untuk diletakkan
di meja kamarnya. Jika Panjang foto Annisa
adalah 30 cm dengan lebar 20 cm. Maka tentukan:
a. Panjang dan lebar dari bingkai foto yang harus dibuat Annisa, jika masing-
masing diberi jarak pada lebar dan panjang foto ke bingkai sebesar 3 cm dan
gambarkan pula sketsanya!
b. Keliling dari bingkai foto!
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Misalkan p1 = panjang foto Annisa
l1 = lebar foto Annisa
Maka p1 = 30 cm
l1 = 20 cm
jarak pada lebar dan panjang foto ke bingkai sebesar 3 cm
Ditanyakan :
a. Berapakah panjang dan lebar dari bingkai foto yang harus dibuat Annisa,
jika masing-masing diberi jarak pada lebar dan panjang foto ke bingkai
sebesar 3 cm dan gambar sketsanya!
b. Berapakah keliling dari bingkai foto?
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Gambarkanlah!
Panjang bingkai foto = panjang foto + jarak foto ke bingkai
= 30 + 3
Masalah 2
p1 = 30 cm
l1 = 30 cm
3 cm
3 cm
212
212
Lebar bingkai foto = lebar foto + jarak foto ke bingkai
= 20 + 3
Keliling bingkai foto = 2 × (p2 + l2)
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Panjang bingkai foto = panjang foto + jarak foto ke bingkai
= 30 + 3
= 33 cm
Lebar bingkai foto = lebar foto + jarak foto ke bingkai
= 20 + 3
= 23 cm
Keliling bingkai foto = 2 × (p2 + l2)
= 2 × (33 + 23)
= 112
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
a. Jadi panjang dan lebar dari bingkai foto yang harus dibuat Annisa, jika
masing-masing diberi jarak pada lebar dan panjang foto ke bingkai
sebesar 3 cm adalah sebagai berikut.
Panjang bingkai = 33 cm
Lebar bingkai = 23 cm
b. Jadi keliling bingkai foto = 112 cm.
Pernahkah kamu berwisata ke Goa Kreo ?
Disana terdapat monyet-monyet berekor
panjang yang bergelantungan di pohon,
ataupun berjalan di sekitar pengunjung.
Banyaknya pepohonan menambah kesejukan
di kawasan wisata tersebut. Misalkan untuk
memperindah pemandangan, akan dibangun
taman bunga berbentuk persegi panjang
berukuran panjang 10 m dan lebar 8 m. di
sekeliling taman tersebut, akan dipasang
pagar. Harga pagar setiap 1 m adalah Rp
50.000. Berapakah biaya yang diperlukan
untuk pemasangan pagar tersebut?
Masalah 3
213
213
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Taman bunga berbentuk persegi panjang
Misalkan : p = panjang taman bunga
l = lebar bunga
maka p = 10 m
l = 8 m
Disekeliling taman akan dipasang pagar.
Harga pagar setiap 1 m adalah Rp 50.000
Ditanya : Berapakah biaya yang diperlukan untuk pemasangan pagar
tersebut?
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Keliling taman = keliling perseg panjang = 2 × ( p + l )
Biaya yang diperlukan = keliling taman × Rp 50.000
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling taman 2 p l
2 10 8
36
Biaya yang akan diperlukan Keliling taman
36
Rp 1.800.000,00
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi biaya yang diperlukan adalah Rp1.800.000,00.
214
214
Lampiran 27
KUIS
KELAS EKSPERIMEN
Waktu : 5 menit
Pertemuan ke : 2
Amatilah papan lokasi bertuliskan “GOA KREO” disamping ini.
Papan tersebut berbentuk persegi panjang dan berukuran 1,5 m
× 0,6 m. Di sekeliling papan akan diberi lampu penghias untuk
memperindah tampilan papan dimalam hari. Jika jarak antar
lampu adalah 20 cm. Tentukan banyak lampu penghias yang
dibutuhkan!
215
215
Lampiran 28
KUNCI JAWABAN KUIS
Kelas Eksperimen
Pertemuan kedua
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Papan berbentuk persegi panjang
Panjang papan 1,5 m
Lebar papan 0,6 m
Jarak antar lampu 20 cm
Ditanyakan : Banyak lampu penghias yang dibutuhkan untuk di sekeliling
papan !
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Banyak lampu yang dibutuhkan =
Keliling papan = 2 × (p + l)
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling papan = 2 × (p + l)
= 2 × (1,5 + 0,6)
= 2 × 2,1
= 4,2 m
Banyak lampu yang dibutuhkan =
buah lampu
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi banyaknya lampu penghias yang dibutuhkan untuk sekeliling papan
adalah 21 buah lampu.
216
216
Lampiran 29
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SMP Kesatrian Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
Pertemuan ke : 3
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajar
genjang, belah ketupat dan layang-layang.
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator
1. Menemukan rumus keliling persegi.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan keliling persegi.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menemukan rumus keliling persegi.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan keliling persegi.
217
217
E. Materi Ajar
Gambar Persegi KLMN
Keliling persegi sama dengan jumlah seluruh panjang sisinya. Jika
KLMN pada gambar adalah persegi dengan sisi dan keliling , maka
keliling persegi KLMN dapat ditulis sebagai berikut.
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Tanya jawab dan diskusi kelompok
G. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Kegiatan Pembelajaran Unsur EEK
5 menit KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Guru datang tepat waktu.
2. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam kepada peserta
didik.
3. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis
peserta didik.
a. Guru dan peserta didik berdoa
bersama sebelum pelajaran dimulai
(apabila pelajaran dimulai jam
pertama).
b. Guru meminta kepada peserta didik
untuk membersihkan papan tulis
M
O
K L
M N
218
218
apabila papan tulis masih kotor.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik
sekaligus mempresensi siapa yang
tidak masuk hari ini.
d. Guru meminta peserta didik untuk
menyiapkan buku dan alat tulis.
30 menit KEGIATAN INTI
Fase 1: Orientasi peserta didik pada
masalah
1. Guru memberikan informasi kepada
peserta didik mengenai sub materi pokok
dan tujuan yang ingin dicapai pada
pembelajaran hari ini.
“Pada hari ini kita akan mempelajari
tentang keliling persegi”.
(Guru menuliskan di papan tulis “keliling
persegi panjang).
“Setelah mempelajari materi hari ini,
diharapkan kalian mampu menemukan
rumus keliling persegi”.
2. Guru menunjukkan contoh bentuk
bangun persegi yang bernuansa budaya
kepada peserta didik.
3. Guru memberikan permasalahan yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-
hari bernuansa budaya terkait keliling
bangun persegi yaitu mencari panjang
pita yang terdapat dalam sekeliling sapu
tangan berbahan dasar kain Batik
Semarangan.
Fase 2: Mengorganisir peserta didik dalam
belajar
4. Pada tahap apersepsi, melalui tanya
jawab guru mengingatkan kembali
peserta didik mengenai pengertian
persegi.
5. Guru mengelompokkan peserta didik
menjadi 9 kelompok dan membagikan
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
Eksplorasi
Eksplorasi
Eksplorasi
Eksplorasi
219
219
dan lembar masalah yang berisi langkah
penemuan rumus keliling persegi dan
masalah bernuansa budaya yang terkait
bangun persegi panjang. Tiap kelompok
memperoleh 1 LKPD dan 1 lembar
masalah. Lembar masalah berkaitan
dengan budaya yaitu Kain Batik
Semarangan dan pembatas monumen
candi di Museum Rangga Warsito,
Fase 3: Membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok
6. Peserta didik berdiskusi dengan
kelompoknya untuk mengerjakan LKPD
dan lembar masalah supaya mengetahui
kemampuan peserta didik dalam
mengorganisasikan ide dan pengetahuan
mereka untuk menemukan rumus
keliling persegi dan menyelesaikan
masalah bernuansa budaya yang termuat
di LPKD dan lembar masalah.
7. Di dalam kelompoknya peserta didik
saling berpikir, bertanya, berdiskusi
dan mengemukakan pendapat, dan
mengumpulkan informasi sehingga
dapat menyelesaikan LKPD dan lembar
masalah dengan baik.
8. Peserta didik mengerjakan LKPD dan
lembar masalah.
9. Guru membimbing jalannya diskusi
kelompok dan mengarahkan peserta
didik untuk dapat menyelesaikan
masalah bernuansa budaya dalam
LKPD dan lembar masalah.
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
10. Setelah semua kelompok selesai
mengerjakan LKPD dan lembar
masalah, guru menawarkan pada semua
Elaborasi
Elaborasi
Elaborasi
Elaborasi
Konfirmasi
220
220
kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya. Masing-masing dari
kelompok yang terpilih menunjuk
temannya untuk menjadi perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan dan
menuliskan hasil diskusinya di papan
tulis.
11. Secara lisan guru meminta salah satu
peserta didik untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok, peserta didik
yang lain menanggapi.
12. Guru menanyakan kepada peserta didik
apakah ada pertanyaan.
13. Peserta didik mengumpulkan LKPD dan
lembar masalah.
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
14. Guru memberikan konfirmasi
pembahasan LKPD dan lembar masalah
yang telah disajikan oleh peserta didik
di depan kelas.
15. Peserta didik bersama guru merangkum
isi pelajaran (Guru menunjuk beberapa
peserta didik untuk menjawab
pertanyaan terkait keliling persegi).
Konfirmasi
Konfirmasi
Konfirmasi
5 menit KEGIATAN PENUTUP
1. Peserta didik melakukan refleksi dipandu
oleh guru.
2. Guru memberikan tugas rumah dan
tugas pengayaan bagi peserta didik
tertentu.
3. Guru memberitahukan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya,
yaitu luas persegi panjang.
4. Guru memberi motivasi untuk belajar
dengan kata mutiara, serta banyak latihan
soal untuk meningkatkan pemahaman
materi peserta didik.
221
221
5. Guru mengucapkan salam penutup.
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Papan tulis, spidol, Pensil, Penggaris, Penghapus.
Sumber Belajar :
1. Bahan informasi tentang persegi.
2. Daftar pertanyaan untuk apersepsi.
3. Contoh masalah bernuansa etnomatematika yang berhubungan dengan
keliling persegi.
4. Bahan LKPD dan lembar masalah.
5. Buku Mata Pelajaran Matematika Kelas VII.
I. Penilaian
Teknik : Tertulis berupa post-test kemampuan pemecahan masalah
(terlampir)
Instrumen : Uraian
Semarang, Maret 2015
Peneliti
Erni Widyadini
NIM 4101411083
222
222
Lampiran 30
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya
Tujuan :
Setelah mengerjakan LKPD ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menemukan rumus keliling persegi.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan keliling persegi.
Waktu : 15 Menit
Ikuti petunjuk dan jawab semua pertanyaan yang ada dengan ide tau gagasan kalian !
.
Karena persegi memiliki ukuran panjang dan lebar yang sama, yang selanjutnya
disebut sisi, maka luas persegi adalah kuadrat panjang sisinya.
Keliling (K) = 𝐴𝐵 𝐵𝐶 𝐶𝐷 𝐷𝐴
= ….. + ……+ …..+ ……
= 4 × ……..
Menemukan Keliling Persegi
C
A B
D
s
s
Keliling persegi adalah jumlah seluruh panjang sisi persegi.
Coba ukur panjang ruas garis AB, BC, CD dan DA pada
gambar persegi disamping !
Simpulan
Misalkan, keliling persegi 𝐾
sisi persegi 𝑠
Maka rumus keliling persegi adalah
K = ……. × ……..
Kelompok : 1. ____________________
2. ____________________
3. ____________________
4. ____________________
5. ____________________
6.
Sub Materi Pokok
PERSEGI
Persegi
223
223
Lampiran 31
.
Karena persegi memiliki ukuran panjang dan lebar yang sama, yang selanjutnya
disebut sisi, maka luas persegi adalah kuadrat panjang sisinya.
Keliling (K) = 𝐴𝐵 𝐵𝐶 𝐶𝐷 𝐷𝐴
= s + s + s + s
= 4 × s
Menemukan Keliling Persegi
C
A B
D
s
s
Keliling persegi adalah jumlah seluruh panjang sisi persegi.
Coba ukur panjang ruas garis AB, BC, CD dan DA pada
gambar persegi disamping !
Simpulan
Misalkan, keliling persegi 𝐾
sisi persegi 𝑠
Maka rumus keliling persegi adalah
K = 4 × s
Sub Materi Pokok
PERSEGI
Persegi
224
224
Lampiran 32
Gambar di samping adalah gambar batik dengan
motif gambang semarangan yang akan dibuat
menjadi sapu tangan berbentuk persegi sebagai
souvenir. Bu Anggi sebagai penjahit
memberikan hiasan pada sekeliling sapu tangan
tersebut dengan pita berwarna kuning keemasan.
Jika panjang sisi sapu tangan adalah 25 cm.
Maka berapakah panjang pita yang dibutuhkan
untuk mengelilingi sapu tangan tersebut?
(Gambarkanlah sketsanya!)
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Sapu tangan berbentuk .......................
Misalkan : s = ........................
maka s = .................. cm
Disekeliling kain sebagai sapu tangan akan dihiasi pita.
Ditanya :
......................................................................................................................
......................................................................................................................
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Gambar sketsa!
Keliling sapu tangan = keliling ............................... = ..... × ......
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling sapu tangan = keliling ...............................
Masalah 1
225
225
= ..... × .....
= ...........
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi panjang pita yang dibutuhkan untuk mengelilingi sapu tangan
adalah………………..
Pada gambar disamping terlihat ornamen candi
di Museum Ronggowarsito Semarang. Ornamen
candi tersebut berada di atas penampang alas
berbentuk persegi dengan dibatasi tiang yang
dihubungkan oleh pembatas tali berwarna
merah, jika panjang satu pembatas tali yang
dihubungkan dari satu tiang ke tiang lainnya
adalah 80 cm. Maka berapakah panjang
pembatas tali yang mengelilingi ornamen candi
tersebut tanpa memperhatikan bentuk tali!
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Misalkan s = ....................................
Maka s = ..............
Panjang satu pembatas tali yang dihubungkan dari satu tiang ke tiang lainnya
adalah ………….. cm.
Ditanyakan :
.............................................................................................................................
.............................................................................................................................
(2) Merencanakan penyelesaian
Jawab:
Satu sisi ornamen terdiri dari ......... pembatas tali
Jadi satu sisi ornamen mempunyai panjang pembatas tali sepanjang ............
cm.
Panjang pembatas tali yang mengelilingi ornamen candi tersebut tanpa
memperhatikan bentuk tali = keliling ……………………..
Keliling pembatas tali = ……… × .............
(3) Melaksanakan pemecahan masalah Keliling pembatas tali = ……… × ......(......)
Masalah 2
226
226
= ........ × ........
= .........
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi panjang pembatas tali yang mengelilingi ornamen candi tersebut tanpa
memperhatikan bentuk tali adalah …………..
227
227
Lampiran 33
Gambar di samping adalah gambar batik
dengan motif gambang semarangan yang
akan dibuat menjadi sapu tangan berbentuk
persegi sebagai souvenir. Bu Anggi sebagai
penjahit memberikan hiasan pada sekeliling
sapu tangan tersebut dengan pita berwarna
kuning keemasan. Jika panjang sisi sapu
tangan adalah 25 cm. Maka berapakah
panjang pita yang dibutuhkan untuk
mengelilingi sapu tangan tersebut?
(Gambarkanlah sketsanya!)
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Sapu tangan berbentuk persegi
Misalkan : s = sisi sapu tangan
maka s = 25 cm
Disekeliling kain sebagai sapu tangan akan dihiasi pita.
Ditanya : Berapakah panjang pita yang dibutuhkan untuk mengelilingi sapu
tangan tersebut dan gambar sketsanya!
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Gambar sketsa!
Keliling sapu tangan = keliling persegi
= 4 × s
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling sapu tangan = keliling persegi
= 4 × s
Masalah 1
5 cm
5 cm
228
228
= 4 × 5
= 20
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi panjang pita yang dibutuhkan untuk mengelilingi sapu tangan adalah 20
cm.
Pada gambar disamping terlihat ornamen candi
di Museum Ronggowarsito Semarang.
Ornamen candi tersebut berada di atas
penampang alas berbentuk persegi dengan
dibatasi tiang yang dihubungkan oleh pembatas
tali berwarna merah, jika panjang satu
pembatas tali yang dihubungkan dari satu tiang
ke tiang lainnya adalah 80 cm. Maka berapakah
panjang pembatas tali yang mengelilingi
ornamen candi tersebut tanpa memperhatikan
bentuk tali!
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Misalkan s = sisi pembatas ornamen
Maka s = 80
Panjang satu pembatas tali yang dihubungkan dari satu tiang ke tiang lainnya
adalah 80 cm.
Ditanyakan : Berapakah panjang pembatas tali yang mengelilingi ornamen
candi tersebut tanpa memperhatikan bentuk tali!
(2) Merencanakan penyelesaian
Jawab:
Satu sisi ornamen terdiri dari 2 pembatas tali
Jadi satu sisi ornamen mempunyai panjang pembatas tali sepanjang 160 cm.
Panjang pembatas tali yang mengelilingi ornamen candi tersebut tanpa
memperhatikan bentuk tali = keliling persegi
Keliling pembatas tali = 4 × 2s
(3) Melaksanakan pemecahan masalah Keliling pembatas tali = 4 × 2(80)
= 4 × 160
= 640 cm
Masalah 2
229
229
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi panjang pembatas tali yang mengelilingi ornamen candi tersebut tanpa
memperhatikan bentuk tali adalah 640 cm.
230
230
Lampiran 34
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SMP Kesatrian Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke : 4
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajar
genjang, belah ketupat dan layang-layang.
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator
1. Menemukan rumus luas persegi panjang.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan luas persegi
panjang.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menemukan rumus luas persegi panjang.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan luas persegi
panjang.
E. Materi Ajar
Gambar Persegi panjang ABCD
A B
C D
O
231
231
Luas Persegi panjang
Luas persegi panjang sama dengan perkalian panjang dan lebarnya.
Jika ABCD pada gambar adalah persegi panjang dengan panjang , lebar ,
dan luas , maka luas persegi panjang ABCD dapat ditulis sebagai berikut.
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Tanya jawab dan diskusi kelompok
G. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Kegiatan Pembelajaran Unsur EEK
5 menit KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Guru datang tepat waktu.
2. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam kepada peserta
didik.
3. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis
peserta didik.
a. Guru dan peserta didik berdoa
bersama sebelum pelajaran dimulai
(apabila pelajaran dimulai jam
pertama).
b. Guru meminta kepada peserta didik
untuk membersihkan papan tulis
apabila papan tulis masih kotor.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik
sekaligus mempresensi siapa yang
tidak masuk hari ini.
d. Guru meminta peserta didik untuk
menyiapkan buku dan alat tulis.
70 menit KEGIATAN INTI
Fase 1: Orientasi peserta didik pada
masalah
1. Guru memberikan informasi kepada
peserta didik mengenai sub materi
pokok dan tujuan yang ingin dicapai
pada pembelajaran hari ini.
“Pada hari ini kita akan mempelajari
Eksplorasi
232
232
tentang luas persegi panjang”.
(Guru menuliskan di papan tulis “luas
persegi panjang).
“Setelah mempelajari materi hari ini,
diharapkan kalian mampu menemukan
rumus luas persegi panjang”.
2. Guru menunjukkan contoh bentuk
bangun persegi panjang yang bernuansa
budaya kepada peserta didik.
3. Guru memberikan permasalahan yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-
hari bernuansa budaya terkait luas
bangun persegi panjang yaitu mencari
luas daerah bingkai ukiran kayu yang
terdapat di Museum Rangga Warsita.
Fase 2: Mengorganisir peserta didik dalam
belajar
4. Pada tahap apersepsi, melalui tanya
jawab guru mengingatkan kembali
peserta didik mengenai keliling persegi
panjang.
5. Guru mengelompokkan peserta didik
menjadi 9 kelompok dan membagikan
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
dan lembar masalah yang berisi langkah
penemuan rumus luas persegi panjang
dan masalah bernuansa budaya yang
terkait bangun persegi panjang. Tiap
kelompok memperoleh 1 LKPD dan 1
lembar masalah. Masalah bernuansa
budaya terkait dengan bingkai ukiran
kayu di Museum Rangga Warsita, dan
kolam yang terdapat di Sam Po Kong.
Fase 3: Membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok
6. Peserta didik berdiskusi dengan
kelompoknya untuk mengerjakan LKPD
dan lembar masalah supaya mengetahui
Eksplorasi
Eksplorasi
Eksplorasi
Elaborasi
233
233
kemampuan peserta didik dalam
mengorganisasikan ide dan pengetahuan
mereka untuk menemukan rumus luas
persegi panjang dan menyelesaikan
masalah bernuansa budaya yang termuat
di LPKD dan lembar masalah.
7. Di dalam kelompoknya peserta didik
saling berpikir, bertanya, berdiskusi
dan mengemukakan pendapat, dan
mengumpulkan informasi sehingga
dapat menyelesaikan LKPD dan lembar
masalah dengan baik.
8. Peserta didik mengerjakan LKPD.
9. Guru membimbing jalannya diskusi
kelompok dan mengarahkan peserta
didik untuk dapat menyelesaikan
masalah bernuansa budaya dalam
LKPD dan lembar masalah.
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
10. Setelah semua kelompok selesai
mengerjakan LKPD dan lembar
masalah, guru menawarkan pada semua
kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya. Masing-masing dari
kelompok yang terpilih menunjuk
temannya untuk menjadi perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan dan
menuliskan hasil diskusinya di papan
tulis.
11. Secara lisan guru meminta salah satu
peserta didik untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok, peserta didik
yang lain menanggapi.
12. Guru menanyakan kepada peserta didik
apakah ada pertanyaan.
13. Peserta didik mengumpulkan LKPD dan
lembar masalah.
Elaborasi
Elaborasi
Elaborasi
Konfirmasi
Konfirmasi
234
234
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
14. Guru memberikan konfirmasi
pembahasan masalah yang ada di LKPD
dan lembar masalah yang telah disajikan
oleh peserta didik di depan kelas.
15. Guru memberikan kuis yang dikerjakan
secara individu oleh peserta didik.
16. Peserta didik mengumpulkan lembar
jawaban kuis.
17. Peserta didik bersama guru merangkum
isi pelajaran (Guru menunjuk beberapa
peserta didik untuk menjawab
pertanyaan terkait luas persegi panjang).
Konfirmasi
Konfirmasi
5 menit KEGIATAN PENUTUP
1. Peserta didik melakukan refleksi dipandu
oleh guru.
2. Guru memberitahukan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya,
yaitu luas persegi.
3. Guru memberi motivasi untuk belajar
dengan kata mutiara, serta banyak latihan
soal untuk meningkatkan pemahaman
materi peserta didik.
4. Guru mengucapkan salam penutup.
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Papan tulis, spidol, Pensil, Penggaris, Penghapus.
Sumber Belajar :
1.Bahan informasi tentang persegi panjang.
2.Daftar pertanyaan untuk apersepsi.
3. Contoh masalah bernuansa etnomatematika yang berhubungan dengan luas
persegi panjang.
4.Bahan LKPD, lembar masalah dan kuis.
5.Buku Mata Pelajaran Matematika Kelas VII.
235
235
I. Penilaian
Teknik : Tertulis berupa kuis dan post-test kemampuan pemecahan
masalah (terlampir)
Instrumen : Uraian
Semarang, Maret 2015
Peneliti
Erni Widyadini
NIM 4101411083
236
236
Lampiran 35
Daerah persegipanjang panjang lebar Banyak persegi Luas
2 1 2 × 1 = 2 2
...... 2 ..... × ..... = ..... .....
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya
Tujuan :
Setelah mengerjakan LKPD ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menemukan rumus luas persegi panjang.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan luas persegi panjang.
Waktu : 15 Menit
Ikuti petunjuk dan jawab semua pertanyaan yang ada dengan ide tau gagasan kalian !
Menemukan rumus Luas Persegi Panjang
C
A B
D
Lebar (l)
Panjang (p)
Kelompok : 1. ____________________
2. ____________________
3. ____________________
4. ____________________
5. ____________________
6.
Sub Materi Pokok
PERSEGI panjang
Amati persegi panjang ABCD dibawah ini, kemudian isilah titik-titik yang terdapat
dalam tabel!
Persegi Panjang
237
237
....... ...... ..... × ..... = ..... .....
...... ...... ..... × ..... = ..... L
p
l
Simpulan
Luas persegi panjang adalah perkalian panjang dan lebarnya.
Misalkan, Luas persegi panjang 𝐿
panjang persegi panjang 𝑝
lebar persegi panjang 𝑙
Maka rumus luas daerah persegi panjang adalah
L = …… × ……
Persegi Panjang
238
238
Lampiran 36
Daerah persegipanjang panjang lebar Banyak persegi Luas
2 1 2 × 1 = 2 2
3 2 3 × 2 = 6 6
4 4 4 × 4 = 16 16
p l p × l = pl L
Persegi Panjang
Menemukan rumus Luas Persegi Panjang
Amati persegi panjang ABCD dibawah ini, kemudian isilah titik-titik yang terdapat
dalam tabel!
C
A B
D
Lebar (l)
Panjang (p)
p
l
Sub Materi Pokok
PERSEGI panjang
239
239
Simpulan
Luas persegi panjang adalah perkalian panjang dan lebarnya.
Misalkan, Luas persegi panjang 𝐿
panjang persegi panjang 𝑝
lebar persegi panjang 𝑙
Maka rumus luas daerah persegi panjang adalah
L = p × l
Persegi Panjang
240
240
Lampiran 37
Pernahkah kamu berkunjung ke Museum
Rangga Warsito ?
Disana terdapat patung yang disebelah kanan
kirinya terdapat tulisan di dinding yang
dibingkai dengan ukiran kayu. Coba amati,
bentuk bangun apakah bingkai ukiran kayu
tersebut ?
Jika bingkai ukiran kayu tersebut mempunyai
keliling sebesar 5,6 meter dengan lebar
sebesar 1 m, coba hitunglah luas daerah yang
berada di dalam bingkai ukiran kayu tersebut!
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui : Bingkai ukiran kayu berbentuk ................................
K =keliling .............
l = lebar ................
p = panjang ..............
maka K= ......... m
l = ......... m
Ditanyakan :
..........................................................................................................................
(2) Merencanakan pemecahan masalah Jawab :
Keliling bingkai ukiran kayu = keliling persegi panjang = …... × (......+.......)
Panjang persegi panjang =
………………
Luas bingkai ukiran kayu = luas persegi panjang
= ………. × …………
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling bingkai ukiran kayu = keliling persegi panjang
…………………………= …... ×(......+.......)
= (......+.......)
Panjang persegi panjang =
………………
= ……… - ……….
= ………
Masalah 1
241
241
Luas bingkai ukiran kayu = luas persegi panjang
= ………. × …………
= ………. × …………
= ………. m2
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi luas daerah yang berada di dalam bingkai ukiran kayu tersebut adalah
……………….. m2.
Gambar disamping adalah gambar salah satu
peninggalan budaya di Semarang. Coba
sebutkan apakah tempat itu ?
Seperti terlihat pada gambar, disana terdapat
air mancur dengan aliran air dibawahnya yang
berada ditepian halaman Sam Po Kong.
Misalkan akan dibuat kolam ikan di salah satu
sisi halaman Sam Po Kong berbentuk persegi
panjang dengan ukuran 6m × 4m. Pada
keliling kolam akan diberi jalan bagi
pengunjung yang lebarnya 1 m.
Maka tentukanlah:
a. Gambar sketsa ilustrasi tersebut!
b. Tentukan luas jalan itu!
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Kolam ikan berbentuk .............................
Misalkan p = ....................................
l = ....................................
x = lebar jalan
Maka p = ............ m
l = ............ m
x = ............ m
Ditanyakan :
a. ........................................................................................................................
b. ........................................................................................................................
Masalah 2
242
242
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
a. Gambar sketsa ilustrasi!
b. Luas Kolam = ………. × ………..
Luas Seluruhnya = luas ……. + luas …….
Luas jalan = luas ………………. – luas ……………..
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Luas kolam = luas persegi panjang = ………. × ………..
= ………. × …………..
= ………… m2
Luas Seluruhnya = luas ……. + luas …….
Luas jalan = luas ………………. – luas ……………..
Luas seluruhnya = ( …… + …….) × (…… + ……. )
= (………..×………..)
= ……….. m2
Maka luas jalan tersebut = luas ………………. – luas ……………..
= ……………….. – ………………….
= ……………….. m2
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi luas jalan itu adalah …………. m2.
243
243
Lampiran 38
Pernahkah kamu berkunjung ke Museum
Rangga Warsito ?
Disana terdapat patung yang disebelah kanan
kirinya terdapat tulisan di dinding yang
dibingkai dengan ukiran kayu. Coba amati,
bentuk bangun apakah bingkai ukiran kayu
tersebut ?
Jika bingkai ukiran kayu tersebut mempunyai
keliling sebesar 5,6 meter dengan lebar
sebesar 1 m, coba hitunglah luas daerah yang
berada di dalam bingkai ukiran kayu tersebut!
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui : Bingkai ukiran kayu berbentuk persegi panjang
K = keliling persegi panjang
l = lebar persegi panjang
p = panjang persegi panjang
maka K= 5,6 m
l = 1 m
Ditanyakan : Berapakah luas daerah yang berada di dalam bingkai ukiran kayu!
(2) Merencanakan pemecahan masalah Jawab :
Keliling bingkai ukiran kayu = keliling persegi panjang = 2 ×(p+ l)
Panjang persegi panjang =
lebar persegi panjnag
Luas bingkai ukiran kayu = luas persegi panjang
= p × l
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling bingkai ukiran kayu = keliling persegi panjang
5,6 = 2×(1+p)
= (1 + p )
Panjang persegi panjang =
– 1
= 2,8 – 1
Masalah 1
244
244
= 1,8
Luas bingkai ukiran kayu = luas persegi panjang
= p × l
= 1,8 × 1
= 1,8 m2
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi luas daerah yang berada di dalam bingkai ukiran kayu tersebut adalah 1,8
m2.
Gambar disamping adalah gambar salah satu
peninggalan budaya di Semarang. Coba sebutkan
apakah tempat itu ?
Seperti terlihat pada gambar, disana terdapat air
mancur dengan aliran air dibawahnya yang
berada ditepian halaman Sam Po Kong. Misalkan
akan dibuat kolam ikan di salah satu sisi halaman
Sam Po Kong berbentuk persegi panjang dengan
ukuran 6 m × 4 m. Pada keliling kolam akan
diberi jalan bagi pengunjung yang lebarnya 1 m.
Maka tentukanlah:
a. Gambar sketsa ilustrasi tersebut!
b. Tentukan luas jalan itu!
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Kolam ikan berbentukpersegi panjang
Misalkan p = panjang kolam
l = lebar kolam
x = lebar jalan
Maka p = 6 m
l = 4 m
x = 1m
Ditanyakan :
a. Gambar sketsa ilustrasi tersebut!
b. Tentukan luas jalan itu!
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
a. Gambar sketsa ilustrasi!
Masalah 2
245
245
b. Luas Kolam = p × l
Luas Seluruhnya = luas kolam + luas jalan
Luas jalan = luas seluruhnya – luas kolam
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Luas kolam = luas persegi panjang = p× l
= 6 × 4
= 24 m2
Luas Seluruhnya = luas kolam + luas jalan
Luas jalan = luas seluruhnya – luas kolam
Luas seluruhnya = ( p + 1) × (l + 1 )
= (7.× 5)
= 35 m2
Maka luas jalan tersebut = luas seluruhnya. – luas kolam
= 35 – 24
= 11 m2
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi luas jalan itu adalah 11 m2.
6 m
4 m
1 m
1 m
246
246
Lampiran 39
KUIS
KELAS EKSPERIMEN
Waktu : 5 menit
Pertemuan ke : 4
Lawang Sewu adalah salah satu tempat cagar budaya di
Kota Semarang. Di halaman lawang sewu akan ditanami
rumput gajah. Jika halaman lawang sewu yang akan
ditanami rumput gajah berbentuk persegi panjang dengan
ditengah-tengah halaman terdapat jalan berpavling yang
lebarnya 1 m, maka berapakah luas halaman yang ditanami
rumput gajah jika panjang halaman 6 m dan lebarnya 4 m !
6 m
4 m
1 m
jalan
247
247
Lampiran 40
KUNCI JAWABAN KUIS
Kelas Eksperimen
Pertemuan keempat
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
halaman berbentuk persegi panjang
Panjang halaman 6 m
Lebar halaman 4 m
Lebar jalan 1 m ditengah-tengah halaman
Ditanyakan : Luas halaman yang ditanami dengan rumput gajah !
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Luas halaman yang ditanami rumput gajah
= luas seluruh halaman – luas jalan
Luas seluruh halaman = panjang halaman × lebar halaman
Luas jalan = panjang halaman × lebar jalan
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Luas seluruh halaman = panjang halaman × lebar halaman
= 6 × 4
= 24 m2
Luas jalan = panjang halaman × lebar jalan
= 6 × 1
= 6 m2
Luas halaman yang ditanami rumput gajah
= luas seluruh halaman – luas jalan
= 24 – 6
= 18 m2
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi luas halaman yang ditanami rumput gajah adalah 18 m2.
248
248
Lampiran 41
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS EKSPERIMEN
Nama Sekolah : SMP Kesatrian Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
Pertemuan ke : 5
A. Standar Kompetensi
Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajar
genjang, belah ketupat dan layang-layang.
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator
1. Menemukan rumus luas persegi.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan luas persegi.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran Problem Based Learning, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menemukan rumus luas persegi.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan luas persegi.
E. Materi Ajar
Gambar Persegi KLMN
L K
M N
O
249
249
Luas Persegi
Luas persegi sama dengan kuadrat panjang sisinya. Jika KLMN pada
gambar adalah persegi dengan sisi dan luas , maka luas persegi KLMN dapat
ditulis sebagai berikut.
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Problem Based Learning
Metode Pembelajaran : Tanya jawab dan diskusi kelompok
G. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Kegiatan Pembelajaran Unsur EEK
5 menit KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Guru datang tepat waktu.
2. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam kepada peserta
didik.
3. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis
peserta didik.
a. Guru dan peserta didik berdoa
bersama sebelum pelajaran dimulai
(apabila pelajaran dimulai jam
pertama).
b. Guru meminta kepada peserta didik
untuk membersihkan papan tulis
apabila papan tulis masih kotor.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik
sekaligus mempresensi siapa yang
tidak masuk hari ini.
d. Guru meminta peserta didik untuk
menyiapkan buku dan alat tulis.
30 menit KEGIATAN INTI
Fase 1: Orientasi peserta didik pada
masalah
1. Guru memberikan informasi kepada
peserta didik mengenai sub materi pokok
dan tujuan yang ingin dicapai pada
pembelajaran hari ini.
“Pada hari ini kita akan mempelajari
250
250
tentang luas persegi”.
(Guru menuliskan di papan tulis “luas
persegi).
“Setelah mempelajari materi hari ini,
diharapkan kalian mampu menemukan
rumus luas persegi”.
2. Guru menunjukkan contoh bentuk
bangun persegi yang bernuansa budaya
kepada peserta didik.
3. Guru memberikan permasalahan yang
berhubungan dengan kehidupan sehari-
hari bernuansa budaya terkait luas
bangun perseg yaitu mencari luas kain
untuk membuat baju dengan kain Batik
Semarangan.
Fase 2: Mengorganisir peserta didik dalam
belajar
4. Pada tahap apersepsi, melalui tanya
jawab guru mengingatkan kembali
peserta didik mengenai keliling persegi.
5. Guru mengelompokkan peserta didik
menjadi 9 kelompok dan membagikan
Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD)
dan lembar masalah yang berisi langkah
penemuan rumus luas persegi dan
masalah bernuansa budaya yang terkait
bangun persegi. Tiap kelompok
memperoleh 1 LKPD dan 1 lembar
masalah. Masalah berkaitan dengan
budaya yaitu Wingko Babat, kain Batik
Semarangan dan Lawang Sewu.
Fase 3: Membimbing penyelidikan
individual maupun kelompok
6. Peserta didik berdiskusi dengan
kelompoknya untuk mengerjakan LKPD
dan lembar masalah supaya mengetahui
kemampuan peserta didik dalam
mengorganisasikan ide dan pengetahuan
mereka untuk menemukan rumus luas
Eksplorasi
Eksplorasi
Eksplorasi
Eksplorasi
Eksplorasi
251
251
persegi dan menyelesaikan masalah
bernuansa budaya yang termuat di
LPKD dan lembar masalah.
7. Di dalam kelompoknya peserta didik
saling berpikir, bertanya, berdiskusi
dan mengemukakan pendapat, dan
mengumpulkan informasi sehingga
dapat menyelesaikan LKPD dan lembar
masalah dengan baik.
8. Peserta didik mengerjakan LKPD dan
lembar masalah.
9. Guru membimbing jalannya diskusi
kelompok dan mengarahkan peserta
didik untuk dapat menyelesaikan
masalah bernuansa budaya dalam
LKPD dan lembar masalah.
Fase 4 : Mengembangkan dan menyajikan
hasil karya
10. Setelah semua kelompok selesai
mengerjakan LKPD dan lembar
masalah, guru menawarkan pada semua
kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya. Masing-masing dari
kelompok yang terpilih menunjuk
temannya untuk menjadi perwakilan
kelompok untuk mempresentasikan dan
menuliskan hasil diskusinya di papan
tulis.
11. Secara lisan guru meminta salah satu
peserta didik untuk menyampaikan
hasil diskusi kelompok, peserta didik
yang lain menanggapi.
12. Guru menanyakan kepada peserta didik
apakah ada pertanyaan.
13. Peserta didik mengumpulkan LKPD dan
lembar masalah.
Fase 5 : Menganalisis dan mengevaluasi
proses pemecahan masalah
14. Guru memberikan konfirmasi
Elaborasi
Elaborasi
Elaborasi
Elaborasi
Konfirmasi
i
252
252
pembahasan masalah yang ada di LKPD
dan lembar masalah yang telah disajikan
oleh peserta didik di depan kelas.
15. Peserta didik bersama guru merangkum
isi pelajaran (Guru menunjuk beberapa
peserta didik untuk menjawab
pertanyaan terkait luas persegi).
Konfirmasi
Konfirmasi
5 menit KEGIATAN PENUTUP
1. Peserta didik melakukan refleksi dipandu
oleh guru.
2. Guru memberi motivasi untuk belajar
dengan kata mutiara, serta banyak latihan
soal untuk meningkatkan pemahaman
materi peserta didik.
3. Guru mengucapkan salam penutup
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Papan tulis, spidol, Pensil, Penggaris, Penghapus.
Sumber Belajar :
1. Bahan informasi tentang persegi.
2. Contoh masalah bernuansa etnomatematika yang berhubungan dengan
luas persegi.
3. Bahan LKPD dan lembar masalah.
4. Buku Mata Pelajaran Matematika Kelas VII.
I. Penilaian
Teknik : Tertulis berupa post-test kemampuan pemecahan masalah
(terlampir)
Instrumen : Uraian
Semarang, Maret 2015
Peneliti
Erni Widyadini
NIM 4101411083
253
253
Lampiran 42
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya
Tujuan :
Setelah mengerjakan LKPD ini, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menemukan rumus luas persegi.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan luas persegi.
Waktu : 15 Menit
Ikuti petunjuk dan jawab semua pertanyaan yang ada dengan ide tau gagasan kalian !
Kelompok : 1. ____________________
2. ____________________
3. ____________________
4. ____________________
5. ____________________
6.
Sub Materi Pokok
PERSEGI
Keliling (K) = 𝐴𝐵 𝐵𝐶 𝐶𝐷 𝐷𝐴
= 4 × ……..
Menemukan Luas Persegi
Jadi rumus keliling persegi adalah
K = 4
Jadi rumus luas daerah persegi adalah
L = …… × ……
= …….
C
A B
D
s
s
Coba ingat kembali tentang keliling Persegi !
Keliling persegi adalah jumlah seluruh panjang sisi persegi.
Karena persegi memiliki ukuran panjang dan lebar yang sama, yang selanjutnya
disebut sisi, maka luas persegi adalah kuadrat panjang sisinya.
Persegi
254
254
Lampiran 43
Coba ingat kembali tentang keliling Persegi !
Keliling persegi adalah jumlah seluruh panjang sisi persegi.
Karena persegi memiliki ukuran panjang dan lebar yang sama, yang selanjutnya
disebut sisi, maka luas persegi adalah kuadrat panjang sisinya.
Keliling (K) = 𝐴𝐵 𝐵𝐶 𝐶𝐷 𝐷𝐴
= 4 × s
Menemukan Luas Persegi
Jadi rumus keliling persegi adalah
K = 4 × s
Jadi rumus luas daerah persegi adalah
L = s × s
= s2
C
A B
D
s
s
Sub Materi Pokok
PERSEGI
Persegi
255
255
Lampiran 44
Batik Semarangan merupakan salah satu karya
seni khas Semarang. Gambar disamping adalah
gambar Batik Semarangan bermotif Gambang
Semarangan. Bu Rahayu berencana membuat
baju lengan panjang berbahan dasar Batik
Semarangan, oleh karena itu Bu Rahayu
membeli kain batik berukuran 2 m × 1,5 m.
Setelah dijahit ternyata kain Bu Rahayu yang
terpakai hanya 1,5 m × 1,5 m. Berapakah sisa
luas kain Bu Rahayu yang tidak terpakai ?
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui : Kain batik yang dibeli berukuran .............. × ................
Kain batik yang terpakai berukuran .............. × ..............
Ditanyakan :
..........................................................................................................................
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Kain batik yang dibeli berbentuk ..............
Maka luasnya = ............ × ...........
Kain batik yang terpakai berbentuk ..............
Maka luasnya = ............ × ...........
Sisa luas kain yang tidak terpakai = luas .................... – luas ......................
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Luas kain batik yang dibeli = ............ × ...........
= ............ × ...........
= ............ m2
Luas kain yang terpakai = ............ × ...........
= ............ × ...........
= ............ m2
Sisa luas kain yang tidak terpakai
= luas .............................................. – luas ...........................................
= ...................... – .....................
Masalah 1
256
256
= ......................... m2
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi……………………………………………………………………………
………
Gambar disamping merupakan salah satu
makanan khas semarang. Pasti kalian sudah
pernah mencoba wingko babat bukan ?
Nah, untuk keperluan acara, Bu Rini berencana
membuat wingko berbentuk persegi seperti
gambar disamping. Maka dari itu Bu Rini
menggunakan cetakan wingko berbentuk
persegi pula. Bu Rini membeli cetakan wingko
dengan ukuran sisi 25 cm. Jika Bu Rini ingin
memotong wingko tersebut menjadi potongan kecil-kecil seperti gambar
disamping berbentuk persegi sebanyak 25 buah dalam satu cetakan, maka
berapakah luas satu buah potongan wingko kecil Bu Rini dan sebutkan pula
ukuran sisi potongan wingko kecil Bu Rini?
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Cetakan wingko berbentuk ……………………………….
Banyaknya potongan kecil wingko sebanyak ……………buah dan berbentuk
…………………..
Misalkan s = ………………
Maka s = ……… cm
Ditanyakan :
..........................................................................................................................
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Luas cetakan wingko = ………. × ………..
= ……..
Luas satu buah potongan kecil wingko =
Masalah 2
257
257
Ukuran sisi potongan wingko kecil = √
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Luas cetakan wingko = ………. × ………..
= ………. × ………..
= ……….
Luas satu buah potongan kecil wingko =
= ................ cm2
Ukuran sisi potongan wingko kecil = √
= √
= .................. cm
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi……………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
……………………...………………………………………………………
………………………………………………………………………………
Pasti kalian sudah pernah berkunjung
ke Lawang Sewu bukan ?
Lawang Sewu merupakan sebuah
gedung yang merupakan kantor
dari Nederlands Indische Spoorweg
Maatszhappij atau NIS yang terletak
di bundaran Tugu Muda yang dahulu
disebut Wilhelminaplein.
Misalkan di dalam salah satu ruangan
yang terdapat di Lawang Sewu, lantai
ruangannya akan dikeramik. Lantai
ruangan itu mempunyai luas 9 m2
yang akan ditutupi dengan sejumlah keramik dengan panjang sisi 20 cm.
Berapakah banyak keramik yang diperlukan untuk menutupi lantai ruangan
tersebut ?
Masalah 3
258
258
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui : Luas lantai ruangan adalah .................... m2
Panjang sisi keramik adalah ................ cm
Misalkan p = panjang ...........
Ditanyakan :
........................................................................................................................
..
(2) Merencanakan pemecahan masalah Jawab :
Luas 1 keramik = ........... × ..........
Banyak keramik yang diperlukan =
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Luas 1 keramik = ........... × ..........
= ........... × ..........
= ........... cm2.
Banyak keramik yang diperlukan =
=
=
= ..............
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi…………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………..
259
259
Lampiran 45
Batik Semarangan merupakan salah satu
karya seni khas Semarang. Gambar
disamping adalah gambar Batik
Semarangan bermotif Gambang
Semarangan. Bu Rahayu berencana
membuat baju lengan panjang berbahan
dasar Batik Semarangan, oleh karena itu Bu
Rahayu membeli kain batik berukuran 2 m
× 1,5 m. Setelah dijahit ternyata kain Bu
Rahayu yang terpakai hanya 1,5 m × 1,5 m.
Berapakah sisa luas kain Bu Rahayu yang tidak terpakai ?
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui : Kain batik yang dibeli berukuran 2 m ×1,5 m
Kain batik yang terpakai berukuran 1,5 m ×1,5 m
Ditanyakan : Berapakah sisa luas kain Bu Rahayu yang tidak terpakai
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Kain batik yang dibeli berbentuk persegi panjang
Maka luasnya = p × l
Kain batik yang terpakai berbentuk persegi
Maka luasnya = s × s
Sisa luas kain yang tidak terpakai = luas kain yang dibeli – luas kain
yang terpakai
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Luas kain batik yang dibeli = p × l
= 2 × 1,5
= 3 m2
Luas kain yang terpakai = s × s
=1,5 × 1,5
= 2,25 m2
Sisa luas kain yang tidak terpakai
= luas kain yang dibeli – luas kain yang terpakai
Masalah 1
260
260
= 3 – 2,25
= 0,75 m2
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi sisa luas kain Bu Rahayu yang tidak terpakai adalah 0,75 m2.
Gambar disamping merupakan salah satu
makanan khas semarang. Pasti kalian sudah
pernah mencoba wingko babat bukan ?
Nah, untuk keperluan acara, Bu Rini berencana
membuat wingko berbentuk persegi seperti
gambar disamping. Maka dari itu Bu Rini
menggunakan cetakan wingko berbentuk
persegi pula. Bu Rini membeli cetakan wingko
dengan ukuran sisi 25 cm. Jika Bu Rini ingin
memotong wingko tersebut menjadi potongan
kecil-kecil seperti gambar disamping berbentuk
persegi sebanyak 25 buah dalam satu cetakan,
maka berapakah luas satu buah potongan wingko kecil Bu Rini dan sebutkan pula
ukuran sisi potongan wingko kecil Bu Rini?
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Cetakan wingko berbentuk persegi
Banyaknya potongan kecil wingko sebanyak 25 buah dan berbentuk persegi.
Misalkan s = panjang sisi cetakan wingko
Maka s = 25 cm
Ditanyakan : Berapakah luas satu buah potongan wingko kecil Bu Rini jika Bu
Rini ingin memotong wingko tersebut menjadi potongan kecil-kecil
berbentuk persegi sebanyak 25 buah dalam satu cetakan dan berapakah
ukuran sisi potongan wingko kecil Bu Rini?
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Luas cetakan wingko = s × s
Luas satu buah potongan kecil wingko =
Masalah 2
261
261
Ukuran sisi potongan wingko kecil = √
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Luas cetakan wingko = s × s
=
Luas satu buah potongan kecil wingko =
= 25 cm2
Ukuran sisi potongan wingko kecil = √
= √
= 5 cm
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi luas satu buah potongan wingko kecil Bu Rini jika Bu Rini ingin
memotong wingko tersebut menjadi potongan kecil-kecil berbentuk persegi
sebanyak 25 buah dalam satu cetakan adalah 25 cm2 dan ukuran sisi potongan
wingko kecil Bu Rini adalah 5 cm.
Pasti kalian sudah pernah berkunjung ke
Lawang Sewu bukan ?
Lawang Sewu merupakan sebuah
gedung yang merupakan kantor
dari Nederlands Indische Spoorweg
Maatszhappij atau NIS yang terletak di
bundaran Tugu Muda yang dahulu
disebut Wilhelminaplein.
Misalkan di dalam salah satu ruangan
yang terdapat di Lawang Sewu, lantai
ruangannya akan dikeramik. Lantai
ruangan itu mempunyai luas 9 m2 yang
akan ditutupi dengan sejumlah keramik dengan panjang sisi 20 cm.
Berapakah banyak keramik yang diperlukan untuk menutupi lantai ruangan
tersebut ?
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui : Luas lantai ruangan adalah 9 m2
Panjang sisi keramik adalah 20 cm
Misalkan p = panjang sisi keramik
Masalah 3
262
262
Ditanyakan : Berapakah banyak keramik yang diperlukan untuk menutupi
lantai ruangan tersebut ?
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Luas 1 keramik = s × s
Banyak keramik yang diperlukan =
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Luas 1 keramik = s × s
= 20 × 20
= 400 cm2.
Banyak keramik yang diperlukan =
=
=
= 225
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi banyak keramik yang diperlukan untuk menutupi lantai ruangan sebanyak
225 keramik.
263
SILABUS
Kelas Kontrol
Satuan Pendidikan : SMP Kesatrian 2 Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas / Semester : VII / 2
GEOMETRI
Standar Kompetensi :
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
KOMPETENSI
DASAR
SUB
MATERI
POKOK
KEGIATAN
PEMBELAJARAN INDIKATOR
PENILAIAN ALOKASI
WAKTU
SUMBER
BELAJAR Teknik Bentuk Contoh
6.2 Mengidentifikasi
sifat-sifat persegi
panjang, persegi,
trapesium,
jajargenjang, belah
ketupat dan layang-
layang
Pengertian
dan sifat-
sifat
persegi
panjang
serta
persegi
Model pembelajaran:
Model konvensional
KEGIATAN INTI
1. Guru memberikan informasi
kepada peserta didik
mengenai sub materi pokok
dan tujuan yang ingin dicapai
pada pembelajaran.
3. Menemukan
pengertian
persegi
panjang dan
persegi.
4. Mengidentifi
kasi sifat-
sifat persegi
panjang dan
Tes
Tertulis
Uraian Agung berlari
mengelilingi
sebuah lapangan
yang berbentuk
persegi panjang
dengan
panjangnya 110
meter dan
lebarnya
2x40 menit Buku Paket
Matematika
Kelas VII dan
LKPD
Lam
pira
n 4
6
264
2. Guru memberikan motivasi
kepada peserta didik tentang
manfaat mempelajari
segiempat.
3. Guru memberikan contoh
kepada peserta didik benda
apa sajakah di dalam kelas
atau lingkungan dalam
kehidupan sehari-hari yang
menyerupai bentuk persegi
panjang dan persegi.
4. Guru menjelaskan materi
tentang pengertian dan sifat-
sifat persegi panjang dan
persegi.
5. Guru memberikan soal untuk
dikerjakan secara mandiri
bersama teman sebangku.
6. Guru memberikan
kesempatan peserta didik
untuk mempresentasikan
hasil pekerjaannya.
7. Guru memberikan konfirmasi
terhadap hasil pekerjaan
persegi
setengah dari
panjang
lapangan. Jika
Agung berlari
mengelilingi
lapangan
sebanyak duat
kali, berapakah
panjang lintasan
lari yang
ditempuh
Agung?
265
peserta didik.
6.3 Menghitung
keliling dan luas
bangun segitiga dan
segiempat serta
menggunakannya
dalam pemecahan
masalah
Keliling
Persegi
Panjang
KEGIATAN INTI
1. Guru memberikan informasi
kepada peserta didik
mengenai sub materi pokok
dan tujuan yang ingin
dicapai.
2. Guru menjelaskan materi
tentang keliling persegi
panjang.
3. Guru memberikan soal untuk
dikerjakan secara mandiri
bersama teman sebangku.
4. Guru memberikan
kesempatan peserta didik
untuk mempresentasikan
hasil pekerjaannya.
5. Guru memberikan konfirmasi
terhadap hasil pekerjaan
peserta didik.
3. Menemukan
rumus
keliling
persegi
panjang.
4. Menyelesaik
an
permasalaha
n yang
terkait
penerapan
keliling
persegi
panjang.
Tes
Tertulis
Uraian 2x 40 menit Buku Paket
Matematika
Kelas VII dan
LKPD
Keliling
Persegi
KEGIATAN INTI
1. Guru memberikan informasi
3. Menemuka
n rumus
Tes
Tertulis
Uraian 1x40 menit Buku Paket
Matematika
266
kepada peserta didik mengenai
sub materi pokok dan tujuan
yang ingin dicapai pada
pembelajaran.
2. Guru menjelaskan materi
tentang keliling persegi.
3. Guru memberikan soal untuk
dikerjakan secara mandiri.
4. Guru memberikan kesempatan
peserta didik untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya.
5. Guru memberikan konfirmasi
terhadap hasil pekerjaan
peserta didik.
keliling
persegi.
4. Menyelesai
kan
permasalah
an yang
terkait
penerapan
keliling
persegi.
Kelas VII dan
LKPD
Luas
Persegi
Panjang
KEGIATAN INTI
1. Guru memberikan informasi
kepada peserta didik mengenai
sub materi pokok dan tujuan
yang ingin dicapai pada
pembelajaran.
2. Guru menjelaskan materi
tentang luas persegi panjang.
3. Menemukan
rumus luas
persegi
panjang.
4. Menyelesaik
an
permasalaha
n yang
Tes
Tertulis
Uraian 2 x40menit Buku Paket
Matematika
Kelas VII dan
LKPD
267
3. Guru memberikan soal untuk
dikerjakan secara mandiri
bersama teman sebangku.
4. Guru memberikan kesempatan
peserta didik untuk
mempresentasikan hasil
pekerjaannya.
5. Guru memberikan konfirmasi
terhadap hasil pekerjaan
peserta didik.
terkait
penerapan
luas persegi
panjang.
Luas
Persegi
KEGIATAN INTI
1. Guru memberikan informasi
kepada peserta didik mengenai
sub materi pokok dan tujuan
yang ingin dicapai pada
pembelajaran.
2. Guru menjelaskan materi
tentang luas persegi.
3. Guru memberikan soal untuk
dikerjakan secara mandiri.
(elaborasi)
4. Guru memberikan kesempatan
peserta didik untuk
1. Menemukan
rumus luas
persegi.
2. Menyelesaik
an
permasalaha
n yang
terkait
penerapan
luas persegi.
Tes
Tertulis
Uraian 1x40 menit Buku Paket
Matematika
Kelas VII dan
LKPD
268
mempresentasikan hasil
pekerjaannya.
5. Guru memberikan konfirmasi
terhadap hasil pekerjaan
peserta didik.
Semarang, Maret 2015
Peneliti
Erni Widyadini
NIM 4101411083
269
269
Lampiran 47
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Nama Sekolah : SMP Kesatrian Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke : 1
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajar
genjang, belah ketupat dan layang-layang.
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator
1. Menemukan pengertian persegi panjang dan persegi.
2. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang dan persegi
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran konvensional, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menemukan pengertian persegi panjang dan persegi.
2. Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang dan persegi.
270
270
E. Materi Ajar
1) Persegi Panjang
1. Pengertian Persegi panjang
Persegi Panjang adalah bangun datar segi empat yang memiliki dua pasang
sisi sejajar dan memiliki empat sudut siku-siku (Nuharini, 2008:251).
2. Sifat-sifat Persegi panjang
a) Mempunyai empat sisi, dengan sepasang sisi
yang berhadapan sama panjang dan sejajar
b) Keempat sudutnya sama besar dan merupakan
sudut siku-siku (900).
c) Kedua diagonalnya sama panjang dan
berpotongan membagi dua sama besar
d) Dapat menempati bingkainya kembali dengan empat cara.
Gambar Persegi panjang ABCD
A B
C D
O
271
271
2) Persegi
1. Pengertian Persegi
Persegi adalah bangun segi empat yang memiliki empat sisi sama panjang
dan empat sudut siku-siku. (Nuharini, 2008:256)
2. Sifat-sifat Persegi
a) Semua sifat persegi panjang merupakan sifat persegi
b) Suatu persegi dpat menempati bingkainya dengan delapan cara
c) Semua sisi persegi adalah sama panjang
d) Sudut-sudut suatu persegi dibagi dua sama besar oleh
diagonal-diagonalnya
e) Diagonal-diagonal persegi saling berpotongan sama
panjang membentuk sudut siku-siku
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : ceramah dan tanya jawab
Gambar Persegi KLMN
45o
45o
K L
M N
272
272
G. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Kegiatan Pembelajaran
5 menit KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Guru datang tepat waktu.
2. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam kepada peserta didik.
3. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis
peserta didik.
a. Guru dan peserta didik berdoa bersama
sebelum pelajaran dimulai (apabila
pelajaran dimulai jam pertama).
b. Guru meminta kepada peserta didik
untuk membersihkan papan tulis apabila
papan tulis masih kotor.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik
sekaligus mempresensi siapa yang tidak
masuk hari ini.
d. Guru meminta peserta didik untuk
menyiapkan buku dan alat tulis.
70 menit KEGIATAN INTI
1. Guru memberikan informasi kepada
peserta didik mengenai sub materi pokok
dan tujuan yang ingin dicapai pada
pembelajaran hari ini.
“Pada hari ini kita akan mempelajari
tentang bangun datar yang termasuk dalam
segiempat, khususnya pengertian, sifat-sifat
persegi panjang dan persegi”.
(Guru menuliskan di papan tulis Pengertian
dan sifat-sifat persegi panjang).
2. Guru memberikan motivasi kepada peserta
didik tentang manfaat mempelajari
segiempat.
“Dengan mempelajari segiempat
diharapkan kalian dapat memecahkan
masalah sehari-hari yang berkaitan dengan
273
273
segiempat. Selain itu soal-soal materi pokok
segiempat seringkali keluar di ujian
nasional”.
3. Guru memberikan contoh kepada peserta
didik benda apa sajakah di dalam kelas
atau lingkungan dalam kehidupan sehari-
hari yang menyerupai bentuk persegi
panjang dan persegi.
4. Guru menjelaskan materi tentang
pengertian dan sifat-sifat persegi panjang
dan persegi yang terdapat di dalam LKPD.
5. Guru memberikan lembar tugas yang
berisi soal untuk dikerjakan secara
mandiri.
6. Guru memberikan kesempatan peserta
didik untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya.
7. Guru memberikan konfirmasi terhadap
hasil pekerjaan peserta didik.
5 menit KEGIATAN PENUTUP
1. Peserta didik bersama guru merangkum isi
pelajaran (Guru menunjuk beberapa peserta
didik untuk menjawab pertanyaan terkait
pengertian dan sifat-sifat persegi panjang
dan persegi).
2. Peserta didik melakukan refleksi dipandu
oleh guru.
3. Guru memberitahukan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu
keliling persegi panjang.
4. Guru memberi motivasi untuk belajar
dengan kata mutiara, serta banyak latihan
soal untuk meningkatkan pemahaman
materi peserta didik.
5. Guru mengucapkan salam penutup.
274
274
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Papan tulis, spidol, Pensil, Penggaris, Penghapus.
Sumber Belajar :
1.Bahan informasi tentang persegi panjang.
2.Bahan lembar tugas mandiri.
3.Buku Mata Pelajaran Matematika Kelas VII.
I. Penilaian
Teknik : Tertulis berupa post-test kemampuan pemecahan masalah
(terlampir)
Instrumen : Uraian
Semarang, Maret 2015
Peneliti
Erni Widyadini
NIM 4101411083
275
275
Lampiran 48
1. Jika diketahui persegi panjang ABCD berikut.
Tentukan :
a. Pasangan sisi – sisi yang berhadapan
b. Diagonal-diagonal pada persegi panjang ABCD (Gambarkan pula diagonal
persegi panjang pada lembar jawaban!)
2. Jika diketahui persegi ABCD berikut.
Apakah panjang AB = BC = CD = AD ? Jelaskan jawabanmu dan gambarkan
pula diagonal – diagonal pada persegi ABCD!
A B
C D
A
C D
B
276
276
Lampiran 49
1. Jika diketahui persegi panjang ABCD berikut.
Tentukan :
a. Pasangan sisi – sisi yang berhadapan
b. Diagonal-diagonal pada persegi panjang ABCD (Gambarkan pula
diagonal persegi panjang pada lembar jawaban!)
Langkah pemecahan masalah menurut Polya
1) Memahami masalah
Diketahui :
Gambar persegi panjang ABCD
Ditanyakan :
a. Pasangan sisi – sisi yang berhadapan
b. Diagonal-diagonal pada persegi panjang ABCD dan gambarnya
2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Sisi-sisi ABCD adalah sisi AB, sisi BC, sisi CD, dan sisi AD
Diagonal – diagonal pada persegi panjang ada 2
3) Melaksanakan pemecahan masalah
Pasangan sisi – sisi yang berhadapan:
Sisi AB berhadapan dengan sisi DC
Sisi AD berhadapan dengan sisi BC
A B
C D
A B
C D
277
277
Menggambar diagonal pada persegi panjang ABCD adalah diagonal DB
dan diagonal AC.
4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi Pasangan sisi – sisi yang berhadapan adalah
Sisi AB berhadapan dengan sisi DC
Sisi AD berhadapan dengan sisi BC
Diagonal pada persegi panjang ABCD adalah diagonal DB dan diagonal
AC.
2. Jika diketahui persegi ABCD berikut.
Apakah panjang AB = BC = CD = AD ? Jelaskan jawabanmu dan gambarkan
pula diagonal – diagonal pada persegi ABCD!
Langkah pemecahan masalah menurut Polya
1) Memahami masalah
Diketahui :
Persegi ABCD
Ditanyakan : Apakah panjang AB = BC = CD = AD dan gambar diagonal –
diagonal pada persegi ABCD!
2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
Persegi ABCD dapat menempati bingkainya dengan 8 cara dan dapat
diperoleh bahwa panjang sisi-sisinya sama.
3) Melaksanakan pemecahan masalah
Panjang AB = BC = CD = AD
Diagonal pada persegi ABCD adalah diagonal AC dan diagonal BD.
A B
C D
A
C D
B
278
278
4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi panjnag AB = BC = CD = AD
Diagonal pada persegi ABCD adalah diagonal AC dan diagonal BD.
279
279
Lampiran 50
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Nama Sekolah : SMP Kesatrian Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke : 2
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajar
genjang, belah ketupat dan layang-layang.
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator
1. Menemukan rumus keliling persegi panjang.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan keliling persegi
panjang.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran konvensional, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menemukan rumus keliling persegi panjang.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan keliling persegi
panjang.
280
280
E. Materi Ajar
Gambar Persegi panjang ABCD
Keliling Persegi panjang
Keliling persegi panjang sama dengan jumlah seluruh panjang sisinya.
Jika ABCD pada gambar adalah persegi panjang dengan panjang , lebar ,
dan keliling , maka keliling persegi panjang ABCD dapat ditulis sebagai
berikut.
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : ceramah dan tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Kegiatan Pembelajaran
5 menit KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Guru datang tepat waktu.
2. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam kepada peserta didik.
3. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis
peserta didik.
a. Guru dan peserta didik berdoa bersama
sebelum pelajaran dimulai (apabila
pelajaran dimulai jam pertama).
b. Guru meminta kepada peserta didik
A B
C D
O
281
281
untuk membersihkan papan tulis apabila
papan tulis masih kotor.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik
sekaligus mempresensi siapa yang tidak
masuk hari ini.
d. Guru meminta peserta didik untuk
menyiapkan buku dan alat tulis.
70 menit KEGIATAN INTI
1. Guru memberikan informasi kepada
peserta didik mengenai sub materi pokok
dan tujuan yang ingin dicapai pada
pembelajaran hari ini.
“Pada hari ini kita akan mempelajari
tentang keliling persegi panjang”.
(Guru menuliskan di papan tulis “keliling
persegi panjang).
2. Guru menjelaskan materi tentang keliling
persegi panjang yang terdapat dalam
LKPD.
3. Guru memberikan lembar tugas yang
berisi soal untuk dikerjakan secara
mandiri.
4. Guru memberikan kesempatan peserta
didik untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya.
5. Guru memberikan konfirmasi terhadap
hasil pekerjaan peserta didik.
6. Guru memberikan kuis dan dikerjakan
secara individu oleh peserta didik
7. Peserta didik mengumpulkan lembar
jawaban kuis.
5 menit KEGIATAN PENUTUP
1. Peserta didik bersama guru merangkum isi
pelajaran (Guru menunjuk beberapa peserta
didik untuk menjawab pertanyaan terkait
keliling persegi panjang).
2. Peserta didik melakukan refleksi dipandu
282
282
oleh guru.
3. Guru memberitahukan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu
keliling persegi.
4. Guru memberi motivasi untuk belajar
dengan kata mutiara, serta banyak latihan
soal untuk meningkatkan pemahaman
materi peserta didik.
5. Guru mengucapkan salam penutup.
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Papan tulis, spidol, Pensil, Penggaris, Penghapus.
Sumber Belajar :
1. Bahan informasi tentang persegi panjang.
2. Bahan tugas mandiri dan kuis.
3. Buku Mata Pelajaran Matematika Kelas VII.
I. Penilaian
Teknik : Tertulis berupa kuis dan post-test kemampuan pemecahan
masalah (terlampir)
Instrumen : Uraian
Semarang, Maret 2015
Peneliti
Erni Widyadini
NIM 4101411083
283
283
Lampiran 51
1. Jika diketahui keliling sebuah persegi panjang adalah 46 cm, lebarnya adalah (x
+ 1) cm dan panjangnya adalah (2x -5) cm. Hitunglah panjang dan lebar persegi
panjang!
Langkah pemecahan masalah menurut Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Misalkan k = ............................................
p = ............................................
l = ............................................
maka k = ..................
p = ..................
l = ..................
Ditanyakan:
.................................................................................................................
(2) Merencanakan penyelesaian
Jawab :
Keliling persegi panjang = ............................................................
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling persegi panjang
Panjang persegi panjang . . ……………………………
Lebar persegi panjang . . ……………………………
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi
...........................................................................................................................
2. Diketahui keliling sebuah persegi panjang adalah . Jika sisi terpanjangnya
adalah dan sisi lainnya adalah , maka hitunglah:
284
284
a. nilai x
b. panjang masing-masing sisi
Langkah pemecahan masalah menurut Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui:
Keliling persegi panjang = ………..
Panjang = ………..
Lebar = ………..
Ditanyakan :
a. ……………….
b. ………………..
(2) Merencanakan penyelesaian
Jawab :
a. Keliling persegi panjang
Mencari nilai x dari keliling …………….. dan persamaan …….. dan ……
yang diketahui
b. Panjang persegi panjang
Memasukkan nilai …….. ke persamaan panjang persegi panjang yaitu
Memasukkan nilai ……. ke persamaan lebar persegi panjang yaitu
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
a. Keliling persegi panjang
( )
(2) Panjang persegi panjang
285
285
…..
Lebar persegi panjang
……
(3) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi
…………………………………………………………………………………
3. Pada persegi panjang ABCD, AB dan AC . Tentukan:
a. lebar persegi panjang
b. keliling persegi panjang
Langkah pemecahan masalah menurut Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
AB ……..
AC ……..
Ditanyakan :
a. ……………………………………………………………………………….
b. ……………………………………………………………………………….
(2) Merencanakan penyelesaian
Jawab :
a. Lebar persegi panjang = AD = ……..
……………. - ……………….
b. Keliling persegi panjang ……… ( …….+………..)
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
……. - ………..
286
286
√
….
Keliling persegi panjang
…..
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi …………………………………………………………………………….
287
287
Lampiran 52
1. Jika diketahui keliling sebuah persegi panjang adalah 46 cm, lebarnya adalah (x
+ 1) cm dan panjangnya adalah (2x -5) cm. Hitunglah panjang dan lebar persegi
panjang!
Langkah pemecahan masalah menurut Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Misalkan k = keliling persegi panjang
p = panjang lapangan
l = lebar lapangan
maka k = 46
p = 2x -5
l = x + 1
Ditanyakan: Berapakah panjang dan lebar persegi panjang ?
(2) Merencanakan penyelesaian
Jawab :
Keliling persegi panjang
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling persegi panjang
( )
Panjang persegi panjang Lebar persegi panjang
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi panjang persegi panjang adalah 13 cm dan lebar persegi panjang adalah 10
cm.
2. Diketahui keliling sebuah persegi panjang adalah . Jika sisi terpanjangnya
adalah dan sisi lainnya adalah , maka hitunglah:
a. nilai x
288
288
b. panjang masing-masing sisi
Langkah pemecahan masalah menurut Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui:
Keliling persegi panjang = 76 cm
Panjang =
Lebar =
Ditanyakan :
a. Nilai x
b. Panjang masing-masing sisi
(2) Merencanakan penyelesaian
Jawab :
a. Keliling persegi panjang
Mencari nilai x dari keliling persegi panjang dan persamaan panjang dan
lebar yang diketahui
b. Panjang persegi panjang
Memasukkan nilai x ke persamaan panjang persegi panjang yaitu
Memasukkan nilai x ke persamaan lebar persegi panjang yaitu
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
a. Keliling persegi panjang
( )
b. Panjang persegi panjang
289
289
Lebar persegi panjang
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi nilai , panjang persegi panjang , dan lebar persegi panjang
.
3. Pada persegi panjang ABCD, AB dan AC . Tentukan:
a. lebar persegi panjang
b. keliling persegi panjang
Langkah pemecahan masalah menurut Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
AB
AC
Ditanyakan :
a. lebar persegi panjang
b. keliling persegi panjang
(2) Merencanakan penyelesaian
Jawab :
a. Lebar persegi panjang = AD = BC
b. Keliling persegi panjang
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
290
290
√
Keliling persegi panjang
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi lebar persegi panjang dan keliling persegi panjang
291
291
Lampiran 53
KUIS
KELAS KONTROL
Waktu : 5 menit
Pertemuan ke : 2
Jika diketahui keliling sebuah persegi panjang adalah 48 cm, panjangnya adalah (2x + 1) cm dan
lebarnya adalah (2x -5) cm. Hitunglah panjang dan lebar persegi panjang!
292
292
Lampiran 54
KUNCI JAWABAN KUIS
Kelas Kontrol
Pertemuan kedua
Langkah pemecahan masalah menurut Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Misalkan k = keliling persegi panjang
p = panjang lapangan
l = lebar lapangan
maka k = 48
l = 2x -5
p = 2x + 1
Ditanyakan: Berapakah panjang dan lebar persegi panjang ?
(2) Merencanakan penyelesaian
Jawab :
Keliling persegi panjang
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling persegi panjang
( )
lebar persegi panjang Panjang persegi panjang
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi panjang persegi panjang adalah 11 cm dan lebar persegi panjang adalah 5
cm.
293
293
Lampiran 55
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Nama Sekolah : SMP Kesatrian Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
Pertemuan ke : 3
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang,
belah ketupat dan layang-layang.
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator
1. Menemukan rumus keliling persegi.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan keliling persegi.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran konvensional, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menemukan rumus keliling persegi.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan keliling persegi.
294
294
E. Materi Ajar
Gambar Persegi KLMN
Keliling persegi sama dengan jumlah seluruh panjang sisinya. Jika
KLMN pada gambar adalah persegi dengan sisi dan keliling , maka
keliling persegi KLMN dapat ditulis sebagai berikut.
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : ceramah dan tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Kegiatan Pembelajaran
5 menit KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Guru datang tepat waktu.
2. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam kepada peserta didik.
3. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis
peserta didik.
a. Guru dan peserta didik berdoa bersama
sebelum pelajaran dimulai (apabila
pelajaran dimulai jam pertama).
b. Guru meminta kepada peserta didik
K L
M N
295
295
untuk membersihkan papan tulis apabila
papan tulis masih kotor.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik
sekaligus mempresensi siapa yang tidak
masuk hari ini.
d. Guru meminta peserta didik untuk
menyiapkan buku dan alat tulis.
40 menit KEGIATAN INTI
1. Guru memberikan informasi kepada
peserta didik mengenai sub materi pokok
dan tujuan yang ingin dicapai pada
pembelajaran hari ini.
“Pada hari ini kita akan mempelajari
tentang keliling persegi”.
(Guru menuliskan di papan tulis “keliling
persegi).
2. Guru menjelaskan materi tentang keliling
persegi yang terdapat dalam LKPD.
3. Guru memberikan lembar tugas yang
berisi soal untuk dikerjakan secara
mandiri.
4. Guru memberikan kesempatan peserta
didik untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya.
5. Guru memberikan konfirmasi terhadap
hasil pekerjaan peserta didik.
5 menit KEGIATAN PENUTUP
1. Peserta didik bersama guru merangkum isi
pelajaran (Guru menunjuk beberapa peserta
didik untuk menjawab pertanyaan terkait
keliling persegi).
2. Peserta didik melakukan refleksi dipandu
oleh guru.
3. Guru memberitahukan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu
luas persegi.
296
296
4. Guru memberi motivasi untuk belajar
dengan kata mutiara, serta banyak latihan
soal untuk meningkatkan pemahaman
materi peserta didik.
5. Guru mengucapkan salam penutup.
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Papan tulis, spidol, Pensil, Penggaris, Penghapus.
Sumber Belajar :
1. Bahan informasi tentang persegi panjang.
2. Bahan tugas mandiri.
3. Buku Mata Pelajaran Matematika Kelas VII.
I. Penilaian
Teknik : Tertulis berupa post-test kemampuan pemecahan masalah
(terlampir)
Instrumen : Uraian
Semarang, Maret 2015
Peneliti
Erni Widyadini
NIM 4101411083
297
297
Lampiran 56
1. Panjang sisi suatu persegi adalah . Keliling persegi tersebut .
Tentukan nilai dan panjang sisi persegi tersebut!
Langkah pemecahan masalah Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Misalkan p = …………………………..
l = …………………………..
k = …………………………..
maka p = ………
k = ……….
Ditanyakan : …………………………………………………………………
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Keliling persegi = …………………………..
Panjang sisi persegi = …………………………..
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling persegi = …………………………..
. ……… = . ……… × .……….………
……… = . ……… × .……….………
……… = . ………
Panjang sisi persegi
(4) Memahami masalah
Jadi ………………………………………………………………………….
2. Diagonal-diagonal persegi KLMN adalah KM dan LN. Jika
dan
, maka tentukan:
a. Nilai
298
298
b. Panjang diagonal
c. Keliling persegi KLMN
Langkah pemecahan masalah Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Persegi ………………….
Ditanyakan :
a. ………………………..
b. ………………………..
c. ………………………..
(2) Merencanakan pemecahan masalah
a. Panjang diagonal persegi panjang sama besar maka :
(
)
b. Panjang diagonal
(
)
c. Keliling Persegi = ……………………
S diperoleh menggunakan rumus phytagoras
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
a. Nilai x
……………. = ……………………….
……………. = ……………………….
……………. = ……………………….
……………. = ……………………….
b. Panjang diagonal
299
299
…………………………………………………
………………………………………………….
c. Keliling persegi KLMN
√
√ Keliling persegi KLMN
√
√
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi
……………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
3. Sisi sebuah persegi adalah dan kelilingnya . Tentukan
panjang sisi persegi!
Langkah pemecahan masalah Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Sisi persegi = ……………
Keliling persegi = ……………
Ditanya :
……………………………………………………………………..
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Keliling persegi ……………………….
Mensubstitusikan nilai ………… dari perhitungan keliling persegi ke dalam
persamaan ……….
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Jawab :
Keliling persegi = …. …….
300
300
Panjang sisi persegi
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
…………………………………………………………
301
301
Lampiran 57
1. Panjang sisi suatu persegi adalah . Keliling persegi tersebut .
Tentukan nilai dan panjang sisi persegi tersebut!
Langkah pemecahan masalah Polya:
(1)Memahami masalah
Diketahui :
Misalkan p = panjang persegi
l = lebar persegi
k = keliling persegi
maka p = 10 – x
k = 28
Ditanyakan : nilai x dan panjang sisi persegi !
(2)Merencanakan pemecahan masalah
Keliling persegi
Panjang sisi persegi (3)Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling persegi
Panjang sisi persegi
(4)Memahami masalah
Jadi nilai dan panjang sisi persegi .
2. Diagonal-diagonal persegi KLMN adalah KM dan LN. Jika
dan
, maka tentukan:
a. Nilai
302
302
b. Panjang diagonal
c. Keliling persegi KLMN
Langkah pemecahan masalah Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Persegi KLMN
Ditanyakan :
a. Nilai
b. Panjang diagonal
c. Keliling persegi KLMN
(2)Melaksanakan pemecahan masalah
a. Panjang diagonal persegi panjang sama besar maka :
(
)
b. Panjang diagonal
(
)
c. Keliling Persegi = 4 × s
S diperoleh menggunakan rumus phytagoras
(3)Melaksanakan pemecahan masalah
a. Nilai x
(
)
303
303
b. Panjang diagonal
(
) (
)
c. Keliling persegi KLMN
√
√ Keliling persegi KLMN
√
√ (4)Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi nilai , panjang diagonal dan keliling
persegi KLMN √ .
3. Sisi sebuah persegi adalah dan kelilingnya . Tentukan panjang
sisi persegi!
Langkah pemecahan masalah Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui :
Sisi persegi
Keliling persegi
Ditanya : panjang sisi persegi
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Keliling persegi
Memasukkan nilai x dari perhitungan keliling persegi ke dalam persamaan
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Jawab :
Keliling persegi
304
304
Panjang sisi persegi
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi panjang sisi persegi dan luas persegi .
305
305
Lampiran 58
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Nama Sekolah : SMP Kesatrian Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 2 x 40 menit
Pertemuan ke : 4
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang,
belah ketupat dan layang-layang.
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator
1. Menemukan rumus luas persegi panjang.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan luas persegi panjang.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran konvensional, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menemukan rumus luas persegi panjang.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan luas persegi panjang.
306
306
E. Materi Ajar
Luas Persegi panjang
Luas persegi panjang sama dengan perkalian panjang dan lebarnya.
Jika ABCD pada gambar adalah persegi panjang dengan panjang , lebar ,
dan luas , maka luas persegi panjang ABCD dapat ditulis sebagai berikut.
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : ceramah dan tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Kegiatan Pembelajaran
5 menit KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Guru datang tepat waktu.
2. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam kepada peserta didik.
3. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis
peserta didik.
a. Guru dan peserta didik berdoa bersama
sebelum pelajaran dimulai (apabila
pelajaran dimulai jam pertama).
b. Guru meminta kepada peserta didik
K N
Gambar Persegi panjang ABCD
A B
C D
O
307
307
untuk membersihkan papan tulis apabila
papan tulis masih kotor.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik
sekaligus mempresensi siapa yang tidak
masuk hari ini.
d. Guru meminta peserta didik untuk
menyiapkan buku dan alat tulis.
70 menit KEGIATAN INTI
1. Guru memberikan informasi kepada
peserta didik mengenai sub materi pokok
dan tujuan yang ingin dicapai pada
pembelajaran hari ini.
“Pada hari ini kita akan mempelajari
tentang luas persegi panjang”.
(Guru menuliskan di papan tulis “luas
persegi panjang).
“Setelah mempelajari materi hari ini,
diharapkan kalian mampu menemukan
rumus luas persegi panjang”.
2. Guru menjelaskan materi tentang luas
persegi panjang yang terdapat dalam
LKPD.
3. Guru memberikan lembar tugas yang
berisi soal untuk dikerjakan secara
mandiri.
4. Guru memberikan kesempatan peserta
didik untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya.
5. Guru memberikan konfirmasi terhadap
hasil pekerjaan peserta didik.
6. Guru memberikan kuis dan dikerjakan
secara individu oleh peserta didik
7. Peserta didik mengumpulkan lembar
jawaban kuis.
5 menit KEGIATAN PENUTUP
1. Peserta didik bersama guru merangkum isi
pelajaran (Guru menunjuk beberapa peserta
308
308
didik untuk menjawab pertanyaan terkait
luas persegi panjang).
2. Peserta didik melakukan refleksi dipandu
oleh guru.
3. Guru memberitahukan materi yang akan
dipelajari pada pertemuan berikutnya, yaitu
luas persegi.
4. Guru memberi motivasi untuk belajar
dengan kata mutiara, serta banyak latihan
soal untuk meningkatkan pemahaman
materi peserta didik.
5. Guru mengucapkan salam penutup.
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Papan tulis, spidol, Pensil, Penggaris, Penghapus.
Sumber Belajar :
1. Bahan informasi tentang persegi panjang.
2. Bahan tugas mandiri.
3. Buku Mata Pelajaran Matematika Kelas VII.
I. Penilaian
Teknik : Tertulis berupa kuis dan post-test kemampuan pemecahan
masalah (terlampir)
Instrumen : Uraian
Semarang, Maret 2015
Peneliti
Erni Widyadini
NIM 4101411083
309
309
Lampiran 59
1. Keliling sebuah persegi panjang adalah , lebarnya dan
panjangnya . Hitunglah panjang, lebar, dan luas persegi panjang
tersebut!
Langkah pemecahan masalah Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui:
Misalkan p = ……………………….
l = ……………………….
k = ……………………….
maka p = ………
l = ………
k = ……..
Ditanyakan :
……………………….……………………….………………………
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
Keliling persegi panjang ……………………….
……………………… (…………… + ……………….)
Dengan mensubstitusikan nilai pada bentuk persamaan lebar dan
panjang persegi panjang maka didapatkan panjang dan lebar persegi
panjang.
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling persegi panjang ……………………….
………………………. ( ) ………………. ……………………….
………………. ……………………….
Panjang persegi panjang ……………….
Lebar persegi panjang ……………….
Luas persegi panjang ……………….
…… × ……
310
310
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi ……………….……………….……………….……………….………
2. Keliling sebuah persegi panjang adalah 32 cm dan panjangnya sama dengan tiga
kali lebarnya. Tentukan panjang, lebar dan luas persegi panjang tersebut!
Langkah pemecahan masalah Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui:
Misalkan p = ……………….
l = ……………….
k = ……………….
maka p = ……………….
k = ……………….
Ditanyakan : ……………….……………….……………….……………….
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Keliling persegi panjang ……………….
………………. ……… × ………….
Setelah diperoleh nilai l maka dapat ditentukan panjang dan lebar persegi
panjang.
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling persegi panjang ……………….……………….
………………. ………………. ……………….
……………….
Lebar persegi panjang ……………….
Panjang persegi panjang ……………….
Luas persegi panjang ……………….
………… × …………
…………
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi…….……………….……………….……………….……………….……
………….……………….……………….……………….……………….…
…………..
311
311
3. Keliling sebuah persegi panjang adalah dan panjangnya sama dengan tiga
kali lebarya. Tentukan panjang, lebar dan luas persegi panjang tersebut!
Langkah pemecahan mssalah Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui: Misalkan: panjang … ; lebar = …..
Keliling persegi panjang …..
Panjang persegi panjang ….. kali lebar persegi panjang
Maka ………
Ditanyakan : Panjang, lebar, dan luas persegi panjang?
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
keliling persegi panjang = …. (… + …)
panjang persegi panjang = …..
lebar persegi panjang = ……
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling persegi panjang …. (… + )
Lebar persegi panjang
Panjang persegi panjang
Luas persegi panjang
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi ……………………………………………………………………………
312
312
Lampiran 60
1. Keliling sebuah persegi panjang adalah , lebarnya dan
panjangnya . Hitunglah panjang, lebar, dan luas persegi panjang
tersebut!
Langkah pemecahan masalah Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui:
Misalkan p = panjang persegi panjang
l = lebar persegi panjang
k = keliling persegi panjang
maka p =
l =
k = 46
Ditanyakan : Berapa panjang, lebar, dan luas persegi panjang?
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
Keliling persegi panjang
( )
Dengan mensubstitusikan nilai x pada bentuk persamaan lebar dan panjang
persegi panjang maka didapatkan panjang dan lebar persegi panjang.
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling persegi panjang
( )
Panjang persegi panjang Lebar persegi panjang Luas persegi panjang
313
313
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi panjang , lebar , dan luas persegi panjang .
2. Keliling sebuah persegi panjang adalah 32 cm dan panjangnya sama dengan tiga
kali lebarnya. Tentukan panjang, lebar dan luas persegi panjang tersebut!
Langkah pemecahan masalah Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui:
Misalkan p = panjang persegi panjang
l = lebar persegi panjang
k = keliling persegi panjang
maka p = 3l
k = 32
Ditanyakan : Berapakah panjang, lebar dan luas persegi panjang ?
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Keliling persegi panjang
Setelah diperoleh nilai l maka dapat ditentukan panjang dan lebar persegi
panjang.
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling persegi panjang
Lebar persegi panjang Panjang persegi panjang Luas persegi panjang
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi panjang persegi panjang , lebar persegi panjang , dan
luas persegi panjang
3. Keliling sebuah persegi panjang adalah dan panjangnya sama dengan tiga
kali lebarya. Tentukan panjang, lebar dan luas persegi panjang tersebut!
314
314
Langkah pemecahan mssalah Polya:
(5) Memahami masalah
Diketahui: Misalkan: panjang ; lebar = l
Keliling persegi panjang
Panjang persegi panjang kali lebar persegi panjang
Maka l
Ditanyakan : Panjang, lebar, dan luas persegi panjang?
(6) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
keliling persegi panjang = 2 (p+l)
panjang persegi panjang =3l
lebar persegi panjang = l
(7) Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling persegi panjang
Lebar persegi panjang
Panjang persegi panjang
Luas persegi panjang
(8) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi panjang , lebar , dan luas persegi panjang .
315
315
Lampiran 61
KUIS
KELAS KONTROL
Waktu : 5 menit
Pertemuan ke : 4
Berapakah luas bangun seluruhnya pada gambar
disamping ?
2 cm
4 cm
8 cm
6 cm
I
II
III
316
316
Lampiran 62
KUNCI JAWABAN KUIS
Kelas Kontrol
Pertemuan keempat
Langkah pemecahan masalah:
(1) Memahami masalah
Diketahui sketsa bangun yaitu:
Ditanyakan :
Luas bangun seluruhnya pada gambar !
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
Bangun I adalah bangun persegi panjang maka Luas bangun I = Bangun II adalah bangun persegi panjang maka Luas bangun II = Luas bangun III = luas bangun I, maka Luas bangun III = Luas bangun seluruhnya = luas bangun I + luas bangun II + luas bangun III
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
Mencari luas bangun I
p bangun I = 6
l bangun I =
= 3
Luas bangun I =
=
= 18
Mencari luas bangun II
p bangun II =4
2 cm
4 cm
8 cm
6 cm
I
II
III
317
317
l bangun I = 2
Luas bangun II =
=
= 12
Mencari luas bangun III = luas bangun I
Maka Luas bangun III =18
Luas bangun seluruhnya
= luas bangun I + luas bangun II + luas bangun III
= 18+ 12+18
=48
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi luas bangun seluruhnya adalah 48 cm2.
318
318
Lampiran 63
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
KELAS KONTROL
Nama Sekolah : SMP Kesatrian Semarang
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Alokasi Waktu : 1 x 40 menit
Pertemuan ke : 5
A. Standar Kompetensi
6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
B. Kompetensi Dasar
6.2 Mengidentifikasi sifat-sifat persegi panjang, persegi, trapesium, jajar genjang,
belah ketupat dan layang-layang.
6.3 Menghitung keliling dan luas bangun segitiga dan segiempat serta
menggunakannya dalam pemecahan masalah.
C. Indikator
1. Menemukan rumus luas persegi.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan luas persegi.
D. Tujuan Pembelajaran
Setelah dilakukan proses pembelajaran dengan penerapan model
pembelajaran konvensional, peserta didik diharapkan mampu:
1. Menemukan rumus luas persegi.
2. Menyelesaikan permasalahan yang terkait penerapan luas persegi.
319
319
E. Materi Ajar
Luas Persegi
Luas persegi sama dengan kuadrat panjang sisinya. Jika KLMN pada
gambar adalah persegi dengan sisi dan luas , maka luas persegi KLMN
dapat ditulis sebagai berikut.
F. Model dan Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Konvensional
Metode Pembelajaran : ceramah dan tanya jawab
G. Kegiatan Pembelajaran
Waktu Kegiatan Pembelajaran
5 menit KEGIATAN PENDAHULUAN
1. Guru datang tepat waktu.
2. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam kepada peserta didik.
3. Guru menyiapkan kondisi fisik dan psikis
peserta didik.
a. Guru dan peserta didik berdoa bersama
sebelum pelajaran dimulai (apabila
Gambar Persegi KLMN
K L
M N
320
320
pelajaran dimulai jam pertama).
b. Guru meminta kepada peserta didik
untuk membersihkan papan tulis apabila
papan tulis masih kotor.
c. Guru menanyakan kabar peserta didik
sekaligus mempresensi siapa yang tidak
masuk hari ini.
d. Guru meminta peserta didik untuk
menyiapkan buku dan alat tulis.
70 menit KEGIATAN INTI
1. Guru memberikan informasi kepada
peserta didik mengenai sub materi pokok
dan tujuan yang ingin dicapai pada
pembelajaran hari ini.
“Pada hari ini kita akan mempelajari
tentang luas persegi panjang”.
(Guru menuliskan di papan tulis “luas
persegi).
“Setelah mempelajari materi hari ini,
diharapkan kalian mampu menemukan
rumus luas persegi panjang”.
2. Guru menjelaskan materi tentang luas
persegi yang termuat dalam LKPD.
3. Guru memberikan lembar tugas yang
berisi soal untuk dikerjakan secara
mandiri.
4. Guru memberikan kesempatan peserta
didik untuk mempresentasikan hasil
pekerjaannya.
5. Guru memberikan konfirmasi terhadap
hasil pekerjaan peserta didik.
5 menit KEGIATAN PENUTUP
1. Peserta didik bersama guru merangkum isi
pelajaran (Guru menunjuk beberapa peserta
didik untuk menjawab pertanyaan terkait
luas persegi).
2. Peserta didik melakukan refleksi dipandu
321
321
oleh guru.
3. Guru memberi motivasi untuk belajar
dengan kata mutiara, serta banyak latihan
soal untuk meningkatkan pemahaman
materi peserta didik.
4. Guru mengucapkan salam penutup.
H. Alat dan Sumber Belajar
Alat : Papan tulis, spidol, Pensil, Penggaris, Penghapus.
Sumber Belajar :
1. Bahan informasi tentang persegi panjang.
2. Bahan tugas mandiri.
3. Buku Mata Pelajaran Matematika Kelas VII.
I. Penilaian
Teknik : Tertulis berupa post-test kemampuan pemecahan masalah
(terlampir)
Instrumen : Uraian
Semarang, Maret 2015
Peneliti
Erni Widyadini
NIM 4101411083
322
322
Lampiran 64
1. Sisi sebuah persegi adalah dan kelilingnya . Tentukan:
a. Panjang sisi persegi
b. Luas persegi
Langkah Pemecahan masalah Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui:
Misalkan s = …………..…………..
k = …………..…………..
L = …………..…………..
maka s = …………..
Ditanyakan :
a. ……………..………..
b. …………..…………..
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Keliling persegi …………..
………….. ………… × …………..
Maka melalui keliling persegi dapat diperoleh panjang sisi persegi
Luas persegi …………..…………..
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
a. Keliling persegi …………..…………..
………….. ………… × …………..
………….. ………………..
…………..
323
323
……………..
Panjang sisi persegi ……………..……………..
b. Luas persegi ……………..
……… × …….
…………… m2
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi
………………………………………………………………………………….
2. Hitunglah luas bangun persegi yang diarsir!
Langkah pemecahan masalah Polya
(1) Memahami masalah
Diketahui:
Misal s1 = panjang sisi persegi besar = ……..
s2 = panjang sisi persegi yang diarsir
jarak panjang sisi persegi besar dengan panjang sisi persegi yang diarsir =
……….
Ditanyakan:…………………………………………………………………
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Luas persegi yang diarsir = …… …….
s2 = ………….. - (….. …..)
5 cm
0,5 cm
324
324
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
s2 = ………….. - (….. …..) = ……….
Maka luas persegi yang diarsir adalah = …… ……. = …….
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi ………………………………………………………………………
3.
Hitunglah luas daerah yang diarsir pada bangun
disamping !
Langkah pemecahan masalah Polya
(1) Memahami masalah
Diketahui:
Misal s1 = panjang sisi persegi besar = …….. ; s2 = panjang sisi persegi kecil
jarak panjang sisi persegi besar dengan panjang sisi persegi yang diarsir =
……….
Ditanyakan:…………………………………………………………………
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Luas daerah yang diarsir = luas persegi …………… - luas persegi …………...
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
luas persegi besar = …… ……. = ………
luas persegi kecil = …… ……., dimana s2 = …… - (….. …..) = ……….
maka luas persegi kecil = …… …… = ………
Luas daerah yang diarsir = luas persegi …………… - luas persegi …………...
= ….. - ……. = ………
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi ………………………………………………………………………
5 cm
1 cm
325
325
Lampiran 65
1. Sisi sebuah persegi adalah dan kelilingnya . Tentukan:
a. Panjang sisi persegi
b. Luas persegi
Langkah Pemecahan masalah Polya:
(1) Memahami masalah
Diketahui:
Misalkan s = sisi persegi
k = keliling persegi
L = luas persegi
maka s =
Ditanyakan :
a. Panjang sisi persegi
b. Luas persegi
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Keliling persegi
Maka melalui keliling persegi dapat diperoleh panjang sisi persegi
Luas persegi
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
a. Keliling persegi
326
326
Panjang sisi persegi
b. Luas persegi
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi panjang sisi persegi dan luas persegi .
2. Hitunglah luas bangun persegi yang diarsir!
Langkah pemecahan masalah Polya
(1) Memahami masalah
Diketahui:
Misal s1 = panjang sisi persegi besar = 5 cm
s2 = panjang sisi persegi yang diarsir
jarak panjang sisi persegi besar dengan panjang sisi persegi yang diarsir = 0,5
cm
Ditanyakan: luas bangun persgi yang diarsir
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Luas persegi yang diarsir = s2 s2
s2 = s1 - (2 0,5)
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
s2 = 5 - ( 2 0,5) = 4
5 cm
0,5 cm
327
327
Maka luas persegi yang diarsir adalah = s2 s2 = 4 4 = 16
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi luas persegi yang diarsir adalah 16 cm2.
3.
Hitunglah luas daerah yang diarsir pada bangun
disamping !
Langkah pemecahan masalah Polya
(1) Memahami masalah
Diketahui:
Misal s1 = panjang sisi persegi besar = 5 cm ; s2 = panjang sisi persegi kecil
jarak panjang sisi persegi besar dengan panjang sisi persegi yang diarsir = 1
cm
Ditanyakan: luas daerah yang diarsir
(2) Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Luas daerah yang diarsir = luas persegi besar - luas persegi kecil
(3) Melaksanakan pemecahan masalah
luas persegi besar = s1 s1 = 5 5 = 25
luas persegi kecil = s2 s2 , dimana s2 = 5 - ( 2 1 ) =3
maka luas persegi kecil = 3 3 = 9
Luas daerah yang diarsir = luas persegi besar - luas persegi kecil
= 25 - 9 = 16
(4) Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi luas darah yang diarsir adalah 16 cm2.
5 cm
1 cm
328
328
Lampiran 66
Keterampilan Proses
Dasar
Langkah
pemecahan
masalah menurut
Polya
Aspek keterampilan proses
berdasarkan langkah
pemecahan masalah polya
1. Mengamati
2. Mengklasifikasikan
3. Menghitung
4. Mengukur
5. Menemukan
Hubungan
6. Mengkomunikasikan
7. Menduga
8. Menyimpulkan
Memahami masalah
Mampu menyebutkan atau
menuliskan kembali apa yang
diketahui berdasarkan
pengamatan dalam
soal/masalah.
Mampu menyebutkan atau
menuliskan kembali apa yang
ditanya berdasarkan
pengamatan dalam
soal/masalah.
Terampil membuat gambar atau
tulisan notasi yang sesuai
dengan pengamatan dalam
soal/masalah.
Merencanakan
pemecahan masalah
Kemampuan berdiskusi dengan
teman dalam pemecahan
masalah
Dapat menerapkan rumus mana
yang diduga digunakan dalam
pemecahan masalah.
Mampu mengutarakan strategi
pemecahan masalah dalam
kelompok.
Kemampuan menghubungkan
konsep yang ditemukan untuk
OBSERVASI KETERAMPILAN
PROSES
INDIKATOR KETERAMPILAN PROSES
PESERTA DIDIK TERHADAP
KEMAMPUAN PEMECAHA N
MASALAH
DENGAN MODEL PBL
329
329
pemecahan masalah.
Melaksanakan
pemecahan masalah
Terampil menghitung untuk
pemecahan masalah
Kemampuan memecahkan
masalah yang ada dalam
kelompok
Terampil menjelaskan
pertanyaan dari teman (dalam
kelompok)
Melihat kembali
hasil yang diperoleh
Mampu menyimpulkan apa
yang diperoleh dari pemecahan
masalah saat diskusi kelompok
Mampu memperkirakan cara
lain untuk pemecahan masalah
dalam diskusi kelompok
Keterampilan
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok.
330
330
KISI-KISI INDIKATOR
KETERAMPILAN PROSES PESERTA DIDIK
TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PESERTA DIDIK
DENGAN MODEL PBL
Keterampilan Proses
Dasar
Langkah
pemecahan
masalah
menurut
Polya
Indikator keterampilan
proses berdasarkan langkah
pemecahan masalah polya
No
Item
1. Mengamati
2. Mengklasifikasikan
3. Menghitung
4. Mengukur
5. Menemukan
Hubungan
6. Mengkomunikasikan
7. Menduga
8. Menyimpulkan
Memahami
masalah
Mampu menyebutkan atau
menuliskan kembali apa yang
diketahui berdasarkan
pengamatan dalam
soal/masalah.
1
Mampu menyebutkan atau
menuliskan kembali apa yang
ditanyakan berdasarkan
pengamatan dalam
soal/masalah.
2
Terampil membuat gambar
atau tulisan notasi yang sesuai
dengan pengamatan dalam
soal/masalah.
3
Merencanakan
pemecahan
masalah
Kemampuan berdiskusi dengan
teman dalam pemecahan
masalah
4
Dapat menerapkan rumus mana
yang diduga digunakan dalam
pemecahan masalah.
5
Mampu mengutarakan strategi
pemecahan masalah dalam
kelompok.
6
Kemampuan menghubungkan
konsep yang ditemukan untuk
pemecahan masalah.
7
331
331
Melaksanakan
pemecahan
masalah
Terampil menghitung untuk
pemecahan masalah 8
Kemampuan memecahkan
masalah yang ada dalam
kelompok
9
Terampil menjelaskan
pertanyaan dari teman (dalam
kelompok)
10
Melihat
kembali hasil
yang diperoleh
Mampu menyimpulkan apa
yang diperoleh dari pemecahan
masalah saat diskusi kelompok
11
Mampu memperkirakan cara
lain untuk pemecahan masalah
dalam diskusi kelompok
12
Keterampilan
mempresentasikan hasil diskusi
kelompok.
13
Skor pengamatan dengan menggunakan skala Likert. sistem penskoran untuk lembar
observasi keterampilan proses adalah sebagai berikut:
Sangat Baik : skor 5
Baik : skor 4
Cukup : skor 3
Tidak Baik : skor 2
Sangat Tidak Baik : skor 1
332
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES PESERTA DIDIK TERHADAP
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MODEL PBL
Guru Matematika : Heru Bagus Candrayana, S.Pd.
Kelas : VII E
Hari / tanggal : 18 Maret 2015
Petunjuk Pengisian:
Beri penilaian Anda dengan memberikan skor 1 sampai 5 pada kolom sesuai dengan kriteria skor pengamatan keterampilan proses
peserta didik dibawah ini.
Kriteria skor pengamatan:
Sangat Baik : skor 5
Baik : skor 4
Cukup : skor 3
Tidak Baik : skor 2
Sangat Tidak Baik : skor 1
No Kode Kode indikator yang diamati
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. E-1 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 3 45
2. E-2 3 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 3 41
3. E-3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 42
4. E-4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 2 3 47
5. E-5 5 4 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 48
6. E-6 4 4 4 3 4 4 4 4 4 2 3 2 3 45
Lam
pira
n 3
2
333
7. E-7 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 4 2 3 42
8. E-8 5 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 50
9. E-9 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 44
10. E-10 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 41
11. E-11 3 4 4 4 3 4 3 3 4 2 3 2 3 42
12. E-12 3 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 2 4 39
13. E-13 4 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 2 3 39
14. E-14 4 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 2 3 41
15. E-15 4 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 46
16. E-16 4 4 4 3 3 4 2 4 3 2 4 2 4 43
17. E-17 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 40
18. E-18 4 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 2 3 42
19. E-19 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 44
20. E-20 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 43
21. E-21 3 4 4 4 4 4 2 3 3 2 4 2 3 42
22. E-22 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 42
23. E-23 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 41
24. E-24 2 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 2 2 37
25. E-25 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 2 3 45
26. E-26 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 43
27. E-27 4 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 3 4 52
28. E-28 2 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 42
29. E-29 4 4 5 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 48
30. E-30 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 40
31. E-31 4 5 4 3 3 3 3 5 4 2 4 3 3 46
32. E-32 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 41
33. E-33 4 4 5 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 44
334
34. E-34 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 34
35. E-35 5 4 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 46
36. E-36 4 5 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 3 46
37. E-37 2 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 34
Semarang, 18 Maret 2015
Pengamat
Heru Bagus Candrayana, S.Pd.
335
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES PESERTA DIDIK TERHADAPKEMAMPUAN PEMECAHAN
MASALAH DENGAN MODEL PBL
Guru Matematika : Ratna Ambarwati
Kelas : VII E
Hari / tanggal : 18 Maret 2015
Petunjuk Pengisian:
Beri penilaian Anda dengan memberikan skor 1 sampai 5 pada kolom sesuai dengan kriteria skor pengamatan keterampilan proses
peserta didik dibawah ini.
Kriteria skor pengamatan:
Sangat Baik : skor 5
Baik : skor 4
Cukup : skor 3
Tidak Baik : skor 2
Sangat Tidak Baik : skor 1
No Kode Kode indikator yang diamati
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. E-1 3 4 3 3 4 3 3 4 4 3 4 2 3 43
2. E-2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 39
3. E-3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 42
4. E-4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 3 48
5. E-5 5 5 4 3 3 4 4 4 4 2 3 4 4 49
6. E-6 3 4 3 3 4 4 4 4 4 2 3 2 3 43
Lam
pira
n 6
7
336
7. E-7 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 41
8. E-8 5 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 4 49
9. E-9 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 44
10. E-10 3 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 41
11. E-11 4 3 4 4 3 4 3 3 4 2 3 2 3 42
12. E-12 4 4 4 3 3 4 2 3 3 2 3 2 4 41
13. E-13 4 3 4 3 3 3 2 3 4 2 3 2 3 39
14. E-14 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 4 2 3 40
15. E-15 3 4 4 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 46
16. E-16 4 4 4 3 3 4 2 4 3 2 4 2 4 43
17. E-17 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 4 40
18. E-18 3 3 4 3 3 4 4 3 3 2 4 2 3 41
19. E-19 4 3 4 3 4 4 3 4 4 3 3 2 3 44
20. E-20 4 3 3 4 4 3 3 4 4 3 3 2 3 43
21. E-21 3 4 4 4 4 4 2 3 3 2 4 2 3 42
22. E-22 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 3 42
23. E-23 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 3 41
24. E-24 2 3 3 3 3 3 3 4 4 2 3 2 2 37
25. E-25 3 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 2 3 45
26. E-26 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 43
27. E-27 3 4 4 4 5 4 4 5 4 3 4 3 4 51
28. E-28 2 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 2 4 41
29. E-29 4 3 5 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 47
30. E-30 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 39
31. E-31 4 5 4 3 3 3 3 5 4 2 4 3 3 46
32. E-32 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 41
33. E-33 3 4 5 2 3 3 4 3 3 3 4 3 3 43
337
34. E-34 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 34
35. E-35 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 4 44
36. E-36 4 4 4 3 4 3 3 4 4 3 4 2 3 45
37. E-37 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 33
Semarang, 18 Maret 2015
Pengamat
Ratna Ambarwati
338
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES PESERTA DIDIK TERHADAP
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MODEL PBL
Guru Matematika : Heru Bagus Candrayana
Kelas : VII E
Hari / tanggal : 24 Maret 2015
Petunjuk Pengisian:
Beri penilaian Anda dengan memberikan skor 1 sampai 5 pada kolom sesuai dengan kriteria skor pengamatan keterampilan proses
peserta didik dibawah ini.
Kriteria skor pengamatan:
Sangat Baik : skor 5
Baik : skor 4
Cukup : skor 3
Tidak Baik : skor 2
Sangat Tidak Baik : skor 1
No Kode Kode indikator yang diamati
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. E-1 5 4 5 4 5 5 4 4 4 4 4 3 4 55
2. E-2 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 4 3 47
3. E-3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 2 3 50
4. E-4 5 5 5 5 4 4 4 4 4 5 5 4 5 59
5. E-5 5 5 4 5 5 5 5 5 4 3 5 4 5 60
Lam
pira
n 6
8
339
6. E-6 4 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 49
7. E-7 5 4 4 5 5 5 5 5 4 4 5 2 4 57
8. E-8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 64
9. E-9 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 5 57
10. E-10 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 49
11. E-11 4 4 4 4 4 4 3 3 4 3 3 2 3 45
12. E-12 3 4 4 3 4 4 2 3 3 3 3 2 4 42
13. E-13 5 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 2 4 52
14. E-14 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 3 5 52
15. E-15 5 4 4 5 5 4 4 5 5 4 4 4 5 58
16. E-16 5 5 5 5 5 4 5 5 4 4 5 3 5 60
17. E-17 4 4 4 5 3 3 4 3 3 4 5 2 4 48
18. E-18 5 5 4 4 4 4 4 4 3 4 4 2 4 51
19. E-19 5 4 4 4 4 4 3 4 4 5 4 3 4 52
20. E-20 4 5 4 4 4 4 5 5 5 4 3 2 4 53
21. E-21 5 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 3 4 49
22. E-22 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 45
23. E-23 4 4 4 3 3 4 4 3 3 4 4 2 4 46
24. E-24 3 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 44
25. E-25 4 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 51
26. E-26 5 5 4 4 4 5 4 5 5 5 5 4 5 60
27. E-27 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 56
28. E-28 3 4 3 4 3 4 3 4 3 4 4 2 4 45
29. E-29 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 53
30. E-30 5 5 4 5 4 5 5 3 3 4 5 3 5 56
31. E-31 4 4 4 5 5 3 4 5 4 3 4 3 4 52
32. E-32 5 5 4 5 5 3 4 4 4 4 3 2 5 53
340
33. E-33 5 5 5 5 4 4 4 5 5 4 4 3 5 58
34. E-34 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 45
35. E-35 5 5 5 5 5 4 5 5 5 4 5 3 5 61
36. E-36 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 3 5 60
37. E-37 4 5 3 4 3 3 4 4 3 4 4 2 4 47
Semarang, 24 Maret 2015
Pengamat
Heru Bagus Candrayana
341
LEMBAR OBSERVASI KETERAMPILAN PROSES PESERTA DIDIK TERHADAP
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DENGAN MODEL PBL
Guru Matematika : Ratna Ambarwati
Kelas : VII E
Hari / tanggal : 24 Maret 2015
Petunjuk Pengisian:
Beri penilaian Anda dengan memberikan skor 1 sampai 5 pada kolom sesuai dengan kriteria skor pengamatan keterampilan proses
peserta didik dibawah ini.
Kriteria skor pengamatan:
Sangat Baik : skor 5
Baik : skor 4
Cukup : skor 3
Tidak Baik : skor 2
Sangat Tidak Baik : skor 1
No Kode Kode indikator yang diamati
Jumlah 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
1. E-1 5 5 5 4 5 5 5 4 4 4 4 3 4 57
2. E-2 4 5 3 4 4 3 3 4 5 3 4 4 3 49
3. E-3 4 4 4 4 4 4 5 4 5 4 3 2 3 50
4. E-4 5 5 5 5 4 4 5 4 5 5 5 4 5 61
Lam
pira
n 6
9
342
5. E-5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 64
6. E-6 5 5 5 4 4 4 4 4 4 3 3 2 3 50
7. E-7 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 2 4 58
8. E-8 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 64
9. E-9 5 5 4 4 4 4 4 5 5 5 4 3 5 57
10. E-10 4 5 4 4 4 4 4 4 4 4 3 2 4 50
11. E-11 5 4 4 4 4 4 3 3 4 4 4 2 3 48
12. E-12 3 4 4 3 4 4 2 4 3 4 3 2 4 44
13. E-13 5 5 4 4 4 4 3 4 5 4 4 2 4 52
14. E-14 5 4 4 4 5 4 3 3 4 4 4 3 5 52
15. E-15 5 4 4 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 61
16. E-16 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 3 5 63
17. E-17 4 4 5 5 3 3 4 3 4 4 5 2 4 50
18. E-18 5 5 4 5 4 5 4 4 3 4 5 2 5 55
19. E-19 5 4 5 4 4 4 5 5 4 5 5 3 5 58
20. E-20 4 5 4 4 5 5 5 5 5 4 3 4 4 57
21. E-21 5 4 3 4 4 5 3 3 4 4 4 3 4 50
22. E-22 3 4 4 3 3 5 3 4 3 4 3 4 4 47
23. E-23 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 2 4 47
24. E-24 3 3 3 3 4 4 5 4 4 3 3 4 3 46
25. E-25 5 4 4 4 5 4 3 4 4 3 4 4 4 52
26. E-26 5 5 5 5 5 5 4 5 5 5 5 4 5 63
27. E-27 5 5 4 4 5 5 4 5 4 4 4 3 4 56
28. E-28 3 4 3 4 5 4 3 4 3 4 4 2 4 47
29. E-29 5 5 5 4 4 4 3 4 4 4 4 3 4 53
30. E-30 5 5 5 5 5 5 5 4 5 4 5 3 5 61
31. E-31 5 4 4 5 5 3 4 5 4 3 4 4 4 54
343
32. E-32 5 5 4 5 5 3 4 4 4 4 3 3 5 54
33. E-33 5 5 5 5 4 4 4 5 5 5 4 3 5 59
34. E-34 4 4 5 3 3 4 3 3 3 3 3 4 4 46
35. E-35 5 5 5 5 5 5 5 5 5 4 5 3 5 62
36. E-36 5 5 5 4 5 5 4 5 5 5 4 4 5 61
37. E-37 4 5 3 4 5 3 5 4 3 4 4 2 4 50
Semarang, Maret 2015
Pengamat
Ratna Ambarwati
344
KISI – KISI TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Nama Sekolah : SMP Kesatrian 2 Semarang Alokasi Waktu : 70 menit
Mata Pelajaran : Matematika Jumlah Soal : 8
Kelas : VII / 2 Bentuk Soal : Uraian
Aspek Soal : Pemecahan Masalah
Standar Kompetensi : 6. Memahami konsep segiempat dan segitiga serta menentukan ukurannya.
Kompetensi
Dasar
Materi
Pembelajaran Indikator
Indikator Kemampuan
Pemecahan Masalah Indikator Soal No. Soal
6.3 Menghitung
keliling dan
luas bangun
segitiga dan
segiempat
serta
menggunaka
nnya dalam
pemecahan
masalah.
Persegi
Panjang
Menyelesaikan
permasalahan
yang terkait
penerapan
keliling persegi
panjang
1. Peserta didik
dapat menuliskan
kembali
keterangan yang
diberikan atau
yang diketahui di
dalam soal
berkaitan dengan
bangun persegi
panjang dan
persegi serta
dapat membuat
gambar atau
tulisan notasi
Dengan menggunakan
konsep keliling persegi
panjang, peserta didik
dapat menghitung panjang
pagar pembatas taman jika
yang diketahui panjang
taman dan lebarnya dari
panjang taman.
1
Dengan menggunakan
konsep keliling persegi
panjang, peserta didik
dapat menghitung keliling
bingkai kayu jika
diketahui panjang dan
8
Lam
pira
n 7
0
345
yang sesuai
2. Peserta didik dapat
menuliskan kembali
apa yang ditanyakan
di dalam soal
3. Peserta didik dapat
merencanakan rumus
mana yang akan
digunakan dalam
menyelesaikan
masalah untuk
menemukan keliling
serta luas persegi
panjang dan persegi
4. Peserta didik dapat
melaksanakan
perhitungan sesuai
rencana atau rumus
untuk menemukan
hasil keliling serta
luas persegi panjang
dan persegi
5. Peserta didik dapat
menuliskan kembali
jawaban dari
permasalahan dengan
lebih baik
lebar bingkai kayu.
Persegi
Menyelesaikan
permasalahan
yang terkait
penerapan
keliling persegi
Dengan menggunakan
konsep keliling persegi,
peserta didik dapat
menghitung banyaknynya
manik-manik yang
dibutuhkan untuk
membuat gorden jika
diketahui panjang sisi
gorden dan jarak antar
manik-manik
2
Dengan menggunakan
konsep keliling persegi
peserta didik dapat
menghitung banyaknya
tiang besi yang dibutuhkan
untuk sekeliling monumen
jika diketahui panjang sisi
monumen, jarak antar
tiang yang sekelilingnya
akan diberi tiang besi
5
Persegi
Panjang
Menyelesaikan
permasalahan
yang terkait
penerapan luas
persegi panjang
Dengan menggunakan
konsep luas persegi
panjang, peserta didik
dapat menghitung luas
karpet memperhatikan
daerah yang diarsir jika
diketahui panjang dan
3
346
lebar lantai ruangan serta
panjang dan lebar meja
yang berada di dalam
ruangan.
Dengan menggunakan
konsep luas persegi
panjang peserta didik
dapat menghitung jumlah
biaya yang dikeluarkan
untuk menanam rumput
gajah jika diketahui biaya
pembelian rumput gajah
per m2 dan ukuran daerah
yang akan ditanami
rumput.
4
Dengan menggunakan
konsep luas persegi
panjang peserta didik
dapat menghitung
banyaknya potongan kue
kecil yang didapat dalam 1
cetakan dan banyaknya
cetakan kue yang dipakai,
jika diketahui ukuran
panjang dan lebar cetakan
serta ukuran panjang dan
lebar potongan kue kecil.
6
Persegi Menyelesaikan Dengan menggunakan 2
347
permasalahan
yang terkait
penerapan luas
persegi panjang
konsep luas persegi,
peserta didik dapat
menghitung luas kain
batik yang dibutuhkan jika
diketahui panjang sisi
gorden dan banyaknya
gorden yang akan dibuat
Dengan menggunakan
konsep luas persegi,
peserta didik dapat
menghitung banyaknya
bungkus kertas wingko
yang dibutuhkan jika
diketahui panjang sisi
samping celengan kardus
dan panjang sisi bungkus
kertas wingko babad.
7
348
348
Lampiran 71
TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
Mata Pelajaran : Matematika
Kelas/Semester : VII/2
Materi : Persegi panjang dan persegi
Waktu : 70 menit
PETUNJUK:
1. Tulislah nama, nomor absen dan kelas pada lembar jawab yang telah
disediakan.
2. Periksa dan bacalah soal dengan teliti dan cermat.
3. Tanyakan kepada Bapak/Ibu guru pengawas jika ada soal yang kurang
jelas.
4. Dahulukan menjawab soal-soal yang Anda anggap mudah.
5. Kerjakan soal di bawah ini lengkap dengan penyelesaiannya pada lembar
jawab.
6. Periksa kembali jawabanmu sebelum lembar jawaban dikumpulkan.
SOAL
1. Gambar disamping adalah gambar salah satu
tempat peninggalan budaya di Kota Semarang. Di
Sam Po Kong akan dibangun sebuah taman
berukuran panjang 10 m dan lebarnya tiga
perempat dari panjang taman. Kemudian
disekeliling tepi taman akan dibuat pagar
pembatas. Berapa meter pagar pembatas yang
harus dibuat? coba gambarkan pula sketsa gambarnya!
2. Batik Semarangan merupakan salah satu
hasil kesenian budaya di Kota Semarang. Batik
semarang dapat dibuat menjadi bahan dasar
pakaiain, souvenir, dan lain-lain. Gambar
dibawah ini adalah gambar Batik Semarangan
bermotif Lawang Sewu. Seorang penjahit
mendapat pesanan gorden berbentuk persegi
dengan menggunakan kain batik tersebut. Jika
panjang sisi gorden adalah 1,5 m dan setiap tepi
gorden akan diberi hiasan manik-manik dengan jarak antar manik-manik
adalah 5 cm, maka tentukan luas kain batik serta banyaknya manik-manik
yang dibutuhkan untuk membuat 80 buah gorden!
349
349
3. Pernahkah kalian berkunjung di Museum Nyonya Meneer Semarang ?
Museum Jamu Nyonya Meneer di Semarang merupakan museum jamu
pertama di Indonesia. Seperti yang terlihat pada gambar, terdapat suatu
ruangan berbentuk persegi panjang dan di
tengah-tengah terdapat meja-meja kecil
dengan permukaan alasnya berbentuk
persegi panjang. Lantai di dalam ruangan
akan diberi karpet. Tentukan luas daerah
yang diberi karpet (daerah yang diarsir) jika
lantai ruangan diilustrasikan pada gambar di
bawah ini ?
4. Museum Kereta Api Ambarawa pada awalnya merupakan stasiun kereta api,
namun kini beralih fungsi menjadi museum. Museum ini berada di pusat kota
Ambarawa, sekitar 20 km dari
Ungaran, Kabupaten Semarang.
Untuk memperindah pemandangan
di halaman Museum maka dari
pihak pengurus Museum
bermaksud menanam rumput gajah
mini. Biaya yang diperlukan untuk
membeli rumput gajah tersebut
adalah Rp 20.000 per m2. Halaman
yang ingin ditanami rumput gajah
berbentuk seperti gambar di
samping ini. Maka berapakah
jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menanam rumput gajah mini dihalaman
tersebut? (Gambarkan kembali sketsa gambarnya!)
6 m
6 m
2 m
3 m
350
350
5. Di Museum Rangga Warsita terdapat
banyak monumen candi. Setiap monumen
akan diberi tali pembatas yang dikaitkan
pada setiap tiang besi dengan jarak antar
tiang adalah 0,8 m seperti terlihat pada
gambar. Alas monumen berbentuk persegi
dengan panjang sisi 1,6 m. Jika seorang
petugas akan memasang tali pembatas
yang dihubungkan dengan tiang besi pada
monumen candi. Tentukan banyaknya tiang besi yang dibutuhkan petugas?
6. Pada saat perayaan tradisi budaya Dugderan, terdapat satu makanan yang
menjadi khas saat perayaan dugderan. Makanan khas tersebut adalah Ganjel
rel atau yang biasa disebut kue
gambang. Bu Anita ingin membuat kue
gambang tersebut berbentuk potongan
kecil persegi panjang seperti gambar di
samping. Cetakan kue yang dimiliki
oleh Bu Anita berbentuk persegi
panjang pula berukuran 30 cm × 20 cm.
Bu Anita bermaksud memotong kue
tersebut kira-kira berukuran 5 cm × 2 cm. Maka berapakah banyaknya
potongan kue kecil dengan ukuran yang sama dalam satu cetakan serta
hitunglah berapa banyaknya cetakan kue yang dipakai jika Bu Anita ingin
membuat potongan kue gambang kecil sebanyak 120 kue dengan ukuran yang
sama pula? (Gambarkan pula sketsa cetakan kue beserta potongan kue-kue
gambang kecil berbentuk persegi panjang di dalamnya!)
7. Aisyah mendapat tugas prakarya untuk
memanfaatkan barang bekas. Oleh karena itu Ia
mencoba memanfaatkan bungkus kertas dari
wingko babat yang berbentuk persegi untuk
ditempelkan pada sisi-sisi samping sebanyak 4
buah sisi samping dari suatu celengan yang
terbuat dari kardus berbentuk persegi. Panjang
sisi samping dari celengan kardus adalah 18 cm. Sedangkan panjang sisi dari
bungkus wingko adalah 6 cm. Tentukan banyaknya bungkus kertas wingko
yang digunakan Aisyah untuk menutupi semua sisi samping celengan kardus?
351
351
8. Di dalam Museum Rangga Warsito terdapat
kerajinan budaya dan peninggalan batu
seperti yang terlihat pada gambar, di atas
meja kaca yang berisi batu-batuan kecil
terdapat poster informasi terkait letusan
gunung berapi di Indonesia yang difigura
dengan bingkai kayu. Lebar bingkai kayu
adalah 40 cm dan panjangnya 2 kali dari
lebarnya. Coba hitunglah keliling dari ketiga
bingkai kayu yang di pajang tersebut!
.: Selamat Mengerjakan Semoga Sukses :.
352
352
Lampiran 72
KUNCI DAN PEDOMAN PENSKORAN
TES UJI COBA KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
No. Kunci Jawaban Skor
1. Memahami masalah
Diketahui :
Panjang taman dan lebar
dari panjang taman.
Ditanya :
Berapakah panjang pagar pembatas taman yang harus dibuat dan
gambar sketsanya!
1
Merencanakan pemecahan masalah
Jawab :
Sketsa gambar
Panjang pagar pembatas yang harus dibuat = keliling taman
Keliling taman
= 2
3
Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling lapangan
(
)
(
)
5
Melihat kembali hasil yang diperoleh 1
10 m
dari panjang taman
353
353
Panjang pagar pembatas yang harus dibuat adalah .
2. Memahami masalah
Diketahui :
Gorden berbentuk persegi
Panjang sisi gorden .
Jarak antar manik-manik 5 cm
Banyaknya gorden yang akan dibuat 80 buah
Ditanya :
Luas kain batik serta banyaknya manik-manik yang dibutuhkan
untuk membuat 80 buah gorden?
1
Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
Luas gorden =
Luas kain yang dibutuhkan untuk membuat 80 gorden
= luas gorden × 80
Banyaknya manik-manik yang dibutuhkan untuk satu gorden
=
Banyaknya manik-manik yang dibutuhkan untuk 80 gorden
= Banyaknya manik-manik untuk 1 gorden
3
Melaksanakan pemecahan masalah
Luas gorden =
=
= 2,25 m2
Luas kain yang dibutuhkan untuk membuat 80 gorden
= luas gorden × 80
= 2,25 × 80
= 180 m2
Banyaknya manik-manik yang dibutuhkan
=
5
354
354
=
=
Banyaknya manik-manik yang dibutuhkan untuk 80 gorden
= Banyaknya manik-manik untuk satu gorden
= 120
= 960 manik-manik
Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi untuk membuat 80 gorden luas kain yang dibutuhkan adalah
180 m2
dan banyaknya manik-manik adalah 9600.
1
3. Memahami masalah
Diketahui :
Lantai ruangan berebntuk persegi panjang.
Panjang lantai ruangan dan lebar .
Panjang meja 1,5 m
Lebar meja 1 m
Banyaknya meja 2 buah
Pada daerah yang diarsir yang akan diberi karpet.
Ditanya :
Luas daerah yang diberi karpet (daerah yang diarsir) jika lantai
ruangan diilustrasikan pada gambar?
1
Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
355
355
Sketsa gambar
Luas daerah yang diberi karpet (diarsir)
luas lantai ruangan – luas 2 buah meja
Luas lantai ruangan
panjang lantai ruangan × lebar lantai ruangan
Luas 2 buah meja = 2 × (panjang meja × lebar meja)
3
Melaksanakan pemecahan masalah
Luas lantai ruangan
panjang lantai ruangan × lebar lantai ruangan
6 × 4
24
Luas 2 buah meja = 2 × (panjang meja × lebar meja)
= 2 × (1,5 × 1)
= 3
Luas daerah yang diberi karpet (diarsir)
luas lantai ruangan – luas 2 buah meja
= 24 – 3
= 21
5
Melihat kembali hasil yang diperoleh
Luas daerah yang diberi karpet (daerah yang diarsir) adalah 21 m2.
1
4. Memahami masalah 1
356
356
Diketahui :
Biaya pembelian rumput gajah per m2 adalah Rp 20.000,00
Ditanya :
Berapakah jumlah biaya yang dikeluarkan untuk menanam halaman
tersebut dengan rumput gajah mini?
Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
Membagi daerah menjadi dua bagian daerah bentuk persegi panjang
Luas daerah seluruhnya = luas daerah 1 + luas daerah 2
Luas daerah 1 = panjang daerah 1 × lebar daerah 1
Luas daerah 2 = panjang daerah 2 × lebar daerah 2
Biaya yang diperlukan = luas daearah seluruhnya × Rp 20.000
3
Melaksanakan pemecahan masalah 5
Daerah 2
Daerah 1
6 m
6 m
2 m
3 m
6 m
6 m
2 m
3 m
357
357
Luas daerah 1 = panjang daerah 1 × lebar daerah 1
= 6 × (6 – 3)
= 18
Luas daerah 2 = panjang daerah 2 × lebar daerah 2
= 3 × 2
= 6
Luas daerah seluruhnya = luas daerah 1 + luas daerah 2
= 18 + 6
= 24
Biaya yang diperlukan = luas daearah seluruhnya × Rp 20.000
= 24 × Rp 20.000
= Rp 480.000
Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi biaya yang diperlukan untuk membeli rumput gajah sebesar Rp
480.000.
Cara lain
Membagi daerah menjadi dua bagian daerah bentuk persegi panjang
sebagai berikut
Luas daerah 1 = panjang daerah 1 × lebar daerah 1
= (6 – 2) × (6 – 3)
= 4 × 3
= 12
Luas daerah 2 = panjang daerah 2 × lebar daerah 2
1 6 m
6 m
2 m
3 m
Daerah 2
Daerah 1
358
358
= 6 × 2
= 12
Luas daerah seluruhnya = luas daerah 1 + luas daerah 2
= 12 + 12
= 24
Biaya yang diperlukan = luas daearah seluruhnya × Rp 20.000
= 24 × Rp 20.000
= Rp 480.000
5. Memahami masalah
Diketahui :
Alas monument berbentuk persegi
Jarak antar tiang 0,8 m
Panjang sisi alas monumen 1,6 m
Ditanya :
Berapa banyaknya tiang besi yang dibutuhkan untuk memasaang
disekeliling monumen candi sebanyak 5 buah monumen?
1
Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
Banyaknya tiang untuk 1 monumen =
Keliling monumen =
3
Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling monumen =
= 4 × 1,6
= 6,4
Banyaknya tiang untuk 1 monumen =
buah tiang
1
3
359
359
Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi banyaknya tiang besi yang diperlukan untuk pembatas 1
monumen sebanyak 8 buah tiang besi.
1
6.
Memahami masalah
Diketahui :
Potongan kecil kue berbentuk persegi panjang
Cetakan kue berbentuk persegi panjang
Panjang cetakan kue 30 cm
Lebar cetakan kue 20 cm
Panjang potongan kecil kue 5 cm
Lebar potongan kecil kue 2 cm
Banyaknya potongan kue yang akan dibuat 120 buah
Ditanya :
Banyaknya potongan kue kecil dalam satu cetakan serta banyaknya
cetakan kue yang dipakai jika Bu Anita ingin membuat potongan
kue gambang kecil sebanyak 120 kue ! (sketsa gambar)
1
Merencanakan pemecahan masalah
Jawab:
Banyaknya potongan kecil dalam satu cetakan
=
Banyaknya cetakan kue yang dipakai jika ingin membuat 120
potongan kue kecil =
Sketsa gambar
3
5
5 cm
20 cm
30 cm
360
360
Melaksanakan pemecahan masalah
Banyaknya potongan kecil dalam satu cetakan
=
buah
Banyaknya cetakan kue yang dipakai jika ingin membuat 120
potongan kue kecil =
buah cetakan
Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi Banyaknya potongan kecil dalam satu cetakan adalah 60 buah
serta 2 buah cetakan yang diperlukan untuk membuat 120 potongan
kue kecil.
1
7.
Memahami masalah
Diketahui:
Bungkus kertas berbentuk persegi
Sisi samping celengan berbentuk persegi
Celengan kardus terdiri dari 4 buah sisi samping
Panjang sisi celengan 18 cm
Panjang sisi bungkus kertas 6 cm
Ditanyakan :
Banyaknya bungkus kertas yang digunakan untuk menutupi semua
sisi samping celengan kardus !
1
Merencanakan pemecahan masalah
Banyaknya kertas yang dibutuhkan untuk menutupi 1 sisi samping
celengan
Banyaknya kertas untuk menutupi semua sisi samping celengan
= banyaknya sisi samping celengan × banyaknya kertas untuk
3
361
361
menutupi satu sisi samping celengan
Melaksanakan pemecahan masalah
Banyaknya kertas yang dibutuhkan untuk menutupi 1 sisi samping
celengan
buah
Banyaknya kertas untuk menutupi semua sisi samping celengan
= banyaknya sisi samping celengan × banyaknya kertas
= 4 × 9 buah
= 36 buah
Melihat kembali hasil yang diperoleh
Jadi banyaknya bungkus kertas yang diperlukan untuk menutupi
semua sisi samping dari celengan kardus adalah 54 buah bungkus
kertas.
1
8.
Memahami masalah
Diketahui :
Lebar bingkai kayu 40 cm
Panjang bingkai kayu 2 kali lebarnya
Ditanyakan :
Berapa keliling dari ketiga bingkai kayu ?
1
Merencanakan pemecahan masalah
Keliling dari ketiga bingkai kayu
= keliling satu buah bingkai kayu × 3
Keliling satu buah bingkai kayu
= 2 × (p +l)
3
362
362
Melaksanakan pemecahan masalah
Keliling satu buah bingkai kayu
= 2 × (p +l)
= 2 × (2l + l)
= 2 × (3l)
= 2 × (3×40)
= 2 × (120)
= 240
Keliling dari ketiga bingkai kayu
= keliling satu buah bingkai kayu × 3
= 240 × 3
= 720 cm
5
Melihat kembali pemecahan masalah
Jadi keliling dari ketiga bingkai kayu adalah 720 cm. 1
SKOR MAKSIMUM 80
Pedoman Penilaian:
Nilai Akhir
363
363
Lampiran 73
DATA AKHIR
(NILAI HASIL TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH)
KELAS EKSPERIMEN (VII E)
NO KODE NILAI
1 E-01 82.5
2 E-02 70
3 E-03 73.75
4 E-04 85
5 E-05 90
6 E-06 76.25
7 E-07 85
8 E-08 98.75
9 E-09 87.5
10 E-10 77.5
11 E-11 72.5
12 E-12 70
13 E-13 85
14 E-14 82.5
15 E-15 90
16 E-16 95
17 E-17 78.75
18 E-18 86.25
19 E-19 86.25
20 E-20 88.75
21 E-21 80
22 E-22 77.5
23 E-23 78.75
24 E-24 70
25 E-25 80
26 E-26 90
27 E-27 80
28 E-28 72.5
29 E-29 85
30 E-30 93.75
31 E-31 75
32 E-32 83.75
33 E-33 87.5
34 E-34 73.75
35 E-35 93.75
36 E-36 90
37 E-37 73.75
Rata-rata 82,33
364
364
DATA AKHIR
(NILAI HASIL TES KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH)
KELAS KONTROL (VII F)
NO KODE NILAI
1 F-01 78.75
2 F-02 77.5
3 F-03 72.5
4 F-04 70
5 F-05 85
6 F-06 75
7 F-07 87.5
8 F-08 65
9 F-09 75
10 F-10 85
11 F-11 73.75
12 F-12 87.5
13 F-13 76.25
14 F-14 82.5
15 F-15 78.75
16 F-16 76.25
17 F-17 77.5
18 F-18 72.5
19 F-19 78.75
20 F-20 76.25
21 F-21 75
22 F-22 65
23 F-23 82.5
24 F-24 60
25 F-25 75
26 F-26 83.75
27 F-27 72.5
28 F-28 67.5
29 F-29 77.5
30 F-30 80
31 F-31 76.25
32 F-32 76.25
33 F-33 73.75
34 F-34 81.25
35 F-35 76.25
36 F-36 65
37 F-37 77.5
Rata-rata 76,11
365
365
DATA SKOR KETERAMPILAN PROSES PESERTA DIDIK
Kelas dengan Model PBL berbasis Etnomatematika (VII E)
Pertemuan 2
No Kode Jumlah skor
Observer 1
Jumlah skor
Observer 2 RATA -RATA
1 E-1 45 43 44
2 E-2 41 39 40
3 E-3 42 42 42
4 E-4 47 48 47.5
5 E-5 48 49 48.5
6 E-6 45 43 44
7 E-7 42 41 41.5
8 E-8 50 49 49.5
9 E-9 44 44 44
10 E-10 41 41 41
11 E-11 42 42 42
12 E-12 39 41 40
13 E-13 39 39 39
14 E-14 41 40 40.5
15 E-15 46 46 46
16 E-16 43 43 43
17 E-17 40 40 40
18 E-18 42 41 41.5
19 E-19 44 44 44
20 E-20 43 43 43
21 E-21 42 42 42
22 E-22 42 42 42
23 E-23 41 41 41
24 E-24 37 37 37
25 E-25 45 45 45
26 E-26 43 43 43
27 E-27 52 51 51.5
28 E-28 42 41 41.5
29 E-29 48 47 47.5
30 E-30 40 39 39.5
31 E-31 46 46 46
32 E-32 41 41 41
33 E-33 44 43 43.5
366
366
34 E-34 34 34 34
35 E-35 46 44 45
36 E-36 46 45 45.5
37 E-37 34 33 33.5
Rata-rata 65.67567568
Persentase 65.68%
367
367
DATA SKOR KETERAMPILAN PROSES PESERTA DIDIK
Kelas dengan Model PBL berbasis Etnomatematika (VII E)
Pertemuan 4
No Kode Jumlah skor
Observer 1
Jumlah skor
Observer 2 RATA -RATA
1 E-1 55 57 56
2 E-2 47 49 48
3 E-3 50 50 50
4 E-4 59 61 60
5 E-5 60 64 62
6 E-6 49 50 49.5
7 E-7 57 58 57.5
8 E-8 64 64 64
9 E-9 57 57 57
10 E-10 49 50 49.5
11 E-11 45 48 46.5
12 E-12 42 44 43
13 E-13 52 52 52
14 E-14 52 52 52
15 E-15 58 61 59.5
16 E-16 60 63 61.5
17 E-17 48 50 49
18 E-18 51 55 53
19 E-19 52 58 55
20 E-20 53 57 55
21 E-21 49 50 49.5
22 E-22 45 47 46
23 E-23 46 47 46.5
24 E-24 44 46 45
25 E-25 51 52 51.5
26 E-26 60 63 61.5
27 E-27 56 56 56
28 E-28 45 47 46
29 E-29 53 53 53
30 E-30 56 61 58.5
31 E-31 52 54 53
32 E-32 53 54 53.5
368
368
33 E-33 58 59 58.5
34 E-34 45 46 45.5
35 E-35 61 62 61.5
36 E-36 60 61 60.5
37 E-37 47 50 48.5
Rata-rata 82.0997921
Persentase 82%
369
369
Lampiran 74
DATA RATA-RATA SKOR KETERAMPILAN PROSES
PESERTA DIDIK
No Kode Rata-rata skor Nilai
1 E-1 50 76.9231
2 E-2 44 67.6923
3 E-3 46 70.7692
4 E-4 53.75 82.6923
5 E-5 55.25 85
6 E-6 46.75 71.9231
7 E-7 49.5 76.1538
8 E-8 56.75 87.3077
9 E-9 50.5 77.6923
10 E-10 45.25 69.6154
11 E-11 44.25 68.0769
12 E-12 41.5 63.8462
13 E-13 45.5 70
14 E-14 46.25 71.1538
15 E-15 52.75 81.1538
16 E-16 52.25 80.3846
17 E-17 44.5 68.4615
18 E-18 47.25 72.6923
19 E-19 49.5 76.1538
20 E-20 49 75.3846
21 E-21 45.75 70.3846
22 E-22 44 67.6923
23 E-23 43.75 67.3077
24 E-24 41 63.0769
25 E-25 48.25 74.2308
26 E-26 52.25 80.3846
27 E-27 53.75 82.6923
28 E-28 43.75 67.3077
29 E-29 50.25 77.3077
30 E-30 49 75.3846
31 E-31 49.5 76.1538
32 E-32 47.25 72.6923
33 E-33 51 78.4615
34 E-34 39.75 61.1538
35 E-35 53.25 81.9231
36 E-36 53 81.5385
37 E-37 41 63.0769
Rata-rata 73,888
Persentase 74%
370
370
Lampiran 75
UJI NORMALITAS DATA AKHIR
KELAS EKSPERIMEN (VII E)
1. Hipotesis Pengujian
: data berdistribusi normal
: data tidak berdistribusi normal
2. Rumus
Rumus yang digunakan:
Dhitung = maks │ F0(X) – SN(X)│
Keterangan :
F0(X) = distribusi frekuensi kumulatif teoritis
SN(X)= distribusi frekuensi kumulatif skor observasi
3. Kriteria pengujian normalitas data dengan program IBM SPSS Statistics
20
Kriteria pengujian terima Ho jika nilai sig tes kolmogorov-smirnov pada tabel
test of normality > 5%.
4. Statistik Hitung
Statistics Kls_EKS
N Valid 37
Missing 0
Mean 82.3311
Std. Error of Mean 1.26508
Std. Deviation 7.69516
Skewness .102
Std. Error of Skewness .388
Kurtosis -.832
Std. Error of Kurtosis .759
Percentiles
25 75.6250
50 82.5000
75 88.1250
371
371
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kls_EKS 37 100.0% 0 0.0% 37 100.0%
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Kls_EKS .095 37 .200*
372
372
5. Hasil
Berdasarkan perhitungan uji normalitas dengan IBM SPSS Statistics 20
diperoleh nilai signifikan sig = 0,200, dimana nilai sig = 0,200 > 0,05. Pada
gambar histogram serta kurva normalnya juga menunjukkan bahwa data
berdistribusi normal, sehingga Ho diterima artinya data berdistribusi normal.
373
373
Lampiran 76
UJI NORMALITAS DATA AKHIR
KELAS KONTROL (VII F)
1. Hipotesis Pengujian
: data berdistribusi normal
: data tidak berdistribusi normal
2. Rumus
Rumus yang digunakan:
Dhitung = maks │ F0(X) – SN(X)│
Keterangan :
F0(X) = distribusi frekuensi kumulatif teoritis
SN(X)= distribusi frekuensi kumulatif skor observasi
3. Kriteria pengujian normalitas data dengan program IBM SPSS Statistics
20
Kriteria pengujian terima Ho jika nilai sig tes kolmogorov-smirnov pada tabel
test of normality > 5%.
4. Statistik Hitung
Statistics Kls_kontrol
N Valid 37
Missing 0
Mean 76.1149
Std. Error of Mean 1.03408
Std. Deviation 6.29004
Skewness -.444
Std. Error of Skewness .388
Kurtosis .393
Std. Error of Kurtosis .759
Percentiles
25 73.1250
50 76.2500
75 79.3750
374
374
Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Kls_kontrol 37 100.0% 0 0.0% 37 100.0%
Kolmogorov-Smirnova
Statistic df Sig.
Kls_kontrol .132 37 .100
375
375
5. Hasil
Berdasarkan perhitungan uji normalitas dengan IBM SPSS Statistics 20
diperoleh nilai sig = 0,100 > 0,05. Pada gambar histogram juga membentuk
kurva normal walaupun tidak begitu sempurna, sehingga Ho diterima artinya
data berdistribusi normal.
376
376
Lampiran 77
UJI HOMOGENITAS DATA AKHIR
1. Hipotesis Pengujian
(tidak ada perbedaan varians antara kedua kelas)
(terdapat perbedaan varians antara kedua kelas)
2. Rumus
Rumus yang digunakan:
3. Kriteria Pengujian
diterima apabila
dimana
didapat dari tabel
distribusi F dengan peluang
untuk taraf signifikan dan
pembilang serta penyebut.
4. Statistik Hitung
Kelas Eksperimen (VII E) Kontrol (VII F)
Jumlah 3046,25 2816,25
N 37 37
82,33 76,11
Varians 59,21 39,56
Standart deviasi 7,69 6,29
Berdasarkan rumus di atas diperoleh,
𝐹 𝛼 𝑣 𝑣
𝐻 Daerah penerimaan 𝐻
𝐻 Daerah penolakan 𝐻
377
377
Untuk taraf signifikan dengan
–
–
Maka, .
5. Hasil
Karena maka diterima, artinya tidak ada perbedaan
varians antara kedua kelas (homogen).
Daerah penerimaan
Daerah penolakan
378
378
Lampiran 78
UJI HIPOTESIS
(Uji Ketuntasan Belajar kelas dengan model PBL berbasis etnomatematika)
a. Uji Ketuntasan Individual (Uji Rata-rata satu pihak)
1. Hipotesis Pengujian
(Rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta
didik pada sub materi persegi panjang dan persegi dengan
model PBL berbasis etnomatematika kurang dari atau sama
dengan nilai KKM individual)
(Rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta
didik pada sub materi persegi panjang dan persegi dengan
model PBL berbasis etnomatematika lebih dari nilai KKM
individual)
2. Rumus
Rumus yang digunakan:
√
Keterangan:
: Nilai yang dihitung
:Rata-rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik
: Nilai KKM secara individual yaitu
: Simpangan baku
: Banyaknya anggota sampel
Pengujian menggunakan uji one sample t test sesuai proses kerja IBM
SPSS Statistics 20.
3. Kriteria Pengujian
Kriteria pengujiannya adalah ditolak jika dengan
dapat diperoleh dari tabel distribusi t.
379
379
4. Statistik Hitung
Jumlah 3046,25
Rata-rata ( 82,33
71,5
7,695
37
√
√
Untuk dk = n – 1=36 dan peluang (1 – α) dengan α = 5%, diperoleh
.
5. Hasil
Karena , jadi ditolak, artinya rata-
rata nilai kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada sub materi
persegi panjang dan persegi dengan model PBL berbasis etnomatematika
lebih dari 72.
𝑡 𝛼 𝑛
Daerah penerimaan 𝐻
Daerah penolakan 𝐻
Daerah penerimaan 𝐻
Daerah penolakan 𝐻
8,166
380
380
b. Uji Ketuntasan Klaksikal (Uji Proporsi Satu Pihak)
1. Hipotesis Pengujian
(Persentase ketuntasan hasil tes kemampuan pemecahan
masalah peserta didik pada sub materi persegi panjang dan
persegi dengan menggunakan pembelajaran model PBL
berbasis etnomatematika yang mendapat nilai ≥ 72 kurang
dari atau mencapai 75%).
(Persentase ketuntasan hasil tes kemampuan pemecahan
masalah peserta didik pada sub materi persegi panjang dan
persegi dengan menggunakan pembelajaran model PBL
berbasis etnomatematika yang mendapat nilai ≥ 72 mencapai
lebih dari 75%).
2. Rumus
Rumus yang digunakan:
√
Keterangan:
: nilai yang dihitung, selanjutnya disebut
: banyaknya peserta didik yang tuntas secara individual pada kelas
eksperimen
: jumlah peserta didik di kelas eksperimen
: suatu nilai yang merupakan anggapan atau asumsi tentang nilai
proporsi populasi
3. Kriteria Pengujian
Tolak jika dimana diperoleh dari distribusi
normal baku dengan peluang dan taraf signifikan .
381
381
4. Statistik Hitung
Kelas Eksperimen (VII E)
Banyaknya peserta didik yang tuntas 34
Jumlah peserta didik 37
√
Dari perhitungan di atas diperoleh .
Untuk diperoleh .
5. Hasil
Karena , artinya , maka ditolak.
Secara statistik, persentase ketuntasan hasil tes kemampuan
pemecahan masalah peserta didik pada sub materi persegi panjang dan
persegi dengan menggunakan pembelajaran model PBL berbasis
etnomatematika yang mendapat nilai ≥ 72 mencapai lebih dari 75%.
𝑧 𝛼
Daerah penerimaan 𝐻
Daerah penolakan 𝐻
Daerah penerimaan 𝐻
Daerah penolakan 𝐻
382
382
Berdasarkan uji rata-rata pihak kanan dan uji proporsi maka dapat diketahui
bahwa kemampuan pemecahan masalah peserta didik kelas VII pada sub
materi persegi panjang dan persegi dengan menggunakan model PBL berbasis
etnomatematika mencapai ketuntasan belajar.
c. Uji Perbedaan Dua Rata-rata
1. Hipotesis Pengujian
(kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada sub materi
persegi panjang dan persegi dengan menggunakan
pembelajaran model PBL berbasis etnomatematika tidak lebih
baik daripada kemampuan pemecahan masalah peserta pada
sub materi persegi panjang dan persegi dengan menggunakan
pembelajaran model konvensional).
(kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada sub materi
persegi panjang dan persegi dengan menggunakan
pembelajaran model PBL berbasis etnomatematika lebih baik
daripada kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada
sub materi persegi panjang dan persegi dengan menggunakan
pembelajaran model konvensional).
2. Rumus
Karena data mempunyai varians yang berbeda maka pengujian hipotesis
menggunakan rumus :
√
Keterangan:
: rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen
: rata-rata kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol
: varians gabungan
: varians nilai tes kemampuan pemecahan masalah kelas eksperimen
: varians nilai tes kemampuan pemecahan masalah kelas kontrol
391
: jumlah peserta didik pada kelas eksperimen
: jumlah peserta didik pada kelas kontrol
Pengujian data dengan uji independent samples test sesuai proses kerja IBM SPSS Statistics 20.
3. Kriteria Pengujian
Kriteria pengujian adalah dengan melihat nilai sig pada t deretan equal variances assumed tabel output uji independent samples
test , apabilai nilai sig > 5% maka Ho diterima.
4. Statistik Hitung
Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error
Mean
Nilai_Tes 1 37 82.3311 7.69516 1.26508
2 37 76.1149 6.29004 1.03408
Levene's Test
for Equality of
Variances
t-test for Equality of Means
F Sig. t df Sig. (2-tailed) Mean
Difference
Std. Error
Difference
95% Confidence Interval of
the Difference
Lower Upper
Nilai_Tes
Equal variances assumed 3.928 .051 3.804 72 .000 6.21622 1.63393 2.95903 9.47340
Equal variances not
assumed
3.804 69.259 .000 6.21622 1.63393 2.95683 9.47560
392
391
5. Hasil
Berdasarkan perhitungan diperoleh nilai sig = 0,000 < 0,05 berarti Ho ditolak,
artinya kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada sub materi persegi
panjang dan persegi dengan menggunakan pembelajaran model PBL berbasis
etnomatematika lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah peserta
didik pada sub materi persegi panjang dan persegi dengan menggunakan
pembelajaran model konvensional. Pada output group statistics ternyata
rataan untuk kelas dengan model PBL berbasis etnomatematika adalah 82,33
yang lebih besar dari pada rataan kelas dengan model konvensional.
393
391
Lampiran 79
DOKUMENTASI
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Guru menjelaskan dan menuliskan
tujuan pembelajaran
Guru memberikan apresepsi dan
orientasi peserta didik terhadap
masalah bernuansa budaya lokal di
Kota Semarang
Guru membagi peserta didik kedalam
kelompok belajar untuk memecahkan
masalah bernuansa budaya lokal dan
menyelesaikan LKPD serta lembar
masalah
Peserta didik berdiskusi kelompok
untuk mengerjakan LKPD dan
memecahkan masalah
394
391
Guru membimbing peserta didik
dalam diskusi kelompok apabila ada
yang kesulitan
Perwakilan salah satu kelompok oleh
peserta didik mempresentasikan hasil
diskusi
Guru memeriksa hasil diskusi Peserta didik mengerjakan kuis
Peserta didik mengerjakan tes
kemampuan pemecahan masalah
395
391
Lampiran 80
396
391
Lampiran 81
Lampiran 85
397
391
Lampiran 82